Sains-Inreligion

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

Dari Mana Mulai Penciptaan Mahluk Hidup 1

Posted by agorsiloku pada Mei 28, 2007

Kelas 1 jurusan biologi sma, kalau tak salah saya mulai belajar, Omni vivum ex ovo, omni ovum ex vivo. Mempelajari juga leher angsa dengan kuah daging yang “menimbulkan” kehidupan (kalau berinteraksi) dengan udara terbuka, kalau tidak ya… kuah daging tetap saja kuah. Tidak timbul jasad-jasad renik. Dari mana kehidupan bermula selalu menjadi pertanyaan. Teori evolusi (baca hipotesis) evolusi asyik didiskusikan dengan teh atau kopi dan goreng pisang hangat. Toh tidak ada yang menyaksikan awal kehidupan yang sesungguhnya.

Berikut ini potongan diskusi dengan Mas Andreas Sun yang akan saya posting sedikit demi sedikit karena panjangnya bahan “obrolan” yang didiskusikan. :

Mas Andreas sun :

QS 24. An Nuur 45. Dan Allah telah menciptakan semua jenis hewan dari air, maka sebagian dari hewan itu ada yang berjalan di atas perutnya dan sebagian berjalan dengan dua kaki sedang sebagian (yang lain) berjalan dengan empat kaki. Allah menciptakan apa yang dikehendaki-Nya, sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu

QS 15. Al Hijr 26. Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia (Adam) dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk.

Kedua ayat di atas menceritakan bahwa makhluk hidup berasal dari benda mati. Sekali lagi saya sepakat dengan hal itu (ini adalah teori abiogenesis modern, bahwa makhluk hidup berasal dari benda mati). Dan sekaligus kedua ayat tersebut tidak menyatakan bahwa “tidak ada tahapan-tahapan proses atau evolusi dalam penciptaan itu”.

sedangkan ayat ini:

QS 3. Ali ‘Imran 49. Dan (sebagai) Rasul kepada Bani Israil (yang berkata kepada mereka): “Sesungguhnya aku telah datang kepadamu dengan membawa sesuatu tanda (mukjizat) dari Tuhanmu, yaitu aku membuat untuk kamu dari tanah berbentuk burung; kemudian aku meniupnya, maka ia menjadi seekor burung dengan seizin Allah; dan aku menyembuhkan orang yang buta sejak dari lahirnya dan orang yang berpenyakit sopak; dan aku menghidupkan orang mati dengan seizin Allah; dan aku kabarkan kepadamu apa yang kamu makan dan apa yang kamu simpan di rumahmu. Sesungguhnya pada yang demikian itu adalah suatu tanda (kebenaran kerasulanku) bagimu, jika kamu sungguh-sungguh beriman.

menunjukkan mujizat (tanda kerasulan) nabi Isa. Apakah itu berarti semua penciptaan melalui cara yang sama? TIDAK. Nabi Isa sendiri lahir tanpa ayah sebagai mujizat beliau. Tapi tidak berarti semua orang lahir tanpa ayah.

Bapak, sebenarnya kalau kita menggunakan ayat-ayat seperti ini saya takut nanti jadi seperti ini. Bukan berarti saya tidak konsisten loh. Maaf harusnya dari awal saya tidak memintanya. Mohon dimaklumi ya Pak )

Pak Agor, saya pikir teori itu bukan masalah percaya atau nggak percaya. Karena teori bukan agama. Boleh-boleh saja Bapak punya teori penciptaan khusus, bahwa semua makhluk hidup berasal dari benda mati bleg langsung. Hanya nanti mungkin akan susah menceritakan algoritmanya. Misal untuk dari pembentukan protein, lalu menjadi satu sel, kemudian menjadi multisel dst,dst… kemudian untuk gajah misalnya pembentukan protein lagi, lalu menjadi satu sel, kemudian dst,dst… dan setiap makhluk prosesnya independen. Mungkin kalau Bapak sudah menemukannya bisa menjelaskan ini di postingan yang baru? Kalo saya boleh usul judulnya “Teori penciptaan khusus, algoritma penciptaan makhluk hidup secara khusus”.

Maaf tidak semua tanggapan Bapak di atas saya lanjuti. Hal ini supaya diskusi tidak melebar saja Pak.

Senang berdiskusi dg. Mas.
Wass, agor.

Ini bukan berarti diskusi ditutup kan Pak? Soalnya kan belum disimpulkan )

Wassalam, Andre

@
Wah, asyik Mas Andre ini… Jeli dalam berpandangan.

Penciptaan Nabi Isa “seperti Nabi Adam”

QS 3. Ali ‘Imran 59. Sesungguhnya misal (penciptaan) Isa di sisi Allah, adalah seperti (penciptaan) Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah, kemudian Allah berfirman kepadanya: “Jadilah” (seorang manusia), maka jadilah dia.

Dan diuraikan bahwa Nabi Isa “masuk” dalam perut Mariam (hamil), bisa bicara sejak dalam buaian. Jadi, jelas Nabi Isa juga berproses menjadi dewasa (mengikuti perubahan proses menjadi besar). Tidak bleg jadi seperti film “terminator 3″ ) Jadi jelas, Allah menjelaskan penciptaan itu mengikuti sebuah proses, bagian dari proses bagaimana terjadinya tidak kita ketahui (tidak dijelaskan).

Mengapa saya menggunakan ayat : karena konteks blog ini dimulai dari sebagai usaha untuk memahami ayat Allah dalam bidang apa saja yang relevan dengan tema blog ini. Jadi ini bukan teori Agor lho, tapi bagaimana agor mencoba memahami ayat Allah dan pemahaman tentang semesta (dalam hal ini evolusi) dengan rujukan utama Al Qur’an dan didampingi dinamika ilmu pengetahuan yang terus berkembang.

Memang, algoritma penciptaan tidak akan masuk ranah ilmu pengetahuan. Mengapa?. Agak rumit menyederhanakannya, tapi kita tahu kan, alam semesta diciptakan. Singularitas pertama dari penciptaan (anggap saja big bang benar) harus dimulai dari suatu kondisi tanpa hukum fisika kemudian bang… memuai menjadi munculnya hukum-hukum fisika (sunatullah). Kalau singularitas kejadian pertama tidak ada, maka alam semesta juga tidak akan ada dan mengembang seperti yang kita tinggali ini.

Tapi fisikawan bisa bertanya juga, Ada berapa singularitas kejadian dari satu titik tak hingga sehingga tercipta satu singularitas yang menjadi satu alam semesta seperti sekarang ini. Jawabnya :Tidak Tahu. Titik awal penciptaan adalah juga terciptanya hukum-hukum alam ini. Jadi kalau ada banyak kemungkinan terjadinya alam semesta, “mungkin juga” tercipta banyak “alam semesta” dengan aturan hukum-hukumnya sendiri. Dengan kata lain, :”emangnya Allah hanya menciptakan satu-satunya alam semesta yang kita huni?. Mana mungkin kita tahu, dan juga tidak ada penjelasan dari Allah?”

Ketika Nabi Isa membuat burung dari tanah, lalu ditiupkan menjadi burung, maka tentu saja ini contoh algoritma dari hukum Allah.
Seperti juga Surga, Neraka itu juga menjadi hukum-hukum Allah yang bukan hukum alam semesta ini (yang dipahami fisikawan). Hukum-hukum yang bekerja di luar hukum-hukum semesta ini, dikenali sebagai “Mujizat”, yaitu manusia yang pengetahuannya sedikit, bila bersentuhan dengan mujizat, maka tidak ada ingatan apapun yang bisa dipahami. Mengapa?. Ya karena pemahaman manusia akan dibatasi oleh hukum-hukum inderawinya. Hukum-hukum dimana kebebasan manusia diberikan pada alamnya. Karena itu, dalam ayat hanya dijelaskan :”Untuk Allah ini mudah”.

Mas Andreas,
Tentu saja kita berbagi ya, saya tidak/belum berani menarik kesimpulan karena ini juga adalah perjalanan berpikir (juga berakal). Apa yang dipahami saat ini, boleh jadi berubah, meskipun bench marknya tetap (Al Qur’an) dan ilmu pengetahuan yang dapat kita pahami. Kesimpulan sebenarnya tidak terlalu penting kan, lebih penting lagi bagaimana kita menggunakan akal sebebas dan seluas mungkin tanpa kita kehilangan keyakinan kita. Pakailah akal kita, agar semakin bertambah takwa kita. (QS 14. Ibrahim 52 dan QS 2. Al Baqarah 197 dan beberapa ayat lainnya).

Saya juga ingin merangkum lagi postingan pandangan Mas Andre dan jawaban saya serta rekan lainnya dalam satu posting baru. Tampaknya ini memiliki nilai sebagai dialektika berpikir bebas (tapi tidak kebablasan) dalam menggunakan akal kita.

Jadi, teori penciptaan khusus atau bukan, saya berusaha memahami ayat dalam pemahaman tentang penciptaan. Jadi bisa juga saya keliru memahaminya, karena itu diskusi ini menjadi bernas. )

Mengenai bumi mengelilingi matahari, saya memang membahas berkali-kali di blog ini.

