Sains-Inreligion

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

21 Gram Ruh Manusia !

Posted by agorsiloku pada September 21, 2010

Terkesan oleh amandement seorang rekan : “Al Quran menyajikan kata Ar Ruh sebanyak 21 kali.”  Empat belas kata mengandung kata ar-ruh dan 7 kata al-ruh. Tentu, angka 21 itu bukan tanpa penjelasan.  Pengetahuan kita tentang al-ruh memang sedikit sekali, seperti telah ditegasi dalam QS 17:85 : “Dan mereka bertanya kepadamu tentang ruh. Katakanlah: Ruh itu termasuk urusan Tuhan-ku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit.” Kita tidak tahu batasan sedikit.  Kalau kita punya uang seribu rupiah, maka seratus rupiah itu sedikit, bisa juga 1 rupiah atau satu sen itu sedikit.  Namun sedikit menurut Allah, tentulah buat manusia bisa banyak, meski belum akan menyampai esensi pengetahuan yang dibutuhkan.  Namun, ilmu tentang jiwa, perilaku, dan berbagai pengetahuan dari “sedikit” itu, telah mewarnai begitu banyak kehidupan manusia.

Jadi, apapun yang dipostingkan tentang sedikit itu, tentulah tidak untuk menjelaskan tentang ruh, tapi sekedar pengetahuan sampai dimana pengetahuan kita tentang ruh.

Mengapa 21 gram ruh menjadi menarik?

Ini sekedar otak atik gatuk saja.  Ayat yang menjelaskan pengetahuan tentang ruh itu QS Al-Israa 17:85.  Jika dijumlahkan 1+7+8+5, jumlahnya kok 21 ya?. Menjumlah-jumlahkan membagi dengan bilangan tertentu, dan lain sebagainya menjadi sistem nilai yang banyak diulas para pakar.  Saya sendiri suka mengutipnya, tentang Keseimbangan Al Qur’an.  Coba pula tengok tentang Al Fatihah (kilik) di blog ini.  Adalah sedikit dan banyak uraian yang membuat kita berpikir ulang tentang pesan Allah kepada manusia disampaikan melalui bahasa harfiah dan bahasa ilmu yang bersifat unik dan terjaga. Pembahasan yang kemudian mengilhami banyak penulis Islam yang kerap menghitung kembali jumlah setiap kata atau huruf yang tersaji dalam al Qur’an sebagai konsumsi untuk melakukan analisis lebih lanjut.  Pembahasan, sepertinya menjadi kurang lengkap tanpa menyebutkan jumlah kata dan pengertiannya yang ada dalam Al Qur’an.  Dengan melihat komposisi kata, huruf, dan pengertian bahasa maka penafsiran terhadap pemahaman Al Qur’an “terasa” lebih pas.

Pengetahuan tentang 21 gram ruh manusia adalah “kisah” yang tidak banyak kita ketahui kebenarannya.  Jadi jangan dianggap sebagai informasi yang absah kebenaran peristiwa yang dijelaskan berikut ini, yang bersumber dari sebuah journal ilmiah hampir seabad lampau,  namun menarik untuk disimak :

Sejak lama orang percaya bahwa setiap manusia itu punya ruh, dan ruh itu memiliki eksistensi fisik tertentu, tapi gmana membuktikannya? Pada tahun 1907, Dr. Duncan Macdougall melakukan penelitian untuk membuktikan hal tersebut. dia mencoba mengukur berat dari nyawa manusia.  Pakai timbangan khusus gitu. Duncan mengumpulkan 6 pasien yang sekarat. Pasiennya ini dipilih sakitnya yang mengakibatkan keletihan hebat, jadi matinya ga banyak gerak, biar lebih gampang ditimbang. Nah pas pasiennya ini meninggal, tiba-tiba jarum timbangannya itu bergerak menurun sebesar tiga perempat ounce (sekitar 21gram).

