Sains-Inreligion

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

Adakah Mahluk Berakal di Luar Bumi? -1

Posted by agorsiloku pada Januari 11, 2007

Pertanyaan ini spekulasi, karena kita tidak atau belum pernah bertemu dengan satupun mahluk berakal angkasa luar. Jadi, karena tidak pernah bertemu, maka kemungkinan jawabannya bisa tidak bisa ada. Lalu bagaimana peran manusia di alam semesta ini?. Apakah Al Qur’an menjelaskan atau setidaknya menerangkan keberadaan mahluk berakal, selain yang ada di bumi yang kita tinggali ini?.

Berdasarkan Teori Kemungkinan.

Ada sejumlah bintang yang sangat-sangat banyak di luar galaksi kita. Yang bisa dideteksi saja mencapai 70 ribu juta-juta. Jadi, kemungkinan 0,000.000.01% (sepermilyar persen) saja asumsi ini dibangun, masih akan ditemukan sekian-sekian kemungkinan adanya mahluk berakal selain kita. Statistik cenderung akan mengatakan kemungkinan itu ada. Jadi, bisa diambil kesimpulan kemungkinan itu ada.

Apakah ada mahluk lain, di luar bumi?. Hewan melata atau virus, atau jasad renik lainnya?. Jawabnya, kemungkinan ini jelas lebih besar lagi. Karena, mahluk lain bisa jadi hidup dengan kondisi yang lebih sederhana dengan fasilitas yang mungkin tidak selengkap dan sesempurna bumi, sebagai tempat yang memungkinkan berkembangnya mahluk hidup.

Berdasarkan logika saja.

Alam ini begitu luasnya, sangat jauh lebih luas dari perkiraan-perkiraan manusia. Awalnya manusia berpikir bahwa, bumi itu datar. Bumi berada di atas kura-kura. Peradaban berkembang, manusia menduga bahwa bumi adalah pusat alam semesta. Kemudian, kini manusia paham bahwa manusia tinggal di bumi yang ada di satu galaksi saja di antara jutaan galaksi di alam semesta. Kemudian manusia mengerti bahwa kita ternyata tinggal hanya di salah satu sisi galaksi di tepi alam semesta yang terus meluas dengan kecepatan tinggi di mana jarak satu titik dengan titik galaksi lainnya saling menjauh seperti titik-titik permukaan balon yang ditiup mengembang.

Kalaupun ada mahluk berakal di tempat lain di sisi alam semesta lainnya, jaraknya semakin jauh. Untuk bisa menembusnya, diperlukan pengetahuan dan teknologi yang harus sangat maju. Ilmuwan berpikir bahwa ada cara untuk menembusnya, baik melalui pintu doraemon (pintu kemana saja) atau melalui stargate, teleportasi, lubang cacing (worm hole), dan lain sebagainya. Paling tidak film-film fiksi sains memvisualisasikan kemungkinan ini.

Manusia, sebagai mahluk berakal akan selalu tertarik dan mencari temannya di luar angkasa. Ilmu pengetahuan tentang fisika teoritis, terutama teori relativitas melahirkan banyak kisah fiksi perjalanan ke luar angkasa, berpindah dimensi, pertemuan masa depan dan masa lalu seperti film terminator, dan lain-lain.

Mencari Bukti bahwa manusia bukan satu-satunya mahluk cerdas di alam semesta.

Pencarian bukti-bukti atau tanda-tanda adanya mahluk cerdas lain adalah semangat yang tak kenal putus asa. Uraian bukti-bukti berupa laporan, foto mengenai objek tak terindentifikasi (UFO) adalah salah satu berita yang selalu menarik untuk diurai dan dipecahkan.

Buku “Chariot of The Gods” dan “The Golds of The Gods” tulisan Erich von Deniken. Beliau gemar mencari bukit-bukti di perbagai belahan dunia. Kebudayaan-kebudayaan masa silam mengenai keberadaan mahluk cerdas dihipotesakan, disertai “bukti-bukti” yang menjelaskan hal ini.

