Sains-Inreligion

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

Benarkah Bumi Mengelilingi Matahari?

Posted by agorsiloku pada April 1, 2007

Sungguh, sebenarnya saya betul-betul enggan mengutip atau membahas judul di atas. Sebuah judul yang begitu aneh di telinga. Namun, toh judul itu muncul sebagai salah satu top tulisan teratas di WordPress pada tanggal 1 April 2007. Mau tak mau saya klik ke situ. Sebenarnya juga, saya juga enggan ikut berpikir dalam konteks penggolongan, menang-menangan mazhab atau aliran, “persepsi-persepsi” benar dalam memahami agama. Namun, sebuah proses belajar memang juga kadang tidak bisa menghindari untuk membaca atau paling tidak mengamati perbedaan atau bahkan peperangan yang terjadi. Judul di atas, menjadi menarik karena memang saya suka “keniscayaan” sains dan berkaitan dengan keniscayaan Al Qur’an.

Terpancing oleh AMD dalam tema yang lain, saya memberikan komentar tentang Pusat. Dalam komentar yang saya kutipkan lagi, jawaban saya sebagai berikut :

Mas Agor, kalau penafsiran ayat seperti di sini bisa dianggap picik juga ndak?

@
Wah, saya tidak dalam posisi “menghakimi”. Yang pertama, kalau tidak salah ada hadis bilang :”…kembalikan saja semua kepada ahlinya”. Yang kedua, saya tidak menemukan kata dalam al Qur’an bahwa matahari mengelilingi bumi, tapi yang ada matahari dan bulan pada garis peredarannya. Jadi matahari jelas dinyatakan bergerak pada garis peredarannya, seperti juga bulan.

QS 13:2 Allah-lah Yang meninggikan langit tanpa tiang (sebagaimana) yang kamu lihat, kemudian Dia bersemayam di atas ‘Arasy, dan menundukkan matahari dan bulan. Masing-masing beredar hingga waktu yang ditentukan. Allah mengatur urusan (makhluk-Nya), menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya), supaya kamu meyakini pertemuan (mu) dengan Tuhanmu.

Dalam usaha memahami ayat al Qur’an, saya berusaha meminimalisir tafsir, tapi berusaha memahami apa adanya saja. Oleh karena itu, ketika :”saya berpendapat” pada posting-posting yang saya lakukan, saya usahakan hanya bertumpu pada apa yang Allah nyatakan pada Al Qur’an.

QS 6:114. Maka patutkah aku mencari hakim selain daripada Allah, padahal Dialah yang telah menurunkan kitab (Al Quran) kepadamu dengan terperinci? Orang-orang yang telah Kami datangkan kitab kepada mereka, mereka mengetahui bahwa Al Quran itu diturunkan dari Tuhanmu dengan sebenarnya. Maka janganlah kamu sekali-kali termasuk orang yang ragu-ragu.

Sedangkan sebuah wacana :”bumi mengelilingi matahari”, dengan kata lain : “memahami pusat” bisa didekati dari ragam pola berpikir.

Pusat mode –>Paris
Pusat peribadatan –> Mekkah (semua ummat muslim beribadah ke arah mekah dari segala arah di permukaan bumi).
Pusat tata surya –> Matahari.
Pusat kehidupan di tata surya untuk mahluk berakal ->Bumi.
Pusat bumi (earth) –> inti bumi (pusat lingkaran bumi).
Pusat alam semesta seluruhnya –>diduga bigbang, … dahulunya satu kemudian dipisahkan (QS 21:30)

Jelas di Al Qur’an, pusat perhatian dalam penjelasannya berada di bumi. Memerincikan posisi manusia yang tinggal di bumi, banyak ayat yang menunjukkan pusat pengelihatan adalah posisi kita relatif terhadap sekitarnya. Misalnya, pada ayat :

QS 18:86. Hingga apabila dia telah sampai ketempat terbenam matahari, dia melihat matahari terbenam di dalam laut yang berlumpur hitam, dan dia mendapati di situ segolongan umat. Kami berkata: “Hai Dzulkarnain, kamu boleh menyiksa atau boleh berbuat kebaikan terhadap mereka.

Perhatikan kata : melihat matahari terbenam di dalam laut yang berlumpur hitam
Kata melihat menunjukkan posisi pengamat terhadap objeknya. Jadi betul-betul posisi relatif. Begitu juga dalam ayat yang posisinya lebih luas dijelaskannya bulan dan matahari (bukan bulan, bumi, dan matahari).

Melakukan komparasi harus berada pada konteksnya. Jadi membandingkan dengan kopernikus untuk pengertian posisi bulan dan matahari (tata surya), sedang ayat menjelaskan matahari dan bulan pada peredarannya saya kira menurut ilmu astronomi nggak begitu (saya bukan astronom), karena kopernikus bicara tentang pusat pergerakan di tata surya, sedangkan ayat itu bicara soal matahari yang bergerak pada garis edarnya, sedangkan Zulkarnaen (pada QS 18:86) jelas berada pada posisi dia berada di bumi dan melihat matahari.

Akhirnya, betul sekali : serahkan pada ahlinya, jangan mudah mengambil kesimpulan terhadap apa yang menjadi “pemahaman”. Peringatan untuk saya, khususnya yang sedang belajar memahami.

Oh ya, dalam konteks yang tidak berhubungan dengan Al Qur’an dan hadis; saya main kutip saja, main di level persepsi-persepsi juga.
Salam, agor.

Kemudian saya juga terdorong untuk menulis artikel kecil : Obrolan Tentang Pusat Tatasurya. Dan dikomentari dengan lumayan tajam oleh orang (pastilah orang) dengan sebutan kawula alit :

Aku pengen ngerti yang nulis artikel ini seeeeeee, Apa dia sudah bisa melihat jidatnya sendiri tanpa menggunakan Cermin, apa dia sudah tau Shirotol Mustaqim, kalo bisa kontak aku, aku akan berguru padanya!!!!!!!!!!

