Saya tidak paham bahasa Arab, jadi yang saya pahami Kun Fayakun itu seperti kata guru kelas saya dulu : Bila Allah menghendaki, cukuplah berkata “Jadilah”, maka terjadilah. Saya juga tidak mengerti mengapa pemahaman “Jadilah” itu kemudian menjadi “Sim Salabim – Ada kadabra”, seperti seorang tukang sulap yang mengeluarkan kelinci dari topinya. Namun, tentu saja kelinci tukang sudah ada, entah dimana. Penonton tidak tahu dan tidak mau tahu, apakah kelinci itu ada dari ketiadaan lalu menjadi ada karena tongkat pesulap 😀 . Baca entri selengkapnya »
Archive for Juni 18th, 2008
Kun Fayakun Versus Sim Salabim
Posted by agorsiloku pada Juni 18, 2008
Posted in Religion, Sains | 23 Comments »