Lemak Jahat dan Lemak Baik !?
Posted by agorsiloku pada Juli 24, 2018
Lemak kok dipisahkan begini ya, jahat dan baik. Lemak baik adalah lemak jenuh dan lemak baik adalah yang tidak baik. Kok bisa ya?, diciptakan lemak yang berperilaku baik dan jahat?.
Apakah lemak jahat itu koruptor atau lemak iblis?
Ya jahatlah, karena keberadaan lemak ini memberikan dampak negatif pada kesehatan. Benarkah ada lemak jahat?, lemak yang terbanyak pada sejumlah produk hewani dan juga tanaman. Seperti santan kelapa, santan memiliki lemak jenuh yang tinggi sehingga harus dihindari. Begitu juga lemak pada sapi, kambing, ayam, atau hewan lainnya harus dihindari.
Tapi, bagaimana ya. Soalnya makanan yang mengandung lemak jenuh itu ternyata enak dan selalu, nyaris selalu menjadi teman masakan yang kita santap. 🙂
Ya, kalau disantap berlebihan. Tentulah, jika disantap berlebihan, artinya asupan yang masuk ke dalam tubuh melebihi jumlah yang dibutuhkan. Apa saja yang berlebihan, tentulah berakibat buruk.
Mengurangi makanan yang mengandung “lemak iblis” adalah pilihan yang perlu dipertimbangkan. Ahli gizi kerap mengingatkan.
Benarkah ada lemak baik dan lemak iblis?
Sebuah studi tentang lemak iblis, ternyata tidak seburuk yang diperkirakan.
Dalam studi ini diungkapkan bahwa :
Studi mengenai efek yang buruk secara statistik menyebabkan kematian, serangan jantung atau stroke. Namun, pemakaian lemak tak jenuh ganda menurunkan resiko penyakit jantung menyebabkan 27% lebih rendah risiko kejadian kardiovaskular (tetapi bukan kematian, serangan jantung atau stroke).
Jadi, setidaknya mitos lemak jahat perlu ditinggalkan.
Tinggalkan Balasan