Wass, agor

36 Tanggapan to “Dari Mana Mulai Penciptaan Mahluk Hidup 1”

  1. haniifa said

    As Salammu ‘Alaikum Wa Rahmatullahi Wa Barakatuh.
    QS 24. An Nuur 45.
    Air adalah satu kesatuan wujud yang bentuknya sesuai dengan wadah yang tempatinya, dalam hal ini menurut saya gambaran ayat tersebut adalah menceritakan suatu sel tunggal yang merupakan satu kesatuan, jika kita perhatikan tentang kaki binatang yang disebutkan 1, 2, 4 kenapa tidak pakai kaki seribu, jelas disini penggambaran dari 2 pakat nol, 2 pangkat 1 dan 2 pangkat 2 atu 1,2,4 dsb. Ini adalah penggambaran pembelah inti sel telur (bukankah inti sel telur berupa cairan) ???
    Dari 1 bentuk cairan, membelah menjadi 2 bagian dan dari masing masing bagian membelah mejadi dua bagian lagi begitu seterusnya.
    Jika benar datangnya dari Allah, kalau salah saya sebagai manusia mohon maaf dan semoga Allah menambahkan hikmah dan ketaqwaan kita.Amin

    @
    Wass. Wr. Wb.. terimakasih juga lho catatannya mengenai penggambaran ayat ini. Apakah ini dipahami sebagai penjelasan mengenai pembelahan sel telur setelah bertemu dengan sel yang membuahinya… saya juga kurang tahu. Namun, ini adalah salah satu cara pandang.
    Wass, agor.

    Suka

  2. Evy said

    Pak Agor klau kloning atau bayi tabung itu bagaimana menurut pak Agor, bayi tabung masih butuh sperma sih bisa beli di bank milih, klo kloning ga butuh sperma… jd seperti tumbuhan gitu ya…

    @
    Ada pertempuran tentang moralitas dan pengakuan siapa Bapaknya. Saya tidak menguasai masalah ini, kloning seperti ini tidak betul-betul aneh, kecuali kita pahami bahwa ini “perselingkuhan sperma” yang dibeli dengan tidak pada “standar” moral agama. Yang lebih rumit, sebenarnya mengenai rekayasa genetika. Mungkinkah terjadi kloning dari sepotong rambut yang membawa informasi seluruh tentang mahluk hidup, kemudian menjadi hidup?. Atau kulit ari jadi manusia?. Ini benar saya bingung, apakah ada manusia bisa diciptakan (sejenis) hanya dari sebuah sel hidup. 😦

    Suka

  3. andreas sun said

    Kelas 1 jurusan biologi sma, kalau tak salah saya mulai belajar, Omni vivum ex ovo, omni ovum ex vivo. Mempelajari juga leher angsa dengan kuah daging yang “menimbulkan” kehidupan (kalau berinteraksi) dengan udara terbuka, kalau tidak ya… kuah daging tetap saja kuah. Tidak timbul jasad-jasad renik.

    Wah pak Agor sepertinya termasuk yang mengalami “kurikulum lama” nih Pak? Kalo saya “kurikulum agak baru”.
    Jadi memang dulunya teori abiogenesis Aristotle diperbandingkan dengan teori biogenesis Pasteur. Dan berdasarkan bukti pendukung, yang lebih diterima oleh sains adalah biogenesisnya Pasteur. yang slogannya omni vivum ex ovo … dst.
    Tetapi yang sekarang diterima adalah teori abiogenesis yang dicetuskan oleh Oparin, dan dibuktikan dengan percobaan oleh Miller. Jadi sains sekarang balik lagi ke abiogenesis Pak, cuman bukan lagi “didasarkan” pada Aristotle, melainkan pada Oparin.
    Memang dulunya yang namanya senyawa organik (komponen-komponen penyusun makhluk hidup) itu dikira hanya bisa dihasilkan dalam organisme. Percobaan Miller itu menunjukkan bagaimana senyawa-senyawa organik (terutama asam amino) terbentuk dalam kondisi-kondisi tertentu.
    Jadi demikian Pak yang dijelaskan dalam biologi SMA sesuai “kurikulum agak baru”.
    oya agak OOT dikit, kalo browsing masalah sains gini saya berhati-hati dengan sumbernya. Saya mengadopsi metodenya Bukhori yaitu hanya menerima sumber-sumber “terpercaya”. Yang saya baca biasanya yang domain hostingnya dari .edu atau pokoknya dari universitas Pak. Secara hari gini kan banyak informasi nggak penting gitu loh… hihihi
    Wassalam,
    Andre.


    @
    ha…ha…ha… Mas Andreas… itu hanya pengantar dari ingatan puluhan tahun silam tentang pelajaran biologi kelas 1 SMA. Saya tidak sedang bicara soal ini, karena ini sekedar pengantar masuk ke wilayah yang jadi diskusi kita saja (baru satu bagian) dari beberapa diskusi kita yang menurut saya layak dikemukakan. Saya juga memang nggak ngerti sama sekali soal abiogenesis, miller, atau Oparin… tapi tampaknya menarik. Namun, pengantar itu memang tidak merujuk pada kekinian, tapi merujuk pada segelas kopi dan pisang goreng :D. Namun, trims… saya juga ingin baca lagi hal-hal yang menyangkut genetika deh…

    Suka

  4. Sudah lama teknologi kultur jaringan ditemukan, yaitu membudidayakan tumbuhan dari sel tumbuhan bagian mana saja(bukan dengan biji, stek, tunas, cangkok, okulasi, dsb. Walaupun saya bukan lulusan biologi/pertanian, saya melihatnya dengan mata kepala sendiri ketika mengikuti kuliah Studi Futuristik, tanaman dalam wadah transparan beralas gel. Dosen saya berkata bahwa mungkin saja suatu saat organ tubuh manusia bisa juga dibuat dengan proses kultur jaringan.
    Sedangkan proses cloning menggunakan rekayasa genetika. Kalau enggak salah sel telur yang sudah diambil intinya ditukar/disisipi inti sel dari bagian mana saja (rambut, kulit, tulang, daging, darah, sperma, dll.)dari mahluk yang akan dicloning (dicopy).
    Penciptaan mahluk hidup pertama saya pikir dimulai dengan cara mukjijat. Soalnya sampai sekarang tidak pernah diberitakan munculnya mahluk hidup baru. Malahan mahluk hidup yang sekarang berasal dari regenerasi dari mahluk hidup sebelumnya.
    Yang mungkin perlu dipertanyakan adalah berapa jumlah dan jenisnya dan dimana mahluk hidup mulai muncul? Apakah hanya disuatu tempat saja ataukah serentak diseluruh penjuru dunia?
    Jika mahluk hidup pertama sejenis lebih dari satu, apakah masing-masing boleh dikatakan satu keturunan?
    Apakah burung yang diciptakan dengan mukjijat nabi Isa a.s. mempunyai gen yang sama dengan burung sejenis yang sudah ada? Satu keturunankah burung itu?

    @
    Inilah bidang yang mengasyikkan, tapi saya tidak memahami genetika sama sekali… apalagi soal kultur jaringan. Namun, ini adalah hal yang menarik. Mengenai burung itu… apalagi… apakah dimusiumkan?. Tidak ada yang tahu kelanjutannya….

    Suka

  5. kurtubi said

    bernafas dulu.. menarik diskusinya …
    para pemikir (masuk ulama jugakah) adalah orang2 yang tidak sekedar mambaca quran tekstual tapi juga kontekstual… selamat berjuang pak…

    @
    Mas Kurtubi, saya juga belum benar-benar paham dari ayat :…sesungguhnya yang takut pada Allah adalah ulama… Apakah yang disebut ulama di sini orang berilmu agama, saintis, atau orang yang berserah diri lagi berilmu…. Kalau boleh berbagi ya….

    Suka

  6. Beberapa ilmuwan sedang melakukan pencarian mahluk hidup di luar angkasa. Mereka beranggapan bahwa jika di suatu planet ada air kemungkinan terdapat mahluk hidup.
    Saya sampai sekarang masih ragu akan keberhasilan pencarian tersebut karena bumi yang selama ini memiliki air yang melimpah dan lingkungan yang mendukung tidak juga memunculkan adanya mahluk hidup yang baru. Seharusnya para ilmuwan menyelidiki dahulu bagaimana mahluk hidup pertama muncul. Tidak asal ada air.
    Saya berpendapat bahwa mahluk hidup pertama muncul adalah dengan cara mukjijat. Karena mahluk hidup itu hasil karya yang sangat-sangat jenius luar biasa yang tidak masuk nalar segumpal otak manusia yang terdiri dari unsur C,H,N,O,P,DLL.

    @
    Kalau saja ada mahluk hidup di luar bumi (karena diduga ada air), mungkin saja. Namun kualitas secerdas manusia tidak ada penjelasan dari Al Qur’an (itu pemahaman saya). Pernah ini saya postingkan Adakah Mahluk Berakal Di luar Bumi?.

    Suka

  7. aricloud said

    @Dedi Ganedi
    Untuk membuktikan adanya makhluk hidup seperti di bumi terlebih dahulu harus membuktikan adannya planet yang mirip dengan bumi. Planet yang mirip dengan bumi amatlah sangat sulit ditemukan. karena hampir seluruh perbandingannya perlu kesamaan yang akurat. oleh karena itu perbandingan yang paling mudah untuk kesamaannya adalah dengan pengetahuan ada tidaknya “air” pada suatu planet.
    Karena sifat air dapat membuktikan kemiripan2 lainnya dengan bumi. jika suatu planet ditemukan air, maka setidaknya planet tersebut memiliki derajat suhu yang mirip dengan bumi. setidaknya ada bagian planet yang memiliki suhu mendekati sekitar 0 derajat C atau 100 derajat C batas dimana sebagian makhluk di bumi mampu bertahan hidup.
    Pembuktian ada tidaknya makhluk hidup tidak harus selalu dimulai dari pengetahuan “bagaimana makhluk hidup pertama kali muncul” namun bisa juga dari “bagaimana makhluk hidup mampu hidup”.
    Jadi terlepas dari apakah makhluk hidup muncul tiba-tiba atau ada mekanisme logis, kedua-duanya tetap memerlukan dukungan “lingkungan” untuk mampu bertahan hidup.
    Karena Allah menciptakan Makhluk untuk mampu hidup pada batas waktu tertentu, sehingga juga menciptakan lingkungan yang mampu mendukung makhluk tersebut untuk hidup.
    Oleh karena itu penemuan2 adanya lingkungan yang mirip dengan bumi pada suatu planet tentu merupakan kemajuan dalam pembuktian ada tidaknya makhluk hidup di planet tersebut.

