Bulan Terbelah, kita, dan Gugel
Posted by agorsiloku pada Desember 1, 2006
Ada pembahasan yang “membahagiakan” perihal ayat : “Telah dekat datangnya saat itu dan telah terbelah bulan” (QS 54:1). Pertama kali membacanya, saya terkesima. Saya simpan di direktori untuk dibaca lagi kemudian. Tidak ada keraguan sama sekali perihal ayat itu. Yang menjadi pertanyaan adalah : Apakah
penjelasan yang disampaikan oleh tokoh bernama Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar itu bisa dipercaya?. Apakah wawancara yang terjadi benar?. Bagaimana bisa mengetahui bahwa kisah itu benar terjadi?. Kalau benar, tentu saja menyebarluaskannya merupakan suatu kebahagiaan tersendiri. Kalau itu sebenarnya sekedar “hoax” saja. Maka, seperti berita-berita terdahulu. Kita sering menjadi bangga dengan keistimewaan hal seperti itu, seolah kita mencari pembenaran yang salah satunya ditemukan dari situ.
Pertama, saya cari dulu di Gugel dengan kata kunci : “Zaghlul Al-Najar”. Hasil pencarian Oom Gugel, ternyata nama orang itu praktis hanya ada di site-site berbahasa Indonesia saja. Begitu juga ketika saya search melalui yahoo.com atau answers.com hasilnya sama.
Cek lagi melalui kata lain yang ada pada cerita itu. Misalnya http://www.stormpage.com yang ternyata hanya jualan domain. Lalu, karena pada artikel itu ada kata “Al-Hizb Al-Islamy” di Inggris, maka cek lagilah. Siapa dia itu. Tentu saja melalui gugel juga. Hasilnya : meragukan. Begitu juga nama penerjemahnya, dicari juga di Gugel. Hasilnya kurang lebih sama.
Tidak ada keraguan sama sekali tentang ayat itu. Ini sudah bagian dari keimanan. Jadi, tidak dicarikan lagi jawabannya, bila memang pikiran tak atau belum mampu menembusnya. Apakah Allah menyisakan sedikit pemberitahuan untuk masa depan ummatnya atas kejadian itu dalam bentuk sisa-sisa pembelahan bulan?. Itu juga adalah pertanyaan yang perlu kita renungkan
Dalam konteks, prof yang kagum pada kandungan al Qur’an, nama Al-Hizb Al-Islamy atau Daud Musa Pitkhok yang menjadi bagian dari kisah itu — adalah nama-nama unik. Kisah ini, semestinya akan tersimpan dalam berbagai bahasa di gugel. Begitulah pikiran saya. Kalau hanya satu, barangkali, kita akan asyik juga membaca misteriusnya ina di bulan. Sebuah kawah yang bentuknya seperti huruf D, lebarnya ratusan meter dan terbentuk dengan ketajaman bebatuan yang mengagumkan.
Namun, untuk menyebarluaskan yang ukuran-ukurannya tidak begitu jelas. Meskipun tampaknya indah (seperti juga banyak keagungan yang dikemas secara begitu). Bagaimanapun, kita perlu hati-hati dan simak. Kalau benar sih oke, tapi kalau itu hoax. Tentu kita perlu prihatin. Saya ingat seorang teman yang tidak mau memberikan saya pinjaman buku hadits. Alasannya, saya ragu buku ini, katanya. “Dan saya tidak mau menjadi salah seorang penyebar hadits yang dhaif atau palsu”.
— tambahan artikel, ditulis 24 Sept. 2007
Namun, sebelum MEMPERTANYAKAN atau mau percaya pada laporan bukti, terbelahnya bulan (seperti yang dirujuk pada komentar-komentar di bawah ini, saya menganjurkan untuk datang dan menelaah di sini :
Dan tentu saja sumber ini malah lebih penting lagi : MOON HOAX , sajiannya ada clip film, foto, dan testimonial…..
kudhatama said
saya langsung cari di gugel pake moon split
http://antwrp.gsfc.nasa.gov/apod/ap021029.html
SukaSuka
agorsiloku said
Iya, betul Mas, site yang berisi cerita dari Zaghlul juga memuat gambar dari nasa itu — A Lunar Rille — sungai memanjang.Namun, itu tidak memastikan bahwa bulan telah pernah terbelah. Namun, andai kemudian memang betul Allah menyisakan bukti surat Al Qamar tersebut menjelaskan sebuah fakta, dan bukan sebuah sihir atau tamsil. Kalau tidak pun, tidak ada masalahnya sama sekali.
