Sains-Inreligion

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

Ternyata Nabi Adam Dilahirkan ???

Posted by agorsiloku pada Juli 8, 2007

Beberapa postingan dari komentar yang berkenaan dengan proses penciptaan dan teori Darwin menuai banyak pandangan. Semua mengasyikan sebagai wacana, sambil merenungi “kebenaran” relatif yang dipahami manusia. Mas Aricloud berkomentar panjang lebar dan saya jadikan postingan tersendiri dengan judul sedikit menantang : Lho Kok, Nabi Adam dilahirkan? . Menarik juga yang disampaikan oleh Agus Mustofa yang bukunya beredar cukup luas. Beberapa buku beliau saya beli. Satu di antaranya judul yang juga sangat menantang : Ternyata Adam Dilahirkan, Padma Press, Surabaya, Tanpa tahun terbit. Agus Mustofa ini mengulas dalam bahasa yang relatif mudah dicerna, sederhana, dan cukup provokatif (termasuk juga untuk menjual tema-tema lainnya 🙂 ). Menggabungkan pemahaman pada ilmu pengetahuan (bedakan ilmu, pengetahuan, dan ilmu pengetahuan) serta kaitannya dengan taburan ayat-ayat Al Qur’an sebagai referensi pokok pembahasan.

Terlepas dari sependapat atau tidak, uraiannya memang cukup menarik untuk awam seperti saya ini. Dan cara membahasnya juga cukup lugas, logika pada ayat diusahakan dibahas lebih menyeluruh dari pada postingan-postingan pendek.

Menciptakan kamu sekalian.

Salah satu rujukan utama dari pandangan bahwa Manusia Pertama Bukan Adam (halaman 222 buku Agus Mustofa ini) tentu saja QS 7:11 (Al A’raaf) :

Sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu (Adam), lalu Kami bentuk tubuhmu, kemudian Kami katakan kepada para malaikat: “Bersujudlah kamu kepada Adam”, maka merekapun bersujud kecuali iblis. Dia tidak termasuk mereka yang bersujud.

Disimpulkan dari ayat di atas dengan adanya kata Kami telah menciptakan kamu (Adam) maka pada waktu itu telah banyak “manusia” di muka bumi.  Baru kemudian memerintah para malaikat untuk bersujud kepada Adam.  Agus Mustofa mengkritisi bahwa terjemahan Depag itu merujuk kata kamu sebagai Adam (tunggal – merujuk pada Nabi Adam).  Padahal kata kum bermakna jamak.

Yap… memang, pada beberapa kasus terjemahan depag ini saya juga sering merasa rada bingung apalagi dengan penguasaan bahasa arab yang hanya tanya sini situ, menjadi tidak mudah.  Untunglah ada internet yang juga membantu karena mudah kita mencari penerjemahan dari berbagai bahasa (terutama bhs Inggris atau Melayu) sehingga setidaknya kita bisa punya pembanding.

Tanda kurung (Adam) seolah merujuk pada sejumlah “manusia” sehingga dari situ diambilah kesimpulan bahwa Adam bukan manusia pertama, tapi”manusia” yang dipilih oleh Allah sebagai khalifah di muka bumi ini.  Begitulah kira-kira yang saya tangkap dari uraian bernas Pak Agus Mustofa ini.

Sebagai wacana berpikir, bolehkan saya berpikir berbeda :

Kata Kami, selalu merujuk ada institusi lain selain Allah (yang tentu saja ciptaanNya juga).  Jadi, kalau Allah berkata Kami bentuk tubuhmu.  Maka ada materi lain yang membangun pelaksanaan perintah membentuk tubuhmu….

Kata Kum yang berarti kamu yang jamak (kamu sekalian) yang dalam terjemahan depag diberi tanda kurung Adam, patut kita renungi kembali.  Betulkah tanda kurung itu?.  Betulkah merujuk pada Adam (sejumlah manusia).  Ataukah saat itu ada Jin, Malaikat, dan Adam?. Apakah pernyataan kami bentuk tubuhmu itu untuk bangsa manusia?.  Apakah jin, malaikat tidak punya bentuk tubuh?.

Kemudian ayat ini berlanjut dengan kalimat : … Kemudian Kami katakan kepada Malaikat : …..

Jangan lupakan pula yang namanya mahluk yang diciptakan Allah, ada yang dijelaskan kepada manusia ada yang tidak.  Merujuk bahwa pernyataan : Sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu (sekalian) sebagai merujuk hanya kepada Adam memang mempersepsikan rujukan pada manusia saja.  Namun, melihat komunikasi pada ayat tersebut, tampak bahwa audiens di depan Allah pada saat itu bukan hanya Adam.  Jadi, rasanya sih, kurang tepat juga kalau kata KUM itu merujuk hanya pada manusia saja.

Ini hanya sedikit catatan perbedaan saya setelah membaca buku beliau : Ternyata Adam Dilahirkan.

Ada beberapa subtema lainnya yang juga ingin saya kritisi lagi pada kesempatan lain. Namun, bagaimanapun sebagai buku yang memperluas wawasan, bumi sebagai rahim (tempat bertumbuhnya benih segala jenis kehidupan), pandangan beliau menarik dan luas.  Membacanya dengan jernih dan hati-hati akan membuka wawasan dan cara pandang yang lebih luas.  Insya Allah saya ingin memiliki semua buku beliau (ikutan promosi).

Betapa luas dan dalamnya setiap ayat, apalagi dalam pemahaman yang seperti disampaikan Agus Mustofa : “pahami secara holistik”.

Selebihnya, wallahu ‘alam.

112 Tanggapan to “Ternyata Nabi Adam Dilahirkan ???”

  1. Ucok said

    http://www.eramuslim.com/ustadz/qrn/7630142052-ternyata-adam-dilahirkan.htm

    @
    Trims Mas Ucok linknya…
    Saya langsung klik, namun ternyata tidak membahas/menguraikan yang menjadi titik pandang dari Agus Mustofa, tapi yang dipermasalahkan metodologinya. Namun, saya sependapat bahwa sebaiknya buku ditulis juga dengan melihat atau paling tidak menganalisis sumber-sumber lain yang sependapat maupun yang tidak sependapat. Setidaknya ini satu kearifan holistik yang perlu dimiliki oleh pembahasan di ranah seperti ini.

    Dalam konteks tertentu, terutama berkenaan dengan akhlak dan tatacara ibadah (umumnya ini sudah clear, tidak ada/banyak perdebatan) memang paling mantap menggabungkan keduanya (Hadis dan Al Qur’an). Namun, juga kita sadari pula ada kondisi-kondisi yang menyolok berbeda antara keduanya sebagai suatu paket.

    Al Qur’an adalah produk Allah yang memiliki “jaminan” keaslian dan kemurnian. Hadis adalah produk sejarah, tidak sedikit yang berusaha memalsukan dalam ragam cara. Bagi yang berpengetahuan minim tentang hal ini, saya terus terang, kadang muncul ketakutan, jangan jangan hadis ini dhaif… ini masalah tersendiri.

    Kebetulan pula, tema yang diangkat agus mustofa dalam kasus ini, hadisnya tidak mendukung. Dalam artian, kalau contoh yang disebutkan oleh Pak Ust. Ahmad S Lc, kan sudah jelas memang ayat Al Qur’an menyatakan begitu kok. Jadi, mencantumkan hadis tidaklah menjadi hal yang utama/melengkapi.

    Setidaknya, ini pandangan saya. Boleh jadi salah. Seperti juga saya punya pandangan berbeda tentang ayat yang dibahas agus mustofa.

    Oh ya… seperti pada postingan di atas… cara pandang Agus Mustofa terhadap Adam dilahirkan adalah dari “ibu bumi”. Argumen dasarnya adalah seluruh kehidupan datang dari “rahim bumi”. Jangan juga dipahami rahim sebagai rahim fisis seorang wanita lho. Jadi, saya melihat ini adalah salah satu perluasan cara pandang. Rahim… sayang… penyayang….

    Salam.

    Suka

  2. aricloud said

    Assalamualaikum,
    makasih mas ucok
    linknya ke ust. Ahmad Syarwat cukup membantu saya untuk menguatkan keyakinan pendapat sebelumnya.
    Salah satu kritikan yang diungkapkan oleh Ust. Ahmad Syarwat thd buku Agus Mustofa yang menurut saya krusial adalah tidak digunakannya dalil-dalil Hadits. Padahal Al Quran dan Hadits nyaris merupakan suatu kesatuan dalam Islam.

    Pemikiran Agus Mustofa itu ibarat hukum ‘Sholat’.
    Sholat, jika hanya merujuk pada AlQuran maka yang kita tahu hanyalah takbir, rukuk dan sujud saja, entah bagaimana tata urutannya. Kemudian akan muncullah keragaman pemikiran dalam hal tata cara sholat.
    Oleh karena itu ‘Sholat’ menjadi suatu yang baku karena mengikut juga pada Dalil-dalil Hadits. Jika tidak demikian maka akan terjadi berbagai macam cara sholat mengikut keinginan dan hawa nafsu manusia sendiri.
    Wallahu’alam

    @
    Untuk urusan tatacara ibadah, apalagi seperti sholat…sepertinya sudah clear di tengah ummat. Namun, persoalan yang berkenaan dengan yang dibahas Agus Mustofa, memang wacana yang bisa nyleneh… bisa juga cara pandang baru yang segar. 😀
    Lepas dari sisi benar dan tidaknya, apa yang diungkapkan merupakan sebuah proses berpikir yang menurut saya layak juga diapresiasi.

    Suka

  3. Ibrahim said

    Saya setuju pak Agor. Mengembangkan wacana berpikir saya kira tidak ada salahnya, sesuatu yang baru (baru menurut pemahaman kita), tidak selalu berarti tidak baik. Wacana yang nampaknya nyeleneh belum berarti merusak akidah. Siapa tahu dengan wacana-wacana yang baru umat islam menjadi lebih kritis, lebih segar, lebih berkembang, lebih maju, mudah-mudahan, amiin.

    @
    Satu cara pandang, banyak cara pandang, tebaran daun-daun yang jatuh pada pohon… seperti mengotori, tapi juga memberikan banyak hikmah dengan ada petugas yang menyapu, ada pupuk, ada kehidupan semut, ulat… dan banyak lagi. Juga setiap ungkapan, bermakna atau tidak dapat memberikan kita nuansa “pelatihan”.

    Suka

  4. sikabayan said

    euh.. iyah kang agor.. kabayan juga lihat teh, ayat 7:11 teh memang terbagi menjadi dua ceritera… satu penciptaan serta pembentukan… kemungkinan memang terhadap semua yang hadir disituh…
    kedua, perintah sujud… soalnyah ngelihat ayat sebelumnyah juga tidak tersambung…
    7:10
    Sesungguhnya Kami telah menempatkan kamu sekalian di muka bumi dan Kami adakan bagimu di muka bumi itu (sumber) penghidupan. Amat sedikitlah kamu bersyukur.

    @
    Hanya satu usaha memahami, kita “belum” tahu yang sesungguhnya. Wallahu’alam

    Suka

  5. Perintah sujud “sujudlah kamu sekalian kepada adam” ditujukan kepada para Malaikat yang diperintahkan sujud. QS: 2:30-35

    Kata Kami dalam kata penunjukkan kepada Allah AJ. adalah kata kehormatan yang dipakai dalam bahasa arab untuk memuliakan seseorang (kemuliaan dalam hal ini adalah Tuhan) maka dibuat jamak. Artinya sebegitu banyak manusia tidak sebanding dengan mulianya Allah. Contoh kata assalaamualaikum kata kum dalam assalamualaikum berarti jamak (untuk memuliakan) walaupun kita mengucapkan hanya untuk seorang. Jadi bentuk jamak gunanya untuk memuliakan.

    Tetapi tidak berlaku untuk kata kum dalam perintah sujud di atas. karena apa? Karena yang diperintah sujud memang jumlahnya banyak yaitu para malaikat, Iblis dan Syeitan.

    Allahu a’lam

    @
    Terimakasih penjelasannya. Menambah pengetahuan …
    Dalam ragam ayat sering dijumpai kata Kami wahyukan. Yang agor pahami kemudian dari yang lain tentunya adalah pemahaman bahwa kata Kami di situ menunjukkan ada institusi lain yang menyampaikan. Dalam hal ini Malaikat Jibril, sehingga kata itu menjadi jamak. Kalau ini juga berarti penghormatan, yap kiranya menambah perbendaharaan pemahaman.

    Yang juga ingin digari bawahi, dalam terjemahan depag bertanda kurung Adam. Sedang dalam pemahaman Mas Sobirin kurang lebih juga disampaikan pada audiens malaikat, iblis, dan juga adam – hawa.

    Sekali lagi, trimakasih. Senang mendapatkan pengertian baru.

    Suka

  6. amrano said

    ouuwwghh..nice job

    saya jg g percaya dgn namanya doktrin

    terlalu bodoh klo cmn percaya doktrin(sama aja anak umur 5th donk)
    qt diciptakan Allah dgn sebuah benda yg sangat berharga yaitu “otak”…
    yg digunakan bwt mikir,bkn cmn nerima statement dgn apa adanya

    saya pny blog ni about
    “apakah adam manusia pertama?”

    smoga bs jd acuan untuk lebih “berpikir”

    http://ruhul-qudus.blogspot.com

    @

    Yap… begitulah… dalam al Qur’an ditandai (dan juga ada hadis) tentang segumpal daging yang dinamai hati. Di sinilah letak tentang rahasia dan kebijaksanaan. Buka pada otak. Otak hanyalah sebuah proses… seperti Mikroprocessor kali… tapi bukan tempat melalukan kesimpulan….

    Suka

  7. sikabayan said

    euh… ngelihat link nyah kang amran teh jadi lebih jelas kabayan teh… ternyata harus melalui 112:1-4 dulu sebelum yang lainnyah… apalagih sampai ke 7:11 bahkan ke 2:30-35 nyah dari kang sobirin…
    euh… memang mungkin tujuannyah kang agus mustopa teh mengajak kita berpikir atau peduli… sebab kejadian imam wanita di sinih juga menjadikan kepedulian terhadap politik… sebab kalau tidak ada yang peduli sama politik karena kotornyah… maka akan dipimpin oleh siapah atuh…
    mungkin tujuan kang agus teh untuk membumikan Al Qur’an… yang sudah banyak berdebu di rak buku…

    @
    Selalu ada banyak jalan untuk belajar dan memilah… namun membiarkan berdebu dalam ruang hati, tentu bukan keniscayaan.

    Suka

  8. assalamu’alaikum wr. wb

    kalau saya selama wacana itu masih dapat dipertanggung jawabkan boleh saja kita mendiskusikannya…………. bukankan ‘kesempurnaan’ yang hakiki hanya milik ALLAH begitu juga ‘KEBENARAN’ yang hakiki itu juga milik-Nya….. jadi kenapa mesti dirisaukan… ingat ayat-ayat Allah selain ayat yang tersurat terdapat pula yang tersirat di alam semesta……… jadi pemahaman secara HOLISTIK itu akan lebih bijaksana……..

    walllahu ‘alam….

    wassalamualaikum Wr. Wb

    @
    Wss.wwb.
    Bermaksud untuk memahami pesan tersurat dan tersirat dari sebagian kecil — teramat kecil — dari wahana tanpa batas dari ilmuNya.
    Sangat jauh dari kemungkinan untuk dapat memahami secara holistik, apalagi bijaksana. Walau demikian, tidaklah risau hati, karena menyadari dan memang mencoba menyadari bahwa tak akan pernah sampai di titik manapun.

    Wss.

    Suka

  9. aricloud said

    Assalamu’alaikum Wr. Wb.

    Masing-masing pemilik pendapat seakan-akan kembali mengulang-ulang pendapatnya sendiri. Mengapa?
    Kalau menurut saya hal ini terjadi karena perbedaan dari cara menyimpulkan. Saya sendiri masih bersikukuh pada pendapat saya (insya Allah tidak bermaksud keras kepala) bahwa Nabi Adam as adalah manusia pertama di muka bumi.

    (Kelompok 1 : Adam dilahirkan seperti manusia lainnya
    Kelompok 2 : Adam berbeda penciptaannya dengan manusia lainnya)

    Perbedaan utama dari 2 kelompok yang berbeda ini antara lain adalah :
    1. Sumber-sumber rujukan:

    Kelompok 1 hanya mengambil rujukan dari Al Quran,

    Kelompok 2 mengambil rujukan dari Al Quran dan Al Hadits

    2. Cara pemaparan logika:

    Kelompok 1 agak menghindari proses yang tidak logis atau yang seakan-akan menyalahi sunnatullah dan berupaya menterjemahkan mukjizat pada sunnatullah atau logika manusia.

    Kelompok 2 agak konservatif terutama dalam hal menerima logika mukzizat Allah (menerima
    doktrin apa adanya, misalnya :
    a. tongkat nabi Musa berubah menjadi ular, ya seperti itulah kejadiannya
    b. Munculnya Unta nabi sholeh dari ketiadaan menjadi ada (tanpa dilahirkan)
    ya seperti itulah kejadiannya.dll

    3. Pemikir rujukan

    Kelompok 1 relatif mengambil rujukan pemikir-pemikir modern dan moderat, terutama pemikir yang unggul dalam IPTEK namun relatif kurang dalam ilmu hadits dan Al Quran.

    Kelompok 2 relatif mengambil rujukan pemikir-pemikir salaf, terutama yang unggul dalam ilmu Al Quran dan Hadits namun relatif kurang dalam IPTEK.
    (sengaja saya bilang ‘relatif’ biar tidak terkesan menghakimi :))

    Mungkin tidak semua merasa seperti yang saya ungkapkan diatas, namun demikianlah saya berupaya membaca situasi diskusi yang berkembang.

    @Amrano
    Adapun postingan di blog Mas Amrano kalau menurut saya pribadi masih terlalu prematur premis-premisnya (pendapat pribadi lho mas.. 🙂 )
    Misalnya Mas Amrano bilang :

    1. Dalam Kitab Allah dijelaskan pada mulanya Allah menciptakan manusia sepasang-sepasang yang masing-masing menjadi nenek moyang setiap ras di dunia. Ras Mongoloid, Ras Negroid, Ras Kaukasoid, Ras Arya, Ras Melayu, dan seterusnya. Allah menciptakan masing-masing ras atau suku bangsa sepasang-sepasang. Dari tiap-tiap pasang ini kemudian berkembang dalam jumlah yang sangat besar. Maka bumi pun dipenuhi oleh manusia-manusia dengan berbagai suku, bangsa, bahasa, ras, dan warna kulit.
    Dari keterangan di atas, maka gugurlah persangkaan yang menyatakan manusia itu berasal dari satu orang yaitu Adam.

    Pendapat saya : Masalah ini sudah sering diungkapkan ulama. tentu saja seluruh ras tersebut adalah keturunan Adam as juga. karena Adam melahirkan 20 pasang anak + 1 = 41 yang masing-masing pasang memiliki ciri ras berbeda.

    2. Apalagi ada yang mengatakan bahwa Adam mempunyai seorang istri yang bernama Hawa kemudian mempunyai anak laki-laki dan perempuan, kemudian anak-anak Adam dikawinkan. Jelas ini tidak masuk akal dan melanggar ketetapan Allah. Masak kakak dan adik menikah? Secara ilmu (Genetika) tidak boleh terjadi perkawinan antara kakak dan adik (incest) karena akibatnya akan membuat anak-anak mereka akan cacat dan tidak sempurna.

    Pendapat saya : Mengenai hal ini sudah sangat jelas diungkapkan dalam hadits-hadits shahih, bahwa memang Adam as saling mengawinkan anak-anaknya namun bukan dengan pasangan kembarnya sendiri, melainkan saling menyilangnya . hal inilah yang menyebabkan percekcokan antara Qabil dan Habil. Dimana Saudara perempuan Qabil yang cantik akan dinikahkan dengan Habil dan Saudara perempuan Habil yang jelek akan dinikahkan dengan dirinya. Sehingga Nabi Adam meminta mereka berkurban, untuk menentukan mana yang harus mengalah. dst….(QS 3 : 27-30)

    Lho..kok Nabi adam mengawinkan anak-anaknya sendiri? Ya demikianlah ketetapan Allah swt (wah doktrin lagi deh 🙂 ). Saat itu syariat yang mengatur pernikahan belum sedetail saat sekarang. Lagipula hal tersebut adalah lumrah dalam kondisi darurat. Misalnya saja jika terjadi kerusakan besar pada bumi, kemudian yang selamat hanya saya dan istri saya. maka Untuk melangsungkan keturunan, menurut beberapa ulama adalah halal untuk mengawinkan anak-anak saya sendiri (hal ini masuk dalam kategori Fiqh darurat). Seperti halnya kita tersesat di hutan dan tak menemukan makanan selain babi, maka babi itu menjadi halal.

