Sains-Inreligion

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

Agus Mustofa : Tak Ada Azab Kubur?

Posted by agorsiloku pada Oktober 17, 2007

Buku Agus Mustofa : Tak Ada Azab Kubur?, Padma Press, Tanpa tahun terbit, 254 hlm, “Serial Tasawuf Modern“.  Buku ini cukup rinci dan menggelitik untuk dibaca. Judulnya cukup menantang dan memang masalah azab kubur atau nikmat kubur itu adalah bagian-bagian keimanan yang sering menggelayuti sebagian orang untuk bertanya.

Katanya kita akan dihisab di hari pengadilan nanti, lalu kenapa seeh belum dihisab kok udah disiksa?
Kok sudah ada praduga tak bersalah atawa praduga bersalah?

Buku ini terdiri dari 6 bab (Enam Fase Kehidupan, Berjalan Satu Arah, Alam Barzakh, Tak Ada Azab Kubur, dan Hari Berbangkit). Seluruh bagian naskah diuraikan melalui pendekatan ayat dan logika pemahaman yang diungkapkan dengan cara sederhana saja sehingga pembaca lebih mudah mengikuti alur berpikir penulisnya.

Agus Mustofa sangat enggan memasukkan hadis sebagai bagian penjelasannya. Namun, satu hadis yang menegaskan pola berpikir beliau dijelaskan (hlm 133) :”Jika meninggal seorang keturunan Adam, maka terputuslah segala amalannya, kecuali 3 hal. Yaitu : sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak yang saleh yang mendoakan orang tuanya”.

Alasan penulis untuk tidak melakukan pembahasan tentang hadis yang berkenaan dengan siksa kubur karena dibatasi oleh kebutuhan ruang yang sangat besar (artinya kalau terlalu banyak dibahas, terlalu tebal sehingga nilai ekonomis bukunya berkurang atau ngkali harga bukunya terlalu mahal nantinya 😀 ) . Namun, secara umum beliau berpendapat hadis-hadis yang ada tidak dapat dipertanggungjawabkan, sedangkan yang lebih shahih bercerita azab kubur secara normatif.

Meskipun begitu, secara umum, kesimpulan yang didapat, siksa kubur dalam artian siksaan fisis tidak ada, namun “teror mental” terjadi seperti yang dijelaskan cukup panjang lebar (dan sedikit bertele-tele) mengenai siksaan kubur. Kesimpulan ini ternyata tidak berbeda dengan pencarian yang saya tulis beberapa hari yang lalu mengenai konsep siksa kubur. Jadi tak rugi pula saya ketika kemudian membaca buku ini, karena semakin melengkapi referensi berpikir yang sudah ada sebelumnya.

Pendekatan dari hadispun sebenarnya sama saja. Azab kubur itu ada . Hanya memang Agus Mustofa memegang kendali pemikiran dari ayat, sehingga memang kejernihan dan runtutan persoalan menjadi lebih jelas dan jernih.

Apresiasi yang baik saya harus berikan juga untuk ketegasannya menegasi agar ummat tidak mengambil pemaknaan dari sinetron-sinetron konyol (hlm 123) yang berpotensi merusak akidah ummat. Hantu dan setan bergentayangan di layar kaca yang sangat menyesatkan. Membuat penonton menjadi kabur dari pemahaman akidah Islam yang seharusnya jernih. Beliau berpesan agar ummat Islam berhati-hati menanggapi azab kubur ini. Apalagi dengan beredarnya macam-macam cerita yang tidak bisa dipertanggungjawabakan, penuh takhayul yang tidak jelas dasarnya…..

Kalaupun ada yang saya anggap belum jernih, penjelasan beliau mengenai jiwa sebagai bada energial (bioplasma) (hlm 84-85) mengenai kerusakan otak dan jiwa. Otak bioplasma itu berada persis dibalik otak fisik kita. Di sinilah seluruh kendali jiwa kita berada. Kerusakan jiwa bakal menimbulkan kerusakan otak, sebaliknya kerusakan otak juga bakal menyebabkan kerusakan jiwa (hlm 85). Namun, saya bisa memahami bahwa jiwa adalah unsur yang mengambil peran dalam kegiatan fisik manusia. Ketika ada kerusakan fisik, maka jiwa bisa kehilangan kontrol pada fisiknya atau bahkan kehilangan “pengetahuan”-nya. Sayangnya beliau tidak menjelaskan posisi hati : suatu sebutan yang menurut saya cukup penting dalam pembahasan mengenai jiwa, akal, dan hati.

328 Tanggapan to “Agus Mustofa : Tak Ada Azab Kubur?”

  1. kurtubi said

    Waah resensi yang bagus… pak Agus Musthafa itu menulis tidak ada siksa kubur, saya kira berpola pada penulis2 yang mencari sensasional belaka. Dengan judul sensasi ini, maka Insya Allah menjadi laris bukunya. Meski memang isinya sih ternyata tidak menolak 100% ada siksa kubur, seperti yang Anda tuliskan.

    … saya tidak bisa koment nih, sebab belum baca bukunya entahlah susha sekali pergi ke toko buku dan membaca ..

    @
    Judul kan dibuat sebagai “titik masuk” untuk menggugah perhatian. Dalam pemahaman saya, Agus Mustofa menolak pendekatan pemikiran siksa secara fisis, tapi siksa secara “nurani” adalah pilihan kejadian yang telah dijelaskan di ayat. Hanya memang, saya juga merasa, memang di sini ada sedikit polemik untuk tidak memisahkan penjelasan azab kubur dengan azab neraka pada konteksnya masing-masing. Ini yang menurut saya cukup jernih diuraikan beliau. Sudah tentulah… di lingkungan santri masalah ini bukan masalah yang menarik…..

    Suka

    • Ivan said

      Mohon maaf sebelumnya, tapi Anda tahu dari mana kalau beliau menulis seperti itu hanya untuk iseng atau sensasi belaka? Apa saudara sudah pernah membelah isi dada Pak Agus Mustafa?

      Suka

  2. Quantum said

    Mohon maaf lahir batin, pak Agor,
    Siksa kubur lebih tepatnya alam barzah, karena yang mati bisa saja tidak didalam kubur (dibakar, kena bom, di angkasa astronot mati dll), dan belom tentu di bumi juga. Kan ada sekarang pemakaman di buang ke antariksa. Menurut saya, lebih kearah beban getaran ruh ( bukan jiwa, karena jiwa/batin dikala hidup) terhadap perilaku dosa selama di dunia, dan kebenaran keadilan Allah (Yang tidak bisa dibandingkan dengan pengadilan manusia, asas praduga tak bersalah dsb adalah pandangan manusia.) Keadilan Allah dari awal sampai akhir tidak berubah. Sama seperti jika kita durhaka kepada orang tua, hukumannya disegerakan di dunia, tidak perlu menunggu pengadilan Hisab. Karena keadilan tsb trus menerus berlaku dari sebelom makhluk dicipta, sampai tidak ada makhluk pun. jadi azab kubur tadi hanya istilah menggambarkan kondisi kesempitan ruh analog dengan kondisi siksa yang disegerakan di dunia.

    @
    Maaf lahir batin juga Mas Quantum.
    Betul, ada kematian di luar angkasa. Namun, dibangkitkan di bumi juga : QS 7. Al A’raaf 25. Allah berfirman: “Di bumi itu kamu hidup dan di bumi itu kamu mati, dan dari bumi itu (pula) kamu akan dibangkitkan. . Mati di angkasa luar, adalah bagi kita yang tinggal di planet bumi. Apakah ada perluasan pengertian bumi tempat kita tinggal jika suatu saat ada koloni tinggal antargalaksi. Wallahu alam…. 😀

    Suka

    • Anonim said

      saya setuju dengan pak agus

      Suka

      • M. Ichsan sofyan said

        Saya sangat yakin tdk Ada azab kubur, karena belum pernah dialquran dan hadist dijelaskan model siksaan seperti apa yang Akan dirasakan manusia Beda dengan diakhirat semua sangat jelas, dan ketika manusia dibangkitkan pada Hari Kiamat mereka ditanya Berapa lama berada didalam kubur mereka menjawab kalau Baru beberapa saat saja atau Baru setengah Hari saja, mereka menjawab juga, wahai celakalah kami, Siapa yang membangunkan kami Dari tempat tidur kami dan Masih banyak lagi penjelasan dia alguran kalau azab kubur tdk Ada

        Suka

  3. engkus said

    Saya sependapat dengan Antum,dan kalau boleh saya tambahkan bahwa yang mengalami penderitaan itu bukan hanya ruh tapi ruh dan jiwa. Sebab unsur manusia itu terdiri dari tiga dimensi : 1- Dimensi Badan/raga “fisik kasar yang ada hubungannya dengan unsur bumi”(Proses kejadiannya perhatikan pada surat “al-Mu’min ayatnya cari sendiri, intinya tujuh proses kejadian manusia); 2- Dimensi jiwa/nyawa/ (Fisik halus/ Rasa Jasmani yang bersenyawa dengan jasmani yang merasakan sakit & sehat, perih, gatal, panas dingin);3- Dimensi Ruh (Isi dari pada jiwa/fisik halus/rasa ruhani yang merasakan susah,sedih,bingung,prihatin,senang,puas,tenang,damai dsb. Menurut pendapat para Arif billah, “ruh itu sendiri diisi lagi oleh isinya ruh yaitu Nurin ala Nuron yang datang langsung dari Alloh Aja wa jalla” yang bisa langsung berkomunikasi dengan Allah. Banyak ayat2 Al-Qur’an sebagai referensinya,seperti ” Wanahnu aqrobu Ilaihi min hablil wariid” ; “Fa’ ini qoribun”; “Wahuwa maakum ainama kuntum” dll.
    Jadi anak adam yang meninggalkan dunia memang ada yang mendapat azab, ada pula yang mendapat nikmat yaitu yang dirasakan oleh dimensi ruh dan jiwanya. Sedangkan raga/fisik kasar kembali ke asal kejadiannya menjadi tanah.

    @
    Yap… lebih dekat dengan urat leher kita… kekuasaanNya meliputi segala sesuatu. Dimensi ruh adalah rahasiaNya dan sedikit manusia diberikan pengetahuan. Boleh jadi, pengetahuan yang sedikit itulah yang dijelaskan oleh ulama-ulama terdahulu dan di dunia modern muncul dalam bentuk pemahaman psikoanalisis dan sejenisnya….

    Suka

  4. Iwan said

    Hadis Aisyah r.a katanya:
    Dua orang perempuan tua dari kaum Yahudi Madinah telah datang menemuiku. Kedua perempuan itu berkata: Sesungguhnya ahli kubur akan di azab dalam kubur mereka. Lalu Aisyah berkata: Kamu berdua ini penipu dan aku tidak mahu membenarkan kata-kata mereka itu, maka kedua-dua perempuan itu meninggalkan aku. Setelah itu Rasulullah s.a.w datang lalu aku berkata kepada baginda: Wahai Rasulullah! Sesungguhnya dua orang perempuan tua dari kaum Yahudi Madinah telah datang menemuiku dan mereka mengatakan bahawa ahli kubur akan di azab di dalam kubur mereka. Lalu Rasulullah bersabda: Memang benar kedua-dua orang perempuan Yahudi itu akan di azab, hanya binatang sahaja yang dapat mendengar azab itu. Aisyah berkata lagi: Aku selalu mendengar Rasulullah s.a.w memohon perlindungan dari azab kubur ketika baginda sembahyang.

    Mengapa Rasulullah saw meminta perlindungan dari azab kubur seandainya azab kubur itu tidak ada?

    Menurut Ibnu Taimiyah, keimanan terhadap hari akhir di dalamnya mencakup pula keyakinan terhadap alam kubur dan alam barzah. Lebih tegasnya lagi, keyakinan terhadap siksa kubur adalah bagian dari keyakinan terhadap alam kubur. Dengan demikian, orang yang tidak meyakini adanya siksa kubur sama dengan mengingkari hari akhir. Wallahu’alam.

    @
    Sepertinya begitu Mas Iwan !. Yang saya pahami dari uraian Pak Agus Mustofa itu reposisi bukan pada jasad fisik, tapi pada nikmat dan azab kubur seperti “penjara” kantor polisi sebelum hari penghakiman tiba. Teror mental.

    Suka

    • amaya said

      kita tak pernah hidup pada Zaman Rasulullah saw, oleh karena itu kita tidak tahu persis apa yg terjadi ketika itu. namun demikian, ayat2 alquran dan hadits sudah sangat jelas menjelaskan mengenai segala sesuatu. agama islam adalah agama yang benar. jangan sampai kita termasuk golongan orang2 yg munafik karena mengatas namakan agama demi tegaknya islam yang benar, tetapi memiliki niat yang lain. tak sedikit penganut agama islam yang menjadi sesat disebabkan oleh berbagai macam pendapat2 mengenai islam yang benar, yang kalau dipikir memang masuk akal. jika keimanan kuat, akal sehat, dan selalu memohon perlindungan kepada Allah semata, insya allah kita akan terhindar dari jalan kesesatan. dalam surat Al fatiha sudah sangat jelas bagaimana kita harus selalu memohon petunjuk, minta diberi jalan yang lurus bukan jalan yang sesat.
      dan mengenai azab kubur, yakinlah bahwa Allah itu dan segala yang ghaib itu ada, hanya saja tak kasat mata. andai saja manusia diberi kemampuan untuk melihat alam kubur, sungguh manusia akan sanggup, bahkan hewan2 menangis mendengar rintihan ahlil kubur. berlindunglah selalu kepada Allah dari gangguan syetan yang terkutuk. Syetan akan selalu berupaya utk menjerumuskan manusia.

      Suka

  5. Forest said

    Ass Wr Wb

    Saya baru disini. Saya cm mau komentar sdikit bhw sbenarnya Ust. Agus M membuat buku tsb dg alasan maraknya tayangan TV yg menayangkan azab kubur yg terlalu ‘menjadi-jadi’. Memang menurut saya terlalu over, karena yg ditayangkan spt ‘kuburan disambar petir’, ‘berjalan sampai hari kiamat’, ‘kuburan terbakar’, ‘mayat terbang’, ‘jenazah dimakan ular’, dan sebagainya. Memang kalau kita mungkin memang bisa menyaring hal2 spt itu. Tapi jika orang awam yg tidak tahu apa-apa, akan menerima hal itu. Selain itu, scr tak langsung hal yg terpikir pertama kali ttg azab kubur ialah yg demikian itu. Padahal, di al-Quran ternyata tak ada yg mengatakan azab kubur / siksa kubur itu ada. Yaah, kalau mau dibilang ada, itu adalah penyesalan yg sangat-sangat mendalam, bahkan ingin dikembalikan ke dunia spy bisa berbuat baik. Tapi bukan siksaan fisik yg dicambuk2, dibakar spt itu,,

    Trims

    @
    Wass. Wr.Wb. Mas Forest… memang begitu, seperti saya berikan sedikit resume dari postingan bahwa Mr. Ustad ini menegasi apa-apa yang “semestinya” diluruskan dalam pemahaman agama (khususnya Islam). Jadi, ini adalah juga pelurusan pemahaman sekaligus juga perlawanan terhadap budaya tahkyul yang berpeluang membuat ummat berada pada “kekisruhan” berpikir dan mereposisikan hukum Allah menjadi hukum takhyul. Begitu setidaknya yang dapat saya pahami. Karena itu, dalam postingan, saya ikut berpromosi bahwa buku ini termasuk layak baca….

    Suka

    • saya pernah berdiskusi seorg teman ttg azab kubur ini, maka ia tidk pux kesimpulan setlh sy crtkn tentg pndpt ustaz Agus M. ttg tdk adax azab kubur. ktk ia bercerit ttg adax bukti penyksaan kubur, maka sy katkn kenapakah JASAD FIR’AUN (FARAO RAMSES KE SEKIAN), ITU TIDK HANCUR LULUH KENA PUKULAN AT BERNTAKAN TAK KARUAN KRN DHSYATX SIKSAAN SEBB KT TAU BHW DIALAH MANUSIA PALING KURANG AJAR TERHADAP ALLAH, klo FIRAUN SJ TDK HANCUR JASADX, kenapakh org yg durhaka sama org tuanya sj bs benjol wjhnya dan puth rambutx sakin kerasx siksaan menurut suatu informasi yg biasa kt tmkn di hp beredr? di sini teman sy trmenung dn tak mampu menjlajahi lg kekliruannya dan tak punya kesimpulan, demikian pak Agor. trims wassal.wr.wb.

      Disukai oleh 1 orang

      • agorsiloku said

        Betul Mas Motif Religi…, menarik catatan Mas mengenai Jasad Fir’aun, dalam postingan saya tidak membandingkan kelogisan ini. Kelogisan yang layak untuk dipertimbangkan/direnungkan. Bahwa segalanya bisa terjadi karena “ijin”Nya, demikian pula “keingkaran” dan “kafir” juga terjadi karena “ijin”-Nya. Namun, jelas bukan ridhaNya. Karenanya, merujuk pada petunjukNya dan akal yang diberikan (pikiran dan hati), insya Allah mampu menyimpulkan dalam tafsir dan pemahaman kita. Satu pengetahuan dapat kita lalui, maka Allah Swt akan membukakan kembali satu pintu pengetahuan….

        Suka

      • ridwan said

        maaf baru hari ini saya membaca blok ini…fir’aun tidak hancur karena Allah telah berfirman yang artinya “dan kami selamatkan batang tubuh mereka agar menjadi pelajaran bagi generasi selanjutnya…” cobalah pahami kekhususan Allah menyelamatkan jasad fir’aun….

        Suka

      • Anonim said

        siksa kubur itu ada,pelajari jga hadits2 tentang siksa kubur.kita tuh harus berpedoman kepada alquran dan hadits

        Suka

  6. Mufti said

    Biasanya yang punya pemikiran nyleneh itu wong ra tau ngaji, jadi yo mung akal-akalan wae atawa ngawur

    @
    Analisis isinya, mungkin yang kita temui tidak seperti yang kita perkirakan… 🙂

    Suka

  7. JINGGA said

    Ass.Wr .Wb.

    PA AGUS yang JENIUS…
    “JUDUL ITU adalah PINTU”
    aku SETUJU….” dari SITU kita mampu “MEMBUKA TIAP LEMBAR HAKIKAT yang TERTUANG”
    namun ADA SATU KUNCI ….!
    “KUNCI DIRI SENDIRI”
    TAU SIAPA DIRI KITA “NAMA” = KITA SENDIRI dalam ARTI dan HAKIKAT secara ACAK maupun TERTATA,hingga MEMBEDAH diri …siapa KITA siapa sang ALAM dan di BALIK ALAM ini …
    baru KITA MAMPU Membaca “ISI” MELALUI JUDUL ( KATA menjadi KALIMAT)
    hanya IQRA = KALIMATULLAH …..( dari satu kata IQRA= terjadilah RANGKAIAN BAIT CERITA = dalam KURUN WAKTU sejarah PERKEMBANGAN MANUSIA dan KEHIDUPAN juga AGAMA = ALL di KURUN dan di KABAR dan di SEJARAH HIDUP = ” SATU KATA IQRA” mampu diSUSUN dengan INDAH dalam TIAP kalimat WAHYU yang ada di KITAB SUCI … hingga KITA tiba ke JAMAN ini KITA DIHADAPKAN SEJARAH DAN ILMU juga CERITA tentang KEIMANAN dan KEYAKINAN ” AKU dan KAMU” (ALLAH dan ALAM) (GURU dan MURID) (IBU dan ANAK) ( DUA MAHLUK PERTAMA dan 1 NAFSU PERTAMA) jadillah semua SEJARAH itu BENAR …sejak AWAL dan AKHIR.. HINGGA TERSUSUN IRAMA KEHIDUPAN bagaikan LAGU dan MELODY dalam SYMPONI kehidupan di dalam AL -QURAN … andai MANUSIA mendengar dan MENGERTI ALLAH dan KALIMATNYA mungkin TIDAK ada SANGKALAN akan semua CERITA dan SEJARAH yang ADA DARI DULU hingga KINI … ” BENAR IRAMA DAN LAGU ITU INDAH ” hingga BERITA dari ALAM KUBUR juga TENTANG KIAMAT dan SURGA NERAKA pun AKAN INDAH terdengar BILA dibacakan OLEH MEREKA yang MAMPU MEMBACA ALQURAN dalam IRAMA yang INDAH..
    HINGGA dari IRAMA dan LAGU YANG INDAH ” MANALAH MUNGKIN” ALLAH mengirimkan ARTI yang BURUK bila INDAH terdengar membuat KITA menangis…HARU..RINDU akan RASUL dan CINTA ALLAH..!!
    PAHAMILAH CINTANYA .. HINGGA KEMATIAN DAN SIKSA TIDAK LAGI AKAN MEMUTUSKAN RASA yang TELAH ada…
    PAHAMILAH DIRI MU… karena CINTA… hingga TAKKAN ADA SIKSA KUBUR yang TAK TAMPAK MATA itu KITA TUDUHKAN PADA ALLAH SWT BAHWA ADA SIKSA itu… ( ADA dalam GAMBARAN DAN IMAJINASI dan TELAH KITA lihat DALAM MEDIA TELEVISI) sekarang TANYAKAN pada DIRI KITA…
    KAPANKAH KITA akan MEROBEK KERTAS setelah KITA menulis dengan HATI – HATI…
    KAPANKAH KITA MEMBONGKAR RUMAH disaat KITA RUMAH itu TELAH KITA BANGUN sekian TAHUN lalu…
    KAPANKAH KITA … MENYEMBELIH KAMBING disaat KITA telah SUSAH PAYAH menenernakannya…
    PERTANYAAN MUDAH bagi KAUM yang TAU untuk menjawab .
    KARENA itu PELAJARAN ANAK ANAK kita..
    SEMUA KITA LAKUKAN TIDAK BURUK KITA HANCURKAN untuk MEMBANGUN, KITA MEROBEK karena INGIN MEMBUAT yang LEBIH BAIK, dan KITA MENYEMBELIH karena KITA AKAN MENIKMATI..!
    itulah HIDUP dan PROSES HIDUP yang BUKAN HANYA “JUDUL”nama HIDUP = tapi semua untuk MENCARI TAHU ” APAKAH ITU ” ALLAH ” dan SAPAKAH itu ALLAHMU” dan KENAPA ALLAH JADIKAN AKU …” dan HIDUPKAN AKU…” KEnAPA AKU HARUS TAU ” ANTARA/BATAS/dan SEGALANYA…”
    KENAPA : ?????
    AGAR TIDAK ADA LAGI BURUK SANGKA MU PADA SANG “GAIB” dan AKAN TIDAK ADA PRADUGA YANG BURUK bila BELUM TERJADI, AKAN TIDAK ADA FIRASAT yang BERMAKNA BURUK! KARENA SEMUA itu….ADALAH BAIK AKHIRNYA…
    KEMATIAN BENCANA dan MUSIBAH itu PROSES ALAMI… dan BUKAN dengan SENDIRI terjadi TAMPA RENCANANYA…
    KITA atau BUKAN KITA…JANGAN MERASA ITU KARENA KITA walo KITA JUGA IKUT BERPERAN dalam KEHANCURAN BUMI dan MUSIBAH..
    TAPI ALLAH maha PENGAMPUN MAHA TAHU dan MAHA MENGETAHUI apa dan BAGAIMANA didepan didalam dan diakhir RENCANANYA..
    KINI BIARKAN yang TIDAK TAHU … DAN SALAH…untuk SESAAT…
    KEMBALILAH pada DIRI SENDIRI…!!
    DAN HIDUPLAH dengan MENGENAL DIRI dan PENCIPTA saja..
    AGAR KITA TERHINDAR dari PRASANGKA FITNAH dan PIKIRAN BURUK KITA SENDIRI… DEMI KITA , BUMI, DUNIA , ALLAH dan AGAMA ALLAH… karena APAPUN AGAMANYA … semua KEMBALI KEPADA SATU ” ALLAH SWT” biarlah WAKTU DAN ALLAH yang BERTINDAK sebagai HAKIM akhir.

    UNTUK APA KITA MENCARI SIKSA KUBUR ADA ATAU TIDAK..sementara SIKSA MANUSIA dan MANUSIA sudah MELEWATI BATAS MANUSIA itu SENDIRI…
    SIKSA DUNIA sudah MELAWATI ILMU DUNIA sendiri…
    KARENA “KITA ” tidak BERUSAHA merendahkan HATI dan BERSABAR ILMU itu akan ada TAU itu AKAN LEBIH MENGETAHUI bila KEIMANAN dan KEYAKINAN akan DIRI KITA dan ALLAH saja sudah BENAR….!!
    MULAILAH melihat DIRI dan SEKITAR … sudah TERLALU banyak YANG TERSIKSA dan SALING menyiksa… ITULAH yang MENYIKSA sang KHALIK ( ALLAH SWT = AKU yang MENCIPTAKANMU kenapa KAMU tak MENYAYANGI CIPTAANKU…. DIRIMU, SESAMAMU dan ALAM adalah MILIKU semua CIPTAANku… JANGAN SAKITI DIRI dan SEMUA demi AKU…karena AKU TAKKAN MAMPU MENYAKITIMU” KAMULAH YANG MENYAKITI DIRIMU dan MENGHUKUM DIRI dan SESAMAMU hingga HILANG lah IMAN dan CINTA hingga TERSAMARLAH sang CINTA = ALLAH SWT)

    semoga KITA mencari ALLAH tidak di dalam KUBUR nanti atau DI SURGA itu..
    janganlah KEJAR SURGA AKHIRAT.. BILA dengan MENCINTAI diri sesama dan ALLAH SWT saja… kita MAMPU MENCIPTAKAN SURGA di DUNIA .. yang MAMPU kita LIHAT NIKMATI dan SENTUH…
    HIDUP itu SEKARANG surga itu BUATLAH HARI ini…karena HIDUP = RASA dan RASA yang MAMPU MENULIS KALIMAT INDAH itu… BUKAN KEGAIBAN yang TAK BERTANGAN tak BERAKAL dan TAK MELIHAT juga TAK BERWUJUD… ( MANUSIA LAH sang NABI PEMBAWA “RASA” yang MENULIS semua CERITA perjalanannya MENCARI PINTU RIDHA ALLAH Menuju AKHIR )
    amien ya rabbal alamin…AKU YAKIN KITA MAU PULANG BERSAMA dengan SATU KEYAKINAN SATU PINTU DAN SATU KEIMANAN DALAM SATU CINTA ….!! CINTA ILLAHI SAJA…

    @
    Amin…jelas maknanya. Terimakasih

    Suka

    • amaya said

      amin ya RABBAL ALAMIN. ALLAH maha pengampun, ia maha sempurna. masikah manusia ingkar atas segala ciptaanNya? sedangkan manusia itu menikmati segala nikmat yang dilimpahkanNya? sugguh manusia selalu lupa dan lalai. semoga allah mengembalikan kita pada fitrah. “PULANG BERSAMA dengan SATU KEYAKINAN SATU PINTU DAN SATU KEIMANAN DALAM SATU CINTA ….!! CINTA ILLAHI SAJA”

      Suka

      • hanya orang kafir yang tak percaya siksa kubur,,,,,
        Ms agus mustofa 1 pikiran 2 perasaan,,, cb dibalik pasti anda akan menemukan kebenaranya

        Suka

      • hanya orang kafir yang tak percaya siksa kubur,,,,,
        Ms agus mustofa 1 pikiran 2 perasaan,,, cb dibalik pasti anda akan menemukan kebenaranya,,,,,
        Maka agus mustofa loe jangan sok pintar karena alloh maha pintar & Semua itu adalah ketidak kepercayaam mu pada alloh

        Suka

  8. nothing said

    1. Jasad adalah media bagi jiwa untuk memenuhi keinginan2nya.
    2. Jasad membatasi ilmu jiwa (jasad adalah hijab bagi jiwa).
    3. Ketika jiwa lepas dr jasad, otomatis pengetahuan jiwa akan menjadi tanpa hijab, semua perbuatan masa lalu akan terpampang jelas, kebenaran tidak lagi sulit dibedakan.
    4. Jika jiwa lepas dr jasad, mk secara alamiah jiwa akan “merasa tersiksa”.
    5. Jiwa adalah non-materi tidak bisa disiksa dg cambukan etc.
    6. Allah menyebut masa di padang masyhar sebagi Hari Pengadilan (keadilan akan ditegakkan), sistem pengadilannya pun dijamin pasti adil, krn jasad/anggota tubuh sendiri yg akan mengungkapkan semua amalan baik dan buruk. Sehingga akan menyalahi jika sudah dilakukan hukuman/pengadilan sebelumnya.
    7. Tidak adanya siksa/pengadilan dalam kubur bukan berarti jiwa tidak “merasa tersiksa di alam kubur”. Sebagaimana mimpi buruk menyebabkan jiwa tersiksa, namun bukan berarti ada penyiksaan.
    8. Mati seolah mimpi, ada yg merasa sangat pendek, ada yg mimpi indah, ada yg mimpi buruk berribu2 tahun.

    @
    hm… itu juga kesimpulan Mas Agus Mustofa, kalau saya tidak salah tangkap…. 🙂

    Suka

  9. nothing said

    Betul, ada kematian di luar angkasa. Namun, dibangkitkan di bumi juga : QS 7. Al A’raaf 25. Allah berfirman: “Di bumi itu kamu hidup dan di bumi itu kamu mati, dan dari bumi itu (pula) kamu akan dibangkitkan. . Mati di angkasa luar, adalah bagi kita yang tinggal di planet bumi. Apakah ada perluasan pengertian bumi tempat kita tinggal jika suatu saat ada koloni tinggal antargalaksi. Wallahu alam….
    ==================================================================
    Kang Agor ada 1 buku yg cukup kontroversial buat saya, sayangnya belum diterbitkan, saya baru dpt copy-nya.
    Nylenehnya buku ini adalah mencoba men-science-kan Alam Kubur, Padang Masyhar, Nerak & Surga, Shirath. Bagaimana nerak terbentuk, dimana surga ini, dimanakah masyhar, bgm begitu banyak manusia bs berjalan di shirath yg bagai rambut dibelah tujuh.

    @
    Wah … komentar simpel yang luas nih…
    Apakah suatu saat ada koloni yang tinggal antar galaksi adalah pertanyaan menarik. Sama seperti pertanyaan, kalau kita berada di bulan, sholat menghadap kemana (kiblat). Bisa dipertanyakan oleh logika, bisa pula diberikan jawaban yang universal sesuai prinsip kemudahan dan keimanan.
    Ayat di atas, bisa juga dipahami… oh kalau begitu… sebenarnya manusia memang tidak akan pernah berkoloni antar galaksi.. jadi memang pengertian bumi tempat kita tinggal adalah suatu pertanyaan pula. Namun jelas, alam semesta akan dihancurkan dan akan diciptakan kembali sebagai tempat dibangkitkannya manusia di padang masyhar kelak….
    =====
    Mengenai buku yang men-sainskna- alam kubur, padang masyhar, neraka dan surga, shirath… wah… itu termasuk bagian yang diimani. Yang saya pahami, aturan-aturan surga dan hukum-hukumnya berbeda dengan hukum alam yang kita kenali saat ini. Juga beberapa hadis menjelaskan hal ini. Jadi ketika men-sains-kan hal ini.. maka pertanyaannya, sains yang mana?. Mungkinkah penjelasan dibuat sebagai prasangkaan kepada sains dan kepada pengetahuan yang sebenarnya kita tidak memilikinya….

    Suka

  10. ganedio said

    @Nothing
    Sesuai dengan gambar clip simbolik berupa seorang anak negro dengan kepala banyak koreng menghadap cahaya menyilaukan, saya yang … ini ingin menerima petunjuk darimanapun sesuai Alqur’an walaupun itu sulit untuk ditatap/dihadapi.

    Tidak bermaksud untuk menyangkal, bahwa manusia tidak dibangkitkan dari tanah bekas jasadnya atau kuburannya. Walaupun ia mati di ruang angkasa dan jasadnya melayang ke bintang lain, ruhnya tetap di bawah pengawasan Alloh. Ia dapat dibangkitkan dari bahan yang sama, tanah, yang ada di bumi, bumi yang lain, yang saya pahami sebagai planet yang dapat didiami untuk kehidupan manusia.

    Berdasarkan ayat yang lain bahwa bumi sekarang ini akan berganti dengan bumi yang baru. Sama-sama diistilahkan sebagai bumi. “(yaitu) pada hari (ketika) bumi diganti dengan bumi yang lain dan (demikian pula) langit, dan mereka semuanya (di padang Mahsyar) berkumpul menghadap ke hadirat Allah yang Maha Esa lagi Maha Perkasa. (Qs. Ibraahim(14):48)

    @
    😀

    Suka

  11. nothing said

    # nothing Berkata:
    November 22, 2007 pada 1:51 pm

    1. Jasad adalah media bagi jiwa untuk memenuhi keinginan2nya.
    2. Jasad membatasi ilmu jiwa (jasad adalah hijab bagi jiwa).
    3. Ketika jiwa lepas dr jasad, otomatis pengetahuan jiwa akan menjadi tanpa hijab, semua perbuatan masa lalu akan terpampang jelas, kebenaran tidak lagi sulit dibedakan.
    4. Jika jiwa lepas dr jasad, mk secara alamiah jiwa akan “merasa tersiksa”.
    5. Jiwa adalah non-materi tidak bisa disiksa dg cambukan etc.
    6. Allah menyebut masa di padang masyhar sebagi Hari Pengadilan (keadilan akan ditegakkan), sistem pengadilannya pun dijamin pasti adil, krn jasad/anggota tubuh sendiri yg akan mengungkapkan semua amalan baik dan buruk. Sehingga akan menyalahi jika sudah dilakukan hukuman/pengadilan sebelumnya.
    7. Tidak adanya siksa/pengadilan dalam kubur bukan berarti jiwa tidak “merasa tersiksa di alam kubur”. Sebagaimana mimpi buruk menyebabkan jiwa tersiksa, namun bukan berarti ada penyiksaan.
    8. Mati seolah mimpi, ada yg merasa sangat pendek, ada yg mimpi indah, ada yg mimpi buruk berribu2 tahun.

    @
    hm… itu juga kesimpulan Mas Agus Mustofa, kalau saya tidak salah tangkap…. 🙂
    @Agor
    Saya jadi semakin bergairah utk mencari buku2 Agus Mustofa. InsyaAllah hari sabtu ini sy mulai hunting buku2 Agus Mustofa.

    @
    Yap… ada beberapa yang terasa juga rada aneh… mengenai Adam… saya harus mengulangi berkali-kali untuk mencari benang merahnya…

    Suka

  12. nothing said

    ganedio Berkata:
    November 22, 2007 pada 4:48 pm

    @Nothing
    Sesuai dengan gambar clip simbolik berupa seorang anak negro dengan kepala banyak koreng menghadap cahaya menyilaukan, saya yang … ini ingin menerima petunjuk darimanapun sesuai Alqur’an walaupun itu sulit untuk ditatap/dihadapi.

    Tidak bermaksud untuk menyangkal, bahwa manusia tidak dibangkitkan dari tanah bekas jasadnya atau kuburannya. Walaupun ia mati di ruang angkasa dan jasadnya melayang ke bintang lain, ruhnya tetap di bawah pengawasan Alloh. Ia dapat dibangkitkan dari bahan yang sama, tanah, yang ada di bumi, bumi yang lain, yang saya pahami sebagai planet yang dapat didiami untuk kehidupan manusia.

    Berdasarkan ayat yang lain bahwa bumi sekarang ini akan berganti dengan bumi yang baru. Sama-sama diistilahkan sebagai bumi. “(yaitu) pada hari (ketika) bumi diganti dengan bumi yang lain dan (demikian pula) langit, dan mereka semuanya (di padang Mahsyar) berkumpul menghadap ke hadirat Allah yang Maha Esa lagi Maha Perkasa. (Qs. Ibraahim(14):48)

    @Ganedia
    @Agor

    Suatu waktu saya akan kirim kan ringkasan dr tulisan tsb. Komentar/kritik/masukan dr teman2 yg lebih mengerti akan sangat bermanfaat bagi sang penulis sebelum buku tsb dicetak.

