Sains-Inreligion

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

Skenario Akhir Alam Semesta

Posted by agorsiloku pada September 15, 2006

darkmatter_galaxies.jpgPara ahli astronomi dan astrofisika kini mengembangkan teori baru, menyangkut tahapan akhir alam semesta. Teori Big Bang atau dentuman besar bagi penciptaan alam semesta kini sudah secara luas diterima. Akan tetapi skenario akhir dari dentuman besar, masih menjadi bahan perdebatan yang cukup hangat. Lima tahun lalu, para ahli astronomi dan astrofisika ibaratnya hanya membahas dua tema. Yakni, kecepatan pemuaian alam semesta serta kerapatan rata-rata materi penyusun alam semesta. Terdapat aksioma, jika kerapatan materi melampaui nilai kritis, maka alam semesta berhenti berkembang dan mengkerut kembali.

Jadi selaras dengan teori dentuman besar, skenario tahapan akhir alam semesta adalah keruntuhan besar. Akan tetapi berdasarkan pengukuran pancaran latar belakang sinar kosmis, penyebaran awan galaksi, penghitungan konstanta Hubble serta indikator lain, diperhitungkan volume materi nampak maupun materi gelap, tidak mencukupi untuk membuat alam semesta kolaps. Masih ada komponen utama lainnya yang menentukan nasib alam semesta, yakni energi gelap yang sejauh ini masih misterius. Tantangan terbesar ilmu kosmologi saat ini, adalah mengerti sifat dan mekanisme energi gelap ini.

Para ahli kosmologi menyadari, alam semesta yang kini berumur sekitar 13,7 milyar tahun, sudah memasuki paruh siklus hidupnya. Itulah sebabnya para peneliti merasa lebih tertarik pada skenario nasib alam semesta. Apa yang terjadi dengan alam semesta 20 milyar tahun mendatang ? Bumi sendiri yang lahir sekitar 5 milar tahun lalu, jadi jauh lebih muda dari alam semesta, diperkirakan lima sampai tujuh milyar tahun mendatang sudah merupakan planet tanpa kehidupan. Matahari sudah memasuki fase bintang raksasa merah, dan ukurannya membesar sampai 100 kali lipat dari ukuran sekarang. Bumi sudah menjadi planet yang berupa bola api menyala.

Ada tiga gambaran skenario yang dikembangkan para peneliti kosmologi. Yakni jika konstanta alam semesta tetap negatif, alam semesta akan mengalami keruntuhan besar di akhir siklus kehidupannya. Jika konstantanya positif atau tidak mencapai titik kritis, alam semesta akan terus memuai. Disamping itu, ada juga gambaran yang ekstrim. Misalnya saja teori yang dilontarkan Robert Caldwell dari departemen fisika dan astronomi di Darmouth College, AS, serta Marc Kamionkowski dan Nevin Weinberg dari institut teknologi California di Pasadena AS. Beberapa bulan lalu, ketiga pakar astrofisika itu melontarkan skenario yang disebut Big Rip, atau koyakan besar.

Dalam hal ini, energi gelap tetap memainkan peranan utama. Jika energi gelap tidak lagi mengikuti hukum konstanta alam semesta, dan bertindak sebagai materi liar yang dijuluki “Phantom Energy”, maka pemuaian alam semesta tidak berhenti atau konstan, akan tetapi justru dipercepat. Dengan percepatan yang terus meningkat, alam semesta ibaratnya dikoyak sampai menjadi bagian materinya yang terkecil. Kerapatan energi “phantom energy” pada akhir zaman alam semesta, menjadi tidak terbatas. Artinya, tidak ada yang dapat mengelak, semua benda langit, mulai dari galaksi besar sampai atom terkecil akan meledak.