    3. “Allah berfirman: Sesungguhnya banyak dari para kisah nabi dan rosul serta orang-orang terdahulu yang tidak dikisahkan dalam kitab Allah”. Kisah Para Nabi dan Rasul dari Adam sampai Muhammad diceritakan semua dalam Kitab Allah, nah kalau ada yang tidak dikisahkan dalam kitab Allah berarti hidupnya pada zaman sebelum Adam.

    Pendapat saya : Kalau Ada nabi dan rasul yang tidak dikisahkan dalam kitab Allah, bukan berarti hidupnya sebelum Adam. Karena jumlah nabi diperkirakan mencapai ratusan ribu orang dan jumlah Rasul mencapai ratusan orang. Jika semuanya diceritakan dalam Al Quran, tentu Al Quran akan menjadi kitab cerita saja.
    Lalu dimanakah dan kapankah para nabi-nabi tersebut tersebar? tentu saja mereka tersebar di seluruh pelosok bumi sebagai keturunan Adam as. Karena Allah swt selalu mengutus seorang nabi pada suatu kaum untuk pemberi peringatan. Bisa saja Allah telah mengutus nabi untuk suku Inca dan Maya, nabi untuk orang Mongol, nabi untuk orang viking, nabi untuk orang persia, nabi untuk orang cina, dsb.

    Wallahu Alam bish showab.
    Oya saya terpaksa memberi komentar postingan blog Mas Amrano di sini, soalnya saya tidak bisa memberi komentar di blognya mas (semacam ada restriksi ya mas?).

    @
    Wass.Wr.Wb.
    Menarik juga uraian kelompok ini, namun semua tentu sama :”sedang berusaha” memahami apa yang terkandung dari kita tersuratNya. Saya sendiri yang termasuk mempercayai apa adanya : Kalau dari contoh kasus, ya bleg…. langsung terjadi dan diciptakan (kelompok 1 ya 😀 ) karena memang contoh yang ada pada Al Qur’an memang begitu. Namun juga, sama sekali tidak mengambil rujukan hadis karena memang saya tidak menemukan hadis yang relevan (pengetahuan hadis minim sih). Namun, yang juga disebutkan oleh Ust Ahmad Sarwat yang dikutipkan — dari kritisi beliau ke pandangan Agus Mustopha — dalam pandangan saya, kurang relevan. Karena itu sih sudah jelas juga tercantum dalam Al Qur’an. Mungkin ada yang lebih mengena?. Tentu saja ini juga pandangan yang belum tentu benarnya (logisnya).

    Menarik kesimpulan dari ayat yang dipahami. Memang saya berkecendrungan untuk memaksimalkan pemahaman dari Al Qur’an. Mengapa?. Karena jaminannya, karena percaya keterperinciannya :
    QS 6. Al An’aam 114. Maka patutkah aku mencari hakim selain daripada Allah, padahal Dialah yang telah menurunkan kitab (Al Quran) kepadamu dengan terperinci?
    Orang-orang yang telah Kami datangkan kitab kepada mereka, mereka mengetahui bahwa Al Quran itu diturunkan dari Tuhanmu dengan sebenarnya. Maka janganlah kamu sekali-kali termasuk orang yang ragu-ragu.

    Mengenai komentar Mas Amrano… pandangan beliau memang berbeda.

    Suka

  10. aricloud said

    Mas Agor..saya udah baca komen mas di blog saya..
    wah…itulah mas ya, mungkin jadi bukti juga keterbatasan saya dalam menyimpulkan sesuatu.
    ternyata ada kelompok 3, atau mungkin 4 dan 5? 🙂
    Semuanya membantu kita mencerahkan kembali cara berpikir dan luasnya keragaman cara berpikir manusia…

    @
    Perbedaan mengasah pedang pikiran dan takwa kian tajam. Semoga.

    Suka

  11. A.S Abdul Jabbar said

    Assalamu’alaikum Wr.Wb.
    Untuk semua sedikit saya menambah bahwa pengertian kami dalam Surat-surat Al-Qur’an sprt dalam Al-araf ayat 11. Sesungguhnnya kami telah menciptakan kamu (adam ) kami di situ bukan berarti manusia akan tetapi Allah SWT, dalam hukum ilmu kalam ada yang di istilahkan ” Mu’adom Nafsa ” yang artinya mengagungkan nah seperti mana dalam ucapan “Assalamu’alaikum” yang artinya kesejahteraan untuk kalian semua tapi terkadang kita mengucapakan kata “Assalamu’alaikum” hanya untuk seseoarang saja kan kalau menurut susunan kalimat bahasa harusnya “Assalamu’alaika” yang artinya kesejahteraan untukmu tapi kan kita semua walaupun hanya satu orang tetap menggunakan ucapan “Assalamu’alaikum ” atas segala kekurangannya saya mohon maaf yang sebesar-besarnya dan mohon agar untuk orang yang belum bisa menafsirkan Al-Qur’an jangan coba-coba untuk menafsirkannya.

    @
    Kalau tak salah mengerti, postingan itu memang rujukan kata kami itu memang bukan merujuk pada manusia juga lho 😀
    Tentang Kum juga ada dibahas pula pada komentar postingan.. Trims lho, jadi semakin melengkapi.

    ….mohon agar untuk orang yang belum bisa menafsirkan Al-Qur’an jangan coba-coba untuk menafsirkannya…
    Tapi untuk belajar memahami, bolehkan membacanya, mencoba mengerti isinya, baik dengan bertanya sana-sini atau mempelajari dari orang lain atau kitab lain, atau dari para mufasir. Kemudia dia berkata, oh begini toh maksudnya.

    Soalnya nih.. kalau agor menulis satu pemahaman dari satu ayat, selalu berusaha dimulai dengan kata : Yang dapat saya pahami dari ayat ini dst… Saya tidak pernah gunakan kata menafsirkan, menyimpulkan, mengartikan, maksud Allah dari surat ini adalah… dst… Rasanya saya menjadi terlalu hebat jika bisa memahami isinya secara penuh dan lengkap…

    Namun, menafsirkan dan mempersepsikan, kebolehan atau tidaknya adalah juga kata para ulama lho. Al Qur’an sendiri tidak melarang dibaca dan dipahami. Lha, kalau dibaca tapi nggak dipahami atau mencoba memahami… yah… apa juga ya Mas namanya…. 😀

    Suka

  12. ainul said

    Yap, kaya kita-kita yg ngerti kalo gak boleh mempelajari bagaimana dong….

    @
    hm… tapi kalau kita membaca al Qur’an… kan tidak ada petunjukNya untuk jangan mempelajari, memahami kan !?. Mencoba mengerti isi kitab petunjuk Allah bukan miliki para mufassir atau ulama, tapi milik siapa saja. Kalau dipahami dengan kedalaman berbeda-beda, ya itu juga konsukuensi logis dari proses belajar. Juga, walau tidak bisa berbahasa Arab. Tentu sudah ada yang lebih baik, lebih mengerti, lebih ahli, lebih mumpuni, dan lain sebagainya dan seterusnya. Bertanya kepada yang lebih mengetahui, lebih mengerti, tentu lebih baik. Itu menurut agor seeh… Memang, agor juga pernah membaca, syarat-syarat jadi ilmuwan agama (baca ulama) dan syarat menjadi penafsir yang baik. Dalam kadar tertentu, saya kira jelas diperlukan orang yang menguasai perbendaharaan bahasa asli dan bahasa ibu, perbendaharaan pengetahuan yang memadai dari segala sisinya. Namun, juga sama sekali ini tidak membatasi orang-orang untuk membaca petunjukNya dan memahami petunjukNya pada batas-batas “kewajaran”. Agor juga pernah bertemu dengan orang yang menegasi, hanya orang yang disucikan yang bisa memahami Al Qur’an (lalu beliau tunjukkan ayatnya). Tapi, agor lebih percaya bahwa petunjuk Al Qur’an itu untuk semua, bukan untuk segelintir saja.

    Suka

  13. Anonim said

    Dasar…. klo ngak ngerti… ngak usa bikin artikel yang menyesatkan…… itu sama sekali tidak berdasar….. karena kata Kami itu…. menunjuk kepada Allah…. dan manusia tidak ikut dalam proses itu….. jadi saran saya…. pelajari Alquran dengan lebih baik… baru buat artikel yang benar…….
    Piece….

    @
    Ada beberapa artikel terkait Adam di postingan ini, termasuk juga komentar-komentar yang menurut agor seeh mencerahkan dan menjelaskan. Lebih sebagai proses pembelajaran. Postingan itu merupakan rangkaian yang tentu lebih bijak kalau disatukan pola pikirnya dengan postingan sejenis dan komentar-komentarnya.

    Saran Mas saya terima dengan senang hati. Terimakasih… 😀

    Suka

  14. amrano said

    untuk mas @aricloud

    komentarnya ckup kritis..

    soal perkawinan yg dilakukan anak2nya Adam,tetep aj g bs mas..wlopun dikawinkan dgn mlakukan perkawinan silang (tdk dgn kembarannya),pasti akan terjadi cacat mas..karena skali lg secara ilmu (Genetika) tidak boleh terjadi perkawinan antara kakak dan adik (incest? karena bayi dapat menjadi tidak sempurna

    soal Adam pnya anak dgn berbagai macam ras,hee…aneh bgt mas
    misalnya saja mas org jawa,trus kawin dgn org jawa,masak anaknya jd eropa??g mgkn mas..emang c saya bkn ahli biologi,tp te2p aj sifat2 induk akan menurun ke anaknya,baik ras,warna kulit dll..jd g mgkn klo hanya melalui satu sumber ras yaitu “rasnya Adam” dapat melahirkan beberapa ras..

    soal “fiqih darurat” yg karena darurat maka dapat dilakukan perkawinan sesama saudara pada jamannya Adam..emm..Saya krmbalikan lagi,emang dulu darurat y mas??emang g ada manusia lain??kan masih ada manusia lain..kn masih banyak manusia selain keluarga Adam..jadi tidak perlu diadakan “fiqih darurat”

    maap..mgkn pernyataan blog dlm http://ruhul-qudus.blogspot.com berbeda dengan masyrakat umum..
    namun saya hanya ingin mengajak smua pembaca untuk lebih berpikir dan menghapus smua doktrin yang telah ditanamkan o/ nenek moyang kita,ibu,nenek,kakek dan kebanyakan org yg dituliskan kedalam otak kita tnpa dasar apapun..

    karena wahyu itu semacam air yg mengalir..namun air tersebut bisa pula terhambat oleh semak belukar,batu dan semacamnya..begitu pula dgn wahyu,yg dpt terhalang oleh “doktrin”,bila wahyu datang maka doktrin itu mnjadi dinding yg mnghalanginya..krena itu pda saat ada akidah baru yg mncul,jgn lngsung mnolaknya dgn doktrin itu..tetapi dicerna dl..krena mmg suatu kebenaran hakiki itu tdk mampu dihambat..dlm pkiran mgkn berkata “eemmm…benar jg y…” namun akhirnya kira menolaknya karena nafsu kita sendiri yg menolaknya..

    jd gambaran ttg kebenaran,islam,iman itu tdk slalu sama dgn bayangan kita yg digambarkan o/ nenek moyang kita..jk kemauan kita tdk sma dgn kemauan Allah,siapa yg hrs mnyesuaikan??Allah yg mnyesuaikan kemauan qt atau qt yg mnyesuaikan keinginannya Allah?? tentu saja qt yg mnyesuaikanny wlopun itu berbeda dgn keseharian qt..seperti halnya obat,meskipun pahit harus tetep kita minum kn..

    Alhamdulillah

    @
    Pilihan karena memiliki kebebasan… !

    Suka

  15. ainul said

    yah repot juga ya berdebat….
    tapi emang sih kebenaran yang hakiki emang milik Allah. Kita gak bisa membodoh-2kan orang lain karena ada pendapat lain yg berbeda..
    Ukhuwah tetep kita jaga..
    Setuju Broo…

    @
    Setuju… Membodoh-bodohkan tanda kutip…

    Suka

  16. aricloud said

    @ainul
    Setuju….

    @amrano
    Yup…memang betul mas, obat itu walaupun pahit tetep harus kita minum. seperti halnya doktrin agama, walaupun kelihatan gak masuk akal..ya..mesti kita terima.

    Tentu saja proses menerima doktrin agama dan bagaimana mendefinisikannya sesuai dengan pola pikir kita masing-masing adalah sebuah pilihan yang menyangkut bagaimana kita beraktualisasi dalam kehidupan menghamba pada Allah. well…selama semua kita niatkan untuk perjuangan meraih keimanan yang lebih tinggi.

    Oleh karena itu perbedaan pada masalah yang tidak terkait akidah prinsipil ini saya kira akan menjadi kenikmatan tersendiri dalam setiap diskusi… 😀

    @
    Doktrin agama, tidak masuk akal… karena keterbatasan akal.
    Obat terasa pahit, karena kita merasakan pahit. Kalau syaraf pahit tidak merasakan, maka satu bagian dari rahmat Allah telah lepas dari diri kita !
    .

    Suka

  17. Raja Ahmad Ismail said

    Assalamu’alaikum,
    Menanggapi berbagai pandangan tentang apakah Adam diciptakan atau dilahirkan cukup asyik. Karena ini menyangkut asal usul manusia. Yang jelas siapapun yang masih waras tidak akan mau mengakui bahwa dia keturunan monyet atau monyet menurunkan dia. Tapi kalau ada sedikit-sedikit sifat kemonyetan pada manusia, itu memang tidak dapat disangkal. Atau kalau ada sedikit sifat kemanusiaan pada monyet, itu juga tidak dapat disangkal.
    karena pada umumnya Allah menjadikan makhluk hidup hampir sama dalam struktur anatominya. Hampir seluruh makhluk hidup jenis mamalia dicirikan dengan melahirkan, menyusui anak dan bernafas dengan paru-paru, termasuk ikan paus dan hiu. Jumlah ruas tulang leher mamalia jenis jirapah yang panjang, sama dengan jumlah yang dimilik manusia ( karena mnausia juga termasuk mamalia )yaitu 8 ruas. Begitu juga monyet, struktur tubuh monyet hampir, walaupun tidak persis, seperti manusia. Tapi ini tidak membuktikan monyet adalah bapak moyangnya manusia.
    Soal perkawinan silang antara anak Adam, saya rasa lumrah. Karena pada saat itu belum ada makhluk sejenis manusia yang masih bertahan hidup. Kalau tidak dikawinkan dengan sesama mereka apakah harus dikawinkan dengan makhluk yang hampir mirip dengan mereka, monyet misalnya?. Kenapa dikawin silang?. Itulah mungkin rahasia Allah. Karena Allah sendiri Mahatahu, pasti suatu saat akan ada manusia yang bertanya dan mengkritik kebijaksanaan Allah dengan dalih kawin silang itu akan membawa atau menghasilkan cacat turunan, seperti pendapat para ahli sekarang. Makanya anak kembar pertama tidak dikawinkan dengan saudara kembarnya, tetapi dikawinkan dengan salah satu dari kembar yang berikutnya. Bukankah sampai sekarangpun, sejauh kita masih mengaku keturunan Adam, kita masih kawin sesama saudara?. Soal catat keturunan, tidak mesti dihasilkan oleh perkawinan sekandung, tetapi juga banyak terjadi pada perkawinan lainnya. Allah yang membuat sunnahNya, dan Allah juga yang berhak merobahnya dan membuat pengecualian. Hak kita apa untuk mempertanyakannya.
    Kenapa terjadi bermacam-macam bentuk, warna dan corak, kalau manusia tadinya adri satu ayah dan satu ibu. Itu juga hak Allah dan KebijaksanaanNya. Bukankah telah tersirat dan tersurat jawaban yang mungkin akan dan telah ditanyakan oleh manusia?. Bukankah didalam Alquran telah dikatakan bahwa kita dijadikan bermacam-macam suku, bangsa, warna kulit supaya kita bisa saling kenal dan bergaul. Tak ada yang lebih mulia, kecuali dengan ketaqwaan kita?.
    Aneh?. Tidak. Bukankah sekarang juga sering terjadi dalam lingkungan kita?. Seorang ayah yang “jelek” dan ibu yang juga tidak menunjang secara fisik, melahirkan anak yang “kinclong”?. Begitu juga seorang ayah dan ibu yang sempurna secara fisik, melahirkan anak yang “ampuuuun deh”. Kalau mengikuti logika, sepasang orang tua yang jelek, “pasti” menurunkan keturunan yang jelek dan sepasang manusia yang cantik “pasti” menurunkan keturunan yang cantik. Logikanya begitu bukan?. Tetapi, “aneh”. Kejadiannya tidak selalu selaras dengan logika.
    Kalau kita beriman kepada Allah dan Alquran sebagai kitab suci yang diwahyukan Allah kepada Nabi Muhammad, maka kita pasti akan beriman dan tidak akan menolak bahwa “Adam” dijadikan dari “tanah”. Apapun bangsa dan sukunya, semua “ras Adam”, pasti memiliki unsur tanah yang sama, termasuk unsur ferro/besi yang menurut ahli bukan merupakan unsur asal bumi. Tapi harus diingat, bahwa “diciptakan”nya “Adam” adalah setelah bumi siap untuk didiami makhluk hidup dengan semua arana penunjangnya, termasuk unsur besi.
    Kemudian pada masa awal perkembangan ras manusia, terjadi “pencampuran” dan “penambahkurangan” unsur tanah pada berbagai kelahiran pada manusia-manusia awal, yang menghasil berbagai jenis bentuk, warna dan rupa “ras Adam”, sekali lagi tidak perlu diherankan. Itu Kemahabesaran Allah. Tak ada campur tangan “manusia” bahkan malaikat sekalipun.
    Contoh kecil saja, cukup banyak orang dari suku Jawa ( mak bapak Jawa ), maaf ini perumpamaan saja, bukan bermaksud menghina, tapi melahirkan anak yang kebule-bulean. Apakah kita harus berburuk sangka bahwa sang ibu berselingkuh dengan bule?. Nauzubillahi minzalik. Ataukah kita harus berimajinasi bahwa, nun pada masa yang jauh, jauh sekali, keturunan Mas Jawa tadi pernah berselingkuh dengan bule?. Sekali lagi Nauzubillahi minzalik.
    Ini bukan fiqih darurat, malah tidak ada sangkut paut dengan hukum fiqih. Ini adalah kebijaksaan Allah. Apakah memang ada dan pasti ada makhluk yang sejenis “Adam”, ini juga masih berupa asumsi. Asumsi yang masih memerlukan pembuktian. Walaupun para arkeologi telah menemukan berbagai macam fosil yang menunjukkan keberadaan makhluk yang “mirip” manusia, tetapi tidak ada kepastian bahwa itu memang “sejenis” manusia. Memang keberadaan “makhluk hidup lain” tidak bisa dinafikan dan tidak bisa disangkal. Tapi apakah “sejenis Adam” yang lain, masih memerlukan pembuktian. Kita hanya bisa sebatas membayangkan, bagaimanakah rupa nenek moyang pertama kita?. Apakah seperti kita sekarang?. Sekali lagi kita hanya bisa membayangkan berdasarkan pengamatan kita pada keberadaan kita sekarang ditambah dengan beberapa lukisan didinding gua yang diketemukan dan juga patung-patung yang diukir oleh manusia ribuan tahun yang lalu. Tapi bagaimanakah sebenarnya bentuk dan rupa manusia awal, kita hanya diberi sedikit masukan, apakah berdasarkan wahyu maupun berdasarkan hadist maupun temuan-temuan ahli arkeologi.
    Jadi masaalah Adam dan masaalah perkembangan manusia awal, adalah masalah hak dan kebijaksaana Allah. Terlepas apakah itu dapat dicerna oleh akal atau tidak, tidak menjadi keharusan.
    Tidak semua apa yang diciptakan oleh Allah bisa ditimbang dan dicerna oleh akal. Sedangkan kegunaan diciptakannya virus yang mematikan saja tidak bisa kita jawab dengan pasti. Apatah lagi penciptaan Adam dan tidak lanjut kebijaksaan Allah setelah itu dalam pengembangan keturunannya.
    Insya Allah nanti akan saya salinkan beberapa pendapat dan tanggapan berkenaan dengan “Apakah Adam manusia pertama dimuka bumi” yang dikutip dari buku karangan Yousouf Syouib, cetakan 1985. Insya Allah.
    Wallahu a’lam bishshowab.
    Wassalam,

    @
    Sesuatu yang tidak kita ketahui, asyik untuk “didiskusikan”, dicari asal muasalnya. Inilah khas manusia yang bertanya tentang “perjanjian” dengan Penciptanya. Bertanya… dan bertanya, membaca ragam “arahannya” yang langsung maupun menurut hukum-hukumnya. Manusia, mahluk berakal (budi) yang ingin menggemgam dunia dan selalu, seolah tidak akan pernah mati. ….

