Sains-Inreligion

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

Adakah Mahluk Berakal di Luar Bumi? -2

Posted by agorsiloku pada Januari 15, 2007

Untuk menjawab pertanyaan ini, saya semata-mata hanya mencari referensi dari Al Qur’an saja yang saya percaya kebenarannya. Namun, secara ilmu pengetahuan ada di bagian 1. Artinya mengurut bukti yang sebenarnya bukan bukti, dan berdasarkan statistik.

Ingin juga dari Kitab atau agama lainnya, tapi mempertimbangkan terbatasnya waktu, saya hanya mengambil dari Al Qur’an saja.

Fahmi Basya (Dosen UIN Jakarta) yang terkenal dengan pelatihan spiritual dan matematika Al Qur’annya menjelaskan (dan tampaknya beliau percaya) bahwa mahluk di luar bumi itu ada. Soal cerdas atau tidak, tampaknya percaya juga bahwa mahluk luar bumi dan bukan berasal dari bumi itu memiliki kecerdasan.

Ayat yang mendukungnya adalah QS 65:12 At Thaalaq yang berbunyi :

  • Allah Yang menciptakan tujuh langit dan sebagaian bumi seperti mereka, Dia turunkan perintah antara keduanya, agar kamu ketahui bahwa Allah atas tiap sesuatu Berkuasa, dan sesungguhnya Allah sungguh meliputi karakter tiap sesuatu dengan Ilmu (Versi Fahmi Basya)
  • Allah-lah yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula bumi. Perintah Allah berlaku padanya, agar kamu mengetahui bahwasanya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu, dan sesungguhnya Allah ilmu-Nya benar-benar meliputi segala sesuatu. (Versi Depag)
  • Allah is He Who created seven heavens, and of the earth the like of them; the decree continues to descend among them, that you may know that Allah has power over all things and that Allah indeed encompasses all things in (His) knowledge. (http://etext.virginia.edu)
  • GOD created seven universes and the same number of earths. The commands flow among them. This is to let you know that GOD is Omnipotent, and that GOD is fully aware of all things. (http://www.submission.org/suras/sura65.html)

QS:42:29 . Asy Syuura :

  • Di antara (ayat-ayat) tanda-tanda-Nya ialah menciptakan langit dan bumi dan makhluk-makhluk yang melata Yang Dia sebarkan pada keduanya. Dan Dia Maha Kuasa mengumpulkan semuanya apabila dikehendaki-Nya.
  • Among His proofs is the creation of the heavens and the earth, and the creatures He spreads in them. He is able to summon them, when He wills.
  • And one of His signs is the creation of the heavens and the earth and what He has spread forth in both of them of living beings; and when He pleases He is all-powerful to gather them together.

QS 45:4. Al Jaatsiyah :

  • Dan pada penciptakan kamu dan pada binatang-binatang yang melata yang bertebaran (di muka bumi) terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) untuk kaum yang meyakini,
  • Also in your creation, and the creation of all the animals, there are proofs for people who are certain.
  • And in your (own) creation and in what He spreads abroad of animals there are signs for a people that are sure;

Ayat di atas, dapat saya pahami :

Allah menciptakan langit sebanyak 7 langit dan seperti itu pula bumi.

Apakah 7 lapisan langit atau 7 langit, apakah ada 7 bumi ataukah pada bumi juga ada lapisan, kebetulan pula bahwa bumi ada 7 lapisan (Troposfer, Stratosfer, Ozonosfer, Termosfer, Ionosfer, Eksosfer)

Tiap langit diberikan urusannya. Ataukah langit diterjemahkan sebagai heavens?. Wah, saya tidak begitu memahaminya. Andaikan yang dipahami ada 7 bumi (seperti 7 langit, seperti 7 surga, seperti 7 neraka dan banyak angka 7 yang berulang-ulang disebutkan dan nampak di struktur alam ini. Apakah berarti ada 7 tempat?, saya tak bisa menarik garis batas jelas. Andaikan ada 7 bumi, dapat dipahami bahwa “sangat boleh jadi, manusia di bumi ini, yang tinggal di galaksi bima sakti ini” bukan satu-satunya mahluk berakal di alam semesta? Karena kata… seperti itu pula bumi, berarti kalau ada 7 langit yang bukan lapisan, begitu juga bumi ada 7 juga dong. Saya lebih “suka” atau memahami langit itu bukan 7 lapisan, tapi 7 langit dengan alasan :

17:44. Al Israa’ : Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah. Dan tak ada suatupun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun.

Lalu, kenapa ya tidak pada ayat itu Langit yang tujuh, dan Bumi yang tujuh juga. Saya tidak tahu. Mungkin juga Langit (heaven) seperti bumi, yang ada sungai mengalir di bawahnya, pohon dll (seperti bumi). Kalau arah berpikir kita ke sana, maka Langit ada 7, tapi bumi hanya satu. Tapi karakteristik bumi, seperti itu pula langit (hanya lebih sempurna dan lebih kekal).

Ada daabah, animal, mahluk melata di antara langit dan bumi, kadang diartikan pula binatang raksasa. Ini juga menjelaskan ada mahluk fisis di antara keduanya. Kenapa melata?, apakah burung melata. Boleh saja, tergantung skala melihatnya. Kalau dilihat dari bulan, semua yang di bumi itu, masuk katagori melata. Pada pemahaman ini, bisa nggak ya beranggapan bahwa daabah itu, termasuk juga manusia (?).

Tidak ada penjelasan cukup untuk menyatakan bahwa mahluk melata ini berakal dan berpotensi seperti manusia kini. Tapi, memperhatikan bahwa manusia sebagai khalifah, Al Qur’an rahmat untuk alam semesta, Adam turun ke bumi dari surga, sebaik-baiknya bentuk, maka dapat juga ditarik disimpulkan bahwa manusia hanya satu-satunya mahluk yang ada di alam semesta ini, sedangkan bumi yang lain tidak. Bisa saja hanya diisi oleh virus atau mahluk melata tidak berakal budi yang berkembang tidak sebagaimana manusia.

Posisi Jin,

Jin pada beberapa ayat berkatagori seperti manusia juga. Misal dari wahyu yang menyatakan “manusia dan jin” tembuslah langit jika mampu dan untuk itu harus dengan kekuatan. (QS 55:33). Namun, pada pembahasan ini, kita sisihkan dulu pikiran kita tentang jin.

Malaikat?,

Apalagi, malaikat tidak termasuk dalam posisi pembahasan karena tidak memenuhi syarat sebagai daabah (mahluk melata). Mahluk ini memiliki pola yang berbeda dan dari Al Qur’an, termasuk sebagai mahluk ghaib.

Jadi,

Apa kesimpulan kita terhadap mahluk fisis lain di luar bumi kita dan mahluk berakal di luar bumi kita?. Apakah memang kita adalah satu-satunya mahluk berakal di alam raya ini ?.

Saya sendiri, cenderung berpendapat bahwa kita, manusia, mahluk berakal budi adalah satu-satunya mahluk berakal di alam semesta ini. Mengapa?. Karena juga semua penjelasan tentang kehancuran alam semesta, selalu didekati pada mahluk yang dijadikan khalifah di muka bumi ini. Kiamat semakin dekat dan dicirikan oleh sikap dan perilaku manusia kalau sudah begini dan begitu. Tapi, kalau pertanyaannya mahluk melata saja (tidak berakal budi), maka saya berpendapat bahwa al Qur’an memberikan kemungkinan jawaban : ada.

Apakah langit itu berada pada univers yang sama. Ada di alam raya ini, yang luasnya tak terkira ini?. Jelas tidak. Langit yang 7 itu eksis, sedang alam semesta (univers) mengalami kehancuran (dihancurkan) di hari kehancuran (saqar), dan diisi oleh mahluk manusia dan jin serta mahluk melata lainnya yang dimulai dari hari kiamat (hari kebangkitan).

Pandangan yang lain atau yang berbeda, sangat diharapkan.

Wallahu’alam.


Dono Says : Januari 19th, 2007 at 5:05 pm

Menurut pendapat saya, pertanyaan apakah ada makhluk berakal di luar bumi, dapat saya sisipkan sedikit surat dari Alqur’an, insya Allah kita dapat memahaminya, surat tersebut bunyinya demikian:

Surat Al Jaatsiyah (QS 45 : 13 )
Dan Dia menundukkan untukmu apa yg ada di langit dan apa yg ada di bumi semuanya, sebagai rahmat dari padaNya.Sesungguhnya pada yg demikian itu benar2 terdapat tanda2 kekuasaan Allah bagi kaum yg berfikir.

Dengan surat ini cukup jelas bahwa manusia adalah makhluk yg berkuasa pada sesuatu di langit dan di bumi secara merata.Ini mengartikan bahwa kita satu-satunya makhluk yg berakal di bumi maupun di langit. Insya Allah tafsiran saya ini benar.

Brende Keffe | brendekeffe@yahoo.com |, Mei 1, 2:11 PM

Assalamu’alaikum,

Kasih pendapat ya…, tentang topik yg dipermasalahkan:

Bahwa benar Allah SWT menurunkan makhluk-makluk melata (da’abah)antara langit dan bumi, sesuai dengan QS; ASY SYURAA 29
“Dan di antara ayat-ayat (tanda-tanda kekuasaan)-Nya ialah menciptakan langit dan bumi dan makhluk-makhluk yang melata yang Dia sebarkan pada keduanya. Dan Dia Maha Kuasa mengumpulkan semuanya apabila dikehendaki-Nya.”

Kemudian Allah SWT juga menjelaskan kepada para hamba-Nya dalam QS; SHAAD 87 “Al Qur’an ini tidak lain hanyalah peringatan bagi semesta alam.” dan QS;AT TAKWIIR 27 “Al Qur’an itu tiada lain hanyalah peringatan bagi semesta alam” serta QS; AL ANBIYAA’ 107 “Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.”, jadi kalaupun ada makhluk yg berakal seperti manusia yg pasti juga mendapat perintah Allah SWT untuk beribadah kepada-Nya, sesuai dengan QS;ADZ DZAARIYAAT 56 “Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku.” dan QS; AL AN’AAM 130 “Hai golongan jin dan manusia, apakah belum datang kepadamu rasul-rasul dari golongan kamu sendiri, yang menyampaikan kepadamu ayat-ayat Ku dan memberi peringatan kepadamu terhadap pertemuanmu dengan hari ini? Mereka berkata: “Kami menjadi saksi atas diri kami sendiri”, kehidupan dunia telah menipu mereka, dan mereka menjadi saksi atas diri mereka sendiri, bahwa mereka adalah orang-orang yang kafir.”

Jika memang ada makhluk berakal yg setara dengan manusia bahkan jin maka sudah seharusnya mereka beribadah kepada Allah SWT, dan untuk keperluan  ibadah itulah maka Allah SWT mengutus Muhammad SAW untuk menyampaikan risalah (Al-qur’an). Tidak pernah tersebut dalam Al-Qur’an dan Hadist soheh yg menerangkan bahwa Nabi Muhammad SAW diberikan perintah untuk menyampai risalah-Nya kepada mereka. Kalaupun mereka setara dengan jin dan manusia maka mereka akan tunduk kepada Al-Qur’an dan Rasulullah Muhammad SAW, bukankah Al-Qur’an dan Rasulullah itu rahmat bagi semesta alam.

Kalaupun ada para ulama yg berbeda pendapat, sesungguhnya yg maksum hanyalah rasullulah.

Bila ada perbedaaan pendapat marilah kita merujuk QS: AN NISAA’ 59 “Hai orang-orang yang beriman, ta`atilah Allah dan ta`atilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Qur’an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.”, karna pendapat itu hanyalah seperti apa yg Allah Sebutkan dalam QS:YUNUS 36
“Dan kebanyakan mereka tidak mengikuti kecuali persangkaan saja. Sesungguhnya persangkaan itu tidak sedikitpun berguna untuk mencapai kebenaran. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan.”

Wallahualam bissawab, Wassalam.

254 Tanggapan to “Adakah Mahluk Berakal di Luar Bumi? -2”

  1. fahmi! said

    permisi ini komen agak oot hehe… anyway, waktu ramadhan kemaren saya pernah liat bapak quraish shihab di tv. beliau menjelaskan soal angka 7 dalam alquran. dalam tafsir al misbach angka 7 itu diinterpretasikan sebagai sesuatu yg banyak, bukan 7 secara nominal. mirip dg candi sewu yg sebetulnya nggak berjumlah 1000, tapi karena banyak jadi disebut sewu.

    Suka

  2. agorsiloku said

    Ah, mas Fahmi ini, Satu hal yang membuat saya terperangah terus dari Al Qur’an adalah ketepatannya menjelaskan rasio dan logika. Ukuran-ukurannya begitu pas, begitu tersembunyi, begitu sistematis, begitu nyata, begitu clear, begitu matematis, begitu seimbang, begitu awet (terpelihara) selama hampir 1400 tahun. Begitu juga dengan angka 7, interpretasi banyak bisa, tapi ketika kita temui itu sebagai angka, haqul yakin dia “seperti” itu pula. Penjelasan Allah dalam bentuk wahyu, tidak bisa kita perbandingan dengan pola pikir pendekatan seperti angka 1000 untuk candi sewu. Pada lapisan terbawah satu model, bisa lah begitu (seperti penjelasan Qrsh Sh untuk angka 7, untuk ghaib, untuk siksa kubur, dll. Tapi, itu betul-betul tataran awal saja, selanjutnya dijelaskan lebih dalam lagi). Seperti QS 17:44… langit yang tujuh…. Jelas sekali disebutkan dan bukan langit yang banyak.
    Al Qur’an selalu indah dan unik, ketika menjelaskan hal-hal seperti ini. Salam.

    Suka

  3. Dono said

    Ass,wr.wb,
    Seperti yg pak Agor jelaskan bahwa langit mempunyai tujuh lapisan, bahkan bumipun begitu juga , yaitu dari intinya sampai ke permukaanya mempunyai tujuh lapisan.
    Burung2 klo dilihat dari segi teori evolusi, memang asal mulanya binatang melata.

    Wassalam, pak Agor.

    Suka

  4. agorsiloku said

    Ass wr.wb, Mas Dono Ysh, kalau saya sih “lebih suka” memahami bukan tujuh lapisan, tapi tujuh langit. Juga dalam pengertian mahluk melata adalah yang ada di bumi ini, semuanya saja, termasuk burung (karena ayatnya berada pada dimensi fisis yang luas – alam semesta). Tapi juga bukan karena teori evolusi lho, karena saya lebih menyimpulkan bahwa teori evolusi (hewan dari satu hewan berubah ke hewan lain, atau asal manusia berasal dari mahluk level rendah di bawahnya – dalam taksonomi/klasifikasi keilmuan)tidak saya anggap benar. Wassalam. agor

    Suka

  5. Dono said

    Ass,wr.wb,
    pak Agor, menurut pendapat saya,pertanyaan apakah ada makhluk berakal di luar bumi, dapat saya sisipkan sedikit surat dari Alqura’an, insyaAllah kita dapat memahaminya, surat tersebut bunyinya demikian:surat Al Jaatsiyah (QS 45 : 13 )
    Dan Dia menundukkan untukmu apa yg ada di langit dan apa yg ada di bumi semuanya, sebagai rahmat dari padaNya.Sesungguhnya pada yg demikian itu benar2 terdapat tanda2 kekuasaan Allah bagi kaum yg berfikir. Dengan surat ini cukup jelas bahwa manusia adalah makhluk yg berkuasa pada sesuatu di langit dan di bumi secara merata.Ini mengartikan bahwa kita satu-satunya makhluk yg berakal di bumi maupun di langit. InsyaAllah tafsiran saya ini benar.

    Wassalam.

    Suka

  6. agorsiloku said

    Masya Allah, Allah Mahaagung, yang memahami keterbatasan pengetahuan kita. Mas Dono benar, begitu jelas ayat ini menunjukkan kepada kita peranan manusia di langit dan bumi (alam semesta).
    Saya naikkan ini ke bagian dari tulisan.
    Wassalam, agor

    Suka

  7. Terimakasih ya paak…:)

    @
    sama-sama mba, 🙂

    Suka

  8. Renato said

    Saya yakin dengan tanggapan yang menyebutkan bahwa ada mahluk berakal diluar bumi. Kenapa….? Karena Allah menyerukan kepada kita ( manusia ) agar tidak sombong, dan tak pantaslah manusia yang beranggapan bahwa mereka hanyalah satu-satunya mahluk cerdas di alam semesta ini. Suatu anggapan yang penuh dengan kesombongan.

    @
    Terimakasih kesediaan Mas Renato berkunjung ke blog ini dan terimakasih juga diingatkan. Mengingatkan sangat membantu untuk mencoba memahami dengan hati-hati. Kalau ada rujukan lebih mendalam dari yang telah ada, tentu saya sangat berterimakasih.
    salam, agor.

    Suka

  9. Nyumbang komen nih, saya pernah baca buku tentang persepsi 7 langit dan tujuh lapis bumi. kalo ngga salah judulnya TERPESONA Di SIDRATUL MUNTAHA tulisan Ir. Agus Mustofa Jebolan Teknik Nuklir UGM. kurang lebih begini, atau kalo salah beli aja bukunya heee..

    Yang dimaksud 7 lapis langit dan bumi dalam buku tersebut adalah 7 jenis alam seperti kita ketahui kita hidup di dimensi 3 atau langit pertama ( 3 dimensi ) dimana di situ ada materi sprti yang kita lihat punya panjang, lebar dan tinggi.

    Langit kedua adalah alam dengan dimensi keempat atau lebih tinggi dari dimensi manusia. di situ dihuni oleh bangsa jin, alam tersebut masih menyatu dengan dimensi kita, artinya bangsa manusia dan bangsa jin, hidup berdampingan tetapi laion alam.
    di buku tersebut dianalogikan misal dimensi manusia seperti bayangan di tembok (2 dimensi ) maka bangsa jin adalah alam 3 dimensi disekitarnya. Jin bisa melihat alam bayangan tersebut tetapi alam bayangan tidak dapat melihat alam 3 dimensi. Ini berhubungan kalo jin bisa melihat manusia. Dialam ini juga dikatakan kalo anda bisa melihat tidak seperti alam bayangan yang hanya dua dimensi tsb. Dalam alam misal kita dapat melihat kota di plaestine dan jakarta dalam satu pandangan yang detail.

    Langit ke 3,4,5,6 adalah alam barzah, dimana ruh2 berkumpul disana. Contoh Rassullah ketika Miraj ke langit ketujuh bertemu dengan Nadi Musa A.s, Nabi Adam A.s dan lainnya diantara langit 3, 4,5,6. Alam ini bisa mengobservasi kehidupan kita atau langit pertama tetapi mereka terhalang oleh dinding Barzah. Seperti orang melihat dagangan dari etalase toko.

    Langit ketujuh adalah alam malaikat, dan disana berdampingan dengan SIDRATUL MUNTAHA. Waktu Rasullah telah sampai kesana, pengetahuan beliau tidak meliputi SIDRATUL MUNTAHA, karena memang itu masih rahasia Allah. Dan dilangit ketujuh Rasullah telah melihat Neraka dan Surga.

    Jadi ketujuh langit tersebut mempunya bumi ( atau mungkin tempat memandang) jadi lengkap penjelasan tentang “Tujuh langit” dan “tujuh Bumi”. Sebenarnya semuanya berada dalam alam semesta ini, bahkan langit yang paling dekat dengan langit pertama adalah adalah langit ketujuh.

    Lalu kenapa Rasullah bisa ke Langit ke tujuh dengan jasadnya sebagai mahluk materi. Hal ini karena proses Annihilasi atau proses perubahan wujud dari alam materi ke alam non materi dengan mempertemukan dengan anti materi. Proses ini dilakukan Oleh Malaikat Jibril yang sudah pasti Ia adalah mahluk cahaya.
    Mahluk dari langit ketujuh bisa menjelajah ke semua langit dibawahnya..

    kurang lebih begitu menurut buku tersebut.

    Wassalam, Otoi Suotoi Sueb.

    @
    Salam Mas Otoi… eh.. saya kok nggak bisa tuh masuk ke site sampeyan….
    Tulisan Ir. Agus Mustofa secara utuh belum saya baca, meskipun serpihannya sebagian sudah sempat saya baca. Uraian yang menarik tapi saya tidak berani mengomentari lebih jauh. Karena tidak banyak mengetahui. Dalam pembahasan di blog ini, saya mencoba mendedikasikannya sebanyak-banyaknya pada Al Qur’an dan sedikit mungkin hadis yang terkait. Saya juga tidak berani menuliskan jika rujukan di Al Qur’an tidak ada (atau saya belum dapat menemukannya). Misal, langit 3,4,5, 6 adalah alam barzah. Proses Nabi ke Sidratul Muntaha adalah proses annihilisasi juga tak ada (baca belum berhasil sy temukan) dalam Al Qur’an, jadi saya tidak berani mengutip untuk blog ini. Iya kalau benar, kalau ternyata tidak.
    Salam, agor.

    Suka

  10. Mas Agor Rujukannya hadist dan Al quran nya tentang alam barzah ada di bukunya tapi ngga saya sertakan karena saya ngga hafal atau takut salah (Judul Buku = TERPESONA DI SIDRATUL MUNTAHA, cukup bagus dengan latar pengetahuannya dibidang NUklir Ir. Agus M, membahas tentang proses Isra Miraj secara Fisika Quantum, Perpaduan sains dan Agama karena latar bekakang penulisan adalah anak Kyai.)

    Tentang Proses Annihilisasi menurut buku tersebut mngacu kepada sifat cahaya atau materi Malaikat Jibril atau buraq sebagai mahluk cahaya, dikaitkan dengan persmaan Einstein E=MC2 atau sering disebut sbg proses annihilisasi, agar sesuatu bisa bergerak secepat cahaya. Disini diterangkan kalau materi mempunyai juga anti materinya. Misal (=kalo ngga salah ) 2 sinar beta saling bertabrakan akan menghasil electron (sifat materi)dan sebaiknya jika materi dibenturkan dengan anti materinya akan menjadi non materi atau cahaya(gelombang).

    Untuk mas agor saya sarankan untuk mas yang seperti haus akan sains yang dihahas secara agamais untuk membeli bukunya “TERPESONA Di SIDRATUL MUNTAHA ” dan “TERNYATA AKHIRAT ITU TIDAK KEKAL” dan “PUSARAN ENERGI KABAH ” karya Ir. Agus Mustofa. Cukup lumayan dan ada kontradiksinya terutama pada buku : TERNYATA AKHIRAT ITU TIDAK KEKAL, semua dibahas secara Fisika Kuantum.

    he..he.. ini bukan promosi tapi saya jg merasa ngga rugi beli buku2nya.

    @
    Trims berat Mas Otoi S, nanti kalau jalan-jalan ke toko buku, saya akan cari juga deh… karena memang saya senang membaca hal-hal begini. Sesuai dengan tema blog ini memang di wilayah-wilayah ini kok. Terutama pembahasan Pusaran Energi Kabah. Sepertinya judul yang begitu menantang.
    Sedang kekal atau tidak kekal, memang ragam pendefinisiannya. Namun, saya percaya segala hal yang diciptakan, semestinyalah tidak kekal. Yang paling awal dan yang paling akhir, seperti pada kalamNya, ya Allah SWT lah, seperti nama-nama pada Asma ul Husna. Kalau kita ingkari ini, ya rasanya nggak pas juga. Bukan begitu?.
    Sekali lagi, trims loh informasinya.

    Suka

  11. ivan said

    assalamualaikum…
    artikel yang menarik!

    @
    trims, kalau keliru jangan ragu luruskan ya. Jangan biarkan menjadi “bacaan” sesat.
    Trim’s mau menjenguk blog ini.

    Suka

  12. nysa said

    assalamualaikum.saya cuma ingin tahu,apakah mimpi-mimpi nabi muhammad s.a.w?

    @
    Wass. Wr. Wb.
    Mba Nysa, selain mimpi-mimpi yang dijelaskan dalam Al Qur’an yang sudah sangat terkenal seperti mimpi Nabi Yusuf, saya tidak banyak tahu mengenai mimpi-mimpi Nabi Muhammad SAW. Saya juga tidak bisa merujuk apakah mimpi yang diceritakan di sini adalah benar (shahih). Namun, sepanjang tidak bertentangan dengan mainstreamnya (Al Qur’an), kita lihat saja isinya.

    Salam, agor.

    Suka

  13. nysa said

    mengapa separuh org indon kurang mempercayai rasul ALLAH s.a.w?
    kita diwajidkan mengikut sunah nabi..tapi mengapa mereka menafikannya..?

    @
    Saya tidak bisa mengklarifikasi pernyataan ini :”Separuh orang Indonesia kurang mempercayai Rasul Allah SAW”. Mungkin contoh yang kongkrit atau yang mendasari pikiran Mba Nysa akan membantu saya melakukan klarifikasi. Separuh artinya kurang lebih 50%, sedangkan kata “sebagian” artinya “ada” tanpa perbandingan jumlah. Saya tahu ada aliran ingkar sunnah yang muncul sebagaian ummat. Saya terus terang “tidak secara serius mempelajarinya”, memahami yang ada saja sudah susah mba. Katanya aliran ingkar sunnah pernah ada di Mesir (At takfiir wal Hijrah). Juni 1983, kalau nggak salah Majelis Ulama Indonesia juga pernah mengeluarkan fatwa : ingkar sunnah adalah sesat. Jadi kalau pertanyaan ini, tidak bisa saya jawab.

    Namun, kalau pertanyaan ini ditujukan ke saya, saya akan jawab begini :
    Saya tidak menafikkan sunnah Nabi, tapi saya memang punya persoalan dengan upaya memahami sunnah nabi. Kadang hati ini timbul keraguan atas hadis-hadis yang agor pelajari. Ada ratusan ribu hadis, mana yang asli dan palsu terkadang sulit lagi dinilai (apalagi jika kita tidak pegang kitab aslinya dan hanya dari internet – karena mudah search). Hadis populer tapi palsu? jelas, kita tidak boleh ikut menyebarluaskannya. Berdosa kan?.

    Jadi, kalau hadis itu sesuai dengan Al Qur’an (pada pemahaman yang juga terbatas) maka melengkapi (menambahkan). Tapi kalau bertentangan, ya saya tinggalkan saja. Akal dan hati menjadi salah satu tolok ukurnya.

    Bisa salah?. Tentu, ini adalah proses. Namun, tak satu ayatpun mau saya tolak. Karena itu sudah dijamin oleh Allah pemeliharaannya. Jangan ragukan sedikitpun. Hadis atau sunnah yang diragukan pun, bukan sama sekali berarti ragu pada RasulNya. Tidak sama sekali. Nabi Muhammad adalah junjungan, segala suri teladan yang baik ada pada beliau. Beliaulah Al Qur’an berjalan. Hadis-hadis adalah wejangan dan perilaku beliau yang dicatatkan kembali kurang lebih 100 tahun setelah wafatnya beliau…. Allah memuji akhlak Nabi dalam Al Qur’an. Mengingkari Nabi Muhammad, jelas sama artinya dengan mengingkari Al Qur’an.

    Salam, mohon maaf bila keliru jawab.

    Suka

  14. oki said

    mlekum..
    saya oki..kbetulan saya officer dr padma press,penerbit buku2 nya Agus Mustofa..
    sudah pada punya / baca buku2nya Agus Mustofa blum ?
    udh terbit buku terbaru Agus Mustofa yg berjudul ” poligami yuuk!?” lho..
    oiya..beliau baru aja merilis buku “The Energy Vortex Of Ka’bah” yang merupakan terjemahan dari “Pusaran Energi Ka’bah” yang akan kita distribusikan ke luar negri dalam 3 bulan mendatang..
    InsyaAllah..minggu depan,kr2 pertengahan bulan april 07 udh terbit buku ” Duwammah Tokotul Ka’bah ” yg merupakan terjemahan Bahasa Arab dr Pusaran Energi Ka’bah.
    tapi sekarang di toko2 buku udh menyediakan buku Agus Mustofa yg versi bahasa inggris itu kok..
    ato,kalo anda mau pesan langsung ke kita,padma press..juga boleh..
    hub aja kantor : 031-8282871
    ato saya : 0856 4521 2879
    wassalamualaikum..
    @
    Wass. wr.wb. Trims infonya ya Mas Oki

    Suka

  15. Eko Ariyanto said

    koq tiba2 saya ingin menangis setelah baca rangkaian tulisan mas agor dan penulis lainnya di blog ini? oi betapa kerdilnya saya…….gimana ya cara memahami Al Quran?

    @
    Agor hanya berusaha memahami apa yang bisa agor pahami dari petunjukNya. Semoga Allah memberikan kekuatan pada kita untuk melaksanakannya dan memahami pada batas yang juga dikehendakinya. Agor berusaha untuk mengutip dari ayat yang dibaca untuk dipahami. Karena itu, agor mencoba mengurangi pandangan sendiri terhadap ayat yang dicoba pahami. Meski sebagai manusia kadang tumpang tindih antara memperturutkan hawa nafsu dalam memahami dan apa yang seharusnya bisa dipahami.

    Suka

  16. Aga said

    Assalamu ‘alaikum.

    Saya ingin ikutan komentar. Bukankah di Al – Quran pernah dijelaskan bahwa Allah menciptakan manusia sebagai khalifah di bumi (maaf saya lupa ayatnya). Bukankah itu berarti tidak menutup kemungkinan adanya “khalifah – khalifah” yang lain? Karena kita hanya sebagai khalifah di bumi, sedangkan alam semesta ini begitu luas. Sekian saja, jika komentar saya salah, saya minta maaf.

    Wassalamu ‘alaikum.

    @
    Wass. Wr.Wb Mas Aga
    Betul, di Al Qur’an di muka bumi. Beberapa ayat menjelaskan seperti itu, al. QS 27:62. Namun, itu tidak berarti menjelaskan adanya peluang mahluk berakal lain di sudut alam semesta yang lain. Mahluk berakal dalam pengertian punya jasad fisik dan berakal (seperti manusia atau seperti alien dalam kisah fiktif).
    QS 21. Al Anbiyaa’ 7 : Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.

    Apakah rahmatil ‘alamin akan dipahami sebagai seluruh dunia, seluruh ciptaan (all creatures) – univers – alam semesta, atau dunia, atau bangsa manusia (atau seluruh isi dunia) Kalau dipahami sebagai keseluruhan, bisa juga berpeluang bahwa manusia (sebaik-baiknya bentuk) hanya tinggal sendiri di alam semesta ini (saya sendiri cenderung pada pengertian ini). Sedangkan, banyak ulama juga dengan dalil yang sama, dan adanya mahluk melata antara langit dan bumi (da’abah) memahami sebagai ada “kemungkinan” mahluk berakal sejenis manusia lain.

    33. Al Ahzab 72. Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh

    sedangkan alam semesta ini begitu luas.
    Betul memang luas, bahkan manusia juga tidak tahu batas alam semesta ini. Kita seperti bakteri dalam tubuh manusia. Bakteri tak pernah tahu kemana tuannya pergi, apakah tuannya itu sebesar semesta (bagi bakteri – andai bisa berpikir), kita juga tak tahu. Namun, manusia (dan jin) jika punya kekuatan akan bisa menembus alam semesta (QS 55. Ar Rahmaan 33). Jadi keluasan bukanlah salah satu alat ukur yang cukup untuk merujuk bahwa masih ada mahluk seperti manusia lain.

