Sains-Inreligion

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

Undangan : Keren, Asyik, dan Memusingkan di Blog Haniifa

Posted by agorsiloku pada November 25, 2010

Mantap, tapi juga pusing.  Komentar yang bermunculan di blognya Kang Haniifa memusingkan.   Seperti jalan di Dayeuh Kolot atau Kopo di sebelah Kodya Bandung, seperti berebutan jalan di Cililitan dan daerah kemacetan lainnya sepanjang Indonesia.  Komentar yang muncul keluar dari arena postingan, yang bermutu dan yang sekedar mampir datang silih berganti.  Saya kira, pengalaman serupa juga dialami pengunjung blog Beliau ini.  Namun, sepanjang beberapa tahun berbincang melalui blog, keahlian beliau untuk mencampurkan butiran permata dan sampah yang memusingkan memberikan juga beberapa cara pembelajaran yang menarik.

Pertama, mungkin disengaja ya, konsepnya mutiara hanya akan tampak sebagai mutiara kalau bergumul dengan beragam cekikikan yang saking susahnya diikuti, tak jelas datangnya dari mana.  Jadi, harus ada kemauan untuk ekstra memilih mana yang layak diambil dari dialektika perbenturan sudut pandang dengan isi yang sesungguhnya.

Kedua, untuk memahami ujian yang harus dilewati, harus dapat melewati batas kesabaran dan berpikir dan berasa secara objektif pada pokok-pokok yang mau kita ambil manfaatnya.  Kalau mau beradu ’emosi’… ha..ha…ha… maka diskusi dengan Kang Haniifa akan mantap.  Saya sudah kerap kali mengikuti tebaran komentarnya, sehingga melupakan materi yang dipostingkan.

Ketiga, konsentrasi pada objektifitas yang dipostingkan dan komentar yang berkait dengan postingan.  Ingatan beliau cukup baik untuk mengingat postingan lama dan baru.  Saya harus terbuka menyampaikan pula bahwa di luar urusan brain-storming (brain = otak, storm = badai), saya merasa Beliau berkontribusi dalam menyajikan informasi dari kekuatan kitab petunjukNya.  Baik melalui pendekatan bahasa Al Qur’an, pendekatan matematis dan logika, maupun penggunaan term-term pemahaman yang memurnikan.   Penolakan terhadap pencampuradukan pemahaman yang boleh jadi menimbulkan “kebatilan” diobok-obok, seperti tugas rinso untuk membersihkan pakaian kotor….

Yang ketiga itulah yang penting.  Yang memusingkan, kalau mau, nih contohnya : Kebenaran Vs Kebetulan.   Bisa sampai ke rumusan dari dalil Phytagoras dan pembuktian konstruksi benar sama dengan betul 😀 .  Pembahasannya begitu serius dan mendalam.  Tapi, entah mau memahaminya bagaimana…  dan pada sub postingan, baru masuk ke tema postingan tentang Pusat Bumi.  Pembahasan serius, tentu saja banyak dijumpai, termasuk yang saya melengkapi pengetahuan, misalnya tentang Al Faatihah. Beliau tidak hanya mengutip dan menyebarkan, namun juga sekaligus memaparkan dan menganalisis.  Inilah menariknya, karena dengan begitu, tidak menelan mentah-mentah makanan masak yang sudah tersaji.  Apa yang datang sebagai berita, seksamailah….

Kita hadir di suatu masa, dimana teks tersembunyi dan tersimpan di balik gunung di seberang lautan, muncul dalam berbagai dalil.  Sebaran teknologi internet, bukan lagi orang berada pada kekurangan informasi, namun penuh dengan penumpukan informasi, baik yang menyegarkan maupun yang halus, sesat dan dengan sangat halus menyesatkan pandangan.

Dalam ragam derap, kita butuh yang konsisten dan tegak tanpa basa-basi.  Memandang tanpa dengan kesungguhan, tanpa usah “terperosok”  pada keharusan untuk mengikuti beragam-ragam sumber yang menambah-nambah keyakinan-keyakinan tambahan atas nama sumber-sumber tambahan yang kerap diagungkan lebih dari sumber utamanya.   Toh di dalam sumber utama, secara terperinci (seperti ditegasi dalam QS 6:114).

Tag :

Catatan ini sekedar menyampaikan undangan untuk rekan yang sudi berkunjung ke sini untuk menelisik, menyalahkan dan mencaci maki Blog Kang Haniifa.

Sekaligus sebagai apresiasi untuk menegakkan kontribusi akal dan hati.

Biar saya bisa ikutan cekikixxx an…. 😀

(Kalau di blog sini… mohon maaf, tentulah akan didelete).

102 Tanggapan to “Undangan : Keren, Asyik, dan Memusingkan di Blog Haniifa”

  1. RM Haniifa PG itu Jenius bin nyleneh hi hi hi . Kalo nggak , dengan egoku yang sebesar kolorku , masakan dia bisa kuangkat jadi guru TKku hiks hiks.