Setelah itu dia coba eksperimen ke 15 anjing. Ternyata pas anjing mati berat badannya ga berkurang. Ini sesuai dengan anggapan bahwa binatang ga punya jiwa atau ruh.   Kesimpulannya, ruh manusia memiliki berat, dan saat manusia mati ruh meninggalkan tubuhnya.

Sumber  : Di sini,

Tanya jawab dan pembahasan mengenai 21 gram ruh versi Dr. Duncan Macdougall ini menarik karena hasil penelitian tersebut menunjukkan ada massa yang berkurang (hilang) ketika seseorang tiba pada kematiannya?.  Ada yang terjadi langsung dan ada yang beberapa saat kemudian setelah dinyatakan meninggal.

Ada juga film tentang 21 gram ruh manusia.  Film yang udah berumur juga.  Kisahnya begini :

MAUT bisa datang dengan beribu cara, dan itulah takdir. Betapapun gentar atau gagahnya seseorang dalam menyambutnya, toh elmaut tetap menimbulkan kegetiran bagi yang ditinggalkannya. Dan begitu seseorang mati, konon berat jasadnya menjadi lebih ringan 21 gram.

Nah, film 21 grams garapan Alejandro Gonzalez Inarr ini kira-kira bercerita tentahg ”sesuatu” sebelum kita kehilangan yang ”21 gram” itu. Tentang harapan, rasa putus asa, juga daya tahan sebelum mati menghampiri.

Film yang kali pertama diputar di Venice International Film Festival 2003 ini memasang aktor-aktor kelas Oscar, seperti Sean Pen, Benicio Del Toro, dan Naomi Watts. Kisah 21 grams beranjak dari skenario Guillermo Arriaga. Kerja bareng antara Arriaga dan Inarritu ini adalah untuk kali kedua, setelah mereka sukses menggarap Amores Perros yang masuk nomenee di ”Academy Award”.

Alkisah, Paul Rivers (Sean Pen), seorang profesor perguruan tinggi, menderita gagal jantung. Didampingi istrinya, Mary (Charlotte Gainsbourg), ia menjalani bahtera yang serba payah. Selain karena ke mana-mana Rivers harus menenteng tabung oksigen, Mary ternyata juga mengalami gangguan pada alat reproduksinya sulit hamil.

Satu-satunya kemungkinan yang akan membuat keduanya akan bertahan hidup adalah jika ada seseorang yang rela menyumbangkan jatung untuk Rivers. Sedangkan Mary mesti menjalani inseminasi buatan agar bisa hamil.

Pada kisah yang lain, Christina Peck (Naomi Watts) menjalani hidup yang bahagia dan ideal bersama suaminya, Michael (Danny Huston) dan dua anak mereka. Dan pada kisah ketiga, Jack Jordan (Benicio Del Toro), mantan narapida yang telah kembali ke jalan Tuhan, hidup bersahaja bersama istrinya, Mariane (Melissa Leo) serta dua anak mereka.

Hingga suatu hari, truk yang dikemudikan Jordan menyambar Michael beserta dua putrinya. Karena panik, Jordan melarikan diri. Dari kecelakaan inilah sebuah kisah muncul, mempertautkan tiga kelurga yang sebelumnya tak pernah bersentuhan satu sama lain.

Begitulah. Anak-anak Michael meninggal, sedangkan ia sendiri hampir pasti tak bisa diselamatkan. Akhirnya, dalam keadaan genting, Christina atas rekomendasi dokter mendonorkan jantung suaminya.

Bisa ditebak, jantung itu dicangkokkan kepada Rivers. Dan Jordan, atas nama tanggung jawabnya kepada Tuhan, menyerahkan diri ke Kepolisian. Ia dipenjara selama dua tahun. Tapi film ini tidak berakhir sesederhana itu.

Rivers yang merasa berutang budi, berusaha menemukan si pendonor. Hingga akhirnya ia menemukan Christina yang sedang menuju depresi. Sementara itu, di dalam penjara Jordan kembali ke sifatnya yang asli. Ia menghujat Tuhan atas segala takdir yang tak pernah dapat ia mengerti dengan akal sehatnya.

