Sains-Inreligion

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

Keseimbangan Al Quran – Bag 6

Posted by agorsiloku pada Mei 15, 2007

Sumber : My Masjid. Banyak tulisan sejenis, ini salah satunya. Sumber asli dari sini.

Keajaiban Angka 19 Dalam Al Qur’an

Setiap muslim pasti meyakini kebenaran Quran sebagai kitab suci yang tidak ada keraguan sedikitpun, sebagai petunjuk bagi orang-orang yang bertaqwa. Namun kemukjizatan Quran tidak hanya dibuktikan lewat kesempurnaan kandungan, keindahan bahasa, ataupun kebenaran ilmiah yang sering mengejutkan para ahli.

Suatu kode matematik yang terkandung di dalamnya misalnya, tak terungkap selama berabad-abad lamanya sampai seorang sarjana pertanian Mesir bernama Rashad Khalifa berhasil menyingkap tabir kerahasiaan tersebut. Hasil penelitiannya yang dilakukan selama bertahun-tahun dengan bantuan komputer ternyata sangat mencengangkan. Betapa tidak, ternyata didapati bukti-bukti surat-surat/ayat-ayat dalam Quran serba berkelipatan angka 19.

Penemuannya tersebut berkat penafsirannya pada surat ke-74 ayat : 30-31, yang artinya sbb : “Yang atasnya ada sembilanbelas. …….., dan tidaklah Kami jadikan bilangan mereka itu (angka 19) melainkan untuk menjadi cobaan bagi orang-orang kafir, supaya orang-orang yang diberi Al Kitab menjadi yakin dan supaya orang yang beriman bertambah imannya, dan supaya orang-orang yang diberi Al Kitab dan orang-orang mukmin itu tidak ragu-ragu, dan supaya orang-orang yang di dalam hatinya ada penyakit dan orang-orang kafir berkata: Apakah yang dikehendaki Allah dengan bilangan ini sebagai perumpamaan?”.

Hasil penemuannya yang sangat mengejutkan ini pada tahun 1976 telah didemonstrasikan di depan umum ketika diselenggarakan Pameran Islam Sedunia di London.
Berikut cuplikan dari sebagian penemuannya tersebut :

1. Kita mengetahui bahwa setiap surat-surat dalam Quran selalu diawali dengan bacaan ‘Basmalah’ sebagai
statement pembuka, yaitu “Bismillaahirrahmaanirraahiim” (yang artinya : “dengan
nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang”). Ternyata bacaan ‘Basmalah’ tersebut (dalam bahasa Arabnya) terdiri dari 19 huruf (atau 19 X 1 ).

2. Bacaan ‘Basmalah’ terdiri dari kelompok kata : Ismi – Allah – Arrahman – Arrahim. Penelitian menunjukkan jumlah dari masing-masing kata tersebut dalam Quran ternyata selalu merupakan kelipatan angka 19.
a. Jumlah kata ‘Ismi’ dalam Quran ditemukan sebanyak 19 buah (atau 19 X 1 )
b. Jumlah kata ‘Allah’ dalam Quran ditemukan sebanyak 2.698 buah (atau 19 X 142 )
c. Jumlah kata ‘Arrahman’ dalam Quran ditemukan sebanyak 57 buah (atau 19 X 3 )
d. Jumlah kata ‘Arrahim’ dalam Quran ditemukan sebanyak 114 buah (atau 19 X 6 )

Apabila faktor pengalinya dijumlahkan hasilnya juga merupakan kelipatan angka 19 , yaitu 1 + 142 + 3 + 6 = 152 (atau 19 X 8).

3. Jumlah total keseluruhan surat-surat dalam Quran sebanyak 114 surat (atau 19 X 6 ).

4. Bacaan ‘Basmalah’ dalam Quran ditemukan sebanyak 114 buah (atau 19 X 6 ), dengan perincian sbb:
Sebanyak 113 buah ditemukan sebagai pembuka surat-surat kecuali surat ke-9, sedangkan sebuah lagi
ditemukan di surat ke-27 ayat : 30.

Berbeda dengan surat-surat lain, surat ke-9 memang khusus sengaja tidak diawali bacaan ‘Basmalah’ karena isinya merupakan ayat-ayat perang. Dalam Surat ke-9 ini kebanyakan pokok pembicaraannya berisi tentang pernyataan pemutusan perjanjian damai dengan kaum musyrikin karena pengkhianatan mereka, sebaliknya surat ke 27 terdapat kisah ajakan penyerahan diri Ratu Balqis oleh Sulaiman. Jadi terdapat antagonis antara surat ke-9 dan surat ke-27.

Berikut terjemahan surat ke-9 ayat 3 : “Dan suatu permakluman dari Allah dan Rasul-Nya kepada umatmanusia pada hari haji akbar, bahwa sesungguhnya Allah dan rasul-Nya berlepas diri dari orang-orang musyrikin, kemudian jika kamu bertobat maka bertobat itu lebih baik bagimu, dan jika kamu berpaling maka ketahuilah bahwa sesungguhnya kamu tidak dapat melemahkan Allah. Dan beritakanlah kepada orang-orang kafir bahwa bagi mereka siksa yang pedih.”

