Sains-Inreligion

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

Archive for the ‘Manajemen’ Category

Mengapa Harus Juga Mengimani Zabur, Taurat, dan Injil ?

Posted by agorsiloku pada April 17, 2016

zaburPertanyaan ini menggelitik sejak lama, ragam gelitikan antara lain kan Zabur udah nggak jelas keberadaannya, Taurat dan Injil kan kitab yang diberikan kepada nabi sebelumnya.  Sudah gitu, masih ada sejumlah ketidakjelasan lainnya yang sangat debatabel.  Mengimani kan artinya mempercayai, dan konsekuensi dari mempercayai itu adalah mengikuti ajarannya?.  Padahal, sudah cukup jelas pula, kitab sebelumnya itu telah menghasilkan ummat yang kemudian, di jaman ini dinamai Kristen dalam beragam versinya. Ada Protestan, Katolik, Anglikan, Advent, dan banyak lagi.
Rukun iman ke tiga adalah beriman pada kitab-kitab Allah.  Meski ada juga yang hanya menuliskan beriman kepada Al Qur’an, namun memang dalam Al Qur’an telah disebutkan bahwa kita wajib beriman pada Zabur, Taurat, dan Injil.  Beriman artinya percaya dan konsekuensi logisnya adalah mengikuti kepercayaan yang kita imani.

Hubungan Zabur, Taurat (Perjanjian lama), Injil, dan Al Qur’an.
Karena saya sama sekali bukan ahli perbandingan agama, bahkan secuil kuku pun nggak. Maka jawaban yang dapat diberikan hanyalah : hubungannya sih baik-baik saja.  Saya mereka-reka jawaban sendiri, Zabur, Taurat, dan Injil itu sama saja dengan Al Qur’an.  Namun Al Qur’an menggenapi, melengkapi, dan menyempurnakan.  Karenanya, apa yang ada di Al Qur’an sebagai wahyu terakhir kepada Nabi, adalah penyempurna dan melengkapi, sehingga seorang muslim “tidak” membutuhkan kitab wahyu lain selain Al Qur’an. (tidak dalam tanda kutip).  Tapi, kalau memang tidak perlu, mengapa pula Allah mewajibkan kita mengimaninya.
Selain itu, karena kewajiban kita mengimaninya, maka kata muslim itu juga bukan hanya untuk mereka yang beragama Islam, tetapi juga berlaku untuk mereka yang beriman kepada kitab-kitabnya, yaitu yang mengimani Zabur, Taurat, Injil….

Agama Islam, memang agama yang unik dalam peradaban manusia.  Jika agama langit atau agama bumi hanya meyakini satu kitab saja, maka agama Islam memiliki dan mengimani 4 kitab sekaligus.  Pengikut Nabi Isa juga mengimani Zabur – Taurat (Perjanjian lama) dan Injil (Perjanjian Baru).
Terus terang saja, saya kurang suka dengan istilah Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, saya lebih suka mengatakan Zabur, Taurat, Injil saja.  Bukankah Nabi Isa as juga mengatakan, bukan untuk menghapuskan Taurat, tapi menggenapinya.  Begitu juga Islam, menyempurnakan semua wahyu yang sudah diturunkanNya.

Al Qur’an menghapuskan aturan/hukum kitab sebelumnya ?

Ini yang sejak kecil diajarkan, dan karenanya sangat tidak perlu ummat Muhammad saw mempelajari kitab sebelumnya.  Kalau mengimani sih boleh.  Tapi, kalau merujuk arti iman, percaya – meyakini dan juga mengikuti ajarannya, maka penjelasan bahwa dengan adanya Al Qur’an maka kitab sebelumnya itu sudah dihapuskan dan diganti Al Qur’an.  Oke  deh, semisal logika ini benar, maka mengapa pula Allah memerintahkan ummat Muhammad mengimaninya.

Namun, tentu saja ada rambu-rambu yang dijelaskan, apa-apa saja yang telah direkayasa oleh pewaris kitab sebelum Al Qur’an terhadap agamanya.  Saya juga tidak tahu persis apa itu.  Namun, semakin lama semakin terpahami bahwa antara kitab wahyu dan yang mengikuti ajarannya dan tidak mengikuti ajarannya adalah sebuah keniscayaan. Kemudian sedikit terpahami, bahwa penafsiran terhadap kitab suci bisa berbeda dengan kitab sucinya sendiri.  Antara ajaran kristiani dengan ajaran Injil adalah dua hal yang berbeda, bahkan bisa sangat berbeda.  Apalagi kemudian diketahui dari sejarah, bahwa Nabi Isa as dipertuhankan pada sebuah kejadian kurang lebih 300 tahun setelah kematian Nabi Isa as.

Pemahaman mengimani kitab-kitab Allah.