    Terlepas setuju tidak setuju, pendapatnya memang biasanya sih tidak terlalu pasaran atau asal anut grubyug.
    =============================================================================================
    Kedua, untuk memahami ujian yang harus dilewati, harus dapat melewati batas kesabaran dan berpikir dan berasa secara objektif pada pokok-pokok yang mau kita ambil manfaatnya. Kalau mau beradu ‘emosi’… ha..ha…ha… maka diskusi dengan Kang Haniifa akan mantap. Saya sudah kerap kali mengikuti tebaran komentarnya, sehingga melupakan materi yang dipostingkan. ===> ^_^ ^_^ ^_^

    ===> Biasanya sih akibatnya bisa ada dua pilihan :
    Ada orang yang males memilah memilih sehingga kemudian milih pergi ^_^
    Ada juga yang melihat dengan esmosi saja sehingga malah terbawa irama berbalas pantun ^_^
    Berbahagialah yang bisa memilah dan menyaring dan memahami manusia pinter seperti dia ^_^

    Suka

    • agorsiloku said

      RM Haniifa PG memang jenius bin nyleneh…hi..hi..hi…, ada banyak uraian yang memang cukup jernih kalau mau disimak. Tidak banyak blog yang kualitas isinya menegasi hitam putih dalam beragama tegas kemana “semestinya” bersikap.

      Suka

  2. Roy Rey said

    Hihihihih…
    Sependapat ama nyang diatas (Love Password)….
    Klo si “abah”(baca;haniifa) lagi sewot, ngikut sewot plus kaga jelas
    Klo si “abah” lagi bener/cucok, manggut2 ajah
    Intinya dibawa asyik ajah…

    nb.tips berdebat ama abah haniif….
    Jangan ampe salah ketik/paham, baca pelan2, renungi, jgn lupa kudu peri2 open mind..
    Insya Allah.. dapet ilmunyah beliau… 🙂

    Suka

  3. Filar Biru said

    Kita ambil aja yang baiknya, gitu aja repot.

    Mas Agor, maaf kalau kemarin2 saya sedikit sewit sama mas Agor. saya kesini karena tali silahturahmi.

    salam

    Suka

    • agorsiloku said

      gpp Mas Filar, saya juga mencoba memahami semangat yang Mas sampaikan di blog Mas. Sedangkan saya melihat dari sisi lain. Saya search di gugel, berapa banyak hasil search link yang dirujuk dan artikel yang dimuat pada link tersebut. Kemana saja nge-linknya. Pertanyaan kemudian untuk sy : apakah saya akan turut “mempopulerkan” atau paling tidak memperbanyak orang yang akan search ke artikel-artikel yang jelas positioning-nya.
      Di sisi lain, tentu ada bedanya, yang memfitnah dan memperolok-olokan agama dengan yang mencari pemahaman agama. Berikutnya, saya khawatir juga malah jawaban detil bisa menambah kopi pais artikel yang disempurnakan untuk kemudian tetap dibumbui prasangka dan fitnah.
      Ini tentu hanya satu cara pandang.
      Soal ditegur…, alhamdulillah, itu tetap sebagai pengingat tali silaturahmi. Saya tetap berkunjung tanpa prasangka dan melihat serta membaca pula semua komentar yang tersaji.
      Wassalam, agor

      Suka

      • Filar Biru said

        Assalamualaikum

        terimakasih atas atensinya, sungguh apa yang Mas Agor katakan adalah sesuai dengan isi hati nurani saya. Namun sebelumnya saya berlindung kepada Allah SWT kalau memang di dalam postingan artikel2 saya itu ada kesalahan2. Itulah gunanya teman untuk berbagi. Dan saya tidak akan menolak kalau ada di antara teman2 kita memberikan masukan seperti Wura Wuri yang selalu memberikan masukan bagi saya, dan itu sangat memperkaya ilmu yang ada pada saya dan tentu juga teman2 sesama muslim.

        Dan sayapun berlindung kepda Allah dari kejahatan dari diri saya sendiri, sebab tidak ada manusia yang sempurna, mudah-mudahan apa yang saya lakukan ini mendapat nilai2 positifnya. Kalaupun saya salah sesungguhnya saya telah berusaha untuk melakukan yang terbaik.

        Seperti kata pepatah “lebih baik melakukan kesalahan dari pada tidak melakukan sama sekali.”

        SALAM

        Suka

  4. yg ngikutin setahun lebih … udeh apal adat2tan beliau 😆 jd kapan ikut nimbrung … kapan nonton doank 😆

    Suka

  5. The70No said

    Klo menurut daku, beliau itu pelik dan njlimet serta super bikin mumet
    jd memang kudu sabar dan teliti 😦

    Suka

  6. Samaranji said

    Mau kasih pendapat, tp ko baru 2 bln y sy ngikutin majlisnya Abah @ haniifa (pinjem panggilan mas @roy pd beliau, n i like it).

    Beliau mengajak qt kritis mengkonsumsi berbagai informasi, saat keraguan muncul beliau mengajak kembali pd kitab suci. Beliau memahami masing2 potensi qt dan dng potensi yg berbeda2 itu diarahkan utk berkonstribusi bagi kemurnian aqidah, istiqomah dalam da’wah, dng harapan membawa rahmat bagi nusa, bangsa dan semesta.

    Suka

    • agorsiloku said

      Iya Kang… karena itu, mungkin ada baiknya agor undang rekan yang lainnya ikut berkunjung, menyimak dan sekaligus mengkritisi atau yang belum lengkap dalam postingan atau komentar Beliau… siapa saling melengkapi….

      Suka

  7. syro said

    urun rembuk,
    salam kenal semua.
    ajaran kang haniifa ini belum pernah ku temui di web.
    kalau koment kayak tetangga jauhku salah satunya kang MH.