    @
    Agor tunggu deh…

    Suka

    • Rubon said

      Assalamu’alaikum,
      Nasib jasad manusia di ruang angkasa ?!
      The Upper Atmosphere Research Satellite (UARS) adalah sebuah satelit yang diluncurkan sekitar tahun 90-an satelit ini memiliki panjang 11 meter dan diameter mencapai 4,5 meter dan mempunyai peralatan yang hanya mampu mempertahankan diorbitnya sekitar 3 tahun. Selang beberapa tahun setelahitu maka satelit tersebut nyaris hanya berupa bongkahan sampah angkasa yang tidak bisa berkomunikasi dengan ruang kontrolnya (Nasa) oleh karena itu pada tahun 2011 pihak NASA tidak bisa memprediksi secara tepat: kapan dan di mana satelit tersebut jatuh. Ini mengingatkan kita bahwa betapa kuatnya gaya tarik bumi, sebagai perbandingan: pasangnya air laut dibumi salah satunya dipengaruhi jarak bulan terhadap bumi
      Adapun abu jenasah (biasanya dilakukan secara kolektip) yang dikirim ke luar angkasa digunakan menggunakan sebuah roket, yang mana abu jenasah tersebut dimasukkan kedalam tabung (kontainer) yang berbentuk tabung atau kapsul lipstik seberat 1 s/d 7 gram (sekitar kurang dari 1%
      dari sisa abu jenasah sesudah dikremasi)
      , lamanya atau durasi tabung
      ini mengarungi ruang angkasa bervariasi mulai dari beberapa menit hingga puluhan tahun tergantung pada orbit penempatan namun sudah pasti akan jatuh kembali kebumi.
      Saya kira untuk melakukan penempatan jasad manusia yang bisa melayang-layang antar bintang memerlukan biaya ratusan bahkan jutaan kali dari harga sebuah satelit.
      Jadi tidak ada yang salah dengan QS 7. Al A’raaf 25. Allah berfirman: “Di bumi itu kamu hidup dan di bumi itu kamu mati, dan dari bumi itu (pula) kamu akan dibangkitkan….”

      Suka

  13. […] Januari 20, 2008 Perjalanan Melalui Alam Kubur adalah perkara yang akan kita alami. Kalau kita meyakini alam kubur itu tidak ada, sama sekali tidak menjelaskan bahwa kita akan terbebas darinya karena kita tidak meyakini. Sama […]

    Suka

  14. Yusron H said

    Ass wr wb.
    Pak Agus sy ikut dlm acara ngaji bareng di studio JTV lsg 5 episode, apa yang disampaikan pak Agus datar datar saja kok gak seseram di serial buku yang sy beli…??? Intonasi suara dan bahasa tubuh bikin saya ngantuk, maaf pak Agus ini kritikan tp saya suka pola pikir sampeyan tentang beragama dengan cerdas. Oh ya pak Agus bikin buku po’o dengan judul ” Nabi Muhammad bekerja ” ( QS 39 : 39 ) soalnya dakwah sekarang di jadikan profesi padahal bertentangan dengan QS 06 : 90, QS 11 : 51, QS 26 : 109, 127, 145, 164, 180, QS 46 : 23, QS 02 : 174. Matursuwoon………..

    @
    😀
    komentar ini dimulai dengan kata Pak Agus …
    saya komentari ya… nanti orang punya kesimpulan ini blognya pak agus.. padahal jelas bukan… ini blog hanya sama huruf pertama dan keduanya saja (ag)… lanjutannya beda 😀

    Suka

    • Lugas said

      bukan dakwah kali, pidato atau ceramah mas? menurut saya sah-sah saja jadi profesi. hampir sama dg penyanyi dangdut, pelawak dan tukang obat. Bedanya kalo pidato/ceramah pakai dalil primer sdgkan pelawak dalailnya sekunder. Islam tersebar di Nusantara bkn oleh para penceramah melainkan oleh para pedagang (pekerja bisnis) oke saya setuju…

      Suka

  15. Ass..
    kami sebagai penerbit buku2 Agus Mustofa telah menyediakan forum untuk Kawan2 yang ingin berdiskusi mengenai buku2 Agus Mustofa di website kami http://www.padmapress.com
    InsyaAllah pak Agus Mustofa akan berdiskusi langsung dengan kawan2..

    Oki Indro Priambodo
    Padmapress

    @
    Terimakasih infonya. Semoga undangannya yang bernas bersambut… 😀

    Suka

  16. Pasaribu said

    Alam Arwah
    Kita menyadari bahwa media2 yang muncul saat ini tidak exis dan tidak berlandaskan kepada pembinaan Akhlak, terutama media yang berbau triologi yang banyak bermunculan pada saat ini, kita tidak menyalahkan logika pemikiran2 mereka namun perlu dibatasi,karena bukan semua hukum itu harus di logikakan apalagi dalam masalah tauhid, ada baiknya kita kaji ulang dasar basic prenciple kita. sepanjang pengetahuan kami bahwa arwah itu sama keadaannya seperti kita manusia yang hidup di atas tanah, ada yang baik, jahat, kaya, miskin. logikanya begini orang yang banyak berbuat dan rajin bekerja untuk dunianya pada prinsipnya dia akan kaya, demikian jugalh ahwal alarwah. jika selama hidupnya dia baik maka arwahnya akan baik tapi jika sebaliknya dia akan tersiksa. mengomentari tentang agus mustofa saya rasa beliau perlu hati2 dalam memberikan sebuah tema dalam tulisannya, sebab kenapa karna beliau belum bisa mempertanggung jawabkan tulisannya, dan bagaimana seandainya ada orang iseng membuat sebuah judul yang temanya ” ORANG TUA AGUS DISIKSA DALAM KUBUR KARNA ULAH ANAKNYA MUSTOFA. apa tanggapan beliau seandainya terjadi……..??? dan saya rasa pak agus itu salah alamat sebab pesawat yang ditumpangnya pesawat America sementara beliau mau ke timur tengah, kesasar dunk di udara..??? jadi klu mau belajar agama jangan salah alamat ya, lebih baik seperti bapak mustofa menghidmatkan ilmunya ke tehnologi,,,,,, kan indonesia minim sekali yang ahli tehnologi. sekali lagi sya katakan jangan bertuhankan logika dan tehnologi karna pembawaannya penguasaan bukan pembinaan. salam sude tu koum2. wassalam. dari bawah naungan ka’bah

    @
    Trims lho masukkannya. Bukunya Agus Mustofa tidak menafikkan adanya “siksa kubur”, namun memang dijelaskan yang tentu saja tidak sama dengan kondisi setelah Yaumil Hisab….

    Suka

    • OLALA said

      hebatttt, tapi perlu dipertanyakan juga kalau A. mustofa bertuhankan logika, pak pasaribu bertuhankan apa ? Allah, itu hanya nama, lalu bagaiman anda cara membedakan nama dengan yang dinamai……

      Disukai oleh 1 orang

    • sinambela, Raja Batak said

      Subhaanallaah,
      Hei pasaribu, horass
      Aku stuju sekali dgn komplin-mu ttg pak Agus bertuhankan Logika dan Tekhnologi, tapi kau jawab juga itu pendapat si OLALA itu, Tuhanmu siapa, Kalau masih menyembah Allah, berarti kau masih salah Tuhan.
      Pak Agus itu termasuk salah satu anak Indonesia yg mengajak kita ke “ULIL ALBAAB”,bahasa medannya PAKE OTAKMU,,hehe,, Banyak sekali ayat didalam alquran itu hanya merupakan bacaan kosong, tak bernyawa dan tak bernyawa. Itulah mengapa Rosulullaah melarang para sahabat untukl men-kitabkan Alquran itu. Sebab ditakuti hanya dibaca2 tapi tak pernah dikaji dan dicerna dengan otak dan fikiran yang bermuara kehati. Anda mengatakan pak Agus bertuhankan tekhnologi itu sudah memponis, komentar anda jelas sama sekali tidak pake pshykologi tollerant, anda sudah mendakwa orang, itu tidak baik LAE. Berpendapat silahkan berpendapat, tapi jgn mendakwa. Klu begitu jelas tuhanmu tidak sama dgn tuhan Pak Agus…he he he. Sebaiknya anda kupas ayat ini Man ‘aropanafsahu pqod ‘arofa robbah. maafkan aku Lae, Allaahuakbar

      Suka

    • pasaribuuuuuu…..oooh…. pasaribuu….. yang banyak nuntut ilmu yaaa…..

      Suka

  17. Mastaher said

    ya rahman …ya rahiim..
    Puji syukur kepada Allah Swt serta shalawat n salm kepada Nabi Agung Muhmmad Saw yg Alhamdulillah dgn syari’at yg dibawanya kita dapat menikmati indahnya yg beragama Islam ini.
    langsung aja kpada Mr Musthofa yg ane akui memiliki taktik yg sangat jenius dlm beberapa aspek…..baik aspek ekonom, emosi,paradigma yg sensasional maupun art interesting.
    Saya yakin kriteria yang dimiliki oleh makhluk yg tergolong binatang genius ini lebih sesuai sbagai prancang softex bagi kaum hawa yang datang bulan(sesuai latarbelakang pendidikannya), saya pasti yakian pujian serta trimakasih yg didapat.
    dr. Pangeran

    Suka

    • sinambela, Raja Batak said

      Subhaanallah
      wahh..hebatt
      Tapi anda lupa, bahwa bahwa softex itu bukan kaum hawa saja, tapi juga dapt digunakan menyumbat mulut kepada orang yang bijak bicara tapi tak berbuat.
      Setidak2nya pag agus sudah membuktikan terselamat dati disumbat softex. Hati2 jika anda tidak berbuat anda hanya menunggu giliran kena sumbat sotex itu.
      Dr pg. Maafkan , Allaahuakbar

      Suka

  18. Abudaniel said

    Asalamu’alaikum,
    Adakah siksa kubur?.
    Kalau kita mengartikan “kubur” adalah dimana jasad kita ditanam atau diletakan sesudah mati, maka pasti tidak akan kita jumpa “orang” atau mayit yang disiksa disitu.
    Contohnya, mayit Mao Zedong. Tidak akan pernah kita lihat mayatnya digebukin malaikat ( mayatnya diletakkan dikeranda kaca sampai sekarang). Juga tidak pernah kita dapati mayat yang disiksa didalam kubur, sepengalam saya membantu menggali kuburan lama.
    Jadi bagaimana?. Apakah hadist Rasulallah itu bohong?. Ops, tunggu dulu.
    Kubur, dengan artian tanah, laut, angkasa lepas, keranda kaca atau dimanapun mayit diletakkan bukanlah pengertian “kubur” yang sebenarnya. Ini menurut pemahaman saya pribadi.
    Kembali pada penggalan riwayat dari Rasullah bahwa “Kubur” adalah merupakan “pintu” Neraka atau ‘Pintu” Sorga. Sekali lagi, kalau kita bongkar sebuah kuburan, maka insya Allah, tidak akan kita ketemukan “Pintu Sorga” ataupun “Pintu Neraka”.
    Jadi, “kubur” dimana ex-manusia “disiksa” atau “diberi rahmat”, adalah suatu tempat yang beda dimensi dengan kubur/kuburan yang kita kenal.
    Adakah “siksa kubur”?. Ada. Kok katanya tunggu dihisab dulu baru ketahuan disiksa atau diberi nikmat. Dimana praduga takbersalahnya?.
    Mari kita analogikan kepada “penjahat” dimuka bumi ini. Bukankah mereka ditangkap dan dijebloskan kedalan sel?. Apakah mereka sudah terbukti bersalah?. Belum. Mereka belum dibuktikan bersalah sampai bukti kebersalahan mereka dapat ditunjukkan. Tetapi dimasukkannya mereka kedalam sel adalah suatu siksaan atau hukuman, walaupun mereka belum terbukti bersalah. Kemudian dengan “nikmat kubur”, mari kita kiaskan lagi dengan dengan seseorang yang dipanggil untuk menerima hadiah yang besar. Dalam waktu menunggu diberikan hadiah itu, bagi sipenerima hadiah sudah merupakan kenikmatan tersendiri.
    Begitulah kira-kira pemahaman saya mengenai ‘siksa kubur” an “nikmat kubur”. Untuk memahami apa sebenarnya dua hal tersebut, coba balik-balik kitab “Ar-Ruh” atau “Kehidupan sesudah mati” karangan Ibnul Qoyim Al-Jauziah.
    Wassalam,

    @
    Wassalam Wr.Wb. Mas Abudaniel… penjelasan yang ringkas dan mudah dimengerti. Dalam postingan terdahulu juga saya postingkan mengenai siksa dan nikmat kubur versi obrolan…., Wass. 😀

    Suka

  19. Qifni said

    Assalamualaikum…
    Saya minta nomer pribadi ayahanda agus mustofa buat konsultasi banyak Hal

    Makasih…
    Wassalamualaikum…

    @
    Wass.ww.
    Mohon maaf.. tidak punya….
    Wass.

    Suka

  20. nandar said

    Assalamu alaikum
    Pak agus mustofa
    Bertobatlah
    Anda jangan memberikan keraguan kepada kami
    Kli hanya sekedar mau best seller bukuunya
    Banyak jalan yang ditempuh
    tapi…
    yang sulit itu
    menyelamatkan manusia
    bukan disesatkan
    coba bapak belajara afsir secara benar
    anda orang ahli nuklir
    bagaimana mungkin anda ke bidang agama
    gak nyambung
    trus, jangan terlalu sering bergaul dengan orang tasawuf pak
    ok
    ini alamatku pak
    putra_unismuh@yahoo.co.id

    @
    Wass.wr.wb.
    Saya membaca beberapa buku beliau… saya memahami dalam pemahaman yang sebaliknya…
    Wass.agor

    Suka

    • sinambela, Raja Batak said

      Ada pepatah yg sudah hampir usang jarang kita dengar, ini dia “Kalau kail panjang sejengkal janganlah laut hendak diduga, Kalau ilmu tanpa aqal, ibaratkan kenyang tapi dahaga”

      Maksudnya Klu ilgak cukup jgn baca buku pak Agus,:-)
      Ntar anda sesat
      Dan bagi yang udah sesat kasian deh lu, kenapa kog sesat, lantaran dangkalnya aqal mengkaji setiap ayat per ayat
      Kenapa kita begitu lama dijajah Belanda-+350 thn, dan selepas itu lagi dijajah jepang 3,1/2 , tahun kita pada umumnya jrang menggunakan aqal fikiran.
      Begitu muncul tokoh2 terdahulu, seperti, Bung Karno, M.amin, Bung Hatta, dan pahlawan2 yg sebelumnya, yg sudah mampu menonjolkan aqal fikirannya,
      maka kita bisa terlepas dari penjajah hingga sekarang, namun kini kita akan terjajah kembali oleh sesuatu yg fenomenal jika aqal berbudi tak di manfaatkan, contohnya lihat islam di negara kita , kwantitas memang banyak, tapi kwalitas diragukan jika belum ulil albaab

      Suka

    • arip said

      semua ilmu pemgetahuan pak agus ( tehnik nuklir ) adalah juga ilmu agama ( ilmu ALLAH ) .

      Suka

  21. membaca buku Agus Mustofa memang membutuhkan ketelitian…
    judulnya selalu tampak kontroversial 😛
    tapi menurut saya, itu adalah strategi pemasaran beliau 😀
    tapi sejauh ini dari yang saya dapatkan dari buku-buku beliau…
    beliau sebenernya menyikapi masalah itu dari sudut pandang ilmu pengetahuan.
    yang nggak dogmatis-doktrinasi pikiran…
    sepertinya beliau selalu mengajak kita agar menyikapi sesuatu secara agama-ilmiah.
    bagus…
    tapi harus teliti, bahasa beliau tingkat tinggi soalnya.
    kalau kita nggak mampu mengartikan kalimat2 beliau dg baik pasti malah ngerasa karya2 beliau seperti menyesatkan…
    hmmm, mungkin beliau terinspirasi Imam Al Ghazali.
    tapi Al Ghazali akhir hayatnya Alhamdulillah kembali ke pangkuan As Sunnah…

    (ini menurut saya lho 🙂 )

    @
    aha.. betul Mas Ghani… membaca buku Agus Mustofa – Seri Tasawuf Modern sebenarnya tidak ada yang aneh, meskipun juga ada beberapa hal penyimpulan yang juga menimbulkan tanda tanya. Namun, saya sependapat, beliau meninjau dari sudut silogisme yang tajam. Logika-logika yang diambil menyerempet dan jernih. Membutuhkan pengulangan membaca untuk bisa mengerti. Bukan karena bahasa yang jelek, tapi memang seyogyanya apapun juga kita berhati-hati dan tidak mudah menjustifikasi…
    Mungkin terinspirasi Imam Al Ghazali… mungkin juga Ibnu Rusy atau boleh jadi Quraish Shihab… 😀 atau tokoh-tokoh kontemporer pembaharu yang melahirkan pandangan keislaman dan pengujian AQ di masa modern (kalau boleh dibilang secara materialistik modern… )

    Suka

  22. Abdullah said

    Kalau menurut saya, judul yang kontroversial yg membuat masyarakat “tergelitik” itu bagi saya sama sekali tidak masalah. Itu memang trik marketing yg harus begitu. Tapi yang penting, kan memang itulah yang dipaparkan Agus Mustofa dalam bukunya, dan tak menipu kita. Bahkan bisa memberi pencerahan pada kita.

    Kemudian, saya juga ingin memberi komentar tentang tak adanya hadist dlam bku2 ustad Agus M. Mnurut saya, itu disebabkan terlalu rancunya hadist2 yg beredar. Saya sama sekali tak meragukan Nabi, tetapi yg saya ragukan bahwa tak ada yang bisa menjamin hadist tersebut 100% benar selayak Qur’an yg dijamin dlm surat Baqarah 1-3.
    Contoh hadist2 tersebut misalnya tentang Aisyah. Ia menikah dengan Rasul, ada yg mengatakan umur 12 tahun, ada yang 17 tahun, ada yg 21 tahun. Yang benar yg mana? Padahal semua hadist itu shahih. Dan kebenaran hanya satu.

    Maka, mungkin karena hal itu Pak Agus M lebih suka mengambil serpihan2 ayat Qur’ann yg terpencar diseluruh penjuru surat, karena ustad Agus M yakin ayat2 tersebut memiliki kaitan yg sangat erat. Sedangkan, hadist2 samasekali tak berkaitan, bahkan cenderung bertentangan.

    Lagi pula, tidak ada salahnya ayat2 Qur’an tersebut diperkuat dengan ayat2 lain. Kalau dalam ilmu tafsir, seleksi kbenaran ayat yg terkuat adalah Ayat dg ayat, kmudian ayat dg hadist, yg terakhir ayat dg kenyataan yg terjadi. Kalo hdist dengan hadist mah bisa2 malah bertentangan, malah semakin bingung.
    Jadi, bagi saya cara ustad Agus Mustofa sama sekali tak masalah, toh memang Allah hanya menurunkan Qur’an yg kbenarannya 100% dijamin dan dijaga oleh Allah, sedangkan hadist itu kumpulan sejarah tanpa jaminan yg dikumpulkan manusia yg jelas tak lepas dari kesalahan. Maka sekali lagi tak ada salahnya jika tak mengambil hadist. Masa ayat Qur’an mau diperselisihkan dengan hadist? Jelaslah Qur’an yang paling benar.

    Sekian, terima kasih
    Wass

    Suka

    • Anonim said

      Saya membc bukux agus m
      Tdk ad azab kubur malah bikin saya lebih yakin ttg
      Kebenaran alquran, sebelmx sy bingung dan bertx
      Bagaimana bentuk azab yg ad dlm/d dlm kubur. Itulah mungkin harapan dan tujuan agus m. Agar umat beragama dgn makna selaras antara hati dan otakx. Tau ap yg d kerjakanx,kenbpa,untuk apa, bukan beramal atau beragama karena keturunan, menurut guru, orang byk tanpa menggunakan akal
      (taklik buta)

      Suka

  23. Oka said

    Qifni Berkata:
    April 18, 2008 pada 4:46 pm

    “Assalamualaikum…
    Saya minta nomer pribadi ayahanda agus mustofa buat konsultasi banyak Hal

    Makasih…
    Wassalamualaikum…

    @
    Wass.ww.
    Mohon maaf.. tidak punya….
    Wass.”

    Mohon maaf, kalo saya punya. Tapi agak dirahasiakan demi kelancaran pengarangan buku ustad Agus Mustofa yang tiap 3 bulan sekali harus menerbitkan buku

    Tapi, saya punya nomor manager penerbit PADMA press yg mnerbitkan bku2 beliau. Saya beberapa kali SMS ke nomer ini, dan ada jawaban dari pak Agus Mustofa. Spertinya SMS saya itu diberitahukan langsung pada pak Agus, karena selalu menjawab dg Qur’an, serta bisa menjawab semua pertanyaan saya dengan lugas serta terpuaskan

    Ini nomer manager PADMApress : 081 330 461 462
    Kalo nomer kantornya : 031 – 8282871

    Trima kasih

    Suka

  24. Oka said

    Oh, bukan, salah ketik
    Maksudnya saya juga tidak punya nomer HP beliau
    Tapi punya nomer manager PADMApress

    Makasih

    Suka

  25. jeconiah said

    agus musthofa pemersatu bangsa

    Suka

  26. haniifa said

    Wahh…
    Agus Musthofa Pemersatu Bangsa… nggak mau ahhh…
    Ntar kalu saya mau mandi, mau…bla.bla… 8) repot dach 😀

    Suka

  27. truthseeker said

    Siksa Kubur, dalil di Al-Qur’an tidak ada (bhkn bertentangan dg dalil :Allah tdk akan mendzalimi makhluknya, dan jg bhw Mati itu seperti tidur, juga dalil bhw jasad manusia itu disatukan lg setelah kiamat). Bgm mungkin manusia disiksa tanpa pengadilan, shg pengadilan di padang masyhar utk apa yaa?. Bgm mungkin disiksa jk jasad belum disatukan kembali?. Pdhal jika kt perhatikan pengadilan di padang sangat luar biasa fair/adil, mk akan sangat bertolak belakang dg konsep siksa kubur.
    Siksa Kubur dlm hadits2 pun hanya berupa informasi bhw ada mrk2 yg tersiksa. Dan jk ada yg explisit menyatakan ada siksa kubur mk hadits itupun bkn hadits yg shahih.

    Jadi bagi saya lbh logis dan lbh berdasar jk berpendapat bhw siksa kubur yg dimaksud adalah kondisi jiwa yg tersiksa krn:
    1. Terlepas nya jiwa dr jasadnya (terutama bagi jiwa yg terbiasa dipenuhi keinginan2nya/nafsu2nya melalui jasad sewaktu hidupnya).
    2. Jiwa memang akan memiliki pengetahuan yg jauh lbh banyak setelah terlepas dr jasadnya, shg sang jiwa akan selalu dihantui oleh pengetahuannya ttg perbuatan2/dosa2nya semasa hidup.

    Suka

  28. Oki said

    Assalamualaikum wr wb..

    Anda mencari buku2 Agus Mustofa dan buku2 Best Seller lainnya ?
    Silahkan masuk ke http://www.pembacabuku.com
    Toko Buku Online yang hanya menjual buku2 Best Seller saja..

    Ada diskon khusus untuk bulan Juni-Juli 2008

    Buku yang anda pesan bisa dikirimkan ke rumah anda..

    terima kasih

    Wassalamualaikum wr wb..

    Oki Indro Priambodo
    http://www.pembacabuku.com

    Suka

  29. haniifa said

    Gratiss… !!
    Kirim sebanyak-banyak nyah 😀

    Send to: @Haniifa

    Suka

  30. Nur said

    Buku itu seharusnya tidak perlu ditulis, mubazir: buang-buang waktu bagi yang menulis, buang biaya dan waktu bagi yang membeli dan membaca. Kenapa? Untuk urusan akhirat kita tidak punya hak menentukan. Selama hidup di dunia inilah kita dapat berusaha untuk mendapatkan kehidupan akhirat yang bahagia atau sengsara. Ada atau tidak ada azab kubur, yang hidupnya lebih banyak dosanya dari pahalanya akan menerima siksaan di akhirat. Jadi buat apa dimasalahkan? Saya kuatir mencari uang dengan cara menulis buku seperti itu mungkin berdosa.

    Suka

  31. rofy said

    assalaamu’alaikum Wr. Wb. salam Ta’aruf dari saya Rofy di surabaya,tpi sekrang kul di Kediri, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Wahidiyah, Pondok pesantren Kedunglo Al-Munadhdhoroh Kedunglo Kota kediri jawa Timur, eehmmm. saya pengen mengambil jalan tengah untuk semua comentar baik itu yang membenarkan ataupun juga yang menyalahkan, bgini, kita sebagai orang islam atau kaum muslim khususnya yang berdomisili di Indonesia dan umumnya di seluruh lapisan dunia,harus memegang teguh apa yang di sebut Al-Qur’an Wa Al-hadist, tanpa itu tidak akan berdiri suatu keislaman di dunia ini, nah sekarang permasalahannya adalah ada penafsir berpendapat bahwa Ternyata akhirat tidak kekal, sebut saja Bpk Agus, M.dalam sebuah karangannya tersebut, memang benar menurut beliau, namun kita tidak seharusnya untuk langsung berhenti di situ saja dong dalam penafsiran dari karangan beliau,(Bpk. Agus M.) namun perlu kita cerna baik-baik dengan kepala dingin serta rasa ihlas dan penuh dengan kesabaran, kita ini orang islam, kaum muslim, apalagi kita berdomisili di negara Indonesia, kalau seandainya cek-cok kita ini di dengar oleh kaum selain kaum muslim, maka dengan berjingkrak mereka bersuara bahwa orang-orang islam telah kandas imannya dengan sesama orang islam sendiri, kalau menurut saya begini aja kalau memang anda-anda yang gemar membaca karangan seseorang, kalau memang belum jelas, tolong tanyakan sama orang nya langsung, toh orangnya belum mati kahn, jangan langsung berteriak di sebuah media, baik media masa atau elektronik serta Audio Visual, itu namanya pengecut,seperti halnya kasus amalan kami kemarin yang menggema di kota Tasik Malaya, bahwa orang Pengamal Sholawat Wahidiyah adalah sesat, padahal permasalahannya sepeleh, ada seorang yang belum paham akan sebuah ajaran Wahidiyah yang merupakan wawasan baru buat dia, tpi karena dia mengumpulkan ribuan masa untuk di profokatori maka jadinya masalah akan jadi lebih besar, benarkan? seharusnya gini, kalau belum jelas maksud kalimat atau judul suatu karangan serta isinya maka kita tanya aja ke pengarangnya, jangan memperdebatkan suatu akidah kita dengan percekcokan. wong kanjeng Nabi SAW, aja nggak mengajarkan untuk bercek cok kok, kalau memang diantara kita ada yang salah, ya di tegur dengan ngomong yang bagus, sopan, kalau masih saja g ngerti tegur dengan omongan yang lebih memjelaskan dia, kalau memang belum jelas juga, maka jalan kita untuk menegur dia adalah dengan berdo’a bukan dengan kekerasan, ( ingat! kalau ada umat islam dan atau mengaku ummat beliau Nabi Muhammad kemudian senang dengan berbantah bantahan yang jelek, serta peneguran pada suatu kesalahan dengan kekerasan serta menyinggung salah satu ummat beliau, maka palsu islamnya, Ingat palsu Islamnya,, katanya pengikut beliau Nabi SAW, tpi kok perilakunya g seperti beliau atau kok tidak mencontoh beliau Rosuululloh SAW,,itu aja yang dapat kami berikan kepada semua pembaca, mudah-mudahan bermanfaat bagi kita semua, dan mudah-mudahan tidak keluar dari nafsu saya melainkan hidayah dari Allah, segalah salah dan hilaf saya mohon maaf yang se besar besarnya, wassalaamu’alaikum Wr. Wb.
    @
    Mas Rofy, terimakasih catatannya untuk bersikap santun (dengan kata lain tidak mudah menjustifikasi). Merenungkan, memikirkan kembali — terlepas dari sependapat atau tidak — tersesat atau tidak — jauh lebih arif. Kira-kira itu yang saya pahami.
    Mengenai satu penilaian dari buku Agus M, dipahami atau tidak, perlukah ditanyakan atau tidak– sebenarnya bukan hal yang prinsip. Kalau saya tidak setuju atau tidak suka pada buku Agus M sebagai produk berpikir yang sudah dikeluarkan ke masyarakat. Maka hak sepenuhnya buat saya, apakah untuk menganalisis, membedah, membenarkan atau menyalahkan dengan dasar pertimbangan akal yang boleh sama atau berbeda. Sama sekali tidak harus bertanya. Beliau (Pak Agus mempublikasikan), orang lain juga berkomentar dan mempublikasikan. Ini adalah resiko sebuah komunikasi.
    Pembaca dan masyarakatlah yang akhirnya memberikan judgment mana yang akan diikuti atau tidak. Informasi yang berbeda, bertentangan, sepanjang dilakukan dengan TIDAK MERESAHKAN, TIDAK MELANGGAR HUKUM BERSAMA YANG DISEPAKATI DALAM masyarakat, maka pilihan akan diputuskan oleh masyarakat itu sendiri. Ini esensi pilihan dalam masyarakat.
    Berpikir dalam kebebasan, beragumentasi harus dibedakan dengan tindakan yang melanggar hukum. Pertanyaan berikutnya, apakah argumentasi itu bisa dibuktikan?, menimbulkan ancaman kepada pihak lain, menimbulkan keresahan !, dan lain-lain. Alih-alih syiar malah menyebarkan ketakutan yang tidak seharusnya.

    Karenanya, memang betul Mas Rofy, bijak tidak gampang, tapi bagaimanapun harus.

    Bahwa kalau tidak ditanyakan langsung, saya tidak sependapat lho dinyatakan pengecut. Perbedaan pendapat atau ketidak setujuan terhadap produk publikasi, tidak ada hubungannya dengan pengecut. Tapi tesa terhadap anti tesa selalu diuji oleh waktu (dan jika waktu dunia tidak cukup juga, dalam hal agama, tentulah Allah yang akan memutuskan perselisihan itu — Allah menyampaikan demikian pada beberapa ayatNya). Benar atau tidak adalah dua proses komunikasi. Begitu juga dipahami dan tidak dipahami adalah bagian dari proses itu. Sekali lagi, sepenjang tidak melanggar hukum, wajar-wajar saja.

    Jadi, kalau saya lebih mengusulkan : Kalau boleh, kalau tidak diganggu dan diserang, jangan menyerang. Berlaku adil. Soal perbedaan, bukan alat untuk saling memprofokatori yang berakhir untuk kepuasan hawa nafsu.
    Wass, agor.

    Suka

    • Anonim said

      orang-orang pada sibuk ngurusin orang, padahal mereka belum tentu pada bisa ngurus diri sendiri. apa yang terjadi dan apa yang belm terjadi. tentunya sudah diketahui sama yang punya Kehidupan. sudahlah biarkan mereka mencari ridha Allah dengan caranya sendiri dan kita, dengan cara kita sendiri.
      maaf ya.

      Suka

  32. haniifa said

    @Rofy
    segalah salah dan hilaf saya mohon maaf yang se besar besarnya
    Kesalahan besarmu ku maafken… 😀

    Buku berbeda dengan blog, chating yang sifatnya interaktif… sehingga orang seperti anda bisa dihujat/dilecehkan/dikritik.. dsb. Artinya jauh lebih cepat mengkoreksi kesalahan (baca: setidaknya mengurangi)

    Neeh.. kalau buku.. and sok on. sifat statis artinya pokoke telen padahal bisa jadi salah penafsiran.

    Saya lebih bangga sama kamu dari pada Agus := agak bagus sedikit alias banyak jeleknya… 😀

    Nabi SAW lain kali tulis Nabi Muhammad SAW, OK.

    Suka

  33. moh. ARIF said

    SAYA NANYA KALAU SIKSA KUBUR TIDAK ADA, BAGAIMANA DG PERYATAAN BAHWA ORANG YG MATI ITU KALAU DICUBIT/DIPUKUL TERASA SAKIT PADAHAL DIDALAM KUBUR BANYAK HEWAN YG AKAN MEMAKAN JASAT KITA APA ITU NGAK SAKIT MASSSSSSSS

    @
    Judul, boleh jadi berbeda dengan isinya….

    Suka

  34. Anonim said

    ami.di tanah grogot,,saya ingin mengucapkan slamat idul fitri minal aidin walpaizin mohon maap lahir dan batin buat semuanya aja yang merasa teman saya di tanah grogot dan skitarnya,maapin atas semua kesalahan saya.amin,./

    @
    Salam… untuk saudara-saudaraku di Tanah Grogot Kaltim. Mari kita saling memaafkan dalam tulus dan ikhlas, semoga karenanya Allah memberkahi dan mengampuni kesalahan kita selaku hambaNya pula.
    amin.

    Suka

  35. jabbar said

    hmmm semoga tirai dapat terbuka lebih jelas

    @
    Insya Allah, membaca buku dari Ust. Agus Mustofa untuk judul buku : “Tak Ada Azab Kubur “– sebuah judul yang cukup provokatif akan lebih jelas kiranya.

    Suka

  36. housewife said

    Menanggapi komentar no 30 oleh Nur:

    Buku itu seharusnya tidak perlu ditulis, mubazir: buang-buang waktu bagi yang menulis, buang biaya dan waktu bagi yang membeli dan membaca.

    Anda sendiri juga ngomong kalau urusan akhirat bukan urusan manusia. Tapi mengapa anda mengatakan kuatir kalau menulis buku spt itu mungkin berdosa? Punya hak apa anda menghakimi seperti itu?

    Manusia tak ada yang sempurna bung.Tak luput dari kesalahan. Paling tidak Agus Mustofa sudah berusaha mengkaji dan berbagi ide lewat bukunya bukan dengan tujuan untuk menghancurkan keyakinan umat.
    Perkara you mau percaya apa tidak, itu terserah masing-masing. Yang penting kita tetap menjaga ukhuwah. O.K?

    @
    Yap, tidak ada buku yang sempurna buatan manusia. Namun, buat agor sih bukunya Agus Mustofa adalah buku yang mencerahkan.
    Dan pesan terakhir… Jaga ukhuwah, O.K. Ini 100% setuju. Salam dan terimakasih sudi berkunjung ke blog agor.

    Suka

  37. […] kita terima (taken for granted). Misalnya: Ternyata Akhirat Tidak Kekal, Ternyata Adam Dilahirkan, Tidak ada Azab Kubur?, dan […]

    Suka

  38. tabiin said

    salam,
    macamana kita boleh mengatakan yang agus ini betul aqidahnya sedangkan dalam penulisannya sudah menolak hadis..sedangkan quran dan hadis adalah WAJIB untuk kita pegang…
    Memandang remeh saja tentang hadis sudah menyebabkan seseorang terkeluar dari rahmat Allah…Nauzubillah min zalik…
    beginilah kalau sudah otak dan hati sudah dikontrol oleh iblis laknatullah…
    membenarkan penulisan seumpama agus ini juga termasuk manusia yang celaka..
    kalau tidak tobat..matinya adalah mati dalam suul khotimah..

    @
    Salam.
    Dari beberapa buku Ust. Agus Mustofa yang sudah saya baca, khususnya pada buku “Tidak Ada Azab Kubur”, memang beliau tidak merujuk pada hadis, namun lebih dan lebih banyak pada pemahaman Al Qur’an. Beliau memang menjelaskan bahwa hadis yang beliau pelajari “kurang relevan” untuk disandingkan dengan Al Qur’an dan diragukan kesahihannya. Banyak di antaranya adalah pabrik tafsir dan pemahaman yang tidak sesuai dengan Al Qur’an. Saya melihat keputusan beliau untuk merujuk pada AQ saja bukanlah perkeliruan, namun sebuah pendekatan, model berpikir. Saya malah merasa kearifan dan ketajaman nalar dan akalnya begitu kuat untuk memahami. Jadi, diperlukan atau dipandang perlu adalah cara pandang dan kesesuaian. Rasanya ini tidak bisa dipukul rata. Sejarah telah menjelaskan mana yang handal dan mana yang tidak. Sedangkan rujukan pada AQ jelas semuanya handal. Apalagi latar belakang pendidikan keilmuan dari Ust. Agus Mustofa memadai untuk mengolah akalnya.
    Setuju atau tidak setuju, tentu pada argumennya. Tolaklah dengan cara sebaik-baiknya jika memang beliau melakukan kekeliruan. Manusia tidak pernah selalu benar, tapi tidak seluruhnya salah, tidak pula seluruhnya benar. Bahkan sejarah kenabianpun menunjukkan begitu jernih dan jelas dengan segala contohnya.

    Suka

    • shafira said

      Assalamu’alaikum wr.wb.
      Bismillahirrohmanirrohim..