    Namun, ditunggu tanggapan dan pendapat dari buku lama itu… 🙂

    Suka

  18. Anonim said

    TOLONG SEMUA RAS ITU DI BERI GAMBAR SEKALIAN

    @
    gambar ras… perbedaan ras manusia?.

    Suka

  19. Raja Ahmad Ismail said

    Assalamu’alaikum,
    Berhubung zaman dulu, dulu sekali belum ditemukan tustel, maka ma’af saya tidak bisa bantu karena tidak ada peninggalan photonya.
    Tapi kalau cuma reka-gambar dari artis/pelukis yang coba melukiskan bagaimana bentuk beberapa jenis “manusia awal”, mungkin bisa kita ketemukan di Wiki, termasuk ras-ras yang masih ada sekarang, apakah Mongolid, Austronesia, Polynesia. Begitu juga suku bangsa yang termasuk Semit, Eurosia, Afrika, dsb.

    Wassalam,

    @
    Ras manusia… saya tidak melihat ini sebagai sumber yang banyak. Setahu/sepengetahuan saya… jadi perbedaan itu tidak begitu kontekstual terhadap topik kan… 😀

    Suka

  20. Karangjati said

    hem adam adam adam …….air (lho koq………………??????)

    @
    Yang ini… kalau nggak salah bukan ranah postingan :D, Adam air dari besi kok… 😀 😀

    Suka

    • mufahid said

      ADAM ITU BUKANNYA PESAWAT TERBANG ADAM AIR??????????
      ATAU ASAL KATA DARI WADAM???????
      ATAU IBUNYA ELIA KADAM????
      BAPAKNYA SADAMM??????
      MANA YANG BETUL?????????????

      Suka

  21. Joko Nugroho said

    Pak Agus mustofa: Belajar bahasa arab dulu deh pak baik-baik, jangan sok tahu. Masak jamak kum bisa berarti mufrod aja gak tahu. Kalo memang begitu adanya arti bahasa arab ke bahasa indonesia, abu jahal dan abu lahab akan mengkritik Nabi besar-besaran tentang lafadz kami (nahnu) yang digunakan untuk Allah.
    Berani benar bapak menafsirkan al-quran tanpa merujuk ke pemahaman ulama nufassirin, anjing itu tetap saja tidak akan mampu menang melawan tiranosaurus, duduk manis aja pak, dengerin apa maunya tiranosaurus.
    Bertobat saja deh pak, sebelum menyesal di akhirat nanti!!!!!!!!!!!

    @
    Betul Mas Joko N. Dalam hal bertaubat, saya sendiri harus belajar banyak. Saya terkesima ketika ustadku menjelaskan bahwa Junjungan bertobat kepada Allah 70 kali setiap harinya.
    Ya, Allah…ya Rabb, alangkah malu dan takkaburnya hati ini. Sedangkan NabiMu, yang segalanya dijamin dan dipelihara olehMu sepanjang waktu, memohon ampunan padaMu, bersujud berlama-lama di setiap waktu, terlebih di sepertiga malam akhir.

    Sedang aku yang tidak dalam jaminan, yang tertatih-tatih belajar tentang Engkau dan baru sedikit beramal, banyak bernista tak sanggup berlaku seperti utusanMu.

    Kalau bukan karena rahmat dan ampunanMu, niscaya kami benar-benar menjadi orang yang merugi.

    Semoga pula untuk Pak Agus Mustofa, dikarunia kesehatan dan kejernihan hati. Kalau Bapak keliru, insya Allah pahalanya satu. Kalau benar… ya tentu Bapak lebih mengerti hadisnya dari pada kami ini. Semoga Allah merahmati hambaNya karena ingin mengerti pesan-pesanMu.

    Suka

  22. Sebelum Adam apakah ada makhluk mirip manusia sekarang?

    Apakah Adam adalah manusia pertama dari jenis manusia yang menurunkan kita sampai saat ini?

    Adam diturunkan dari jannah (taman), dimanakah itu? Apakah suatu planet di suatu galaxy? Kalau jannah diartikan surga, apakah surga dan neraka sudah diciptakan? Dalam Al Qur’an ayat berapa dijelaskan penciptaan surga dan neraka?

    Bisa ada yang menjelaskan?

    Elfarid
    http://elfarid.multiply.com/

    @
    Wah pertanyaan yang semua orang tidak mengetahuinya Mas, karena tidak ada saksi hidup 😀

    Namun dalam pemahaman saya, jannah yang dijanjikan bukanlah jannah yang berada pada hukum semesta yang bisa kita amati. Jadi hanya bisa diimani.
    Namun, kalau ditanyakan apakah jannah dalam arti surga dalam konteks tempat tujuan manusia tinggal kelak, apakah surga dan neraka sudah diciptakan?. Jawabnya tidak tahu. Fir’aun dalam kuburnya diperlihatkan surga dan neraka, sedangkan hadis perjalanan nabi ke Sidratul Muntaha diperlihatkan juga “hasil akhir” dari perjalanan manusia yang masuk surga atau neraka. Hasil akhir dari perjalanan hadis menjelaskan “pengelihatan masa yang akan terjadi. Sedangkan pada penjelasan mengenai Firaun dalam kuburnya diperlihatkan surga dan neraka pagi dan petang, tidak menjelaskan apakah sudah ada isinya atau belum?. Namun, logika bahwa hari kiamat besar belum tiba, maka keduanya berada pada posisi “kosong”. Kalau merujuk pada yang mati syahid (yang gugur dijalan Allah) itu mati. Mereka itu hidup di sisi Tuhannya dan mendapat rezki, bisa saja memiliki kemungkinan penafsiran berbeda.

    Kalau pertanyaannya : ayat berapa dijelaskan penciptaan surga dan neraka?. Saya juga belum tahu. Namun silogisme berbicara pada konteks, tentunya surga dan neraka telah diciptakan. Beberapa sumber hadis menjelaskan neraka sudah dinyalakan. Walahu’alam.

    Suka

  23. JINGGA said

    ASSALAMMU ALAIKUM WR.WB…
    AKu terus terang TIDAK PERNAH MEMBELI khusus buku P.Agus, tapi.. ketika buka bapak yang Fenomental keluar dari pertama aku suka melihat garis besarnya di GRAMEDIA atau toko buku terdekat, aku bukan tidak tertarik aku sangat tertarik, kadang aku trsenyum.. membaca buka pa AGUS, ( aku cuma bilang AKU TAU INTInya…)walo aku tidak benar – benar tau.. entah aku seperti mendapat JAWABAN setiap pertanyaan yang AKU TUJUNKAN kepada SANG KHALIK ketika aku merenung dan MEncoba mempelajari satu ARTI, terus terang aku bukan ILMUWAN, atau ahli agama, apalagi seperti ULAMA atau SUFISME… aku hanya wanita biasa yang MENCARI satu BENTUK KESEJATIAN DIRI SENDIR aku saja (MANUSIA = WANITA= CINT ALLAH) hingga aku diperlihatkan banyak hal yang FENOMENTAL antara ADA dan TIDAK ADA , antara NYATA dan TIDAK NYATA, dan aku diperlihatkan HAL YANG TIDAK MUNGKIN menjadi MUNGKIN, hal YANG MUNGKIN menjadi TIDAK NYATA… hingga keberadaan ALLAH, KITAB, MANUSIA alam JIN dan MALAIKAT jadi berbeda arti….
    AKU tidak menutup mata kalo MANUSIA sekarang sudah LUPA DIRI akan kedudukan dia… sebagai ADAM dan HAWA… di mana ADAM CIPTAAN YANG SEMPURNA dimata ALLAH , HAWA adalah Permintaan CINTA dan ATAS CINTA ALLAH kepada ADAM dia MENG – ADAKAN HAWA sebagai TEMAN adam… dan ALLAH SANGAT PENCEMBURU walau dia SANGAT MAHA PEMURAH.. hingga dengan berbagai cara dia MENGUJI ADAM dan terbukti diciptaan ADAM pertama, ADAM terjebak dalam CINTA dan KEYAKINANNYA sendiri hingga dia MENDUAKAN CINTA nya pada sang PENCIPTA terhadap CIPTAAN yang sebenarnya TIDAK BOLEH men-TIDAK adakan sang PENCIPTA hingga MENCINTAI HAWA melebihi BATAS yang di BATASI oleh ALLAH ( dalam HAL itu jelas ada di TAFSIR QURAN)
    AKU bukan PENAFASIR QURAN, bukan penyelidik ,atau pengamat, aku HIDUP NORMAL… namun seiring waktu dalam mempelajari DIRIKU SENDIRI akhirnya AKU TEMUKAN SATU STATEMENT = AKHIRAT itu ADA (tidak ADA), ADAM itu DILAHAIRKAN… semua buka – buka ciptaaan pa AGUS saya yakin tidak gegabah ditulis dengan PENGATAHUAN dan PENGERTIAN satu sisi… AKU MUNGKIN SANGAT SETUJU dengan apappun yang BAPAK tulis…. NAMUN dalam pengertian TAFSIR pun kejadian MANUSIA dari TANAH = MANI=TULANG RUSUK= NAFAS= SGUMPAL DARAH= semuanya BENAR….!!
    ALLAH menciptakan SEJARAH MANUSIA dan KEHIDUPAN serta PERADAPAN MANUSIA , lengkap dengan ILMU dan TINGKAT INTELENGEsi juga TINGKAT SPRITUAL itu juga sama… dengan CIPTAAN yang LAIN… SEKEJAB tapi tidak SEKEJAB… semua dengan PROSES.. walo bagi ALLAH mudah BAGINYA MENCIPTAKAN “satu” keajaiban TAMPA PROSES, namun disinilah KITA lupa dan BUTA.. ALLAH PUN mau manusia MELIHAT segalanya itu adalah “PROSES”-METAMORFOSA-SEJARAH”PENYEMPURNAAN HASIL…” dari yang SALAH menuju BENAR, BENAR menuju LEBIH BENAR, LEBIH BENAR menuju PEMBENARAN dan PEMBENARAN MENJU “KEBENARAN MUTLAK” dan andai manusia kembali ke DIRI SENDIRI yang juga BERPROSES dia akan mampu MEMBUNUH, dan MELAHIRKAN DIRI SENDIRI dalam JIWA MANUSIA SEMPURNA yang SEMPURNA SECARA HAKIKAT….! LAHIR BATIN INNER OUTER, JIWA RAGA, KALBU,HATI dan JASAD… semua harus MENYATUKAN KEKUARANGAN dan KELEBIHAN bagai SATU UNSUR VITAMIN yang SEIMBANG yang ada dalam SATU ” TERNAK /BUAH/MAKANA/BUATAN MANUSIA lainnya” jadi jangan LUPA “ILMU dan PENGETAHUAN, BUKTI NYATA dan NYATA semua HADIR atas SATU KEHENDAK yakni ALLAH SWT, ” disini SAYA melihat SEJARAH ADAM HAWA surga NERAKA dan BUMI. itu MUTLAK BEnAR…. di AWAL… hingga TENGAHNYA bisa BERANEKA RAGAM pemahaman…. AKHIRNYA tetap harus BENAR…. ADAM HAWA SURGA NERAKA AKHIRAT dan HARI KEBANKITAN juga HARUS MUTLAK…
    anggaplah KITA MEMASUKI TAHAM “PEMBENARAN” menuju KEBENARAN MUTLAK (HANYA ALLAHLAH YANG MAHA BENAR dan HANYA ILMUNYA JUGA BUKTI NYATANYA yang PALING BENAR”)jadi ALLAH pun tidak mempersoalkan adanya PRO dan KONTRA dengan PENDAPAT dari BASIC Pencarian ILMU yang berbeda… KITA kan hidup DI tahun MILINIUM ke 2 … dimana sudah begitu banyak yang TERJADI yang TERCATAT dan TIDAK TERCATAT. (yang tercatat itulah ada di ILMU=PIKIRAN= dan DI KITAB (semua AGAMA) = di sempurnakan AL -QURAn)
    SIMPLE SAJA… kita SEDANG BERMETAMORFOSA…. MENUJU kesempuranaan bangsa AGAma, YANG MANA HARUS DIDAHULUI DENGAN kesempurnaan “pribadi isi DALAM manusia ( luar MUDAH bagI manusia menyempurnakan fisik DAN luar ADA ilmunya DAN ADA uang ADA sarana…FACE off WHY noT TOH SEKARANG MANUSIA MUDAH MEMPERCANTIK LUARNYA….”APALAGI ALLAH MUDAH SEKALI MERUBAH KAAAN???) jadi TUJUAN sang MAHA KUASA di AKHIR ini adalah penyempurnaan LAHIR BATHIN secara PEMAHAMAN dan HAKIKAT ” KENAPA KAMU DILAHIRKAN dan UNTUK APA KAMU LAHIR….” APA UNTUNGNYA BAGIKU”ALLAH” MEMBUATMU LAHIR DIDUNIA INI… APA GUNANYA ADAM dan HAWA abad INI aku BERI KEMEWAHAN DUNIA DAN ILMU…(APAKAH KITA SEPAHAM dengannya andai kita sepaham.. kita tidak sibuk MENYALAH BENARKAN PENDAPAT SAPAPUN…. )
    bersukur ada pa agus dan ORANG pandai seperti pa AGUS lainnya yang bertugas /ditugaskan OLEHNYA sebagai PEMBANDING dan PENDIDIK tinggal KITA manusia TANGGAP gak…(FUNGSI DAN FEED BACKNYA ke diri kita masing-masing)
    ANDAI MEREKA TAU…. MEREKA TIDAK AKAN SIBUK MENGURUS YANG TIDAK PENTING…
    yang ADA mereka MENCARI MAKNA DITIAP KATA yang ditemukan , dan DI TIAP LAKU yang di JALANI setiap HARI apakah MAMPU menjembatani KITA DAN SANG PENCIPTA hingga STATUS KITA dimata KITA dapat disempurnakan DIMATANYA….!! ( karena STATUS kita JUJUR MASIH DISAMAKAN…. (Bagus kan sudah di AKUI hahah seperti STANDAR SEKOLAH)
    PA MUSTOFA… andai aku mampu membaca semua BUKU … dan MEMBELI semua … tidak akan MAMPU lah… buku BAPAK PERFECT.. (MENURUT CARA PANDANG dan PEMAHAMAN saya)
    makasih pa …
    SAYA semakin YAKIN pada KEGAIBAN dan KENYATAAN yang ada itulah KEAJAIBAN = yang TIDAK NAMPAK tidak DISADARI padahal NYATA..
    BERBICARA dengan ALLAH, berdiskusi dengan ALLAH dengan cara yang BENAR sesuai AGAMA masing – masing dan KITAB masing – masing ALLAH tetap MAHA ESA dialah YANG MENGETUK PALU terakhir dan BERKATA “KUN” atas setiap KEHENDAK KARENA ALLAH…(HANYA ALLAH yang tau SETIAP NIAT dan DOA juga HATI TIAP MANUSIA.kan….!?)
    SAYA pernah bertanya BENARKAH SEJARAH itu selalu BERULANG dan SEMAKIN DISEMPURNAKAN…”DAN BENAR” DE – JAVU dan KEJADIAN KITA dari JAMAN ADAM HAWA hingga MONYET pun “BENAR” itu adalah PROSES PENYEMPURNAAN dengan CARA yang HANYA DIA KETAHUI….HOW dan WHEN..(Maaf kalo saya MENANGGAPI panjang LEbAR saya sangat SENANG membaca,… dan sangat Bersukur pada ALLAH SWT , pertanyan TENTANG KEJADIAN MANUSIA itu terjawab sudah…” tinggal cari deh SATU SAAT NANTI MANUSIA MANA YANG DIBANGKITKAN secara LAHIR DAN BATHIN diciptakan ULANG menjadi ADAM/HAWA=MANUSIA DISUCIKAN = DILAHIRKAN = DIBANGKITKAN dan DI ANGKAT DEREJATNYA… hingga DIALAH KHALIFATULLAH yang ditunjuk sebagai MANUSIA PERCONTOHAN yang MAMPU MENCIPTAKAN DIRINYA SENDIRI atas KEHENDAK ALLAH dan PERAN SERTANYA melalui ILMU dan KALBU = KEHIDUPAN juga AGAMA…! “PERFECT ” kan..
    PERTANYAAN :
    apakah kita masih mau RIBUT….
    sementara ALLAH sedang MEMILIH… who is BEST and BEAST , lalu WHO is THE BEST —– FINNALY WHO IS THE WINNER….
    “ULAMA,GURU NGAJI,ILMUWAN,DERMAWAN,GENIUS, MANUSIA YANG TAMPA DOSAKAH,PENJAHAT PEMBUNUH, atau MANUSIA YANG BIASA YANG HANYA IKLHAS DAN PATUH KEPADA ALLAH SWT, meyakini keyakinan sendiri dan BEKERJA juga BERSOSIALISASI juga MEMANDANG KEhIDUPAN ini SIMPLE but not simple….” yang selalu menjadikan ALLAH adalah TEMAN HIDUP… bukan HAL YANG MENAKUTKAN…!!!
    KITA MANUSIA TEHNOLOGI, MANUISIA BERAKAL< JENIUS harusnya jangan TERLALU JAUH MENCARI ALLAH dan SIAPA ADAM /MUHAMMAD/NABI ISA..
    siapa KITA AJA dulu….(SAPA TAU KITA MENJADI PEMENANG KONTES… DUNIA jadi MILIK KITA karena KITA adalah KHALIFAH dan MANUSIA SEJATI di MATA ALLAH)
    ORANG TUA MEMBERI NAMA KITA “…….”BINTI….. itu saja lah kita MANUSIA kan kita CARI MAKNANYA dibalik NAMA KITA SENDIRI..
    saya YAKIN ADA ALLAH MENUNTUN kita… dan ADA KEAJAIBAN didiri kita masing masing….” KITA SUDAH SEMPURNA KOK” tinggal ALLAH ingin MEMILIH… APASIH dan SAPASIH MANUSIA itu apa SIH YANG DIA MENGERTI TEnTANg HUB. AKU dan DIA saja…(GITU LAH kurang lebih APA KEINGINAN ALLAH dalam memberi kita KITAB dan AGAMA)
    BUAT saya bagaimana kita mengerti HUKUM AGAMA dan NEGARA atau APAPUN yang BESAR kalo DIRI KITA dan NAMA KITA saja KITA TIDAK BISA BEDAH dan MENCARI ARTI juga HUB.SECARA HAKIKAT kepada yang menciptakan kita….dengan PROSES….!!!CINTA DIRI CINTA ALLAH CINTA SESAMA CINTA KEDAMAIN… karena SEMUA CINTA… (saya yakin PA AGUS SETUJU…maaf pa saya hanya anak kecil dan wanita yang mengerti dalam pandangan sangat sederhana.. tidak seperti BAPAK dan ILMUWAN atau AHLI AGAMA lainnya… saya harap satu saat saya ketemu BAPAK dan ORANG – ORANG HEBAT seperti BAPAK)
    makasih
    wassalam
    SEMOGA ALLAH MENEMUKAN KITA dan MENJADIKAN KITA MURIDNYA….
    tampa BATASAN….amien…!!

    @
    Wass wr.wb Terimakasih semua catatan panjang lebar. Sungguh, saya berkali-kali membacanya. Beberapa layak direnungkan… beberapa bagian lain layak diulas kembali… di lain waktu.. (sedang banyak tugas seeh) 😀

    Suka

  24. engkus said

    AWW,
    Ijinkan saya menanggapi ahwat Jingga, setelah saya analisa statement ahwat diatas, saya merasa kagum dengan apa yang ahwat beberkan yang begitu simpel tapi padat, sampai saya terkesima membacanya. Memang betul tugas manusia paling pokok adalah membaca, sebagaimana yang Allah perintahkan kepada rosulNya untuk disampaikan kepada umatnya yaitu “IQRO” (membaca), membaca asal kejadian (ciptaan) yag menjadi 1st learning objectnya adalah manusia, supaya manusia itu mengenal Tuhannya melalui introspeksi diri. Dan rosululloh sendiri telah menyampaikan “kesan dan pesan” hasil dari iqro beliau sebagaimana dalam hadisnya “Man arofa nafsahu, faqod arofa robahu” = ” barang siapa mengenal dirinya, maka ia pasti akan mengenal Tuhannya” – “waman arofa robahu faqod jahila nafsahu” = barang siapa yang mengenal Tuhannya yang mempunyai sifat Kemuliaan dan Keagungan, maka dia akan merasa hina dihadapan Tuhannya yang mempunyai sifat tersebut.(“hadis ini menurut sebagian para ulama tidak diakui karena Doh’if,atau palsu”).
    Manusia yang sudah mengenal tuhannya tidak akan bersifat sombong terhadap sesama mahlukNya, apapun latar belakang dan tingkat sosialnya tidak menjadi penghalang untuk rendah diri. Karena sikap rendah diri itu pada hakikatnya adalah sifat tawadu kepada Allah aja wajala, Sang Pencipta.
    Maka dari itu saya mengajak kepada antum, husus untuk diri saya ;
    1. marilah kita berlomba2 bertobat kepada Allah atas kesombongan diri kita memandang rendah terhadap sesama mahluk Allah, yang denga sifat itu kita terjerumus kedalam jurang kekufuran karena telah menjadi teman iblis yang terkutuk.
    2. mulailah kita “iqro” membaca diri kita,membuka rahasia diri kita,supaya kita mengenal Allah’aja wajala yang menciptakan kita, supaya tauhid kita kepada Allah menjadi mantap, tidak ada keraguan sedikitpun, sehingga Allah memperkuat kita dengan agama (awalu dini ma’rifatullah = yang menjadi dasar/fundamennya agama adalah mengenal Allah)
    Saya ucapkan selamat kepada ahwat Jingga atas terbukanya tirai kegaiban/pengertian itu adalah karunia ilahi,semoga menjadi istri sejati pilihan ilahi.
    www.

