Sains-Inreligion

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

Pemilu 2009 : Perhatian Anak Bangsa Kepada Ibu Megawati

Posted by agorsiloku pada April 5, 2009

Faisbuk hebat, kurang lebih hanya dalam satu hari, sekitar 28 ribu supporter, masuk hari ke tiga pagi hari mendekati 60 ribu. Jam 10 pagi ini tgl 6 Oktober sudah hampir 65 ribu, atau naik 5 ribu supporter dalam dua jam.  Sedang Jam 13.30 sudah mencapai 75 ribu eks. Lumayan sekali untuk perkembangan supporter. Jam 15.20 sudah mencapai 78 ribu.  Agak sedikit melambat.  Pada makan siang kali.  Jam 16.30 supporter sudah mencapai 81.500  atau bertambah 6000 dalam 4 jam. Jam 18.20 angka melaju ke 86 ribu supporter. Jam 20.36.  WIB hari ini, 6 April 2009 sudah 91.000. Tampak di sini harapan untuk melewati 100 ribu bermunculan.   Ini fenomena baru yang tak mudah terjadi… Semua itu untuk Ibu Megawati, Capres dari PDIP perjuangan bermunculan menjadi supporter.  Meskipun join sebagai supporter untuk sekedar Just to says : “No to Megawati”.   Paling tidak, dari para supporter ini nampak partisipasi aktif pengguna komputer di Indonesia lumayan banyak.   Bahkan hanya satu refresh website ke refresh berikutnyapun supporternya bertambah.  Padahal begitu sederhana ungkapan pembuat idenya, hanya menyampaikan sebuah aspirasi sederhana.  Blog memang menjadi sarana tersendiri untuk menyampaikan unek-unek., menanggapi isu yang lagi beredar kencang dan dapat menangkap adanya fenomena yang beredar di masyarakat.  Khususnya mereka yang punya akses terhadap informasi, mampu memberikan penilaian terhadap situasi.

Yang menarik dari beberapa isunya yang disampaikan oleh para supporter adalah iklan menjual asset, BLT (bantuan langsung tunai) yang dikritik, tapi terus diubah menjadi dipilih.  Beberapa minggu disuguhi iklan-iklan yang disampaikan peserta pemilu, saya hanya tertarik pada dua cara pengiklanan saja.  Yaitu dari Gerindra yang menyajikan data logis dan berakal sehat.  Kedua adalah dari PKS (Partai Keadilan Sejahtera) yang memberikan jualan untuk mencegah politisi busuk masuk ke Senayan.

Angka ini menjadi penting, terlepas dari benar atau tidaknya, tapi karena penyelenggara fb luar negeri, siapapun yakin bahwa angka ini adalah ril, bukan manipulasi…..

Pemilu sudah dekat, memilih atau tidak memilih adalah juga sebuah pilihan.   Studio televisi beruntung karena pemilu menjadikan uang-uang yang dikumpulkan partai digunakan untuk berpromosi, percetakan kaos, baliho, transportasi, lapangan-lapangan berusaha dipenuhi oleh para pencinta kebenaran untuk memakmurkan bangsa ini.

Sampai, setelah mereka menjadi penguasa, maka pundi-pundi kosong itu harus diisi kembali.  Sebagian besar begitu.  Sebagian lain, boleh jadi ada yang benar-benar menyampaikan janji pemilu untuk kemashalatan bangsa ini.  Membiarkan politisi busuk masuk Senayan adalah mimpi buruk bangsa untuk 5 tahun ke depan lagi.  Apakah semuanya sudah busuk, tentu diharapkan dan diimpikan masih ada yang merasa harus di Senayan untuk ber amar ma’ruf nahi munkar….

Apakah faisbuk bermanfaat atau sekedar pengetahuan tentang persepsi sebagian anggota masyarakat yang punya fasilitas untuk mengakses dunia maya?…..

Yang juga menarik, adanya link website pada menu faisbuk ini memungkinkan orang meletakkan sitenya agar dibaca oleh para supporter yang mengklik say no to Mega.  Saya perhatikan ada yang memasukkan link-link yang relevan dengan persoalan dan ada yang malah mempromosikan blognya atau malah benar-benar beriklan saja.  Pada faisbuk itu 3 pertama link ditampilkan pada halaman muka dan bergeser jika ada supporter yang memasukkan linknya.  Ini juga menyebabkan link bisa bertambah cepat dan seseorang meletakkan sitenya berkali-kali. 😀

