Sains-Inreligion

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

Tamu dari Masa Datang untuk Mengubah Kejadian di Masa Depan

Posted by agorsiloku pada Desember 2, 2010

Tentulah kita ingat film Terminator.  Sebuah film fiksi tidak ilmiah yang menjelaskan bahwa komputer-komputer cerdas (SkyNet)  di Tahun 2018 mengirimkan robot cerdas untuk membunuh John Connor yang menjadi pahlawan yang memerangi SkyNet di masa depan.  John Connor di masa depan juga mengirimkan robot yang direset ulang untuk melindungi dirinya di masa kini.  Logikanya, John masa depan adalah John masa lalu.  Kalau robot masa depan membunuh kejadian masa lalu, maka masa depan tidak akan terjadi.  Mbuletnya : masa depan pergi ke masa kini untuk menghentikan masa depan itu sendiri.Nah, lalu bagaimana menjelaskan fenomena ini dengan teori relativitas?.  Apakah kita bisa mengubah nasib masa kini dengan mengubah masa lalu.   Seandainya, manusia dengan teknologi supercanggih bisa berlalu lalang ke masa depan dan kembali lagi ke masa kini.   Karena waktu bisa dimampatkan atau diperpanjang dengan teori relativitas, maka bisa terjadi kontradiksi, kita pergi ke masa lalu untuk membunuh kakek buyut kita, agar kita tidak jadi dilahirkan.  Kontrakdiksi (atau kontraksi waktu).  Akal sehat sulit menerima kejadian yang dimungkinkan oleh teori fisika ini melalui apa yang kemudian dideskripsikan sebagai lorong waktu.

Waktu memang kemudian diperkenalkan sebagai dimensi juga sehingga kita mengenal waktu sehingga kita mengenal dimensi ruang (3 dimensi) dan waktu (dimensi ke empat).

Puih… emang susah urusan sama orang fisika 😀

Hakikat Waktu.

Menurut acuan yang pernah saya baca.   Hakikat dari waktu adalah perubahan.  Waktu adalah alat untuk melakukan perhitungan, bukan sebuah dimensi.  Ada sejumlah benda di alam semesta ini yang tidak memiliki waktu sama sekali, dan ada yang sangat dipengaruhi waktu.

Misalnya gini lho : masakan sayur selesai dimasak pagi ini dan dibiarkan sampai siang, maka dalam hitungan jam menjadi sayur basi.  “Waktu” telah mengubah sayur segar menjadi sayur basi.  Di sini tampak bahwa perubahan sayur dalam satuan waktu mengalami perubahan.  Namun, pada saat yang sama satu gram emas 24 karat di pagi hari sampai sore hari dan seterusnya tidak mengalami perubahan apa-apa.  Tidak ada perubahan pada emas itu, sehingga dapat disimpulkan bahwa waktu tidak berlaku bagi emas itu.

Tapi emas berubah harganya? 😀  Wualah.. ini lagi membahas ekonomi.  Kita simpan dulu soal harga emas ya.

Tapi jika ditangani dengan baik atau disimpan di tempat yang bertemperatur dingin maka, terjadilah dilatasi waktu perpanjangan umur bagi sayur tersebut.  Waktu bagi manusia menjadi tua sayur menjadi basi “seolah-olah” memanjang sehingga setelah lebih dari seminggu, barulah sayur itu mulai berjamur dan basi.  Tapi jika disimpan mendekati kecepatan cahaya di dalam alat pembeku, maka sayur menjadi lebih tahan lama.  Demikianlah sehingga orang kafir sayur di dalam neraka freezer akan kekal di dalamnya.

Berbekal sebagai alat untuk memperhitungkan perubahan, maka lebih mudah dipahami bahwa standar waktu yang dipakai adalah yang ditimbulkan juga akibat adanya perubahan.  Pada  QS 6:96 Dia menyingsingkan pagi dan menjadikan malam untuk beristirahat, dan (menjadikan) matahari dan bulan untuk perhitungan. Itulah ketentuan Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui.

Perubahan apa?.  Urgensi utama dari perubahan adalah QS 103 yang begitu singkat dan padat menjelaskan esensi dari waktu sehingga Allah memesankan kepada manusia, perhatikanlah waktu (sebagian penerjemahan menyebutkan Allah bersumpah : demi waktu).  Waktu yang dipilih juga adalah ashar (setelah dzuhur sampai terbenamnya matahari).  Merujuk pada waktu di penghujung hari.