Kapan akhir zaman atau kiamat alam semesta itu akan terjadi? Apakah dapat diramalkan? Berdasarkan perhitungan konstanta alam semesta Einstein dan konstanta Hubble, yang saat ini besarnya 70 kilometer per detik dan Megaparsec, masih tersisa waktu 53 milyar tahun sampai tibanya Big Rip. Skenario yang lebih ekstrim dilontarkan astronom Pedro Gonzalez-Diaz dari pusat penelitian alam semesta di Madrid. Ia memperkirakan Big Rip akan terjadi sekitar 22 milyar tahun mendatang. Satu milyar tahun sebelum terjadinya koyakan besar, awan galaksi akan tercerai berai. Tiga bulan sebelum koyakan besar, juga lubang hitam akan tercerai berai.

Tigapuluh menit sebelum koyakan besar, semua benda langit makroskopis akan meledak. Namun pusat persemaian pemusnahan alam semesta belum sepenuhnya mengembang. Baru pada saat limit menjelang koyakan besar, semua inti atom terpecah menjadi partikel elementernya, Proton dan Neutron. Setelah itu semua hukum fisika yang dikenal, mungkin memainkan peranannya. Diperkirakan akan tercipta partikel secara spontan, terbentuknya dimensi ekstra seperti string yang eksotis atau efek gravitasi kuantum. Jika masih ada yang dapat mengamati, alam semesta akan terus mengecil sampai menjadi sebuah titik, kata Caldwell dengan singkat.

Jelas Caldwell hanya bercanda. Sebab sampai sekitar 20 milyar tahun mendatang, diyakini umat manusia di Bumi sudah musnah. Namun juga tidak ada yang mengetahui, apakah aksioma baru itu juga akan terbukti. Yang jelas perhitungan astronomi menunjukan, skenario itu dapat saja terjadi. Kalau materi gelap melakukan percepatan yang terus meningkat, hingga menjadi “phantom energy” maka skenario koyakan besar dapat terjadi.

Namun belum diketahui, alam semesta nantinya akan memasuki tahapan akhir mana? Apakah terkoyak, runtuh atau terus mengembang tanpa akhir? Semua skenario mungkin saja terjadi. Apakah nanti semua fase itu akan kembali mengarah ke dentuman besar yang baru, juga masih diteliti dan dihitung oleh para ahli. Yang jelas, manusia tidak berdaya mencegah datangnya kiamat alam semesta semacam itu. Manusia hanya dapat menghitung, memperkirakan, menarik aksioma dan meramalkan. Besaran waktu alam semesta, memang terlalu panjang dan absurd untuk ukuran kehidupan manusia yang amat singkat.
Sumber : http://www2.dw-world.de/indonesia/wissenschaft/1.51463.1.html

Meskipun tulisan di atas lebih banyak unsur spekulasinya (hari penghancuran), dimana konstanta alam semesta menjadi negatif dan BigRip masih 53 milyar tahun yad, namun tidak ada salahnya diingat. Toh sebenarnya, yang menjelaskan dan yang ingin tahu adalah sama: sama – sama tidak tahunya.

16 Tanggapan to “Skenario Akhir Alam Semesta”

  1. El Zach said

    Assalamualaikum Wr. Wb.

    kita ini sebenarnya ada di sebuah laboratorium uji mini yg bernama Bumi, diujilah keimanan kita yg kelak akan kita pertanggunggjawabkan, semua gerak-gerik kita di rekam kamera disegala penjuru, yg dipasang disetiap atom yang ada didalam dan sekitar diri kita, kelak atom-atom itulah yg akanmenjadi saksi atas segala perbuatan kita.

    bumi kita ini diletakkan ditengah alam semesta yang semacam gulungan kertas kehidupan, saat bumi masih diperankan, maka dibukalah gulungan itu, namun saat peran bumi dihentikan, maka digulung kembali alam semesta ini, demikian seterusnya.
    jika kemudian kelak diciptakan kembali Bumi yg lain, maka dibuka kembali gulungan semesta itu, hanya Allah yg Tahu, sunggu Dia Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. Semesta ini hanyalah sebuah gulungan, yg berisi cerita kehidupan. yg terpenting bagi kita adalah, bagaimana nasib kita dan keluarga kita di Akhirat, dan kita diberi kebebasan untuk memilih itu, maka bersungguh-sungguhlah mencari kebenaran (menuntut ilmu) dan mari beribadah pula dengan sungguh-sungguh.

