Sains-Inreligion

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

Dari Mana Mulai Penciptaan Mahluk Hidup 3

Posted by agorsiloku pada Juni 8, 2007

Mas Andreas sun berkata :

Masalah evolusi ini pernah saya tanyakan pada guru biologi sma saya yang muslim. beberapa poin yang saya ingat:
1. Tuhan menciptakan alam ini ada prosesnya. Yang paling mudah diamati, kita kan nggak lahir langsung segede ini, tapi ada prosesnya sejak masih dalam rahim, sampai keluar, kemudian tumbuh sampai besar.
2. Jika evolusi itu tidak ada, bagaimana menjelaskan pertanyaan berikut: semua manusia yang ada di dunia sekarang berasal dari satu manusia yang sama yaitu nabi Adam. Lalu bagaimana manusia sekarang bisa berbeda-beda rasnya? Hal itu kan berarti sejak manusia pertama, bangsa (atau spesies??) manusia mengalami perubahan secara perlahan-lahan (disebut juga evolusi.

Mohon tanggapannya pak.

@
ok ya, sebisa saya :
Pertama, pastilah kita sama-sama tidak menyaksikan proses penciptaan. Jadi semua jawaban adalah spekulasi (baca bukan bukti), tapi hasil interpretasi.

Proses evolusi pertama dari kecil dari dewasa adalah proses pematangan “sesuatu” yang kita sebut mahluk hidup.
Proses evolusi dari hipotesis darwin adalah klasifikasi kesamaan karakter mulai dari bentuk fisis sampai dengan kesamaan dna mahluk hidup yang memiliki kemiripan sehingga terjadi kesimpulan bahwa mahluk hidup satu bentuk berubah secara evolusi menjadi mahluk hidup yang lain, seperti leher jerapah yang memanjang karena beradaptasi (survival of the fittest) karena lingkungan yang berubah. Pendekatan ini yang ditolak oleh (lebih banyak) agamawan.

Proses yang disebut evolusi pertama kali, dalam ayat Al Qur’an dipahami sebagai penyempurnaan ciptaan seperti dijelaskan :

yang menciptakan, dan menyempurnakan (penciptaan-Nya), (87. Al A´laa 2)
dan yang menentukan kadar (masing-masing) dan memberi petunjuk,(87. Al A´laa 3)
Yang telah menciptakan kamu lalu menyempurnakan kejadianmu dan menjadikan (susunan tubuh)mu seimbang, (QS 82. Al Infithaar 7)
Padahal Dia sesungguhnya telah menciptakan kamu dalam beberapa tingkatan kejadian (QS 71. Nuh 14).

ayat-ayat di atas yang agor kutip memberikan informasi sebagai penyempurnaan dari suatu proses penciptaan. Banyak juga penjelasan pula yang menyelesaikan “evolusi penciptaan” itu dengan dikembalikan seperti sebelumnya (menjadi tua, tak berdaya , lupa) dan akhirnya kembali padaNya.

Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah menciptakan langit dan bumi dan berlain-lainan bahasamu dan warna kulitmu. Sesungguhnya pada yang demikan itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang mengetahui. (QS 30. Ar Ruum 22)

Evolusi versi Darwin.
Evolusi model yang disimpulkan oleh Darwin menjadi berbeda karena di sini tidak ada proses penciptaan, tapi proses yang berkelanjutan (berubahnya dari satu mahluk hidup ke mahluk hidup yang lain). Termasuk juga manusia diinterpretasikan begitu dan selalu dicari penghubungnya (missing link).
Apakah agama membenarkan adanya perubahan penciptaan ini?, artinya perubahan dari katakanlah secara ekstrim dari kadal menjadi buaya?. atau kalau manusia, misalnya berubah secara genetis dari manusia yang jumlahnya berubah (berbeda antara manusia berkulit hitam dengan eropa yang bule). Perubahan ras manusia, hanya bagian dari kombinasi genetik dari jenis manusia, tapi bukan berubah “rumus genetik”-nya. Perubahan yang diakibatkan oleh hal lain, selalu menjadi faktor perusak (mutasi gen- kanker).
Setidaknya saya belum berhasil menemukan ada ayat Al Qur’an yang menjelaskan adanya perubahan dari satu mahluk ke mahluk yang lain, tapi lebih ke arah pemahaman setiap mahluk adalah unik dan pada ukuran-ukurannya. Beberapa ayat berikut menyatakan hal ini :