Terjemahan surat ke-27 ayat: 29-31: ”Ia (Balqis) berkata, Hai pembesar-pembesarku, telah dikirim kepadaku sebuah surat yang berharga. Surat itu dari Sulaiman yang isinya berbunyi : “Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang”. Janganlah kamu sekalian berlaku sombong terhadapku dan datanglah kepadaku dengan berserah diri.”

5. Pada surat ke-27 ayat : 30 tempat ditemukannya bacaan ‘Basmalah’, kalau bilangan surat dan ayatnya dijumlahkan hasilnya merupakan kelipatan angka 19, yaitu 27 + 30 = 57 (atau 19 X 3 ).

6. Dari point 4 di atas, ditemukan hubungan yang menarik antara surat ke-9 dan ke-27. Surat ke-27
ternyata merupakan surat yang ke-19 jika dihitung darisurat ke-9.

============ surat ke : 9, 10, 11, 12, ………………., 25,26, 27
======= urutan surat ke : 1, 2, 3, 4, ………………., 17, 18,19.

7. Dari point 6, apabila bilangan surat-surat dijumlahkan mulai dari surat ke-9 s/d ke-27,
(9+10+11+12+…+24+25+26+27) maka hasilnya adalah 342(atau 19 X 18 ).

8. Wahyu pertama (Surat ke-96 ayat : 1-5 ) terdiridari 19 kata (atau 19 X 1 ) dan 76 huruf (atau 19 X 4)

9. Wahyu kedua (Surat ke-68 ayat : 1-9 ) terdiri dari38 kata (atau 19 X 2 ).

10. Wahyu ketiga (Surat ke-73 ayat : 1-10 ) terdiri dari 57 kata (atau 19 X 3 ).

11. Wahyu terakhir (Surat ke-110 ) terdiri dari 19 kata (atau 19 X 1 ), dan ayat pertama dari Surat
ke-110 tersebut terdiri dari 19 huruf (atau 19 X 1).

12. Wahyu yang pertamakali menyatakan ke-Esaan Allah adalah wahyu ke-19 (Surat ke-112)

13. Surat ke-96 tempat terdapatnya wahyu pertama, terdiri dari 19 ayat (atau 19 X 1 ) dan 304 huruf (atau 19 X 16 ). Selain itu juga ternyata surat ke-96 tersebut merupakan surat yang ke-19 bila diurut/dihitung mundur dari belakang Quran.

=========== surat ke : 114, 113, 112, 111, ……………….,98, 97, 96
======= urutan surat ke : 1, 2, 3, 4, ………………., 17, 18,19.

Bukti-bukti di atas menunjukkan bahwa Quran tersusun dengan perhitungan sistim kunci (interlocking system), sesuai maksud dari surat ke-85 ayat : 20, yang artinya : “Allah telah mengepung/ mengunci mereka dari belakang”.

14. Dari point 13, apabila bilangan surat-surat dijumlahkan mulai dari surat ke-114 s/d ke-96, (114+113+112+111+…+98+97+96) maka hasilnya adalah 1995 (atau 19 X 105 ).

15. Bagian tengah-tengah Quran jatuh pada Surat ke-18 ayat : 19 (atau 19 X 1 ).

16. Penulis juga menemukan bukti bahwa surat-surat yang memiliki 8 (delapan) ayat dan 11 (sebelas) ayat
ditemukan yang paling banyak dalam Quran, yakni masing-masing terdiri dari 5 (lima) buah surat. Disusul kemudian surat-surat yang memiliki 3 (tiga), 19 (sembilan belas), 29 (dua puluh sembilan), 30 (tiga
puluh), dan 52 (lima puluh dua) ayat, yang masing-masing terdiri dari 3 (tiga) buah surat.
Apabila dijumlahkan ayat-ayat tersebut sesuai dengan kelompoknya maka hasilnya merupakan kelipatan angka 19, yaitu sbb :

= surat ke: 94, 95, 98, 99, 102 masing-masing terdiri dari: 8 ayat
= surat ke: 62, 63, 93, 100, 101 masing-masing terdiri dari: 11 ayat
Apabila jumlah ayat-ayatnya dijumlahkan : 8+11=19, (atau 19 X 1 )

== surat ke : 103, 108, 110 masing-masing terdiri dari: 3 ayat
== surat ke : 82, 87, 96 masing-masing terdiri dari: 19 ayat
== surat ke : 48, 57, 81 masing-masing terdiri dari: 29 ayat
== surat ke : 32, 67, 89 masing-masing terdiri dari: 30 ayat
== surat ke : 14, 68, 69 masing-masing terdiri dari: 52 ayat
Apabila jumlah ayat-ayatnya dijumlahkan : 3+19+29+30+52=133, (atau 19X7).