    @
    Ada postingan lain mengenai mahluk hidup : Adakah Mahluk Berakal di Luar Bumi ?

    Namun, tentu ada sedikit perbedaan antara mahluk hidup dan mahluk berakal…. Dan benar yang disampaikan, apapun mekanisme logisnya say sependapat : tetap membutuhkan dukungan lingkungan untuk mampu bertahan hidup

    Suka

  8. MaIDeN said

    QS 15. Al Hijr 26. Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia (Adam) dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk.
    Masak dijaman web.20 sekarang masih ada yang meng-interprestasikan text diatas apa adanya ? Tahukah kalau membayangkan Tuhan membentuk tanah liat kering aja sudah dosa besar ?
    Tuhan pake tangannya membentuk tanah liat jadi orang-orang-an terus pake mulutnya itu orang-orangan dari tanah ditiup ….
    Kun fayakun maka jadilah adam.
    Manusia pertama di dunia
    Terus yang mikir kayak tadi lanjut mikir, la kenapa nggak masuk akal ? Kalau Allah menghendaki ? Kun fayakun kataNya, maka terjadilah …

    @
    Hmm… tapi sungguh lho… saya memang berusaha memahami apa adanya… betul-betul tekstual. Saya memahaminya Allah mengambil dari tanah liat kering yang kemudian diberi bentuk. Kemudian ditiupkanlah ruh. Kemudian Allah memerintahkan dengan perintah : Jadilah.

    Saya tidak merasa berdosa bahwa saya memahaminya begini?… Apa salah saya dengan pemahaman ini?.

    Tapi saya tidak membayangkan Tuhan punya tangan seperti tangan manusia atau apapun juga. Tidak. Karena tidak ada penjelasan apapun mengenai hal ini. Kata “kami” dari kata telah menciptakan memberikan referensi bahwa ada yang lain yang membuat manusia tercipta. Yang lain itu juga tentunya adalah subjek dari ciptaan yang Maha Menciptakan.

    Suka

  9. haniifa said

    As Salammu ‘Alaikum Wa Rahmatullahi Wa Barakatuh.
    Surat Al Buruuj (Gugusan Bintang).
    Jumlah ayat 22 ayat + 1 (Bassmallah) = 23. Bukankah saat telur dari ibu bertemu dengan sperma dari ayah, akan membentuk sel dengan 2 kali 23 kromosom + 23 pasang= 46 kromosom. Jumlah untuk membentuk sel tubuh manusia!
    Maaf saya memimjam istilah dunia komputer yaitu ada suatu bahasa Compiler dan Intepreter. Jika Surat Al Buruuj di terjemahkan sebagai Intepreter saya sangat sulit membayangkan ayat per ayat dari surah tsb.
    Apa hubungannya Bintang dengan penciptaan mahluk dan penghidupan (85:13) demikian korelasi apa dengan judul (Gugusan Bintang) ????
    Allah mengetahui segala sesuatu, termasuk mengajarkan saya yang “ummi” ilmu pengetahuan.
    Apa maksudnya hal yang macro (bintang) kemudian micro (kromosom), ternyata kalau kita amati lebih jauh, mari kita andaikan gugusan bintang = spermatozoa (julah sperma dan bingtan sama bermilard=milard) dan kita andaikan matahari = ovarium (sel telur). Dalam hal ini saya melihat secara kasat mata bahwa bintang tampak kecil-kecil (banyak) dan matahari besar (satu), kemudian dalam periode tertentu datang komet yang mempunyai ekor (bintang berekor), jika kita andaikan komet sebagai salah satu sel sperma yang berekor yang mendekati matahari. Sekarang dengan pengetahuan yang katanya lebih modern kita dapat melihat dengan microscope electronik bahwa pertemuan sel telur dan sperma sperti komet mendekati matahari, demikianlah Allah mengajarkan kita dari hal-hal yang tidak tahu secara macrokospic.
    Teori spektrum cahaya, bintang yang dekat cenderung berwarna merah sedangkan yang jauh cenderung berwara putih. Jika matahari adalah sebuah bintang terdekat dan dalam galaksi kita kira-kira ada 250 milyard bintang, sedangkan dalam jagad raya kira-kira ada 300 milard galaksi, jadi jumlah bingtang 250 milard x 300 milard = 75000 milard-milyard bintang, seandainya dalam 1 milard bintang terdapat 1 (satu bintang) susunan tatasurya seperti kita, mempunyai air, berawan, panas cahayanya, dll maka jumlahnya tinggal (75000 milyar-milard)/1 milyard = 75000 milyard. Selanjutnya jika dalam setiap 1 milard bintang yang sama tadi ada 1 (satu bintang) yang mempunyai kehidupan (andai ada air ada kehidupan) maka jumlahnya = 75000 milyard / 1 milyard = 75000 bintang. Sekarang seandainya setiap 1000 bintang ada manusia seperti kita maka jumlah planet bumi yang mirip kita 75000 / 1000 = 75 (bintang dengan lengkap seperti kita).
    Dapatkah para ahli biologi menggolongkan “UNTA” baik Class, Ordo atau apapun istilahnya tetapi anatominya mirip “UNTA”. Padahal unta termasuk binatang yang disebut berkali-kali dalam Al Qur’an (Menurut saya sangat menarik mudah-mudahan ada ilmuan muslim yang mau menyelidikinya).
    “Dan sekali-kali tidak ada yang menghalangi Kami untuk mengirimkan (kepadamu) tanda-tanda (kekuasaan Kami), melainkan karena tanda-tanda itu telah didustakan oleh orang-orang dahulu. Dan telah kami berikan kepada Tsamud unta betina itu (sebagai mukjizat) yang dapat dilihat, tetapi mereka menganiaya unta betina itu. Dan Kami tidak memberi tanda-tanda itu melainkan untuk menakuti.”
    Mungkinkah “unta” sebagai tanda dari luar tatasurya kita ?????
    Allahu Akbar, Allahu Akbar jelas Allahu Maha Besar tidak ada satu manusiapun yang mengetahui jumlah bintang dan tidak ada satu alat ukur apapun yang dapat mengukur tepinya jagad raya (”Untuk itu Allah sangat murka kepada orang musyrik”).
    Dengan katanya sekarang iptek sudah maju ??????
    Pernahkan pesawat lion air ketemu ? (mana ahli aerodinamika mdern)
    Terukurkah kedalaman segitiga bermuda ? (mana ahli kelautan modern)
    Bagaimana dengan lumpur lapido ? (mana ahli geologi modern)
    Bagaimana mumi bisa awet ? (mana ahli kimia modern)
    Bisakah kita membuat satu sel hidup dari sel mati ?
    Bagaimana membuat Candi Borobudur, Spinx, Piramid ? (mana ahli purbakala modern)
    dsb..dsb ???
    Ada penelitian cromosom lalat, dengan mencoba merubah tatanan kromosom lalat tersebut, dari ribuan penelitian hasilnya lalat yang tidak sempurna ????
    Surat Al Hajj ayat 73:
    “Hai manusia, telah dibuat perumpamaan, maka dengarkanlah olehmu perumpamaan itu. Sesungguhnya segala yang kamu seru selain Allah sekali-kali tidak dapat menciptakan seekor lalat pun, walaupun mereka bersatu untuk menciptakannya. Dan jika lalat itu merampas sesuatu dari mereka, tiadalah mereka dapat merebutnya kembali dari lalat itu. Amat lemahlah yang menyembah dan amat lemah (pulalah) yang disembah.”
    KLONING (silahkan simpulkan sendiri) !!??
    Mutasi gen. Maaf saya nggak percaya adanya mutasi (walaupun saya bukan dari kedokteran). buktinya: bisakah manusia menggolongkan virus sebagai hewan atau binatang ?. Kalau jawabannya bisa kenapa benyakit virus tidak bisa diberantas seperti bacteri atau penyakit kelainan sel-sel hidup, dsb.
    Kalau jawabannya tidak, jangankan bicara kloning gen bicara mutasi virus saja perlu di pertanyakan ?
    AIDS bukankah kaum Nabi Luth a.s kaum homo, siapakah yang berpenyakit virus AIDS, saya yakin sekali bahwa virus aids sudah diciptakan oleh Allah sebelum abad yang katanya modern.
    Orang purba atau orang modern itu hanya isapan jempol belaka alias untuk mengelabui kita agar atheis (smoga Allahu mengampuni kita).
    KLONING (silahkan simpulkan sendiri) !!??
    Jika benar datangnya dari Allah, kalau salah saya sebagai manusia mohon maaf dan semoga Allah menambahkan hikmah dan ketaqwaan kita.Amin

    @
    Wass. Wr. Wb… Mas Haniifa…
    Saya sudah membaca komentar ini lebih dari 3 kali… tapi saya gagal menangkap benang merah kesimpulannya. 😦

    Suka

  10. haniifa said

    As Salammu ‘Alaikum Wa Rahmatullahi Wa Barakatuh.
    Terima kasih Mas Agor dengan menyempatkan 3x membaca.
    Maksudnya manusia sekarang modern = Isapan Jempol.
    Teori Kloning = Memasukan Kucing lewat lobang Jarum.
    Biar saya permudah.
    Percaya teori kloning benar = percaya film fiksi Jurasic Park = Percaya teori evolusi Darwin = Percaya Monyet Nenek Moyang Kita = Percaya Benda mati adalah asal kehidupan = maaf “MUSRYIK”.
    Tidakkah menjadi benang merah KLONING = MUSYRIK.