Katakanlah: “Apakah di antara sekutu-sekutumu ada yang dapat memulai penciptaan makhluk, kemudian mengulanginya (menghidupkannya) kembali?” katakanlah: “Allah-lah yang memulai penciptaan makhluk, kemudian mengulanginya (menghidupkannya) kembali; maka bagaimanakah kamu dipalingkan (kepada menyembah yang selain Allah)?” (QS 10. Yunus 34)
Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering)-nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan.(QS 2. Al Baqarah 164)
Dan Allah telah menciptakan semua jenis hewan dari air, maka sebagian dari hewan itu ada yang berjalan di atas perutnya dan sebagian berjalan dengan dua kaki sedang sebagian (yang lain) berjalan dengan empat kaki. Allah menciptakan apa yang dikehendaki-Nya, sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. (QS 24. An Nuur 45)
dan (Dia telah menciptakan) kuda, bagal dan keledai, agar kamu menungganginya dan (menjadikannya) perhiasan. Dan Allah menciptakan apa yang kamu tidak mengetahuinya. (QS 16. An Nahl 8)
Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran. (QS 54. Al Qamar 49)
Di antara (ayat-ayat) tanda-tanda-Nya ialah menciptakan langit dan bumi dan makhluk-makhluk yang melata Yang Dia sebarkan pada keduanya. Dan Dia Maha Kuasa mengumpulkan semuanya apabila dikehendaki-Nya. (QS 42. Asy Syuura 29)
Hanya kepadaNyalah kamu semuanya akan kembali; sebagai janji yang benar daripada Allah, sesungguhnya Allah menciptakan makhluk pada permulaannya kemudian mengulanginya (menghidupkannya) kembali (sesudah berbangkit), agar Dia memberi pembalasan kepada orang-orang yang beriman dan yang mengerjakan amal saleh dengan adil. Dan untuk orang-orang kafir disediakan minuman air yang panas dan azab yang pedih disebabkan kekafiran mereka (QS 10. Yunus 4)
Sesungguhnya Dia-lah Yang menciptakan (makhluk) dari permulaan dan menghidupkannya (kembali). (QS 85. Al Buruuj 13)

Soal kemiripan genetis?.


Terjadi kemiripan genetis dari satu mahluk hidup ke satu mahluk hidup yang lain (kemiripan jumlah, karakteristik, dll). Kemiripan ini sama sekali tidak menjelaskan hubungan “mengapa ada kemiripan”. Jadi kalau saya bertanya kepada Mas, apakah ada kemiripan antara atom bernomor 56 dan atom bernomor 55 (?), kan mirip tuh, hanya satu nomor saja bedanya. Begitu diurut, sehingga Helium itu menurukan terus menerus sampai unsur golongan terakhir karena memang perbedaannya kecil ?.

Walah… kemiripan itu menurut statistik. Proses penciptaan Allah tidak menggunakan ilmu statistik, tapi definitif. Segala sesuatu ada ukurannya. (Qadla dan Qadar).

Jadi kembali ke awal, yang agor pahami bahwa perubahan ras karena perkawinan silang memang by disain oleh Allah SWT dengan segala kombinasi dari ukuran-ukuran genetika yang telah ditetapkanNya, tapi tidak berubah menjadi mahluk lain. Itu bukan evolusi (tapi perubahan sesuai dengan proses penyempurnaan). Evolusi dalam pengertian teori darwin dan turutannya kemudian yang dikembangkan tidak mempercayai adanya proses penciptaan. (Allah tidak turut campur dalam penciptaan kemudian). Ini yang umumnya ditolak oleh para agamawan. Ilmu pengetahuan sendiri dan seluruh bukti-bukti yang ada, masih “sekedar” hipotesis dan bukan bukti untuk menggugurkan pandangan ilmu (yang memang setengah jadi).