SukaSuka
kudhatama said
http://www.pa.msu.edu/people/frenchj/moon/index2.html
http://www.synapses.co.uk/astro/moon3.html
kalo ini mengatakan ancient moonquake
sehingga menghasilkan garis lurus
menurut saya sih lumayan menegaskan
SukaSuka
has said
Coba gogel pake Zaghloul Al Najjar
SukaSuka
agorsiloku said
thx, Zaghloul Al Najjar, Zaghlul Al-Najar, Zahlool Al-Najjar, Zaghloul Al-Naggar, Zaghloul Annajar. Karena sebenarnya bulan hanya berjarak 1 detik saja dari bumi (kecep c), karena sebenarnya 30 tahun lalu, katanya amerika sudah ke sana, karena sebenarnya teleskop huble sebenarnya bisa meneropong lebih tajam lagi wilayah itu (yang disebutkan oleh apollo) tapi tidak ada penelaahan lanjut. Maka sy lebih cenderung tidak mau mempercayai zaglul ini. Cuma saya tidak kuasa meminta huble meneliti semua jejak yang ada, termasuk jejak apolonya, apa benar ada atau nggak.
salam.
SukaSuka
Dono said
Ass.wr.wb,
Klo saya membaca ayat Al qamar diatas saya berkesimpulan, bahwasanya ayat ini menerangkan bahwa atas penemuannya belahan bulan tersebut, pada abad ke 20 / 21 ini sudah makin dekatlah hari akhirat, krna ini juga menunjukkan suatu mukjizat yg diberikan oleh Allah s.w.t kepada nabi kita Muhamad s.a.w atas perantara Alquraan.Ditegaskan juga oleh Allah s.w.t bahwa kebanyakan orang2 musyirikin menganggap Aquraan itu adala sihir belaka dan tidak mengakui kerasulan nabi muhamad s.a.w, apalagi kebanyakan saintis abad ke 20/21 ini yg sama sekali tidak mempercayai adanya Tuhan.
Dan menurut organisasi2 swasta di Amerika serikat bahwa apollo 11 tidak pernah melandas di bulan, cuma diperfilmkan, oleh karena Amerika serikat pada waktu itu kalah malu dgn keperadaban tehnologi dari Russia yg pada waktu itu telah mengorbitkan bulan.
Wassalam pak Agor.
SukaSuka
agorsiloku said
Ass, iya mas Dono. Kemudian yang dipertanyakan apakah bulan yang terbelah itu ada sisanya (buktinya)? Setelah belah, kemudian bersatu lagi atau kiasan?. Saya sendiri percaya, sudah pernah terbelah, tapi tidak bisa membuktikan. Lalu saya juga ragu pada Zaghloul Al Najjar, apakah ini sekedar hoazx saja.Salam, agor
SukaSuka
Dono said
Ass.wr.wb,
Saya juga yakin bahwa bulan pernah terbelah dan menyatu kembali, cuma bukti yg nyata belum saya ketemui.
Akan tetapi, apakah kita perlu membuktikannya?
Untuk kejadian ini ( pribadi )saya rasa tidak perlu, apakah kita juga perlu membuktikan bahwa laut merah perna terbelah dua ( menguak )? saya rasa juga tidak.Saya pernah membaca Alkitab ( Taurat ) bahwa nabi Nun a.s ( sahabat setia ) dari nabi Musa a.s pernah memohon kepada Allah s.w.t agar kiranya matahari dan bulan berdiam sejenak, dan inipun dikabulkan oleh Allah s.w.t. Jadi untuk kita insyaAllah yg beragama islam, cukup beriman kepada Alqura’n dan kitab2 sebelumnya.