    Suka

    • agorsiloku said

      Salam kembali Kang Syairo.
      Betul memang, postingan Kang Haniifa bukan postingan pasaran, jadi jarang dapat padanannya di web. Itu kekhasannya yang membuat kita harus geleng-geleng pada sebagian kecil analisisnya dan komentarnya dan angguk-angguk pada sebagaian besar postingan dan komentarnya.
      Saya sendiri terapresiasi atas perhatian yang seksama pada logika Al Qur’an yang diulas beliau. Menurut agor, ulasannya memperkaya khasanah pembahasan dan penafsiran AQ sehingga ada wawasan/cara pandang yang ikut memperluas horison pemahaman….

      Suka

  8. masyono9 said

    Assamu’alaikum wrwb,
    Ada sedikit penasaran yg selama ini saya rasakan, krn sebenarnya ingin berdiskusi dg Haniifa face to face entah dimana dia berada, namun dia selalu menghindar, ok saya memahaminya.

    Yang paling seneng saya selalu panggil Haniifa utk bantu saya, kalau sy sdg diskusi dngan orang gila, ini makanan haniifa nih, shg sy cukup jadi penonton antara orang gila lawan wong edannnn
    Sory Haniifa, sy selalu butuh bantuanmu utk menghadapi org gila dlm sebuah diskusi sehingga sy bisa ketawa2 sendiri

    Suka

    • agorsiloku said

      Wassalamu’alaikum Mas Yono…
      Mungkin Kang Haniifa tidak ingin menghindar, mungkin hanya karena kesibukan saja atau seperti sebagian blogger. Apalah artinya sebuah nama dan pertemuan, yang penting adalah berkongsi karena memiliki tujuan dan persepsi yang relatif sama. Inilah memang dunia nyata (internet) dimana kolaborasi bukan lagi pertemuan fisik, tapi bertemunya gagasan-gagasan dengan pamrih untuk mendapatkan pemahaman petunjukNya, Pemilik semua ilmu.
      Wassalam, agor

      Suka

  9. masyono9 said

    @Haniifa,,,, saya selalu membutihkannya disaat diskusi saya dg orang gila yg memiliki pendapat ngawur tp ngotot tanpa dilandasi dg logika dan data pendukung.
    Untuk menghadapinya saya kasihkan haniifa utk ngrecokinya biar modarrrrrr.

    Tks Haniifa yg setia membantuku selama ini.

    Suka

  10. qarrobin said

    @Haniifa,,,,beliau orangnya gigih seperti khalifah umar bin khatab
    tentang dalil phytagoras, ternyata bisa menjelaskan gravitasi, dan faktor Lorentz ternyata sama dengan dalil phytagoras

    linknya disini http://qarrobin.wordpress.com/2010/11/29/massa-kelajuan-sama-dengan-massa-gravitasi/

    Suka

    • agorsiloku said

      he..he..he… betul Kang, tentu saja dalil phytagoras bisa dipakai karena emang sih.. itu penyederhanaan yang terbukti efektif untuk mengukur berbagai kepentingan persamaan kuadrat, dipakai dalam banyak sekali bidang pengetahuan teknik. Persamaan yang sama gemerlapnya dengan persamaan f=m.a
      Oh ya, kang.. tolong kritsi kembali soal masa depan yang sudah terjadi itu dari sudut akang… di situ kan sy protes besar-besaran sama akang..
      Wassalam, agor.

      Suka

  11. Oh tak kirain Undangan Nikah Mas Haniifa alias madu3 :mrgreen:

    Suka

  12. Roy Rey said

    Hihihihihi…
    Ngemenk2 si “abah” manah yah…?

    Bah… Abah Haniif…. aya nu geulis yeuh…!!!

    Suka

  13. jelasnggak said

    Hanifa itu super cerdas..

    Saking cerdasnya dia pernah berkata 0/0 = 1

    He he he..

    ampun.

    Suka

    • agorsiloku said

      Diskusi 0/0=1 adalah diskusi pahit dan manis 😀 karena “teknologi” matematika memang mengisyaratkan untuk mendefinisikan “nol” sebagai sebuah bilangan tertentu (dan tak tentu), baik dari sisi kiri mendekati nol (negatif limit ke nol atau dari arah kanan). Nol adalah zero bukan null (empty).
      Hal kedua, pendefinisian 0/0=1 adalah masuk akal sekaligus tidak masuk akal pada saat yang sama. Sebagaian ahli masih mempertanyakan dan mendiskusikannya seperti mendefinisikan 0 pangkat 0 =1 karena semua yang dipangkatkan nol adalah 1. Lalu nol pangkat nol, masa harus 1?. Kita bisa katakan, yang berkuasa itu 1, bukan nol.

      Tak terdefinisi dan teknologi matematika masih mbingungi karena juga tidak ada pendefinisian seperti c + c = c (kecepatan cahaya + kecepatan cahaya) = kecepatan cahaya. Karena dalam alam semesta fisik tidak ada yang lebih cepat dari cahaya. Bukankah teori relatifitas bahwa pergerakan benda mendekati atau hampir mendekati kecepatan cahaya, maka tidak ada perbedaan diamati dari koordinat pengamat manapun. Selama masih jauh dari kecepatan cahaya, maka urusan cukup ditangani oleh rumus Newton saja deh. Tapi ketika sampai di perumusan relatifitas, maka waktu dan jarak juga menjadi memanjang dan memendek.
      Cuma bagaimana menjelaskan reposisi 0/0=1 di dunia fakta. Relatifitas menjadi logis karena ada di dunia fakta. Sedangkan 0/0=1 sepenuhnya masih ada di dunia matematika, belum dijelaskan ke dunia nyata.
      Jika kita mau mempelajari lebih jauh ke aljabar abstrak, maka interpretasi ke “alam” pembagi nol akan ditemukan, tanpa memiliki invers perkalian.