Karena itu pula, sering kita temui fosil jutaan tahun lalu, juga mahluk hidup jutaan tahun lalu pun ada yang masih hidup. Itu sebenarnya memberikan penjelasan bahwa spesies itu unik dan terukur. Tidak berubah-ubah sakarepnya menjadi mahluk hidup lain. Sedangkan perbedaan akibat perkawinan silang genetis hanya berlaku pada kondisi yang juga ditetapkan.

Begitu pemahaman saya. Jadi antara 1) dan 2) yang disebutkan oleh Mas itu, berada pada konteks yang berbeda. Tingkatan kejadian bukan evolusi.
Kira-kira begitu yang saya pahami dari Al Qur’an. Jadi, atas dasar ini, saya sih bukan seorang evolusionis…. Wallahu ‘alam.

9 Tanggapan to “Dari Mana Mulai Penciptaan Mahluk Hidup 3”

  1. MaIDeN said

    1. Tuhan menciptakan alam ini ada prosesnya. Yang paling mudah diamati, kita kan nggak lahir langsung segede ini, tapi ada prosesnya sejak masih dalam rahim, sampai keluar, kemudian tumbuh sampai besar.
    +MaIDeN,
    Stuzu … Ada 6 masa (masa, bukan tahun) kalau nggak salah
    Nyiptain Adam juga sama.
    Tanah liatnya diambil dulu, trus di bentuk baru ditiup 😛
    2. Jika evolusi itu tidak ada, bagaimana menjelaskan pertanyaan berikut: semua manusia yang ada di dunia sekarang berasal dari satu manusia yang sama yaitu nabi Adam. Lalu bagaimana manusia sekarang bisa berbeda-beda rasnya? Hal itu kan berarti sejak manusia pertama, bangsa (atau spesies??) manusia mengalami perubahan secara perlahan-lahan (disebut juga evolusi).
    +MaIDeN,
    Susahnya kalau ayat-ayat Tuhan itu dipahami hanya secara letter lijk. Pokoknya ayatnya bilang begitu, mau masuk akal mau bertentangan sama hukum alam, pokoknya Adam manusia pertama titik. Soal berbeda-beda ras, itukan karena elmunya manusia belum nyampe aja 😛

    @
    😀 Evolusi yang jadi persoalan dalam teori darwin dikembangkan bukan pada persoalan survival of the fittest… menyesuaikan terhadap lingkungan … tapi pada perubahan dari satu mahluk hidup menjadi mahluk hidup yang berbeda (meskipun ada kemiripan). Perbedaan ras, tidak mengubah komposisi genetik, tapi variasi sifat genetis, resesif dan dominan.

    Sepanjang agor pahami sampai saat ini, sains yang hasil produk ilmiah dan bukan prasangkaan (kesimpulan)… tidak bertentangan dengan ayat-ayat pada al Qur’an. 🙂

    Suka

  2. MaIDeN said

    Sorry nggak nyambung.
    6 masa itu penciptaan alam semesta

    Suka

  3. Andreas Sun said

    Pak Agor, kemaren saya sempat baca postingan bapak yang nggak boleh dikomentarin itu. Rupanya Pak agor gemes juga ya pak akhirnya :).
    Kalo saya sudah nggak sabar dari kemaren-kemarennya. Susah juga kalo ketika mau diskusi, salah satu pihak sudah apriori. Lha kalo begitu pasti diskusinya cuma buang-buang waktu saja kan Pak? Sudah capek-capek ngomong kesana kemari buntutnya tetap pada kesimpulan, si anu itu pokoknya salah. Belum lagi kalo argumen yang dipake lemah. Atau lebih parah lagi, analogi dipakai sebagai argumen. Padahal sebenarnya analogi hanya untuk membuat idenya lebih gampang dipahami.
    Postingan komentar saya yang terakhir pun terasa emosional sekali ya Pak. Mungkin memang saya harus belajar lebih bersabar lagi 🙂
    salam,
    Andre

    @
    Memang, saya hanya ingin menyampaikan pesan… jangan menyimpan komentar yang tidak sesuai isi postingan… Nanti jadi tidak jelas, kalau diskusi larinya mo kemana gitu.. yang dibahas apa, yang ditulis beda…. apalagi kalau komennya sebenarnya bagus tapi tidak pada tempatnya. Mencampurkan steak dengan segelas kopi… biar dua-duanya enak bila dipisah, tapi kalau dicampur di piring yang sama bingunglah….

