Sains-Inreligion

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

Di Alam Kubur atau Di Dunia, Sama Sebentarnya Kok.

Posted by agorsiloku pada November 14, 2008

Sungguh, para pemuda Al Kahfi, tidur 300 tahun dan lebih lagi 9 tahun (hitungan masehi) dan mereka merasa tidur hanya sebentar saja.  Sehari atau satu setengah hari gitu.  Nggak terlalu lama kok.  Namun, Allah lebih mengetahui : QS 18:26. Katakanlah: “Allah lebih mengetahui berapa lamanya mereka tinggal (di gua); kepunyaan-Nya-lah semua yang tersembunyi di langit dan di bumi. Alangkah terang penglihatan-Nya dan alangkah tajam pendengaran-Nya; tak ada seorang pelindungpun bagi mereka selain dari pada-Nya; dan Dia tidak mengambil seorangpun menjadi sekutu-Nya dalam menetapkan keputusan.

Dunia yang kita tinggali saat ini, juga sebentar saja juga. Nggak lama-lama amat, apalagi so pasti tidak ada yang hidup sejak dulu dan sampai sekarang masih sehat bugar. QS 23:114. Allah berfirman: “Kamu tidak tinggal (di bumi) melainkan sebentar saja, kalau kamu sesungguhnya mengetahui”.
Di alam kuburpun, mereka yang dibangunkan merasa waktu berlalu begitu cepatnya. QS79:46. Pada hari mereka melihat hari berbangkit itu, mereka merasa seakan-akan tidak tinggal (di dunia) melainkan (sebentar saja) di waktu sore atau pagi hari.

Betapa singkat dan kita kerap tidak menyadari betapa dalam ukuran waktu yang begitu relatifnya segala kejadian dan peristiwa berlalu begitu singkatnya.

Kalau di alam kubur saja, ketika bangkit masih merasakan singkat, padahal dalam hitungan sejak manusia pertama dihadirkan di muka bumi, sudah ribu atau puluhan ribu tahun yang lalu.
Betapa relatifnya waktu.

Yang menarik dari ayat di atas, bahwa relatif terhadap alam dunia saat ini, juga alam kubur tentulah kita menjadi lebih paham bahwa Alam akhirat lebih kekal memiliki perbandingan yang relatif yang mungkin bagi kehidupan dunia dalam hitungan saat ini ratusan atau milyaran tahun….

Di sisi lain, penjelasan dibangkitkan dari alam kubur ini, jelas pula menunjukkan bahwa mereka belum diadili….

Semoga kita mendapatkan kitab perbuatan dengan tangan kanan, dan Allah Swt. ampuni segala khilaf dan salah dalam kehidupan yang singkat ini.

Wallahu alam.

11 Tanggapan to “Di Alam Kubur atau Di Dunia, Sama Sebentarnya Kok.”

  1. aryf said

    🙂

    Suka

  2. Artikel-artikel di blog ini bagus-bagus. Coba lebih dipopulerkan lagi di Lintasberita.com akan lebih berguna buat pembaca di seluruh tanah air. Dan kami juga telah memiliki plugin untuk WordPress dengan installasi mudah.
    Kami berharap bisa meningkatkan kerjasama dengan memasangkan WIDGET Lintas Berita di website Anda sehingga akan lebih mudah mempopulerkan artikel Anda untuk seluruh pembaca di seluruh nusantara dan menambah incoming traffic di website Anda. Salam!

    @
    Sudah dipasang widget Lintas Berita… 😀

    Suka

  3. aburahat said

    @Agor
    Tulisan mas dialam kubur keingat saya akan keadaan saya dialam mimpi. Dalam mimpi kita merasakan sdh berjalan ber-tahun2 tapi ternyata waktu kita sadar dari mimpi ternyata baru tidur beberapa menit. Masih lumayan kalau mimpinya enak. Pernah saya mimpi dikejar hantu dan tidak mampu lari. Saya bereiak dlm mimpi hingga dibangunkan oleh istri saya. Alhamdulillah masih bisa sadar. Tapi bagaimana mereka yang berada dalam kubur yang Allah perlihatkan siksaan yang nanti mereka akan terima setelah Hari Pengadilan Allah. Tdk dapat saya bayangkan penderitaan ini. Mungkin penderitaan yang sedimikian dahsyat yang tunjukan sehingga mereka memohon pada Allah agar dihidupkan kembali. Atau kalau kita dalam mimpi agar disadarkan dari mimpi yang buruk. Mungkin bagi mereka yg dijamin surga merasakan hanya sehari dalam kubur. Tapi yg tersiksa mereka merasa bert-tahun2. Allah berfirman: “Satu hari dialam akhirat sama dengan 1000 hari didunia. Mudah2 janganlah kita menerima siksaan ini di alam kubur maupun akhirat. Amin. Wasalam

