Sains-Inreligion

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

Nabi Adam itu, Perempuan atau Laki-laki?

Posted by agorsiloku pada Juni 21, 2008

Pertanyaan yang aneh?. Komentar yang aneh?. Aneh dan lucu?. Tapi bukan tidak ada logikanya, tidak ada pembahasannya, dan juga bukan sendirian yang berpendapat bahwa Nabi Adam, manusia pertama boleh jadi melahirkan (?). Secara “relatif jernih, Oom Huttaqi menguraikan dua pandangan mengenai pandangan tentang manusia pertama, termasuk uraian dari segi tatabahasa. Jadi silahkan berkunjung ke – Mengenal Awal Kejadian Manusia – di site beliau saya kira terurai dengan baik.
Jujur saja seeh, memang tak mudah untuk “zeromind” dalam menerima informasi. Rasanya kok aneh tidak biasa menerima pemahaman bahwa Adam berjenis perempuan. Tapi yang jelas dari yang satu kemudian diciptakan pasangannya dari salah satu bagian tubuh Adam diciptakan pasangannya. Kata muffasirin dari tulang rusuk (makanya tulang rusuk laki-laki kurang satu … :D) . Jadi, apa maksudnya tulang rusuk, sumber gizi atau sumber pembuatan XX dan XY ?.

Agor susah juga memahami, kesimpulan dari rekan Yudhisidji bahwa QS 7:189 … Dia menciptakan isteri Adam kemudian dipahami berdasarkan unsur-unsur bahasa menjadi .. Dia menciptakan pasangannya. Tetap saja dalam pengertian saya, pasangannya itu perempuan. Kan kepada pasangannya itu Adam menjadi senang, kemudian pasangannya mengandung. Ketika kandungannya terasa berat (mungkin sudah waktunya akan melahirkan), bermohonlah kepada Allah agar dikarunia anak yang saleh.

Silogisme saya masih tetap berpikir bahwa Nabi Adam itu laki-laki, juga bukan hermafrodit, ya… karena… karena tidak ada Nabi yang perempuan, karena Nabi Adam, Nabi Ibrahim, Nabi Nuh, keluarga Imran adalah keluarga yang melebihi segala ummat (QS 3:33) dan kurang lebih di ayat lain dalam logika yang sama.

Lalu, kalau begitu mengapa teks bahasanya mengarah pada pengertian seperti yang dijelaskan oleh Mas Yudhisidji (jadi terpancing juga membahas), jawabnya, saya bukan ahli bahasa, bahkan bahasa Indonesia sekalipun yang setiap saat dipakai. Kadang, saya merasa, pemahaman dari asal-usul bahasa juga membutuhkan banyak pengetahuan yang lain. Sama seperti sulitnya seorang sastrawan menerjemahkan buku-buku komputer. Namun, tentu saja klasifikasi bahasa dan pengertian AQ jauh lebih dalam dan luas lagi.

Jadi sampai di sini, meski saya berusaha memahami penjelasan Mas Yudhisidji dan rekan lain yang segaris dan sepertinya Huttaqi.com juga berpandangan sama (maklumlah diskusi ini pernah ditemakan dalam kajian bulanan Al Azhar Jakarta). Namun, tidak atau belum bisa menarik kesimpulan dari sudut bahasa, justru karena alasan dari ayat yang sama juga.

wallahu alam bishawwab.

82 Tanggapan to “Nabi Adam itu, Perempuan atau Laki-laki?”

  1. haniifa said

    Duhhh… saya agak enggan membahas postingan ini,seeeh
    Tapi buat Oom Agor & rekan… oke lah 😀
    Sebelumnya tolong bantu-bantu saya doeloe !! udah nyari orang pinter, nggak ketemu-ketemu
    Kata mas-nya :
    Kesimpulan (saya) :
    1.Manusia pertama perempuan . (7:189)
    2.Manusia pertama diciptakan dari Thiin (32:7)
    3.Manusia pertama & pasangannya musrik setelah diberi anak 7:190)
    4.Adam diciptakan dari Turab — sama dengan Isa (3:59)
    5.Semua manusia dgn bahan Turab berproses melalui proses diHamilkan dan Dilahirkan. (22:5)
    6.Allah sangat konsisten shg tidak ada pertentangan ayat satu dgn yg lain bila kita cermat dgn tetap melihat TEKS ASLI

    Logi-ism sayah :
    1. Wanita Awal (No: 1 & 2)
    2. Wanita tersebut mengandung dan melahirkan Nabi Adam a.s
    –stop dulu–
    ??. Wanita Awal dan Nabi Adam a.s yang mendiami syurga ?!
    a. Jika pasangan Nabi Adam a.s diciptakan lagi Wanita Lain oleh Allah, berarti disyurga ada 2 wanita dan 1 pria dunk… 😀
    b. Jika Wanita Awal yang mendiami syurga dengan Nabi Adam a.s, berarti beliau Incest dunk… 😀
    —lanjut lagi—

    3. Keduanya musrik setelah melahirkan anak.
    —stop dulu—
    a. Jika mereka musrik berarti kita semua keturunan musrik dunk 😀
    b. Ya Bani Adam—- [QS 36:60] := Seruan Allah kepada manusia yang percaya bahwa semua ujungnya mempunyai “BIN” yang sama yaitu …bin Adam.
    c. Manusia—- [QS 2:21] := Seruan Allah kepada manusia yang tidak percaya pada Nabi Adam a.s sebagai penghujung “BIN”.
    —lanjut lagi—

    4. Proses penciptaan Nabi Adam a.s := Nabi Isa a.s
    Insya Allah, yang ini patut saya pertimbangkan dalam diskusi.
    Sebab :
    a. Sama-sama Nabi dan Rasulullah.
    b. Sama-sama tidak punya ayah biologis dalam tanda kutip.
    c. Sama-sama dilahirkan dalam tanda kutip.
    d. Sama-sama tidak incest.
    e. Sama-sama Khalifah… sehingga mempunyai tatanan masyarakat.

    Sunatullah dan sunah RasulNya := SANGAT-SANGAT KONSISTEN

    to: mas Agor & rekan,

    Trim’s sebelumnyah.

    Suka

  2. ramboz said

    halo,
    jagung juga terbuat dari turab, segala sesuatu yang berada di bumi terbuat dari turab ngga?
    apakah rahim tersebut pasti menempel pada tubuh seorang wanita?
    sebab jaman sekarang ada jantung yang mereknya yamaha.
    apakah kun fayakun mempunyai batasan seperti sim salabim, ataukah tanpa batas?

    Suka

  3. haniifa said

    @mba Ramboz
    ! 😉

    Suka

  4. Donny Reza said

    Cuma selama ini saya belum pernah mendapatkan perempuan yang namanya Adam … 😀

    Suka

  5. […] : 1. Perbedaan itu bagikan rambut dibelah 7. Possibly related posts: (automatically generated)Mekah sebagai pusat bumi 3Kamus Gratis […]

    Suka

  6. nenyok said

    salam
    wah kok saya bingung mungkin karna tak pandai berphilosopy, tapi yang jelas saya percaya dan yakin adam adalah manusia berkromosom XY 🙂

    Suka

  7. haniifa said

    @Mas Nenyok
    Mungkin berphilosopy ginihhhhh…
    Satu biji Kromosom xy plush direkayasai “alien” dari planet xx….

    wushhhhh … ewesh-ewsh… bablas angine

    Jadi ada 2 nyang hinggap di planet bumi ini…. 😀
    xx
    xy

    Tapi tetap INCEST yach 😛

    Duhhh… jadi inget mas “JFK” yang di durhakai oleh anak-bangsanya.
    Berkat Teori Quantum Modern…. nyang namanya satu peluru bisa belak-belok sendiri sedemikian rupa hingga… sukses berat melubangi dari mobil, kepala, tubuh, tangan… terakhir nongkrong di beha…eh…paha-mas JFK… lho !!

    Malas, baca buku Salman Rusdie.

    Suka

  8. 😀

    Suka

  9. ramboz said

    halo lagi,

    ((thiin = tanah) (turab = tanah)) = tanah surga tanah bumi

    7:190 ->seorang anak yang sempurna<-

    qabil (tampan kemayu)lahir kembar dg ce cantik,
    habil (macho gagah) lahir kembar dg ce gagah,

    perintah: qabil nikah dg ce gagah & habil menikah dg ce cantik,

    hasil: bukan inces plus terjadi pembunuhan
    bonus: 7:190 bukan ceritera tentang nabi Adam AS. yg keturunannya kembar dengan gen ras yang khusus.

    Suka

  10. haniifa said

    Waahhh… sakti mandra guna 😀
    bisa tahu wajah cantik…. dan gagah
    berita dari alinea eehh…. alienyah 😛

    Suka

  11. haniifa said

    Gen ras yang khusus kembar siam plush ideot 😛

    Suka

  12. haniifa said

    Kalau qabil dan habil saudara sekandung
    berarti….
    ce cantik dan ce gagah saudara sekandung dunk 😀

    trus kawin silang gituh…. INCEST dunk 😀

    Suka

  13. […] 1. Akibat INCEST := peringatan pada (QS 5:146) […]

    Suka

  14. Abudaniel said

    Assalamu’alaikum,
    @All
    Saya bukan ahli bahasa Arab. Bahkan bahasa Arab saya hanya terbatas pada ente dan anna.
    Kalau melihat pendapat yang menyatakan Manusia Pertama adalah “perempuan”, bertolak dari penggunaan kata “ha” bukan “hi, atau hu”.
    Padahal, tidak semua kata ganti orang ketiga atau kata ganti nama seseorang menunjukkan jenis kelaminnya.
    Contohnya “Haa” pada AQ 91: 7 – 15. Apakah Nafsu atau bangsa Tsamud adalah perempuan semua?. Contoh lain kata ganti nama : Hamzah. Bukankah nama laki-laki?. Kenapa akhiran namanya berakhir dengan “Ha marbuthoh” bukan “Haa” biasa?. Apakah shahabat Nabi Penghulu para Syuhada adalah perempuan. Jelas tidak.
    Begitu juga, Al-Insaan (AQ 76 : 1-3), bukankah Allah menggunakan “hu” sebagai kata ganti orang ketiga Al-Insaan?. Apakah mansuia semua lelaki?. Jelas tidak.
    Di AQ 32 : 7 – 8 begitu juga?.
    Makanya, menurut ahli tafsir, orang yang ingin menfasirkan ayat-ayat AQ harus memiliki ilmu yang mumpuni untuk bisa menfasirkan ayat-ayat AQ. Harus menguasai ilmu bahasa Arab, seperti Nahwu-syaraf, Balaghah, Mantiq, Ma’ani, Bayan, Sejarah bangsa Arab, bahasa-bahasa Arab klasik, penyimpangan kaedah umum bahasa Arab dalam penggunaan sehari-hari – terutama logat Quraisy (karena AQ diturunkan dalam bahasa Arab logat Quraisy yang tidak sama dengan bahasa Arab umum atau modern sekarang), syair-syair Arab, Asbabun Nuzul, hadits berserta ilmunya, dsb.
    Hal ini adalah untuk mengelakkan kemungkinan salah penafsiran yang berefek pada salah pemahaman, terutama dalam soal-soal yang menyangkut tawhid dan hukum-hukum.
    Jadi tidak semua kata, terutama kata ganti nama atau benda, yang menunjukkan perempuan adalah perempuan. Dan tidak semua kata ganti nama yang menunjukkan jamak adalah jamak. Harus melihat dari hubungan ayat demi ayat dan surah demi surah serta kaitannya dengan hukum-hukum bahasa. Apalagi kalau hanya berpedoman dengan terjemahan, tidak menggali langsung dari pengertian dalam bahasa aslinya. Saya yakin akan terjadi salah persepsi dalam mengambil kesimpulan dan penafsiran. Tak obahnya seperti orang menafsirkan memahami ayat ” Wail bagi orang yang shalat… :((AQ 107 : 4 ) tanpa melihat AQ 107 : 5 – 7.