    Soal kesimpulan menang atau kalah… mudah-mudahan tidak ya… Rata-rata, agor menilai yang posting komentar di blog ini begitu santun dan arif (agor saja sering malu karenanya). Kawan-kawan maya itu tidak mencari menang atau salah, tapi merujuk dan menunjuk bagaimana sebaiknya melihat kebenaran. 😀

    Agor memang akan menghapus postingan yang menggunakan kata-kata kasar tanpa alasan atau tidak pada tempatnya. Kalau logikanya bisa ditangkap, sejauh mungkin agor pertahankan. Biarlah pembaca yang menilai…..

    Ada postingan komentar yang isinya : “goblok lu”… Jelas agor nggak ngerti untuk apa dimulai dengan basmalah (pada blog ini) lalu ada kata ini atau kata-kata kasar lainnya. Tapi kalau kata seperti pada komentar mengenai IPDN… ya biar saja. Bagaimanapun dia menyampaikan argumennya.

    Suka

  4. Gus Totong said

    Salaamun Alaikum
    Kok heran dengan fosil fosil jutaan tahun,
    Begini ceritanya :

    Allah berfirman kepada Musa As,
    “Wahai Musa, sesungguhnya aku telah menciptakan Adam sebanyak sepuluh ribu kali, Adam Bapakmu yang sekarang ini adalah Adam yang ke sepuluh ribu. Aku ciptakan adam pertama dan aku beri tempoh sepuluh ribu tahun, mereka ingkar dan Aku musnahkan, Aku ciptakan lagi Adam yang kedua , mereka ingkar dan Aku musnahkan …… dst

    Dari teks diatas cobalah kita scientist berfikir, darimanakah minyak dan gas bumi ?? Dari Plankton ??? OOO tidak mungkin plankton yang hanya hidup dipermukaan air laut itu bisa sebanyak itu. Kita lihat struktur kimia minyak dan gas bumi, ternyata tidak jauh dari daging kita, kaya komponen karbon dalam sel makhluk hidup hewani / manusia . Betapa dahsyatnya ledakan itu yang menyebabkan hutan belantara menjadi batu bara ?

    @
    Wass.wr.wb…
    “menciptakan Adam sebanyak sepuluh ribu kali…” –> wah saya tidak menemui info ini di Al Qur’an….

    Suka

  5. Gus Totong said

    Mengenai perbedaan ras itu mudah, seperti diterangkan diatas dengan penomoran atom 55 dan 56. Tetapi untuk menjelaskan kaum yang primitif dan tidak berbudaya bagaimana ??? Apakah Adam dulu itu primitif ?? Ooooo tidak, Adam telah diberikan pengetahuan melebihi para malaikat ……. Lantas dari manakah mereka kaum primitif itu ???
    Lihat Al-Maidah [5.60][Katakanlah: “Apakah akan aku beritakan kepadamu tentang orang-orang yang lebih buruk pembalasannya dari (orang-orang fasik) itu di sisi Allah, yaitu orang-orang yang dikutuki dan dimurkai Allah, di antara mereka (ada) yang dijadikan kera dan babi dan (orang yang) menyembah thaghut?” Mereka itu lebih buruk tempatnya dan lebih tersesat dari jalan yang lurus]

    Jadi para penyembah toghut itu dulu adalah manusia normal dan sekarang mereka menjadi primitif. Sama dengan babi mengapa diharamkan ? Karena sebahagian dari mereka (babi) itu berasal dari manusia. Kalo kurang puas ….. cari cerita-2 dongeng tentang Sun Go Kong yang juga ada babi manusia nya.

