Sains-Inreligion

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

Bumi ditabrak sebuah asteroid 65 juta tahun lalu, kembali mendapat tantangan

Posted by agorsiloku pada Mei 12, 2007

Teori kepunahan dinosaurus yang menyebutkan bahwa hewan-hewan purba itu musnah setelah Bumi ditabrak sebuah asteroid 65 juta tahun lalu, kembali mendapat tantangan. Menurut para ilmuwan penentang teori, data terakhir menunjukkan kawah Chicxulub di Meksiko —yang diduga terbentuk akibat tabrakan asteroid tersebut— terbentuk 300.000 tahun sebelum dinosaurus punah.

Dalam tulisan yang dipublikasikan Proceedings of the National Academy of Sciences, kelompok ilmuwan yang dipimpin Profesor Gerta Keller dari Universitas Princeton, mengatakan, rentang waktu 300.000 tahun itu membuat mereka berpikir tabrakan Chicxulub bukanlah penyebab punahnya dinosaurus.

Kesimpulan di atas diambil setelah mereka meneliti rangkaian lapisan batuan yang dibor dari Chicxulub, kawah selebar 180 kilometer yang kini terkubur lapisan sedimen sedalam 1 kilometer. Analisa menggunakan lima indikator penentu umur lapisan batuan menghasilkan dugaan bahwa kawah Chicxulub terbentuk sekitar 300.000 tahun sebelum dinosaurus hilang dari permukaan Bumi.

Batas K-T

Lokasi kawah Chicxulub di Semenanjung Yucatan, Meksiko

Perlu diketahui, di banyak tempat di dunia, lapisan lempung di bawah tanah telah membatasi bebatuan dari periode Cretaceous dari batuan Tersier. Batas yang disebut batas K-T itulah yang menandai saat kepunahan dinosaurus. Yang selama ini dipercaya adalah tumbukan Chicxulub terjadi pada batas tersebut.

Nah, berdasar pengamatan mutakhir di batas K-T, Profesor Keller berpendapat tabrakan Chicxulub bukanlah penyebab kepunahan dinosaurus secara langsung. Mereka menduga iklim dingin yang kemudian diikuti pemanasan global-lah yang kemudian menimbulkan stres pada hewan-hewan itu dan membunuh mereka.

Adapun pemanasan yang dimaksud terjadi akibat letusan gunung berapi di wilayah Decca, India. Letusan itu mengeluarkan karbon dioksida dalam jumlah banyak yang menutupi atmosfer dan menghalangi panas keluar dari permukaan Bumi. Akibatnya Bumi menjadi panas dan hewan-hewan menjadi stres.

Wilayah Decca di India

Tumbukan Chicxulub sendiri terjadi pada periode panas, dan walau berakibat fatal pada lokasi tabrakan, namun tidak menyebabkan kepunahan dinosaurus. Tim peneliti percaya, tabrakan kedualah –yang terjadi 300.000 tahun setelah Chicxulub– yang memusnahkan dinosaurus.

“Tumbukan kedua yang (menurut Profesor Keller) menghasilkan batas K-T itu menghantam komunitas hewan yang sudah mengalami stres. Ia seolah menjadi pemicu hilangnya populasi yang memang telah sekarat,” kata Profesor Keller. Diungkapkannya, struktur dasar laut di Samudra Hindia menimbulkan dugaan bahwa tumbukan kedua terjadi di sana.

Namun karena yang disampaikan Profesor Keller ini sesuatu yang melawan teori mapan, maka bisa dimengerti bila banyak pihak tidak setuju dengannya. “Penjelasan (Profesor Keller) bertentangan dengan bukti-bukti luas bahwa kawah Chicxulub terbentuk di batas K-T,” kata Dr David Kring dari Universitas Arizona, AS.

