Sains-Inreligion

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

Syukur itu Apa Seeh?.

Posted by agorsiloku pada Oktober 5, 2007

“Tengkyu, tengkyu, nuhun, mauliate..”

“Terimakasih Tuhan”. 

“Puji Syukur karuniaMu ya Allah, ya Rab….. Engkau telah anugerahkan….”

Hmmm… jadi syukur itu apa?. Ucapan terimakasih atas rahmat dan karunia Allah kepada kita !.

Kalau misalnya kita memberikan uang tetangga atau saudara atau anak kita. Lalu mereka memberikan ucapan terimakasih kepada kita atas bantuan atau pemberiannya. Kemudian di kejap lain, kita kemudian tahu “uang atau bantuan yang diberikan” itu digunakan untuk hal-hal tidak semestinya atau dipakai semena-mena atau foya-foya dan lain sebagainya.

Apakah kita akan merasa cukup dengan ucapan terimakasih yang kita terima. Apakah syukur berada pada ucapan?.

Jadi seperti apakah rasa syukur kepada manusia itu, kepada Tuhan?. Allah memberikan informasi :

QS 23. Al Mu’minuun 78. Dan Dialah yang telah menciptakan bagi kamu sekalian, pendengaran, penglihatan dan hati. Amat sedikitlah kamu bersyukur.

7 Tanggapan to “Syukur itu Apa Seeh?.”

  1. danalingga said

    Syukur itu entah apa, tapi kalo bagi saya pribadi, ketika sudah bersyukur maka seharusnya tidak ada ruang untuk mengeluh. Toh semua hal memang sesuatu yang patuh di syukuri.

    Ini masih sekedar konsep sih, kalo prakteknya susahnya minta ampun pak. :mrgreen:

    @
    Betul Mas Dana, syukur itu menyediakan diri untuk memanfaatkan karuniaNya di jalanNya. Mudah diucapkan, sedikit bisa kita lakukan. Kalaupun kita mengeluh, kita sampaikan keluh kesah kita dengan do’a kita sambil tentunya kita berusaha. Berusaha untuk hidup dan beribadah kepadaNya.

    Sekali lagi, mudah dikatakan, sedikit yang bisa kita lakukan. Namun, berusaha saja sedikit demi sedikit, dengan segala kelemahan dan kekurangan kita…. manusia yang diciptakan lemah dan tergesa-gesa.

    Suka

  2. abdulsomad said

    Assalamualaikum wr wb
    Tanda tanda seseorang itu bersyukur kepada ALLAH adalah KETAATAN nya kepada ALLAH meningkat, bukan cuma senandung lagu syukur.

    @
    Wass. wr.wb.
    Ya.. itulah yang dari hari ke hari dalam harapan dan kemampuan yang masih dalam taraf bersenandung…

    Suka

  3. El Za said

    Assalamualaikum Wr. Wb.

    ini ada kisah menarik, mungkin tdk ada kaitannya dgn judul diatas,
    seorang teman saya berkisah mengenai tetangganya, mereka masih hidup hingga saat ini.
    dikisahkan, ada sepasang suami istri, sang istri adalah seorang yang sangat soleh, ibadatnya ~ Imannya ~ dan baktinya pada sang suami.
    namu sayang, sang suami berkelakuan sangat buruk, suka mabuk judi dan kemaksiatan lainnya, tak segan-segan berlaku kasar terhadap istrinya, namun begitu istrinya sangat setia dan berbakti pada suaminya itu.
    pada suatu malam, ketika istrinya sedang sholat tahajud, sang suami pulang dalam keadaan mabuk, dia mengetuk pintu berkali-kali, tapi karena istrinya sedang sholat, maka agak lama baru dibukakan pintunya itu. Istrinya dimaki habis oleh pria ini, dan dia mendendam. Keesokkan harinya, ketika pulang malam sang suami membawa ” oleh-oleh”, sambil berkata kepada istrinya, ‘ini kubawakan kesukaanmu, gado-gado’, dan istrinya tentu bersuka cita dan berterima kasih, tidak biasanya suaminya berlaku baik kepadanya.
    Sebenarnya yang dibawa suaminya itu adalah kotoran sapi dijalan yang dibungkus dengan bungkus makanan, karena itu dia kemudian menunggu sambil tertawa tawa ingin melihat reaksi istrinya itu, rasakan ! begitu batinnya.
    Tapi dia terkejut, karena tdk ada rekasi apapun dari istrinya, kemudian dia masuk, dan alangkah terkejutnya, ketika istrinya ternyata sedang makan gado-gado sungguhan dengan nikmat sambil berkata, ” mas kenapa tidak ikut makan denganku, marilah sini, pasti mas sedang lapar…”
    Sang suami terpana seperti terkena petir, tiba-tiba dia jatuh tersungkur, menangis memeluk kaki istrinya dengan sesenggukan. Istrinya bingung, ” ada pakah wahai suamiku?”
    setelah mereda, sang suami menceritakan ihwal sebenarnya, kekejaman yang rencananya dia lakukan, tapi ternyata justru keajaiban yang terjadi di depan bola matanya. Sang suami bertaubat, dan berjanji pada istrinya untuk menyayangi dan mencitai istrinya itu, dan ingin bertakwa kepada Allah SWT.
    kini mereka hidup bahagia.
    Barang siapa pandai bersyukur, akan dilipat gandakan nikmat dari Allah kepadanya, itulah JanjiNya, sebagai ketetapan yang pasti, Insya Allah.