    Al Qur’an Sura #39 | MakkahAz-Zumar ayat 67
    ” Dan mereka tidak mengagungkan Allah dengan pengagungan yang semestinya padahal bumi seluruhnya dalam genggaman-Nya pada hari kiamat dan langit digulung dengan tangan kanan-Nya . Maha Suci Tuhan dan Maha Tinggi Dia dari apa yang mereka persekutukan. “

    Suka

  2. tohri said

    Ass..wr..wb..sekarang saya merasa sangat tertarik menggali lebih jauh rahasia alam jagat raya ini, saya hanya mau menanyakan apakah yang paling dulu ada??? bumi atau langit (bintang2), mungkin menurut orang pertanyaanku ngawur, tapi ngawurnya berawal aku mencari-cari awal penciptaan jagat raya di Al-Quran. di surat 41 Fushilat ayat 9,10,11,12,dst.disana sangat jelas dikatakan bahwa bumi diciptakan dalam dua masa, kemudian diciptakan isi dunia sperti gunung,hutan dan semuanya, dan ini di ciptakan dalam empat masa, setelah semuanya jadi barulah Allah menuju langit yang masih berupa asap, kemudian diciptakan langit itu tujuh lapis, dan terahir Allah menciptakan bintang-bintang pada langit paling dekat yaitu langit pertama. disini saya hanya secara awam saja memaparkan Al-Quran, untuk itu mungkin siapa yang lebih bisa menafsirkannya dengan lebih jelas dan baik karna tidak smbarang yang tau ilmu tafsir Al-Quran…trahir apapun yang dikatakan Al-Quran saya yakini 100% kebenarannya. terimakasih

    @

    Wss.wr.wb.
    Dalam surat Fushilat ayat tersebut, ayat 10 : Dan dia menciptakan di bumi itu gunung-gunung yang kokoh di atasnya. Dia memberkahinya dan Dia menentukan padanya kadar makanan-makanan (penghuni)nya dalam empat masa. (Penjelasan itu sebagai jawaban) bagi orang-orang yang bertanya.

    Terjemahan http://www.submission.org/indonesia/quran/sura-41.html :
    10. Dia meletakkan penstabil penstabil (gunung gunung), menjadikannya produktif, dan Dia yang mengukurkan peruntukkan peruntukkannya selama empat hari, untuk memuaskan keperluan keperluan bagi segala penduduk penduduk.

    Terjemahan dari : http://www.themodernreligion.com/index2.html
    YUSUFALI: He set on the (earth), mountains standing firm, high above it, and bestowed blessings on the earth, and measure therein all things to give them nourishment in due proportion, in four Days, in accordance with (the needs of) those who seek (Sustenance).
    PICKTHAL: He placed therein firm hills rising above it, and blessed it and measured therein its sustenance in four Days, alike for (all) who ask;
    SHAKIR: And He made in it mountains above its surface, and He blessed therein and made therein its foods, in four periods: alike for the seekers.

    Maksud agor dari ayat 10 itu dijelaskan memberikan ukuran (qadar) bukan dalam kalimat menciptakan seperti Mas sebutkan :
    “… kemudian diciptakan isi dunia sperti gunung,hutan dan semuanya…” (dalam 4 masa) atau waktu (berarti periode waktu). Penegasan ini menurut agor perlu untuk menjelaskan bahwa memberikan ukuran bagi penghuninya dalam 4 masa berbeda dengan menciptakan dalam 4 masa. Apalagi dipahami sebagai 4 tahapan waktu, karena menurut pemahaman saya ini menjelaskan lamanya waktu proses sampai ukurannya tepat bagi penghuninya. Sedangkan tahapan waktu, bisa berarti setelah ini kemudian itu (tidak simultan). Jadi, kalau saya lebih memahami dalam bahasa gaulnya kurang lebih begini : “Allah membuat beragam apa saja untuk penghuninya selama empat masa”.