    @
    Menjelaskan tentang ras memang tidak terlalu rumit.
    Sedang mengenai QS 5:60 dijadikan kera atau babi…. saya tidak paham mengeai ayat ini. Jadi tidak bisa memberikan komentar.

    Suka

  6. Raja Ahmad Ismail said

    Assalamu’alaikum,
    QS 5:60. adalah kutukan Allah terhadap umat Yahudi yang menentang perintah menyucikan hari Sabhat ( Sabtu). Karena menurut syariat Allah kepada umat Yahudi ketika itu, salah satunya adalah mensucikan hari Sabhat ( Sabtu). Karena melanggar maka dikutuk menjadi monyet dan babi (lihat juga QS 2:65 ).
    Apakah monyet dan babi akibat kutukan Allah itu berkembang biak sampai sekarang?. Wallahua’lam. Apakah babi dan monyet kutukan tersebut menurunkan manusia ( bangsa Yahudi )kembali?. Juga wallahua’lam.
    Kalau melihat dan mendengar tingkah laku sebahagian umat Yahudi sekarang, maka tidak mustahil ada kemungkinan mereka bahwa sebahagian dari mereka adalah keturunan umat yang membantah perintah pensucian hari Sabhat dan dilaknat menjadi kera dan babi.

    Wassalam,

    @
    Wass. wr.wb.
    Ayat ini memang menegasi mereka dikutuk dan dijadikan monyet dan babi. Apakah berkembang biak atau tidak, tidak terjelaskan. Dalam beberapa periwayatan, kalau saya tidak keliru itu menimpa satu wilayah. Wallahu a’lam. Wass.

    Suka

  7. Gus Totong said

    Assalamualaikum Warahmatullah,
    Bagaimanakah kita menjelaskan tentang batubara yang berumur 3 juta tahun? Bagaimanakah kita menjelaskan
    minyak bumi dan gas alam yang hakekatnya adalah sama dengan daging kita ( carbon) Bagaimana kita menjelaskan
    tentang minyak bumi dan gas yang tenggelam jauh dibawah tanah (10km) Siapakah yang membuat perubahan seperti
    itu?

    Mempercayai bahwa adam adalah makhluk pertama adalah kurang pas menurut pemahaman Al-Qur’an,
    Sebagaimana Firman Allah SWT : “[QS-70.4] Malaikat-malaikat dan Jibril naik (menghadap) kepada Tuhan dalam
    sehari yang kadarnya lima puluh ribu tahun” Sebagaimana didalam hadits telah diterangkan umur Nabi Adam as
    sampai ke nabi Ibrahim, dan setelah nabi Ibrahim As, telah jelas silsilahnya sampai ke para nabi sampai ke Rasulullah
    SAW. Dapat ditarik kesimpulan bahwa Nabi Adam as hidup sekitar 40-50 ribu tahun yang lalu.
    Bila kita mempertahankan pendapat bahwa Nabi Adam As adalah manusia pertama di alam semesta ini, maka
    kita hampir tidak mengimani Al-Qur’an karena kita sama dengan menganggap bahwa dari nabi Adam sampai zaman
    kita hidup saat ini adalah sama dengan SEHARI waktu langit. Huwallahua’lam bissawab

    [QS-21.104] (Yaitu) pada hari Kami gulung langit sebagai menggulung lembaran-lembaran kertas.
    Sebagaimana Kami telah memulai penciptaan pertama begitulah Kami akan mengulanginya.
    Itulah suatu janji yang pasti Kami tepati; sesungguhnya Kami lah yang akan melaksanakannya.

