Sains-Inreligion

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

Perjalanan Menuju Black Hole

Posted by agorsiloku pada Februari 17, 2007

Black Hole atau lubang hitam adalah benda masif (sangat padat) yang memiliki gaya gravitasi luar biasa besar. Pokoknya sangat besar sehingga apapun, termasuk cahaya akan terserap masuk ke lubang hitam itu dan akan lenyap bersama lubang hitam itu. Belakangan, Stephen Hawking meralat teorinya.

Teori Lubang Hitam itu kemudian diteruskan dengan teori lubang cacing (worm hole) yang konon manusia bisa pindah dari satu tempat ke tempat lain ke bagian manapun di luar angkasa. Yah, persis seperti pintu kemana saja punya Doraemon. Mari kita lakukan perjalanan ke lubang hitam……

Untuk berangkat menuju ke salah satu lubang hitam, kita gunakan sebuah pesawat antariksa. Ambilah tujuannya ke pusat galaksi Andromeda. Galaksi ini supermasif dan berjarak kurang lebih 2,5 juta tahun cahaya dari bumi. Satu tahun cahaya sama dengan 9.4605284 × 1012 km. Jadi singkat kata, jauh sekalilah.

Setelah dipikir-pikir, pilih black hole di galaksi kita saja deh, di Bima Sakti (Milky Way) yang jaraknya hanya 8100 tahun cahaya atau 7.66302801 × 1016 km . Tujuan lubang hitamnya adalah Cygnus X-1.

Untuk berangkat ke sana, kita harus keluar dulu dari bumi, lepas diri dari gravitasi bumi. Ambilah kecepatan 75 mil per jam. Wah kecepatan ini ternyata cukup cepat di jalan tol Jagorawi, tapi tidak akan bisa menerbangkan pesawat keluar dari orbit. Kalau begitu, naik pesawat dengan kecepatan suara, 1 mach atau sekitar 717 mil per jam. Walah ternyata ini juga tidak mampu, bisa sih sampai ke orbit, tapi tidak bisa melepaskan diri dari gaya tarik bumi.

Oke, kalau begitu kita pakai pesawat dengan kecepatan 25 ribu mil per jam. Ini cukup kuat untuk melepaskan diri dari gravitasi bumi. Sama dengan kecepatan Apollo menuju bulan.

Pesawat dengan tujuan black hole di salah satu bagian Bima Sakti dimulai, kita membutuhkan waktu beberapa hari, menengok dulu bulan. Tapi bulan bukanlah tujuan kita. Untuk itu tenaga yang diperlukan untuk menuju lubang hitam harus ditambah. Dengan kecepatan hanya 25 ribu mil per jam nyaris tidak akan pernah sampai. Hanya untuk mencapai Pluto saja dibutuhkan 16 tahun. Bagaimana kalau tenaganya ditambah menjadi 1 juta kali dari sebelumnya?. Ini membuat kita sampai di Pluto dalam waktu 5,4 jam. Kalau dengan tenaga 10 juta kali bisa dalam 32 menit, kalau 100 juta kali bisa sampai dalam 3 menit. Tapi, jujur saja. Itupun masih terlalu lambat untuk mengejar lubang hitam. Maka dengan tenaga sejuta kali sebelumnya dalam sembilan belas detik Pluto bisa dilewati. Kecepatan pesawat sekarang sudah mencapai 99.9995% dari kecepatan cahaya. Dengan kecepatan ini, Cygnus X-1 dapat ditempuh dalam 8,2 tahun.

Kalau energinya ditambah 1000 kali, daya tempuh mencapai lubang hitam bisa dalam 3 hari, kalau ditambah 100 ribu kali bisa dalam 43 menit, tapi kalau ditambah sejuta kali, cukup 26 detik saja sampai ke lubang hitam. Tentu saja ini cerita ya, karena tidak memperhitungkan batasan kemampuan pesawat untuk melewati kecepatan cahaya. Jadi anggap saja batasan-batasan fisika diabaikan dulu. Kalau nggak, kita nggak akan sampai ke lubang hitam dong.