    Pertanyaan mungkin bersambung : “berapa satu masa itu ?”. Sains menjelaskan tentang umur bumi. 😀

    Saya juga kerap membaca kembali meski tidak begitu paham artikel pakar berikut ini : 😀
    Ikhlas Bersama Ruang Waktu.
    Kronologi Alam Semesta Dari Kacamata Sains.

    Suka

  3. Raja Ahmad Ismail said

    Assalamu’alaikum,
    Membaca pendapat-pendapat ahli astronomi, ahli fisika, astrofisikawan maun ahli-ahli lainnya yang langsung maupun tidak langsung berhubungan dengan alam semesta memang asyik, walaupun saya sendiri bukan ahli fisika, bahkan tidak pernah belajar apa itu ilmu fisika, hukum fisika, gravitasi quantum dan lain sebagainya, tapi saya cukup senang membaca masaalah yang berhubungan dengan alam semesta. Bukan apa-apa, hanya untuk lebih menyadari betapa kecilnya kita dibandingkan dengan alam ciptaan Allah, apatah lagi kalau dibandingkan denan Allah. Jadi apalah kita yang masih mau bersombong diri menantang Allah?.
    Kemudian daripada itu, dari apa yang pernah saya baca diinternet maupun posting-posting dari teman-teman penggemar bidang kealam semestaan, dapat ditarik kesimpulan, bahwa kita dan alam semesta ini diciptakan hanya dari satu titik, yang besarnyapun sampai saat ini tidak dapat diperkirakan sekecil atau sebesar apa sebenarnya titik itu, dan dimana letak awalnya. Sementara titik itu sendiri tercipta dari ketiadaan. Kemudian kita lirik-lirik teori Dentuman Besar atau The Big Bang, yang katanya menurut ahli astronomi dan ahli fisika, terjadi karena meledaknya “titik” tersebut. Kenapa titik itu meledak?. Kekuatan apa yang menjadikan titik itu meledak?. Banyak perkiraan=perkiraan yang diajukan oleh ahli ilmu. Tapi satupun tidak berani memastikan kebenaran teorinya. Teori awal terciptanya alam semesta saja ( Teori Dentuman Besar ), walaupun sudah diterima namun masih ada yang membantah, kini kita “bermain-main” dengan meprediksi bagaimana akhir alam semesta ini. Bolehkah? Boleh, dan silakan saja berteori, semampu akal yang diberikan Tuhan kepada kita, karena Tuhan sendiri yang menyuruh kita berfikir, sebagaimana disebutkan didalam QS 3:90-91.
    Yang pasti, dan itu pasti benar, kita diciptakan dari ketiadaan, kemudian menjadi “titik” dan kembali kepada “titik” dan akhirnya kepada ketiadaan. Ini tidak akan bisa kita cegah. Ini sudah menjadi sunatullah,sudah merupakan sirkulasi kejadian yang pasti terjadinya. Allah sendiri telah menerangkannya dalam banyak ayat-ayat didalam Alquran. Tentang kapan terjadinya, tak seorangpun yang tahu, temasuk manusia-manusia yang mempertuhankan akalnya, hanya Allah yang tahu, sedikit sekali ilmuNya yang diberikan kepada kita.
    Kembali lagi, apakah kita tidak perlu memikirnya?. Perlu. Tapi yang lebih perlu kita pikirkan adalah, apakah yang akan terjadi sesudah itu. Kemana kita sesudah memasuki alam ketiadaan. Apa yang akan terjadi kepada kita sesudah dibangkitkan lagi dari alam ketiadan dan dipindahkan kealam yang ada dan akan tetap ada?. Sudahkah kita mempunyai bekal untuk menghadapi alam sesudah alam ketiadaan?. Faktabiru ya ulil abshar la’allakum tuflihuuun.