Amin ya rabbil allamin.
Wassalam.
SukaSuka
ijamx said
Tepat sekali….mencari2 bukti ditakuti nanti seolah2 ragu dengan apa yg tercatat pd Al-Quran itu..
SukaSuka
agorsiloku said
Jelas kita tidak perlu membuktikannya, karena ada atau tidak ada, kan nggak ada pengaruhnya pada iman kita. Pertanyaannya, hanya apakah Allah sengaja meninggalkan jejak atau tidak. Kalau laut dibelah, jejaknya tidak ada. Tapi, kalau mayat Firaun, jelas sudah ditemukan, sebagai pelajaran untuk orang-orang kemudian. Begitu yang Allah sampaikan di ayatNya.
Semoga Allah merahmat dan keselamatan selalu dilimpahkanNya Mas Dono. Wass, agor
SukaSuka
agorsiloku said
Mas Khlolid, kisah blog ini bermula dari seorang nonIslam bernama Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar (seorang profesor geolog muslim), yang katanya seorang yang menjadi Islam karena ayat pada QS Al Qamar dan adanya bukti bahwa bulan telah terbelah yang terdeteksi, kalau tak salah sewaktu perjalanan astrounot ke bulan. (koreksi : yang menjadi Islam dari kisah ini adalah David Musa, saya dapatkan koreksi ini dari salah satu site) Lalu orang memuji namaNya karena cerita ini. Kalau cerita ini benar, maka saya ikut menyebarluaskannya kebenaran ini. Kalau salah, tidakkah saya ikut menyebarkan kebohongan?. Maka cek n ricek, dan sampai kini saya belum bisa memastikan apakah kisah Dr Zaghlul itu benar, walaupun pemaknaan cerita itu atau pengagungan itu “sepertinya” bernilai positip. Perjalanan mencari apakah hoax atau bukan itulah, yang saya ceritakan kembali. Harapan saya, tentunya jangan mudah percaya pada hoax, tanpa cek n ricek secara mendalam dari ragam sumber.
Namun kalau saya ditanya, peristiwa lampau menjadi sejarah, sejarah yang berlalu menjadi legenda, dan legenda yang dimakan usia menjadi mitos…. Kalau saya sih, ingin menggali kebenaran dan menguji kebenaran Al Qur’an sepanjang umur baik dari pikiran, maupun pikiran orang lain, entah produk teknologi, ilmu atau penambahan wawasan bagi semua kebodohan dan hasrat keingintahuan. Allah tidak diukur dari sejarah, geologi, arkeologi, bahkan teknologi informasi; tetapi kehadiranNya ada pada setiap karyaNya, dari bertumbuhnya tanaman yang tersiram air, dari langit yang tak berbatasan, dari jurnal-jurnal ilmiah tentang alam semesta, atau juga dari tanah liat yang diberi bentuk….
SukaSuka
TOP'S Computer said
menurut saya.. malah hal seperti ini penting.. terlepas dari kebenaran dari berita ini sendiri. karena mungkin bagi anda sekalian ini tidak mempengaruhi keyakinan kita.. saya rasa justru lebih menambah keyakinan kita terhadap maha besarNYA 4jjl swt.