Kisah semakin rumit dan pelik ketika diam-diam Rivers dan Christina saling jatuh cinta. Dan atas nama cinta, juga balas budi, Rivers pun berniat membalaskan sakit hati Christina atas kelalaian Jordan yang mengakibatkan anak-anaknya mati.

Dari rangkaian itu, maka makna sebuah nyawa pun menjadi dialektika yang menyayat-nyayat antara Rivers, Christina, dan Jordan. Simak, misalnya, kegelisahan batin Rivers ketika jantungnya yang kedua itu ternyata juga mulai mengalami kegagalan. Ia pun seperti bertanya, ”Apa arti 21 gram dari tubuh kita jika kita ternyata rela melepaskannya?” (Benny Benke-79)

Dari sumber lain ada yang lebih tidak masuk akal lagi, yaitu menjelaskan komposisi massa dari ruh :

61,2% oksigen; 22,85% karbon; 10 % hidrogen; 2.57% nitrogen; 01.42% kalsium; 01.11% fosfor; 0,2% sulfur; 0.2% potasium; 0,2% kalium; 0.14%sodium; 0,14% natrium; 0,12% Klorin; 0.027% Mg; 0,26% Silika; 0.006% Besi;  0.0037% Flor; 0,0033% Seng; 00046% Rubidium, Stransium; 0,00029% Bromin; 0.00017 % Lead; 0,0001% Tembaga; 0,00009% Aluminium; 0,00007% Kadmium; 0,00003% Boron; 000 002% Mangan; 0,00002% Iodine; 00001% Nikel; 0,00001% altin; 000 003 % Chrome; 0. 000002 % Kobalt; 0.000002% Cesium; 0.000001 % Uranium.

Itulah yang dinamai 21 gram “SEMANGAT”.  Saya tak jelas dari sumber mana ini, hanya dari sebuah forum di Turki.  Tidak ada penjelasan bagaimana mengukur dan menimbangnya?. Kalau ada rekan mengetahui, tolong postingkan komentarnya ya..

Namun, jelas bahwa Ruh adalah “sesuatu” yang ditiupkan Allah kepada raga manusia.  Penjelasan mendalam dan menarik diuraikan oleh seorang dosen IAIN : Konsepsi Nafs dalam Al Qur’an.

Hubungan dengan informasi Al Qur’an tentang penyebutan al-ruh 21 kali.

Hanya sebuah kebetulan saja !, sebuah informasi yang sedikit itu yang kita ketahui.  Wallahu’alam.  Ruh adalah misteri ilahiah yang kita tidak mengetahui, kecuali sedikit saja.  Subhanallah.

25 Tanggapan to “21 Gram Ruh Manusia !”

  1. qarrobin said

    Kalo sumber dari Turki, dimana link nya mas Agor?

    Kalo menurut Aiberg Weisschild, ruwh itu berada pada dimensi imajiner, menurut rumus Einstein dan prinsip mekanika kuantum Dirac, nilai nya square root, misal berat jasad kita 70 kg, maka ruwh kita beratnya adalah akar -70 di kali akar -70 sama dengan 4900 kgsquare

    Analogi jasad dan ruwh seperti medan elektrik dan medan magnetik, ini hanya analogi
    Analogi manusia dan jinn seperti proton dan elektron, ini hanya analogi
    Meski hanya analogi, namun dapat dijelaskan seperti teori di atas

    Suka

    • agorsiloku said

      Mas Qarrobin,.. duh linknya saya cari .. nggak ketemu lagi… Mohon maaf
      Kalau berat ruh sebanding dengan bobot manusia… wah..
      Apakah ruh memiliki masa juga adalah sebuah petanyaan besar pula.
      Apakah orang tidur juga beratnya berkurang?.