    Kalau kita mendekati melalui statistik, maka sulit untuk disangkal pemikiran ini. Namun, konteks blog ini memang sengaja hanya berupaya merujuk pada Al Qur’an sebagai informasi pokoknya.

    Dari ayat-ayat tadi, agor menarik kesimpulan sebagai tidak ada manusia lain atau sejenisnya di alam semesta ini. Sekali lagi, ini hanya sebuah kesimpulan, ayat yang sama toh dipahami para ahli dengan sebaliknya. Tentu saja keduanya tidak bisa dibantah (karena keduanya kan tidak bisa dibuktikan, kecuali kita sudah bisa memotret seluruh isi alam semesta sampai ke seluruh bagiannya).

    TRim sudi berkunjung. Kita sama belajar, tidak ada salahnya kan berbagi pemahaman. Bukan berarti agor benar lho. Sekali lagi kita kan belajar ya…..
    Salam 🙂

    Suka

  17. Brende Keffe said

    Assalamu’alaikum,

    Kasih pendapat ya…, tentang topik yg dipermasalahkan:

    Bahwa benar Allah SWT menurunkan makhluk-makluk melata (da’abah)antara langit dan bumi, sesuai dengan QS; ASY SYURAA 29
    “Dan di antara ayat-ayat (tanda-tanda kekuasaan)-Nya ialah menciptakan langit dan bumi dan makhluk-makhluk yang melata yang Dia sebarkan pada keduanya. Dan Dia Maha Kuasa mengumpulkan semuanya apabila dikehendaki-Nya.”

    Kemudian Allah SWT juga menjelaskan kepada para hamba-Nya dalam QS; SHAAD 87 “Al Qur’an ini tidak lain hanyalah peringatan bagi semesta alam.” dan QS;AT TAKWIIR 27 “Al Qur’an itu tiada lain hanyalah peringatan bagi semesta alam” serta QS; AL ANBIYAA’ 107 “Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.”, jadi kalaupun ada makhluk yg berakal seperti manusia yg pasti juga mendapat perintah Allah SWT untuk beribadah kepada-Nya, sesuai dengan QS;ADZ DZAARIYAAT 56 “Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku.” dan QS; AL AN’AAM 130 “Hai golongan jin dan manusia, apakah belum datang kepadamu rasul-rasul dari golongan kamu sendiri, yang menyampaikan kepadamu ayat-ayat Ku dan memberi peringatan kepadamu terhadap pertemuanmu dengan hari ini? Mereka berkata: “Kami menjadi saksi atas diri kami sendiri”, kehidupan dunia telah menipu mereka, dan mereka menjadi saksi atas diri mereka sendiri, bahwa mereka adalah orang-orang yang kafir.”

    Jika memang ada makhluk berakal yg setara dengan manusia bahkan jin maka sudah seharusnya mereka beribadah kepada Allah SWT, dan untuk keperluan ibadah itulah maka Allah SWT mengutus Muhammad SAW untuk menyampaikan risalah (Al-qur’an). Tidak pernah tersebut dalam Al-Qur’an dan Hadist soheh yg menerangkan bahwa Nabi Muhammad SAW diberikan perintah untuk menyampai risalah-Nya kepada mereka. Kalaupun mereka setara dengan jin dan manusia maka mereka akan tunduk kepada Al-Qur’an dan Rasulullah Muhammad SAW, bukankah Al-Qur’an dan Rasulullah itu rahmat bagi semesta alam.

    Kalaupun ada para ulama yg berbeda pendapat, sesungguhnya yg maksum hanyalah rasullulah.

    Bila ada perbedaaan pendapat marilah kita merujuk QS: AN NISAA’ 59 “Hai orang-orang yang beriman, ta`atilah Allah dan ta`atilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Qur’an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.”, karna pendapat itu hanyalah seperti apa yg Allah Sebutkan dalam QS:YUNUS 36
    “Dan kebanyakan mereka tidak mengikuti kecuali persangkaan saja. Sesungguhnya persangkaan itu tidak sedikitpun berguna untuk mencapai kebenaran. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan.”

    Wallahualam bissawab, Wassalam.

    @
    Waalaikum salam Rekan Brende Keffe, terimakasih dilengkapi. Rasanya melengkapi artikel di atas (saya naikkan ke artikel ya). Memang ada perbedaan, namun saya “cenderung” ke arah seperti yang rekan jelaskan. Wass, agor.

    Suka

  18. aricloud said

    @ Mas Dono
    ‘Dan Dia menundukkan untukmu apa yg ada di langit dan apa yg ada di bumi semuanya, sebagai rahmat dari padaNya.Sesungguhnya pada yg demikian itu benar2 terdapat tanda2 kekuasaan Allah bagi kaum yg berfikir.’
    Al Jaatsiyah (QS 45 : 13)
    Afwan mas Dono dan mas agor, mungkin tafsiran “Wasakhorolakum” (Dan Dia menundukkan untukmu) perlu diperiksa kembali apakah kata ‘menundukkan’ pada ayat ini benar-benar berarti ‘tunduk’ dalam arti ‘dikuasai/dikuasakan/patuh’ atau hanya ‘tunduk’ dalam arti yang lain, misalnya ‘mampu diteliti’, ‘mampu di pergunakan’, ‘mampu memiliki peran’ atau pengertian lain, mengingat kalimat berikutnya : ‘Sesungguhnya pada yg demikian itu benar2 terdapat tanda2 kekuasaan Allah bagi kaum yg berfikir’.
    Saya terus terang belum terlalu paham
    Terkait ada tidaknya mahluk berakal di luar bumi, apakah ada ayat yang menyebutkan bahwa Manusia adalah satu-satunya makhluk berakal di alam semesta? bukan cuma sekedar makhluk yang diberikan kuasa oleh Allah. Karena jika manusia memang diberikan kuasa atas langit dan bumi, tidak berarti juga satu-satunya yang berakal.
    Apalagi dalam artikel mas agor ini tidak diasumsikan apakah ‘akal’ yang dimaksud antara manusia dan maklhluk lain yang didiskusikan tersebut ‘cateris paribus’.
    Sama-sama memiliki akal belum tentu sederajat tingkat keakalannya, atau tingkat kecerdasannya.
    Bagaimana dengan ayat :
    ”Dan apabila perkataan telah jatuh atas mereka, Kami keluarkan sejenis binatang melata dari bumi yang akan mengatakan kepada mereka, bahwa sesungguhnya manusia dahulu tidak yakin kepada ayat-ayat Kami.” (An Naml : 82)
    Pada beberapa hadits juga disebutkan bahwa binatang melata yang akan muncul sebagai tanda akan kiamat ini mampu berdialog dengan manusia.
    Jika ada makhluk yang mampu berdialog dengan manusia apakah bukan berarti makhluk tersebut juga memiliki ‘akal’?
    Ini baru makhluk melata yang berasal dari bumi, belum lagi makhluk melata yang tersebar antara langit dan bumi seperti pada ayat 29 QS As Syuura.

    @
    sakhara saya pahami tunduk dan patuh. Karena tidak ada penjelasan berarti dikuasai dan patuh dalam arti sempit. Maka saya pahami (dan dalam ayat-ayat dengan kata ini) adalah taat, mengikuti perintah, melaksanakan, mengikuti aturan. Aturanpun saya pahami dalam arti seluas-luasnya. Penjelasannya apa?. Begini. Yang dimaksud seluas-luasnya adalah kata itu merujuk pada sifat universal. Misalnya kata melihat. Melihat itu adalah cahaya masuk ke retina mata kemudian diolah menjadi informasi. Informasi ini (dalam bentuk sinyal-sinyal listrik) diproses oleh otak dan dijadikan “gambaran”. Gambaran ini kemudia dilihat dan karenanya kita disebut bisa melihat. Orang buta (matanya), akan melihat dengan caranya sendiri. Kelelawar akan melihat dengan memancarkan gelombang yang “menembak” benda di depannya. Ular banyak melihat dengan menangkap getaran sekitarnya, begitu juga semut “melihat” dengan kapasitasnya. Elektron dan proton juga tunduk (pada sunatullah). Tunduk pada perintah Allah.

    Lakum… bagimu… ditundukkannya langit dan bumi bagi manusia. Kita naik pesawat terbang, maka angin dan atmosfir tunduk pada perintah Allah sehingga kita bisa memanfaatkan. Mas Aricloud merujuk pada pemahaman ini. Ini, saya kira hanya salah satu. Artinya bermakna seperti yang Mas sebutkan. Tunduk, karena itu manusia bisa memanfaatkan dengan sebaik-baiknya (atau seburuk-buruknya).

    All of all, semua yang Mas Ari sebutkan itu adalah benar. Dan, kalau boleh (bersetuju) semuanya punya arti tunduk/patuh. Patuhnya orang berakal dan beriman serta beramal shaleh, tentu juga tunduk pada kalamNya.

    Suka

  19. haniifa said

    As Salammu ‘Alaikum Wa Rahmatullahi Wa Barakatuh.
    Mahluq di luar kita ? (Insya Allah ADA).
    Menurut para ahli astronomi, di jagad raya ini terdapat :
    Dalam satu galaksi kira-kira ada 250 milyard bintang.
    Dalam jagad raya kira-kira adaa 300 milard galaksi.
    Matahari adalah bintang terdekat.
    Jadi total bintang kira-kira = 250 milyard x 300 milyard = 75000 milard-milyard
    Seandainya dalam 1 milard bintang terdapat 1 bintang yang mempunyai susunan tatasurya seperti kita, mempunyai air, berawan, panas cahayanya, dll maka jumlahnya tinggal (75000 milyar-milard)/1 milyard = 75000 milyard. Selanjutnya jika dalam setiap 1 milard bintang yang sama tadi ada 1 bintang yang mempunyai kehidupan (air ada kehidupan) maka jumlahnya = 75000 milyard / 1 milyard = 75000 bintang. Sekarang seandainya setiap 1000 bintang ada manusia seperti kita maka jumlah planet bumi yang mirip kita 75000 / 1000 = 75 (bintang dengan lengkap seperti kita).
    Lihat dalam komentar penciptaan mahluk hidup.
    Jika benar datangnya dari Allah, kalau salah saya mohon maaf. Amin

    @
    Kalau dari postingan tema, saya berpendapat ada. Tapi dalam level kecerdasan yang disebut manusia, saya berpendapat tidak. Mengapa?, karena alam semesta itu diukur dari ayat-ayat Allah selalu merujuk pada bumi, termasuk masa kehancurannya juga dicirikan dengan perilaku manusia juga (hadis tentang ini malah banyak).
    Wallahu alam.

    Suka

    • Andy karim Tuhepaly said

      Dari semua pendapat tersebut diatas menurut saya Adalah Benar,tidak ada yang salah karena itu Menurut Logika Manusia, dan hanya sampai di situlah kemampuan kita untuk berpikir.
      Lain halnya dengan Allah, Kita tidak bisa samakan logika kita dengan logika Allah. kita hanya mampu menyatakan Subhannallah saat terkisima melihat keindahaan di galaxi bima sakti.
      kalau yang dipermasalahkan adalah Mahluk diluar sana, menurut saya Pasti Ada, tapi bentuknya berbeda dengan model manusia di bumi. kalau manusia dibumi diciptakan dari Tanah,Air,Angin dan api, karena Allah maha tahu tentang Kebutuhan kita dan untuk itu kita cocok hidup di bumi,yang nota benenya luas bumi kita ibarat sebutir pasir di lapangan yang besar.
      Demikian pula halnya dengan mahluk hidup di luar kita, pasti Allah sesuaikan dengan kondisi di lingkungan planet tertentu .kalau bumi yang demikian kecilnya saja ada manfaat, bagaimana dengan planet planet yang bergentayangan di atas sana, dan yang jelas tidak sia sia Alalh menciptakan, kalau bukan untuk tujuan tententu yang hanya Allah sajalah yang tahu.
      Kalau dikatakan alam semesta itu diukur dari ayat-ayat Allah yang selalu merujuk pada bumi,menurut saya ini, harus demikian karena, sasaran yang dituju adalah manusia yang hidupnya di bumi, kalau bagi mahluk yang diluar sana pasti berbeda , cara penyajiannya karena Allah segala galanya. Coba perhatikan sejenak tentang ikan dan kehidupan di laut,burung burung di angkasa sana, hewan di hutan belantara, menurut kita mereka tidak punya acuan ayat seperti manusia, tapi mereka mampu menerjemahkan tentang perintah/kebesaran Allah. Ambillah contoh, Lalat. hampir sebagian besar menyadari bila Lalat hijau yang besar datang tidak diundang, dan selalu mondar mandir di sekitar kita, seolah memberi isyarat, bahwa ada dari keluarga dekat yang hendak kembali ke rahmat Allah. Sementara lalat yang mondar mandir tadi, adalah lalat lokal di seputar kita. Kok lucu setelah beberapa hari kemudian ada berita duka dari sebrang. Inikan lucu, lalat lokal kok kenal keluarga kita di seberang. Semua ini karena kekuasaan Allah di atas segala galnya dan DIALAH MAHA PENGATUR YANG SANGAT SANGAT SANGAT PANDAI.

      Suka

      • agorsiloku said

        Alhamdulillah, catatan komentar Mas menarik untuk disimak, sampai ke pesan mekanika kwantum melalui lalat lokal disampaikan dimana batas jarak dan waktu menjadi begitu relatifnya dalam kemahakuasaanNya.
        Betul logika kita dan ketidaktahuan kita jauh lebih banyak daripada pengetahuan yang diturunkan Allah Subhanahu wata’ala.
        Betul, bahwa kita hanya mengenali sebagian kecil dari penciptaan, termasuk alam semesta yang kita kenali ini. Allah berkuasa untuk menciptakan bukan hanya galaksi dan seluruh alam semesta ini, namun juga berkuasa untuk menciptakan sebanyak apapun alam semesta dengan bentuk dan ukuran yang berbeda-beda dengan alam semesta yang saya pahami diciptakan untuk manusia di bumi yang teramat kecil dibanding keluasan alam semesta ini.
        Kemahakuasaannya adalah menciptakan seluruh hukum-hukum fisika dan bukan hukum fisika yang kita kenali di alam semesta ini. Dengan kata lain, ketika kita membahas kemahakuasaanNya, bukan kita berbicara dalam seluruh ketidaktahuan kita bahwa yang tidak mungkin dan kita tidak kenali, tidak dibatasi oleh pengetahuan fisika,atau teori-teori kwantum. Tidak dibatasi oleh betapa luasnya alam semesta ini dengan milyaran galaksi di dalamnya. Termasuk mendefinisikan dan menguraikannya, Dalam ketidaktahuan, maka yang kita uraikan, menjadi batas ketidaktahuan.
        Kembali ke topik, adakah mahluk berakal lain di alam semesta kita, di luar bumi. Petunjuk yang saya baru pahami dari Al Qur’an adalah tidak ada jika berakal yang dimaksud seperti kita. Tapi kalau pertanyaannya adakah mahluk lain berjasad fisik seperti mahluk hidup di bumi ini, sepertinya masih bisa ditafsirkan ada, daabah disebarkan di antara langit dan bumi… wallahu’alam.

        Suka

      • Anonim said

        Subhanallah sayapun juga senang klik tentang galaksi dan berzuozon bahwa disana juga ada hamba-hamba Allah dan tentunya juga ada malaikat-malaikat yang ditugasi. Anda tentunya berandai-andai di bintang-bintang yang jumlahnya bilyun itu insya Allah juga ada makhluk-makhluk yang diciptakan dari cahaya dan hidup disitu. Di bumi saja sudah ada jutaan type makhluk Allah yang semuanya bertasbih, sebagaimana di Arasy Allah terdapat malaikat pada mengitari untuk mertasbih. Sangatlah sia-sia kalau di milyar bintang tidak ada planet-planet seperti bumi dan kehidupannya. Allahu-aklam

        Suka

  20. Fahruddin said

    Assalaaamu’alaikum wr. wb.

    Dari berbagai sumber yang saya fahami,Al Quran sangat terstruktur,terutama pola 19 yg ditemukan oleh DR.Rashid Khalid Unlock code ini th 1974, dr mesir,antar huruf,kata,dan posisi ayat sangat diperhitungkan Allah, sesuai dengan firmannya QS 72:28 . (ingat 7+2+2+8 = 19) Allah Maha Menghitung segala sesuatu. Belom lagi fenomena pertukaran Bismillah di QS 9 dan QS 27, berjarak 19 surat, dll byk berkaitan 19. Kemudian Ilmuwan mesir sudah membuktikan ketepatan Konstanta C = kecepatan cahaya , dari Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepada-Nya
    dalam satu hari yang kadarnya seribu tahun menurut perhitunganmu.”(32:5).Jadi kita hendaknya berpikir dengan kemursyidan dalam mempelajari ilmu alquran, jgn hanya dari filsafat(pemikiran akal) tanpa pembuktian science. Karena buku science terlengkap ada di Al Quran itu sendiri.
    Untuk makhluk melata, bahkan saya berpikir itu adalah kreasi manusia itu sendiri , yg bisa bercakap2 dan melata(menyelimuti) seluruh bumi itu = jaringan komputer raksasa / internet / www.
    Dalam gemetrical nilai www = 666 ( Angka yg jg identik dengan Al Quran itu sendiri ), yg diselewengkan iblis dalam ajaran2 yahudi dan nasrani supaya tidak mau menyentuh yg berbau 666. tp Allah punya backup security code nya yaitu 19 .. Belom lagi keistimewaan surat 57 (Al Hadiid) nilai gematrial nya jg 57. sesuai dengan letak ferrum di table periodisasi Kimia. jg jumlah elektron 26, sesuai dengan Hadiid(26) tanpa Al(31), coba kunjungi internet/www. sudah banyak ilmuwan2 menemukan kedahsyatan Al.Quran dari berbagai bidang ilmu.

    Waalaikum Salaam. wr. wb.

    @
    Wass.wr.wb..
    Trims Mas… memang yang Mas sampaikan betul adanya, banyak sumber itu, banyak saya kutip di blog ini termasuk semua yang telah mas sebutkan.
    😀

    Suka

  21. sikabayan said

    euh… tujuh langit… berapah lapis per langitnyah yah?…
    tapinyah kalau melihat awal penciptaan semua harus sujud… memang tidak ada yang berakal seperti manusia, sejauh tujuh langit dan satu bumi teh…

    @
    bersujud … taat…. dengan suka atau terpaksa langit diperintahkan oleh Sang Maha Pencipta…. Tidak hanya di awal, namun sampai seterusnya sampai dinyatakan selesai.

    Suka

  22. Farita said

    Assm buat mas Agor dan semua yang telah menulis di kolom ini
    saya memang baru membuka situs ini.subhanAlloh.saya salut dengan semua pendapat dan argument yang muncul..semua berbobot.
    namun sedikit kalau boleh saya menyimpulkan ……sesungguhnya ilmu Allah itu sangatlah luas…..dan hanya orang2 yang dikehendaki Alloh bisa mengetahuinya.tapi subhanAlloh itupun sangat sedikit…….hal terbaik yang kita lakukan adalah tetap kembali kepada NYA dengan bersujud dan senantiasa bersyukur bahwa kita terlahir sebagi makhluk berakal dan terutama……..Muslim…Alquran adalah sarana utama kita untuk mengenal kebesaran Alloh yang akan tetap terjaga kemurniannya sampai akhir zaman……..namun mari kita hati2 dengan hadist……dengan tetap berpegang kepada perawi yang shahih……..apapun yang ada didunia ini mari kita jadikan itu sebagai saran mendekatkan diri pada Nya dan jalan untuk mendapatkan Cinta dan Rahmatnya Alloh…..semoga kita tergolong kepada golongan Hamba yang di rahmati dunia dan akhirat..Amiin……..

    @
    Wss. Jangan tanya ilmuNya, rahmatNya yang menetes di dunia inipun, bukankah hanya sepersekian dari rahmatNya yang telah ditunjukkan, tak cukup pabrik tinta dan lembaran daun untuk menuliskan….

    Suka

  23. Pembahasan serupa pernah saya upload di
    Febdian: Fisika adalah Sunatullah.
    Pembahasan lain seperti kecepatan cahaya, kecepatan terbang
    Nabi Sulaiman dan kecepatan terbang malaikat saya ulas berdasarkan petunjuk
    ayat-ayat Al Qur’andi Sanggar
    Mewah
    .
    Al Qur’an adalah satu-satunya kitab yang eksak!
    Elfarid
    (Penjaga Sanggar Mewah)

    http://elfarid.multiply.com/
     

    @
    Terimakasih mau berkunjung 😀
    Tulisan Mas di Febian.net sudah pernah saya baca kok. Menarik. Beberapa artikel serupa memang saya juga kutip dari ragam sumber meski belum memenuhi kehausan yang ada. Khususnya pemahaman mengenai taychon.

    Suka

  24. […] ummat bernama manusia itu hidup sendiri di alam semesta nan luas ini? Al Qur’an tidak banyak menegaskan bahwa mahluk seperti manusia itu ada selain di bumi yang kita tinggali ini. Namun, Muhammad Isa Dawud dalam bukunya yang panjang lebar menjelaskan bahwa mahluk sejenis […]

    Suka

  25. ya ane orang baru masuk islam ne, jadinya ngung bingung juga ttg adanya mahluk sejenis manusia, di luar bumi. tapi klo mahluk selain manusia sih, ya ada kaya-nya siiiih.

    @
    Pertanyaan tentang adakah mahluk berakal di luar bumi, di galaksi lain… bukan karena seseorang itu islam atau bukan kok 😀 , itu ngkali… sudah sifat dasar bertanya manusia untuk ingin tahu dia dari mana berasal, mengapa ada, adakah temannya di sana…, dan akan kemana… 😀

    Suka

  26. yudhisidji said

    @agor…lama ndak muncul ?
    Apa yang saya rasakan adalah dabbah bukan hanya binatang melata saja. mari kita cermati surat 24 ayat 45
    “dan Allah telah menciptakan semua jenis hewan dari air, Maka sebagian dari hewan itu ada yang berjalan di atas perutnya dan sebagian berjalan dengan dua kaki sedang sebagian (yang lain) berjalan dengan empat kaki. Allah menciptakan apa yang dikehendaki-Nya, Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu”
    ayat diatas menjelaskan bahwa dabbah ada yg berjalan dengan perut (melata), dgn 2 kaki dan ada yg dgn 4 kaki. tentu saja bagaimana mungkin kita memaksakan pendapat bahwa secara skalatis bila dilihat dari bulan semua makhluk melata..??

    Lalu apakah manusia juga termasuk dabbah ??

    mari kita cermati Surat 8 ayat 22
    “Sesungguhnya dabbah yang seburuk-buruknya pada sisi Allah ialah; orang-orang yang pekak dan tuli yang tidak mengerti apa-apapun”.
    juga dalam surat 8 ayat 55 :
    “Sesungguhnya dabbah yang paling buruk di sisi Allah ialah orang-orang yang kafir, karena mereka itu tidak beriman”.

    (dawwab sbg jamak atas dabbah saya tulis apa adanya)

    ini sangat penting untuk membuka pemahaman benarkah ada makhluk cerdas di luar planet bumi ini.

    Suka

  27. yudhisidji said

    dengan mencermati :
    1. surat 24 ayat 45 : dabbah bukan binatang melata saja
    2. surat 8 ayat 22 : manusia adalah dabbah
    3. surat 8 ayat 55 : manusia adalah dabbah

    selanjutnya sebagai bahan pemikiran saya menyodorkan surat 22 ayat 18 :
    “Tidakkah engkau perhatikan, bahwa Allah, bersujud bagi-Nya orang-orang di samawat dan orang-orang di Bumi, dan Matahari, dan Bulan-Bulan dan Bintang-Bintang dan Gunung-gunung dan pohon-pohon dan semua makhluk berjiwa dan kebanyakan dari manusia. Dan kebanyakan logis atasnya siksa. Dan siapa yang Allah hinakan maka tiada baginya pemulia, sesungguhnya Allah itu melakukan apa yang Dia kehendaki “.

    sengaja saya menulis samawat apa adanya lebih dulu.
    saya berharap kita merenungkan bunyi ayat di atas terutama
    “man fissamawati wa manfil ardhi”
    kira2 apa maksud Allah dengan mengatakan di samawat ada “man” begitu pula ada “man” di ardhi.
    sedangkan kalimat selanjutnya dalam ayat itu pula
    “was syams wal qomar” (tidak di dahului “man”)
    mari kita renungkan….

    Suka

  28. yudhisidji said

    satu hal lagi yang sangat penting untuk kita renungkan bersama.
    Allah menciptakan Bintang dan Dia menyebutnya Najm
    Allah menciptakan Matahari dan Dia menyebutnya Syams
    Allah menciptakan Bumi dan Dia menyebutnya Ardhi
    Allah menciptakan satelit/bulan dan Dia menyebutnya Qomar

    pertanyaanya ……

    Apakah di Alquran menyinggung istilah PLANET ???

    kalau Dia menyinggung (karena Dia juga yg mencipta) apa istilah Allah ttg PLANET dalam Alquran ???

    Suka

  29. Abudaniel said

    Assalmu’alaikum,
    @ Mas Yudhisiji,
    Sebelum mencari jawaban pertanyaan ini, maka hendaklah kita dudukkan dulu “apa” yang jadi pertanyaan.

    PLANET……………………………………….?
    Benda apa ini, apa difinisi/kreteria suatu benda angkasa supaya bisa masuk kedalam kelompok “planet”?.
    Karena Pluto saja sekarang nasibnya sudah apes 😦 , karena dikeluarkan dari kelompok Planet.
    Benda apakah dia?.

    Wassalam,

    Suka

  30. Abudaniel said

    Assalamu’alaikum,
    @ Mas Yudhisiji,

    Mungkin yang dimaksud dengan planet adalah Al-Kawakib – “bintang” yang mengelilingi. Bukan al-Najm – bintang yang bercahaya menembus. Apa iya……?.

    Wallahua’lam bishshowab.
    Wassalam,

    Suka

  31. yudhisidji said

    @abudaniel…
    anda benar tentang “berita pluto”
    tapi kita juga tidak boleh menutup tentang keberadaan mars,yupiter,saturnus,uranus dan neptunus, dll. terutama mars yg skrg para ahli sdg eksplor ke sana. saya hanya risau walaupun yakin pasti Allah punya istilah di alquran. apakah itu al kawakib…. coba saya buka2 besar dulu yach…

    trus gimana pendapat @abudaniel ttg dabbah yang saya paparkan diatas…??
    terima kasih

    Suka

  32. aburahat said

    @Yudhisidji
    Harus kita ingat bahwa semua ciptaan Allah bertasbih pd Allah dgn cara mereka sendiri apakah itu makhluk berjiwa atau tdk.
    Firman Allah dlm Surah Al-Isaraa’:44. Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah. Dan tak ada suatupun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun.
    Jd semua tanpa kecuali. Jd “MAN” berarti apa saja dan bukan hanya utk makhluk berjiwa. Wasalam

    Suka

  33. yudhisidji said

    @aburahat..
    saya sepakata dengan anda bahwa semua ciptaanDia bersujud/menyembah dengan cara mereka masing2, termasuk rotasi dan revolusi bumi yang konstan juga mungkin. dan beberapa banyak kita tidak tahu pola sujud mereka itu juga ada benarnya.
    saya hanya merasa (coba anda cermati lagi 22/18) ada yang harus kita pikirkan dengan serius. dan ini bagi saya bisa jadi merupakan entry point menjawab topik posting ini “benarkah ada makhluk cerdas lain selain di bumi”.

    @aburahat…
    saya ingin tahu pendapat anda juga tentang pengertian dabbah….
    salam terima kasih.

    Suka

  34. aburahat said

    @Yudhisidji
    Saya sependapat dg mas bahwa yg dimaksud DABBAH adalah makhluk yg ber-JIWA. Krn mas menanyakan bgm pendapat saya mengenai DABBAH, maka menurut ppendpt saya ada hal2 yg mas ingin teliti. Maka sblmnya saya ingin menjelaskan pendapat saya agar kita sama2 mengadakan penilitian. Dan utk ini saya akan mengatakan prinsip saya dlm meneliti soal2 agama. Kita sebagai manusia berakal dan diperintahkan Allah utk berpikir. Oleh karn itu klu kita berpikir/meneliti sbg orang Islam dan ada hubungan dgn agama maka kita meneliti dgn methode DEDUKTIF ke INDUKTIF. Secara deduktif Allah katakan DABBAH itu ada. Pertanyaan kita dimana aja dabbah tsb hidup. Apakah di bumi saja atau juga diplanit lain.
    Pertanyaan kedua adalah bgm syarat supaya makhluk berjiwa itu bisa hidup. Inipun sdh Allah firmankan dan
    Pertanyaan ketiga adalah untuk apa dan utk siapa DABBAH itu. dan ini jg sdh ada Firman Allah walaupun mungkin samar2 (tp bagi saya jelas). Jadi dgn dasar ketiga pertanyaan tsb. tinggal kita arahkan kemana penilitian kita.
    Dengan pertanyaan2 ini menurut saya kita bisa meneliti mau diapakan DABBAH tsb. Wasalam

    Suka

  35. yudhisidji said

    @aburahat yang mencerahkan saya..
    terima kasih inputnya. sementara saya berpegang pada alquran dalam mendefinisikan dabbah. kalau selama ini dabbah banyak diartikan binatang melata, maka merupakan kemajuan bila kita mendefinisikan sebagai makhluk berjiwa. dalam perkembangan selanjutnya seperti saya kutip 2 ayat yaitu 8/22 dan 8/55 manusia adalah bagian dari dabbah juga. sementara yang saya tangkap dari komentar anda dabbah baru sebatas makhluk berjiwa saja.

    Suka

  36. haniifa said

    @mas Yudhisidji
    Diskusi binatang melata… saya jadi ingat (QS 24:45) dalam
    postingan saya yang tertunda . Insya Allah, dilain kesempatan akan saya tulis kelanjutannya… 😉

    Suka

  37. agorsiloku said

    Ass.wr.wb….
    Saya terkesima membaca begitu banyaknya komentar yang bernas dan mencerahkan. Rasanya saya harus terima bahwa mahluk melata (dilihat dari bulan 😀 ) semuanya melata, termasuk daabah…

    Dalam hal perkara, apakah manusia satu-satunya mahluk berakal di alam semesta nan luas terbentang ini?. Dari beberapa komentar (khususnya dari Mas Dono di awal postingan) dan pandangan sendiri dalam memahami “dunia”, saya cenderung berpendapat bahwa manusia adalah satu-satunya mahluk berakal di alam semesta ini (di luar jin dan malaikat atau mahluk lainnya yang — kalau ada — tidak disebutkan dalam AQ). Alasan pokoknya adalah pemahaman logis dari penjelasan hadis (terutama) bahwa ciri-ciri kehancuran alam semesta sangat banyak dikaitkan dengan “kehancuran” tatanan moral manusia. Hal kedua (dan utama) manusia sebagai khalifah di muka bumi. Uraian tentang hal ini menjelaskan bahwa manusia adalah titik sentral bagi alam semesta yang nyaris tanpa batas yang bisa dipahami ilmu pengetahuan (sampai saat ini).