Komentar yang sulit dikomentari lagi. Sebagai seorang yang pernah bahkan berkali-kali melihat jidat sendiri tanpa cermin, saya merasa tidak perlu memberikan kontra komentar. Tapi, tetap saya biarkan komentar itu (tidak didelete) untuk mengingatkan bahwa setiap orang berbeda persepsi terhadap apa yang diamati.

Timbul pikiran saya sederhana terhadap : Benarkah Bumi Mengelilingi Matahari?.

Haruskah dijawab?.

Nggak lah… saya tidak mau terlibat pertentangan. Saya hanya mau ganti saja dengan pertanyaan ini dengan pertanyaan sejenis : Benarkah Mars Mengelilingi Matahari?

Jawabnya yang saya dapat ternyata di Mars juga terjadi siang dan malam.

Data–data dari penelitian–penelitian tentang Mars menunjukkan bahwa Mars tidak memiliki lingkungan yang ramah untuk makhluk hidup. Komposisi udara Mars sebagian besar terdiri atas Karbondioksida, dan perbedaan suhu ketika siang dan malam adalah sangat ekstrem. Pada siang hari suhu maksimum adalah –13 derajat Celcius, sementara pada malam harinya mencapai –80 derajat celcius.

Siang dan Malam bagi Mars, jelas adalah karena sinar matahari yang terbit di Mars. Kesimpulan saya, ada dua : Boleh jadi juga Matahari Mengelilingi Mars atau memang News Portal ITB itu perlu belajar lagi mengenai astronomi. Atau memang, kejadiannya berganti-ganti. Mengelilingi Mars dan juga bumi. Mahasiswa jurusan astronomi saja yang memang belum cukup piawai dan ahli memahaminya.

Lalu bagaimana siang dan malam di planet tata surya lainnya.

Boleh jadi juga, matahari sebenarnya berganti-ganti mengelilingi merkurius, venus, bumi, mars, atau saudara-saudara dekat lainnya di tatasurya. Kalau Bulan, yang notabene satelitnya bumi. Ada siang dan malam nggak?. Ada juga, ya berarti matahari juga mengelilingi bulan. Soal rotasi planet tidak dibahas. Mohon maklum.
Apakah ini salah?.

Sangat boleh jadi, namanya manusia. Tak luput dari salah dan khilaf. Jadi, ya mohon maaf. Saya bukan astronom, tidak juga mengamati bintang-bintang dan teleskop. Saya hanya malam tidur dan siang bekerja. Saya terbuka terhadap kritik : sepanjang tidak menyingung soal judul ini. Dan tentu saja sepanjang membangun. Kritik hanya boleh jika sependapat dengan tulisan ini. Kalau tidak, maka komentar sampeyan, demi kenyamanan pembaca yang lain, akan saya delete. Terimakasih.

^^^^^^^^

Satu lagi… eh… kalau bumi bergerak nggak ya?, kayak pesawat gitu…. Ini lho datanya dari rekan Quantum (sebenarnya ini juga sering dibahas di blog-blog astronomi…) :

Pada zaman ini sudah terbuka sekali kemajuan ilmu astronomi, terutama teleskop dll, sayang sekali jika ada yg berpendapat mundur ke zaman geocentris dengan hanya menelaah Kalamullah secara kaku/sempit menurut hawa nafsu.

<b>Seberapa cepat kita bergerak ???….</b>

Dengan mengetahui rata rata radius jarak bumi matahari, maka diketahui kecepatan bergerak bumi terhadap matahari.
perjalanan bumi relatif mengelilingi matahari 107229 km/jam (66,629 mi/jam atau setara pesawat Mach 90, pesawat tercepat sekarang masih mach 5 )

Matahari menyelesaikan satu putaran mengelilingi pusat galaxy dalam 250.000.000 tahun.
jarak matahari terhadap pusat galaxy = 26500 tahun cahaya
1 thn cahaya = 9.460.536.000.000 km
kecepatan = jarak/waktu = keliling tempuh/waktu = 2 π R / 250.000.000 tahun
1.575.000.000.000.000.000 km / (250.000.000 tahun * 365.2421896698 hari/tahun * 24 jam/hari) = 719000 km/jam (447000 mi/jam)

Total kecepatan kita bergerak terhadap bigbang dikalkulasi dari pergerseran merah dan biru,
600km/detik atau 2.160.000 km/jam  atau setara 0.2 % kecepatan cahaya dari pusat semesta.

sumber http://calgary.rasc.ca/howfast.htm

34 Tanggapan to “Benarkah Bumi Mengelilingi Matahari?”

  1. antobilang said

    sip.
    pak agor, pernah komen belum di blog yang “itu” tuh?

    @
    belum, tapi membaca dengan teliti. Ping back dilakukan, namun tentu akan dihapus oleh pemilik blog. Karena pemilik blog tidak menghendaki ada gambar mahluk hidup. Tentu kita hargai pandangan pemiliknya. Di rumahnya, tentu beliau kan menentukan apa yang dikehendaki. Sebagai sesama Islam, jangan kita saling “mengkafikan”, mewacanakan untuk kebaikan tentu tidak salah kan.

    Suka

  2. Evy said

    Jamannya copernicus..opo siapa tuh pemikir europe saat sing dibunuh oleh gereja.. lali aku..dari jaman dulu banyak pemikiran tg bumi itu datar bukan bulat.. trus columbus membuktikan bumi bulat..