    @
    Alhamdulillah….

    Suka

  25. JINGGA said

    ASS.WR.WB….!!
    Alhamdulillah…. APA yang saya KETAHUI secara sederhana dan TIDAK MENCARI keluar sana, namun KE DIRI sendiri…. SEPERTI MATA AIR mengalir seiring WAKTU dalam ILMU yang SEDERHANA …
    semua tepat dalam HITUNGAN,PEMAHAMAN,FISIKA BIOLOGI,GEOGRAFI,SEJARAH,BAHASA,MATEMATIKA,dan AGAMA JUGA FILOSOFI DAN SENI… !! mungkin dari Kemudahan yang ALLAH berikan melalui KACAMATANYA dan (KACAMATAKU yang selalu SALAH) hingga AKU MELIHAT betapa NYATA NYA KeBenaRanNya yang ada DI SEKELILING Namun TAK DISADARI… terkadang saya sedih BAGAIKAN MAHLUK ASING karena apa yang saya tahu dan saya LIHAT teman dan LINGKUNGAN saya TIDAK melihatNya HANYA SAYA YAKINI apa yang SAYA TEMUKAN TAMPA PENCARIAN = “PENEMUAN-NYA”KU dan saya MEMOHON MAAF bila TULISAN saya sangat SEDERHANA seolah tanpa JEDA… karena SAYA pun MENDAPAT PENGETAHUAN dengan CARA seperti itu TANPA JEDA….!!!
    HANYA mungkin SAYA adalah WANITA yang SAYA KATAKAN SEDIKIT TIDAK TERTIB sehingga ALLAH SWT dengan CARANYA mendidik juga MENGHUKUM setiap KENAKALAN /PELANGGARAN yang KADANG NEKAT ..!! hingga saya PAHAM ini HIJAU,MERAH dan ORANGE..!!
    Banpak ENGKUS dan PA AGOR mohon maaf BILA Saya SALAH…. saya hanya INGIN mencari CELAH yang mana BAHASA SAYA dapat DIMENGERTI karena SAYA kadang DIAM takut SALAH BERPENDAPAT dan TAK MAU berbicara KETIKA saya BELUM merasa CUKUP MEMAHAMI..K=”412T1=N=Y=4”
    DENGAN tanggapan BAPAK ENGKUS… SAYA merasa JALAN ini adalah BENAR…. is AM … am 15 L4M … cos 4M a WHOMAN BE ing..! is ONLY 4 HU M4N…. !!BUAT AKU ALLAH SANGAT NATURAL bagaikan ALAM ini dan yang ada di TENGAH(151)/Menengahi juga di AKHIR yang DAPAT bertindak APA ADANYA = ALAMI ….( KARENA “ITULAH ” 54W =1=ON3 = ALL is 4L4M…n M3)BENAR – BENAR sebagai MAKMUM dan PENCARI “IMAM” sesuai “IMAN”
    ? ADAM = WHO ….
    ** 15 === A D 4 M
    ? 4 MAN or WHO MAN(4 M4N = WHO 15 …..(4)) is 4 M4N …
    4 M4N … jawabannya .. WHO is YOU … M3 15 L1K3 U…!! WHO w3 4123 (who we are?) We 15 4 HUM4N ….!!
    ? WH4T N WH3r3 W3 5T4ND : 5 T 4 ND 1N N 4TU123 = I5 4 L 4 M N U5….!!! WH4T 15 TH 4T….!!!”5 4 W”= LIHATLAH!!PAHAMI ALAM tempatmu BERPIJAK (L/B= NATURE=ALAM= LANGIT DAN BUMI) (tahiyyat= Menunjuk = Syahadat = Kesaksian= ANTARA MANUSIA 1 PENDIDIK(ILMU) dan YANG DITUNJUK ALAM = SEGALANYA yang DISAKSIKAN = dan itulah 1= “ADA “sebelum “ADA “yang LAIN ALAM dan MANUSIA 1 bersama “CINTA” =HAWA= WANITA=IBU(Turunnya MElalui ILMU Perwujutan MANUSIA “IBU”=WANITA dan ADAM= yang MENDIDIK (SAN=SON)untuk MELIHAT 4L4M = 15 (15LAM) dalam NYATA dan GAIB …! ( Bagaikan NABI MUHAMMAD dan UMMI (ibunya))
    (AKU ADA KARENA KAMU ADA KARENA AKU DICIPTAKAN SEBELUM “ALLAH ” menciptakan “ADAM”)
    ” CINTA ” Lahir sebelum SEGALANYA ADA ” CINTA ALLAH pada “CIPTAANYA “= BAGAI IBU pada ANAK nya…. !!!
    “CINTA” bagai CINTA IBU (WANITA)/PENDIDIK 1 = MEnjadikan ADAM NO 1 (MANUSIA PERTAMA yang DIJUMPAI di LIHAT/TERCIPTA) IBU menerima PEMAHAMAN secara ILMU = LAKI -LAKI = MANUSIA yang DIA PERTAMA TEMUi = ADAM = yang MENJADI “PEMIMPIN” PELINDUNG = TEMAN di ALAM KEHIDUPANNYA= DIA MENJADIKAN ADAM yang PERTAMA dan DIA MENJADIkan diri nya ke II untuk MENJADI “MAKMUM” = WANITA dalam IBADAH dan KEYAKINAN .
    Yakin ADAM ADA karena
    I=CINTA PERTAMA/KEINGINAN PERTAMA = PANDANGAN PERTAMA ( ANAK = LELAKI = PASANGAN/TEMAN/semua BENAR dalam PEMAHAMAN yang TELAH saya BACA….TIDAK ADA SATUPUN TULISAN dan ILMU NYA (ALLAH) Salah .. dalam Hitungan dan TATA KATA hanya “MANUSIA = yang KURANG MEMAHAMI dan MENDAPAT “INTISARI yang AKAN DITEMUKAN bila KITA LENGKAP membaca dam TIDAK MEMAKSAKAN ARTI dari KITA sendiri ” Biarkan ALLAH = GHAIB membimbing melalui IQ = Qalbu = 4LL is B e U… (dalam DIRI KITA SENDIRI)
    INSYA ALLAH ” saya Melihat semua akan MELIHAT apa yang SAYA LIHAT ”
    sudah saatnya “KEBENARAN itu MUTLAK milik ALLAH dan TIDAK membahas MASALAH YANG RUMIT (terlalu jauh dulu)
    makasih PA engkus… pa AGOR…
    Usia saya 33 tahun SAYA di JAKARTA … kapan – kapan SAYA ingin MENDENGAR pemahaman dari sudut pandang BAPAK (karena SAYA TIDAK PANDAI BICARA hanya MAMPU menulis dan MEMPERKIRAKAN dalam HITUNGANNYA ) maaf kalo SAYA banyak kekurangan seperti ini lah yang SAYA dapat dan YAKINI (kurang lebihnya SAYA masih PERLU belajar karena SAYA adalah MURID dan MAKMUM)
    wassalam……
    G0D W1LL F1ND u5 if w3 KNOW “WHO ARE =4123=15=is YOU ”
    Y= ou12 53LF!!! (ALLAH be IN = B3 “1N” YOU) amien ya Rabbal alamin…..!!!!
    JANJI ALLAH itu PASTI ….ADA DI AKHIR….(BAGAI AWALNYA)

    @
    Mba Jingga. Menarik uraiannya, kadang sederhana dan njilmet bersamaan 😀 Butuh waktu panjang saya bisa memahami uraian Mba karena ragam tema yang dilontarkan dari satu gagasan yang pendek-pendek dan bertebaran. Khas dari yang menggunakan akal pikir dan hati bersamaan dengan kemampuan melihat “banyak”. Namun, rasanya saya perlu belajar dari Mba. Seperti kata Mba, Allah bagi mba adalah Natural, bahasa lain dari Yang Zahir dan Bathin. Jadi, tampaknya memang saya malah yang harus banyak belajar… Terimakasih lho atas uraiannya.

    Suka

  26. AHS said

    “TERNYATA NABI ADAM DILAHIRKAN”

    Komentar pertama dari kami adalah, sering ketika orang berusaha memahami

    @
    Belum selesai komen mas… terus bagaimana… ? 🙂

    Suka

  27. AHS said

    “TERNYATA NABI ADAM DILAHIRKAN”

    Saya akhirnya tergelitik juga untuk memberikan komentar, karena saya ikut bertanggung jawab bila membiarkan saudara2ku masuk dalam situasi bahwa Al Qur’an selalu dapat dibuktikkan oleh sains masa kini, padahal tidak selalu!!, karena Al Qur’an berisi informasi sains masa lalu, sekarang, dan yang akan datang, nah disinilah keterbatasan kita sbg manusia menghadapi hal yang futuristik.

    Setelah membaca 13 buku Pak Agus Mustofa, komentar kami pertama adalah SALUT kepada beliau karena manusia seperti beliau di Indonesia.

    Sayangnya kita sering terjebak dalam ruang dan waktu sains masa kini, ketika kita mencoba memahami Al Qur’an melalui sudut pandang sains masa kini, padahal AL QUR’AN IS ALWAYS ONE STEP A HEAD FROM SCIENCE, sehingga sains selalu tergopoh-gopoh mengikuti Al Qur’an.

    Oleh karena itu kita harus sepaham dulu bahwa Al Qur’an harus dijadikan tolok ukur dalil (naqli) awal/utama, kemudian Hadist (shoqih), kemudian baru sains, kemudian baru akal kita (aqli). Cara ini bukan doqmatis, selama kita menyakini bahwa Al Qur’an adalah kitab terakhir yang diterbitkan oleh Sang Pencipta Langit dan Bumi beserta segala isinya, yang diturunkan melalui Nabi Terakhir Muhammad SAW yang kita cintai bersama.

    KOMENTAR : Bila Adam (Homo Sapiens sapiens)dilahirkan, artinya ada orang tuanya, pertanyaan berikutnya siapa yang melahirkan, bapak-ibunya dst sampai puluhan bahkan ratusan generasi diatasnya? apakah juga dilahirkan? bila ya, artinya harus melalui rahim makhluk lainnya (yang terdekat adalah Homo Neandhertal), bila itu terjadi artinya ada perubahan species,karena Kita (Homo Sapiens sapiens) berbeda secara DNA dengan makhluk sebelum Adam yang paling dekat secara sains yaitu (Homo Neanderthal), artinya TEORI EVOLUSI DARWIN disetujui oleh Pak Agus Mustofa, padahal teori ini sedang ditinggalkan oleh para Ilmuwan Eropa & Dunia ; para ahli DNA, yang mulai menganut TEORI CREATION & INTELEGENT DESIGN. Kenapa sedang ditinggalkan? karena sudah tidak cocok dengan penemuan DNA yang menggambarkan asal usul makhluk hidup pada awal pembentukkan Planet Bumi sejak 4,56 Milyar tahun lalu, sehingga pada 3,8 Milayar tahun lalu Makhluk hidup mulai muncul, setelah Planet Bumi mulai dipenuhi oleh Air (H20). PERTEMUAN PARA ILMUWAN TERSEBUT AKHIRNYA MENYIMPULKAN BAHWA MEMANG ADA SESUATU YANG DENGAN SENGAJA MENDESIGN SEMUA INI.subhanallah.

    Selanjutnya lihat dalil Naqlinya :
    Allah berfirman: “Hai iblis, apakah yang menghalangi kamu sujud
    kepada yang telah KU-CIPTAKAN DENGAN KEDUA TANGAN-KU. apakah kamu menyombongkan diri ataukah kamu (merasa) termasuk orang-orang yang (lebih) tinggi?”. Iblis berkata: “Aku lebih baik daripadanya, Karena Engkau ciptakan Aku dari api, sedangkan dia Engkau ciptakan dari tanah“SHAAD (QS 38: 75-76).

    Ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat :“Sesungguhnya AKU akan menciptakan manusia dari tanah,maka apabila telah Kusempurnakan kejadiannya dan KUtiupkan kepadanya roh-KU ; maka hendaklah kamu tersungkur dengan bersujud kepadanya”.Lalu seluruh malaikat – malaikat itu bersujud semuanya, Kecuali iblis; dia menyombongkan diri dan adalah dia termasuk golongan yang kafir.
    SHAAD (38) : 71-74.

    Yang membuat segala sesuatu yang dia ciptakan sebaik-baiknya dan
    YANG MEMULAI PENCIPTAAN MANUSIA DARI TANAH. Kemudian dia menjadi kan keturunannya dari saripati air yang hina. Kemudian dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalamnya roh (ciptaan)-Nya dan dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati; (tetapi) kamu sedikit sekali bersyukur.
    AS SAJADAH (32) : 7-9.

    Dari ayat – ayat tersebut diatas yang kelihatannya terlewatkan oleh Pak Agus Mustofa, jelas2 membuktikkan bahwa kata AKU/KU dipakai oleh Allah SWT untuk menjelaskan bahwa ketika penciptaan manusia (ADAM) pada awalnya, Allah SWT tidak melibatkan makhluk lain, artinya : makhluk Malaikat, Jin, apalagi manusia (Homo sapiens sapiens)tidak ikut2an dalam proses pencipataannya,lha memang belum ada ketika itu.

    Dari QS 32 : 7-9, Jelas tersebut bahwa memang pada awalnya manusia diciptakan dari tanah. Pertanyaan yang klise? lho masak dari tanah terus langsung jadi tanah…..kurang sains ah…. katanya, jawabannya; Lha memang iya…., karena SAINS masa kini belum sanggup menjawabnya….suatu saat pasti terjawab (AL QUR’AN IS ALWAYS ONE STEP A HEAD FROM SCIENCE), seperti ketika dulu DOMBA DOLLY belum bisa di KLON, saudara kita non muslim bertahan bahwa NABI ISA AS adalah anak tuhan? karena tdk ada bapaknya, begitu DOLLY bisa di KLON, mereka banyak yang goyah…keimanannya…..

    Jadi akhir kata, ADAM TIDAK DILAHIRKAN, DICIPTAKAN OLEH ALLAH SWT SECARA LANGSUNG DARI TANAH, KEMUDIAN KETURUNANNYA DARI SARI PATI AIR YANG HINA.

    ITULAH BEDANYA NABI ADAM DAN SELURUH KETURUNANNYA,KARENA PROSES TERJADINYA BERBEDA.SUBHANALLAH 3X, ALLAHU AKBAR 3X…..

    Selanjutnya, masih banyak hadits yang mendukung ayat – ayat kunci di atas….

    Wass,
    Hamba Allah….

    @
    Terimakasih untuk ulasannya yang panjang lebar…, apalagi kalimat ini : “saya ikut bertanggung jawab bila membiarkan saudara2ku masuk dalam situasi bahwa Al Qur’an selalu dapat dibuktikan oleh sains masa kini…”.
    Terimakasih lho untuk semua catatan dan wacananya yang menurut saya baik sekali. … is always on step ahead from science…. or more step n never ending….
    Ust. Agus Mustofa emang menarik bahasannya, juga populer… melahirkan dalam kacamata beliau ada yang memang saya juga rada merasa aneh, tapi kalau tak salah (saya harus baca lagi nih)… melahirkan dari “ibu” bumi. Sebuah penegasan yang seperti mengatakan :”…Jepang banyak melahirkan mobil-mobil kecil yang kemudian Detroit menjerit karenanya…” Seperti juga sebuah kalimat yang bermakna,… saya memang dilahirkan oleh ibu pertiwi….”… Kalau tentang Nabi Adam, so pastilah diciptakan…. 😀

    Kalau pendekatan Al Qur’an dan Sains… agak banyak juga saya sertakan dalam ragam tag melihat sisi keduanya, dalam ragam postingan juga dari berbagai sumber…..

    Suka

  28. orang said

    kalau anda berbicara tentang theory of creationism yang disebut intelligent design, anda salah informasi. Karena cabang ilmu tersebut dikategorikan sebagai pseudoscience/ ilmu science yang tidak mengikuti metode scientific yang objektif oleh scientific community(yang main stream tentu saja).

    Intelligent design theory sedang digembar-gemborkan secara besar2an oleh Michael Behe yang mencetuskan irreducible complexity. Yang tertulis didalamnya ia mencetuskan adanya organ2 dalam tubuh yang terlalu kompleks untuk diciptakan melalui proses evolusi. Namun, teori ini sendiri tidak memiliki pandangan yang objektif, dan bahkan ditolak oleh sebagian besar scientist (tidak peer reviewed). teori ini bahkan sudah dipatahkan oleh scientist lain seperti John H Mcdonalds, Niall shanks dan Karl J hoplins(East tenesse university), Joe thornton(Oregon Biology evolution university), Mark W. K. (Harvard medical university), dan John C, Gehart (Moleculer and cell Biology, Berkeley University of California).

    Dan justru mereka2 ini sudah membuktikan bahwa gen2 yang ada dari bakteri jaman dahulu mengalami evolusi dalam tingkat yang molekuler.

    dan saya mau meluruskan saja…. teori evolusi pada hakikatnya hanyalah menjelaskan bagaimana mahkluk hidup bisa berkembang. Jadi urusan penciptaan bumi tidak ada hubungannya sama teori evolusi darwin(pada hakikatnya). Cuma, memang teori evolusi dikedepankan sebagai salah satu teori untuk menjelaskan origin of species(asal mula kehidupan). Jadi yang namanya evolusi itu exist, kalau evolusi tidak exist, maka flu burung tidak akan ada^^.

    kalau teori evolusi tidak exist/dibuang begitu saja, maka kita akan kesulitan. Flu burung tidak akan bisa dicegah, anak2 autis akan selamanya dianggap kesurupan setan, penyakit2 genetik tidak akan bisa dicegah, dan tumor bisa jadi dianggap kutukan iblis(dan orangnya akan dibakar hidup2 karena dianggap punya dosa)

    jadi saya mau meluruskan saja hakikat teori evolusi, dengan origin of species yang menggunakan teori evolusi.

    mungkin source2nya bisa dinikmati dibawah:
    http://en.wikipedia.org/wiki/Creationism
    http://en.wikipedia.org/wiki/Intelligent_design
    http://en.wikipedia.org/wiki/Irreducible_complexity

    emm…. dan pendapat saya…. apakah efeknya fatal bila teori evolusi menjadi kebenaran?

    karena saya percaya Tuhan bukan karena Dia bisa menciptakan bumi selama 7 hari, dan bukan karena Tuhan menjadikan manusia sebagai mahkluk yang “sempurna”, dan bukan karena saya berbeda dengan monyet, dan bukan karena teori evolusi salah.

    Saya percaya Tuhan karena saya Cinta sama Tuhan.

    jadi sebenarnya saya bingung(dan kecewa) melihat beberapa orang yang tampaknya tidak bisa menghargai teori evolusi (yang walaupun masih berstatus teory, tapi paling bisa menjelaskan proses perkembangan mahkluk hidup) dan melakukan hal2 yang tidak perlu dilakukan(yang justru menunjukan bahwa imannya lebih bergantung fakta ketimbang Cinta Tuhan sendiri).

    yah…. saya harap bangsa Indonesia lebih dewasa dalam menyikapi ilmu pengetahuan dan Kepercayaan.

