Sains-Inreligion

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

Keistimewaan Babi (bag.4)

Posted by agorsiloku pada November 11, 2006

Karena ada perbedaan-perbedaan dan jelas tidak mungkin dipersatukan (tapi ini memang bukan untuk disatukan), maka faktor pengujian menjadi salah kriteria yang penting. Ilmu yang dipakai dikenal sebagai teknik imunodiagnostik yang merupakan salah satu metode yang didasarkan pada reaksi antigen dan antibodi. Model ini banyak digunakan dalam bidang pertanian, kesehatan dan pengawasan lingkungan. Teknik ini berdasarkan reaksi kimia antara dua jenis analit (antigen dan anti bodi) yang dapat memberi hasil bervariasi bergantung indikatornya. Sebagai indikator biasanya digunakan bahan radioaktif – biasanya yodium 125 (radioimmunoassay/RIA), sistem enzim -substrat tertentu seperti peroksidase-kloronaftol, fosfatase-bromo-kloro-indolinfosfat, zat golongan fuorokrom atau fluoresen don lain-lain(3). Nanti di bagian akhir rangkaian pembahasan, kami rincikan sumber-sumber yang mungkin ada manfaatnya.

Masih ada cara lain?. Tentu ada. Saya pernah membaca di harian Kompas, belasan tahun yang lalu bahwa babi di dalam tubuhnya memiliki salah satu jenis tertentu yang punya sifat/karakteristik unik. Yaitu, hanya ada ada tubuh babi saja (mulai dari rambut sampai kakinya, mulai dari moncong sampai ekornya) dan juga termasuk ikatan kimia karbon pada feces dan urinnya. Ikatan kimia karbon itu berada pada seluruh tubuh babi. Tidak diketahui apa fungsinya. Ikatan kimia karbon tersebut tidak mudah terurai (stabil), tahan pada temperatur tinggi, dan bersatu dengan baik pada tubuh babi. “Konon” (artinya saya tidak punya referensi hasil penelitiannya) : Jika unsur itu masuk ke tubuh manusia, maka tidak ikut terbuang tapi menyatu dengan tubuh kita. Unsur kimia itu tidak beracun dan tidak berbahaya juga. Keunggulan unsur ini dan peranannya tidak diketahui. Jadi, misalnya 100 kg daging sapi dicampur 100 kg daging kambing, lalu diaduk. Terus saking penasarannya, terus dibakar pada temperatur ribuan derajat sehigga tinggal seoonggok daging yang hitam membara, lalu diekstraksi. Maka, komponen yang berasal dari babi masih bisa dideteksi karena ikatan kimia tersebut. Sedangkan yang bersumber dari sapi dan kambing tadi sudah tidak bisa dipisahkan. (sayangnya, saya mencari kembali sumber ini diinternet tidak ditemukan). Kalau tak salah ingat, penemuan ini dari Australia. Seandainya ada pembaca yang tahu atau dapat membantu mencarikan sumbernya, tentu kami sangat berterimakasih.

Selain faktor-faktor unik yang telah diuraikan, masih ada lagi yang lainnya. Misalnya mengenai perilaku (sifat kesehariannya), cara hidup bersamanya yang relatif unik, dan berbeberapa karakter babi yang sifatnya unik.

Dari bagian ke satu sampai ke bagian 4 ini, saya ingin menyimpulkan :