    Kemudian ada pemikiran bumi mrpk pusat alam.. sing lain muterin bumi.. termasuk matahari dan bulan serta planet lain.. ini juga pernah jadi pemikirannya kristen, dan dianut cukup lama.. sampe semua pemikir saat itu sing berseberangan dg gereja mereka bunuh.. ada bukti2 sejarahnya… khan pak?

    trus.. setelah itu baru muncul pemikiran bahwa mataharilah sing menjadi pusat satu susunan tata surya.. dan..tata surya merupakan bagian dari galaxi.. di dalam galaxi..terdapat banyak matahari dg susunan tata surya yg mengikutinya..
    trus.. didalam alam semesta ini terdapat ribuan tata surya.. dst…

    Dalam Al-Qur;an sudah disebutkan bahwa alam itu luas.. bumi merupakan bagian kecil saja dari alam.. semua planet bergerak mengikuti sunnahtullah.. hukum Allah..dan dari penelitian terakhir..sepertinya masih tetep kalo matahari itu dikeliling bumi.

    @
    Jaman kegelapan Eropa menyadarkan bangsa Eropa kemudian untuk tidak tenggelam dalam alam kebodohan.
    Yap… ya betul, alam luas sekali. Bahkan dibalik batas berarti ada ruang lagi. Jadi tak terbayangkan ya… Bagaimana Allah menyusun ciptaanNya. Padahal hanya di bumi saja, sudah ada milyar-milyar-milyar mahluk hidup (lebih dari 5 kali 10^30).

    Soal tatasurya (bumi mengelilingi matahari), yah… mau bagaimana lagi. Memahami ayat dan mengkombinasikan dengan pengetahuan tentang gravitasi, pusat perputaran, gaya-gaya… memang bukan bidang ulama (kecuali tentunya ulama yang kompeten pada bidang ilmu pengetahuan, yang sekolah dan pengetahuannya ada pada garis yang sesuai). Mereka tidak banyak, tapi jelas ada…..

    Suka

  3. grandiosa12 said

    Pak Agor sudah baca ini –http://harry.sufehmi.com/archives/2006-06-22-1188

    pernah rame juga ternyata tentang hal ini di blogosfer indonesia..

    @
    Setelah saya komentar rekan, saya sudah membacanya. Namun, sebenarnya :”Ngapain” ya mengomentari yang sudah jelas-jelas keliru. Namun, tiba-tiba terpikir, jangan-jangan memang kita belum terbiasa memahami secara arif cara-cara berpikir dan berwacana, termasuk juga mengajak berpikir “ilmiah” in konteks. Karena di komentar blog yang percaya itu ada kata-kata Subhanallah, maka saya terdorong juga untuk memberikan tambahan wacana. Mudah-mudahan ada manfaatnya. Begitu saja.

    Suka

  4. madsyair said

    Komentar ini saya kutib dari buku Membumikan Alquran, karya Quraish Shihab, hal 103 s.d 104,
    Yang menjadi hambatan kemajuan ilmu pengetahuan:
    1. subjektivitas: a. Suka atau tidak suka (QS:43:78,QS:7:79), b. Taklid atau mengikuti tanpa alasan.
    2. Angan-angan dan dugaan yang tak beralasan (QS:10:36)
    3. Bergegas-gegas dalam mengambil keputusan/kesimpulan (QS:21:37)
    4. Sikap angkuh (enggan) mencari atau menerima kebenaran (QS: 7:146)

    Di samping itu dalam AlQur’an ada tuntutan:
    1. Jangan beriskap terhadap sesuatu tanpa dasar pengetahuan (17:36),dlm arti tidak menetapkan sesuatu kecuali benar2 telah mengetahui duduk persoalan QS: 36:17) atau menolaknya sebelum ada pengetahuan (QS:10:39)
    2. Jangan menilai sesuatu karena faktor ekstern.

    Wallohu a’lam.

    @
    Trims Mas Arul, mencerahkan.

    Suka

  5. Nur Nadhirah said

    Saya masih tidak berpuas hati terhadap maklumat yang diberi kerana gambar untuk rujukan tiada.

    @
    Iya betul tidak ada. Maaf ya, karena tentu sumber mengenai rotasi bumi dan tatasurya serta planet-planetnya sudah diajarkan di sekolah sejak sekolah menengah pertama (SMP), diulangi lagi di SMA. Maklumat dalam tulisan lebih menekankan pada variasi “pengertian” Pusat untuk tidak dibakukan hanya pada persoalan gravitasi saja. Salam ya….

    Suka

  6. deKing said

    Pertanyaan Bapak tentang “Benarkan Mars mengelilingi matahari?” mantap Pak…
    Bisa untuk sedikit merangsang kita semua untuk berpikir lebih lanjut…
    Kalau memang benar matahari mengelilingi bumi, mars dll secara bergantian kenapa kita yang di bumi ini selalu mendapatkan sinar matahari? Lalu berapa lamakah periode setiap “giliran” itu?
    Kalau memang benar matahari mengelilingi bumi dan ternyata Mars juga memiliki siang dan malam, mungkinkah masing2 planet memiliki matahari sendiri?

    @
    Yang jelas, biarpun saya termasuk warganegara yang kurang bertanggung jawab, namun saya merasa prihatin dengan cara kita (dan juga saya) dalam menarik kesimpulan atas apa yang kita lihat dan dengar. Karena tema blog ini pula, maka saya ikut-ikutan nimbrung.

    Kalau memang benar matahari mengelilingi bumi dan ternyata Mars juga memiliki siang dan malam, mungkinkah masing2 planet memiliki matahari sendiri? –> Sudah pasti memiliki matahari-mataharinya sendiri. Karena matahari bumi kan nggak pernah meninggalkan kita, jadi Mars punya siang sendiri, matahari juga sendiri, begitu juga planet lain di tatasurya 🙂 .