      Suka

      • Dono. said

        Assalamualaikum wr.wb,
        mas agor yg dirahmati Allah,
        saya ada pertanyaan mas,
        APAKAH ROH MANUSIA DAPAT BERBICARA?
        APAKAH ROH MANUSIA LEBIH TAHU DARI MANUSIA TERSEBUT?

        mohon jawabannya mas agor, agar menambah pengetahuan.

        wassalam,wr.wb,
        Dono.

        Suka

      • agorsiloku said

        Wass Mas Dono.
        Duh ini pertanyaan yang tidak masuk akal saya. Jadi jawaban yang paling tepat adalah TIDAK TAHU.
        Yang agor tahu, di AQ dijelaskan bahwa ruh pertama ditanya :Bukankah Aku ini Tuhanmu?” dan ruh menjawab. Dengan kata lain, dalam pemahaman kita, terjadi komunikasi dan menjawab. Jangan lupa QS 7:172 itu terjadi pada suatu keadaan :…ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka … –> kapankah kejadian ini?. Ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak adam dari sulbi mereka.Sulbi dipahamisebagai tulang belakang. Ini jawaban ruh pertama kali. Namun, tentu saja pada saat itu dipahami bahwa manusia belum bisa berbicara dalam bahasa manusia karena baru dikeluarkan dari sulbi.

        Kemudian berlanjut dengan kehidupan manusia dari kecil menjadi dewasa. Dengan kata lain, ada proses pengetahuan dan pendidikan yang diterimanya yang membuat “ruh” memiliki pengertian-pengertian tentang alam semesta. Begitu juga Nabi Adam, diajari “nama-nama benda” setelah menjadi manusia.
        Di alam akherat (di hari kiamat) juga setelah tubuh dipertemukan dengan ruh.QS 81 At Takwir.

        Dalam pemahaman ini, pengetahuan ruh adalah pengetahuan yang didapat ketika dia berada pada tubuh. Namun, secara logis, ketika ruh tidak lagi berada pada tubuh, pengetahuan yang didapat sudah dimiliki ruh. Tubuh memiliki banyak kelemahan (antara lain lupa), tapi ruh?.
        Di akhirat, pada surat At Takwir 8 : dan apabila bayi-bayi perempuan yang dikubur hidup-hidup ditanya, 9. karena dosa apakah dia dibunuh,
        jelas menyiratkan bahwa pada “kadar” yang kita tidak mengetahui, ruh memiliki pengetahuan lebih banyak. Pemahaman ini karena bayi tentu tidak bisa menjawab. Jelas di situ raga dan ruh memberikan jawaban. Di akhirat, ada hadis menjelaskan usia manusia tidak bayi dan tidak tua.

        Ini hanya pemahaman agor saja. Perlu dicari referensi dari yang lebih bisa menjelaskan. Selebihnya, wallahu’alam.

        Wassalam, agor

        Suka

  2. lutfi said

    Mas Agor terima kasih atas tulisanmu yang menurut saya sangat bermanfaat untuk dibaca. Sungguh saya sepakat jika Tuhan mengatakan tentang ruh adalah urusan-Ku dan hanya sedikit, pemahaman sedikitnya Tuhan adalah banyak bagi kita. Kita musti terus mencari. Pertanyaan saya hingga saat ini adalah apakah ruh memiliki memori dan bergender? Jika punya memori mengapa kita tak bisa mengingat pernyataan atas pertanyaan Tuhan: Alastu birobbikum? Jika bergender kok di sorga cuma ada bidadari tak ada bidadara? Ok mas, suwun.