  1. Babi adalah binatang yang unik di muka bumi ini. Tidak ada binatang yang seunik babi. Unik dari bentuk (satu-satunya mamalia darat yang tidak berleher). Punya potensi sebagai inang penyakit “mahal” dan antik seperti” avian, hiv” (retrovirus) yang ada secara genetis, ilmu pengetahuan belum dapat menjelaskan asal muasalnya.. Apakah ini bersifat umum (turunan), misal sesuai teori evolusi.
  2. Babi “relatif” mudah beranak pinak, didomestikasi sehingga penyebarannya sebagai hewan ternak ada di seluruh dunia. Indonesia termasuk berternak babi cukup banyak (al. di P. Bulan). Kalau di sembarang tempat susah (baunya cukup menyengat). Singapura, yang sebagian besar warganya juga penggemar babi, melarang melakukan ternak babi di halaman Singapura.
  3. Babi menurut perkembangan teknologi masa kini (dan catatan di masa lalu), memiliki prasyarat yang baik sebagai obat. Apalagi di jaman modern ini (tranplatasi organ). Kesesuaian organ (ukuran) dan kemudahan menyesuaikan diri terhadap antibodi manusia, memungkinkan –> kali di masa depan Chu Pat Kai ada dimana-mana. So, ini artinya babi juga memiliki peranan penting untuk teknologi kedokteran dan uji-uji klinis untuk pengobatan manusia.
  4. Babi itu eh dagingnya, alias pork itu leeeeezaaat deh. Ini banyak diakui oleh banyak orang. Jadi tidak usah diperdebatkan lagi. Karena kelezatan dan proteinnya mudah (seperti gelatin atau porcine) murah (jika dibandingkan dengan yang bersumber dari sapi) dan mudah digunakan serta jumlah yang dihasilkannya juga cukup banyak. Maka janganlah heran, kalau “sesungguhnya” unsur yang terkandung atau bersumber dari mahluk ini untuk masuk pada makanan-makanan kita cukup besar peluangnya. Mencampurkan atau menambahkan unsur ini pada makanan adalah “hal-hal” yang logis untuk meningkatkan cita rasa makanan.

Selain itu, terdapat pula informasi dan hasil kajian lain yang memberikan hasil :

  1. Merupakan inang dari banyak penyakit (cacing pita), dan lain-lain. Tapi menurut saya, ini tidak begitu urgent. Kalau direbus 100 derajat, dimasak dengan benar, akan oke-oke saja. Sebaliknya pula, makanan sehat, daging sehat. Kalau masaknya tidak hygienis… ya nggak bagus untuk kesehatan. Jadi argumen bawa babi itu kotor karena sumber banyak penyakit, gugur dengan sendirinya. Orang Amerika atau Eropa itu tuh, penggemar. Mereka sehat-sehat. Tingkat kematiannya relatif lebih rendah dibanding dengan negara yang mayoritas muslim, tapi kurang menjaga kebersihan (sori ya jangan ngambek…).
  2. Perilaku kehidupan babi dalam kesehariannya yang serba bebas dan permisif. Tapi saya tidak tahu, adakah hasil penelitian yang berkaitan bahwa “perilaku hewan” apabila dagingnya dimasak dan dimakan akan mempengaruhi perilaku hidup pemakannya. Saya tidak tahu, jadi tidak berani menyimpulkan bahwa kalau tiap hari makan ayam jadi suka berkokok, kalau makan babi setiap hari cenderung jadi permisif juga, kalau tiap hari makan kambing suka menanduk. Namun, saya punya teman doyan sate kambing (badannya agak bau kambing), begitu juga pemakan pork. Tapi, makan binatang yang berdaging putih setahu saya tidak ikutan anyir seperti ikan atau bau seperti “ayam”.
  3. Di luar faktor kajian agama, babi menjadi salah satu mahluk pilihan yang oleh kedokteran tradisional dan ilmu kesehatan dan gizi, babi lebih banyak dianjurkan untuk dihindari (terutama oleh ilmu pengobatan Cina). Boleh jadi karena bla… bla… bla…, mungkin karena faktor lemaknya. Kebanyakan makan makanan berlemak. Mo daging sapi, kambing, memang nggak baik untuk kesehatan.

Terakhir, dan sebenarnya penting atau tidak penting tidak jelas. Babi juga kerap menjadi bagian dari kisah Siluman Babi, Babi Ngepet (mencari kekayaan melalui urusan mistik), dan sejenisnya. Untuk kelas Indonesia, masih berbarengan dengan keseraman siluman kera, siluman ular. Karena saya tidak berkecimpung di dunia ini, ya tidak bisa mengetahui (dan tidak ingin mengetahui) lebih banyak.
Ini memang sisi gelap dan terang yang membutuhkan lebih banyak penelitian yang lebih mendalam dan menarik untuk dikaji. Kita kan nggak punya kisah siluman kambing, lembu, sapi atau ayam. Kurang keren lah…..

bersambung ke bag 5 (terakhir, di dalamnya sumber artikel terinci)

20 Tanggapan to “Keistimewaan Babi (bag.4)”

  1. wadehel said

    Makan ayam bukan jadi suka berkokok, tapi kesadaran keseharian jadi tidak jauh dari patuk sana patuk sini, “makan” mulu.