      Namun menurut saya, jika pengarang menekankan akal dalam ulasan bukunya, mengapa ia tidak bisa membedakan mana hadist sahih, mana yang dhoif, atau mana yang palsu. Bukankah hadist mempunyai perawi? Kita bisa merujuk kepada Hadist-hadist yang telah dikumpulkan oleh berbagai pengumpul hadist. Karena Ada beberapa ‘ilmu’ di Al-qura’an yang belum bisa diselusuri dengan akal jika tidak berdampingan dengan Al-hadist. Jika memang Al-qur’an itu bisa dinalari hanya dengan akal, tanpa tuntunan hadist, mengapa Allah menurunkan Nabi Muhammad saw dan menetapkan perkataannya, perbuatannya, kebiasaannya sebagai hadist?
      Harusnya sebelum membuat, mengulas, menjelaskan sesuatu kepada khalayak publik yang mana mengusik akal, yang mempengaruhi iman, harusnya hal mendasar tersebut terlebih dahulu yang harus dipelajari dan didalami bahkan oleh seorang pengarang buku. Karena itu adalah tanggung jawab yang besar, bukan hanya menuliskan pemikirannya di dalam secarik kertas, namun tanggung jawab akan keselamatan akidah orang-orang yang membacanya. Namun bukan berarti saya mengatakan bahwa pengarang ini tidak lurus, bukan sama sekali. Saya hanya tertarik dengan perkataaannya bahwa ia tidak mengutip satu hadist pun di dalam referensinya akibat banyaknya hadist palsu. Jika memang tentang sesuatu yang belum dialami (azab kubur, akhirat, surga neraka) saja kita berani mengungkapkannya, mengapa mengenai Hadist kita begitu takut menggunakannya? Toh, sang pengarang bisa mempelajari perawinya, bukan?
      Kedalaman logika harus benar-benar tajam dan dapat dipertanggung jawabkan.
      Dan satu pertanyaan saya, latar belakang ilmu agama A.Mustofa ini bagaimana ya? apa sudah ahli bahasa arab dan tafsir seperti M.Quraisy Shihab? ataukan seorang yang mendalami ilmu filsafat hanya semacam otodidak?
      Ilmu tanpa agama = sesal, agama tanpa ilmu = gila
      jadi kedua-duanya harus sinkron, bukan?
      Wassalam…

      Suka

      • agorsiloku said

        Wassalamu’alaikum Mba Shafira, terimakasih telah memberikan catatan untuk bahan perenungan lebih lanjut.

        Dalam postingan ini, direferensikan memang Ustad Agus Mustofa tidak mengambil uraian hadis dan berfokus pada ayat Al Qur’an. Saya bisa memahami hal ini, karena memang saya juga menilai pula, uraian pada hadis yang kerap banyak dikutip ternyata tidak sesuai dengan apa yang dijelaskan pada Al Qur’an. Saya tidak tahu sebabnya, apakah karena keliru memahami atau keliru penerjemahan yang beredar atau terjadi pertukaran pemahaman antara alam barzah dengan alam neraka !. Kalau pemahaman hadis diambil dan itu tidak sesuai dengan AQ, bagaimana menyikapinya. Inilah pilihan yang diambil oleh penulisnya. Kalau sesuai, diambil atau tidak, sama maknanya.

        Soal latar belakang atau latar depan memang kerap menjadi pertanyaan. Namun, saya lebih fokus ke arah temanya saja.
        Oh ya, di sisi lain, saya percaya bahwa Al Qur’an memerincikan masalah dengan akurasi yang tidak ada siapapun dapat membuatnya (QS 11:1, QS 10:37, QS 6:114). Sedangkan hadis yang bersifat tekstual ibadah, dipelihara sebagaimana adanya, sedang yang muamalat memiliki varian penafsiran. Qurais Shihab menjelaskan dalam membumikan Al Qur’an, antara lain :
        “Hadis, dalam arti ucapan-ucapan yang dinisbahkan kepada Nabi Muhammad saw., pada umumnya diterima berdasarkan riwayat dengan makna, dalam arti teks hadis tersebut, tidak sepenuhnya persis sama dengan apa yang diucapkan oleh Nabi saw. Walaupun diakui bahwa cukup banyak persyaratan yang harus diterapkan oleh para perawi hadis, sebelum mereka diperkenankan meriwayatkan dengan makna; namun demikian, problem menyangkut teks sebuah hadis masih dapat saja muncul. Apakah pemahaman makna sebuah hadis harus dikaitkan dengan konteksnya atau tidak. Apakah konteks tersebut berkaitan dengan pribadi pengucapnya saja, atau mencakup pula mitra bicara dan kondisi sosial ketika diucapkan atau diperagakan? Itulah sebagian persoalan yang dapat muncul dalam pembahasan tentang pemahaman makna hadis.”

        Sisi lain, sebuah buku adalah sebuah ranah berpikir. Di kejap lain, di kesempatan berbeda,penyempurnaan karya tentu akan dilakukan. Termasuk semua pertimbangan dari para pembaca, tentunya menjadikan pula satu masukan berharga bagi penulisnya. Sebuah buku karya manusia, bukanlah karya yang final. Namun menjadi salah satu alat pembelajaran bagi dirinya dan tentu saja pembacanya pula.

        Wassalam, agor

        Suka

  39. muhammad agustian said

    saya ada beberapa buku milik ustadz kita ini. memang agak nyeleneh.. mungkin teman-teman ada jg yang pernah baca bukunya dengan judul AKHIRAT ITU TIDAK KEKAL???

    @
    Saya juga telah membaca, tapi lupa-lupa ingat. Namun, teoritis dan berdasarkan keimanan, “akhirat itu tidak kekal” adalah pernyataan yang benar. Allah azza wa jalla adalah segala yang tidak ada permulaan dan tidak ada akhir. Kalau akhirat itu kekal, dalam pengetian tidak ada putus-putusnya maka ini menyalahi logika tauhid.
    Pembahasan akhirat seperti pada AQ dijelaskan “kekal di dalamnya” adalah kekal dalam konteks di dalamnya. ketika “nya” lenyap, maka yang di dalamnya logikanya adalah lenyap pula. QS 11:108 Adapun orang-orang yang berbahagia, maka tempatnya di dalam syurga, mereka kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi, kecuali jika Tuhanmu menghendaki (yang lain); sebagai karunia yang tiada putus-putusnya.
    Jadi judul Pak Ustad ini sebenarnya tidak ada yang aneh…..

    Suka

  40. Dhar said

    ASW.

    MASALAH GAIB, MASALAH AJAB KUBUR.

    KALAU ANDA MEMBACA BUKU KARYA AGUS MUSTOFA HANYA SATU ATAU DUA JUDUL BUKU MAKA PEMAHAMAN ANDA LEBIH BANYAK DISTORSI. BUKU TAK ADA AZAB KUBUR INI BISA ANDA PAHAMI LEBIH HOLISTIK JIKA ANDA TELAH MEMBACA BUKU-BUKU YANG SEBELUMYA, YAITU BUKU “TERPESONA DI SIDRATUL MUNTAHA” , “MENYELAM KE SAMUDERA JIWA DAN RUH” BARULAH ANDA DAPAT MEMAHAMI LEBIH HOLISTIK/MENYELURUH TENTANG BUKU TAK ADA AZAB KUBUR ITU.

    MEMANGNYA DIJELASKAN DI QUR`AN YA? BAHWA AZAB KUBUR ITU SEPERTI APA DAN BAGAIMANA? APA DICAMBUK, DIPASUNG, AND SEBAGAINYA. QUR`AN HANYA MENJELASKAN BAHWA AZAB KUBUR MEMANG ADA SEKALIGUS DIKUATKAN DENGAN HADIS RIWAYAT RASULLULAH SAW.

    INTINYA BUAT KITA SEMUA, YAKINLAH BAHWA ALAM KUBUR ITU ADA, DAN SIKSAAN KUBUR ITU ADA, SIKSAAN FISIK SEPERTINYA TIDAK SEBAGAIMANA YANG DISTATEMENKAN PAK AGUS BERDASARKAN ILMU ILMIAH, EMPIRIK DAN AYAT QAULIYAH/QUR`AN SECARA EKPLISIT DAN GAMBLANG.

    GUNAKANLAH AKAL SEBAIK-BAIKNYA. AKAL YANG DIKARUNIAI ALLAH JANGAN DIMUBAJIRKAN BEGITU SAJA.

    KUNJUNGI BLOG SAYA BUAT SHARING ILMU DI : http://scientificfasting.blogspot.com

    @
    Wss.ww Mas Dhar, terimakasih sudi berkunjung dan memberikan tambahan pengetahuan buat agor. Belum jelas juga bagi saya, yang disampaikan Mas Dhar, bagaimana Al Qur’an menjelaskan azab kubur. Kalau hadis menjelaskan, tentu sejalan ya dengan AQ. Di sinilah saya kira menariknya ulasan Ust. Agus Mustofa.

    Suka

  41. Riski said

    Assalamualaikum Wr.wb,
    Saya setuju dengan Bapak Mustofa bahwa hadist belum dapat dipercaya 100% karena itu pendapat beliau sesuai keyakinannya atas peristiwa yang ada di Dunia sebelumnya. Menurut saya, saya hanya percaya kepada isi Alqur’an dan ajaran Nabi Muhammad Utusan Allah SWT. Saya juga heran mengapa semua orang meributkan azab kubur/siksa’an di alam kubur seolah0lah mereka sudah mengalami siksaan tsb dan di sinetronkan. Mendingan kita jalankan hidup ini dengan aturan yang sudah digariskan oleh Allah SWT dan mengamalkan di kehidupan kita sehari-hari.

    @
    Keingintahuan.. bukan meributkan kok… mengolah pikir, rasa, dan mencoba memahami petunjukNya. Banyak orang mendiskusikan, sebagian untuk olok-olokkan, sebagian lagi untuk lebih memahami kuasaNya….

    Suka

  42. hermanysam said

    pak agus yang insya Allah kita sama2 di rahmati Allah. saya termasuk orang yang menyukai kajian tentang metafisika dalam islam.buku anda sedikit banyak telah membuka fikiran saya dalam memahami bagaimana din islam ini di pahami secara rasional-religius. karna menurut saya kebanyakan hari ini yang saya pahami islam selalu dipahami terlalu melangit.sehingga urusan akhirat terkadang di ceritakan dengan hal yang tidak rasional dan cendrung menggambarkan bahwa Tuhan itu bersifat dendam dan jahat, dengan menciptakan sebuah siksaan.hal yang saya dapatkan dari buku pak agus bahwa dunia ini tercipta dari putaran mahluk yang berzikir mengelilingi inti.gerak adalah sumber kehidupan
    salam kebahagiaan dari saya. saya berharap dari pemikiran ini lahir sebuah generasi baru yang lebih memahami islam dengan basic spritiual yang dalam.

    Suka

  43. hermanysam said

    saya tidak mengomentari pak agus. bagi yang kontra jgn cuma berkata tidak setuju, tapi gak punya dasar ilmu yang jelas untuk mengomentari sebuah pemikiran.saya kira yang di bilang ulama hari ini bukan yang hanya menguasai bidang ilmu budaya arab. tapi siapapun yang bisa mengembangkan salah satu cabang ilmu dan kaitkan dengan ilmu agama dia bisa dikatakan sebagai ulama. klo islam hanya di dominasi oleh para ahli tata bahasa arab.yang terjadi kemudian adalah ketiadak sanggupan untuk menjelaskan isu-isu yang aktual. seperti hari ini siapa ulama yang bisa menajwaab bagaimana sistem keuangan dalam islam secara praksis.dan yang saya lihat justru para ahli keuangan yang mereka tidak mengenyam dunia pesantren atau basicnya dari sebuah kampus islam. saya mendukung apa yang bapak tulis.

    Suka

  44. ibrahim said

    buku-buku yg beredar di masyarakat itu benar tapi lebih benar sesuai makhromnya artinya kelas pak agus kelas 9 tapi masyarakat pada umumnya masih kelas 3 atau kelas 5 jadi kalau bisa saran mohon di pilar-pilar sesuai kelasnya contoh kelas sD sendok ya untuk makan, smp sendok untuk makan danterbuat logam plastik kunigan dll sma sendok dari plastik ,plastik terbuat dari apa…jadi menurut hemat saya mohon jangan disamakan yg masih kelas 3,5 seperti pak agus kalau bisa sesuai kelasnya.

    @
    Memang benar, terdapat fakta bahwa terjadi perbedaan pandangan dan “kualitas” dalam memahami buku beliau. Juga buku buatan manusia yang sempurna. Saya kira hal ini saling melengkapi. Sebuah dialektika proses yang saling mematangkan dan mendewasakan. Tinggal kita menyikapinya bagaimana. Sikap nan arif, tentu selalu diharapkan untuk menyadari adanya perbedaan.
    Sedangkan soal kelas 3,4 atau sembilan… 🙂 mungkin saja. Buat saya, buku beliau juga kelas 9 dan saya di kelas 1. Namun, sedikit demi sedikit naik kelas kan yang menjadi harapan kita…. 😀

    Suka

    • kamal said

      Assalamualaikum ww.

      @Ibrahim : Salam mas, hee hee..untuk serial berikutya pak Agus harus cantumkan peruntukkannya ya, seperti misalnya film. khusus untuk 17 tahuh ke atas..? nah, kalau buku khusus untuk yang sudah membaca serial sebelumnya. Kalau belum baca seri 20, jangan dulu baca seri 21. Kalau kelasnya awam, jangan coba-coba baca buku yang melangit, atawa metafisika..bisa-bisa gila. Atawa salah kaprah dan meninggal agamanya. Karena akhirnya menyimpulkan sendiri bahwa kita tidak perlu agama lagi, cukup jadi orang baik, bekerja baik, bertetangga baik ya seperti prinsipnya aliran kepercayaan itu lo.
      Bagi ikhwan dan akhwat, jika belum mampu mencernanya, carilah guru untuk berilmu. Jangan jadikan buku sebagai pegangan, tetapi jadikan sebagai pembanding dan pintu mencari kebenaran yang hakiki. Buku hanya karya cipta manusia yang meskipun pintar otaknya, tetapi tidaklah bisa kita jadikan tanpa ada dalil dan hujah yang lain. Jangan ribut hanya karena buku-buku yang dianggap nyeleneh, tetapi mari dikaji di forum ilmiah. Datangkan para ahli tafsir, ahli hadist dan ahli saint modern.

      @Mas Agor, ruang diskusi ini dalam tanya jawab dari pengunjung apakah jawabanya dari pak Agus, atawa Mas Agor yang menjawab sendiri…?
      Salam Hormat.

      Wassalamualaikum ww.
      Kamal

      Suka

      • Cekixkix said

        @Om Kemal
        Kheknya Agus mustofa itu teka aje kagak lulus tuh, jadi boro-boro ilmuah… Cekixkix…kix…kix…
        seiral tasawuf model en, khek buku naruto 😆

        Suka

  45. KUNJUNGI BLOG KU DI http://scientificfasting.blogspot.com

    @
    Yap.. sudah bbrp kali agor kunjungi… tapi mohon maaf belum bisa komentar yang relevan… masih harus jalan-jalan lebih banyak lagi…

    Suka

  46. aburahat said

    @all
    Saya sangat setuju dengan apa yg disampaikan oleh agus mustafa.
    Siksa kubur secara fisik tdk ada tapi siksaan batiniah ada. Simak Firman Allah ini: ” 46. Kepada mereka dinampakkan neraka pada pagi dan petang, dan pada hari terjadinya Kiamat. (Dikatakan kepada malaikat): “Masukkanlah Fir’aun dan kaumnya ke dalam azab yang sangat keras.”

    Kalau kita simak ayat ini dlm surah Al Mu’min, maka Allah hanya menampakkan siksa yg akan mereka terima nanti pada Hari Pengadilan di Yauma Mihsyar. Penderitaan ini kita rasakan seperti kita dlm mimpi dikejar pembunuh. Kalau semasa hidup kita bisa bangun dari mimpi kita . Tapi dalam kubur dan Allah katakan “pagi dan petang. Bayangkan. Dan ayat ini saling mendukung dgn ayat yg lain. Dimana keadilan Allah, kalau Allah menghukum atau mengazab hambanya tanpa diberitahukan kesalahannya dan banyak2 ayat2 yg menunjukan ke Maha Adilan Allah. Salah Allah tdk mendhalimi hambanya. Begitu juga Nanti Allah akan memberikan buku amalan masing2 agar mereka mengetahui amalan mereka dlsb. Jd siksa kubur yg sekarang ini digembar gemborkan tdk ada dasarnya. Wasalam

    @
    Mas Aburahat yang dirahmati Allah s.w.t, terimakasih benar untuk komentarnya. Namun, memang sudah terpatri dalam pikiran kita dan kitab sebelumnya yang dulu-dulu itu, apalagi disertai gambar siksa-siksa yang menyeramkan dan itu disebut sebagai siksa kubur nyata (bukan siksa batin).
    Kadang juga dan memang cukup sering kita melupakan apa yang dijelaskan AQ, kemudian mempercayai cerita-cerita ngayawara yang sebenarnya sudah jelas-jelas ditolak oleh AQ. Barangkali di sini godaannya. Kita sering ingin mempercayai dari apa yang ingin kita percayai, bukan dari apa yang telah disampaikan begitu terangnya…..
    Wass, agor

    Suka

  47. andy said

    hidup di dunia ini hakikatnya adalah kuburan, bukankah Nabi mengatakan ‘dunia adalah penjara bagi orang mukmin’, manusia dilahirkan ke dunia ini adalah untuk membebaskan dirinya dari kuburan tersebut. manusia merasa hidup di dunia ini tetapi buta terhadap dirinya sama saja mayat hidup (zombie), tidak heran perilaku manusia ini seperti zombie seperti:membunuh, merusak,berperang, korup, fitnah, sombong, merasa benar, riya, ujub, dengki, iri dll. apapun istilah kebenaran yang diucapkan manusia bila tidak berdasarkan dari kebenaran mutlak maka sama saja dengan kebodohan. sejuta dalil, sejuta argument dikemukakan bila tanpa didasari kebenaran mutlak sama saja dengan basa basi ! ibarat anjing menggonggong kesana kemari, di kasi tulang gonggong, tidak dikasi tulang gonggong, diganggu gonggong, didiamkan gonggong. ketakutan kepada siksa kubur pertanda dunia nya sudah menjadi kuburannya.

    bersegeralah mengenali diri kawan ! carilah teman atau guru yang bisa menuntun hidup dengan benar. segeralah bebaskan diri dari belenggu, untuk hidup keluar dari kuburan menuju alam terang.

    @
    terimakasih untuk catatannya… mengingatkan diri betapa keterperanjaan dan perangkap adalah bagian yang harus dihadapi dalam kehidupan ini…..

    Suka

  48. Zulfa said

    Azab kubur itu ada…

    Suka

  49. Bagus said

    Membaca uraian dari ibu Nur di atas…”Buku itu seharusnya tidak perlu ditulis, mubazir: buang-buang waktu bagi yang menulis, buang biaya dan waktu bagi yang membeli dan membaca. Kenapa? Untuk urusan akhirat kita tidak punya hak menentukan. Selama hidup di dunia inilah kita dapat berusaha untuk mendapatkan kehidupan akhirat yang bahagia atau sengsara. Ada atau tidak ada azab kubur, yang hidupnya lebih banyak dosanya dari pahalanya akan menerima siksaan di akhirat. Jadi buat apa dimasalahkan? Saya kuatir mencari uang dengan cara menulis buku seperti itu mungkin berdosa.”

    Menurut pendapat saya hal ini tidak perlu diperdebatkan secara emosional kaya gitu, setiap orang kan mempunyai tingkat keimanan dan tingkat rasionalitas atau intelijensia atau kasarnya kepandaian yang tidak sama. Jadi kalau orang yang otaknya selalu berpikir mungkin sangat haus akan informasi seperti tulisan Bung agus Mustofa sehingga bisa dijadikan wawasan dan referensi yang Insya Allah saya pikir tidak akan mempengaruhi keimanannya.
    Tetapi buat yang berpikiran sederhana “yang penting hidup di dunia untuk bekal kehidupan di akhirat” memang tidak saya sarankan untuk membaca buku kaya gini yang akan membuat bingung si pembaca itu sendiri.
    Itu saja saran saya.

    @
    😀

    Suka

  50. Marilah kita bertanya kepada orang yang pernah mengalami mati suri dan bagaimana ada Hantu, pocong, setan, jin, mahluk halus gentayangan di langit dan bumi lainnya ? Buktikan segera, pernahkah kita bertanya pengalaman dengan orang mati suri yaitu : manusia meninggal sebentar beberapa jam kemudian dihidupkan kembali oleh Allah SWT, maka carilah manusia seperti itu , pasti orang yang pernah mati suri akan protes terhadap buku Ternyata Azab Kubur Tidak Ada karangan Bapak Agsu Mustofa.
    Apakah Bapak Agus Mustofa pernah mati suri ??? Maaf sebelumnya,
    Terima Kasih

    @
    Pertanyaan penting juga, apakah saya sudah membaca buku Beliau… rasanya sih sudah, mungkin sebagian sy lupa juga… tapi rasanya tidak ada yang aneh dari tulisan Beliau. Sungguh lho, buat saya lebih mencerahkan…
    Kalau soal mati suri.. saya tidak tahu, tapi saat tidur juga adalah mati juga. Lalu apa beda suri sama mati.
    Salam dan terimakasih sudi berkunjung ke sini.

    Suka

    • anang said

      mas iqbal sudah baca bukunya belum?alangkah baiknya baca dulu,,baru berkomentar…tapi yang mambangun ya…wassalam

      Suka

    • Cekixkix said

      @Om Iqbal
      Kheknya elo pinjem aje ke orang, truz baca… pasti isinye kagak beda jauh ame pikiran penganut Al BEBAL, eh salah maksud gue alkitab albibel… Cekixkix…kix…kix…

      Suka

  51. HaikalHardja said

    ambil yang bagusnya, buang yang buruknya..
    untuk saya, beberapa perkataan pak Agus Mustofa tidak konsisten antara satu buku dengan perkataannya yang lain, seperti salah satu contoh; di buku ternyata akhirat tidak kekal beliau menuliskan bahwa kita dibangkitkan seperti di”rewind” ( putar ulang ) dimana kita bangkit utuh dengan jasad.. tapi di prespektif agus mustofa yang lain dia bilang bahwa kita akan dibangkitkan berupa ruh saja..

    janganlah buku buku agus mustofa ini dibilang “mencerahkan”..
    kita punya al Qur’an untuk itu..

    lalu entah dari padma press nya atau entah dari agus mustofanya sendiri.. terlalu banyak judul yang saya tangkap, dari tutur bahasanya… mencari sensasi..

    @
    Saya juga sudah membaca buku akhirat tidak kekal, tapi sangat boleh jadi tidak seteliti Mas dalam membacanya. Terlalu banyak skip-skip nya…. Yang saya pahami sih, tidak ada yang aneh dalam konteksnya. Memang judulnya cukup ‘hot’, ada juga yang memang tumpang tindih (ataukah keliru edit ?), namun rinciannya cukup jelas. Saya coba deh baca lagi deh. Kalau dibilang mencerahkan (itu murni pandangan saya), bisa jadi emang saya tercerahkan (atau terkelabui 🙂 ). Koreksi dari Mas, kiranya membantu.
    Salam, agor

    Suka

  52. rubondr said

    Selamat Pagi, Pak Agorsiloku.
    Saya tertarik sekali dengan komentar Pak HaikalHardja.
    Terima kasih sebelumnya.

    @
    Sama-sama Pak 😀

    Suka

  53. lagi lagi diky said

    ALHAMDULILLAAHI ROBB AL ‘ALAMIIN YA ALLOOH …

    @
    Alhamdulillah….

    Suka

  54. Xa Se said

    al Quran kitab suci yang universal dapat menyesuaikan dengan zaman sampai kapanpun…al Quran diturunkan pada masa nabi Muhammad SAW disesuaikan dengan zamannya, sehingga tidak mungkin menggunakan kalimat atau kata-kata ilmiah zaman sekarang..
    Bagi kita yang hidup pada zaman sekarang ini sebaiknya memahami makna dari al Quran tersebut sesuai dengan kondisi yang ada zaman sekarang dan ilmu yang sudah berkembang pada saat ini.
    Al Quran selalu dipakai sepanjang zaman, tidak pernah ketinggalan zaman karena ilmu ilmiah yang ada di Al Quran adalah ilmu dari Allah SWT..Ilmu yang berlaku sepanjang zaman…….
    @
    Amin. Pengertian ini juga yang menimbulkan banyak perdebatan dan aliran… aneh tapi wajar dan nyata. Oleh karena it, tidak sedikit pula yang menolak hal ini. Tidak sedikit pula yang berusaha untuk mengubah cara pandang terhadap pendekatan tafsir, akidah, syariat.. Masing-masing mengemuka dengan alasan masing-masing….

    Suka

  55. Fans Agus Mustofa said

    Mudah mudahan Agus Taubat sebelum dia mati.. AMiiiin

    @
    Semoga, dan setiap ummat terutama ummat manusia, terlebih lagi ummat Islam, memohon ampunanNya adalah bagian yang tak terpisahkan dari perilaku ritual vertikal dan horisontal.
    Pada setiap hembusan nafas, di setiap kata… di setiap menit, jam, hari, tahun… sampai tiba saatnya, tidak ada lagi kesempatan itu diberikan……

    Suka

    • anto said

      Sangat beruntung Pak Agus sempat bertaubat sebelum mati. Yang kasih saran begitu bagaimana? sempat bertobat sebelum mati juga atau tidak ya?

      Suka

  56. khainur mukhlis said

    P. Agus Musthofa yang baik.
    saya pribadi berucap, selam bertemu.
    saya kagum pada karangan bapak, juga taktupa ucap saya pada pembaca yang benar-benar muslim.
    selamat membaca karangan p. agus, walau saya hanya membaca judulnya saja, cukup mengerti.
    wassalam

    Suka

  57. Rohedi said

    Pada diskusi ini saya temukan hakiki dari ilmu manusia.

    Kepastian akan “Ada” atau “Tidak Ada” nya siksa kubur mirip dengan kepastian kita menangkap “Angka 5” atau “Gambar Burung” saat melepar uang pecahan logam 5 Rupiahan.

    Probabilitas “fifty-fifty” sebagaimana yang dijustifikasi oleh Ilmu Statistik menunjukkan peluang ada atau tidak adanya siksa kubar itu sama besar. Artinya, menurut ramalan Ilmu Manusia ya siksa kubur itu memang bisa ada, dan bisa juga tidak ada. Tetapi jangan lupa bahwa peluang 1/2:1/2 kita dalam menangkap Angka 5 dan Gambar Burung itu adalah kesimpulan kalau kita sanggup melempar uang pecahan 5 rupiahan hingga tanpa batas waktu. Artinya, kalau lemparan uang logam tidak pernah mencapai kondisi stasioner, tentu ada keterbatasan dari Ilmu Statistik itu. Tetapi kita dengan mudah menyebut peluang 1/2:1/2 itu, yaitu nilai seper dari jumlah permukaan yang dilemparnya.

    Dalam kontek Pak Agus M, mungkin beliau melempar pecahan logam yang sisi depan belakangnya berlebel “ada” dan “tidak ada”, dan ternyata sampai 1500 kali lemparan yang tertangkap olehnya selalu yang berlebel “tidak ada”, makanya dengan PD-nya Pak Agus M mengatakan “Siksa Kubur itu Tidak Ada”. Menurut informasi yang saya terima, kompetensi Pak Agus M adalah Fisika Nuklir. Apa ndak sebaiknya beliau menulis buku Pencerahan Tentang Fisika Partikel, sehingga taruhlah masyarakat di sekitar Gunung Muria dapat mengetahui dampak yang bakal mereka hadapi dari Pembangunan Pembangkit Nuklir di wilayah mereka dari se dini hari.

    Ini dulu sumbangan diskusi dari saya,
    Untuk Pak Agor salam kenal, dan selalu sukses…

    Wassalam,
    Rohedi.

    @
    Salam Pak Rohedi. Sungguh bernas catatan Mas, dan menarik untuk ‘didiskusikan’ kembali.
    Mengenai kepastian ‘siksa kubur’ dan judul yang dibuat Ustad Agus Mustofa.
    Pada beberapa buku beliau, ada memang yang saya sendiri merasa membutuhkan elaborasi lebih mendalam, misalnya tentang Adam dan penciptaannya. Namun, untuk ‘siksa kubur dan judul buku Agus Mustofa’, saya tidak menjumpai hal yang aneh. Malah Pak Agus mendudukan ‘masalah’ pada porsinya, dengan mengutip penjelasan dari Al Qur’an. Judulnya memang mengundang ‘kegelisahan’ sekaligus tantangan. Namun, itu juga wajar mengingat judul dibuat dengan pikiran untuk menggelitik pembacanya. Saya sedikit lupa lagi isi buku Pak Agus yang katanya ahli nuklir itu. Namun, kalau tidak keliru, konsepsi tidak ada siksa itu dalam pengertian siksa fisik. Namun, siksa dalam pengertian non fisik ada. Di alam kubur dijelaskan Al Qur’an, Fir’aun diperlihatkan neraka dan surga pagi dan petang. Jelas ini adalah sebentuk ‘teror mental’. Di bagian lain Al Qur’an dijelaskan cukup banyak antara lain, mereka sesungguhnya mendapatkan rahmat di sisiNya (yang meninggal berjihad), tiba-tiba terbangun dari tidurnya (ketika dibangkitkan). Jadi jelas ada beberapa kondisi yang disediakan Allah Yang Mahakuasa pada masa ‘menunggu’ yang disebut alam barzah tersebut, sebelum hari penghakiman tiba. Silogisme dari untaian penjelasan ini tampak bahwa siksa kubur dalam artian fisis tidak terjadi di alam barzah. Karena memang manusia belum dibangkitkan, belum disatukan kembali tulang belulang yang tercerai berainya. jadi tidak akan disiksa dalam bentukan fisik. Jika, kita terima adanya siksa kubur seperti neraka. Ini juga menyalahi logika bahwa belum diputuskan hukuman, tapi sudah dihukum. Ini yang saya pahami dari buku Agus Mustofa.

    Probabilitas dalam pengetahuan manusia dan Al Qur’an.
    Kemungkinan kejadian tentunya hadir karena manusia dan ilmunya tidak bisa mendapatkan ‘kepastian kejadian’ atau memastikan saat kejadian. Jadi, Pak Rohendi dengan pengetahuan apapun yang dimiliki semua manusia, tentu tidak dapat memperkirakan dan menghitung, kapan Presiden Amerika datang ke Indonesia dan buang air kecil di sekolahnya dulu sewaktu Obama kecil di Indonesia. 😀 Tidak ada ilmu statistik yang cukup untuk mendeteksi sebuah kejadian seperti ini. Namun, tentu tidak bagi Allah Swt. Allah memegang keseluruhan ilmu di langit dan bumi, jadi tidak ada masalah keputusan kejadian apa yang di mata kita saat ini akan terjadi. Atau ringkasnya, Allah tidak menggunakan pengetahuan statistik untuk menjelaskan janji dan bagian-bagian kecil dari ilmuNya. Dengan logika ini, maka memahami Al Qur’an juga lebih ke arah memahami petunjukNya. Dengan kata lain, logika probabilitas ‘rasanya’ kurang tepat diterapkan dalam pemahaman untuk memahami keberadaan siksa kubur. Dengan penjelasan kemungkinan fifty-fifty, bisa menimbulkan pengertian lain dari pembacanya. Sedangkan dari sisi Al Qur’an dan Hadis saja, ada perbedaan pemahaman yang dimunculkan oleh para pendahulu kita.

    Kira-kira ini pandangan saya mengenai buku ini. Mohon maaf jika keliru. Jangan segan meluruskan ya Pak.
    Wassalam, agor.

    Suka

  58. ariari said

    inilah sisi manusia yang sangat disukai oleh setan
    sudah menjadi takdirnya setan akan selalu berusaha menjauhkan manusia dari petunjuk Allah
    keingintahuan manusia akan hal-hal yang digaibkan oleh Allah (dengan tidak adanya petunjuk yang definitif di Al Quran, keterbatasan indera manusia, dll) menjadi pintu masuk setan untuk mengacaukan pikiran dan hati kita
    di sinilah keimanan kita diuji, di manakah kita akan menempatkan akal, nafsu dan harkat kita sebagai manusia di hadapan ayat-ayat Allah
    “(Dia adalah Tuhan) Yang Mengetahui yang gaib, maka Dia tidak memperlihatkan kepada seorang pun tentang yang gaib itu” (Al-Jin : 26)

    Suka

    • anto said

      atau jangan jangan malah kita saja yang malas berpikir……………ooo pantas saja, umat islam sekarang terpuruk.

      Suka

      • gojel said

        Umat Islam terpuruk bukn malas berfikir mas,,tp jauh dari Alqur’an,,sebagai bukti,,mash banyak ulama2 Islam konteporer yg melahirkan banyak buku,menjadi acuan ekonomi dunia,menjdi peneliti kelas dunia,bahkan menjabat sebagai ketua terhormat didepartemen dibwah naungan PBB.dan menjdi bagian dari peradaban dunia modern saat ini. Anda saja yang kurang baca n teliti tentang kemajuan Umat Islam saat ini. Yg perlu digaris bawahi adalah,,dunia ini Allah ciptakan dalam dua dimensi,,ada dimensi kasat mata(abstrak) dan ada pula yg tidak kasat mata/alam ghoib. Manusia memang dianjurkan untuk berfikir, tp hanya sebatas alm yang nyata saja atau sesuatu yg bersifat kauniyah saja,karena itu akan menumbuhkan rasa kagum dan kecintaan kita kpd sang maha pencipta serta bisa menjadi wasilah bagi kita untuk menambah keimanan kita kpd sang creator. Jangn sampai kebablasan,jgn meng-ilmiahkan hal2 yg tidak mungkn diterima secar Ilmiah,krn ilmiah membutuhkan bukti yg bisa dipertanggungjawabkan,sementara hal2 ghaib yg Allah sampaikn melalui Alqur’an,tidak akan bisa kita buktikan dengan Ilmiah selamanya,,kita hanya disurh untuk meyakininya,bukan memperdebatkannya dengan akal kita yg terbatas ini.

        Suka

  59. OLALA said

    ada sebuah gambaran begini :
    ada beras ketan beratnya 10 kg dicampur dengan beras cisedani 1 kg diaduk2 sampai rata, orang mengatakan bahwa ketan itu adalah palsu, pertanyakannya : masih enggak ketan aslinya didalam campuran itu ? nahhh… yang mampu membedakan hanya manusia yg memiliki akal dan fikir. maksudnya apabila didalam buku Bp. A. Mustofa ada sisi baik dan buruk ya tinggal ambil aja yang dikehendaki yang baik atau yang buruk, bebas. islam itu merdeka, tulus, ikhlas, kasih, sayang dst. kalau kita mengaku orang islam, hargai maksud baik dari Bp. Agus. saya yakin seyakin2nya bahwa pak agus sudah membuktikan secara nyata apa yg ditulisnya, dan beliau sudah kenal dan tahu siapa yang harus disembah, bukan hanya sekedar katanya. Ingat tuhan itu ada dan wujud, Quran itu petunjuk untuk orang hidup bukan orang mati, tujuan manusia setelah mati itu innalillahi…. bukan surga atau neraka, dsb.
    insyallah!!

    Suka

  60. konyol said

    @Olala
    Quran itu petunjuk untuk orang hidup bukan orang mati, tujuan manusia setelah mati itu innalillahi…. bukan surga atau neraka 😀

    Bisa dijelaskan maksud (QS 53:25)
    “fa-lillahil akhirahtu wal ula”
    maka hanya bagi Allah kehidupan akhirat dan kehidupan dunia.

    Suka

  61. haniifa said

    @Mas/mba Olala
    tujuan manusia setelah mati itu innalillahi

    Wa qola Allahu ta’ala :: “inna andarnaakum ‘adzaban qoriba(Sesungguhnya Allah telah memperingatkan kepadamu siksa yang dekat)

    Wa yaa qulul kafiru :: “Yaa laitani kuntu turabaa” (“Alangkah baiknya sekiranya aku dahulu adalah tanah

    Mohon penjelasan secara reaksi fisi atau fusi, hai ahli fisika nuklir ?!

    Wassalam, Haniifa.

    Suka

    • agorsiloku said

      Kalau ditanya, apakah tujuan manusia itu innalillahi, “rasanya” (dalam tanda petik) akan menjawab tidak !. Namun, apakah manusia akan dikembalikan kepada penciptaNya dan segala yang menyertai kehidupan manusia. Jawabnya : So pasti, ini sudah ketentuan/takdir Allah Swt. Semua akan dikembalikan kepadaNya. Manusia dalam proses dan segala prosesnya akan kembali kepada Sang Pencipta, namun manusia yang bertujuan untuk kembali kepadaNya. Merasakan bahwa pada setiap alunan nafasnya dan segala denyut jantung dan asanya bertujuan untuk mencapai-Nya, dari data dan fakta keberagamaan, jauhlah dari situ. Kebanyakan manusia justru mengingkari pengakuan dan “kenyataan” bahwa ia akan dikembalikan kepada penciptaNya. Sebagian dari mereka (kalau tidak kita katakan sebagian besar), alangkah baiknya sekiranya aku dahulu adalah tanah !.
      Tujuan menentukan arah dan penyikapan.. bukankah ini juga yang teramat sangat sering kita melihat kita ingkari pula…. Jauh di dasar hati itulah, kemudian didekatkan dengan asa, rasa, logika, dan kesadaran bahwa kita akan kembali pada Allah azza wa jalla.
      Keangkuhan, cinta dunia, adalah bagian-bagian yang membuat kita lupa jalan kembali. Dikembalikan dalam berbagai nash ada pada dua pilihan : Surga dan Neraka. Keduanya adalah dua tujuan yang hanya dipilih salah satunya. Pilihan suka atau terpaksa…. Mendapatkan dan berusaha meraih pengampunan adalah bagian untuk memilih suka (tentu pula yang menyadari dan berharap tujuan ini ada pada seluruh proses keberimanan dan keberpikiran manusia).
      Wassalam, agor

      Suka

      • Dono said

        Assalamualaikum Warohmatulahi Wabarakatuh pak Agor.
        Alangkah baiknya sekiranya aku dahulu adalah tanah?
        Sangat sedih.
        Sudikah kiranya kita mengingatkan saudara-saudari kita kepada Allah,karena ini adalah termasuk tugas kita juga.