Kembali lagi ke soal masa depan dan masa lalu, Kisah Nabi Khidr menerangkan tentang ilmu fisika (kah?).  Pengetahuan Nabi Khidir menyebabkan Beliau membunuh anak kecil yang kelak akan menyesatkan orang tuanya. Karena tindakan itu, maka masa depan orang tua menjadi lebih baik dan Allah menggantikannya dengan anak yang derajat kesolehannya lebih baik.

Pertanyaannya, apakah masa depan dari anak itu sudah terjadi, dan ini konsekuensinya orang tuanya juga kafir dan karenanya harus masuk neraka.  Namun, karena terjadi pemotongan peristiwa maka kejadian itu tidak terjadi.

Ataukah skenario kejadian itu “belum terjadi”, namun skenario “akan menjadi” terjadi adalah akan terjadi, kecuali Allah mengubah perjalanan takdir tersebut sehingga “kejadian yang akan terjadi” menjadi berubah berpindah garis takdirnya.

Bukankah begitu banyak dijelaskan oleh AQ mengenai peristiwa pada hari kiamat dan peristiwa di surga dan neraka.  Mulai dari pertanyaan malaikat sampai kehidupan yang indah dan penuh pesona di surga.  Ini menjelaskan bahwa Surga dan Neraka sudah terjadi (menurut ilmu Allah), dan belum terjadi (menurut kekinian manusia)?.  Karena Allah berada di atas semua ruang dan waktu.?.

Peristiwa Nabi Muhammad diperjalankan untuk diperlihatkan sebagaian kekuasaanNya yang besar dan sebagian hadits menjelaskan sejumlah peristiwa di masa depan, apakah juga menjelaskan bahwa perjalanan ruang dan waktu itu adalah benar berdasarkan pemahaman kita terhadap ilmu fisika kuantum saat ini?.

Kalau kejadian di masa depan itu sudah terjadi, maka logikanya energi masa depan juga diperlukan untuk mengarahkan masa lalu mencapai tujuannya atau dari arah sebaliknya resultante semua gerak dan masa saat ini bersuperposisi satu sama lain untuk mencapai masa depan.

Jawabannya : Pusing dah ? 😀

Namun, kalau teknologi masa depan datang berlaku surut sehingga seorang anak membunuh ibunya sendiri sehingga tidak jadi dilahirkan, maka konsepsi ini tidak menjelaskan apa-apa, karena dunia baik dan buruk tidak pernah berakhir, karena ada orang yang tidak pernah hidup (hidup di masa depan) membunuh agar tidak pernah dilahirkan?.  Keanehan ini tidak bisa diterima akal tidak sehat.  Namun, pertanyaan lanjutannya, kalau bergerak maju bagaimana?.  Masa lalu datang ke masa depan?.  Pertanyaan berikutnya, apakah mungkin ada dua waktu yang dipertemukan.  Dengan kata lain, saya bertemu anak saya di generasi masa depan?.

Jawaban praktisnya : Wallahu’alam.  Semua kunci-kunci ghaib, Allah yang memegang dan kita tidak mengetahui rahasiaNya.  Tidak ada yang diberikan kepada manusia mengenai hal ini (kecuali pada rasul yang dikehendakiNya).  Itu adalah komitmen Allah kepada manusia yang telah dijelaskan oleh dalam kitabNya.

Namun, ini tentu bukan jawaban memuaskan untuk dahaga pertanyaan tentang masa depan dan penyatuan dua waktu dengan konsepsi berbeda?.

Tapi, saya akan pusing juga kalau tiba-tiba ada pengemis presiden yang mengaku ke saya bahwa dia adalah cucu buyut dari 1000 generasi yang di abad ke 50 membawa martabak sebuah mobil dari masa depan untuk menggantikan kendaraan reot yang saya pakai saat ini.

Namun, yang lebih memusingkan… anak cucu saya 3000 tahun yang akan datang meminta saya untuk menikah lagi… (sst… jangan bilang-bilang ya).

Kalau saya memisalkan pertemuan dua waktu relativitas tidak mungkin terjadi karena ada batasan sunatullah yang tidak boleh terjadi, maka saya menutup pintu lorong waktu rapat-rapat.  Namun, pertanyaan apakah bagi Allah masa depan itu sudah terjadi, berdasarkan pencirian informasi peristiwa-peristiwa masa depan yang diceritakan.  Ini tetap saja ini menyisakan pertanyaan?.  Lha kalau sudah terjadi, mengapa Allah mengatakan Allah senantiasa dalam kesibukan?.  Apa artinya kesibukan, kalau kejadian itu berdasarkan pengamat di sisi Allah sudah terjadi?.