    Seluas-luasnya alam semesta, toh kita tidak bisa menyatakan bahwa Allah SWT hanya menciptakan satu-satunya alam semesta fisis yang kita tinggali ini sebagai satu-satunya univers. Jadi, bukan tidak mungkin (secara logika) banyak alam semesta lain yang diciptakan, lengkap dengan seluruh tatanan hukum alamnya masing-masing.

    (maaf baru sempat ke koneksi lagi….)

    Suka

  38. haniifa said

    Makanya… nyari koneksian jangan sampai “kebul”an…eh… berasap 😀

    Suka

  39. aburahat said

    @Mas Agor
    Sependapat, dan saya perlu tambahkan firman Allah di Surah As-shaaffaat ayat 6 berbunyi :
    Sesungguhnya Kami telah menghias langit yang terdekat dengan hiasan, yaitu bintang-bintang,
    Jd bintang adalah hiasan utk bumi. Wasalam

    Suka

  40. yudhisidji said

    @haniifa..
    saya tunggu analisa surat 24 ayat 45 dari anda.
    @agor..
    Rasanya saya harus terima bahwa mahluk melata (dilihat dari bulan ) semuanya melata, termasuk daabah…
    yang ini maksudnya apa, mohon penjelasan….

    Seluas-luasnya alam semesta, toh kita tidak bisa menyatakan bahwa Allah SWT hanya menciptakan satu-satunya alam semesta fisis yang kita tinggali ini sebagai satu-satunya univers. Jadi, bukan tidak mungkin (secara logika) banyak alam semesta lain yang diciptakan, lengkap dengan seluruh tatanan hukum alamnya masing-masing
    kalau yang ini landasan ayatnya kalau boleh saya dikasih tahu….terima kasih

    @aburahat…
    anda belum memberi komentar tentang 8/22 dan 8/55 siapa yang dimaksud dabbah dabbah di ayat itu ???
    terima kasih

    Suka

  41. yudhisidji said

    @ agor..
    dalam posting yang lain (saya lupa dimana) @ agor menulis dan punya kecenderungan bahwa sesuatu hal bila Allah mengatakan “itu urusan Tuhanku” maka bagi kita itu cukup (misal ttg ruh)
    melihat komentar anda Juni 15, 2008 pada 12:10 am
    bahwa ciri2 kehancuran semesta berkaitan dengan tatanan moral manusia, saya jadi teringat (misal surat 7 ayat 187). disitu Muhammad disuruh Allah mengatakan “ilmunya hanya pada Allah” bila umatnya menanyakan tentang saah/kehancuran semesta.
    mohon penjelasan dan terima kasih…

    Suka

  42. aburahat said

    @Yudhisidji
    Saya rasa pendpt saya mengenai DABBAH sdh saya jelaskan. Tp agar lbh jelas saya akan jelaskan lagi: DABBAH menurut saya adalah MAKHLUK berjiwa apakah merupakan VIRUS apakah yg ber CEL SATU sampai MAKHLUK termulia yakni Manusia. Pd Surah AL-Anfaal ayat 22 dan 55 Allah menjelaskan bahwa seburuk buruknya manusia adalah mereka yg tdk mengerti apa2 dan orang2 kafir mereka lbh buruk dr binatang. Silahkan mas melihat QS 35:60, Qs 2:71, dan msh banyak lagi ayat2 yg mengatakan mereka2 yg tdk mengimani firman Allah. Sdgkan ayat dlm Surah Al-Furgaan 44, Huud 56 dan An-Naml 82 menunjukan bahwa DABBAH adalah makhluk berjiwa. Wasalam

    Suka

  43. yudhisidji said

    @aburahat…
    bukannya surat 35 (faathir) hanya sampai ayat 45 ..????
    surat 2 ayat 71 saya kok tidak menemukan relevansi dengan pengertian pada 8:22 dan 8:55 ya….
    atau saya yang melbok mohon penjelasan lagi @ aburahat
    matur nuwun…

    Suka

  44. yudhisidji said

    @aburahat…
    Huud 56 dan An-Naml 82 menunjukan bahwa DABBAH adalah makhluk berjiwa.
    ok…bisa saya terima.
    Furgaan 44…..mana kata yang merujuk pada dabbah …???

    Suka

  45. yudhisidji said

    @aburahat…
    kalau anda sepakat bahwa dabbah adalah makhluk berjiwa termasuk manusia maka saya akan coba kutip surah 42 ayat 29 lagi :

    “Dan dari Ayat-ayat-Nya ialah penciptaan Samawat dan Bumi, serta yang DIA kembang biakkan pada keduanya (di Samawat dan Bumi) dari dabbah (makhluk berjiwa termasuk manusia) Dan DIA maha kuasa mengumpulkan apabila”.

    mari kita renungkan :
    1. Allah menciptakan samawat dan bumi
    2. Allah mengembangbiakkan dabbah (makhluk berjiwa termasuk manusia) di samawat dan di bumi

    samawat sementara saya tulis apa adanya terlebih dulu. ingat topik kita “adakah makhluk cerdas di luar bumi”
    @ aburahat…(juga yang lain maksud saya…)
    bagaimana tanggapannya…

    Suka

  46. agorsiloku said

    @ Mas Yudhisidji,
    Memang betul, saya melihat/menafsirkan/memahami seperti yang saya pahami dari banyak uraian ulama/ustad perihal kehancuran alam semesta berikut ciri-cirinya sangat erat kaitannya dengan tatanan moral (dan tentu saja) keimanan manusia kepada Sang Pencipta. Pandangan ini melahirkan konsepsi pengertian bahwa keberadaan manusia (sebagai khalifah) di muka bumi memiliki peran (pengaruh) sentral terhadap keberadaan alam semesta di masa depan.
    Sedang mengenai “ilmunya hanya pada Allah” tentang “ilmu” dan “waktunya” juga banyak dijelaskan gamblang. Di sini kita bisa membedakan antara “ilmu” dan “ilmu pengetahuan”, dan “pengetahuan”. Pengetahuan berbasiskan apa yang diamati dan dilihat dengan perangkat indera. Di sini menjadi berbeda dengan pengetahuan berbasiskan ilmu (yang memiliki persyaratan keilmuan) dan ilmu itu sendiri yang memiliki model dan tindakan ataupun hipotesis berdasarkan ilmu. Sederhananya, saya mengetahui dengan indera warna merah dan biru atau warna pelangi. Ini adalah pengetahuan saya tentang warna. Ilmu pengetahuan tentang warna adalah pengetahuan tentang warna-warna yang berdasarkan ilmu (misalnya gelombang warna merah lebih lebih panjang dari warna biru), sedangkan ilmu tentang warna berbicara pada kelas yang lebih dalam, misalnya frekuensi warna merah, jenis gelombang warna, sampai panjang dan lebar gelombang, interferensi, dan lain-lain.
    Pemahaman ini membedakan antara pengetahuan tentang “kiamat” dan pengetahuan tentang “kiamat”.
    Jelas di sini bahwa ilmunya ada pada Allah, bukan berarti kita tidak diberi tahu (pengetahuan) tentang kiamat, minimum (atau maksimum) yang kita tahu adalah ciri-ciri yang menjadi pengetahuan tentang kiamat.
    Ilmu tentang kehancuran alam semesta (baik sebab maupun waktu ataupun caranya adalah ilmu Allah) sedangkan manusia hanya mendapatkan informasi ciri-cirinya. Ciri-ciri “menjelang” hari Kiamat yagn sekarang dan sejak berabad lalu pun, sudah begitu banyak ciri-cirinya. Namun, belum sampai pada ciri-ciri khusus. (melalui hadis Nabi beberapa dijelaskan mengenai tanda-tanda menjelang hari kebangkitan). Itulah yang menjadi bekal pengetahuan manusia…. 😀
    Salam, agor

    Suka

  47. haniifa said

    @Mas Yudhisidji,
    saya tunggu analisa surat 24 ayat 45 dari anda.
    Wahhh… saya lupa neeh nyimpan di komen mana, tapi rasa-rasanya utang ana sama mba lisa sudah saya bayar 😀
    Coba dech mas Yudi bantu-bantu sayah di:

    Albert Einstein

    Suka

  48. haniifa said

    @mas Agor
    Ilmu tentang kehancuran alam semesta (baik sebab maupun waktu ataupun caranya adalah ilmu Allah) sedangkan manusia hanya mendapatkan informasi ciri-cirinya (melalui hadis Nabi). Itulah yang menjadi bekal pengetahuan manusia…

    Weleh…weleh…. Al Qur’an-nya kemana Om ??

    Nggak salah tuuuhhh !!

    @
    Astagfirullah… saya salah…
    kok buru-buru banget menulisnya, yg saya maksud ciri-cirinya adalah ciri-ciri menjelang (bukan pada saat) hari kehancuran dan dilanjutkan dengan hari kebangkitan.
    AQ tidak saya sebutkan, karena yg pada saat itu, banyak sekali diuraikan di AQ maupun hadis.
    Sedang ciri-ciri menjelang, seperti matahari terbit dari barat adalah ciri-ciri yang sudah semakin dekat, dan yang juga dekat misalnya wanita berpakaian pria… adalah tanda-tanda menjelang hari kiamat.

    Seberapa dekat dan kapan… ya … itulah ilmu Allah…
    Begitu yang dimaksud…. maaf jika menimbulkan salah pengertian… dan trims koreksinya.

    Suka

  49. haniifa said

    @mas Agor-agoran
    Kok gambarnya…eh.. cirinya… eh… walahhh pokoke aneh deeh 😛
    Jadi berubah…. kayak satria baja hitam aja 😀

    @
    duh.. 😦 terburu-buru, nggak sempet login… 😀

    Suka

  50. yudhisidji said

    sementara saya lebih “kena” bila ada yang menganalisakan suatu masalah dengan mengkorelasikan satu ayat dengan ayat yg lain, walaupun tidak menutup kemungkinan “ijtihad” dari saudara2 semua. misal tentang ciri kiamat yg diangkat bang @agor (tentu ini tidak termasuk tatanan moral yg terjadi saat nuh diutus misalnya khan..??)

    bagaimana dengan makhluk cerdasnya …???

    @
    Mas Yudhisidji, mengenai ciri-ciri waktu akan tibanya kiamat, huru-hara besar, memang lebih banyak dari bacaan. Sedang di AQ sendiri banyak menjelaskan saat (pada saat kiamat tiba), tapi sebelumnya banyak diuraikan hadis.
    Kata “ilmunya Allah”, dibedakan dengan pengetahuan, karena memang saya memahaminya berbeda. Sedangkan korelasi ayat, saya kira dari postingan dan rekan lain berada pada putaran yang sama.

    Tatanan moral, termasuk saat Nuh diutus, … !?. Tatanan moral menjadi sangat penting dikaitkan dengan ciri-ciri perilaku manusia di alam semesta dan dihancurkannya alam semesta erat terkait dengan keberadaan manusia di bumi. Pandangan ini, terus terang agak sulit buat saya dikorelasikan langsung dengan AQ apalagi mahluk cerdas selain manusia (yg saya lebih cenderung itu tidak ada).
    Mengenai daabah, cerdas atau tidak atau berjiwa atau tidak, sepertinya akan berada pada kesimpulan yg sama. Kalau tidak cerdas sih… tidak ada masalah kan, yg masalah adalah yg cerdas, seperti kita (ngakunya cerdas…).
    Namun, sampai sekarang memang ilmu pengetahuan kita belum tahu, apakah ada mahluk hidup lain selain bumi. Bahkan sekualitas bakteripun masih tanda tanya dan hanya pada posisi mungkin….

    Suka

  51. haniifa said

    @mas Ayruel… maaf saya link yach… 😀
    Komentar saya di:
    http://ayruel.minanghosting.com/2008/04/doa-agar-dikabulkan-2/

    Copy paste ajah dech :
    ———————–
    Seperti apa yang mas Ayruel tambahkan bentuk do’a bisa merupakan keinginan yang kuat !!
    Saya perhatikan mas Daeng begitu tekun mempelajari abstraksi matematika dalam Al Qur’an, … Sayang diskusi kita tertunda soal Albert Einstein… coba mas telaah teori paruh waktu (di Al Qur’an := 1 laki-laki adalah 2 bagian wanita).
    Atau…
    Dalam ilmu sejarah… coba mas telaah kegagalan Hitler dalam penyerangan ke Rusia… Ingat tangan kanan Hitler adalah seorang Jendral yang sangat jenius … (inital “G”)
    Selamat mengukap… 😀

    Suka

  52. haniifa said

    @mas Yudhisidji
    Gimana mas, bisa mereposisi mas Daeng Fattah ??

    Suka

  53. truthseeker said

    @yudhisidji
    Thx sdh mengangkat topik yg sdh tidur 6 bulan.. 🙂

    @all
    Saya ingin ikut berkomentar. Setelah membaca semua tulisan sy mencoba mengekstraknya. Ekstraknya adalah dr 3 penulis: Agor, Yudhisidji dan Abudaniel (koq malah ngilang mas daniel?).

    1. Kelihatannya semua sdh setuju bhw ada makhluk hidup lain selain di bumi (tersirat dr ayat AQ).
    2. Kita beum setuju bhw ada/tdk ada makhluk berakal (manusia) selain di bumi.
    3. Dabbah hrs terjelaskan.
    4. mas Abudaniel membuat pertanyaan yg menggelitik bhw apakah AQ hrs taat kpd terminologi science (cthnya: planet). Dr sini sy bs setuju dg mas daniel bhw manusia msh bs berubah2, dan mas Daniel menawarkan al kawakib sbg pengganti “planet”, bayangkan saja AQ hadir di Arab 1400 thn lalu hrs berbicara dg bhs pd saat itu dan jg bhs saat ini dan akan datang.

    1. Saya setuju bhw ada makhluk hidup lain di luar bumi (krn AQ ,mensiratkan itu dan jg tdk ada larangan/aqidah yg dilanggar dg mempercayainya).
    2. Saya tdk setuju ada makhluk berakal sekelas manusia di luar bumi. Saya menggunakan dalil aqli plus tafsir naqli, yaitu:
    1. Jika ada manusia lain, mk pasti Allah jg akan memperlakukan mrk spt kita. Yaitu akan ada nafsu, akal dan akan ada baik dan buruk. Dg adanya baik dan buruk mk mrk jg membutuhkan agama/nabi dll, sedangkan Nabi Muhammad jelas2 adalah Nabi bagi semesta alam dan beliau hanya berinteraksi dg Manusia, Malaikat dan Jin (tdk ada info bhw beliau jg berinteraksi dg makhluk/manusia lain diluar bumi).
    2. Jika makhluk berakal tsb berbeda dg manusia tentunya hanya akan berbeda pd ketidakadaan nafsunya (maaf sy tdk bs membayangkan ada makhluk berakal lain selain ini), dan jika dia berakal sekaligus berbeda, yg terbayang di saya adalah seorg malaikat.

    @yudhisidji
    Saya setuju dg anda bhw dabbah mmg bs dnisbahkan kpd manusia, namun kt jg bs melihat bhw kata dabbah jg mensiratkan makhluk melata yg rendah (shg dabbah hanya dinisbahkan kpd manusia yg akhlaknya rendah). jadi pd dasarnya jk tdk ada ikutan keburukan mk dabbah hanya utk hewan, namun pd saat manusia kehilangan akal dan akhlaknya mk dia bs dipanggil dabbah jg. Sbgm kt sering dengar manusia bs lbh rendah dr hewan (dabbah?).

    @Abudaniel
    Saya setuju dg mas Daniel. Kita tdk ada keharusan bhw AQ hrs sesuai dg science (apalg science yg msh berubah2). “Science hrs taat kpd AQ/Sunatullah”. Apalg hanya sekedar klasifikasi benda.

    Maaf kalau tdk tepat.

    Wassalam

    Suka

  54. yudhisidji said

    @truthseeker…
    saya tidak mengatakan quran harus mengikuti terminologi science (walaupun saya yakin k-2 nya pasti sejalan bila science sudah menjadi baku. seperti misal planet yang jelas keberadaannya, bila kita merujuk terjemah quran sampai saat ini mana bisa kita menemukan ciptaan Allah yang satu ini..?? tapi sementara itu kita tinggal dulu.

    dabbah…
    @ truthseeker mari dicermati lagi…surat 24:45

    “Allah menciptakan setiap dabbah dari Alma’i. Diantara mereka (dabbah) itu ada yang berjalan atas perutnya, dan diantara mereka ada yang berjalan atas dua kaki, dan diantara mereka ada yang berjalan atas empat kaki. Allah menciptakan yang DIA kehendaki dan sesungguhnya Allah menentukan atas tiap sesuatu”.

    ayat itu rasanya begitu jelas bahwa daabbah tidak dinisbahkan untuk manusia berakhlak rendah saja. saya merasa dengan mengkorelasikan 24:45, 8:22, 8:55 tanpa harus ada pertentangan antara ayat satu dgn yang lain maka dabbah adalah semua makhluk berjiwa termasuk manusia dalam kondisi apapun.

    @truthseeker..
    bukan abudaniel, tapi aburahat lho…

    Suka

  55. yudhisidji said

    @haniifa,,
    ok. saya sudah mampir di “daengpatah”, tapi sementara seperti @truthseeker katakan :
    “Saya setuju dg mas Daniel (harusnya aburahat). Kita tdk ada keharusan bhw AQ hrs sesuai dg science (apalagi science yg msh berubah2). “

    Suka

  56. haniifa said

    @All
    Sepertinya… memang yach, Ilmu pengetahuan manusia yang tertatih-tatih mencerna Al Qur’an.
    Masalah posting saya di:

    Albert Einstein


    Hanya sekedar… menghilangkan kesan bahwa permusuhan Non Muslim kepada Muslim tidak beralasan.

    Just itu saja 😀

    Suka

  57. truthseeker said

    @yudhisidji

    QS 45: 4
    Dan pada penciptakan kamu dan pada binatang-binatang yang melata (dabbah) yang bertebaran (di muka bumi) terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) untuk kaum yang meyakini,

    QS 42: 29
    Di antara (ayat-ayat) tanda-tanda-Nya ialah menciptakan langit dan bumi dan makhluk-makhluk yang melata (dabbah) Yang Dia sebarkan pada keduanya. Dan Dia Maha Kuasa mengumpulkan semuanya apabila dikehendaki-Nya.

    QS 24: 45
    Dan Allah telah menciptakan semua jenis hewan (dabbah) dari air, maka sebagian dari hewan itu ada yang berjalan di atas perutnya dan sebagian berjalan dengan dua kaki sedang sebagian (yang lain) berjalan dengan empat kaki. Allah menciptakan apa yang dikehendaki-Nya, sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.

    QS 8:22
    Sesungguhnya binatang/ddawabbi (makhluk) yang seburuk-buruknya pada sisi Allah ialah; orang-orang yang pekak dan tuli[604] yang tidak mengerti apa-apapun.

    QS 8:55
    Sesungguhnya binatang/ddawabbi (makhluk) yang paling buruk di sisi Allah ialah orang-orang yang kafir, karena mereka itu tidak beriman.

    QS 11:6
    Dan tidak ada suatu binatang melata (dabbah pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezkinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam Kitab yang nyata (Lauh mahfuzh).

    Dari ayat2 AQ yg sdh disampaikan terlihat bhw secara konsisten kata dabbah hanya dinisbahkan pd hewan (melata). Sedangkan bbrp tafsir jg mengartikan bhw dabbah adalah hewan/makhluk bergerak.
    Jika kt khususkan kpd QS 11:6, mk lbh tepat jika digunakan arti “makhluk bergerak” utk kata dabbah.
    Sedangkan jika kt lihat kata dawab pd QS 8:22 & 55, mk lbh mengena jika diartikan:..sesungguhnya makhluk hidup (dawab) yg seburuk2nya disisi Allah adalah…

    Pendapat saya dabbah maupun dawab diperuntukkan kpd semua makhluk (hidup/bergerak).
    Makhluk hidup/bergerak (dawab/dabbah): ciptaan/makhluk Allah yg hidup/bergerak (sy sendiri blm tahu apakah tumbuhan masuk dlm dabbah).

    Wassalam

    Suka

  58. truthseeker said

    Abudaniel Berkata:
    Juni 13, 2008 pada 3:32 pm

    Assalmu’alaikum,
    @ Mas Yudhisiji,
    Sebelum mencari jawaban pertanyaan ini, maka hendaklah kita dudukkan dulu “apa” yang jadi pertanyaan.

    PLANET……………………………………….?
    Benda apa ini, apa difinisi/kreteria suatu benda angkasa supaya bisa masuk kedalam kelompok “planet”?.
    Karena Pluto saja sekarang nasibnya sudah apes 😦 , karena dikeluarkan dari kelompok Planet.
    Benda apakah dia?.

    Mungkin yang dimaksud dengan planet adalah Al-Kawakib – “bintang” yang mengelilingi. Bukan al-Najm – bintang yang bercahaya menembus. Apa iya……?.

    Komentar mas Daniel yg diatas yg saya kutip.
    Memang betul sy jg setuju bhw science yg baku tdk akan keluar dr Sunatullah (krn bagi sy science adalah hasil dr terungkapnya sunatullah. Sedangkan masalah terminologi lah yg sy permasalahkan. Apakah ada istilah planet dlm AQ? itu adalah mslh kepentingan. Apakah AQ mmg hrs go so detail?. Apakah AQ bicara meteor, satelit, galaxy, cluster?. Mmg AQ pasti tdk akan menafikan itu ada namun apakah AQ butuh berbicara ttg itu?. Sehingga tdk membicarakannya bukan berarti tdk mengakui existensinya.
    Btw, mas Daniel sdh kasih jawabannya.. 🙂

    Suka

  59. aburahat said

    @Yudisidji
    Thx koreksinya. shrsnya Al-Baqarah 171
    Pertanyaan mas Furgaan 44 mana rujukan ke dabbah. Sebagaimana kita sepakat bahwa DABBAH adalah makhluk berjiwa maka binatang adalah bgn dari dabbah. Ini utk merujuk ke kepertanyaan mas mengenai QS 8:22 dan QS 8:55. Saya menjelaskan mengenai Furgan 44 utk menunjukan kedudukan mereka yg buta tuli dan kafir ( QS 8:22 dan QS 8:55) Allah menyatakan mereka lbh buruk dari binatang (dan binatang adalah ssebagian dari dabbah. Dabbah meliputi semua yg berjiwa)
    Dan mengenai QS 42:29. Benar Allah menyebarkan dabbah dikeduanya. Tapi menjadi pertanyaan kita adalah langit yg mana. Allah menciptakan tujuh langit. Dan dari langit yg terdekat diturunkan hujan serta dihiasi bintang2. Klu pd langit terdekat saya bs katakan terdapat dabbah disitu. Dan jgn dibayangkan langit seperti suatu tempat yg mempunyai demensi ( 3 demensi ). Apakah itu virus, kuman, bakteri. Wasalam

    Suka

  60. yudhisidji said

    @truthseeker…
    soal @abudaniel & @aburahat malah saya yang kliru….he..he..he

    @truthseeker….
    sementara saya dalam mengutip terjemahan lebih condong kata asli saya muat apa adanya, penafsirannya yg saya masukkan dalam kurung. itu akan menghilangkan subyektifitas kita. misal seperti anda mengutip terjemahan “dabbah”. kenapa justru kata “dabbah” anda masukkan dalam kurung, padahal itu adalah teks asli ayatnya. terus terang bagi saya ini denjer. biasanya yg dikurung itu tafsir khan…???

    makanya saya lebih suka menulis untuk istilah yg masih debatebel ditulis apa adanya sesuai teks ayatnya. selanjutnya kita kumpulkan ayat2 yg memuat kata2 yang sama, maka secara tematik kita akan memperoleh makna terdekat.

    sepertinya audien lain sudah sepakat bahwa manusia masuk dalam group dabbah….atau masih ada pendapat lain.

    @ aburahat…
    “Allah menciptakan tujuh langit. Dan dari langit yg terdekat diturunkan hujan serta dihiasi bintang2”.

    Sepertinya ini bukan ayat yaa….
    selama ini saya baru menemukan bila yang berkaitan dengan penciptaan ardhi biasanya dipasangkan dengan samawat, tapi yang diturunkan hujan darinya itu kaya’nya sama’ tapi bukan samawat. walupun kaidah tt bhs nya samawat merupakan jamaknya sama’ tapi bila kita inventaris ayat2 yg mengandung kata sama’ dan samawat insya allah kita akan terheran heran

    Suka

  61. yudhisidji said

    @agor….
    terima kasih anda sudah memberi ruang yang luar biasa ini sehingga kita bisa berdiskusi dengan penuh kenyamanan.

    Suka

  62. yudhisidji said

    @aburahat….and @all

    saya coba kutip satu ayat yang ada kata “samawat” sekaligus ada kata “sama'” yg secara logika bisa mempunyai arti berbeda

    surat 31:10

    DIA ciptakan Samawat tanpa tiang seperti yang kamu lihat, dan DIA tempatkan di Bumi rawasia untuk memberi kekuatan padamu, dan DIA kembang biakkan padanya dari dabbah dan Kami turunkan air dari sama” lalu Kami tumbuhkan padanya dari setiap pasangan yang mulia.

    semantara :
    – samawat saya tulis apa adanya
    – rawasia saya tulis apa adanya
    – sama saya tulis apa adanya

    Suka

  63. agorsiloku said

    @Mas Yudhisidji and all….
    Menarik betul diskusi yang telah terjadi antar rekan ini. Pandangan Mas Abu, Mas Daniel, Mas Haniifa serta lainnya memberikan gambaran yang dengan pandangan saya terbelah. Kalau ditelusuri, sepertinya akan dapat dipahami persama bahwa daabah sebagai mahluk melata termasuk juga manusia. Boleh juga nantinya samawat juga akan dipahami langit atau planet-planet lainnya dan Ardh bukan hanya planet bumi tapi juga dalam arti lebih luas lagi.
    Pembahasan-pembahasan yang terjadi memungkinkan adanya mahluk lain di seantero jagat yang dalam petunjukNya, Allah mengabarkan daabah disebarkan di antara keduanya. Jadi kita sebaiknya tidak memastikan hanya di bahwa mahluk bergerak itu hanya ada di planet bumi saja.
    Kerucut permasalahan ini tidaklah ada persoalan. Mungkin saja. Sekali lagi mungkin saja ketika tekonologi memungkinkan manusia melewati galaksinya sendiri lalu pergi ke galaksi lain bertemu mahluk melata lain atau tanda-tanda kehidupan lain baik virus bakteri atau mahluk tingkat tinggi lainnya. Ini pun baru di taraf hipotesis. Namun, mengasumsikan bahwa ada mahluk berakal lain (alien) di luar sistem tata surya kita lalu beranak pinak dan bukan keturunan Adam, yang menjadi khalifah di alam semesta ini, saya kira ini tidak ada penjelasannya di AQ.

    Melakukan pendekatan statistik, bahwa bumi ini terlalu luas dan kita terlalu kecil sehingga seandainya saja ada 0,0000000000001% saja ada kemungkinan kehidupan dari sekitar 70sexitriliun benda angkasa, masa sih tidak ada yang sejenis manusia?. Pernyataan ini kan seandainya saja.

    Kemudian, menurut agor seeh, yang menjadi urgensinya adalah, apakah Allah memberikan indikasi mahluk fisis lain selain keturunan Adam yang diposisikan sebagai khalifah di alam semesta ini?.
    Tapi kalau mahluk bergerak, mahluk non khalifah di luar planet bumi,… sepertinya sih dijelaskan ada (ditebarkan)….. 😀

    Suka

  64. Faubell said

    @All
    Assalamu’alaikum, salam kenal semua.
    Menarik sekali diskusi yang terpapar di sini. Berbagai pandangan tercurahkan sebagai analisis terhadap ayat2 AQ dengan sudut pandang dari sisi lahiriah yang kasat mata dengan wahana sains. Sehingga pandangan akan diarahkan ke luar dari sisi tubuh jasmani kita. Mohon maaf sebelumnya, mari kita coba analisis ayat tersebut dari sisi internal dulu dalam jiwa kita. Mengingat turunnya AQ itu berbentuk kalam yang diwahyukan kepada Diri yang batiniah dari Nabi Muhammad bukan yang terbacakan oleh penglihatan Nabi Muhammad. Jadi posisi Diri yang batiniah Nabi Muhammad itu adalah sebenarnya sisi lahiriah SANG DIRI Nabi Muhammad itu sendiri, sedangkan yang diluar tubuh adalah sisi GAIB bagi sang DIRI. Coba analisis terlebih dahulu makna bumi dan langit, dabbah dsb itu dalam sisi JIWA dulu baru coba lakukan analisis terhadap sisi GAIB yang ada di jagad raya yang kasat mata. Mengingat Allah adalah yang LAHIR dan BATIN, niscaya setiap ada suatu hal dalam sisi yang LAHIR akan mengADA pula pada sisi yang BATIN. Mungkin dari statement ini teman2 akan bertanya apakah ayat2 tersebut merupakan ayat2 mutasyabihat? Pemahaman saya setiap ayat ada sisi Muhkamat dan mutasyabihatnya, jadi ada keseimbangan antara sisi LAHIR dan BATIN. Mohon maaf pemikiran ini mungkin agak aneh, jikalau tidak berkenan mohon diabaikan saja….

    Wassalam

    Suka

  65. yudhisidji said

    @ agor and @all….
    sebenarnya saya berusaha berpikir sederhana saja. bila saya yakin bahwa alam semesta ini diciptakan oleh Allah, maka beberapa hal mendasar seperti topik kita kali ini “adakah makluk cerdas di luar bumi”, akan saya coba tanyakan pada yang membuat semesta ini, yaitu lewat quran, dengan plus minus pemahaman kita ttg quran yg dasyat itu.

    ada atau tidak kita bisa menarik pandang dari sudut mana mencermati ayat2 quran. bisa dengan menganalisa ayat2 yang berkaitan dengan “dabbah”, atau ayat2 yang berkaitan dengan samawat.atau mungkin dari sisi sejarah Adam, why not…namun harus tetap mengerucut pada tema posting kita ini

    seperti yg mas agor bilang…

    “Kemudian, menurut agor seeh, yang menjadi urgensinya adalah, apakah Allah memberikan indikasi mahluk fisis lain selain keturunan Adam yang diposisikan sebagai khalifah di alam semesta ini?”.

    tentu yang mas agor maksud Adam itu kholifah di bumi khan…?
    bukan kholifah di alam semesta…..???
    kecuali abang bisa menunjukkan ayatnya….