    Wassalam,

    @
    Wss.wr.wb.
    apakah kita menjadi salah satu yang diingatkan Allah, ulil al-bab. Seberapa bisa dan benar, terutama benar, kita memanfaatkan karunia akal….
    Trims catatannya, senang membaca komentar sebernas ini…. 🙂
    Wss,

    Suka

  4. Quantum said

    Penjelasan diatas juga masuk diakal saya melihat dari hukum2 fisika tadi, akan tetapi akal lain bertanya tanya seperti dibawah ini.

    kayaknya kalau sampe milyaran tahun kiamat terlalu lama, tanda tanda kiamat kan sudah semakin mendekati. dan karena Rasulullah Muhammad adalah utusan terakhir, secara nalar, risalahnya juga paling paling bisa bertahan 2000 sd 3000 tahun. Karena secara sifat manusia sudah akan sangat bejat dalam kurun waktu tadi, sekarang saja sudah parah juga. Menurut data data tadi nampaknya memang sudah dekat.

    Karena saya sudah membuktikan Al Quran sangat detail dan tepat,
    Karena pesan Rasulullah mutlak benarnya terutama mengenai takwil tanda tanda kiamat, maka tugas ilmuwan muslim mencari kemungkinan akhir semesta terjadi hanya dalam kurun waktu tadi dengan memerhatikan semua kaidah ilmu pengetahuan makrokosmos.

    Menurut unlock code hitungan Rashid Khalifa di 2280M ( dari gematrial value huruf huruf initial di alquran 1709 H, asumsi kiamatnya 1710H = 570 x 3 = 19 x 30 x 3 ).anehnya 2280M = 570 x 4 juga.

    Rasullah Muhammad lahir tahun 571 M, berbeda selisih 570 tahun dari kelahiran Nabi Isa.

    Sebenarnya tidak penting kapan tahunnya, akan tetapi skenario apakah yang bisa menjelaskan jika alam raya digulung hanya secepat ratusan tahun kedepan. Karena Kun Fa yakun tadi bisa terjadi kapan saja, tanpa melihat diterjangnya konstanta alam semesta dll.

    Allah lah yang menciptakan aturan.

    @
    Kata hadis, yang ditanya dan bertanya sama tidak tahunya. Nabi mendekatkan telunjuk ke ibu jari, maksudnya sudah dekat (apalagi dibanding umur alam semesta).
    Unlock code dari Rashid … tentu saja tidak bisa dipakai.

    QS 7. Al A’raaf 187. Mereka menanyakan kepadamu tentang kiamat: “Bilakah terjadinya?” Katakanlah: “Sesungguhnya pengetahuan tentang kiamat itu adalah pada sisi Tuhanku; tidak seorangpun yang dapat menjelaskan waktu kedatangannya selain Dia. Kiamat itu amat berat (huru haranya bagi makhluk) yang di langit dan di bumi. Kiamat itu tidak akan datang kepadamu melainkan dengan tiba-tiba.” Mereka bertanya kepadamu seakan-akan kamu benar-benar mengetahuinya. Katakanlah: “Sesungguhnya pengetahuan tentang bari kiamat itu adalah di sisi Allah, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.”

    Jadi (tapi saya belum membaca teliti masalah ini) karena sebab ayat tadi. Hanya prasangkaan yang menduga ketibaan waktu kehancuran alam semesta. …. Jadi persis seperti kata terakhir dari Mas, bisa terjadi kapan saja….. 😀

    Suka

  5. Raja Ahmad Ismail said

    @Quantum,
    Anda betul. Sejauh apapun dan serinci apapun teori yang dikeluarkan oleh para ahli fisika, astronomi, astrofisika dan lainnya, tetap merupakan teori. Tetap tidak bisa meramalkan kiamat. Penghancuran jagat raya adalah mutlak hak Allah. Kapan?. Terserah Allah. Mau ratusan milyan tahun lagi, mau besok, hari ini, jam ini bahkan detik ini, tidak ada yang tidak mungkin. Cukup Allah berfirman “Kun”. Jadilah. Sebagaimana Allah menciptakan awal jagat, maka begitulah Allah mengakhiri jagat. Kita menghitung waktu sesuai dan berdasarkan dengan apa yang telah diciptakan oleh Allah untuk kebutuhan kita. Sementara waktu disisi Allah tidaklah sama dengan waktu disisi kita. Mungkin milyaran tahun waktu yang dialami dan dijalani alam semesta, tidak lebih dari beberapa saat disisi Allah. Allah yang menjadikan hukum alam dan Allah juga yang berhak merubah hukum alam. Tak siapapun berhak melarang.
    Tapi walaupun demikian, manfaatkanlah semaksimal mungkin waktu yang tersisa yang diberikan Allah kepada kita, sebagai amal untuk kepentingan kita menghadapi dan mengarungi alam ketiadaan setelah kemusnahan.
    Wassalam,