    @ Haniifa,
    Dalam kasus Habil dan Qabil, tidak bisa dihukum incest. Karena beliau Nabi Adam AS mengawinkan anak-anak secara silang. Anak kembar satu kandungan tidak dikawinkan sesamanya, tetapi dipasangkan dengan anak kembar berikutnya.
    Qabil dikawinkan dengan adik perempuan Habil, sementara Habil dikawinkan dengan adik perempuan Qabil.
    Begitu juga manusia sekarang. Kalu kita mengakui bahwa kita berasal dari satu “bapak” dan satu “ibu”, maka, menurut pendapat umum kita telah melakukan incest. Tetapi kalau melihat cara Adam AS memasangkan anak-anaknya, maka tidak bisa kita katakan kita melakukan incest. Kecuali kalau Qabil kawin dengan adik sekandungnya sendiri, maka dapatlah yang demikian dikatakan “incest”. Justru karena ingin melakukan incest tersebutlah Qabil (Cain)tega menghabisi adiknya sendiri Habil (Habel), karena nafsunya menyatakan bahwa adiknya Iqlima (?) lebih cantik dari adiknya Habil ( Zabula ?). Wallahua’lam.

    Mengenai “bahan baku” manusia, memang disebutkan dari “Turab” dari ” Thiin” dan kemudian seterusnya (anak keturunannya) dari “sulaalatimmim maa’immahiin” (sari pati air yang hina – dari campuran turab dan thiin?).
    Atau apakah ada 2 atau lebih manusia yang diciptakan Allah?. Yang satu dari “Turab” seperti orang-orang kafir (AQ 78 : 40) atau manusia yang sebaik-baik seperti disebut AQ 32 : 7?. Atau dua unsur menjadi satu, kemudian dalam perjalanan hidupnya, yang satu tetap dalam AQ 32:7 😀 sementara yang satunya lagi menjadi AQ 78:40 😦 , sebagaimana disebutkan dalam AQ 95 : 4 dan 5?. Wallahua’lam bishshowab.
    Wassalam,

    Suka

  15. haniifa said

    Wa’alaikum Salam, @Mas Abudaniel
    Seandainya saya seorang yang sangat kaya raya, kemudian istri saya melahirkan anak kembar dua kali.
    Kelahiran pertama := CikalL (laki-laki) dan CikalP (perempuan)
    Kelahiran kedua := BungsuL (laki-laki) dan BungsuP (perempuan)

    Karena saya tidak ingin harta warisan jatuh ke orang lain, maka saya tikahkan :
    1. CikalL dengan BungsuP…. waris tetap.
    2. CikalP dengan BungsuL…. waris tetap.

    Mohon maaf, apakah saya melakukan praktek INCEST ?!

    (Walaupun dengan dalih mengikuti surah Rasul atau demi menjaga harta dan kehormatan… sepertinya tetap saja meng-halal-kan praktek incest)

    Wassalam, Haniifa.

    Suka

  16. Abudaniel said

    Assalamu’alaikum,
    @ Mas Haniifa,
    Pelaksanaa kawin silang dilakukan dizaman Adam, menurut saya, adalah mengikuti syari’at yang diturunkan Allah dimasa itu. Apakah kita boleh mengikutinya?.
    Boleh, menurut saya, kalau kita hidup dizaman Adam.
    Tidak boleh. Kok?. Lha iya lah. Karena kita mengikuti syari’at dan sunnah Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Kalau ngikuti syari’at paganis Yunani (Wong dewane sendiri kok incest melulu), ya boleh-boleh saja. Ngawini makke dewek juga monggo apatah lagi cuman adikke.
    Sayangnya (?) kita masih ngikuti Islamnya Rasulullah. Bukannya Islam Liberal 😀
    Kalau Islam Liberal, silahkan saja. Semua agama sama kok. Islam ngelarang, lari ke syari’at lain. Incest nggak boleh dalam Islam, lari ke agama Yunani zaman dulu. Bereskan?.
    Wassalam,

    Suka

  17. Aburahat said

    @All
    Apa yg diposting mas Agor kali ini mengenai manusia pertama yg Allah ciptakan laki2 atau perempuan. Saya tdk katakan Adam krn Adam pasti jenis lelaki diambil dari posting huttagi universal communication. Setelah saya baca tulisan tersebut ternyata penafsiran atas ayat2 yg disebut oleh huttagi tdk sesuai dgn maknanya yg sebenarnya. Tetapi menafsirkan sesuai kehendaknya utk menguatkan teorinya bahwa ciptaan Allah pertama adalah perempuan dan bukan laki2 begitu jg manusia pertama. Jd sdr Huttagi menafsirkan berdasar nafsunya. Cth surah An-Nisa ayat 1 yg dikutip Huttagi dari Qur’an berbunyi:
    Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya[263] Allah menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain[264], dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu.

    Menurut Huttagi SEORANG DIRI adalah perempuan dgn alasan bahwa dari padanya berasal dari MINHA kata yg menyatakan jenis perempuan oleh krnnya berasal dari yg satu itu berart dr perempuan. Keasalahan penafsiran sdr Huttagi adalah dia tdk melanjutkan bunyi ayat tsb yakni kemudian Aku cipptakan istri2nya. Itu yg pertama. Yg kedua mengenai MINHA itu bkn berarti yg sdh diciptakan yakni manusia pertama td tapi darinya disini berarti tanah dan tanah berjenis perempuan dlm tata bahasa arab. Cth ayat yg mengatakan bumi berjenis perempuan adalah kata MINHA pada QS 2:38. Wasalam

    Suka

  18. haniifa said

    Wa’alaikum Salam, @Mas Abudaniel
    Kalau saya melihatnya…
    Kengototan Bangsa Yahui (baca: Bani Israil) yang tadinya ditakdirkan sebagai kaum yang mulia… malah dikutuk menjadi “KERA”.

    Dari kisah Nabi Musa a.s dan banyak lagi….
    Yaa Rasulullah (baca: Nabi Musa a.s)… Tolong buktikan Allah itu ada, dalam artian bisa di lihat, didengar… dsb
    Mas bisa bayangkan betapa beratnya Nabi Musa a.s… sampai-sampai klenger beberapa saat, hanya sekedar memenuhi keinginan konyol Bani Israil yang telah diselamatkan dari kezaliman Fir’aun.
    Lalu.. setelah Rasulullah tiada (baca: Nabi Musa a.s), mereka menafsirkan sapenae dewek kita Tauret.
    Kira-kira:= “Wah… Penciptaan Nabi Adam a.s gimana dan bagaimana ?”
    Kemudian Allah subhanahu wa ta’ala, memberikan contoh yang bisa dilihat, didengar oleh mereka… yaitu kelahiran Al Masih (baca: Nabi Isa a.s)…
    Hasilnya fitnah bertebaran…. pada sosok seorang wanita
    (baca: Mariam) yang dimuliakan oleh Allah, sehingga Nabi Isa a.s walaupun masih dalam buaian diberikan mujizat dapat membela Ibunda tercintanya dari fitnah yang kotor.

    Ini yang saya takutkan baik disadari/ maupun tidak disadari… bahasan ini memberikan pemahaman saeanak udel…
    Mirip JIL dan JUN… eh salah JIN dan JUN 😀

    Wassalam, Haniifa.

    Suka

  19. haniifa said

    @mas Aburahat
    Cth ayat yg mengatakan bumi berjenis perempuan adalah kata MINHA pada QS 2:38.

    Mohon maaf, saya acapkali memahaminya sebagai “tatanan masyarakat dibumi” tinggal kaum wanita saja, kemudian Allah subhanahu wa ta’ala… menurunkan Nabi Adam a.s seperti kejadian Nabi Isa a.s pada salah satu wanita yang ada di bumi. Sebab tatanan masyarakat di bumi tersebut akan punah jika tidak ada seorangpun pria (baca: Nabi Adam a.s), selanjutnya anak-anak laki-laki beliau ditikahkan dengan kaum wanita tadi. (Kita tidak pernah tahu usia rata-rata manusia saat itu bukan ?!)
    Dengan demikian saya tidak mengandai-andai adanya INCEST halal 😀

    Maka sesuai dengan Nabi Adam a.s sebagai “Khalifah pertama di Bumi
    Tapi nuansanya cocok yach 😀

    Wassalam, Haniifa.

    Suka

  20. Aburahat said

    @Hanifah
    Klu mas menganggap bahwa sdh ada manusia sblm Adam diciptakan dan yg hidup bumi itu adalah wanita mungkin benar (cuma adakah argumentasi mas dlm hal ini) Tp Allah katakan bahwa Adam diciptakan dari tanah dan tanah tsb dari bumi. Olehh krn itu Allah katakan: Turun kamu kebumi dari sana(minha) kamu hidup dan berkembang biak. Dan Nabi Adam turun kebumi setelah proses sbg manusia selesai. Beda dg Isa. Nabi Isa diproses dlm Rahim Siti Maryam dibumi

    Suka

  21. haniifa said

    @Abrurahat
    Argumen pernah ada… tapi saya malas melanjutknnya !! 😀
    cengengesan

    “Yaa Allah, kenapa akan kau ciptakan lagi mahluq yang selalu menumpahkan darah“. Tanya Malaikat kepada Allah Yang Maha Menciptakan.

    Apa darah monyet gituh ?! Haniifa := Tidak tahu

    Suka

  22. Jiwa Musik said

    ya ndak bakal abis2 deh pendekar vs. pendekar, ilmu sama2 tinggiiii tp sudah sunatullah hidayah tiap manusia berbeda-beda. Keren-keren, gw suka nie bisa nyadap ilmu dikit2 he he ….

