Sains-Inreligion

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

Dapatkah teknologi memotret mahluk halus?

Posted by agorsiloku pada November 7, 2010

Ummat beragama Islam mempercayai adanya mahluk yang tersembunyi dari pandangan manusia, dan diwajibkan pula kita mempercayainya.    Salah satu rukun iman adalah percaya kepada Malaikat, mahluk yang diciptakan Allah dan mengemban tugas-tugas spesifik.  Kita juga tentu mengenal jin, mahluk yang moyangnya menolak untuk bersujud kepada Adam dan mengingkari perintahNya.

Kepercayaan akan adanya mahluk halus bukan hanya berasal dari agama, namun jauh sebelum agama Islam tumbuh, kehadiran mahluk tidak kasat mata sebagai mahluk yang bisa menjaga, menemani, menganggu, menampakan diri, menjadi bagian dari peradaban manusia.

Sebagian orang memiliki kemampuan yang mengenali melalui indra keenam, anak indigo memiliki sejumlah kelebihan (atau dianggap sebagai kelebihan karena) :  memiliki kemampuan lebih untuk mendengar dan melihat yang tidak bisa dilihat kebanyakan, membaca pikiran orang lain, meramalkan (membaca kejadian yang “mungkin” terjadi di masa datang, dan mungkin yang lainnya.  Sebagian lain, kita mengenal dengan sebutan cenayang, dukun, orang mumpuni, dan orang-orang shaleh.

Dengan kata lain, sejarah peradaban manusia juga mengenal adanya “peran” aktif mahluk halus dalam peradaban manusia.  Kerajaan terbesar dan terlengkap dalam sejarah keagamaan adalah kerajaan Nabi Sulaeman.  Angin menjadi kendaraan Nabi, menguasai bahasa hewan, bertentara jin, dan lain-lain.  Namun, jin yang tidak kasat mata, dalam pandangan Al Qur’an bukanlah mahluk ghaib, ia mahluk yang tersembunyi, tidak kasat mata.  QS 34:14  : Maka tatkala Kami telah menetapkan kematian Sulaiman, tidak ada yang menunjukkan kepada mereka kematiannya itu kecuali rayap yang memakan tongkatnya. Maka tatkala ia telah tersungkur, tahulah jin itu bahwa kalau sekiranya mereka mengetahui yang ghaib tentulah mereka tidak akan tetap dalam siksa yang menghinakan.

Manampakan diri?.

Banyak kisah atau fenomena dari cerita yang menceritakan tentang fenomena mahluk halus.   Yang dimaksud dalam tulisan ini adalah jin, mahluk tidak kasat mata yang pada satu periode tertentu memiliki kemampuan untuk mencuri-curi dengar berita dari “langit”  (QS 15:18) dan memberitakan kepada manusia, pada kondisi tertentu mampu membentuk dirinya menyerupai manusia atau pada bentuk lain yang mungkin menurut kapasitas hukum yang ditetapkanNya.  Penjelasan mengenai adanya rupa jin menyerupai manusia disebutkan dalam beberapa hadis.  Manusia juga dapat berhubungan dengan jin dan minta perlindungan pada jin (QS 72:6)

Kemampuan jin untuk menampakan diri dalam berbagai fenomena terbilang sesaat.

Memang susah deh untuk kita, kalau  mahluk jin menampakkan diri siang malam tanpa henti sehingga kita tidak bisa membedakan yang datang itu teman kita atau mahluk halus !.  Bagaimana bisa kita menyayangi anak kita, kalau kita ragu, ini jin atau anak kita…. 😀

Timbul pertanyaan, ketika jin menampakan dalam bentuk menyerupai manusia, apakah bentuk itu mengikuti hukum-hukum alam yang kita kenali?.  Artinya, ketika orang melihat jin yang merupakan dirinya dalam bentuk fisik yang bisa ditangkap indra mata adalah visualisasi dari mata kita?.  Jika ya, bisa tertangkap oleh mata kita, maka jin berada dalam “wujud fisik” yang bisa ditangkap lima indra manusia.  Kalau bisa ditangkap oleh mata kita, artinya pula berada dalam panjang gelombang fisik yang bisa juga ditangkap oleh kamera digital?.

ataukah wujud yang tampil dilihat oleh “mata spiritual”.  Artinya masih terlalu halus untuk bisa dideteksi oleh teknologi.