    @
    Yap, terimakasih atas pencerahannya Mas. Saya senang mendapatkan info seperti ini. Mudah-mudah mencerdaskan.
    Hanya sedikit catatan. Postingan ini (Nabi Adam ternyata dilahirkan?) sama sekali tidak sedang membahas berkenaan dengan mutasi gen atau evolusi yang melahirkan penciptaan mahluk hidup baru versi hipotesis darwin, tapi membahas dari bukunya Agus Mustofa yang merupakan salah satu buku tasawuf modern … 🙂
    Oh ya, tentu saja pula …kalau bicara teori evolusi darwin tidak akan kita bicara genetika. Darwin mengamatinya cuma dari kemiripan fosil-fosil saja. Bahwa mengartikan atau mengarahkan untuk mempertahankan teori evolusi ini ke arah “agar bisa diterima oleh” yang meyakini penciptaan tunggal setiap mahluk hidup adalah sisi lainnya. Mas menyederhanakan juga, bahwa hakikat teori evolusi adalah perkembangan mahluk hidup. Ini terlalu disederhanakan lho. Mendefinisikan perkembangan, mendefinisikan evolusi, taksonomi fosil dan kemiripan, dan seterusnya sampai ke mutasi genetik, kemudian flu burung diidentifikasi sebagai evolusi mahluk hidup (adaptasi) hanyalah bagian dari sisi “sebagian benar”.

    Betul sekali juga, teori evolusi (tapi bukan pada topik postingan ini) adalah pseudo sains… atau dengan kata lain, masih berada di wilayah prasangkaan. Artinya pula, hipotesis ini belum ansich menjelaskan perkembangan mahluk hidup. Belum bisa diteorikan sebagai teori ilmu pengetahuan… 😦

    Kalimat terakhir menyentuh :”yah…. saya harap bangsa Indonesia lebih dewasa dalam menyikapi ilmu pengetahuan dan Kepercayaan”
    Dan jika ini yang menjadi topik, ini terjadi di seluruh bagian kehidupan sosial manusia, dimanapun juga…. Sebagai wacana, sebagaian besar dari blog ini berorientasi pada pandangan-pandangan di sekitar ini. Jadi, komentar Mas adalah bagian dari upaya pendewasaan dari kacamata masing-masing. Sesuatu yang pantas kita hargai bersama…. 😀

    Suka

  29. orang said

    emmm……

    saya mau koreksi lagi…..

    teori evolusi sendiri bukanlah pseudoscience, konsep dari teori evolusi yang merupakan perpaduan teori evolusi darwin dan teori genetika mendel, adalah teori yang diakui sebagai biologi yang revolusioner. Teori evolusi sendiri pada dasarnya berbicara spesiasi, adaptasi, seleksi alam, gene pool, etc. Konsep yang ditulis di dalamnya bukan pseudo science. itu adalah suatu science.

    ——————————————
    Darwin’s theory is based on key observations and inferences drawn from them:[3]

    1. Species have great fertility. They have more offspring than can grow to adulthood.
    2. Populations remain roughly the same size, with small changes.
    3. Food resources are limited, but are relatively stable over time.
    4. An implicit struggle for survival ensues.
    5. In sexually reproducing species, generally no two individuals are identical.
    6. Some of these variations directly impact the ability of an individual to survive in a given environment.
    7. Much of this variation is inheritable.
    8. Individuals less suited to the environment are less likely to survive and less likely to reproduce, while individuals more suited to the environment are more likely to survive and more likely to reproduce.
    9. The individuals that survive are most likely to leave their inheritable traits to future generations.
    10. This slowly effected process results in populations that adapt to the environment over time, and ultimately, after interminable generations, these variations accumulate to form new varieties, and ultimately, new species.
    ——————————————-
    http://en.wikipedia.org/wiki/On_the_Origin_of_Species

    tapi

    yang berupa pseudoscience adalah
    creationism yang bersandar pada
    -origin of species berdasarkan evolusi
    -origin of species berdasarkan intelligent design
    – young earth creationism
    -etc.

    (memang sih buku darwin memakai judul yang kontroversial)

    jadi mohon dibedakan teori evolusi dan origin of species. Walaupun saya mengakui ketidak sempurnaan teori evolusi dan tidak menutup kemungkinan bila suatu teori itu salah(seperti teori mekanika Newton). Cuma sampai saat ini, belum ada teori yang mampu menggantikan teori evolusi(bantahan2 teori evolusi yang dikemukakan sampai sekarang tidak diterima oleh science community).

    http://en.wikipedia.org/wiki/Evolution
    http://en.wikipedia.org/wiki/Objections_to_evolution

    Ok…. saya harap teori evolusi bisa dipandang dan dihargai dari “kacamata yang lain”….

    @
    Dalam otobiografinya yang terkenal itu, Mr. Darwin sampaikan : “Argumen disain yang selama ini sangat meyakinkan, ternyata telah gagal. Kini hukum seleksi ilmiah telah ditemukan. Sekarang kita tidak dapat lagi mengatakan bahwa engsel kerang yang indah, misalnya, harus merupakan hasil perbuatan suatu Wujud yang cerdas (Tuhan), sebagaimana engsel pintu harus merupakan hasil perbuatan manusia.”

    Jadi, jelas tampak bahwa Darwin memang mengaitkan dengan masalah penciptaan.
    Sains jelas berfalsafah positivisme dan materialisme, jadi memang susah berkacamata dalam logika sains. Namun, jelas pula pada konsepsi sains pun akan tampak faktor subjektivitas ilmu yang melatarbelakangi penarikan kesimpulan.

    Namun, Mas benar.. konsep di dalamnya bukan pseudo sains, trims koreksinya. Karena pseudo sains berkiprah di bidang paranormal, astrologi, dan lain sebagainya. Dalam beberapa postingan lain, saya lebih menekankan bahwa penelitian Darwin merujuk pada taksonomi….

    Namun, penarikan kesimpulan Darwin… he…he… sepertinya penuh prasangkaan terhadap penciptaNya. Dan ini jelas bukan sains. Perkembangan berikutnya dengan genetika mendel dan jerapah yang leher memanjang serta mutasi genetik dipandang sebagai era baru mempertahankan teori ini.
    Bantahan pada teori evolusi yang menghubungkan dengan penciptaan, adalah wajar tidak diterima oleh komunitas sains, karena memang penciptaan bukanlah wilayah sains. Namun, fakta yang mengugurkan teori evolusi dalam kancah penciptaan tunggal dan perubahan spesies, sebenarnya begitu beragam buktinya. Namun, selalu juga ada usaha untuk menolak. Termasuk usaha pemikiran bahwa flu burung adalah bukti evolusi mahluk hidup baru.
    Di sisi lain, saya sependapat, jangan kita melihat teori evolusi (atau lebih tepat sebagai hipotesis) sebagai “juga” usaha menolak peranan Tuhan. Namun, jelas pula di sisi lain, usaha ini tampak jelas pula ada. Ketika Coleacanth ditemukan sebagai mahluk purba hidup yang nenek moyangnya berusia 65 juta tahun… selalu juga ada alasan lain untuk mempertahankan teori ini.

    Namun, fokus pada postingan-postingan yang saya buat lebih sebagai alat komparasi memahami ayat,”… segala sesuatu ditentukan ukuran-ukurannya…..” –> QS 15. Al Hijr 19. Dan Kami telah menghamparkan bumi dan menjadikan padanya gunung-gunung dan Kami tumbuhkan padanya segala sesuatu menurut ukuran. Saya memahami ayat ini sebagai salah satu tolok ukur untuk tidak menganggap proses penciptaan itu bersifat majemuk, untuk segala macam, termasuk tumbuhan, hewan, maupun bakteri. Bahwa ini bukan sains, memang betul, bahwa ini tidak ilmiah memang betul. Bahwa pemahaman ini juga belum tentu betul –> memang benar. Waktu dan perjalanan ilmu pengetahuan dari generasi ke generasi akan membuktikannya. Sama, ketika sains bertemu dengan pemahaman bahwa ternyata dunia materi ini tidak sebanyak yang di dunia antimateri… ternyata pula dipahami bahwa sains mulai berjumpalitan bertemu dengan aspek-aspek yang berada di ujung ilmu pengetahuan…. Kalau tak salah nih, sehingga seorang fisikawan menyampaikan, ternyata semakin banyak yang diketahui, semakin banyak lagi yang tidak dipahami….

    Di sisi lain, saya sangat menghargai cara dan kesungguhan Darwin dalam melakukan proses penelitiannya… begitu sistematisnya…..
    Sedang mengenai genetika… yap ini adalah hal yang sangat menarik untuk dielaborasi. Saya kira, teori evolusi juga sedang dan masih mencari bentuknya… bukan sebuah akhir dari pencarian asal mula kehidupan….

    Suka

  30. AHS said

    Alhamdulillah, menjadi diskusi yang seru.

    Pertama : Saya pribadi sahabat beliau Agus Mustofa, dan tidak semua bukunya sy “tentang”, karena banyak sekali yang justru membuka wawasan sy. Terima kasih Pak Agus Mustofa.

    Evolusi itu memang terjadi di Planet Bumi ini, tetapi didalam species itu sendiri, dan tidak dapat merubah dari species satu kepada species yang lain.

    DATA SAINS :
    Terbukti dari Data Paleontologi : “TIDAK PERNAH DITEMUKAN FOSIL TRANSISI dari species satu ke species yang lain hingga saat ini”,
    yang seharusnya bila DARWIN benar, maka FOSIL TRANSISI harus ditemukan buanyak sekali…..dan masih banyak bukti2 lainnya silahkan buka website Harun Yahya.

    Nilson Heribert (Universitas Lund,Swedia menyatakan: “Species are types that do not change & cannot change” (Species adalah suatu tipe yang tidak berubah dan tidak dapat berubah).

    DATA QUR’AN :

    Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah ; fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu, TIDAK ADA PERUBAHAN PADA FITRAH ALLAH. Agama yang lurus ; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui,
    ( AR RUUM ( 30 ) ; 30)

    Dan Dia apa yang DIA CIPTAKAN DI BUMI INI DENGAN BERLAIN LAINAN MACAMNYA. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda bagi kaum yang mengambil pelajaran.
    (AN NAHL (16) ; 13 )

    Ayat – ayat diatas jelaskan menunjukkan bahwa memang Allah menciptakan makhluk2Nya dengan berlain-lainan (DNAnya memang berbeda – beda), bukan karena perubahan karena seleksi alam sperti : dari SINGLE CELL jadi MULTI CELL, atau dari species satu ke species lainnya.

    Jadi, kembali ke LAPTOP : ‘TERNYATA ADAM DILAHIRKAN’ jelas terlalu memaksakan seolah – olah SAINS masa kini harus dapat menerjemahkan isi Al Qur’an yang juga berisi FUTURE SAINS, disitulah masalah terbesarnya.

    @
    Saya agak lupa isi bukunya Pak Ust. Agus Mustofa, tapi kalau tak salah ingat “Adam dilahirkan” dari “ibu bumi”. Sebuah corak berpikir universal sehingga “istilah dilahirkan” itu sama dengan Honda yang dilahirkan oleh Matshushita Honda. Tentu buka Sang Matshushita itu mengandung honda. Seperti juga dalam kandungan ibu pertiwi… terus ibu pertiwi hamil … 😀

    Suka

  31. gaston said

    maaf jika melenceng, ngomong2 soal istri Nabi Adam, yaitu Siti Hawa.
    drmn kita mendapatkan nama itu? krn Alquran tdk pernah menyebutnya. Hadits?
    mohon infonya.
    wassalam

    @
    Mohon maaf, saya juga tidak tahu… kata Siti Hawa atau Hawa itu berasal dari mana. 😦 Kata “hawa” yang dipersepsikan (dipahami) sebagai perempuan tidak pernah dijumpai dalam Al Qur’an. Yang ada adalah pasangan. Jadi, asal kejadian perempuan pun dipahami diciptakan dari Adam.
    Kata Hawa apakah identik dengan tambahan belakangnya hawa “nafsu” mengapa ditambahkan pada kata hawa… juga belum saya pahami. Para mufassir juga masih berbeda pandangan mengenai “diri yang satu” dari Surat An Nisa 4 itu. Nafs Al Wahidah sebagai salah satu pokok yang menjelaskan kehadiran penciptaan wanita. Begitu juga Eva/Hawa yang diciptakan dari tulang rusuk adam juga lebih bersifat isralliyat.
    Jadi mohon maaf belum dapat menjelaskan… mesti cari-cari referensi dulu…. 😦 Wass.

    Suka

  32. AHS said

    Asswr,

    Pembahasan tentang “TERNYATA ADAM DILAHIRKAN”, sudah terbahas dalam buku terdahulunya Pak Agus “TERNYTA AKHIRAT TIDAK KEKAL”,dikedua buku tersebut nyata2 diasumsikan bahwa memang ADAM DILAHIRKAN dari kelompok MANUSIA sejenisnya, dan nenek moyangnya kemungkinan dilahirkan dari MAKHLUK2 sebelumnya yang hadir dengan cara meminjam rahimnya. Lha ini yang menjadi kontroversial karena terjadi adanya perubahan spesies, dan bila ditarik ujungnya ya jadi pembenaran teorinya DARWIN yang telah dipatahkan argumenta- sinya.

    Disinilah kami menyimpulkan adanya pemaksaan bahwa AL’QURAN harus selalu dapat di jelaskan oleh SAINS MODERN masa kini, padahal AL’QURAN juga berisi SAINS MODERN MASA DEPAN yang belum tentu bisa dijelaskan pada saat ini.

    SAYA COBA KUTIP PERNYATAAN DARWIN :

    Dalam The Origin of Species, Darwin menjelaskan : “Jika teori saya benar, pasti pernah terdapat jenis-jenis bentuk peralihan yang tak terhitung jumlahnya, yang mengaitkan semua spesies dari kelompok yang sama…. Sudah tentu bukti keberadaan mereka di masa lampau hanya dapat ditemukan pada peninggalan-peninggalan fosil” bahkan Darwin sendiri sadar akan ketiadaan bentuk-bentuk peralihan tersebut. Ia berharap bentuk-bentuk peralihan itu akan ditemukan di masa mendatang. Namun di balik harapan besarnya ini, ia sadar bahwa rintangan utama teorinya adalah ketiadaan bentuk-bentuk peralihan.
    Karena itulah dalam buku The Origin of Species, pada bab “Difficulties of the Theory” ia menulis:”… Jika suatu spesies memang berasal dari spesies lain melalui perubahan sedikit demi sedikit, mengapa kita tidak melihat sejumlah besar bentuk transisi di mana pun? Mengapa alam tidak berada dalam keadaan kacau-balau, tetapi justru seperti kita lihat, spesies-spesies hidup dengan bentuk sebaik-baiknya?…. Menurut teori ini harus ada bentuk-bentuk peralihan dalam jumlah besar, tetapi mengapa kita tidak menemukan mereka terkubur di kerak bumi dalam jumlah tidak terhitung?…. Dan pada daerah peralihan, yang memiliki kondisi hidup peralihan, mengapa sekarang tidak kita temukan jenis-jenis peralihan dengan kekerabatan yang erat? Telah lama kesulitan ini sangat membingungkan saya”

    TRIMS.

    @
    Waduh… saya cari kembali buku TERNYATA ADAM DILAHIRKAN belum ketemu, tertumpuk dimana sehh 😦 . Namun ingat agor, setelah pembahasan di buku itu, lebih terurai bahwa ibu yang dimaksud ibu bumi. Bumi yang melahirkan segala sesuatu, termasuk adam yang diciptakan dari tanah. Jadi tidak ada yang aneh dari buku seri Tasawuf Modern Agus Mustofa, kecuali ketajamannya membuka diri dan pembahasan yang menurut saya lebih banyak bernasnya…..
    Penganut teori Darwin juga, kalau tak salah mengembangkan teori loncatan-loncatan genetis, sehingga tidak ada peralihan, yang ada adalah loncatan menjadi mahluk hidup baru. Ada-ada saja usaha pembenaran untuk mempertahankan. Sisi ini memang tidak hitam putih, seluruh penelitian bersifat objektif, yang tidak objektif adalah penarikan kesimpulan. Dan ini sangat debatabel.

    Suka

  33. thollabul ilmi said

    Masya ALLAH ..
    hendaknya dalam menafsirkan Al QUr’an kembali kepada penjelasan dari para sahabat, tabi’in dan tabi’ut tabi’in, dan generasi selanjutnya yang mengikuti mereka dengan baik .. agar kita tidak tersesat terbawa oleh akal kita yang belum tentu benar memahami agam islam ini.
    karena mereka (salafush sholeh) yang paling utama paling paham, paling sholeh dibandingkan kita ..

    ingatlah .. janganlah kita mengatakan apa yang kita tidak ketahui
    cukuplah keterangan dari Al QUr’an dan SUnnah sesuai pemahaman generasi terbaik, dan janganlah mentakwil-takwil apa yang tidak ada penjelasannya ..

    Allohu’alam

    dan bantahan buku Agus Mustofa tersebut sudah di bantah dalam majalah Al Furqon edisi terakhir .. silahkan anda lihat di toko buku dan majalah terdekat

    @
    Terimakasih untuk semua catatannya. Catatan yang selalu layak untuk direnungkan dan diuraikan dengan akal dan hati, terlepas bahwa kehadiran pemahaman itu datang dari ratusan tahun yang lalu (generasi terbaik) atau dalam sudut-sudut pandang menjelang abad ke 15 H.
    Saya meyakini benar bahwa Allah telah menyajikan kitabNya secara terperinci, seperti yang Allah swt pesankan dalam QS 11:1. Sunnah Nabi, penjelasan para sahabat, tabi’n dan seterusnya sampai kepada ilmu pengetahuan terakhir yang dipahami manusia adalah alat bantu yang sangat mungkin bagi manusia abad ini pun tidak akan pernah sampai pada pemahaman mutlak. Juga dalam sebuah proses pemahaman, haruslah dipahami juga bahwa di kelas ada orang yang sangat pintar dan sangat sulit memahami. Berada pada ragam pemahaman dan persepsi, beragam pengertian dan kualitas kedalaman. Termasuk juga tentunya dari tulisan-tulisan Agus Mustofa.
    Namun, terus terang untuk beberapa hal, saya harus jujur katakan bahwa saya sangat tidak merasa cukup penjelasan dari generasi terbaik dari catatan/tulisan sejarah. Misalnya QS 13:2 :”… yang meninggikan langit… tanpa tiang…”, jelas buat saya ini lebih terpahamkan ketika saya mulai belajar pengetahuan interaksi materi, gaya gravitasi, perilaku atom, inti atom dan elektron, spin, dan lain-lain. Di sisi lain, saya juga berusaha untuk memahami bahwa ada bagian-bagian yang tidak mungkin dapat kita pahami dan tidak untuk ditakwil-takwilkan. Ini juga dipesankan oleh Allah kepada kita.
    Bantahan terhadap Agus Mustofa pun, saya melihat dari sisi-sisi cara pandang dan semoga apapun yang diniati meraih ridhaNya adalah sebuah perjalanan spiritual yang dirahmatiNya.
    Dari sudut pandang akhlak, rasanya tepat sekali jika kita memang merujuk pada generasi yang memiliki akhlak terbaik atau mendekati baik. Yang terbaik, tentu saja akhlak Rasulullah…..

    Suka

  34. Ayruel chana said

    Kalau Adam dilahirkan…….Siapa Ibunya…..?
    Dan siapa neneknya………Lalu siapa yang pertama?
    Kok nggak dibahas dalam Alqur’an.

    Kalau tidak dibahas dalam Alquran,Berarti Adam diciptakan.

    Saran saya..Pelajarilah bahasa Alqur’an terlebih dahulu.Karena hanya dengan satu pertanyaan saja:

    Dengan bahasa apakah manusia bisa mengerti Akan apa yang difirmankan ALLAH?

    Tolong sebutkan bahasa apa yang terbaik bisa dimengerti oleh manusia yang bisa mencapai seluruh Makna.

    Pertanyaan saya:
    Kata Bismi…..dimanakah alifnya? (asal kata ismun)
    dengan mehilangkan alif mengerilah kita bahwa ALLAH GHOIB.

    Kalau bahasa Indonesia….dengan nama….coba hilangkan huruf g atau n saja ….Apa artinya?????????

    @
    Allah menurunkan AQ dalam bahasa Arab, ini ditegasi dalam AQ. Manusia diciptakan dalam beragam juga dijelaskan agar saling mengenal. Mengapa dalam bahasa Arab juga dijelaskan, dan kemudian dipahami bahwa bahasa Arab memiliki sejumlah keunggulan yang tidak dimiliki bahasa lain. Yang mendekati adalah bahasa Ibrani. Begitu kata para ahli. Keunggulan (kelebihan) itu juga menjadi salah satu dari proses pemeliharaan. Banyak ahli berkesimpulan bahwa pemeliharaan bahasa Arab juga dikarenakan definisi-definisi yang kuat dari bahasa Al Qur’an.