    @
    Amin… amien… amiiiiin

    Suka

  6. sikabayan said

    euh.. kalau melihat banyaknyah ayat yang berbunyi semua akan kembali kepadaKu.. kelihatannyah mah setelah mengembang teh akan menyusut lagih.. 🙂

    @
    Ya.. tampak jelas bahwa konstanta alam semesta, Allah menahannya. Lalu kapan akan dilepaskan, itu juga rahasia bagi kita, ciptaanNya. Subhanallah.

    Suka

  7. syahril rahmat said

    Hanya satu kalimat yang bisa saya tulis dalam menanggapi artikel ini { skenario akhir alam semesta },yaitu : SUBHAANALLAAH ALHAMDULILLAAH WALAAILLAAHAILLALLAAH ALLAAHUAKBAR WALAAKHAULA WALAAQUWWATA ILLAABILLAAHIL`ALIYYILADZIIM .Wassalaamu`alikum.

    @
    Tak cukup semua pohon dijadikan pena dan air laut menjadi tinta untuk menuliskan rahmatNya…. (dikutip bebas dari ayat).

    Suka

  8. RAFFKY said

    ASS. MENURUT SAYA SIH PLANET YG MEMPUNYAI KEHIDUPAN BUKAN HANYA DI BUMI,KARENA BANYAK SEKALI MILIARAN GALAKSI DI ALAM SEMESTA SANA !!!!RENUNGKAN!!!!!!!!!
    DAN YG PALING PENTING HIDUP INI HARUS BERARTI, OKE!!!!
    DAN BERIMAN TAQWA KPD ALLAH SWT
    SEMOGA KEDATANGAN DAJJAL MASIH LAMA KARENA KALIAN PASTI BELUM BERTAUBAT KAN!!!!!!!!!!!!!!!!!!! BYE

    @
    Kalau karena ada milyaran galaksi, lalu karenanya maka ada kehidupan (cerdas) seperti manusia kini… wah agor tidak berani berspekulasi begitu. 😀

    Namun, yang penting itu… betul…. hanya bisa mengamini. 😀

    Suka

  9. AGUNG said

    ASALAMUALAIKUM……..
    SUBHANALLAH WALA HAMDULILLAH WALAAILAAHAILALLAH WALLAHUAKBAR….
    BETAPA BESARNYA KEBESARAN ALLAH SWT BECAUSE’ HANYA IALAH YANG DPT MENCIPTAKAN ALAM SEMESTA DIMANA KITA BERPIJAK ITULAH “BUMI”
    PLANET KEHIDUPAN YANG BARU KITA KETAHUI SELAMA INI.
    NAMUN, PERLU ANDA KETAHUI BAHWA DILUAR SANA MASIH ADA TANDA-TANDA KEHIDUPAN SEPERTI YANG ADA DI PLANET “MARS”
    dEmIkIaN lAH pIDaToe oRaEng gANtEnG yAnG aMAT kErEn (AMAT AJA GAK KEREN!!!)
    BYE……….