        Wassalamualaikum Warohmatullahi Wabarakatuh.

        Suka

  62. ifthitah said

    ass..

    buat semua para cendekia..saya jadi bingung, pada khirnya..( kasiankan ..)jadi mikir, kalo kita gak kekal,berarti suatu saat akan musnah, padahal pernah saya dengar, : di surga..mereka kekal didalamnya, jadi manusia kekal juga ? piye.. pusing pusing… ( ayatnya gak tau, tapi adalah yang mirip mirip gitu ) kapan manusia musnah tanpa bekas alias hilang dari berbagai alam…

    please para cendekia, tolong dijelasin dan kayaknya harus, panjenengan semua di forum ini bertanggungjawab lho..

    matur suwun sanget..

    Suka

  63. gambir said

    ASS.

    YA AKU SEIDE DENGAN IFTHITAH.

    PERTANYAANNYA JELAS DAN PASTI : KITA MANUSIA KEKAL GA ? KALO MISAL ADA YANG KEKAL DI NERAKA OR SYURGA, TAPIKAN GA MUNGKIN MANUSIA/ MAKHLUK KEKAL ATAU BAQO ?? ( JUST ONLY ALLAH ) KALO ENGGAK KEKAL, TERUS GIMANA AKHIR DAN PENGHABISANNYA KISAH SEMUA CIPTAAN ALLAH ITU ?

    GIMANA NIH ?

    JAWAB YA, KALO GA PASTI, INILAH KESIMPULAN SEMUA INI.

    CUMA DUA KATA : ” WALLAHU ALAM “.

    WASS.

    Suka

  64. konyol said

    @Mas Gambir
    Apa @mas waktu orok tau, kehidupan ini fana ?! 😆

    Padahal punya ruh, mata, telinga, otak, hati…de.el.el

    Suka

  65. AGUS MUSTOFA | PENDAPATKU TENTANG AGUS MUSTOFA

    Suka

  66. rizky darmawan said

    inilah buktinya kalo memahami agama dengan akal-akalan…. tidak pernah tuntas dan cape deeeh…wong menjelaskan masalah gaib dengan sarjana nuklir bagaimana toh jadinya….hadist Nabi tidak digubris…ini murtad namanya.

    Suka

  67. rizky darmawan said

    ketika saya baca halaman pertama buku karangan agus mustafa…. saya hampir muntah… sebabnya apa….bagaimana saya ngga muntah….pak agus yang lahir th 1900an bisa cerita masalah gaib milyaran tahun yang lalu tanpa dukungan dalil dari Al-Qur’an dan Hadist yg shahih…. supaya ngga muntah lagi ya saya setop bacanya….kalo cerita masalah nuklir.. fisika yaa bolehlah…tapi ehh malah terbit lagi judul berikutnya rupanya berseri…waduh proyek rupanya….siapa ya yg modalin….

    Suka

  68. rizky darmawan said

    kalo mau selamat hidup dunia akhirat jangan memahami islam seperti agus mustafa… sebab dia itu pake akalnya sendiri… saya juga bisa atuh.. ngga kebayangin berapa versi islam jadinya kalo banyak orang spt agus mustafa… wahai agus mustafa insyaflah… mengapa engkau pakai hawa nafsumu untuk menodani islam ini…. walaupun engkau ulas dgn bahasa yang afik…. syubhat racun berbahaya tsb terlihat jelas bagi mereka yg memiliki ilmu dien….ya Alloh engkau saksikan hambamu telah menyampaikan.

    Suka

  69. konyol said

    @Rizky Darmawan
    siapa ya yg modalin…. ?!
    Yang modalin adalah Negara yang punya teknologi Nuklir, tapi jika negara lain mau menimba ilmu tentang nuklir boleh asal tiori begitu praktek langsung di VETO.

    Kesimpulan : Agus Mustofa frustasi, latas nyari duit lewat judul buku yang keblinger…. 😆

    Suka

  70. hambali furnawan said

    Assalamu’alaikum Wa Rahmatullahi Wa Barakatuh

    MAN ‘ARAFA NAFSAHU FAQAD ‘ARAFA RABBAHU
    Siapa yang kenal dirinya akan Mengenal Alloh

    Dengan Menyebut Nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang.

    Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segenap ufuk dan pada diri mereka sendiri, sehingga jelaslah bagi mereka bahwa Al Qur’an itu adalah benar. Dan apakah Tuhanmu tidak cukup (bagi kamu) bahwa sesungguhnya Dia menyaksikan segala sesuatu? (QS. 41:53)

    Maha Benar Allah dengan segala Firman-Nya.

    Wasalamu’alaikum Warahmatullahi Wa Barakatuh

    Suka

  71. aburahat said

    @Gambir
    Dunia yang kita tempati sekarang adalah fana tapi akhirat baqa/ kekal.
    Firman Allah: QS 87:17. Sedang kehidupan akhirat adalah lebih baik dan lebih kekal.

    Firman Allah: QS 72:23. Akan tetapi (aku hanya) menyampaikan (peringatan) dari Allah dan risalah-Nya. Dan barangsiapa yang mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sesungguhnya baginyalah neraka Jahannam, mereka kekal di dalamnya selama-lamanya.

    Dan masih banyak lagi Firman Allah mengenai hidup KEKAL. Wasalam

    Suka

  72. bayo regar said

    kita wajib tunduk kepada al-qur’an dan as-sunnah as-shahihah sesuai dengan pemahaman para sahabat nabi saw dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik. hati-hatilah dengan orang-orang yang beragama dengan menggunakan akal diatas segala-galanya, karena kalaulah agama ini hanya dengan akal saja, maka akal siapa yang menjadi tolak ukur dalam menentukan mana yang benar dan mana yamg salah. ketahuilah bahwa diutusnya para nabi dan rasul kepada kita untuk menyampaikan kebenaran, walaupun itu tidak bisa dicerna oleh akal kita, tetapi kita wajib menerimanya.

    Suka

    • anto said

      Pertanyaanya adalah
      Pertama: Siapa yg anda maksud menggunakan akal diatas segala-galanya. Mesti dicek ke yang bersangkutan. apa betul begitu.
      Kedua: Apakah akal anda dengan akal orang lain sama?

      Suka

  73. bayo regar said

    hati-hati dengan pemahaman agus mustafa, karena pemahamannya lebih berbahaya dibandingkan dengan singa yang kelaparan, lebih berbahaya daripada para koruptor, lebih berbahaya daripada pembunuhan dan dosa-dosa besar lainnya, karena pemahaman agus mustofa banyak yang dapat menyebabkan kemurtadan, wallahu a’lam

    Suka

    • anto said

      pemahaman yang mana ya? bisa disebutkan 1 saja…please….

      Suka

      • Nyaris seluruh buku Agus Mustofa mangangkat pemahaman pemahaman katagori metafisik yang fundamental namun beliau terdistorsi oleh faham ideologi non muslim yang dia yakini 100% benar, sehingga menjadi fatal akibatnya kerena pendekatan yang digunakan sangat tidak memadai dan cacat secara ilmiah.

        Suka

  74. bayo regar said

    31 May 2008 | 15 komentar

    Kategori: Manhaj
    Awas, Musuh Dalam Selimut!

    Pembaca yang budiman, di masa Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam masih hidup ada dua golongan musuh Islam yaitu orang kafir dan orang munafiq. Di antara kedua golongan ini orang-orang munafiq adalah yang paling berbahaya bagi ummat Islam, karena mereka mengaku Islam namun pada hakekatnya menghancurkan Islam dari dalam. Dan hal ini senantiasa terjadi di sepanjang jaman, begitu pula di jaman kita sekarang ini bahkan di negeri yang kita tinggali ini.

    Alloh Ta’ala memerintahkan kepada Nabi dan orang-orang yang beriman supaya berjihad melawan orang-orang kafir dan munafiq. Alloh berfirman, “Wahai Nabi berjihadlah (melawan) orang-orang kafir dan orang-orang munafiq dan bersikap keraslah pada mereka. Tempat mereka ialah neraka Jahannam. Dan itulah tempat kembali yang seburuk-buruknya.” (At Taubah: 73)

    JIL Mengganyang Islam

    Salah satu musuh yang kini tengah dihadapi ummat Islam adalah ajaran sesat yang dibawa oleh Jaringan Islam Liberal/JIL. Sehingga kerancuan yang mereka tebarkan perlu dibantah, apalagi orang-orang yang membawa pemikiran sesat ini adalah tokoh-tokoh yang digelari cendekiawan, kyai dan intelektual. Sebenarnya pernyataan mereka terlalu menyakitkan untuk ditulis dan disebarluaskan, namun demi tegaknya kebenaran maka dalam kesempatan ini akan kami bawakan beberapa contoh kesesatan pemikiran mereka yang dengannya pembaca akan mengetahui betapa rusaknya akidah Islam Liberal ini.

    Orang JIL Tidak Paham Tauhid

    Nurcholis Majid menafsirkan Laa ilaaha illalloh dengan arti “Tiada tuhan (t kecil) kecuali Tuhan (T besar)”. Padahal Rosululloh, para sahabat dan para ulama dari jaman ke zaman meyakini bahwa makna Laa ilaaha ilalloh adalah “Tiada sesembahan yang benar kecuali Alloh”. Dalilnya adalah firman Alloh, “Demikian itulah kuasa Alloh Dialah sesembahan yang haq adapun sesembahan-sesembahan yang mereka seru selain Alloh adalah (sesembahan) yang batil…” (Al Hajj: 62). Nah, satu contoh ini sebenarnya sudah cukup bagi kita untuk mengatakan bahwa ajaran JIL adalah sesat karena menyimpang dari petunjuk Rosululloh dan para sahabat. Walaupun dalam mempromosikan kesesatannya mereka menggunakan label Islam, tapi sesungguhnya Islam cuci tangan dari apa yang mereka katakan.

    Orang JIL Tidak Paham Kebenaran

    Ulil Abshar (seorang tokoh JIL -ed) mengatakan bahwa semua agama sama, semuanya menuju jalan kebenaran, jadi Islam bukan yang paling benar katanya. Padahal Al Qur’an dan As Sunnah menegaskan bahwa Islamlah satu-satunya agama yang benar, yaitu Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad shollallohu ‘alaihi wa sallam. Alloh Ta’ala berfirman, “Sesungguhnya agama yang benar di sisi Alloh hanyalah Islam.” (Ali Imron: 19). Nabi juga bersabda, “Demi Dzat yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya. Tidaklah ada seorang pun yang mendengar kenabianku, baik Yahudi maupun Nasrani kemudian mati dalam keadaan tidak beriman dengan ajaran yang aku bawa kecuali pastilah dia termasuk di antara para penghuni neraka.” (HR. Muslim). Kalau Alloh dan Rosul-Nya sudah menyatakan demikian, maka anda pun bisa menjawab apakah yang dikatakan Ulil ini kebenaran ataukah bukan?

    Orang JIL Tidak Paham Islam

    Para tokoh JIL menafsirkan Islam hanya sebagai sikap pasrah kepada Tuhan. Maksud mereka siapapun dia apapun agamanya selama dia pasrah kepada Tuhan maka dia adalah orang Islam. Allohu Akbar! Ini adalah Jahil Murokkab (bodoh kuadrat), sudah salah, merasa sok tahu lagi. Cobalah kita simak jawaban Nabi ketika Jibril bertanya tentang Islam. Beliau menjawab, “Islam itu adalah engkau bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang haq kecuali Alloh dan bahwasanya Muhammad adalah utusan Alloh, engkau menegakkan sholat, menunaikan zakat, berpuasa di bulan Romadhon dan berhaji ke baitulloh jika engkau sanggup mengadakan perjalanan ke sana.” (HR. Muslim). Siapakah yang lebih tahu tentang Islam; Nabi ataukah orang-orang JIL?

    Orang JIL Menghina Syari’at Islam

    Ulil Abshor mengatakan bahwa larangan kawin beda agama, dalam hal ini antara perempuan Islam dengan lelaki non-Islam sudah tidak relevan lagi. Padahal Alloh Ta’ala telah berfirman, “Pada hari ini Aku telah sempurnakan bagi kalian agama kalian dan Aku telah cukupkan nikmat-Ku atas kalian dan Aku telah ridho Islam menjadi agama kalian.” (Al Ma’idah: 3). Kalau Alloh yang maha tahu sudah menyatakan bahwa Islam sudah sempurna sedangkan Ulil mengatakan bahwa ada aturan Islam yang tidak relevan -tidak cocok dengan perkembangan jaman- maka kita justeru bertanya kepadanya: Siapakah yang lebih tahu, JIL ataukah Alloh?!

    Orang Bodoh Kok Diikuti?

    Demikianlah beberapa contoh kesesatan pemikiran JIL. Kita telah melihat bersama betapa bodohnya pemikiran semacam ini. Kalaulah makna tauhid, makna Islam adalah sebagaimana yang dikatakan oleh mereka (JIL) niscaya Abu Jahal, Abu Lahab dan orang-orang kafir Quraisy yang dimusuhi Nabi menjadi orang yang pertama-tama masuk Islam. Karena mereka meyakini bahwasanya Alloh-lah pencipta, pengatur, pemberi rizki, yang menghidupkan dan mematikan, yang mampu menyelamatkan mereka ketika tertimpa bencana, sehingga ketika mereka diombang-ambingkan oleh ombak lautan mereka mengikhlashkan do’a hanya kepada Alloh, memasrahkan urusan mereka kepada-Nya.

    Namun dengan keyakinan semacam ini mereka tetap saja menolak ajakan Nabi untuk mengucapkan Laa ilaaha illalloh. Bahkan mereka memerangi Rosululloh, menyiksa para sahabat dan membunuh sebagian di antara mereka dengan cara yang amat keji. Inilah bukti bahwa orang-orang JIL benar-benar tidak paham Al Qur’an, tidak paham As Sunnah, bahkan tidak paham sejarah!!

    Himbauan

    Melalui tulisan ini kami menghimbau kepada segenap kaum muslimin agar menjauhi buletin, majalah, website, siaran TV atau radio yang digunakan oleh JIL dalam menyebarkan kesesatan mereka dan bagi yang memiliki kewenangan hendaklah memusnahkannya. Karena Alloh Ta’ala telah memerintahkan, “Wahai Nabi berjihadlah (melawan) orang-orang kafir dan orang-orang munafiq dan bersikap keraslah pada mereka. Tempat mereka ialah neraka Jahannam. Dan itulah tempat kembali yang seburuk-buruknya.” (At Taubah: 73). Dan ketahuilah bahwasanya tidak ada yang bisa membentengi kaum muslimin dari kebinasaan kecuali dengan kembali berpegang dengan Al Qur’an dan As Sunnah serta pemahaman para salafush sholih (sahabat dan murid-murid mereka). Dan Rosululloh telah menegaskan bahwasanya ilmu itu hanya bisa diraih dengan cara belajar (lihat Fathul Bari). Semoga tulisan yang singkat ini bisa meruntuhkan kerancuan-kerancuan yang ditebarkan oleh musuh-musuh Alloh dan Rosul-Nya.

    Imam Al Auza’i berpesan, “Wajib atas kalian mengikuti jejak salaf (para sahabat) walaupun banyak manusia yang menentangmu. Dan waspadalah dari pemikiran-pemikiran manusia meskipun mereka menghiasinya dengan perkataan-perkataan yang indah di hadapanmu”. Hanya kepada Alloh-lah kita memohon perlindungan. Wallohu a’lam.

    Suka

    • anto said

      Terimakasih atas pendapat yang anda utarakan, namun saya tetap akan cek dan bertanya langsung pada pihak JIL nya. Apakah benar seperti yang anda maksudkan? Terimakasih.

      Suka

  75. elzach said

    Assalamualaikum Wr Wb.

    Ada 2 pertanyaan menarik di forum ini,
    1. Apakah akhirat, surga dan neraka itu kekal?
    2. Apakah azab kubur itu ada?

    Pertanyaan yang sama pernah ditanyakan teman saya di suatu waktu, saat itu kami menghadiri pengajian Ramadhan tentang panasnya Neraka,
    usai pengajian teman saya bertanya, apa benar Neraka itu ada seperti kata penceramah tadi? Jika dengan sepanas itu, yang jika ring rantai neraka saja bila diletakkan bumi maka tembuslah bumi itu, dan jika ada selubang jarum neraka yang bocor akan sanggup menghangus bumi seketika, …bukankah itu jauh lebih panas dari nuklir? Bukankah manusia langsung musnah terkena panas sedahsyat itu?
    Saya menjawab, “entahlah itu adalah ilmuNya Allah, sesungguhnya Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu, panas mendidih atau dingin sejuk nikmat, hidup atau mati, atau berbangkit lagi adalah mudah bagiNya..”
    Tapi jika kita analogikan dgn hal yang sederhana, manusia saja bisa membuat bola lampu dan saklar, selama manusia itu menginginkan lampu itu berkedip, yaitu hidup-mati-hidup-mati-hidup-mati-hidup dst maka itulah yang terjadi.., esensinya bukanlah pada lampu itu, tapi manusia yang membuatnya hidup-mati hidup dst.
    Jika Allah menetapkan azab yang kekal di neraka, esensinya bukan pada jasad ataupun jiwa manusia, esensinya adalah kehendak Allah, dan Allah maha Kekal dan Maha Kuasa, selama Dia menjamin bahwa itu terus berlangsung, maka apa yang dikehendakiNya terjadilah !!
    Giliran saya bertanya ke teman saya itu, “ apakah engkau bisa membuktikan adanya neraka dan kekal didalamnya?” , teman saya menjawab,” tidak.. apakah engkau bisa?”
    Saya menjawab, “ tidak…, tapi cobalah lihat ledakan nuklir matahari yang setiap hari kita lihat, itu adalah peringatan nyata buat kita, energi permukaannya saja 2 juta derajat celcius, sanggup menjadikan besi menjadi uap seketika, atau bahkan lebih panas dari itu karena ada banyak bintang yang jauh lebih panas dari matahari…Allah Maha Kuasa menciptakan api sedahsyat itu !
    Dan mengenai azab yang kekal di neraka, coba kita renungi, (lalu saya menatap wajahnya) coba pejamkan mata anda, dia bertanya” ada apa?”, saya jawab” coba saja”, kemudia dia memejamkan matanya, lalu saya bertanya lagi, “apakah anda merasakan keberadaan diri anda? “, dia jawab ” ya…tentu saja”, “ok..sekarang buka mata anda..”
    Lalu saya mencoba bertanya, “andai kata anda di hancurleburkan, apakah perasaan keberadaan anda itu hilang?”, dia jawab “ tidak hilang.. akan selalu ada”, lalu saya tanya lagi,” ..Dan andai kata anda dibangkitkan dengan perasaan keberadaan anda itu, apakah anda akan berganti identitas dengan orang lain? “, dia menjawab, “ tidak…itu tetap adalah diri saya”…, akhrnya saya berkata,” nah seperti itulah keadaan diakhirat nanti, anda tidak akan berubah menjadi identitas orang lain, pertanggung jawaban dipikul oleh diri anda sendiri, dan ketika ‘jika’ disiksa di Neraka keberadaan diri anda tidak akan musnah …walaupun setelah dihancurkan..diberi kulit lagi..dihancurkan..diberi kulit lagi..demikian seterusnya…jadi nggak hanya ruhnya saja…
    “[4.56] Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Kami, kelak akan Kami masukkan mereka ke dalam neraka. Setiap kali kulit mereka hangus, Kami ganti kulit mereka dengan kulit yang lain, supaya mereka merasakan azab..” (An Nisa’ :56)
    (Naudzubillah….Astaghfirullah….)

    Begitu pula keadaan kekal di Syurga, selama Allah yang Maha Kekal menjamin, maka terjadilah segala apa yang dikehendakiNya itu..!

    Sekarang kita tinggal pilih kekal di Neraka atau kekal di Surga…

    Lalu bagaimana dengan azab kubur?, demi Allah…membayangkan alam kubur saja sudah merinding ngeri, apalagi membayangkan Neraka!,
    Tentu saja bagi orang-orang yang beriman dan beramal shaleh dijanjikan atas mereka karunia Surga dan tidak ada kekhawatiran atas mereka mengenai keadaan mereka di alam kubur, beda dengan yang selama hidupnya mengundang murka Allah, patutlah kiranya khawatir tentang alam kubur….apapun yang mereka lihat dan rasakan… tak kan sanggup kita membayangkannya…mau coba?

    Assalamual’aikum Wr Wb

    Suka

    • anto said

      Saya akan coba menjawab: Prinsipnya hanya Allah yg kekal, lainnya tidak. Sedangkan mengenai azab, saya coba balik bertanya: diazab dulu baru kemudian dihisab? atau dihisab dulu baru di azab? Allah Maha Adil. Terimakasih.

      Suka

  76. achmad sasmito said

    Yth. Anna Ratnawati
    Manajemen PADMA Press
    di
    Tempat

    As ww

    Membaca buku Terpesona di Sidratul Muntaha, halaman 34, alenia ke 4 disebutkan bahwa nabi Muhammad SAW, Malaikat Jibril, dan Bauroq menuju ke ruang angkasa ( Sidratul Muntaha ) dengan kecepatan cahaya 300.000 km/dt. Jika bintang terdekat Alpha Century masih dalam lingkup langit pertama, dimana berdasarka referensi ditempuh dalam kurun waktu 4,4 tahun cahaya, maka muncul pertanyaan apakah Sidratul Muntaha lebih dekat dengan bintang Alpha Century ? ( ditaksir sekitar 4,4 tahun cahaya atau setara dengan dengan 42 x1012 km atau sebut 42 trilyun kilometer). Karena perjalanan Nabi hanya dalam kurun waktu semalam saja. Disamping itu juga pada alenia ke lima juga disebutkan bahwa dalam alam semesta ini kecepatan tertinggi adalah cahaya; Apakah itu betul adanya, inilah yang menjadi perhatian saya saat ini.

    Berdasarkan kajian yang saya lakukan justru agak berberbeda dengan yang dilakukan oleh Bp Agus Mustofa ada kecepatan yang lebih tinggi yaitu perjalanan Isra’ Mi’raj itu sendiri.

    Untuk menguji atau meluruskan hasil kajian yang saya lakukan ini mohon kiranya Bu Anna dapat memberikan alamat email Bp Agus Mustofa dan Prof Dr.Ir Mohammad Nuh, Rektor ITS, Arif Afandi, Pimpinan Redaksi Jawa Pos, Dr Ahmad Zahro MA, Ketua himpunan Alumni Timur Tengah Jatim, Drs Latief Burhan MA Dekan FMIPA Unair Surabaya, dan DRs A Mukarram, M Hum Dosen Ilmu Falak IAIN Sunan Ampel Surabaya, seperti yang tertera dalam sampul belakang buku tsb,

    Selanjutnya nantinya akan saya kirim hasil kajian saya tersebut ke alamat tsb diatas, mungkin dapat digunakan sebagai bahan menambah wawasan diantara kita. Tks

    Wassalam

    Achmad Sasmito
    Kepala Bidang Litbang Meteorologi, BMKG Jakarta
    Jl. Angkasa I No 2, Kemayoran
    Jakarta Pusat
    achmad_sasmito@yahoo.co.id

    Suka

    • ali abdullah said

      sejauh mana anda bisa membuktikan secara otentik penelitian tentanghal itu, apakah data yg anda dapat tersebut memiliki keakuratan 100% tau kira mendekati saja, yg mana bisa menjadi suatu kepastian?Kita ketahui bersama hasil pengamatan or penelitian yg selama ini mampu dicapai manusia tidak semuanya menghasilkan pengetahuan pasti, yg mana diantaranya hanya mencapai derajat hipotesa, belom lagi hasil pengamatan yg mengandalkan indera terkadang bisa salah terkadang bisa benar, tolong siapapun yg ahli dalam hal ini bisa menunjukkan tafsiran logika terhadap ayat2 Allah dengan ilmu pengetahuan yg berkembang saat ini diamana tafsiran itu merupakan tafsiran yg tak terbantahkan,sebutkan bagaimana akurasi analisa itu, analisis statistik akrasi data yg diberikan jika telah dilakukan penagamatan or penilitian, maupun pembahasan dari segi ilmu pengetahuan secara komprehensif,makasih

      Suka

    • qarrobin said

      cahaya(foton) memiliki nilai konstanta

      namun beda dengan sesuatu yang memacu kecepatannya hingga mendekati kelajuan cahaya

      ketika Muhammad mi’raj dengan bouraq, ketika bouraq melaju dari v=0 ke v=mendekati c

      maka sesuai dengan rumus Einstein, jarak/ruang akan memendek.

      Jadi berapapun jauhnya diameter semesta, akan bisa tercapai dalam beberapa detik saja.

      Kecepatan bouraq itu sendiri labih cepat dari cahaya.

      Ketika kelajuan bouraq sama dengan c

      maka ruang 3 dimensi semesta akan menjadi 1 dimensi, yang disebut sebagai gray nullity

      Semoga bermanfaat

      Suka

      • @Kang Qarrobin Djuti
        Subhanallah,….
        Sampean pernah bertanya pada diriku…eh, maksudnya di artikel sayah ini:

        Silogisme menghitung waktu mundur

        @Qarrobin:
        Untuk singularity, saya mohon bantuan haniifa untuk mendefinisikannya.
        ______________________
        @Haniifa:
        Dengan berat hati saya tidak bisa mendefinisikan apa-apa @mas, mohon maaf

        Maksudnya bejinih lho mas.
        Cahaya sendiri yang nota bene mempunya kecepatan = c, nyata-nyata masih bergerak di alam TIGA DIMENSI … dus.. mengenai special theory of relativity ini… :Transformasi Lorentz Koordinat S =(t, x, y, z) sehingga S’=(t’, x’, y’, z’) menurut sayah lho sebwetulnya S = S’, t=t’, dsb… mau tahu sampean jawabannyah ?! 😀
        Misalnya terjadi ledakan suatu bintang atau peristiwa Supernova dimana pada saat bintang itu kehabisan bahan bakar nuklirnya.) dan seandainya bintang itu berjarak ribuan bahkan mungkin jutaan tahun cahaya. Seandainya hanya 2 tahun “cahaya bintang dadakan” itu tampak kasat mata dan ribuan tahun berikutnya hilang. bukan berarti cahaya itu masuk ke lubang SI BLEKY HOLE (bhs sampean: gray nullity :D), tapi cahaya bintang yang memudar itu masih bisa dideteksi oleh alat bantu.

        Note:
        Buwat @Oom Agus mustofa cs dan @Oom Anto cs… sayah tunggu gubug deritaku, mengenai waktu undur-undur berjalan mundur… hehehe…..

        Suka

    • anto said

      Setahu saya, wallahualam, Perjalanan Isra’ dilakukan dengan teknik teleportasi ( dengan catatan materi diubah dahulu menjadi cahaya untuk dapat berpindah secara cepat, lalu ditempat tujuan, cahaya tsb diubah kembali menjadi materi). Sedangkan untuk mi’raj, dilakukan dengan teknik lintas dimensi ( dengan catatan hanya makhluk yang berdimensi tinggi yang mampu mambawa makhluk berdimensi rendah utk masuk kedalam dimensi yang lebih tinggi; dalam hal ini buroq sebagai pembawa/penarik).

      Suka

      • @Mas Anto
        Mohon maaf yah… sayah kok, tidak paham maksud sampean.
        Malaikat terbuat dari cahaya (super dinamis).
        Jin terbuat dari api (dinamis).
        Manusia terbuat dari tanah (nyaris statis). 😀

        Lha Buroq ini terbuat dari apaan seeh ?!
        Lalu menurut sampean, dimensi itu yang bijimanah ?!

        Suka

      • anto said

        Yang tahu persis tekniknya itu ya hanya Allah saja. Kemungkinan besar saya bisa salah. Itu hanya ‘ketamakan’ saya dalam berpikir.

        Suka

      • Bukan kemungkinan lagi, tapi sampean dan @Oom Agus Mustofa memang SALAH BESAR… karena memahami Al Qur’an lewat novel-novel dan film fiksi ilmiah Star Trek.

        Suka

  77. Yudhi said

    Assalamu’alaikum saudara ku Agus Mustofa
    Ada sedikit kutipan kata yang jujur ketika Imam Ali menasehati putra beliau Syaich Muhammad Hasan r.a “Wahai anakku jangan berkata jika dirimu tidak mengetahui sesuatu hal,meskipun hanya sedikit,kelak itu yang akan menyelakakan dirimu dihadapan robbu khodi jallil” (Nahjul Balagha).
    Wahai saudraku, telalu banyak yang tidak kita mengerti tentang sebuah rahasia Allah s.w.t,ttg alam semesta ini,kadang keegois an akal kita yang kelak akan membinasakan kita.Kalau pun itu sebenarnya adalah sedikit dari nilai sebuah esesi sebuah ilmu Allah S.W.T sendiri,sebelum kita benar-benar masuk dan hidup dalam proses pengetahuan kita tetang Allah sendiri dan tentang kebenaran ilmu,Kalaupun menurut saudara ku itu benar,menurut diri saya bagaimana,lebih dihadapan sang Pemilik ilmu itu sendiri.

    Suka

  78. agorsiloku said

    Mas Yudhi, catatan sampeyan menarik
    juga bahwa dalam sebuah proses dan akal diberikan, maka pertanyaan, penarikan kesimpulan dilakukan. Jika didasari untuk mendekatkan diri pada Sang Pecipta? — dan segala sesuatu — tergantung niatnya.

    Suka

  79. sinambela, Raja Batak said

    Alhamdulillaah
    Seorang pak Agus musthofa sudah membuka nuansa baru dalam pengkajian ayat2 alqur’an
    Banyak orang membaca alqur’an tapi tidak menyimak maknanya, dan perlu di ketahui bahwa Qur’an di Indonesia tercinta ini sudah menjadi bahan cemoohan, disebabkan dangkalnya ilmu dlm memaknai Alquran. Alquran bukan hanya utk di baca, tapi di refleksikan dalam hidup keseharian kita. Sebab Quran diturunkan untuk tuntunan, bukan utk dipertontonkan.
    Antara lain yg menyebabkan Quran itu tak nyawa lagi adalah banyaknya khilafiah2 ulama yang membatasi nilai gerak kerangka berfikir umat. Walhasil pengetahuan tentang alQur’an terhadang oleh sebuah tanda tanya yang sangat besar. Inilah yg di takutkan Rosulullaah sollalloohu ‘alaihiwasallam pada ketika beliau melarang para sahabat membukukan Alqur’an. Sebab dikhawatirkan nantinya Alqur’an itu hanya sebuah ajang perdebatan. Toh sudah jelas kog ayat pertama yg diturunkan itu dlm surah IQRA’, klu kita fikirkan diturunkan kpd seorang manusia yg buta huruf dan dan tak bisa membaca, ada apa di balik IQRA’ (baca) tersebut, apakah hanya sebatas membaca atau mengkaji.
    Bagi saya yg terhormat pak Agus musthofa maju terus dgn karya2mu semoga diridhoi dan dirahmati Allaah yg senantiasa berintai-intaian dengan kita, amien ya robbal ‘aalamien

    Suka

  80. sahrul,sinambela, Raja Batak said

    Maha suci Allaah yg sudah memberikan petunjuk kepada kita namun kita selalu suka berdebat yg nilainya hanya utk bersitegang urat mempertahankan ke-egoan masing2.
    Yang mulia pak Agus, sedikit kisah hidup saya, mulai dari kecil saya tidak kenal agama, walaupun saya di lahirkan oleh seorang ibu yg muslimah, sbb sewaktu saya msh kecil beliau meninggal dunia. Kehidupan saya morat marit. Saya mulai mengenal hidup pasaran dan jalanan. Apapun jenis minuman yang saya mau saya tenggak, begitu pula dgn makanan, halal haram bagi sya waktu itu hanya sebatas ucapan dibibir orang iseng.
    Hingga akhirnya saya bergabung dgn mafia2 asia tenggara yang beroperasi diselat malaka sekitar dari tahun 1992 ke 1995, sewaktu itu perjalanan kami menuju Thailand kepulauan berbats dengan selat ogu, Kapal kami dihantam badi dan terlanggar karang dan akhirnya kami menyelamatkan diri masing2. Dalam kejadian itu kami 8 orang, saya hanya bergayut pada sebuah drigen minyak, dan pda titik akhir saya gak kuat lagi, saya berteriak, padahal waktu itu saya sudah 3 jam di tengah2 laut pukul 3 pagi, Kawan2 saya sudah hanyut terbawa arus entah kemana. Disaat saya kritis dan penuh harap minta tolong,,,dgn teriakan namun tak ada yg mendengarkan,,toooloooooongg…..disela2 ketidak mampuan fisik saya waktu itu ad satu bisikan halus dan lembut, HANYA KEPADA ALLAAH LAH KAMU DPT MINTA PERTOLONGAN< dan selepas itu detak jantung saya berdenyut hebat seraya terisi oksigen, dan akhirnya saya terdampar di kepulauan mersing malaysia. Seminggu selepas itu saya ditemukan org kampung yg di sekitar pantai, dalam keadaan yang tak bernyawa kata meraka. Namun secara perlahan saya tersentak ketika mendengar bisikan halus seperti sewaktu saya akan tenggelam pada beberapa hari yang lalu, dan Dua hari
    selepas itu saya di pertontonkan dgn jasad2 rekan2 saya yang sudah rusak, ada yg sebagian dimakan ikan dlsb.

    Semenjak itu denyut jantung dan nadi saya serasa berdenyut mengucapkan ALLAah2 tanpa henti, dan dari situlah saya memulai petualangan mencari siapa yg memberikan bisikan dan menyisipkan denyut kalimat Allaah2 itu, Akhirnya kini kutemui, Alhamdulillaah, berkat doa saudara2 seiman. Akhir kata saya sepakat bahwa pak agus adalah tokoh spiritual yang mencongkel kebekuan aqidah umat yang mau faham dan membacanya, .
    Teruskan perjuanganmu yaAmirul mukminien, Alhamdulillaah, Astaghfirullaah.

    Suka

  81. Bimasakti said

    Semua analisa tentang hidup sesudah mati dengan pendekatan rasional adalah spekulasi belaka, dan Agus Mustofa adalah Biangnya Spekulasi …. Kenyataannya tidak pernah orang mati kembali hidup untuk bercerita tentang kematian sebagai narasumber Sahih.
    Al-Quran dan Al-Hadist Rasullullah adalah Final dan Sempurna … Banyak Merasionalkan Al-Quran dan Al-hadist hanya membuat orang berbantahan sebab 1000 tafsir dapat dibuat dengan nalar seliar apapun. Sebagai orang Islam yang artinya adalah Tunduk dihadirat Allah, yakinilah Al-Quran dan Hadist Rasullullah 100%.
    Manusia Hidup di Alam Nyata maka hanya tahu dan dapat memikirkan hal-hal nyata. Kematian adalah hal gaib hanya Allah yang tahu. Agus Mustofa …. sudahlah pernyataan saudara di banyak buku adalah permainan kata-kata dan spekulasi ….

    Suka

  82. mas_bejo said

    Jgn bertele-tele membahas sesuatu yg cukup diimani dg logika akal manusia krn bukan porsi/bagian dari akal. Akal tidak dapat digunakan dlm hal ini, akal memiliki bagian dan porsinya sendiri. Kita jgn sprti para Filosof yg tersesat (filosof yg sesat) yg memahami semua ajaran agama hanya dgn akal.

    Gini aja dech, kalo gak percaya ma siksa kubur, biarin aja kalo sesat ya urusan mereka sendiri yg penting kita dah ngigetin, bagi yang gak percya siksa kubur itu boleh dibuktikan, caranya MATI AJA DULU terus kalo udah tahu cerita ma kita yang masih hidup….he..he…hee…30000x gituh aja kok repooot.