17. Quran merupakan satu-satunya kitab suci di dunia ini yang memiliki tanda-tanda khusus (initials) berupa huruf-huruf (code letters) atau sebagaimana disebut dalam bahasa Arab “Muqatta-‘aat” yang artinya “kata singkatan”. Di dalam Quran terdapat sebanyak 29 (dua puluh sembilan) surat-surat yang diawali dengan 14 (empat belas) macam kombinasi dari 14 (empat belas)
huruf-huruf “Muqatta-‘aat”.
14 huruf-huruf itu adalah : alif, lam, mim, ra’, kaf, ha’, yaa’, ain, shad, tha’, shin, qaf, nun, dan kha’.

 14 macam kombinasi huruf adalah :
1. Alif, lam, mim
2. Kha, mim
3. Alif, lam, ro’
4. Alif, lam, mim, ro’
5. Tho’, sin
6. Tho’, sin, mim
7. Ya’, sin
8. Nun
9. Kaf, kha’, ya’, ain, shod
10. Alif, lam, mim, shod
11. Shod
12. Qof
13. Ain, sin, qof
14. Tho’, ha’

 29 surat-surat adalah : surat ke : 2, 3, 7,10 11, 12, 13, 14, 15, 19, 20, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 36, 38, 40, 41, 42, 43, 44, 45, 46, 50, dan 68.

Maka apabila bilangan dari banyaknya huruf, banyaknya kombinasi, dan banyaknya surat dijumlahkan maka hasilnya merupakan kelipatan 19, yaitu 14 + 14 + 29 = 57 (atau 19 X 3).

Tanda-tanda dengan kata singkatan ini, ahli tafsir mempunyai pendapat yang berbeda-beda. Ahli tafsir ada yang menyerahkan pengertiannya kepada Allah karena dipandang termasuk ayat-ayat ‘mutasyaabihaat’, ada pula yang berpendapat huruf-huruf abjad itu berfungsi untuk menarik perhatian para pendengar supaya memperhatikan bacaan-bacaan dalam Quran.

Namun berkat penemuan angka 19 kini terbukalah maksud sesungguhnya dari adanya huruf-huruf “Muqatta-‘aat”tersebut, yaitu berfungsi sebagai penjaga keaslian/ keautentikan Quran karena berhubungan dengan angka 19, perhatikan demonstrasi berikut :

18. Surat ke-68 diawali huruf ‘Nun’. Setelah diteliti jumlah huruf ‘Nun’ yang terdapat pada surat tersebut
merupakan kelipatan 19.

Surat ke ‘Nun’ kelipatan 19

68 133 19
X 7

Berikut terjemahan surat ke-68 ayat 2-6 : “Nun. Berkatkemuliaan Tuhanmu, engkau (Muhammad) sekali-kali bukan orang gila, dan sesungguhnya bagimu pahala yang besar, dan sesungguhnya engkau benar-benar berbudi pekerti yang luhur, maka kelak kamu akan melihat dan mereka (orang-orang kafir) pun akan melihat, siapa di antara kamu yang gila.”

19. Surat ke-42 dan surat ke-50 diawali huruf ‘Qof’. Setelah diteliti huruf ‘Qof’ yang terdapat pada kedua surat tersebut sebanyak 114 huruf (atau 19 X 6 ). Ada yang berpendapat bahwa huruf ‘Qof’ ini singkatan dari kata ‘Quran’ karena Quran terdiri dari 114 surat.

Surat ke ‘Qof’ kelipatan 19
42 57 19 X 3
50 57 + 19 X 3
=114

Hal lain yang mengherankan adalah Allah biasanya menyebut kaumnya Nabi Luth dengan kalimat “Qaumu Luuth” yang ditemukan sebanyak 12 kali dalam Quran, namun pada surat ke-50 ayat 13, sebutan tersebut berganti menjadi “Ikhwanu Luuth” yang artinya “saudara-saudaranya Nabi Luuth”. Tampaknya Allah sengaja menghilangkan unsur ‘Qaf’ dalam kalimat tersebut agar jumlah huruf ‘Qaf’ dalam Quran tetap berkelipatan 19, sebab jika tidak diganti maka jumlahnya akan bertambah menjadi 115.

Berikut terjemahan surat ke-50 ayat: 1-2 : “Qaaf, demi Al Quran yang sangat mulia, mereka tercengang lantaran datang kepada mereka seorang pemberi peringatan dari (kalangan) mereka sendiri, maka berkatalah orang-orang kafir : “Ini sesuatu perkara yang amat aneh”.”

20. Surat ke-42 diawali huruf ‘Ain’, ’Sin’, dan ‘Qof’. Setelah diteliti jumlah total ketiga huruf tersebut
pada surat ke-42 merupakan kelipatan 19.

Surat ke: ‘Ain’ ‘Sin’ ‘Qof’
total kelipatan 19
42 98 + 54 + 57 = 209
19 X 11

21. Surat ke-36 diawali huruf ‘Ya’, dan ‘Sin’. Setelah diteliti jumlah total kedua huruf tersebut pada surat
ke-36 merupakan kelipatan 19.

Surat ke: ‘Ya’ ‘Sin’ total
kelipatan 19
36 237 + 48 = 285
19 X 15

22. Surat ke-13 diawali huruf ‘Alif’, ‘Lam’, ‘Mim’, dan ‘Ro’. Jumlah total huruf-huruf tersebut pada surat
ke-13 merupakan kelipatan 19.