      Faktanya, uraian Kang Haniifa untuk menjabarkan abstraksi ke alam berpikir logika juga masih tertatih-tatih. Namun, itu bukan berarti tidak bisa dirumuskan. Hanya ketidaktentuan dari perumusan tetap membutuhkan interpretasi akal, seperti ketika orang belajar memahami bahwa paradoks itu apakah ada atau sebenarnya hanya sebuah prasangkaan belaka. Dan itu memang topik dari pertanyaan tentang :”kesempurnaan matematika”, sehingga sebagaian ahli juga masih menyatakan masalah seperti ini masih berada di “cacat matematika”.

      Suka

    • @Bapake Jell
      Bejinih aja…
      Sampean tahunya perkalian sejak tk adalah:

      3 x 5 = 3 + 3 + 3 + 3 + 3 = 15
      3 x 5 = 5 + 5 + 5 = 15

      Here 3 and 5 are the “factors” and 15 is the “product”.

      Multiplication with set theory

      Cartesian product:
      http://en.wikipedia.org/wiki/Multiplication

      Tolong sampaiken pada para pahkar ahlul sempoa, bahwa kata @Oom Haniifa, metoda aritmetika seperti itu tidak salah tapi kuno bin butut… hehehe…

      Sayah kasih waktu seminggu buwat menyanggah bahwa statemen sayah salah…

      ( 😀 tapi sepertinya walaupun diberi waktu 100 tahunpun, para Doktor Matematika “ahlul sempoa” tidak tahu metodanya… hehehe… )

      Suka

      • agorsiloku said

        ini memang persoalan ahlul sempoa yang serius, angka menjadi makna karena memang kita harus memindahkannya pada pengertian akal di lingkungan yang dipenuhi aljabar abstrak… Kita memang akan tertatih-tatih memahamkan dalam interpretasi akal….

        Suka

      • agorsiloku said

        100 tahun?, bahkan sudah berbelas abad masih masalah…. 😀

        Suka

      • Rubon said

        @All
        Mudah-mudahan kurang dari satu minggu ini, dari aljabar abstrak diatas bisa diterima menjadi sebuah penalaran secara logis. Dan sebelum mencaci maki beliau, ada baiknya rekan-rekan berhati-hati: “retorika”

        3 x 4 = 3 + 3 + 3 + 3 = 12
        Here 3 and 4 are the “factors” and 12 is the “product”.

        3 x 5 = 3 + 3 + 3 + 3 + 3 = 15
        Cartesian product: tidak salah tapi… :mrgreen:

        Suka

      • agorsiloku said

        Betul Kang, di sinilah kita akan tertatih-tatih habis-habisan….
        Saya ingat dengan kisah dibukukannya Riwayat Sang Kala (The Brief History of Time), editornya bilang : satu tambahan rumus pada buku fenomenal karya Oom Stephen ini akan mengurangi penjualannya ribuan eksemplar….
        Bagaimana mengekstrasi abstraksi menjadi bahasa populer.
        Namun, itu juga adalah sebuah perjalanan yang panjang yang harus disabari….
        Saya jadi ingat ada ilmuwan fisika bilang (lupa namanya), kalau ada orang mengatakan sudah mengerti teori relativitas… artinya orang itu nggak ngerti sama sekali teori adiluhung itu….. :mrgreen:
        Jadi, agor juga hanya separuh mengerti dan separuh tidak mengerti (lalu dikalikan dua) maka mengerti = tidak mengerti 😀
        Dunia matematika, sempoa, berhitung, aritmetika memang dunia yang aneh…

        Suka

      • Rubon said

        Insya Allah, saya sependapat dengan Akang

        Tak terdefinisi dan teknologi matematika masih mbingungi karena juga tidak ada pendefinisian seperti c + c = c (kecepatan cahaya + kecepatan cahaya) = kecepatan cahaya. Karena dalam alam semesta fisik tidak ada yang lebih cepat dari cahaya.

        @Oom Albert Einstein menyatakan bahwa “sejauh hukum-hukum matematika merujuk kepada kenyataan, mereka tidaklah pasti; dan sejauh mereka pasti, mereka tidak merujuk kepada kenyataan”

        Jika saja penalaran secara logis dari Cartesian product n x a, jika n=a maka a^2 (eksponen)

        E = m.c^2 menjadi tidak logis :mrgreen:

        Suka

      • agorsiloku said

        E = m.c^2 menjadi tidak logis :mrgreen:
        ha..ha…ha…
        —–
        @Oom Albert Einstein menyatakan bahwa “sejauh hukum-hukum matematika merujuk kepada kenyataan, mereka tidaklah pasti; dan sejauh mereka pasti, mereka tidak merujuk kepada kenyataan”
        —–
        memang betul tuh si Oom, begitu kita merujuk pada kenyataan maka 2 apel dikurangi 1 apel, maka kita bertanya lagi -1 apel (adakah nyata kurang satu apel). Bilangan negatif saja di dunia nyata udah nggak nyata… he..he..he.. matematika eh berhitung emang mumet..
        ——

        Suka

    • Cekixkix said

      @Om Jelasnggak
      Kheknya Matimatian Kresten lebih cerdar lagih

      Tuh@n Yesus + Roh + Bapak ?
      1 + 1 + 1 = 1 … Cekixkix…kix..kix… 😆

      Suka

      • agorsiloku said

        Hus.. jangan dibahas di sini, karena ini keluar dari logika, keluar dari pemaknaan tauhid, dan keluar pula dari perumusan matematis. Mereka sendiri tidak mampu menerangkan kesempurnaan perumusannya.
        Tapi, mohon maaf Kang Cekixkix… masalah ini jangan dibahas di blog agor ya. Meski agor sangat maklum perkara ini adalah salah satu kegelisahan terbesar dari saudara-saudara sebangsa dan semanusia dalam menyikapi dan memahami deterministik keesaan ….
        Salam canda, agor.