Namun, tentu saja untuk contoh sederhana ini saya bisa paham.  Saya punya teman yang pemarah, maka saya bisa menduga, dengan satu dua kali cacian, maka muka saya akan babak belur.   Maksudnya, pemahaman atas masa lalu dan tindakan pada masa kini, maka masa depan terbentuk dan menyebabkan muka saya babak belur.  Manusia hanya memperkirakan beberapa sebab akibat.  Allah tentunya tanpa batas untuk melihat pintu amalan manusia di masa yang akan datang.  Bukan sebagai perkiraan statistik, tapi sebagai kepastian.

Walllahu’alam.

Masih banyak yang belum kupahami juga.  Subhanallah,  dalam segala asa dan khawatir untuk mendapatkan ampunanMu, pertanyaan-pertanyaan ini bukanlah karena hambaMu meragukan apa yang menjadi petunjukMu, namun sejumlah pertanyaan yang datang karena kehausan dari rahmat akal yang Engkau berikan.

28 Tanggapan to “Tamu dari Masa Datang untuk Mengubah Kejadian di Masa Depan”

  1. Filar Biru said

    @Mas Agor

    Menurutku Allah sekarang sedang memutar film, gitu aja repot. Singkat padat dan jelas
    siapa sutradaranya dan skenarionya? ya Allahlah siapa lagi
    Krunya? ya Malaikatlah

    Hanya saja Allah sangat berhak untuk mengedit.

    Suka

  2. Samaranji said

    Assalamu’alaikum…

    Seorang hamba (menurut sebagian mufasir adalah Nabi Khidir) tsb TIDAK mengetahui masa depan, beliau hanya mendapat “rahmat” dan “ilmu” dari Allah Subhanahu Tabaroka Wa Ta’ala.

    A’udzubillahiminassyaithoonirrajiim, Bismillahirrahmaanirrahiim. Insyaallah kurang lebih artinya :
    Lalu mereka bertemu dengan seorang hamba di antara hamba-hamba Kami, yang telah Kami berikan kepadanya rahmat dari sisi Kami, dan yang telah Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami [*].(QS Al Kahfi : 65)

    [*] Menurut ahli tafsir hamba di sini ialah Khidhr, dan yang dimaksud dengan rahmat di sini ialah wahyu dan kenabian. Sedang yang dimaksud dengan ilmu ialah ilmu tentang yang ghaib seperti yang akan diterangkan dengan ayat-ayat berikut.

    Bukti bahwa yang mengetahui masa depan bukan “hamba” tersebut,
    A’udzubillahiminassyaithoonirrajiim, Bismillahirrahmaanirrahiim.
    wa-ammaa alghulaamu fakaana abawaahu mu/minayni FAKHASYIINAA an yurhiqahumaa thughyaanan wakufraan

    Dan adapun anak muda itu, maka keduanya adalah orang-orang mu’min, dan kami khawatir bahwa dia akan mendorong kedua orang tuanya itu kepada kesesatan dan kekafiran.(QS. Al Kahfi : 80)

    >>> fakhasyiiNA : KAMI khawatir.

    So…,Tanpa rahmat dan ilmu NYA kita bukanlah apa2, segala yang kita miliki bukan ansich usaha kita.

    Wassalamu’alaikum Kang @agor, Saatnya bersiap2 sholat jum’at.

    Suka

    • agorsiloku said

      Wassalamu’alaikum Kang…
      Seorang hamba (menurut sebagian mufasir adalah Nabi Khidir) tsb TIDAK mengetahui masa depan, beliau hanya mendapat “rahmat” dan “ilmu” dari Allah Subhanahu Tabaroka Wa Ta’ala. —> maknanya kira-kira sama ya… telah mendapatkan ilmu untuk mengetahui. Sampai sejauh mana?. ya kita tidak tahu, karnea memang tidak ada penjelasannya.
      Rasanya, tidak ada catatan Mas yang dpt saya komentari, selain terimakasih telah melengkapi postingan pendek ini.
      Agor.

      Suka

      • Samaranji said

        Dan rasanya,,,, kang @ agor lebih memahami masalah ini (n terimakasih artikel2nya mas, alhamdulillah saya menemukan “keluarga besar” orang2 haniif yang memberikan setetes harapan pada umat Islam Indonesia)

        Btw, yang masih menyisakan tanya adalah : apakah “rahmat” dan “ilmu” Allah SWT tersebut dianugerahkan pada hambaNya secara random apa sesuai prestasinya ??? terimakasih sebelumnya.