    Makan kambing, mungkin bego. Gampang dikendalikan oleh para tokoh yang hobi menggembala manusia. Suruh ini itu langsung berangkat ga pake dipikir :))

    Banyak makan ikan… entah bagaimana, tapi sepertinya cenderung bersifat suicidal. Teman saya yg doyan ngetrek, doyan juga makan ikan. Yang bunuh diri, juga doyan makan ikan. Tapi yang cerdas, katanya juga hsil makan ikan.

    Makan babi, mungkin jadi makan sembarangan (konon babi makan kotoranya sendiri ya?), malas, dan terlalu permisif. Homosekx, konon lagi, babi itu binatang yang bisa berhomo ria ya?

    Entah lah, mungkin benar bahwa pola pikir si hewan berpengaruh pada manusia yang memakannya.

    Suka

  2. agorsiloku said

    hik… hik… kalau keseringan makan ayam tidak jauh dari patuk sana, patuk sini. Lalu kalo suka sradak sini sruduk sini. Apalagi kalau diperempatan jalan, pakai motor atau mobil? Wah, apa ini mengikuti sifat Pat Kai… wah itu karena apa ya?

    Suka

  3. […] Keistimewaan Babi (bag.4) […]

    Suka

  4. […] Biasanya daging babi hutan yang tekstur dagingnya mendekati sapi diberi sedikit pewarna kue – warna merah darah atau diguyur dengan darah sapi. […]

    Suka

  5. kiki said

    yg pastinya dlm tubuh babi terdpt penyakit2 yg akan mnimbulkan penyakit2,krn itu disarankan agar menjauhi babi karena selain haram,juga banyak kerugiannya drpd keuntungannya.msh ada makanan yg halal,kenapa makan yg haram.tambah dosa aja tau!! islam mengajarkan haram makan babi,di alkitab juga dituliskan diharamkan makan babi.tetapi kenapa org2 non islam suka memakan babi.anehh,yg peganut taatnya juga kadang melupakan ajaran agamanya sendiri.

    Suka

    • aco said

      keuntungan & kerugian daging babi apa dong..?
      “di alkitab juga dituliskan diharamkan ..” jangan baca stengah2 dong nanti ” yg peganut taatnya juga kadang melupakan ajaran agamanya sendiri.” jadi tersinggung

      ” tubuh babi terdpt penyakit2 yg akan mnimbulkan penyakit2″ emang sapi, kambing & ayam tidak..?

      Suka

  6. mecari tentang mamalia said

    alo mas mbak saya mau tanya nih apa situs hewan mamalia

    Suka

  7. Alexander said

    saya ingin bertanya, babi merupakan salah satu perantara masuknya cacing pita ke tubuh manusia, lalu jika cacing tersebut sudah masuk ke dalam tubuh, gejala-gejala apa yang mungkin terjadi bahwa tubuh kita terinfeksi cacing pita tersebut. saya sering mengkonsumsi sate babi yang tentu saja dibakar tidak sampai 100 derajat, dan saya mempunyai nafsu makan yang besar tetapi tidak pernah bisa gemuk. di usia saya yang hampir 18 tahun ini, berat badan saya hanya mencapai 51 kg. mungkinkah saya terinfeksi cacing pita tersebut?? saya juga mempunyai penyakit perut yang berkepanjangan. mohon dibalas……

