Sains-Inreligion

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

Menulis Buku dan Menulis di Media Massa/Blog -6

Posted by agorsiloku pada Februari 25, 2007

Layakkah Naskah Saya terbit menjadi sebuah Buku?

Pertanyaan ini jawabnya nggak tahulah. Semua penulis dan calon penulis memiliki mimpi-mimpi tentang buku yang akan ditulisnya, siapa pembacanya, dan kebutuhannya dari pasar tersebut. Tapi, sebagai pendekatan, seperti di tulisan sebelumnya, lihatlah cetakan buku itu, yang ke berapa. Ini sangat membantu untuk mengetahui pasar yang ada seperti apa. Tapi kalau itu nggak ada, bagaimana?. Ya tanya dong editor penerbitnya. Kebetulan, saya punya teman yang memberikan jawaban begini :

“Tem… tem, hallo, hallo…. aku mo nanya nih?”.

” Hallo lagi”, Suara dari sebrang sana terdengar gemeresek, persis seperti suara telkom lagi hujan.

“Gini Tem, langsung aja ya. Aku mo tanya, gimana sih elu milih sebuah naskah untuk layak terbit atau nggak?”.

“Gini Jang, gue pilih jika memenuhi syarat?”

“Oke, gw dengerin deh, tapi jangan panggil Jang, panggil seperti biasa aja ya. Kang Mas Agor…?”

“Maunye…”

“Gini ya, Tem jelaskan :

Pertama, itu naskah harus menarik. Maksudku, unik penyajiannya. Pokoknya ada yang beda gitu. Kalau umumnya buku bicara yang biasa-biasa saja, maka dia punya sesuatu yang luar biasa.

Kedua, ada feature tambahan, misalnya ada apa kek, pokoknya yang jadi daya tarik. Entah ada studi kasus, teka-teki, data mutakhir, dan lain-lain. Kalau itu buku pelajaran, ada latihan soal yang unik, soalnya nggak gampangan gitu.

Ketiga, ada nilai tambah. Value added, gitu. Entah metoda penyampaian, strukturnya atau apa saja deh, tergantung dari scope naskahnya.

Keempat, bahasanya harus gampang dicerna. Jangan ngejlimet kayak profesor. Mikir makan buat esok saja masih susah, apalagi disuruh nyerna tulisan yang ribet.”

“Kalau nama pengarang, penting nggak?”

“Kalau untuk buku wong cilik, anak-anak maksud gw, itu nggak penting. Tapi, kalau buku untuk perguruan tinggi atau orang pintar lainnya atau buku sosial dan umum, apalagi novel, nama menjadi “agak” penting sampai menjadi sangat penting. Tapi, mutu naskah jauh lebih penting”.

“Ada lagi nggak?”

“Ada, tidak terlalu penting, tapi membantu. Misalnya sebuah buku kan perlu gambar. Gambar yang jelas dan bagus. Kalau naskah disertai gambar yang lengkap dan rapih kan memudahkan kerja gue Jang”. Lagi-lagi panggil Agor dengan Ujang. Payah tuh anak, tapi gpplah, namanya juga lagi cari ilmu.

“Ada lagi nggak?”

“Yah, jelasin juga dong, untuk siapa itu buku, bagaimana pasarnya, bagaimana memasarkannya, apakah penulisnya bisa aktif ikut memasarkan nggak. Paling nggak bisa nggak dia ikut mempopulerkan. Yah, yang namanya simbiose mutualistislah”

“Ada lagi nggak?”

“Jangan mudah putus asa, teruskan menulis sampai tuntas. Kalau setengah jadi, sama saja dengan bo’ong. Kan nggak akan ada yang mau makan setengah masak”

“Ada lagi nggak?”

“Jangan lupa berdo’a. Minta dicerahkan pikiran, dimudahkan menulis sama yang mahaPemberi”

“Ada lagi nggak?”

“Ada!, udah ya! kelamaan nih nelponnya?”

“Ada lagi nggak?”

Telepon ditutup.

“Oke deh, makasih ya Tem…”

(bersambung).

4 Tanggapan to “Menulis Buku dan Menulis di Media Massa/Blog -6”

  1. Amd said

    Waduh, masih bersambung??? Mau berapa episode nih rencananya???

    @
    udah hampir selesai, tapi ternyata ada yang masih kurang… jadi agor tambahkan lagi. Habis idenya musti tanya-tanya teman dulu, belum terjawab semua. 🙂

    Suka

  2. […] (bersambung) […]

    Suka

  3. bayu said

    Terima kasih banyak …
    Saya baru mau menulis buku tentang SO Linux ( distro ).

    Bisa minta contoh lengkap segela sesuatu yang harus ada di amplop ketika mau dikirim ke penerbit.

    @
    gambaran umum saya jelaskan dalam turutan artikel itu. Setahu saya tidak ada yang baku. Tapi jelas penerbit perlu tahu siapa Anda (kurikulum vitae), karya-karya sebelumnya, draft naskah yang ditawarkan, dan tentu saja kesanggunpan menyelesaikan naskah (sesuai kesanggupan dan jadwal), serta pasar terhadap produk itu. Secara terinci, sedang saya mintakan. Saya bukan editor, tapi mengamati dari luar saja lho. Nanti kalau sudah dapat, saya kabari ya.

    Suka

  4. daryono said

    saya seorang yg pengen sekali menulis sebuah buku
    bisa kasih tau ga caranya jika buku sudah jadi,
    pengen di terbitin ?gimana sih caranya / prosedurnya

    @
    Seperti di bagian akhir artikel, jangan ragu tawarkan siapa Anda, yang anda tulis…. jangan ragu saja mencoba.

    Suka

Tinggalkan komentar