    @
    Wass. Wr. Wb… Kloning, seperti sel membelah diri, seperti virus komputer memperbanyak diri, seperti domba dolly. Kloning merupakan teknik penggandaan diri seperti asalnya. Saya tidak melihat kaitannya dengan musyrik (?)

    Suka

  11. axireaxi said

    biologi ya?
    saya senang pelajaran ini. tapi waktu baca teori “leher jerapah”, wedeeeh jadi kacau!
    saya jadi males pelajaran tsb..
    untunglah ada tontonan asyik di teve ttg tingkah polah binatang.
    so? saya lupakan aja teori2 nyeleneh bikinan mbah darwin en konco2ne
    dari mana mulai penciptaan makhluk hidup?
    hehehe.. tentu dari Sang Maha Pencipta, Allah SWT.
    gitu ya?
    salam,
    adi.nugroho

    @
    Penciptaan mahluk hidup… tentu saja bukan biologi… juga fisika… atau kimia… kalau prosesnya sih bisa-bisa di situ…
    Namun, mengapa unsur-unsur itu bergabung dari sesuatu yang “belum bisa disebut” menjadi sesuatu yang dinamai, tentu ujungnya adalah ke Maha Pencipta. Subhanallah….

    Suka

  12. Andreas Sun said

    Mas Adi Nugroho tidak suka biologi?
    tapi suka fisika ya?
    saya senang pelajaran ini. tapi waktu baca teori “gravitasi planet”, wedeeeh jadi kacau!
    saya jadi males pelajaran tsb..
    untunglah ada tontonan asyik di teve ttg tingkah polah bintang.
    so? saya lupakan aja teori2 nyeleneh bikinan mbah newton en konco2ne
    dari mana planet bisa teratur?
    hehehe.. tentu dari Sang Maha Pengatur, Allah SWT.
    gitu ya?
    salam,
    andreas.sun
    ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
    hehehe, Mas Adi, sori kalo agak pedas yah. cuma bercanda loh Mas.
    semoga Mas Adi suka (masakan) yang agak pedas yah.
    tentunya benar bahwa semua berasal dari Sang Maha Pencipta. tapi yang kita diskusikan disini adalah ‘bagaimana’-nya. tapi memang beginilah resikonya kalau berdiskusi di wilayah <em>pseudo-science</em> ya? bukan begitu Pak Agor? sabar… sabar… 🙂
    @
    Ha..ha…ha.. di wilayah pseudo sains memang selalu begitu… banyak duga dan sangka. Namun toh, yang membahagiakan, semua yang memberikan catatan di sini memiliki aliran nafas persaudaraan dan keimanan yang “auranya” terasa dalam kata hati…. 🙂

    Suka

  13. axireaxi said

    #12
    smart!
    *kagum*
    btw, saya tdk tahu secuilpun ttg ‘pseudoscience’
    salam,
    adi.n

    @
    😀 Mas axireaxi ini ada-ada saja deh….

    Suka

  14. […] Bergerak dari pertanyaan-pertanyaan yang bergelut di arena pikiran, kemudian mulai menuliskannya di sini. Kemudian diskusi melebar ketika Ibrahim alias ayahluqman memberikan beberapa aneka pikiran pada […]

    Suka

  15. NURY said

    SAYA MO NANYA TERJADINYA MANUSIA MENURUT TEORI EVOLUSI CHARLES DARWIN ITU BAGAIMANA SIH

    @
    Seingat saya seeh… charles Darwin tidak mempersoalkan bahwa manusia itu turunan kodok atau monyet seeh…, meski bisa ditarik pada kesimpulan itu. Namun, teori seleksi alamnya mau tidak mau menggeser peran illahi sebagai pencipta.

    Suka

  16. Quantum said

    Evolusi tidak sepenuh nya salah, karena didalamnya justru tersurat Kemahailmuan dan kekuasaan Allah. disini hukum2 sunatullahnya dicetak didalam molekul protein khusus.
    blue print semua makhluk ada di struktur DNA nya. yang belum sempurna dalam teori evolusi ini adalah pembelokan ke arah terjadi dengan kebetulan/ sendirinya (tanpa pola) sehingga diserang oleh kalangan anti evolusi sebagai Atheis.
    sama seperti akal manusia belum bisa menemukan dari mana zarah terkecil muncul/ada. sama dengan dari mana semesta di satu titik muncul. Demikian juga darimana DNA terbentuk dari molekul2 mati, menjadi bakal kehidupan, manusia belum menemukan ilmunya.
    Jadi tolong dibedakan evolusi dengan darwin, ataupun atheis. Evolusi hanya lah sebuah kata untuk merepresentasikan proses terus menerus di bumi/alam semesta untuk mempertahankan eksistensi generasinya (karena makhluk bersifat tidak kekal), disini terlihat Allah Maha Memelihara segala sesuatu dengan sangat elegant tanpa infiltrasi terang-terangan langsung bersentuhan dengan jagad kasar.

    Saya tidak membenarkan 75% Darwin, ataupun menyalahkan 25% Harun Yahya.
    Allah akan jadi naif jika setiap species makhluk diciptakan bleg, kemudia diteleport ke bumi satu satu / sekaligus,… (ini utk yang berfaham anti evolusi), meskipun apapun gak ada yg mustahil bagi Allah, sama spt tidak mustahilnya Allah memrogrammnya dari struktur zarah terkecil penyusun DNA untuk menciptakan semua makhluknya sesuai kondisi ekologi zamannya. Bahasa simple nya Allah kok repot repot nyiptakan sepasang gajah Asia, gajah Afrika, gajah sumatera kirim ke bumi, atau tyrex, raptor, pterodactil, crustacea, plankton, Paus, Lumba lumba dll yang mungkin jutaan species. sekarang saja ribuan species baru muncul di jagad khususnya laut.

    dengan teknologi rekayasa genetika zaman ini kita bisa membentuk/meramu “bukan mencipta” ( mengkombinasi tepatnya, DNA DNA dari berbagai species makhluk ) menjadi sejenis species makhluk baru analog dengan varietas perkawinan silang ( tetapi varietas masih 1 species ). Nah jika makhluk species baru ini terbentuk, tentu tetep tidak bertentangan dengan sunatullah, karena sunatullahnya adalah kalau DNA ,genom,kromosom dipasang2kan dll jadi genom, DNA makhluk lain. tentu disini manusia bukan bermain jadi Tuhan, tetapi memetakan secuil ilmu sunatullah tadi. Gak ada yang bertentangan dengan sunatullah. Jadi tidak mustahil membentuk makhluk kombinasi Harimau, kucing, babi , kuda , burung menjadi satu makhluk baru.

    Kemudian dizaman ini, tidak hanya kloning, tetapi pembentukan organ manusia hanya dari sel murni (berasal dari sel tali pusat darah bayi) yang mempunyai sifat sama seperti sel pertama membelah menjadi multi sel. jadi sel murni ini bisa disimpan, dan suatu saat dimanfaatkan untuk membentuk organ apapun dari bayi/manusia baru yang bersangkutan jika dimasa depan organ2 nya mengalami kerusakan karena kanker / kecelakaan, tanpa terjadi penolakan reaksi tubuh,karena selnya sama percis. Di singapura sudah ada bank sel murni ini, untuk bayi bayi yang baru lahir,tentu dengan tarif sangat mahal.

    Penentuan jenis kelamin pria dan wanita utk semua makhluk juga sekarang sudah bisa ditentukan sebelum menjadi embrio. Dengan menentukan kombinasi kromoson XY nya. Jadi sama sekali hanya menerapkan sunatullah tadi, yang dizaman dahulu orang berpikir ini hanya hak prerogratif Allah.

    Kemudian juga sudah memungkinkan untuk memilih sifat2 positif saja bakal calon, cerdas, kuat, sabar, dll dari gnome sel sel bakal manusia tadi (bisa berasal dari sel induknya langsung dikombinasi dengan ribuan manusia pilihan lain). Misal secerdas einstein, secantik miss universe, sekuat mike tyson, seberani Ahmad dinejad, se Shaleh Imam Ghazali, setampan Nabi Yusuf, dll ) dan membuang semua sifat negatifnya, atau demikian sebaliknya.

    menurut saya semua dabbah di bumi penciptaannya melalui proses evolusi tadi, sedangkan bani Adam langsung diciptakan Allah. dan besar kemungkinan bersinggungan dengan peradaban keturunan kera cerdas yang hasil evolusi. Mudah2an gak pernah kawin deh. hee hee. Hanya penaklukan species lain dengan species yang lebih unggul.

    @
    Betul Mas… kadang pembahasan evolusi (sebagai perubahan terstruktur) berbeda dengan penciptaan. Evolusi membenarkan penciptaan mahluk hidup dari perubahan mahluk hidup lainnya (karena skala waktu dan adaptasi menjadi berbeda. Seperti contoh pada jerapah yang lehernya memanjang.

    Sisi lain, Mas Q melihat juga kemungkinan bahwa evolusi adalah perubahan dari peta genetik alam, sehingga kombinasi mahluk hidup lahir dari perubahan radikal genetik dna, rna, dan sejenisnyalah. Artinya perubahan acak melahirkan mahluk baru?, dan ini masuk juga ranah evolusi…? –> setahu saya, sampai kini, genetik mahluk hidup itu tetap pada ukuran-ukurannya, perubahan yang terjadi justru merusak komposisi dari ukuran-ukuran mahluk hidup itu.

