Sains-Inreligion

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

Sabar, Sebentar Saja !.

Posted by agorsiloku pada Mei 23, 2007

Allah tidak sedang bertamsil ria ketika menyatakan seribu tahun hidup di dunia sama dengan sehari di alam “sana”. Dengan kata lain, kalau kita hidup 100 tahun… yah kurang lebih 2,4 jam saja di “sana”.

Lalu waktu yang pendek ini, dalam kacamata relatif, begitu banyak urusan kita. Lalu, apakah waktu yang sebentar ini kita punya waktu untuk bersabar?, apakah kita mampu menjauhi “mereka” dengan cara yang baik?. Apakah kita mampu bersabar dan “membiarkan” (dengan tanda kutip) Allah saja yang bertindak?. Tentu saja tanpa mengabaikan untuk menjadi “penolong” agama Allah (QS 61. Ash Shaff). Seberapa sanggup? ataukah kita merasa “lebih sanggup” dari Allah yang menciptakan kita?.  Astagfirullah.

Acuan, garis tebal dari penulis :

QS 23. Al Mu’minuun

114. Allah berfirman: “Kamu tidak tinggal (di bumi) melainkan sebentar saja, kalau kamu sesungguhnya mengetahui

QS 86. Ath Thaariq :
15. Sesungguhnya orang kafir itu merencanakan tipu daya yang jahat dengan sebenar- benar- nya.
16. Dan Akupun membuat rencana (pula) dengan sebenar-benarnya.
17. Karena itu beri tangguhlah orang-orang kafir itu yaitu beri tangguhlah mereka itu barang sebentar.
QS 73. Al Muzzammil :
10. Dan bersabarlah terhadap apa yang mereka ucapkan dan jauhilah mereka dengan cara yang baik.
11. Dan biarkanlah Aku (saja) bertindak terhadap orang-orang yang mendustakan itu, orang-orang yang mempunyai kemewahan dan beri tangguhlah mereka barang sebentar.

9 Tanggapan to “Sabar, Sebentar Saja !.”

  1. jurig said

    apakah waktu yang sebentar ini kita punya waktu untuk bersabar?, apakah kita mampu menjauhi “mereka” dengan cara yang baik?. Apakah kita mampu bersabar dan “membiarkan” (dengan tanda kutip) Allah saja yang bertindak?. Tentu saja tanpa mengabaikan untuk menjadi “penolong” agama Allah (QS 61. Ash Shaff). Seberapa sanggup? ataukah kita merasa “lebih sanggup” dari Allah yang menciptakan kita?.

    Pertanyaan yg bagus pa … jadi inget : “nikmati hari ini…”
    *soalnya bingung mau komen apa*

    @
    Hmmm… saya juga bingung juga. Terutama kesabaran pada kemewahan… Zuhud dalam kemewahan dunia….

    Suka

  2. deking said

    Pertanyaan bapak sulit sekali Pak? hehehe…
    Kesabaran membutuhkan kesadaran, benar tidak Pak? Kesadaran akan arti penting sabar..kesadaran yang lain2
    Sepertinya kesadaran merupakan langkah awal untuk mencapai kesabaran
    Kapan ya kita memiliki kesadaran untuk bersabar…
    BTW tentang “seribu tahun hidup di dunia sama dengan sehari” benar2 Subhanalloh…Allohuakbar
    Kalau masuk ke hukum relativitas kita bisa tahu bahwa semakin besar kecepatan pergerakan suatu benda (planet misalnya) maka akan semakin lambat waktu d planet tsb (bingung membahasakannya hehehe)
    Dimensi akherat sangat mungkin memilki kecepatan yg luar biasa jika dibandingkan dengan bumi sehingga perbandingannya 1:1000

    @
    Dimensi akherat “kemungkinan” tidak memakai hukum-hukum fisika yang saat ini ada. Bidadarinya saja perawan terus. Artinya tidak ada ketuaan.

    Suka

  3. 🙂 kalau di balik sebentar saja sabar… kalau lama mana tahan… Oh ya kalau ada kata-kata orang jawa sabar – subur itu artinya ada yah pak?

    @
    Wah Mas Urip, saya juga tidak begitu mengerti. Allah menyuruh kita sabar, karena kita sesungguhnya dalam kerugian. Buah sabar itu boleh jadi segalanya yang menyejahterakan….

    Suka

  4. MaIDeN said

    Menurut saya itu perumpamaan saja.
    Mosok sih bukan perumpamaan ?
    La iyalah.
    Kan ndak dikasih tau sama Dia, 1000 taon yang dimaksut sama dia itu 1000 taon untuk kategori taon jaman mana. jaman sekarang ?
    Mana kita tau 5000 taon lagi kesepakatan satu hari berubah, kesepakatan satu detik berubah, satu tahun cahaya berubah angkanya ?
    1000 taon jaman sekarang bisa jadi pada 1000 taon kedepan berubah itung-itungannya 😀
    Bagi saya, pendapat pribadi saya, hasil karya Dr. Mansour hanyalah a beautiful coincidence saja.

    @
    Mula-mula saya juga mempercayai saja tafsir-tafsir lama tentang perumpamaan ini (memang ada), tetapi juga hasil penelitian tentang sajian Al Qur’an kemudian makin tampak itu adalah sesuatu yang sangat definitif. Bahkan segala sesuatunya.