    Suka

    • agorsiloku said

      Mas Lutfi… terimakasih untuk apresiasinya… Pertanyaan Mas layak untuk didiskusikan/direnungkan. Saya juga tidak tahu jawabannya. Mengapa saya tidak ingat dimana saya meletakkan kunci lemari, saya lupa masa kecil saya, dan saya lupa minggu lalu saya makan enak, rasanya seperti apa ya?. Mengapa makanan yang sama terasa berbeda hanya karena perbedaan cuaca waktu menikmatinya. Mengapa saya ingat pada cinta-cinta dan orang yang menyayangi saya sehingga saya ingat bahkan sebagian besar detil peristiwanya.
      Ketika -klik – itu bersambung, chemistrynya dapat, maka gerak langkah dan alunan setiap nafas kehidupan seolah nyata kita bersama dengan kekasih-kekasih kita. Yang menyangi kita sepanjang nafas.
      Sejumlah orang memilih arah pandangannya dengan melepaskan keakuannya pada dunia dan mencari klik dengan Sang Pencipta. Pertanyaannya kemudian, apakah dia lupa dengan gema pertanyaan dan jawabannya dari pertanyan : “Bukankah Aku ini Tuhamu” ataukah dia akan merasakannya seperti ingatnya pada makanan dunia yang nikmat dimakannya pada suatu ketika?, pada yang kekasih yang dikasihi yang sudah lama dia mendahului? ataukah “serasa” ada di sampingnya….Wallahu’alam.
      Apakah ruh bergender?.
      Duh.. tidak tahu… apakah Al Qur’an menjelaskan?. Wallahu’alam. Air itu bening, menjadi kopi ketika bercampur dengan kopi, menjadi susu ketika bercampur dengan susu. Apakah juga demikian ruh ketika dipersatukan dengan jasad?. Wallahu’alam. Saya sepenuhnya tidak tahu dan tidak mengerti.

      Bidadari dan Bidadara?.
      Wanita cantik bak pualam, bak bidadari adalah “harta” dan kebanggaan dan impian kaum yang disebut laki-laki, begitu yang saya pahami. Keindahan, harta, kain sutra, emas menjadi “bidadari” dari umumnya kaum wanita.
      Bukankah surga dipenuhi dan dijelaskan dengan segala keindahan yang dibutuhkan, laki-laki di dalam surga dengan segala keindahan dalam impian umumnya kaum wanita… dengan taman-taman, pualam, dan segala keindahan begitu dijelaskan sebagai janji Allah kepada hambaNya….

      Suka

    • Rubon said

      @Lufti
      Didalam Al Qur’an sangat jelas sekali kedudukan wanita dan laki-laki:

      Barangsiapa yang mengerjakan amal-amal saleh, baik laki-laki maupun wanita, sedang ia orang yang beriman, maka mereka itu masuk ke dalam surga dan mereka tidak dianiaya walau sedikitpun (An-Nisa’:124)

      Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki dan perempuan yang mu’min, laki-laki dan perempuan yang tetap dalam keta’atannya, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyu’, laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar (Al-Ahzab:35)

      1. Wanita yang belum bersuami maka Insya Allah kelak akan dijadikan seperti bidadari.
      2. Laki-laki yang belum beristri maka Insya Allah kelak akan mendapatkan wanita (no:1) dan bidadari yang langsung diciptakan.
      3. Wanita yang sudah bersuami maka Insya Allah kelak akan dijadikan seperti bidadari dan jika tingkat syurganya sama dengan suami maka akan disatukan kembali, jika si wanita lebih tinggi dari suami maka akan diberi laki-laki yang belum pernah beristri di didunia.
      4. Laki-laki beristri… 😀
      Subhanallah.
      Allah telah menyebutkan bahwa mereka akan masuk Surga dalam firman-Nya:

      Mereka dan istri-istri mereka berada dalam tempat yang teduh, bertelekan di atas dipan-dipan (Yaasiin:56)

