Sains-Inreligion

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

Neraka di Magma Bumi….

Posted by agorsiloku pada Desember 12, 2006

Dalam satu ceramah, saya dengar beliau berkisah :

Ada seorang peneliti yang mendengar suara jerit tangis pada waktu melakukan pengeboran ke dalam bumi. Suara itu kemudian diteliti. Maklumlah ilmuwan, begitu emang sikapnya. Sampai kemudian dia mengambil kesimpulan bahwa :”itulah orang-orang yang sedang disiksa dalam neraka” Itulah, karenanya saya nggak berani memasukkan artikel yang menurut saya hoax (palsu). Neraka memang apinya sudah dinyalakan. Tapi hukum akhirat belum dilaksanakan. Jadi, kalau oom ustad itu meyakini sebagai sebuah kebenaran. PErtanyaan yang harus digulirkan : “Apa yang dijelaskan tentang ini oleh Al Qur’an”. Apakah pernyataan ahli kubur yang dibangkitkan, dan bertanya :” kok dibangkitkan?”, merupakan penjelas terhadap “kejadian yang sudah terjadi” ataukah kejadian yang akan terjadi”.

Begitu juga, pernah dengarkan cerita tentang suara azan di alam semesta. Lalu foto bertuliskan 4JJI pada buah tomat atau semangka gitu atau pada pohon. Atau wujud orang ruku pada batang pohon. Iya, kalau itu benar, kalau itu hanya manipulasi grafis dari kecanggihan teknologi…. siapa yang akan menertawakan kita. Atau kemudian orang membaca atau melihat gambar-gambar itu, lalu berpikir dan percaya bahwa sewaktu-waktu Allah akan mewartakan keberadaannya melalui bentuk-bentuk seperti ini. Saya merasa, hal itu tidak akan dilakukanNya. Karena logika keberadaannya, dalam sejarah para nabi yang saya baca di masa lalu tidak ditunjukkan dengan pesan-pesan (nubuat) seperti itu.

Apakah penjelasan (pemahaman tentang isi dan kandungan Al Qur’an hanya bisa jika ada “mursyid” di samping kita?. Ataukah Allah juga akan mengisikan dada kita dengan pemahaman yang dihidayahkan langasung pada kita?. harus kah kita berpikir dan meyakini bahwa penjelasan hanya bisa datang dari para muryid saja?. Hanya menerima penjelasan kata si A, B, C. Seolah kita tidak bisa lagi memahami tanpa mursyid di samping kita. Seolah hanya mursyid saja yang dijamin oleh Allah untuk dapat memahami kitabNya, masuk ke dadanya. Ataukah mursyid itu tersebar luas di seantero benua, ada yang berdasi, ada yang bersorban, ada juga yang miskin dan papa!. Bolehkah dia seorang pengusaha yang sukses, atau supir taksi. Apakah wujud fisiknya?

Saya juga ingat kembali, ketika belajar tahu tentang agama Islam, tiba-tiba buku yang sedang saya baca dikatakan :”Hati-hati, ini A, ini B, ini C”.

Aku duduk terdiam. Kita memang lebih mempercayai apa yang harus dan mau kita percayai, dan bukan kita mempercayai apa yang seharusnya kita percayai.

3 Tanggapan to “Neraka di Magma Bumi….”

  1. […] 2007 Merujuk pada hoax keagamaan yaitu suara dari alam kubur yang direkam oleh seorang bernama Dr. Azzacov, yang bila kita cari di internet, itu adalah hoax alias kebohongan. Berjenis-jenis “keagungan Allah” tersebar di internet, mulai dari ikan berlafazkan […]

    Suka

  2. Herry said

    you get me wrong.

    Mursyid hanya membimbing sampai kita sendiri mampu memperoleh petunjuk langsung dari Allah ta’ala. Bukan berarti kita tergantung sama mursyid sampai mati. Toh qur’an juga belum kita pahami total tanpa bimbingan kan.

    @
    Rasanya sih nggak :”you get me wrong”
    Jika orang berpikir bahwa memahami AQ hanya bisa kalau ada mursyid di samping kita seperti sejumlah aliran-aliran yang begitu fanatiknya dan bla… bla… maka dengan membaca linknya Mas Herry, insya Allah pemahaman menjadi lebih clear…..
    Saya sengaja tidak menyebutkan aliran apapun yang memang begitu dalam postingan di atas, karena rasanya tidak ingin menyinggung siapapun… justru sekedar mengajak berpikir saja… 😀
    Namun, kalau dipahami berbeda… mohon maaf, semoga penjelasan ini menambah pengertian. Termasuk juga catatan Mas Herry….

    Suka

  3. saya tidak tahu mangapakah kita mati

    @
    Yang agor tahu juga…dari AQ, kehidupan dunia adalah perjalanan menjuju kampung akhirat. Yang mati adalah fisik kita dan kita akan dibangkitkan lagi di kehidupan berikutnya….
    Lalu mengapa kita mati…. AQ menjelaskan setiap mahluk adalah ummat yang memiliki waktu-waktunya yang tertentu. Manusia diciptakan dalam kondisi tertentu ditempatkan di tempat tertentu, dan kemudian semuanya dikembalikan kepada Sang Pencipta….

    Suka

Tinggalkan komentar