Sains-Inreligion

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

Galaksi Terluar Ditemukan

Posted by agorsiloku pada Maret 5, 2008

Beberapa astronom menyatakan telah menemukan tanda-tanda adanya galaksi terjauh yang bisa dikatakan tertua dari tata surya. Penemuan ini akan sangat berarti untuk upaya menjawab pertanyaan tentang asal-muasal terjadinya alam semesta.Cahaya yang tertangkap oleh teleskop yang digunakan oleh tim astronom tersebut diperkirakan berasal dari bintang. Kilasan cahaya itu berusia sekitar 500 juta tahun dan telah menempuh jarak miliaran tahun cahaya.

Hal itu diungkapkan Richard Ellis, astronom dari California Institute of Technology. Dengan perkiraan usia bintang tersebut, tambahnya, berarti tim itu telah berhasil menemukan galaksi yang usianya lebih tua dari galaksi yang selama ini telah diketahui.

Tim astronom tersebut menggunakan teleskop Keck yang amat besar di Hawaii. Teleskop tersebut memiliki cermin berdiameter 10 meter. Namun, saat menembus lapisan medan gravitasi di seputar bumi, tambah Ellis, lensa mengalami penguatan 20 kali lipat. Ketika melalui lapisan tersebut, cahaya dibelokkan.

Menurut Ellis yang dihubungi melalui telepon oleh Reuters, kini para ilmuwan masih berupaya mengungkap lebih banyak lagi soal alam semesta yang diperkirakan terbentuk sekitar 13,5 miliar tahun lalu.

“Obyek ini merupakan obyek tertua dari yang pernah ditemukan sebelumnya,” ujar Ellis yang mempresentasikan penemuannya bersama mahasiswa Dan Stark pada pertemuan Royal Astronomical Society, Rabu (11/7).

“Akibatnya, galaksi ini adalah generasi awal bintang-bintang yang menyala pada saat alam semesta masih ’bayi’,” katanya.

Penemuan tersebut merupakan kunci penting untuk mengungkap asal-muasal terjadinya alam semesta. Selama ini, teori Big Bang—ledakan energi yang luar biasa hebat—diyakini sebagai proses kelahiran alam semesta. Pada usia 300.000 pertama, semesta luar biasa panas sebelum kemudian periode gelap karena belum terbentuk bintang. (Reuters/isw)
Sumber : Kompas, Jumat, 13 Juli 2007

28 Tanggapan to “Galaksi Terluar Ditemukan”

  1. ech said

    Sekilas saya membaca artikel ini saya agak curiga kalau informasinya ngaco terutama bagian “usia cahaya”, “menembus lapisan medan gravitasi” dan “lensa mengalami penguatan”.
    Saya cari artikel yang bersesuian di internet ketemu disini:
    http://www.sciam.com/article.cfm?id=astronomers-strain-to-glimpse-oldest-galaxies-yet
    http://www.physorg.com/news103344906.html
    Kompas butuh reporter yang lebih teliti untuk menterjemahkan berita sains.

    @
    Trims infonya… melengkapi… 😀

    Suka

  2. haniifa said

    @mas Ech
    Sama saya juga bingung…he.he.
    Apakah teleskop Keck sudah dapat membedakan debu comis dengan Galaksi ?!
    Klo belum ….
    Jangan-jangan pantulan cahaya pada debu cosmis yang disangka ” Kilasan cahaya itu berusia sekitar 500 juta tahun dan telah menempuh jarak miliaran tahun cahaya.”

    Suka

  3. Donny Reza said

    Whew, saya kok suka salut ya sama ilmuwan-ilmuwan yang meneliti tentang bintang. Mau-maunya ‘nungguin’ kilasan cahaya yang entah dari mana asalnya dan serba spekulatif seperti itu. Bagi saya pribadi, masih tidak tahu apakah hal semacam itu penting atau tidak untuk saya, tapi tetap saja…saya salut.

    @
    Semangat meneliti… duduk, berdiri, dan berbaring… bertanya dari mana berasal dan akan kemana… 😀

    Suka

  4. haniifa said

    Salam,
    @mas Donny
    Masalahnya bukan soal salut atau sinisme terhadap penemuan ilmuwan, namun kejujuran yang utama.
    Misalnya teori relativitas mas Albert dengan (QS 32:5), karena teori nya mas Albert melibatkan beberapa dimensi, sementara AQ hanya melibatkan 1 dimensi yaitu relativitas waktu…maka sering ilmuan non muslim menuduh bahwa AQ dicocok-cocokan dengan science padahal sudah jelas secara historis AQ datang jauh sebelum mas Albert lahir.
    ———–
    Firman Allah tentang relativitas waktu:
    Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepada-Nya dalam satu hari yang kadarnya (lamanya) adalah seribu tahun menurut perhitunganmu. (QS 32:5)
    Wassalam.