        Suka

      • Jelasnggak said

        @Cekixkix,

        Justru trinitas kristen itu logis.
        Karena berangkat dari pemikiran Tuh@n Maha Kuasa.
        Kecuali kalau kamu tidak percaya bahwa TuH@n itu maha kuasa.

        Suka

      • cekixkix said

        @Om Jelasnggak
        Kheknya elo kagak lulus teka yeh… 😛
        Tuhan yang Maha Esa, coba elo tengok sila pertama dari Pansila… Cekixkix…kix…kix…

        Suka

    • Cekixkix said

      @Om Jelasnggak
      Kheknya elo kudu kumpulin para Prof. Doktor Matimatian nyang bikin postULAT ato “Multiplication with set theory modern” n x a … 😆

      Klo nggak, nyerah ajah deh dari pada elo keburu pikun… Cekixkix…kix…kix…

      Suka

    • @jelasnggak murid TKku tercinta : Ternyata dikau sedemikian ngefans padaku …hiks..baru ditinggal sebentar saja terus nguber aja…kayak anak ayam kehilangan kekasih …Hi Hi Hi …Apa kabarmu cah …? Ooo baik iya ? baguslah.

      Saking cerdasnya dia pernah berkata 0/0 = 1 ===> Ooo gitu ya…coba kamu jelaskan padaku…Kalo 0/0 itu sama dengan berapa sih ? Hik hiks…

      RM Haniifa PG itu emang pendapatnya kadangkala original luar biasa, lha untuk mencapai tahap itu , kamu butuh proses yang sangat panjang , cah. Selama ini kan kamu paling banter cuma niru niru …makanya kamu TK terus gak bisa berkembang. Karena kamu bahkan cuma niru, copi paste , kutip sana sini pun sudah bangga . Lha orang kalo cuma ngutip saja bangga itu masih amatir, masih TK. Lha kutipan itu cuma perlu untuk sekedar menguatkan pendapat, gitu…hi hi hi

      Lha dari TK mestinya kamu belajar dalam keTK an mu itu, setelah itu kamu harus berani mengemukakan pendapatmu sendiri, setelah kamu punya ilmu. Gak kayak sekarang, ilmu saja baru ilmu niup plembungan sudah jumpalitan… ^_^

      hik hiks..

      SaLAM Cah….

      Suka

    • Rubon said

      Bung Jelasnggak, waktu berjalan terus !! :mrgreen:

      Suka

    • Jelasnggak said

      Di dalam matematika ada yg namanya OPERATOR :
      -Penjumlahan
      -Pengurangan
      -Perkalian
      -Pembagian

      Setiap operator memiliki “karakteristik” masing2

      @haniifa (si mulut kotor 😆 )
      Kamu ini aneh.
      Kamu berusaha menjelaskan masalah pembagian dengan perkalian, ketika keduanya walaupun memiliki keterhubungan, tetapi juga memiliki perbedaan.

      Operator pembagi memiliki satu karakteristik :
      Apapun jika di bagi dengan bilangan “0” hasilnya akan menjadi tak berarti/tak terdefinisi.

      memang benar x/x=1 tapi dengan syarat x1

      Coba bayangkan dengan akal sehat (bukan akal abstrak 😆 )

      Di meja tersedia 10 apel dan di sekitar meja ada duduk 5 anak.
      10 Apel akan di bagikan kepada 5 anak.
      Jadi setiap anak akan mendapat 10/5 = 2 apel.

      Pinter. Tepuk tangan. Plok2

      Sekarang.

      Di meja tersedia 10 apel dan di sekitar meja TIDAK ADA yang duduk.
      10 apel akan dibagikan kepada anak-anak yang tidak ada di sekitar meja.
      Berapa apel akan di berikan kepada anak-anak yang TIDAK ADA ituuu…?

      Yang menjadi masalah itu adalah “sang pembagi”, bukannya “yang dibagi”. yang ingin ditekankan di sini adalah pembagian dengan nolnya.

      Lebih lanjut..

      Jika tidak ada Apel di meja, dan tidak ada anak yang duduk di sekitar meja,….
      Berapa apel yg akan dibagikan kepada anak-anak yang tidak duduk di meja itu…….??????

      Nah, kalau haniifa menjawab 0 (apel)/ 0 (anak) = 1 … maka saya katakan haniifa itu super cerdas…

      **Tidak ada apel yg akan di bagikan, dibagi dengan, tidak ada anak yg harus mendapat apel, hasilnya adalah SATU APEL**

      Subhanah..