Kesimpulannya, indikasinya ada. Alien, UFO, mahluk cerdas lain di keluasan alam semesta tak berbatas ini ada. Berjuta dollar dikeluarkan untuk mencari informasi, mengabarkan melalui sinyal-sinyal radio dan cahaya ke berbagai belahan alam semesta.

Akankah kita bertemu mereka?.

Lalu, bagaimanakah al kitab (kitab suci) berbicara tentang hal ini? Adakah informasinya?, adakah kesimpulan yang bisa ditarik?.

12 Tanggapan to “Adakah Mahluk Berakal di Luar Bumi? -1”

  1. agorsiloku said

    Maksudnya, mahluk berakal-budi yang berjasad fisik seperti kita. Saya masih mencari-cari bagian keduanya. Kalau malaikat tentu saja ada (diimani) ada di sini juga di langit….
    Wass, agor

    Suka

  2. Dono said

    Klo tidak silap saya, ada surah yg mengatakan bahwa ada kehidupan disana, cuma itupun kurang begitu jelas bagi saya.
    Bukankah sesuatu yg berputar menurut garisnya masing2 ataupun yg menimbulkan cahaya yg menerangi seperti: matahari, bulan, bintang2 dan lain2 boleh saya katakan bahwa mereka adalah sesuatu yg hidup?( berdasarkan energi ) yg pak Agor jelaskan tempo hari.Ada kemungkinan yg dimaksudkan adalah, malaikat dan sejenisnya? Bukankah Allah s.w.t berada di langit yg ketujuh?
    Klo menurut akal pikiran saya, yg dikatakan UFO itu adalah fenomenal yg berdasarkan energi di universi ini.

    Terima kasih.
    Wassalam.

    Suka

  3. Dono said

    Ass.wr.wb,
    Klo saya boleh meneliti sedikit tidaknya dlm hal keagamaan yg kita miliki, ada tertuliskan bahwa penciptaan seorang manusia ( insan ) itu adalah sangat sempurna.
    Jadi bagaimana tanggapan Allah s.w.t terhadap ciptaanNya yg lain? ( yg mungkin ada ).Apakah lebih sempurna?
    untk saya pribadi saya rasa tidak ada, tetapi untk yg maha Esa, tidak ada sesuatu itu yg mustahil.
    Amin.
    Wassalam.pak Agor.

    Suka

  4. Dono said

    Ass.wr.wb,
    Saya tambahkan lagi sedikit komentar soal ketidakpercayaan saya adanya makhluk
    seperti kita di luar bumi,seperti ayat2 yg tertulis dibawah ini :
    ‘Seberapa kerasnya mereka berusaha mencuri dengar apa yang terjadi di ruang angkasa, mereka tidak akan bisa melakukannya tanpa dilempari dari segala jurusan. Terusir! Dan bagi mereka ada azab yang kekal.’ (S.37 Ash-Shaffat:9-10).Dan lagi ayat ini :
    ‘Hai golongan jinn dan manusia! Andaikata kalian memiliki kekuatan untuk menembus batas-batas seluruh langit dan bumi, maka tembuslah batas-batas itu. Namun kamu tidak dapat menembusnya kecuali dengan kekuasaan.’ (S.55 Ar-Rahman:34).Dengan ayat2 ini saya yakin bahwa tidak ada makhluk seperti kita di luar bumi.Disinipun menurut saya cukup jelas bahwa kita diperkenankan untk menelusuri langit, tapi oleh karena kita tidak mempunyai kekuasaan kecuali Allah,maka terbataslah kemampuan kita itu.Klo pun ada sesorang yg mengatakan ada makhluk seperti kita di luar bumi, mengapa kita dilarang menemui mereka, seperti yg dijelasakan ayat di atas?

    Wassalam.

    Suka

  5. Erich von Deniken secara teoritis dibantu/disetujui oleh beberapa ahli sejarah Indonesia, diantaranya adalah Pak Uka (Prof.Dr.Uka Tjandrasasmita) dalam karyanya mengenai Borobudur. Selain itu, teori Om Erik (von Deniken) juga di dukung oleh penemuan riset geologi dan seni terhadap lukisan dinding gua/tebing di Papua dan Kalimantan oleh Pindy Setiawan, berdasarkan thesisnya di ITB.