    Suka

  8. agorsiloku said

    saya bukan dokter, jadi agak sulit lho menjawab ini. Tapi, setahu saya, perantara masuknya cacing (termasuk cacing pita) ke dalam tubuh, bisa dari ayam, sapi, atau babi. Makanan yang tidak dimasak sehingga telur cacing bisa masuk menjadikan cacing masuk ke dalam tubuh kita. Kalo nggak salah, banyak tuh jenis cacing masuk ke dalam tubuh kita. Ada cacing kremi, gelang, pita, gilig, pipih, dll. Beberapa di antara mereka juga bersifat hermafrodit. Mereka itu, menjadikan kita sebagai inang bagi pertumbuhan cacing. Cacing bisa dalam usus, bisa juga, bahkan sampai masuk ke rongga bagian tubuh yang lain. Banyak jenis obatnya, bisa tradisional, bisa kedokteran. Lebih baik, hubungi saja dokter. Kalau terkena penyakit cacing, tergantung jenisnya. Kalau yang ringan-ringan sih, bisa minum obat cacing biasa secara berkala. Tapi, untuk jenis cacing tertentu, boleh jadi penanganannya lebih lama. Saya sendiri, dua atau 3 tahun sekali minum obat cacing. Seperti kata iklan, cacing tidak pandang bulu. Yang menakutkan cacing hati, pita dan beberapa lainnya. Soal tidak pernah gemuk, saya kira jawabannya banyak, mulai dari kemungkinan ini, keturunan, dan memang usia, dan lain-lain. Penyakit perut juga demikian, membutuhkan diagnosis yang teliti. Mencoba obat-obat sederhana seperti dugaan (tradisional atau modern) mungkin membantu. Jika tidak ada perubahan, baru ke dokter.
    Semoga Mas, lekas sembuh sakitnya, sehat, dan tidak sakit perut berkepanjangan, agor.

    Suka

  9. agorsiloku said

    mencari situs hewan mamalia?, aduh maaf jawabnya telat. Kalau saya teknik mencari data, ya gunakan google saja. Biasanya ketemu site yang dicari. Wikipedia juga bagus, cari di wikipedia, lalu kalau sudah ketemu, klik bahasa yang dipilih. Yang bahasa Inggris biasanya lebih lengkap. Selanjutnya, klik-klik lagi yang dicari.
    Teknik mencari yang baik juga, disediakan google. Kalau bingung, ketik juga “secreet google”, hal-hal yang tidak ditampilkan, akan ditampilkan juga. Ini biasanya membantu.
    salam, agor

    Suka

  10. Pat kai said

    buat babi yang baca aja ngok….ngok…babi harus di hargai hidup BABI

    @
    Chu Pat Kai adalah salah satu manusia babi dalam kisah mistis negeri Cina.
    Namun saya tidak tahu Pat Kai yang mana yang memberi catatan ini, juga pesan apa yang dimaksudkan.

    Suka

  11. na2 said

    jangan aneh- aneh ya!!! yang lebih ilmiah dongg

    @
    ha..ha…ha.. yang aneh yang mana, yang ilmiah yang mana… plis deh jelaskan… 🙂

    Suka

  12. Sebenarnya daging babi itu enak lho … tergantung tangan yang mengelolahnya HHe.e.e… Pernah cobain gak… apalagi dibuat dendeng…nyam-nyamm pasti eak banget dan lebih enak dari daging yang lainnya… oh ya saya sudah pernah cobain daging sapi, daging kambing dimasak gimana pun tetap kalah dari rasanya dendeng babi HEHEH HEHAHA…. Sebenarnya Bukan daging babi yang haram atau apa yang kita makan itu tidak HARAM melainkan yang keluar dari hati yang tidak benar itu baru HARAM. heheh…..
    nah bagaimana mau cobain daging dendeng merahnya… WAW ada rahasianya lho mau tahu bagaimana mendaoatkan dading merah dengan tidak haram…. sekarang sudah bebas dan bisa didapat di MAL-MAL silakan dengan harga murahhhhh….. Ayo… lah cobain dikit aja deh…….

    Suka

  13. mensa said

    SEBUAH PANDANGAN : KENAPA *BABI* DIHARAMKAN?

    1. SIFAT YANG MENYIMPANG PADA BABI
    Diberikan contoh 3 jenis binatang, misalnya ayam, kambing & babi,
    setiap jenis disediakan 3 ekor (2 jantan & 1 betina) disimpan dalam
    kandang masing-masing. Setelah periode tertentu, pastilah terjadi
    perebutan hewan betina oleh 2 ekor jantan yang ada seperti yang terjadi
    di kandang ayam & kambing, *namun* tidak demikian yang terjadi di
    kandang babi. Tidak ada perkelahian antara babi jantan dalam mempere-
    butkan betina, mereka dapat saling membagi jatah-nya atas babi betina.
    Manusia yang memakan babi juga akan memiliki sifat yang menyimpang pada
    babi tersebut.