    Namun, kalau pertanyaannya adalah :”Dengan bahasa apakah manusia bisa mengerti Akan apa yang difirmankan ALLAH?”
    Jawabnya, tentu Nabi menerimanya dalam bahasa Arab Quraisy, lebih lanjut ada sejumlah tafsir dan terjemahan, buku-buku pedoman, dalam ragam bahasa yang berinduk pada AQ. Memahami dalam bahasa induknya lebih baik. Namun, dunia ini tidak hanya satu bahasa, tapi ribuan bahasa. Petunjuk Allah tersebar dalam seluruh bahasa, termasuk seluruh bahasa manusia.
    Salam.

    Suka

  35. haniifa said

    Salam,
    @Ayruel chana
    Menarik pertanyaan mas ini:
    “Kata Bismi…..dimanakah alifnya? (asal kata ismun)”
    Menurut saya AQ tidak hanya bisa dijelaskan (terjamaahkan) dari sudut etimologi saja, tetapi Al Qur’an juga saling menjelaskan antara suatu ayat dengan ayat yang lainnya.
    Silahkan mas amati, mudah-mudahan bisa difahami.

    Perintah Allah kepada Nabi Musa a.s dan kaumnya…
    Dan (ingatlah), ketika Musa berkata kepada kaumnya: “Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyembelih seekor sapi betina”. Mereka berkata: “Apakah kamu hendak menjadikan kami buah ejekan?” Musa menjawab: “Aku berlindung kepada Allah agar tidak menjadi salah seorang dari orang-orang yang jahil”. ( QS 2:67)

    Ketidak mengertian karakteristik sapi yang dimaksud …
    Mereka menjawab: “Mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk kami, agar Dia menerangkan kepada kami, sapi betina apakah itu.” Musa menjawab: “Sesungguhnya Allah berfirman bahwa sapi betina itu adalah sapi betina yang tidak tua dan tidak muda; pertengahan antara itu; maka kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu”. (QS 2:68)
    Mereka berkata: “Mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk kami agar Dia menerangkan kepada kami apa warnanya”. Musa menjawab: “Sesungguhnya Allah berfirman bahwa sapi betina itu adalah sapi betina yang kuning, yang kuning tua warnanya, lagi menyenangkan orang-orang yang memandangnya.” (QS 2:69)
    Mereka berkata: “Mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk kami agar Dia menerangkan kepada kami bagaimana hakikat sapi betina itu, karena sesungguhnya sapi itu (masih) samar bagi kami dan sesungguhnya kami insya Allah akan mendapat petunjuk (untuk memperoleh sapi itu).” (QS 2:70)

    Kesimpulan setelah penjelasan terakhir…
    Musa berkata: “Sesungguhnya Allah berfirman bahwa sapi betina itu adalah sapi betina yang belum pernah dipakai untuk membajak tanah dan tidak pula untuk mengairi tanaman, tidak bercacat, tidak ada belangnya.” Mereka berkata: “Sekarang barulah kamu menerangkan hakikat sapi betina yang sebenarnya”. Kemudian mereka menyembelihnya dan hampir saja mereka tidak melaksanakan perintah itu. (QS 2:71)

    Coba mas perhatikan yang tercetak tebal QS 2:71 di Al Qur’an:
    “Qaalul aana ji’ta bil haqqi
    “Sekarang barulah kamu menerangkan hakikat yang sebenarnya
    Jadi menurut pemahaman saya bisa juga “Bi ismi = Hakekat Namba”, atau lengkapnya “Bismillah” = Hakekatnya/sifat Allah.
    Pertanyaana saya:
    Bukankah Allah memberikan 99 sifat-sifatnya dalam asma’ul husna. ??
    Wassalam.

    Suka

  36. Abudaniel said

    Assalamu’alaikum,
    Terlepas dari permasalahan pemahaman hakikat Biismi(allah), maka kisah Sapi Betina didalam Surah AlBaqarah adalah cerminan dari sifat Yahudi dan juga sifat manusia ingkar pada umumnya.
    Kalau mereka tidak menanyakan detil sapi betina tersebut tetapi langsung mencari sapinya kemudian disembelih, maka selesailah perkaranya.
    Tetapi saking ingkarnya, maka mereka mempertanyakan jenis, warna, keadaan dsb dari sapi tersebut untuk mengulur-ulur waktu. Tidak obahnya seperti Yahudi sekarang dan manusia ingkar lainnya. Dicari dalih, dipersusah keadaan dengan harapan perintah tersebut bisa ditunda atau bahkan dibatalkan.
    Wassalam,

    Suka

  37. Ayruel chana said

    Hanfah….abudaniel……..Saya setuju dengan pendapat anda.ALLAHU A’lam bissowab……yang jelasnya””Alqur’an memang sudah Qomplexs…Untuk zaman apa saja…dan mencapai tingkat bahasa yang paling tinggi untuk siapa saja.jadi mengapa kita ragu akan Alqur’an.
    Wallahu Alamu Bisshowab……

    Subhanallahi walhamdulillahi wala ilaha illalLaah HuwalLahu Akbar.

    Suka

  38. Anonim said

    Kisah penciptaan manusia

    Ali’Imran 3:59
    59. Sesungguhnya misal (penciptaan) Isa di sisi Allah, adalah seperti (penciptaan) Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah, kemudian Allah berfirman kepadanya: “Jadilah” (seorang manusia), Maka jadilah Dia.
    006. Al An’am 2
    2. Dialah yang menciptakan kamu dari tanah, sesudah itu ditentukannya ajal (kematianmu), dan ada lagi suatu ajal yang ada pada sisi-Nya (yang Dia sendirilah mengetahuinya), kemudian kamu masih ragu-ragu (tentang berbangkit itu).
    007. Al A’raaf 12
    12. Allah berfirman: “Apakah yang menghalangimu untuk bersujud (kepada Adam) di waktu aku menyuruhmu?” Menjawab iblis “Saya lebih baik daripadanya: Engkau ciptakan saya dari api sedang Dia Engkau ciptakan dari tanah”.
    015. Al Hijr 26
    26. dan Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia (Adam) dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk.
    015. Al Hijr 28
    28. dan (ingatlah), ketika Tuhanmu berfirman kepada Para Malaikat: “Sesungguhnya aku akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk,
    015. Al Hijr 29
    29. Maka apabila aku telah menyempurnakan kejadiannya, dan telah meniup kan kedalamnya ruh (ciptaan)-Ku, Maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud
    015. Al Hijr 33
    33. berkata Iblis: “Aku sekali-kali tidak akan sujud kepada manusia yang Engkau telah menciptakannya dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk”
    017. Al Israa’ 61
    61. dan (ingatlah), tatkala Kami berfirman kepada Para Malaikat: “Sujudlah kamu semua kepada Adam”, lalu mereka sujud kecuali iblis. Dia berkata: “Apakah aku akan sujud kepada orang yang Engkau ciptakan dari tanah?”
    018. Al Kahfi 37
    37. kawannya (yang mukmin) berkata kepadanya – sedang Dia bercakap-cakap dengannya: “Apakah kamu kafir kepada (tuhan) yang menciptakan kamu dari tanah, kemudian dari setetes air mani, lalu Dia menjadikan kamu seorang laki-laki yang sempurna?

    020. Thaahaa 55
    55. dari bumi (tanah) Itulah Kami menjadikan kamu dan kepadanya Kami akan mengembalikan kamu dan daripadanya Kami akan mengeluarkan kamu pada kali yang lain,
    022. Al Hajj 5
    5. Hai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan (dari kubur), Maka (ketahuilah) Sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu dan Kami tetapkan dalam rahim, apa yang Kami kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur- angsur) kamu sampailah kepada kedewasaan, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan (adapula) di antara kamu yang dipanjangkan umurnya sampai pikun, supaya Dia tidak mengetahui lagi sesuatupun yang dahulunya telah diketahuinya. dan kamu Lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami turunkan air di atasnya, hiduplah bumi itu dan suburlah dan menumbuhkan berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang indah.
    023. Al Mu’minuun 12
    12. dan Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah.
    025. Al Furqaan 54
    54. dan Dia (pula) yang menciptakan manusia dari air lalu Dia jadikan manusia itu (punya) keturunan dan mushaharah dan adalah Tuhanmu Maha Kuasa.
    030. Ar Ruum 20
    20. dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan kamu dari tanah, kemudian tiba-tiba kamu (menjadi) manusia yang berkembang biak.
    032. As Sajdah 7
    7. yang membuat segala sesuatu yang Dia ciptakan sebaik-baiknya dan yang memulai penciptaan manusia dari tanah.
    035. Faathir11
    11. dan Allah menciptakan kamu dari tanah kemudian dari air mani, kemudian Dia menjadikan kamu berpasangan (laki-laki dan perempuan). dan tidak ada seorang perempuanpun mengandung dan tidak (pula) melahirkan melainkan dengan sepengetahuan-Nya. dan sekali-kali tidak dipanjangkan umur seorang yang berumur panjang dan tidak pula dikurangi umurnya, melainkan (sudah ditetapkan) dalam kitab (Lauh Mahfuzh). Sesungguhnya yang demikian itu bagi Allah adalah mudah.
    037. Ash Shaaffat 11
    11. Maka Tanyakanlah kepada mereka (musyrik Mekah): “Apakah mereka yang lebih kukuh kejadiannya ataukah apa yang telah Kami ciptakan itu?” Sesungguhnya Kami telah menciptakan mereka dari tanah liat.

    038. Shaad 71
    71. (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada Malaikat: “Sesungguhnya aku akan menciptakan manusia dari tanah”.
    038. Shaad 76
    76. iblis berkata: “Aku lebih baik daripadanya, karena Engkau ciptakan aku dari api, sedangkan Dia Engkau ciptakan dari tanah”.
    040. Al Mu’min 67
    67. Dia-lah yang menciptakan kamu dari tanah kemudian dari setetes mani, sesudah itu dari segumpal darah, kemudian dilahirkannya kamu sebagai seorang anak, kemudian (kamu dibiarkan hidup) supaya kamu sampai kepada masa (dewasa), kemudian (dibiarkan kamu hidup lagi) sampai tua, di antara kamu ada yang diwafatkan sebelum itu. (kami perbuat demikian) supaya kamu sampai kepada ajal yang ditentukan dan supaya kamu memahami(nya).
    055. Ar Rahmaan 14
    14. Dia menciptakan manusia dari tanah kering seperti tembikar,
    071. Nuh 17
    17. dan Allah menumbuhkan kamu dari tanah dengan sebaik-baiknya,

    Suka

  39. aburahat said

    Pembahasan atas : Allah menyebut Kami atas diriNYA (Maha Suci Allah dgn mensifatkanya)harus dilihat dari konteks kalimatnya. Sebab ada juga Allah mengatakan Aku sperti yg terdapat dlm:
    1.AKU :Surah Albaqarah ayat 186, Thaha ayat 14 , Almaai’dah 115 dan banyak lagi yg lain.
    2. KAMI jg terdapat banyak dlm ayat2 Alqur’an al: Al A’raaf 115 , Al A’raaf 160, Al Hadid 27 dan masih banyak lagi
    Kalau Allah menyebut diri AKU itu berhubungan dengan KETAUHIDAN/kEESANNYA dan juga apabila yg disampaikan itu hanya seorang.
    KAMI dipakai utk menjelaskan pada banyak orang. Mari kita 2 ayat berikut:
    Pertama: Surah Al-Baqarah ayat 30 berbunyi: INGATLAH KETIKA TUHANMU BERFIRMAN KEPADA MALAIKAT : ” Sesungguhnya AKU hendak menjadikan seorang Khalifah dimuka Bumi…..dst kemudian Tuhan berfirman : “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yg tdk kamu ketahui
    Kedua : Surah Al A’Raaf ayat 11
    Sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu (Adam), lalu Kami bentuk tubuhmu, kemudian Kami katakan kepada para malaikat: “Bersujudlah kamu kepada Adam”, maka merekapun bersujud kecuali iblis. Dia tidak termasuk mereka yang bersujud.

    Klu dilihat sama2 menjelaskan penciptaan Adam. Tp yg pertama mau diciptakan sehingga Allah menunjukan KekuasaanNya menyebut AKU sdgkan yg kedua Nabi Adam sdh diciptakan dan bersifat penjelasan dan penjelasan ini ditujukan pd hamba2 Allah baca ayat sblmnya QS 7:10. Jd Adam disini bersifat jama’. Wasalam

    Suka

  40. N. Arifin said

    Assalamu’alaikum Wr Wb
    Adam tidak dilahirkan. Buku pak Agus sebenarnya bagus dan ada pencerahan, tapi bab terakhir mengenai Adam dilahirkan – kok ngaco. Dalilnya cuma pakai 1 ayat (QS Ali Imran 59), parahnya itu adalah pendapat pak Agus saja.
    Saya lebih setuju kalau Adam diciptakan, dari spesies manusia (Homo). Adam volume otaknya 40-50% lebih besar dari homo-homo sebelumnya (Neadenthral, Peking, Sangiran dll), dan mungkin struktur dan fungsi otaknya lebih kompleks dari homo sebelumnya yang lebih mirip hewan. Struktur penting otak manusia modern terutama adalah di lobus frontalis (otak bagian depan)dan temporalis. Yang menarik dari temuan ilmuwan, ternyata God Center terdapat di lobus temporalis ini. Jadi ini bisa dipahami mengapa mayoritas manusia mempercayai Tuhan,atau bentukan/sebutan Tuhan, termasuk kaum atheis yang di dalam otaknya selalu berselisih dengan God Center nya sendiri (itu sudah pasti). Jadi Adam adalah homo sapiens sapiens (manusia modern) dengan tingkat intelektualitas tinggi dan dilengkapi dengan God Center dimana tidak terdapat pada manusia-manusia sebelumnya.Adam adalah sebaik-baiknya manusia ciptaan Allah. Kenapa saya bisa bilang diciptakan?. Secara genetik, monyet simpanse adalah saudara kita dengan 95-99% kemiripan dengan DNA manusia. Logikanya dengan teori Darwin, kita sama dengan monyet. Kenyataanya ???. Dengan perbedaan 1-5% saja, kita adalah manusia yang sangat berbeda jauh dengan simpanse. Itulah rahasia Allah yang belum mampu manusia menjawabnya.
    “Tidaklah kami berikan ilmu kepada manusia melainkan hanya sedikit saja”
    Wassalamu’alaikum Wr Wb

    @
    Wass.wr.wb.
    Terimakasih catatannya, saya kira (tapi saya belum membaca lagi lebih teliti.. lupa bukunya ada dimana), ada beberapa hal memang yang kurang begitu “clear” dari buku Pak Agus ini.
    Kemudian mengenai “god center” — (god on the brain)… saya juga kurang tahu. Bagaimana hubungan spiritual antara god center ini dengan hati manusia. Karena pesan/petunjuk Allah dipahami oleh hati. Jadi bagaimana hubungan antara peran hati dan processor otak, belum terjelaskan juga. Wass, agor

    Suka

  41. N. Arifin said

    Assalamu’alaikum Wr Wb
    Kita sudah mengetahui bahwa manusia terdiri dari jasad dan ruh.Jasad adalah bentuk kasarnya atau hardwarenya sedangkan ruh adalah software nya.
    Otak manusia adalah salah satu hardware dari ruh/jiwa kita, dengan God center yang sudah built in di dalamnya.
    Kalau makna kata “hati”, saya rasa tidak bisa diterjemahkan/ditempatkan ke suatu organ/bagian tubuh tertentu semisal hati(liver), jantung, dada, atau otak sekalipun. Mungkin kata “hati” lebih dekat kepada jiwa/ruh manusia. Bagaimana interaksi antara software dan hardware-nya, yang pasti saling berpengaruh dan saya tidak tahu lebih jauh.
    Sedangkan kalau bicara tentang software atau ruh dimana letaknya – kita tidak tahu. Pengetahuan manusia sangat terbatas sekali.
    Penciptaan Adam oleh Allah adalah penyempurnaan manusia baik di sisi hardware manusia dan juga software nya.
    Terus terang ini hanya pendapat saya, apakah ada yang menambahkan dengan referensi baik dari Qur’an atau ilmu-ilmu kauniah lainnya ??
    Wassalamu’alaikum Wr Wb

    Suka

  42. rofi al ghani said

    sebelum kita lebih jauh membahas persoalan tentang penafsiran dari agus mustofa yang berbeda dengan penafsiran depag, sebaiknya kita periksa dahulu kompetensi agus mustofa sebagai ahli tafsir. menurut saya, dalam menafsirkan ayat2 alquran, agus mempunyai 3 kesalahan yaitu:
    -persiapan: penulis buku ini sama sekali tidak mempunyai ilmu yang cukup sebagai bekal menjadi ahli tafsir. demikian juga ilmu yang dia dapatkan bukan dari orang yang mengerti tentang tafsir alquran.
    -prosedur: dalam menafsirkan ayat alquran kita mengenal adanya 4 kaidah yaitu; menafsirkan suatu ayat alquran dengan ayat alquran yang lain, menafsirkan ayat alquran dengan alhadits, menafsirkan ayat alquran dengan ijma para sahabat, menafsirkan ayat alquran dengan ijtihad para tabi’in. sedangkan penulis langsung meloncat menafsirkan ayat alquran dengan ijtihad, meskipun sebenarnya dia tidak memiliki ilmu intuk berijtihad. selain itu, khusus untuk perkara2 menyangkut aqidah (termasuk persoalan tentang penciptaan adam) kita harus tunduk pada dalil2 yang telah ada dalam quran dan hadits. tidak boleh menafsirkan dengan ijtihad.
    -hasil: kesimpulan yang didapat oleh penulis dalam menafsirkan ayat di atas adalah mungkar karena menyelisihi penafsiran dari para ahlussunnah

    @
    Di buku agus mustofa mengenai Adam, memang menimbulkan beberapa pertanyaan. Ketika saya pinjamkan buku tersebut ke rekan tentang penciptaan Adam, mereka juga blang ada keganjilan dalam modelnya (saya harus baca kembali, tapi bukunya lupa ada dimana 😦 ) sedang di buku yang lain, sepertinya sudah dikoreksi !.
    Mengenai kesimpulan Mas, wah saya tidak berada pada posisi menerima atau menolak. Kalau benar dua pahala, kalau keliru satu pahala. 😀

    Suka

  43. dany said

    Saya pernah baca di suatu blog tentang perihal Nabi Adam AS. Adam adalah manusia pertama yang berarti dia tidak dilahirkan melalui perut seorang ibu. kalau begitu Adam tidak mempunyai/memiliki pusar tempat perolehan makanan pada saat masih didalam kandungan. berarti secara fisik Nabi Adam AS agak berbeda dengan manusia berikutnya… untuk hal ini mohon pencerahan

    wassalam,
    dany

    @
    Yang agor pahami dari ayat yang menjelaskan bahwa terjadi pembicaraan antara Allah Swt dengan Malaikat yang tentunya semuanya sudah kita kerap mendengarnya. Ada beberapa yang masih taraf mencoba dipahami :
    1. Penciptaan Isa seperti penciptaan Adam –> bisa dipahami/mau dipahami dari sisi mana : Sisi bahwa penciptaan Isa melalui Maryam ataukah dipahami bahwa keduanya mendapatkan perilaku khusus dari Allah dalam proses penciptaannya.
    2. Kita tahu Nabi Isa a.s. melalui Maryam, sedang Nabi Adam disebutkan dari tanah.

    Keduanya sama dari sisi Allah adalah melalui perintahNya, melalui kalimahNya.

    Sedangkan mengenai soal pusar :D, tidak ada penjelasan yang pernah saya dengar bahwa Nabi Adam tidak memiliki pusar. Saya kira ini murni prasangkaan yang dianggap logis. Padahal ada atau tidaknya pusar tidak ada masalah sama sekali dan tidak ada hubungannya dengan dikandung atau tidak. Allah tentu saja mempersiapkan manusia dengan segala bekalnya. Lalu apakah, hanya yang dilahirkan melalui ibu kandung saja yang harus ada pusarnya?. Bagaimana dengan bayi tabung?, bagaimana dengan bayi yang lahir tanpa pusar…. Saya kira sih, ini mekanisme saja. Apakah ada atau tidak pusar bukan merupakan kebenaran atau pembenaran dari dilahirkan atau diciptakan… 😀

    Suka

  44. Bani-Singkawang said

    Saat Isa dilahirkan terjadi perdebatan saat itu, karena Mariam belum menikah,….didalam Al-Qur’an jelas dituliskan:” Aku menciptakan Isa seperti Adam “, jadi kalau kita tarik sejarah penciptaan Adam maka kita akan berfikir lebih dalam apakah Adam mempunyai ibu seperti Isa???