    note : sangat dan maha takut kita kepada Allah yang tegas didalam surat diatas menyatakan bahwa akan
    digulung langit dan mengulanginya, kita tidak akan bisa menghitung berapa kali alam semesta
    ini diciptakan oleh Allah yang telah tegas didalam ayat diatas disebutkan telah diciptakan tidak hanya
    satu kali, tetapi makna “mengulangi” adalah berulang-ulang. Kita yang lemah ini telah memperkirakan
    bahwa umur alam semesta adalah empatbelas miliar tahun (Huallahua’lam bswb) .
    Coba lihat didalam galery hubble telescope,
    ternyata bintang-2 yang pecah adalah seperti kertas yang digulung, bukannya bulat!
    maha takut kita kepada Allah setelah melihat bintang-bintang dilangit dan kita perkirakan Allah berada
    di Arsy-nya diatas bintang bintang itu(galaxi), tapi ternyata setelah diteropong oleh hubble, kita mengetahui bahwa
    singgasana Allah berada jauh diatas galaxi galaxi yang berjumlah miliaran dan ternyata tidak terhitung jumlahnya,
    sebagaimana firman-Nya :

    [QS-67.3] Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis, kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Tuhan Yang
    Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka lihatlah berulang-ulang, adakah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang?
    [QS-67.4] Kemudian pandanglah sekali lagi niscaya penglihatanmu akan kembali kepadamu dengan tidak menemukan
    sesuatu cacat dan penglihatanmu itu pun dalam keadaan payah.

    Sebagaimana :

    QS. 4.133. Jika Allah menghendaki, niscaya Dia musnahkan kamu wahai manusia,
    dan Dia datangkan umat yang lain (sebagai penggantimu).
    Dan adalah Allah Maha Kuasa berbuat demikian.
    [6.133] Dan Tuhanmu Maha Kaya, lagi mempunyai rahmat. Jika Dia menghendaki niscaya
    Dia memusnahkan kamu dan menggantimu dengan siapa yang dikehendaki-Nya setelah kamu (musnah),
    sebagaimana Dia telah menjadikan kamu dari keturunan orang-orang lain.
    [11.100] Itu adalah sebahagian dari berita-berita negeri (yang telah dibinasakan) yang Kami ceritakan kepadamu
    (Muhammad); di antara negeri-negeri itu ada yang masih kedapatan bekas-bekasnya dan ada (pula) yang telah musnah.
    23.41] Maka dimusnahkanlah mereka oleh suara yang mengguntur dengan hak dan Kami jadikan mereka (sebagai)
    sampah banjir maka kebinasaanlah bagi orang-orang yang lalim itu.
    (Note : Ini adalah super-nuklir yang hanya menghancurkan
    dzat-dzat organik saja, sebagaimana kita lihat di Brazil (suku aztek) yang tinggal rumah batu-nya saja,
    sedang penghuni beserta tulang belulangnya telah hancur menjadi debu)
    [23.42] Kemudian Kami ciptakan sesudah mereka umat-umat yang lain.
    [35.16] Jika Dia menghendaki, niscaya Dia memusnahkan kamu dan mendatangkan makhluk yang baru
    (untuk menggantikan kamu).

    Suka

  8. Gus Totong said

    Bismillahirrahmaanirrahiim
    Alhamdulillahirabbil alamiin
    Allahumma shalli ala sayyidinaa Muhammad wa’ala alii Muhammad

