Sains-Inreligion

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

Baitullah dari Google Earth

Posted by agorsiloku pada April 1, 2007

Dari sebuah site, juga dalam sebuah forum keagamaan diperlihatkan foto Baitullah yang berwarna putih, berbeda dengan objek-objek di sekitarnya. Terungkaplah kekaguman dan kesan “keajaiban” atas penampakan warna putih (berdimensi pemahaman bersih, suci) terhadap bangunan rumah tua (Kabah) yang saat ini tentu saja sudah tampak begitu cemerlang dan moderen.

Timbul pertanyaan dari benak kita, apalagi kebetulan site itu menunjukkan juga dengan “beberapa hoax” keajaiban lainnya seperti pohon rukuk, tulisan Allah pada tomat, tulisan tauhid pada labu, dan beberapa lainnya. Dengan begitu, tak terasa muncul pandangan bahwa warna putih dari citra satelit pada kabah itu merupakan pantulan dari “mujizat” yang ditunjukkan Allah kepada manusia. Kalau kita berkunjung ke sini, tampak bahwa di lingkungan Agama Kristen pun, beragam hoax sejenis bertebaran.

Tentu saja, tidak ada alasan untuk tidak mengagumi (baca : mengagungkan) ciptaanNya yang sempurna, seimbang. Lihat sekali lagi, amati sekali lagi… tidak ada sesuatu “tercela” dalam ciptaanNya, dalam prosesnya. Tak hentinya seluruh isi alam semesta ini bertasbih kepada penciptaNya. Kecuali tentunya sebagian manusia dan jin yang ingkar kepadaNya, kepada karuniaNya. Subhanallah, astagfirullah.

Citra Baitullah yang berdampingan dengan “hoax” tulisan Allah dalam semangka atau tulisan pada labu menimbulkan kesan “mukjizat”. Warna putih dari citra satelit itu menjadi (seolah-olah), diakibatkan oleh “kesucian” Ka’bah?

Baitullah dari Google Earth

Benarkah demikian? Saya tidak tahu apa yang sesungguhnya terjadi. Yang jelas saya tahu, objek Kabah memang cukup besar dibanding objek-objek lain di sekitarnya. Ka’bah juga tahun 1941 pernah terendam banjir untuk kedua kalinya. Namun, saya tahu persis bahwa kain kiswah penutup dinding Kabah berwarna hitam dan itu tampak pada citra satelit Digital Globe tersebut yang kelihatan bahwa posisi pemotretan tidak tepat di atasnya (kalau tepat, maka warna hitam Kiswah tidak akan tampak), juga lantai-lantai kabah dari marmer dan ubin berwarna terang sampai putih, hampir di seluruh bagian luar Kabah, termasuk juga bagian atas Kabah (lantai 3), tempat orang melaksanakan thawaf dan sa’i di lantai atas. Jadi sangat wajar bahwa dengan citra digital dari cahaya tampak, maka warna putih akan muncul dari objek dengan warna yang sama. Sedangkan di sekitarnya, juga tampak bahwa objek-objek putih berwarna putih pula.

Jadi, menurut hemat penulis. Baitullah menonjol berwarna putih adalah akibat dari tekstur bangunan dan warnanya memang putih. Bahwa secara spiritual tempat itu agung dan istimewa, khususnya bagi ummat beragama Islam. Tentu saja tidak ada penyangkalannya. Berkunjung ke Ka’bah adalah cita-cita, harapan ummat Islam yang tak pernah padam, Pengalaman haji adalah perjalanan spiritual yang indah dan juga membahagiakan.

QS 48. Al Fath 23. Sebagai suatu sunnatullah yang telah berlaku sejak dahulu, kamu sekali-kali tiada akan menemukan perubahan bagi sunnatullah itu.

48 Tanggapan to “Baitullah dari Google Earth”

  1. peyek said

    Allah Maha Besar

    @
    Allah Maha Besar

    Suka

  2. madsyair said

    semoga kita bisa ke baitullah. amiin

    @
    Semoga. Sebuah niat yang insya Allah dicatatkan. Kalau muslim dan mampu, tidak mau berangkat ke rumah tua itu, yang pertama dibangun untuk menyembahNya. Bersiaplah mati sebagai…. (begitu kata sebuah hadis).