    Suka

  23. haniifa said

    Seteguk air zam-zam, dari seorang sahabat

    Suka

  24. ramboz said

    halo,

    Adam AS. dibuat dari thiin (mungkin),
    Isa AS. dibuat dari turab (mungkin juga),
    kita semua dibuat dari turab juga (juga mungkin).

    perintah Allah tentunya langsung mendapat petunjuk dari Allah (bukan ngarang sendiri), sebab Adam AS. adalah seorang nabi Allah,
    sebagai pencipta tentu Allah tahu apa yang diperintahkan,

    mungkin hal tersebut mendekati terulang di masa nabi Nuh AS., mungkin sebagai filtering kedua atau ke N.

    lain dengan perintah sendiri, demi tidak larinya harta keluarga,
    sebab sang ayah hanya membikin dalam arti melaksanakan pembuahan,
    bukanlah menciptakan anak, dan tidak pernah tahu anaknya akan kembar, laki2 apa perempuan, apa sempurna, apa sehat dst,dst.

    suami ngga pernah tahu anaknya itu anak siapa, hanya istrinya saja yang tahu, jadi bisa incest bisa juga tidak,

    Rasulullah SAW. boleh menikahi yang oleh orang biasa tidak boleh, atas perintah Allah tentunya.

    kalau ini ->min nafsin wahidatin<- bisa saja artinya dari satu sel telur yang dibuahi.

    Suka

  25. ramboz said

    halo lagi,

    tambahan (sedikit ngarang),
    menimbang konsistensi bahwa semua Nabi itu beristri lebih dari satu,
    maka kemungkinan besar tulang rusuk Adam AS. tidaklah dijamin hanya menjadi satu Siti Hawa saja,
    mungkin saja kembar, sebab anak2 nya banyak kembar begitu sih.

    Suka

  26. haniifa said

    Weleh…. weleh….
    Memang Cepot… eh… Repot
    Kalau sudah binatang kesayangannya ada di Zoo… eh salah… bintang kesayangannya mas Rambo… 😀

    Duhhh…. pantasan malas sekali baca buku mas Salman Rusdi… nyang ingin dapat suaka di negeri asal-muasalnya mas Rambo 😛

    Suka

  27. haniifa said

    @mba-mas eh… @mas-mba
    Banyak ngarang juga nggak apa-apa 😀

    Suka

  28. Aburahat said

    Nabi Adam berasal dari Thiin PASTI bkn MUNGKIN
    Nabi Isa berasal dari Turab PASTI bkn MUNGKIN
    Kita semua berasal dr Turab PASTI bkn MUNGKIN
    HAWA dr tulang Rusuk Adam SALAH

    Suka

  29. haniifa said

    maka kemungkinan besar tulang rusuk Adam AS. tidaklah dijamin hanya menjadi satu Siti Hawa saja,

    Weleh…weleh….
    Dari mana asal karangan Nabi Adam a.s mendiami syurga 4 istri ?!
    Kemudian diturnkan kebumi…. 5 personel ?!

    Weleh…weleh….
    Bani Israil saja sudah jelas melihat dengan Haqqul dan ‘Ainul yaqin… dikutuk jadi “KERA”

    Weleh…weleh…
    Haibat… hanya dengan Haqqul saja… !!! 😛
    _____________________________________________

    APA NGGAK TAKUT KALAU HIPOTESIS SAYA BENAR ??

    Andai…
    Tanya := Kenapa kamu tidak percaya titik-titik ?
    Jawab TK-A := tidak tahu
    Juri := ya sudah… neeh permen.

    Tanya := Kenama kamu sanat yakin titik-titik ?
    Jawab TK-B := pasti titik

    Menurut Juri benar…. neeh permen.
    Menurut Juri salah…. pletak, bertelur.
    __________________________________________
    Kesimpulan :
    TK-A dengan resiko sedikit tetap dapat permen.
    TK-B bisa dapat permen atau bisa juga botak.

    si Cepot kira-kira pilih yang mana yach ?!

    Suka

  30. […] Bersambung : 1. Repotnya… jadi Cepot (Check & Reheck) !! 2. Eh… Copot-Copot… Cepot Rambo… ke Cepet ?! […]

    Suka

  31. faubell said

    @all
    Assalamu’alaikum,

    Wah diskusinya seru banget nih…
    Mohon teman2 berfikir jernih manakala membahas ayat2 yang berkaitan dengan proses penciptaan manusia dari sisi nafs-nya, jangan dipaksakan dulu dibahas dari proses lahiriah dr kacamata science. Telaah dahulu dari sisi nafs, kalau sudah terang baru bawa ke sisi lahiriahnya.
    Coba check di QS 4:1~3 dan 39:6. Di 39:6 itu gimana coba, habis ketemu pasangannya diturunkan 8 ekor yang berpasangan dari binatang ternak. Apakah itu melahirkan 8 ekor binatang ternak atau diberi 8 ekor binatang ternak supaya menjadi peternak untuk menghidupi mereka?. Apa nggak semakin ruwet kalau dimulai dari incest kemudian anaknya berupa binatang ternak. Naudzu billah min dzalik. Maha Suci Allah dari semua persangkaan kotor itu….

    Pertanyaan 1 : Nabi Adam itu perempuan atau laki2 ?
    Jawab : Laki2

    Pertanyaan 2 : Apakah Nabi Adam itu kalifah pertama?
    Jawab : Ya, lihat QS 2:30 : ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada Para Malaikat: “Sesungguhnya aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi.”

    Pertanyaan 3 : Apakah Nabi Adam manusia pertama?
    Jawab : Bukan, lihat lagi QS 2:30 :mereka berkata: “Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, Padahal Kami Senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?” Tuhan berfirman: “Sesungguhnya aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.”

    Pertanyaan 4 : Apakah manusia pertama perempuan?
    Jawab : Tidak tahu

    Pertanyaan 5 : Apakah keturunan pertama musyrik?
    Jawab : Islam tidak mengenal DOSA ASAL, hati2 dengan ini.

    Mengenai Nabi Adam & Nabi Isa yang dilahirkan dengan tidak punya ayah biologis, bukan hal yang aneh.Bagi Allah itu sangat mudah dengan KUN FAYAKUN, tapi bagi manusia yang “ngaku” bisa melakukan itu selanjutnya disebut duKUN. he..he..he..

    Wassalam

    Suka

  32. haniifa said

    Subhanallah…

    Suka

  33. Aburahat said

    @Faubell
    Nabi Adam bukan manusia PERTAMA pertanyaan saya
    1. Siapa manusia pertama
    2. Dari bahan apa manusia pertama diciptakan.
    3. Dimana manusia pertama itu skrg krn dia MUSYRIK
    4. Siapa yg Iblis tdk mau sujudud. Manusia pertama atau Adam
    5. Apakah dia diturunkan kebumi atau tdk.
    6. Siapa Adam itu
    Mohon jawaban wasalam

    Suka

  34. haniifa said

    Assalamu’alaikum,
    @Mas Faubell terima kasih.

    Allah berfirman dalam surah Al Baqarah ayat 30:
    _______________________________________________
    واذ قال ربك للملائكة اني جاعل في الارض خليفة قالوا اتجعل فيها من يفسد فيها ويسفك الدماء ونحن نسبح بحمدك ونقدس لك قال اني اعلم مالاتعلمون

    Coba simak :
    1. menumpahkan air := yasfikud maaun
    2. menumpahkan darah := yasfikud dimaaun
    3. menumpahkan darah := yasfikud dimaa-a (tanda baca)

    1. Digital Qur’an:
    Dan Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi”. Mereka berkata: “Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan menyucikan Engkau?” Tuhan berfirman: “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui”. [QS 2:30]

    2. Yusuf Ali:
    Behold, thy Lord said to the angels: “I will create a vicegerent on earth.” They said: “Wilt Thou place therein one who will make mischief therein and shed blood?- whilst we do celebrate Thy praises and glorify Thy holy (name)?” He said: “I know what ye know not.” [QS 2:30]

    3. Melayu :
    Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat: Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di bumi. Mereka bertanya (tentang hikmat ketetapan Tuhan itu dengan berkata): Adakah Engkau (Ya Tuhan kami) hendak menjadikan di bumi itu orang yang akan membuat bencana dan menumpahkan darah (berbunuh-bunuhan), padahal kami sentiasa bertasbih dengan memujiMu dan mensucikanMu?. Tuhan berfirman: Sesungguhnya Aku mengetahui akan apa yang kamu tidak mengetahuinya. [QS 2:30]

    Duhhh… saya yang bodoh tolong betulkan jika yang dimaksud, selalu “menumpahkan darah” adalah “MASYARAKAT MANUSIA” ?!

    Macan membunuh Kijang hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup, dan jika sudah kenyang maka macan tidak menumpahkan darah kijang lagi…. kecuali lapar lagi dunk 😀

    Ular Anaconda membunuh KEBO hanya untuk memenuhi isi perutnya, dan setelah itu tidur Zzz..zzz….. pokoke lama dech 😀

    Kebo Bule membunuh “BISON”, “BUAYA”, “ULAR”, “MACAN”…. hanya untuk gaya-gayaan…. jika kurang gaya bunuh lagi dunk !

    @mas Aburahat $ @mas Yudhisidji

    SIAPAKAH KEBO BULE YANG DIMAKSUD ?!
    (jangan-jangan seperti yang tersirat pada QS 2:30)

    Jawaban ditunggu secepatnya by Haniifa.

    Wassalam, Haniifa.

    Suka

  35. Aburahat said

    @Hanifah
    Susah dijawab dgn tepat soalnya blm ada data2 nebjurus ke KEBO BULE. Cuma klu menurut perandaian KEBO=BODOH BULE= ORANG BARAT. Jd apakah si KEBO BULE itu… jgn jd fitnah deh

    Suka

  36. haniifa said

    Ha.ha.ha. 😀

    Esensinya apakah yang dimaksud tantanan masyarakat manusia sebelum Nabi Adam a.s ?!

    fitnah, nggak lah ?!
    buktinya saya postingkan : http://haniifa.wordpress.com/2008/03/20/albert-einstein/
    Malah saya mengagumi beliau sebagai ilmuan barat yang handal.
    Insya Allah, akan saya postingkan kelanjutannya.

    sekali lagi….

    Apakah yang dimaksud [QS 2:30] adalah “Tatanan Masyarakat Manusia” sebelum Nabi Adam a.s ?!

    Trim’s sebelumnya.

    Suka

  37. haniifa said

    Kebo Bule ?!
    Bule Kebo ?!
    Kumpul Kebo ?!
    Otak Kebo ?!