Surat ke: ‘Alif’ ‘Lam’ ‘Mim’ ‘Ro’
total kelipatan 19
13 605 + 480 + 260 + 137 = 1482
19 X 78

23. Surat ke-7 diawali huruf ‘Alif’, ‘Lam’, ‘Mim’, dan ‘Shod’. Jumlah total huruf-huruf tersebut pada surat
ke-7 merupakan kelipatan 19.

Surat ke: ‘Alif’ ‘Lam’ ‘Mim’ ‘Shod’ total kelipatan 19
7 2529 + 1530 + 1164 + 97 =
5320 19 X 280

24. Surat ke-19 diawali huruf ‘Kaf’, ‘Kha’, ‘Ya’, Ain, dan ‘Shod’. Jumlah total huruf-huruf tersebut pada
surat ke-19 merupakan kelipatan 19.

Surat ke:‘Kaf’ ‘Kha’ ‘Ya’ Ain‘ Shod’ total kelipatan 19
19 137 + 175 + 343 + 117 + 26 = 798
19 X 42

25. Surat ke-7, 19, dan 38 diawali huruf ‘Shod’. Total jumlah huruf ‘Shod’ dalam ketiga surat tersebut
ternyata merupakan kelipatan 19.

Surat ke ‘Shod’
7 97
19 26
38 29 +
=152 (19 X 8 )

Ada hal yang menarik, yakni pada surat ke-7 ayat 69 ditemukan kata ‘basthatan’ (jika dieja terdiri dari huruf ba’, shod, tho’, ta’). Padahal lazimnya kata tersebut haruslah dieja dengan huruf ba’, sin, tho’, ta’ (contohnya pada surat ke-2 ayat 247). Menurut riwayat, pada saat turunnya ayat 69 tersebut Jibril menyuruh Nabi Muhammad menuliskan kata ‘basthatan’ dengan huruf shod, namun unsur huruf ‘shod’ itu tetap harus dibaca sebagai huruf ‘sin’, dan hal ini ditandai dengan huruf sin tersebut ditempatkan sebagai huruf kecil di atas huruf ‘shod’. Tampak sekali bahwa Allah memberi tambahan huruf ‘shod’ agar jumlahnya dalam Quran menjadi berkelipatan 19, sebab jika tidak maka jumlahnya berkurang menjadi 151.

Berikut terjemahan surat ke-7 ayat 69 : “Apakah kamu (tidak percaya) dan heran ketika datang kepadamu peringatan dari Tuhanmu yang dibawa oleh seorang laki-laki di antaramu untuk memberi peringatan kepadamu ? Dan ingatlah ketika Allah menjadikan kamu sebagai angkatan pengganti sesudah lenyapnya kaum Nuh, dan Tuhan telah ‘melebihkan’ kekuatan tubuh dan perawakanmu.”

26. Surat ke-40 s/d ke-46 diawali huruf ‘Kha’ dan Mim. Setelah diteliti jumlah total kedua huruf tersebut pada surat-surat tersebut merupakan kelipatan 19.

Surat ke ‘Kha ’Mim
40 64 380
41 48 276
42 53 300
43 44 324
44 16 150
45 31 200
46 36 225
=292 + 1855 = 2147 (atau 19 X 113)

27. Surat ke-10, 11, 12, 14, dan 15 diawali huruf ‘Alif’, ‘Lam’, dan ‘Ro’. Jumlah total huruf-huruf
tersebut pada surat-surat tersebut merupakan kelipatan 19.

Surat ke: ‘Alif’ ‘Lam’ ‘Ro’ total kelipatan 19
10 1319 + 913 + 257 = 2489 –>19 X 131
11 1370 + 794 + 325 = 2489 –>19 X 131
12 1306 + 812 + 257 = 2375 –>19 X125
14 585 + 452 + 160 = 1197 –>19 X 63
15 493 + 323 + 96 = 912 –>19 X 48

28. Surat ke-2, 3, 29, 30, 31, dan 32 diawali huruf ‘Alif’, ‘Lam’, dan ‘Mim’. Jumlah total huruf-huruf tersebut pada surat-surat tersebut merupakan kelipatan 19.

Surat ke: ‘Alif’ ‘Lam’ ‘Ro’ total kelipatan 19
2 4502 + 3202 + 2195 = 9899 –>19 X 521
3 2521 + 1892 + 1249 = 5662 –>19 X 298
29 774 + 554 + 344 = 1672 –>19 X 88
30 544 + 393 + 317 = 1254 –>19 X 66
31 347 + 297 + 173 = 817 –>19 X 43
32 257 + 155 + 158 = 570 –>19 X 30

29. Surat ke-19 diawali huruf kaf, ha’, ya’, ain, dan shod.
Surat ke-20 diawali huruf tho’ dan ha’.
Surat ke-26 diawali huruf tho’, sin, dan mim.
Surat ke-27 diawali huruf tho’ dan sin
Surat ke-28 diawali huruf tho’, sin, dan mim.
Maka perhatikanlah hubungan yang sangat menarik
berikut ini :