    Suka

  3. Evy said

    Ya masuk akal, warna putih memantulkan cahaya, itu kalau motret silau ya pak… kalau hoax yg api kebakaran di lapindo ada Asma Allah itu gimana pak? Oh ya pak?

    Tentu saja, tidak ada alasan untuk tidak mengagumi (baca : mengagungkan) ciptaanNya yang sempurna, seimbang. Lihat sekali lagi, amati sekali lagi… tidak ada sesuatu “tercela” dalam ciptaanNya, dalam prosesnya. Tak hentinya seluruh isi alam semesta ini bertasbih kepada penciptaNya. Kecuali tentunya sebagian manusia dan jin yang ingkar kepadaNya, kepada karuniaNya. Subhanallah, astagfirullah

    Maaf pak ini bukan komentar untuk Baitullah khan? Baitullah di bangun oleh manusia juga to pak? Ini aku yg ga mudeng/faham kali?

    @

    Ya, Mba sengaja saya tulis tentang putihnya baitullah, karena memang lantainya putih bersih. Ya jelas saja, dari satelit dengan filter cahaya tampak akan begitu. Tidak ajaib. Karena Allah sendiri telah menentukan kriteria juga.

    43. Az Zukhruf 48. Dan tidaklah Kami perlihatkan kepada mereka sesuatu mukjizat kecuali mukjizat itu lebih besar dari mukjizat-mukjizat yang sebelumnya. Dan Kami timpakan kepada mereka azab supaya mereka kembali (ke jalan yang benar).

    Mengenai api lapindo, saya tidak tahu apakah itu foto asli atau bukan, tapi seperti kita melihat awan, ya berubah-ubah dan kadang bahkan sesuai dengan persepsi yang kita inginkan.

    QS 3. Ali ‘Imran 96. Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat beribadat) manusia, ialah Baitullah yang di Bakkah (Mekah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia.

    Ya, Baitullah adalah bangunan pertama yang dibangun untuk menyembahNya. Itu yang juga agor ketahui. Tentu ada sesuatu terhadap sesuatu dan banyak hal yang memberikan penjelasan yang menarik tentang rumah tua ini.

    Suka

  4. grandiosa12 said

    kapan ya kita ke sana?

    @
    Kalau Mas belum, semoga Allah merahmati dan bisa berangkat ke sana ya….

    Suka

    • Anonim said

      lewat program zahro PT MITRA PERMATA MANDIRI aja JALAN MUDAH KE BAITULLAH HANYA DG 2,8 JT BISA HAJI MAUPUN UMROH GRATIS PLUS DAPAT TABUNGAN LAGI. INFO LANJUT HUB. IMAM SUBEKHI 081341230800 ok?

      Suka

  5. Raffaell said

    Wah, keren sekali yah……Semoga banyak rejeki biar bisa ngirim bonyok naek haji

    @
    jika mampu, tentu naik haji bukanlah sesuatu karena kita kaya. Kita mampu karena kita diberikannya kesehatan, hidayahNya agar kita bisa berangkat, dan lain sebagainya-sebagainya. Tidak ada kerennya, namun berusaha mensyukuri, sebisa-bisanya. Juga dengan segala kemalasan dan kerajinan.

    Suka

  6. deKing said

    Subhanalloh…Allohu Akbar
    Terlepas dari banyaknya alasan logis dan ilmiah akan penampakan Baitulloh dengan warna putih, semoga penampakan tersebut bisa menguatkan iman kita semua.
    Kapan ya bisa menyentuh Hajar Aswad?

    @
    Melihat citra satelit putih, begitu menyolok dibanding objek sekitarnya. Menyebut nama Baitullah saja, hati sudah gemeretuk…

    Suka

  7. Juned DP said

    Yg jadi pertanyaan saya, kenapa anda menganggap “putihnya” Baitullah di foto tsb menjadi hal yg luar biasa? Sampai menganggapnya sbg hoax dr org yg over estimate thd Baitullah? Saya melihatnya sangat wajar dan biasa aja. Kalo kita coba memahami dari segi teknis fotografis. Objek putih dg latar belakang gelap (atau lebih gelap) maka yg putih akan “over”, which is menjadi semakin putih. Itu sebabnya fotografer disarankan mengkompensasi ke minus dari setting yg disarankan kamera.