Bedakan ini dengan halusinasi yang didefinisikan adanya pengelihatan atau pendengaran dari si objek, tanpa adanya rangsangan pada indera yang dimiliki manusia.  Dalam konteks ini, jin mewujudkan dirinya yang menimbulkan adanya rangsangan pada indra untuk melihat.   Kalau bisa dilihat, tentu juga bisa dipotret : “Kllik”.  Kalau ada yang bisa berhubungan intens dengan jin, dan menampakan dirinya, apakah mereka mau dipotret ?. Kalau cahaya menganggu, mungkin dipotret dengan infra merah? atau spektrum gelombang sejenis…..

Sejumlah pertanyaan masih menyelimuti pikiran ……

30 Tanggapan to “Dapatkah teknologi memotret mahluk halus?”

  1. rubon said

    Jika merujuk kepada Kitabullah, jelas mereka ada dan senantiasa berbisik dalam hati manusia. Al Qur’an menceritakan bahwa jin terbuat dari api, jadi bukan mustahil bahwa mereka bisa dideteksi oleh teknologi, teknologi membuktikan cahaya kuning api dari partikel natrium begitu juga cahaya hijau, biru terdiri dari partikel-partikel tertentu, hanya saja kita tidak tahu seberapa tepat komposisi mereka :mrgreen:

    Sebuah catatan:
    The fifth layer ionosphere: Gas at this layer is ion. We can communicate by using radio frequency that be reflected by ionosphere
    Saya kira mereka hanya bisa sampai layer 5, disebut-sebut dalam AQ bahwa mereka tidak bisa mencuri berita dari langit.

    Rintangan pertama :
    The sixth layer exosphere:</b Because of it is at 500 KM to 1.000 KM height, the layer characteristic is change as sun ray activity.

    Rintangan terberat bagi bangsa Jin adalah:
    The seventh layer magnetosphere: There are earth’s magnetic at this layer. It looks like a wide empty area. Subatomic particle full with energy containing are enclose at the area, it is named with Van Allen radiation.

    Suka

    • agorsiloku said

      AQ menjelaskan mereka mencuri-curi berita dari langit dan dikejar oleh semburan api…. Pada satu waktu masih bisa mendengar, dan setelah AQ turun, masih “mungkin” mencuri-curi dengar (sulit dibayangkan caranya), namun akan dikejar oleh semburan api. Ini juga menjelaskan bahwa berita dari langit ada hijab yang menyemburkan api (?).

      Logka kita, berarti membenarkan (kah), ada foto mahluk halus bertebaran di internet? atau memotretnya.

      Suka

  2. Filar Biru said

    Manusia membuat teknologi adalah untuk mempermudah urusannya. Pertanyaannya apakah ada manusia berurusan dengan malaikat?

    Suka

    • agorsiloku said

      Jelas ada manusia yang berurusan dengan malaikat dan berkomunikasi…. Bahkan dalam keseluruhan peristiwa, mungkin kita juga tidak pernah tahu, apakah kita juga pernah bertemu dengan malaikat dalam rupa manusia…..

      Suka

      • Filar Biru said

        Kalau malaikatnya dalam bentuk rupanya manusia untuk apa lagi teknologi? bukankah bisa berkomunikasi seperti halnya Rasulullah dengan Jibril.

        Yang saya maksudkan adalah berkomunikasinya malaikat dengan bentuk asli masing-masing! bukankah teknologinya mustahil untuk dibuat atau ditemukan?

        Perlu kita cermati bersama bahwa Jin yang bahan bakunya dari api ghaib bagi manusia sedangkan bagi Jin, Malaikat ghaib bagi mereka yang bahan bakunya dari cahaya. Artinya ada dua tingkatan keghaiban yang perlu di cermati. Golongan manusia tidak mampu melihat Jin, Jin tidak mampu melihat malaikat. Artinya untuk melihat alam malaikat kita harus mengalahkan teknologi Jin.