    @
    😀

    Suka

  10. Assalamua’laikum

    @TOHRI

    AYAT-AYAT TERSEBUT MEMBERIKAN PEMAHAMAN YANG SEDERHANA SAJA TENTANG TAHAP ATAU MASA PENCIPTAAN ALAM SEMESTA INI BAHWA ALAM SEMESTA INI DICIPTAKAN TIDAK MUTLAK SECARA BERURUTAN SEPERTI EFEK DOMINO MELAINKAN PARALEL, SEPERTI JUGA DALAM PEMBANGUNAN JALAN RAYA YANG PASTI DIRENCANAKAN SECARA PARALEL. ADA BAGIAN PROSES YANG DILAKUKAN PADA WAKTU YANG SAMA. MISALNYA JALAN DIBANGUN DALAM 6 HARI, PENGALIAN JALAN MEMBUTUHKAN WAKTU 4 HARI TANGGAL 1-4, PEMASANGAN PERKERASAN JALAN MEMBUTUHKAN WAKTU 4 HARI TANGGAL 2-5, PENGASPALAN MEMBUTUHKAN 1 HARI TANGGAL 6. TOTAL WAKTU 6 HARI.

    PENCIPTAAN ALAM SEMESTA SECARA KESELURUHAN DALAM ENAM MASA. DALAM MASA ITU ADA BERBAGAI PROSES YANG TERJADI SECARA BERSAMAAN. ADA YANG EMPAT MASA, ADA YANG DUA MASA, TETAPI TIDAK AKAN LEBIH DARI ENAM MASA.

    @TANDA-TANDA KIAMAT

    SALAH SATU TANDA-TANDA KIAMAT ADALAH HILANGNYA CAHAYA BINTANG. BERDASARKAN SAINS, CAHAYA BINTANG BISA MENGHILANG JIKA TERHISAP OLEH GRAVITASI DAHSYAT DARI “BLACK HOLE”. FISIK BINTANGNYA SENDIRI TIDAK TAHU NASIBNYA BAGAIMANA DAN BERADA DIMANA PADA WAKTU SEKARANG KARENA CAHAYA BINTANG YANG ADA SEKARANG ADALAH KONDISI FISIK BINTANG PADA PULUHAN SAMPAI JUTAAN TAHUN YANG LALU.

    TANDA-TANDA YANG LAIN ADALAH TERBITNYA MATAHARI DARI BARAT. TETAPI, ARAH PUTARAN BUMI PADA POROSNYA DAN ARAH PEREDARAN BUMI MENGELILINGI MATAHARI TIDAK MENGALAMI PERUBAHAN.

    HAL INI MUNGKIN TERJADI JIKA SUDUT INCLINASI BUMI MENJADI SEKITAR 180 DERAJAT. ARTINYA BUMI BERBALIK UTARA-SELATAN, KUTUB UTARA MENJADI BERADA DI SELATAN MATAHARI, DAN KUTUB SELATAN MENJADI BERADA DI UTARA MATAHARI. OTOMATIS MATAHARI AKAN NAMPAK TERBIT DARI BARAT.

    PENYEBABNYA BISA JADI PENGARUH TARIKAN MEDAN MAGNET GRAVITASI “BLACK HOLE” YANG AKAN DATANG MENDEKAT DAN MENGGULUNG TATA SURYA DAN SEKITARNYA.

    “BLACK HOLE” MUNGKIN DATANG SECARA TIBA-TIBA SEPERTI ANGIN PUYUH ATAU TORNADO.

    Assalamua’laikum

    @
    Wass. wr.wb. sedikit saya komentar, tapi agak keluar dari tema komentar Mas. Adalah alam yang luar biasa besar dan luas ini, ternyata ukuran-ukuran kiamat ditetapkan juga atas ukuran-ukuran moral dari manusia yang tinggal di bumi ini, tempat dimana Al Qur’an diturunkan kepada manusia…..

    Suka

  11. Assalamua’laikum

    @MAS AGOR

    BETUL MAS, KIAMAT DATANG SEPERTI JUGA DATANGNYA AZAB KEPADA UMAT TERDAHULU KARENA PERBUATAN MEREKA YANG MENDUSTAKAN PARA ROSUL.

    @
    Wass. Mas Dedi, semoga kita tidak menjadi bagian dari ummat yang terkena murkaNya.

