Sains-Inreligion

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

KETIKA SATU JAM LAGI KITA AKAN MATI..

Posted by agorsiloku pada Maret 1, 2007

Judul ini persis saya kutip dari blog Dhitos. Entahlah, ada sesuatu yang menelisik hati dari artikel pendek ini. Ada rautan ingatan yang menyusuri sela-sela hati. Bertahun lalu, saya ingat cerita tentang seorang kaya yang berwasiat pada sembilan anaknya. Pada detik-detik sakaratul maut, si orang ini memanggil semua anak-anaknya.

“Si Fulan ada?”

“Ada Bah,” majulah dia mendekat?”

“Si Gulan ada?”

“Ada Ayah,” Gulan juga maju mendekati sang Ayah tercinta yang sudah di ujung waktu.

Semua dipanggil satu-satu, sampai semuanya dipanggil.

Termasuk isteri dan pembantu-pembantunya semua berkerumun di dekat sang Ayah sekaligus majikan.

Tiba-tiba sang Ayah mendelik, matanya memarah pertanda marah.

“Kalau semuanya di sini, lalu siapa yang menjaga toko…?”.

Dan “beliau”pun menghembuskan nafasnya yang terakhir.

—-

Juga cerita (terlepas dari benar tidaknya), sungguh memiriskan hati ketika SMS digunakan untuk MEMESAN TEMPAT DI NERAKA. Cerita seorang wanita di bis yang berpakaian kurang layak, lalu di tegur oleh seorang Bapak. Karena tersinggung, si gadis menyodorkan ponselnya, lalu bilang sama Bapak itu : “Tolong pesankan di neraka Tuhan Anda…”. Si Bapak itu tidak menjawab, tapi beristigfar dan mendiamkan gadis itu. Suasana bis kemudian menyepi. Sampai di tujuan, si gadis yang kebetulan duduk dekat pintu bis menghalangi jalan keluar, ketika dibangunkan ternyata sudah meninggal. Allah telah mengambil kembali nyawa si gadis.

Saya tak tahu dalam cerita itu, apakah SMS sudah dikirimkan atau tidak, tapi sepertinya Bapak tadi tidak melayani permintaan SMS ini. (Emangnya pesan tempat di akherat cukup via SMS apa?).

Yang menelisik hati adalah tentang cara mati. Imam Shubuh di mesjid kampung kami, sering sekali memimpin do’a dengan lantunan yang menurut saya, mengetuk kalbu :

Ya Allah, ya Rabb berikanlah hidayahMu agar kami dapat menjalankan perintahMu. Jadikanlah Al Qur’an dan As Sunnah menjadi pegangan hidup kami dan keluarga kami. Selamatkanlah kami dan keluarga kami dari siksa api neraka dan matikanlah kami dan keluarga kami dalam khusnul khatimah

Akhirnya, kalau saya satu jam lagi mati,

pesan yang sama ingin kusampaikan, bahkan andai tidak tahu pun, andai masih 10 tahun atau 1000 tahun lagi.  Hanya pesan ini  yang ingin saya sampaikan.  Satu menit pertama, selebihnya, semoga Allah mengampuni segala kemaksiatan hidup yang telah dijalani.

Saya terhenyak, tak pernah kita sesungguhnya mengerti kehidupan ini.

11 Tanggapan to “KETIKA SATU JAM LAGI KITA AKAN MATI..”

  1. Ampunilah segala dosa saya, ampunilah segala dosa saya, ampunilah segala dosa saya ya Allah.

    @
    demikian pula ya Rab, jadikanlah selalu Al Qur’an dan Assunnah jadi pendamping dalam kehidupan kami, dan semua ummat muslim yang mempercayai yang gaib, yang beriman kepadaMu. Ampunilah segala kesalahan kami dan kedua orang tua kami yang mengasihi kami sejak kami dalam buaian…..

    Suka

  2. dhitos said

    Kematian adalah suatu tragedi kehidupan yang paling mengenaskan bagi umat manusia dan pasti, sekaligus juga peringatan agar umat manusia supaya ingat, bahwa sebagai umat manusia sebenarnya kita ini sedang ngantri dan tunggu giliran untuk mati – terus apa yang sudah kita lakukan selama ini ? – sudahkah kita bersyukur? atau sudahkan kita berdo’a memohon ampunan?

    @
    Kematian adalah selesainya waktu kehidupan di dunia. Menurut saya bukan sebuah tragedi. Lebih tragedi kalau hukum “kematian” tidak terjadi. Misal, umur 200 tahun, tapi daya tidak ada….. Yang tragedi boleh jadi bukan kematiannya, tapi cara menggapainya.

    sudahkah kita bersyukur? atau sudahkan kita berdo’a memohon ampunan?

    Insya Allah….

    Suka

  3. Iya bener. Misteri euy. Hidup emang misteri. Sebaik-baiknya misteri, adalah misteri yang diistigfari.

    *halaj*

    @
    🙂 semua akan kembali padaNya, jadi kenapa kita harus berburu dunia seperti kita tidak akan pernah mati ya….. but anyway… not realy halaj. Terlalu berat rasanya bergerak dari sisi ini….. yang wajar-wajar saja kan… namanya juga abad ke 20, abad teknologi.

    Suka

  4. Kematian itu pintu keluar… yg penting di dunia ini ngapain? mati udah pasti soalnya…jd ya ngapa2innya itu kudu diatur ya pak…sehingga mudah2an mati dalam keadaan khusnul khotimah.. amien..