    Langsung diciptakan secara unik, bersama waktu, ditemukan pertama kali, dan juga musnah pada periode yang juga nyaris bersamaan.

    Memang masih banyak rahasia (yang membuat penasaran) ada di wilayah ini. 😀

    Suka

  17. Quantum said

    Pesan anonymous terakhir adalah saya pak Agor, lupa kasih Nama. Maafin.

    @
    Sama-sama, saya ganti ya anonymous menjadi Quantum.. 😀

    Suka

  18. Quantum said

    Kemudian hikmah dibalik kisah Nabi Nuh As.

    QS Hud 11:40. Hingga apabila perintah Kami datang dan dapur telah memancarkan air, Kami berfirman: Muatkanlah ke dalam bahtera itu dari masing-masing binatang sepasang (jantan dan betina), dan keluargamu kecuali orang yang telah terdahulu ketetapan terhadapnya dan (muatkan pula) orang-orang yang beriman.” Dan tidak beriman bersama dengan Nuh itu kecuali sedikit.

    Dari sini terlihat sekali, Allah tidak arogan meskipun Dia Maha Pencipta, tetapi harusnya menurut logika pemikir anti evolusi, kan gampang sekali menciptakan sekali lagi hewan hewan tadi kalau dimusnahkan. Ternyata Nuh diwahyukan untuk melestarikannya. Nampak bahwa Allah dalam menunjukkan existensinya tidak obral show of force bersentuhan langsung dengan jagad kasar. Kalau sedikit2 Allah menampakkan KeMahaKuasaannya secara gampangan, tentu semua manusia beriman, dan Iblis gak dapet temen. Jadi ada secuil kepingan teori survival (bertahan hidup) dalam kisah Nabi Nuh ini

    @
    Saat kita berusaha mengambil pemaknaan dalam konteks kepasrahan dan menomorsekiankan prasangkaan dan hawa nafsu. Evolusi begitu alot untuk menjadi kebenaran, justru ketika Al Qur’an menetapkan ukuran-ukuran sebagai proses penciptaan unik.

    Suka

  19. Quantum said

    benang merahnya adalah menurut ukuran tadi. Allah Maha menghitung dengan teliti, termasuk menghitung sedetail2nya sebelum penciptaan jagad,sudah disusun algoritma dengan akurat dan njlimet, bahkan sampai sudut meledak big bangnya,jumlah energinya,jumlah massanya,jumlah quark yg bakal tercipta,jumlah blackhole,detik mulai berdetak,frekuensi semua spektrum akan dibentangkan,kapan Hidrogen berubah jadi Helium,Carbon dan unsur2 lain,kapan unsur2 membentuk molekul,kapan molekul menjadi protein,kapan protein membentuk virus,badai elektrik seberapa volt memicu atom atom menjadi virus. Disisi jagad kasarnya. Benar, memang semua tercipta dengan ukuran sangat sangat precisi dari awal permulaan sampe kelak digulungnya.

    Jagad halusnya, kapan ruh ruh mulai dibaiat di alam arwah dicipta antri akan lahir diwilayah mana,orang tua nya sapa,rejekinya brp,umur nya, jodohnya,jg ruh ruh dari bakteri,plankton,semut,cacing,gajah, semua diprogram di Laufil Mahfudz. Berapa sayap malaikat ,dari nur apa diciptakan.. ( saya belum faham hewan 1 cell apa mempunyai ruh ) hee hee. Ruh adalah prerogratif Allah.

    jangankan tinta, jika semua molekul air h20 diseluruh semesta menjadi bit bit data, tidak akan bisa menulis sedetail apa ilmu Allah.

    apapun selain Allah adalah diciptakan. Bisakah Makhluk sekarang ini tercipta tanpa DNA, Bisakah DNA tercipta tanpa atom, bisakah atom tercipta tanpa elektron atau quark. bisakah elektron dan semua bermassa tercipta tanpa energi bigbang. Semua ada Jalur jalur ukuran takarannya, bahkan “waktu” nya pun diciptakan.

    @
    Betul Mas… saya meyakini segala sesuatu dibentuk mengikuti ukuran-ukuran dan aturan-aturan tertentu, spesifik dan unik, termasuk juga pilihan kemungkinannya. Tidak menggunakan model statistik. Ketidakpastian hanya terjadi dari ilmu manusia atas kejadian, sedang bagi Allah, seluruhnya terukur. Termasuk tentunya kapan sehelai rambut memutih!, bukan sebuah kemungkinan kejadian, tapi sebuah sebab akibat kejadian dari pilihan kejadian. Kalau tidak salah, bukankah Allah menyampaikan bahwa segala sesuatu tertentu kadarnya….

    Suka

  20. Quantum said

    jadi dengan demikian Al Quran tetap mampu menjelaskan dan tidak bertentangan dengan science murni ataupun pseudoscience, jika semuanya didasari oleh kepasrahan mencari kebenaran tanpa hawa nafsu ( kemursyidan kebeningan jiwa).

    Ke “dungu” an manusia akan konsep kejadian dengan ketidakpastian tanpa memperdulikan keakuratan takaran ,atau DNA tidak akan hidup tanpa kehendak Pemberi Hidup “meniupkan” ruh ciptaan Nya, maka DNA tadi hanya seonggok kumpulan atom protein meskipun pembentukannya tetap melalu kadar proses tidak ada menjadi ada, atau satu bentuk atom ke bentuk molekul protein dan akan tercerai berai lagi jika ajal telah ditentukan batasnya.

    Hidup dan Mati adalah mutlak prerogratif Al Hayyul. Sedangkan ada dan tidak ada pun juga prerogratif Al Khaliq.

    hanya mengamini komentar pak Agor.

    @
    😀 pseudo sains hanya karena ilmu berfalsafah materialism. Meskipun mau tidak mau, karena tuntutan kesetimbangan, mereka juga harus memahami bahwa ada dunia abu-abu atau gelap untuk menjelaskan keberadaan materi. Boleh jadi, ilmu sedang menggugat dirinya sendiri untuk mencoba memahami khasanah yang dari dulu selalu ditolak dan dimentahkan…..

    Suka

  21. Raja Ahmad Ismail said

    Assalamu’alaikum,
    “Dari mana mulai penciptaan makhluk hidup?”.
    QS 24 ( An Nuur )
    45. Dan Allah telah menciptakan semua jenis hewan dari air, maka sebagian dari hewan itu ada yang berjalan di atas perutnya dan sebagian berjalan dengan dua kaki sedang sebagian (yang lain) berjalan dengan empat kaki. Allah menciptakan apa yang dikehendaki-Nya, sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
    QS 15 (Al-Hijr )
    26. Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia (Adam) dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk.

    Sebagai umat Islam, yang masih percaya akan keotentikan Alquran, maka dua ayat tersebut diatas adalah merupakan acuan dan boleh dikatakan sebagai satu dari beberapa “starting point” kerangka berpikir untuk menjelaskan “Dari mana atau dari apa?” diciptakannya makhluk hidup ( diluar malaikat dan jin )yang mendiami jagat raya ini (kalau memang masih ada makhluk hidup lainnya diluar bumi yang kita kenal ini ). Apakah itu manusia, hewan maupun tumbuhan.
    Yang dapat ditangkap dari ayat-ayat tersebut adalah, unsur penciptaan awal dari semua makhluk hidup adalah “air”.
    Yang jadi pertanyaan “besar” disini adalah, “air” yang bagaimana?. Struktur “air” yang bagaimana? Ataukah unsur penciptaan tersebut adalah “cairan”, suatu bahan yang unsur dominannya “air”?. Seperti penciptaan manusia dari “lumpur hitam” yang diberi bentuk. Bukankah lumpur juga mengandung air/cairan?.
    Begitu juga hewan dan tumbuhan, yang semuanya bergantung pada “air” yang merupakan unsur penciptaan pertamanya. Sekali lagi, yang jadi pertanyaan adalah, “air” yang seperti apa?.
    Setelah penciptaan awal, kemudian manusia berusaha untuk merekayasa, seperti kloning, rekayasa genetika, memilah kromosom untuk mendapatkan janin laki-laki semua atau perempuan semua, itu semua bukan penciptaan tetapi memanfaatkan ciptaan awal untuk membuat, bukan menciptakan, suatu “produk” baru. Tak lebih seperti tukang kayu memanfaatkan kayu untuk dijadikan perabot.
    Semua yang tersebut diatas adalah “kerangka” makhluk hidup saja. Belum disebut makhluk hidup, karena ada satu faktor yang paling penting untuk menjadikan semuanya ini hidup, yaitu “roh”. Tanpa “roh”, tak ada yang namanya “hidup”. Bagaimana jenis “roh” yang menghidupkan manusia, hewan, termasuk segala jenis bakteri, jasad renik dan cell hidup lainnya, dan tumbuhan/sel-sel tumbuhan. Tak seorangpun yang tahu pasti. Karena Allah sendiri yang sudah memutuskan bahwa Ilmu tentang ini sedikit sekali yang diberikan kepada kita.
    QS 17 (Al Israa’)
    85. Dan mereka bertanya kepadamu tentang roh. Katakanlah: “Roh itu termasuk urusan Tuhan-ku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit.”
    Jangan untuk memastikan “Dari mana dimulai atau dari apa diciptakan”, sedangkan kapan mulai “beradanya” semua makhluk hidup dan penunjang kehidupan didunia ini (termasuk bumi kita ), tak seorangpun tahu pasti, kecuali hanya kira-kira dan dugaan saja. Wallahua’lam bishshowab.