    Suka

    • Anonim said

      HANYA ORANG YANG BERILMU PENGETAHUAN YANG BISA MEMAHAMI CARA BERFIKIR BP. AGUS MUSTOFA, KALAU MATEMATIKA DIBAWAH 7 TIDAK AKAN BISA

      Suka

  83. duneally said

    assallamualaikum pak agus. saya cukup tertarik dengan buku yg bpk tulis walaupun saya baru membaca Tak ada azab kubur. wlaupun begitu rasanya saya telah membaca semua judul buku karya anda, karna anda berbicara dibuku itu dengan mengaitkan dg judul buku2 anda yg lain. dr judulnya sih sanagat kontoiversial. tapi setelah dibaca sebnarnya biasa2 aja. yg saya sayangkan anda terlalu berlebihan dlm menilai pola pikir orang2 pada umumnya. sebagai contoh tentang azab kubur ini.banyak dari kita yg salah kaprah menafsirkan azab kubur. kalo boleh saya berpendapat justru itu hanya sebagian kecil. saya ykin orang2 jaman sekarang sudah sangat bijak menggunakan pikirannya. sebagai contoh penciptaan adam, tidak ada yg pernah berpikir adam dibuat seperti boneka lalu ditiup ruh. dulu waktu sya kecil guru mengaji sya menceritkan penciptaan adam membutuhkan waktu yg sangat lama dan tiap tiap bagian tubuhnya berasal dari berbgai tanah yg ada dibumi saya lupa nama2nya. jadi kesimpulannya merekapun berpikir bahwa penciptaan adam buth proses. ada lagi yg menrik. pernah sepupu saya yg masih sekolah smp atau sma saya lupa, sayapun masih duduk di sma pada saat itu, tapi masih terekam dengan baikdi memori saya. dia bertanya kak oy. sampe kapan ya kita nanti di akhirat terus ada kehidupan lagi nga ya kayak didunia ini. emang sih dia nga ngomong akhirat tidak kekal secara pikiran kami pada saat itu lom sampe sejauh tapi ada indikasi secara ng langsung dr alur pertannyaanya bahwa dia juga meragukan kelanggengan akhirat. kesimpulannya anda bukanlah orang satu2 nya. anda hanya menilai pandangan orang2 dari skala yg kecil yg bisa jadi hanya terjadi di indonesia saja. seperti yg saya bilang diawal buku anda biasa2 aja. cuma dr nada nada kontroversial anda cukup menarik diikuti. ya lumyan lah nambah2 wawasan secara anda juga berbagi informasi dan pengetahuan yang sangat merujuk pada AL Quran. satu lagi yang disayangkan sebagai penulis yang baik bisa ng anda tidak melibatkan pihak2 lain sebagai titik tumpu tulisan anda. sebagai contoh fase kehidupan manusia. seharusnya anda cukup mengatakan manusia memngalami 6 fase kehidupan.tanpa membandingkan dengan segelintir kecil pihak2 yang mengatakan ada 4 fase. jika anda mengatakan pebisnis2 sinetron itu hanya mencari kepentingan pribadi lalu apa bedanya dengan anda???????????.nah yang terakhir sebuah pertanyaan. sebagai orang yang pengetahuan agamanya cukup dalam saya ingin bertanya kepada anda. kalo begitu adanya lalu apa sih artinya kita sebagai manusia ng usah sampe ke alm semesta kita aja deh sebagai manusia. kalo ada ayat yang mengatakan TIDAKLAH ALLAH CIPTAKAN JIN DAN MANUSIA KECUALI HANYA UNTUK BERIBADAH KEPADA ALLAH.itu tujuannya yang saya tanyakan apa sih artinya kita dimata Allah SWT. apa cuma untuk melewati fase2 itu saja? dah itu aja maaf terlalu panjang. tolong dijawab ya. mohon komentar saya dijawab dengan bijak. dah ah dah malem ngantuk huaaah tidur dulu ah, wassallam.

    Suka

  84. ade oganz al anggreky said

    http://www.kajian.net

    kumplit…plit….plit…..plit

    Suka

  85. Dhar said

    Kalau da yang mau lihat katalognya di sini KATALOG BUKU AGUS MUSTOFA

    Suka

  86. Khoirul Huda said

    Alhamdulillah. Pak Agus Mustofa. Bapak penulis yang sangat produktif dan mampu meberikan pencerahan kepada umat.
    Pak… dalam dunia sekarang ini saja kita pernah mengalami penyiksaan, keadaan yang tidak sesuai dengan keinginan dll.
    Dalam dunia mimpi, pernah kita merasahan jatuh misalnya. pernah merasakan dipukul orang lain dsb.Padahal itu kan dalam mimpi. Walaupun dalam mimpi, kita juga bisa merasakan dampaknya ketika kita sudah bangun tidur.
    Jadi siksa kubur, menurut pikiran sederhana saya, juga ada. trims, Pak.

    Suka

  87. susila said

    Saya sangat merasa sedih atas pemikiran-2 Bp Agus Mustofa yang terkesan sangat enak dibaca, enak dimengerti tetapi sebenarnya sangat membingungkan dan sangat menyesatkan. Kita diajak untuk berpikir dan memahami pada hal yang tidak perlu kita bincangkan. Kita diajak untuk berpikir diluar batas kemampuan manusia. Dan yang paling berbahaya lagi jika pemahaman yang dilakukan dengan tidak diiringi pengkaji secara benar kandungan yang ada di dalam Alquran secara murni. Setahu saya dan yang telah juga dilakukan oleh para Imam / Ulama yang telah menjadi panutan para umat Islam, menafsirkan Al Quran itu juga dengan Al Quran, atau dengan Tuntunan Rosululloh (melalui Hadist-2 SoqehNya) atau berdassarkan apa yang dilakukan Sahabat-2 Rasululloh pada jaman itu. Ini juga dijelaskan dalam Hadist soqeh Rosululloh. Demikian juga, bahwa Akherat itu kekal, Bahwa siksa kubur itu ada, Bahwa Adam tdk dilahirkan, Bahwa menafsirkan AL Quran tidak dengan metode Puzzel, dll Penjelasan itu semua ada sangat jelas dituntunkan di dalam Alquran. Semoga Alah SWT memberi jalan yang benar bagi seluruh Umat Islam di seluruh dunia, jalan yang diridloi dan sesuai tuntunan Al Quran dan Sunnah Rosul. AMIiiin.

    Suka

  88. agorsiloku said

    Mas/Mba Susila, Sy tidak kenal Agus Mustofa secara pribadi, namun saya sependapat bahwa buku beliau enak dibaca, enak dimengerti, dn boleh jadi juga membingungkan pula, mungkin juga untuk sebagian lain tidak membingungkan. Catatan yang diberikan ini, cukup menarik, meski tidak dijelaskan bagian mana yang membingungkan dan bagian mana dinilai sangat menyesatkan?, juga yang dimaksud tidak diiringi dengan pengkaji secara benar kandungan yang ada dalam al Qur’an secara murni. Sungguh, buat Agor, agak sulit mencerna yang dimaksud ini.
    Al Qur’an, sepemahaman dan kebodohan saya adalah bacaan mulia yang menjadi petunjuk untuk orang beriman, orang berakal (bukan pintar), dan kemudian berjuang menempuh perjalanan dalam bimbingan kitab petunjukNya. Sebagai kitab petunjuk Al Qur’an, Allah memberikan jaminan pemahaman dan hidayah untuk mengerti, orang kafir dikunci mati untuk memahami ayat-ayat Al Qur’an. Dengan pemahaman ini, maka pemahaman Al Qur’an berkaitan erat dengan iman, akal, dan pengingkaran. Orang kafir menjadi orang yang tidak mengerti, bodoh, beramal buruk, bahkan lebih bodoh dari hewan !. Sejumlah ayat Al Qur’an menegasi syarat kepahaman dan ketidakpahaman mengenai petunjukNya. Penerjemahan dari berbagai kaum yang mengerti bahasa asli dan bahasa penerjemah adalah alat bantu yang disiapkan Allah SWT yang membuat berbagai bangsa bisa memahami isi Al Qur’an. Diturunkan dalam bahasa Arab yang memiliki kekhususan dan keistimewaan tertentu sehingga Al Qur’an terjaga keasliannya.
    Jalan kebenaran adalah hidayahNya semata-mata, Allah SWT yang memberikan petunjuk untuk memahami dan siapa yang disesatkan Allah, tak kuasa manusia atau siapapun meluruskannya, terbentang jalan ke depan dan ke belakang, ke atas, ke bawah, kemana saja yang berjalan atas kuasaNya. Siapa yang disesatkan Allah, tak jua ada yang bisa meluruskannya. Al Qur’an menegasi hal ini berkali-kali. Dengan kata lain, apakah tulisan Bp. Agus Mustofa itu perangkap atau mengajak kita mengevaluasi kemampuan berpikir, menganalisis, dan menguraikan sebagai amalan yang mencerahkan atau menyesatkan bukanlah bagian dari kemampuan Agus Mustofa atau para pemikir lainnya. Itu adalah bagian dari Ijtihad Bp Agus Mustofa dalam melihat dan memahami, keliru dan benar adalah bagian dari kemampuan manusia memahami kandungan dan pada masa berikutnya akan memperkaya khasanah pemahaman. Menjadi mengerti dan berpengetahuan, lalu mengamalkannya dapat dipahami sebagai bagian dari hidayahNya.

    Mengenai batas kemampuan dan di luar batas kemampuan, kriteria ini akan bertumpu pula pada iman. Betapa tidak mudahnya memahami batas kemampuan manusia, karena memahami batas itu sendiri adalah sebuah pengetahuan yang terus berkembang dan bertumbuh.

    Suka

    • betul mas Agor, stlh sy membac buku pak Agus M. dari sekian judl yg sy baca tak ada rsax yg membingungkan, ktk sy banding kebingungan sy dg membaca kitb kitb tafsir, kebingungan dan pengertian sy sama aja artx pada buku Agus Ada yg memang sdikt membingungkan (versi sy) tp kebingungan sy itu kir2 hax 1, sekian%, artix klo sy tax lagsung sma pak Agus mungkin akan tercerahkan semuanya,demikian pula kebingan sy dengan kitab tafsir, coba kita lihat penafsiran para ulama tafsir ttg langit yg berlapis 7 demikian pula bumi, kalau sy mau disruh memilih, mk sy masih lebih memilih penafsiran pak Agus, artinya bagi sy semua penafsiran itu tak ada yg slh/benar semua, ttp dri sekian yg benar tntu sj kt punya pilihan mana yg paling konec dg pemahaman kt. Begitu, jd klo mau tdk bingung berniat baiklah utk mengkaji dan memahamix, jangan bru judulx dibaca sudh divonis sesat, bgiman bs dimengrti? demikian , bagaiman mas Agor?

      Suka

      • agorsiloku said

        Ada memang yang saya sendiri agak merasa aneh dengan buku Pak Agus Mustofa, kalau tak keliru mengenai Nabi Adam namun lebih banyak yang menurut pemahaman agor sih, wajar-wajar saja dan memberikan pencerahan. Kitab tafsir atau pembahasan hadis juga ada harus berkali-kali dibaca dan baru dimengerti setelah sekian kali dibaca atau minta bantuan yang ahli. Kadang pula, saking tebalnya dan uraian sumber-sumber begitu banyak, menjadi lelah mencari maknanya sehingga kerap dilewat-lewatkan dibacanya. Agor sendiri, dalam kesibukan waktu dunia yang menyita, tak mampu merenung lama-lama. Hanya scanning saja sehingga banyak yang seharusnya bisa dipahami, jadi terlewat begitu saja atau mencari yang lebih mudah dipahami dari ulama kontemporer.
        Betul kata Mas, memang lebih berguna/bermanfaat bagi kita kalau kita tidak memvonis terlebih dahulu, kita netral terlebih dahulu terhadap satu pandangan dengan harapan kita bisa mencari dan menemukan berbagai sumber sebelum memberikan penilaian dari satu objek. Kadang tak mudah kita mengambil sikap begitu. Brainstroming memang mengajarkan kita untuk tidak jump to conclusion. Namun, lebih utama, bukan kesimpulannya, tapi pemahamannya.

        Suka

  89. Waras said

    Menghindari Kerancuan Metodologis Kajian Awal terhadap Pemikiran Agus Mustofa (Bagian Pertama)

    ILMU pengetahuan, apapun itu, jika ditinjau dari keberadaan esensialnya (min haitsu huwa huwa), adalah baik dan mulia. Ilmu perbintangan, misalnya. Secara ensensial, keberadaannya sebagai ilmu tetaplah baik. Apakah kemudian ilmu itu dipergunakan untuk maksud-maksud tertentu yang tidak baik, maka itu adalah urusan lain, yang telah keluar dari dzâtiyyah ilmu itu sendiri.

    Dari sini penting untuk disadari, bahwa ilmu sangat mungkin untuk dijadikan sebagai alat yang sangat halus dan tajam bagi penyebarluasan pemikiran dan pandangan hidup tertentu. Sebab ilmu bukan bebas-nilai (value-free), akan tetapi justru sarat nilai (value laden). Jika suatu ilmu telah dibungkus dalam satu paket pemikiran, maka ilmu itu tak lain berfungsi sebagai pisau bedahnya.
    Untuk itu, setiap disiplin ilmu memerlukan metodologi yang benar, paten dan absah, guna membimbing pengkaji agar sampai pada tujuan yang benar dan proporsional. Tanpa metodologi yang absah, seorang pengkaji tak ubahnya tengah berhadapan dengan bola liar; kajian yang dilakukan pasti timpang dan dapat memberikan pengaruh-pengaruh negatif terhadap konsep-konsep nilai dalam tata kehidupan.
    Dengan demikian, tujuan yang baik dan benar untuk melakukan kajian keilmuan, tidak serta-merta dapat membimbing seseorang pada kesimpulan yang baik dan benar, jika tanpa didukung oleh pengetahuan yang lengkap, kajian yang proporsional dan metodologis. Tanpa metodologi, seseorang tak ubahnya sedang berkendara tanpa kendali. Pemikiran-pemikiran yang dimunculkan dari hasil kajiannya bisa destruktif, membahayakan terhadap dirinya dan orang lain.
    Nah, pemikiran-pemikiran Agus Mustofa yang dituangkannya dalam serial buku tasawuf modern, adalah salah satu gambaran konkret dari kajian yang terlepas dari proporsi ilmiahnya. Kajian keislaman yang dilakukan oleh Agus Mustofa tidak didasarkan pada metodologi kajian keislaman yang absah, namun bertumpu pada nalar dan subjektifitas pribadinya, sehingga kesimpulan-kesimpulan yang dihasilkan menjadi destruktif dan liar; tidak sesuai dengan nilai-nilai dan pandangan hidup Islam, namun justru merapat pada pemikiran-pemikiran sempalan dan pandangan hidup di luar Islam.

    lanjutannya di sini : http://sidogiri.net/index.php/artikel/view/84

    Suka

    • agorsiloku said

      Terimakasih masukan dan infonya, saya postingkan sebagai postingan baru, agar pembaca bisa melihat kedua model berpikir ini sebagai model tesa dan anti tesa. Pembaca tentu akan dapat memberikan penilaian dan kesimpulan mana yang lebih “pas”.

      Suka

    • anto said

      Saya pikir, lebih baik langsung saja Pak Agus Mustofa yang mengklarifikasi pernyataan tersebut

      Suka

  90. ahmad qadri fauzy gani said

    asslmlkum wr.wb
    saya ndak mngerti maksud dgn komentar 72-74 (mas bayu regar) di atas.. apakh ada bukti klo bpk.Agus Mustofa itu ada kaitannya dgn JIL??? mgkn mas bayu belum baca bukunya bpk.Agus yg berjudul.. “Beragama dgn Akal Sehat”.. mgkinkah bpk Agus telah di fitnah atau diserang dgn JIL itu sendiri??? mohon penjelasannya.. atau apakah aq yg tersesat dlm mencari kebenaran dgn membaca karya2 dr bpk Agus Mustofa?? terima kasih..

    Suka

    • agorsiloku said

      Wsslm,
      Maaf ya Mas Ahmad. Sy juga tidak bisa menjawab dengan baik pertanyaan Mas. Namun, kalau merujuk pada konsepsi AQ yang “SAYA PAHAMI”, Allah SWT yang menunjukkan kepada kita jalan kefasikan dan ketakwaan. Tidak ada rumusan bahwa kita akan tersesat karena dirujuki membaca dari sumber manapun. Namun, yang menimbulkan kesesatan dalam konsepsi agama (sekali lagi, yang saya pahami) adalah ketidakikhlasan, kesombongan (nafsu), yang menghitamkan hati dari kebenaran. Kita tahu pandangan “sesat dan menyesatkan” adalah pandangan yang menjelaskan, karenanya kita menjadi tahu sisi yang baik dan yang buruk. Ini juga menjadi hikmah untuk melihat keseluruhan yang “diilhamkan” kepada kita……

      Suka

  91. ass. pak agus, saya telah baca buku2 bapak, bukunya bagus
    tapi kenapa harus bahasanya seperti itu……………

    Suka

  92. ass. pak agus, saya telah baca buku2 bapak, bukunya bagus
    tapi kenapa harus bahasanya seperti itu……………
    mksudnya bahasanya agak kasar contohnya saya baca di buku yang ke 20 beragama dengan akal sehat di dalam babnya ada yng berjudul ternyata BERAGAMA MENYESATKAN, tapi isisnya bagus knapa judulnya seperti itu.
    terima kasih

    Suka

    • agorsiloku said

      Wass, Mas Adi…. Mohon maaf saya agor, bukan Ustad Agus Mustofa. Agor hanya sedikit menyimak dari karya-karya Beliau saja, itupun jauh dari lengkap.

      Namun, mengenai pemilihan judul untuk seorang penulis atau penerbit, memang kerap digunakan sebagai “sarana” untuk menarik pembaca. Mewakiliki sebuah hipotesis, isi, atau kompilasi berpikir. Judul adalah “pintu masuk” yang diharapkan pembaca menelisik isinya. Semakin menarik judulnya, semakin mendorong orang untuk membacanya. Sebagai penulis blog amatiran, saya juga kerap mencari kata-kata sebagai judul yang diharapkan dapat “mengundang” pembaca untuk ikut berkontribusi ke dalam blog.

      Isu-isu yang diungkapkan dan mendorong orang membaca (atau membelinya) adalah keberhasilan dari penerbit dan penulisnya. Begitu juga dalam semua media komunikasi publik, selalu mencari kata-kata yang diusahakan menarik pembaca/pemirsa untuk memperhatikan tema yang dilontarkan. Namun, tentu saja harus relevan dan tidak membohongi, karena sekali membohongi dan pembaca tahu itu dibohongi, maka makna judul akan ditanggapi lain…..

      Suka

    • Bwetul lho !! @Mas Adi Pratomo
      Gara-gara judul blog Ustad Agor Musiloku, sayah jadi kerajingan geblog 😀

      Suka

  93. […] Pergerakan Lempeng Bumi : MEKKAH !?Baitullah dari Google EarthFoto Ka’bah Sepanjang Waktu – 2Agus Mustofa : Tak Ada Azab Kubur?Kajian Metodologis Ilmiah dan Tasawuf Ala Agus Mustofa !TRAGEDI LUMPUR LAPINDO7 Malam Pertama Di […]

    Suka

  94. Lugas said

    Kenapa ngributin tulisan Agus Mustopa kok? mnrut saya Agus Mustopa hanya menjelaskan lebih rinci dari pendapat2 Ulama (berfikir) terdahulu. Saya mdp peng. tentang apa yg ditulis beliau dari Hamka, tafsir Almaragi bahkan dari org2 (ustaz) Muhammadiyah kampung belasan tahun yl, cuma hebatnya Agus Mustopa bisa memuaskan akal secara maksimal. Ingat ! keseimbangan Islam itu manakala memuaskan hati dan akal. Disitulah titik koordinat Agus Mustopa

    Suka

  95. Filar Biru said

    @Agor

    Apa itu Tasawuf? sebuah kata yang tidak ada kata akarnya dalam bahasa arab!!! pengtahuan ini di adakan untuk menyesatkan umat. Kata Tasawuf ini berasal dari sebuah konsep ajaran separo nasrani separo yahudi separo yunani. islam tidak mengenal tasawuf. Ajaran Rasulullah adalah Al Quran dan hadits yang shahi. selebih dari itu adalah apa yang di namakan sesat. Saya pribadi tidak percaya yang namanya tasawuf.

    lihat perkata Umar Al Khattab kalaulah dia tidak melihat nabi mencium batu hajar aswad maka sampai kapanpun Umar tidak akan perna mencium batu hajar aswad. itulah iman yang betul. sama halnya dengan saya yang tidak percaya dengan turunnya nabi isa as.

    yang jelas ketika mati, maka terputuslah urusan kita dengan dunia, yang ada hanya tiga perkara. Nah mengenai azab kubur saya percaya adanya. sebagaimana Rasulullah ketika lewat di sebuah kubur yang penghuninya di siksa gara-gara pipis.

    bukankah azab kubur merupakan PERINGATAN PERTAMA DARI ALLAH yang merupakan taman2 syurga dan sekaligus lubang-lubang jahanam.

    saya pernah membaca sebuah koran yang menceritakan pembongkaran makam karena aliran air harus di lalui di makam tersebut, dan akhirnya makam tersebut harus di pindahkan, pekerjaan di hentikan karena bercampur dengan warna merah darah. pekerja mengira bahwa ada sesuatu yang terjadi dalam makam. ketika makam di buka maka tahulah mereka dari mana warnah merah itu. sebuah senyum terkembang dari mulut mayit dan dengan sepasang tangan seakan-akan memegang sesuatu. dari beberapa luka inilah yang membuat dia meninggal. yang mengherankan adalah tubuh dan seluruh anggota badannya tetap utuh dan tidak berbau, alias awet.

    saya tidak menceritakan tentang azab akan tetapi saya sedang menceritakan keadaan sebaliknya bahwa mereka yang gugur di jalan Allah akan selalu mendapat rezeki dari Allah sesuai denga firman Allah dalam Al Quran. itu tandanya azab kubur juga ada, bahwa alam kubur merupakan taman2 syurga sekaligus lubang2 neraka.

    Suka

    • agorsiloku said

      Assw. Mas Filar…
      iya ya.. tasawuf itu apa ya… apa pemakai jaket berbulu?
      Memang banyak yang menarik kesimpulan azab kubur itu ada, seperti pada postingan, memang judul yang dibuat pada buku Agus Mustofa itu sepertinya menolak mentah-mentah, tetapi di bagian isinya jelas beliau juga mengakui adanya sampai suatu batas terentu. Pesan Beliau yang cukup jelas adalah : “agar ummat Islam berhati-hati menanggapi azab kubur ini. Apalagi dengan beredarnya macam-macam cerita yang tidak bisa dipertanggungjawabkan, penuh takhayul yang tidak jelas dasarnya….. ” Sebuah pesan yang bijak yang memang begitu tampak disajikan meda televisi atau komik-komik dewasa ini.
      Wassalam, agor

      Suka

      • Filar Biru said

        Ass…

        Mas Agor saya kagak tahu juga apa itu tasawuf heheheh walau buku2 itu bertumpuk di rumah. saya nggak mau bacanya, itu buku punya bokap.

        lagian nggak ada untungnya saya baca hanya membuat sesat and majad

        SALAM

        Suka

  96. fifian_furqon said

    asslm.com.wr.wb….

    waahh…sy rasa penjelasan ust.agus dalam buku tersebut udah bgt jelas & rinci, qt aza yg mungkin kurang mencermati, kurang memahami karna ‘keterbatasan ilmu’ kita, ataw banyak teman2 yg terlanjur apriori terebih dahulu sebeum membacanya….so, bacalah dengan hati jernih & tidak apriori, ricek lagi ayat2 yg disampaikan sbg landasan pemikirannya….

    teruz,…di bagian sampul buku tersebut ( juga buku2x yg lain ) senantiasa tertulis klo itu buku ” serial diskusi tassawuf modern”…jadi sebelumnya , 4 kata ini harus dimengerti lebih dahulu, meski secara singkatnya bahwa untuk memahami pola pikir ust.agus yg tertuang dlm buku2x itu merupakan SERIAL, yg kajiannya saling berkait antara buku yg satu dengan yg lainnya.
    DISKUSI, bahwa maksud kajian ini adalah ajakan diskusi terhadap kefahaman islam yg selama ini telah diajarkan kpd kita & bukan sekedae produk ‘warisan’.
    TASSAWUF, pengertiannya cenderung pada makna pembentukan moral/akhlak beragama. terlepas dr pernak-pernik asal katannya, toch bahasa manusia bisa saling adopsi..
    MODERN, karna beliau memandang/ mengajak diskusi dr sisi ‘kekinian’, dan tidak terjebak pada tafsir /kajian klasik yg terus terwarisi tanpa pengembangan sama sekali…??

    apa salah jika islam dipandang dr sudut pandang modern/kekinian…??? bukankah Al Qur’an senantiasa relevan dengan zaman kapanpun…??? bahkan, semakin banyak disiplin ilmu yg kita libatkan & bukti2 ilmiah yg bisa ditampilkan untuk membahas suatu tema, akan memberikan pemahaman yg lebih baik, dari pada terus terjrbak pada iman secara tekstual..

    ~ salam ~

    Suka

  97. fifian_furqon said

    dan utuk memahami simpul pemikiran penulisnya…..penulis buku serial diskusi tasawuf modern tsb, telah menerbitkan buku yg berjudul “MEMBELA ALLAH “…

    mungkin kita perlu membacanya, isinya sebagian besar adalah proses klarifikasi atas pemikiran2nya selama ini, jawaban atas kritik, tuduhan dan fitnah yg disampaikan kepadanya via multimedia yg selama ini dirujukan padanya…

    Suka

  98. Bratayuda said

    Ass wr wb….

    Alasan nya untuk tdk membahas adzab kubur bisa di terima juga, dg alasan agar umat islam tdk terpengaruh oleh berbagai cerita mistik di media, dengan tujuan agar memfokuskan dalam peningkatan keimanan. Namun tetap saja proses itu harus berjalan secara alamiah. Jiwa yang terhambat atau tersesat takan mampu mencapai alam barzakh(perbatasan), dimana barzak adalah suatu terminal akhir masa tunggu kiamat dunia, disana jiwa-jiwa manusia mendapatkan tempat sesuai 3 perkara yg dibawa mati(Ilmu,harta, anak shaleh).

    Namun ternyata tdk demikian mulus perjalanan jiwa sampai ke barzak,karena banya jiwa yang mengalami kegelapan mencari jalan ke barzakh, mereka tersesat tersiksa sesuai amal perbuatan, terkadang jiwa nya kembali lagi ke dunia terbawa oleh fikirannya yang masih tertinggal di dunia, karena tdak memnuhi kriteria ( wa laa tamutuuna illa wa antum muslimuun ).

    Jiwa-jiwa yg tersesat seperti digambarkan dalam Aq sbb :
    Pada hari ketika orang-orang munafik laki-laki dan perempuan berkata kepada orang-orang yang beriman: “Tunggulah kami supaya kami dapat mengambil sebahagian dari cahayamu”. Dikatakan (kepada mereka): “Kembalilah kamu ke belakang dan carilah sendiri cahaya (untukmu)”. Lalu diadakan di antara mereka dinding yang mempunyai pintu. Di sebelah dalamnya ada rahmat dan di sebelah luarnya dari situ ada siksa. ( Al-Hadid:13)

    Siksa kubur memang tidak selalu seperti apa yg sering di fisualisasikan dalam cerita di dunia, seperti apa yang sy lihat dan fahami keadaan di dunia, ternyata banyak pula jiwa-jiwa yang mati kembali lagi ke dunia, mereka terkadang ada di mesjid terus terusan melakukan sholat tak henti, dan dzikir, ada pula yang berdiri di depan rumah nya di pojok, dan ada pula yang di sungai berlari-an, dan ada pula yang terlihat dengan mata ke tiga bahwa jiwa tsb telah duduk tenang dan berada di rumah gubug, rumah semi permanen, bahkan rumah mewah seperti gedung, dan ada pula yang dirantai kaki nya.

    Menurut fikiran semuanya tampak aneh tapi nyata dan terus begitu, apakah itu penglihatan salah atau benar, namun spt itu gambaran siksa kubur, seperti yang banyak di gambarkan dalam Aq dan hadits. Bahkan ada pula anak kecil yang meninggal dia berada dan mengasuh binatang-binatang di hutan, dia minta di sempurnakan jiwanya, anak ini adalah tetangga saya, dia mati secara tiba-tiba di rumah sepulang sekolah tanpa sebab, dan keluarganya pengambil kekayaan dengan psugihan.

    Apakah semua ini yg dilihat benar atau tidak dalam penilaian pikiran….?, semuanya sy serahkan kepada Allah, mudah-mudahan semua itu salah menurut pikaran pula, sebab pikiran dan hati selalu bertentangan, bila hati nurani melihat dg yakin, maka pikiran akan bertanya dan ragu,…demikain sebalik nya. Namun semuanya kembali ke Alqur’am dan hadits yang merupakan adalah tuntunan yang haq.

    trims
    wasalam

    Suka

    • fifian_furqon said

      mas yuda yg terhormat…..

      ayat yg di pake sbg landasannya QS a HADID : 13, knp tak relevan dengan materi yg mas sampaikan…??? menurut ayat tsb, kan setting tempatnya bukan di barzakh…tapi di neraka akhirat..?? sebuah tempat pada periode setelah barzakh (masa menunggu) berakhir…!! jika barzakh adalah tempat/ periode menunggu maka akhirat adalah periode syahadat sesungguhnya…di masa ini kita melihat, merasakan & membuktikan semua informasi agama yang zahir maupun bathin, nyata maupun ghaib ( ketika masih berada di dunia ).

      soal penglihatan ‘mata ketiga’…sifatnya masih sangat subjektif pada tiap orang yg mampu melakukan itu. subjektif & relatif…

      Suka

  99. YUSRIZAL said

    Bismillahirrahmanirrahiiim
    Assalamualaikum w.w.

    Setelah saya baca buku2 mas Agus, ternyata karangan beliau sangat cocok untuk masyarakat Islam umumnya dan masyarakat Indonesia khususnya yang mana cara pandang kita terhadap agama Islam selama ini masih banyak yang bercampur dengan ritual dan pandangan agama selain Islam.
    Cuma saya mengusulkan kepada saudara sesama muslim agar membaca buku2 mas Agus harus berurutan sbb:
    1- BERAGAMA DENGAN AKAL SEHAT
    2- BERSATU DENGAN ALLAH
    3- MENYELAM KE SAMUDRA JIWA DAN RUH
    4- MEMBONSAI ISLAM
    Setelah itu silahkan baca buku2 yang lainnya yang berhubungan dengan ibadah seperti PUASA, BERHAJI, DLL.
    Lalu tambah pengetahuan anda dengan membaca uraian tentang yang ghaib termasuk siksa kubur.
    ON TOP OF THAT, diatas semua itu kita harus membaca AL QUR’AN dengan terjemahannya secara holistik yang berarti kita harus baca AL QUR’AN ber ulang2 minimum sepuluh kali.Kecuali orangnya geneius.
    Kalau sudah begitu orang yang beriman tidak akan berbantah bantah lagi.
    Beramal aja yang benar sesuai dengan syariat Islam, InsyaALLAH siksa kubur tidak perlu dipermasalahkan lagi. Karena orang yang beriman dan beramal shaleh pasti tidak disiksa oelh ALLAH.
    Selamat membaca buku2 mas Agus.
    Wassalam

    Suka

    • Cekixkix said

      setelah, gue baca judulnye maka buku-buku karangan Agus musthofa semua gue buang ke tong sampah alias tong kosong nyaring bunyinye… kesimpulannye si @Om Agus musthofa cuma nyari duwit honor berkat judul nyang aneh nyang isinye sampah melulu.

      selamat bagi nyang udah membuang uang, tuk beli buku-buku kagak bermutu dari @Om Agus = @Om Anak GUndul Sedikit… Cekixkix…kix…kin…

      Suka

      • anang said

        maaf buat cekixkix,,,,alangkah baiknya tidak hanya membaca hanya dari judulnya,,,apakah anda makan pisang hanya dari kulitnya? durian juga hanya dari kulitnya?kalo itu yang anda lakukan maka anda hanya akan mendapatkan sesuatu yang sia-sia.dan tolong kalo berkomentar yang membangun ya,,,jangan menngolok-olok,,karena kita belum tentu bisa sepintar pak agus..

        Suka

      • Cekixkix said

        @Om Anang
        Oke, kheknya elo coba simak nyang jernih.
        Ir. Agus musthofa sarjana Fisika Nuklir, dan gue yakin beliau ngarti <hukum "kekekalan energi".

        Nah, bagai mana pendapat elo…
        Orang percaya hukum kekekalan energi tapi mengingkari kekelan akhirat ???????

        “Ternyata Akhirat Tidak Kekal” by Bapak Agak Gundul Sekali Ilmu Agamanye, disingkat AGUS… Cekixkix…kix…kix…

        Mana menurut elo nyang paling baik menurut agama Islam??? beli buku konyol Rp. 50.000 atau elo sumbangin ke panti asuhan !!

        Soal pintar !!!
        Nyampe detik ini, gue kagak menemukan ayat nyang menyatakan bahwa “orang yang paling mulia disisi Allah adalah orang nyang paling pintar” 🙄

        Kheknya @Om Gundul (Agus musthofa) emang pintar kok, alias pintar ngibul… 😛

        Suka

      • Evid Arfan said

        Assalmualaikum. wr.wb
        ma’af, saya sedikit berkomentar dan ma’af jika salah.
        orang yang paling sombong adalah orang yang tidak pernah mengakui kelebihan saudaranya, temannya, atau manusia lainnya. mereka menganggap merekalah yang paling hebat. maka yang demikian itu adalah termasuk sahabatnya syaithon. puluhan juta judul buku yang belum kita baca, tp kenapa kita harus menyombongkan diri.

        buat : Cekixkix
        ANDA TERLALU MEREMEHKAN ORANG LAIN, SEDANGKAN ANDA BELUM TENTU SEBAIK ORANG YANG ANDA REMEHKAN. SEKRANG APA YANG SUDAH ANDA LAKUKAN UNTUK MENCERAHKAN PEMIKIRAN ORANG LAIN??

        wassalam mualaikum. wr. wb

        Suka

      • Nurul Huda said

        buat : Cekixkix
        apakah ini islami… inikah yang dituntunkan…Nabi Muhammad aja dalam berdakwah dilempari dengan Kotoran tidak melakukan pembalasan… so..
        kalo perlu Bacalah semua judul buku A. Mustafa dulu & ditelan ampe kenyang dan Pahami betul-beltul jangan lihat “Judulnya Aja” kalo mau muntah-muntah aja jangan orang lain yang kena muntahnya.
        perbanyaklah Istigfar…

        Suka

      • anto said

        sudahlah, yang waras ngalah…

        Suka

      • cekixkix said

        Buat @Om Evid Arfan
        BUKTIKAN KALO ELO LEBIH BAIK DARI GUE… Wewwww….. … Cekixkix…kix…kix….

        Suka

      • cekixkix said

        Buat : @Nurul Huda
        Siape bilang Nabi Muhammad s.a.w, tidak melukan pembalasan…. Pret.ahhhh
        Dah jelas-jelas beliau membalas dengan DO’A-DO’A….
        Makanye elo kudu belajar lagi nyang bener, baru protes… jangan-jangan elo kagak ngarti sejarah islam … WEWWW
        …. Cekixkix…kix…kix….

        Suka

      • anto said

        Ingat kawan, mulutmu harimaumu (QS.99: 7-8); Jikalau suatu saat nanti ada suatu peritiwa / kejadian yang ada hubungannya dengan sampah, atau tong sampah, atau kepala atau atau gundul menimpa pada diri anda, keluarga atau keturunan anda…maka bersiaplah….. (dan ucapkanlah: Oh, ternyata ini yang dimaksud dengan hukum kekekalan energi….)

        Suka

      • @Oom Anto
        Terkait komentar sampean dibawah ini:

        anto berkata
        Mei 30, 2012 pada 8:49 pm

        Saya jadi teringat apa yang diajarkan guru agama ketika saya masih SD; begini, tentang sifat Allah, dikatakan bahwa sifat wajibnya Allah itu Baqo, dan sifat mustahilnya Allah itu Fana. Dan itu berbanding terbalik dengan semua ciptaan Allah; bahwa sifat wajib ciptaan Allah itu Fana dan Sifat Mustahilnya ciptaan Allah itu Baqo. Sangat sederhana.
        ________________
        Singkat kata ENERGI TIDAK KEKAL 😀

        (dan ucapkanlah: Oh, ternyata ini yang dimaksud dengan hukum kekekalan energi….)
        _____________________
        Bisa sampean jelasken: Suatu “dimensi” yang tidak kekal, lho kok punya hukum kekelan… hehehe

        Suka

      • anto said

        Ada 2 pengertian kekal disini; “kekal” yang ditujukan untuk manusia adalah kekal yang berbatas waktu. Allah menyebutnya dengan “lebih kekal”. Karena manusia berada didalam ruang dan waktu. Sedangkan “kekal” yang ditujukan untuk Allah adalah Baqo semata; tidak terikat ruang dan tidak terikat waktu.
        Bagaimana dengan hukum kekalan energi? ya terikat ruang dan waktu. Berbatas waktu. karena energi itu ciptaan Allah.