Tidak kalah menariknya, pendukung riil Mega juga tampaknya gereget juga.  Wajar sih, siapa suka Ibu yang dihormatinya di”obok-obok” begitu.  Mereka juga membuat faisbuk yang kurang lebih sama untuk mengimbangi supporter No Mega dengan Yes Mega. Tgl 6 April siang ini dimulai… dan jumlah mereka dalam waktu singkat sudah mencapai 19000 19 supporter Jam 15.10.  Kita lihat sebentar lagi, apakah ada usaha serius atau memang pendukung Bu Mega masih sedikit yang memiliki akses ke dunia maya (maklumlah wong cilik)… Duh…  Ternyata sampai jam 18.30 jumlahnya baru 94 supporter saja.  Itupun tampaknya tidak ada hubungan sama sekali dengan kecintaan pada ketua PDIP ini.  Karena, isinya lebih buruk lagi dari Say to No Megawati.  Boleh jadi, penggemar supporter to No menyampah di Yes to Megawati.

Apa makna dari “spontanitas” ini?.  Kita bisa belajar banyak dari fenomena ini, kehati-hatian pemimpin dan cepatnya sebaran informasi ke seluruh pelosok negeri ini.

19 Tanggapan to “Pemilu 2009 : Perhatian Anak Bangsa Kepada Ibu Megawati”

  1. lovepassword said

    Saya malah nggak tertarik babar blas sama yang diomongin. Rajin ngikutin debat parpol dan tokoh, nyantel dikit di otak tapi nggak sampai masuk hati. Klise soalnya. Katanya anti kapitalis endingnya jual asset. hi hi hi. Yang lain lagi sok gagah tetapi kesannya tidak realistis. Dalam tataran ide saya rasa kebanyakan bagus-bagus lah. Meskipun ada juga yang aneh. Tetapi dalam implementasi saya cenderung melihat – dari track record DPR tentu saja – itu bakal bikin mules . Mulai dari yang tukang bolos, sok jagoan sok preman terhadap pejabat pemerintah – lalu ujung-ujungnya Duit. Kalo ada kebijakan2 ajaib yang lolos di DPR endingnya ngeles : Kami tidak berdaya. Ini kan keputusan tim. Ya sudah kalo nggak ada berdaya, yak mari kita panggil saja GatotKaca. : 🙂 :), Mudah-mudahan saya berubah pikiran di detik-detik terkahir. Sayangnya sampai detik ini saya tidak melihat ada calon anggota DPR yang cukup berani, sekaligus cukup baik yang membuat saya terpesona.

    Mudah-mudahan ada yang menggoda saya. Godain kita dong !!!

    @
    Mas Lovepassword… 100% setuju. Memilih adalah pilihan buruk, tidak memilih juga sama. Tapi kenapa tidak milih partai GEMBEL TAY…

    Suka

  2. agorsiloku said

    Wah.. sore ini (hari kedua) sudah mendekati 50 ribu….
    fenomena apa ya ini…

    Suka

  3. Murid Baru said

    Dunia politik kita mestinya sudah beranjak ke arah kedewasaan politik karena usia republik kita ini telah relatif cukup matang. Mestinya kita juga dapat belajar banyak dari pengalaman sendiri maupun pengalaman negara-negara lain. Tetapi, faktanya perilaku politik kita masih seperti masyarakat pemula yang baru belajar berkehidupan politik. Pemilu yang mestinya menjadi akses untuk mewujudkan tujuan bernegara malahan menghasilkan euphoria kosong. Kesejahteraan dan kemuliaan bermasyarakat juga belum tampak meningkat sebagai efek diselenggarakannya pemilu.
    Btw, salam kenal salam hangat… 🙂

    Artikel terbaru dari Murid Baru: Kepedulian pada Bencana Mungkin Sekadar Pola Hidup Topikal

    @
    Salam kembali Mas…
    Bukan murid baru, kalau bukan mitra.. tentulah guru.. :
    D

    Suka

  4. sitijenang said

    hah? posting ini dibaca 50 ribu kali? mantap dong… *ninggalin jejah ah* 😎

    @
    ha..ha…ha.. maksudnya say no.. bukan postingan ini.. postingan ini sih hanya penggembira saja.

    Suka

    • Anonim said

      Anda msh ingat,kerajaan sriwijaya?kerajaan majapahit?anda ingat pangeran dipo negoro?I N D O N E S I A B U K A K A N M A I N A N!

      Suka

  5. semakin dekat ke 60 ribu tinggal dikit, setiap di refresh berubah

    Suka

  6. haniifa said

    Jalan mudah untuk menjadi kecap nomor satu di indonesia, yaitu jadi ARTIS dulu, selanjutnya keruk ARTOS (baca: duit)

    Suka

  7. ecchan said

    yang jelas grup ini benar2 heboh!