    @agor….
    saya akan kutip 2 ayat ttg manusia pertama yg bisa juga erat kaitannya dengan tema posting

    surat 7:189

    “DIA-lah yang menciptakan kamu dari diri yang satu, dan DIA jadikan daripadanya pasangannya, agar dia tinggal bersamanya. Maka tatkala dia (pasangan itu) menutupinya (nafsin wahidatin), hamilah dia (diri yang satu itu) dengan kandungan ringan, berlalulah dia dengannya. Maka ketika telah memberat (kandungannya), keduanya menyeru Allah Tuhan mereka:”Sekiranya Engaku berikan kami anak yang sholeh, tentulah kami termasuk orang-orang yang bersyukur (menghargai)”.

    surat 7:189

    “Maka ketika diberikan keduanya anak yang sholeh, dia jadikan untuk-NYA serikat dengan anak yang diberikannya itu. Maha Tinggi Allah tentang apa yang mereka serikatkan”.

    analisa :

    1. manusia pertama diciptakan dari diri yang satu (cermati : bunyi ayatnya “min nafsin wahidatin”, yg secara tata bahasa @agor pasti lebih tahu ini male or female)

    2. kemudian diciptakan pasangannya (cermati : bunyi ayatnya “..minha zaujahaa:, yg secara tata bahasa @agor juga lebih tahu

    3. setelah itu pasangan yang diciptakan setelah manusia pertama “menutupi” (kita tahu maksudnya khan..) manusia pertama. lalu hamilah dia.

    4. mereka berdua (manusia pertama dan pasangannya) memohon pada Allah agar dikaruniai anak sholeh.

    5. Setelah mereka dikaruniai anak sholeh mereka musyrik .

    @agor and @all…
    apakah Adam sebagai manusia pertama mempunyai sejarah secara kronologis seperti yg dipaparkan pada kedua ayat tersebut ??
    apakah Adam musyrik..??
    sekali lagi… bagi saya sejarah manusia pertama yang diciptakan Allah bisa pula sbg entry menganalisa topik posting

    Suka

  66. yudhisidji said

    @faubell…
    menurut anda dari “sisi jiwa” tentunya……
    apa makna bumi, langit, dabbah, dll dalam topik kita ini

    Suka

  67. Haniifa said

    @mas-mas Calon Ayah…
    Manusia tadinya mahluq melata… !! Yach. iya lah… 😀
    Sewaktu kita-kita berenang (baca: Spermatozoa) menuju tempat yang nyaman (baca: Ovarium)… kelak kejadiaanya di tempat Calon Istri mas-mas.
    Sayah lihat di film lho, kayaknya begitu !!
    Lebih ‘ainul yakin lagi jika melihat bayi yang baru lahir… mpunya tangan dan kaki lengkap, tapi bisanya usek-usek doang.
    Setelah sekian bulan pakai punggung terus usek-usek pakai perut (baca: berjalan seeh beberapa mili, tapi nggak lah… disebut berkaki satu 8) )… selanjutnya tanya ajah sama ibu-ibu PKK.

    Wassalam, Haniifa.

    Suka

  68. agorsiloku said

    @ Mas Yudhisidji,
    Tampaknya, saya juga masih sangat membutuhkan pencerahan. Berkenaan dengan komen no. 65, amanat sebagai khalifah saya pahami dari Al Azhab 72…. Dasarnya manusia itu bodoh deh… soalnya berani-beraninya memikul amanat, sedang semuanya enggan (langit, bumi, gunung); karena enggan menghianatinya….

    untuk point lainnya… Duh, agor tidak berani memberikan analisis …. masih bingung-bingung karena memang agor malah belum sampai pada pikiran-pikiran ini dan mungkin tak akan pernah sampai…..

    Suka

  69. Aburahat said

    @yudhisidji
    Menurut mas bintang dihiasi pd langit terdekat serta turun hujan dari langit terdekat bukan ayat. Kalau hujan YA krn menurut saya pasti pd langit terdekat sebab bintang aja pd langit terdekat. Dan apabila lbh tinggi pasti planeet lain jg mendpt hujan. Ayat yg mengatakan bintang2 dihiasi pd langit terdekat didpt dlm Surah Al-Fushilaat yg bebunyi:
    Maka Dia menjadikannya tujuh langit dalam dua masa. Dia mewahyukan pada tiap-tiap langit urusannya. Dan Kami hiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang yang cemerlang dan Kami memeliharanya dengan sebaik-baiknya. Demikianlah ketentuan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui. Wasalam

    Suka

  70. Aburahat said

    @Yudhisidji
    Pertanyaan mas mengenai penciptaan Nabi Adam apakah kejadian/kronoligis seperti ayat tsb. Saya katakan tdk. Penciptaan Nabi Adam cukup dg “KUN” fayakun.
    Apakah Adam Musyrik saya katakan TIDAK. Tp pernah berbuat dosa kemudian meminta ampun. Wasalam

    Suka

  71. yudhisidji said

    @haniifa…
    makanya kemaren ada kakek2 pulang dari mekah bilang
    “wah yang paling berat di sono tuh…kalau melata tujuh kali keliling ka’bah”
    nah…lho….???

    Suka

  72. Haniifa said

    @mas-mas dan mba-mba Calon Pengantin
    Ini katanya lho.. 😀 padahal takut diomelin ama ahlinyah 😀
    Spermatozoa := Yang berenang nyah cepat, katanyah bakal laki-laki, karena menggunakan energi lebih besar dan tidak tahan suasana asam (baca: “xxx” bla..bla nyah wanita) sehingga umurnya pendek.

    Spermatozoa := Yang berenang nyah lambat, katahnyah bakal wanita, karena alon-alon asal kelakon tapi dalam suasana basa lambat-laun boyot juga (baca: bla..bla nyah “xxx” wanita) walaupun umurnya agak panjang.

    Alhamdulillah…
    Sampai detik ini, sayah belon denger berita “Begitu cus pertemuan Spermatozoa dengan Ovarium“… trus ketahuan bahwa jenis kelamin bakalan bayi tersebut Pria/Wanita, kalau alat deteksi kehamilan bisa nyari di apotek 😉 . Kata Ultra Sono Grafinyah… yach kisaran beberapa bulan lah… baru ketahuan.
    Jadi jelasnya seperti apa kata mas Yudhisidji dari cush-nya bakalan itu samapai sekian bulan boleh juga sebut “min nafsin wahidatin” atau bahasa sononya “Lanang or Wadon”
    Nah… kalau begitu, kaum Pria-lah nyang kemungkinan lebih besar apakah kelak bayi itu berjenis kelamin Pria atau Wanita.

    Allah berfirman pada Surah Al Ahzab 5:
    ______________________________________
    Panggillah mereka (anak-anak angkat itu) dengan (memakai) nama bapak-bapak mereka; itulah yang lebih adil pada sisi Allah, dan jika kamu tidak mengetahui bapak-bapak mereka, maka (panggillah mereka sebagai) saudara-saudaramu seagama dan maula-maulamu. Dan tidak ada dosa atasmu terhadap apa yang kamu khilaf padanya, tetapi (yang ada dosanya) apa yang disengaja oleh hatimu. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS 33:5)

    Mas-mas dan mba-mba Calon pengantin, Insya Allah cocok yach… 😀
    Misalnya: Fulin bin Fulan, walaupun Neng Fulin dibesarkan oleh mas Oom…. yach tetep ajah garis keturunan Neng Fulin adalah mas Fulan.

    Wassalam, Haniifa.

    Suka

  73. Haniifa said

    @mas Yudhisidji
    Wahh… mas ini guyon yach 😀
    Sepertinya nyang namanya mampu untuk berhaji ituh…
    Bukan sekedar mampu secara duit toch… tapi fisik dan segalanya lah…

    Suka

  74. Haniifa said

    @mas Yudhisidji
    Awas lho… kalau ntar udah “buyutan” nekat pergi haji lagi !!
    Nambah gelar jadi “Kakek Negong Haji Yudhisidji” 😛

    Suka

  75. yudhisidji said

    @aburahat…
    syukur anda sudah menukil fushilat (tepatnya 41:12)
    sehingga tanpa anda sadar @aburahat setuju bahwa “samawat” tidak sama dengan “sama'”. Lalu mana yg menurut anda disebut langit (dalam terminologi umum). apa yang putih-biru diatas sana itu ??
    seandainya kita bisa terbang bebas, maka jangan harap kita bisa memegangnya. manakala Allah mencipta benda2 angkasa, bukankah langit (dlm terminologi umum) bukankah itu tercipta dengan sendirinya ??? atau jangan2 selama ini persepsi kita beda dgn hakekat ayat2 ???….. tdk ada salahnya trus kita ungkap bukan…

    @aburahat…and @all
    surat 7:189 dan 7:190 betul begitu khan bunyinya..??
    bila ayatnya mengatakan demikian……sementara selama ini dogma tentang adam sebagai manusia pertama, seperti yang sudah kita tahu sejak kecil berbeda dgn maksud ayat diatas….. bagaimana sikap anda/kita !!
    mana yang anda/kita ambil… ayat atau dogma yg sudah mendarah daging ini…

    Suka

  76. yudhisidji said

    @haniifa…
    sedikit guyon biar ndak kenceng he..he..he..
    rasanya pengin juga berhaji, tapi blom bisa tuh…kalaupun bisa sekali aja….Muhammad saw brapa kali ya naik haji..??..padahal rumahnya deket lho…

    @haniifa..
    maap…postingnya kurang relevan ama topik ayatnya

    @Mas Yudhisdji…
    Sang Junjungan, yang kalau saya tidak salah ingat; melaksanakan haji tidak disegerakan dan dilaksanakan hanya satu kali yang kemudian dikenal sebagai haji wada itu. Beberapa bulan kemudian Nabi berpulang, dan karenanya disebut sebagai haji perpisahan…..
    Namun, apakah hanya satu kali… persisnya tidak tahu, tapi kebanyakan para mufassir bilang satu kali.

    Suka

  77. Haniifa said

    Maaf… kalau tidak relevan.
    Saya hanya berfikir….
    Gugus meteor yang berubah menjadi gas/cairan dan kemungkinan terkondensasi di atmosfir… selanjutnya dengan adanya uap air yang tersinar oleh reasi “Termo Nuclear” sinar Matahari. Kemudian Allah berkehendak menciptakan Virus, Bakteri… dll, atau bisa saja Virus dan backteri tersebut memang dari batu/debu bintang !!.
    (Al Qur’an menyiratkan dalam penyerangan Ka’bah)
    Kemudian terserap oleh tanaman… yang dimakan oleh manusia.
    Dan dengan proses yang sangat rumit dalam testis laki-laki maka terbentuklah atas kehendak Allah, yang anda sebutkan sebagai min nafsin wahidatin
    Sekali lagi mohon maaf, jika memang komentar saya tidak bermanfaat.

    Wassalam, Haniifa.

    Suka

  78. agorsiloku said

    Mas Abu cumsius… 😀
    pembahasan mengenai 7 lapis langit yang menurut agor cukup menarik dan relevan adalah dari Pak Djamal yang saya simpan di blog ini…

    Menjelajah Keluasan Langit


    😀

    Suka

  79. Aburahat said

    @Yudhisidji
    Surah Al-A’raaf 189 dan 190 bukan utk Nabi Adam tp utk Bani Adam. Allah menjelaskan bahwa kita diciptakan dari DIRI yg SATU yaitu Adam. Sedangkan Nabi Adam diciptakan dari TIADA. Wasalam

    Suka

  80. yudhisidji said

    @aburahat….
    kita ingin mengungkap “adakah makhluk cerdas di luar bumi”. dari berbagai sisi tentunya. sementara saya menitik beratkan dari sisi ayat2. dan sementara pula setelah selesai membahas dabbah, kita bahas sisi penciptaan manusia (pertama) di jagat raya ini.
    nanti bisa kita susul dari sisi mana saja.

    @aburahat..
    anda benar 7:189-190 utk bani adam…, bahkan 6348 ayat keseluruhan itupun juga utk bani adam, suka atau tidak suka. masalahnya dalam ayat itu Allah menjelaskan bahwa manusia pertama di jagat raya ini : (saya ulang lagi….)
    1. dari diri yang satu (min nafsin wahidatin : secara tata bahasa ini laki atau perempuan @aburahat ????)
    2. setelah dijadikan pasangan dari manusia pertama dst….
    mereka MUSYRIK.
    kalau sudah demikian apa ayat tsb merujuk pada Adam..???

    Suka

  81. yudhisidji said

    @haniifa…
    dari bahan apa manusia pertama diciptakan Allah menjelaskan dengan terang benderang. Bagaimana proses detilnya….? ini wilayah saiyen. Alhamdulillah anda memberi masukan yg begitu berharga.
    terima kasih dan sangat bermanfaat.

    Suka

  82. yudhisidji said

    @ agor…
    saya sudah baca pak Djamal punya konsep. bagus sekali. mungkin @agor bisa bantu saya menjelaskan apa maksud pak Djamal ttg :
    1. dengan mengutip surat 41:11 (langit dari dukhan), trus dalam penjelasan di bawahnya menguraikan proses kejadian bintang (dari dukhan)
    2. apa maksud pak Djamal bahwa langit itu adalah semua benda2 angkasa
    trima kasih ….

    Apa yang sudah saya bahas di atas menunjukkan bagaimana sains membantu kita memahami ayat-ayat Al-Qur’an. Namun sebagaimana disinggung pada pendahuluan, penafsiran Al-Qur’an yang kebenarannya mutlak dengan perangkat sains yang kebenarannya relatif perlu kehati-hatian. Saya beristighfar kepada Allah atas kemungkinan keliru dalam pembahasan ini

    Suka

  83. agorsiloku said

    @Mas Yudhisidji…
    Penjelasan yang menurut saya cukup mendalam dan menarik adalah seperti yang diuraikan oleh HMNA seorang ulama sekaligus ilmuwan yang tinggal di Makassar. Beliau piawai dan tulisannya sangat straigth to the point, silahkan klik :
    Dukhan
    Tulisan beliau ini saya link dari postingan Bukan dari Bigbang
    Betul Mas Yudhi, komentar Mas terakhir itu adalah kehati-hatian yang perlu. Saya juga kadang tak terasa melakukan kekeliruan pemahaman, karena itu mencari link-link dari berbagai sumber untuk meningkatkan pemahaman dan berlindung dari gangguan/godaan sangat dianjurkan. Ada berbagai lapisan pengertian dari setiap ayat Allah, yang tersembunyi dan yang sudah terbuka hijabnya. Hanya teramat sedikit sekali kita bisa memahaminya. Dengan semoga dari setiap pemahaman ini menimbulkan rasa syukur dan meraih ampunanNya…. (nggak nyambung ya..)
    Oh ya, kenapa langit dekat itu termasuk semua benda-benda angkasa. Saya belum baca lagi, tapi yang kira-kira saya pahami, langit dekat itu dihiasi bintang-bintang. Jadi, dipahami pada langit itu juga ada bintang-bintang sehingga universnya adalah “semuanya”. Juga pengertian ini jelas dari AQ bahwa keberadaan benda-benda angkasa di langit itu ditujukan untuk kepentingan manusia di bumi…..

    Salam, agor.

    Suka

  84. yudhisidji said

    @agor…
    jadi kasihan sama guru IPBA ….(sekarang masuk bid. studi apa ya..??)
    baiklah… tentang langit pending dulu saja….rasanya makin geser dari tiap ayat yang coba dimunculkan.

    @aburahat…
    kok sepi…

    Suka

  85. yudhisidji said

    @haniifa…
    dalam komen anda no:77
    “Dan dengan proses yang sangat rumit dalam testis laki-laki maka terbentuklah atas kehendak Allah, yang anda sebutkan sebagai min nafsin wahidatin”

    coba cermati lagi 7:189-190.
    kira kira nyambung ndak…?? sepertinya ayat diatas cukup terang benderang lho…

    Suka

  86. Haniifa said

    @mas Yudhisidji
    Sepertinya mengenai pemahaman tentang “dabbah” saya melihat dari kalimat mas Aburahat, mas Abudaniel, mas Truthseeker bahkan dari mas Agor sendiri… sepertinya lebih dari cukup, namun saya menjelaskan agak ngepop… 😀 maksudnya memberi gambaran disisi lain.
    Sebagaimana mas sebutkan dari pemahaman saya tentang “min nafsin wahidatin“… selanjutnya pemahaman saya tentang “dabbah“.
    Selanjutnya agar tidak meloncat-loncat jalan diskusi kita, ini menurut saya lho… sebaiknya kita pahami dulu bersama mengenai kedua hal tersebut diatas.
    Baru kita membahas mengenai Kelahiran Nabi Isa a.s… sebelum membahas mengenai Adanya Nabi Adam a.s, Gimana ??

    Wassalam, Haniifa.

    Suka

  87. yudhisidji said

    @haniifa…
    justru saya melihat anda yg suka meloncat….@agor juga…coba anda cermati posting rekan2 lain. karena sejak awal saya anggap blog ini sebagai saiyen IN reliji….. bukan reliji IN saiyen, maka seperti kalimat pertama dalam paragrap awal dalam posting @agor ini :

    “Untuk menjawab pertanyaan ini, saya semata-mata hanya mencari referensi dari Al Qur’an saja yang saya percaya kebenarannya”.

    baru kemudian ditunjang saiyen. bagi saya auntuk ayat2 ayat yang mengandung kalimat tegas jangan sampai membelok setelah “ditafsirkan “dengan saiyen sekarang.

    pertama, dibahas dabbah, kuncinya belum ada kesepakatan manusia termasuk dabbah, namun dlm perjalanan diskusi dgn melihat ayat2 yg ada baru ada pengertian bahwa manusia termasuk dalam dabbah.

    kedua,@agor memberi umpan tentang langit….belum clear
    ketiga, @agor memberi umpan tentang adam ….belum clear, bahkan @haniifa belum menanggapi surat 7:189-190 secara utuh, trus anda mengajak pada nabi isa, sebetulnya siapa yg meloncat …???
    tidak masalah bila harus ke nabi isa… tapi sebelumnya silakan anda tanggapi secara utuh 2 ayat diatas, baru kemudian ke surat 3:59 atau dari mana saja boleh…

    terima kasih

    Suka

  88. yudhisidji said

    @haniifa…
    bila dilihat mulai dari saya memberi tanggapan pada topik ini justru saya melihat @ haniifa dan @agor yg suka meloncat… silakan baca ulang mulai komen no:26

    pertama, saya melihat pengertian lain tentang dabbah, dari sisi ayat (8:22, 8:55) kedua ayat itu kalimatnya sangat tegas. setelah melalui beberapa tanggapan sepertinya kawan2 sepakat selain @agor bahwa manusia termasuk dabbah.

    kedua, @agor memberi umpan ttg langit….belum clear..
    ketiga, @agor memberi umpan ttg Adam… belum clear..dan @haniifa bahkan belum memberi tanggapan secara utuh surat 7:189-190… sekarang minta dialihkan ke nabi isa… itu ndak masalah, tapi silahkan tanggapi 7:189-190 yg sangat tegas itu lebih dulu, baru kemudian kita naik pada Isa, bisa dimulai dari 3:59 atau dari mana saja

    sekedar mengingatkan bahwa blog ini berkibar dengan bendera saiyen IN reliji, bukan reliji IN saiyen…bukan begitu bang agor…??

    terima kasih

    @
    Mas Yudhisidji, mohon maaf kalau ada komen saya yg meloncat. Pertama karena kekurang telitian saya yang tidak bisa mengikuti diskusi ini secara baik. Biasanya saya memberikan catatan pada komen yang ditulis, namun saking banyaknya saya tidak sempat lagi, sehingga saya merangkum dalam satu postingan yang merujuk pada pertanyaan-pertanyaan atau yang didiskusikan dan memberikan link pada bagian yang telah pernah saya postingkan di masa sebelumnya.
    Mengenai manusia termasuk dabbah, ini adalah bagian yang saya “polemikkan” dari postingan. Dari buku yang saya baca, sering dabbah tidak termasuk manusia, tapi saya justru berpandangan sebaliknya (seperti pada pancingan postingan). Dan tampaknya bersambut. Jelas, pemahaman yang dilempar itu menambah pemahaman.
    Sekali lagi, maaf kalau loncat….

    Dan betul, blog ini sains dalam cakupan religi, bukan sebaliknya. 😀

    Suka

  89. yudhisidji said

    @haniifa…
    sory….komen saya no 87 semula ilang trus nulis lagi…pas submit..kok tiba2 kluar 2 komen….he.he..
    salam

    Suka

  90. haniifa said

    @mas Yudhisidji
    Sekedar mengingatkan bahwa blog ini berkibar dengan bendera saiyen IN reliji, bukan reliji IN saiyen… 😀
    Lalu…
    Saya Haniifa, bukan penulis blog ini… tetapi yang menulis postingan yang bertemakan Win-Win Solutions ?!, silahkan baca-baca lagi ini:

    Mekah sebagai pusat bumi 4

    Kapan saya mensikapinya := saiyen IN reliji
    atau…
    Kapan saya mensikapinya := reliji IN saiyen

    Jawaban buat saya pribadi lho… , Yaitu tergantung isi postingan atau dengan kata lain, apakah saya mesti membacanya dari “Kanan ke Kiri” atau mesti membacanya dari “Kiri ke Kanan”… (bigitulah kira-kira)

    Sekarang soal loncatan-loncatan bajing loncat… 😀
    “Adakah Mahluk Berakal di Luar Bumi?”
    Saya tambahkan sedikit neeh…
    Apakah kita akan menyakininya sebagai : Haqul dan sekaligus ‘Ainul yakin ??
    Ataukan cukup puas dengan salah satu saja ??

    @mas Yudhisidji
    Sebelum melanjutkan diskusi tolong jawab pertanyaan sederhana dari saya ini:
    1. Apakah dunia Kedokteran plush para Ahli Genetika bisa membuat manusia mandul menjadi tidak mandul ?? (Bayi tabung := Dukun Cabul… D: )
    2. Apakah para pakar kandungan, bisa menentukan jenis kelamin bakal bayi (baca: komen saya no:72) ??

    Wassalam, Haniifa.

    Suka

  91. haniifa said

    Waduhhh… lupa neeh 😉
    Maksud dari kanan ke kiri, atau dari kiri ke kenan bukan beginihhh….

    saiyen IN reliji jadi membaca nyah biginih : ijiler Ni neyias

    Sorry lagi….
    Itu mah beli bakso tapi mangkoknya dibalik..
    lha kapan makan baksonyah ?! 😀

    Suka

  92. yudhisidji said

    @haniifa…
    sepertinya anda sudah menyadari kalau andalah jawara loncatnya….he..he..
    tentu saja saya membacanya dari kiri ke kanan. saya tidak tahu dengan anda, mungkin kondisional ngkali….

    jawaban saya:…duh…loncat lagi

    1. sementara saya yakin dengan penuturan mas erbe sentanu bagaimana dia dikaruniai anak pertama beliau
    2. untuk kesekian kali mohon @haniifa cermati apa yg “dikatakan Allah” dalam 7:189-190,

    Suka

  93. Haniifa said

    Waahhh…
    Memang saya kudu meloncat doeloe… mendengarkan musik dan lagu.
    mas Santana dan mba Michelle Branch yang berjudul “The Game Of Love” … 😀

    Suka

  94. truthseeker said

    @yudhisidji
    Mas yudhisidji , saya berulang2 baca ayat2 tsb tp sy belum bisa menghubungkan bhw ayat itu adalah ayat ttg penciptaan Nabi Adam. Apalg jika dihubungkan dg makhluk cerdas di luar bumi. Krn sy yg sdh berani dg tegas mengatakan (dr penafsiran saya ttg AQ dan islam):
    1. Islam meyakini ada makhluk hidup lain diluar bumi.
    2. Tidak ada makhluk sekelas manusia diluar bumi ini.

    Maka sy jd semakin tertarik ingin mengetahui argumen mas yudhisidji ttg keberadaan makhluk cerdas diluar bumi.

    Ditunggu balasannya.

    Suka

  95. yudhisidji said

    @truthseeker….
    bahagia hati saya ada orang yang merespon Ayat Allah seperti anda. yang ingin saya sampaikan bahwa, dulu banyak hal saya terima dan saya pegang erat dengan melihat dari aspek manapun semampu saya belajar, namun begitu Ayat Allah yang terang benderang yang berbicara (walaupun pada awalnya “berasa aneh”), akhirnya saya harus pasrah saja.

    @truthseeker….
    7:189-190 super erat dengan topik kita..
    ayat diatas (dipertegas 4:1, 39:6) 100% merujuk pada penciptaan manusia pertama di jagat raya ini. Bila selama ini anda meyakini bahwa Adam adalah manusia pertama di jagat raya (berikut cerita ttg tulang rusuk, hawa, habil, kabil) ini, maka secara detil itu hanya akan anda dapat di holibibel saja. kalau ada yang mengatakan itu sebagai penegasan dan bukan sesuatu yang krusial, bagi saya sebaliknya, ini merupakan bentuk mengada-ada.

    terlalu panjang bila saya kutip holibibel, Kitab Kejadian pasal 2 ayat 7-25, dan pasal 3 ayat 1-23. silahkan dicari atau saya bisa email anda ndak masalah…

    diceritakan disitu bagaimana manusia pertama dicipta lalu dari tulang rusuknya dicipta hawa, di surga mereka memakan buah terlarang karena dibujuk setan dst…dst….ada habil…khabil…
    dan tragisnya Quran tidak pernah membicarakan semua cerita itu. apalagi setan yang membujuk mereka saat di surga. tidakkah @ trutseeker pernah merenung….. setan model apa yg diijinkan Allah tinggal di surga…????? atau sunnah Allah dulu dan sekarang dan besuk berbeda…??

    Suka

  96. yudhisidji said

    @truthseeker….
    ada baiknya kita zeromind sebentar, anggaplah semua yg pernah kita terima, semua cerita ttg Adam as tidak pernah ada dalam (maaf)kepala kita. tidak pernah ada sama sekali…..
    justru doktrin pertama yg masuk adalah perkataan Allah dalam surat 7:189-190 itu.

    Suka

  97. truthseeker said

    @yudhisidji

    Maaf mas yudhisidji, saya belum bisa menangkap hubungan ayat2 tsb dg adanya makhluk cerdas diluar bumi. Harap bantu saya utk memahami maksud anda.

    QS: 3: 59
    Sesungguhnya misal (penciptaan) Isa di sisi AllAh, adalah seperti (penciptaan) Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah, kemudian Allah berfirman kepadanya: “Jadilah” (seorang manusia), maka jadilah dia.

    QS: 15: 28
    Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: “Sesungguhnya Aku akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk,

    Sengaja saya kutip ayat2 ini utk menunjukkan bhw Nabi Adam adalah manusia pertama yg diciptakan krn beliau diciptakan dr tanah.
    Dan mengenai cerita2 israiliyat saya sendiri tdk pernah berpedoman kepadanya.
    Berikut adalah ayat2 yg berkaitan dg yg sehubungan dg cerita2 tsb menurut versi AQ.

    QS: 7: 11
    Sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu (Adam), lalu Kami bentuk tubuhmu, kemudian Kami katakan kepada para malaikat: “Bersujudlah kamu kepada Adam”, maka merekapun bersujud kecuali iblis. Dia tidak termasuk mereka yang bersujud.

    QS: 7: 13
    Allah berfirman: “Turunlah kamu dari surga itu; karena kamu sepatutnya menyombongkan diri di dalamnya, maka keluarlah, sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang hina.”

    QS: 7: 19
    (Dan Allah berfirman): “Hai Adam bertempat tinggallah kamu dan isterimu di surga serta makanlah olehmu berdua (buah-buahan) di mana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu berdua mendekati pohon ini, lalu menjadilah kamu berdua termasuk orang-orang yang zalim.”

    QS: 7: 22
    maka syaitan membujuk keduanya (untuk memakan buah itu) dengan tipu daya. Tatkala keduanya telah merasai buah kayu itu, nampaklah bagi keduanya aurat-auratnya, dan mulailah keduanya menutupinya dengan daun-daun surga. Kemudian Tuhan mereka menyeru mereka: “Bukankah Aku telah melarang kamu berdua dari pohon kayu itu dan Aku katakan kepadamu: “Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi kamu berdua?”

    QS: 5: 27
    Ceritakanlah kepada mereka kisah kedua putera Adam (Habil dan Qabil) menurut yang sebenarnya, ketika keduanya mempersembahkan korban, maka diterima dari salah seorang dari mereka berdua (Habil) dan tidak diterima dari yang lain (Qabil). Ia berkata (Qabil): “Aku pasti membunuhmu!.” Berkata Habil: “Sesungguhnya Allah hanya menerima (korban) dari orang-orang yang bertakwa.”

    wassalam

    Suka

  98. Abudaniel said

    Assalamu’alaikum,
    @ Mas Yudhisiji,
    “tidakah @trutseeker pernah merenung….. setan model apa yg diijinkan Allah tinggal di surga…????? atau sunnah Allah dulu dan sekarang dan besuk berbeda…??”

    Karena inilah, maka ada sebahagian pemikir Islam berpendapat bahwa setelah Adam diciptakan di “Surga” bersama “zaujuhi”, maka beliau ditempatkan disuatu tempat yang disebut “Jannah” atau “Kebun” yang serba ada. Mau makan apa saja silakan. Kecuali satu tanaman, jangankan makan buahnya, mendekatinya saja dilarang ( AQ 2:35).
    Jadi logikanya, bisa saja Iblis yang sudah terusir dari “Sorga” dan bergentayangan dimarcapada ini, suatu waktu bisa menyelinap ke “Kebun” tersebut untuk menggelincirkan Adam dan “zaujuhi”., karena tempat tinggal Adam & “Isterinya” bukan “Sorga” tempat yang suci yang tidak diizinkan memasukinya kecuali orang=orang yang tunduk dan taat kepada perintah Allah. Cuma yang menjadi pertanyaan, dimana sebenarnya keberadaan “Kebun” tersebut. Apakah salah satu tempat yang sangat subur Bumi atau terletak disutau tempat nun jauh dimayapada ini. Yang jelas tidak mungkin dilingkungan alam malakut. Kalau “Kebun” tersebut berada dialam malakut, atau “Kebun” tersebut adalah “Sorga” tempat nanti kembalinya orang-orang mukmin, maka sudah bisa dipastikan Iblis/Syetan tidak akan bisa kembali untuk menggelincirkan Adam & Isteri. Pertama, tempat itu terlarang bagi yang sudah terusir. Kedua, sudah tentu ada malaikat yang menjaganya.
    Wallahua’lam bishshowab.
    Wassalam,

    Suka

  99. truthseeker said

    @yudhisidji

    Daripada Abu Hurairah r.a. berkata: “Telah bersabda Rasulullah s.a.w. jagalah kaum wanita (dengan baik), sesungguhnya wanita diciptakan dari tulang rusuk dan sesungguhnya yang paling bengkok dari tulang rusuk itu adalah yang teratas, maka jikalau engkau berusaha meluruskannya engkau akan mematahkannya dan jika engkau biarkannya ia akan kekal bengkok, maka jagalah kaum wanita (dengan baik)”.

    Ini adalah salah satu hadits yg seiring dg cerita israiliyat. Terus terang saya agak selektif utk hadits2 yg diriwayatkan oleh Abu Hurairah. Dan banyak ulama kontemporer yg lebih mengambil QS:7:189/190 sbg informasi ttg penciptaan Siti Hawa.