    Suka

  7. Dimas said

    Salam Kenal

    Alhamdulillah kita bisa melihat Alam Raya CiptaanNya disini

    http://micro.magnet.fsu.edu/primer/java/scienceopticsu/powersof10/

    Semoga bermanfaat 😉

    @
    Mas Dimas, lam kembali ya… trims berat… saya sudah kunjungi simulasinya… menarik ya… meski sayang, setelah kuark belum ada lanjutannya ya.. 🙂

    Suka

  8. Dimas said

    Mas Agor…

    Setelah kuark juga ada..tapi dalam bentuk video.sudah tentu bandwithnya sangat besar kalo kita ingin melihatnya.Sekilas yang saya ketahui setelah melihat “string theory” di google.setelah masuk lebih dalam lagi dari quark maka gambarnya akan terlihat dengan banyak garis-garis yang saling naik turun ibarat sebuah gelombang yang bergerak super cepat.Lebih dalam lagi maka kita akan sampai kedalam suatu wilayah yang tidak memiliki apapun dengan kata lain sebuah ruangan tak memiliki bentuk….kehampaan total.Tapi ini hanya teori mas(string theory) karena belum ada orang yang bisa membuktikannya langsung.tapi bagaimanapun menarik untuk dipelajari.Ya namanya juga belajar mengenal hidup.awalanya mencari-cari hingga suatu saat dengan IzinNya kita diperkenankan untuk mengenal Alam RayaNya.

    @
    Mas Dimas, iya… nanti akan saya cari juga. Saya udah berkunjung kembali (saya link ya), blog baru yang menarik. Saya suka dengan beberapa judulnya. trims ya mau berkunjung….

    Suka

  9. Dimas said

    Alhamdulillah
    Semoga bermanfaat untuk kita semua.amin 🙂

    Suka

  10. ech said

    Mungkin jawabannya adalah:

    “Tolong tunjukkan kepada kami dalil yang mengatakan adanya siang dan malam di planet mars, karena menurut dalil-dalil yang kami ketahui, siang dan malam hanya terjadi di Bumi”

    atau

    “Tolong tunjukkan kepada kami dalil yang mengatakan mars mengelilingi matahari”

    atau lebih parah:
    “Adanya planet Mars hanyalah rekayasa kaum kuffar. Tunjukkan dalilnya kalau benar Allah pernah menciptakan mahluk bernama Planet Mars!”

    berdiskusi dengan mereka, seperti mendengarkan sebuah lagu MP3 dari Ipod yang di repeat forever.

    Kalau Urusan ibadah dan aqidah saya setuju bahwa Generasi Sahabat generasi terbaik karena mereka dididik langsung oleh Rasullulloh. Namun di sisi lain nabipun pernah bersabda “Kamu lebih mengetahui urusan duniamu”.

    Sebenarnya banyak sekali sumbangan ilmuwan muslim dalam ilmu astronomi. Pada awal perkembangannya memang kebanyakan ilmuwan muslim menganggap matahari mengelilingi bumi, namun ketika diterjemahkan dalam model matematis mereka mengalami banyak masalah: ketidakkonsistenan hasil pengamata dan banyak hal yang tidak terjawab. KOnsep bahwa bumi mengelilingi matahari (heliocentris) pertama kali digagas dengan disertai pengamatan ilmiah dan bukti matematis adalah seorang ilmuwan muslim bernama Ibnu Shatir (1304–1375M), dalam kitabnya yang berjudul Nihayat as-Sul fi Tashih al-Usul.

    Jangan katakan ibnu sathir adalah antek-antek ilmuwan kafir, sesungguhnya sebagian ahli sejarah justru mencurigai Copernicus telah mencontek karya Ibn Sathir karena model heliocentrisnya sama persis dengan modelnya Ibnu Sathir.

    http://en.wikipedia.org/wiki/Ibn_al-Shatir
    http://en.wikipedia.org/wiki/Heliocentrism

    @
    Mas Ech, terimakasih ya bersedia berkunjung dan berkomentar di blog ini. Saya juga berkunjung ke blog Mas. Blog yang menarik tidak saja tampilan, tetapi juga isinya.
    Berkenaan dengan catatan Mas :
    “Tolong tunjukkan kepada kami dalil yang mengatakan adanya siang dan malam di planet mars, karena menurut dalil-dalil yang kami ketahui, siang dan malam hanya terjadi di Bumi” –>
    Tidak punya Mas, tidak punya dalilnya, seperti pada artikel blog, saya hanya mengutip dari portal ITB saja. Jadi kalau mereka tidak termasuk :”Yang mengetahui urusan tentang dunianya, dunia astronomi”, mereka itu memang sebenarnya orang yang jadi sarjana astronomi, tapi nggak ngerti ilmu astronomi, karena mereka mungkin bukan berdalil, tapi berdalih.

    “Tolong tunjukkan kepada kami dalil yang mengatakan mars mengelilingi matahari” –>
    Ini juga sama dengan di atas. Pertanyaan ini tidak bisa saya jawab. Kalau ada yang bertanya ke saya, besar mana matahari dengan bumi. Lalu ada orang berkata : “Jelas Bumi lebih besar”, maka saya juga tidak punya dalil untuk menjawabnya, tapi dengan dalih atau logika atau penjelasan dari kaum khuffar, saya bisa menjawabnya. Kemungkinan besar jawaban saya akan berbeda dengan si penanya.
    Pernyataan ini ditandai dengan “kalau”. Alhamdulillah tidak ada pertanyaan ini.

    “Adanya planet Mars hanyalah rekayasa kaum kuffar. Tunjukkan dalilnya kalau benar Allah pernah menciptakan mahluk bernama Planet Mars!” —>
    Ini lebih sulit lagi. Jangan-jangan memang tatasurya juga nggak ada, begitu juga planit-planit lain….. Saya tak mampu berkomentar atas catatan ini.

    Kalau catatan Mas yang lain, peranan astronom Islam, Ibnu Sathir dan lain-lain, saya belum pelajari. Terimakasih malah infonya. Jadi tidak bisa juga saya memberikan catatan. Masa kejayaan pengetahuan dan ilmu dari sarjana-sarjana muslim lebih banyak sebagai kisah masa lalu. Tinggal catatan sejarah. Abad ke 21 ini, Islam ada dalam gerbong kereta paling belakang.