Surat ke: ‘Ha’ ‘Tho’ ‘Sin’ Mim
19 175 — — —
20 251 28 — —
26 — 33 94 484
27 — 27 94 —
28 — 19 102 460
426 + 107 + 290 + 944 = 1767 (19 X 93)

Data pada point 29 di atas dapat dijelaskan dalam Ilmu Matematika. Kumpulan huruf-huruf yang memulai kelimasurat di atas adalah himpunan yang anggota-anggotanya adalah huruf-huruf yang bersangkutan. Pada kolom pertama adalah irisan himpunan 1 dan 2 yang adalah huruf ‘Ha’ pada surat ke-19 dan 20; yaitu 175+251=426.
Pada kolom kedua adalah 28+33+27+19 yang merupakan irisan empat himpunan; yaitu himpunan 1 iris, himpunan 2 iris, himpunan 3 iris, himpunan 4 iris, himpunan 5 iris; yang adalah himpunan dengan anggota huruf Tho’. Lebih lanjut kolom ketiga adalah irisan himpunan 3 dan 5 dikurangi himpunan 4; yaitu himpunan dengan anggota huruf ‘Mim’. Hal di atas ini merupakan suatu kenyataan bahwa Quran perlu dilihat dengan kaca mata orang-orang eksak, karena tak mungkin diungkap oleh seorang sastrawan.

Lebih jauh tentang keistimewaan Angka 19 :

1. Keistimewaan angka 19 dalam ilmu matematik dikenal sebagai salah satu ‘Bilangan Prima’ yakni bilangan yang tak habis dibagi dengan bilangan manapun kecuali dengan dirinya sendiri. Keistimewaan tersebut melambangkan bahwa sifat-Nya yang serba MAHA tidak dibagikan kepada siapapun juga kecuali bagi diri-Nya sendiri (Surat ke-112 ayat 3).

2. Angka 19 terdiri dari angka 1 dan 9, dimana angka 1 merupakan bilangan pokok pertama dan angka 9 merupakan bilangan pokok terakhir dalam sistem perhitungan kita. Keistimewaan tersebut menunjukkan sifat Allah yakni ‘Maha Awal dan Maha Akhir’ (Surat ke-57 ayat : 3).

3. Angka 1 melambangkan sifat-Nya yang ‘Maha Esa’ (surat ke-112 ayat 1), sedangkan angka 9 sebagai bilangan pokok terbesar melambangkan salah satu sifatnya yang ke-38 yaitu ‘Maha Besar’.

4. Dalam Kalender Tahun Komariyah (Sistem Peredaran Bulan), terjadinya Tahun Kabisat terjadi pada setiap 19 tahun sekali.

5. Dalam buku “Atlas Anatomi” yang disusun oleh Prof. Dr. Chr. P. Raven dapat diketahui bahwa sebagian dari kerangka manusia yaitu : – tulang leher ada 7 ruas, tulang punggung ada 12 ruas, jadi jumlahnya 19 ruas. Menurut para biolog, ke-19 ruas tulang tersebut mempunyai peranan yang sangat penting bagi setiap manusia karena didalamnya terdapat sumsum yang merupakan lanjutan dari otak, dengan saraf-saraf yang menuju ke seluruh bagian tubuh. Adanya gangguan pada ruas tersebut maka seluruh tubuh akan kehilangan kekuatan.

6. Pada point 5, juga ditemukan hal yang menarik, alat-alat tubuh manusia seperti tangan dan kaki
sangatlah penting fungsinya bagi kehidupan kita. Bila diteliti ternyata terdapat 19 ruas tulang pada
masing-masing tapak tangan/kaki (dengan mengecualikan ruas-ruas pergelangan tangan). Dan tahukah anda, bila bentuk tapak tangan/ kaki kita menyerupai bentuk kata Allah (dalam Bahasa Arab) ?

Bahwa angka 19 adalah kode matematik yang melatarbelakangi komposisi literer Quran, suatu fenomena unik yang tiada duanya yang sekaligus membuktikan bahwa Quran adalah wahyu Illahi, bukan karya manusia. Otak manusia tidak akan mampu mencipta karya literer yang tunduk pada suatu kode matematik yang sekaligus membawa tema utamanya. Apalagi mengingat turunnya wahyu secara berangsur-angsur, dengan bahagian-bahagian surat yang acak tidak berurutan, disesuaikan dengan peristiwa-peristiwa yang melatar-belakanginya.

Selanjutnya angka 19 dapat berfungsi sebagai pemeliharaan keutuhan Quran. Angka 19 dapat digunakan untuk mencek apakah dalam sebuah kitab Quran terdapat suatu kesalahan atau tidak, dengan cara menghitung kata-kata krusial yang jumlahnya dalam Quran multiplikatif dengan angka 19, kemudian membagi angka hasil hitungan dengan 19, maka akan terlacaklah ada atau tidaknya suatu kesalahan. Demikianlah seluruh isi Quran seutuhnya akan tetap asli hingga di akhir zaman karena telah disegel oleh-Nya dengan angka 19 yang merupakan lambang identitas-Nya. Wallahu a’lam bissawab.