    Suka

  5. Abudaniel said

    Assalamu’alaikum,
    Usia kilasan cahaya diperkirakan 500 juta tahun dan sudah menempuh jarak miliyaran tahun cahaya.
    Dari kata-kata tersebut diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa usia cahaya yang ditangkap oleh teleskop adalah cahaya yang baru berusia 500 juta tahun terjadinya. Tetapi setelah milyaran tahun mengelana maka baru tertangkap oleh teleskop dibumi. Dengan kata lain kilasan cahaya atau partikel pembentuk cahaya tersebut melaju dengan kecepatan lebih dari kecepatan cahaya. Sementara cahaya yang kita terima dan kita lihat melalui teleskop tersebut adalah cahaya yang terpancar sejak 500 juta tahun lalu, sedangkan materi/bintang yang bereaksi/meledak sehingga menyebabkan cahaya tersebut sudah musnah sejak 500 juta tahun yang lalu. Kalau dibandingkan dengan umur jagad setelah terjadinya Big Bang yang diperkirakan +/- 13.5 miliyar tahun maka ledakan yang mengakibatkan kilasan cahaya tersebut “baru” saja terjadi.
    Jadi tidak bisa kita sebut bahwa galaksi dimana bintang tersebut berada adalah galaksi tertua dengan hanya menganalisa kilasan chaya yang hanya “baru” berumur 500 juta tahun, sementara bumi kita saja yang berada di galaksi Bima Sakti telah berusia sekitar 5 milyar tahun.
    Wassalam,

    @
    Wass.Wr.wb.
    Saya sependapat.. bahwa itu hanyalah analisis belaka… dan boleh jadi sangat jauh dari kebenarannya…

    Suka

  6. haniifa said

    Salam
    @Abudaniel
    Saya setuju seperti yang diungkapkan mas.
    “Dengan kata lain kilasan cahaya atau partikel pembentuk cahaya tersebut melaju dengan kecepatan lebih dari kecepatan cahaya.”
    Sebab partikel cahaya akan semakin cepat (mengalami percepatan kecuali partikel gama) manakala melewati medan gravitasi bintang/galaksi yang dilaluinya sebelum tertangkap oleh teleskop dibumi. Disisi lain sumber cahaya menentukan juga kecepatan awal partikel cahaya, oleh karena itu harus dibedakan juga apakah partikel cahaya tersebut berasal dari bintang mati/padam atau dari sebuah “ledakan” bintang.
    Jadi betul kata mas Ech kita harus hati-hati dengan “usia cahaya” 😀
    Wasalam.

    @
    Kalau tidak salah, belum ada kilasan cahaya atau partikel pembentuk cahaya yang lebih cepat dari cahaya itu sendiri yang keluar dari partikelnya cahaya. Meskipun, tentunya dalam penjelasan Al Qur’an dijelaskan adanya zat yang bisa lebih cepat dari cahaya. Artinya keluar dari ketentuan rumus Eisntein itu.

    Suka

  7. ardianzzz said

    lam knal…

    setahuku masih QUASAR tuh…

    @
    jaraknya masih terlalu jauh dari kita… jadi yah… hanya sebuah penarikan kesimpulan saja. Di luar yang terluar saja kita juga masih akan bertanya lagi, dimana batas luarnya… !

    Suka

  8. Haniifa said

    @Ardianzzz
    Lam knal kembali…
    Sip… berarti mas percaya “teori big bang” adalah perubahan materi yang mempunyai masa tak hingga menjadi QUASAR.
    Yang saya ingin tahu, apakah QUASAR berupa materi atau energi ??

    @
    Quasar… ya harus dua-duanya… ya materi ya energi…. 😀

    Suka

  9. ech said

    @Abudaniel
    makanya saya bilang artikelnya ngaco. Artikel aslinya (dari link yang saya dapat diatas) mengatakan (dalam terjemahan bebas, silahkan chek) “Cahaya ini terbentuk ketika alam semesta baru berusia 500 juta tahun cahaya”.
    kutipan asli:
    Using natural ‘gravitational lenses’, an international team of astronomers claim to have found a hint of a population of the most distant galaxies yet seen – the light we see from them today left more than 13 thousand million years ago, when the Universe was just 500 million years old.

    bandingkan dengan artikel kompas diatas.