    Oh ya, saya sengaja menggantikan kata Bumi dengan Mars dari artikel di atas hanya untuk menegasi bahwa siang malam terjadi bukan karena masalah matahari mengelilingi bumi atau sebaliknya. Hanya untuk mari kita lihat bersama-sama kemungkinan yang lain. Jangan karena gasing berputar di atas permukaan bumi, lalu kita katakan bumi memutari gasing. Lalu keduanya bisa benar berdasarkan pendekatan relatif kerangka acuan gerakan. Ini tidak tepat pada konteks kesepakatan pemahaman umum. 🙂

    Suka

  11. el_zach said

    Assalamualaikum wr wb.

    Saya, pernah menjawab singkat di situs (judul diatas) itu ttg hal tersebut, pesen saya sempat hadir, tapi tiba-tiba malah dihapus oleh yang punya, dan anehnya lagi nama penulisnya juga dihapus diganti nama organisasinya, kayaknya dia ketakutan sekali, dan email saya pun dapet kiriman yang aneh-aneh,
    saya kuatir, ada hal apa sebenarnya dibalik penulisan web site tsb, jangan-jangan upaya untuk membodohi umat Islam, saya tidak curiga, cuma waspada, dan kalau memang demikian, berarti ada yg mensponsorinya, hmmm.. saya jadi merinding. Berapa banyak manusia yang bakal jadi korban oleh perbuatan segelintir orang.
    jaman sekarang ini begitu banyak orang yg ingin org lain masuk neraka.
    media masa memang sangat berpengaruh, misalnya :satu kali berita ttg suatu kejahatan, maka berurutan justru banyak yg mencontohnya.
    Kenapa ya manusia ini kok nggak ingin selamat and menyelamatkan org lain?, dan justru kenapa harus mencelakai diri dan berusaha mencelakai org lain pula?.
    Masya Allah.

    Wassalamualaikum wr wb.

    @
    Pengalaman yang menunjukkan bahwa wacana berjalan satu arah.
    saya kuatir, ada hal apa sebenarnya dibalik penulisan web site tsb, jangan-jangan upaya untuk membodohi umat Islam
    —> kadang saya merasa alasan ini masuk akal.

    Semoga ada perbaikan.

    Suka

  12. […] Benarkah Bumi Mengelilingi Matahari? […]

    Suka

  13. Dhien-Z said

    Assalamu’alaikum

    Judul yang menarik! 🙂 Dengan melihat dari dalil di Qur’an tentang matahari mengelilingi bumi adalah tidak tepat. Dalil (mungkin tidak saya sebutkan, dan bisa anda cari sendiri) tersebut menyebutkan peredaran matahari dengan objek pengamat di Bumi tentunya harus pas sesuai pengamat dibumi. Tapi ini bukan lah dasar lantas bahwa matahari mengitari bumi, karena memang Al-Quran tidak menyatakan secara jelas dan juga karena Qur’an bukan kitab Sains tapi kitab Sign.

    Dalil tersebut menjelaskan pergerakan semu. Seperti Kereta dengan Pohon. Subhanallah.

    Saya ingin berpesan kpd yang menganggap Geocentris benar dengan menggunakan dalil Qur’an:
    1. Setelah saya membaca komentar2 pendukung Geocentris yang ada pada website lain, saya menyimpulkan bahwa mereka terlalu menggunakan taqlid dari pada akal. Akal adalah penyokong Agama, jika tidak dilandasi oleh akal maka Agama akan runtuh. Kita bisa lihat berapa banyak Ilmuan non-islam kemudian menjadi Islam dikarenakan kecocokan Qur’an dengan Teknologi.
    2. Tolonglah jika membuat suatu pernyataan tentang sains yang tidak ada bukti ilmiahnya seperti matematika, astronomi, dll.
    3. Janganlah jadi Katak dalam tempurung.

    Mungkin itu saja yang saya dapat pesan, karena keterbatasan waktu.

    @
    Wass. Wr. Wb. Trims infonya, saya lagi mengumpulkan pemahaman mengenai gerakan relatif, semu dan mempelajari mengapa geocentris dijadikan salah satu pemahaman. Dimana letak perbedaan pemahamannya. Terimakasih Mas atas komentarnya. Kalau ada pandangan lebih tambahan, kami nantikan.

    Suka

  14. Quantum said

    Pada zaman ini sudah terbuka sekali kemajuan ilmu astronomi, terutama teleskop dll, sayang sekali jika ada yg berpendapat mundur ke zaman geocentris dengan hanya menelaah Kalamullah secara kaku/sempit menurut hawa nafsu.

    Seberapa cepat kita bergerak ???….

    Dengan mengetahui rata rata radius jarak bumi matahari, maka diketahui kecepatan bergerak bumi terhadap matahari.
    perjalanan bumi relatif mengelilingi matahari 107229 km/jam (66,629 mi/jam atau setara pesawat Mach 90, pesawat tercepat sekarang masih mach 5 )

    Matahari menyelesaikan satu putaran mengelilingi pusat galaxy dalam 250.000.000 tahun.
    jarak matahari terhadap pusat galaxy = 26500 tahun cahaya
    1 thn cahaya = 9.460.536.000.000 km
    kecepatan = jarak/waktu = keliling tempuh/waktu = 2 π R / 250.000.000 tahun
    1.575.000.000.000.000.000 km / (250.000.000 tahun * 365.2421896698 hari/tahun * 24 jam/hari) = 719000 km/jam (447000 mi/jam)

    Total kecepatan kita bergerak terhadap bigbang dikalkulasi dari pergerseran merah dan biru,
    600km/detik atau 2.160.000 km/jam atau setara 0.2 % kecepatan cahaya dari pusat semesta.

    sumber http://calgary.rasc.ca/howfast.htm

    @
    Trims tambahannya… bumi adalah “pesawat antariksa” yang sedang bergerak sampai tiba saatnya akan berhenti… digulung kembali….
    (saya tambahkan komen ini ke postingan ya Mas)…

    Suka

  15. Quantum said

    nambahin dikit, masalah pusat sebenarnya harus dikaitkan dengan gravitasi(gaya tarik), karena setiap materi yang mempunyai massa, dia mempunyai gaya gravitasi, baik dari benda sangat kecil seperti inti atom yang terdiri dari proton dan netron (massa lebih dominan/ lebih besar dalam keseluruhan molekul),dan elektron-elektron yang mengelilinginya inti atom

    ataupun jagad makrokosmos ( benda benda langit). Semakin besar massa, semakin besar gaya gravitasinya dan semakin kuat menarik oleh benda2 lainnya disekitarnya, nah karena ternyata elektron/planet juga bergerak mempunyai kecepatan maka gaya sentrifugalnya mencegah tertarik menempel ke “pusat” nya (inti atom/matahari) sehingga membentuk lintasan orbital yang tentu saja secara keseimbangan gaya bisa berbentuk elips/lingkaran.