    Suka

  12. iwan said

    pada dasarnya manusia sudah mengetahui kapan kiamat itu akan terjadi, tapi kebanyakan meraka selalu menganggap enteng setiap ada musibah yang terjadi, dengan bencena alam yang sering terjadi belakangan ini, dalam islam harusnya ini menjadi pelajaran mereka untuk selalu mengingat Allah, agar bumi merasa disirami dengan rahmat yang maha agung,

    @
    Yap, lebih tepat manusia sudah mengetahui bahwa kiamat akan terjadi.
    Tidakkah menjadi pelajaran bahwa harta yang dikumpulkan dan bencana adalah pelajaran dan azab bagi manusia untuk kembali kepadaNya.

    Suka

  13. masya Allah, itulah kebesaran Sang Pencipta. saya pernah mempelajari fisika di smu bahwa gravitasi bumi terhadap matahari adalah 9,8 m/s2. jika gravitasi itu dikurangi sedikit atau lebih dari standard maka kehancuran alam semesta akan tiba. kita tidak tahu kapan alam semesta itu akan berakhir akan tetapi yang perlu kita siapakan adalah amal dan ibadah kita kepada Allah>

    @
    Subhanallah, walhamdulillah, wallahu akbar.

    Suka

  14. azeth said

    Assalamualaikum…saudaraku seiman…
    subhanallah…Allah telah menciptakan Alam semesta yang begitu luasnya.Dan kita hanyalah sebutir pasir diantara gurun…
    tapi mengapa kita masih angkuh?kita masih sombong?
    mari setelah momen ramadhan kali ini moga kita menjadi manusia yang lebih baik dan semoga kita semakin sadar atas kesalahan-kesalahan yang sering kita perbuat…..
    dan semoga kita mendapatkan tempat yang mulia disisi-Nya…
    AMIINNNN…

    @
    Wass. Wr.Wbr.
    Tulisan mengenai skenario akhir alam semesta adalah buah pemikiran peneliti yang dengan ilmu pengetahuannya “membaca” adanya skenario usia alam semesta. Bahwa waktunya diprediksikan tentu bukan sebuah skenario yang memastikan. Seperti ditulis di akhir postingan. Yang menentukan perkiraan waktunya juga sama tidak tahunya. Hanya basis skenario bukanlah klenik. Boleh jadi ini dibuat oleh karena kesombongan, boleh juga karena hasrat keinginan tahu manusia. Sebuah pertanyaan logis dari pencari ilmu. Seperti juga terjadi di masa Nabi.

    Dan memang betul pesan Mas, semoga kita mendapatkan tempat yang mulia di sisiNya. Itu harapan orang beriman.

    Suka

  15. amin said

    Kenapa harus dipikirkan kiamat besar?
    Padahal kiamat itu sudah terjadi tiap hari yang kita kenal Kiamat kecil. Berdoalah ketika hendak tidur agar engkau dapat dibangunkan di pagi hari. Nah Surga-Akhiratmu adalah keadaan mimpi-mimpimu, mimpi indah artinya surgalah imbalannya, mimpi buruk itu berarti kamu ada di neraka. Jadi berbuat baiklah selama ketika matahari terbit agar dapat imbalannya surga / mimpimu menjadi indah.
    Orang yang berbahagia adalah orang yg tidak neko-neko.

    @
    Terimakasih atas nasehatnya, benar orang yang berbahagia adalah orang yang tidak neko-neko 🙂
    Peristiwa/huru hara besar dijelaskan oleh AQ tentu bukan tidak ada maksud. Allah Swt menjelaskan (dan sejumlah hadits) menjelaskan karena suatu sebab agar hikmah akan adanya kejadian besar itu dapat dipahami manusia yang belum tentu mengalaminya, namun meyakininya.
    Kalau memang Allah tidak menghendaki manusia memikirkan konstanta yang memungkinkan terjadinya penghancuran alam semesta, tentulah sudah dilarang hamba-hambaNya memikirkan hal ini…..

    Suka

  16. idrissyabani said

    laillahailallah,,,,,

    Suka

Tinggalkan komentar