Al sakibul hikayat, setelah melalui berbagai benda angkasa lain, planit, nebula, bintang-bintang lainnya sampailah kita ke lubang hitam. Di sini kita bisa melihat bagaimana black hole sedang menyedot apa saja yang ada di sekitarnya. Bahkan, kita bisa melihat bagaimana dia sedang “asyik” menyedot planit yang ada di dekatnya. Blackhole “ternyata” dikelilingi oleh gas yang sangat panas dan berputar sangat cepat. Di bagian dalamnya ada massa padat yang menyedot apa saja.

Pokoknya perjalanan yang mengasyikan. Andapun bisa ke sana kok. Jangan sia-siakan Journey to Black Hole. –> Pilih Menu Begin Your Voyage di sebelah bawah kanan komputer Anda (tentu harus terhubung ke internet ya dan dibutuhkan flash player- bisa download otomatis di situ). Meskipun hanya di depan komputer Anda. Ingatkan film Matrix, perjalanan yang ada di dalam kepala?

8 Tanggapan to “Perjalanan Menuju Black Hole”

  1. Waduh spt nonton film Zatura…ngeri ah…jalan2 ke black hole…disini aku di ujung dunia aja klo lagi gelap sutris…

    Agor aku mo nanya klo perjalanan Isra Miraj itu sebenernya bagaimana sih? Di katakan langit ke 7 itu, klo secara science emang ada berapa langitnya, dan spt apa? Trus mengenai dimensi…katanya dimensi itu ada sampe 5 atau 7 gitu deh, yg spt apa itu, klo setan itu berapa dimensinya katanya bisa masuk ke aliran darah segala, itu bagaimana? Wah PR ya

    @
    Wah ternyata dokter juga ingin tahu. Saya sendiri nggak tahu Mba, perjalanan Isra Mi’raj itu seperti apa, Bouraq yang dipakai Nabi bersama Malaikat itu dibuat dari bahan apa. Karena jarak tempuhnya setelah ke mesjidil Aqsa “mungkin” sangat jauh, melewati hukum termodinamika 2 dan melewati batasan massa = kecepatan cahaya kuadrat (Rumus Einstein itu). Ada indikasi (teori pun bukan), yang mendefinisikan dengan taychon (lebih cepat dari cahaya), tapi masih belum bgt jelas. Ilmu pengetahuan fisika teoritis masih sangat samar di situ.
    Sementara, sebelum referensi lain didapat ada di Perjalanan Super Dahsyat, Kecepatan Mencapai UrusanNya, dan di Adakah Mahluk Angkasa Di Luar Bumi?.
    Dimensi secara matematika bisa dimensi ke n. Ruang didefinisikan dimensi 3 (sumbu x, y, z), dimensi ke empat ketika kerangka acuan ikut bergerak. Mudah dijelaskan secara matematik, diamati dengan logika, tapi susah dicerna dengan indera. Singkatnya, mbingungi. Sama dengan kita mo jelaskan akar -1 atau bilangan yang dibagi dengan bilangan nol, lebih mudah didefiniskan :”tidak terdefinisi”.

    Setan (dari golongan jin), diciptakan dari api (api adalah transformasi energi, tidak bisa digolongkan sebagai zat, tetapi ada wujudnya). Jadi itu tergolong jisim halus, yang bisa menelisik sampai ke urat darah, tinggal di suatu tempat yang kita tidak bisa melihatnya (tidak bisa terlihat) bukan berarti tidak berada pada dimensi n. Sangat boleh jadi pada dimensi ini juga. Sama seperti kita menjelaskan gelombang mikro atau cahaya. Bahkan yang disebut cahaya nampak pun, sesungguhnya kan kita nggak kita lihat. Yang kita lihat adalah objek yang terkena cahaya, masuk ke retina. Melalui kontak tertentu, kita bisa berkomunikasi dengan jin. Sangat banyak ayat dan hadis yang menjelaskan nabi begitu mengenal dan mengetahui keberadaan jin. Kalau beliau sholatpun, mereka (kaum jin) banyak yang ikutan berjama’ah bersama Nabi Muhammad. Yang paling jelas diuraikan adalah Nabi Sulaeman yang menundukkan jin (tapi jin, dalam al Qur’an termasuk halus, tapi tidak tergolong gaib lho).
    Salam untuk Mba, semoga tidak ada pasien dari golongan ini ya….