Pemahaman kemudian, ummat Islam tetap harus mengimani kitab-kitab Allah, bukan hanya Al Qur’an, karena kitab itu memang telah diturunkanNya.  Jadi tetap harus mengikuti dan mengimaninya.  Kalaupun ada perubahan pada kitab itu sendiri, Al Qur’an telah memberikan rambu-rambu yang jelas.  Jadi, pahami dulu Al Qur’an dan kemudian silahkan pula pelajari kitab-kitab sebelumnya.

 

Wallahu a’lam.

Posted in Manajemen, Profetis, Religion, Spirit/Etos/Sosial | 3 Comments »

Mari Dukung Kebebasan Membocorkan Soal dan Jawaban Ujian Nasional 2013

Posted by agorsiloku pada April 27, 2013

Apa tujuan Ujian Nasional (UN ) yang tiap tahun dilaksanakan?.  Ya, satu di antaranya untuk pemetaan dan standarisasi pendidikan nasional — Untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional.  Untuk  mendiagnosis yang nantinya untuk mengetahui kualitas anak didik.

Jadi, untuk itu ratusan milyar rupiah tiap tahun dianggarkan untuk itu?.   Baca entri selengkapnya »

Posted in Fenomena, Manajemen | 9 Comments »

Jangan Menjadi Muslim Kecuali Kamu Yakin Dengan Agama Ini

Posted by agorsiloku pada Agustus 1, 2012

Saya tidak ingin kamu menjadi Muslim kecuali kamu benar-benar yakin dengan agama ini.  Kutipan ini dari web ini.  Lengkapnya, ada pada postingan ini (Pengadilan Sang Nabi Besar).  Postingannya panjang benar, jadi agak grasa-grusu bacanya. Intinya :

Seorang mualaf ini masuk menjadi penganut agama Islam karena kelogisan dalam proses pencarian kebenaran. Ismail dalam tokoh ini menegaskan beberapa kelogisan baginya antara lain : Baca entri selengkapnya »

Posted in InReligion, Islam, Manajemen, Sains | 5 Comments »

Bolehkah Orang Yang Sedang Berpuasa Melarang Makan Orang Yang Tidak Berpuasa?

Posted by agorsiloku pada Juli 28, 2012

Gedebuk…
Ini khayalan : ” Dipermaklumkan, kami sedang berpuasa, sesuai dengan perintah Allah. Maka dengan ini diminta untuk yang tidak berpuasa untuk menghormati orang yang sedang berpuasa !” Baca entri selengkapnya »

Posted in Fenomena, General, InReligion, Islam, Manajemen | 14 Comments »

Saya Memilih Menjadi Fundamentalis Saja Dech…

Posted by agorsiloku pada Juli 26, 2012

Saya, jujur saja bingung fundamentalis itu apa. Kalau merujuk pada uraian panjang lebar tentang fundamentalis terutama di Amerika, ketika merujuk pada fundamentalis nonIslam ditujukan kepada kaum atau sekelompok manusia “perusak”, ekstrim. Pokoknya yang begitulah. Begitu juga, ketika istilah ini ditujukan untuk kelompok Islam yang suka mengebom, merasa paling benar sendiri (bahkan terhadap sesama agama). Singkatnya, fundamentalis adalah “nyebelin” dan “menyeramkan”. Baca entri selengkapnya »

Posted in Fenomena, Manajemen, Profetis | 5 Comments »

Hukum Waris dan Variasinya (Mengapa Tidak Ikuti Al Qur’an “Saja”)

Posted by agorsiloku pada Juli 16, 2012

Pusing… tapi menarik.  Hukum pewarisan, ketika yang empunya harta titipan Allah diambil ruhnya, maka ummat tentunya akan berpegang pada ayat yang “sudah jelas”, yaitu QS An Nissa  11, 12, 176 yang menjelaskan secara cukup detail komposisi atau pembagian dari waris ini.  Namun, begitu search di Um Gugel, variannya ternyata banyak.

Sejumlah artikel, tulisan yang ‘melecehkan’ ayat ini pun tersedia.  Mulai dari ayat yang salah hitung berikut contoh-contohnya dan sejumlah bantahan yang beralasan dan mengindikasikan kebenaran yang layak diperhitungkan. Baca entri selengkapnya »

Posted in Bagus deh, General, InReligion, Manajemen | 11 Comments »

Perbedaan Hari Idul Fitri di Negeri Jahiliyah

Posted by agorsiloku pada September 2, 2011

Premis mayornya begini : Di tempat yang sama, untuk bulan yang sama, dengan standar perhitungan kalender Hijriah yang sama, maka pada saat yang tidak ada dua tanggal yang berbeda.  Tidak ada itu, hari ini Tanggal Satu Syawal 1432 H dan besoknya juga Tanggal Satu  Syawal 1432 H.  Kalau itu terjadi, tidak lain dan tidak bukan, itu perbuatan jahil.