Salah satu bukti yang mendukung teori tumbukan Chicxulub adalah adanya lelehan material di batas K-T pada bebatuan di Haiti yang serupa dengan lapisan batuan di kawah Chicxulub. Artinya adalah bahwa batas K-T –yang menjadi titik dimana dinosaurus punah– terbentuk pada saat tumbukan Chicxulub terjadi, bukan setelahnya. Jadi tumbukan itulah yang menyebabkan dinosaurus punah. Mana yang benar? Entahlah… (BBC/Rtr/wsn)

15 Tanggapan to “Bumi ditabrak sebuah asteroid 65 juta tahun lalu, kembali mendapat tantangan”

  1. ndarualqaz said

    P – E – R – T – A – M – A – X

    tapi sepertinya memang musim dingin panjang lah (zaman es) yang menyebabkan mereka punah. tapi kalo zaman es itu dimulai dari pemanasan global berkepanjangan, betul juga. dan mungkin saja tabrakan meteor itu juga menimbulkan awan debu yang merata di seluruh atmospher dan mungkin juga letusan gunung itu menambah awan yang menutupi bumi…. ENTAHLAH™

    @
    Semua informasi itu kan spekulasi juga, tapi kepunahan tentu ada yang menjadi lantarannya. Saya juga membaca ini, hanya sekedar selingan saja. Entah bagaimana dengan kepunahan masa depan, di depan kita. Mungkin lebih menarik. Pak Dhe menjelaskan menurut dongengannya di sini.

    Suka

  2. deking said

    Sedikit OOT nih Pak…
    Apakah peristiwa pemanasan global sehingga es mencair dan luas daratan semakin menyusut itu terjadi pada zaman Nabi Nuh?
    Seperti pada riwayat…ketika itu Nabi Nuh dianggap kurang waras ketika membuat perahu karena akan terjadi banjir besar di musim kemarau. Mungkinkah kemarau itulah pemanasan global-nya?

    @
    Wah, sama saya juga hanya membaca artikel ini. Pengetahuan ini sama kita. Sama tidak tahunya. Posting ini menjadikan kita sama-sama tahu segitu dari kopi pais itu. Kata Pak Dhe, posisi pemanasan global sedang pada taraf menaik (meningkat), jadi kondisi ini memungkinkan es mencair juga semakin banyak. 🙂

    Suka

  3. […] si tampan tentang dongeng masa kini; mampir ke last postingan icon wordpress; dan terakhir baca postingan agor yang masih berputar putar dengan akal nya…. akhirnya mati-in komputer.. trus […]

    Suka

  4. aricloud said

    @Deking

    Saya pernah menonton National Geographic di Indovision tentang logika musibah Nabi Nuh (versi bible tentunya). Dari bukti-bukti arkeologis ditemukan bahwa bekas arus air yang terdapat pada dinding-dinding bukit sekitar Mount Ara’at (Turkey, 5167 m) tempat ditemukannya bukti terkuat tentang perahu Nuh, memperlihatkan kuatnya arus air. sehingga bencana tersebut bukan diakibatkan oleh melelehnya es, karena jika diakibatkan melelehnya es, maka arus banjir akan datang perlahan.
    Ada beberapa teori yang dikemukakan :
    1. yang pertama samudra hindia tertabrak komet berkecepatan tinggi yang mengakibatkan terpancarnya lontaran air dari laut dan gelombang Tsunami yang datang dengan cepat, sehingga manusia tidak sempat menyelamatkan diri.
    2. Gempa tektonik di dasar laut yang mengakibatkan gelombang tsunami dahsyat.
    Namun karena cuma menonton di TV jadi saya tidak terlalu detail ingatnya, jadi teman-teman silahkan tabbayun lagi, terutama versi Islamnya

    @
    Yap, ada beberapa versi dan semuanya nyaris dalam “prasangkaan”. Yang betul-betul sama disepakati adalah, kejadian perahu Nabi Nuh dan air yang meluap itu ada dalam bukti-bukti masa lalu yang tersimpan. Apakah peristiwa ini mengisyarakan sebagai “Adam kedua”, seluruh permukaan bumi terendam air?, atau bagaimana ya?. Saya juga ingin mencari info lagi ah….
    Salam.

    Suka

  5. andreas sun said

    @ mas Aricloud,
    saya sudah baca komentar mas di postingan pak Agor yang nyerempet evolusi itu. Tapi saya belum nangkep hubungan antara tabrakan meteor dengan batalnya teori evolusi.

    Nah, jika yang saya kemukakan diatas benar-benar pernah terjadi. maka otomatis teori evolusi menjadi Batal bukan? karena itu membuktikan adanya pemutusan generasi makhluk hidup dimana makhluk hidup di suatu zaman tidak ada sangkut pautnya dengan makhluk hidup di zaman berikutnya? jika Mas Andre membaca ini mohon tanggapannya juga

    tolong lebih diperjelas lagi ya mas.