        Bagaimana mungkin kita akan mampu melihat dan mengalahkan teknologi Jin, dilain Waktu dia Sholat di Mekkah dan dalam waktu yang begitu singkat dia sudah ada di dekat kita?

        Suka

      • agorsiloku said

        Mas Filar, terimakasih untuk catatannya.
        Komunikasi manusia dengan malaikat dalam bentuk asli masing-masing –> setuju dalam term Islam ini untuk diimani, jadi sampai kapanpun kita dikabarkan tidak ada teknologi apapun yang akan tiba pada kemungkinan ini. Karena itu, wajib diimani.

        Namun, ada catatan Mas yang mengelitik saya untuk bertanya : referensi bahwa jin bahan bakunya dari api ghaib?. Lalu, referensi bahwa jin tidak bisa melihat malaikat?.

        soal teknologi, adalah buah kreatifitas kebudayaan, bukan potensi. Jin membisikan keburukan ke dada manusia karena potensinya, bukan karena teknologinya. Manusia juga berhubungan dengan jin dengan potensinya, bukan dengan teknologi (atau kita harus mendefinisikan keberadaan “teknologi” spiritual ya… )

        Suka

      • Filar Biru said

        Mas Agor

        Saya akan menjabarkan sedikit tentang hal ini.
        Apakah mas bisa melihat kipas angin yang sedang berputar kencang? Apakah mata Mas Agor menjumpai kipas angin atau bisa mengikuti pergerakan kipas angin? mengapa hal ini bisa terjadi?

        Tentu Mas akan menjawab tidak bisa, perputaran kipas angin dalam satu detik itu bisa mencapi 500 x. Mata manusia tidak di desain untuk itu. Yang perlu Mas garis bawahi adalah perputaran kipas angin yang hanya 500 x tidak bisa diikuti oleh mata kepala manusia.

        Semakin cepat perputaran kipas angin maka kipas angin itu seakan -akan menghilang bukan? Maka struktur atom yang menyusun sebuah benda juga mempunyai pergerakan bebas, contoh partikel pada besi. besi apa bila di gesekan akan mengeluarkan pijar karena besi mempunyai partikel lebih bebas dari partikel yang lain umpama kayu.

        besi dan kayu terdiri dari atom sedangkan atom bergerak begitu bebas di dalam lingkungannya seperti di besi dan di kayu tadi. namun mata manusia masih mampu mengamati dan melihat seonggok besi dan seonggok kayu. sedangkan partikel atom yang menyusun tubuh jin pergerakan atomnya lebih bebas lagi dari benda tadi. itulah sebabnya mata manusia tidak mampu mengamatinya.

        ibarat kipas angin tadi semakin cepat maka semakin sulit kita menemukan bentuk aslinya. Artinya manusia dan jin mempunyai struktur atom yang berbeda.

        Yang saya maksudkan adalah Jin bahan bakunya api, gahib bagi manusia (maaf komanya tertinggal) dan malaikat bahan bakunya cahaya, gahib bagi jin. Artinya manusia tidak bisa melihat jin, jin tidak bisa melihat malaikat.

        Nah setiap mahkluk hidup di ciptakan oleh Allah berdasarkan derajat dan kelasnya masing-masing mulai yang terendah sampai yang tertinggi.

        Betul teknologi hasil dari daya cipta manusia. sedangkan Jin soal bisik membisik adalah sebuah literatur kehidupannya bukan daya ciptanya. seperti manusia yang bekerja dan menganggur adalah literatur kehidupan manusia. Bisik dan membisik adalah kehidpuan jin (tentunya jin kafir dunk).

        adapun tentang teknologi jin, bisa jadi dia menggunakan beberapa perangkat teknologi guna menipu manusia?! Bagaimana menurut mas?

        Suka

      • agorsiloku said

        Trims lho penjelasannya. Lebih paham sekarang, bahwa jin tidak bisa melihat malaikat. Boleh jadi pula, jin Islam mengimani sebagaimana manusia mengimani rukun Islam. Wallahu’alam.