        Suka

      • Filar Biru said

        @Samaranji

        Allah itu menciptakan segala sesuatu dengan sangat teliti. Dalam memberi rahmat tidak pilih kasih. Dan dalam memberi ilmu tidak juga pilih kasih. kadang orang buta di lebihkan dari yang kagak buta. nah itu juga rahmat. ‘Kan Percuma kalau Allah Maha Adil hehehe

        Suka

      • qarrobin said

        Nabi Ibrahim a.s dan Nabi Idris a.s mengadakan riset dan pengamatan untuk mendapatkan rahmat dari lantaiNya dan ilmu dari kerahNya, dan Khidhir a.s mendapatkan keduanya

        ciphernya ThaHa 020,144 Rabbi zidnii ‘ilman

        Suka

  3. menurutku apa yang terjadi pada nabi Khidir yang mengetahui masa depan bukanlah diartikan seseorang yang datang dari masa depan ke masa lalu. Tetapi itu adalah isyarat yang datang (diberikan) dari Allah sebagai yang Maha Tahu,

    http://vilaputih.wordpress.com/2010/09/21/yang-awal-dan-yang-akhir-konsep-takdir-5/

    Hanya Allah yang Maha Tahu kemudian, sehingga jika kita baca hadits banyak sekali isyarat dari nabi Muhammad tentang masa depan, misalnya tanda-tanda dekatnya kiamat. Dan itu merupakan petunjuk dari Allah.

    Isyarat itu bisa dari mimpi

    Suka

  4. Bois said

    Assalamu’alaikum… Kang Agor.

    Di dalam program permainan catur tentu ada yang namanya “rekaman langkah”. Nah, jika seorang pemain mengalami salah langkah, ia bisa mengembalikan permainannya menuju ke waktu yang sudah lewat, tepat saat dia mengalami salah langkah. Namun untuk mengetahui masa depan dari permainan caturnya, ia pun bisa menggunakan “teori dunia paralel” sebagai kepastian/bukan sebagai kemungkinan. Bayangkan, berapa banyak kondisi yang harus kita buat hingga permainan itu selesai. Maka dengan demikian, tentu menembus masa depan jelas jauh lebih sulit ketimbang kembali ke masa lalu. Bingung, masa depan mana yang ingin dituju lantaran tidak tahu alur mana yang akan dijalaninya (karena melibatkan player lain), sekalipun pemain sudah tau hasil dari setiap alurnya melalui “teori dunia paralel”. Inilah bedanya Allah dengan manusia, Allah maha tahu sedangkan mahluk-Nya tidak. Karena ketidaktahuan mahluk-Nya itulah, terjadi peristiwa malaikat yang meragukan dan Iblis yang membangkang saat diperintah untuk sujud kepada Nabi Adam AS, dan akhirnya kondisi “manusia hidup di dunia” ini pun dijalankan (sebagai bukti) kalau perintah sujud kepada Nabi Adam AS (sebagai mahluk-Nya yang paling mulia) adalah benar.

    Yang masih menjadi pertanyaan adalah, apakah Allah menyediakan jalur akses untuk kembali ke rekaman masa lalu atau mengakses satu kondisi di masa depan yang memang belum terjadi (di masa kita)? Wallahu’alam…

    ==========================================================
    Lha kalau sudah terjadi, mengapa Allah mengatakan Allah senantiasa dalam kesibukan?. Apa artinya kesibukan, kalau kejadian itu berdasarkan pengamat di sisi Allah sudah terjadi?.
    ==========================================================

    Seperti dalam catatan sahabat saya Muhammad Yusuf :
    ==========================================================
    hampir di setiap game, apabila playernya hanya seorang diri, biasanya si player akan berhadapan dengan sistem komputer. ketika kita telah sampai pada keyakinan “yang ada hanya aku dan Allah”, bersiap-siaplah menjadi player yg berhadapan langsung dengan Allah. Allah memberi masalah, kita yg harus menemukan solusinya!
    ==========================================================
    Dengan demikian tentu sudah tahu jawabannya, bukan? Begitu juga ketika seorang berdoa memohon pertolongan atau meminta petunjuk, ini juga bagian dari keterlibatan Allah secara langsung guna mengubah alur takdir yang dijalaninya.

    Masih dalam catatan sahabat saya Muhammad Yusuf :
    ==========================================================
    kita jadi mirip detektif. semua ilmu dikerahkan. insting dipertajam. harus bisa membaca kode2 rahasia Allah. ini lebih rumit daripada membaca data2 di CPU tanpa monitor! bayangkan, bagaimana sih bentuk asli yg kita lihat di monitor? tapi kabar gembiranya adalah kita bisa mengetahui “bentuk” Allah dan di mana Allah. tapi hati2 dgn tipuan yang akan memaksa kita untuk meneruskan permainan ke level berikutnya untuk mendapatkan “key” bagaimana memastikan bahwa apa yg kita yakini ttg Allah adalah benar, bukan tipuan. ini bermanfaat untuk menanggulangi masalah nabi-nabi palsu. dan pengalaman 5 tahun bersahabat dgn setan, ternyata ada gunanya untuk mendapatkan “key” di level ini. yang pasti sampai level mana pun, tetap saja kita akan mengucapkan “Wallahu a’lam”
    ==========================================================

    Wassalamu’alaikum… Kang Agor.

