Sains-Inreligion

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

Teguran Ulama, 18 Kebohongan Pemerintah

Posted by agorsiloku pada Januari 18, 2011

Para tokoh agama menilai, menurut hasil kongres  kita butuh revolusi mentalHarnomisasi hubungan Ulama dan Umaro digetarkan oleh adanya tudingan 18 Kebohongan Pemerintah terhadap bangsa ini.  Untuk Presiden yang kerap dinilai pintar dan konsisten menjaga citranya.  Pernyataan sejumlah komponen masyarakat yang berada pada benteng moral bangsa tentulah sangat merusak citra.   Untuk sebuah kudeta moral, pernyataan yang disiarkan publik sebagai kebohongan Pemerintah bisa saja disantuni seperti menyantuni fakir miskin atau mencaci maki tokoh yang terlibat dalam pernyataan ini.

Kudeta moral akan memberikan makna, jika dan hanya jika para penggagasnya tidak memiliki kepentingan politik, tidak punya kebutuhan untuk menggantikan kekuasaan.  Jika ini terpenuhi, maka pesan moral yang disampaikan adalah bola salju yang menggelinding deras.   Itupun kalau bangsa ini melihat kebenaran dan keberpihakan pada kaum papa dan terpinggirkan sebagai prioritas dalam bertindak.

Ada sebuah hadis yang udah cukup terkenal :”Sejahat-jahatnya ulama adalah ulama yang mendatangi penguasa. Dan sebaikbaiknya penguasa adalah mereka yang mendatangi ulama”.

Dakwah tokoh lintas agama untuk mengingatkan Pemerintah, khususnya Bapak Presiden untuk jangan omong doang, adalah kudeta moral yang menjelaskan dengan jernih, kebenaran harus ditegakkan.  Tidak dengan kata-kata santun tanpa cukup bukti dan membiarkan pengadilan berjalan tanpa ujung pangkal yang jelas, sejumlah korban Lapindo masih terkatung-katung.   Tindak lanjuti sesuai dengan apa yang disampaikan tokoh lintas agama suara hati sejumlah masyarakat terzalimi. Bukan lagi dengan cara yang santun, tapi seperti kata yang pernah dituliskan seorang artis di atap senayan : Jujur, Adil, Tegas.

Semoga harapan untuk itu, masih bisa diraih dalam sisa kepemimpinan Presiden SBY.   Sedih juga rasanya, kok seorang Presiden yang tampak menjunjung moral dan menyatakan dirinya akan menjadi Panglima pemberantasan korupsi dinilai melakukan kebohongan.  Namun, lebih menyedihkan lagi kalau dakwah moral yang tegas ini disikapi juga hanya dengan janji dan kata-kata.  Semoga tidak.

Masih ada harapan kah kan?.

13 Tanggapan to “Teguran Ulama, 18 Kebohongan Pemerintah”

  1. Samaranji said

    Assalamu’alaikum,,, Kang Agor.

    Mo koment ko temanya berat, lagian walaupun punya “suara” namun sy ga punya kapasitas utk menilai pemerintah. Tapi mohon ijin menyuarakan hati kecil orang awam ini ya kang,,,

    “hubbul wathon min al iman” cinta tanah air sebagian dari iman. Memperbaiki kondisi negara bukan ansich tugas pemerintah, warga negara pun punya andil untuk membangunnya (tidak hanya kritikan, namun juga mencarikan jalan keluar),,, ah mungkin terlalu klise. Namun sebagai umat Islam, masing2 kita punya kewajiban untuk menjunjung tinggi apa yang disebut “jujur, adil, tegas”

    QS An Nisa 4:135, insyaallah kurang lebih artinya.

    “Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang yang benar-benar penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah biarpun terhadap dirimu sendiri atau ibu bapa dan kaum kerabatmu. Jika ia[] kaya ataupun miskin, maka Allah lebih tahu kemaslahatannya. Maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsu karena ingin menyimpang dari kebenaran. Dan jika kamu memutar balikkan (kata-kata) atau enggan menjadi saksi, maka sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui segala apa yang kamu kerjakan.”

    Semoga bermanfa’at, walaupun belepotan dalam nyusun kalimat.
    He,,he,,,

    Suka

  2. Filar Biru said

    Blunder juga sering di alami para pemain sepak bola, politik juga begitu. Apa yang di katakan presiden belum tentu sesuai dengan hati nuraninya sendiri, sebab setiap naskah pidato presiden sudah ada orang yang menyusun konsepnya. Hanya saja setiap isu atau berita yang di jabarkan di dlam konsep pidato presiden sering kali berlawanan dengan realita yang ada. Untuk itu diperlukan suatu kebijakan presiden sendiri, dan di perlukan juga manusia2 yang menjadi pembantu beliau adalah orang2 yang takut sama Tuhan.