    Suka

  45. Irawan Danuningrat said

    @ Bani Singkawang,

    koq seaneh itu sih kesimpulannya?.
    mengapa kalimat “menciptakan Isa seperti Adam” tidak ditafsirkan sbg penjelasan bhw penciptaan Isa dan Adam SAMA ISTIMEWANYA, tanpa melalui proses penciptaan manusia pada umumnya.

    Dalam al-Qur’an, pd ayat-ayat ttg penciptaan manusia (“basyar”), Allah menyebut diri-Nya dgn kata ganti pertama jamak “KAMI”, sedang dalam ayat2 ttg penciptaan Adam, Allah swt menggunakan kata ganti pertama tunggal AKU.. Hal itu selaras dengan proses penciptaan basyar (manusia secara umum) yg mengikuti sunatullah melibatkan ibu-bapak, air mani, rahim ibu, segumpal darah, dilahirkan dst.

    Itulah sunatullah proses penciptaan manusia umumnya. Maka, menafsiran ayat “Aku menciptakan Isa seperti Adam” menjadi “Adam DILAHIRKAN” yg sekaligus menafikan firman Allah yg tegas2 menyatakan bhw Allah MENCIPTAKAN Adam dari TANAH, menurut hemat saya sangat GEGABAH dan mengada-ada.

    Suka

  46. Irawan Danuningrat said

    Tentang manusia, sesungguhnya Allah swt telah menyampaikan firman-Nya yg menjelaskan sejak awal penciptaan hingga kematiannya dalam surat al-Hajj ayat 5 sbb :

    “Hai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan (dari kubur), maka (ketahuilah) sesungguhnya Kami telah MENJADIKAN KAMU DARI TANAH, kemudian DARI SETETES MANI, kemudian DARI SEGUMPAL DARAH, kemudian DARI SEGUMPAL DAGING yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu dan Kami tetapkan DALAM RAHIM, apa yang Kami kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai BAYI, kemudian (dengan berangsur-angsur) kamu sampailah kepada kedewasaan, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan (ada pula) di antara kamu yang dipanjangkan umurnya sampai pikun, supaya dia tidak mengetahui lagi sesuatupun yang dahulunya telah diketahuinya. Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami turunkan air di atasnya, hiduplah bumi itu dan suburlah dan menumbuhkan berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang indah”.

    Dari ayat tersebut jelas bahwa ada manusia yg diciptakan Allah secara spesial/khusus yakni dari tanah (Adam), dan manusia yg diciptakan mengikuti proses yg ditetapkan-Nya (diawali dari setetes mani dst dst).

    Merujuk surat al-Hall ayat 5 dan ayat-ayat lain ttg penciptaan Adam dan basyar (manusia) pd umumnya, mudah disimpulkan bahwa proses penciptaan Nabi Adam memang berbeda dibanding proses penciptaan manusia lainnya. Dengan tidak adanya frasa yg mengindikasikan bahwa beliau dilahirkan dari rahim, maka hipotesis yg menyatakan Adam bukan manusia pertama, Adam dilahirkan atau sebagai hasil evolusi dari mahluk primata, betul-betul merupakan dugaan sok tahu yg jelas-jelas menafikan firman-firman Tuhan mengenai penciptaan manusia.

    Suka

  47. […] Menurut saya Al Qura’an  tidak hanya bisa dijelaskan (terjamaahkan) dari sudut etimologi saja, tetapi Al Qur’an juga saling menjelaskan antara suatu ayat dengan ayat yang lainnya. […]

    Suka

  48. ilhamuddin said

    mfirazz berbagi cerita ;
    ketika pertama kali dapat info tentang buku “ternyata akhirat tidak kekal”, begitu besar keinginan utk segera memiliki buku tersebut. gimana nggak, dari judulnya aja udah bikin penasaran dan mengusik keyakinan yg udah puluhan tahun saya yakini. bayangin nggak sih kalau suatu saat nanti surga dan neraka itu akan lenyap dan kita yang ada di dalamnya (mudah2an di Syurga) ikut lenyap. aduuuuuuh……. jadi bener2 bikin nggak puas gitu lho. Alhamdulillah baru bisa beli buku itu 2 tahun kemudian. Selanjutnya kalau nggak salah saya udah punya lebih dari 10 judul bukunya Pak Agus Mustofa. Buat saya sangat menarik dan memberikan pencerahan pemikiran. Teruslah berkarya Pak Agus dengan niat yang Ikhlas utk mencerdaskan ummat islam agar jangan sampai taklid buta terhadap kebenaran. Tanpa sadar saya sering mengajak teman2 utk menambah wawasan ilmu dengan menganjurkan utk membaca atau membeli buku-bukunya Pak Agus Mustofa. (karena memang bagus utk dibaca gitu lho..).
    wassalam,

    Suka

  49. Dono. said

    Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh pak Agor,
    Nabi Adam tidak dilahirkan karena sesuatu yg dilahirkan adalah melalui proces seperti keturunannya, setelah beliau turun dari syurga yaitu turun derajatnya dari manusia yg mulia yg hidupnya dahulu bersama Allah yg penuh dengan kenikmatan.
    Ketika adam di syurga, beliau makan dan minum bukan? tetapi saya yakin tidak melalui proces.Lihatlah firman Allah pada surat Al-baqarah ayat 35 :hai adam diamilah oleh kamu dan isterimu syurga ini dan makanlah makan-makanannya yg banyak lagi baik dimana saja kamu sukai dan janganlah kamu dekati pohon ini yg menyebabkan kamu termasuk orang-orang yg zhalim.
    Arti makan-makanannya yg banyak dan baik adalah kenikmatan yg tidak melalui proces.
    Setelah derajat beliau turun dari kekekalannya terjadilah proces lihatlah surat al-araf ayat 20 : Maka syaitan membisikkan pikiran jahat kepada keduanya untuk menampakkan kepada keduanya apa yang tertutup dari mereka yaitu auratnya dan syaitan berkata: “Tuhan kamu tidak melarangmu dan mendekati pohon ini, melainkan supaya kamu berdua tidak menjadi malaikat atau tidak menjadi orang-orang yang kekal (dalam surga)”.

    Setelah terbuka apa yg tertutup pada diri mereka yaitu aurat mereka terjadilah proces yg mengakibatkan adam dan siti hawa dan keturunannya turun dari dari derajat kekekalan mereka.

    Semoga bermanfaat,
    pak Agor beserta keluarga,saya mengucapkan selamat idul fitri.

    Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,
    Dono.

    Suka

  50. kalu said

    Asslmlkm wr wb
    saya pribadi bknlah pengagum siapapun,tp ada yg menarik dari tulisan beliau(agus must)yaitu dimana beliau mengemukakan bahwa ternyata Alam semesta ini beserta isinya diciptakan hanyalah sbg persiapan untuk menyongsong kehadiran makhluk yg bernama MANUSIA,coba kita cermati…..ketika ALLAH menciptakan Malaikat,,;tentunya ALLAH sdh tahu bahwasannya Malaikat pasti akan patuh thd perintahnya bahkan mgk ketika Malaikat itu sendiri blm ada,demikian jg dg iblis,bukankah ALLAH sang MAHA MENGETAHUI,
    Nah,ketika ALLAH menciptakan mns,tentunya ALLAH jg tahu bhw mns itu bakal ada yg membangkang dan ada pula yg patuh padanya oleh karena itulah jauh sblmnya ALLAH tlh memperingatkan NABI ADAM akan bahaya syaitan,jd tidak menutup kemungkinan jauh ketika NABI ADAM belum diciptakan,ALLAH sudah mempersiapkan Bumi beserta isinya untuk kehadiran manusia,dalam artian khusus untuk kehadiran NABI ADAM,ALLAH tlh menciptakan mns-mns sblm ADAM,jd mns sblm ADAM hanyalah sbg media untuk melahirkan ADAM,sdgkan kemunculan mns pertama itu sendiri dimunculkan oleh ALLAH dg cara di tumbuhkan dari bumi mgk dari lapisan yg paling hangat….
    **Kalau toh misalnya ADAM adalah mns pertama seperti pendapat anda,bagaimana dg tugas kekhalifahan yg diembannya???bukankah pd waktu itu blm ada mns???siapa yg di pimpinnya???
    **lalu bagaimana dgn peringatan ALLAH kpd ADAM:(sebagian dari kamu menjadi musuh bagi yg lain)???bknkah pd wkt itu blm ada mns selain ADAM???
    **Bgmn pula dgn ucapan iblis ttg;,sesungguhnya aku akan menghalangi mns dari jalanmu…………bknkah wkt itu blm ada mns selain ADAM dan istrinya???ataukah pd wkt itu iblis sdh tau klu ADAM dan istrinya akan beranak cucu???bknkah pd wkt itu ADAM masih di SURGA spt pendapat anda,???dan apakah pd wkt itu iblis jg tau klu ADAM bakal di turunkan ke bumi????(itu klu anda berpendapat bhw SURGA ada di langit)
    **Dan bgm pula dg ucapan Malaikat soal::Mengapakah kau hendak menciptakan seseorang yg senantiasa membuat kerusakan……

    Demikian pendapat saya,kurang&lebihnya mohon bimbingannya.

    Salam kenal hangat,MINAL AIDZIN WAL FAIDZIN Mohon maaf lahir batin
    WASSALAM

    Suka

  51. angga angga said

    inilah pemikiran utama yang dilupakan.Syarat pertama membaca pemikiran ini, berpikir tenang jangan egois renungkan jangan men cari2 kesalahan jangan berpikir berdasar agama sendiri berpikirlah anda sebagai orang yang belum beragama orang yang masih polos .Semula dunia ini kosong (nol ,nihil) yang ada adalah Allah . Allah adalah roh atau zat yang murni yang tidak tercampur ataupun bercampur . Roh adalah zat yang sedemikian halus atau kecilnya yang hingga sekarang tidak dapat ditangkap gejala2 nya baik oleh panca indera ataupun oleh alat2 yang dibuat oleh manusia. Benda padat mempunyai bentuk dan volume tetap, benda cair bentuk ber-ubah2 volume tetap. gas bentuk dan volumenya berubah volume nya berubah sesuai ruang yang ditempati roh sdalah gas . Allah adalah zat yang sedemikian halusnya yang otak manusia tidak akan mampu memikirkan kecilnya sehingga mampu mengisi seluruh jagat raya inilah kebenaran yang diajarkan semua agama bahwa Allah ada di-mana2. Kemudian Allah menciptakan dunia dan manusia sedang semuanya kosong nol atau nihil kecuali zat Allah ? darimana ? Allah meciptakan semuanya dari Zat Allah sendiri. Katakanlah Zat Allah adalah @ terjadilah peleburan @ dgn @ terjadi B,B dgn @ =C,C+@=D, B+D=H dst ,dst terjadilah ber milyar2 macam campuran. perbedaan campuran itulah yang membedakan benda ataupun mahluk tetapi kalau kita mampu (tapi pasti tidak akan ada yang mampu kecuali Allah sendiri)memecah kembali apapun yang adfa didunia ini semua kembali kebagian yang terkecil semua sama yaitu Zat Allah atu @ sekian dulu sekilas pemikiran bagi mereka yang ingin bertanya soal kehidupan silahkan akn saya jawab sesuai hati nurani saya semuanya demi kebesaran Allah amin

    Suka

  52. kholaqnakum wa showwarnakum yang artinya “Aku (dhomir nahnu maknanya adalah limu’azhim nafsah, mengagungkan diri, yg berarti tunggal bukan jamak dan ini biasanya dipakai untuk Alloh) ciptakan kalian dan Aku bentuk kalian (kata kalian maknanya manusia seluruhnya termasuk adam as)…kemudian kata selanjutnya …tsumma qulna lil malaikati dst itu menunjuk kepada manusia pertama (adam as)…jadi ayat ini ( QS al-a’rof ayat 11) sama sekali tidak menunjukkan bahwa sudah ada manusia lain selain adam as pada saat adam as diciptakan…yg menafikan hal ini diantaranya adalah al-qur’an surat an-nisa’ ayat 1 yg artinya ” Hai sekalian manusia (bani adam as) bertaqwalah kepada robbmu ( yakni Alloh) yg telah menciptakan kalian dari diri yg satu (yakni adam as) dan dari padanya Dia ( yakni Alloh) menciptakan pasangannya (yakni hawa) dan dari keduanya Dia ( yakni Alloh) memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yg banyak (tentu dari jenis manusia)…”…jadi jenis manusia yg pertama ada adalah adam as, tidak ada yg lain…disamping itu adam as (manusia pertama) diciptakan langsung dari tanah liat yg dapat dibentuk (min sholsholin) dari lumpur hitam yg busuk baunya (min hamaim masnun) (QS 15 ayat 28 – 33)…lalu jenis tumbuhan apa yg dapat tumbuh di lumpur hitam yg busuk baunya yg darinya tanaman dapat mengambil sari pati tanah (sulalatun)lalu dimakan oleh suatu makhluk tertentu??? …
    jadi pendapat bahwa adam as dilahirkan adalah pendapat yg nyleneh dan tidak berdasar, menyempal dari pendapat mayoritas ulama…dan pendapat ini membuka jalan kepada pembenaran teori evolusi yg sangat spekulatif itu…
    kita mesti hati-hati dalam memaknai kalimat-kalimat di dalam al-qur’an, dan kita mesti memiliki bekal bahasa arab yg cukup dan kita mesti merujuk kepada salafush-sholeh (rosulullah saw, sahabat, tabi’in) dan disertai niat yg ikhlas…

    Suka

    • @Mas Kusmardiyanto.
      jadi pendapat bahwa adam as dilahirkan adalah pendapat yg nyleneh 😛 dan tidak berdasar, menyempal dari pendapat mayoritas ulama…dan pendapat ini membuka jalan kepada pembenaran teori evolusi yg sangat spekulatif itu…
      ________________________
      Ingat @mas, bahwa kalimah Allah itu jika ditulis dengan 7 lautan tinta dan ditambah lagi tidak akan pernah habis-habisnya.
      Apakah jadi nyeleneh kalau menurut sayah bahwa Nabi Adam a.s dilahirkan dari tatanan masyarakat sebelumnya ?!

      Silahken kita diskusi disini atau di sonoh, Up 2 yu :mrgreen:

      Suka

  53. Bimasakti said

    Ngono yo ngono ning ojo ngono ……………..
    Sekali lagi Saudaraku Agus Mustofa.
    Cara berpikir saudara spekulatif dan tendensius.
    Islam itu artinya Berserah Diri Kepada Allah.
    dan dalam arti berserah diri kepada Allah maka segalanya Terpulang pada Allah.
    Tiada soal lagi apa yang saudara ributkan di Buku buku saudara yang cenderung Spekulatif, permainan kata-kata dan tendensius, apabila orang telah menyatakan Islam (berserah diri pada Allah).
    Harun Yahya saudara kita di Perancis malah berjuang memperkuat Al-Quran dan Hadist dihadapan Lawan-lawan tangguh di Eropa kenapa saudara malah membuat spekulasi-spekulasi tentang Qur’an dan mempublikasikan pemikiran spekulatif saudara dengan Judul yang Kontroversial dan Tendensius ….? Ada cara lain kok bung untuk mencari Rezeki dan Allah Maha Pemurah … Yakinlah ….

    Suka

  54. Anonim said

    semua mahluk yang diciptakan di bumi ini bermanfaat satu sama lain, dunia butuh tentram, damai, sejahtera, saling membantu, tidak ada peperangan agar dunia ini ada yang mengisi n merawat.kalau Allah SWT ga mau ada 1 mahluk di dunia ini yang dia ga suka gampang aja dibuang/musnahkan n ga ada yang ga mungkin.tetapi kenyataan nya ga ada, Allah SWT butuh semua. cuma yang ngisi dunia ini saja so yang paling benar. jadi yang mengisi dunia ini ikutan so benar timbul tidak damai di dunia, akibatnya ikut salah/dosa dampaknya banyak bencana. coba damai buat dunia. dunia butuh contoh mahluk untuk mengisi dunia generasi selanjutnya diantara yang lain. sebagai manusia kita tunjukan biar generasi manusia tetap. bukan ceramah dimana-mana so benar omongan aja, tapi hati setiap manusia harus baik n baik n menolong sesama manusia. itu aja padahal biar damai dunia untuk contoh.

    Suka

  55. Belum Ngantuk nich... said

    Agus Mustopa sebenarnya hanya mengumpulkan tafsir-tafsir dan pemahaman yg berserakan dan memberi warna tersendiri. Insya Allah karya2 beliau akan mjd rujukan generasi mendatang. Sabar mas 100 th yl KH Dahlan n Muhammadiyahnya dianggap sesat dan kafir oleh ulama2 status quo, tetapi skrang mjd organisasi dg jumlah anggota terbanyak di dunia.

    Suka

  56. bukankah seharusnya,, nabi Adam AS adalah manusia pertama yang diciptakan oleh Allah S.W.T.. dan siapa yang melahirkan nabia Adam?

    Suka

  57. Anonim said

    Bagi saya orang awam pesan saya cuma satu, islam itu diterima dengan iman bukan dengan akal ok!!!!!!

    Suka

  58. Itu hnya prkataan.
    Saya lebih trtarik pd kata “kami” yg dtujukan pd adam.
    Kata “kami” klau mnurut bhsa indonesia,brarti banyak.
    Jd yg mnciptakn adam banyak dong..?
    Bukan hnya satu allah..?
    Itu kalau menurut kamus indonesia.
    Tapi karena adam di lahir kan di arab,
    maka yang kita pakai harus kamus bahasa arab juga dong, biar lebih mudah kita memahami nya.
    Mungkin kalau yang meneliti orang amerika, bisa beda lagi makna dari kata “kami” tersebut..
    Buat saya adam tetap lh manusia yang pertama.

    Suka

  59. ceng elim said

    jin dan malaikat menurut bapa seperti apa?

    Suka

  60. naldi.amera said

    Sesuai QS.32:7 Allah memulai (melakukan untuk pertama kali) penciptaan manusia (insaan) dari tanah (thiin) –> sehingga hal ini sudah menutup jalan bagi dalil bahwa Nabi Adam “dilahirkan” dari makluk lain.

    Yang menarik dalam penciptaan manusia adalah pada proses penjadian “istri” Nabi Adam sesuai QS.7:189, mengapa “istri”nya tidak diciptakan melalui proses yang sama dengan proses penciptaan Nabi Adam? yaitu dari tanah tetapi malah mengambil dari diri Nabi Adam?
    Jawaban ini menurut pemikiran saya (wallahu ‘alam) dapat kita temukan di QS.7:172 dimana Allah mengeluarkan/mengambil keturunan Adam dari sulbi mereka dan berfirman “Bukankah Aku ini Tuhan kalian?” dan manusia menjawab “Betul” dari tanya jawab ini bisa ditarik kesimpulan bahwa sebelumnya manusia telah mengenal Allah, mengenai kapan dan dimana pertama kali Allah mengenalkan diriNya sebagai Tuhan saya rasa kita tidak perlu memikirkannya tetapi tujuan dari Firman Allah ini yang mesti kita renungkan, firman Allah ini persis seperti firman Allah kepada Malaikat di QS.2:33 “BUkankah sudah kukatakan kepada kalian…” sehingga bisa ditarik kesimpulan
    1) Firman Allah di QS.2:33 untuk menjawab “keraguan Malaikat”
    2) Firman Allah di QS.7:172 untuk menjawab “keraguan Manusia”

    Lalu apa “keraguan Manusia”?
    Di saat sekarang masih banyak kita jumpai orang yang meragukan Allah sebagai Tuhan yang Adil, banyak pernyataan kenapa aku miskin, cacat, jelek, nasib sial dan segala kekurangan lainnya dan melihat orang lain lebih kaya, cantik, sehat, pintar dan kelebihan lainnya yang membuat iri… Manusia ingin keadilan tapi seperti apa? pingin sama-sama cakep, cantik, sehat, kaya, pintar? dan sesuai pemikiran manusia tidak ada jalan lain untuk menuntut keadilan dan kesamaan dari Allah kecuali Allah menciptakan semua manusia (dari Adam sampai manusia yang terakhir nanti) dalam wujud yang sama persis 100%, lalu kalo semua manusia yang sama persis satu dan lainnya ini disuruh mendiami bumi umpamannya maka masih ada ketidak adilan tentang masalah penempatan dan pemandangan yang terlihat oleh mata, suara yang didengar oleh telinga dan suhu yang dirasa oleh kulit, sehingga jalan satu-satunya adalah dengan menempatkan seluruh manusia tersebut kedalam satu posisi / koordinat sehingga sehingga segala hal yang dilihat, dirasa, dan didengar manusia adalah sama dan ini baru namanya adil dan hasilnya yang terlihat hanya 1 orang wujud manusia maka andaikan seluruh manusia mulai dari Adam sampai yang terakhir ada 10 milyar manusia maka 10 milyar manusia ini tetap akan dalam 1 posisi yang sama baik saat bergerak, tidur, berespon dengan alam dan semua aktivitas lainnya (10 milyar in one) alhasil pada akhirnya (10 milyar in one) manusia ini menyerah dan tetap merasa kurang karena hukum Allah QS.51:49 menyatakan bahwa segala sesuatu kami ciptakan berpasang-pasangan, dan tugas sebagai khalifah belum juga terlaksana dan akhirnya Allah pun berfirman sebagai mana QS.7:172 “Bukankah Aku ini Tuhanmu?” karena sungguh Allah tidak menganiaya hambaNya (QS.4:40 ; QS.3:108) maka kehendak Allah-lah yang berlaku.