    Wassalamualaikum wr. wb.

    @
    Wass.wr.wb.
    Rasa syukur dan tawakal menjadikan isterinya menjadi jalan hidayah bagi suaminya. Indah kisah ini. (Saya postingkan ya untuk tag profetis).
    Wss.

    Suka

  4. Ahsan said

    Syukur Nikmat = Menggunakan Nikmat sesuai dgn keinginan Pemberi nikmat. itu teorinya, praktiknya? masih sering melenceng saya mah.

    @
    Sesuai dengan keinginan Pemberi Nikmat. Betul, ini teorinya, kita terbata-bata menjalaninya. Kalau tidak karena kemurahan dan ampunanNya, kita akan menjadi orang-orang yang merugi.

    Suka

  5. qnewt said

    numpang komen. menurut saya sukur itu begini;
    syukur itu tidak hanya mengucapkan alhamdulillah, terima kasih atau sejenisnya. tapi mestinya lebih dari itu. misalnya kita sekarang bekerja di suatu tempat, kita mestinya bersukur atas pekerjaan itu. bagaimana bersukurnya, kita kerja yang maksimal, jangan males, yang produktif. memaksimalkan yang ada gitu kali ya. kita melihat ke bawah, banyak lho yang ga seberuntung kita, bisa bekerja, pengangguran. nah kita yang bekerja itu kerja semaksimal mungkin.

    kemaren adik saya, dikasih warung dan seisinya oleh orang tua saya. harusnya dia bersukur dengan: bagaimana mengembangkan warung itu. bukankan dia sangat beruntung sekali ga perlu membangun warungnya, tinggal ngelanjutin tinggal ngelola. begitulah sukur menurutku.

    salam kenal.

    @
    Salam kenal kembali… ternyata memang syukur membutuhkan atau menuntut satu konsekuensi logis dari penerima dan “memenuhi” harapan yang memberi….

    Suka

  6. Ahsan said

    Setelah saya baca buku Quantum Ikhlas, dan bertemu dengan penulisnya yaitu Erbe Sentanu, beliau malah memberi definisi yang mudah, yaitu bahwa Syukur adalah Total dalam keadaan sekarang / Menikmati apa yang sedang Anda Nikmati.

    Caranya yaitu Membawa Pikiran dan perasaan kita ke detik di mana jasad kita sedang berada. Setelah dicoba dan berlatih, ternyata Nikmat Syukur itu mulai terasa, dan otomatis hati pun mengucap Alhamdulillah, yang terasa beda.

    Apalagi jika dikaitkan dengan email yang saya terima dari Milis The Secret. Di Email itu diterangkan panjang lebar tentang tentang Perasaan Gratitude / Bersyukur. (Berdasar Hukum Tarik- Menarik / Law Of Attraction, bahwa Perasaan Positif menarik hal Positif)

    Makanya Rosul Pun mengajarkan kpd kita untuk tiap kali bangun tidur agar dimulai dengan Alhamdulillah.

    Untuk link web buku Quantum ikhlas bisa di akses di http://www.Quantumikhlas.com
    atau di http://www.e-katahati.org

    @
    Alhamdulillah…

    Suka

Tinggalkan komentar