    2. BABI ADALAH PEMBAWA PENYAKIT
    Al Qur’ an Surah Al Baqarah : 173,
    “Innamaa harrama ‘alaykumul maytata waddama walahmal khinziiru”,
    artinya: “Sesungguhnya diharamkan bagimu bangkai dan darah dan daging
    babi”.
    Adapun yang dimaksud dengan “lahmul khinziiru” (lahmul=daging,
    khinziiru=babi)
    adalah babi yang telah dipotong-potong (pork) dan al-khinziir adalah babi
    seutuhnya (pig), jadi setiap bagian dari tubuh babi adalah *haram*

    – Pada tahun 1918, virus influenza telah membunuh ±20 juta manusia di
    seluruh dunia. Virus-virus influenza ini ditebarkan oleh para serdadu
    Amerika dalam Perang Dunia I. Mereka inilah yang meneruskan wabah ini
    merata ke tempat di mana mereka menyebar di Eropa. Wabah tersebut
    berlangsung dalam waktu yang singkat dengan jumlah kematian yang tinggi
    daripada wabah-wabah yang lain saat itu. Setelah diadakan penelitian,
    ternyata virus penyebab wabah ini berasal dari babi-babi Amerika, yang
    menjangkiti para serdadu Amerika yang memakan babi-babi tersebut.
    (Sumber: The Civil Aboliotionist, New Pig Virus Capable of Invecting
    Human, New York 1998)

    – Awalnya virus Asian Flu berasal dari binatang ternak, kemudian setelah
    menyerang babi, virus tersebut bermutasi dalam tubuh babi dan menjadi
    ganas yang selanjutnya menjangkiti manusia pemakan babi. Celakanya,
    virus itu kemudian juga menyebar pada manusia yang tidak ikut makan
    babi. Wabah Asian Flu ini telah memakan korban setidaknya 2 juta
    manusia. Demikianlah kajian para pakar yang menunjukkan bahwa virus
    bermutasi menjadi ganas dalam tubuh babi.
    (Sumber: Sun March 26, 2000, The 1918 Pandemic: What Have We Learned
    From this?) (Page #1, http://health.iafrica.com/)

    – Yang lebih menggemparkan adalah virus kerabat HIV (Human
    Immunodeficiency Virus – Virus Penghilang Sistim Imun pada Manusia)
    penyebab AIDS (An Immuno Deficiency Syndroms Gejala-gejala yang timbul
    akibat hilangnya sistim Imun) juga berwujud dalam tubuh babi yang
    dibawa oleh DNA-nya (tidak dapat dipisahkan). Professor Robin Weiss,
    seorang pakar virus dari Institut Kajian Kanker – London, menulis:
    “Babi mempunyai banyak virus. Salah satu masalah yang perlu kita hadapi
    adalah, babi mempunyai kuman retro-virus yang dapat menjangkiti
    manusia, yang tidak dapat dibuang dari daging babi karena dibawa oleh
    benih DNA-nya. Kuman retro-virus ini dari keluarga yang sama dengan
    virus HIV.
    (Sumber: Xenotransplantation, Virus Transfer – What The Experts Says,
    United Kingdom, 2000) (http://www.liberation-mag.freeserve.co.uk)

    – Pada bulan Nopember 1997, Dr. Robinson Weiss dari Chester Beatty Laboratory – London, mem-validasi keberadaan virus PERVS di dalam tubuh babi dan ini menyebabkan Kerajaan Inggris (United Kingdom) *melarang* semua aktifitas pembedahan transplantasi (pemindahan) organ babi kepada manusia, yang sebelumnya mungkin kerap dilakukan.
    (Sumber: Campaign for Responsible Transplantation – Press Release 1998,
    New Biotech Partnership Threatens Public Health, October 21, 1998)

    – Dalam Journal of Virology 1997, dilaporkan kajian yang dilakukan oleh 12 orang pakar yang diketuai oleh Dr. Yoshihiro Kawaoka, dari University of Winsconsin. Mereka mendapati bahwa pada kerongkongan babi, ada sel-sel tertentu yang mampu mengubah (memutasikan) berbagai virus/kuman menjadi virus/kuman yang amat berbahaya bagi manusia. Mereka mengumpamakan babi sebagai “mixing vessel” (wadah pencampuran), tempat berbagai virus/kuman dikumpulkan untuk dimutasikan menjadi bentuk yang membahayakan manusia.
    (Sumber: The Detroit News, Scientists Discover The Infection Route Between Birds Virus and Pigs, Robert Cooke, October 20, 1997)