    Suka

  5. Suluh said

    Gak ngerti… Weh jadi yang kelimax aku.. Klimax!!! he he he

    Suka

  6. Sabarnya manusia tipis banget sih batesnya,, ntar dikit dikit bilang ‘kesabaranku ada batesnya,,’
    “jauhilah dengan cara yang baik”
    Gimana ya biar Ma bisa kaya gitu??

    @
    Kalau begitu sama dengan agor Ma, kita punya persoalan yang sama 😦

    Suka

  7. haniifa said

    As Salammu ‘Alaikum Wa Rahmatullahi Wa Barakatuh.
    Kalau kita bawa Surat Ibrahim (14), dari ayat 28 sampai ayat 52 semua berisikan do’a do’a, Apakah do’anya dikabulkan oleh Allahu (jawab Ya) tetapi berapa ribu tahun setelah nabi Ibrahim a.s berdo’a kepada jaman nabi Muhammad s.a.w. Tampak jelas seluruh kota mekah aman, buah-buahan banyak walaupun disana tidak tumbuh apel, anggur, peer, marqisa, jeruk dsb..dsb.
    Seandainya Allah menyatakan hai kamu yang berdo’a, besok do’amu akan dikabulkan apakah kita berfikiran bahwa besok kita mendapat apa yang kita harapkan. Tentu kita akan kecewa jika ternyata tidak memperoleh apa-apa. Sekali lagi kita manusia selalu tidak sabar coba ingat “satu hari disisi Allah = 1000 tahun didunia” atau satu malam (dari tahajud s/d fajar = 2,5 jam) = 1000 bulan atau kira kira 83 tahun. Jadi jelas kalaupun do’a kita dikabulkan tentu anak cucu kita yang memetik buahnya. Untuk itulah kita mengerti amalan anak turunan kitalah yang masih diharapkan setelah kita ke alam qubur. Kita berdoa dan bersabar seperti kita menanam pohon buah-buahan yang akan menghasilkan buah tetapi 100 tahun atau lebih, walaupun kita tidak menikmati di bumi ini (anak cucukita pasti menikmati hasilnya) insya Allah kita kelak di syurga memperoleh buahnya. Untuk itulah banyak banyak berdo’a dan menanam kebaikan agar kita memperoleh buahnya kelak dengan tidak lupa shalat dan zakat sebagai media do’a dan benih kebaikan yang kita taburkan.
    Kalau benar datangnya dari Allah, kalau salah saya mohon maaf semoga Allah menunjukan kita kepada jalah yang di rido’inya. Amin.

    @
    Wass Wr.Wb…
    Terimakasih pencerahannya…. ini uraian yang menarik dan mencerahkan. Wass, agor.

    Suka

  8. elzach said

    Assalamualaikum Wr Wb.
    Saya jadi inget suatu cerita, seorang kakek renta menanam buah-buahan dan pohon kelapa, lalu datang seorang anak muda usil yang mengejek, ” hey kakek, ngapain nanem gitu-gitu, kalau berbuahpun kakek udah dikubur!” berkata demikian sambil ketawa ngakak.
    sang kakek tersenyum riang, ” jika kelak pohon-pohon ini berbuah, maka anak cucuku akan menikmati buah dan mata air yang mengalir di bawahnya, dan dari setiap rindangnya, setiap udara segarnya, setiap buahnya, setiap tetes air di mata airnya, Insya Allah aku akan ikut menikmatinya di kampung akhirat sebagai pahala yang mengalir terus menerus, saat itu aku akan tersenyum, tetapi kamu, apakah kamu masih bisa tertawa?, tiap perbuatan kerusakan akan menuai siksa dan mendapat bagian saham siksa dari tiap dosa yg dilakukan oleh yang menirunya, itulah siksa yang berlipat ganda”.
    kita ini termasuk yang mana ya?
    Wassalamualaikum Wr Wb

    @
    Wass Wr.Wb.
    Semoga Allah mengampuni semua dosa dan kesalahan kami. Amin.

    Suka

  9. Sabar menurut Alquran bukan kerugian melainkan keberuntungan.
    Minta tolonglah kamu dengan solat dan sabar.
    Sabar ibarat amunisi. Semakin banyak sabar semakin banyak cadangan amunisi yang siap ditembakkan dimana perlu.
    Sabar ibarat bintang tanda jasa. Semakin banyak sabar, semakin banyak bintang tanda jasanya.
    Semakin banyak jasanya, keperluannya akan semakin diutamakan.
    Saya ingin sekali didoakan baik oleh orang yang paling banyak sabarnya. Orang yang tetap menerima dengan ikhlas atas takdir Allah dalam penderitaannya. Orang yang tetap tersenyum memperoleh kekayaan tak terlihat yang melimpah ruah terus mengalir dalam bencana kelaparan.

    @

    Betul Mas Dedi… sabar adalah kekuatan yang luar biasa…. kemampuan sabar adalah anugrah. Kekuatan sabar adalah nilai tambah tanpa batas dari manusia lemah yang diciptakan bersifat lemah dan tergesa-gesa….. (ada ayat tentang ini).

    Suka

Tinggalkan komentar