    Wassalam,

    @
    Wass. Wr.Wb…
    Tentu saja air yang water itu kan… H20 yang memang memiliki kemampuan untuk “berkawin” dengan unsur-unsur lainnya. Tanpa air, rasanya memang “tidak menjadi apa-apa”. Bahan lain tentu berkawan dengan air.. ng..ng… gitu pikiran agor sih… 😀

    Suka

  22. cyber said

    Gimana ya ?
    sampai sekarang proses penciptaan manusia memang masih menjadi perkara yang rumit.

    Bagi orang beragama tentu proses penciptaan isa adalah karena suatu mukjizat, karena itu diajarkan dalam agamanya.
    Bagaimana dengan orang yang tidak beragama, dan orang yg beragama namun di agamanya tidak ada cerita tentang penciptaan isa.
    Kalau memang memainkan sedikit pemahaman yang tidak membenarkan agama tertentu, saya timbul pertanyaan tetangga saya hamil tanpa ada seorang bapak, bahkan ketika di cek di dokter dokter menyatakan dia masih perawan. Ok tanpa membenarkan suatu agama lalu bagaimana bisa ? , hal itu terjawab ketika seorang punya kemampuan supranatural datang dia berkata bahwa ini adalah bayi yang dikirim dari rahim seorang ibu lain yang sedang mengandung. Proses pengiriman secara ghaib, lah kok bisa bagaimana ari2 nya ? hal ini dengan logika apapun tidak terjawab, namun dengan hal ghaib bisa terjawab. Ini khan berarti perempuan itu mengandung tanpa perlu seorang ayah, apakah dia tidak dianggap sama dengan proses penciptaan isa ?
    Apakah penciptaan isa tidak melalui transfer melalui yg ghaib, mengingat saya pernah baca bahwa salah satu yang hadir sewaktu kelahiran isa adalah orang berkemampuan (dukun) dari golongan penyembah matahari.
    Sekedar sharing saja sih 🙂

    @
    hal itu terjawab ketika seorang punya kemampuan supranatural datang dia berkata bahwa ini adalah bayi yang dikirim dari rahim seorang ibu lain yang sedang mengandung. —>bagaimana membenarkan pernyataan ini? 😀

    saya timbul pertanyaan tetangga saya hamil tanpa ada seorang bapak, bahkan ketika di cek di dokter dokter menyatakan dia masih perawan. –> apakah sperma bisa masuk dari kondisi elastisitas keperawanan ?.

    Suka

  23. Quantum said

    Dalam Istilah kedokteran ada yang disebut Super women, artinya Kromosomnya tiga. Manusia biasa hanya dua pasang XX ( wanita ) atau XY ( laki laki ).
    Super women ini ada 3, yaitu XXX ataupun XXY ( ini masih bersifat wanita juga meskipun mengandung Y). Saya lupa literaturnya. Tentu saja sangat sangat jarang terjadi, sekitar 1/(1 Milyar) kemungkinannya.

    Dari struktur kromosom ini dimungkinkan dia membuahi sel telurnya sendiri, tetapi bukan semacam hermaphrodit ( yang mempunyai dua jenis kelamin), Super women ini tetap satu jenis kelamin, tetapi ada kelainan genetik.

    Ini juga mengingat dulu Maryam dilahirkan sebagai wanita, padahal orang tuanya Selalu berdoa kepada Allah untuk dikaruniai anak laki laki.
    Saya hanya menjelaskan ada korelasi ilmu genetika dalam kelahiran Isa.

    @
    Subhanallah… ini baru saya tahu… kombinasi yang memungkinkan terjadinya sesuatu. Masalah perbanyakan diri (seperti virus komputer) adalah perintah-perintah yang berkombinasi. Jadi ingat lagi, satu untuk semua dan pada satu bagian adalah juga informasi untuk seluruh bagian (seperti barcode, seperti rekayasa genetika… ).

    Suka

  24. Raja Ahmad Ismail said

    Assalamu’alaikum,
    –> apakah sperma bisa masuk dari kondisi elastisitas keperawanan ?.
    Bisa saja Gor. Maaf, mungkin ketika malam pertama (kalau sang tetangga memang punya suami) sedang bermesraan (mungkin saat pemanasan), sperma suami terpancar (mungkin sisuami “EDI”) di “V” sang istri, kemudian “sikecil mungil” merayap melalui liang vagina ke rahim dan bertemu dengan indung telur (ovum) yang sudah matang dan siap dibuahi, yang “kebetulan” lagi menunggu disana, maka terjadilah pembuahan. Ingat selaput wanita bukan mampat, masih ada celah untuk mengeluarkan darah haid. Nah dari celah inilah “si Kecil” merayap. Kok bisa?. Bisa dong. Dalam sekian mililiter sperma terkandung ribuan bahkan ratusribuan kalaupun tidak bisa dikatakan jutaan ( tapi mungkin juga ya )”benih manusia” siap tempur. Walaupun dalam proses penyerbuan terhadap sel telur (ovum) banyak diantara “pejuang kemanusiaan” tersebut gugur, tapi mungkin satu atau dua “prajurit” bisa sampai ketujuan.
    maka terjadilah kehamilan, walaupun si perempuan dalam keadaan perawan. Kalaupun sang tetangga belum bersuami, mungkin saja dengan pacarnya (bukan bermaksud berprasangka buruk, tetapi menyampaikan “kemungkinan”).
    Mbah Supranatural atau Pakde Paranormal mengatakan bahwa bayi tersebut dikirim dari tetangga sebelah, pertanyaannya, apakah sang wanita, langsung bleg, hamil, tanpa melalui proses pembesaran kandungan secara bertahap sebagaimana layaknya proses kehamilan?.
    Wassalam,

    @
    Wass.wr.wb.
    Sudah menjelaskan pendidikan tentang awal …. 😀

    Suka

  25. Quantum said

    Maaf menyempurnakan / merevisi tulisan saya terakhir, setelah membuka referensi di internet, super female adalah XXX, sedangkan XXY (Klinefelter) istilahnya adalah berjenis kelamin lelaki.

    http://faculty.valenciacc.edu/tklenk/labs/karyotyping.htm

    Nah dari kelainan2 semacam ini bisa jadi Kombinasi Maryam adalah unix mungkin tidak sekedar XXX, atau XXXX, atau XXXXY, wallahu’alam. tetapi tentu saja kelahiran Isa tetap mengikuti sunatullah.

    @
    Sebuah alternatif kemungkinan. Dengan kata lain, sunnatullah kelahiran bisa muncul dengan ragam kemungkinan. Namun, tentunya merujuk pada : .. penciptaan Isa seperti adam apakah merujuk pada ragam pilihan atau sama dalam artian langsung dari tanah?. Kita hanya dapat memahami kemungkinan ini dari ragam pilihan yang semakin luas yang dipahami manusia, ternyata semakin beragam juga kemungkinan terjadinya sunnatullah ini.
    😀

    Suka

  26. Quantum said

    Lagi sebuah link tentang hermaphrodite XXXY, keliatannya cowok, tapi punya uterus/rahim.
    http://www.pubmedcentral.nih.gov/articlerender.fcgi?artid=1844598

    Jika dunia kedokteran makin terbuka, maka orang2 kristen sekarang nantinya akan berpikir ulang Isa hanya lah Ibn Maryam(putera maryam), makhluk hanyalah makhluk, karena itu hanya hal lumrah. Cuman sayangnya publikasi hal ini sangat minim,bahkan kang agor aja baru tahu. 🙂 Apalagi cloning sudah terbukti, anak bisa lahir hanya dari sel induk, bisa Ayah tanpa ibu (tapi dititipkan dirahim/uterus wanita, kecuali suatu saat ada teknologi menciptakan rahim external di laboratorium), atau ibu tanpa ayah.

    @
    Iya betul Mas… XXXY itu kombinasi apa?… trims betul infonya. Trims berat infonya.. 😀

    Suka

  27. charly said

    mas Quant, teori kedokteran hanya akan mampu lebih memperjelas kuasa ilahi dan itu terjadi dari jaman ke jaman. Saya mengikuti banyak teori alam semesta dari yang pro dan yang kontra. Semuanya akhirnya bermuara pada satu,yaitu ada yang mencipta. Jika kita yakin benar katakanlah, jika ragu selidikilah, jika salah insyaflah.

    @
    Memperjelas bahwa dengan pengelihatan yang “payah” ujungnya pada penyimpulan “ada yang mencipta”. Tidak mantap jika hanya — terjadi begitu saja–. Namun, tidak setiap manusia (ilmuwan dan awam) kemudian berada pada kesimpulan yang sama. Karena ada prasyarat dasar yang harus (baca : perlu) dipenuhi untuk sampai pada kesimpulan ini. Sedangkan sains terkadang berada pada basis filosofis yang “merasa” tidak harus pada tatanan kesimpulan ini.