    – Dalam BBC (British Broad Casting) News pada 29 Oktober 1999, telah memfokuskan penemuan para pakar yang menunjukkan, virus babi menjadi puncak terjadinya wabah-wabah paling buruk (excessive) dalam sejarah medis. Para pakar mendapati wabah-wabah yang menyerang Hongkong pada tahun 1968 juga berpuncak dari virus yang bermukim dalam tubuh babi. Kajian ini juga menyatakan, virus binatang yang biasanya tidak dapat menginfeksi manusia berubah menjadi virus yang berbahaya bagi manusia selepas memasuki sel-sel dalam tubuh babi (bermutasi dalam tubuh babi).
    (Sumber: http://news.bbc.co.uk/hi/english/health/newsid_489000/489385.html)

    – Penemuan ini mampu memberikan jawaban atas puncak 4 wabah penyakit demam selsema flu yang menyerang dan membunuh jutaan manusia pada abad ke 20. Penyakit-penyakit ini bermula dari serangan Spanish Flu (Flu Spanyol) pada 1918, diikuti Asian Flu pada tahun 1957 dan Hongkong
    Flu pada tahun 1968 kemudian Russian Flu pada tahun 1977. Kajian-kajian oleh para pakar ini menunjukkan bahwa virus-virus ganas ini dikeluarkan oleh babi sebelum menyerang manusia.
    (Sumber: Centres For Disease Control & Prevention, Pandemic Influenza, USA 2000)

    3. ALLAH SWT YANG MAHA MENGETAHUI
    Dalam Al Qur’an, Allah SWT telah menjelaskan berbagai pengetahuan yang amat mendalam, hanya saja karena pengetahuan kita yang masih amat terbatas, kita masih sulit memahaminya. Akibatnya banyak kebenaran Al Qur’an yang masih belum dapat diungkapkan.

    Namun jalan terbaik adalah mentaati perintah & menjauhi larangan yang ditetapkan-Nya, karena semua itu untuk kebaikan kita sendiri dan ada hal-hal tersembunyi di balik semua itu yang mungkin kita belum mengetahuinya. Wallaahu ‘alam bish-shawab. Shadaqallaahul ‘adhiim.

    @
    Salam dan terimakasih dengan penjelasan yang panjang lebar dan mengena pada satu sisi. Allah SWT menegasi khinzir adalah kotor, dan manusia disuruh mencari sendiri pemahamannya. Penjelasan ini hanyalah yang telah dipahami manusia, baru sebagian — mungkin –. Karena itu tepatlah pada sub judul yang ke 3. Ini sebatas pengetahuan kita.
    Wassalam, agor

    Suka

  14. ajeeb said

    walau ada yang mengatakan babi itu dan ini, tapi anda mempunyai pandangan yang positif terhadap babi….akan tetapi ketahui oleh kamu bahawa dari ape yang kamu ceritakan dan kamu pelajari ternyata babi ini mampu menyebar penyakit…..fikir-fikir lah…..ada baiknya ketahui asal usul babi untuk kamu lebih memahami…..jangan kamu menyebelahi mana-mana aliran dalam untuk menterjemah…

    Suka

  15. edoeee said

    Salah satu tokoh dunia yang mempunyai pengaruh kelahiran india Mahatma Gandhi mengatakan Manusia kurang lebih seperti dengan apa yang di makan nya. jadi bisa di simpulkan terlalu banyak meng konsumsi daging babi menjadikan manusia yang nyuka seks bebas. nggak peduli apa itu haram and halal Coyyyyyyyyyyy !!!!!!!!!!!!

    Suka

  16. thanks infonya bro
    Suidae terutama Sus scrofa adalah bukti nyata evolusi yang disebabkan seleksi buatan
    kereen

    Suka

  17. […] daging babi hutan yang tekstur dagingnya mendekati sapi diberi sedikit pewarna kue – warna merah darah atau […]

    Suka

  18. Roy Rey said

    Gw suka babi namanya “monokorobo”..

    Tapi gua tidak suka daging babi karena pernah bikin gua gemuk dan males..

    Suka

Tinggalkan komentar