    Suka

  8. omiyan said

    ya kedua partai Gerindra dan PKS lebih cerdik tapi saya lebih tertarik dengan Reformasi DPR yang ikannya diusung oleh PKS itu lebih realistis untuk bisa diwujudkan

    @
    betul… kita berharap, dpr tidak sebau sebelumnya… bosan dengar dpr males sidang, lelet, dan terima uang aja….

    Suka

  9. ika said

    sekarang dah 88 ribuan suporter anti mega… hehe kereeen…

    Suka

  10. Herianto said

    Iya mas agor, saya juga ditawari terus : Say no to “itu tadi”.
    Eh, akhirnya ter confirm juga. :mrgreen:

    #Rencana mau kampanye di sini, gak jadi ah, ada mas haniifa, soalnya jualannya bukan kecap .. 🙂

    Yang penting jangan GOLPUT dong, pilih aja apa yang di SUKA.

    #Tul kan gak kampanye. 😆
    @
    😀

    Suka

  11. agorsiloku said

    Yap.. Mas Herianto.. (duh udah lama ya kita tidak bersua)…
    Serius lho… tadinya saya memang ingin golput saja. Ngapain sih milih. Bikin capek saja. Hanya setelah dipikir-pikir, janji Partai yang mengusung “singkirkan” politisi busuk dari Senayan, saya merasa ini adalah janji yang benar, maka saya ingin suara saya dicatat dalam niat untuk menyingkirkan politisi busuk dari Senayan. Harapannya tentu, meskipun di sana pun tentulah ada yang busuk juga, tapi prasangka saya jumlah yang tidak busuk lebih banyak. Jadi, ya itu pilihan juga yang layak diapresiasi…
    Salam, agor.

    Suka

  12. haniifa said

    Say no to “GOLPUT”… 😀

    @
    😀

    Suka

  13. Rohedi said

    Saya tahu tentang faisbuk untuk Bu Mega itu dari lintasberita.com.

    Pada kolom komentar ini saya tidak bermaksud untuk mereview kinerja Bu Megawati semasa beliau meneruskan kepemimpinan mantan Presiden Abdurrahman Wahid, apalagi meramal prestasi yang bakal diraih manakala kelak beliau terpilih kembali sebagai Kepala Negara Indonesia.

    Hanya saja yang saya prihatini, mengapa ya menjelang Pemilu koq sangat banyak Anak Bangsa Indonesia yang mengclaim berprestasi mengharumkan nama Indonesia, dan mereka dengan lantang menyatakan dirinya layak menjadi Wakil Rakyat.

    Mestinya mereka banyak belajar tentang
    makna kecintaan anak bangsa buat bangsanya, ya pada siapa lagi kalau bukan pada putri saya Denaya Lesa.

    Simak diskusi Denaya Lesa dengan seniornya di manca negara manakala dia mempromokan metode Stable Modulation Technique (SMT) Pemecah cerdas PDB (Persamaan Diferensial Biasa) orde 1 yang asli bersal dari bumi Pertiwi kita Indonesia, yang di alamat ini salah satunya….

    Equations of Motion

    # Nicola Says:
    February 15, 2009 at 12:20 pm

    Hello,

    I think that you explanation is excellent 🙂 🙂 you obviously put a lot of effort into it.
    Well done

    Ini reply comment dari putri saya,

    Denaya Lesa Says:
    February 16, 2009 at 5:32 am

    Thank @Nicola for your nice comment. Important to be known that all of posts Rohedi’s Family at so many math blogs would be dedicated for our nation Republic of Indonesia. Thanks for @trevorpythag at al who accept Denaya’s comments at this math blog as well.

    Again, thank you @Nicola,
    my best regards,
    Denaya Lesa.

    Andai langkah Denaya Lesa itu dilakukan oleh anak bangsa Indonesia lainnya tapi tentu sesuai bidangnya lho, wow alangkah berwibawanya Bangsa Indonesia di kacamata bangsa lain. Ya khan…?

    Wassalam,
    Rohedi.

    Suka

  14. adi isa said

    @lovepassword

    godain kita dong…
    ==================
    heheheh, ikutttttttt…

    Suka

  15. Anonim said

    INDONESIA BUTUH PEMIMPIN YANG NASIONALIS.NEGARA KITA MENGAKUI LIMA AGAMA SECARA HUKUM,METI MSH BNYK AGAMA ATO KEYAKINAN YANG LAIN.INDONESIA TDK DIKUASAI SATU AGAMA.KITA LIAT KEBELAKANG,BGM PARA PEJUANG,PAHLAWAN,MASYARAKAT BERPERNG UNTUK SATU TUJUAN:M E R D E K A!PILIH MEGA.

    Suka

  16. doa saya moga ibu menang kami dari gorontalo bualemo wonosari wasalam

    Suka

  17. apa bisa tau no hp ibu megawati sukarno putri trims

    Suka

Tinggalkan komentar