    @
    Karena saya juga pernah mengalami mimpi menakutkan berkali-kali. Saya kadang membayangkan betapa menyesalnya Fir’aun di alam kuburnya….
    Semoga Allah ampuni dosa kita dan memberikan jalan terang dan luas dalam kubur kita dan setelahnya….
    Wass, agor.

    Suka

  4. ajip said

    huwallah hualam

    Suka

  5. economatic said

    Tetapi mengapa pekerjaan menunggu itu terasa lama?

    @
    Karena apa ya…
    Jangan-jangan karena kita menghitung-hitung dan kita selalu ingin mendapatkan hasil dari usaha kita, karena memang kita tidak memiliki cukup kesabaran…..

    Suka

  6. aburahat said

    @Economatic
    Maaf mas ikut2an. Mas bertanya mengapa pekerjaan menunggu terasa lama.
    Mas, orang menunggu itu pasti ada yang diharapakan. Sebenarnya bukan menunggu teras lama tapi yang diharapkan belum muncul2. Wasalam

    Suka

  7. Gusti Dana said

    Memang..hidup ini terasa sangat singkat untuk dijalani.

    Semoga hidup yg singkat ini kita isi dengan ibadah dan perbuatan-perbuatan yg baik.Amin!:-)

    @
    Amin… 😀

    Kadang yang singkat juga teasa lama, dan yang bakal lama seolah tak akan ditemui… 😦

    Suka

  8. Memang sudah saatnya kita untuk segera merasakan (memanfaatkan) waktu yang tersisa untuk mengabdikan diri hanya kepada-Nya… memenuhi panggilan-Nya menjadi khalifah-Nya di alam semesta ini (Rahmattanlilalamin), Amin 3x Yaa Rob !

    @
    Amin.. dan terimakasih Mas Edi sudi berkunjung ke blog agor.. 😀

    Suka

  9. dendy said

    merugi rasanya kalau waktu yang singkat, hanya diisi dengan kemaksiatan dan meninggalkan perintahNya. Ketika ajal menjemput, tak ada yang bisa kita perbuat. Lalu, tiba-tiba kita dibangkitkan untuk menjalani pengadilan Allah. Renungkan….

    @
    Betapa layak untuk direnungkan… kita melihat bahwa saudara, rekan, tetangga, pemimpin. Lebih muda atau lebih tua, sakit atau sehat… tiba-tiba berpisah dari kita… Namun, agor kerap merasa tidak akan pernah dijemput oleh kematian… padahal dia begitu dekat dengan kita. Terpesona oleh dunia…
    Padahal kampung akhiratlah yang lebih langgeng…. jauh lebih lama… dalam derita atau bahagia… dalam murka atau ridhaNya….
    Tidak ada pilihan……

    Suka

  10. Andy said

    Assalamu’alaikum..Wr.Wb. Alhamdullilah..ada renungan yang begitu berguna setelah membaca artikel mas Agor ini. Kadang saya membayangkan ketika saya saat ini baru diberi berbagai kenikmatan di dunia dari Alloh SWT, lalu tiba2 saya ingat bahwa saya belum tentu bisa enak2an seperti ini di alam kubur atau Akhirat nanti, bahkan saya pernah membayangkan bakal dibakar di Neraka..Naudzubillahi min dzalik. saya jadi berhati2 hidup di dunia ini dan pernah menangis kalau ingat kita akan terputus dengan harapan di dunia ketika kita sudah mati. Ironis sekali ketika orang2 di sekitar kita masih banyak yang santai lalai bahkan melalaikan diri dari Ibadah, beramal dan berbuat kebaikan sebanyak2nya untuk di akhirat nanti, bahkan ada yang terang2an berani melawan dosa, berbuat maksiat dan munkar dimana2..Naudzubillahi min dzalik. Oya mas, apa pendapat anda tentang para “pengantin” bom bunuh diri itu. Apa benar mereka mati jihad? karena ada sebagian orang yang mengelu2kan kematian mereka? Terima Kasih. Wassalam..

    Suka

  11. Kemplo said

    Woi

    Suka

Tinggalkan komentar