    Kebo Ireng ?! 😉
    Kebo bajak sawah ?! 😉
    Otanya Kebo kecil ?! 😉

    Tau…ah, gelap 😀

    Suka

  38. […] 1. Cerita si “Bleki”… 2. Teori pendukung 2 3. Kaum muslim, jangan pernah mau kembali ke jaman “KEBO”-dohan. Possibly related posts: (automatically generated)Secangkir kopi buat […]

    Suka

  39. haniifa said

    Coba simak sekali lagi :
    1. menumpahkan air := yasfikud maaun
    2. menumpahkan darah := yasfikud dimaaun (doubel “d”)
    3. menumpahkan darah := yasfikud dimaa-a (tanda baca)

    Siapkah yang sering menumpahkan darah ?!
    Sejak sebelum jaman Nabi Adam a.s hingga kini

    Yang menumpahkan darah kebo untuk nyi laut kidul kah ?!
    Yang menumpahkan darah kebo hutan untuk diambil kulitnya saja kah ?!
    Yang menumpahkan darah kebo untuk pesta mabuk-mabukan kah ?!
    _______________________________________________________________
    Apakah yang dimaksud [QS 2:30] adalah “Tatanan Masyarakat Manusia” sebelum Nabi Adam a.s hingga kini ?!

    Astaghfirullah…

    Wassalam, Haniifa.

    Suka

  40. haniifa said

    @All
    Silahkan saudara</b. buka “Teks aslinya/tarjamaah apapun” := [QS 2:30]

    Tidak usah bertele-tele !!
    Sekali lagi tolong jawab pertanyaan saya ini:

    Yang selalu “menumpahkan darah” adalah “MASYARAKAT MANUSIA” ?!

    Trim’s sebelumnya, Haniifa.

    Suka

  41. haniifa said

    @All
    Silahkan saudara. buka “Teks aslinya/tarjamaah apapun” := [QS 2:30]

    Tidak usah bertele-tele !!
    Sekali lagi tolong jawab pertanyaan saya ini:

    Yang selalu “menumpahkan darah” adalah “MASYARAKAT MANUSIA” ?!

    Trim’s sebelumnya, Haniifa.

    Suka

  42. Abudaniel said

    Assalamu’alaikum,
    @ Mas Haniifa,
    AQ 2:30………
    “Adakah Engkau (Ya Tuhan kami) hendak menjadikan di bumi itu orang yang akan membuat bencana dan menumpahkan darah (berbunuh-bunuhan),……”

    Kutipan dari penggalan ayat tersebut bisa ditarik paling tidak dua kemungkinan, yang menyebabkan malaikat bertanya (bukan membantah atau mendebat Allah)tentang “rencana” Allah akan menciptakan sejenis makhluk lagi untuk menjadi khalifah, dengan pengertian penguasa atas Al-Ardhi/Earth/Bumi atau pengganti makhluk lain yang pernah mendiami Bumi, yang mungkin pada saat Allah menyampaikan kepada malaikat, sudah punah.
    Pertama : Malaikat mempertanyakan, bahasa gaulnya begini, udah tahu manusia “akan” menumpahkan darah dan bunuh-bunuhan eeh malah akan diciptakan juga.
    Apa jawab Allah : “I know what ye know not.”
    Dari mana para malaikat tahu makhluk yang akan diciptakan itu akan punya kelakuan begitu?. Pastilah Allah yang menjelaskannya.
    Kedua : Mungkin juga, ketika makhluk yang akan diciptakan itu masih dalam bentuk “blue print”, Allah tunjukkan kepada para malaikat. Karena mungkin malaikat pernah melihat makhluk yang agak-agak mirip dengan yang akan diciptakan itu atau satu jenis, atau satu species (jenis mamalia) dan pernah melihat dan tahu akan perangai mereka, makanya mereka bertanya. Why…….?.

    Pertanyaannya kemudian, kalaulah ada makhluk yang agak-agak mirip dengan the next creature itu, yang pernah menjadi penghuni Bumi dan jagat semesta, apakah gerangan dia?. Manusiakah, Jinkah, genderuwokah, tuyulkah, monyetkah, berukkah, gorilla kah, harimaukah,dan banyak lagi kah-kah lainnya yang menjadi kemungkinan.

    Mengenai makhluk apa yang akan diciptakan Allah, malaikat juga belum tahu jenisnya. Lelakikah, perempuankah?. Karena kata khalifah menggunakan huruf “ta marbuthah” yang umumnya menunjukkan “isim muannas” bukan “isim muzakkar”. Tetapi setelah tercipta, baru jelas jenis makhluknya (Al-Insan atau An-Nas) dan kelaminnya, bukan perempuan tetapi lelaki yang diberi nama Adam dan bisa dilihat juga diayat selanjutnya AQ2:35.. “zaujuka” bukan “zaujuki”.
    Wallahua’lam bishshowab,
    Wassalam,

    Suka

  43. Aburahat said

    @Hanifah
    Benar yg dimaksud Malaikat adalah MASYARAKAT MANUSIA.
    Yg menjadi pertanyaan adalah:
    1. Bagaimana Malaikat bisa memprediksi bahwa Manusia akan
    merusak bumi ini dan saling menumpahkan darah?
    2. Apakah ada dasarnya?
    3. Mengapa sampai malaikat membuat pernyataan demikian.
    Yg pasti Malaikat tdk tau apa yg akan terjaddi kecuali diberitahukan Allah.
    Menurut saya dasar Malaikat dpt memprediksi dgn pengalaman yg pernah terjadi sblm Manusia diciptakan.
    Menurut Al Qur’an bahwa seblm manusia diciptakan sdh ada makhluk yg Allah ciptakan yakni JIN, Binatang melata (teremasuk hewan).
    Hidup hewan2 ini saling membunuh utk mempertahankan hidup mereka. Jd sblm manusia (Adam) diciptakan Malaikat menganggap bahwa yg akan Allah ciptakan sejinis hewan tp bentuknya lain. Oleh krn itu atas pernyataan Malaikat td Allah katakan: Sesungguhnya Aku mengetahui dan kamu tdk mengetahui. Dibuktikan lagi dgn ayat selanjutnya. Yg intinya pd waktu Allah menanyakan nama benda2 mereka tdk bisa menjawab tp Adam bs menjawab. Sehingga Allah katakan nah apa kataku. Aku lbh mengetahui

    Suka

  44. haniifa said

    Wa’alaikum Salam, @Mas Abudaniel
    Terima kasih mas,
    Justru itulah,… sedari awal saya memang tidak ingin membahas mengenai ini (baca: komen 1),namun apa boleh buat karena saya yakin akan banyak rekan-rekan yang marah atau akan merasa gerah dengan argumen-argumen yang saya ajukan.
    Jujur saja, jika mentertawakan tulisan/komentar saya yang konyol mungkin tidaklah masalah… akan tetapi tidak untuk keyakinan.

    Dasar pemikirannya adalah :
    A. Sifat dinamika bahan dasar
    1. Malaikat… CAHAYA
    2. Iblis… API
    3. Manusia… TANAH
    ( Kemungkinan kesombongan Iblis atas kelebihan dari Nabi Adam a.s karena merasa terbuat dari bahan yang lebih dinamis. )

    B. Uji kepatuhan kepada Allah s.w.t
    1. Malaikat tahu hanya Allah yang patut disembah.
    2. Iblis juga tahu hanya Allah yang patut disembah.
    3. Kenapa harus sujud (bukan menyembah) kepada Adam a.s
    ( Kemungkinan keduanya tidak tahu kalau membangkan perintah Allah, akibatnya akan fatal…. dengan demikian keduanya tidak tahu bagaimana karakteristik manusia yang akan diciptakan/dikembalikan oleh Allah kemudian.)

    C. Uji perbuatan terhadap sesama mahluq Allah s.w.t
    1. Para malaikat tidak pernah saling membunuh ?!
    2. Para Iblis tidak pernah saling membunuh ?!
    3. Para Manusia (baca: QS 2:30) saling bunuh.
    ( Kemungkinan kesombongan Iblis yang kedua atas kelebihan dari Nabi Adam a.s karena Iblis sama dengan Malaikat tidak pernah saling bunuh… dengan demikian mereka lebih merasa mulia daripada Kaum yang akan diciptakan kemudian. Disamping itu Malaikat dan Iblis akan tahu bahwa Tatanan Masyarakat Manusia akan punah dengan sendirinya akibat tidak ada lagi LAKI-LAKI)

    D. Jika Malaikat dan Iblis tahu sebelum diciptakan
    …(baca: diadakan kembali kaum manusia)
    .
    1. Buat apa Malaikat bertanya lagi ?!
    2. Kenapa Malaikat tidak bisa menerangkan lebih baik dari Nabi Adam a.s ?!
    3. Malaikat dan Iblis tahu perbuatan manusia karena point C.

    Mengenai “isim muzakkar” saya lebih suka membahas “buah Zakkar” 😀 ?
    Duhhh… mudah-mudahan ilmuan Muslim, dapat menemukan kapankah mulai akan terbentuknya sel-sel bakal buah Zakkar pada janin 😀

    Wassalam, Haniifa.

    Suka

  45. haniifa said

    Assalamu’alaikum,
    @Mas Aburahat dan @Mas Yudhisidji
    Mohon maaf jika ada komentar saya melampaui batas menurut anda, sesungguhnya saya sangat senang kita bisa berdiskusi, mungkin saja dibeberapa bagian saya yang keliru.

    Wassalam, Haniifa.

    Suka

  46. […] 1. Syaikh Ahmad Deedat contoh pejuang Muslim saat kini. […]

    Suka

  47. armand said

    Salam…
    Ikut nimbrung mas
    Asumsi Huttaqi menyatakan Nabi Adam adalah seorang wanita menurut saya masih sangat spekulatif terutama karena ia mengajukan dalil penggunaan harf ta marbutah pada kalimat “jiwa yang satu” yang menurutnya menyatakan kata ganti jenis kelamin perempuan.
    Argumen ini sebenarnya sdh cukup dibantah oleh mas Daniel yang mengoreksi bahwa penggunaan harf ta marbutoh juga ternyata juga bisa menunjukkan jenis kelamin laki-laki, seperti yang ia contohkan sehingga terlihat kespekulatifannya.
    Saya mencoba menambahkan dan menegaskan dengan nash AQ bahwa asumsi Huttaqi benar-benar sangat spekulatif dan kurang cermat dalam mengajukan argumen.
    Berikut beberapa ayat AQ menunjukkan bahwa Nabi Adam adalah seorang laki-laki, demikian jika kita hanya melihat penggunaan harf pengganti kata ganti orang.

    (1) Al-A’raf: 19.
    (Dan Allah berfirman): “Hai Adam bertempat tinggallah kamu [ANTA] dan isterimu [KA] di surga serta makanlah olehmu berdua (buah-buahan) di mana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu berdua mendekati pohon ini, lalu menjadilah kamu berdua termasuk orang-orang yang zalim.”
    —–> Kata ganti orang kedua menggunakan ANTA dan KA. Bukan ANTI dan KI (bisa recheck di AQ). Artinya Nabi Adam adalah laki-laki jika menggunakan metode pemikiran Huttaqi.