        Tentang : adapun tentang teknologi jin, bisa jadi dia menggunakan beberapa perangkat teknologi guna menipu manusia?! Bagaimana menurut mas?

        Ada ayat yang menjelaskan pada QS 55:33 yang menjelaskan jamaah jin dan manusia bisa melintasi penjuru langit dengan kekuatan. Penafsiran kekuatan pada manusia adalah produk teknologi. Jadi peluang untuk berpikir bahwa jin juga mampu berkreasi dengan mengembangkan teknologi untuk memiliki kekuatan menembus langit bukanlah hal yang tertutup.

        Tapi, teknologi seperti apa yang ada pada lingkungan jamaah jin, mungkin terlalu sulit didefnisikan, termasuk teknologinya untuk menipu manusia. Namun, pengetahuan tentang manusia, menurut berbagai kisah dan umur jin yang lebih panjang… tentulah lebih banyak dari kita. Jin bisa melihat kita, kita tidak bisa melihat jin. Namun, tidak bisa melihatpun, AQ menjelaskan bahwa ia musuh yang nyata bagi manusia….

        Suka

  3. rubon said

    AQ menjelaskan bahwa manusia dan jin ditantang oleh Allah membuat perumpaan satu ayat yang serupa dengan Al Qur’an. Secara tersirat manusia bisa berhubungan dengan bangsa jin, namun jangan dilupakan bahwa kita adalah keturunan dari Khalifah di muka bumi ini, dengan demikian teknologi manusia jauh melebihi teknologi bangsa jin.

    Wa Allahu ‘alam.

    Suka

    • agorsiloku said

      Dari sudut teknologi… kita kan belum punya perbandingan langsung, seberapa besar jamaah jin mampu menembus angkasa…., namun tantangan diberikan dan dikabarkan dalam AQ.
      Boleh jadi juga, jenis teknologinya berbeda…

      Suka

      • rubon said

        Minimal teknologi seni dan sastra, Insya Allah manusia lebih mumpuni, oleh karena itu Allah memerintahkan kita memperlahankan suara saat membaca bacaan Shalat, sebab AQ ditujukan kepada para keturunan Kalifah pertama :mrgreen:

        Suka

  4. lovepassword said

    ya tergantung yang mbuat teknologi pinter apa nggak…sama yang mau dipotret sedang pengin narcis apa nggak…

    Jika ada interaksi dua pihak, ya berarti tergantung dari pihak2 yang berinteraksi ..rumus umumnya gitu kayaknya sih..^_^

    Suka

  5. Awal Mula said

    Wa Allahu ‘alam. sampai sekarang ini alhamdulillah saya tdak pernah melihat penampakan, percaya sih percaya kalau setan itu ada, tapi cuma sekdar percaya tok. semua kembali kepada Allah 🙂

    Suka

  6. BOB said

    Jin yang kita omongkan sekarang, lagi ketawa lihat postingan kita semua.

    Suka

  7. ki mas parno said

    manusia & jin semuanya makhluk Allah SWT diciptakan untuk beribadah kepada Allah SWT.

    Suka

  8. Jelasnggak said

    Dapatkah teknologi memotret mahluk halus?

    Dapat dong..

    itu buktinya si gayus..

    Suka

  9. hazetic said

    SEMUA EMG WALLOHU ALAM
    TTP SECARA MATERIAL…MAHLUK HALUS SANGAT MUNGKIN BS TERLIHAT KAMERA….

    kenapa Allah menyuruh iblis dan malaikat untuk sujud pada adam?
    kalo ini menurut realita saja sih, tp masuk akal:
    karena meneurutku Allah menciptakan segala sesuatunya pasti sempurna…
    MANUSIA: TERBUAT DARI TANAH
    tanah selau terlihat..kalaupun bs menghilang itu cm ditutupi jin..
    tanah tak tembus cahaya…malaikat kalah soal bahan
    tanah tak musnah jk dibakar,justru tambah kuat…iblis kalah telak
    tanah bs hanyut terbawa air…
    tanah dapat terbawa angin…
    IBLIS: TERBUAT DARI API
    musnah jk disiram air…
    bs bertambah besar bs mati jk terkena angin…
    MALAIKAT: TERBUAT DARI CAHAYA
    kecepatan cahaya 300.000km/dtk..sekitar 3jt kali kecepatan MOTOGP..
    dengan angin tak terpengaruh
    dengan air jg tak pengaruh
    apakah karena ini malaikat disebutkan tak memiliki nafsu? karena secara material tak terpengaruh oleh angin maupun air?
    MAHA BESAR ALLOH DENGAN SEGHALA CIPTAANYA….