      *Satu contoh saja bisa membatalkan pernyataan 0/0=1*

      Eitzzz belum selesai..

      ketika saya coba menghitung 0/0 menggunakan SEMPOA, hasilnya adalah : saya cekikikan.

      berdasarkan haniifa 0/0=1,
      Berdasarkan saya 0/0 = cekikikan (gimana ngga cekikikan, yg dibagi tidak ada, yang membagi juga tidak ada… 😆 )

      Dengan begitu, didapat :

      0/0 = 1 = cekikikan

      atau

      1 = cekikikan. (rumus baru matematika)

      .
      .
      Jadi kalau anda ingin beli 2 baju di toko, cukup cekikikan dua kali, maka pedagang akan ngerti!

      +Jelasnggak : Mas, saya mau beli baju dong di toko njenengan
      -Pedangang : Oke mas, … mau ambil berapa mas jel…?
      +jelasnggak : kikikik …kikikik…
      -Pedagang : Oooo… mau ambil 2

      Ampun

      Suka

      • rubon said

        Bung Jelasnggak, kalau apelnya masih bentuk bunga atau dengan kata lain bisa jadi 1 Apel atau bunganya gugur √-1 dibagikan kepada Manusia nggak Jelas :mrgreen: √-1

        √-1/√-1 = Bung Jelasnggak :mrgreen:

        Suka

      • cekixkix said

        +Om Jelasnggak : mang beli apel nyang belon jadi (-1)
        -Tukang kain : Emang buat siape @Om ?!
        +Om Jelasnggak : Buat anak nyang belon lahir (-1)
        -Tukang Parkir : Lha anaknya belon lahir, gimane ngitungnye.
        +@Om Jelasnggak : Terserah gue, mo lahir mo kagak… pokonye itu anak harus makan ape.
        -Tukang Kebun : Ohh… kalau gitu, elo tunggu pohon apel berbuah durian… Cekixkix…kix…
        +@Om Jelasnggak: Oke, gue tunggu di RSJ… 😆 😆
        -Cekixkix : Cekixkix = Cekixkix…. 😆

        Suka

      • cekixkix said

        Nah, kalau @Om Jelasnggak menjawab -1 (bunga apel)/ -1 (anak belon lahir) = 1 … maka saya katakan @Om Jelasnggak itu ada di RSJ … Cekixkix…kix…kix……

        **Belon jadi apel yg akan di bagikan, dibagi dengan, belon ada anak nyang lahir harus mendapat apel, hasilnya adalah SATU+APEL+BAPA = TRINITAS ** 😆 😆

        Halo kuya… Cekixkix…kix…kix…

        Suka

      • Jelasnggak said

        hi hi.. lucu.

        saya baru tahu kalau arti minus (-) di dalam matematika itu berarti BELUM JADI.

        Wah,

        Bisa muncul rumus baru tuh,

        -1 = belum jadi apel
        -1 = belum jadi anak

        dimana tanda minus (-) = “belum jadi”

        Kesimpulan,

        1 = apel = anak

        Kalau mau beli 3 apel, tinggal sebut saja 3 anak.

        Pedangang : “Beli apel berapa banyak , jel”
        Jelasnggak : “3 Anak”

        .
        .

        Hebat banget……. kalah tuh avicenaa

        Suka

      • Jelasnggak said

        @Rubon,

        Kalau apelnya belum jadi, tinggal di ganti saja “apel” dengan “apel yg belum jadi”
        Atau bisa juga ganti “apel” dengan “bunga apel yg gugur”

        Ngga usah repot di tambahi tanda minus (-)

        Suka

      • rubon said

        Jadi menurut anda 1 apel dibagi 1 anak = 1 apel :mrgreen:
        Dan anaknya jadi imajiner … hehehe…

        Suka

      • Jelasnggak said

        @Rubon,

        Tampaknya kamu belum ngerti (atau saya yg bingung nih :mrgreen: )

        Nih saya jelasin lagi.

        Kamu kan berkata:

        Bung Jelasnggak, kalau apelnya masih bentuk bunga atau dengan kata lain bisa jadi 1 Apel atau bunganya gugur √-1 dibagikan kepada Manusia nggak Jelas :mrgreen: √-1

        √-1/√-1 = Bung Jelasnggak :mrgreen:

        Nah,..

        saya coba jelasin,

        Kalau apelnya masih bentuk bunga, itu namanya bukan apel lagi,.. tapi namanya menjadi “apel dalam bentuk bunga”

        Kalau bunga apelnya gugur, itu namanya bukan apel lagi, tapi, … menjadi “apel yg bunganya gugur”.

        Jadi kita ngga usah refot-refot nambahi tanda (-) atau tanda apalah..

        Ceritanya juga udah lain..

        .
        .

        susah ya ..?

        Suka

      • rubon said

        √-1/√-1 = 1
        -1/-1 = 1
        sin(0)/sin(0) = 1
        sin(x)/sin(x) = 1
        … hehehe….

        Suka

      • Jelasnggak said

        √-1/√-1 = 1
        -1/-1 = 1
        sin(0)/sin(0) = 1
        sin(x)/sin(x) = 1
        … hehehe….

        Buset deh..

        X/X = 1 jika X Bukan 0

        Contoh kamu:

        sin(0)/sin(0) = 0/0
        Disini X = sin(0) = 0

        Karena X = 0 maka, tidak berlaku X/X = 1

        ck..ck..ck

        Saya saja yg ngga ahli matematik sudah paham.

        Suka

      • rubon said

        sin(x)/sin(x)
        menurut anda “Karena X = 0 maka, tidak berlaku X/X = 1

        Kalau x=90 atau x=180 atau x=360 ? hehehe…..