    Pak Agor, saya bertamu (lagi) sekalian pinjem tempatnya dulu 🙂

    Suka

  6. haniifa said

    As Salammu ‘Alaikum Wa Rahmatullahi Wa Barakatuh.
    Teori dinosaurus yang jutaan tahun, sepertinya ilmiah tetapi tidak ilmiah tidak ada satu catatan sejarahpun atau argumen yang kuat mengenai hal tersebut kecuali untuk mendukung teori evolusi yang sudah usang, karena sampai detik inipun tidak ada manusia yang dapat membuat (menciptakan) satu sel hidup belaka !??.
    Pertanyaan cukup sederhana.
    Bagaimana keadaan bumi sebelum ada dinosaurus ?
    Apakah setelah dinosaurus mati sel selnya yang sudah mati kemudian bermutasi menjadi sel hidup seperti khayalannya para “ilmuan barat” ?
    Ataukah pertanyaan Malaikat akan penciptaan Nabi Adam a.s akan menimbulkan pertumpah darahan belaka, yang berarti manusia sebelum Nabi Adam a.s hidup bersama dinosaurus ? kalau iya, kenapa fosilnya tidak pernah ada ? kalau tidak berarti manusia yang dimaksud diciptakan setelah dinosaurus dan manusia bagaimana ?
    Saya orang awam yang hanya meng imanin Al-Qur’anul Karim, saya yakin kalau yang dimaksud ada pasti Allah akan beritakan, untuk itu mudah-mudahan ada ilmuan muslim yang menemukan jawabannya dalam kitab Al-Qur’an.
    Kalau benar dari Allah, kalau salah saya mohon maaf semoga kita selalu menyelidiki sendiri dengan ainul yakin tentang peberitaan-pemberitaan yang layak konsumsi bagi anak cucu kita. Amin

    @
    Sebagai hipotesis, saya kira akan tetap sebagai hipotesis… apalagi terhadap peristiwa masa lalu. Namun, setidaknya kita belajar untuk memahami pola-pola pikir ini juga, sebagai bagian untuk memperkuat pemahaman kita kan….

    Suka

    • Filar Biru said

      Memang permasalahan ini hanya masih sebatas teori belaka. Teori bisa benar bisa salah. kesalahan atau kekeliruan dalam dunia ilmu geologi dan fisika masih perlu di perbaiki salah satu contoh seperti hukum Newton yang tidak bisa berlaku di beberapa tempat dibumi tengtang hukum grafitasi. Walau hukum ini masih bertahan sampai sekarang kurang lebih 400 tahun.

      Termasuk teori Darwin yang sangat bertentangan dengan akal sehat. tidak ada satu faktapun yang mampu menyokong teori Darwin Namun Teori ini tetap bertahan 150 tahun.

      Inilah susahnya kalau hukum tidak merujuk pada Aq. Di AQ itu sebenarnya masih banyak misteri yang didalamnya belum terpecahkan.

      Agar teori dan hukum sejalan maka rujukannya adalah AQ. sebab yang Tukang Buat AQ adalah Zat yang membuat hukum itu sendiri.

      Para ilmuan barat hanya mampu mengamati, menganalisis, dan mengambil kesimpulan, dimana kesimpulan yang diambil adalah kesimpulan buta. Mereka selalu bingung dengan apa yang mereka dapati dari hasil kesimpulan tersebut. Dan pada akhirnya akan menelorkan sebuah teori yang menyesatkan umat manusia. bahkan hukum yang dihasilkan juga menghancurkan peradaban. yang lebih celaka lagi segala kesimpulan tersebut bertentangan dengan AQ…bah

      SALAM

      Suka

  7. aricloud said

    @andreas sun
    buat mas andreas, terus terang saya sendiri masih belum yakin dengan asumsi saya.
    Anggaplah Bumi pernah mengalami bencana dahsyat dengan jatuhnya meteor raksasa dan hujan meteor yang banyak diyakini ilmuan, bahkan juga diyakini mengakibatkan kepunahan dinosaurus.
    Jika demikian berarti dinosaurus pernah mengalami kepunahan, jika dinosaurus pernah mengalami kepunahan maka ia tidak pernah berevolusi menjadi makhluk lain. karena jika ia sempat berevolusi, maka pasti makhluk tersebut juga ikut punah.
    artinya makhluk paska jaman dinosaurus tidak berhubungan keturunan dengan makhluk di jaman dinosaurus.
    Sebagai penegasan lagi, teori bahwa burung berasal dari reptil dan dinosaurus otomatis menjadi batal.
    namun sekali lagi saya belum terlalu yakin dengan asumsi saya ini