    Menurut pendapat saya sendiri jika kita melihat konteks dr informasi bhw mrk diciptakan dr nafs/jiwa yg sama adalah agar Adam memiliki rasa senang kepada Hawa, shg dilanjutkan dg adanya rasa senang itu mk manusia akan beranak-pinak.
    Jadi kita sdh mendapat informasi bhw Adam diciptakan dr tanah dan jg dr nafs/jiwa yg satu (yg satu disini berarti satu yg sama dg Hawa). Jika kt cb kaitkan kedua nash ini, mk akan menunjukkan Adam tercipta dr Tanah yg Dibentuk (jasad), Jiwa/nafs dan Ruh yg ditiupkan oleh Allah (inilah penyempurnaan dr penciptaan).
    Jika kt lihat dr sini tdklah QS:7:189 bertentangan dg cerita Siti Hawa diciptakan dr tulang rusuk Adam. Krn AQ tdk pernah menjelaskan penciptaan jasad Siti Hawa, yg ada hanya informasi mengenai bhw Nafs/Jiwa Siti Hawa adalah dr Nafs/Jiwa yg sama dg Adam (kesamaan yg menyebabkan Adam mencintai Siti Hawa).

    Suka

  100. truthseeker said

    @Abudaniel

    Saya punya pandangan yg mirip dg anda. Tapi sayangnya yg dipertanyakan oleh Mas yudhisidji adalah knp Allah mengijinkan Iblis tinggal di surga. Saya malah berfikir knp tidak?. Jika mas Daniel telaah dg hati2 ijin Allah utk Iblis tinggal di surga adalah sebelum terjadi perisitiwa pembangkangan Iblis utk sujud kpd Adam, sedangkan mas yudhisidji dan mas Daniel berbicara ttg setelah peristiwa pembangkangan tsb, atau setelah diusirnya iblis. Jika kt berbicara setelah iblis diusir mk, pertanyaan mas yudhisidji menjadi tdk relevan krn setelah peristiwa pengusiran tsb Allah tdk pernah mengijinkan Iblis utk tinggal di Surga. Sedangkan kupasan mas Daniel sebaliknya menjadi relevan. Jadi pertanyaan dr mas yudhisidji hrsnya adalah: jika Iblis sdh diusir dr surga bgm Iblis bisa menggoda Adam/Hawa?. Tentunya jawaban mas Daniel menjadi sangat pas.

    Wassalam

    Suka

  101. haniifa said

    @mas Yudhisidji
    Mas ini piye toch…
    Nyan saya harapkan, baca-baca soal mas Albert Einstein di postingan saya, bukannya mampir di mahluq planet !!
    yudhisidji Berkata:
    Juni 16, 2008 pada 2:56 pm

    @haniifa,,
    ok. saya sudah mampir di “daengpatah
    Hayooo… mampir lagi kesana (mas Daeng Fattah), kalau-kalau ada mis-komunikasi :
    http://kemanusiaan.wordpress.com/2008/06/15/surah-al-qiyamah/#comment-1469

    Gimana lagunyah ?! seep yach 😀

    Wassalam, Haniifa.

    Suka

  102. yudhisidji said

    @truthseeker..
    saya baru membuat paparan awal, nanti akan nyambung dengan topik tema, memang 7:189-190 baru entry, sabar yah mas…
    kalau boleh saya kasih masukan dulu :

    1. selain mengutip terjemah, harap @truthseeker melihat teks ASLI ayat nya.
    2. ada baiknya untuk kata yang masih multi tafsir anda tulis apa adanya dulu.
    3. sesuatu yang masih bersifat tafsir, biasanya “dikurung” jangan ditulis dulu, untuk menghindari subyektifitas.

    Suka

  103. Abudaniel said

    Assalamu’alaikum,
    @ Mas Truthseeker,
    Anda betul. Saya cuma sedikit menjelaskan salah satu pandangan tentang tempat tinggal Adam & Isteri setelah penciptaan (Apakah Hawa/Eve atau isterinya tersebut juga diciptakan ditempat dimana Adam diciptakan – Sorga, ini juga sebenarnya masih tidak ada penjelasan yang pasti. Mungkin saja setelah Adam ditempatkan di “Kebun” baru diciptakan isterinya).
    Tempat tinggal Adam (yang disebut dengan Jannah/Kebun) sementara sebelum ditugaskan menjadi khalifah dengan pengertian “penguasa” atau khalifah dengan pengertian “pengganti” makhluk sebelumnya yang tinggal di Bumi.
    Suatu tempat yang siapa saja bisa masuk dan datang, karena bukan merupakan tempat larangan bagi orang terusir seperti Iblis.
    Sementara Iblis berdiam di Sorga dialam malakut adalah sebelum terjadinya pembangkangan terhadap perintah Allah untuk bersujud kepada Adam. Cerita tentang Iblis (iblis ini adalah salah satu suku bangsa Jin. Setelah pembangkangan maka diberi julukan Syaitan) dibawa dan diizinkan berdiam di Sorga cukup banyak.
    Jadi kalau Adam & Isterinya diciptakan di Sorga dialam malakut dan tetap tinggal disana setelah Iblis terusir, maka there is no chance for Iblis to seduce them. Karena begitu terusir, Iblis terlarang untuk memasuki Sorga. Terusir karena pembangkangannya, bukan karena keimanannya (Iblis tetap mengakui keberadaan Allah, tetap mengakui Keesaan Allah, KekuasaanNya)tetapi karena pembangkangannya dengan alasan lebih mulia karena unsur penciptaannya dari api sedngkan Adam dari tanah ( bukan karena Tauhidnya tidak mau menyembah selain Allah seperti yang dikatakan oleh mendiang Nurcholis Madjid) makanya diusir. dan karena kedengkian dan kesombognannya pulalah Iblis tidak mau bertobat sebagaimana dianjurkan oleh Nabi Musa AS.
    —————————————————————-
    Ayat dibawah ini ( AQ 7:189), penggalan pertama menjelaskan penciptaan perempuan pertama yang menjadi isteri Nabi Adam. Dari “bahagian” tubuh Adam, berdasarkan hadits Abu Hurairah adalah bahagian tulang rusuk.
    Sedangkan penggalan ayat selanjutnya mungkin juga menceritakan tentang pengembangan/proses kejadian manusia selanjutnya secara umum dan mungkin juga khusu untuk menceritakan perkembangan awal keturunan Adam.

    Sedangakan ayat selanjutnya ( AQ 7:190) menceritakan tentang perbuatan manusia menyekutukan Allah dengan menamakan anaknya dengan nama-nama “pengikut dewa” dan sebagainya, seperti Abdul Uzza, Abdul Latta, dsb.
    189. Dialah Yang menciptakan kamu dari diri yang satu dan dari padanya Dia menciptakan isterinya, agar dia merasa senang kepadanya. Maka setelah dicampurinya, isterinya itu mengandung kandungan yang ringan, dan teruslah dia merasa ringan (beberapa waktu). Kemudian tatkala dia merasa berat, keduanya (suami-isteri) bermohon kepada Allah, Tuhannya seraya berkata: “Sesungguhnya jika Engkau memberi kami anak yang saleh, tentulah kami termasuk orang-orang yang bersyukur.
    190. Tatkala Allah memberi kepada keduanya seorang anak yang sempurna, maka keduanya menjadikan sekutu bagi Allah terhadap anak yang telah dianugerahkan-Nya kepada keduanya itu. Maka Maha Tinggi Allah dari apa yang mereka persekutukan.

    Wallhua’lam bishshowab,
    Wassalam,

    Suka

  104. truthseeker said

    @yudhisidji

    Betul mas, saya setuju bhw banyak terjemah yg sdh memasukkan tafsir, termasuk jg ayat yg sy kutip. Masalahnya saya kurang rajin utk mengedit dan jg tdk diedit spy ada kesamaan rujukan (tp pd saat sy membaca semampu saya mmg mempertimbangkan asal katanya). Yang penting sy terbuka utk siapa saja mengemukakan penafsirannya. Shg mas yudhisidji bisa menolak tafsir pd terjemah tsb.

    @Abudaniel

    Mas Daniel hampir tdk ada beda dg pemahaman saya ttg dimana Adam berada pd saat penciptaan dan pd saat digoda iblis Perlu jg ditambahkan utk menguatkan pemahaman tsb yaitu bhw jika Adam/Hawa di surga maka mestinya tdk ada yg dilarang/terlarang. Krn sy pikir kt semua sepakat atas konsep bhw di surga semuanya halal.

    Wassalam

    Suka

  105. haniifa said

    Assalamu’alaikum,
    Subhanallah…
    Terima kasih mas @Abudaniel dan mas @Truthseeker, saya terpada dengan alur diskusi yang mencerahkan… walaupun agak menyimpang dari pokok bahasan, tapi saya kira mas @Agor tidak keberatan bukan ?!
    Jujur saja saya menjadi lebih “haqqul yaqiin”, mengenai pemahaman firman Allah dalam surah Al Hijr 45-48 :

    45. Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa itu berada dalam surga (taman-taman) dan (di dekat) mata air-mata air (yang mengalir).
    46. (Dikatakan kepada mereka): “Masuklah ke dalamnya dengan sejahtera lagi aman”.
    47. Dan Kami lenyapkan segala rasa dendam yang berada dalam hati mereka, sedang mereka merasa bersaudara duduk berhadap-hadapan di atas dipan-dipan.
    48. Mereka tidak merasa lelah di dalamnya dan mereka sekali-kali tidak akan dikeluarkan daripadanya.

    Alhamdulillah…
    Sangat jelas dan gamblang penggambaran ayat-ayat Al Qur’an diatas. Semoga kita semua menjadi ahli warisNya, Amin.

    Wassalam, Haniifa.

    Suka

  106. yudhisidji said

    @truthseeker… @ all…

    surat 3:59
    1.konsep penciptaan Isa sama dengan konsep penciptaan Adam.
    2.mereka berdua diciptakan dari TURAB — turab akan kita bahas selanjutnya.

    Surat 32:7-8
    1.Allah MEMULAI penciptaan manusia dari THIN, bukan TURAB
    2.Allah menjadikan keturunan manusia pertama dari MAA IM MAHIN—saya condong dgn “perkembangan air hina”

    Surat 7:189
    1.Allah memulai penciptaan manusia dari diri yang satu—Min Nafsin Wahidah—
    Dipertegas dalam surat 4:1, surat 39:6
    Bila kita merujuk dari sisi tata bahasa arab”nafsin wahidah” adalah perempuan, untuk laki2 “nafsin wahidin”. Ini diperkuat dengan kalimat selanjutnya “ wa jaala minha zaujahaa” yang semakin mempertegas bahwa “nafsin wahidah” sebelumnya = perempuan.
    Bila kalimat “nafsin wahidah” ada yang menginspirasi sebagai air mani dalam testis silahkan saja. Bila Nafsin—Nafs—Diri bisa “diarahkan” ke air mani, maka seluruh ayat di quran yg ada kata “nafs” …entah bagaimana nasibnya..???
    Kita juga bisa mengabaikan kaidah tata bahasa Arab tentang nafsin wahidah sbg perempuan atau nafsin wahidin sbg laki2, resikonya kita juga tahu…..

    2. Allah menciptakan “minhaa zaujahaa” (bukan minhum zaujahum) dari nafsin wahidah/manusia pertama pasangan , secara logis pasangan itu berarti lelaki. Lalu timbul suka pada ke2nya. Nafsin wahidah /manusia pertama hamil, lalu keduanya memohon agar diberi anak salih.

    2.Allah memberi kepada mereka anak salih, setelah itu mereka musrik.
    Jelas disini mereka musrik setelah dikaruniai anak salih, bukan seperti pada catatan kaki terjemah depag yg menyebut “mereka memberi nama Uzza, Manah, dsb seperti berhala2 mereka”. Lho… kalau sdh ada berhala berarti mereka sdh musrik lebih dulu…!! @ truthseeker…hati2 bila melihat futnut yaa….

    Surat 22:5
    1.Allah menjadikan manusia (berproses)dari — TURAB —- nutfah —- alaqatin —- mudghoh yg sempurna dan tidak tdk sempurna —- ditetapkan dalam rahim —- dikehendaki Allah beberapa waktu dalam rahim —- Allah mengeluarkan sbg bayi —- dst

    Kesimpulan (saya) :

    1.Manusia pertama perempuan . (7:189)
    2.Manusia pertama diciptakan dari Thiin (32:7)
    3.Manusia pertama & pasangannya musrik setelah diberi anak 7:190)
    4.Adam diciptakan dari Turab — sama dengan Isa (3:59)
    5.Semua manusia dgn bahan Turab berproses melalui proses diHamilkan dan Dilahirkan. (22:5)
    6.Allah sangat konsisten shg tidak ada pertentangan ayat satu dgn yg lain bila kita cermat dgn tetap melihat TEKS ASLI

    Suka

  107. haniifa said

    @mas Yudhisidji
    Menarik sekali mas, pertanyaan dan analisanya…
    Namun ada baiknya kita renungkan dahulu (khususnya saya), mengenai nasib tarjamaah kata “nafs” :
    “maka seluruh ayat di quran yg ada kata “nafs” …entah bagaimana nasibnya..???” Yach tidak kenapa-kenapa 😀
    Sebab….
    Seperti yang tersirat dan tersurat pada Firman Allah:
    x. Ya Bani Adam—- [QS 36:60]
    y. Ya Manusia—- [QS 2:21]
    Bukankah x dan y merujuk pada kumpulan object yang sama.

    Sekarang saya beri gambaran yang lain…
    Katakanlah: “Dia-lah Allah<, Yang Maha Esa”—- [QS 112:1]
    Namun dalam beberapa hadits yang menyiratkan 99 Asmaul Husna :
    Al Wahid := Yang Maha Esa.
    Sementara Allah sangat tegas Katakan-lah Ahad !!
    Al Ahad := Allah Yang Maha Esa (ini menurut sayah sendiri)

    Nah… sekarang bagaimana, dalam konteks Al Qur’an ?!
    1. “Min Nafsin Wahidah“—- Apakah kata majemuk.
    2. “Min Nafsin Wahidah”—- Apakah kalimat.
    (tolong perhatikan yang saya cetak tebal)

    Wassalam, Haniifa.

    Suka

  108. yudhisidji said

    @truthseeker… and@all

    saya coba tanggapi ayat2 yang anda ambil — di komen : 97

    surat 3:59
    1.tidak menunjukkan Adam sebagai manusia pertama

    surat 15:28
    1.tidak menunjukan Adam sebagai manusia pertama.

    Surat 7:11
    —Hati-hati— bunyi ayatnya “ asjudu Li Adam” BUKAN “asjudu ILA Adam”
    sehingga terjemah yg tepat mestinya SUJUD UNTUK ADAM dan bukan diterjemahkan SUJUD KEPADA ADAM. Allah memerintahkan kepada Malaikat agar “sujud” untuk Adam “ bukan “sujud kepada Adam”, artinya sujud kepada Allah dalam rangka menghormati Adam. Karena tidak mungkin Allah memerintahkan kepada makhluk-NYA untuk sujud kepada manusia.

    Sedangkan untuk ayat2 dibawahnya , maaf, sepertinya kurang relevan dgn topik apalagi sub topik (maaf @agor saya bikin sub topik tanpa ijin) “manusia pertama”, dan sekali lagi ini salah satu entry point menuju pengertian “adakah makluk cerdas di luar bumi” (kita kan belum selesai..)

    @truthseeker…
    tentang cerita Adam dan pasangannya versi quran insya Allah saya sudah ada berikut dengan kontroversi “jannah” itu bermakna surga atau kebun dll. Berikut dengan pemahaman apakah Surga sudah diciptakan, mengingat makna AKHIRAT adalah AKHIR. Saya juga menjamin bahwa dalam membahas suatu masalah, saya menjauhkan diri dari bentuk persangkaan otak saya yang terlalu sederhana, sehingga hanya analisa ayat2 saja yg akan saya tampilkan apa adanya dengan mengkorelasikan dengan ayat lain sampai terjadi pengertian yg tidak bertentangan satu ayat dengan ayat lain.satu ayat dijelaskan oleh ayat yang lain. bukan sepenggal kata dalam ayat dijelaskan dengan ilmu2 manusia. Saya tidak mengatakan metode itu tidak benar, tapi menurut saya itu adalah metode setelah metode pertama diperoleh kesimpulan.

    wassalam

    Suka

  109. yudhisidji said

    @haniifa…
    seperti yg anda katakan
    Nah… sekarang bagaimana, dalam konteks Al Qur’an ?!
    1. “Min Nafsin Wahidah“—- Apakah kata majemuk.
    2. “Min Nafsin Wahidah”—- Apakah kalimat.
    (tolong perhatikan yang saya cetak tebal)

    tanggapan saya : silahkan anda konsultasikan dgn ahli tata bahasa arab terdekat. (tentang pertanyaanya,bukan jawabannya)

    @truthseeker….
    terima kasih anda dalam menanggapi tidak sepotong-sepotong

    @abudaniel…
    saya segera memberi tanggapan atas komen anda

    Suka

  110. haniifa said

    @mas Yudhisidji
    Tapi kenapa mas berani menyimpulkan :
    1.Manusia pertama perempuan 😀

    Suka

  111. […] Kehendak Yang Bukan KehendakNy… faubell di Kehendak Yang Bukan KehendakNy… haniifa di Adakah Mahluk Berakal di Luar … yudhisidji di Adakah Mahluk Berakal di Luar … yudhisidji di Adakah Mahluk Berakal di Luar […]

    Suka

  112. yudhisidji said

    @agor
    mohon semua posting saya di topik ini dibaca ulang, karena dalam posting anda yg baru ttg adam itu perempuan atau laki-laki sedikit banyak mengambil beberapa inti komen saya yang sayangnya anda banyak salah simpul, seperti misal anda menganggap bahwa saya menyimpulkan adam itu perempuan. saya tidak menyimpulkan demikian. saya teramat sedih ayat2 quran (di judul baru itu) dikomentari dengan, maaf, cengengesan. kalau saudara2 cermat thd komen saya, anda akan temukan tidak ada campur tangan otak saya disana. saya hanya menyandingkan satu ayat dgn yg lain, sampai ada keharmonisan pengertian.

    @Mas Yudhisidji, mohon maaf kalau saya keliru. Saya memang menyimpulkan kembali bahwa Mas menyimpulkan bahwa Nabi Adam adalah perempuan berdasarkan pandangan Mas terhadap asal-usul kata yang kemudian Mas simpulkan pada komentar No. 106 yang pada bagian akhir kalimat dinyatakan begitu jelas, seperti saya kopi pais :

    Kesimpulan (saya) :
    1.Manusia pertama perempuan . (7:189)
    2.Manusia pertama diciptakan dari Thiin (32:7)
    3.Manusia pertama & pasangannya musrik setelah diberi anak 7:190)
    4.Adam diciptakan dari Turab — sama dengan Isa (3:59)
    5.Semua manusia dgn bahan Turab berproses melalui proses diHamilkan dan Dilahirkan. (22:5)
    6.Allah sangat konsisten shg tidak ada pertentangan ayat satu dgn yg lain bila kita cermat dgn tetap melihat TEKS ASLI

    Saya postingkan kembali sejumlah inti pemikiran dari Mas agar menjadi bahan pembelajaran kembali. Saya anggap perlu dipostingkan, karena pendekatan pola berpikir ini, menurut saya layak untuk diwacanakan kembali. Mudah-mudahan dari situ kita mendapatkan gambaran yang lebih baik lagi.
    Sekali lagi, maaf bila ini dipandang cengengesan. Tidak ada maksud saya untuk melecehkan pandangan Mas.
    Mas juga betul, saya tidak seluruhnya menelaah postingan. Hanya karena kesimpulan yang ditarik oleh Mas itu — jujur saja — saya sedikit terkejut, karena kesimpulan itu agak di luar pemahaman saya sebelumnya.
    Salam, agor

    Suka

  113. haniifa said

    Anehh… tidak ada campur tangan otak !!
    Lha nulis dan baca dan mikir…. ?!

    Suka

  114. yudhisidji said

    @yang pasrah dgn ayat2NYA…..
    surat 3:59
    1.konsep penciptaan Isa sama dengan konsep penciptaan Adam.
    2.mereka berdua diciptakan dari TURAB — turab akan kita bahas selanjutnya.

    Surat 32:7-8
    1.Allah MEMULAI penciptaan manusia dari THIN, bukan TURAB
    2.Allah menjadikan keturunan manusia pertama dari MAA IM MAHIN—saya condong dgn “perkembangan air hina”

    Surat 7:189
    1.Allah memulai penciptaan manusia dari diri yang satu—Min Nafsin Wahidah—
    Dipertegas dalam surat 4:1, surat 39:6
    Bila kita merujuk dari sisi tata bahasa arab”nafsin wahidah” adalah perempuan, untuk laki2 “nafsin wahidin”. Ini diperkuat dengan kalimat selanjutnya “ wa jaala minha zaujahaa” yang semakin mempertegas bahwa “nafsin wahidah” sebelumnya = perempuan.

    2. Allah menciptakan “minhaa zaujahaa” (bukan minhum zaujahum) dari nafsin wahidah/manusia pertama pasangan , secara logis pasangan itu berarti lelaki. Lalu timbul suka pada ke2nya. Nafsin wahidah /manusia pertama hamil, lalu keduanya memohon agar diberi anak salih.

    2.Allah memberi kepada mereka anak salih, setelah itu mereka musrik.
    Jelas disini mereka musrik setelah dikaruniai anak salih, bukan seperti pada catatan kaki terjemah depag yg menyebut “mereka memberi nama Uzza, Manah, dsb seperti berhala2 mereka”. Lho… kalau sdh ada berhala berarti mereka sdh musrik lebih dulu…!! @ truthseeker…hati2 bila melihat futnut yaa….

    Surat 22:5
    1.Allah menjadikan manusia (berproses)dari — TURAB —- nutfah —- alaqatin —- mudghoh yg sempurna dan tidak tdk sempurna —- ditetapkan dalam rahim —- dikehendaki Allah beberapa waktu dalam rahim —- Allah mengeluarkan sbg bayi —- dst

    Kesimpulan (saya) :

    1.Manusia pertama perempuan . (7:189)
    2.Manusia pertama diciptakan dari Thiin (32:7)
    3.Manusia pertama & pasangannya musrik setelah diberi anak 7:190)
    4.Adam diciptakan dari Turab — sama dengan Isa (3:59)
    5.Semua manusia dgn bahan Turab berproses melalui proses diHamilkan dan Dilahirkan. (22:5)
    6.Allah sangat konsisten shg tidak ada pertentangan ayat satu dgn yg lain bila kita cermat dgn tetap melihat TEKS ASLI (4:82)
    7.Adam adalah seorang laki-laki (2:35, 7:19)
    8.Adam BUKAN manusia pertama di semesta, tapi manusia pertama di BUMI.

    Suka

  115. yudhisidji said

    surat 29:49
    “sebenarnya, Al Quran itu adalah ayat-ayat yang nyata di dalam dada orang-orang yang diberi ilmu dan tidak ada yang mengingkari ayat-ayat Kami kecuali orang-orang yang zalim”.

    saya memaknai “di dalam dada” sebagai QOLBU. dan seringkali apa yang ada di dalam dada mengatakan “YA”, tapi dibantah oleh isi otak. tinggal kita memilih Qolbu atau otak. inilah penjelasannya, dan saya menjauhkan dari segala yg mengada ada. saya sandarkan pengertian otak berkorelasi dgn 29:49 diatas

    Suka

  116. haniifa said

    Nabi Adam a.s adalah seorang laki-laki 😉

    Suka

  117. yudhisidji said

    Kita bisa abaikan surat 7:189, bahwa manusia pertama itu perempuan berdasar tata bahasa arab. Tapi apakah kita bisa mengabaikan surat 7:190 yang mengatakan bahwa manusia pertama MUSYRIK sesudah dikaruniai anak …??? Adam tidak pernah Musyrik…!!

    Apakah kita juga akan mengabaikan surat 3:59 yg menyebutkan bahwa Adam dicipta dari TURAB..?? dan berdasar surat 22:5 semua yang dari TURAB melalui rahim dan dilahirkan sebagai bayi…!!!

    Apakah kita juga akan mengabaikan surat 32:7 yang menyebut Allah memulai penciptaan manusia dari THIIN…???

    Manusia pertama dan Adam adalah dua pribadi yg terpisah. Adam adalah keturunan dari manusia pertama yang disebut Allah Musyrik. Tidak masalah kita berasal dari keturunan musyrik… lihatlah…betapa Ibrahim juga keturunan langsung orang musyrik…

    @
    Mas Yudhisidji. Aslm ww.
    saya juga kembali membaca, dan saya harus membaca dan mencari referensi pemahaman. Sangat boleh jadi, yang kita diskusikan tidak pada posisi yang tepat. Khususnya berkenaan dengan surat 7:190 ini.
    Insya Allah, kita dapatkan jawaban dari mana saja.
    Salam, agor

    Suka

  118. Aburahat said

    @Yudhisidji
    Mas, menurut mas MIN NAFSIN WAHIDAH. Berarti dari perempuan. Apakah tdk mungkin berarti yg satu itu Adam (laki2) dan meciptakan perempuan sbg istri Adam jg dr tanah jg ( WA KHALAGA MINHA ZAUJAHA?

    Suka

  119. haniifa said

    ABRU* vs *Sidji 😀

    Suka

  120. Aburahat said

    @Yudhisidji
    Saya td lupa mengomentari mengenai penciptaan Nabi Adam dan Nabi Isa. Menurut mas sama dlm proses penciptaan. Klu saya tdk. Nabi Adam dibentuk dulu baru ditiup ROHNYA, sedangkan Nabi Isa ditiupkan ROHNYA dulu kemudian dibentuk. Kita dibentuk gabungan keduanya yaitu sdh sempurna bentuknya tp msh dlm rahim ditiup ROHNYA. Disini Allah menunjukan KEBESARANNYA yakni dari tdk ada dpt menciptakan kita sekarang dan dari seorang laki2 atau bisa dikatakan lahirnya seorang manusia tanpa ibu bapak. Kemudian Allah menunjukan kekuasaanNya pd kita dari seorang perempuan tanpa suami melahirkan seorang manusia dan ketiga dari hubungan laki2 dan perempuan melahirkan seorang manusia. Subhanallah. Maha Suci Allah dgn penciptaanNya

    Suka

  121. haniifa said

    Wahhh…. heibat bisa tahu apa yang Allah kerjakan lebih dahulu 😀

    Astaghfirullah…
    Kalau saya memilih tidak tahu sama sekali.

    Suka

  122. haniifa said

    mas Prof. dokter gagah dan ce Prof. dokter cantik

    Di bumi saat ini banyak yang hamil kurang dari satu bulan.
    Bisa nentuin jenis kelamin… ?!

    Didunia ini banyak yang mandul.
    Wushhh nggak mandul… ?!

    Suka

  123. haniifa said

    Siapa yang sesungguhnya cengengesan terhadap ta’wil ?

    Suka

  124. haniifa said

    Silahkan tentukan siapa yang CENGENGESAN terhadap ta’wil ?!

    Matematika Islam: bisakah dipertahankan 6348 ?

    Suka

  125. Aburahat said

    Kita mengetahui krn telah Allah jelaskan dalam Alqur’an. Klu blm dijelaskan mana bs kita tau. Cuma apa yg di Firmankan Allah cara pandang kita berbeda

    Suka

  126. haniifa said

    Saya tidak tahu, karena jutaan ilmuan genetika dan kedokteran “ISLAM” tidak bisa menjelaskan :
    1. Jenis kelamin kurang dari satu bulan.
    2. Mengubah manusia mandul menjadi tidak mandul.

    Masak seeh, saya jadi lebih haibat dari beliau-beliau ?!
    (rasanya sudah berabad-abad)

    Suka

  127. haniifa said

    Aneehh… dech !
    Kalau jutaan ilmuan genetika dan kedokteran “ISLAM”, tidak menggali, mempelajari, menelaah…. dari Al Qur’an dan Hadits.

    Suka

  128. yudhisidji said

    @aburahat…
    tentang komen anda no:118 sudah saya katakan anda bisa mengabaikan sisi tata bahasanya, tetapi apakah kita akan mengingkari ayat2 lain yang saya kutip diatas ??

    @aburahat….
    tentang komen anda no:120…
    tolong tunjukkan landasan ayatnya.

    @all…
    mana ayat2nya…

    Suka

  129. Aburahat said

    @Yudhisidji
    Saya coba menjelaskan menurut apa yg saya ketahui dan pelajari:
    QS 7:190 klu mas baca dgn teliti dr ayat 189,190 dst. Ayat itu bukan ditujukan pada Nabi Adam tp kpd mereka yg menyembah berhala. Dan menganggap bahwa anak yg mereka lahirkan atas usaha mereka. Sehingga Allah menjelaskan bgm terciptanya manusia tsb. Jd yg MUSYRIK adalah mereka itu dan bukan manusia pertama (Nabi Adam dan istrinya)
    Dan ayat selanjutnya dlm QS 3:59 QS 22:5 QS 32:7. semuanya benar. Kita bermula dari tanah bukan berarti tanah secara FISIK tp dari tanah menghasilkan macam2 makanan dan minuman yg menyebabkan pertumbuhan kehidupan kita dan dari makanan pula terbentuk CEL TELUR (bibit manusia).
    LANDASAN AYAT yg diminta mas:
    PERTAMA: Untuk Nabi Adam bahwa Nabi Adam dibentuk dulu baru
    ditiupkan RUH terdpt dlm QS 38:79; QS 7:11; QS 15:26
    QS 15:29
    KEDUA : Untuk Nabi Isa QS 21:91; QS 66:12
    KETIGA : Untk manusia biasa QS 32:9.
    Wasalam

    Suka

  130. […] Ditulis oleh agorsiloku di/pada Juni 24, 2008 QS 7:190 dalam terjemahan depag : “Tatkala Allah memberi kepada keduanya seorang anak yang sempurna, maka keduanya menjadikan sekutu bagi Allah terhadap anak yang telah dianugerahkan-Nya kepada keduanya itu. Maka Maha Tinggi Allah dari apa yang mereka persekutukan.”  Ayat ini menjadi topik diskusi sejak lama, termasuk juga blog ini kebagian, yang kebetulan mewacanakan tentang proses penciptaan manusia dan “polemik” pikiran “Siapakah Adam” dan mahluk berakal di luar pesawat bulat bernama bumi ini. […]

    Suka

  131. yudhisidji said

    @aburahat…
    mohon anda dalam memberi tanggapan thd komentar saya, anda membuat kesimpulan dari komentar saya sebelumnya dgn benar lebih dulu, saya beri contoh kekeliruan anda menarik kesimpulan atas komen saya, misal : (di komen anda no:129)
    1. anda menganggap saya menujukan surat 7:189-190 untuk Adam. (Saya tidak pernah menulis seperti itu.)
    2. saya tidak (atau belum) mengartikan TURAB dan THIIN dgn tanah tapi anda mendahului seolah saya sudah menterjemahkan kedua kata tsb.

    Suka

  132. yudhisidji said

    @ aburahat….and @all
    benar bahwa berdasar rangkaian ayat2 quran (saja) Adam merupakan keturunan dari manusia pertama yang musyrik itu. Tapi saya tidak pernah mengatakan bahwa manusia pertama adalah orang tua dari Adam.