Sebagai bahan renungan saya cuplikkan beberapa ayat di bawah ini :
Surat ke-15 ayat 9 : “Sesungguhnya Kami yang menurunkan Al Quran dan Kami pulalah yang tetap menjaganya.”

Surat ke 41 ayat 42 : “Yang tidak datang kepadanya (Quran) kesalahan/kekeliruan baik dari depan maupun dari belakangnya, yang diturunkan dari Tuhan Yang Maha Bijaksana lagi Maha Terpuji.”

Surat ke-86 ayat 13 : “Sesungguhnya Al Quran itu benar-benar firman-Nya yang membedakan antara yang benar dengan yang salah.”

Surat ke-18 ayat 27 : “Dan bacakanlah apa yang diwahtukan kepadamu yaitu Kitab Tuhanmu (Quran). Tidak ada seorangpun yang dapat merubah kalimat-kalimat-Nya. Dan kamu tidak akan dapat menemukan tempat berlindung selain dari pada-Nya.”

sumber:emel

12 Tanggapan to “Keseimbangan Al Quran – Bag 6”

  1. KaiToU said

    P-e-R-T-a-M-a-X
    Om, saya tanggal 19 Mei nanti juga Ultah, loh…
    Kasih kado, yah… hehehe… 🙂
    kLo 19 yang ini, termasuk keajaiban apa, yah…?
    😉

    @
    Kionghi…kionghi… panjang umur…panjang umur. Semoga catatan panjang semangat dan manfaat hadir selalu dari semangat dan kemudaan KaiToU….

    19 yang ini adalah keajaiban kelahiran. Keajaiban yang dimiliki di setiap kelahiran untuk memberi manfaat bagi kehidupan 🙂

    Suka

  2. KaiToU said

    Subhanallah…, sampe nangis bacanya… (komen yg sebelumna pas belum baca :P)
    19 ya… hmm…
    masya allah…
    hmm…
    klo diitung2 lagi, saya jg baru inget klo ultah yg tgl 19 itu, hmm… ternyata koq ultah ke 19 juga…
    hmm…
    hmm…
    19 taun…
    hmm… jadi sewlem… hii…
    *bergidik*

    @

    Pada bilangan 19, tentu ada sesuatu. Sembilan Belas Mei juga. Minimal, kita syukuri kelahiran kita. Keajaiban apa yang terjadi?. Yang penting, kita ambil sisi positifnya.

    Suka

  3. haniifa said

    @KaiToU
    ” ———
    19 taun…
    hmm… jadi sewlem… hii…
    *bergidik*
    ” ———
    Ha.aH ?????
    Ha = Hai, “Salam” (Insya Allah, Mas KaitoU pasti “MUSLIM”)
    aH = ahh…gimana ? …. Saya lihat tanggapan Mas KaitoU juga ? “begidik”.
    Saya mo taruhan sama mas, tapi syarat nya, sbb:
    Kalau Mas KaitoU yang “MENANG” = “Bayar Mas Haniifa 1 miliar”
    Tapi kalau Mas KaitoU yang “KALAH” = “Bayar Mas Haniifa 1 miliar”
    Silahkan mas pilih: sang maha pencipta seluruh alam dan segala isinya ?
    a. “Tuhan” Yang Maha Esa.
    b. “Allah” Yang Maha Esa.
    Gimana Mas ????
    (he.he. Pake, istilah Indonesia yach1, saya nggak ngerti istilah bhs. lain)
    Gimana bingungggg. nggaaakk ?
    Mas KaitoU, seandainya bertemu sama “Kyai H. Fahmi Basya” atau “Kyai H. Aa Gym” ?
    Insya Allah, para beliau tidak akan menghampiri jika dipanggil “Bill Gate” ??
    Lantas gimana yach !!!
    @Argosiloku
    Bacaan: “Premanisme Pendidikan”
    ” ….?. Yang penting, kita ambil sisi positifnya. ”
    Insya Allah, saya “memahami” realasi dari kedua potongan kalimat di atas.
    Oleh karena itu:
    Insya Allah, saya bersyukur akibat membaca buku karangan “Kyai H. Fahmi Basya” jadi lebih beriman saya kepada Allah.
    Insya Allah, saya bersyukur akibat sering menonton “Kyai H. Aa Gym” menjadi lebih tertata keimanan saya kepada Allah.
    Insya Allah, saya bersyukur akibat sering nonton VCD “Harun Yahya” menjadi lebih meningkatkan ketaqwaan saya kepada Allah.
    Insya Allah, saya bersyukur akibat sering nonton VCD “Syech Ahmad Dedat” menjadi lebih yakin bahwa medan jihad itu ada dimana-mana, artinya bisa lewat tulisan, ceramahan, silang pendapat…dsb … yang hakekatnya meningkatkan ketaqwaan saya kepada Allah.
    Insya Allah, saya bersyukur karena sering membaca dan menulis di blog “Mas Argosilaku” menjadi lebih meningkatkan ketaqwann saya kepada Allah.
    Insya Allah, saya bersyukur karena menoton TV tentang “Lumpur Lapindo” menjadikan saya lebih khusyu berdo’a kepada Allah agar “Bangsa Indonesia” di bebaskan dari ujianNya.
    Insya Allah, saya bersyukur akibat membaca tanggapan “Mas KaiToU” membuat saya jadi lebih yakin bahwa angka 19 adalah ujian dari Allah.
    ….
    Insya Allah, saya mendo’akan dalam hati saya:
    Yaa Allahu, “Semoga para pembaca yang berprasangka buruk atau baik kepada tulisan saya menjadikan kebaikan untuk saya dan para pembaca”
    Ya Allahu, “Semoga saya yang berprasangka buruk atau baik kepada tulisan di blog ini, menjadikan kebaikan untuk saya dan para pembaca”
    Yaa Allahu, “Ampunilah kami atas nama bangsa Indonesia dan bebaskanlah kami dari cobaanMu”
    Yaa Allahu, “Ampunilah kami atas bangsa Indonesia yang lemah ini, kurang pandai mencari hidayahMu”
    Yaa Allahu, “Ampunilah aku dari segala sebab dan akibat, dapat menyakiti hati manusia”
    Amin.