    (2) Shaad: 71-72.
    71. (Ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat: “Sesungguhnya Aku akan menciptakan manusia dari tanah.”
    72. Maka apabila telah Kusempurnakan kejadiannya (HU) dan Kutiupkan kepadanya [HU] roh (ciptaan)Ku; maka hendaklah kamu tersungkur dengan bersujud kepadanya [HU].”
    —–> Kata orang ketiga menggunakan HU. Bukan HA (Silakan recheck di AQ).

    Dan seterusnya jika kita buka lagi AQ mengenai ayat-ayat penciptaan Nabi Adam, maka banyak kata-kata ganti orang kedua dan ketiga atas Nabi Adam yang menunjukkan bahwa ia Nabi Adam seorang laki-laki.

    Damai…damai

    Suka

  48. haniifa said

    Damai…damai

    Suka

  49. ramboz said

    halo,

    72-11 Dan sesungguhnya di antara kami ada orang-orang yang shaleh dan di antara kami ada (pula) yang tidak demikian halnya. Adalah kami menempuh jalan yang berbeda-beda.

    ini orang-orang pertama yang dimaksud penghuni bumi yang pertama sebelum Adam AS.

    @
    Surat No.72 Al Jin sedikit menjelaskan mengenai perilaku Jin. No. 11, yang agor pahami adalah ucapan sekumpulan Jin ketika mendengar petunjuk AQ pada masa Nabi Muhammad. kata “kami” dalam surat ini menunjukkan informasi bahwa ada jin yang shaleh dan ada juga yang menempuh jalan yang berbeda.
    Mohon koreksi jika keliru. Akan terasa jika kita membacanya sejak ayat pertama sampai pertengahan.
    Salam, agor

    Suka

  50. ramboz said

    halo lagi,

    Rasulullah SAW. pernah diantar pada saat miraj kesana kemari sampai kemasa depan oleh malaikat,

    tentunya malaikat bisa melihat ke masadepan sampai batasan tertentu sebagaimana yang disaksikan oleh Rasulullah SAW.,

    simpul: tidak aneh malaikat tahu manusia akan saling bunuh2an.

    Suka

  51. Haniifa said

    halo… halo lagi… wuk.wuk.wuk… burung tikukur ajah !!

    Mbo-e… mboe… piye toch jeung 😛
    komen 49:= atas bicara Jin
    komen 50:= bawah bicara manusia
    (Gan KL ajah bikin cerita “pendekar bodoh”… nggak nyeleneh ginuh 😛 )

    KukKikKok, Brot.

    Simpul: Bawah Ikan Lele atas Nyi Blorong plush kepala Burung tikukur 😀

    Suka

  52. Haniifa said

    @mba RamboZ
    Hayoo… baca-baca nyang inih:

    Tahajud Perkuat Sistem Imun Tubuh

    Do’an nyah := [QS 17:80-81] biar… mak nyush 😉

    Wassalam, Haniifa.

    Simpul: Jangan minta ingin jadi putri “Cinderela”… nanti kayak debus ngijek beling 😀

    Suka

  53. ramboz said

    halo,

    2-30 Dan Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi”. Mereka berkata: “Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan menyucikan Engkau?” Tuhan berfirman: “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui”.

    saya hendak menjadikan kamu nelayan, coba kamu bikin perahu dan jala atas petunjuk saya, (tidak berarti setelah ada perahu baru ada nelayan),

    menjadikan orang yang ‘akan’ membuat kerusakan, menunjukan malaikat dapat melihat ke masa depan dari saat itu,

    padahal kami senantiasa bertasbih, menunjukan bahwa belum pernah ada perusak sebelumnya, malaikat mengira kalau semua yang bersih itu akan terkotori atau rusak oleh adanya perusak di bumi,

    @
    Kalau menurut agor (sekali lagi menurut pandangan pribadi/subjektif) :
    Agaknya sulit dikatakan (karena tidak ada sumbernya) bahwa malaikat melihat kemungkinan ke depan bahwa Allah akan membuat manusia seperti kita ini. Namun menurut asal usul kejadian, bahan dasar fisis manusia sama dengan binatang dan tumbuhan di muka bumi yang sudah ada sebelum Nabi Adam diciptakan.
    1. Logisnya, dengan pemahaman ini malaikat dapat memperkirakan bahwa khalifah ini akan berperilaku seperti penciptaan mahluk hidup lainnya yg berbahan dasar sama (dari thin, turab) sehingga “wajarlah” malaikat melihat mahluk berjenis/berbahan dasar fisis ini saling berbunuhan dan berbuat kerusakan (tentunya/khususnya hewan). Sampai kemudian Allah menjelaskan “Aku lebih mengetahui…”
    2. Logis pula jika didekati bahwa pernah ada sejenis Adam di alam semesta atau di alam semesta lain yang diciptakan Allah dan diketahui oleh malaikat. Toh tidak ada penjelasan bahwa alam semesta yang kita tinggali ini adalah satu-satunya alam semesta yang diciptakan Allah.
    3.Logis pula jika didekati kemungkinan statitikal bahwa kemungkinan bahwa kelak manusia yang diciptakan akan saling berbunuhan (pandangan ke masa depan). Namun, pandangan ini menurut agor perlu direnungkan lebih mendalam karena dalam banyak kasus yang dikisahkan dalam AQ, malaikat tidak menggunakan pengetahuan dan ilmunya dengan menalar ke masa depan. Apalagi harus jujur kita pahami bahwa penalaran masa depan dari sudut pengetahuan manusia lebih ke arah probabilitas kemungkinan. Namun, pengetahuan tentang pertanyaan malaikat ini dan juga dari beberapa hadis, kita kemudian memahami bahwa malaikat adalah mahluk Allah yang taat dan berpikir dan menghabiskan waktunya untuk bertasbih.
    4. Komunikasi yang terjadi tentunya harus dipahami juga sebagai komunikasi “petunjuk” Allah dalam “kemitraan” dengan mahluk yang diciptakanNya.

    Kata orang dalam AQ merujuk pada sosok, tidak hanya manusia.

    Salam, agor.

    Suka

  54. ramboz said

    halo lagi,
    2-31 Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para Malaikat lalu berfirman: “Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu memang orang-orang yang benar!”

    buatlah perahu dan jala atas petunjuk saya,

    mengajarkan = memberi petunjuk

    seluruhnya = menguasai sepenuhnya = khalifah juga

    khalifah sebagai menguasai bumi,

    juga khalifah bagi manusia keturunannya = sumber manusia, kalau tidak ada Adam AS., tidak ada manusia,

    sebab kalau khalifah kelompok sih banyak, khalifah orang2 mukmin
    ya Rasulullah SAW., khalifah/bapak para nabi ya Ibrahim AS. dst,, dst,,

    Suka

  55. Aburahat said

    @Agor
    Mas Agor tdk mungkin utk SATU masalah ada TIGA kebenaran.
    LOGIS pertama Malaikat bs memperkiraan berdasarkan kejadiaan
    LOGIS kedua sudah ada ciptaan serupa Adam sblm Adam
    LOGIS ketiga pandangan statistikal dengan pandangan masa sepan.
    Apakah menurut mas Agor bisa terjadi TIGA kebenaran utk menngkonklusi suatu ciptaan Allah? OK yg ketiga diragukan. Klu kita teliti utk LOGIS kedua bahwa ada ciptaan sblm. Pertanyaan saya adalah : (terkecuali JIN dan HEWAN)

    1. Dari bahan Apa makhluk pertama itu diciptakan
    2. Siapa Makhluk pertama itu.
    3. Dimana Dia bertempat tinggal.
    4. Bagaimana cara hidupnya.
    5. Apakah memerlukan makan atau tdk
    6. Ada nash Alqur’an atau tidak klu ada tolong tunjukan.
    Damai damai Wasalam

    @
    Salam Mas Abu.
    Saya komentari/jawab untuk yang ini dulu ya :
    LOGIS kedua sudah ada ciptaan serupa Adam sblm Adam –> maksud saya, boleh jadi ada adam lain di alam semesta lain (bukan di alam semesta ini). Serupa yang saya maksud, mahluk hidup di alam fisis dengan bahan dasar yang sama. Artinya karakterisitk hewan secara genetik tidak beda dengan manusia (Adam). Tentu saja ada perbedaan protein dan komposisinya, tapi bahan dasarnya sama (dari bumi). Bahwa sejenis Adam mungkin saja ada di “alam semesta lain” — Karena tidak ada penjelasan apakah alam semesta ini adalah salah satu-satunya alam semesta yang diciptakan Allah.

    Saya tidak membahas adanya 3 kebenaran, hanya kelogisan berpikir dan mengajak rekan untuk melihat adanya kemungkinan lain, sehingga tidak dipatok hanya satu kebenaran yang diyakini padahal kita toh tidak tahu pasti kebenarannya karena hanya sebagian saja yang dapat kita pahami.

    Kebenaran hanya satu, tapi lapisannya tergantung dari pengetahuan dan pemahaman kita terhadap satu objek yang diwacanakan atau diteliti. Oleh karena itu, kata : Ketika disingkapkan, hujjah terbuka, artinya dipahami bahwa kita mendekati kebenaran yang sesungguhnya.

    Sama seperti kita melihat objek di bawah lensa pembesar biasa dan mikroskop, di bawah lensa kebenaran tampak akan berbeda dengan kebenaran di bawah mikroskop….. 😀
    Salam, agor

    Suka

  56. Aburahat said

    @ Bagi mereka yg berpendapat ada manusia pertama seblm Adam tolong dijawab petanyaan saya di no 55

    Suka

  57. ramboz said

    halo,

    2-29 Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan Dia berkehendak menuju langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit. Dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.

    apakah ini menceriterakan bumi sudah ada sejak lama lalu Allah menjadikan/menciptakan langit, ataukah hanya proses penciptaan yang hasilnya jadi dalam waktu yang hampir bersamaan (6 hari ilahiah),

    jika ini mengisyaratkan bumi dan langit diciptakan sekaligus dalam arti bumi sebagai titik awal penciptaan, lalu dilengkapi dengan langit hingga tujuh (tujuh=unlimited), maka ayat selanjutnya adalah penciptaan manusia pertama (Adam AS.)dapat di artikan tidak ada awal yang lain di alam semesta ini kecuali diawali dari bumi, kemudian seluruh alam semesta lain (tujuh langit) sebagai pelengkap.

    kalaupun ada kehidupan lain apapun di tempat lain, asalnya haruslah dari bumi (sebagai awal dari penciptaan).

    @
    Di blog ini, cukup banyak kutipan maupun pembahasan mengenai awal penciptaan. Salah satunya ke sini dan kalau sudi, juga link-linknya. 😀
    Semoga ada jawabannya, meskipun mungkin samar….