        Suka

      • Anak SD juga tahu dunk kalau bijitu mah… hehehe…

        Syurga diciptakan dengan t0 TIDAK DIKETAHUI (-∞) dan ta = (+∞)

        Lha sampean ini emang tahu kalau Syurga yang disebut BAQO dalam al Qur’an bakal dimuskan oleh Allah ?!

        DARI MANA SAMPEAN TAHU, APAKAH SAMPEAN LEBIH HEBAT DARI RASULULLAH ?!

        Suka

      • anto said

        Rasulullah Muhammad SAW adalah makhluk terhebat yang pernah ada di seluruh alam semesta sampai akhir jaman.
        dan semua ciptaan Allah pada akhirnya akan “Digulung” oleh Allah. Menjadi fana….

        Suka

      • @Oom Anto
        Rasulullah Muhammad SAW adalah makhluk terhebat yang pernah ada di seluruh alam semesta sampai akhir jaman.
        _______________________
        hehehe… menurut Al Qur’an sendiri, yang disampaiken oleh Rasulullah sbb:
        “Wahai Mariam, Allah menyampaikan kepada kamu berita gembira dengan satu Kata daripada-Nya, yang namanya al-Masih, Isa putera Mariam, terhormat di dunia dan di akhirat, daripada orang-orang yang didekatkan.” (QS 3:45)

        Lha kitab sampean itu sesungguhnya apaan seeh, kok beda terus neeeh sama Al Qur’an.. hehehe… 😀

        Bus on the way…
        “Katakanlah (hai orang-orang mukmin), ‘Kami beriman kepada Allah dan apa yang diturunkan kepada kami, dan apa yang diturunkan kepada Ibrahim, Ismail, Ishak, Ya’kub dan Isa serta apa yang diberikan kepada nabi-nabi dari Tuhannya. Kami tidak membeda-bedakan seorang pun di antara mereka dan kami hanya tunduk patuh kepadaNya.” (QS 2: 136).

        Sayah tegasi yah, PRISIP UMAT ISLAM:
        “KAMI TIDAK MEMBEDA-BEDAKAN KEHEBATAN, KEPINTARAN, DLL… DIANTARA PARA RASUL DAN NABI” …. Clear toch !!!

        Masih kurang jelast sampean ?
        اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ
        Allahumma shalli `ala muhammad wa`ala aali muhammad, kama sallayta `ala ibrahima wa’aali ibrahim.
        Nyaris seluruh hadits menyataken demikian: mulai dari sahih An-Nasa’i, [Ibnu Hibban, Al-Bukhari, Muslim.

        Jangan-jangan sampean jnggak ngerti bacaan Shalawat… hehehe….

        dan semua ciptaan Allah pada akhirnya akan “Digulung” oleh Allah. Menjadi fana….
        ___________________
        Lho bijimana neeh… kan, menurut sampean sendirikalau fana itu berbanding terbalik dengan baqo dan sayah setuju tuhhh…
        وَالْآخِرَةُ خَيْرٌ وَأَبْقَى
        Meskipun kehidupan akhirat itu lebih baik dan KEKAL. (QS Al A’la : 17)
        Biyar sayah latinken, supaya sampean nggak ngotot soal fana…
        Wal akhiratun khairuw wa’abqa…. BUKAN .wa fana… hehehe………

        Suka

      • anto said

        Saya pikir sih, hanya Rasulullah Muhammad SAW saja yang sudah pernah ‘diajak’ Allah; diperjalankan untuk melihat sebagian kekuasaan dan rahasia Allah. Karenanya beliau disebut ‘kekasih Allah’. Peran nabi lainnya, tak kalah penting, karena membawa misi ketauhidan.

        Suka

      • Lha… apa sampean tidak memikirken bahwasanya:
        Nabi Adam a.s pernah diam di syurga lalu turun ke bumi dan berbicara langsung dengan Allah, dan yang paling penting menurut Al Qur’an beliau adalah KHALIFAH MANUSIA.

        apa sampean tidak memikirken bahwasanya:
        Nabi Ibrahim a.s yang membangun masjidil Harram dan Masjidil Aqsa dan mendiriken shalat sehingga beliau digelari BAPAK TAUHID, dan yang paling penting menurut Al Qur’an beliau adalah IMAMNYA MANUSIA.

        apa sampean tidak memikirken bahwasanya:
        Nabi Musa a.s ketika didunia berbicara dan bahkan nyaris melihat secara langsung Allah.

        apa sampean tidak memikirken bahwasanya:
        Nabi Sulaeman a.s bisa bicara seluruh binatang bahkan menurut Al Qur’an beliau bisa memerintahken bangsa JIN.

        apa sampean tidak memikirken bahwasanya:
        Nabi Isa Al Masih lahir tanpa ayah biologis dan do’a-do’a beliau nyaris dikabulkan seketika. contoh: Meminta hidangan dari syurga (baca: QS Al Maidah), mengihidupkan orang mati, membuat benda mati jadi benda hidup (baca: tanah jadi burung)

        apa sampean tidak memikirken bahwasanya:
        Nabi Muhammad s.a.w dengan kekuatan berfikir,naluri dan ketajaman berpolitik beliau sanggup meneruskan misi Tauhid dari leluhurnya (baca: Nabi Ibrahim a.a)….. by the way… justru inilah kehebatan Nabi Muhammad s.a.w karena tidak ada seorang Presiden pun yang setara dengan belaiu, tidak ada seorang palima perangpun yang mampu menandingi strategi perang beliau, tidak ada seorang politikus yang mampu memprediksi puluhan tahun kedepan (baca: efek domino dari perjajian hudaibiyah) dan yang paling penting beliau dinobatken sebagai Nabi and Rasul Khataman.

        … bla..bla…bla…
        diperjalankan untuk melihat sebagian kekuasaan dan rahasia Allah.

        ____________________________________
        Makanyah sampean kalau dalam perjalanan ke Pantai dan melihat sebagian kekuasaan Allah, maka ucapkenlah:
        Masya Allah, la quwwata illa billah …atau…Subhanallah walhamdulillah walaa ilaaha illallah wallahu akbar.
        (jangan-jangan sampean hanya melongo melototi perempuan berbikini ketat doang… hehehe… )

        ..bla..bla..bla…
        tak kalah penting, karena membawa misi ketauhidan.

        ____________________________________
        Weleh…weleh, sampean ini benar-benar tidak paham arti dan makna shalawat yah.
        Apa menurut sampean tatacara bertauhid Nabi Ibrahim a.s yang mengikuti Nabi Muhammad s.a.w atau sebaliknya ??????

        (Anak teka juga tahu kalau ritual ibadah haji adalah napak tilas misi ketahidan nabi Ibrahim a.s dan keluarganyah)

        ps:
        Makanyah jangan terlalu banyak baca buku Agus mustajab… jadi nyeleneh tuh cara berpikir sampean !!!

        Suka

      • anto said

        ????? coba diskusinya tetap membahas substansinya. jangan kemana-mana. dan Jangan buru-buru menilai orang berdasarkan asumsi anda. hati-hati. Uraian anda menunjukkan kualitas attitude anda !

        Suka

      • Hehehe… justru sampean diskusi yang kemana-mana tuhh…
        Silahken sampean cek seluruh pertanyaan sayah: BASE ON AL AL QUR’AN… bukan akal-akalnyah Sampean yang berlandasken Buku Agus Mustafarojab… 😀

        Suka

  100. Fikri said

    Saya mengamati dari tulisan Kang Agus, tak ada yang baru dan aneh. Ia ngambilnya dari al Qur’an yang sifatnya global. Kesimpulan dia, emang sebegitu dan belum tuntas karena tidak dilengkapi referensi lainnya yang penting yaitu Hadits Nabi Muhammad SAW. Keliatan menarik karena melawan arus pada pemahaman yang sudah ‘paten’. Ketika ia mengatakan “Akherat Tidak kekal”, emang bener wong yang kekal mah cuma Allah. Ketika ia mengatakan “Tidak ada Siksa Kubur” Emang bener wong al Qur’an tidak bicara siksa kubur.Dan seterusnya. Yang hebat dari kang Agus ini adalah strateginya dalam bisnis buku Islam, Membuat tulisan yang bikin orang kaget dan penasaran, maka akan laku keras. Ia kan punya target 3 bulan harus bisa ngeluarin buku,kalo kita lihat dari sini kan jelas, terasa dipaksakan. Tapi manfaatnya bagus juga sih, biar orang awam jadi cerdas, suruh belajar lagi agama yang selama ini ia terima apa adanya. Sukses buat kang Agus.Cuma ngingatin aja pada sebuah hadits ini:
    من تكلم فى القرآن برأيه فليتبوأ مقعده من النار

    Suka

  101. priandi said

    dalam islam ada banyak hal yang tak diketahui banyak pemeluknya
    maka tugas kita memberikan apa yang seharusnya mereka tahu
    dan ini dapat di laksanakan dengan mempelajari al-qur,an
    lebih dalam dan secara modren.

    Suka

  102. auazanan said

    waktu saya baca dan membuka lembaran buku agus mustafa ttg bersatu dengan Allah….dia bercerita tentang kejadian alam semesta….untung saya masih punya akal sehat… masa ada orang hidup tahun 1900 bisa cerita kejadian alam yang waktunya kita tidak bisa pastikan tanpa didukung oleh nash/keterangan dari dalil… dari mana ya ia dapat cerita itu… akhirnya buku itu saya buang…memang buku ini seperti ilmiah tapi pemahamannya jauh sekali mengikuti pemahaman ahlussunnah…. kenapa banyak orang mengikuti pemahaman agus mustofa…. kalo boleh saya bertanya kepada siapa saja… apakah agus mustofa itu ahli surga yang pemahamannya harus kita ikuti…..tolong jawab dengan jujur…. saya hanya mengikuti pemahaman orang-0rang yg dijamin surga (dijamin kebenarannya)…yaitu para nabi dan rosul dan para sahabat..wasssalam

    Suka

  103. DMHS said

    Salam semuanya,kembali ke konsep energi atau ruh maka energi adalah kekal selama Tuhan berkehendak,setiap aktivitas gerak kita yang semuanya adalah energi yang terekam oleh malaikat di bawanya lalu lalang dari alam dunia menuju ke langit dan turun ke dunia lagi yang mungkin berupa cahaya-cahaya yang berlalu lalang kayak orbs akibat vakum domain pengaruh alam spiritual manusia dan itu disebut dengan karma,berbuat
    baik akan kembali ke kita maupun kebalikannya,itulah makna dari pahala dan siksaan,karena Tuhan menciptakan makhluk adalah di beri ujian maka karma bersifat relatif
    Orb dan vakum domain http://didikm.eu5.org/?p=164

    Suka

  104. mudjiono said

    Bicara azab kubur, sebenarnya harus membahas tentang roh, perjalanan roh setelah mati, penempatan roh, memberikan definisi yang jelas tentang alam kubur dan alam barzakh. Definisi mati harus kita jernihkan. Mati itu keluarnya roh dari jasad, atau jasad itu sendiri sudah habis kemampuannya untuk memancarkan enerji kehidupan. Banyak peluang bagi kita untuk membahas masalah roh selama kita masih hidup. Buku Tidak Ada Azab Kubur dan buku-buku lain pak Agus Mustofa perlu dikritisi. Seperti buku Ternyata Akhirat Tidak Kekal menggunakan landasan teori bigbang berayun (mengembang mengempis) padahal teori tersebut belum pasti kebenarannya. Pak Agus Mustofa dan mungkin kebanyakan ilmuwan terlalu optimis pada kebenaran teori bigbang. Ini berbahaya bila digunakan untuk menjustifikasi kebenaran ayat Al Qur’an.

    Suka

  105. iw4nsaleh said

    Kalau Akhirat dikatagorikan sebagai makhluk atau ciptaan Allah, pastilah tidak akan kekal, yang kekal adalah Yang Maha Kekal, bagaimana mungkin kita yakin pada sebuah kebenaran kalau kita tidak merasakan melalui pengenalan sebuah teori pendekatan keilmuan dengan kecerdasan akal dan kecerdasan jiwa.

    Suka

  106. Arif said

    saya sangat berminat mengikuti kajian dari pak Agus Mustofa

    Suka

  107. muhammad ridwan said

    .
    Azab kubur ada sbgmana adanya nikmat kubur…

    Suka

    • anto said

      azab dulu baru hisab? atau hisab dulu baru azab?

      Suka

      • @Mas Anto
        Bisa sampean jelasken ayat berikut :

        “Janganlah kalian menyangka orang-orang yang gugur di jalan Allah itu telah mati, bahkan mereka itu hidup dan mendapat rezeki di sisi Allah.” (QS 3: 169).

        Rasanya lho, tidak pakai hisab-hisaban tuh… hehehe…

        Suka

      • anto said

        Ya, mereka hidup dan mendapatkan rejeki si sisi Allah. tapi dimana? di surga? atau di mana?. bukankah perbedaan alam/dimensi itu mempunyai relativitas terhadap waktu. Contoh: di alam nyata kita ini, perlu menanti kiamat hingga berjuta-juta tahun lamanya. tapi bagi sebagian kita yang sudah mati, ruhnya tidak perlu menunggu lama untuk sampai dia dibangkitkan kembali ( bersama-sama dengan keseluruhan umat manusia lainnya; sejak bumi lahir sampai kiamat)… wallahualam

        Suka

      • Ya, mereka hidup dan mendapatkan rejeki si sisi Allah. tapi dimana? di surga? atau di mana?
        ________________
        Jujur ajah sayah nggak tahu tuh : D
        Tapi kalau berandai-andai di galaksi lain.. pastinya bertentangan dengan AQ, bahwa manusia itu tadinya MATI-HIDUP lalu MATI-HIDUP … hehehe…

        Pertanyaan sayah apakah mereka itu,menurut sampean bakal mengalami kematian lagi gituh ?! 😦

        Suka

      • anto said

        Pada dasarnya manusia (beserta seluruh alam semesta; termasuk ruang dan waktu) diciptakan dari suatu KETIADAAN. Saat itu yang ada hanya Allah. Kemudian digelarlah sebuah Maha Karya kehidupan alam semesta. Lalu berproseslah sebagaimana yang dijelaskan oleh Al Quran. Pertanyaannya apakah ending dari sebuah Maha Karya ini adalah Surga dan Neraka? Tentu tidak. Endingnya adalah kembali menjadi TIADA; lenyap, fana. Yang ada hanya Allah saja. Disitulah konsep kekalnya Allah. Tidak ada yang kekal selain Allah.

        Suka

      • @Oom Anto
        Dari mana sampean punya kesimpulan bejituh ?! … hehehe…
        Btw… Al Qur’an tidak menjelaskan akan dilenyapkan kembali semua penciptaan Allah. silahken sampean baca dengan seksama konsep kekal versi manusia 😀

        حَنِيفًا berkata
        Agustus 22, 2010 pada 10:16 pm

        😀 😀
        Alhamdulillah, kalau bijituh sayah tidak khawatir mengulas ayat berikut.
        Mengapa kamu kafir kepada Allah, padahal kamu tadinya mati, lalu Allah menghidupkan kamu, kemudian kamu dimatikan dan dihidupkan-Nya kembali, kemudian kepada-Nya-lah kamu dikembalikan? (QS 2:28)

        mati -> hidup -> mati -> hidup (“khaalidiina” fiiha abadaa} secara matematis anggap saja waktu yang tak terhingga (+∞)

        Jika kalau Akhirat tidak kekal (+∞) ?!
        Lalu apakah semua hidup di dunia dongeng 😆

        kata “…kemudian kepada-Nya kamu di kembalikan”, kalimat ini yang sayah maksud “singkat kata kita, surga dan neraka tidak akan berakhir selama Allah kehendaki.”

        Kalau melihat assumsi @Oom Agus mustajab :mrgreen:

        Dengan kata lain, paparnya, “Akhirat itu akan kekal jika langit dan bumi atau alam semesta ini juga kekal. Sehingga kalau suatu ketika alam semesta ini mengalami kehancuran, maka alam akhirat juga bakal mengalami hal yang sama, kehancuran” (hal. 234). Pendapat ini diperkuat dengan kutipan Q.S. 28: Al Qashash: 88

        Allah itu berdiri sendiri, tidak terbatas oleh ruang dan waktu sehingga manusia tidak dapat mendefinisikan apa-apa sebagai ditegasi dalam (QS 112:4), kecuali asma’ul husna.

        Jadi kesimpulan hipotesis Agus Mustofa adalah salah total dan sangat lemah.

        Dengan kata lain, paparnya, “Akhirat itu akan kekal jika langit dan bumi atau alam semesta ini juga kekal. Sehingga kalau suatu ketika alam semesta ini mengalami kehancuran, maka alam akhirat juga bakal mengalami hal yang sama, kehancuran” (hal. 234). Pendapat ini diperkuat dengan kutipan Q.S. 28: Al Qashash: 88

        Kalimat tersebut tidak beda jauh dengan :
        “Akhirat itu Kiamat sebab langit dan bumi mengalami Kiamat”

        Anak teka juga tahu, kalau di Al Qur’an tidak ada satupun yang menyataken alam Akherat bakal kiamat.

        Duh… jangan-jangan @Oom Agus Mustajab, tidak percaya adanya hari kiamat 😦

        Wassalam, Haniifa.

        Sumber:

        Kajian Metodologis Ilmiah dan Tasawuf Ala Agus Mustofa !

        Tambahan buwat @Oom Anto
        Pada (QS 2:28) sangat jelas bahwa ORANG KAFIR (penghuni Neraka) bakal dikembalikan kepada Allah, soal mereka kelak akan menjadi penghuni Syurga itu sayah tidak tahu lho …

        Nah sekarang tolong sampean tunjukan kepada sayah bahwa “Para penghuni syurga akan lenyap” (menurut Al Quran yah… )?!

        Suka

      • anto said

        Saya jadi teringat apa yang diajarkan guru agama ketika saya masih SD; begini, tentang sifat Allah, dikatakan bahwa sifat wajibnya Allah itu Baqo, dan sifat mustahilnya Allah itu Fana. Dan itu berbanding terbalik dengan semua ciptaan Allah; bahwa sifat wajib ciptaan Allah itu Fana dan Sifat Mustahilnya ciptaan Allah itu Baqo. Sangat sederhana. Tapi itu prinsip.Dari sini bisa dilihat bahwa sekalipun umat islam mengaku bertuhankan Allah, tetapi memiliki pemahaman yang beragam. Dan saya termasuk orang yang sangat memahami dan menghormati setiap perbedaan prinsip diantara sesama. Karena apa? Coba dicek QS.2: 269

        Suka

      • Wowww…
        Coba sampean baca artikel ini ..:: Click Me::..
        Selanjutnya sayah mau tahu, perbedaan prinsip yang bijimanah yang bisa ditolelir menurut sudut pandang Islam ?!

        Suka

      • Bijimanah neeh… @Oom Anto ?!
        Menurut sampean dan @Oom Agus mustofa jab bahwa akhirat itu Fana, tapi menurut Al Qur’an akhirat itu Baqo

        وَالْآخِرَةُ خَيْرٌ وَأَبْقَى
        Meskipun kehidupan akhirat itu lebih baik dan KEKAL. (QS Al A’la : 17)

        Nahh… sekarang sayah kembaliken pada sampean soal prinsip aneh bin ajaibun versi Agus mustojab … 😀

        Suka

    • anto said

      Begini maksud pernyataan saya sebelumnya, contohnya, saya berpendapat bahwa alam akhirat itu akan mengalami kehancuran, karena apa? karena alam akhirat itu ciptaan Allah. Dan setiap ciptaan Allah itu pasti Fana. Tetapi saya sangat menghormati pendapat yang menyatakan bahwa alam akhirat itu tidak akan kiamat. Silahkah saja. Kedalaman pemahaman seseorang akan konsep Tuhannya berbeda-beda. Ada yang dogmatis, ada juga yang hasil mengkaji sendiri, atau ada juga yang mengalaminya langsung sendiri, atau ada yang didapat dari hasil berguru dan macam-macam lainnya.

      Suka

      • Bejinih mas, Om atau Bapake… 😀
        Allah itu bersifat Qiyamuhu binafsihi, tahukan sampean artinya !!!
        Nah kalau manusia itu jelas berawal, bahkan usia manusia itu lebih muda dari usia tanah (baca: manusia terbuat dari tanah)… hehehe… bus on the way,… lalu kenapa sampean tidak percaya hukum “kekekalan energi” tapi menyanggah hukum “kekekalan tanah”.

        Jadi tidak perlu beretorika dunk,… coba tunjuken ayatnya bahwa “Akhirat tidak kekal / bakal qiyamat” ?!

        Atau sampean jawab dwulu pertanyaan sayah diatas.

        Tambahan buwat @Oom Anto
        Pada (QS 2:28) sangat jelas bahwa ORANG KAFIR (penghuni Neraka) bakal dikembalikan kepada Allah, soal mereka kelak akan menjadi penghuni Syurga itu sayah tidak tahu lho …

        Nah sekarang tolong sampean tunjukan kepada sayah bahwa “Para penghuni syurga akan lenyap” (menurut Al Quran yah… )?!

        Suka

      • @Oom Anto
        bla..bla…bla….
        Sifat Mustahilnya ciptaan Allah itu Baqo. Sangat sederhana. …
        _______________
        Bisa sampean jelasken ayat berikut
        وَالْآخِرَةُ خَيْرٌ وَأَبْقَى
        Meskipun kehidupan akhirat itu lebih baik dan lebih kekal. (QS Al A’la : 17)

        وَأَبْقَى= Wa al-baqo … eh bwetul nggak seeh 😀

        Suka

      • anto said

        Saya pikir perlu didefinisikan dulu arti dan maksud dari kata “lebih kekal” di QS.87:17 tsb. Apakah berbatas waktu ataukah tidak.
        Atau begini saja deh, apakah anda ingin hidup baqo seperti Allah????? Silahkan saja.
        Kalau saya sih ngga berani tuh….takuut…

        Suka

      • Lho kan sudah sayah jelasken berulang-ulang soal diatas… tahu sampean arti waktu = +∞ ???

        Atau begini saja deh, apakah anda ingin hidup baqo seperti Allah????? Silahkan saja.
        ______________
        sampeann ini pinter tapi keblinger….. lha saya ini punya waktu awal (minimal t0=tgl lahir) jadi mana mungkin setara dengan Baqo yang sampean maksud

        Silahkan saja.
        Kalau saya sih ngga berani tuh….takuut…

        _____________
        Makanyah belajar Alfatihah yang bwetul dunk… tahu sampean
        Allah itu Maha Pengasih. = Rasulullah di QS disebut sebagai peyayang.
        Lha saya juga sekurang-kurangnyah harus kasih sayang sama anak2 dan istri.

        Lha memangnya kalau saya hidup baqo di akhirat lantas harus mengurus bumi dan langit atau menciptakan dari tiada menjadi ada ????????

        Bhua .ha.ha…. dari mana sampean bisa berkesimpulan konyol bejituh ? 😀

        Suka

      • anto said

        Begini, Allah itu adalah suatu entitas yang tidak terbatas. Namun pada hakikatnya, sebenarnya hanya Allah saja yang mampu mendefinisikan secara benar tentang diriNya. Hanya satu itu saja (Allah) yang tak terbatas. Lainnya terbatas. Termasuk surga, neraka, dan semua ciptaan Allah itu terbatas. Terbatas dari segi apa? Terbatas dari segi waktu. terbatas dari segi ruang. terbatas dari segi kehendak. terbatas dari segi informasi. terbatas dari segala-galanya. Jika anda bicara waktu 0,1,2,3 atau bahkan +∞, tetap saja namanya waktu. Waktu diciptakan Allah. Berbatas waktu. Ada endingnya. Itulah yang membedakan antara Allah dan makhluknya. Tidak sulit bagi Allah memberikan hadiah hidup nikmat milyaran tahun. Bagi manusia yang biasa hidup 70 tahun, hadiah milyaran tahun itu dianggap tak terhingga.

        Suka

      • hahaha… 😀
        Lha sampean ini setara dengan Allah atau manusia…. dah jelas kalau satuan waktu itu berjalan linier, walaupun kiamat tiba insya Allah,… varian waktu tetap berjalan sesuai kehendak Allah.
        Kalau “waktu” terhenti atau musnah, nanti malaikat pada protes dunk…
        “Ya Allah, bagaimana kami mencabut nyawa manusia dihari kiamat… kan sudah ending… eh, maksudnya waktu berhenti, jadi kami tidakpunya waktu… … hahaha…. “…. hahaha.. bingung euy… 😀

        Suka

      • anto said

        Tidak ada yang setara dengan Allah. Dari semula justru saya yang selalu mengingatkan bahwa hanya Allah yang kekal; tidak ada yang setara denganNya. Sangat berbeda jauh dari makhlukNya. Surga dan neraka sangat kecil bagiNya. Tapi sangat besar artinya bagi manusia. Sebaik-baiknya kembali bukan kembali ke surga namun kembali kepada Allah. Tapi Saya coba berikan analogi supaya lebih sederhana; lebih mudah dipahami. Pada awal penciptaan alam semesta, Allah tidak langsung menciptakan ‘hardware’nya namun’ software’nya dahulu. ‘Software’ ini berupa hukum-hukum alam; isinya informasi-informasi, dan petunjuk pelaksanaan. Software ini disebut Lauh Mahfuz. ‘Hardware’nya adalah ciptaan Allah yang mengalami proses hukum alam tersebut. Makhluk manusia misalkan, sebelum diciptakan Allah, diciptakan tempatnya (ruangnya) terlebih dahulu. Agar makhluk dapat berproses di dalam ruang tersebut, Allah menciptakan waktu dengan cara ‘mengembangkan’ si ruang tadi. Sampai detik ini, ruang alam semesta terus mengembang dan akan terus mengembang (sampai batas tertentu; ambil contoh sampai 15 milyar tahun, misalkan). Di titik +15 MT inilah seluruh manusia dibangkitkan kembali untuk dihisab; disiapkan untuk menempuh kehidupan yang baru. Di titik ini pula (kehidupan yang baru) ruang dan waktu akan berlaku surut/terbalik. Ruang akan menciut dan waktu berlaku surut. Surga dan neraka ada di masa ini ( di titik +15 MT menuju titik 0 MT) ; dimana di titik 0 MT adalah proses akhir digulungnya alam semesta oleh Allah menjadi TIADA…

        Suka

      • Allah tidak langsung menciptakan ‘hardware’nya namun’ software’nya dahulu. ‘Software’ ini berupa hukum-hukum alam;
        _________________________
        😀 hahaha…. kamu lucu deh 😀
        Bejinih ajah mas, om atau bapake: sampean tanya sama Oom Bill Gate, apa bwetul Windows itu tercipta sebelum komputer PC XT ada… hahaha…. geli sayah

        disiapkan untuk menempuh kehidupan yang baru. Di titik ini pula (kehidupan yang baru) ruang dan waktu akan berlaku surut/terbalik.
        _________________________
        Xixixi…. ruaarrr biasa neeh….
        Jadi ketika waktu surut, maka mayat kakek-nenek akan dihidupken … karena berlaku surut maka usianya menjadi muda belia … lalu menjadi orok dan masuk keperut eyang… hua.ha.ha…. geli tenan sayah

        Suka

      • anto said

        Anda tidak perlu sepakat dengan uraian saya sebelumnya. Maka, tidak jadi soal.

        Suka

      • Lha apa urgensinyah sepakat dengan sampean… yang jelas-jelas jauh dari Al Qur’an dan iptek.

        Contoh :
        Menurut sampean akhirat fana, padahal menurut Al Qur’an akhirat baqo

        Menurut sampean syurga terjadi pengrusakan hingga dimusnahken kembali (mungkin sampean dan Agus Mustofa nyontek Al Bible bahwa di surga ada
        peperangan… hehehe)
        , menurut Al Qur’an syurga itu aman sentosa, makanan melimpah ruah dan luasnya seluas langit dan bumi bahkan disediakan para gadis dan perjaka yang sebaya.

        Menurut sampean ada pengerutan waktu (..hehehe..), menurut iptek waktu berjalan linier.

        bus on the way…. boro-boro mau sepakat, lha membaca uraian2 sampean juga sayah jadi geli….. tenan lho… 😆

        Suka

      • anto said

        Saya pikir akhirat baqo itu berasal dari ijma’ para ulama timur tengah. tapi itupun tak masalah. masih bisa dikaji kembali (reinterpretasi)
        Untuk ‘pengrusakan di surga’ …. dengan jelas saya katakan itu bukan berasal dari pemikiran saya. ( penilaian anda salah).
        Untuk ‘agus..bible’….. Sebaiknya tak perlu tunjuk sana sini.

        Suka

      • @Oom Anto
        Saya pikir akhirat baqo itu berasal dari ijma’ para ulama timur tengah. tapi itupun tak masalah. masih bisa dikaji kembali (reinterpretasi)
        _________________________
        ‘abqa – baqo – baqiya (Bahasa Arab ) artinya kekal, tetap atau utuh alias tidak rusak temakan oleh waktu.
        Allah subhanahu wa ta’ala berfirman dalam surah Al A’la ayat 17

        وَالْآخِرَةُ خَيْرٌ وَأَبْقَى
        Meskipun kehidupan akhirat itu SANGAT (lebih) baik dan KEKAL

        Jadi sampean tidak usah mikir kemana-mana, baca ajah Al Qur’an yang bwetul…. atau menurut ilmu waktu surut sampean ULAMA TIMUR TENGAH belajar al qur’an dan beberapa tahun kemudian Nabi Muhammad s.a.w lahir sebelum Al Qur’an ada… .:D lucu nian…. hehehe….

        Untuk ‘pengrusakan di surga’ …. dengan jelas saya katakan itu bukan berasal dari pemikiran saya. ( penilaian anda salah).
        _________________________
        fana-yafna (Bahasa Arab) artinya hilang, hancur atau lapuk total.

        Jadi sampean ngerti nggak apa yang SAMPEAN SENDIRI BICARAKEN !!!!

        Untuk ‘agus..bible’….. Sebaiknya tak perlu tunjuk sana sini.
        _________________________
        Lha sampean sendiri kok tunjuk ulama sana – sini … apa nggak malu sampean 😦

        Suka

      • anto said

        Surga dan Neraka itu kekalnya adalah sekekal langit dan bumi. Jika langit dan bumi digulung maka……
        Tiap-tiap sesuatu itu pasti binasa kecuali ‘Wajah-Nya….
        Silahkan anda menyimpulkannya sendiri.
        Terimakasih banyak buat masukannya yang sangat berharga. Semua uraian anda sudah menjadi bekal buat saya dan juga para pembaca lainnya.

        Suka

      • Surga dan Neraka itu kekalnya adalah sekekal langit dan bumi. Jika langit dan bumi digulung maka……
        ___________________________
        Syurga dan Neraka PASTI TIDAK BERADA DI LANGIT DAN BUMI, then…
        Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:
        “Dan mereka meminta kepadamu agar azab itu disegerakan, padahal Allah sekali-kali tidak akan menyalahi janji-Nya. Sesungguhnya sehari di sisi Tuhanmu adalah seperti seribu tahun menurut perhitunganmu” (QS Al-Hajj : 47)


        Manusia yang di azab berarti berada di Neraka yang sehari setara dengan 365.000 hari di bumi tempat sampean berpijak…
        Bus on tthe way…..

        Kesimpulan:
        SEKALI LAGI SAMPEAN SALAH TOTAL… 😀 😆

        Suka

      • anto said

        Di bumi itulah kita hidup, di bumi itu kita mati, dan di bumi itu pula kita dibangkitkan….bisa anda jelaskan juga?

        Suka

      • Di Jakarta sampean dilahirken, Di jakarta sampean Kawin dan di Jakarta sampean stroke…. lalu, kalau sampean dibawa ke Bandung … apa sampean perlu kawin lagi / lahir lagi… 😀

        Waduh…. bahasa Al Qur’an itu sangat simple, mudah dan enak dibaca… mbo jangan sampean persulit atuh euy….

        Tahu maksudnyah…?!
        ( (jadi tambah geli neeh…duh mohon maaf yah… !!!)

        Pertanyaan buwat sampean:
        Nabi Adam a.s turun dari syurga ke bumi menurut sampean apa musti diciptakan lagi ?!

        (atau jangan-jangan menurut sampean dan Agus Mustofa rojab… mau ke surga kek, atau mau ke neraka kek… semua dibawa sebagai mayat.. xixixi… )

        Suka

      • anto said

        Yang ingin saya katakan bahwa surga dan neraka sudah ada saat ini dan berada di langit dan bumi ini, hanya saja lain dimensi. Untuk melihat surga kita perlu masuk ke dimensi yang lebih tinggi kelangit ketujuh (tanpa harus bergerak dari tempat kita berpijak). Contohnya Mi’raj nya Rasulullah; beliau mengalami peristiwa lintas dimensi melihat surga. Langit pertama dilingkupi oleh langit kedua, langit kedua dilingkupi oleh langit ketiga.. demikian seterusnya sampai langit ketujuh yang melingkupi keseluruhan langit ke 1 s/d 6.Dan antar langit memiliki perbandingan waktu yang berbeda-beda. Maka sangat wajar apabila dikatakan 1 hari dilangit ketujuh setara dengan 1000 tahun di langit pertama (umpamanya). Namun secara posisi, tetap dititik yang sama. maka jika dikatakan: Di bumi itulah kita hidup, di bumi itu kita mati, dan di bumi itu pula kita dibangkitkan. Itu benar secara posisi, namun berlainan dimensi. Ketika hidup: posisinya A dimensinya X. Ketika mati: posisinya A dimensinya Y dan Ketika dibangkitkan: posisinya A dimensinya Z. Jelas sekali, baik bumi maupun surga berada didalam suatu ruang dan waktu. Yang pada batas waktu tertentu akan digulung oleh Allah. Tiap-tiap sesuatu itu pasti binasa kecuali ‘Wajah-Nya….

        Suka

      • 😀 hehehe… emangnya menurut sampean neraka itu cuma satu (dasar ahlul kitab bible … ) ?!
        Coba sampean baca link dibawah ini:,

        Malaikat-malaikat dan Jibril naik (menghadap) kepada Tuhan dalam sehari yang kadarnya limapuluh ribu tahun. (QS 70:4)

        bla..bla…bla…
        “Kekekalan” versi bumi 1 hari setara dengan “kekekalan” versi neraka 12.7750.000 hari….

        *** INGAT INI BARU VERSI KEKEKALAN NERAKA ***

        Ps:
        Kalau Kekekalan syurga sampean tanya sendiri sama Allah.

        Suka

      • rubibro@gmail.com said

        @Saudarai Anton
        Sepertinya saudara senang dengan kalimat “Tiap-tiap sesuatu itu pasti binasa kecuali ‘Wajah-Nya….”… disisi lain Saudara mengakui bahwa Allah itu tidak terbatasi oleh ruang dan waktu.
        Supaya tidak kontradiksi dengan statment sendiri maka sebaiknya saudarai tulis “Wajah-Nya Yesus ” :mrgreen:

        Suka

      • anto said

        Nah, kan. lagi lagi salah menilai…. siapa yang bilang neraka itu cuma satu? lalu apa hubungannya dengan bible?…ga ada hubungannya. Sumber saya cuma 1 yaitu Al-Quran.
        Teknik saya dalam mempelajari sesuatu itu begini…misalkan kita akan mempelajari kiamat, maka dikumpulkanlah seluruh ayat Al Quran yang berkaitan dengan kiamat. baik itu yang terkait langsung; eksplisit, dan juga yang terkait tidak langsung; implisit. Ditambahkan juga beberapa hadist; jika ada. Lalu masing-masing ayat tersebut dipahami konteksnya: apa, dimana, kapan, bagaimana, mengapa. Maksimalkan otak dan bersihkan hati..insyaAllah…berhasil mendapatkan gambaran besarnya dari topik yg dipelajari….begitu.

        Suka

      • 😀
        Ooh… bejituh yah…..
        Ini menurut sampean sendiri lho.
        Langit ada 7 Lapis… lalu neraka ada 7 juga dan menurut sampean 1 langit dalam tanda kutip 1 tipe neraka.

        Lha lalu, langit untuk Syurga bijimanah DIMENSINYA… hehehe….