    Maka dalam hal “10 milyar in one” ini “the one” adalah Nabi Adam, sehingga:
    1) QS.7:11 “Sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu (jamak)..” adalah benar dan perintah bersujud kepada Adam sejatinya adalah perintah untuk bersujud kepada “Manusia” sebagai makluk terbaik (QS.95:4) bukan hanya kepada Nabi Adam secara personal.
    2) QS.7:172 “Dan ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka..” –> Allah mengeluarkan seluruh manusia dari sulbi Adam yang dalam hal ini juga sulbi mereka (ingat 10 milyar in one manusia)
    3) QS.7:189 “Dialah yang menciptakan (khalaqa) kamu (jamak) dari diri yang satu..” –> jadi kata “kamu” bisa termasuk Adam, Nabi Muhammad dan juga kita semua, dan diri yang satu adalah Nabi Adam (the one), dan Allah mengambil diri lagi dari diri Adam lalu dijadikan (ja’ala) istrinya jadi terdapat perbedaan proses yang jelas antara Adam dan istrinya.

    Salam,

    Suka

  61. naldi.amera said

    @ Kang Haniifa
    He.. he.. itu mah cuma pengandaian Boss… ! (kan udah kata “andaikan” disitu)
    Lumayan lah mau nyoba ngorong kaya sampeyan… 🙂

    Suka

    • hehehe.. Haleluya… Hindu-Budha itu Kuya.. 😆

      Suka

    • @Bapake Naldi.Amera
      Maka dalam hal “10 milyar in one” ini “the one” adalah Nabi Adam, sehingga:
      1) QS.7:11 “Sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu (jamak). 😛 .” adalah benar dan perintah bersujud kepada Adam sejatinya adalah perintah untuk bersujud kepada “Manusia” 😆 sebagai makluk terbaik (QS.95:4) bukan hanya kepada Nabi Adam secara personal.

      ____________________
      kamu (Jamak) = Malaikat + Iblis …. = 10 EMBER 😆

      Suka

      • @Bapake Naldi.Amera
        Woww….. kamu ternyata Idiot.
        Kamu = Naldi.Amera + 10 Ember … hehehe…..

        Suka

      • naldi.amera said

        @ Kang Haniifa
        Jika arti kamu (jamak) yang merupakan orang ke-2 ditujukan kepada Malaikat dan Iblis lalu mengapa masih diayat tersebut malaikat yang bersujud kepada Adam menggunakan bentuk orang ke-3 (mereka), dan Iblis yang tidak bersujud juga menggunakan bentuk orang ke-3 (dia)

        Woww… kamu (haniifa) yang idiot atau?

        Gini nih kalo nafsirin Al-Quran seenak udele dewe….

        Suka

      • naldi.amera said

        @ Kang Haniifa
        kata “kamu” (jamak) di QS.7:11 menunjuk kepada orang yang sama dengan yang ditunjuk dengan kata “kamu” (jamak) di QS.7:189.

        Suka

      • @Bapake Naldi.Amera
        Kumaha KAMU we atuh Bapake
        Bijimanat KAMU SEMUA sajah

        hehehe..

        Suka

      • Wow.. QS 7:11 dengan QS 7:189 beda suhuf dan beda topik bahasan !!
        Bejinilah kalau hanya bisa baca terjemahaan saja tapi tidak lulus Iqro Nol 😛

        Perhatiken ayat 189 adalah awal dari suhuf (‘ain) oleh karena itu baca sampai akhir!!!

        Dialah Yang menciptakan kamu dari diri yang satu dan daripadanya Dia menciptakan istrinya, agar dia merasa senang kepadanya. Maka setelah dicampurinya, istrinya itu mengandung kandungan yang ringan, dan teruslah dia merasa ringan (beberapa waktu). Kemudian tatkala dia merasa berat, keduanya (suami istri) bermohon kepada Allah, Tuhannya seraya berkata: “Sesungguhnya jika Engkau memberi kami anak yang sempurna, tentulah kami termasuk orang-orang yang bersyukur”. (QS 7:189)

        Tatkala Allah memberi kepada keduanya seorang anak yang sempurna, maka keduanya menjadikan sekutu bagi Allah terhadap anak yang telah dianugerahkan-Nya kepada keduanya itu. Maka Maha Tinggi Allah dari apa yang mereka persekutukan. (7:190)

        Apakah mereka mempersekutukan (Allah dengan) berhala-berhala yang tak dapat menciptakan sesuatu pun? Sedangkan berhala-berhala itu sendiri buatan orang. (QS 7:191)

        “mereka” (kamu semua)=> BAPA + IBU + ANAK, PENYEMBAH BERHALA !!!

        Gini nih kalo nafsirin Al-Quran seenak udele dewe….
        _____________________
        Haleluya… @naldi.amera .. penyembah berhala 😀 😆

        Suka

      • naldi.amera said

        Kang Haniifa :
        Wow.. QS 7:11 dengan QS 7:189 beda suhuf dan beda topik bahasan !!
        Bejinilah kalau hanya bisa baca terjemahaan saja tapi tidak lulus Iqro Nol

        saya :
        Dari pada elu ketahuan iqro nol besar ditambah terjemahin ayat menyesatkan… bukti nyata iqro dan nerjemahin QS.7:11 amburadul.. ngisin-ngisini koyo dudu wong Islam ae…

        Kata “kamu” di QS.7:189 silahkan kang haniifa tunjukkan buat siapa kalo memang penafsiran saya salah?
        emang penyembah berhala diciptakan/dilahirkan dengan cara yang beda apa dengan kita?
        dimana bedanya tolong kang tunjukkan?

        Suka

      • @Bapeke Naldi.Amera
        Daripada sampean ngoceh nda karu-karuan,.. hehehe… silahken hitung 😛
        QS.7:11 => Nabi Adam a.s + Istri + 2 Anak
        QS.7:189 =>: Bapa + Istri + 1 Anak

        dimana bedanya tolong kang tunjukkan?
        ____________
        Bedanya menurut sampean : 1 + 1 + 1 = 1 😆

        Suka

      • naldi.amera said

        @ Kang Haniifa
        Kumaha KAMU we atuh, sakarepmu… 🙂

        Suka

      • @Bapake Naldi.Amera
        Makanya KAMU jangan suka meng URAPI “burung” olangan … 😆

        Suka

      • naldi.amera said

        @Kang Haniifa
        he..he..he.. aku jadi ketawa soalnya kalo pake penafsiran sampeyan jadi morat marit malahan terjemahan Al-Qurannya, di QS.7:189-191 masa Allah berfirman kepada orang yang sama, tapi “kata ganti” yang dipake berbeda-beda (kejadian di QS.7:11 terulang kembali), tapi ya saya maklumi..
        Dan applause dari saya buat Akang Haniifa karena yang lain yang sebelumnya telah berkomentar pada ngumpet semuanya padahal saya juga pingin denger pendapat dari mereka.
        Tetep ada pembelajaran yang dapat saya petik dari respon Anda.
        Wassalam,

        Suka

      • @Bapake naldi.amera
        Saya apresiasi usaha sampean menyesatkan Umat Islam 😀

        Note:
        Hanya orang idiot saja seluam kata ganti “KAMU” dalam Al Qur’an pasti ditujukan personifikasi yang sama, dengan tanpa mengindahken kaidah yang baku. 😦

        Suka

      • agorsiloku said

        Kang Haniifa :
        Note:
        Hanya orang idiot saja seluam kata ganti “KAMU” dalam Al Qur’an pasti ditujukan personifikasi yang sama, dengan tanpa mengindahken kaidah yang baku..
        ………
        Orang idiot juga tahu kok “kamu” di situ bukan 10 ember, juga bukan personifikasi. Jadi jangan sekali-kali Akang berpikir orang idiot tidak tahu ya 😀 Sebagai orang idiot, saya (agor, tunggal.) merasa dilecehkan…..

        =====
        Oom naldi.amera
        ….ngumpet semuanya padahal saya juga pingin denger pendapat dari mereka.
        ………
        Nggak ngumpet kok Oom, cuma saya memang terkesima cara Oom dalam menafsirkan. Terlalu simplisistis, terpilah-pilah, dan maaf “aneh” buat jalan berpikir agor.

        Suka

      • Ralat salah ketek neeh
        Note:
        Hanya orang super idiot saja kata ganti “KAMU” dalam Al Qur’an pasti ditujukan personifikasi yang sama, dengan tanpa mengindahken kaidah yang baku :D.

        Suka

      • Asalamu’alaikum, Kang @Agorsiloku
        Mohon maaf sebelumnya,…. tolong klarifikasi, semoga Akang tidak keberatan.
        Setiap saya mereview artikel ini, selalu dan selalu ada perasaan yang mengganjal terutama mengenai komentar Kang Naldi Amera … hikz.

        naldi.amera berkata
        Oktober 15, 2012 pada 1:57 pm

        @ Kang Haniifa
        bla..bla..bla..

        Woww… kamu (haniifa) yang idiot atau?

        Gini nih kalo nafsirin Al-Quran seenak udele dewe….

        Pertama:
        Apakah, Kang @Naldi Amera alias dari @Agorsiloku ?!

        Kedua:
        Orang idiot juga tahu kok “kamu” di situ bukan 10 ember, juga bukan personifikasi. Jadi jangan sekali-kali Akang berpikir orang idiot tidak tahu ya 😀 Sebagai orang idiot, saya (agor, tunggal.) merasa dilecehkan…..
        _______________
        Kenapa Kang @Agor, merasa dilecehkan ?!
        (Jelas-jelas “Note” tersebut ditujukan secara pribadi, kepada Kang @Naldi Amera) 😦 )

        Ketiga:
        Saya tidak ingin memutuskan tali silaturahim yang sudah lama terjalin dengan baik, semoga saja Akang juga mempunyai perasaan yang sama, Amiin.

        Teriring salam hormat selalu, Haniifa Rubi.

        Suka

    • Rubon said

      @Bung Naldi Amera

      ….ngumpet semuanya padahal saya juga pingin denger pendapat dari mereka.

      Saya takut “kamu” semakin tersesat !! :mrgreen:

      Suka

  62. Hari gini masih percaya adam dan hawa..
    Capee deh.. -_-“

    Suka

  63. Anonim said

    Apakah adam as di lahirkan d indonesia

    Suka

  64. Bungbulang said

    Bisa kebawa murtad ane kbanyakan campur gaul ama tulisan tulisan sok tau tentang agama!
    Quran itu diciptakan sebagai pedoman! Dan diantaranya Allah mengisahkan penciptaan manusia agar kita berpikir!
    Bukan untuk di tambah ini tambah itu!
    Bahlul ente ente sekalian!
    Tobat! Insyaf lah kalian semua!
    Istighfar!

    Suka

  65. Anonim said

    menurut saya salah tapi memeng benar itu juga nabi adam dilahirkan tapi saya tidak akan menjelaskan

    Suka

    • Anonim said

      di lahirkan artinya di wujudkan secara lahir,atau di keluarkan ,lahirnya adam kedunia adalah di keluarkanya nabi adam dari surga, ,artinya nabi adam di lahirkan ke dunia yang fana ini, sesuatu yang di lahirkan atau di keluarkan belum tentu melalui ibu, Siapa yang mewujudkan,mengeluarkan atau melahirkan, Tentu Allah yang maha kuasa.Dan Allah Mukholafah lil hawadist
      Prof. X melahirkan gagasan yang benar benar baru. orsinil. Kemerdekaan lahir dari suatu perjuangan

      Suka

  66. Anonim said

    kalau anda tau,bahwa nabi Adam AS dilahirkan,siapa nama ibunya,siapa pula ayahnya ? tksh

    Suka

  67. awall. said

    Ass..wr.wb.. Dlu prnh ada pikiran konyol.. Kemudian mnjadi satu pertanyaan, siapa orang tua nya nabi adam as.. ? Sampe suatu ketika saya bertemu seorang lelaki tua yang bisa di bilang bukan manusia biasa.. Hee..:) saya tanya kepada beliau.. Adakah suatu pernyataan yang mnjelaskan terjadinya nabi adam as..? Beliau menjawab dengan senyum, tapi sebelum menjawab beliau bertanya kepada sya, tau gak siapa makhluk yg di ciptakan sebelum adam..? Sya menjawab, para malaikat dan para jin/setan, kemudian beliau bertanya kembali, tau gak para malaikat dan setan itu di ciptakan dari apa? Saya jawab malaikat dr nur (cahaya) dan setan diciptakan dari api .. Kemudian beliau menjawab.. Dari situlah ruh nabi adam as berasal.. Kemudian dibentuklah jasad dari tanah yg berasal dari bumi.. hemm.. Tapi semua itu tetap kembalikan pada yg kuasa.. Krna hanya allah lah yang tau lagi maha mengetahui apa yang tidak di ketahui makhluknya..

    Suka

  68. Anonim said

    preketek. gombal amoh.kemeroh

    Suka

  69. Aang said

    Yap… memang, pada beberapa kasus terjemahan depag ini saya juga sering merasa rada bingung apalagi dengan penguasaan bahasa arab yang hanya tanya sini situ,

    Waow rupanya terjemahan Depag membingungkan,,,,,,,,ya????? Lebih membingungkan lagi postingan anda.
    Ada gak hadis yang mengatakan Nabi Adam di lahirkan????
    Siapa yg melahirkan Nabi Adam?????

    Kalau sudah banyak manusia sebelum Nabi Adam ,,,maka gak mungkin Adam mengawinkan anak kembarnya dengan saudaranya secara silang.

    Suka

  70. Ahmad said

    Pembahasannya kurang diterima

    Suka

  71. Dinu said

    Waduuuuhhh, ente belajar lagi dah ilmu nahwu, shorof dan tauhid. Klo ente udah belajar dan fasih dengan ilmu2 tuh ente ngerti arti kata kholaqna dan kum yang ente maksud tadi. Urusan agama jangan cuma dibahas pake logika ente semata, tapi juga pake keimanan juga coy. karena klo pake logika doang, ente bisa celaka.. Ngaji lagi dah.

    Suka

  72. TheoBukki said

    mungkin aja yg dimaksud “Kami” itu bukan manusia, tapi para dewa.
    kalo manusia tau bahwa dewa itu cuma setara malaikat, maka sbenernya para dewa nggak punya hak sebagai sesembahan.
    Hanya Tuhan Yang Maha Esa, Maha Awal, Maha Akhir, & Maha segala yg patut disembah….

    Suka

  73. Edi Supriyanto said

    Alhamdulillah, kalau membaca betapa ‘ramainya’ komentar di blog ini, belum diblog yang lain, maka rasanya akan segera tercapai tujuan Bapak Agus Mustofa untuk ‘membangunkan’ umat Islam dari tidurnya, terbukti banyak muncunya pendapat dalam menanggapai satu maslah yang tentu saja memerlukan daya fikir dan kempuan dalam memahami suatu masalah. Semoga ini menjadi awal berkembangnya ilmu-ilmu Allah yang bertebaran di alam semesta ini lewat pemahaman dari kitab Alquran. Aamiin.

    Suka

  74. Fahri said

    Semua para nabi dan kita adalah anak cucu adam as .
    Jika adam as dilahirkan, lalu siapa manusia pertama?

    Manusia purba hasil evolusi moyet.

    semua udah jelas
    jangan memaksakan diri tafsir sana sini hanya dengan akal”
    semua jadi kacau”

    buat sensasi sah-sah aje tapi harus bermanfa’af”
    bukan sebaliknya, menyesatkan umat”

    tapi sebagian saya sangat suka dengan buku-buku karangan pak agus mustofa yang lain”

    Suka

  75. iqlima mu'arrofah said

    lalu bagaimana dengan nabi adam yang dibuang dari surga karena bujukan dan rayuan dari iblis??

    Suka

  76. sayyid said

    Assalamualaikum wr.wb,

    kita musti mengetahui dahulu arti kata iblis dan syeitan.

    Iblis adalah nama jin sedangkan syeitan adalah kata sifat dari jin dan manusia yg zholim.

    Iblis telah terusir dari surga dan tidak dapat lagi masuk kedalamnya karena Allah telah jelas berfirman mengenai kedudukan surga,

    13. قَالَ فَاهْبِطْ مِنْهَا فَمَا يَكُونُ لَكَ أَنْ تَتَكَبَّرَ فِيهَا فَاخْرُجْ إِنَّكَ مِنَ الصَّاغِرِينَ
    Allah berfirman: “Turunlah kamu dari surga itu; karena kamu tidak sepatutnya menyombongkan diri di dalamnya, maka ke luarlah, sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang hina”.(al araf ayat 13)

    dia iblis telah menyombongkan diri (zholim).

    Allah menyuruh adam dan hawa bertempat tinggal disurga.

    19. وَيَا آدَمُ اسْكُنْ أَنْتَ وَزَوْجُكَ الْجَنَّةَ فَكُلا مِنْ حَيْثُ شِئْتُمَا وَلا تَقْرَبَا هَذِهِ الشَّجَرَةَ فَتَكُونَا مِنَ الظَّالِمِينَ
    (Dan Allah berfirman): “Hai Adam bertempat tinggallah kamu dan istrimu di surga serta makanlah olehmu berdua (buah-buahan) di mana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu berdua mendekati pohon ini, lalu menjadilah kamu berdua termasuk orang-orang yang lalim”.(al araf ayat 19)

    ingatlah bahwa ayat ini tidak menerangkan bahwa adam dan hawa akan kekal tinggal di surga, tetapi hanya untuk sementara waktu.

    Allah telah membolehkan adam dan hawa memakan buah-buahan dimana saja yg mereka sukai kecuali mendekati satu pohon saja.

    Tetapi apa yg terjadi?

    20. فَوَسْوَسَ لَهُمَا الشَّيْطَانُ لِيُبْدِيَ لَهُمَا مَا وُورِيَ عَنْهُمَا مِنْ سَوْآتِهِمَا وَقَالَ مَا نَهَاكُمَا رَبُّكُمَا عَنْ هَذِهِ الشَّجَرَةِ إِلا أَنْ تَكُونَا مَلَكَيْنِ أَوْ تَكُونَا مِنَ الْخَالِدِينَ
    Maka setan membisikkan pikiran jahat kepada keduanya untuk menampakkan kepada keduanya apa yang tertutup dari mereka yaitu auratnya dan setan berkata: “Tuhan kamu tidak melarangmu dari mendekati pohon ini, melainkan supaya kamu berdua tidak menjadi malaikat atau tidak menjadi orang yang kekal (dalam surga)”.

    Adam dan hawa telah terlena tinggal disurga dan ingin sekali tinggal selama-lamanya disana sehingga dengan sombong mengikuti hawa nafsu mereka terus melanggar perintah Tuhannya dengan mendekati pohon terlarang dan memakan buahnya.
    Adam dan hawa berfikir dalam hati mereka apabila memakan buah ini ,mereka akan kekal di syurga.

    kita lihat permohonan maaf adam dan hawa kepada Allah dibawah ini bahwa mereka mengakui kesalahan mereka tanpa ada hubungannya dengan godaan iblis.

    23. قَالا رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ
    Keduanya berkata: “Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi”.

    jadi jagalah hati dan pikiran kita agar tetap ingat Allah.

    wassalamualaikum wr.wb,

    ustadz sayyid habib yahya

    Suka

  77. sayyid said

    assalamualaikum wr.wb,

    mas agor yg dihormati,

    Sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu (Adam), lalu Kami bentuk tubuhmu, kemudian Kami katakan kepada para malaikat: “Bersujudlah kamu kepada Adam”, maka merekapun bersujud kecuali iblis. Dia tidak termasuk mereka yang bersujud.

    sebenarnya firman Allah S.W.T yg diatas ini merujuk kepada surat yasin ayat 77.

    Dan apakah manusia tidak memperhatikan bahwa Kami menciptakannya dari setitik air (mani), maka tiba-tiba ia menjadi penantang yang nyata.

    ayat ini menerangkan seluruh manusia yg ada di muka bumi ini termasuk adam dan hawa.

    wassalamualaikum wr.wb,

    ustadz sayyid habib yahya

    Suka

Tinggalkan komentar