    @
    Amin.. amin… ya Allah jadikanlah kami orang-orang yang diharamkan api neraka atas tubuh kami, diampun dosa-dosa kami dan berakhir di dunia dengan khusnul khatimah….

    Suka

  4. quantum said

    ada jg yg pernah ngitung demikian..
    keajaiban 19 dengan jumlah rakaat sholat..

    sholat setiap hari dengan ashar sebagai waktu tengah, merujuk ke hadits rasul, ashar adalah waktu wustha (pertengahan)
    Subuh Dhuhur Ashar Magrib Isya = 2 4 4 3 4

    jadi setiap hari totalnya = 2+4+4+3+4 = 17
    24434 = 19 x 1286, 1+2+8+6 = 17

    jika kita memasukkan no urutan sholat tadi
    2(1) 4(2) 4(3) 3(4) 4(5) = 2142433445 = 19 x 112759655

    dan dalam seminggu
    Saturday Sunday Monday tuesday Wednesday Thursday Friday = 17 17 17 17 17 17 15 ( because dhuhur replace jumah )
    17171717171715 = 19 x 903774587985

    jika kita sisipkan no harinya (nohari)

    (1)17 (2)17 (3)17 (4)17 (5)17 (6)17 (7)15 = 117217317417517617715
    = 19 x 6193332495658821985

    pola rakaat sholat wajib
    Saturday,Sunday,Monday,Tuesday,Wednesday,Thursday = 2 4 4 3 4
    Friday = 2 2 4 3 4

    (1)24434 Saturday (2)24434 Sunday (3)24434 Monday (4)24434 Tuesday (5)24434 Wednesday (6)24434 Thursday (7)22434 Friday =
    124434224434324434424434524434624434722434 = 19 x .. ?? 42 digit
    =

    dengan perhitungan manual cara SD
    6549169707069707074970238128138128143286
    19
    —————————————- x
    58942527363627363674732143153243153289574
    6549169707069707074970238128138128143286
    —————————————— +
    124434224434324434424434524434624434722434

    jadi 19 x 6549169707069707074970238128138128143286

    mustahil kan kebetulan
    udah tak itung kok.. bener sekalee

    @
    Subhanallah.

    Suka

  5. […] bahasanya, Qur’an diturunkan dalam bahasa Arab. Kenafa Islam turun di Arab ataupun keistimewaan Qur’an silakan cari tau sendiri. Anda menganggap tidak logis dan tidak ilmiah bahwasanya bahasa Arab […]

    Suka

  6. Foltaire said

    Btw Masjid Tucson ini katanya sesat, lho 😆 Keajaiban angka 19 itu ‘kan doktrin Submitter, yang merupakan pemahaman Quranite. Tapi itu kata mereka, sebab setelah saya kaji, ternyata ajaran Submitter lebih humanis dan logis 😀

    @
    Sesat?. Wah, soal ini seeh… agor nggak bisa komentar. Tidak ahli di bidang sesat menyesatkan atau kafir mengkafirkan. Kalau pun itu berbeda, tidak sepaham, paling-paling kita pahami perbedaannya atau bergaya mahasiswa yang gemar politik : “sepakat untuk tidak sepakat”. Itu kalau acuan sama, tapi pemahaman berbeda. Kalau kita yakini yang kita yakini benar, sebisa mungkin menjelaskan (soal menerima atau tidak, sudah bukan persoalan lagi).

    Mengenai angka 19 itu doktrin Submitter –>… he..he..he.. saya juga tidak mengerti… tapi kalau komposisi 19 yang matematis dalam al Qur’an, banyak sudah yang mengujinya… itu ya… doktrin dari Allah. 😀

    Terakhir Soal humanis dan logis –> wah saya kurang paham juga… Namun tentu saja kehidupan itu, sebisanya humanis dan logis. Ajaran-ajaran apapun yg tidak humanis dan logis… ya … ya begitulah…

    Namun, yang penting tentunya sebagai penganut agama, ya… beriman dan beramal shaleh.