    Suka

  5. @MAS AGOR, @MAS BOIS atau siapa aja.

    ku lihat anda minat ama relativitas waktu, saya undng anda kesini untuk sekedar share

    http://vilaputih.wordpress.com/2010/12/03/hari-kiamat-sudah-terjadi/

    Suka

  6. Sumonggo said

    Bingung q hehe. . .

    Suka

  7. qarrobin said

    @om Agor, coba refer ke sini http://qarrobin.wordpress.com/2010/05/27/musa-joshua-hidzir/

    maaf om Agor, saya belum sempat komentar, sebenernya udah ada artikel buat Om Agor, namun belum sempat diketik…

    Suka

  8. Assalaamu’alaikum mas Argosiloku…

    Hadir untuk mengucapkan Selamat menyambut Maal Hijrah 1432.
    Semoga kehadiran tahun baru Islam akan mengorak langkah penghijrahan yang lebih bermanfaat untuk kejayaan hidup di masa depan.

    Salam keindahan Awal Muharram.
    Salam mesra dari Sarikei, Sarawak.

    Suka

  9. jelasnggak said

    Wah..

    Kalau ada mesin waktu enak tuh..

    Saya bisa menjelaskan kepada haniifa.. sebelum beliau membuat artikel 0/0=1

    Suka

  10. wisnu said

    pendapat iseng yaaaa:
    manusia tidak bisa melihat masa depan, kalopun kita punya mesin waktu dan kembali ke masa lalu, tentu saja hanya bisa memberi kabar hal yang sudah terjadi (pada penjelajah waktu tsb), hanya saja pada saat si time traveler itu kembali ke masa lalu, sebenarnya masa lalu itu bukanlah masa lalu dia, tapi dunia lain, masa lalu yang paralel dengan masa lalu si penjelajah dan belum memiliki masa depan. Sehingga semakin banyak yang menjelajah waktu, semakin banyak juga dunia paralel yang tercipta. penjelajah waktu tidak bisa menjelajah ke masa depan yang belum ada, jadi maksimum waktu yang bisa ditempuh adalah saat ini dengan asumsi saat ini adalah root dari dunia paralel, yg tidak mengalami perubahan akibat kegiatan penjelajah waktu di dunia paralelnya. lieur ya???

    Suka

  11. ilmu yang diberikan ALLAH kepada nabi khidir ..itu sih gampang….(walah lagaknya)…
    begini menurut saya:

    Jika Air diminum maka =
    Jika Rokok dhisap maka =
    Jika Ngebut di jalan maka =
    Jika Om Agor mikir takdir maka =

    Jika saya langkahkan kaki kanan saya dengan Bismillahi majrooha…untuk melaksanakan Sholat subuh ,maka setelah waktu subuh = = = = =
    wassalam semoga bermanfaat

    Suka

  12. […] Jika kita pergi ke masa lalu untuk membunuh orang tua atau leluhur kita, apakah kita tidak jadi dila… […]

    Suka

  13. DMHS said

    Salam kenal,….Perjalanan menembus waktu hanya terjadi pada supranatural aja yakni pada Isra miraj dan kalau di tempuh dengan peralatan kayaknya kagak mungkin 🙂

    Suka

  14. ku lihat anda minat ama relativitas waktu

    Suka

  15. Fachri said

    Assalamu’alaikum…

    Gali trus yang dalam..

    Suka

  16. Intan Krisna said

    ​السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
    Saya pkir sy aneh, krn bnyk muncul prtnyaan yg mgkn scra tauhid sdh ada jelas jwbnnya.
    Saya takut, kalo2 justru sy dimurkai اَللّه krn prtnyaan retoris sy.
    Trnyta abang mengungkapkan isi hati saya pada kalimat trakhir:
    Masih banyak yang belum kupahami juga.  Subhanallah,  dalam segala asa dan khawatir untuk mendapatkan ampunanMu, pertanyaan-pertanyaan ini bukanlah karena hambaMu meragukan apa yang menjadi petunjukMu, namun sejumlah pertanyaan yang datang karena kehausan dari rahmat akal yang Engkau berikan.

    Syukron.
    Wassalam.

    Suka

Tinggalkan komentar