    Pertanyaannya sekarang apakah seorang presiden mengetahui apa yang dia sampaikan adalah kebohongan terhadap publik?

    Suka

  3. Samaranji said

    Assalamu’alaikum, kang Agor,,,

    Duh,,, ko lama banget ngilang kang Agor ??? (Abah haniifa keknya juga ngilang) dari dunia per blogger an.

    Suka

    • Filar Biru said

      @Samaranji

      Si Haniifah nggak ngilang dia sering juga meninjau ke sana kemari, hanya saja belon mau koment, sebab dia di marahi ama bininya hihihihi.

      SALAM

      Suka

  4. Teguh Bayu said

    waduh bala jadi pemimpin kok gak bener.. cuih najis tralala

    Suka

  5. qarrobin said

    @Kang Agorsiloku
    ada tafsir Al Quran yang aneh disini http://qnolednad.blogspot.com/2011/01/tafsir-alquran-dengan-disiplin-ilmu_17.html

    Suka

  6. lovepassword said

    Wah baik hati banget….^_^. Untung yang nilai ulama, jadinya masih pada berbaik sangka ^_^…kalo aku yang nilai pasti kebohongannya lebih banyak lagi …hiks . Tetapi menurutku sih Point paling menyebalkan dari SBY adalah dia selalu menghindar dari menyelesaikan masalah2 penting. Kasus Century cuci tangan, ada pembangunan gedung DPR ya pura2 gak liat, ada kasus rekening antik ya nyanyi di depan terus pura2 lupa di belakang, main gertak2an sama Golkar dan PKS endingnya anti klimaks jadi lawakan. Banyaklah kejadian2 seperti itu. Sampai saya heran, SBY itu sebenarnya emang gak berani atau secara substansial sebenarnya tidak berkuasa, hanya dikendalikan oleh pihak2 lain. Aneh juga….

    Suka

  7. qarrobin said

    Kalo saya merindukan pemimpin yang tegas seperti para pemimpin ketika perang dunia I dan II terjadi, maksud saya tegas dalam menegakkan kebenaran, bukan tegas dalam peperangan yang membuat rakyat menderita

    mungkin karena sekarang adalah zaman damai, jadi pemimpin pada lempem

    seperti kata Nietzsche yang disalahpahami oleh Hitler : “kita butuh peperangan, menarik anak panah tanda kesigapan” kalimat aslinya lupa, kira kira seperti itu maksud Nietzsche, bahwa masa damai akan membuat negara tidak tegas dalam menyikapi permasalahan di masyarakatnya

    Suka

  8. Ayruel said

    saya masukkin 1 lagi :
    merk Susu yang terkontaminasi (bener nggak sich tulisannya)kok tidak diumumkan?

    pemerintah kita ini bagaimana sich..(bodoh apa bodoh)

    Berita seperti ini lama2 akan dimanfa’atkan oleh pihak yang tak bertanggung jawab untuk menjatuhkan berbagai merk susu yang tidak bermasalah atau merk susu yang lagi laris.

    Bagaimanapun juga pemerintah harus mengumumkannya.walau setelah susu bermasalah tersebut diperbaiki,atau sudah dinyatakan aman untuk dikonsumsi.
    Ini Untuk menjaga efek samping dari akibat tidak diberitakan.ini lebih bahaya.

    duch —-bingung…

    Suka

  9. mungkin karena sekarang adalah zaman damai

    Suka

  10. akatsuci said

    mungkin ada pertimbangan lain dari pemerintah,

    Suka

  11. boenks said

    dinegara manapun di dunia manapun dan pemerintahan apapun di dunia inipun, bahwasanya tidak ada pemerintahan yang tidak membohongi rakyatnya, maka tidak perlu menjerit dan demikian itu sudah menjadi ketetapan, ikuti saja karena sekuat apapun jabatan dalam pemerintahan siapapun dalam suatu negara manapun akan berakhir pula seiring perjalanan peradaban manusia, tidak ada gading yang tidak retak tidak ada macan yang tidak meninggalkan belangnya, dan siapapun yang berkuasa ia ulil amri yang hendaknya dipatuhi semampu kita. amiiin ya robbal alamin.

    Suka

Tinggalkan komentar