Sains-Inreligion

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

Mengapa Lumpur Panas Menyembur?

Posted by agorsiloku pada Juli 26, 2006

Agak mengejutkan, semburan lumpur panas dari dalam bumi yang keluar dari dalam bumi Porong Sidoarjo adalah amazing story. Apalagi ada katanya datang dari kedalaman ratusan meter dari bawah formasi batuan kerak bumi. Ada peristiwa serupa, tapi tak sama. Misalnya kawah bledug di Jawa Tengah. Sepertinya itu lumpur ada di permukaan bumi, lalu ada tekanan dari dalam bumi yang memanaskan lumpur aluvial itu. Lalu di Cikotok sukabumi, ada semburan air panas di sungai. Mirip sumber air panas memancar. Ini sudah banyak terjadi, dan biasanya merupakan lahan subur bagi dunia parawisata. Tapi, semburan lumpur panas, seperti apa dan bagaimana kejadiannya belum saya pahami, meskipun ada artikel di bawah ini.

KOMPAS
Senin, 24 Juli 2006
Selama lebih dari 50 hari belakangan ini, lumpur panas di bumi Kabupaten Sidoarjo menyembur dengan masifnya. Bagi masyarakat, fenomena ini menimbulkan tanda tanya besar.

Semburan lumpur panas atau mud volcano di Kabupaten Sidoarjo itu muncul pertama kalinya pada 29 Mei sekitar pukul 05.00. Tepatnya di areal persawahan Desa Siring, Kecamatan Porong.

Jarak titik semburan sekitar 150 meter arah barat daya sumur Banjar Panji 1 milik Lapindo Brantas Inc. Sumur Banjar Panji 1 merupakan eksplorasi vertikal. Targetnya, mencapai formasi Kujung dengan kedalaman 10.300 kaki. Sampai dengan semburan atau blow out pertama, eksplorasi telah berjalan tiga bulan.

Semburan lumpur panas di Sidoarjo tidak muncul dengan sendirinya. Ada suatu kronologi di dalam sumur Banjar Panji 1 yang mendahuluinya.

Berdasarkan laporan kronologi kejadian, pada tanggal 27 Mei, pengeboran dilakukan dari kedalaman 9.277 kaki ke 9.283 kaki. Pukul 07.00 hingga 13.00 pengeboran dilanjutkan ke kedalaman 9.297 kaki.

Pada kedalaman ini, sirkulasi lumpur berat masuk ke dalam lapisan tanah. Peristiwa ini disebut loss. Lumpur berat ini digunakan sebagai semacam pelumas untuk melindungi mata bor sekaligus untuk menjaga tekanan hidrostatis dalam sumur agar stabil.

Setelah terjadi loss, sebagai langkah standar disuntikkan loss circulating material (LCM) atau material penyumbat ke dalam sumur. Tujuannya untuk menghentikan loss agar sirkulasi kembali normal.

Peristiwa loss yang lazim dalam pengeboran pada umumnya diikuti munculnya tekanan tinggi dari dalam sumur ke atas atau disebut kick. Untuk mengantisipasi kick, pipa ditarik ke atas untuk memasukkan casing sebagai pengamanan sumur. Sebagai catatan, casing terakhir terpasang di kedalaman 3.580 kaki.

Saat proses penarikan pipa hingga 4.241 kaki pada 28 Mei pukul 08.00-12.00, terjadilah kick. Kekuatannya 350 psi. Kemudian disuntikkanlah lumpur berat ke dalam sumur.

Ketika hendak ditarik lebih ke atas, bor macet atau stuck di 3.580 kaki. Upaya menggerakkan pipa ke atas, ke bawah, maupun merotasikannya gagal. Bahkan pipa tetap bergeming saat dilakukan penarikan sampai dengan kekuatan 200 ton. Upaya ini berlangsung mulai pukul 12.00 hingga 20.00. Selanjutnya untuk mengamankan sumur, disuntikan semen di area macetnya bor.

Akibat macet, akhirnya diputuskan bor atau fish diputus dari rangkaian pipa dengan cara diledakkan. Pada 29 Mei pukul 05.00, terjadilah semburan gas berikut lumpur ke permukaan.

Secara kasatmata, material keluar tersebut berupa lumpur berwarna abu-abu. Bila dipisahkan, secara umum material lumpur terdiri atas air dan lempung.

Volume lumpur yang keluar rata-rata 50.000 meter kubik per hari. Pada seminggu belakangan, debitnya turun. Menurut Gubernur Jawa Timur Imam Utomo pada saat jumpa pers di Hotel JW Marriott, 8 Juli, volumenya kini menjadi 30.000 meter kubik per hari.

Tim teknis

Berdasarkan laporan tim teknis, lumpur yang keluar ke permukaan bumi itu berasal dari formasi Kalibeng, kedalaman 1.700-6.100 kaki. Material formasi Kalibeng berupa lempung padat. Adapun sumber air didominasi dari formasi di bawah Kalibeng, yakni di kedalaman 6.100-8.500 kaki.