    Ini sebenarnya logika sangat sangat sederhana. Kecuali memang ada tendensi dari pernyataan bumi pusat matahari.Apalagi sering menggunakan kata kata tidak ada Dalil di Quran. Statement ini sangat berbahaya karena :
    1. Quran dilecehkan karena tidak sanggup mengurusi urusan2 dunia, artinya sistem Quran tidak berlaku universal, ujung ujungnya Quran dinyatakan tidak sempurna oleh kelompok orang lain. Padahal Quran sendiri pasti mutlak sempurna sanggup menjawab semua ilmu pengetahuan manusia sampai akhir zaman .
    2. Membuat umat islam terpecah belah,karena memahami sesuatu dengan dangkal sesuai akal/tingkat penalaran seseorang, yang belom tentu faham integral rangkap tiga, atau formulasi2 sangat kompleks mencakup semua latar ilmu pengetahuan dari kimia,fisika (klasik dan modern),matematis dll sudah buru buru mengeluarkan klaim statement sembarangan.
    3. Ciri cirinya mirip statement para orientalis , terutama menyerang statement2 di AlQuran yang ditafsirkan sangat dangkal hanya dari bahasa. seperti 1 hari = 1000 tahun, 1 hari 50000 tahun, dll.

    @
    Yap kira-kira begitu… memahami hanya dari segi bahasa, padahal di dalamnya ada tabir-tabir pengetahuan yang tak sesederhana apa yang diketahui oleh pengetahuan dinamis manusia. Point-point Mas itu yang mendorong agor membuat blog ini, sekaligus dengan harapan mendapatkan ridha dan ampunanNya….

    Suka

  16. Quantum said

    Pengetahuan lagi
    Ternyata pusat bimasakti kita (milkyway) adalah sebuah blackhole raksasa dengan massa 3.2 Juta kali sd 4 juta kali massa matahari kita, padahal matahari kita massanya 330000 x massa bumi, big black hole tsb dengan besar area sekitar hanya 1/10 luas area orbit bumi terhadap matahari (relatif sangat kecil untuk ukuran massa sebesar itu).

    Dan yang mencengangkan lagi, blackhole ini berputar diporosnya (rotasi) hanya membutuhkan waktu 11 menit sekali putaran. Benar benar sangat cepat. matahari kita juga berotasi di porosnya menempuh waktu 30 hari bumi ( 30 x 24 jam ).

    Cara pengukuran massa blackhole ini,tentu saja tidak mudah dikarenakan sifatnya yang menyerap cahaya, akan tetapi bisa diperkirakan dari kecepatan revolusi bintang2 terdekatnya ( ada yang ditemukan 5000km /detik atau 1.67 % kecepatan cahaya padahal bintang tersebut berjarak dengan blackhole hanya sejauh setara dengan matahari ke pluto ).. dengan mengetahui jarak dan kecepatan,serta massa bintang terdekat, bisa diperkirakan besarnya brp gravitasi blackhole, selanjutnya bisa diketahui massanya.

    @
    Inilah Ya Mas Quantum asyiknya membaca pengetahuan yang serba “aneh” tak terbayangkan bahwa semua “sedang bertasbih” kepada penciptaNya, mengikuti aturan yang kadarnya telah tertentu. Betapa kemudian pola satu mengelilingi yang lain sejak dari yang hanya diketahui partikel bergetar, atom, terus sampai ke molekul, sampai ke tatasurya, kemudian bima sakti. Lalu yang disebut pusat bima sakti juga harus cukup punya massa sehingga menjadi black hole. Lalu apakah kemudian pasangan black hole?

    Pengetahuan tak puas juga dengan yang dipahami, karena terlalu banyak juga yang masih belum terpahami. Ternyata volume materi dunia harus juga berpasangan dengan materi gelap. Kemudian diketahui, ternyata pula materi alam semesta ini hanya sekitar 20% an (kalau tak salah). Jadi lebih banyak materi gelap yang menjadi penyeimbang alam semesta yang juga tak terperikan lagi keluarbiasaannya.

    Lalu, apakah kita hanya hidup sendiri (manusia) di alam semesta nan luas tak terbatas ini. Mengapa Allah menggulung kembali karya ciptaNya, dikembalikan lagi pada penciptaNya. Lalu, setelah itu apa….

    Maha besar Allah dengan segala penciptaanNya dan tidak ada yang tersia-sia.
    Ampuni ya Allah segala kesalahan kami dan haramkanlah atas kami siksa api neraka.

    Suka

  17. mala said

    it’s the great!!!
    @
    🙂

    Suka

  18. gayatri said

    tata surya it’s great!!!!!!!!!!!!!!!!!!banget!!!!!!!!

    @
    🙂

    Suka

  19. ganedio said

    Membicarakan tentang ini nampak seperti terjadi pada beberapa abad yang lalu atau diskusi ini nampak seperti karya seni pujangga. Semacam puisi begitu. Menarik.

    Sekarang manusia dapat melihat alam semesta, melihat seberapa besar kekuasan, kehebatan, keagungan Pencipta Alam Semesta, melalui Google Earth, click View, click Switch to sky. Bintang bagai butiran pasir yang tidak mungkin dihitung.