        Suka

      • Jelasnggak said

        Aduh bro.. susah banget jelasinnya..

        gimana ya.

        x yang itu.. beda dengan x yang ini… gitu lho… ( tambah binun kan.? )

        .
        .
        ganti aja deh..

        Y/Y = 1 jika Y bukan 0

        sin(x)/sin(x) = 1 jika x bukan 0
        Karena jika x = 0 maka Y menjadi 0
        sehingga syarat persamaan di atas tidak terpenuhi.

        Kalau x=90
        Y/Y = sin(90)/sin(90)
        karena sin(90) = 1 maka syarat menjadi terpenuhi, maka hasil dari persamaan Y/Y adalah 1

        Kalau x=180, syarat tidak terpenuhi
        Kalau x=360, sama, syarat tidak terpenuhi.

        ..

        wah…

        kalau masih belum ngerti juga sih saya capek deehh

        Suka

      • rubon said

        f(x) = x … .x bukan 0
        f(x) = cos(x) .. x bukan apel
        f(x) = sin(x)… x bukan anak… hehehe….

        Suka

      • Jelasnggak said

        Capek deh

        Suka

      • rubon said

        sin(x) fungsi
        s/x fungsi maka 0/0 = 1 … hehehe….

        Suka

      • Jelasnggak said

        Padahal sudah dijelaskan…

        sejelas-jelasnnya

        di sini :

        Undangan : Keren, Asyik, dan Memusingkan di Blog Haniifa

        Bung Rubon itu sebenarnya pintar…

        Hanya kurang fokus saja… he he he…

        Bro tau cerebrovit ? ada kok di apotik terdekat.

        Suka

      • rubon said

        hehehe… menurut anda sendiri “AY/Y = 1 jika Y bukan 0 ”

        Undangan : Keren, Asyik, dan Memusingkan di Blog Haniifa

        Fokus/Fokus = 1
        F/F = 1
        maka sin(90)/sin(90) = 1 dan cos(90)/cos(90) =1 … hahaha…

        Suka

      • Jelasnggak said

        cos(90) = 0

        Y = cos(90)

        Y = 0

        AY/Y = 1 jika Y bukan 0

        Y-nya saja 0
        (syaratnya saja tak terpenuhi, gimana mau lanjut )…

        Dari kemarin-kemarin sudah dijelasin bahwa cos(x) itu tidak sama dengan x.

        capek deh.

        Suka

      • rubon said

        cos(Y)/cos(Y) = 1 dengan Y = Apel :mrgreen:

        Suka

    • Jelasnggak said

      ralat

      memang benar x/x=1 tapi dengan syarat x1

      seharusnya

      memang benar x/x=1 tapi dengan syarat x BUKAN 0

      terima kasih

      Suka

  14. Assalaamu’alaikum Mas Argosiloku…

    Subhanallah… apakah saya bisa diterima untuk bersama di sini. Salam kenal dulu mas Argo. Saya kemari atas undangan Om Cekixkix… hehehe (selalu ketawa setiap kali menyebut dan menulis nama ini, kok bisa begitu ya Om.)Entahlah kenapa Om Cekixkix (hehehe) menjemput hadir ke mari? Boleh jawab Om. Buat saya bingung dong kerana yang rame di sini semuanya Om-om belaka. saya menaruh bimbang nih akan keselamatan saya… hehehe.

    Wah… Seperti masuk ke blog Mas Haniifa sahaja nih. Apakah anda berdua ini saudara dekat atau sahabat karib sehingga blognya sama dan isiannya juga lebih kurang dan kurang lebih. Salut ya.

    Sejujurnya, sepanjang mengenali mas Haniifa melalui blog beliau dalam hampir setahun ini, beliau sahabat yang sangat baik dan menghargai persahabatan. Kalo orang lain pusing dengan apa yang disampaikannya, saya malahan tidak, senang dan tenang. kenapa ? kerana saya tidak ikut serta membahaskan apa yang digilai oleh semua orang di blog beliau. hal ini membedakan saya dengan sekalian yang pusing itu.

    Buat mas Haniifa, salut kerana mas Argo sudi memberi kredit ke blog mas walau beliau memberi saran untuk menelisik, menyalahkan dan mencaci maki Blog Kang Haniifa. Ahhh.. saya ngga tega mas Argo. Namun, seperti biasa saya adalah seorang muslimah yang tidak mahu turut serta berbuat demikian kecuali untuk menasihat dan membaca apa yang ingin diketahui sebagai pengetahuan. Nice to know you, mas Haniifa. Thanks to be my friend.

    Insya Allah, saya akan berusaha untuk mengunjungi blog mas Argo jika kehadiran saya diterima di sini dan tentu sekali kerana mas Argo juga sahabat kepada mas Haniifa. Hmmm.. mahu nanya soalan besar ni mas, Apakah mas Argo ni juga Om Cekixkix (hehehe) ?