    @aburahat …
    saya tanggapi landasan ayat yg anda ambil yaa…
    1. surat 38/79 — ttg iblis —> TIDAK RELEVAN
    2. surat 7/11 — relevan dgn 22/5 —>justru mendukung argumentasi saya lho @abu..
    3. surat 15/26 dan 15/29 —> ini utk manusia pertama, bukan Adam.

    Suka

  133. yudhisidji said

    @aburahat … and @all
    saya mengajak kita ZEROMIND sejenak, untuk kemudian semua konsentrasi Qolbu (bukan Otak)kembali kepada ayat2 Quran dengan melihat TEKS ASLI, bila perlu pakailah paling tidak 5 terjemah yang beredar. untuk referensi dan perbandingan. LEPASKAN semua pemahaman yang pernah kita terima , penuhi dengan korelasi ayat2 quran. Tidak ada buruknya bila ayat2 yang kita olah setiap saat.

    Suka

  134. Aburahat said

    @Yudhisidji
    Mungkin saya salah menafsirkan apa mas tulis di no.114 dimana mas mengatakan KESIMPULAN SAYA:
    1.Manusia pertama perempuan . (7:189)
    2.Manusia pertama diciptakan dari Thiin (32:7)
    3.Manusia pertama & pasangannya musrik setelah diberi anak 7:190)
    4.Adam diciptakan dari Turab — sama dengan Isa (3:59)
    5.Semua manusia dgn bahan Turab berproses melalui proses diHamilkan dan Dilahirkan. (22:5)
    6.Allah sangat konsisten shg tidak ada pertentangan ayat satu dgn yg lain bila kita cermat dgn tetap melihat TEKS ASLI

    Kesimpulan mas diatas bhwa menciptaan manusia tdk masalah dgn pengakuan no.6
    Tp pd no117 se-akan2 ingin mengetahui makna ayat2 tsb. Kemudian mas akhiri dgn mengatakan bahwa Adam bkn Manusia pertama. Tp keturunan atau anak dr Manuisi pertama dari Thiin dan kita dari Turab.
    Pd no.129 saya ingin menjelaskan bahwa Nabi Adam Manusia PERTAMA sdgkan mas menganggap Adam adalah anak Manusia pertam yg MUSYRIK. Jd klu mas baca benar2 menunjukan saya kurang sependapat dgn mas ada MANUSIA PERTAMA sblm Adam. Baiklah saya coba membawakan ayat2 utk menguatkannya:
    Mas mengatakan pd point 2 MANUSIA PERTAMA dr THIIN
    QS 17:61 Iblis tdk mau sujud pd Adam krn dia terbuat dari THIIN
    QS 37:11 Manusia diciptakan dari Thiin
    QS 7:12 Adam dari Thiin
    QS 3:59 Adam dari TURAB
    QS 15:28 Adam dari Shalshalin min Hamaiin
    QS 55:14 Manusia dari Shalshalin min Hamaiin
    QS 18:37 Manusia dari TURAB
    QS 23:12 Manusia dar saripati THIIN
    Dgn bukti2 Firman Allah tsb saya katakan Tida ada Manusia PERTAMA sblm Nabi Adam. Firman Allah dgn menyatakan beberapa jenis tanah agar tdk ada alasan bagi kita utk menganggap ada manusia lain ug diciptakan sblm Nabi Adam. Dan menurut mas manusia pertama itu MUSYRIK. Wasalam

    Suka

  135. Aburahat said

    @Yudhisidji
    Benar bkn 38:79 saya salah tulis seharusnya QS 38:76 thx atas koreksi.
    QS 7:11 dan 22:5 maksud utk membedakan penciptaan Adam dgn Manusia sesudah Adam
    QS 15:26 dan QS 15:29 klu mas baca seterusnya ayat2 tsb maka itu ditujukan pd Nabi Adam. Terkecuali mas katakan bahwa bukan kpd Adam Iblis tdk mau sujud. Wasalam

    Suka

  136. haniifa said

    Duhh… sedihh juga neeh 😦
    Banyak pertanyaan tidak dijawab ?!

    (mba-mba & mas-mas baiknya meloncat dulu ke sinih)

    Nabi Adam itu, Perempuan atau Laki-laki?

    Trim’s atas loncatan nyah 😀

    Suka

  137. yudhisidji said

    @aburahat …
    jelas berbeda kalau saya mengatakan bahwa adam adalah keturunan manusia pertama dengan adam anak manusia pertama…
    muhammad saw adalah keturunan ibrahim, tapi….muhammad bukan anak ibrahim.

    Suka

  138. yudhisidji said

    @aburahat…
    walau tdk begitu paham ttg beliau, dan secara aqidah saya tdk segaris dgn beliau, tapi saya kagum dgn seseorang yg bernama khomeini. dan paling tidak saya “mungkin” sudah bertemu dgn orang yg juga mengagumi beliau.

    ayat dikomper dengan ayat….
    sungguh indah sekali…. peluru anda sangat luar biasa
    saya kagum dgn anda..
    segera saya lanjutkan, maaf kemarin benar2 sibuk.

    Suka

  139. Aburahat said

    @Yudhisidji
    Sory, memang beda yg disebut anak dan yg disebut keturunan.
    Sama2, saya juga pengagum Ayatullah Rohullah Komeini. Krn ketegasan antara hak dan bathil serta akhlaknya dan apabila saya membaca sejarah hidupnya beliau berusaha mencontohi kehidupan Rasul.
    Terimah kasih mas tp jangan dikagumi kita dlm berdiskusi saling memberi dan saling menerima. Mudah2an diskusi kita ini diridhai Allah krn kita berusaha menuju kekebenaran Mutlak yg dimiliki Allah. Insya Allah dgn diskusi ini kita lebih mendekatkan diri dan lebih mengenal Maha Pencipta yg kita sembah. Amin Yaa Rabbal Aalamin.

    Suka

  140. haniifa said

    Assalamu’alaikum,
    @All

    Subhanallah…
    Allah berfirman dalam surah Al Ahzab 5:
    _______________________________________
    Panggillah mereka (anak-anak angkat itu) dengan (memakai) nama bapak-bapak mereka; itulah yang lebih adil pada sisi Allah, dan jika kamu tidak mengetahui bapak-bapak mereka, maka (panggillah mereka sebagai) saudara-saudaramu seagama dan maula-maulamu. Dan tidak ada dosa atasmu terhadap apa yang kamu khilaf padanya, tetapi (yang ada dosanya) apa yang disengaja oleh hatimu. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. [QS 33:5]

    Seperti kita ketahui bersama bahwa Nabi Ibrahim a.s mempunyai 2 orang istri yaitu Siti “Sarah” dan Siti “Hajar” (kebo bule bisa mengganti dengan “Hagar”, dan keturunannya disebut “Hagarism” 😀 ).
    Selanjutnya….
    Nabi Ibrahim a.s plush Siti Sarah := Nabi Ishaq bin Ibrahim a.s
    Nabi Ibrahim a.s plush Siti Hajar := Nabi Ismail bin Ibrahim a.s

    Baik sejarahwan Muslim maupun Orientalis, menyatakan bahwa Nabi Muhammad bin ‘Abdullah s.a.w mempunyai 2 anak laki-laki (baca: meninggal saat masih balita/bayi) hasil perkawinannya dengan Siti Khadijah dan 1 anak laki-laki (baca: juga meninggal saat berusia sekitar 10th) bernama Ibrahim bin Muhammad (s.a.w) bin ‘Abdullah hasil perkawinan dengan Maria bin Khitbah.

    Coba simak :
    Siti Hajar := Pemberian Penguasa Mesir kepada Nabi Ibrahim a.s
    Maria bin Khitbah := Pemberian Penguasa Mesir kepada Nabi Muhammad s.a.w Cocok yach dengan pendahulunya 😀

    1. Apakah suatu pemberian dari katatanlah seorang penguasa berupa seorang budak Oon gadis biasa atau Cantik Jelita ?!
    2. Kenapa datangnya dari Mesir ?!
    3. Kenapa setiap anak laki-laki Nabi Muhammad s.a.w meninggal saat muda belia ?!
    (baca: belum sempat memberikan keturunan atau BIN)
    4. Kenapa anak Nabi Muhammad s.a.w hasil dari Maria bin Khitbah bernama Ibrahim ?!
    5. Apakah Ibrahim bin Muhammad bin… Ibrahim a.s := Khatam ?!
    (Ibarat linkaran, atau teori Closed, atau Stampel terakhir)
    5. Nabi Daud a.s….. bin Ibrahim a.s !!
    6. Nabi Musa a.s….. bin Ibrahim a.s !!
    7. Mayoritas Bani Israil.. bin Ibrahim a.s !!
    8. Wajarkah kalau Bani Israil tadinya kaum yang dimulyakan oleh Allah ?! (baca: Ujungnya kebanyakan di murkai Allah)

    Pengecualian :
    a. Nabi Adam a.s…. (bin “Rasulullah” as Maula )
    b. Nabi Isa a.s… (bin “Rasulullah” as Maula )

    1. Kenapa tidak ada sejarah yang akurat tentang keturunan Nabi Isa a.s ??
    2. Apakah Nabi Isa a.s := sebagai sistem “Close” kah ?!
    3. Semua manusia (kecuali Nabi Isa a.s) berujung pada BIN Adam a.s, sistem “Open” kah ?!

    Wassalam, Haniifa.

    Suka

  141. yudhisidji said

    @haniifa…
    Yang saya kagumi dari anda adalah pola berpikir yg urut/sistemik dan logis… sedang @ aburahat sangat rajin mengumpulkan ayat2. saya bisa bayangkan orang dengan pola pikir seperti anda serta mempunyai ketekunan mengkorelasikan ayat seperti @abru..
    (saya pinjem istilah anda..he..he)… maksud saya setelah mengkorelasikan satu ayat dgn ayat lain di push dgn logika anda …pasti… top markotop…

    @aburahat…
    saya masih mengumpulkan ayat2 utk menjawab komen no:134 anda.
    sabar ya… maklum ndak bisa stenbei onlen terus…

    Suka

  142. haniifa said

    @Mas Yudhisidji
    Subhanallah…
    Justru saya sangat bersyukur berteman dengan @Mas Yudhisidji dan @Mas Aburahat… (demikian pula dengan rekan-rekan yang lain)
    Kalau jadi musuh… malah saya kabur duluan dech !! 😀 , sebagai petarung anda berdua terlalu tangguh buat saya, dan salut akan kegigihannya…

    Soal @Abru… ha.ha.ha.
    (duhh… sering inget gadis sensor “=” 😦 )

    Salam hangat selalu, Haniifa.

    Suka

  143. Aburahat said

    @Hanifah dan Yudhisidji
    Jangan terlalu tinggi diangkat JATUHNYA SAKIT atau sekalian……jgn dulu deh

    Suka

  144. haniifa said

    @mas Aburahat
    Insya Allah, dengan basic yang kuat… dan naik perlahan-lahan tetap saja akan pada posisi tinggi.
    Semoga, Amin.

    Suka

  145. yudhisidji said

    @ all..
    Istilah Thiin dalam Quran

    Surat 5/11 : Isa mencipta burung dari Thiin atas ijin Allah
    Surat 3/49 : Isa mencipta burung dari Thiin atas ijin Allah
    Surat 6/2 : Allah menciptakan manusia dari Thiin
    Surat 7/12 : MENURUT PERSEPSI IBLIS Adam diciptakan dari Thiin
    Surat 23/2 : Allah menciptakan manusia dari PERKEMBANGAN Thiin
    Surat 28/38 : Firaun memakai Thiin utk ditembakkan—(Thiin sangat keras)
    Surat 32/7 : Allah memulai ciptaan manusia dari Thiin
    Surat 37/11 : Allah menciptakan manusia dari Thiin YANG MENDINGIN
    Surat 51/33-34 : Disediakan batu batu dari Thiin utk orang dholim (Thiin sangat keras)
    Surat 17/61 : Iblis menolak sujud UNTUK Adam yg diciptakan SELAKU Thiin, (silahkan dibaca ulang ayatnya : kholaqta thiina, BUKAN kholaqna min thiin)

    Berdasar surat 28:38, surat 37:11, surat 51:33-34 saya lebih condong Thiin adalah batu meteor.
    Selanjutnya perhatikan pada Surat/Ayat 37/11 yang menerangkan bahwa asal usul manusia itu adalah diciptakan dari THIIN yang mendingin, karena memang batu meteor itu pada mulanya berupa api ketika Bumi ini diputarkan pada dua hari pertama, dia berupa dhukhan atau gumpalan api yang sebagian dari gumpalan api itu ada terpecah menjadi batu-batu meteor
    Lebih jelas lagi pada Surat/Ayat : 17/61 Iblis melihat ketika Adam berangkat ke Bumi pada malam hari seolah seperti meteor yang melayang berupa cahaya yang meluncur. Pada waktu Adam diturunkan ke Bumi diterbangkan di atmosfir Bumi bersama dengan Adam barokah melingkupinya agar dengan begitu Adam dan istrinya tetap bisa bisa bernapas ketika melintasi ruang angkasa yang hampa udara. Kejadian yang sama pada saat barokah yang melingkupi Nabi Muhammad ketika beliau Mi’raj sesuai dengan maksud Surat/Ayat : 17/1. Ketika Adam memasuki atmosfir Bumi maka barokah yang melingkupi tubuh keduanya bersinar akibat terjadi friksi sehingga meluncur seperti meteor yang jatuh ke Bumi. Itulah yang dimaksud oleh Iblis pada Surat/Ayat : 17/61 dimana pada Ayat tersebut TIDAK menyebut Adam diciptakan DARI thiin, tetapi Adam diciptakan SELAKU thiin. Maka saya condong THIIN adalah batu meteor

    Suka

  146. yudhisidji said

    @ all…
    Istilah Turaab berarti “SARI TANAH” terdapat pada Ayat-Ayat Alqur’an yaitu pada Surat/Ayat : 2/264, 3/59, 13/5, 16/59, 18/37, 22/5, 23/55, 27/67, 30/20, 35/11, 37/16, 37/53, 40/67, 50/3, 56/47 dan 78/40.

    Surat 3/59 : Adam dan Isa diciptakan dari Turab
    Surat 22/5 : semua yg dari Turab dihamilkan kemudian dilahirkan
    Surat 18/37 : manusia dari Turab à Nutfah
    Surat 30/20 : manusia dari Turab
    Surat 35/11 : Manusia dari Turab à Nutfah à dihamilkan

    Kalau kita mencermati dan memperhatikan Ayat-Ayat yang berkaitan dengan istilah turaab, tidak ada satupun Ayat yang menerangkan bahwa manusia itu dimulai penciptaannya dari TURAAB, namun Allah memulai penciptaan manusia dari THIIN. Satu-satunya Ayat yang menjelaskan penciptaan manusia pertama hanya pada Surat/Ayat : 32/7. Dengan demikian antara TURAAB dengan THIIN pasti mempunyai pengertian yang berbeda.
    TURAAB adalah sari-sari tanah. Maka dari sari-sari tanah itulah yang kemudian berproses dalam tubuh manusia yang pada proses selanjutnya menjadi nutfah.

    Selanjutnya berproses melalui rahim seorang ibu masing-masing, yang kemudian dilahirkan sebagaimana maksud Surat/Ayat : 18/37, 30/20, 35/11 dan yang lainnya.

    Kita ambil contoh pada beberapa Ayat yang menyatakan bahwa Adam diciptakan dari THIIN, sebagaimana yang diungkapkan pada Surat/Ayat : 6/2, 7/12, 23/12 dan 37/11 Ayat-Ayat tersebut hanyalah menerangkan tentang asal-usul manusia dan bukan menerangkan penciptaan awal (pertama) manusia,

    pada Surat/Ayat : 38/76, Iblis menyatakan bahwa Adam diciptakan dari THIIN, sedangkan pada Surat/Ayat : 15/33 Iblis mengatakan bahwa Adam diciptakan dari SHALSHALIN HAMA’IN MASNUUN, maka itu adalah benda yang jatuh dari lava membeku

    Surat 55:14 DIA menciptakan manusia dari SHALSHALIN seperti FAKHOR (benda jatuh seperti SUAR).

    Suka

  147. yudhisidji said

    @all……
    Saya menyakini jagat raya yang amat luas ini diciptakan tidak sesederhana cukup di planet kita saja bermasyarakat manusia. Sebagaimana Allah menciptakan manusia pertama di jagat raya ini dimanapun itu yang pasti bukan di planet kita, (seorang perempuan 7:189, yg saya yakini parthenogens). Sebagaimana saya meyakini Maryam adalah wanita pharthenogens, ini dapat diungkap (menurut saya) dalam Surat 3:36 dimana Allah mengatakan pada kelahiran Maryam “Laki-laki tidak sama dengan Perempuan”. Sebuah pernyataan yg sebenarnya tidak perlu dikatakan karena jelas laki2 dan perempuan berbeda, tapi Maryam adalah perempuan parthenogens.

    Dari Nafsin Wahidah dan pasangannya inilah Allah mengembang biakan keturunan, yang sampai pada titik tertentu Allah “mengirim” sepasang manusia ke planet lain untuk menjadi manusia pertama di planet lain tersebut. Begitulah seterusnya Allah selalu mengirim manusia ke planet yg sudah disiapkan. Tak terkecuali Adam yang dikirim Allah dari tempat asalnya dari sebuah “kebun” yang oleh iblis dilihat bak meteor jatuh dan yang sempat menuai komplain malaikat kepada Allah, karena yang sudah-sudah manusia selalu membuat kerusakan di bumi-bumi.

    Dan tentu saja berkat Surat 4:23 pada kalimat akhir ayat, pernikahan dgn saudara tdk menjadi masalah. Contoh : bagaimana manusia pertama di bumi (Adam) mengembang biakkan keturunannya, tentu dgn menikahkan anaknya dgn anaknya yg lain pula.

    Inilah yang saya yakini……

    Wassalam Yudhisidji…

    Suka

  148. Aburahat said

    @Yudhissdji
    Soal keyakinan adalah persoalan pribadi mas. Tapi persoalan Kebenaran adalah milik semua yg mau berpikir. Jd klu sdh berbicara KEYAKINAN pembahasan terhenti. Sebab apa saja argumen yg disodorkan berlawanan dgn KEYAKINAN akan ditolak. Jd kita berhenti sampai disini membahasan ini. DAmai damai wasalam

    Suka

  149. Aburahat said

    @Hanifah
    Insya Allah
    Tapi saya takut pd Ketinggian mas. Jd biar aja dibawah bs santai

    Suka

  150. haniifa said

    Assalamu’alaikum,
    Alhamdulillah…
    Terima kasih mas, telah memberikan ayat-ayat AQ yang relevan.
    Ternyata pemahaman @Mas Yudhisidji pada kecenderungan “THIIN adalah batu meteor(dari komen 145), sama dengan kecenderungan saya bahan “thiin” pada dasarnya benda langit/meteor yang terurai bisa menjadi gas saja, terkondesasi menjadi uap dan terbawa turun ke bumi berupa air huja, atau bisa saja percahan-pecahan utuh berupa benda pada ke bumi, seperti yang saya tulis pada komen no:77 :

    Adakah Mahluk Berakal di Luar Bumi? -2

    Subhanallah…
    Saya ingin kita semua, merenungi sesaat tentang Firman Allah berikut (perhatikan yang saya cetak tebal):
    Al Qur’an surah Ali Imraan:
    ___________________________
    [QS 3:37] Maka Tuhannya menerimanya (sebagai nazar) dengan penerimaan yang baik, dan mendidiknya dengan pendidikan yang baik dan Allah menjadikan Zakaria pemeliharanya. Setiap Zakaria masuk untuk menemui Maryam di mihrab, ia dapati makanan di sisinya. Zakaria berkata: “Hai Maryam dari mana kamu memperoleh (makanan) ini?” Maryam menjawab: “Makanan itu dari sisi Allah”. Sesungguhnya Allah memberi rezeki kepada siapa yang dikehendaki-Nya tanpa hisab.

    [QS 3:38] Di sanalah Zakaria mendoa kepada Tuhannya seraya berkata: “Ya Tuhanku, berilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Pendengar doa”.

    [QS 3:39] Kemudian Malaikat (Jibril) memanggil Zakaria, sedang ia tengah berdiri melakukan shalat di mihrab (katanya): “Sesungguhnya Allah menggembirakan kamu dengan kelahiran (seorang putramu) Yahya, yang membenarkan kalimat (yang datang) dari Allah, menjadi ikutan, menahan diri (dari hawa nafsu) dan seorang Nabi termasuk keturunan orang-orang shaleh.”

    [QS 3:40] Zakaria berkata: “Ya Tuhanku, bagaimana aku bisa mendapat anak sedang aku telah sangat tua dan istriku pun seorang yang mandul?” Berfirman Allah: “Demikianlah, Allah berbuat apa yang dikehendaki-Nya”

    [QS 3:41] Berkata Zakaria: “Berilah aku suatu tanda (bahwa istriku telah mengandung)”. Allah berfirman: “Tandanya bagimu, kamu tidak dapat berkata-kata dengan manusia selama tiga hari, kecuali dengan isyarat. Dan sebutlah (nama) Tuhanmu sebanyak-banyaknya serta bertasbihlah di waktu petang dan pagi hari”.

    Maaf rekan-rekan saya menggunakan bahasa yang ngepop… 😀

    Nabi Zakaria a.s suatu ketika memelihara sejenis pohon disuatu tempat yang bernama “mihrab” , apakali beliau mendatangi pohon tersebut didapatinya “Maryam” (baca: perawan suci) sedang memakan “buah” dari pohon tersebut.

    Tanya Nabi Zakaria a.s := Duhhh… Maryam saudara perempuan Harun [QS 19:28] mengapa kamu mengandung, bukankah kamu perawan suci dan tidak pernah tersentuh sekalipun oleh laki-laki ?!

    Jawab Maryam := Aku senantiasa memakan “buah” yang anda pelihara

    Nabi Zakaria a.s gembira dan berkata := Alhamdulillah…., Kalau begitu buah-buah dari pohon ini akan kuberikan pada istriku yang mandul dan kebetulan aku sangat mengharapkan keturunan walaupun diriku sangat tua(baca: anak).

    Maryam menjawab: “Makanan itu dari sisi Allah”.

    Stop berfikir, tanya kenapa 😉
    1. Nabi Adam a.s memakan buah apa yach ?!
    2. Penghasil Spermatozoa biasa disebut “buah Zakar” bukan ?!
    3. Kenapa Nabi Zakaria, tidak ‘ainul yaqin jika istrinya mengandung ?!
    4. Apakah usia kandungannya lebih kecil dari 1 bulan, sehingga perut istrinya tidak tampak tanda-tanda mengandung ?!
    5. Apakah Nabi Zakaria, tidak ‘ainul yaqin jika kelamin bakal janin adalah seorang laki-laki ?!

    @All
    Sekali Allah menentukan pernikahan sedarah “HARAM” maka semua sunnatullah akan berlaku secara sangat-sanngat konsisten, jangankan sedarah, sesaudara sepersusuan juga “HARAM” titik.

    SILAHKAN BACA BERULANG-ULANG [QS 4:23]
    Maaf Camkan itu !!

    Wassalam, Haniifa.

    Suka

  151. Faubell said

    @all
    Assalamu’alaikum,
    Wah..sudah sampai ke meteor ya? D:
    Let’s go…tancap terus…fokus…fokus.
    Dengan menyebut nama Allah Ar Rahman Ar Rahim
    Close circuit air hujan bagaikan close circuit hujan meteor di Tata Surya?
    Air—Menguap–Awan—Air Hujan. Dari bumi adalah air (samudera) yang diuapkan oleh sinar matahari terus menjadi awan dan dihalau oleh angin,..dst..jadi hujan.
    Jadi ingat ayat ini :

    [2:164] Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering)-nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan.

    Close circuit hujan meteor:
    ???—????–Sabuk meteor—Hujan Meteor. Pemberian dari bumi apa ya??
    Yang paling bertanggung jawab siapa ya ??? Planet Mars,planet Yupiter, Komet, …
    Dia ini siapa ya??? Yang dilambangkan Mars, Yupiter, Komet,…
    Please astronom…help us!!!

    Wassalam,

    Suka

  152. […] Parthenogens  := @mas Partho suka lagu grup band “Genesiss”… euy !! […]

    Suka

  153. Aburahat said

    Allah cukup mengatakan KUN FAYAKAN apabila Allah berkehendak. Mengapa harus membuat hujan melalui proses dar meteor?
    Menurut saya Allah menyebut nama TANAH utk mencipta Adam seperti Thiin, Turab, Shalshali, Lamama mempunyai maksud agar kita mempelajari bumi yg kita tempati ini mempunyai kegunaan utk kehidupan kita.
    @Hanifah
    Sekali Haram tetap HARAM bg kita setelah turunyya Alqur’an. Tp yg seblmnya Allah maafkan. (akhir QS 4:23). Damai damai. Wasalam

    Suka

  154. haniifa said

    @Mas Aburahat
    Begini sajah, silahkan mas temukan “kemunafikan” tulisan di bawah ini dan coba teliti sampai ahkir.
    http://www.geocities.com/pentagon/quarters/1246/isanotgod.html

    Saya tunggu, kejelian mas !! 😀

    Suka

  155. Faubell said

    Assalamu’alaikum,

    @haniifa Berkata:
    Juni 27, 2008 pada 5:25 pm
    1. Nabi Adam a.s memakan buah apa yach ?!
    Jawab : Buah dari pohon hijau, yang kalau dimakan jadi HULK :D. Biasanya kelihatan MERAH kalau dari jauh….
    Kenapa ya semalam di Trans TV ada film HULK juga…? 😀
    Wassalam,

    Suka

  156. haniifa said

    Wa’alaikum Salam,
    @Mas Faubell
    Jadi ada ide… neeh
    Waktu noton TV… “Mamoth” katanyah punah akibat suku kuna di benua Kebo Bule. (baca: rupanya daging sebangsa gajah gurihhh buanget)

    Silahkeun… nyang mau nyoba daging “Gajah”
    Saya dan mas Faubell… udah siap-siap buka restoran “Sop Kaki Gajah dan Ati semut” 😀

    Wassalam, Haniifa.

    Suka

  157. yudhisidji said

    @ aburahat…
    seperti kata anda…di komen 154
    “Sekali Haram tetap HARAM bg kita setelah turunyya Alqur’an. Tp yg seblmnya Allah maafkan. (akhir QS 4:23). Damai damai. Wasalam”

    maksud saya ya begitu…trimakasih
    tapi bukan saja diharamkan setelah quran era muhammad saja diturunkan.sebelumnya juga sudah diharamkan lho..!!

    Surat 4:23 bagian akhir hanya untuk menjawab bila ada pertanyaan pada era jumlah manusia terbatas, misal era awal Adam, atau era di kapal Nuh.

    Suka

  158. haniifa said

    @mas Yudhisidji
    Coba perhatikan terjamaah ayat Al Qur’an yang mas Faubell berikan, mari kita teliti hanya dengan menggunakan tulisan itu saja dengan akal fikiran kita masing-masing.
    [2:164] Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering)-nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan.

    Ingat diujung ayat tersebut := “…bagi kaum yang memikirkan”

    Bagaimana ?!
    (Insya Allah, Islam sangat mengharapkan lulusan “S4”)

    1. Syahadatain
    2. Shalat
    3. Syukur
    4. Sujud
    Mudah-mudahan kita semua menuju ke lulusan S4 plush bonus yg lainnya, Amin.

    Wassalam, Haniifa.

    Suka

  159. yudhisidji said

    @ faubell…
    he..he..sukanya gitu yach….
    2:164 mbok dikasih paparan sekalian biar kita ikut pinter kaya anda ato kaya @ haniifa….

    saya punya terjemah lain gimana…??
    Surat 2:164
    “Bahwa pada penciptaan samawat dan Bumi dan pertentangan malam dan siang dan Kapal yang bergerak di lautan yang bermanfaat bagi manusia dan apa yang Allah turunkan air dari angkasa lalu dihidupkan dengannya Bumi sesudah matinya dan dibangkitkan padanya dari setiap dabbah, dan digerakkan angin dan awan diedarkan diantara angkasa dan Bumi ada Ayat bagi kaum yang berakal”

    Coba mas-mas korelasikan dengan :
    11/7, 3/83, 16/49, 34/3, 42/29, 64/4, 24/45, 35/9, 7/58, 8/22, 8/55

    Suka

  160. haniifa said

    @Mas Yudhisidji
    Baik kalau begitu, nggak usah korelasi-korelasian ke-ayat yang lain dulu dan saya pakai terjemah mas sendiri:
    Surat 2:164
    “Bahwa pada penciptaan samawat dan Bumi dan pertentangan malam dan siang dan Kapal yang bergerak di lautan yang bermanfaat bagi manusia dan apa yang Allah turunkan air dari angkasa lalu dihidupkan dengannya Bumi sesudah matinya dan dibangkitkan padanya dari setiap dabbah, dan digerakkan angin dan awan diedarkan diantara angkasa dan Bumi ada Ayat bagi kaum yang berakal”

    Silahkan mas relasikan ini menurut akal dan fikiran mas sendiri.
    Soal hujan meteor… sepertinya antara saya, mas Yudhisidji dan mas Faubell nggak ada bedanya khan !!
    Coba baca lagi dunk… https://agorsiloku.wordpress.com/2007/01/15/adakah-mahluk-berakal-di-luar-bumi-2/#comment-20534

    Wassalam, Haniifa.

    nb:perhatikan yang saya cetak tebal, sebagai point of view)

    Suka

  161. yudhisidji said

    @haniifa…
    kenapa anda merasa tidak memerlukan korelasi sebuah ayat dengan ayat lain..?????!!!!!!
    saya ambil contoh 8:22 dan 8:55, apakah itu untuk semua jenis dabbah..??? tentu bukan. komen @haniifa no:77 bisa jadi benar, bisa jadi lho !! … Tapi sebuah pengertian HARUS ditopang dgn ayat lain bagi saya MUTLAK. Maaf kalau saya sulit membuat sebuah kesimpulan hanya dgn satu ayat lalu dijabarkan teori2 cabang.

    Suka

  162. haniifa said

    ha.ha.ha 😀

    samawat := langit jagat raya…. wow bukan itu… menurut bla…bla…bla pokoke bukan titik.
    samawat := atmosfer…. wow bukan itu…. menurut bla…bla…bla pokoke bukan titik.
    Yo wies “samawat” := “samawat” tock…. wow gimana seehhh

    Wahhh Repot… eh… Cepot sayah
    coba mas haniifa “Tanya sama wong pinterrr dunk” 😛

    Suka

  163. haniifa said

    @Mas Yudhisidji
    Begini sajah, silahkan mas temukan “kemunafikan” tulisan di bawah ini dan coba teliti sampai ahkir.
    http://www.geocities.com/pentagon/quarters/1246/isanotgod.html

    Disana bertaburan ayat-ayat Al Qur’an berikut korelasi-nya, bahkan dengan beberapa Injil bahasa Indonesia / bahasa Inggris. Ditambah lagi dengan hadits-hadits.