    Suka

  28. ummi said

    saya ingin bertanya kepada yang membetulkan evolusi, soalnya saya kurang faham mohon maaf, bagaimana teorinya sel hidup menjadi berbagai makhluk hidup seperti sekarang,trus dari mana asal nya sel terkecil terkecil terkecil,kalo bukan diciptakan,
    trimakasih smoga ada jawaban yang memuaskan
    salam kenal ummi

    @
    Saya belum paham bagaimana menjelaskan modern evolusi untuk membela diri dari sudut biologi molekuler. Apakah adaptasi lingkungan secara bertahap mengubah perintah-perintah mikro pada struktur dna mahluk hidup !?. Penganut paham ini pun, berkompromi untuk percaya bahwa diciptakan. Tapi juga tetap “keukeuh”, terjadi perubahan (loncatan) ke mahluk hidup lainnya melalui mekanisme yang sebenarnya juga mereka bingung menjelaskannya .. 😀

    Suka

  29. rick said

    evolusi itu memang benar-benar terjadi….masalah sel-sel atau makhluk-makhluk yang kecil,kemudian menjadi seperti sekarang, kan kita sudah tau bahwa proses evolusi itu berjalan sangat lama dan ada tahap-tahapnya…seperti mutasi, adaptasi, dan sebagainya…nah, makhluk hidup yang pada mulanya kecil atau bentuknya sudah berbeda dengan bentuk yang sekarang, itu karena adanya proses mutasi, adaptasi dan sebagainya, yang merupakan bagian-bagian dari proses evolusi yang waktunya sangat lama.
    terima kasih

    @
    Sepertinya begitu… mutasi, adaptasi, evolusi yang waktunya sangat lama… inti dari teori evolusi yang saya pahami, apakah kodok dan macan asal muasalnya dari satu induk super hewan tunggal….termasuk juga manusia… Ini yang membuat wacana “ilmiah” dan prasangkaan berpadu… 😀

    Suka

  30. daud said

    pemilik blog berkata:
    [Tapi saya tidak membayangkan Tuhan punya tangan seperti tangan manusia atau apapun juga. Tidak. Karena tidak ada penjelasan apapun mengenai hal ini. Kata “kami” dari kata telah menciptakan memberikan referensi bahwa ada yang lain yang membuat manusia tercipta. Yang lain itu juga tentunya adalah subjek dari ciptaan yang Maha Menciptakan]

    mas sy sedikit kasih saran yah Kata jamak atau tepatnya kata ganti orang pertama jamak, yakni “Kami”, digunakan secara konsisten bila dalam suatu aksi perbuatan malaikat ikut terlibat, bukan hanya Allah SWT sendiri. Sebagai contoh, turunnya Al-Qur’an terjadi dengan partisipasi malaikat Jibril (lihat QS. 2:97 di bawah). Oleh karena itu, jika membicarakan wahyu-wahyu Allah SWT, kata majemuk “Kami” digunakan untuk mengakui peranan malaikat Jibril (lihat QS. 5:44 dan QS. 15:9 di bawah). Begitu pula bilamana kata majemuk “Kami” digunakan, kita tahu malaikat dilibatkan, dan Allah SWT menghargai para malaikat atas partisipasi mereka (lihat juga QS. 70:40 di bawah).
    jadi kalau anda bilang ada yg lain allahu alam tapi menurut alquran dan sunnah yg lain itu tdk lain malaikat yg membantu allah bukan allah yg lain atau mahluk dibawah allah
    sedikit kasih ayat

    Maka ketika ia datang ke tempat api itu ia dipanggil: “Hai Musa. Sesungguhnya AKU inilah Tuhanmu, maka tanggalkanlah kedua terompahmu; sesungguhnya kamu berada dilembah yang suci, Thuwa. Dan AKU telah memilih kamu, maka dengarkanlah apa yang akan diwahyukan (kepadamu). Sesungguhnya AKU ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain AKU, maka sembahlah AKU dan dirikanlah shalat untuk mengingat AKU. Segungguhnya hari kiamat itu akan datang AKU merahasiakan (waktunya) agar supaya tiap-tiap diri itu dibalas dengan apa yang ia usahakan.” (QS. 20:11-15)

    “Dan tidak AKU ciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah AKU.” (QS. 51:56)

    @
    Terimakasih Mas Daud atas catatannya. Untuk contoh ini, setuju memang dijelaskan malaikat. Saya memilih kata “ada yang lain”, subjek yang lain, karena khawatir terjebak pada satu pengertian saja bahwa kata “Kami” hanya merujuk pada Malaikat, sedangkan boleh jadi masih ada mahluk lain ciptaanNya yang tidak dijelaskan kepada manusia…. 😀

    Suka

  31. […] genom manusia, tentu bukan untuk memastikan ketiadaaan penciptaan atau hanya kebetulan semata atau seberapa dekat kekerabatan genetis mahluk hidup, tapi untuk tujuan […]

    Suka

  32. cokro said

    bagaimana kita dapat menjelaskan teori tetang penciptaan telur atau sebaliknya organisme yang menghasilkan telur tersebut. bagaimana kita dapat menyimpulkan bahwa telur lebih dahulu hadir di muka bumi ini atau sebaliknya organisme yang hadir dahulu. bagaimana kita mengkaitkan antara sains dan religi dalam menyikapi hal tersebut. mohon penjelasanya.

    @
    Mas Cokro, pertanyaan ini memang bahan diskusi yang menarik, namun mengenai mana yang lebih dahulu ada telur atau organismenya dapat kita jelaskan seperti berikut ini :
    1. Yang disebut telur adalah penciptaan kehidupan yang baru yang sama/mirip dengan induknya.
    2. Yang disebut telur adalah keberulangan penciptaan mahluk hidup yang baru.

    Jadi dapat disimpulkan telur adalah lahirnya organisme baru yang hadir dari keberulangan penciptaan.

    Pada saat ini, tidak ada sapi baru, kecuali ada induknya, tidak ada manusia yang tidak ada ibunya (asal mulanya). Jadi semuanya mengikuti proses keberulangan untuk melahirkan mahluk hidup baru.

    Jadi, cukup jelas bahwa telur berfungsi untuk terciptanya mahluk hidup baru dari mahluk hidup sebelumnya.
    Atau dengan kata lain, telur adalah sarana untuk hadinya “berulangnya” penciptaan mahluk hidup. Di sini agor menekankan kata berulang sebagai penyebab adanya telur sebagai hal yang penting untuk dimaknai.

    Kalau logika ini bisa dipahami, baru kita melihat adanya penciptaan. Dan penciptaan pertama tentulah bukan telur seperti telur untuk penciptaan keberulangan.

    Baru sekarang kita lihat lagi, kalau begitu mahluk hidup pertama adalah keberulangan atau bukan?. Jelas yang pertama itu bukan dari telur, tapi harus dari bahan lain yang diramu untuk menjadi mahluk hidup.

    Mengenai bagaimana menyikapi sains dan religi untuk masalah ini (atau masalah penciptaan), sebenarnya dan saya kira rumit juga, karena ranah sains tidak mengenal penciptaan sebagai kesimpulan sains. Sains terbata-bata untuk memahami (dan mengakui adanya penciptaan), namun hanya logika dan keimanan saja bahwa penciptaan adalah logik dan bisa diterima. Sains berada pada wilayah setelah penciptaan itu terjadi. Namun, dari bukti-bukti sains, akan dipahami oleh kaum religi, bahwa … insya Allah menjadi bukti adanya Sang Pencipta.

    Suka

  33. Ichan said

    pa …saya mo tanya…..apa mahluk sperti amoeba dan sejenisnya jg diberikan roh oleh Allah?….Trims

    @
    Jelas saya tidak tahu sama sekali. Namun, setiap mahluk adalah ummat, dan setiap ummat tahu caranya beribadah (taat). Apakah amoeba memiliki instrumen-instrumen sampai pada tingkat ruh?. Jawabannya bisa spekulasi. Namun, ruh dalam pengertian yang ditanya Allah dalam perjanjian di alam dzar, sepertinya tidak pernah diceritakan dan saya lebih cenderung untuk berpikir tidak. Karena level ruh, secara “teknis” memiliki mekanisme kesadaran ketika bersanding dengan wujud fisik.

    Suka

  34. SyamsiTabriz said

    Darimana mulainya penciptaan makhluk hidup?

    sblumnya mari kita sama2 renungi perbedaan antara pernyataan :

    1. Melahirkan
    2. Menciptakan (khalq)
    3. Menjadikan (Kun)

    Allahu Ahad tidak “Melahirkan”, tetapi DIA “menciptakan”, dan DIA juga “menjadikan”..

    Untuk saat ini saya hanya sebatas membahas tentang “menciptakan” dan “menjadikan”…

    Saya mulai membahas dari “menciptakan” dulu.

    ” Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang MENCIPTAKAN, yang menciptakan “MANUSIA” dari “SEGUMPAL DARAH”. (QS 96 : 1-2)

    Ayat diatas menerangkan bahwa Tuhan menciptakan sesuatu itu “tidak dengan tiba-tiba”…

    Tuhan menciptakan “SESUATU” dari “SESUATU”,
    seperti menciptakan “MANUSIA” dari “SEGUMPAL DARAH”….
    dimana segumpal darah itu mengalami sebuah PROSES tahap demi tahap hingga menjadi manusia.

    Jadi “Menciptakan” berarti mem-proses “sesuatu” hingga menjadi “sesuatu”, sesuai dengan kadar (ukuran,perhitungan) sunnatullahnya…”Tidak ada penciptaan secara tiba-tiba ! semua melalui proses, baik cepat atau lambat, dan dengan kadar yang difahami maupun yang tidak difahami IlmuNya oleh manusia..”, begitulah perluasan penafsiran dari yang diterangkan oleh (QS 96 : 1-2) diatas…

    Kemudian, Beralih pembahasan kepada pernyataan “Menjadikan”…

    sejauh ini, menurut pemahaman saya : “Menjadikan” adalah cara Allah MENYEMPURNAKAN atau TIDAK MENYEMPURNAKAN sebuah “Penciptaan” sesuai dengan kehendak dan Ilmu ALLAH Al’Alim yang Termaha luas…

    Korelasi antara “menjadikan” dan “menciptakan” salah satu contohnya sbg brkt :

    Ketika anda baru menikah, lalu Anda berDOA kepada Allah yang Maha Penyayang, agar DIA menciptakan sebuah anak untuk melengkapi rumah tangga anda. Tentunya Allah Ar-Rahman tidak menciptakan anak itu dengan tiba-tiba, melainkan anda harus berikhtiar melakukan proses sebab-akibatnya…yaitu “bercampur” dengan pasangan anda tentunya, agar sperma & sel telur dapat bertemu dan melakukan pembuahan..