    @hanifaa
    Cahaya tidak bertambah cepat di dalam medan gravitasi.
    Sampai saat ini (sepanjang saya tahu) belum ada bukti bahwa ada partikel yang bisa bergerak melebihi kecepatan cahaya diruang hampa (c). Ilmuwan memberi nama “tachyon” untuk partikel yang bergerak melebihi kecepatan ini. Namun sekali lagi belum ada bukti bahwa partikel seperti ini exist (tapi bukan berarti tidak ada).

    However bukan berarti cahaya tidak bisa disalip. Didalam medium selain ruang hampa (misal di dalam kaca, dalam air, etc) partikel cahaya cenderung melambat, saya istilahkan kecepatannya adalah c’ ( c > c’) Dalam beberapa khusus, ada partikel yang bisa bergerak melebihi kecepatan c’ ini dan menghasilkan gelombang kejut yang dikenal dengan fenomena “cherenkov radiation”.
    http://en.wikipedia.org/wiki/Cherenkov_radiation

    @
    Penjelasan yang menarik… Terimakasih. 😀

    Suka

  10. haniifa said

    @Ech
    Wah…keliru yach, soal sinar alpha
    Asumsi saya jika sinar alpha bisa dibelokan oleh medan magnet maka ada gaya yang menarik sinar tsb 😀
    Yang menarik soal “tachyon” ? seharusnya ada di alam semesta ini, sebab menurut teori relativis Albert Einstein secara explisit menyatakan bahwa “big bang” mengakibatkan taychon mempunyai kecepatan awal c kwadrat.

    @
    Taychon ada justru dalam penjelasan AQ 😀

    Suka

  11. Abudaniel said

    Assalamu’alaikum,
    Pada bingung semua kan?. Termasuk saya.
    Dengan letusan yang maha dahsyat, pada perkiraan waktu 10-43 detik, materi yang terdapat pada “titik” peledakan sudah terlontar jauh dari “titik” awalnya mencapai sekian ribu tahun cahaya. Maka kalau kita bandingkan dengan kecepatan cahaya yang “hanya” 300.000 km per detik, maka kecepatan cahaya itu nggak ada apa-apanya.
    Makin menjauhnya galaxi, bintang dan materi dialam ini, apakah karena lontaran yang terjadi karena ledakan awal atau justru akibat mengembangnya ruang atau mungkin oleh pengaruh medan magnit semesta, sampai sekarangpun belum ada teori yang benar-benar seratus persen diterima secara bulat oleh para ahli astrofisika. Kalau penjauhan tersebut akibat dari energy yang terjadi pada saat peledakan awal, maka tentu pada suatu saat energy ini akan berakhir dan penjauhan juga akan berakhir.
    Kalau pengembangan ruang semesta yang menyebabkan penjauhan, maka suatu saat pengembangan akan berhenti atau kalau pengembangan berjalan terus maka ruang alam semesta akan koyak, maka akan terjadi kehancuran karena tidak ada yang mengikat materi alam semesta lagi. Mudah-mudahan kita bisa melihat kejadian ini. Asyik kali ya.

    @ Haniifa,
    Yang saya baca, Quarsar itu adalah “star like body”. Materi, juga energy. Karena ada perubahan materi ke energy. Entah akibat erupsi maupun pengembangan.
    Wassalam,

    @
    Ledakan maha dahsyat itu sendiri kan hanya sebuah usah menarik kesimpulan dari pengamatan, kok alam semesta ini tiba-tiba bleg ada. Padahal juga dari para ilmuwan yang mulai mempertanyakan teori bigbang ini semakin ragu mengapa bigbang sebagai ledakan maha dahsyat terjadi penciptaan terus ada seperti sekarang ini (jadi berhenti berpacu saling menjauh dari titik ledakan) sambil juga bingung kenapa titik pusat ledakan itu semakin di telaah justru semakin tidak ada !.

    Suka

  12. Elza said

    Assalamualaikum wr wb.