        Jadi siyapa neeh yang super duper keliru 😀

        Suka

      • @Mas Anto
        Mari kita kupas satu ayat dwulu dehhh… sebelum sampean ngelantur kemana-mana. 😀

        Malaikat-malaikat dan Jibril naik (menghadap) kepada Tuhan dalam sehari yang kadarnya limapuluh ribu tahun. (QS 70:4)

        Menurut beberapa “hadits” 😀 40 thn sebelum kiamat… datanglah bla..bla..bla…. singkat kata banyak manusia beriman ahlul syurga wafat 40 tahun sebelum kiamat tiba.
        Sekarang mari kita hitung.menurut ayat diatas.

        40/50.000 = 0.0008 hari.
        1 hari = 24 jam x 60 menit x 60 detik.
        dus,,,,
        8.6400 x 0.0008 = 69,12 detik atau kira-kira 1 menit.

        Bisa sampean jelasken :

        Benarkah Allah, akan memberikan kesepatan hidup di syurga hanya 1 menit saja ?!

        Ditunggu lho jawabanyah…. hehehe…

        Suka

  108. Ahmad Fauzi Pandaan said

    Assalamu’alaikum
    Allahu Akbar,Syukur Alhamdulillah aku panjatkan ke Hadirat Allah SWT. Sholawat salam keharibaan Rosul SAW.
    memang benar begitulah ajaran Sufi. yang kadang-kandang akal kita belum dapat bisa menerima bahkan secara syariat pun ndak bisa. Ust. Agus Mustofa sah sah saja membuat judul tersebut. saya hanya bisa berpesan kepada Komentator, Lihat dan pahami yang TERSIRAT. memang benar ada sebagian org itu yg tidak ada siksa kubur, tahu kenapa? karena disitu ada suatu pembelaan entah dari amal kebaikannya atau kah dari Guru Mursidnya atau kadang kadang ada suatu riwayat mengatakan org tidak di siksa lantaran dibacakan Talqin mayit, lantaran sudah di talqin dan malaikat nakir berkata “Ayo kita kembali ke Ilahi Robbi” “kenapa? Tanya malaikat Mungkar, “ngapain kita tanya wong sudah di kasi bocoran” ituloh salah satu yang tersirat yang kadang kadang dianggap sebagian orang adalah Bid’ah. Subhanalloh
    Mudah mudahan Kita di kumpulkan oleh Allah SWT. bersama Gol orang orang Sholeh, Amin
    Salam

    Suka

  109. m. fauzi irianto said

    sy selalu tertarik pada buku agus mustopa,berarti saya juga tertarik dengan cara berpikirnya.inti dari tangggapan pada bukunya adalah bahwasaanya ketertarikan karna cara pengungkapan informasi benar-banar dikatakan ilmiah dan mudah dimengerti serta membuat hati pembaca dibuat kawatir,penasaran dan membuat hati ingin kembali ingat pada Alloh.

    Suka

    • anto said

      Proporsional dalam memandang sesuatu jauh lebih bijak. Dibalik kelebihan, pasti ada kekurangan. Maklum, namanya juga manusia. Namun tetaplah semangat dalam membaca ayat-ayat Allah yang terhampar luas ini. Lanjutkan !!

      Suka

    • @Mas M. Fauzi Irianto
      Apanya yang ilmiah dari buku-buku Agus Mustofa !!!.
      Coba sampean tanya sama pengagum berat @Oom Agus Mustofa rojab,… “Bagaimana nasib orang-orang yang wafat saat hari kiamat tiba ?!

      (hehehe… katanya lho, mereka berubah menjadi “wajah-Nya satria baja hitam”, sebab syurga dan nerakapun turut kiamat… hahaha… lucu juga neeh, buku si Agus Mustofa ini. 😀 )

      Suka

  110. inilah akibat org yg mngartikan hadist dn alqur’an hanya saqmpe di tenggorokannya,belajar dulu pada org yg lebih tau,

    Suka

  111. ahmad said

    bukunya Pak Agus cuma menarik perhatian lewat judul2nya…

    Suka

  112. Anonim said

    sesama umat islam tidak boleh mengklaim dirinya paling benar

    Suka

  113. HambaALLAH said

    Ass…wr…wb…
    Kebenaran hanya milik ALLAH…
    Berbeda analisa adalah hal yg wajar karena bukti nyata kebesaran ALLAH yang telah memberikan AKAL, tapi jangan mengorbankan keyakinan tentang ISLAM kita…, kalau manusia benar mengapa sang pencipta menurunkan Al Qur’an…yg terpenting semua umat islam adalah bersaudara….mari kita terapkan dalam kehidupan keseharian agar kita lebih bermanfaat buat orang lain, dan bangsa ini….wassalam…

    Suka

  114. shodu said

    Saya hanya mengkritisi ” Sebaiknya dalam setiap penulisan buku berorentasi pada pemahaman umat dengan semudah – mudahnya’, sebab Allah SWT memberikan kecerdasan yang beda2 bagi umatnya sesuai yg dikehendaki . mohon maaf ini hanya kiasan / kira2 begitu sebab kebenaran hanya milik Allah dan utusanya . sekali lagi mohon maaf saya hanya sedih dengan umat yang beragama tauhid ini bangga dengan perbedaan yg dimiliki dan celakanya merasa paling murni paling benar dll.

    Suka

    • anto said

      Umat Islam sekarang semakin terpuruk, karena hanya sebagian kecil umat yang rajin berpikir dan menggali ilmu Allah, sementara sebagian besar umat ini malas berpikir (merasa cukup dengan cerita-cerita takhayul dan dogma-dogma yang diajarkan di masa kecilnya tentang Islam)

      Suka

  115. Nurul Huda said

    Saya pernah membaca salah satu Buku Agus Mustafa ” Ternyata Adam Dilahirkan” tidak jauh beda dengan buku “Tak ada Ajab Kubur” saya merasa itu adalah buah pemikiran yg logis karena kita adalah makhluk yg awam tinggal kita aja yg menyingkapinya sapai dimana Keimanan Kita dan menggali lebih dalam lagi tentang islam. hal yang sama juga dilakukan Ibnu Arabi dalam Kitabnya “Fushush Al-Hikam” ( Selain Kitab Al- Hikam ) jg masih berbeda pemahaman karena kitab tersebut di turunkan melalui Mimpi Beliau yang bertemu dengan Rasullullah saw pada sepuluh akhir bulan Muharam tahun 627 Hijriah Damaskus dalam mimpi tersebut Nabi berkata kepada Ibnu Arabi ” ini kitab Fushush al-hikam, ambilah dan sebarkanlah kepada manusia supaya mereka bisa memperoleh manfaat dari kitab ini” (buku cari aja di Google ) kuncinya “beribadahlah sesuai tuntunan tuntunan Nabi Muhammad SAW” kalo urusan dunia Nabi menyerahkan sepenuhnya kepada kita umatnya tapi, kalo urusan ibadah Nabilah yang lebih tau,..mudah mudahan kita mendapatkan syafaatnya ……amin…

    Suka

  116. ceng elim said

    kami masih dalam pemikiran ustd agus dapat kami terima, karna qur an hudan .lanjutkan pembahasannya. yang diminta saya bagaimana dengan wama holatu zina wainsa ilaliabudu.jadi yang jadi pertanyaan saya ibadahnya zin seperti apa? tolong penjelasannya.

    Suka

  117. muhammad said

    ini yang dibilang rosululloh dajal2 diakhir jaman sudah bermunculan, buku ini sesat dan menyesatkan.

    Suka

  118. all mukmin said

    kalo kalian tidak percaya,,,,Allah swt menciptakan segala 2…berati kalian islam ktp…

    Suka

  119. all mukmin said

    sebelum ada yg tersurat di mungka bumi ini….apa yg ada duluan…kalo anda2 tau jawbanya,,,berati anda udah,,mempergunakan pikiran anda,,melebihi dari prof doktor…jangan mengaku ngaku tasawuf,kelak nanti kta pasti ktemu,,kalo udah waktunya”’

    Suka

  120. @Oom Anto
    Masihkah sampean sependapat dan sepemikiran dengan @Oom Agus Musthofa nyeleneh… hehehe..

    anto berkata
    Juni 1, 2012 pada 4:05 pm

    Surga dan Neraka itu kekalnya adalah sekekal langit dan bumi 😀 . Jika langit dan bumi digulung maka……
    Tiap-tiap sesuatu itu pasti binasa kecuali ‘Wajah-Nya….
    Silahkan anda menyimpulkannya sendiri.
    Terimakasih banyak buat masukannya yang sangat berharga. Semua uraian anda sudah menjadi bekal buat saya dan juga para pembaca lainnya.

    Saya tidak mau membahas tampa dasar mis. soal kekelan syurga, tapi mari kita bahas betulkah neraka itu “sekekal” bumi dan langit.

    Pertama-tama, sampean harus ingat bahwa dalam Agama Islam jumlah dan macam neraka banyak (silahken sampean cari sendiri… hehehe…), nah sekarang mari kita bahas ayat-ayat Al Qur’an yang berkorelasi dengan soal waktu alam baqa dan bumi, yang lucunya ini dijadiken bahan ketawa-ketiwi kaum kafirun.

    Dan mereka meminta kepadamu agar azab itu disegerakan, padahal Allah sekali-kali tidak akan menyalahi janji-Nya. Sesungguhnya sehari disisi Tuhanmu adalah seperti seribu menurut perhitunganmu. (QS 22:47)

    Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepadaNya dalam satu hari yang kadarnya adalah seribu tahun menurut perhitunganmu (QS 32:5)

    Malaikat-malaikat dan Jibril naik (menghadap) kepada Tuhan dalam sehari yang kadarnya limapuluh ribu tahun. (QS 70:4)

    Menurut pendapat para kafirun terdapat ketidak konsistenan numerik lagi. Apakah satu harinya Allah sama dengan 1000 tahun manusia ( QS 22:47 da QS 32:5), atau 50.000 tahun manusia (QS 70:4) ?! 😀
    Pendapat ini tentu sama sampean dan Ustazah Agus Mustarojab tentu tidak bisa dijawab, soalnya berasumsi NERAKA itu cuma satu sajah…. tulll ngak seeeh ?!

    Jadi maksudnyah bejinih lho….. jika sampean dan Oom Agus Musthofa lulus teka, maka akan menjawab:… lho itukan bisa berupa BARISAN atau DERET HITUNG NEREKA. dengan suku ke-1=1000 dan suku ke-2=50.000.

    Jika sayah asumsiken tingkat Neraka ke 7 adalah : 7 x 365 x 50.000 => 127750000 hari.

    Bus on the way….
    “Kekekalan” versi bumi 1 hari setara dengan 12.7750.000 hari….

    *** INGAT INI BARU VERSI KEKEKALAN NERAKA ***

    Jadi kesimpulan Sampean dan Ustad Agus Musthofa bahwa : “Neraka itu kekalnya adalah sekekal langit dan bumi” bahwa mpunya duwit 1 perak tiada bedanya dengan punya duwit dua belas juta rupiah … anak teka juga ketawa atuh euy…..

    Suka

    • Ralat:
      Jika sayah asumsiken tingkat Neraka ke 7 adalah : 7 x 365 x 50.000 => 127.750.000 hari.

      Jadi kesimpulan:
      Menurut sampean dan Ustad Agus Musthofa bahwa : “Neraka itu kekalnya adalah sekekal langit dan bumi” => mpunya duwit SATU rupiah tiada bedanya dengan punya duwit SERATUS DUWA PULUH TUJUH JUTA rupiah … Orok juga ketawa atuh euy….. 😀

      Suka

    • anto said

      Sah-sah saja anda berpendapat seperti itu. mengenai surga, itu banyak area nya; ada kelas-kelasnya, penghuninya pun beda beda. Tapi lain waktu kita bahas. OK.

      Suka

      • Bilang ajah sampean kebingungan… soalnya jumlah langit ada 7 padahal jumlah akhirat (7 Neraka + 7 Syurga)… hehehe…
        Bus on the way…
        Kekal disebut ‘abadan untuk urusan neraka
        Kekal disebut baqo untuk urusan syurga.

        Kesimpulan :
        1. Menurut sampean dan @Oom Agus Mustofa rojab….. mau abadan atau baqo artinya kekal titik… hehehe….

        2. Menurut sampean dan @mbah Agus Mutofa … karena langitnya cuma ada 7 maka pintu neraka=pintu syurga…. pokoke biyar pas tujuh hehehe… 😀

        Islam apaan tuih !!!!

        Suka

      • @Oom Anto
        Surga dan Neraka itu kekalnya adalah sekekal langit dan bumi . Jika langit dan bumi digulung maka……
        Tiap-tiap sesuatu itu pasti binasa kecuali ‘Wajah-Nya….

        ____________________________
        Tolong jelasken sama sampean,… kemana orang-orang dibawah ini, karena munurut sampean syurga dan nerakapun binasa… hehehe..

        “Hai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu Sesungguhnya goncangan hari kiamat itu adalah suatu kejadian yang sangat dahsyat. (Ingatlah) pada hari (ketika) kalian melihat kegoncangan itu, lalailah semua wanita yang menyusui anaknya dari anak yang disusuinya dan wanita yang hamil gugur kandungannya, kamu lihat manusia dalam keadaan mabuk, padahal Sebenarnya mereka tidak mabuk, akan tetapi adzab Allah itu sangat sangat keras” (QS Al Hajj:1-2)

        Kemana perginya, Ibu yang keguguran dan manusia-manusia yang sempoyongan () ?!

        (ingat syurga dan neraka sudai gulung menurut sampean … hehehe…. jangan-jangan menurut sampean dan Bapake Agus Mustofa… mereka berubah menjadi “Wajah-Nya…. hahaha… wajah apaan tuh ?! 😀 )

        Tolong jawab yah, Hai Ahlul Kitab !!!

        Suka

  121. @Kang Agorsiloku
    Wahh… sayah banyak nyampah neeh, 😀 , sebetulnya karena merasa tergelitik saja oleh pertanyaan @Oom Anto yang sangat sombong dan takabur.
    “azab dulu baru hisab? atau hisab dulu baru azab?
    Pertanyaan tersebut seharusnya tidak akan muncul jika beliau (@Oom Anto) dan Agus Mustofa mengaji dan mengkaji ayat berikut:
    وَلَوْ تَرَى إِذِ الظَّالِمُونَ فِي غَمَرَاتِ الْمَوْتِ وَالْمَلآئِكَةُ بَاسِطُواْ أَيْدِيهِمْ أَخْرِجُواْ أَنفُسَكُمُ الْيَوْمَ تُجْزَوْنَ عَذَابَ الْهُونِ بِمَا كُنتُمْ تَقُولُونَ عَلَى اللّهِ غَيْرَ الْحَقِّ وَكُنتُمْ عَنْ آيَاتِهِ تَسْتَكْبِرُونَ

    “Alangkah dahsyatnya sekiranya kamu melihat di waktu orang-orang yang zalim berada dalam tekanan sakratul maut, sedang para malaikat memukul dengan tangannya, (sambil berkata): “Keluarkanlah nyawamu” Di hari ini kamu dibalas dengan siksa yang sangat menghinakan, karena kamu selalu mengatakan terhadap Allah (perkataan) yang tidak benar dan (karena) kamu selalu menyombongkan diri terhadap ayat-ayatNya.” (QS. Al An’am: 93)

    Jelas bahwa si kafirun mengalami siksaan yang berkesinambungan, dan untuk memahami ayat tersebut maka saya analogiken. “Seandainya @Oom Anto mengalami SAKIT gigi yang sangat luar biasa hingga pinsan (klenger) selama satu jam, manakala beliau siuman sudah barang tentu tetap merasakan SAKIT dan absolute tidak mengetahui berapa lama syaraf giginya tidak bekerja”… singkat kata: seolah-olah beliau mengalami SAKIT tak henti-henti.
    Alangkah bodohnya kalau kita percaya bahwa @Oom Anto mimpi giginya dimakan ulat selama klenger (pinsan)… hehehe… 😀 (teror mental ala Agus Musthofa ajaibun… 😆 )

    Salam hangat selalu.

    Suka

  122. @All
    Coba baca dengan seksama post dari Prof. Anto Msc… hehehe… 😀

    anto berkata
    Juni 1, 2012 pada 2:23 am

    Bla..bla..bla…
    Sampai detik ini, ruang alam semesta terus mengembang dan akan terus mengembang (sampai batas tertentu; ambil contoh sampai 15 milyar tahun, misalkan). Di titik +15 MT inilah seluruh manusia dibangkitkan kembali untuk dihisab; disiapkan untuk menempuh kehidupan yang baru. Di titik ini pula (kehidupan yang baru) ruang dan waktu akan berlaku surut/terbalik. Ruang akan menciut dan waktu berlaku surut. Surga dan neraka ada di masa ini ( di titik +15 MT menuju titik 0 MT) ; dimana di titik 0 MT adalah proses akhir digulungnya alam semesta oleh Allah menjadi TIADA…

    Sekarang tahun 2012, artinya alam raya masih mengembang menuju titik maximum… singkat kata syurga dan neraka belum tercipta./ TIDAK ADA (titik 0 menuju +15 MT)

    anto berkata
    Juni 1, 2012 pada 9:47 pm

    Yang ingin saya katakan bahwa surga dan neraka sudah ada saat ini 😛 dan berada di langit dan bumi ini, hanya saja lain dimensi. Untuk melihat surga kita perlu masuk ke dimensi yang lebih tinggi kelangit ketujuh (tanpa harus bergerak dari tempat kita berpijak). Contohnya Mi’raj nya Rasulullah;
    Bla…bla…bla..

    Abrakadabra tahun 2012 SUDAH ADA syurga dan neraka… padahal menurut beliau dan bukti-bukti ilmiah alam jagad raya masih dalam proses mengembang ….

    Ruarrrr biasa… !!!.
    Alkitab Bible say: Bumi Datar… eh, bulat ding,… eh salah lagi, langit yang datar karena dibentangkan seperti kain… hahaha… dasar ahlul kitab. 😀

    Suka

    • Rubon said

      @Saudara Anto
      Bila ada dua pelari A dan B berlomba menempuh jarak 10 km, waktu tempuh si A dua jam, sedangkan B hanya satu jam artinya kecepatan si B lebih cepat dari si A namun kedua-duanya masih memerlukan waktu.
      Sehari disisi Allah setara dengan 1000 tahun menurut perhitunganmu” penafsirang ayat tersebut menghasilkan 2 asumsi, namun keduanya masih memerlukan waktu sebagaimana contoh diatas.

      Pertama:
      Postulat Relativitas Einstein dimana ruang dan waktu jadi lebih pendek dalam kondisi tertentu, namun sekali lagi beliau SAMA SEKALI TIDAK MENGATAKAN RUANG DAN WAKTU MENYUSUT..

      Kedua:
      Apakah tidak terpikir oleh saudara, seandainya BUMI SYURGA itu 1000x lebih besar dari bumi yang kita pijak ini. :mrgreen:

      Tapi apapun itu, saya menunggu postulat anda yang sudah barang tentu melebihi fisikawan dunia saat ini.

      Suka

  123. Anonim said

    aku harapkan kepada usts untuk menggunakan hadist yang memiliki prawi yang jelas, jangan membikin kita pusing dalam membaca karya anda..
    Sifat orang yang berlilmu tinggi adalah merendahkan hari kepada manusia dan takut kepada Tuhan.

    Suka

  124. HENVEL said

    ass….wr…..wb kang agorsiloku. numpang nimbrung nih, kelihatannya asik juga perdebatan saudara2 kita tentang azab kubur. benarkah ada orang di azab dalam kubur? kayaknya nggak tuh, ane rasa itu hanyalah sebuah dongeng yang digadang-gadangkan saja. karna banyak sekali ayat2 ALLAH yang ditabrak oleh pendapat2 seputar azab kubur ini, mari kita berfikir jernih dan kita telusuri firman ALLAH mengenai hal ini, ohya sebelumnya kenalkan ane henvel arang yang haus akan ilmu

    Suka

  125. HENVEL said

    mas anto apa alasan anda yang mengatakan alam semesta ini mengembang dan semakin mengembang. apapun yang kita berikan suatu pendapat haruslah memakai firman ALLAH, itu pendapat mas anto sendiri, dan yang saya tanyakan surat dan ayat berapa mengenai alam semesta ini mengembang? dan buat mas hanifa tolak ukur apa yang ALLAh pergunakan tentang 1000 tahun dan 50000 tahun. mari kita bahas firman ALLAH secara logis bersama2

    Suka

  126. HENVEL said

    ass wr…wb ,numpang nimbrung nih mas agorsiloku. mau nanya sama mas anto yang santun. menurut mas alam semesta ini semakin mengembang, dasar apa mas mengatakan seperti itu? bukankah mas berpendapat bahwa setiap penganalisaan harus berdasarkan firman ALLAH. waduh saya sangat senang sekali mendengarnya. pada ayat dan surat apa menegatakan bahwa alam semesta ini semakin mengembang

    Suka

    • agorsiloku said

      Wa ‘alaikum salam Wr. Wb Mas Henvel,
      Firman Allan mengenai pernyataan bahwa alam semesta mengembang, yang agor tahu antara lain :
      “Tidakkah tahu orang-orang kafir itu bahwa sesungguhnya langit dan bumi berasal dari satu kesatuan kemudian Kami pisahkan.” (Q.S.21:20)
      “Dan langit Kami bangun dengan kekuasaan Kami. Sungguh Kami kuasa meluaskannya.” (Q.S. 51:47)
      Ada “sedikit” perbedaan antara pemahaman tafsir AQ di masa lalu dan kini, ketika ilmu pengetahuan berkembang. Beberapa terjemahan AQ 51:47 dengan penerjemahan “Dan langit itu Kami bangun dengan kekuasaan (Kami) dan sesungguhnya Kami benar-benar berkuasa.” (Q.S. 51:47). Terjemahan Inggris : “And it is We who have constructed the heaven with might, and verily, it is We who are steadily expanding it.” (Q.S. 51:47) dan beberapa penerjemahan bahasa lain dari kata “mûsi’ûn” dalam beberapa pemahaman yang berbeda.

      Hal sejenis seperti pada ayat QS 31:10, kata tiang dipahami di masa lalu dengan pengetahuan setelah mengenali hukum-hukum gravitasi menjadikan kita lebih memahami AQ dari sudut pandang ilmu dan pengetahuan, bukan semata dari sudut pandang keahlian bahasa saja. Tentunya, keduanya kemudian akan saling melengkapi.
      Karenanya, dalam pengertian yang dapat agor pahami : QS 38:87 : Al Quran ini tidak lain hanyalah peringatan bagi semesta alam. 38:88 : Dan sesungguhnya kamu akan mengetahui berita Al Quran setelah beberapa waktu lagi. memperjelas pemahaman bahwa beberapa waktu lagi yang dimaksud, bukan hanya merujuk kepada akhirat, tetapi juga kepada pemahaman setelah ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang. Boleh jadi pula pemahaman yang lebih jelas dan jernih akan kita temui pula sejalan dengan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan. Subhanallah, betapa ilmu Allah adalah khasanah tanpa batas dan kita sebagai mahluk berakal, tertatih untuk memahami kalamNya.
      Wallahu a’lam

      Suka

  127. […] setidak-tidaknya menanti respon/tanggapan dari sayah… Bagi rekan-rekan, silahken baca artikel @Kang Agorsiloku dan @Kang Ariclaud dimana kedua artikel tersebut mengulas tentang “Ternyata Akhirat Tidak […]

    Suka

  128. HENVEL said

    oke mas agor trims saya akan jawab di postingnya mas hanifa DEBAT TERBUKA DENGAN AGUS MUSTOFA, BIAR fokus kesatu posting, kita kumpul disitu. karna agus mustofa pun sepakat dengan mengembangnya alam semesta, setuju dengan pendapat EDWIN HUBLE, dan banyak ulama Islam yang mengamini

    Suka

  129. HENVEL said

    kalau saya simak pendapat kang hanifa dan mas aanto, saya jadi geli sendiri. kang hanifa mah asal ngejablak aja tanpa tau yang mana itu surga dan yang mana neraka dan apa itu langit pokoknya orang salah dia sendiri yang benar hehehe apanya yang mau diazab dikubur kalau semuanya hancur, dan enak tuh firaun, mao tse tung dan lainnya yang tidak dikubur, dan juga yang dibakar jasadnya, dan sejak kapan sih adanya azab kubur ini? apa sejak kuda gigit kue gemblong? coba ulaangi lagi membahas QS 2/28. dan 40/11 sebelum menjurus kepada ayat lain, di ayat itu dikatakan kita ini mati 2 X dan hidup 2X, jadi mati dulu, nah pada waktu mati pertama pada tau nggak, sudah pasti ndak, kemudian hidup, terus mati lagi, baru nanti hidup selama2nya untuk mempertanggung jawaban perbuatan kita, kalau orang dikubur hidup berarti kita 3X hidup 3X mati, wah wah wah, yang benar Alquran apa ente yang mengakui azab kubur ada, nanti disambung

    Suka

    • agorsiloku said

      Butuh ketenangan membaca postingan dan komentar Mas Haniifa, karena kerap bercampur dengan area keluasan berpikir dan noktah-noktah kata yang aneh-aneh. Saya banyak belajar dari Beliau hal-hal yang sangat prinsipil dalam memahami AQ.

      Suka

      • @Kang Agorsiloku
        Coba perhatiken si Ahlul Kitab berotak kedelei sebesar keledai… xixixi… mencoba menfitnah sayah, dengan senjata pamungkas fallacy sistem ajaran sang Pendeta

        di ayat itu dikatakan kita ini mati 2 X dan hidup 2X, jadi mati dulu, nah pada waktu mati pertama pada tau nggak, sudah pasti ndak, kemudian hidup 😀 , terus mati lagi, baru nanti hidup selama2nya untuk mempertanggung jawaban perbuatan kita, kalau orang dikubur hidup berarti kita 3X hidup 3X mati, wah wah wah, yang benar Alquran apa ente yang mengakui azab kubur ada, nanti disambung
        ___________________________
        Kalau Nabi Isa Al Masih bisa bicara sewaktu dalam buaian Maryam, maka @Oom Henvel lebih hebat lagi sebab waktu dia hidup diperut ibunya sudah berenang dan berbidato ketika Bapke menengok si @Oom Henvel… hahaha 😀

        di ayat itu dikatakan kita ini mati 2 X dan hidup 2X, jadi mati dulu, nah pada waktu mati pertama pada tau nggak, sudah pasti ndak, kemudian hidup 😀 , terus mati lagi, baru nanti hidup selama2nya untuk mempertanggung jawaban perbuatan kita, kalau orang dikubur hidup berarti kita 3X hidup 3X mati, wah wah wah, yang benar Alquran apa ente yang mengakui azab kubur ada, nanti disambung
        ______________________
        😀 bhuwa.ha.ha… mosok orang mati dikubur hidup, janganken orang mati… lha wong hidup ajah kalau dikubur yo modiar atuh… hahaha… aya-aya wae….
        masih ngawur bro… makanyah baca yang bwetul ini: http://www.answers.com/topic/death
        Jutaan orang mati karena didilaut, jutaan orang mati karena tsunami, jutaan orang mati karena dibakar…di India banyak mayat sengaja dimakan oleh burung bangkai…. lha konsep “‘alam kubur” sampean itu bijimana ?!

        kalau orang dikubur hidup berarti kita 3X hidup 3X mati
        _______________________
        Oh la.la… sayah baru ngeuh, hidup (cacing) – mati (tanah) – hidup (manusia) – mati (tanah) – hidup (dewa)… 😛

        Coba baca post sayah diatas

        حَنِيفًا berkata
        Agustus 22, 2010 pada 10:16 pm
        :bla..bla..bla…
        mati -> hidup -> mati -> hidup (“khaalidiina” fiiha abadaa} secara matematis anggap saja waktu yang tak terhingga (+∞)

        Jika kalau Akhirat tidak kekal (+∞) ?!
        Lalu apakah semua hidup di dunia dongeng 😆

        Hayoi ngoceh lagi sampean, biyar semakin jelas ujud asli mu… hehehe

        Suka

      • agorsiloku said

        Kang Haniifa, saya lagi menyimak semua isi perkuliahan ini. Hampir masuk ke bagia postingan ini dan postingan terakhir yang saya buat : Duluan mana azab dulu baru dihisab…. Sepertinya saya harus mengurut lagi semua diskusi bernas ini untuk mendapatkan resumenya…. Ini brainstorming yang mengasikkan untuk disimak…..

        Suka

      • @Kang Agorsiloku
        Syukur alhamdulillah,…
        Sekurang-kurangnya saya punya teman yang sepemikiran, and Insya Allah sayah tidak meragukan @Kang Agor sedikitpun.

        Suka

    • @Mas Henvel
      :hehehe… lucu juga nehh.
      @Kang Agor sering bertanya “Apakah ada kecepatan yang melebihi kecepatan cahaya didunia ini ?!”
      (pertanyaan yang sangat bagus, namun jarang ditanggapi orang… bukang bejitu @Kang 😀 )
      Jawabannya: dengan tegas saya katakan “ADA”

      Kalau jawaban @Mas Henvel berbeda atau tidak tahu berdasarkan apa saya menajawab “ADA” maka silahken sampean baca ini dwulu, baru kita diskusi kembali.

      http://www.answers.com/topic/death

      Suka

  130. HENVEL said

    ini bukan masalah kecepatan mas hanifa, kalau kecepatan yang melebihi sinar pada umumnya pengamat astronomi rata2 udah tau, ini post sampean di 121, yang menyamaratakan saja arti sakratul maut dengan gamaratul maut, sampean kan tau bahwa meter dengan meteran itu tidak sama atau mata air dengan airmata itu beda hehehehe, sakaratul maut itu adalah menjelang kematian sedangkan gamaratul itu bangun dari mati yaitu diakhirat nanti.

    QS 50/19 Dan datanglah pingsan menjelang maut (sakaratul maut) dengan hal logis. yang demikian itu tidaklah dapat engkau menantangnya

    QS 6/93 ……..kalau engkau lihatlah ketika orang2 zalim itu bangun dari mati (gamaratul maut) dan malaikat mengulurkan tangannya, sambil berkata: keluarkanlah dirimu (dari kubur). Hari ini kamu dibalas dengan siksa hina tentang apa yang kamu katakan atas ALLAH tanpa hal logis dan kamu menyombongkan diri tentang Ayat-ayatNYA

    lanjutkan pada QS 36/51-59

    disinilah kejelian perlu untuk menganalisa firman ALLAH, bahwa ayat-ayatNYA tidak ada yang kontradiksi satu sama lainnya dan pada QS 6/93 inilah selama ini kita terperangkap tentang ada dan tidaknya azab kubur, jadi tidak perlu lagi ditanya hisab dulu apa siksa dulu jawabannya ada pada QS 23 /101-103, begitu kang hanifa, maka ane geli aja waktu sampean suruh jawab maksud QS 6/93 itu pada mas anto, sedangkan sampeanpun mengartikan gamaratul maut dengan sakaratul maut itu sama, dan analoginya tentang sakit gigi hehehhehe bijimaneneh

    Suka

    • @Oom Hevel
      ni bukan masalah kecepatan mas hanifa, kalau kecepatan yang melebihi sinar pada umumnya pengamat astronomi rata2 udah tau,
      ______________
      Hahaha…. bilang ajah sampean nggak tahu ?!… gitu ajah repot.
      Supir angkot juga thu, kalau menyalakan lampu saat kecepatan angkot 10km/jam maka kecepatan cahaya menuirut supir angkot =c, tapi kecepatan chaya menurut tukang bakso yang mangkal = v angkot + c

      Bus on the way…
      Apakah sampean masih perlu diajak ngoceh atau tidak, tergantung supir angkot dah… hahaha 😀

      Suka

    • @Mas Henvel
      sampean kan tau bahwa meter dengan meteran itu tidak sama atau mata air dengan airmata itu beda hehehehe, sakaratul maut itu adalah menjelang kematian sedangkan gamaratul itu bangun dari mati yaitu diakhirat nanti.
      _______________
      Sakaratul = payah, lemah, nyaris… misal baterai yang mau habis.
      gamaratul = habis, punah, ente atau copot … barerterainya dah karatan… hehehe..

      Punya sampean boneka Robot.
      Gamaratul baterai saya saya cabut maka Robotnyah hidup (=bangun dari kematian) sendiri… hua.ha.ha… geli sayah … 😀 😀 😀

      Suka

      • Ralat:
        Gamaratul :: Baterai boneka-robot saya cabut, maka robotnya hidup… Lho kok bisa yah !!!

        sampean kan tau bahwa meter dengan meteran itu tidak sama
        _______________
        Sampean ini sudah nyontek salah lagi,.

        نِيفًا said
        June 24, 2012 at 1:20 pm

        @Mas Henvel
        وَمَرْعَىٰهَا = wa mar’aahaa (QS 79:31) dengan الْمَرْعَ = al mar’aa (QS 87:4) tentu sangat berbeda makna yang tersirat dan tersurat, sebagaimana kata “meter” berbeda makna dengan “meter-an”

        Kalau perumpamaan sayah tepat dunk… hehehe…

        Kalau perumpamaan sampean itu “Dasar @Oom Henvel si Ahlul kitab yang berotak kedelai“… eh salah, yah… 😀

        Suka

    • Rubon said

      @Saudara HENVEL
      Sebaiknya kita kembali pada Al Qur’an:
      “…وَلَوْ تَرَىٰٓ إِذِ الظّٰلِمُونَ فِى غَمَرٰتِ الْمَوْتِ وَالْمَلٰٓئِكَةُ بَاسِطُوٓا۟ أَيْدِيهِمْ أَخْرِجُوٓا۟ أَنفُسَكُمُ …’
      “…Alangkah dahsyatnya sekiranya kamu melihat di waktu orang-orang yang zalim berada dalam tekanan غَمَرٰتِ الْمَوْتِ (ghomarotilmaut), sedang para malaikat memukul dengan tangannya, (sambil berkata): “Keluarkanlah أَنفُسَكُمُ (anfusakum)

      anfusa artinya jiwa : lihat (QS 39:42) “… اللَّهُ يَتَوَفَّى الْأَنْفُسَ حِينَ مَوْتِهَا وَالَّتِي لَمْ تَمُتْ فِي مَنَامِهَا>….”
      “…Allah memegang jiwa (orang) ketika matinya dan (memegang) jiwa (orang) yang belum mati di waktu tidurnya…”
      Saya tidak ingin membahas lebih jauh, bukan karena meragukan kemampuan saudara :mrgreen: tapi hanya memaknai kata “afusakum” berarti “jiwamu” atau “nyawamu”

      Terjamaah yang lebih tepat menjadi:
      “…Alangkah dahsyatnya sekiranya kamu melihat di waktu orang-orang yang zalim berada dalam tekanan غَمَرٰتِ الْمَوْتِ (ghomarotilmaut), sedang para malaikat memukul dengan tangannya, (sambil berkata): “Keluarkanlah jiwamu (nyawamu)

      Kalau saudara Henvel memaksakan غَمَرٰتِ الْمَوْتِ (Ghomarotil-maut) = “bangun dari mati” maka penulisannya akan seperti berikut : قُمِ الْمَوْتِ = Qumil-maut

      Saya jadi teringat cerita seorang Dokter Gigi.
      Pasien : Dok. Gigi saya sudah sakatul, tolong cabut saja.
      Docter: Oh.. baik, saya cabut gigi yang sakarat itu.
      Setelah dicabut….
      Pasen: Dok, Supaya tuntas..tas..tas, tolong cabut lagi gigi yang tadi.
      Dokter: Lho, kan sudah dicabut.
      Pasien: Itu baru sakaratul; sekarang sudah mencapai Ghomarotul.. jadi tolong cabut lagi giginya.
      Dokter: Suster, tolong antar pasien ini … seharusnya ke bagi Poli jiwa :mrgreen:

      Suka

      • @Oom Henvel
        sedangkan sampeanpun mengartikan gamaratul maut dengan sakaratul maut itu sama, dan analoginya tentang sakit gigi hehehhehe bijimaneneh
        ________________________
        Kalau bjijitu, analogi tentang sakit gigi dari @Mas Rubon, sangat cocok buwat sampean… hahaha… 😀

        Suka

      • @Kang Rubon
        Lawan kata mati adalah hidup
        Antek-antek Ahlul kitab seperti @Oom Hevel tahu benar kalau mengubah ayat Al Qur’an غَمَرٰتِ الْمَوْتِ (Ghomarotil-maut) menjadi قُمِ الْمَوْتِ (Qumil-maut) sebab akan jadi bahan cemoohan… hehehe…
        Makanya yang dia rubah adalah penafsirannya Ghomarotil-maut ditafsirken sebagai bangun dari maut atau “Mayat Hidup”.
        Kalau @Oom Agus Mustofa rujak menafsirkan ayat-ayat al Qur’an dari pehlem “Star trek” maka asistennya (@Oom Henvel) menafsirken ayat Al Qur’an berdasarkan pehlem “Zombie” … hehehe…. lucu tenan 😀 😀

        Suka

      • Rubon said

        @Saudara HENVEL

        HENVEL berkata
        Juni 30, 2012 pada 11:54 am

        disinilah kejelian perlu untuk menganalisa firman ALLAH, bahwa ayat-ayatNYA tidak ada yang kontradiksi satu sama lainnya dan pada QS 6/93 inilah selama ini kita terperangkap tentang ada dan tidaknya azab kubur, jadi tidak perlu lagi ditanya hisab dulu apa siksa dulu jawabannya ada pada QS 23 /101-103, begitu kang hanifa, maka ane geli aja waktu sampean suruh jawab maksud QS 6/93 itu pada mas anto, sedangkan sampeanpun mengartikan gamaratul maut dengan sakaratul maut itu sama, dan analoginya tentang sakit gigi hehehhehe bijimaneneh

        Maksud saudara telah di-hisab-nya oleh KPK, jadi tugas malaikat lebih ringan :mrgreen:

        Suka

      • @kang Rubon
        Maksud saudara telah di-hisab-nya oleh KPK, jadi tugas malaikat lebih ringan
        ______________________
        Wahh….. sampean kurang jeli tuh,… hehehe… coba lihat sabda @oom Henvel ini: QS 6/93 …….. : “keluarkanlah dirimu (dari kubur).”