    Suka

  10. qarrobin said

    Teori medan Torsi dari Kozyrev, dan telah berhasil dilakukan mampu membuat gumpalan yang sering ditarik oleh makhluk jinn ketika ingin menampakkan diri, jadi Jinn itu membuat medan magnet yang menyerupai manusia, dan medan magnet ini membuat gumpalan yang dapat mereka pergunakan untuk membuat tubuh hologram mereka yang transparan

    Suka

  11. Ayruel said

    Assalamu alaykum

    dapatkah-teknologi-memotret-mahluk-halus?

    dalam teori sich kemungkinan bisa itu ada.dalam prakteknya agak susah. tapi jika teknologi sudah mencapai seperti menjadikan mata binatang apalagi manusia menjadi kamera yang bisa direkam pada alat digital..maka selangkah lagi Insya ALLAH..

    soalnya ada binantang yang bisa jadi matanya sensitif terhadap makhluk halus.

    semoga bermanfaat

    Wassalam

    Suka

  12. DMHS said

    Makhluk halus dapat di foto dan mereka memang punya wujud seperti halnya kita,pertanyaannya bagaimana pekerja2 jin nabi sulaiman jaman dulu dan tentu saja mereka punya wujud,silakan berkunjung di blog aku ‘realitas alam gaib’ http://didikm.eu5.org/?p=223

    Suka

  13. Menurut saya pribadi, di dunia ini ga ada yang ga mungkin. Semua serba bisa jika Ia menghendaki-Nya. Kun Fayakun.

    Suka

    • agorsiloku said

      Yang tentu menjadi acuan dari apa yang dikehendakiNya, tentulah Al Qur’an dan Sunnah Nabi yang kesahihannya telah teruji. Jika Ia menghendakiNya dipahami untuk apa saja dengan acuan apa saja, maka kita (tidak) boleh jadi mendapatkan kesulitan memahami dan menjadi keserbamungkinan dan keserbabolehan tanpa batas lagi.
      Jika bisa tampak oleh teknologi, misal seperti digital camera, maka tentu deskripsi dan spesifikasi teknis dari alat dan kemampuan untuk menangkap detil akan menjadi terukur.
      Terimakasih ya, sudi memberikan catatan.
      Wassalam, agor
      (baru bisa komentar lagi di tengah dera kesibukan sehingga banyak komentar bernas yang belum terbalas).

      Suka

  14. Tak bernama said

    kipas angin yg berputar cepat, kita tidak bisa melihatnya. Tetapi DAPAT DI UKUR dgn alat pengukir suhu dan tekanan angin. Itu jelas membuktikan kebenaran angin / gerakan baling2 kipas.

    Bagaimana dgn Jin? Apakah bisa di ukur? Apakah kita cukup iman saja?

    wallohualam

    Suka

    • agorsiloku said

      Kalau tidak keliru, Jin tidak digolongkan mahluk gaib. Salah satu rukun iman adalah iman kepada malaikat-malaikat. Namun, sejauh ini, teknologi tidak dapat mendeskripsikan atau memotret jin. Namun, sejumlah orang dapat berkomunikasi dengan jin, entah bagaimana cara dan prosedurnya. Orang-orang indigo juga dapat ‘melihat’ mahluk ini. Al Qur’an menjelaskan ada orang yang melakukan hal ini.

      Suka

  15. Refra Key said

    kebetulan saya salah satu org yg secara tidak sengaja mendapatkan penampakan ketika AMBIL FOTO diri sendiri td pagi

    Suka

Tinggalkan komentar