    Coba diskusi sama mas Aburahat !!

    Wassalam, Haniifa.

    Suka

  164. Aburahat said

    @Yudhisidji
    Saya setuju bahwa perkawinan antar saudara diharamkan bukan saja setelah era Alqur’an tapi jg sblm.
    HARAM tetap HARAM adalah kata mas Hanifah ( no 150 )
    Saya mengatakan sblm Alqur’an bs dimaafkan Allah. Karena pda Zaman Nabi Ibrahim, Daud, dan sampai ke Nabi Musa who know> terkecuali disebut dlm Al-Qur’an.
    @Hanifah
    Soal Kemunafikan saya nda heran lagi yg seperti mas katakan:
    Pd Zaman Nabi Musa merobah etc Ahli Kitab
    ” ” Nabi Isa ” ” ”
    ” ” Nabi Muhammad ” ” ”
    Pad zaman Edan kita malahan ada Ayah menikahi anak (memperkosa)
    Mungkin jumlah yg munafik sekarang lbh banyak 75%

    Suka

  165. haniifa said

    @Mas Aburahat
    Subhanallah…
    Mata mas Aburahat tajam sekali… 😉
    Saya hanya merasa khawatir pada orang yang bermain-main benda yang sangat tajam sekali, jangan-jangan melukai diri sendiri.

    Problem Solver @All
    Nabi Isa a.s == Nabi Muhammad s.a.w == ???????

    Wassalam, Haniifa.

    Suka

  166. Aburahat said

    @All
    Oleh karena itu agar senjata tajam jgn sampai melukai kita sendiri, pelajari dulu mengenai senjata yg akan kita pergunakan. Kita memerlukan senjata tajam agar semua bs lancar. Tp klu kita tdk tau sifat benda yg tajam tsb bs membahayakan diri kita, juga hrs diketahui senjata tajam jenis apa yg diperlukan. Klu kita mau mengiris mangga jgn pakai parang.

    Suka

  167. haniifa said

    Weleh…weleh….
    @mas-mba pentangon budak kebo bule

    Silahkeun mampir… di kedai “ME” (baca: putar balik fakta khan)
    Neeh… link-nyah :

    Mekah sebagai pusat bumi 2

    Wakwekwok, Wek. donal… eh… dunat beubeuq 😛

    Suka

  168. haniifa said

    @Mas Aburahat
    Iya betul mas he.he.he.
    Seperti mau makan durian…
    Bukannya kupas dulu kulitnya, ambil daging-buah durian dan buang bijinya… baru makan.
    Ini mah sama dengan buang kulit makan durian plus biji.
    Bahkan bisa lebih parah kulit durian belum dibuang udah dimakan 😛

    Suka

  169. Aburahat said

    @Hanifah
    Klu yg dimakan durinya isinya dibuang itukan GAJAH bukan KEBO BULE

    Suka

  170. haniifa said

    @Mas Aburahat
    Ha.ha.ha. 😀
    Wa innahu la’ilmullisa’ati falatamtarunna biha wattabi’un; Haza shirothum mustaqim
    “Dan sesungguhnya Isa telah memberikan pengetahuan mengenai Sa’ati.
    Karena itu janganlah kamu ragu-ragu padanya ikutilah Aku (Allah). Ini satu jalan yang lurus.

    (Qs. 43:61)
    ittaba’a yattabi’u := mengikuti
    ittabi’un := ikutilah Aku ditambah tulisan (Allah)

    Pasukan “Mamot”-BULE… nyerang win-“ME” 😛

    Wasalam, Haniifa.

    Suka

  171. haniifa said

    Mamot… eh …lemot 😀
    http://www.geocities.com/pentagon/quarters/1246/bedaisa.html

    Kenapa pedang mu bututttt banget…
    Kalau ada yang berdo’a:
    Mari kita panjatkan do’a… bla..bla…bla,
    …para shahabat dan tabi’in serta tabi’ittabiin

    %&*^#!@ was.wus.wes.wos….. Binguuungngng dah 😀

    Wassalam, Haniifa.

    Suka

  172. faubell said

    @yudhisiji
    Assalamu’alaikum,
    Biarkan yang lain lagi jualan buah durian, asal bukan buah dari pohon hijau aja. 😀
    mari perhatikan QS 2:164
    Ada 7 term yang perlu jadi kajian manakala mencoba memaknai suatu proses :
    1. samawat
    2. ardhi
    3. silih bergantinya malam dan siang
    4. bahtera yang berlayar di laut
    5. air
    6. pengisaran angin
    7. awan

    Itu adalah teropong kauniyah, mukjizat bagi SIAPA CEPAT DIA DAPAT. Itulah 7 yang selalu diulang-ulang dibanyak tempat,cuma untuk menerapkannya kadang perlu minum puyer BINTANG 7..asal minumnya jangan pakai Seven Up….bisa jadi kayak tokoh difilm SEVEN…(maaf becanda Mas, maklum ada Haniifa syndrome bertebaran di sini…)
    Silahkan Mas Yudhisiji maknai sebagai kaum berakal. 😀

    -wassalam-

    Suka

  173. truthseeker said

    @yudhisidji Berkata:
    Juni 21, 2008 pada 8:28 am

    Maaf baru bisa komentar skr.
    Ada begitu banyak yg ingin dikomentarin tp yg satu ini yg saya anggap sangat penting agar kt tdk terlalu jauh mengira2.

    Bila kita merujuk dari sisi tata bahasa arab”nafsin wahidah” adalah perempuan, untuk laki2 “nafsin wahidin”. Ini diperkuat dengan kalimat selanjutnya “ wa jaala minha zaujahaa” yang semakin mempertegas bahwa “nafsin wahidah” sebelumnya = perempuan.

    Mas Yudhi, jangan terlalu cepat menyimpulkan bhw semua yg diakhiri dg …ah ( nafsin wahidah) berarti perempuan. Tata bahasa arab jg mengenal jenis kelamin utk benda, mas Yudhi akan temukan bhw semua nafsin (jiwa, nafs, diri) akan dikategorikan
    perempuan walaupun nafsin pd lelaki.
    Mestinya ini tdk menjadi keterjebakkan mas Yudhi krn kalimat selanjutnya sangat2 jelas menunjukkan bhw nafsin/jiwa/diri yg disebut terlebih dahulu adalah nafsin/jiwa/diri laki2.

    Dialah Yang menciptakan kamu dari “nafsin wahidah” dan dari padanya (nafsin wahidah tsb) Dia menciptakan isterinya, agar dia merasa senang kepadanya…

    Saya tdk paham knp mesti ada perkiraan bhw ada manusia sebelum Adam (kalau mmg ada manusia sebelum Adam, knp Adam tdk dilahirkan dr mereka? knp Adam diciptakan dr tanah?).
    Mas Yudhi, “nafsin” bukanlah jasad, jasad Adam dicipta dr tanah. Dan saya yg mempercayai bhw di setiap manusia ada 3 entitas: jasad, Jiwa/nafs (jati diri) dan Ruh. Maka ayat tsb semakin menguatkan pandangan tsb (ada tanah/jasad ada nafsin wahidah (jiwa manusia) dan ada peniupan Ruh (fitrah thd keberadaan Allah).
    Sekali lg nafsin wahidah adalah mennjukkan bhw Adam dan Hawa (dan semua manusia) diciptakan dr nafsin/jiwa yg sama, agar apa? agar kita manusia secara fitrah akan mempunyai ketertarikan/sayang menyayang thd sesama manusia.

    Wassalam.

    Suka

  174. yudhisidji said

    @truthseeker…
    silahkan lihat komen saya no:117

    @faubel…
    menurut hemat saya sebelum masuk disitu harus ada kesepakatan bahwa yang dimaksud Allah dengan tujuh yang diulang adalah tujuh term yg anda ajukan diatas. trima kasih …. tapi saya ndak mau ikutan kena sindrome. maklum saya wong ndeso, kerjaanya cari rumput pake sabit yang tajam biar dapet rumput banyak.
    memang benar quran bukan syair, karena ayat adalah perkataan Allah. merinding saya kalau membayangkan bila di sandingkan dengan syair tentang durian…

    Suka

  175. haniifa said

    ha.ha.ha. 😀
    Zombie punya perasan…
    yudhisidji Berkata:
    Juni 23, 2008 pada 10:01 am
    . kalau saudara2 cermat thd komen saya, anda akan temukan tidak ada campur tangan otak saya disana. saya hanya menyandingkan satu ayat dgn yg lain, sampai ada keharmonisan pengertian.
    Salam dari, ndoro-kulo.

    Suka

  176. haniifa said

    Lha… komen mas Zombie apa ndak pakai Bahasa Indonesia gituhhh…. weleh-weleh, kalau bahasa planet…. noh.. gimana kita komunikasi nyah 😀
    Puji syukur Alhmadulillah…

    Subhanallah…
    Racun ular yang sangat ganas… ternyata menjadi obat yang ampuh bagi dunia kedokteran… (baca: jadi nggak aneh yach… lambang ular berbisa yang sedang melilit)

    Wassalam, Haniifa.

    Suka

  177. haniifa said

    @Saudara Yudhisidji
    Silahkan kritisi saya soal “merinding saya Yudhisidji kalau membayangkan bila di sandingkan dengan syair perumpamaan tentang durian…

    Tulisan saudara ini apa, maksudnya ?!
    maklum saya wong ndeso, kerjaanya cari rumput pake sabit yang tajam biar dapet rumput banyak.

    Silahkan definisikan sendiri, seperti saudara mendefinisikan perumapaan tentang buah durian… jika saudara fair !!

    Wassalam, Haniifa.

    Suka

  178. haniifa said

    @Saudara Yudhisidji
    Apakah saudara mengerti Allah s.w.t menurunkan ayat tentang perumpamaan Nabi Musa a.s merubah tongkat kayu menjadi “ULAR” dan memakan ular-ular ahli sihir.

    Jangan menyesal jika “Bani Israil dan atau Yahudi” lebih mendalami lagi perihal obat-obatan ?!

    Siapapun saudara, selama saudara mencintai Al Qur’an yang diwahyukan kepada Rasulallah Nabi Muhammad s.a.w berarti saudara sama dengan saya dalam satu sisi titik.

    Mana pola fikir yang akan diambil ?!

    Wassalam, Haniifa.

    Suka

  179. ramboz said

    halo,

    rasanya setahu saya, kalau posisi segala sesuatu sedang diperbandingkan dengan penciptanya, apapun itu maka akan di rendahkan (ah atau in), apakah itu wahidah atau wahidatin, biasanya Allah menunjuk kepada apa yg dibuatnya,

    jika dalam kesetaraan dengan yang setaranya selain Allah, laki2 pasti akan di laki2 kan,

    tapi biar alam semesta pun kalau terkait dengan yg membuatnya, pastilah akan direndahkan, dan itu sangatlah wajar,

    tahu bikinan si fulan pastilah lebih rendah posisinya dibandingkan dengan si fulan tersebut (tahunya tentunya, bukan bahan tahunya),

    Suka

  180. haniifa said

    Dari sebulan sekali produksi sperma….
    lalu…
    Jadi dua kali sehari produksi sperma…
    lalu…
    bleg fulan…

    nggak ngerti, maksud nyah ahhh ?! 😀

    Suka

  181. haniifa said

    @Saudari RamboZ
    Coba silahkan periksa kembali, konsistenitas statemen saudari:

    ramboz Berkata:
    Juni 30, 2008 pada 8:54 am

    * wanita setiap menurunkan satu telur saja (normal), bakat kembar mungkin bisa 2 telur.
    * laki2 setiap bulan menghasilkan jutaan sperma.

    ——————-
    ramboz Berkata:
    Juni 30, 2008 pada 6:52 pm

    persisnya sperma diproduksi 2 hari sekali, walaupun dihamburkan setiap hari produksi tetap 2 hari satu kali,

    Klik: https://agorsiloku.wordpress.com/2008/06/21/nabi-adam-itu-perempuan-atau-laki-laki/#comment-20829

    Wassalam, Haniifa.

    Suka

  182. ramboz said

    halo,

    setiap bulan bukan erarti sebulan sekali kan?..

    saya makan ubi setiap dua hari 1 ubi, jadi setiap bulan saya makan 15 ubi,

    kalau 1 bulan nya 30 hari dibagi 2 jadi 15,

    kecuali kalau 29 hari mungkin beda hasilnya,

    Suka

  183. haniifa said

    Sezttt…. keep meneng yach… 😉
    29 kata nyah bilangan
    ganjil
    30 kata nyah bilangan genap

    Klik := Silakan mbo-e jik sudi membahas soal Genap dan Ganjil 😀

    Wassalam, Haniifa.

    Suka

  184. ramboz said

    halo,

    dari konsistenitas menjadi genap ganjil, ????

    akan menjadi sulit kalau pakai emosi,

    memang sulit mencari kebenaran, kalau yg dicari2 kesalahan orangnya terus, mungkin namanya subjektif, mungkin,

    sahabat Ali RA. saat pedang sudah menebas pun ia hentikan, sebab yg di tebas meludahinya, demi tidak terjadinya perpindahan niat berperang karena Allah, menjadi membunuh karena jengkel diludahi, padahal itu terjadi hanya sepersekian detik saja, stop dulu, reset dulu perasaan, maksud dan tujuan, barulah start lagi,

    mencari kebenaran dari Allah memang sulit, ke akuan kita sering sekali turut campur untuk mengambil alih kebenaran Allah,

    afwan,

    Suka

  185. haniifa said

    Minimal ada yang santai… dan tersenyum 😉
    (lumayan ibadah := 1 pahala, dan yang marah-marah setahu saya Allah Maha Pemaaf, Amin)

    Afwan, diterima.

    Suka

  186. ramboz said

    halo,

    afwan, mau test matematika saya yang jongkok dulu,

    setiap bulan menghasilkan jutaan = menghasilkan satu juta sekali sebulan = satu kali sebulan dengan hasil satu juta, satu juta sama = jutaan, satu juta = satu jutaan

    setiap 2 hari sekali selama satu bulan (tidak sama dengan) setiap bulan dikali 2 hari sekali,

    jutaan = 10 x juta = 10 juta
    jutaan = 100 x juta = 100 juta
    jutaan = 1000 x juta = 1000 juta = 1 milyard
    jutaan = 10000 x juta = 10000 juta = 10 milyard

    penyimpanan = produksi

    diproduksi = disimpan

    dipakai = diproduksi = disimpan

    penyimpanan = buffer = produksi = pemakaian

    1 x pemakaian = 1 x produksi = 1x penyimpanan

    pembawa = yg dibawa

    anak didalam perus = ibu yg mengandungnya

    sperma yang dibawa oleh lemak sebagai kendaraannya = lemak

    Suka

  187. haniifa said

    Mau test dokter-dokteran ahh… yang titik-titik 😀
    Jika ada gadis masih perawan… sang dokter sensor “menara monasnya” tentu hanya nempel dibibir saja…
    1 bulan = 30 hari x 1 ??!
    Empat bulan kemudian…..
    Pas hamil perawan dan matanya katanyah biru lho, kulitnya kayak dokter rambutnya ikal kayak ibunya. !!!
    Sembilan bulan kemudian…
    Untuk menjaga ke “orsinilan sang gadis” maka dioperasilah perut nyah….

    Test,test,test 😀

    Suka

  188. Aburahat said

    Pusing membaca kata2 Dokter KANDUNGAN dan BIDAN.

    Suka

  189. yudhisidji said

    @aburahat…
    setelah melalui dabbah dan polemik apakah adam manusia pertama, dengan hasil tidak ada/belum sepakat, bagaimana kalau kita masuk lewat pintu yang lain ??…tentunya untuk TETAP mendekati topik yang dimulai bang agor…. Adakah makhluk cerdas di luar bumi….misal, tentang samawat… silahkan anda bila berkenan mulai..

    @
    Mas Yudhisidji, terimakasih untuk catatannya. Harapan agor (tersirat) memang komentar berkembang sesuai isi postingan. Jika berbeda, kadang agor pindahkan menjadi postingan yang berbeda. Maksudnya memang setiap komentar tentunya diharapkan bergerak dari tema-tema sesuai judul postingan. Kalau itu bisa dipenuhi, selain tidak terlalu bingung ngeditnya; juga diharapkan komentar itu menjadi wacana yang mencerdaskan agor dan rekan lainnya juga atau pembaca yang sudi berkunjung ke sini. Kalau untuk yang lain, agor siapkan emang lembaran tamu, https://agorsiloku.wordpress.com/about/, dan unclean, sebagai catatan-catatan yang sifatnya universal
    Salam, agor

    Suka

  190. haniifa said

    *** Obat Pusing bintang 7 cap repot. 😀 ***
    *** Mohon maaf kopi pahit:@mas Pentagon ***
    *******************************************

    Assalamu’alaikum,
    @All

    Tulisan ini merupakan rasa FRUSTASI @mas kebo-bule/bule-kebo
    ____________________________________________________________
    Tidak lain semuanya karena mereka itu tetap terpengaruh akan pemikiran orang masa lalu yang pengetahuan mereka akan peristiwa ilmiah ini amatlah dangkal, sehingga segala sesuatu itu senantiasa dikait-kaitkan dengan hal-hal yang irrasional.

    Apa yang terjadi dan dialami oleh Maryam ini sudah bukan pada tempatnya lagi untuk didongengkan oleh kaum Nasrani selama ini sebagai cikal bakal kelahiran seorang Tuhan atau anak Tuhan.

    Saya kutipkan dari Majalah Kartini no.5 tahun 1975 halaman 32 sbb :

    “Pada tanggal 30 September tahun lalu, lahirlah anak perempuan saya melalui pembedahan Keizersnee, seorang bayi cantik gemuk dengan mata biru seperti mata saya, dengan rambut sawo matang seperti rambut saya dan halus seperti kulit saya juga.

    Dokter spesialis mengatakan bahwa dia segera akan melakukan penyelidikan medis terhadap saya dan anak saya itu. Dan pada akhir Desember, dokter memberitahukan sesuatu yang penting kepada saya : “Nona Young,” katanya: “Anda ini dapat dikatakan sebagai suatu keajaiban medis. Anda merupakan kejadian yang ketiga kalinya dalam sejarah ilmu pengobatan dimana dengan pasti dapat ditentukan tentang terjadinya suatu parthenogenese.”

    Suatu PARTHENOGENESE ialah suatu kelahiran perawan.
    Seorang wanita menjadi hamil tanpa ada hubungan seks dengan seorang pria.
    Itu pernah terdapat di Jerman pada tahun 1945 dan sebelum itu juga di Brazilia. Didalam dunia hewan hal itu lebih banyak terjadi, namun pada manusia jarang sekali.”

    Akhirnya Allah Swt membukakan pintu kebenaran-Nya, bahwa apa yang telah dialami dulu oleh Maryam atas kelahiran ‘Isa al-Masih adalah suatu hal yang bersifat alamiah dan bukan sesuatu yang istimewa sehingga harus dikabarkan bahwa bayi yang dikandung dan dilahirkan secara parthenogenese sebagai anak Tuhan, terbukti dengan adanya kelahiran-kelahiran serupa yang terjadi pada masa sekarang ini.

    Coba simak komentar No:187
    ______________________________
    1. irrasional := Ya, sebab merupakan mukjizat titik.
    2. PARTHENOGENESE := Hanya Layak untuk klasifikasi binatang.
    3. Maryam jauh lebih mulia dari “Nonya 😀 Young”
    4. Kelahiran ‘Isa al-Masih := Tidak bisa diilmiah-ilmiahkan.
    .. (baca: Kecuali benar-benar betul dari Al Qur’an titik)
    — Martabak “spesial” aja pake telor !! 😛

    Wassalam, Haniifa.

    Suka

  191. haniifa said

    Hayooo… asah dulu pedang BUTUT kalian, baru latihan lagi 😀

    Suka

  192. yudhisidji said

    @ agor..
    trima kasih anda sungguh sangat BIJAK. saya jadi paham mengapa ada blog yang rame dikunjungi ada pula yang sepi pengunjungnya.

    @Mas Yudhisidji yang dirahmati Allah…
    seperti pada about me dan unclean, blog ini adalah tempat belajar bagi diri sendiri dan dengan bantuan banyak pengunjung menjadikan bagian dari proses belajar bersama. Catatan dari para saudara seiman, rekan tersebut atau tidak tersebut, adalah bagian dari upaya kita memahami kalam Allah, betapa terbata-batanya dan betapa tidak bersihnya kita, terutama bagi pemilik blog ini adalah usaha untk menjadi bagian dari kesadaran bahwa kita ini lemah dan sesungguhnya tidak berdaya. Seperti nama yang sengaja dipetik dalam blog ini :agorsiloku, anak jelek yang banyak kutunya. A(nak)Gor(eng)SilobaKu(tu). Goreng artinya jelek (bahasa Sunda), loba = banyak (bahasa Sunda), dan kutu adalah hewan yang kecil pengisap darah. Karena itu halaman tagnya adalah unclean.
    😀

    Suka

  193. ramboz said

    halo,

    kalo baca2 tentang ufo,

    baik itu pengakuan kibul, ataupun pengakuan sungguh2 dari yang katanya pernah bertemu dengan makhluk ufo tersebut,

    ciri2 nya, terutama matanya, hampir semuanya sama,
    malah sama dengan ciri2 penyerupaan jin (pengakuan dari yang pernah/sering ketemu juga),

    jadi kemungkinan bayangan manusia pada umumnya terhadap makhluk cerdas dari luar angkasa lebih condong kepada manipulasi sang makhluk peniru tersebut saja,

    tapi kalau malaikat yang lumayan berakal, yang jelas tinggalnya diluar bumi (di langit), dianggap sebagai makhluk berakal diluar bumi, jawabannya tentu ‘ada’ makhluk berakal diluar bumi,

    Dan Dia menundukkan untukmu apa yg ada di langit dan apa yg ada di bumi semuanya,

    ‘menundukkan untukmu’ minimal arti dari kalimat tersebut adalah mengetahui, kalimat tersebut tentunya dimengerti sepenuhnya oleh Rasulullah SAW. sebagaimana nabi terakhir yang menjadi rahmat bagi semesta alam, jika ada yang berakal di bumi yang lain selain bumi yang kita pijak ini, tentunya Rasulullah SAW. harus berkunjung kesana atau mereka yang harus datang ke bumi ini untuk mendengarkan Al Qur’an sebagaimana jin juga yg harus turut mendengarkan.

    @
    Dari beberapa tulisan terpisah pada judul yang sama, ditegasi yang dimaksud adalah mahluk cerdas dengan bahan dasar yang sama seperti kita manusia. Jadi tentunya golongan Jin, malaikat, atau Terminator atau Alien tidaklah termasuk. 😀

    Suka

  194. yudhisidji said

    mbak ramboz…
    anggap saja CERITA mereka pernah ketemu UFO itu ngibul saja… (sulit ngebahasnya kalau belum sepakat itu ngibul atau bukan khan..??)

    gimana kalau kita bahas CERITA dari yang bikin semesta ini…?? ada atau tidak makhluk cerdasnya, mungkin anda sudah baca komen2 sebelumnya khan…

    kita sudah melewati term dabbah dan “manusia pertama”. selesai. kecuali anda masih punya pendapat lain, dan utk selanjutnya kita lanjutkan dari entry mana yg anda suka…

    Suka

  195. haniifa said

    Ha.ha.ha. 😀
    Maaf dari kondangan UFO nehhh…
    Jangankan cecunguk UFO… biarpun mbah-nya datang,…dilarang keras mudur mbok-e 😛

    Suka

  196. haniifa said

    Tadi dikondangan “Sunat” beneran lho anu-ne.
    Bukan kayak mahlug UFO sunat-suanatan…. he.he.he. 😀

    Nyoh.. tak suguhi kopi pahitku, biar kalian bisa nikah-nikahan

    “Mewaspadai musang asli jauh lebih mudah ketimbang mewaspadai musang berbulu domba, lebih sulit lagi waspadai domba berbulu musang ”

    Keun…ci?? aja belum lurus, kok melurus-luruskeun yang lurus 😛

    Selamat, munyes-munyes eh… senyum sim”PUL-AN”

    Suka

  197. haniifa said

    halo… heli… guk-guk-guk 😀
    kemari… ayo plintat-plitut… kentut… perkutut
    (baca: ha.ha.ha. 😀 )

    Suka

  198. haniifa said

    mba Helo… dan mas Heli…
    Alangkah bodohnya… jika mata rabun-ku ini ndak memperhatikan “Top Clicks” blognya mas Agor:
    Kebo Bule… alias
    Bule Kebo… alias
    Musang Domba… alias
    Domba Musang… alias
    Cecunguk UFO… alias

    Antek-simpatisan-penggemar berat-konco := @Pentagon/xxx/bla..bla.HTML

    Jangan tanya Genap atau Ganjil jumlah harinya…
    Lali… eh… loli… eh… lulu-guegue 😀

    Suka

  199. yudhisidji said

    @aburahat….@ramboz…
    Untuk tetap pada Topik dari mas agorsiloku….
    saya coba ambil Surat 65:12
    “Allah yang menciptakan tujuh samawat dan bumi permisalannya. perintah Allah Berlaku padanya, agar kamu mengetahui bahwasanya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu, dan Sesungguhnya Allah ilmu-Nya benar-benar meliputi segala sesuatu”

    1. Allah menciptakan 7 samawat
    2. Tujuh samawat yg dimaksud serupa dgn bumi/bumi sebagai permisalan
    3. Perintah Allah berlaku pada 7 samawat tsb dan juga pada bumi

    @
    Mas Yudhisidji, memang betul… ketika saya membaca kembali postingan ini, teringat kembali bahwa memang sampai sekarang pun saya belum mendapat penjelasan cukup memuaskan mengenai 7 langit dan “seperti itu pula bumi”. Apakah ini bisa dipahami bahwa ada 7 langit –> 7 univers (7 alam semesta) dan di sana ada 7 bumi lengkap dengan segala perangkat sunatullah yang setiap langit berbeda urusannya (berbeda aturannya – berbeda kondisinya – berbeda pula mahlukNya). Sungguh, pada analisis ini, kita membutuhkan banyak perenungan dan kehati-hatian.
    Saya sendiri, sampai saat ini ada pada pandangan bahwa manusia adalah satu-satunya khalifah di muka bumi ini — di langit ini —. Namun, alasannya justru, sangat boleh jadi kurang masuk akal, yaitu : segala hal di alam semesta ini, terutama ketika membahas mengenai tanda-tanda hari kebangkitan dan hari penghancuran sangat dipengaruhi perilaku manusia yang tinggal di bumi ini. Pembahasan ini banyak diurai dalam hadis. Jadi, manusia menjadi sentral terhadap penilaian Allah terhadap keseluruhan isi alam semesta ini. Manusia dijadikan khalifah di alam semesta ini dan AQ menjadi rahmat bagi alam semesta ini. 6 Langit yang lain, apakah dan bagaimana yang dimaksud, boleh jadi petunjuk yang kita dapatkan masih sangat sedikit. Karena itu, agor sendiri tidak berani untuk berada pada kesimpulan final.

    Suka

  200. haniifa said

    @Mas Heli dan Mba Helo
    BACA NYANG JELAS YACH…. SOAL BLOG

    Perhatikan tanggal komentar, Baca juga dunk go-blog ku 😀
    Hayooo… kejar LINK-nyah biar ‘ainul yaqin.
    ————————————————————-
    Haniifa Berkata:
    Januari 9, 2008 pada 11:15 am

    Salam,
    @mas Agor
    ” Suatu pertanyaan yang pernah muncul, benarkah posisi awal pergerakan lempeng bumi itu di awali (titik pusatnya) di Mekah?. ”
    Pertanyaan mas agor menarik sekali untuk dikaji lebih mendalam, namun sayang saya kurang (bahkan belum sanggup) dalam hal pengelolaan blog.
    Alangkah baiknya di jadikan postingan di blog mas Agor.
    Insya Allah saya akan mengikutinya dengan seksama.
    Wassalam.

    ——————-

    Jangankan mencari asal-usul kehidupan, wong menganalisis go-blog go-blog-kan ajah udah “RABUN AYAM” 8)8)8)

    Weleh..weleh… nga-ana-lisis go-blog ajah salah…. apalagi Al Qur’an.

    Suka

  201. ramboz said

    halo,

    anggap saja ufo hanya untuk refreshment pemicu umumnya manusia memikirkan ‘ada siapakah’ di angkasa luar (bukan langit),

    bagi orang kafir yang men denied hari akhir, merupakan impian menghidari hari kiamat yang pasti datang, dengan mengungsi ke planet mirip bumi di galaksi lain,

    Langit yang tujuh, bumi dan-

    Allah-lah yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula bumi.-

    makhluk-makhluk yang melata Yang Dia sebarkan pada keduanya.-

    Dan Dia menundukkan untukmu apa yg ada di langit dan-

    Dan apabila perkataan telah jatuh atas mereka, Kami keluarkan sejenis binatang melata dari bumi yang akan mengatakan kepada mereka, bahwa sesungguhnya manusia dahulu tidak yakin kepada ayat-ayat Kami.

    lalu ceritera tentang orang yang meninggal, ruhnya akan dibawa menuju langit yang ketujuh, bagi yang amalnya buruk sekali, melewati langit pertama pun tidak bisa, langsung dihempaskan lagi ke bumi, bagi yang soleh di setiap lapisan langit di puji2 dan dibanggakan,
    sayangnya kita ngga bisa wawancara sama yang sudah meninggal tersebut, apa dia dibanting atau sampai lapisan ketujuh untuk di approve, hanya saja ini menunjukan bahwa 7 langit = 7 lapisan

    sumpah serapah juga akan melewati 7 lapis langit, bila tidak cocok, maka saat kembali akan menimpa yang berserapah tersebut,

    dan banyak lagi ceritera tentang 7 lapis langit,

    jika langit 7 lapis maka demikian pula bumi, atau 7 langit dan satu bumi yg berlapis tujuh,

    namun dikarenakan ceritera tersebut datangnya dari hadist, ya hanya yang peduli hadist dan Rasulullah SAW. yang mempercayainya,

    Suka

  202. haniifa said

    ha.ha.ha. 😀

    yudhisidji Berkata:
    Juli 2, 2008 pada 12:58 pm

    @ agor..
    trima kasih anda sungguh sangat BIJAK. saya jadi paham mengapa ada blog yang rame dikunjungi ada pula yang sepi pengunjungnya.

    Silahkan simak maksud saya, untuk menghidari prasangka yang bukan-bukan : http://Haniifa.wordpress.com
    ___________________________________________
    Juli 2007 ;= .. 4 (p0st) := 247 (click)
    Agustus 2007 ;= .. 0 .. := 119
    September 2007 ;= .. 0 .. := 128
    Oktober 2007 := .. 0 .. := 91
    November 2007 := .. 0 .. := 91
    Desember 2007 := .. 0 .. := 71
    Grafik Nyaris datar 😦

    Januari 2008 := .. 9 (post) := 189 (click)
    Pebruari 2008 := .. 0 … := 183
    Maret 2008 := .. 13 …) := 640
    April 2008 := .. 7 …) := 2148
    Mei 2008 := .. 3 … := 2415
    Grafik nyaris exponensial 😀
    ___________________________________________
    Silahkan komentari:
    “Uji coba teori sistem dagang Nabi Muhammad s.a.w”

    Juni-2008 := 0 (nol) Postingan dengan 1607 click

    Wassalam, Haniifa.