Perihal bagaimana lumpur bisa menyembur keluar terdapat beberapa pendapat. Paling tidak terdapat dua versi besar. Pertama, semburan berhubungan dengan sumur Banjar Panji 1. Sementara yang kedua, sama sekali tidak berhubungan atau karena faktor alam.

Ketua Tim Penghentian Lumpur dari Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral Rudi Rubiandini mengatakan, mekanisme keluarnya lumpur tersebut berawal dari formasi di bawah Kalibeng. Formasi itu disebut zona unconsolidated clay.

Formasi ini memiliki tekanan hidrostatis dan tekanan pori. Kedua unsur ini akhirnya menghasilkan over pressure atau tekanan abnormal tinggi.

Pada kondisi biasa, lanjut dosen Teknik Perminyakan ITB itu, zona ini aman karena terlindungi formasi di atasnya. Artinya, pengeboran di zona ini mempunyai potensi membuatkan jalan ke permukaan bagi tekanan tersebut.

Pada kasus di Porong, menurut Rudi, yang mengalir dari zona unconsolidated clay dan masuk ke dalam sumur adalah air bertekanan tinggi. Air panas ini mengalir ke atas melalui sumur dan mendesak ke samping hingga memecahkan formasi. Akibatnya, air bertekanan tinggi tersebut mengalir ke atas melewati sekaligus menggerus Kalibeng. Oleh sebab itu, saat muncul di permukaan, wujudnya adalah lumpur.

Ahli geologi perminyakan, Andang Bachtiar, menyatakan, persoalan lumpur panas pertama-tama muncul karena adanya ketidakstabilan atau peningkatan tekanan dalam formasi. Hal ini dipengaruhi kegiatan penambangan di Sumur Banjar Panji 1.

Menurut Andang, persoalan utama dipicu adanya kekeliruan dalam pemasangan selubung (casing implementation). “Menurut perkiraan saya, casing tidak kuat. Maka, ketika terjadi kick atau pada saat memompakan killing mud, formasi di sekitar casing pecah,” kata mantan Ketua Ikatan Asosiasi Geolog Indonesia (IAGI) itu. Killing mud adalah lumpur berat yang digunakan untuk mematikan kick.

Kronologinya, menurut Andang, terjadi underground blow out yang meretakkan formasi di bawah dan sekitar casing 13 3/8 inci. Pecahnya formasi lalu membuka jalan bagi gas bertekanan tinggi untuk masuk ke Kalibeng yang juga mempunyai tekanan hidrostatis tinggi.

Tekanan tinggi yang menghantam Kalibeng membuat material formasi tersebut pecah menjadi lumpur sekaligus tekanan di dalamnya menjadi tidak stabil. Akibatnya, tekanan tidak stabil ini mencari jalan ke permukaan. Di permukaan wujudnya tampak sebagai semburan lumpur.

Kemungkinan terburuk dari asumsi ini adalah mekanisme keluarnya lumpur ke permukaan, akhirnya berkembang menjadi mekanisme di dalam Kalibeng sendiri. Apabila demikian, maka skenario penghentian semburan dengan snubbing unit tidak akan berhasil.

Soffian Hadi, anggota IAGI, mengatakan, semburan lumpur disebabkan faktor alam. Lumpur berasal dari gunung lumpur di dalam lapisan tanah atau disebut diapirik. Artinya, aliran lumpur sama sekali terpisah dengan sumur Banjar Panji 1.

Daerah Porong termasuk dalam zona tumbukan atau subduksi. Tumbukan lempeng erasia dan austroindia yang terjadi sepanjang tahun, pada akhir Mei, mengaktifkan patahan-patahan di sepanjang jalur zona tumbukan, termasuk di Porong.

Akibatnya, tekanan dalam diapirik meningkat. Akhirnya lumpur mencari rekahan dan akhirnya menyembur ke atas permukaan tanah.

Director & Chief Operating Officer PT Energi Mega Persada Tbk Faiz Shahab mengatakan, pihaknya belum bisa memberikan gambaran penyebab semburan. PT Energi Megas Persada Tbk adalah induk perusahaan Lapindo Brantas Inc.

“Saat ini kami masih berkonsentrasi menghentikan semburan dan menangani dampak sosial,” katanya. Akan tetapi, Faiz yakin, persoalan tersebut disebabkan lebih dari satu faktor. Di dalamnya, terdapat faktor teknologi, manusia, dan alam.

Fenomena semburan lumpur panas atau mud volcano sebelumnya pernah terjadi di beberapa lokasi di Pulau Jawa. Di antaranya di Sangiran dan Bledug Kuwu, Grobogan. Akan tetapi, yang membedakannya dengan yang di Porong adalah mud volcano Sangiran dan Bledug Kuwu terjadi secara alami. (Laksana Agung Saputra)

Tulisan menarik lainnya, jangan lewatkan di http://rovicky.wordpress.com mengenai “Dongeng Geologi”. Banyak ulasan sederhana, mengena dengan bahasa gaul yang menjelaskan fenomena-fenomena bumi yang dihamparkan ini.