    Namun secara keilmuan, banyak yang menyangsikan teorinya Om Erik. Karena pembuktiannya relatif sedikit dalam konteks artefaktual. Artinya, hingga saat ini, tidak ditemukan bukti-bukti sejarah yang mendukung penemuan ‘benda-benda langit’ di bumi selain pecahan meteorit.

    Kalau menurut surat Ar-Rahman… wah mas, aku ndak berani memakainya sebagai bahan referensinya. Aku masih bodoh… takut. Hehehe… Biarlah yang pintar, yang menafsirkan melalui ayat-ayat tersebut.

    Suka

  6. agorsiloku said

    @ Mas Dono, Mas Arif ysh.
    Betul sih, ketika saya mau menyusun bagian kedua. Terhenti, karena beberapa pendukung dan penolak masih sama kuatnya dan masing-masing menggunakan dalil yang sama untuk interpretasi berbeda. Karenanya itu, saya masih jadi bingung sendiri.

    Suka

  7. mas pongah berfirman:
    bahwa martabak itu sangat enak rasanya &sudah menembus GO internasional & sudah sampai ke ruang angkasa contohnya saja newl amstrong sebelum di berangkatkan ke luar angkasa dia memesan martabak manis keju kepada penjual martabak yang sedang berjualan di amerika sebut saja AL-kadir dari Lebaksiu (kab.tegal)

    @
    Cius nih… saya belum bisa memahami pesan yang tersirat… 😦 , tapi makasih ya.. mau berkunjung dan mengingatkan saya akan hobi makan martabak. 😀

    Suka

  8. Saya banyak berdiskusi tentang keberadaan makhluk lain di milis beta-ufo@groups.yahoo.com

    Dalam Al Qur’an jelas bahwa di sammawat (planet-planet lain) dan bumi tersebar dabbah yang berjalan dengan perut, 2 kaki, 4 kaki. Masihkah ragu dengan ayat Al Qur’an?

    Elfarid
    http://elfarid.multiply.com

    @
    Masih dalam usaha memahami, namun tentu saja tidak ragu dengan ayat Al Qur’an sama sekali. 🙂

    Suka

  9. […] luas ini, yang usianya sudah sekitar 13,7 milyar tahun cahaya. Masa sih, ummat bernama manusia itu hidup sendiri di alam semesta nan luas ini? Al Qur’an tidak banyak menegaskan bahwa mahluk seperti manusia itu ada selain di bumi yang […]

    Suka

  10. afraihan said

    KEBERADAAN MAHLUK LUAR ANGKASA BOLEH DIPERCAYA BOLEH,TIDAK TAPI PERLU KITA GAMBARKAN BAHWA ALLAH SWT MENCIPTAKAN RUANG GALAKSI YANG BEGITU LUAS DI ANGKASA RAYA MUNGKIN JUGA MENCIPTAKAN MAHLUK HIDUP LAIN SELAIN MANUSIA YANG MENGHUNI BUMI BEGITUPUN DENGAN PLANET PLANET LAIN DI LUAR ANGKASA
    ALLAH SWT MENCIPTAKAN AKAL DAN PIKIRAN AGAR MANUSIA BISA MEMPELAJARI SEGALA HAL DAN TIDAK MENUTUP KEMUNGKINAN JUGA UNTUK MEMPELAJARI TENTANG KEBERADAAN MAHLUK ASING ATAU BIASA DISEBUT DENGAN UFO
    BANYAK ORANG DI MUKA BUMI INI TIDAK PERCAYA DENGAN KEBERADAAN MAHLUK LUAR ANGKASA DAN SEBAGIAN LAGI SANGAT PERCAYA
    TAPI………..BERSAMBUNG !

    @
    Tapi bersambung… 😀
    ditunggu sambungannya 😀

    Suka

  11. Anonim said

    manusia adalah mahluk yang paling sempurna.tapi mungkin saja ada salah satu planet di antara beberapa milyar planet yang ada di seluruh alam semesta ini yang di dalamnya terdapat mahluk yang dinamakan ALIEN.

    Suka

  12. !!!??

    Suka

Tinggalkan komentar