    Eh klo abis baca blog ini, jd keluar ide nulis kenapa ya…pak? Wah terimakasih ya pak…

    @
    Iya, betul di dunia ini ngapain juga ngoyo-ngoyo amat (mengumpulkan harta) mbo ya baka ditinggal. Mengingat mati menjadi bagian penting juga. Mati khusnul khotimah itu harapan kita ya mba.

    Eh klo abis baca blog ini, jd keluar ide nulis kenapa ya…pak? Wah terimakasih ya pak… ==> wah sama, saya juga jalan-jalan di blog Mba, Dhitos, Helge, Ngombe, Bangaitop, dan lain-lain menjadi bagian dari ide….

    Suka

  5. sumeleh said

    Memang sesungguhnya kita hidup di dunia ini dalam keadaan merugi. Tapi Allah memberikan jalan keluar agar kita tidak menjadi orang yang rugi, yakni saling menasehati untuk mengajak kepada kebenaran dan meninggalkan keburukan, serta saling menasehati untuk selalu bersabar dalam menjalani hidup. ( al-Asr.)

    Seperti blog-blog pak Agor, insyaAllah menjadi sarana saling menasehati dalam kebenaran, dan menjadi nilai ibadah yang merupakan proses dalam kehidupan dan dalam rangka mengisi hidup dengan kebaikan.

    Semoga Allah memberikan kita akhir kehidupan yang baik nantinya, dengan bersegera menyambut panggilannya di setiap 5 lima waktu dalam sehari, dan sebisa mungkin memperbaiki ke lima tiang-tiang penyangganya. Dan juga memantapkan ke-enam keimanan kita. Amien.

    ( mudah-mudahan komentar ini tak terlalu teoritis dan bombastis )

    @
    just to say : Amien…..

    Suka

  6. zulfa rahmawati said

    MATI!!!!4 HURUF YANG BISA BIKIN ORANG DEG-DEG-AN.KAPAN YA GUE MATI?????????
    ga’ada satupun orang yang tau…….
    kenapa sih makhluk hidup harus mati???dan kenapa sebelum mati ada kehidupan????lalu kenapa setelah mati kita mao diidupin lagi????

    TANYA KENAPA?????

    kita sebagai manusia biasa,yang diberi karunia Allah SWT berupa hati,akal,dan nafsu sering lupa untuk apa hidup ini….kita terlena dengan kehidupan fana ini.tapi kenapa ‘manusia berada dalam tempat salah dan lupa?’

    mungkin dengan adanya kematian dapat menjadi pengingat bagi kita untuk selalu mengingat dan terus mengingat siapa pencipta kita.ALLAH SWT,Dialah sang Khalik.

    tapi sudahkah kita siap menghadapi kematian??????-_-

    HARUS SIAP!!!!!!!!!!

    “Ya Allah bila kematian menghadang,ku ingin mati dalam keadaan khusnul khotimah.ku ingin tetap berada dalam iman dan islam.ku mohon…..ijinkanlah hambaMu ini menyebut asmaMu di akhir hayatku.AMIEN.”

    @
    Amien Mba… insya Allah.

    Suka

  7. Dono said

    Ass,wr.wb,pak agor.
    Segala yg hidup akan sirna, kecuali klo Allah s.w.t berkehendak yg lain.

    Amin.
    Wassalam.

    @
    Wass, Mas Dono… betul. Kata “Jika Allah menghendaki” kerap muncul dalam ayat yang memberikan isyarat adanya kemungkinan yang berbeda, jika dikehendakiNya. Wass, agor

    Suka

  8. Sudah menjadi ketentuan Allah bahwasanya manusia akan melewati tahapan-tahapan dalam cerita perjalanannya. Dari alam ruh kita dipindahkan ke alam rahim hinga akhirnya hiduplah orang-orang yang dilahirkan dalam keadaan hidup dan matilah bayi-bayi yang mati sebelum menghirup nafas di bumi ini. Ternyata kehidupan didunia ini pun tak berlangsung lama, hanya 60-70 tahun saja kemudian kita semua akan mati dan ruh kita berpindah ke alam barzakh (kubur) dan seterusnya guna melangsungkan perjalanan selanjutnya menuju negeri yang kekal.

    @
    bersetuju penuh Mas Ichsan, yang digarisbawahi kemudian adalah pilihan cara matinya untuk masuk ke kampung yang lebih kekal…Salam

    Suka

  9. rizaksp said

    Kalau satu jam lagi mati maka saya akan :

    1. Mengambil air Wudhu.
    2. Minta mati secara khuznul kotimah.
    3. Taubatan Nasyuha.
    4. Mendoakan orang lain agar Allah mengampuni mereka.
    5. Bershalawat.
    6. Berdoa: ” Ya Allah Surga tidaklah pantas bagiku tetapi aku juga . tidak mampu untuk tinggal di Neraka”.

    @
    Amin. Harapan apa lagi dari seorang hamba ketika menghadapi kematiannya.

    Suka

  10. Kiamat ditujukan kepada saat keadaan satu jam sebelum mati tidak ada dasar ayatnya dari kitab suci.
    Kiamat adalah habis gelap terbitlah terang benderang ilmu pengetahuan agama pada awal millennium ke-3 masehi sesuai Al Qiyamah (75) ayat 6-15, Al Baqarah (2) ayat 257.
    Wasalam, Soegana Gandakoesoema, Pembaharu Persepsi Tunggal Agama millennium ke-3 masehi.

    Suka

  11. […] Percaya kan?. Sure deh, tapi kita kan tidak tahu kapan kita akan segera dipanggil. Bagaimana kalau satu jam lagi kita akan mati? Iya kalau masih diberikan satu jam, kalau langsung bletak, karena…. Semua kematian datang […]

    Suka

Tinggalkan komentar