    Suka

  58. haniifa said

    @mas Abru-abrukan
    Coba simak tulisan SAUDARA SENDIRI :
    ————————————
    Aburahat Berkata:
    Juni 25, 2008 pada 4:29 pm

    @Hanifah H A N I I F A
    Benar yg dimaksud Malaikat adalah MASYARAKAT MANUSIA.
    ————————————

    Benar yg dimaksud Malaikat adalah MASYARAKAT MANUSIA.
    Benar yg dimaksud Malaikat adalah MASYARAKAT MANUSIA.
    Benar yg dimaksud Malaikat adalah MASYARAKAT MANUSIA.

    Apa maksudnya berdebat lagi kalau saudara sudah membenarkan ?!

    Kemana LOGIKA saudara ?!

    Tak perlu basa-basi !!!

    @Rambu Zoo
    %^#%@&!@

    Suka

  59. haniifa said

    Weleh… weleh….
    Ada yang nggak mudeng perbedaan 7 kuantitas dan 7 kwalitas.
    Makanya nduk… belajar konsep “Seven Segment” bukanya minum “Seven Semen” 😀
    Kalau nggak mudeng… tanya sama @mas Ngelektro. !!

    Wassalam, Haniifa.

    Suka

  60. haniifa said

    @mba RamboZ
    Kadung basah… sekalian nyebur (baca: hipotesis terbentuknya bumi)
    ndak… usah takut berbicara, kitakan samo-samo menghirup udara yang sama berikut tinggal dibumi yang sama.

    Silahkeun ngombe kopi diruangan nyang ini dulu, Oceh 😀

    Kehendak Yang Bukan KehendakNya Juga(Kah)?

    Bilamana oceh… silahkeun baca dari Oom Wiki soal “Earth” sebagai dasar gelar tikar…. Apa Oceh maning gituh ?! 😀

    Wassalam, Haniifa.

    Suka

  61. ramboz said

    halo,

    21-91 Dan (ingatlah kisah) Maryam yang telah memelihara kehormatannya, lalu Kami tiupkan ke dalam (tubuh) nya ruh dari Kami dan Kami jadikan dia dan anaknya tanda (kekuasaan Allah) yang besar bagi semesta alam.

    66-12 dan Maryam putri Imran yang memelihara kehormatannya, maka Kami tiupkan ke dalam rahimnya sebagian dari roh (ciptaan) Kami; dan dia membenarkan kalimat-kalimat Tuhannya dan Kitab-kitab-Nya; dan adalah dia termasuk orang-orang yang taat.

    38-72 Maka apabila telah Kusempurnakan kejadiannya dan Kutiupkan kepadanya roh (ciptaan) Ku; maka hendaklah kamu tersungkur dengan bersujud kepadanya”.

    * wanita setiap menurunkan satu telur saja (normal), bakat kembar mungkin bisa 2 telur.
    * laki2 setiap bulan menghasilkan jutaan sperma.

    bibit pertama (Adam AS.) pastilah laki2 dengan membawa bahan yg jutaan, barulah diberikan wadah untuknya (mungkin dari tulang iganya, di ambil satu).

    53,54,57 menunjukan Adam AS. sebagai manusia pertama (bibit)

    Suka

  62. haniifa said

    Oleh… olah 😀

    Menjadi Musyrik Karena Anak?

    Simpul menurut Al Qur’an Maryam := Menurut Sains “Multigens”
    (Pinter juga sampean)

    tapi sayang nduk… nduk… tulisan nyang ini mengganggu rasa kagumku he.he.he.
    * laki2 setiap bulan menghasilkan jutaan sperma.
    Weleh…weleh… kamu samakeun laki-laki dengan wanita yach… 😛

    Kawin…eh… NIKAH dulu, baru nyaho (hone money… produksi tiap hari nduk 😀 )

    Wassalam, Haniifa.

    Suka

  63. ramboz said

    halo,

    persisnya sperma diproduksi 2 hari sekali, walaupun dihamburkan setiap hari produksi tetap 2 hari satu kali,

    jutaan bisa berarti satu milyard juta mungkin.

    Suka

  64. haniifa said

    hua.ha.ha. 😀
    Aneh… sewaktu “ngerujak uleg” barengan bekas pacar….
    seru dech… dari malam pertama hingga malam-malam lama-lama ma.. ma…. paa… paa…
    Kadang bukin rujaknya dua kali lho sehari… hem…hemmm (nggak cerita ahhh kamu belum 17 agustus tahun yach.. 😛 )

    Olah… oleh… ohh… olll… ohol… 😀
    2 hari satu kali khan := 2 x 6 jam := 4 …. WAH CEPOT KAMU :

    PatCePat, Nikah.

    Suka

  65. ramboz said

    halo,

    aneh juga kalau sperma dengan cairan pembawanya disamakan,

    Suka

  66. haniifa said

    Nggak aneh kan… ada cairan pelindung sekaligus pelumas sebelum sperma keluar.. 😀

    ihhh… kamu, kok bisa tahu seeh.

    Suka

  67. […] Prakiraan mengenai Tahajud : 1. Penentuan waktu yang tepat untuk shalat tahajud. 2. Do’a setelah shalat tahajud. […]

    Suka

  68. truthseeker said

    Sangat jelas dan gamblang penjelasan dr Mas Abudaniel & mas Arman, saya lebih setuju dg tafsiran mereka.
    Ada bbrp hal yg menjadi pertayaan saya:
    1. Jenis kelamin Adam apakah tdk pernah menjadi jelas? Bukankah begitu banyak ayat yg menyatakan bhw Nabi Adam adalah laki2? (baca penjelasan Abudaniel & Arman)

    2. Apakah tdk bisa dimengerti bhw semua kata nafs selalu diikuti dg “jenis kelamin wanita” (baca penjelasan Abudaniel), sy tambahkan: nafsu mutmainah, nafsu lawamah, nafsu amarah.

    3. Apakah tdk ada ayat yg menyatakan Nabi Adam adalah manusia pertama?, apakah hanya krn tafsir spekulatif atas pertanyaan malaikat atas rencana penciptaan?? menjadikan ayat2 yg jelas menjadi batal?(baca penjelasan Abudaniel). Bhw malaikat mengetahui manusia akan merusak dimuka bumi krn melihat dr pengalaman yg sdh ada, adalah spekulatif krn mmg bs saja malaikat tahu krn Allah memberitahu. Jadi sangat tergesa2 bhw hal yg spekulatif bs membatalkan ayat2 yg lain yg begitu tegas.
    Dialog Allah dg malaikat ini diabadikan, yg dimana seolah2 malaikat membantah (ingat malaikat adalah makhluk yg sama sekali tdk mungkin membantah kpd Allah), jika mrk mmg bs membantah mk mrk akan membantah pd saat diperintahkan bersujud kpd Adam (yg menurut anggapan mrk adalah akan membawa kerusakan di muka Bumi).

    4. Jika mmg sdh manusia yg merusak di muka Bumi, dimanakah ada sisa2nya?. Utk merusak di muka Bumi akan sangat dibtuhkan jumlah dan kemampuan/teknologi yg jauh lbh besar dr yg ada skr bahkan.

    Saya mengharapkan pencerahan dr yg meyakini hal2 yg disebut dlm tulisan ini.

    Wassalam.

    Suka

  69. abudaniel said

    Assalmu’alaikum,
    @ Mas Thruthseeker,
    Makanya dalam koment saya, saya tidak menggunakan kata membantah, tetapi “bertanya”. Bertanya karena ketidak fahaman akan rencana Allah. Bertanya karena tidak tahuan akan hal ghaib yang akan terjadi setelah penciptaan “manusia”. Pertanyaan yang wajar, karena ada makhluk yang “baru” yang akan diciptakan Allah. Makhluk yang lain daripada sebelumnya, yang mungkin pernah dilihat oleh para malaikat (bukankah malaikat sudah duluan diciptakan Allah sebelum makhluk lain di muka Bumi atau di Alam Jagat Raya ini?), tetapi mempunyai perangai dan sifat yang “hampir” mirip dengan makhuk sebelumnya. “Perusak” dan “penumpah darah”. Perkataan “Why? ..” yang menjadi kenyataan setelah penciptaan. Dimulai dari peristiwa pembunuhan anak Nabi Adam, sampai dengan saat-saat akhir ini. Tapi rencana Allah tetap lanjut. Karena pertanyaan malaikat tidak akan berpengaruh atas rencana ini. Sebagaimana Allah katakan ” I know what ye know not”. Malaikat tidak tahu hal yang bersifat ghaib. Hal yang hanya menjadi urusan Allah.
    Malaikat tidak bertanya asal-asalan atau tebak-tebakan, tetapi bertanya dengan dasar pengetahuan yang diberitahukan Allah dan mungkin juga dengan pengalaman melihat sendiri makhluk “sejenis” atau mirip-mirip dengan “manusia”.
    Wallahua’lam bishshowab.
    Wassalam,

    Suka

  70. haniifa said

    Subhanallah…
    Walaupun komen @Mas Abudaniel sudah sangat memuaskan, namun masih menyisakan satu pertanyaan dari @Mas Thruthseeker
    4. Jika mmg sdh manusia yg merusak di muka Bumi, dimanakah ada sisa2nya?. Utk merusak di muka Bumi akan sangat dibtuhkan jumlah dan kemampuan/teknologi yg jauh lbh besar dr yg ada skr bahkan.
    Seandainya saya hitung mulai dari tahun abad 10 hingga abad 20 saat ini (1000 tahun) adalah kemampuan/teknologi modern.
    Baik Injil maupun Al Qur’an menyatakan ada sekelompok tatanan masyarakat manusia yang berusia rata-rata diatas seribu tahun
    (Usia Nabi Nuh a.s 950 th), atau dengan kata lain perkembangan
    iptek masyarakat sekarang hanyalah satu kali siklus hidup masyarakat zaman Nabi Nuh a.s (untuk manusia sekarang diperlukan sepuluh hingga belasan kali siklus hidup).
    Saya jadi balik bertanya pada diri sendiri.
    Sanggupkah kita menemukan sisa-sisa kebudayaan kaum Nabi Nuh a.s ?! (Apalagi Nabi Adam a.s) 😀
    Benarkah kemampuan/teknologi kita melebihi kaum Nabi Nus a.s ?! (Apalagi Nabi Adam a.s) 😀
    Lalu bagaimana kita mengungkap tatanan masyarakat sebelum Khalifah pertama (Nabi Adam a.s) ?!

    Sebagai gambaran usia Nabi Adam a.s
    1. Beliau pernah hidup di janah (Surga> selama ??
    2. Beliau pernah hidup di bumi selama ??
    Mari kita lihat dari sisi kemungkinan, apakah lebih besar atau lebih kecil usia rata-rata Tatanan masyarakat Nabi pendahulu.
    Nabi Adam a.s := ?!… Nabi Nuh a.s:=950… Nabi Ibrahim a.s:=150… Masyarakat Modern:=95
    Bagaimana kalau menurut perkiraan saya usia Nabi Adam a.s dibumi setidaknya diatas 9.500 tahun dengan asumsi Nabi Nuh a.s ke manusia sekarang usianya 10x lipat, lalu bagaimana usia rata-rata tatanan masyarakat sebelum zaman Nabi Adam a.s ????