    Penterjemahan yang keliru walaupun sedikit bisa menimbulkan kesalahan besar kan?, itulah sebabnya kenapa Al Qur’an harus disertakan teks aslinya pada setiap penterjemahan, jika tidak maka akan seperti kitab-kitab yang terdahulu, yang akhirnya menjadi jauh berbeda dari kata-kata aslinya dan menjadi hilang esensi ilmunya.

    untuk hal mengenai cahaya ini, hm memang mengasyikkan sekali, tapi sebenarnya kita hanya diberi mainan pengetahuan ilmu yang sangat terbatas, dalam arti yang sesungguhnya.
    saya punya ungkapan rahasia tetapi sekaligus teka-teki yang sangat-sangat menarik, silahkan ditebak rekan-rekan hehehe…:

    ” start game ~
    kita ini berada di ruang langit yang terpelihara dari keterjangkauan manusia batasnya.
    ibarat tabel atau lebih tepat Matrix (istilah keilmuwan manusia modern), kita ini berada di satu ruang matrix,
    satu ciri dari sekian banyak ciri ruang matrix itu mendefinisikan kecepatan cahaya tertentu.
    dalam ‘satu ruang matrix’ ini, sudah termasuk didalamnya seluruh unsur tabel kimia, bumi, bulan dan bintang, termasuk cahaya.
    Matrix tempat kita ini sedikit bertetangga dengan matrix yang lain, dengan definisi yang berbeda, disana juga memiliki hukum fisika-kimia-ruang waktu yang berbeda dengan yang kita kenal.
    ketika sampai suatu urusan dibawa ‘utusan’ yang kadarnya sehari baginya tapi 1000 tahun bagi kita, maka dia menggunakan matrix yang berbeda
    ~end game”.

    nah itu teka-tekinya, hmmm jadi merinding nih, meski cuma teka-teki.

    Wassalamualikum wr wb

    @
    Jadi ingat film Matrix 😀
    matrix yang berbeda… atau karena kita belum dapat “sampai” untuk memahaminya.

    Suka

  13. Abudaniel said

    Assalmu’alaikum,
    @ Elza,
    Manusia dan juga makhluk lain yang mendiami alam kita ini, sebenarnya berada pada satu dimensi ruang dan waktu. Hukum alam yang berlaku pada dimensi kita juga sama.
    Selain dimensi kita, maka masih ada beberapa dimensi waktu dan ruang yang diisi oleh makhluk Allah yang lain. Yang kita kenal dengan nama “Alam”. Alam manusia, Alam Roh, Alam Barzah, Alam Jin dan juga Alam Malaikat.
    Maka tidak heran, disetiap dimensi ruang dan waktu, hukum alamnya jadi berbeda. Mungkin satu hari pada dimensi dimana malaikat berada sama dengan 1.000 tahun bahkan 50.000 tahun pada hitungan waktu pada alam manusia.
    Selama ini kita hanya berkutet dalam memahami sekitar alam kita saja. Mengenai alam-alam lainnya, hanya sedikit sekali ilmu yang diberikan Allah kepada kita.
    Makhluk Allah yang bernama malaikat saja yang diberikan keupayaan untuk berkelana di semua alam-alam tersebut. Tidak manusia dan tidak juga jin ( untuk jin mungkin bisa berkelana di alam manusia begitu juga sebaliknya ). Kalau manusia mau berkelana di alam roh, maka dia harus rela melepaskan statusnya sebagai manusia menjadi roh.
    Wassalam,

    Suka

  14. haniifa said

    Assalamu’alaikum,
    @Abudaniel
    Trim’s infonya…
    Jadi Quarsar itu adalah “star like body”.
    Materi, juga energy. Karena ada perubahan materi ke energy.
    atau dengan kata lain “sekecil apapun materinya tetap ada”
    Wassalam.

    Suka

  15. Haniifa said

    start ehh stop hmmm… merinding 😀

    Suka

  16. Elza said

    Assalamualaikum Wr Wb.

    Maafkan saya,
    seharusnya saya tidak menulis teka-teki itu, mohon lupakan saja.
    itu sangat-7 berbahaya, jadi mungkin ini kesalahan yang besar, mohon maaf.
    setinggi apapun ilmu manusia, hanya 1 % saja ( bukan dari total ilmu, tapi dari jatah yang seharusnya diterima), ada sisi jiwa manusia yang belum mampu menerima hal-hal tertentu.
    kelak semua tabir ( yg dijatahkan untukmanusia) Insya Allah akan dibuka,
    tapi dengan syarat, jiwa manusia disucikan dahulu, dan sebelum disucikan, harus dipastikan dulu dgn ujian dunia ini, bahwa kita adalah hamba Allah yg sesungguhnya, yang tiada mempersukutukanNya dengan apapun.

    tapi apa yg disampaikan mas Abudaniel, hmmm..,terima kasih perkenalannya.