        Syarat-syarat berilmu Franskestein: Dzolim dan punya kubur … hahaha… 😀

        Kesimpulan:
        Menurut faham Agus Musthofa dan Antek-anteknya: didunia tidak ada kuburan, kalau diakhirat ada kuburan agar supaya oleh karen logis … hua.ha.ha…. lucu tenan ….

        Suka

  131. HENVEL said

    jawaban post 122 bahwa Surga dan Neraka itu sudah ada tapi belum difungsikan, yang manakah sorga dan neraka itu nantinya, jawabnya lain waktu, yang perlu diingat bahwa ayat-ayat ALLAH itu hudal lin- nas, jadi tidak mungkin ALLAH tidak memberi tau yang mana sorga dan mana neraka. itu pasti bro hehehe nanti kitaq kupas tas tas tas tas biar tuntas

    Suka

    • 😀 hahaha… sampean lucu deh.
      turunlah kalian dari angkutku, kta si firman … sambil ngetem lagih.. .hehehe…..

      Suka

    • @Oom Hevel
      Apa kata Allah mengenai syurga (jannah) ?!
      Dan Kami berfirman: “Hai Adam diamilah oleh kamu dan isterimu surga ini , dan makanlah makanan-makanannya yang banyak lagi baik di mana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu dekati pohon ini, yang menyebabkan kamu termasuk orang-orang yang zalim. <b (QS 2:35)

      Menurut sampean syurga belum difungsikan, menurut Al Qur’an bagaiman ?!
      Sesungguhnya kamu tidak akan kelaparan di dalamnya dan tidak akan telanjang, (At Thaha :118)
      ____________
      Syurga sudah berfungsi menyediakan padan dan sandang bagi Nabi Adam a.s dan Hawa

      dan sesungguhnya kamu tidak akan merasa dahaga dan tidak (pula) akan ditimpa panas matahari di dalamnya”. (At Toha :119)
      ____________
      Syuga saudah berfungsi menyediakan kebutuhan nutrisi dll.

      Jadi siapa neeh yang suka asal ngejablak itu ❓

      Suka

  132. HENVEL said

    kang agor sebelum saya melanjutkan pembahasan ini, apa benar akang bertanya pada kang hanifa tentang kecepatan apa yang melebihi kecepatan cahaya, apa jawab om hanifa, nanti saya adu argumentasi dengan dia yang merasa paling pintar, biarlah masyarakat yang menilai nantinya, kang rubon sabar ya nanti kita bahas lagi, asal tidak memanipulasi ayat, kayak hanifa yang cerdas pada post 121 bahwa ghamaratul maut di QS 6/93 ditulis sakratul maut, ini bahaya sekali menurut saya artinya berbeda seperti sama’ dengan samawat

    Suka

    • @Oom Henvel
      Pernah nonton pehlem “Dying young” ?! = Sakaratul bekatul… .hahaha…
      Pernah nonton pehlem @Oom Setannyaho (Benjamin Netanyahu, Perdana Menter Israil) dirumah sakit ?! = Ghamaratul … hehehe….

      Suka

    • @Oom Henvel
      sakaratul 😀 maut itu adalah menjelang kematian sedangkan gamaratul itu bangun dari mati yaitu diakhirat nanti.

      QS 50/19 Dan datanglah pingsan menjelang maut (sakaratul 😆 maut) dengan hal logis. yang demikian itu tidaklah dapat engkau menantangnya
      __________________________
      Bisa iqro nggak sampean ?!
      وَجَآءَتْ سَكْرَةُ الْمَوْتِ بِالْحَقِّ ۖ ذٰلِكَ مَا كُنتَ مِنْهُ تَحِيدُ

      سَكْرَةُ = S A K R A T U

      Apaan tuh sakaratul ?!.. . bekatul kali… hehehe…

      Sakaratul = Pinsan 😆 …
      (lha emangnyah semua orang yang mau maut harus pinsan dwulu, … hahaha… kacau dah dunia kedokteran )

      Jadi siapa neeh, yang mau memanipulasi ayat Al Qur’an ❓

      Suka

    • agorsiloku said

      Betul Mas Henvel, kalau soal kecepatan di atas cahaya, beberapa kali saya bertanya dan mempostingkan mengenai hal ini. Taychon adalah salah satu ‘informasi’ yang diprediksikan ada kecepatan di atas kecepatan cahaya. Namun, untuk urusan dunia (sunnatullah fisika), memang kecepatan tertinggi yang dapat dikenali (dan kalau tidak keliru, disampaikan juga di AQ) adalah kecepatan cahaya. Sejauh ini, yang agor tahu, kecepatan di atas kecepatan cahaya hanya terjadi pada kecepatan partikel, tapi tidak keluar dari partikel itu sendiri. AQ sendiri, ‘mengisyaratkan’ kecepatan di atas cahaya itu ada. QS 70:4 :”Malaikat-malaikat dan Jibril naik (menghadap) kepada Tuhan dalam sehari yang kadarnya limapuluh ribu tahun”.
      Logka lainnya, kalau kejadian bigbang itu terjadi, tentulah kecepatan singularitas untuk terjadinya untuk membentuk alam semesta, haruslah bergerak jauh lebih tinggi dari kecepatan cahaya. Kalau nggak begitu….. butuh berapa lama terbentuk alam semesta dari ujung ke ujung……, konon katanya, alam semesta yang bisa kita amati ini saja, kurang lebih hanya 2% saja dari keseluruhan…. pusing deh ……

      Suka

    • Cekixkix said

      @Om Henvel
      Ayo om, smangat tempur….. Cekixkix…kix…kix…
      Kheknya gue dah kagak sabar, siape nih nyang bakalan bolnyok … 😆 😆

      Suka

  133. […] ini saya berikan sebuah kutipan berupa kiasan dari buku diatas dan perumpamaan dari @Kang Rubon mengenai Ahlul Kitab yang saya ambil dari artikel @Kang […]

    Suka

  134. kepo said

    agus mustofa itu bukan ustad jadi semua bkunya itu mengajarkan aliran sesat…

    Suka

    • agorsiloku said

      Ah ada-ada saja. Sesat atau tidak sesat dalam iman,adalah bagaimana kita mengambil sikap terhadap keadaan dan ajaran yang kita terima. Taklid buta, ketika kita tidak mau atau menghindari pemahaman yang berbeda, maka kita tersesat. Namun, jika kita mendapatkan pemahaman, menganalisis benar dan baik, maka hikmah dari setiap pengajaran dapat kita pahami. Bahwa ada pengertian yg mungkin berbeda atau keliru dari Ustad Fisika Agus Mustofa, mungkin saja. Yang disampaikan Beliau adalah penafsiran terhadap ayat-ayat yg sebagian memang ayat-ayat sains, sebagian lagi ayat-ayat urusan ghaib, namun sepengetahuan saya, beliau tidak mengajarkan aliran keagamaan.

      Suka

      • kepo said

        memang dia tidak mengajarkan aliran keagamaan…
        tapi dia mencuci otak pembca dengan buku-bukunya yang mengajarkan pada kesesatan…
        kalau ingin mengetahui kesalahan buku Agus mustofa baca “menelaah pemikiran agus mustofa” karangan Qusyairi Ismail & Moh. Achyat Ahmad. penerbit: pustaka sidogiri.

        Suka

      • agorsiloku said

        Alhamdulillah. Dengan terbitnya buku telaah baru, maka dialektika tesa dan anti tesa ada. Ummat yang cerdas adalah ummat yang pintar pula memilah dan memilih. Insya Allah, tidak ada yang tercuci otaknya oleh buku Agus Mustofa. Fakta terhadap cuci otak adalah doktrin yang terus menerus pada sejumlah/sekelompok orang, membatasi ruang gerak dan ruang berpikir seseorang untuk taklid, halus atau kasar, diharuskan bersumpah atas nama tertentu untuk kepentingan ideologi tertentu atau untuk sejumlah uang, dan kerap bertindak ekslusif terhadap luar kelompok. Biasaya yang demikian itu menjadi tanda-tanda fanatisme berlebihan dan berujung pada indoktrinasi yang pelakunya tidak bisa lagi berpikir secara nalar yang semestinya.

        Suka

  135. YUS said

    QUR’AN: Surat YUNUS ayat 100,. Dan tidak ada seorangpun akan beriman kecuali dengan izin Allah; dan Allah menimpakan kemurkaan kepada orang-orang yang tidak mempergunakan akalnya.

    Masih didalam Al-Qur’an: Sesungguhnya orang mukmin itu mendengar semua pandangan dan memilih yang paling baik diantaranya.

    Jadi sdr KEPO dan sdr HENVEL jangan cepat berburuk sangka tanpa mengkaji lebih dalam seluruh AL QUR’AN dan setelah itu baru dikritisi buku2 diskusi tasawuf moderen karangan Agus Mustofa. Kita harus menilai, berapa persen yang bisa diterima dan berapa persen yang dianggap tidak diterima. Baru baca judul saja , lansung emosi dan pengarangnya dibilang sesat.

    Saya khusus membaca terjemahan Al Qur’an selama 10 tahun dan setelah itu saya baru menyadari bahwa banyak yang kita lakukan yang salah kaprah dalam beragama sesuai dengan judul buku Agus Mustofa.

    Seorang ulama besar berkata dengan perumpamaan bahwa disetiap kelompok manusia beriman akan selalu ada sosok ABU BAKAR, UMAR, USMAN, ALI, ABU JAHAL, ABU SOFYAN, ABU-ABU JELEK, DLL
    Kalau Agus Mustofa saya katagorikan sebagai ALI.
    Mari kita renungkan diri kita masing2, seumpama siapa kita ini? pilih yang anda suka, karena hanya anda yang tau siapa diri anda.

    Wassalam
    YUS

    Suka

    • agorsiloku said

      Terimakasih untuk catatannya, postingan tafsir dari Agus Mustofa adalah sebuah tafsir, cara pandang dari sudut pandang tertentu. Komentar yang hadir membahasnya juga mengungkapkan sudut pandang masing-masing yang semoga memperkaya kita dalam memahami khasanah ayat-ayatNya, yang menjadi penanda dari orang-orang berakal……

      Suka

    • Dhama said

      YUS
      Kalau Pak Hanniif saya umpamakan Ibrahim a.s, menurut anda bagaimana ?

      Suka

  136. kepo said

    YUS, memangnya apa yang selama ini anda lakukan…? ko anda menyalahkan diri anda sendiri.
    padahal buku karangan agus mustofa belum tentu benar..
    misalnya tafsir al-quran metode puzzle. dalam menafsir al-quran tidak boleh memisahkan satu ayat dan mengumpulkanya dengan ayat yang lain yang buakan lanjutannya, karena satu ayat dengan ayat berikutnya itu berkesinambungan, sedangkan pada metode puzzle agus mustofa hanya mengambil satu ayat dan menyusunnya dengan ayat yang lain yang satu pembahasan, sehingga terkesan menyusun al-quran ulang padahal itu wahyu dari Allah yang di jamin kebenarannya…
    beliau (agus mustofa) hanya menafsirkan al-quran hanya dengan nafsunya.

    Suka

    • agorsiloku said

      Mas Kepo yang dirahmati Allah, mohon maaf Agor sedikit bingung dengan yang dimaksud metode Puzzle, yang agus mustofa hanya mengambil satu ayat dan menyusunya dengan ayat yang lain dalam satu pembahasan.
      Berlepas dari pandangannya dapat dipahami atau tidak. agor kira semua penafsir atau pembahas akan melakukan hal yang sama (satu topik, ayat yang cocok, penjelasan satu ayat, dijelaskan lagi oleh ayat lainnya dalam satu topik pembahasan yang sesuai, meskipun ayat tersebut diambil dari surat yang berbeda). Tentu saja dalam ayat dalam satu surat ditafsirkan pula, sebagian melalui asal/sebab kejadian kapan, mengapa, dan dalam kondisi apa ayat itu diturunkan. Namun, tidak semua ayat punya asal usul yang diketahui. Jadi topik ditetapkan –> ayat pendukungnya yang tersebar dalam beberapa surat. Mohon dikritisi lebih lanjut dan terimakasih ya, kesudiannya memberikan komentar yang mudah-mudahan memberikan nilai bagi pembaca lainnya……

      Suka

    • YUS said

      Mas Kepo, sebelum menjawab pertanyaan anda, saya mau membahas nama anda sendiri “KEPO”. Saya khawatir nama ini sengaja sebagai nama samaran. Di Malaysia arti KEPO dalam bahasa melayu berarti orang yang suka cari gara2 dan merusak suasana atau ingin cari perhatian dengan cara yang tidak populer dan suka mencampuri urusan orang lain. Kalau ini nama asli anda tolong tukar dengan yang lebih baik.
      Agus Mustofa memang menafsirkan Al-Qur’an dengan akal disupport oleh nafsunya, tetapi nafsu yang mana? sebab nafsu ada beberapa tingkatan. Nafsu yang dirahmati ALLAH yang mungkin digunakan beliau.Dan nafsu amarah yang anda gunakan untuk mengkritisi buku2 beliau.
      Anda bertanya apa yang saya lakukan selama ini adalah sebagai berikut:

      Sebagai perwira komunikasi perkapalan, berlayar keliling dunia 20 tahun, singgah lebih dari 100 pelabuhan dan kota pada 44 negara di 5 benua.(Amerika, Eropa, Afrika, Asia dan Australia)
      Selama 20 tahun memperhatikan budaya dan agama umat Islam ditiap tiap negara yang berbeda seperti China, Thailand, Kamboja, Philipina, India, Iran, Turki, Sudan, Somalia, Nigeria dan negara2 islam lainnya di Timur Tengah, Afrika dan Asia.

      Dari tahun 1980 – 1986:
      Membaca buku-buku karangan Buya HAMKA termasuk tafsir AL AZHAR .
      Membaca buku hadis Bukhari-Muslim, jilid 1,2,3.
      Membaca buku-buku karangan Imam Ghazali termasuk IHYA ULLUMUDDIN.
      Membaca buku-buku karangan A HASSAN, Bandung.
      Membaca buku-buku karangan BEY ARIFFIN
      Membaca buku-buku karangan AHMED DEEDAT (Afrika Selatan)
      Banyak membaca buku-buku lain yang bertema agama, mahzab yang empat dan termasuk uraian hadist oleh Imam Khomeini.
      Dari tahun 1987 – 1998:
      Khusus membaca terjemahan Al-Qur’an terbitan Departemen Agama RI selama 10 tahun.
      Sehingga saya banyak mengambil kesimpulan-kesimpulan dalam permasalahan sosial, budaya dan agama terutama di Indonesia.
      Belakangan ini saya membaca buku-buku diskusi tasawuf moderen karangan AGUS MUSTOFA.

      Kita diciptakan sebagai manusia oleh ALLAH berarti kita telah dimuliakan oleh ALLAH,
      Sesungguhnya didalam Al-Qur’an itu terdapat sebab2 kemuliaan bagimu (manusia), apakah kamu tidak memahaminya/memikirkannya?
      Al-Qur’an akan selalu relevan setiap zaman karena ayat2 Mutasyabihat akan terbukti satu persatu sesuai dengan kemajuan zaman dan technologi.
      Ulama pada abad ke 10 belum bisa menjelaskan secara detail mengenai ayat didalam laut ada api atau ayat tentang badai laut TAIFUN yaitu gelombang diatas gelombang.
      Tetapi saya pribadi abad ke 20 sudah merasakan lansung bagaimana rasanya ditengah badai Taifun disamudra Pasifik.
      Dan kita dengan alat canggih sudah bisa melihat program National Geographic bagaimana lahar panas dengan apinya bergulir didasar laut.
      Kalau anda hidup abad ke 10 dan ada yang mengatakan seperti yang diatas, pasti anda akan mengatakan orang itu gila, sebagaimana orang kafir mengatakan nabi Muhammad gila pada zamannya.Karena Nabi tidak pernah menyelam kedasar laut dan tidak pernah berlayar keliling dunia.
      Insya-ALLAH pada masa yang akan datang akan terbukti lagi ayat2 Ai-Qur’an sesuai dengan kemajuan ilmu dan technologi.

      Surat Az Zukruf:(43)
      36. Barangsiapa yang berpaling dari pengajaran Tuhan Yang Maha Pemurah (Al Quran), kami adakan baginya syaitan (yang menyesatkan) maka syaitan itulah yang menjadi teman yang selalu menyertainya.
      37. Dan sesungguhnya syaitan-syaitan itu benar-benar menghalangi mereka dari jalan yang benar dan mereka menyangka bahwa mereka mendapat petunjuk.

      Semoga ALLAH menetapkan bagi kita jalan yang lurus yang diridhoiNYA selama kita mau membuka hati terhadap wahyu ALLAH dengan ikhlas.
      Wassalam

      Suka

      • @Mas Yus
        Agus Mustofa memang menafsirkan Al-Qur’an dengan akal disupport oleh nafsunya, tetapi nafsu yang mana? sebab nafsu ada beberapa tingkatan. Nafsu yang dirahmati ALLAH yang mungkin digunakan beliau.Dan nafsu amarah yang anda gunakan untuk mengkritisi buku2 beliau.
        ____________________
        Kalau menurut sayah RAHMAT YANG MUNGKIN SEKALI DI MURKAI ALLOH

        Bijimana pendapat sampean ?!

        Suka

      • Silahken pihkir “Mungkin” versus “Mungkin sekali” … 😀

        Suka

  137. doni said

    S U R A T A L – H I J R

    15:9. Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Qur’an, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya.

    Suka

    • @Oom Doni
      Mohon perpi kasih…. apa bwetul sampean yang ngoceh di pesbuk..

      Yudi Terrorzone => haniifa rubi ki kerjaane lempar hadist sembunyikan ayat.adam rosul nuh rosul ibrahim rosul musa rosul isa rosul muhammad rosul.mereka itu rosululloh artinya utusan2e Alloh.dul2…mbulrt ae cah2…kalau nabi itu ya pasti rosul artinya menyampaikan.kalau rosul belum tentu nabi.
      yen gk paham mbaleni ibtidaiyah ae meneh.opo PG=play group opo mungkin PAUD=pendidikan anak usia dini ben gamblang.otaknya biar gk beku

      Sepertinya @Oom Doni sama dan sebangun with @Oom Yudi Terrorzone… bisa sampean jawab pertanyaan yang peri simpel

      APAKAH MUHAMMAD BIN “ABDULLAH berperan sebagai ?!
      a. NABI saja.
      b. ROSUL saja.
      c. NABI dan ROSUL saja.
      d. NABI dan ROSUL dan Pembawa Kitab Al Qur’an.

      MONGGO DIJAWAB !!! 😀

      Note:
      Pakai itung kancing ajah kalau sampean ragu-ragu.. hehehe….

      Suka

  138. doni said

    kok hadits tidak dipelihara Allah yaaa…

    Suka

    • @Oom Doni
      kok hadits tidak dipelihara Allah yaaa…
      _____________________
      BIsa Iqro nggak sampean !!! 😀

      أَعُوْذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَـنِ الرَّجِيمِ
      (‘Audzu billahiminasy syaithonir rojim
      Aku memohon perlindungan kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk)

      وَأَمَّا بِنِعْمَةِ رَبِّكَ فَحَدِّثْ
      wa ammaa bi ni’mati rabbi ka fa haddits (QS 93:11)

      فَلْيَأْتُوا بِحَدِيثٍ مِثْلِهِ إِنْ كَانُوا صَادِقِينَ
      fal ya-tuw bi hadits-in mmitsli hhi –in kaanuw shaadiqiyn (QS 52:34)

      لَقَدْ كَانَ فِي قَصَصِهِمْ عِبْرَةٌ لِأُولِي الْأَلْبَابِ ۗ مَا كَانَ حَدِيثًا يُفْتَرَىٰ وَلَٰكِنْ تَصْدِيقَ الَّذِي بَيْنَ يَدَيْهِ وَتَفْصِيلَ كُلِّ شَيْءٍ وَهُدًى وَرَحْمَةً لِقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ
      Maa kaana hadiits-an yuftaraa walaakin tashdiyqa lladzii baina yadaihhi wa tafshiyla kulli syai-in wa hhudan wa rahmatan lli qawmin yu minuwna (QS 12:111)

      Mas Doni Kingkong… mohon maaf disini forum Umat Islam, jadi kalau sampean beragams Syi’ah dan Kristen atau Agama penyembah MONYET… tolong belajar ajah agama sampean…

      Suka

    • agorsiloku said

      Hadits yang dinisbahkan sebagai ucapan Nabi, memang tidak dinyatakan oleh Al Qur’an “terpelihara” sebagaimana yang disebutkan seperti Al Qur’an yang terjaga dan benar-benar terjaga dengan struktur kalimat, posisi huruf, posisi ayat, dan berbagai kunci-kuncinya sehingga Allah menyatakan, andaikan jin dan manusia bekerja sama menyusun seperti Al Qur’an, tidak akan mampu.(Lihat QS 17:88).
      Hadits yang dinisbahkan sebagai ucapan Nabi adalah produk dari para ahli hadits yang dikumpulkan melalui metodelogi tertentu dalam pengumpulannya yang dikontrol dengan sangat ketat melalui sanad (penutur) dan matan (redaksinya). Pengontrolan ini dikontrol pula oleh Al Qur’an sehingga jika bertentangan, maka tertolak. Adanya kontrol itu melahirkan konsepsi ragam hadits yang shahih, qudsi,munqati,mudal sampai ke yang tergolong dhaif/maudu.
      Jika memperhatikan konsepsi sistematika penggolongan hadits, maka ketika kita dapat membedakan mana yang asli dan mana yang palsu kita kemudian mengetahui adanya proses keterpeliharaan dari sejumlah hadits ini. Oleh karena itu pula, jika digunakan konsepsi menyeluruh — all of all, hadits ini terpelihara karena kehendakNya pula.

      Suka

    • @Oom Doni
      Suatu ketika Nabi Muhammad s.a.w ditanya oleh para sahabatnyah,
      Apakah kedatangan Al Amiin (panggilan Muhammad bin Abdullah) sudah diketahui oleh Rasul sebelumnya.
      Lalu Nabi berkata, sebagaimana yang dikatan oleh Isa ibnu Maryam “Hai Bani Israil, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab sebelumku, yaitu Taurat, dan memberi khabar gembira dengan datangnya seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad

      Yang sayah cetak tebal itu salah satu contoh hadits berdasarken definisi al qur’an …. hehehe… 😀

      Suka

  139. […] Rubi :  hahaha.. jadi sampean toh, yang ngoceh diblog nyah @Kang Agor … hehehe… […]

    Suka

  140. syaiful said

    Assalamu’alaikum. dari judulnya saja orang-orang sudah paham intinya, berbicara agama; maka manusia tidak boleh lepas dari konsep Al-Quran dan Hadist (agama Islam maksdq), anehnya kenapa pak agus musthafa ini banyak bertentangan dengan hadist2 Baginda Nabi Muhammad s.a.w., pdhl sngat bnyk sekali Rasul berlindung dari siksa kubur, bhkn beliau memotivasi umatnya dengan surat Al-Mulk bhw surat itu adalah penyelamat dari siksa kubur [jami’ Al-tirmidzi: 2890], dan msih bnyk yg lainnya… atau jgn2 pak agus ini bukn org ahli agama, atau org yg ingn mmposisikn diriny sbg ahli agama, pdhl agam itu harus mmpunyai sanad yg brsmbung sampai Rasulullah s.a.w. ini adalah slh stu bukti syar’nya…… bhkan Allah tidak sedikit mmbuktikan pada hamba2nya (ya contohnya pd org yg tidk prcaya spt pak agus ini) bagaiman kejadian nyata pernah trjadi: ktk ada seorang pemuda meninggal dan beberapa jam kemudian sang ayah ingn mengeluarkn kembali untuk pemerksaan atopsi, dan ternyata pemuda itu hangus dan benyok2 spt ada yg mukulin, iniu bukti nyata yg di brikn Allah… qt jgn mncari menang, tp marilah kita tetapkan kalo itu benar, dan buangf kalu salah.

    Suka

    • agorsiloku said

      Wa’alaikum salam Mas Saiful. Pembahasan Agus Mustofa memang lebih banyak merujuk ke Al Qur’an dan penalaran. Mas tentu bisa cek sendiri, apa yang diuraikan oleh AQ, kemudian apa yang diuraikan oleh hadits. Sejalan atau ada perbedaan, dimana perbedaannya dan dimana kesamaannya. Kalau ada penarikan kesimpulan berbeda, bagaimana kita menyikapinya….
      Al Mulk, kalau tidak keliru memahami, sama sekali tidak berbicara mengenai kubur, tapi mengenai kuasa kerajaan Allah, alam semesta, janji, ancaman neraka dan pahala surga.
      Mengenai “bukti” pemuda hangus dan benyok-benyok… yah… sulit dipahami juga Mas. Firaun saja yang sudah kafir nggak ketulungan dan mendapatkan siksa kubur dengan diperlihatkan neraka dan surga sampai hari kiamat, jasadnya dapat ditemukan utuh. Apakah kaum kafir, pembangkang kalau dikubur akan benyok-benyok, meledak seperti pada sinetron Indonesia. Apakah ada ayat yang mendukung pernyataan seperti ini, bahwa jasa si mati akan diobok-obok mantan jasad fisiknya. Bukankah setelah arwah meninggalkan jasadnya, tidak lebih dari seonggok tulang belulang saja yang akan habis dimakan tanah?.
      Mengenai ahli agama atau bukan, kita tidak tahu, namun Agus Mustofa telah mengungkapkan buah pikirnya, jika salah pahala satu, jika benar pahala 2 kira-kira begitu saja…. Saya juga sangat jauh dari pemahaman agama… lebih berfokus pada topik dan ragam pembahasan saja. Agor tidak berani dan tidak mau menjustifikasi tentang keterampilan, keahlian, dan ketajaman pemahaman pada subjek, lebih suka membahas tema atau objek masalah. Mengapa, karena kerap yang terjadi adalah ahli-ahlian, sombong menyombongkan diri yang kerap muncul tanpa kita sadari. Fakta juga bisa terjadi, yang kerap menyesatkan pemahaman juga bisa dan kerap datang pula dari keahlian dan pemahaman agama yang mendalam dengan penguasaan bahasa sumber yang luar biasa, tapi datang dari hati yang sesat atau menyimpang. Kalau dari orang biasa-biasa saja, insya Allah tidak akan menyesatkan….. 😀

      Suka

  141. Yusrizal said

    Kalau diskusi soal hadits Rasulullah tidak akan ada habis habisnya, karena ini menyangkut penyampaian berita yang tidak ditulis pada zaman Rasul masih hidup. Kalau tidak salah seratus tahun lebih setelah Nabi meninggal . Hadits beliau baru dikumpulkan, ditulis dan difilter dengan sanad. Sehingga beribu ribu hadits dengan kerja keras orang2 dahulu maka kita terima kumpulan hadits Bukhari-Muslim sebagai hadits shahih.
    Perlu di ingat bahwa ALLAH meng-inginkan manusia sebagai khalifahNYA, memberikan tuntunan agar manusia tsb tidak tersesat dan tidak celaka didunia sampai ke akhirat nanti. Al-Qur’an adalah tuntunan yang relevan dan pasti sampai kiamat nanti.
    Dari pengalaman saya sekitar pada tahun 1984 , jauh sebelum buku Agus Mustofa terbit tentang siksa kubur. Saya dengan teman berdiskusi disebuah mesjid di Pasir Gudang , Johore, Malaysia. Suasana menjadi ramai karena saya tanyakan kepada imam mesjid ” apakah benar ada siksa kubur?”
    Beliau memberikan keterangan dengan beberapa hadits tanpa ada satu ayat dari AQ yang muhkamat tentang siksa kubur.
    Selang beberapa bulan saya membeli buku yang baru terbit, karangan seorang Dosen Universitas Malaysia bernama KASSIM AHMAD dengan judul PENILAIAN HADIS SEMULA.
    Besoknya buku tsb dilarang beredar oleh pemerintah Malaysia. Buku tsb hampir sama dengan buku2 mas Agus yaitu mengajak untuk memikirkan dan diskusikan . Kasim Ahmad dianggap ingkar hadits, pada hal tidak sama sekali.
    Saya masih ingat salah satu televisi di Jakarta mengadakan acara cerdas cermat dengan utusan dari siswa2 yang cerdas dari masing2 sekolah.
    4 kelompok siswa masing masing 7 orang dengan berbaris depan kebelakang dan paling akhir adalah guru mereka masing2.
    Panitia dengan bersuara pelan menyampaikan satu kalimat yang sama kepada siswa pertama masing2 kelompok.
    Siswa pertama akan menyampaikan kalimat yang sama secara berantai sampai kepada siswa yang ke 7 dan masing2 guru akan menuliskan kalimat yang disampaikan tsb . Dalam 4 kolompok dengan 7 orang berantai menyampaikan satu kalimat tidak ada yang sama dituliskan oleh guru2 mereka.
    Dari 4 tulisan guru juga tidak ada yang sama dengan apa yang disampaikan panitia.
    Itu baru satu kalimat dengan tenggang waktu lebih kurang 15 menit dan disampaikan oleh orang yang cerdas.
    Pertanyaan: Bagaimana dengan berita yang sudah puluhan tahun tidak ditulis atau dibukukan ditambah dengan berita israiliyat?
    Hanya akal kita yang sangat berperan didalam menanggapi hadits nabi.
    Mengenai orang yang bonyok didalam kubur dan orang kain kafan yang terkoyak koyak, itu bisa juga perbuatan jin untuk mempengaruhi keyakinan seseorang

    Sesungguhnya telah Kami mudahkan Al-Qur’an sebagai pelajaran. Adakah kamu mau mengambil pelajaran?(semua kisah dan perumpamaan didalam Al-Qur’an) (ayat ini disampaikan 4 kali ber ulang dalam satu surat) (surat berapa dan ayat berapa, cari sendiri)
    Wassalam

    Suka

    • Kalau soal kubur dan atau pocong …
      Sepertinya @Oom Agus Musta ajaib, bisa menulisken secara ilmiah dunk.

      Zat pospor absorbsi cahaya, bisa sampean lihat pemakaian stop kontak dirumah-rumah jika listrik tidak mengalir.
      Dhus…
      “Penampakan” adalah akibat suhu dan tekanan konstruksi perkuburan, yang memenyebabken keluarnya zat tersebut… seolah-olah “asap hijau menyala” seperti penampakan… Gitu ajah cepot 😀

      Suka

    • @Mas Yusrizal
      Pertanyaan: Bagaimana dengan berita yang sudah puluhan tahun tidak ditulis atau dibukukan ditambah dengan berita israiliyat?
      _____________________
      Justru yang menjadi pertanyaan super besar adalah: BIJIMANA SEKALIBER SARJANA FISIKA NUCLEAR nda tahu penomena kunang-kuang (kicak-kicak)

      Mungkin Ir. Agus Musthopa lulusan Fisika Jurusan busana muslim 😀

      Suka

  142. joko said

    walah iki agus koyo wis tau matek wae, nek rung tau mati ra usah ngelindur sing ora2 jelas…

    Suka

  143. Andrian said

    Ribet amat si ,, bca ktab ulama yng jlas jlas sdh terbkti ksolehan! Bca kitab ad dzikra krangan imamm ghazali,,
    ribet lu pada, ngku islam hal kya gni yng udah jlas msh d rbutin.

    Suka

  144. Eko Santoso said

    Alam kubur/alam basrah, tempat kita menanti alam akherat untuk di adili, yang ada hanya perasaan senang (nikmat batin ) bagi mereka yang berbuat kebaikan di dunia karena surga menanti dan perasaan takut yang amat sangat (siksa batin) bagi mereka yang berbuat keburukan di dunai karena nereka yang kejam menungu, Jasat menjadi bangkai, hancur menjadi tanah, Sesungguhnya Allah Yang Maha Mengetahui

    Suka

  145. Khudori said

    Dzikir pagi dan petang Rasulullah SAW:
    Allohumma inni a’udzubika minal kufri wal faqri.
    Allohumma inni a’udzubika min ADZABIL QOBRI.
    Laailaha illa anta

    Do’a Rasullullah SAW setelah bacaan tasyahud akhir:
    Allohumma inni a’udzu bika min adzabi jahannam,
    wa min ADZABIL QOBRI, wa min fitnatil mahya wal mamati, wa min syarri fitnatil masyihid dajjal.

    Adapun jasad Firaun diselamatkan oleh Allah SWT adalah agar menjadi pelajaran bagi kita semua (QS. Yunus: 92)

    Abul-Laits meriwayatkan dengan sanadnya dari Albaraa’ bin Aazib r.a. berkata: “Kami bersama Nabi Muhammad s.a.w keluar menghantar jenazah seorang sahabat Anshar, maka ketika sampai kekubur dan belum dimasukkan dalam lahad, Nabi Muhammad s.a.w duduk dan kami duduk disekitarnya diam menundukkan kepala bagaikan ada burung diatas kepala kami, sedang Nabi Muhammad s.a.w mengorek-ngorek dengan dahan yang ada ditangannya, kemudian ia mengangkat kepala sambil bersabda: “Berlindunglah kamu kepada Allah dari siksaan kubur.”. Nabi Muhammad s.a.w mengulangi sebanyak 3 kali.” (Tanbihul Ghofilin)

    1.Rosululloh SAW bersabda di Hadis Ibnu Majah:
    “Kebaanyakan siksa kubur adalah dari air kencing”

    2.Rosululloh SAW bersabda di Hadis Muslim:
    “Sesungguhnya kedua orang ini di siksa kubur bukan karena perkara besar.yang pertama karena tidak menjaga dari percikan kencing….”

    3.Rosululloh SAW bersabda di Hadis Daraqutni:
    “Bersihkanlah dirimu dari kencing,karena kebanyakan siksa kubur disebabkan oleh kencing”

    Suka

  146. Anonim said

    pengarang buku ini, dan pendukungnya,,, sekuler ya?

    Suka

    • agorsiloku said

      Sepengetahuan saya, Beliau seorang Ustad di bidang keagamaan Islam, sekaligus seorang fisikawan. Tentu saja tidak sekuler, dan Beliau aktif berdiskusi dan berdakwah ke berbagai tempat…..

      Suka

  147. henvel said

    semakin kita membaca buku agus mustofa semakin banyak pengetahuan yang didapat, buku yang ringan, enak dibaca dan perlu, mas anonymous kalau kita kurang paham jangan cepat menghujat mintalah tambahan ilmu pada ALLAH. dan jadilah orang yang santun dalam bertutur, salamku untuk mas dan mas agorsiloku. dari Henvel yang sering hilang2 tmbul

    Suka

    • ndak salah tuh Oom Henvel ?! 😀
      Agus Mustofa itu Musang Berbulu domba, alias Islam abal-abal… hehehe

      Suka

      • Semelekete said

        Intinya siksa kubur tidak ada,semisal ada pasti mereka tidak akan betah disana.
        Nyatanya mereka yang mati pada betah disana dan tidak kembali lagi.
        Wakakakakakakakak 😀
        Maju Terus P. Agus Mustofa, tetap berkarya sesuai tuntunan islam
        Semoga ALLAH slalu melindungi dan membimbing kita di jalan-Nya

        Suka

  148. Semelekete said

    Intinya siksa kubur tidak ada,semisal ada pasti mereka tidak akan betah disana.
    Nyatanya mereka yang mati pada betah disana dan tidak kembali lagi.
    Wakakakakakakakak 😀

    Suka

  149. amseda said

    Reblogged this on alielblog.

    Suka

  150. adelia said

    alhamdulilah pencerahan kehidupan dan ilmu yang bermanfaat saya terima dari website ini.

    Suka

  151. alhamdulillah.

    Suka

Tinggalkan komentar