    Jadi pertanyaan @Mas Thruthseeker ini:
    4. Jika mmg sdh manusia yg merusak di muka Bumi, dimanakah ada sisa2nya?. Utk merusak di muka Bumi akan sangat dibtuhkan jumlah dan kemampuan/teknologi yg jauh lbh besar dr yg ada skr bahkan.
    Jawaban saya:
    Jangankan untuk melihat sisa-sisanya kaum/tatanan masyarakat sebelum Nabi Adam a.s, untuk menentukan usia rata-ratanya saja kita tidak mampu bukan.

    Wassalam, Haniifa.

    @
    Mas Haniifa betul sekali, saya termasuk yang belum mengerti penjelasan usia 950 tahun ini. Mengapa bisa begitu tua…. adakah Mas punya referensi yang merujuk penjelasan logis mengenai hal ini?. Kalau membandingkan dengan usia-usia Nabi sebelumnya. Apakah angka 950 ini merujuk pada perhitungan tahun seperti masa kini?. Banyak sekali yang agor tidak paham…

    Suka

  71. Ass WW, Sains kok aneh2, AYAM DAN TELOR DULUAN MANA ? Cobalah diselidki.
    Semua yang Ghaib itu cuman milik Alloh SWT. Kalau mau SAINS yang bener coba deh..temukan ilmu agar :
    – Manusia supaya tidak bisa mati,…paling2 ROBOT bisanya.
    – MATAHARI SUPAYA TERBIT DARI BARAT, paling2 Dept Store
    – AIR LAUT SUPAYA TIDAK ASIN, MENJADI MANIS…HE.HE..BERAPA
    METRIC TON HARUS DITUANGKAN KE LAUT..paling2 air laut segelas
    – MATAHARI TETAP DI UFUK TIMUR, BULAN TETAP DIUFUK BARAT, kan
    nyaman.
    Nah kalau bisa itu baru Huebaaat. Wass WW

    Suka

  72. haniifa said

    Subhanallah.
    @Mas Agor
    Adakah referensi yang merujuk penjelasan logis mengenai hal ini? Ada.
    1. Al Qur’an.
    2. Injil.

    Menurut Bibel (Campuran firman Allah dengan tangan manusia)
    5:29 Lamekh berkata, “Anak ini akan memberi keringanan pada waktu kita bekerja keras mengolah tanah yang dikutuk TUHAN.” Karena itu Lamekh menamakan anak itu Nuh.

    5:30 Setelah itu Lamekh masih hidup 595 tahun lagi. Ia mendapat anak-anak lain,

    5:31 dan meninggal pada usia 777 tahun.

    5:32 Setelah Nuh berumur 500 tahun, ia mendapat tiga anak laki-laki, yaitu Sem, Yafet dan Ham.

    Mayoritas ilmuan dunia barat beragama Nashrani, seandainya mereka menolak argumen dari Al Qur’an… maka tetap saja mereka tidak bisa menolak tatanan kehidupan Nabi Nuh a.s yang lebih besar dari 500 tahun… (abaikan polemik usia meninggal)
    Insya Allah, sekuat apapun argumen Yahudi dan Nashrahi tidak bisa mematahkan pemahaman tentang usia Nabi Nuh a.s lebih besar atau sama dengan 500 tahun, maka:
    Dari Nabi Isa a.s (0M)) hingga sekarang (2009M) setara dengan 4 generasi tatatanan masyarakat Nabi Nuh a.s… 😀

    Mana lebih “modern” ?! Kaum Nabi Nuh a.s atau Dunia Barat

    Apakah angka 950 ini merujuk pada perhitungan tahun seperti masa kini? Ya.

    Kitab Injil lebih dulu turun dari pada Al Qur’an sehingga manusia saat itu belum diperintahkan secara tegas oleh Allah untuk mengubah perhitungan tahun dalam Qamariah.

    Wassalam, Haniifa.

    @
    Ass.ww. Mas Haniifa… trims penjelasan Mas. Saya sampai sekarang masih belum mengerti dengan usia 950 tahun ini. Bagaimanakah penjelasannya?. Mengapa bisa setua itu?. Apakah pada masa itu, merupakan rata-rata usia manusia, apakah itu usia yang diperhitungkan dalam masanya yang belum memiliki perhitungan putaran matahari atau bulan. Jadi tidak sama 950 pada masa itu dengan 950 tahun pada masa kini?.
    Dimanakah saya bisa mendapatkan referensi yang memadai terhadap penjelasan ini.
    Sedang mengenai hitungan bulan dan matahari, agor sendiri sudah pernah membaca dan juga telah dipostingkan…
    (maaf malah nanya ke arah yang lain?).
    Wassalam, agor.

    Suka

  73. haniifa said

    Oooooei @LooP-e ono wedus nyasar kene… 😀

    Suka

  74. haniifa said

    Mana Si Lopedasar anak teka demen ngompol… 😀

    Suka

  75. Irawan Danuningrat said

    Den Agor, ngiring numbrung nya…

    Jauh sebelum muncul teori Darwin, tak sedikit cendekiawan dan ulama Islam yang melakukan penyelidikan dan menganalisa penciptaan MANUSIA. Beberapa diantaranya berpendapat bahwa manusia diciptakan Allah melalui fase, tingkat-tingkat kejadian atau proses evolusi. Dalam hal ini, Al-Farabi (783-950 M), Ibnu Miskawaih (Wafat 1030 M), Muhammad bin Syakir Al-Kutubi (1287- 1363 M), Ibnu Khaldun (1332-1406 M) dapat dikatakan sebagai tokoh-tokoh paham evolusi sebelum lahirnya teori evolusi Darwin (1804-1872 M), meski kesimpulan ulama-ulama tersebut tidak sepenuhnya identik dengan teori evolusi yang dirumuskan Darwin.

    Dalam buku “Man the Unknown” Dr. A. Carrel mengemukakan bahwa kendatipun kita mendapat masukan yang relatif banyak dari hasil penelitian dan penemuan para ilmuwan, filosof, sastrawan, dan para ahli di bidang keruhanian selama ini, namun kita (manusia) hanya mampu mengetahui beberapa segi tertentu dari diri kita. Dr. A. Carrel menyatakan bahwa keterbatasan pengetahuan manusia tentang dirinya itu disebabkan oleh:

    1. Perhatian manusia lebih terfokus pada penyelidikan tentang alam materi.
    2. Akal manusia cenderung memikirkan hal-hal yang tidak kompleks.
    3. Multikompleksnya masalah penciptaan manusia.

    Jika yang dikemukakan oleh Dr. A. Carrel tersebut diterima, maka bagi umat Islam, masih ada sumber informasi tak ternilai yang dapat dijadikan petunjuk dan panduan untuk menyingkap proses penciptaan manusia, yaitu WAHYU ALLAH dalam Al-Qur’an.

    Untuk menjawab berbagai polemik menyangkut proses penciptaan manusia, kita seyogianya meneliti secara seksama seluruh ayat (atau sekurang-kurangnya ayat-ayat pokok) tentang penciptaan manusia dalam Kitab Allah berikut semua aspek terkait a.l. Hadits Rasul, konteks turunnya ayat dan maupun hakikat-hakikat ilmiah yang telah mapan, dan memroses semua petunjuk tersebut secara tematis.

    Dalam Al-Quran ada tiga kata yang digunakan untuk menyebut sosok manusia, yaitu : l. Kata yang terdiri dari huruf alif, nun, dan sin; semacam insan, ins, nas, atau unas; 2. Kata BASYAR; dan 3. Kata Bani Adam, dan zuriyat Adam.

    Al-Quran menggunakan kata BASYAR untuk merujuk “MANUSIA” sebanyak 36 kali dalam bentuk tunggal dan sekali dalam bentuk mutsanna (dual), a.l. dlm surat Al-Kahf [18]: 110 dimana Nabi Muhammad Saw. diperintahkan untuk menyampaikan bahwa, “Aku adalah BASYAR (manusia) seperti kamu yang diberi wahyu”, sehingga untuk membahas masalah “MANUSIA” ini kita tidak dapat melepaskan diri dari pengungkapan makna BASYAR dan penelitian thdp ayat-ayat yg memuat kata BASYAR.

    Kata BASYAR konon terambil dari akar kata yang pada mulanya berarti penampakan sesuatu dengan baik dan indah. Dari akar kata yang sama lahir kata BASYARah yang berarti kulit. Manusia dinamai BASYAR karena kulitnya tampak jelas, dan berbeda dengan kulit makhluk lainnya.

    Dari berbagai ayat Al-Qur’an yang menggunakan kata BASYAR, terkandung nuansa kematangan, kedewasaan, kecerdasan, tanggung jawab atau potensi dalam sosok BASYAR (manusia) a.l.:“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya (Allah) menciptakan kamu dari tanah, kemudian ketika kamu menjadi BASYAR kamu bertebaran” (QS Al-Rum [30]: 20). Maka dari itu wajar sekali Maryam a.s. menyatakan keheranannya atas kehamilannya karena dia tak pernah disentuh oleh BASYAR (manusia dewasa yang mampu berhubungan seks) (QS Ali ‘Imran [3]: 47), sekaligus menunjukkan reevansinya dengan dipercayakan-Nya tugas kekhalifahan kepada BASYAR (perhatikan QS Al-Hijr [115:28] yang menggunakan kata BASYAR), dan QS Al-Baqarah [2:30] yang menggunakan kata khalifah, yang keduanya mengandung pemberitaan Allah kepada malaikat tentang manusia. Kata basyiruhunna yang dua kali digunakan oleh Al-Quran (QS Al-Baqarah [2]: 187), juga diartikan dengan hubungan seks.

    Berikutnya, kata “insan” yang juga digunakan Al-Qur’an untuk kata ganti manusia, bisa diambil dari akar kata UNS yang berarti jinak, harmonis dan tampak; nasiya (lupa); atau nasa-yanusu (berguncang). Kata insan dalam Al-Quran dipakai untuk merujuk manusia dengan seluruh totalitasnya, jiwa dan raga; karakter yang berbeda-beda antara satu dengan yang lain, perbedaan fisik, mental, dan tingkat kecerdasan. Makna-makna yang terkandung dalam ketiga akar kata tersebut (jinak/harmonis, kelihatan, lupa dan berguncang) tak jarang pula diidentikkan dengan berbagai sifat dasar manusia.