    Wassalamualaikum wr wb.

    @
    Wass,
    gpp pancingan-pancingan kecil selalu menyadarkan adanya sesuatu dibalik sesuatu, dari satu tabir ke tabir lainnya yang memperkuat atau berharap menambah keimanan….

    Suka

  17. haniifa said

    @Elza
    Ngak apa-apa kok …!
    Sekecil apapun itikat baik, Insya Allah pasti ada hikmahnya.

    Suka

  18. Elza said

    Assalamualaikum

    Benar Mas Haniifa dan rekan-rekan,
    dengan segala kerendahan hati saya mohon maaf.
    saya lupa kalau ini khalayak ramai yang dapat dibaca siapa saja.
    saya tidak tahu apa itu suatu kesalahan, tapi setiap kata & perbuatan tentu ada akibat serta resiko, terlebih karena setiap orang dapat menafsirkan teka-teki itu dengan cara berbeda-beda.

    trima kasih atas perkenalannya.

    Wassalamualaikum wr wb.

    Suka

  19. haniifa said

    Wa’alaikum, salam. @Elza
    Justru saya sangat berterima kasih, dari banyaknya info @Elza sangat mencerahkan dan sejujurnya menambah wawasan saya.
    Trim’s kembali atas perkenalannya.

    Suka

  20. hehemampus said

    Jarak langit terdekat berisi bintang
    Ash Shaaffat: 6 »
    Sesungguhnya Kami telah menghias langit yang terdekat dengan hiasan, yaitu bintang-bintang, (QS. 37:6)

    Berapa milyar tahun cahaya jarak galaksi tersebut, bandingkan dengan perkataan ALLAH, bahwa langit yang terdekat dihiasi bintang-bintang(galaksi), dengan demikian yang dikatakan ujung terluar galaksi masih merupakan langit terdekat…………..belum lagi tingkat2 langit yang berikutnya sungguh luas ciptaan ALLAH ini, begitu kecil kita dihadapan-NYA. Tapi masih banyak yang begitu sombong, angkuh dan congkak manusia yang berjalan di atas bumi ini.

    MAHA BESAR ALLAH………

    @
    Mahasuci Allah….

    Suka

  21. Anonim said

    salam wr wb
    maaf baru nemui blog ini,….

    mudah-mudahan teman2 lebih teliti lagi dalam memberikan
    komentar, tentunya alangkah baiknya jika bertanya kepada yang
    lebih tahu….. jd tidak mengambang…. thanks

    ===xp===

    @
    baru ditemukan… nanti ketemu lagi yang lebih terluar… 😀

    Suka

  22. haniifa said

    @Anonymous
    mudah-mudahan teman2 lebih teliti lagi dalam memberikan
    komentar, tentunya alangkah baiknya jika bertanya kepada yang
    lebih tahu….

    Bisa diperjelas lagi maksudnya ??

    Tolong koreksi saya jika salah.
    Kemudian Dia menuju langit dan langit itu masih merupakan </asap [QS 41:11]
    Kenapa “dukhan”(asap) ?? Karena asap bisa dilihat dengan kasat mata… dari matanya “anak tukang bakso”,”penjual bakso”… sampai “ilmuan penggemar bakso”, artinya siapapun boleh menggali, membicarakan, menimbang, mendefinisikan masalah [QS 41:11] diatas, dan ini tidak bertentangan dengan konsep “rahmatan lil’alamin”
    Adapun “dukhan” = molekul,Quasar atau tachyon… itu lain soal.

    @
    asap, dukhan terlihat.. mungkin oleh mata, mungkin dengan bantuan alat atau sekumpulan partikel yang berjarak satu dengan lainnya yang muncul dari ketiadaan….. Wallahu’alam….

    Suka

  23. nea said

    menurut saya hal tersebut belum dapat dipertanggung jawabkan. apakah benar ada galaxy tertua? saya kira perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang hal tersebut. manusia hanya bisa menebak saja dan para ilmuwan belum tentu benar.