    Suka

  203. haniifa said

    nduk… nduk…
    Coba baca nyang ini, (mas Agor pasti senyum simpul 😉 )

    Mekah sebagai pusat bumi 4

    Yang terjaring dagangan sayah, kebanyakan:
    Top Searches
    batu hajar aswad,
    mekkah,
    greenwich,
    bilangan pi,
    rumus lingkaran,
    phytagoras,
    ka’bah,
    …dll (pokoknya mengenai dunia Islam, titik.)

    Bagaimana ?!

    Wassalam, Haniifa.

    Suka

  204. haniifa said

    Siapa yang lebih peduli, terhadap Sunah Rasul ?!
    Dengan bersikeukeh pada postingan “Mekah sebagai Pusat Bumi”

    Wassalam, Haniifa.

    Suka

  205. haniifa said

    Janganlah basa-basi-baso-BASI !! 😀

    ramboz Berkata:
    Juli 2, 2008 pada 7:58 pm

    halo,

    anggap saja ufo hanya untuk refreshment pemicu umumnya manusia memikirkan ‘ada siapakah’ di angkasa luar (bukan langit),

    namun dikarenakan ceritera tersebut datangnya dari hadist, ya hanya yang peduli hadist dan Rasulullah SAW. yang mempercayainya,

    Duhhh… mas-mas dan mba-mba, saya memberikan bukti kalian memberikan janji doang.

    Subhanallah…
    Wassalam, Haniifa.

    Suka

  206. ramboz said

    halo,

    apalagi kalau potongannya begini,

    anggap saja ufo hanya untuk refreshment pemicu

    makhluk-makhluk yang melata Yang Dia sebarkan pada keduanya

    tentu akan lebih aneh,

    Suka

  207. ramboz said

    halo lagi,

    menurut Pak Djuhana salah satu dari planetnya kurang lebih ada 20.000 juta trilyun bintang yang dapat diketahui ?,

    kurang lebih ada 20.000 juta trilyun bintang, yang untuk menelitinya bisa kehabisan waktu terpukau oleh sang bintang
    mudah2an setiap ingat satu bintang terucapkan Subhanallah, sehingga tidak kehabisan waktu dengan percuma,

    Suka

  208. ramboz said

    halo,

    yg ini maksudnya,

    menurut Pak Djuhana
    salah satu dari planetnya kurang lebih ada 20.000 juta trilyun bintang yang dapat diketahui ?,

    Suka

  209. haniifa said

    ha.ha.ha. 😀
    Cepat sekali mempelajari…. extrapolasi Praktikum : “Market Strategi” dari Rasulullah Nabi Muhammad s.a.w
    Pantasan tiap saya cek-status link… nggak ono mba-e. 😛
    Itu mah bukan memutilasi nduk-nduk….
    Kepanjangan atuh euy… makanya sayah anggang eh… gap dua spasi. (apa sampean nggak kasiah sama yang baca gituh)

    Capek ahhh… sayah baca-baca link kamu, kamu nggak pernah baca yach… link dari diriku (baca: imut-imut dunk 😉 )

    Maaf sambil makan Indomie, klik ajah dulu yang ini.

    Undah tidur, gihhh 😀

    Suka

  210. haniifa said

    ha.ha.ha. 😀
    Cepat sekali mempelajari…. extrapolasi Praktikum : “Market Strategi” dari Rasulullah Nabi Muhammad s.a.w
    Pantasan tiap saya cek-status link… nggak ono mba-e. 😛
    Itu mah bukan memutilasi nduk-nduk….
    Kepanjangan atuh euy… makanya sayah anggang eh… gap dua spasi. (apa sampean nggak kasiah sama yang baca gituh)

    Capek ahhh… sayah baca-baca link kamu, kamu nggak pernah baca yach… link dari diriku (baca: imut-imut dunk 😉 )

    Maaf sambil makan Indomie, klik ajah dulu yang ini.

    Udah tidur, gihhh 😀

    Suka

  211. Aburahat said

    @Agor dan Yudhisidji
    Kalau kita membaca tafsir yg sering dipergunakan maka Allah menciptakan 7 lapis langit dan bumi. Se-akan2 bumipun 7 lapis. Tetapi klu kita perhatikam dlm bahasa Alqur’an sesudah sab’a samaawaati tertulis wa minalardhi mitslahunna yatanzzalulamru bainahunna dstnya. Jd sambungan ayat tsb bukan menyatakan bumi 7 lapis tp menjelaskan bhw dari bumi ini terjadi kekuatan/kekuasaan meliputi kedua hal tsb yaitu ardhi dan Samaawaat utk mengenal Allah yg berkuasa dlm segala hal. Harap disimak baik2. Damai damai.Wasalam

    @
    Mas Abu,
    Boleh jadi begitu. Saya malah sering berpikir bahwa bumi pun sama 7 lapis juga (meskipun sains mengatakan ada banyak lapisan Atmosfe, Biosfer, Hydrosfer, Lithosfer atau geosfer, Pedosfer sampai ke kerak bumi, mantel bumi, dan inti bumi. Tergantung mendefinisikannya. Namun, buat agor, logis saja pendefinisian 7. Kita tahu juga kan, betapa sistematisnya AQ jika dipahami dalam sudut pandang AQ, tapi juga bisa sangat tidak sistematis jika dipikirkan dengan ilmu manusia juga 😀 .

    Suka

  212. haniifa said

    Mas-mas dan Oom-Oom terbukti ych… 😀
    Klik := “R”epot… eh… “C”epot

    PatPetPot, Clepot 😀

    Suka

  213. ramboz said

    halo,

    cape ah, istirahat dulu sebulan,

    menurut Roger Penrose ngga ada kehidupan ditempat laen,

    Suka

  214. haniifa said

    Duhhh… beginih aja “pola dasarnyah”.

    Sperma := Tidak pernah turun kebumi (baca: dalam testis)

    Sperma plush Ovarium (pembuahan) := Juga tidak pernah turun kebumi alias nongkrong di rahim wanita.

    Janin := Tidak pernah turun kebumi selama dalam kandungan wanita.

    OROK baru turun kebumi…..

    Jadi “ardhi dan Samaawaat” terlau banyak Om rangkaiannya. Gituh 😛

    Wassalam, Haniifa.

    Suka

  215. haniifa said

    Naahh… gituh dunk istirohat dulu, sambil nonton Roger Moore… saya jadi bisa suka hem…. body Demi Moore… eh salah… pelem nyah 😀

    Suka

  216. haniifa said

    Tes jam server… komen ini pada := 3:27AM Juli 3nd 2008.
    Maaf mas, numpang nyampah 😀

    Trim’s sebelum nyah, Haniifa.

    Suka

  217. yudhisidji said

    @agorsiloku….
    saya setuju dengan pemikiran anda (yg tentu melandaskan pada ayat2) bahwa tanda2 hari KEHANCURAN SEMESTA dan KEBANGKITAN MANUSIA (saya tambahkan DIBERDIRIKANNYA LAGI SEMESTA INI) sangat erat kaitannya dengan tatanan moral manusia.

    Dan apa yang anda rasa sebagai alasan yg mungkin kurang masuk akal atas keyakinan bahwa HANYA di bumi saja ada manusia, berkaitan dengan hari kehancuran dan kebangkitan, justru bila mendapat sedikit polesan/tambahan ayat2 yg terkait maka akan menjadi entry point lain untuk semakin menguatkan pemahaman quran bahwa benar kehidupan manusia meliputi seluruh semesta ini. Insya Allah saya punya catatan ayat2nya. namun ada baiknya kita bahas nanti setelah kita menyelesaikan “samawat”. kita khan baru setart ngebahas samawat.

    Adapun pendapat 7 samawat boleh jadi merupakan 7 yunives, bila langsung dikomper dengan surat 65:12, rasanya kok tabrakan ya…

    @
    iya betul Mas Yudhisidji, tapi juga sekaligus tidak. Ada beberapa “praduga” atau petunjuk yang mengarah pada pengertian-pengertian ini.
    sama’ dalam pengertian langit adalah juga batas pandang manusia. Langit yang dekat dihiasi bintang. Kita memahami sebagai lapisan pada dimensi fisis yang sama (hukum alam semesta). Di sini ada kebolehjadian pikiran bahwa selanjutnya lapisan-lapisan berikutnya juga dengan kriteria yang sama.
    samawat sebagai bentuk jamak dipahami sebagai bertingkat, leveling. Kita hidup di langit pertama. Perjalanan Isra Miraj mengisahkan perjalanan Nabi ke langit-langit berikutnya. Setiap langit memiliki urusan masing-masing. Memahami urusan ini bisa dipahami sebagai hukum-hukum semesta yang berbeda dengan hukum di langit yang kita tinggali.
    Bumi juga punya lapisan, setiap lapisan bumi memiliki karakteristik tersendiri.
    Namun,
    Saya juga merasa 7 univers itu bukan seharusnya bukan dipahami berdiri sendiri, tetapi 7 lapisan langit itu ada dalam satu rangkaian. Pada awalnya saya memahami sebagai urusan masing-masing yang berbeda, namun setelah direnungi lagi, rasanya memang bertabrakan. 7 lapisan langit adalah 7 semesta pada tingkatan yang berbeda-beda. Pengisahan pada perjalanan Isra Miraj, sepertinya menjelaskan hal ini. Dan boleh jadi adalah kelanjutan kehidupan di ardh’ ini.

    Suka

  218. yudhisidji said

    @ramboz…
    selamat beristirahat…..
    kalau bisa jangan lama2…..biar rame diskusinya…
    nanti sekalian kasih info alasanya mas roger yaa..

    Suka

  219. yudhisidji said

    @aburahat..
    maaf… komen anda kok ndak relevan/nyambung dengan komen 199 saya yaa….
    silahkan anda cermati lagi yaa…
    saya tidak menyimpulkan bumi ada 7 lapis lho..

    Suka

  220. haniifa said

    Puji syukur kepada Allah subhanahu wa ta’ala
    Dari kometar @mas Yudhisidji:

    @agorsiloku….
    saya setuju dengan pemikiran anda (yg tentu melandaskan pada ayat2) bahwa tanda2 hari KEHANCURAN SEMESTA dan KEBANGKITAN MANUSIA (saya tambahkan DIBERDIRIKANNYA LAGI SEMESTA INI) sangat erat kaitannya dengan tatanan moral manusia.

    Alhamdulillah….
    Setidak nya secara explisit menyatakan bahwa Khalifah pertama Nabi Adam a.s diciptakan kembali adalah untuk membentuk tatanan masyarakat manusia yang sudah melewati batas (baca: sebelum jaman Nabi Adam a.s). Dan umat manusia umumnya, umat Islam khususnya… sudah menjadi kewajiban untuk meneruskan tongkat kekhalifahan dan harus berpegang teguh pada Sunatullah dan sunahrasul dimana sebagai pedoman utamanya adalah Al Qur’an dan Sunah Rasulullah Nabi Muhammad s.a.w (baca: baik merupakan sifat, tinggah laku, sejarah dan ucapan-ucapannya/hadits).

    Wassalam, Haniifa.

    Suka

  221. haniifa said

    Assalamu’alaikum,
    @All
    (bagi rekan-rekan yang baru mengikuti diskusi… maka saya copy paste dari link ini, dan juga agar tidak sulit mengeditnya)

    Allah berfirman dalam surah Al Baqarah ayat 30:
    _______________________________________________
    واذ قال ربك للملائكة اني جاعل في الارض خليفة قالوا اتجعل فيها من يفسد فيها ويسفك الدماء ونحن نسبح بحمدك ونقدس لك قال اني اعلم مالاتعلمون

    Coba simak :
    1. menumpahkan air := yasfikud maaun
    2. menumpahkan darah := yasfikud dimaaun
    (tasjid)
    3. menumpahkan darah := yasfikud dimaa-a (tanda baca)

    1. Digital Qur’an dan Tarjamaah Depag RI :
    Dan Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi”. Mereka berkata: “Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan menyucikan Engkau?” Tuhan berfirman: “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui”. [QS 2:30]

    2. Yusuf Ali:
    Behold, thy Lord said to the angels: “I will create a vicegerent on earth.” They said: “Wilt Thou place therein one who will make mischief therein and shed blood?- whilst we do celebrate Thy praises and glorify Thy holy (name)?” He said: “I know what ye know not.” [QS 2:30]

    3. Melayu :
    Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat: Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di bumi. Mereka bertanya (tentang hikmat ketetapan Tuhan itu dengan berkata): Adakah Engkau (Ya Tuhan kami) hendak menjadikan di bumi itu orang yang akan membuat bencana dan menumpahkan darah (berbunuh-bunuhan), padahal kami sentiasa bertasbih dengan memujiMu dan mensucikanMu?. Tuhan berfirman: Sesungguhnya Aku mengetahui akan apa yang kamu tidak mengetahuinya. [QS 2:30]

    *** Maha Benar Allah subhanahu wa ta’ala dengan segala firmanNya, Amin. ***

    Wassalam, Haniifa.

    Suka

  222. yudhisidji said

    @haniifa…
    komen saya no:217 harusnya anda paste bukan hanya di paragrap 1, tapi justru paragrap 2-nya lebih penting lagi…, sebagai kata kunci sementara kalau boleh saya bilang kehancuran semesta (selalu dikatakan kehancuran semesta, dan bukan hanya di bumi saja), setelah itu Allah akan memberdirikan lagi semesta ini sebagai perwujudan yang terakhir. begitu pula pada saat yang sama manusia dimatikan (manusia yg mana ??? di bumi saja atau di seluruh sudut semesta raya ???) dimatikan yg untuk kemudian dibangkitkan/qiyam.

    belum kita bicara tentang ayat2 yg mengatakan bahwa “saah” itu lebih cepat dari kejapan mata, (lebih cepat mana kejapan mata dengan kecepatan cahaya ???)

    bayangkan sebuah benda angkasa yang sangat besar melayang dengan kecepatan melebihi kecepatan cahaya (dengan segala sifat kemagnetan yang dimiliki benda tersebut, di akan menyeret benda2 lain, sehingga bumi dan bulan disatukan, dan matahari dikatakan Allah dijadikan rujuman/ancaman setan (setan, surat 6:112.)
    Kira2 berapa lama “proses kehancuran”.

    Suka

  223. yudhisidji said

    @agorsiloku….
    Bila anda atau (saya lupa pak agus mustofa atau siapa ya…)yakin dan mendefinisikan 7 yunives sama dengan 7 samawat, maka dalam ayat2 lain abang juga harus siap mendefinisikan samawat sama dengan samawat lho..

    sementara,.. (sebelum pake ayat2), tentu kita sudah sering berpikir, apa maksud Allah menciptakan semesta yang sangat luas ini, bila hanya di bumi saja Allah menciptakan manusia. Yang lebih lagi apa, kenapa Allah harus menghancurkan semesta yang luas ini kalau disana-sana tidak berlaku ketentuan hukumNYA (yang berkaitan dgn kemanusiaan)…Allah benar2 tidak efisien…

    Mari kembali ke samawat dulu…
    maaf saya ngelantur…

    @
    Ini tidak ngelantur kok. Saya juga kadang berpikir begitu, alam semesta begitu luas dan nyaris manusia saat ini berada di satu titik yang manusia itu sendiri hanya tahu bahwa ada di suatu tempat yang luas tak berhingga. Akal dan pengetahuan manusia berkembang dan mencari terus di mana batas alam semesta itu. Mengapa semua disajikan oleh manusia, apakah benar manusia berakal ini adalah satu-satunya mahluk hidup (dari bahan fisis yang sama) yang ada di keluasan ini dan bisa memikirkan dan bertanya untuk apa hidup ini, untuk apa kami diciptakan, dan mengapa kami ada?. Mengapa AQ disebut sebagai rahmat untuk alam semesta, mengapa bintang di langit disebut langit yang dekat, padahal jauhnya milyaran kilometer dari bumi ini. Mengapa ada langit yang lai yang berbeda dengan hukum-hukum alam (sunatullah yang dikenal manusia – hukum sains). Samawat yang saya pahami berarti langit (jamak dari sama’) yang luas, atau juga dari langit keluar hujan yang kemudian dari padanya ditumbuhkan kehidupan adalah bagian dari pertanyaan-pertanyaan mahluk berakal budi.
    Tentu yang dimaksud Mas Yudhisidji adalah langit yang berlapis-lapis itu bertingkat-tingkat itu. Yang juga dalam perjalanan Nabi ke Sidratul Muntaha, mencapai beberapa langit yang dengan perjalanan itu Allah menunjukkan sebagian, sekali lagi sebagian dari kekuasaanNya.
    Sampai batas waktu yang ditentukan, kemudian akan dihancurkan dan manusia dibangkitkan kembali. Yang bisa menciptakan, tentu pula berkuasa untuk membangkitkan kembali.
    Dari banyak model berpikir itu, Allah juga memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan itu pula…

    Suka

  224. yudhisidji said

    komen 223 paragrap 1 salah tulis : …… samawat sama dengan yunives… (kalimat terakhir)

    Suka

  225. haniifa said

    Subhanallah…
    Assalamu’alaikum,
    @All
    Sekali lagi puji syukur kepada Allah subhanahu wa ta’ala.
    Dengan semakin disadarinya kitas semua manusia adalah khalifah dan memang turunan khalifah pertama di muka bumi ini, maka Insya Allah saya khususnya semakin paham :
    1. Mengapa Albert Einstein menangis dihadapan sesama fisikawan dari Jepang yang nota bene di bom, begitu juga sang sahabat karib beliau saat Albert Einstein meninggal dunia (baca: ilmuwan jepang ini menangis dihadapan nisan Albert Einstein.
    2. Begitu juga dengan surat dari Albert Einstein tidak pernah sampai kepada si pengambil keputusan (Albert Einstein’s Letters to President)

    Astaghfirullah…
    Mudah-mudahan umat manusia jaman sekarang, tidak mengembangkan lebih jauh postulat beliau…. kemudian menguji coba bom nuclear di “Bulan” dengan alasan mengurangi ke pencemaran radiasi di “Bumi”. Tentu tidak bisa kita bayangkan akibat buruk dari terganggunya sistem grafitasi bulan terhadap bumi, apalagi jika “Bulan” sampai terbelah (baca: tentu jika Allah subhanahu wa ta’ala menghendaki [QS 54:1] )

    @Saudara Yudhisidji
    Pertanyaan saya balik buat saudara := “Kira2 berapa lama “proses kehancuran”. ?!

    Siapa yang berprasangka atau yang menggunakan aqal dan fikiran ?!

    Wassalam, Haniifa.

    Suka

  226. haniifa said

    Ha.ha.ha. 😀
    Silahkan panggil ahli nuclear, saya tidak gentar !!

    Albert Einstein

    Suka

  227. faubell said

    @all
    Assalamu’alaikum,
    Supaya diskusi lebih terfokus coba kita definisikan dulu batasan tujuh langit itu supaya tidak melebar. Saya coba sampaikan pemahaman saya sbb :
    Langit pertama = antara Bumi & Mars, penjaganya Mars sbg referensi pikiran atau otak (CIPTA) kita
    Mars memiliki 2 satelit, phobos&deimos sbg referensi Ya’juj & Ma’juj
    Langit kedua = antara Bumi & Venus, penjaganya Venus sbg referensi Qalb (RASA)
    Langit ketiga = antara Venus & Merkurius, penjaganya Merkurius sbg referensi Fuad (KARSA)
    Langit keempat = antara Merkurius & Matahari, penjaganya Matahari sbg referensi Hati Nurani
    Langit kelima = antara Matahari ke pusat Bimasakti
    Langit keenam = antara pusat Bimasakti ke pusat kumpulan Galaksi
    Langit ketujuh = antara pusat kumpulan Galaksi ke pusat Alam Semesta.

    Dalam hal ini Bumi sbg referensi diri kita dalam Nafs, yg selalu dikelilingi oleh Bulan yang cuma kelihatan separuh mukanya saja, saya representasikan sbg Da’jal dalam diri.
    Dalam tubuh kita Sang diri inilah yg bergerak menggunakan akal dan pikiran dalam menjalankan ikhtiar di bumi, ikhtiarnya adalah direpresentasikan sebagai 4 planet gas yang diluar yaitu :
    Yupiter:=sholat
    Saturnus:=zakat
    Uranus:=puasa
    Neptunus:=haji
    Jadi disini untuk pergerakan ke dalam diri teori heliosentris berlaku, sedangkan untuk ikhtiar itu adalah perbuatanya si bumi dalam mengejawantahkan KARSA, RASA, DAN CIPTA yang sesuai dengan prinsip Laqaula Wala Quwata Illabillah dan Iqra bismi rabbika. Untuk pergerakan didalam diri Syahadat Tauhid adalah senjata wajib ‘ain. Ndak akan selamat menembus matahari, mungkin sudah kiamat di Venus..Hati2 karena bulan selalu mengorbit kita, suatu saat dia bisa menutupi kita dari matahari (gerhana). Dalam hal ini gerak vertikal, bulan akan tidak berfungsi lagi manakala sudah menyatu dengan matahari, kita sudah bisa membedakan mana sinar dan mana cahaya.
    Point penting adalah keberadaan bulan satu sisi dia menjadi provokator manakala kesadaran diri menyatu dengan hawa dan atau nafsu, tetapi dia akan berubah menjadi fasilitator manakala kesadaran diri kita sudah tahu cara dan waktu lepas dari hal itu.
    Kalau ditotal matahari, bulan, 7 planet (selain bumi), dan phobos, deimos kan 11 buah, apakah itu yang dilihat Nabi Yusuf. Coba kita cermati…
    Coba lagi apakah hal ini kebetulan :
    matahari-merkurius-venus-bulan-mars.
    Arrupadhatu-ruphadatu-kamadatu-pawon-mendut.
    Mutmainah-Sufiyah-Aluamah-Dajjal-Amarah.
    Jibril-Israfil-Izrail-Iblis-Mikail.
    Bagaimana pendapat rekan2?
    -wassalam-

    Suka

  228. yudhisidji said

    @faubell…
    akhirnya datang juga….
    maksudnya ya begini ini… setiap peserta diskusi memberi paparan terhadap starter point. terus terang saya belum pernah mendapat pemahaman tentang 7 samawat seperti yang anda uraikan diatas…. ini sangat menarik untuk dibicarakan…

    Suka

  229. haniifa said

    Subhanallah…

    Suka

  230. haniifa said

    Karena saya berubah ujud… jadi satria baja hitam.
    Maka dengan ini mengingat komentar sayah sendiri 😀 ,
    (Baca: Sruput kopi… nyalakeun sebatang rokok dulu ahhhh)
    Click := Silahkeun baca komentar No:162.

    haniifa Berkata:
    Juni 28, 2008 pada 2:02 pm

    ha.ha.ha 😀

    samawat := langit jagat raya…. wow bukan itu… menurut bla…bla…bla pokoke bukan titik.
    samawat := atmosfer…. wow bukan itu…. menurut bla…bla…bla pokoke bukan titik.
    Yo wies “samawat” := “samawat” tock…. wow gimana seehhh

    Wahhh Repot… eh… Cepot sayah

    Duhhh…. pena-e ngombe kopi sambil ngebulllll he.he.he. 😀

    Who-is ngebul, Haniifa.

    Suka

  231. haniifa said

    Ha.ha.ha… eh… belom 8) := Jadi GR sendiri neeh… 😀

    Suka

  232. truthseeker said

    @yudhisidji

    1. Tidak ada bedanya dr Turab maupun Thin.
    2. AQ: 22:5, sama sekali tdk mensiratkan spt penafsiran mas Yudhi. Lagi sbgm ayat2 yg lain bhw awal penciptaan adalah dr Turab/Thin, dan Nabi Adam dg tegas/jelas diciptakan dr Turab/Thin.
    3. Harap berhati2 bhw dr ayat ke ayat selanjutnya dlm AQ tdk harus saling berkaitan, bgt jg dg 7:189 dg 7:190.

    4. Yang membuat segala sesuatu yang Dia ciptakan sebaik-baiknya dan Yang memulai penciptaan manusia dari tanah.(QS 32:7)
    Kemudian Dia menjadikan keturunannya dari saripati air yang hina. (QS 32:8)
    (Ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat: “Sesungguhnya Aku akan menciptakan manusia dari tanah.”
    Maka apabila telah Kusempurnakan kejadiannya dan Kutiupkan kepadanya roh (ciptaan)Ku; maka hendaklah kamu tersungkur dengan bersujud kepadanya.” (QS 38:71-72)
    Sesungguhnya misal (penciptaan) Isa di sisi AllAh, adalah seperti (penciptaan) Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah, kemudian Allah berfirman kepadanya: “Jadilah” (seorang manusia), maka jadilah dia. (QS 3:59)=> Nabi Adam dr tanah.
    Sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu (Adam), lalu Kami bentuk tubuhmu, kemudian Kami katakan kepada para malaikat: “Bersujudlah kamu kepada Adam”, maka merekapun bersujud kecuali iblis. Dia tidak termasuk mereka yang bersujud.
    Allah berfirman: “Apakah yang menghalangimu untuk bersujud (kepada Adam) di waktu Aku menyuruhmu?” Menjawab iblis “Saya lebih baik daripadanya: Engkau ciptakan saya dari api sedang dia Engkau ciptakan dari tanah.” (QS 7:11-12)=> Adam dr tanah.

    Sangat perlu mas Yudhi utk menjelaskan knp mas Yudhi insist menyatakan bhw Nabi Adam tdk diciptakan dr tanah. Apakah mas Yudhi punya tafsir lain ttg ayat2 yg saya kutip tsb?

    Salam

    Suka

  233. yudhisidji said

    @truthseeker..
    pembahasan yang anda sampaikan sebenarnya sudah dianggap selesai dengan hasil tidak ada kesepakatan, sementara kita baru akan melanjutkan dengan entry samawat mas/mbak truthseeker….

    sekedar untuk @truthseeker tahu saya belum mengartikan thiin dan turab dalam bahasa indonesia, sedangkan anda sudah mengartikan thiin dan turab = tanah, jadi mau ditarik kemanapun bagi anda semua adalah tanah, ada baiknya anda mengikuti komen2 tanpa putus jadi dalam mengambil kesimpulan dari komen siapapun bisa mengkonter dgn pas…trima kasih @ truthseeker……silahkan anda cermati ulang komen2 saya sebelumnya..

    saya juga merasa belum memasuki wilayah tafsir…

    Suka

  234. […] ufo menjadi pemicu umumnya manusia memikirkan ‘ada siapakah’ di angkasa luar (bukan […]

    Suka

  235. […] lingkungan kehidupan islami, dengan check rechek yang berkesinambungan gitu, sebab kalau rujukannya cuma sama Al Qur’an aja pastinya bakalan berat, beraat dan beraaaat banget, ideal nya seh kalau […]

    Suka

  236. abu muadz said

    maaf…test..tes..
    saya agak heran ama pernyataan manusia pertama itu perempuan. dasarnya dari mana yah…

    @
    Mungkin logika sederhana, saya juga lahir dari Ibu pertiwi, bukan Bapak Pratama…. 😀

    Suka

  237. atasnyaai said

    wah,ini baru bicara soal angka 7,sdh lumajan heboh,gmn kalo yang angka 19,bisa kaget semua.

    @
    Angka 19 akan membuat “mereka” semakin heran, sedang bagi orang beriman, mereka semakin yakin….

    Suka

  238. Ludvy said

    Saya percaya adanya ALIEN, silahkan baca postingan saya di :
    http://ludvy4life.blogspot.com/2008/12/penghuni-alama-semesta.html

    @
    Penghuni seperti manusia (mahluk berakal) dan menjadi khalifah yang menjadi tanda tanya. Banyak orang dengan alasan seperti Mas Ulas maka mempercayai ada, sebaliknya pula dengan alasan yang sama, saya cenderung untuk tidak mempercayai. (sampai terbukti ada alien.. 😀 )

    Suka

  239. […] sumber-sumber: – http://www.atlasoftheuniverse.com/universe.htmlhttp://nizmaanakku.blogspot.com/2007…gkasa-itu.htmlhttps://agorsiloku.wordpress.com/2007…i-luar-bumi-2/ […]

    Suka

  240. ijal said

    dabbah berasal dari almaai

    Suka

  241. […] Universe http://www.atlasoftheuniverse.com/universe.html Adakah Mahluk Berakal di Luar Bumi? -2 https://agorsiloku.wordpress.com/2007…i-luar-bumi-2/ apa benar sih zona Photon tahun 2011-2012 http://myquran.org/forum/index.php?topic=44665.0 Antara […]

    Suka

  242. Ya,mungkin saja ada bumi lain selain bumi ini,yang pasti saya tidak percaya kalau ada manusia lain selain di planet ini.

    Suka

  243. amin said

    Allah berfirman: “Di bumi itu kamu hidup dan di bumi itu kamu mati, dan dari bumi itu (pula) kamu akan dibangkitkan” (7:25) 8:52

    Suka

  244. situ said

    Silakan menyimak : http://gerakanalmahdi.wordpress.com
    ………………………………………………
    SEBUAH HIKMAH & PELAJARAN
    (Khusus untuk anak-anakku)
    ………………………………………………
    Yang jelas bukan dari saya yang menulis. Tapi dari seseorang yang memang tidak mau diketahui jati dirinya. Silakan direnungkan semua pihak….

    Suka

  245. […] Universe http://www.atlasoftheuniverse.com/universe.html Adakah Mahluk Berakal di Luar Bumi? -2 https://agorsiloku.wordpress.com/2007…i-luar-bumi-2/ apa benar sih zona Photon tahun 2011-2012 http://myquran.org/forum/index.php?topic=44665.0 Antara […]

    Suka

  246. Anonim said

    HMMM bumi sebagai pusat alam semesta….berarti kalo suatu saat bumi kena musibah contoh dihantam meteor trus manusia mati semua truz alam semesta ikut hancur gitu yaa???

    Suka

  247. ASsalamualaikum kemanakah gerangan tuan rumah sdh lama vakum ini hiks 😦

    Suka

  248. stya92 said

    Logikanya gini,kan hanya ada 1 nabi Muhammad SAW..otomatis bumi yg di huni oleh manusia y 1 jg.

    Suka

  249. sayyid said

    Assalamualaikum wr.wb,
    mas Agor.
    Apabila ada tujuh langit dan tujuh bumi, Allah hanya memelihara satu bumi dan satu langit saja yaitu bumi dan langit yg kita diami sebagai khalifah sekarang ini, seperti firmanNYA pada surat as saaffaat ayat 5 s/d 11. Langit yg tidak dipelihara oleh Allah sudah tentu tidak ada penghuninya apalagi yg lebih berakal dari pada manusia.
    ketetapan ini benar dalam firmanNYA pada surat Al Jaasiyah ayat 13 atau surat Luqman ayat 20.

    semoga bermanfaat,
    wassalamualaikum wr.wb,

    sayyid

    Suka

Tinggalkan komentar