    Suka

  2. Suluh said

    Wah seharusnya ditambahi dengan ulasan teorinya einstein mengenai gravitasi biar lebih jelas bagaimana bisa hawking mengembangkan teori black hole tersebut.

    Sebuah upaya memahami semesta yang sangat menggairahkan bagi saya (kita).

    Katanya para sainstis, diawal mulai terjadinya semesta, waktupun menjadi tak ada. Mereka menamakan singularitis karena sedemikian dahsyat apa yang dinamakan titik awal semesta (teori bigbang, mungkin teori ini sudah dituis sama agorsiloku tapi saya gak sempat cari ditulisanmu, maaf)

    Mohon dikoreksi kalau salah, udah lama gak baca-baca buku kuliah soalnya, 😀

    @
    Ya setuju, ketika saya ketik (search “gravitasi einstein”) pada meta search di blog ini didapat kumpulan para pakar yang sebagian telah agor kumpulkan, yang suka asyik dibaca untuk bersuka cita karena keagunganNya.:
    Kosmologi islam dan literatur sains.
    Perbedaan Cara Pandang Saintis dan Pakar Filsafat Ilmu.
    Massa Negatif.
    Menyambut Nobel Fisika 2004.
    Skenario Akhir Alam Semesta.
    Menguak Tabir Prana Dengan Fisika.
    Memahami Maksud Einstein.
    Nobel Fisika 2005 Untuk Bidang Kuantum.
    Konsep-konsep Kosmologis.
    Ikhlas Bersama Ruang dan Waktu.
    Mengintip Alam Semesta melalui Jendela Gravitasi.
    Kronologi Alam Semesta Dari Kacamata Sains.

    Tapi soal singularitas, memang belum banyak, apalagi tentang alam semesta paralel. Masih direnungi, persoalannya bukan terletak pada artikel-artikelnya, tapi mencari padanannya dari Kitab Wahyu, seperti ditematikan pada blog ini…
    Salam gairah, saya juga biar nggak ngerti, pura-pura asyik saja…..

    Suka

  3. Doain aja aku lagi buat artkel tentang hubungan relativitas einstein E =Mc2 dengan isra’ mi’raj. OKKK

    @
    Okk banget… saya tunggu Mas, ada banyak yang menggeluti pikiran bila mengingat ini. Ada pertanyaan tak tertulis dari Perjalanan Super Dahsyat dan Kecepatan Urusan Mencapainya.

    Saya tunggu elaborasinya ya.

    Suka

  4. sofyanr said

    Wah, jadi ingat dulu ketika masih kuliah. Harus bongkar-bongkar lagi nih tentang Teori Relativitas, Black Hole, dll. Terimakasih sudah mengingatkan saya untuk kembali buka-buka arsip lama 🙂

    @
    Terimakasih untuk kesudiannya berkunjung.. 😀

    Suka

  5. haniifa said

    hua..ha.ha 😀
    Jadi inget waktu di kejar si “Bleki”, saat itu untung ada penjual figura (gambar: Ka’bah).
    Karena merasa ditolong maka saya beli figura tsb, seperti layaknya muslim di indonesia maka saya tempelkan di ruang tamu.
    Sampai sekarang jika melihat gambar Ka’bah, malah inget Shalat !!
    Kok kenapa nggak inget wajah penjualnya atau…si bleki !!
    Lain hal kalau melihat gambar mas Albert Einstein. 😉

    Suka

  6. […] Bersambung… 1. Cerita si “Bleki”… […]

    Suka

  7. baratos said

    What is this labguage.

    Suka

  8. aburahat said

    Saya pernah baca buku karangan Karl May judulnya Winotou Gugur. Winotou seorang ketua Apache. Krn asyiknya tak tersa saya tertidur. Dan saya bermipi se-akan2 berada ditempat itu dan turut bertempur bersama Winotou seperti cerita dlm buku tsb.. Krn dlm berperang dg kaum Indian saya kena panah. Terus kaget. Saya lihat jam saya. Eh ternyata saya tertidur 10-15. Tapi dlm mimpi rasanya lama sekali. Jd wah hanya dlm 10 mnt saya sdh sampai di Amerika dan lama hidup disana. Mana kira2 lbh cepat perjalanan ke Milky Way atau ke Amerika berdasarkan perbandingan waktu

    Suka

Tinggalkan komentar