    Ketika berbicara tentang penciptaan MANUSIA PERTAMA, Al-Quran menunjuk sang Pencipta menggunakan kata ganti pertama tunggal “Aku”: “Sesungguhnya AKU AKAN menciptakan MANUSIA dari TANAH (QS Shad 38:71). “Apa yang menghalangi kamu (iblis) sujud kepada apa yang AKU ciptakan dengan kedua tangan-Ku? (QS Shad [38]: 75).

    Sementara ketika berbicara tentang penciptaan manusia secara umum, Yang Maha Pencipta disebut menggunakan kata ganti pertama jamak “Kami”.: “Sesungguhnya KAMI telah menjadikan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya” surat At-Tin ayat 4.

    Hal itu sangat terkait dengan isi ayat dimaksud dimana Allah YME merupakan satu-satunya subjek yang menangani proses kejadian Adam a.s. sementara dalam surat At-Tin ayat 4, Allah swt mengikutsertakan keterlibatan pihak lain y.i. malaikat, ibu dan bapak dalam proses penciptaan manusia secara umum.

    Al-Quran memang tidak mengurai secara rinci proses kejadian Adam yang proses kejadiannya:
    a. Bahan awal manusia adalah tanah.
    b. Bahan tersebut disempurnakan.
    c. Setelah proses penyempurnaan selesai, ditiupkan Ruh Ilahi.
    (QS Al-Hijr [15]: 28-29; Shad [38]: 71-72), tanpa elaborasi lebih jauh mengenai bagaimana dan berapa lama proses penyempurnaannya.

    Dari frasa QS [2] ayat 30 -35; QS [15] ayat 71-75 dengan mudah ditangkap dan diyakini oleh mayoritas umat Islam bahwa Al-Qur’an mengatakan ADAM adalah nama MANUSIA (PERTAMA) berkelamin LAKI-LAKI yang diciptakan sendiri oleh Allah dari tanah > yang setelah itu Allah perintahkan malaikat dan iblis untuk sujud padanya > malaikat sujud > kemudian beserta isterinya berdiam di Surga > selajutnya mereka diturunkan ke dunia sebagai nabi dan khalifah di bumi.

    Mengenai karakteristik mahluk yang disebut MANUSIA, Allah memberikan berbagai informasi terkait identitas, kualitas, jatidiri, dan kecenderungan mahluk ciptaan-Nya ini melalui ayat-ayat yang isinya memuji dan memuliakan manusia y.i. QS [95]:5 bahwa manusia diciptakan-Nya dalam bentuk dan keadaan yang sebaik-baiknya; tentang kemuliaan dan tingginya derajat manusia dibanding makhluk-makhluk Allah lainnya (QS Al-Isra’ [17]: 70); termasuk dalam ayat-ayat yang mengindikasikan adanya kecenderungan negatif dalam diri manusia a.l. suka aniaya; mengingkari nikmat (QS Ibrahim [14]:34); suka membantah (QS Al-Kahf [18]: 54); sering berkeluh kesah dan kikir (QS Al-Ma’arij [70]: l9) dan lain-lain.

    Mengenai tersedianya potensi intelektual dalam diri manusia terungkap dalam kisah penciptaan Adam dan isterinya (QS Al-Baqarah [2]: 30-39), dimana ayat secara tegas mengatakan bahwa bahkan sebelum Adam tercipta, Allah telah merencanakan untuk menciptakan manusia untuk memikul tanggung jawab kekhalifahan di bumi sehingga Allah menyempurnakannya dengan Ruh Ilahi (akal dan ruhani) serta ilmu pengetahuan.

    Berdasarkan ayat-ayat tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa mahluk yang disebut MANUSIA menurut Al-Quran, bermula dari penciptaan Adam, yakni mahluk dalam kesatuan yang utuh dari jasmani, ruhani, ilmu dan potensi untuk menata kehidupan, membuat konsep, mencipta, mengembangkan, mengemukakan gagasan, dan melaksanakannya.

    Faktor potensi inilah yang menurut Al-Qur’an telah membungkam malaikat ketika mereka menyangsikan kemampuan dan kelayakan sosok Adam untuk menjadi khalifah di bumi, sehingga akhirnya mereka bersedia sujud kepada Adam – sang MANUSIA PERTAMA ciptaan Allah.

    Keterpaduan keempat unsur tsb kiranya adalah syarat fundamental kriteria MANUSIA, dimana tanpa ditunjang dengan keempat unsur tsb sosok mahluk apapun sudah sepatutnya tidak masuk kategori manusia. Seperti halnya air yang terwujud dari perpaduan oksigen dan hidrogen dalam kadar-kadar tertentu, bila kadar oksigen dan hidrogennya dipisahkan, ia (mereka) pasti dan sama sekali bukan air.

    Demikian menurut DR. Quaish Shihab dalam Tafsir Maudhu’i’

    Dalam hal ini, jika berdasarkan peninggalan yang ditemukan dan penelitian yang dilakukan muncul bahwa sebelum Nabi Adam a.s. telah ada mahluk lain (pithecanthropus erectus) yang secara fisik MENYERUPAI/MIRIP manusia, mahluk tersebut pasti bukan sosok MANUSIA yg dilengkapi Allah dengan ruhani, ilmu dan potensi sebagaimana dirujuk Al-Qur’an.

    Mungkin saja sebagian ahli menyatakan bahwa pithecantropus erectus adalah manusia karena komposisi dan struktur biologis “manusia purba” tsb identik dengan ciri-ciri biologis manusia, namun tanpa didukung oleh keberadaan nilai-nilai ruhani, penguasaan ilmu dan potensi pada dirinya, mahluk tersebut sesungguhnya BUKAN MANUSIA terlebih lagi jika mereka secara genetis bukan keturunan Nabi Adam a.s.

    Maka dari itu, sebagaimana pernah saya kemukakan sebelumnya, teori evolusi mungkin benar dan merupakan bagian dari proses terjadinya keanekaragaman hayati, setidak-tidaknya pada FLORA dan FAUNA. Bagi mereka yang berpegang pada paradigma “manusia” sebagaimana difirmankan Tuhan dalam kitab-Nya, teori evolusi manapun jelas mustahil berlaku bagi manusia dan manusia mustahil senenek moyang dengan hewan.

    O’ya, menurut saya sungguh tak relevan kita MENDUGA-DUGA alasan dibalik pertanyaan/kesangsian MALAIKAT terkait rencana Allah menurunkan khalifah di bumi. Jangankan tahu isi pikiran malaikat waktu itu, pikiran Den Agor saja, mungkin hanya Allah dan dirinya sendiri yg tahu… nuhun ah.

    @
    Kang Dadang, nuhun eh terimakasih catatannya. Rasanya tidak ada yang meragukan dari catatan Mas. Nabi Adam sebagai manusia pertama, dan ilmu pengetahuan kemudianpun menyimpulkan bahwa semua keturunan manusia dimanapun bersumber secara genetis dari genetik yang sama.
    Bahwa itu juga evolusi, yah jelas bukan evolusi Darwin yang menyimpulkan perubahan bentuk dan sifat dari mahluk hidup atau missing link yang tidak pernah ditemukan. Namun, Darwin berjasa dalam menyusun taksonomi mahluk hidup, berdasarkan kemiripan bentuk.
    Apakah flora dan fauna juga diciptakan mengikuti urutan evolusi. Ini juga meragukan. Pada masa kepunahan Dinosaurus, 65 jutaan tahun yang lalu juga, sains belum bisa menjawab mengapa secara tiba-tiba muncul keragaman hayati. Informasi ini juga menjelaskan bahwa bukan evolusi yang terjadi, namun setiap mahluk hidup dalam segala kemiripannya muncul dan selesai (sebagai ummat) memiliki ukuran-ukuran tertentu yang ditetapkan.

    Bahwa perubahan juga adalah evolusi itu juga benar, tapi bukan evolusi pada proses penciptaan. Bahwa penciptaan juga bisa disebutkan evolusi (karena setiap kejadian) memenuhi hukum sains (sunatullah) adalah benar, tetapi juga bukan menjelaskan bahwa itu evolusi seperti yang disebutkan dalam awal perkembangan teori Darwin atau setelahnya. Bahwa Kun Fa Ya Kun juga adalah proses, itu juga benar dan memang demikian, tetapi itu juga bukan evolusi dalam hubungannya perubahan mahluk dari satu bentuk ke bentuk lainnya.
    Proses penciptaan dan penyempurnaan bentuk memiliki arah yang jelas untuk mencapai bentuk yang sempurna. Proses itu disebutkan sebagai evolusi. Ya bisa saja, tapi itu bukan berarti bahwa penyempurnaan bentuk melahirkan bentuk-bentuk kehidupan lain… yang terjadi selalu, bentuk lain yang terjadi adalah “kesalahan genetik”.

    Bagaimana kalau nanti manusia bisa melakukan perubahan menjadi mahluk hidup lain (seperti film-film fiksi sains). Bagaimana kalau manusia bisa memetakan lengkap dan melakukan perubahan atas informasi genetik, melalui rekayasa genetik, sehingga apel bisa berbuah durian :D?, atau muncul manusia sapi, atau manusia monyet seperti kisah-kisah Cina atau Yunani?.
    (masih jadi bahan debat/diskusi juga)…..
    kalau boleh, komentar akang saya postingkan lagi ya….

    Suka

  76. Irawan Danuningrat said

    Kitu?, moal ngisinkeun? ih…bingah pisan pami kaanggo mah, mangga…,teu langkung pangersa Den Agor wae lah.

    @
    nuhun atuh kang… da blog ieu mah, ngan blog diajar….

    Suka

  77. haniifa said

    tes 😀

    Suka

  78. Rohedi said

    Assalamu’alaikum Wr.Wb,

    Bagaimana gender Nabi Adam A.S itu menurut chemical consideration?

    Saya teringat akan the basic of chemical reaction bahwa ketika dua mol zarah bereaksi satu sama, maka mol akhir yang dihasilkannya setara dengan mol salah satu zarah pembentuknya a atau b, yang tentu saja salah yang lebih kecil dari keduanya.

    Menarik ndak kawan-kawan?

    Wassalam….

    Rohedi.

    Suka

  79. […] Nabi Adam a.s sebagai Khalifah (pria) pertama dimuka bumi lebih memaknai lagi dominasi kaum […]

    Suka

  80. […] Analogi: khalaqakum min nafsiw wahidatin wa ja’ala minhaa zaujaha Kasus penembakan JFK sekian lama ditutupi dengan keyakinan palsu bahwa sang esekutor hanya “seorang diri”  berikut dikuatkan dengan teori konspirasi berbagai disiplin ilmu. […]

    Suka

  81. […] Seteguk air zam-zam, dari seorang sahabat Possibly related posts: (automatically generated)Adakah infiltrasi metoda Hermeutika sudah meraksuk […]

    Suka

  82. […] Prakiraan mengenai Tahajud : 1. Penentuan waktu yang tepat untuk shalat tahajud. 2. Do’a setelah shalat tahajud. […]

    Suka

Tinggalkan komentar