    @
    Karena ukuran alam semesta, berapa besar dan berapa jauh juga tidak/belum diketahui pasti, maka tentulah yang dipahami sebagai yang terluar adalah yang terjauh yang bisa diamati…

    Suka

  24. haniifa said

    @mas Agor

    asap, dukhan terlihat.. mungkin oleh mata, mungkin dengan bantuan alat atau sekumpulan partikel yang berjarak satu dengan lainnya yang muncul dari ketiadaan….. Wallahu’alam…

    Tepat mas apa yang diutarakan diatas.
    Tapi mohon maaf, jika mungkin saya keliru memahami soal konsep “rahmatan lil’alamin
    Menurut mas agor lebih banyak “Nash” yang mana ??
    1. terlihat.. mungkin oleh mata
    2. terlihat.. bantuan alat
    3. terlihat.. sekumpulan partikel

    @
    Yang terbanyak terlihat oleh “akal” dan “rasa”….
    😀

    Suka

  25. haniifa said

    Allah ta’ala berfirman:
    Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk isi neraka Jahanam kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai. [QS 7:179]
    Bukankah para Ilmuwan menggunakan “Mata” saat melihat mikroskop, teleskop, torema, analisa… s/d seorang pelukis saat menggambar ??

    Astaghfirullah al’adzim…

    @
    semua mata digunakan untuk mengenalNya….
    Kelemahan manusia itulah yang menyebabkan terlena karena dengan mata itu pula kita melihat yang nafsu inginkan.

    Suka

  26. mengenai galaksi terjauh yang ditemukan oleh para astrolog menandakan bahwa akan alam semesta masih mempunyai berbagai banyak misteri yang tidak dapat ditempuh oleh kualitas akal manusia,hal ini membuktikan kepada kita bahwa betapa besar kuasa Allah atas mahluknya.Tidak menutup kemungkinan akan ditemukan galaksi lain yang lebih menakjubkan seiring dengan kualitas pemikiran manusia yang terkadang tidak mau bersyukur atas anugerah akal yang diberikan oleh Allah.

    @
    Subhanallah….

    Suka

  27. Kepada nea yang maniz…! Disinilah peran kita sebagai seorang manusia yang berakal dan saya setuju dengan pendapat anda yaitu penelitian masih perlu ditindak lanjuti karena jika tidak mendapatkan informasi secara konkret otomatis nalar yidak akan bisa memerimanya khan…? Tapi setidaknya kita sudah mempunyai landasan pola pikir sehingga hal tersebut bisa kita jadikan sebagai referensi bagi ilmuwan atau kita kelak nantinya jika kita ingin mencari informasi yang lebih akurat.

    Suka

  28. hasyim asy'ari said

    assalamualaikum.
    mari kita tadabburi surat 32 ayat 5 (assajadah : 5)
    dari ayat tersebut desebutkan bahwa malaikat membawa laporan ke lauh mahfudz dalam waktu 1 hari (apakah 24 jam atau 12 jam). disana dikatakan pula hal itu menyamai 1000 tahun perhitungan manusia..??
    sekarang marilah kita dekati perhitungannya (jarak lauh mahfudz/langit ke tujuh) secara matematis :

    ASUMSI : 1. malaikat diciptakan dari cahaya maka minimal dia memeiliki kecepatan cahaya.(300.000 km/s)
    2. jarak yang mampu ditempuh manusia dalam sehari kita asumsikan sepanjang garis khatulistiwa. sebab panjang daerah di bumi yang disinari matahari hanyalah sepanjang garis katulistiwa yaitu 40.070 km.

    PERHITUNGAN DIMULAI;
    untuk malaikat : 300.000 km/s x 12 jam (60x60x12)
    dengan asumsi = 300.000 km/s x 43.200 s = 12.960.000.000 km
    ke 1 : 300.000 km/s x 24 jam (60x60x24)
    = 300.000 km/s x 86.400 s = 25.920.000.000 km
    untuk manusia : 40.070 km x 1000 tahun (365×1000 th)
    dengan asumsi = 40.70 km x 365000 = 14.625.550.000 km
    ke 2

    dengan demikan, berdasarkan asumsi 1 dan 2 dapat diperkirakan bahwa jarak antara bumi kita dan lapisan terluar bigbang (langit ke-7) adalah kuarang lebih anatara 12.96 milyar km – 25.92 milyar km. atau antara 12.96-14.625 milyar km,,

    BENAR ATAU TIDAK WALLAHU A’LAM sebab itu hanyalah dugaan saya pribadi

    Suka

Tinggalkan komentar