    @
    Inilah hebatnya, orang kuffar sudah sampai di bulan… eh kita masih berkutat di pertanyaan melihat bulan (penetapan satu syawal) atau bahkan lebih hebat lagi… masih bingung mana mengelilingi siapa…. 🙂 🙂

    Suka

  20. ganedio said

    menarik

    @
    🙂

    Suka

  21. Agus said

    Bumi mengelilingi matahari atau sebaliknya itu bukan hal yang harus jadi perdebatan, namun semua harus disandarkan pada sebuah pengakuan akan Kebesaran Yang Maha Besar, Kekuasaan Yang Maha Kuasa, sebagai orang awam saya hanya berfikir bagaimana kita menjadikan semua sebagai sebuah tanda kekuasaan Allah, tak lebih dan tak kurang, manusia diberikan akal dan fikiran, namun semua itu takan bisa melebihi pengetahuan Allah….maknai semua sebagai sebuah pencarian makhluk akan sang Khaliq.
    Untuk kebenarannya kita hanya bisa mengucap, wallohu’alam…karna manusia tidak akan pernah bisa membuka dan menggambarkan akan semua kebesaran Allah, karna sifat MAHA yang ada pada-Nya..

    @
    Ha…ha…ha… 🙂 Mas Agus benar… kalau semua harus disandarkan pada sebuah pengakuan akan Kebesaran Yang Maha Besar, termasuk juga mengapa bumi berotasi, atau mengapa sendal jatuh ke sungai dan orang terpeleset karena terantuk batu atau menginjak kulit pisang yang dibuang di tepi jalan.
    Namun, ketika bumi mengelilingi matahari ataukah matahari mengelilingi bumi menjadi sebuah pandangan yang dinisbahkan bahwa pengetahuan ini tidak diberikanNya kepada manusia, sedang manusia lainnya ada yang sudah meletakkan satelit di geostasioner bumi, menembus bumi untuk mendapatkan minyak bumi, terbang melintas benua, mengirimkan pesawat tak berawak ke venus, neptunus, dan mendaratkan pesawatnya di Mars maka, masihkan kita akan membahas, bahwa ketika seseorang terpeleset karena tidak memanfaatkan rahmatNya, yaitu dengan mata ia bisa melihat, dengan kaki ia berjalan berkata : “Sudahlah… jangan menangis, kamu terpeleset Nak, ini karena iradatNya. Betul, memang kita patuh karena kehendakNya, bahwa terpeleset adalah karena bekerjanya gaya-gaya pada bidang licin yang diinjaknya”. Betul memang demikian, Iradatul Haq. Namun, apakah dengan akal dan pikiran yang dikaruniakan kepada kita, maka dengan bersegera kita mereposisikan pada Iradatul Haq, sebelum kita memahami tahapan sebelumnya. 😦

    Suka

  22. abdulsomad said

    Assalamualaikum wr wb
    Biarkan orang kuffar yang membahas soal keliling keliling itu, yang perlu kita bahas adalah kita akan melalu perjalanan yang MAHA PANJANG, ALAM KUBUR, ALAM MAHSYAR, ALAM SYIROTH, ALAM MIZAN, …

    Di Alam Alam ini, pesawat supersonic, pesawat ulang alik, tak bisa membantu, apa lagi cuma CN235…
    Maka di kehidupan kita yang singkat di BUMI ini, persiapkanlah kendaraan-kendaraan Canggih, untuk kemudahan transportasi kita di sana, dengan membuat Usaha Meningkatkan IMAN dan memperbanyak AMAL dan IBADAH.

    @
    Membuat CN235 atau membahas soal keliling bumi juga kan bisa menjadi amal ibadah…
    😀

    Suka

  23. […] itu memeng berkembang terus dari masa ke masa. Dahulunya manusia menganggap bumi sentris, meski sampai sekarang saja perdebatan yang lucu ini masih juga terjadi, ketika kita memahami Pusat berada juga pada konteks fisis. Dan kita “keukeuh” dengan […]

    Suka

  24. […] Masalah taklid buta fatwa matahari mengelilingi bumi juga cukup menarik minat sebagian blogger. Akibatnya terjadi tanya jawab yang cukup panjang di sana, walaupun sebenarnya jauh lebih panjang dari itu karena ada beberapa komen yang dihapus (kita tahu bersama lah alasannya!). Sementara Kang Roffi terkesan “membela” pernyataan beliau dengan menunjukkan skrinsyut Googlefight. Wah? Katakan itu hanya April Mop Kang! Tapi sejauh ini yang paling komprehensif menjawab pertanyaan saya adalah jawaban Pak Agor untuk komentar saya yang baru saja beliau publish ulang menjadi sebuah postingan. […]

    Suka

  25. haniifa said

    “Aku pengen ngerti yang nulis artikel ini seeeeeee, Apa dia sudah bisa melihat jidatnya sendiri tanpa menggunakan Cermin, apa dia sudah tau Shirotol Mustaqim, kalo bisa kontak aku, aku akan berguru padanya!!!!!!!!!!”

    BISA PAKAI AIR DIBASKOM 😛

    he.he.he.
    Iseng ajah.