    Untuk membicarakan penciptaan Adam as maka kita harus tengok dulu skenario besar, dan bila di QIYAS maka kita harus menengok dahulu kepada arsitektural bangunan gedung petronas yang besar sebelum kita membicarakan detail dari pintu kecil yang akan kita buat untuk gedung tersebut, ini adalah kias yang sangat kecil dibandingkan dengan penciptaan alam semesta dan Adam as. Ibarat gedung besar petronas adalah alam semesta dan Adam as adalah pintu kecil-nya.
    Kemudian Darwin sebenarnya juga tidak sepenuhnya salah dalam teori-nya. Dia melihat ada tata urutan penciptaan sehingga membingungkan dia dengan menyusun tata kehidupan dari awal ke akhir. Ibarat-nya adalah “menaruh gelas di meja”, Darwin meletakkan gelas di bibir meja sehingga gelas tersebut mudah jatuh ke lantai, ini karena keterbatasan Darwin untuk teori-nya. Saya juga punya prediction bahwa Darwin sudah membaca Al-Qur’an dan dia terkejut. Tetapi mungkin dia tidak mendalami apa yang dibacanya itu. Adapun kejadian ini adalah biasa sebagai manusia, bukankah Rasul Ibrahim Khalil Allah menerka-nerka siapa kah Tuhan-ku, bulan, bintang, matahari ….etc akhirnya dia menemukan Siapa Tuhannya. Ilmu juga berevolusi, mungkin teori Darwin disempurnakan oleh Harun Yahya ….. etc.
    Mengapa saya yang fakir fikir ini meng-qiyas-kan antara skenario besar dan skenario kecil ( Alam semesta dan Adam As) …. tidak lain karena Alam semesta dan Adam.As adalah mempunyai bentuk yang S A M A ! Untuk “melihat” bentuk itu silahkan melihat referensi yang saya sertakan dibawah ini. Insya_Allah … Bentuk alam semesta dan Adam As sama persis sampai ke ujung dzarratul-dzarrah-nya. Lihatlah lihatlah galaxi dengan bintang-2nya, matahari dengan tatasurya-nya, lihatlah tubuh kita dengan struktur molekul dan atom-nya yang tidak berbeda dengan tata surya.
    QS [45.3] Sesungguhnya pada langit dan bumi benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) untuk orang-orang yang beriman.
    [45.4] Dan pada penciptaan kamu dan pada binatang-binatang yang melata yang bertebaran (di muka bumi) terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) untuk kaum yang meyakini. Note : Didalam Surat Al-Jatsiah ini diterangkan bahwa tanda tanda kekuasaan Allah dilangit dan dibumi adalah dekat dengan penciptaan Adam As, dan binatang-2 melata. Didalam ayat ini ( ayat-3 dan 4 ) disertai kata sambung “dan”.
    Allahu A’lam Bissawwaab

    SKENARIO BESAR

    QS 2: Al Baqarah. (118) Dan orang-orang yang tidak mengetahui berkata: “Mengapa Allâh tidak berbicara dengan kami atau datang tanda-tanda kekuasaan-Nya kepada kami”. Demikian pula orang-orang yang sebelum mereka telah mengatakan seperti ucapan itu; hati mereka serupa. Sesungguhnya Kami telah menjelaskan tanda-tanda kekuasaan Kami kepada kaum yang yakin.
    Note : Mereka kaum kafir yang menginginkan Allah supaya “Berbicara” kepada mereka sebagaimana kepada Musa As, Saat ini Allah SWT telah menjelaskan tanda-tanda kekuasaannya dengan menunjukkan keadaan alam semesta, akan tetapi itu baru sebagian kecil dari seluruh RUANG yang dimiliki Allah, Adapun RUANG yang dimiliki Allah adalah sangat luas dan tidak terhingga dan tidak berdimensi seperti alam semesta. Tidak mungkin kita akan melihat Ruang yang dimiliki oleh Allah sesuai dengan Kalam Allah Surat Al-Mulk (3) maka ulangilah pandanganmu … sesungguhnya pandangan matamu pun dalam keadaan payah. Akan tetapi dengan telah diketahuinya Volume Alam Semesta oleh Hubble NASA, maka kita mengetahui dimanakah Arsy Allah, Silahkan membuka referensi dibawah ini :

    Reference :
    1. http://www.nasa.gov/mission_pages/hubble/news/dark_matter_ring_feature_prt.htm
    2. http://www.iap.fr/English/News/Archives/2007/HeadlineArticle/Cosmos/Cosmos_en_0107.html
    3. http://www.leidenuniv.nl/pun/ubhtm/ubor/qusyasyi/diagram1.html

    Skenario besar di atas adalah referensi baru yang menyatakan tentang posisi Arsy Allah yang tidak dapat dijangkau oleh pandangan kita.Tetapi itu berwujud Dzat.
    Pendalaman akan referensi no. 3 akan mengantarkan kita untuk mudah dalam mempelajari referensi 1 dan 2. Referensi No. 3 adalah MYSTICAL ILLUSTRATIONS FROM THE TEACHINGS OF SYAIKH AHMAD AL-QUSYASYI (Aceh) yang sekarang tersimpan di Leiden University. dan Referensi 2 akan MENGEJUTKAN kita bahwa dimensi seluruh alam semesta adalah dzat-makhluk yang BERSUJUD ke RAB-nya (Image sama dengan orang yang sedang bersujud) .

