Sains-Inreligion

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

Penting : Kemampuan Menarik Kesimpulan Yang Tepat

Posted by agorsiloku pada April 4, 2007

Begitu banyak cerita dan adu argumen dalam dunia blogger, saya kira membutuhkan keterampilan tambahan untuk membaca cepat dan mampu menarik kesimpulan secara tepat. Yuk, kita baca, bagaimana polisi ini menarik kesimpulan

Tersebutlah kisah dalam satu perjalanan berkendaraan patroli, seorang polisi menemukan seseorang jatuh tergeletak di pinggir jalan. Dengan sigap, polisi ini mengambil alat komunikasinya dan kemudian menelepon rumah sakit terdekat.
Kring… kring…. kring……
“Hallo, Rumah Sakit Anu, saya menemukan seorang korban tergeletak di pinggir jalan”
“Ya betul, bagaimana kondisi korban?”
“Tergeletak tak bergerak”.
“Hallo Pak Polisi, tolong pastikan apakah korban sudah meninggal atau belum”. Pihak penerima dari rumah sakit perlu memastikan apakah korban masih hidup atau tidak. Jelas, ini perlu kan untuk menetapkan tindakan apa yang diperlukan.
“Sebentar ya……”, Sahut polisi di telepon.
Hening sejenak. Petugas rumah sakit menunggu sambil tetap mendekatkan speaker telepon ke telinganya.
Kemudian terdengar suara :”dor… dor… dor…”. Bunyi beberapa letusan peluru terdengar.
Kemudian hening kembali.
“Hallo….”, terdengar kembali suara Polisi tadi di telepon.
“Korban sudah dipastikan meninggal…..

Jelas kan, sampeyan bisa bayangkan, bagaimana tanggap cepat darurat keputusan yang diambil oleh Polisi itu dalam mengambil kesimpulan atas instruksi yang didapatnya.

Ini cerita kedua. Juga sudah cukup populer :

Seorang ilmuwan melakukan penelitian tentang hubungan antara suara dan katak. Dikisahkan bahwa ketika seekor katak sedang diam di lantai meja operasi. Lalu ilmuwan tersebut menepuk meja operasi tepat di belakang katak. Akibat tepukan itu, sang katak “kaget” dan meloncat ke depan.
Percobaan berikutnya, kaki kiri katak dipotong. Lalu diletakkan lagi di meja operasi.
Kemudian meja di tepuk lagi persis di bagian belakang katak. Apa yang terjadi, katak “kaget” dan meloncat, meskipun tak sejauh loncatan awal.

Percobaan ketiga dilakukan lagi, kaki kanan katak dipotong lagi. Kemudian seperti percobaan sebelumnya, ditepuk lagi di belakang katak. Katak tetap diam.

Kemudian ilmuwan itu mencatat hasil penelitiannya : “Terbukti sudah dari percobaan ketiga, telinga katak ternyata berada pada kaki kanannya…..”

Nah, jelas kan mengambil kesimpulan itu perlu akurat.

Jadi, ya tidak ada salahnya lah, kita berjalan-jalan ke sini, untuk meningkatkan kemampuan belajar kita tentang berpikir. Tentu, banyak pula dari kita yang pasti sudah jagoan di berpikir lateral. Edward de Bono adalah salah satu pakarnya. Logis tak logis, jelas kita tidak ingin tersesat kan?. Mungkin dan memang benar cerita di atas tragis dan bisa jadi, kita juga bisa berada dalam kesesatan berpikir dan berbahasa yang tidak logis…….

8 Tanggapan to “Penting : Kemampuan Menarik Kesimpulan Yang Tepat”

  1. clukindahose said

    hehehehe.. yang katak lucu juga..
    makasih untuk wawasannya mas..

    @
    hanya pelepas lelah saja…..

    Suka

  2. dalamhati said

    dasar ilmuwan gendeng!

    @
    Hanya menarik kesimpulannya yang “mungkin gendeng”, tapi prosedurnya bener kan?

    Suka

  3. deKing said

    Hahaha…lucu tetapi menggelitik juga ceritanya
    Maaf sedang banyak tugas dalam 3 minggu ke depan sehingga tdk bisa menulis komentar panjang,tetapi insya Alloh saya tetap mampir sini kok Pak…

    @
    Selamat bertugas ya. Keliling kemana saja?, sosialisasi kurikulum, atau tour saja?

    Suka

  4. Kadang memang penarikan kesimpulan tidak pakai otak, tapi ada amarah yang lebih berpengaruh tanpa mau melihat fakta-fakta. Lalu apakah yang seperti itu juga masih layak dikatakan simpulan?

    @
    Ya.. kesimpulan yang diambil dengan menggunakan hawa nafsu . Lalu, jawaban kita juga mengikuti hawa nafsu karena tak terasa, kita juga seperti minyak disundut api. Dari sudut kewajaran, tentu kita mempertanyakan, simpulnya logika atau hawa nafsu. Tapi, tentu simpul yang ribet juga, tak mau disebut sebagai memperturutkan hawa nafsu. Keep silent jadinya lebih nyaman…..

    Suka

  5. Cerita yang cerdas. Hehehe.

    @
    🙂 cerita ini, anak saya yang masih sma yang menceritakan, entah dia kutip dari mana namun jadi ide untuk sekedar mengajak tersenyum saja.

    Suka

  6. madsyair said

    kalau begitu, memaksakan kesimpulan. pola pikir terbalik. trima kasih, menghibur dan mencerahkan.

    @
    🙂

    Suka

  7. Bahaya ya pak, kalo sebelum mendapat fakta, kita berasumsi terlebih dahulu…

    @
    nggak juga, asal kita tidak jadi ilmuwan itu atau polisi itu. Namun asumsi awal kan harus dibangun, hipotesis awal. Tanpa itu, kan kita tidak tahu bagaimana juga mengambil kesimpulan… 🙂 D)

    Suka

  8. sapta said

    sungguh suatu kesimpulan yang menarik.
    ini sebuah lelucon yang dapat membangkitkan suatu semangat yang tadinya hampir padam. thkn”s

    @
    😀

    Suka

Tinggalkan komentar