    @
    Mas Ari, dengan asumsi ini, maka logika-logika evolusi “terancam” tidak “laku” lagi. Logikanya bisa dipahami 😀

    Suka

  8. andreas sun said

    @aricloud
    kalau belum yakin baca-baca dulu aja mas. Dongeng Geologi ini mungkin bisa jadi awal yang baik. Isinya kurang lebih beberapa skenario evolusi.
    @agor
    diskusi seperti ini kira-kira akan membawa pembaca kemana ya mas?

    @
    Mas Andreas, paling tidak kita belajar melihat secara kritis. Namun, dalam blog ini lebih diorientasikan akal kita pada pesan-pesan Illahi. Harapan, tentu memberikan manfaat untuk taklid dengan kemampuan akal juga. Tidak dinafikkan.

    Suka

  9. calvin said

    tampilin dong foto lokasi kawahnya…..dan sama bentuk yang semula sebelum ditabrak asteroid…okey trims

    @
    Weleh… weleh.. menurut perkiraan, itu meteor besarnya 10 km persegian luasnya, seharusnya membentuk kawah sekitar 200 km persegian untuk membuat musnahnya dinosaurus dkk itu. Tapi…. sampai sekarang belum ada tuh (ditemukan) itu kawahnya.

    Kebetulan pula, pas kejadian, agor tidak lagi di tempat…. 😀 jadi tidak sempat motretnya…. 😀

    Suka

  10. Jampanx said

    Yang jelas masa Dinosourus sengaja dipisahkan dengan masa kehidupan manusia, gimana jadinya kalo dua masa seperti kita bisa bersamaan dengan masa t-rex dan kawan-kawan.

    Point pentingnya kalo kite mo liat, adalah Kemahabesaran Allah dalam menunjukkan bekas2 Ciptaan-Nya, terutama kemampuan-Nya menciptakan mahluk2 besar lengkap dengan segala keberagamannya dan jauh dari jenis hewan yang ada pada saat ini

    Jampanx Videos Ustads Collector

    @
    😀

    Suka

  11. Anonim said

    masatah,,,,w cuma percaya ma ALLAH ja toe

    Suka

  12. Agung said

    Logika tentang punahnya dinosaurus yg di akibatkan oleh zaman es masih blum membuat saya yakin sebab ada beberapa hewan yg telah diciptakan untuk dapat bertahan pada suhu iklim dingin, seperti: mamoth, Kemudian teori tentang bumi telah di tabrak meteor atau telah terjadi hujan meteor yg menyebabkan zaman dinosaurus punah bisa saja itu memang benar tetapi seperti yg dikatakan mas “Calvin” seharusnya ada bekas kawahnya. yg walaupun telah tertutup sedimen selama jutaan tahun tetap saja pasti meninggalkan jejak berupa tidak teraturnya bentuk bumi kita ini yg sebenarnya berbentuk bulat harusnya berbentuk kotak sedikit. kemudian teori tentang punahnya dinosaurus akibat dari tertutupnya permukaan bumi oleh debu tebal yg menyebabkan hilangnya sumber makanan bagi dinosaurus hal ini yg lebih membuat saya yakin, tetapi. Hal apa yg menyebabkan adanya awan debu tebal tersebut?apakan disebabkan meteor? atau ada gunung yg letusannya sangat dahsyat yg bisa menutupi seluruh permukaan bumi jika ada gunung tersebut mohon di teliti lagi apa namanya dan dimana tempatnya sebab saya yakin itu gunung pasti sudah tak berbentuk. trimakasih atas perhatiannya dari saya seorang pengamat rahasia tentang ilmu Geologi

    Suka

  13. brandonpardede said

    saat terjadi banjir besar atau air bah pd zaman nuh,mungkin dinosaurus sudah hidup pada zaman itu,sehingga air bah menewaskan mereka semua.tetapi hewan sepasang yang dibawa nuh adlah hewan kecil yang diganbungkan sehingga bahtera penuh.maka dari itu nuh tdk ingin membawa dinosaurus besar masuk ke bahtera.mungkin hanya nessy yang masuk yang merupakan hewan misterius yang belum bisa dibuktikan.

    Suka

Tinggalkan komentar