Skenario Akhir Sinetron Cinta Fitri

Aku neh nggak tahu, asal muasalnya dari mana.  Yang jelas beberapa hari terakhir, bersama isteri jadi nonton sinetron cinta Fitri.  Isteri saya kadang bolak-balik antara “munajah cinta” dengan cinta Fitri.  Saya sibuk dengan lap top dan pekerjaan yang terkoneksi ke internet.  Eh… lama-lama cerita cinta Fitri masuk juga dalam pikiran.  Ini perlu dianalisis lebih mendalam, apakah karena Fitri mirip Chiw atau apa yang menyebabkan dengan sangat terpaksa suka-suka saja saya mengikuti tayangan gambar di televisi.

Karena memang hobi dalam berprasangkan eh berskenario, maka saya melihat tokoh Miska sebagai tokoh yang hebat.  Cerita Sinetron Cinta Fitri ternyata mengingatkan saya pada sekuel The Omen.  Film tentang kehadiran dajjal.

Berdasarkan pengamatan dalam beberapa hari terakhir ini, maka kesimpulan yang menarik perhatian saya tentang Miska adalah :

Miska diselamatkan oleh The Omen setiap kali rahasianya mau dibongkar.  Ini salah satu penyebab dari kematian Dokter Hari dan Stroke-nya Mertuanya Fitri.  Karena sudah dua kematian terjadi, maka temannya Miska tuh, yang sama-sama di Retro, yang gemuk dan rambutnya mirip rumput jepang itu. Jika dia membongkar rahasia Miska maka sutradara the Omen akan mematikan tokoh yang membongkar rahasia.

“Maka Mah”, saya bilang sama isteriku :

“Nanti satu demi satu bakalan mati, yang tersisa tinggal Miska dan Fitri” saja.  Miska nanti akan mati juga, karena sang durjana akan mati.  Sedangkan Fitri, akan terus hidup untuk bertemu jelmaan Miska berikutnya.

Atau bisa jadi yang tersisa tinggal Bapaknya Farel, semuanya mati.  Bapaknya Farel hanya bisa merenungi kematian Fitri dan anaknya.  Termenung-menung di atas bukit karena semua musuhnya Miska Dajjal sudah mati satu persatu.

Bisa juga skenario akhirnya begini: …..

Namun, belum selesai menyusun skenario kejam dan bertele-tele lainnya, isteriku langsung berkata :”Skenario apaan tuh?.  Yuk kita tidur saja”.  Sinetron cinta kok diaduk dengan the Omen sih.

Yah, aku tidur saja bersama cinta fitri isteriku.  Terserah deh, Fitri mo mati atau Miska yang mau mati, atau Bapaknya juga, aku sudah ngantuk….

“Yah sudahlah kalau begitu, memang miska selalu diselamatkan waktu”.  Namun, bagaimanapun kebenaran akan berpihak pada kebenaran, Nggak benar lah kebenaran tidak pernah berpihak…. 😀

24 Juli 2008.