    Semoga tidak beriman pada yang keliru…. 😀

    Suka

  7. Hehehe, maksudnya ya begini, Pak, Masjid Tucson itu ‘dikafirkan’ oleh orang… Saya ya nggak ikut mengkafirkan, lho 😀 Yang ada waktu esema itu keajaiban angka 19 saya ‘dakwah’kan 😆

    @
    Ah masa sih… kalau tak salah ini disebabkan keterkejutan dari “yang tidak setuju” dan melakukan penolakan (karena sebab kekuasaan dan otoritas) sehingga ya… begitulah….

    Iya… Mas nggak ikutan mengXXXXXkan, apalagi kalau tidak jelas reposisinya. Saya sendiri, jujur saja lho… pada bagian-bagian informasi itu, terutama yang berkenaan dengan kenabian, ada keraguan dan ketidak jelasan informasi serta penarikan kesimpulan yang telah diambil. Jadi saya juga sebenarnya seeeh… agak bimbang. Namun, tidak terhadap penemuan beliau itu.

    Ada sisi bahwa “godaan” manusia ketika merasa “lebih”, merasa “mumpuni”, atau dengan kata lain merasa berkecukupan. Bahkan juga merasa bahwa Allah sudah begitu dekat dgn dirinya, atau bahkan sudah merasa menyatu, maka kekuatan godaan pada dirinya untuk merasa “menjadi manusia istimewa” hadir. Sisi ini yang sesungguhnya juga amat merisaukan, mencemaskan, juga menggelisahkan…… 😦

    Suka

  8. Rafa said

    baca buku yang lain keseimbangan matematika dalam al qur’an by abah salma alif sampayya

    @
    Tentu menarik, adakah hal yang baru yang disampaikan selain bilangan 19, prima, urutan ayat, besi, perbandingan kata hari, tahun, kecepatan cahaya?…
    Insya Allah ingin juga membelinya….

    Suka

  9. shiddiq said

    bagi anda yang mengikuti rasul palsu Ahmad Musshadeq (al qiyadah) dan sejenisnya (lia aminuddin)sebaiknya membaca buku keseimbangan matematika dalam al qur’an saja untuk lebih yakin bahwa tidak ada nabi lain setelah Muhammad saw dan tidak ada kitab suci lain setelah Al Qur’an.

    @
    sure… tapi banyak orang tak mau yakin dan membuat perbandingan….

    Suka

  10. jon waki said

    cool…

    Islam emang cool..!!

    @
    hmmmmm

    Suka

  11. jon waki said

    saking cool nye neh agame..ampe gwe kagag sreg ame nyang laen.

    @
    Kalau tidak sreg, adalah persoalan yang sama dimiliki oleh setiap orang yang meyakini bahwa pilihannya benar.
    Namun, sreg atau tidak sreg adalah persoalan yang berbeda dengan tindakan dan pilihan dari ummat beragama atau ummat tidak beragama.

    Suka

  12. murid baru said

    IMAM MAHDI 2015???
    JABER BOLUSHI, seorang penulis muslim syiah menulis buku yang berjudul “Oktober 2015 Imam Mahdi AS Akan Datang”. Ramalan Bolushi merujuk pada rahasia bilangan 19, seperti yang ditemukan Sayyid Bassa Jarrar dan menggunakan perhitungan angka dengan metode al jumal al taqlidi dan al jumlah al shaqir. Bilangan 19 adalah jumlah huruf yang terdapat pada kata “basmallah”. Bilangan 19 merupakan bilangan primer dalam sistem matematika, karena terdiri dari angka terkecil 1 dan angka terbesar 9. Beberapa keistimewaan bilangan 19 dalam alqur’an, diantaranya kata “Allah” terulang dalam alqur’an sebanyak 2698 kali (19 x 142), kata “Rahman” terulang dalam alqur’an sebanyak 57 kali (19 x 3) dan kata “Rahim” terulang dalam alqur’an sebanyak 114 kali (19 x 6).

    saya untuk menulis artikel sanggahan. Artikel itu akan saya beri judul: SATRIO (PININGIT) IMAM MAHDI MUNCUL 2015? (Tanggapan Kritis Terhadap Jaber Bolushi).

    Saya tetap menggunakan kata Satrio (Piningit) untuk menggambarkan sosok IMAM AL MAHDI sebab menurut logika dan keyakinan saya SATRIO dapat kita lihat namun PININGIT (bersembunyi) di dalam diri Satrio dan tidak mungkin dapat terlihat. Seperti halnya dengan Imam Mahdi, sebagai Imam (pemimpin) kita dapat melihatnya, akan tetapi Mahdi-nya tetap saja piningit (bersembunyi) di dalam diri Imam. Mahdi inilah yang berkaitan dan berhubungan langsung, erat, dan tidak terpisahkan dengan Messiah (Isa Almasih atau Yesus Kristus).
    Artikel Cakra Ningrat akan diposting di blog SPTM. Dipersembahkan secara spesial dan khusus buat warga setia blog ini.
    Wassalam,
    Cakra Ningrat

    SATRIA (PININGIT), PRESIDEN KE-7 ADALAH JOKO LELONO

    Suka

Tinggalkan komentar