    Kemudian hal lain, kayaknya anda lagi seneng2nya sama hoax yah? Sering sekali meng-hoax-kan sesuatu. Kalo menurut saya, hoax atau tidak bergantung sama fenomena itu “kisah nyata” atau rekaan. Kalo kisah nyata ya bukan hoax toh? Kalo rekaan, baru namanya hoax. Pohon rukuk kalo bener ada ya bukan hoax. Tinggal terserah pemerhati mau mensikapi sebagai keajaiban atau biasa2 saja. Saran saya, anggap saja sebagai entertainment kalo kita tidak bisa membuktikan fenomena itu beneran atau bohong. Kalo dengan melihat itu menjadikan kita jadi lebih baik kadar imannya, ya kwnapa enggak?

    Wallahu a’lam bissawab

    @
    Yg jadi pertanyaan saya, kenapa anda menganggap “putihnya” Baitullah di foto tsb menjadi hal yg luar biasa? –> tampaknya Mas keliru memahami artikel yang saya buat.

    Suka

  8. Juned DP said

    Maaf jika keliru. Pemahaman saya, anda mengangkat tulisan ini untuk menunjukkan bahwa “kekaguman” orang terhadap putihnya baitullah di foto adalah berlebihan, so menurut anda ini bisa dikategorikan hoax. Begitukah?
    Sekali lagi maaf jika keliru dan tidak berkenan.
    Saya cuman ingin menyoroti betapa mudahnya anda menganggap sesuatu itu hoax.
    Tks

    @
    Yap, kalau ini benar. Saya anggap memang berlebihan ketika putihnya mesjidil haram direndengkan dengan keajaiban yang lain yang aneh-aneh. Padahal itu bukanlah keajaiban, itu hal yang wajar-wajar saja. Bukan sesuatu yang luar biasa dan harus diluarbiasakan. Ketika saya menemui site dan menempatkan gambar mesjidil haram dan kabah pada katagori keajaiban, kesan yang ditimbulkan menjadi berada pada lingkungan hoax. Ketika sesuatu yang biasa disimpulkan dengan cara yang luar biasa, maka pesan yang disampaikan menjadi hoax. Begitu kira-kira saya berpendapat ketika saya menemui gambar tersebut disandingkan dengan tulisan Allah pada semangka dan pohon “rukuk”.
    Kalau sesuatu ada, baik itu rekayasa atau bukan, lalu karenanya diagung-agungkan nama Allah dengan model berpikir begitu, itulah yang saya coba ingin buat wacana yang lain. Itu menjadikan yang biasa menjadi hoax. Seperti suara pemboran dalam Dr. Azzacov. Suaranya ada, yang menjadikannya hoax adalah INTERPRETASINYA.
    Karena itu Mas Juned berpendapat begitu mudahnya saya menganggap sesuatu itu hoax. Saya bisa memahami jalan berpikir ini, meski tidak sependapat dengan persepsi ini.

    Oh ya, ada contoh lain, saya punya foto yang saya foto sendiri, sebuah gedung yang bersorban, dilapisi kabut tipis. Betul-betul membentuk sorban, sehingga yang melihatnya bisa bilang subhanallah, dsb, dsb. apalagi itu foto gedung di kota Mekkah. Padahal kejadiannya, pas motret, kebetulan baterainya habis sehingga gerakan dari “klik” diafragmanya menghasilkan keanehan ini. Tapi, kalau saya tampilkan (foto itu dan ditambah bumbu interpretasi), pastilah akan menjadi hoax. Fotonya sendiri asli dan bukan hoax, interpretasinya yang menjadikan begitu.
    Kira-kira begitu cara pandang saya. Bisa jadi tidak tepat. Betapapun saya tetap berusaha untuk hati-hati memberikan interpretasi. Namun, ada juga keprihatinan. Begitu mudah juga site-site bagus itu memasukkan katagori-katagori sebagai bukti keagungan. Tanda-tanda keagungan ada pada setiap bagian dari penciptaan, kira-kira begitu wacana yang ingin saya sampaikan.
    Namun, sekali lagi, trims atas komentar Mas dan tetap akan menjadi catatan emas bagi saya untuk juga lebih hati-hati.

    Thx.

    Suka

  9. Anonim said

    ya allah sungguh besar kekuatannya

    @
    MahaKuat yang tak bisa juga kita definisikan kekuatanNya.

    Suka

  10. santoso said

    saya ingin tahu bagaimana cara melihat objek manusia bergerak dari satelit.