    Salam kenal dan mesra dari saya di sarikei, Sarawak, Malaysia. 😀

    Suka

    • agorsiloku said

      Wa’alaikum salaam Mba Siti Fatimah,
      Terimakasih kesudiannya berkunjung ke blog agor dan menorehkan pena di sini.
      Saya mengaku bersahabat dengan Akang Haniifa sebagai pengingat dan guru saya di internet.
      Banyak uraian Beliau yang menarik dan menggugah, yang membuat saya harus banyak belajar ….
      Yang bersudi hati menelisik, menyalahkan, dan jika perlu menegur bahkan mencaci maki ketajaman postingan Kang Haniifa tentunya, insya Allah akan membuat pedang tajam papan ketiknya menjadi kian tajam mengulas dan memaparkan ilmunya. Bukankah pedang terasah dan kian tajam karena beradu tajam atau meluluhlantakan batu asah yang digosoknya?. Sedangkan pujian (caci maki) akan menenggelamkan pedang ke sarungnya. Karena itu, saya mencoba mendebet khasanah Kang Haniifa ke dalam blog agor.
      Beliau yang saya kenali adalah Kang Haniifa dan segala perangkat maya-nya, kesabaran, keikhlasan, dan juga ketajaman penanya.

      Apakah mas Argo ni juga Om Cekixkix (hehehe) ?

      Pertanyaan ini sama dengan pertanyaan, apakah inti bahasa dan cara agor berkomentar sama dengan Om ketawa ketiwi itu?.
      Kalau saya menjawab bohong saya akan menjawab ya.
      Kalau saya menjawab jujur saya akan menjawab tidak tahu
      Kalau saya menjawab dalam prasangkaan, maka saya akan menyimpan pengetahuan ini di dalam hati saja.

      Salam kenal dan teriring hormat agor untuk Ibu Fatimah 😀

      Suka

  15. Roy Rey said

    Here we go again…..
    siapkan teecar, kupi, dan udut….

    Suka

  16. rubon said

    Bung Jelasnggak
    Tolong beri penjelasan berapa ∞ x 0 ?
    1 / ∞ = 0 ?
    2 / ∞ = 0 ?
    99 / ∞ = 0 ?
    n / ∞ = 0 ?

    Suka

  17. Roy Rey said

    @all
    Analoginyah koq apel yah?…..
    WKAKAKAKAKAKAKAKAKKAKAKKKKhhhhHHHH….

    Sakit perut sayah… 😆

    Suka

  18. debat yang panjang…

    10/10 =
    100/100 =

    apel/apel =

    0/0 =

    Suka

  19. Unik juga

    Suka

  20. […] hujan tiada angin datang tampa diundang, @Mas Muh. Taufiq Hidayat uring-uringan pada blog yang saya kelola ini, walaupun baru bebera saat […]

    Suka

  21. @Kang Agorsiloku
    Beliau ini datang dari arah mana yah ?! 😀
    … kok ujug-ujug ngamuk ngak karu-karuan … hikz.

    Suka

  22. menurut sayahnya itulah kelebihan si abah dalam menyampaikan sebuah ide atau gagasan beliau….tajam…terkesan sarkatis bagi yang baru mengenal beliau…hehehehehe….

    Suka

  23. Hamdani said

    Assalamu’alaikum

    Salam kenal kepada semua penghuni sini 😀
    Baru sebentar saya jalan2 di blog Mas Haniifa, dan saya tertarik untuk terus mengikuti sepak terjangnya.
    Jujur saya sedikit terkesima dengan cara Mas Hanifa berdiskusi dan berdebat, dan dengan keluasan pengetahuannya. Hal ini membuat sepanjang saya membaca artikel maupun komentar2 Mas Hanifa, saya juga sambil mencari-cari dimana kelemahan orang ini 😀 hee. karena saya yakin setiap orang pasti memiliki kelemahan dan kekurangan. Namun sementara sedikit sifat beliau yang (kalau bisa) tidak mau saya tiru, saya malah mendapatkan banyak informasi baru, wawasan, ilmu dan banyak hal positif lain.

    wassalamu’alaikum

    Suka

    • agorsiloku said

      Waalaikum salam Mas Hamdani.
      Betul Mas, Oom Haniifa itu sepak terjangnya banyak terjangnya. Biasanya, komen yang menerjang tidak pernah saya pedulikan. Saya lebih tertarik pada esensi isinya. Jujur saja, saya terkesima dan kagum pada pemahaman esensinya dan kritis serta teguh pada esensinya, nyaris absolut. Dan sepanjang yang saya tahu, uraiannya bernas dan teguh. “Teguh” inilah yang paling penting dalam meng”anekdoti” permasalahan ummat.
      Kalau soal kelemahan, tidak usah dicari kan. Ini tidak penting. Kita kan lagi belajar. Tidak membahas kelebihan dan kekurangan orang, tapi menimba pengetahuan. Pengetahuan juga bukan hanya datang dari orang paling berilmu, tapi juga datang dari orang yang tidak berilmu sama sekali. Bahkan orang sakit dan koma, serta bernafas dengan alat bantu, tidak pernah bisa bangun sama sekali pun, ketika kita bertemu dan melihatnya, ada yang bisa kita timba pengetahuan tentangnya……
      Kita belajar dari belatung yang menjadi lalat, ulat, cacing, kecoa, tanah, dan segalanya…… Seorang Hamdani, Agor, atau Haniifa, tidak lebih hebat dari seekor belatung dalam kehidupan ini…… Yang mulia, bukankah hanya orang beriman dan semoga Allah memasukkan kita menjadi hamba-hambaNya yang taat dan saleh…..

      Suka

  24. […] Haniifa Rubi @Anna Roswitahttps://agorsiloku.wordpress.com/2010/11/25/undangan-keren-asyik-dan-memusingkan-di-blog-haniifa/ […]

    Suka

Tinggalkan komentar