    Dimanakah Arsy??? Arsy Allah di depan alam semesta (cosmos) yang bersujud kepada-NYA. Mengapa kita tidak bisa melihat ?? Karena Allah dalam firman-Nya di Al-Mulk ayat 3 telah ditetapkan tidak bisa melihat Arsy-Nya yang Agung. Mengapa Allah men-naskan demikian?? Karena sesungguhnya manusia itu lemah, dan karena lemahnya manusia itu maka Allah mengutus malaikat-malaikat untuk menyampaikan Firman dan Ketentuan-Nya kepada manusia. Bukti-nya apa manusia lemah? Salah satunya adalah : Manusia tidak mampu melihat hanya satu saja makhluk Allah yang kecil yaitu “matahari”., lihat-lah matahari itu pada siang hari selama 1 jam dengan mata telanjang, niscaya penglihatan mata kita akan buta. Untuk melihat saja sudah “tidak bisa” apalagi mendekat dan menyentuh matahari!

    Beberapa pendekatan theoritis ilmiah hanya berlaku sebelum gambar ini ditemukan, akan tetapi setelah gambar ini ditemukan maka semua theory itu sudah ter-empiriskan dalam fakta. Kita muslim tidak terkejut tentang fakta itu karena Syaikh Akhmad Al-Qusyaisy pada tahun 1920-an telah mengilustrasikan theori itu …. dan pertanyaannya adalah : Dari mana As-Syaikh Akhmad Al-Qusyaisy mendapatkan referensi untuk mengilustrasikan hal itu ….. jawab-nya tidak lain adalah dari Al-Hadits …… (Saya sedang mencari hadits tentang dialog Rasulullah SAW dengan Abdullah bin Salam (?) tentang alam semesta, pernah saya baca bahwa Rasulullah SAW menjawab pertanyaan Abdullah bin Salam (?) bahwa langit kesatu berbentuk begini langit kedua berbentuk begini dan seterusnya.

    Insya-Allah akan saya sambung lagi pada bagian-2 (SKENARIO KECIL) tentang penciptaan Adam di lain hari.
    Semoga para pembaca bisa mendapatkan hidayah dari Allah dan kritik saran sangat kami nantikan.
    Wassalamualaikum Wr Wb
    Hamba Allah yang Fakir
    Gus Totong
    timbernusa@plasa.com

    @
    Wass.Wr.Wb..
    Uraian yang menarik dan pemahaman yang luas.. Membutuhkan lebih banyak waktu untuk agor renungkan kembali, dan ditunggu kelanjutannya 😀

    Suka

  9. ummi said

    hanya sedikit membahas tentang nabi Ibrahim as ketika mencari tuhan,yang saya ketahui ketika dialog dengan kaum musyrik ttg siapa TUHAN Nabi Ibrahim pada saat itu beliau sudah beriman kepada ALLOH,dialog itu terjadi hanya untuk menyadarkan kaum musyrik dan mencoba merendahkan makhluk ciptaan yang tidak layak disembah,,dengan maksud agar kaum musyrik sadar bahwa bulan, bintang dan matahari adalah makhluk dan semua itu tidak layak disembah, jadi kesimpulanya Nabi Ibrahim sudah beriman dan tidak pernah binggung dengan siapa TUHAN nya.
    trimakasih smoga ada yang menambahkan.

    @
    Saya agak bimbang, yang dimaksud pada bagian kalimat postingan mana atau pada ayat mana ya Mba’. Namun, ketika Nabi Ibrahim, menyimpulkan bahwa matahari tidak layak disembah, tentunya beliau masih dalam proses mencariNya. Dapat juga ditarik pemahaman, beliau sudah beriman kepada Sang Pencipta, tapi belum mengenal siapa penciptaNya, jadi karena itulah akal dan hatinya mempertanyakan….

    Suka

Tinggalkan komentar