    @
    Objek dilihat dari satelit…. lho tv satelit… melihat melalui satelit….

    Suka

  11. n'cing_addhy said

    4JJI

    @
    Allah Mahabesar.

    Suka

  12. boled_gosong said

    Allahhu Akbar!hati-hati skrg banyak manusia hipokrit.

    @
    Lebih banyak dari masa lalu, baik dalam jumlah maupun kualitas.

    Suka

  13. abdillah hanafi said

    warna putih pada masjidil-haram bisa jadi karena lantainya marmer putih, termasuk halaman masjid. sedangkan bangunan lainnya tidak.

    @
    Bukan bisa jadi, memang warna marmernya putih kok… Jadi, begitu wajar dan alami kalau Kabah memang seperti itu… 😀

    Suka

  14. dendi said

    saya mendengarnya sedih padahal nabi muhamad bikin sekarang banjir apakah ini tanda tanda kiamat ya Allah

    @
    Ketika melihat gambar kejadian banjir itu… lama saya tercenung… bengong… ntah yang terlintas dalam pikiran sendiri. Subhanallah.
    Lalu saya ingat ketika keingkaran manusia pada utusanNya… bahkan sampai Nabi pun dibunuh…. Betapa… kokohnya janji Allah….

    Suka

  15. andrieis said

    yg jd pertanyaan saya, apakah emng sebegitu hebatnya sebuah satelit? jd bisa klihatan sampe bayang2nya.
    klo gtu film2 yg bisa ngelihat ce lg berjemur di pantai benar2 bisa diaplikasikan, hebat!

    @
    Saya tidak tahu persis Mas, teknologi apa yang dipakai. Pemotretan udara biasanya dilakukan dengan pesawat udara biasa, dan objek-objek itu difoto (fotogrametri) kemudian dikompilasi ke dalam bentuk bola bumi (geoid). Jadi gugel earth saya kira tidak mengamati melalui mata satelitnya, tapi memotret dengan perbesaran dan skala tertentu sebagai objek foto, kemudian memadukan lembaran foto tersebut ke dalam gambaran bola bumi sebagai peta. Pemetaan fotogrametri udara berskala 1:10 ribu sampai 1:1000 (blow up), sedangkan citra satelit (artinya pemotretan melalui potret satelit) ukurannya untuk menjadi peta topografi skalanya lebih besar lagi. Kombinasinyalah tampaknya yang dilakukan oleh google earth.
    Geodesi dan Geomatika adalah ilmu yang mempelajari pemetaan permukaan bumi. Tentu saja kekuatan dari peralatan lensa sangat dan ruang terbuka (tidak tertutup awan) saat pemotretan dilakukan sangat berpengaruh. Posisi-posisi titik ini juga dikontrol oleh teknologi GPS (Global Positioning System) sehingga koordinat di permukaan bumi bisa dikontrol. Dengan berbasiskan peta foto udara yang dipindahkan ke bidang datar dan data digital dari titik GPS, maka mobil atau kendaraan yang diperlengkapi dengan teknologi ini memungkinkan supir tidak tersesat. Di Jepang, yang saya tahu, banyak mobil yang posisinya ditetapkan oleh GPS. Di Indonesiapun sudah dimulai (di Jakarta), tapi saya belum tahu pemanfaatannya masih terbatas atau sudah dijual ke masyarakat umum. Jadi, foto pada gugel earth tidak real time.

    Suka

  16. ahmad said

    mau aje di bo’ongi,apa sih hebatnya ka’bah katanya,islam suka mengklaim kalo kristen,hindu,budha dll nyembah2 patung.ritual naik haji lebih parah introspeksi diri,jangan saling merendahkan.

    @
    Semua tulisan di blog ini, sejauh mungkin tidak merendahkan kelompok lain ataupun pandangan lain. Namun, perbedaan pandangan bisa terjadi, perbedaan keyakinan juga terjadi. Pandangan baik atau buruk terhadap sesuatu sepanjang mungkin datang dari sisi-sisi pengalaman sendiri, pandangan yang lain, dan yang dijadikan acuan. Namun, saya tidak pernah memaki, menyalahkan yang lain atau menyebutkan yang lain. Jika ditemui “saling merendahkan”, tolong tunjukkan di blog ini.