      Suka

  3. waspbook said

    artikel menarik, salam kenal waspbook

    Suka

  4. 21 angka yg juga keramat menurut saya.:D

    Suka

  5. ekperimen dari dr di atas patut dicoba sendiri ya.:D

    Suka

  6. Hembusan nafas terakhir yang mengisi paru-paru, tentu harus turut dipertimbangkan.

    Suka

  7. SUKIDI said

    Saya membaca tulisan di atas mengenai manusia lahir dari tulang sulbi, saya jadi bertanya la berarti kita lahir dari bapak dulu donk Om ibu yg membesarkan di rahim. gitu Om. terkait dengan ini Om bagaimana orang yang di beri vaksin H1N1(flu babi)berarti tubuh kita ada sebagian organ Babi Hii kalau “bisuk kita pulang suruh ridho dan di ridho i” la ada organ babi nempel di tubuh kira-kira di ridhoi nggak Om. mengapa sudah mati masih juga berburu surga yang ada bidadari apakah nggak puas dengan istri di dunia, khok pengin ketemu Allah dan Rasul-Nya. Gitu om Wasalam.

    Suka

    • Rubon said

      @Sudiki
      Sesungguhnya misal (penciptaan) Isa di sisi Allah, adalah seperti (penciptaan) Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah, kemudian Allah berfirman kepadanya: “Jadilah” (seorang manusia), maka jadilah dia. (QS 3:59)

      Anda lahir dari Bapak siapa ?! :mrgreen:

      Katakanlah: “Tiadalah aku peroleh dalam wahyu yang diwahyukan kepadaku, sesuatu yang diharamkan bagi orang yang hendak memakannya, kecuali kalau makanan itu bangkai, atau darah yang mengalir atau daging babi, karena sesungguhnya semua itu kotor atau binatang yang disembelih atas nama selain Allah. Barang siapa yang dalam keadaan terpaksa sedang dia tidak menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, maka sesungguhnya Tuhanmu Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS 6:145)

      Kalau anda sedang ada dihutan belantara dan dalam posisi kelaparan, Islam menghalalkan makan dagin BABI jika memang itu yang ada dan tidak berlebih-lebihan.

      la ada organ babi nempel di tubuh kira-kira…. Makanya kalau makan dikunyah dulu dong, jangan main telan, mentang-mentang sukan makan telinga babi.

      mengapa sudah mati masih juga berburu surga yang ada bidadari apakah nggak puas dengan istri di dunia…
      Saya kira anda kemarin sudah makan sampai kenyang, jadi sebaiknya hari ini dan esok lusa juga tidak usah makan lagi… toh kan sudah merasakan kekenyangan makan… hehehe…

      Suka

  8. @Assalamu alaikum

    Seperti pendapat kang haniifa…nafas terakhir perlu ditimbang …dalam udara ada air ..dan molekul 2 lainnya…

    Ruh..itu dekat dng kata Arriyah…(angin,udara,oksigen)
    Apakah ruh itu angin?….
    tentu tidak…
    yg jelas ruh pada manusia dilengkapi(aksesories,tambahan dll) dgn akal dan Nafsu
    Nafsu…bin nafas…itu jelas bersangkut paut dgn udara..dll.(perhatikan ketika anda marah)

    Makanya malaikat nggak bernafas alias tak punya paru2 atau insang…

    trus ..apa itu Ruh?
    Ruh ya..ruh

    jadi menurut saya, 21 gram tersebut ..mungkin salah satunya..proses nafsu juga dicabut…seiring pencabutan ruh.segitu dulu…
    wassalam

    Suka

  9. Wah… baru tahu nih,,, salam kenal ya,, ditunggu kunjungan baliknya..

    Suka

  10. Samaranji said

    Assalamu’alaikum.

    Salam kenal, mohon ijin numpang menimba ilmu dari sini. Trimakasih.

    Wassalamu’alaikum.

    Suka

  11. David said

    Mengapa bidadara tidak disebutkan di Al-quran? Dari yg saya dengar, karena Allah ingin menghormati kaum wanita yg Allah ketahui sangat pemalu, sehingga bidadara tidak disebutkan di Al-Quran. Tapi tentu saja, ada dan akan diberikan kepada wanita ahli syurga yg tidak memiliki pasangan di bumi. Wallahu alam bisawab

    Suka

Tinggalkan komentar