13 Tanggapan to “Mengapa Lumpur Panas Menyembur?”

  1. […] Penyebab Semburan ’Lumpur Lapindo’ (juga  : Mengapa Lumpur Panas Menyembur) […]

    Suka

    • umar hadad said

      tersedia kontrakan all in,si neneng,si euis dsb.bahenol bisa masak masakan arab.bisa bahasa arab sedikit.ditanggung memuaskan.lokasi citereup dan cisarua harga mulai dari 1 juta/bln sudah pake surat kontrak dan penghulu serta wali.ditanggung halal.hub:021-87902688.bu nunung

      Suka

  2. […] Tadi malam 24/11/06, SBY prihatin atas “disarter” lusi (lumpur Sidoarjo).  Lusi, betul-betul menunjukkan dibutuhkan benar kearifan dan kejujuran atas semburan lumpur yang ditimbulkan oleh karena tidak dipenuhinya Standar Operasi dan Prosedur dalam pengeboran.  Yah, kalau cassing sebagai pelindung saat pengeboran tidak dipasang demi menghemat, lalu kemudian terjadi musibah.  Maka musibah itu, tidak diharapkan, datang dari kesengajaan yang menimbulkan bencana dahsyat.  Tidak terbayang, bahwa setelah sekian bulan, kami yang tinggal lebih dari 800 km mulai terkena akibatnya. Mendapat giliran pemadaman listrik akibat meledaknya pipa gas yang “kebetulan”, setelah beberapa bulan tanah di sekitar semburan lumpur menurun, lalu pipa gas di situ mulai dievaluasi 3 minggu yang lalu (atau berarti sekitar akhir Okt 06 lalu).  Sungguh, tidak dibayangkan (tidak diduga) bahwa penurunan permukaan tanah di situ bisa menyebabkan pipa meledak dan menjadikan isteri kehilangan suaminya, anak kehilangan bapaknya.  Sebuah kedukaan yang tidak bisa sekedar diucapkan yang mulai Mr. Menko Kesra — yang kebetulan juga bagian dari kepemilikan Lapindo Brantas – perusahaan publik- yang dijual tanpa babibu — yang akan memberikan ala kadarnya kepada ahli waris sebesar Rp 2 Juta = (kurang lebih 3 kali UMR, Upah Minimum Regional) […]

    Suka

  3. […] Top Posts Poligami Nabi Muhammad-Pernikahan dgn AisyahTRAGEDI LUMPUR LAPINDODampak Penggunaan Hasil Rekayasa Genetika.?Tergelitik PoligamiKeistimewaan Babi (bag.5/5)Mengapa Lumpur Panas Menyembur?Al Qur’an dan SainsBulan Terbelah, kita, dan GugelNobel Fisika 2005 Untuk Bidang OptikaPenjelasan Pembuatan Monosodium Glutamat (MSG) […]

    Suka

  4. […] Penyebab Semburan ’Lumpur Lapindo’ (juga : Mengapa Lumpur Panas Menyembur) […]

    Suka

  5. nhoey said

    saya berasal dari daerah sulut.saya juga masih seorang siswa namun saya sangat prihatin dengan kasus lumpur lapindo yang terjadi baru-baru ini.apakah musibah ini akan berlanjut?apa tanggapan presiden terhadap bencana tersebut?

    @
    Betul Mas Nhoey… saya juga sangat prihatin (dan merasa tak berdaya).
    Sejauh yang saya tangkap, tanggapan presiden (khususnya dalam menangani korban lumpur Lapindo) yang sampai kini semakin menderita hanyalah sebatas : mau menerima dan akan… akan… akan… akan.. akan…akan…
    Itu yang saya pahami.

    Suka

  6. […] mud vulcano.  Dengan bahasa santun dan ditata apik, menjelaskan bahwa kejadian semburan liar yang terjadi itu benar-benar musibah yang dipicu oleh gempa tektonik yang melanda Yogya dan sekitarnya.  Kesungguhan Lapindo untuk membantu korban untuk pekerjaan tanpa (belum ada) hasilnya menunjukkan […]

    Suka

  7. […] Penyebab Semburan ’Lumpur Lapindo’ (juga : Mengapa Lumpur Panas Menyembur) […]

    Suka

  8. […] Penyebab Semburan ’Lumpur Lapindo’ (juga : Mengapa Lumpur Panas Menyembur) […]

    Suka

  9. […] Penyebab Semburan ’Lumpur Lapindo’ (juga : Mengapa Lumpur Panas Menyembur) […]

    Suka

    • Lumpur Lapindo akibat ulah manusia yang ada disekitarnya tidak diridhoi Allah, sehingga dampak yang ditimbulkan sangat dahsyat sekali, cara untuk mengatasinya sangat mudah sekali mohon ampun taubat kepada Allah semua penduduk disekitar bencana tersebut dengan sungguh-sungguh insya Allah akan dibukakan jalan yg tidak disangka-sangka. Yakin pasti dikabulkan.

      Suka

  10. […] Mengapa Lumpur Panas Menyembur? […]

    Suka

  11. Beni Ajja said

    kosongkn pulau jawa.,aku kini tinggal di riau aku tau se
    asmice perusahaan tsb,indonesia akan tenggelam,SADAR….!!!!!!

    Suka

Tinggalkan komentar