    Suka

  17. cewek cantik said

    klu Allah sudah berkehendak untuk memperlihatkan tanda kebesarannya knp kt hrs ragu……..
    knp cuma baitullah aja yg bersinar
    sedangkan bangunan di sekitarnya juga ada ko’ yg berwarna putih, tapi knp tidak bercahaya seperti baitullah………..
    apa itu gak perlu diperhitungkan mas

    @
    Iya… waktu menuliskan ini, saya mempertimbangkan juga dan membanding-banding terlebih dahulu dengan objek sejenis. Namun tidak ada memang yang sebesar bangunan Ka’bah. Saat matahari bersinar, pantulan sinar memantul ke lantai marmer atas dari bangunan mesjid. Wajar kalau berkilau seperti objek-objek fana lainnya. Foto satelit gugel menggunakan gelombang cahaya tampak dan ditangkap juga dengan kamera cahaya tampak pula.
    Andaipun (dalam pikiran saya) orang mampu menangkap aura cahaya dari bangunan mesjidil Haram tentulah bukan pada penampakan cahaya tampak, tapi cahaya batin yang tidak akan semua orang mampu menangkap cahayanya. Logika bersinar dapat saya pahami (tapi saya tidak memahami jenis cahaya apakah itu) adalah cahaya yang berbeda dengan cahaya tampak.
    Kira-kira begitu yang menjadi pertimbangannya.

    Mengenai Allah berkehendak menunjukkan kebesaranNya, seperti kata Allah dalam petunjukNya. Lihatlah ciptaanNya dan pada diri kita sendiri. Mengapa kita harus ragu !, bukankah pada setiap langkah kita, sinar matahari, siang dan malam, adalah tanda-tanda yang ditunjukkan oleh Allah untuk memperlihatkan kebesaranNya. Juga disertai pesan : Bagi yang memikirkanNya, dan disertai ucapan yang diajarkanNya kepada kita :… tiadalah sia-sia Engkau ciptakan semua ini. Ya, Allah ampunilah dosaku dan hindarkanlah kami dari siksa api neraka… (kurang lebih begitu potongan-potongan ayat yang ditebarkan dari berbagai ayat).

    Jadi betul Mba, mengapa kita ragu. Mengapa pula kita harus menganggap bahwa Allah menunjukkan kebesarannya melalui hal-hal yang diluar hukum-hukum fisika !?. Bukankah fisika itu juga sudah wujud dari keagunganNya…..

    Suka

  18. kalimusada said

    Saya sependapat dengan Bapak tentang banyaknya ‘hoax’ yang rada-rada aneh gitu kayak suara dari neraka dll. Mungkin harus ada sebuah wadah khusus bagi ikhwan-ikhwan yang berkompeten dalam hal teknologi audio, video, image dll sehingga saya khususnya dan orang awam lainnya tidak mudah terjebak dalam suatu isue yang bahkan bisa jadi boomerang bagi kita. Bukan berarti saya ga meyakini segala keajaiban Allah, tapi sekedar berhati-hati untuk tidak mudah dibodohi pihak-pihak yang sengaja ingin kita terlihat bodoh dengan kemajuan teknologi saat ini.

    @
    Betul… dan begitu banyak pula yang terpesona oleh kemajuan teknologi lalu mengamini semua tipu daya seperti hoax ini. Tidak saja di sini, tapi juga di negara lain. Hanya tampaknya di sini lebih subur.. 😦

    Suka

  19. Ayruel chana said

    Saya setuju dengan penulis………

    Kalau saya lihat gambarnya biasa saja…….
    Karena dari Shadownya(bayangannya) udah terlihat memang texture putih.sedangkan shadow bangunan lainnya(yang tak menimpa kawasan sekitar baitullah)Hitam (dekat aspal)

    Suka

  20. […] Ayruel chana di Baitullah dari Google Earth… […]

    Suka

  21. gambreng said

    mukjizaat bro

    @
    😀

    Suka

  22. Amran said

    Kalaupun yp bercahaya itu adalah marmer yg dipantulkan sinar matahari saya tetap percaya bahwa kakbah adalah kiblat umat islam

    Suka

  23. helmi said

    ALLAHU AKBAR, sangat bersyukur kita masih bisa melihat berbagai bukti kebesaran Allah. Banyak lho orang yang tidak di beri kesempatan itu.

    Suka

  24. VAN GHOB CAKEP EUY said

    ALLAHU AKBAR!!!!!!!!!!!!!