    Tetapi jika Allah yang termaha kuasa berkata “KUN..JADILAH ENGKAU MANDUL”…maka proses penciptaan anak itu tidak akan pernah sempurna…begitu pula sebaliknya jika DIA berkata “KUN..JADILAH ENGKAU MEMPUNYAI ANAK LAKI-LAKI..” Maka Proses penciptaan anak anda akan berhasil dan anak anda adalah laki-laki, walaupun anda berkali-kali mengharapkan hadirnya anak perempuan untuk anda..

    Atau Jika Allah Awaluhu wal Akhiruhu berkata “KUN..JADILAH ISTRIMU MENGANDUNG ANAK SEBELUM ENGKAU SENTUH SEDIKITPUN, SEPERTI MARYAM MENGANDUNG ANAK TANPA DISENTUH SATUPUN LAKI-LAKI..”

    Maka terjadilah keajaiban terbesar dalam hidup anda..inilah yang dinamakan mukjizat…tetapi tetap mukjizat tidak terCIPTA secara tiba-tiba…pasti ada suatu proses sunnatullah (secara biologis,kimiawi,fisika) yang tiada atau belum pernah bisa dijelaskan ilmuNYA….

    Jadi Kadar Penciptaan itu tergantung pada kehendak “KUN” Nya Allah Rabbul Alamin..

    Kembali ke tema : Darimana mulai penciptaan makhluk hidup ?

    sejauh ini, saya menjawabnya :
    dari kata “KUN”-Nya ALLAH azza wal Jalla…

    sekian.

    menurut pemahaman saya sejauh ini, AWAL DIMULAI-nya proses penciptaan adalah ketika DIA berkata “KUN” (JADI)..

    @
    Mas SyamsiTabriz, kurang lebih pemahaman saya mengenai penciptaan juga kurang lebih seperti ini. Mungkin dengan sedikit perbedaan atau catatan :
    Alam semesta dibentuk dari asap, dan asap itu sendiri adalah sebuah tanya dari mana datangnya. Namun jelas dari pemahaman bahwa Allah adalah segala permulaan, maka penciptaan pertama dari alam semesta adalah dari ketiadaan (dari tak terjelaskan) atau dari sesuatu yang kemudian mewujud secara fisis. Yang paling mendasar tentunya kehadiran partikel-partikel paling elementer yang muncul di alam semesta. Kehadiran partikel-partikel elementer (yang membentuk atom, elektron, netron, proton, positron) menjelaskan bahwa adanya penciptaan awal yang terus menerus.
    Awal/pertama terbentuknya ruang waktu (bigbang) menjelaskan adanya kejadian awal.

    Penciptaan adalah proses berkesinambungan, keadaan dari ketiadaan sambung menyambung, seperti tumbuhnya pohon atau semak baru dari biji tanaman.

    Suka

  35. SyamsiTabriz said

    Terkadang banyak orang menjadi bingung, benarkah kejadian Adam itu tercipta dengan proses mukjizat ? yaitu dari tanah lalu langsung menjadi Adam..

    Lalu ada pula yang menyatakan bahwa Adam bukanlah manusia pertama di muka bumi, dan Adam adalah manusia yang dilahirkan..

    Sebenarnya menurut saya, Hanya Allah Rabbul ‘alamin lebih mengetahui kejadian asal-muasal manusia ini. Maka Tidak menjadi masalah bagi saya apakah Adam dilahirkan ataupun tidak dilahirkan…apakah Adam tercipta dengan mukjizat atau tidak, karena menurut saya kehendak “KUN”-Nya Allah bisa menciptakan sesuatu dengan proses model apapun, yang bisa atau tidak bisa kita fahami IlmuNYA…tapi tetap, “penciptaan tidak terjadi secata tiba-tiba, tetap melalui proses yang ilmuNya disisi Allah..”

    Apakah kejadian mukjizat Adam itu mengesankan ?
    Coba anda perhatikan bagaimana segumpal darah atau setitik air mani bisa menjadi manusia…bukankah itu juga mengesankan ?!
    Yaa..itu sangat mengesankan…

    Peace..

    @
    Hanya saja, kalau muncul Adam sebagai manusia yang dilahirkan… maka Nabi Adam itu bukan manusia pertama. Penciptaan Adam pertama adalah cikal bakal manusia. Adam diciptakan dan tinggal di surga, bukan di dunia fana ini……
    Ilmu pengetahuan juga, mulai menerima bahwa ternyata secara genetik manusia di mana saja memiliki faktor-faktor genetis dari sumber yang satu. Yang kemudian ditarik kesimpulan bahwa itu adalah Adam.
    Itu yang agor sampai sekarang pahami. Jadi, menurut saya “kurang logis” pula bahwa Adam hadir ke dunia bukan dilahirkan…..

    Suka

  36. Ichan lagi pak said

    Jadi intinya hanya manusia yang diberikan Ruh oleh Allah?Blz gpl

    @
    Mas Ichan Lagi Pak.
    Wah… susah saya memberikan komentar balik. Saya tidak bilang sama sekali lho, hanya manusia diberikan Ruh. Ruh adalah “sesuatu” yang termasuk perkara Ghaib yang kita tidak tahu duduk perkaranya.
    Beberapa ayat menjelaskan : Ruh ditiupkan ke dalam rahim .. (QS 66:12), Ruh dipersatukan dengan tubuh (QS 81:7).
    Pada ayat QS 15:29. Maka apabila Aku telah menyempurnakan kejadiannya, dan telah meniup kan ke dalamnya ruh (ciptaan)-Ku, maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud.

    Dari ayat ini dapat kita lihat kondisi : Apabila Allah telah menyempurnakan kejadiannya.
    Menyempurnakan kejadian di sini tampak bahwa jika belum sempurna kejadiannya, ruh tidak ditiupkan ke dalamnya.
    Ini dalam proses penciptaan manusia (yang dijelaskan). Apakah ini berlaku pada hewan? atau jasad renik?, atau bahkan gunung, sungai?. Saya terus terang kesulitan menyimpulkannya. Namun kita juga tahu, kepada lebah Allah mewahyukan (QS 16:68). Ini menjelaskan bahwa wahyu adalah petunjuk/perintah yang “ditanamkan” kepada mahluk berkesadaran. Lepas dari berapa ukuran potensi kesadaran yang dimilikinya. Namun, apakah kepada lebah ditiupkan ruh?. Tidak ada penjelasan !. Karena perbedaan pemahaman, banyak ulama/cerdik pandai memisahkan antara kesadaran jiwa dan ruh !. Ruh menjadi potensi khusus bersifat keilahian untuk mahluk-mahluk berakal budi. Dibedakan antara nafs. Nafs lebih kearah pengendalian jasad fisis dan ruh lebih bersifat positif dan menjadi potensi kebaikan. The Spirit of God.
    Namun, keduanya ada pada saat bersamaan. Mungkin ada hubungannya dengan “jalan kebaikan” dan jalan kefasikan, ketika nafs dipahami sebagai ego, nafsu, kesombongan, keangkaramurkaan, godaan, ujian, dan wilayah sekitar itu.
    Setiap mahluk, melaksanakan perintah Allah :”Datanglah dengan suka atau terpaksa..” (QS 41:11)
    Perhatikan ayat QS 33:72 : “Sesungguhnya… amanat kepada langit dan bumi, … hanya manusia…”
    Ada kata kunci “sesungguhnya”, ditawarkan amanat kepada semua (artinya ada komunikasi antara Pencipta dan yang dicipta) tapi mereka enggan memikulnya, dan mereka khawatir akan menghianatinya (artinya menjawab dengan reaksi/kesadaran tertentu)
    Sampai kemudian manusia (yang zalim dan bodoh) bersedia memikulnya.

    Kalau dari komposisi-komposisi pengertian di atas, maka kita dapat simpulkan ada hal khusus pada manusia (menjadi satu-satunya mahluk yang mendapat dan menerima penugasan sesuai surat Al Azhab 72) ini. Karena itu, menjadi logis pula kalau ditarik pada kesimpulan bahwa Ruh hanya diberikan kepada manusia. Menjadi khusus ini yang membuat perintah Allah agar bersujud pada Ruh yang ditiupkan kepada Adam (dalam proses penciptaan). Wallahu alam.

    Mas Ichsan yang dirahmati Allah,
    Jadi intinya saya memiliki pandangan bahwa Ruh menjadi hal yang khusus pada kesadaran manusia sebagai mahluk berkesadaran yang menyadari potensi dirinya. Namun, apakah hanya manusia yang diberikan?. Jawabnya tetap saya tidak tahu. Tapi jelas kita juga tahu utusan Allah yang lain, seperti malaikat memiliki kesadaran dan pemahaman dan menyampaikan wahyu dan berkomunikasi dengan Nabi. Jin juga memiliki kesadaran dan pembangkangan, berada pada level kesadaran tertentu pula.
    Menurut agor, jawaban yang paling tepat, ruh adalah urusan Allah dan elaborasinya tidak usah sampai kepada kesimpulan tanpa alternatif peluang jawaban. Karena kita tidak atau belum atau tidak akan pernah memahami esensinya.
    Salam.

    Suka

Tinggalkan komentar