    @
    😀

    Suka

  26. […] Evy Jamannya copernicus..opo siapa tuh pemikir europe saat sing dibunuh oleh gereja.. lali aku..dari jaman dulu banyak pemikiran tg bumi itu datar bukan bulat.. trus columbus membuktikan bumi bulat.. Kemudian ada pemikiran bumi mrpk pusat alam.. sing lain muterin bumi.. termasuk matahari dan bulan serta planet lain.. ini juga pernah jadi pemikirannya kristen, dan dianut cukup lama.. sampe semua pemikir saat itu sing berseberangan dg gereja mereka bunuh.. ada bukti2 sejarahnya… khan pak? trus.. setelah itu baru muncul pemikiran bahwa mataharilah sing menjadi pusat satu susunan tata surya.. dan..tata surya merupakan bagian dari galaxi.. di dalam galaxi..terdapat banyak matahari dg susunan tata surya yg mengikutinya.. trus.. didalam alam semesta ini terdapat ribuan tata surya.. dst… Dalam Al-Qur;an sudah disebutkan bahwa alam itu luas.. bumi merupakan bagian kecil saja dari alam.. semua planet bergerak mengikuti sunnahtullah.. hukum Allah..dan dari penelitian terakhir..sepertinya masih tetep kalo matahari itu dikeliling bumi. @ Jaman kegelapan Eropa menyadarkan bangsa Eropa kemudian untuk tidak tenggelam dalam alam kebodohan. Yap… ya betul, alam luas sekali. Bahkan dibalik batas berarti ada ruang lagi. Jadi tak terbayangkan ya… Bagaimana Allah menyusun ciptaanNya. Padahal hanya di bumi saja, sudah ada milyar-milyar-milyar mahluk hidup (lebih dari 5 kali 10^30). Soal tatasurya (bumi mengelilingi matahari), yah… mau bagaimana lagi. Memahami ayat dan mengkombinasikan dengan pengetahuan tentang gravitasi, pusat perputaran, gaya-gaya… memang bukan bidang ulama (kecuali tentunya ulama yang kompeten pada bidang ilmu pengetahuan, yang sekolah dan pengetahuannya ada pada garis yang sesuai). Mereka tidak banyak, tapi jelas ada….. […]

    Suka

  27. e2 said

    pa cccc? gajebo,, Bangetzzz, tapi keren abizzzzlah

    @
    Jadi sekarang percaya kan bahwa Saya sedang mengelilingi Mba !?

    Suka

  28. Ibnu Saud said

    Mengapa hanya Bumi menjadi pusat tempat tinggal mahluk hidup manusia dan flora serta fauna dan mahluk hidup lainnya, bahkan termasuk bangsa Jin, dan lain-lainnya seperti setan , iblis beserta semua keturunannya , dan mengapa mereka bangsa Jin tidak tinggal saja di Matahari bukankah mereka bangsa Jin berasal dari api , tetapi mengapa alam kehidupan Manusia , Jin , flora , serta fauna , dan lain-lainnya tempat kehidupannya hanya terpusat di Bumi .

    Suka

  29. Usup Supriyadi said

    eh, mas agor, didatangi kawula alit juga ya? siapa si dia itu? saya juga rasa bingung deh. :mrgreen:

    Suka

    • agorsiloku said

      Wah saya juga nggak tahu, Beliau pernah bertanya :… Apa dia sudah bisa melihat jidatnya sendiri tanpa menggunakan Cermin?. Pertanyaan yang aneh. Apa memang melihat jidat sendiri harus pakai cermin?. Tapi setelah itu, saya liat beberapa komennya di blog yang lain…

      Suka

  30. Samaranji said

    Assalamu’alaikum…

    Sy ko mikir begini ya kang,
    Syaithon yg tercipta dari api (manifestasi dr MATAHARI) selamanya tidak akan ber”sujud” (mengelilingi) Nabi Adam a.s yg tercipta dari tanah (manifestasi dr BUMI). Gimana nurut akang ?

    Suka

    • agorsiloku said

      Wassalamu’alaikum,
      Saya juga heran sama iblis yang menjaga sumpahnya untuk menyesatkan manusia sampai akhir zaman?. Padahal jelas Iblis bukan seorang ateis, tapi jelas percaya kepada kuasa Sang Pencipta dan pernah berkomunikasi dengan yang menciptakannya.
      Syaiton yang tercipta dari api memilih jalan masing-masing, ada yang khusu mendengarkan al Qur’an dan taat beribadah dan sebagian lainnya memang kafir. Sebagian besar manusia juga memilih jalan kafir kepada Yang Menciptakannya.

      Sebagian jin juga memahami dengan baik hal ini seperti yang dikisahkan dalam perang Ba’dar, pada ayat 8:48 …sesungguhnya saya dapat melihat apa yang kamu sekalian tidak dapat melihat; sesungguhnya saya takut kepada Allah.” Dan Allah sangat keras siksa-Nya…..

      Namun, iblis adalah sebutan bagi kaum yang diciptakan dari api ini membangkang dengan sumpahnya dan Allah memberikan kesempatan untuk menjadi tools untuk menguji ketakwaan manusia. Namun, sebagian yang lain, menempuh jalannya masing-masing.

      Dari hal di atas, maka apakah benar selamanya tidak akan “bersujud” kepada Adam?. Hanya kelompok pembangkang dan merasa lebih baik karena diciptakan dari api saja, yang bersumpah tidak aka ber”sujud”. Kelompok ini yang Al Qur’an menjelaskan adalah iblis.

      Kalau keliru, tolong dikoreksi ya Kang. Ini hanya satu cara agor memahami ayat saja. Tentu ada pemahaman yang lebih menjelaskan.

      Namun Kang, saya juga belum paham mengapa api dimanifestasikan dari MATAHARI dan tanah manisfestasi dari BUMI, maksud Akang menjelaskan ini kemana ya arahnya.
      Wassalam, agor

      Suka

    • Samaranji said

      Duh,,, emang mungkin keterbatasan “kemampuan verbal” sy kali yaa…

      Maksudku gini kang : Apakah ayat yg menyebutkan Iblis (api > matahari) ga mau bersujud pada Nabi Adam a.s (tanah > bumi)BISA DIJADIKAN PERTANDA kalo “matahari ga mungkin mengelilingi bumi”

      Ah,,, hanya kebinalan akal doang ko kang, selebihnya lupakan aja. he,,he,,,

      Wassalamu’alaikum wr. wb.

      Suka

  31. yaahhh… meskipun matahari ga mungkin mengelilingi bumi toh matahati banyak yang udah jatuh dan kerasan di bumi ( matahari plaza ) he..he..he..puntennn.

    Suka

Tinggalkan komentar