    @
    Allahu akbar….

    Suka

  25. juanda said

    subhanallahhh….

    @
    Subhanallah

    Suka

  26. sukirno said

    itulah keajaiban memang benar Allah itu ada, kita tidak bisa pungkiri, apakurang jelas dengan keajaiban yang ditunjukan?memang benar semua akan percaya saat kita mati..rasakan sendiri……

    @
    Kemudian kita bertanya juga, apakah karena keajaiban maka kita mengatakan memang benar Allah itu ada?, ataukah kita berpikir dan memanfaatkan akal, maka kita menarik kesimpulan tentang keberadaan, termasuk keberadaan yang disebutkan sebagai keajaiban…..

    Suka

  27. gokimhock said

    Citra Satelit Ka’bah Nopember 2008 dapat di lihat di http://gokimhock.wordpress.com

    @
    😀

    Suka

  28. Kharda said

    Semoga saya dan kita semua bisa segera sampai ke Ka’bah untuk berhaji.. Amiin..

    @
    amin, apabila mampu lahir dan batin .. maka menjadi kewajiban yang tidak untuk dielakkan…

    Suka

  29. mantap infonya mas. pengen tak copas boleh gak ya?

    Suka

  30. sapto said

    allahuakbar

    Suka

  31. Hany said

    Mas ,bukannya di Ka`bah,siang dan malam setiap hari penuh padat orang tawaf?jadi sang lantai marmer tidak akan terlihat?jadi bgmana bisa memantul?trimakasih atas jawabannya

    Suka

    • M-6 said

      waktu google bikin foto orang tawaf disuruh keluar dulu, kali. fenomena itu masih perlu difikir dan dikaji. jangan terlalu cepat ambil kesimpulan. banyak bukti-bukti logika manusia keliru, apalagi kalo dikaitkan dengan hal-hal spiritual yang tak terjangkau logika. afala tatafakkarun.

      Suka

      • agorsiloku said

        waktu google bikin foto orang tawaf disuruh keluar dulu, kali.
        —-
        saya kira tidak perlu tuh…
        foto di atas sama sekali tidak menjelaskan fenomena aneh-aneh… itu biasa saja kok.

        Suka

    • agorsiloku said

      Yang terpadat, tentu saja saat berhaji, namun lantai atas tidaklah terlalu padat, yang terpadat di lantai-lantai bawahnya. Citra satelit juga jika ada orang, tentu akan tampak.

      Suka

  32. memang wajrlah kita mengagumi yang namanya ka’bah karena secara spritual kabah adalah tempata/bangunan yang pertam dan yang terakhir tetapi tidak hancur…. ka’bah itu adalah hadia buat manusia yag bermula dari sejah nabi adam…. dikisahkan nabi adam itu disuruh untuk haji cuman bentuk ka’bah dengan rintisan Nabi ibrim memang berbeda tp esinsialnya sama.

    Suka

  33. Subhanallah..

    Suka

  34. Budi Ardiansyah said

    Ya..begitulah……. manusia

    Ketika Pada Zaman Rasulullah, Beliau membelah bulan saja orang bisa tidak percaya, apalagi sekarang

    Allah ingin/dan telah berjanji akan memenuhkan surga dan neraka dengan manusia, kalo semua mukzizat Allah dipercayai manusia tentulah semuanya beriman dan masuk surga, jadi Neraka kosong dong

    Jadi berbahagialah kita yang telah diberikan hidayah dan dijanjikan surga oleh Allah…amin

    Suka

  35. […] kali ini ku persembahkan khusus buat diriku yang sedang berfikir untuk mencapai target ku pergi ke Baitullah. Tempat favorit bagi setiap muslim. Merupakan hadiah yang tak akan bisa terlupakan dari Sang Maha […]

    Suka

  36. pahala shalat di baitullah 100.000 kali lipat subhanallah. semoga ana di izinkan Allah kesana! Amiiin Ya Rabb

    Suka

  37. indra said

    maha suci allah

    Suka

  38. Anonim said

    Ya allah sungguh besar keagungan mu!

    Aku sangat bangga menjadi orang islam!

    Sungguh aku mengkagumi kehebatanmu ya allah!

    Suka

  39. Haji kan Hati mu,bukan hanya di sebatas kePalamu saja

    Suka

  40. Subhanallah…. kagum

    Suka

Tinggalkan komentar