Untuk kebodohan ini, tidak perlu dihibur dengan argumen-argumen keberagaman dan saling menghargai atau toleransi.  Lebih pantas dikatakan ada dua versi kalender Hijriah, Sebutlah versi A yang lain versi B. Kemudian keduanya konsisten dengan kedua versi tersebut, terus setiap hari setiap minggu, setiap bulan, setiap tahun.  Jangan hanya pada hari-hari tertentu saja dibikin perbedaan itu.  Jangan ummat dipusingi oleh perilaku para ulama dan cendikiawan serta Pemerintah yang mencuri kebahagiaan kami merayakan hari berlebaran yang menjadi tradisi bangsa ini.  Mengertikah kalian hai para ulama, hai para pengambil keputusan, hai para pemimpin ormas Islam.  Janganlah kesombongan dan kebodohan kalian membuat sebagian dari kami tidak merasa nyaman untuk merayakan kejadian sekali setahun itu.  Jangan kami ditipu oleh ucapan toleransi, keberagaman, keunikan, dan segala penghiburan lainnya yang harus kami telan karena diharuskan untuk memahami perbedaan ini.  Pada hari yang sama, jangan membuat dua tanggal yang berbeda pada hari (waktu) yang sama!.   Baca entri selengkapnya »

Posted in Fenomena, General, Hilal - Rukhyat, InReligion, Manajemen | 8 Comments »

Teguran Ulama, 18 Kebohongan Pemerintah

Posted by agorsiloku pada Januari 18, 2011

Para tokoh agama menilai, menurut hasil kongres  kita butuh revolusi mentalHarnomisasi hubungan Ulama dan Umaro digetarkan oleh adanya tudingan 18 Kebohongan Pemerintah terhadap bangsa ini.  Untuk Presiden yang kerap dinilai pintar dan konsisten menjaga citranya.  Pernyataan sejumlah komponen masyarakat yang berada pada benteng moral bangsa tentulah sangat merusak citra.   Untuk sebuah kudeta moral, pernyataan yang disiarkan publik sebagai kebohongan Pemerintah bisa saja disantuni seperti menyantuni fakir miskin atau mencaci maki tokoh yang terlibat dalam pernyataan ini. Baca entri selengkapnya »

Posted in Fenomena, Manajemen, Profetis | 13 Comments »

Sri Mulyani, Mantan Menkeu Indonesia, Sang Pemenang !

Posted by agorsiloku pada Mei 22, 2010

Seorang cerdas, tegas, dan berkredibilitas tinggi dalam menegakkan benang basah bernama bendahara negara, memilih mundur dari jabatannya yang prestisius.  “Saya menang,” Begitu ucap Sang Tokoh, Sri Mulyani, menang dari seluruh kejadian yang membuatnya tersingkir, menang karena keteguhannya untuk tidak mau melayani perkawinan homo kartel politik dan hegemoni bisnis dan kekuasaan.   Menang dari keteguhannya untuk tidak bisa didikte oleh kaum politisi.  Berhasil karena : “Saya merasa berhasil dan saya merasa menang karena definisi saya adalah tiga. Selama saya tidak menghianati kebenaran, selama saya tidak mengingkari nurani saya, dan selama saya masih bisa menjaga martabat dan harga diri saya, maka di situ saya menang.” Baca entri selengkapnya »

Posted in Fenomena, Manajemen, Spirit/Etos/Sosial | 5 Comments »

Pak JK yang Bodoh atau Menkeu Yang Tuli?

Posted by agorsiloku pada Desember 8, 2009

Agama memang tak pernah lepas dari dunia politik dan juga bagian dari dunia lainnya.  Lihat saja, dalam sebulan terakhir ini kita disuguhi sumpah serapah bahwa saya tidak menerima “uang sepeserpun” atau sekian milyar rupiah dari aliran dana Bank Century.  Apakah sumpah dengan menyebut keagungan namaNya itu sebagai komoditi politik santun ataukah sebagai bagian dari peran kaum munafik !.   Publik yang mendengar yang menyimpulkan, malaikat mencatat sumpah dan kebenarannya.  Soal sangsi, menghindar sangsi dunia atau memurnikan diri dan kemudian mendapatkan murka atau rahmatNya.  Kita yang mendengar ini, mungkin nyinyir mungkin percaya, mungkin juga bergidik.  Membeli dunia untuk kehilangan akherat ataukah untuk menegasi sebuah kebenaran yang diragukan publik.  Kita tak pernah tahu persis. Baca entri selengkapnya »

Posted in Fenomena, Manajemen, Profetis, Spirit/Etos/Sosial | 25 Comments »