SukaSuka
Kholid Akhmad said
tidak pantas kita menguji kebenaran Al-Quran..karena Al-Quran lah yang paling benar. kita manusia yang lemah. jangan menguji Al-Quran dengan wawasan kita yang terbatas, sangat mudah bagi Allah untuk membelah bulan, kemudian juga sangat mudah bagi Allah untuk tidak menyisahkan bekas bahwa bulan pernah terbelah. atau Allah juga mungkin saja hanya memperlihatkan peristiwa bulan terbelah hanya bagi orang-orang tertentu…bisa saja..sangat mudah bagi Allah untuk memilih siapa saja yang dapat melihat bulan terbelah…semua itu kehendak Allah.. Ada yang meragukan ayat ini karena tidak ada bukti bahwa bulan terbelah,,karena dia tidak menyaksikan…bagaimana dengan Abu Bakar As Shidiq dan Sahabat-Sahabat yang utama yang berada disamping Nabi SAW waktu peristiwa ini terjadi (kenapa mereka tetap beriman, padahal banyak diantara mereka yang dulunya pernah memusuhi Nabi SAW,,jika Al-Quran tidak mereka saksikan kebenaranya pasti sangat mudah bagi mereka untuk kembali memusuhi Nabi SAW)..lantas kenapa setelah 1400 tahun dari peristiwa itu, kita meragukan ayat ini dengan mencari faktah sejarah..pantaskah kita membuktikan kata-kata Allah kalo kita mengaku hambanya..Ingatlah bahwa kita mahluk dengan segala keterbatasan “Allah tidak bisa diukur dengan sejarah, geologi, arkeologi, bahkan teknologi informasi yang paling canggih-pun..karena kita tidak akan pernah mampu mengukurnya…
catatan: peristiwa yang lampau menjadi sejarah, sejarah yang berlalu menjadi legenda, dan legenda yang dimakan usia akan menjadi mitos) saat orang-orang akhir jaman menganggap Al-Quran sebagai mitos,, sesungguhnya mereka sudah dekat dengan Api Neraka..
SukaSuka
Kholid Akhmad said
saya setuju dengan mas agorsiloku..Semoga Allah Memberikan Jalan
@Mas Kholid,
Terimakasih. Al Qur’an adalah bench marking yang menjadi pelajaran bagi orang yang berakal, berpikir, beriman, percaya pada yang gaib, dan mengesakan Allah. Karena itu, “menguji”nya adalah kesempatan emas yang diberikan Allah kepada hambaNya. Kadang dikhawatirkan oleh sebagian pendapat bahwa yang relatif (ilmu pengetahuan) diperbandingkan dengan yang absolut (Al Qur’an). Saya sendiri kurang sependapat, karena seluruh kejadian dan pemahaman relatif dapat ditandai (bench mark) dengan yang absolut. Dengan begitu, ketika yang relatif bergeser dan berubah tetap sangat mungkin dipahami justru karena kita punya bench mark yang dijadikan acuan terhadap masalah-masalah yang dijumpai dalam perjalanan manusia.
Apakah hal ini akan menganggu iman kita?. Menurut saya, tidak juga. Kalau soal ini, mau beriman atau tidak, kebenaran apapun yang mau disampaikan, kalau memang niatnya ingkar, ya akan ingkar juga. Pemahaman juga datang dari hidayahNya juga. Ini janji Allah jua. Karena akan mengikuti prasangkaan. Tapi orang dahulu, akan beriman dan tidak bertanya lagi?. Banyak dijelaskan, kebanyakan bertanya itu yang menjerumuskan?. Ya, ada hadits mengatakan begitu. Karena itu, dengan akal dan hati, berusaha untuk tetap mengabsolutkan bench mark-nya, agar terhindar dari keragu-raguan…..
SukaSuka
helmi said
Assalamualaikum untuk saudara sekalian,
Kisah Bulan Terbelah Dua Bukanlah Kisah Mainan Atau Rekaan, Dan Saya Kategorikan Umat Islam Kepada 3 Bahagian Sepanjang mempelajari Ilmu2 islam.
1) Islam Muslim
2) Islam Mukmin
3) Islam Muttakin
So Kita Nilai Diri Kita Sebelum Mengulas Sesuatu Sama Ada Suatu Pernyataan Itu Benar Atau Tidak.
‘Di Dalam Al-Quran Allah Menyuruh Manusia Supaya Melihat & Mengkaji Secara Ilmiah’
Islam Bukan Sekadar Pada Nama…Sebab Tu Orang Islam Di katakan Mundur Sebab Orang Islam Bergantung Pada Kitab Saja
Allah SWT Mewahyukan Al-Quran Bukan Hanya Sekadar Jadi Bahan Bacaan Semata-mata!! TETAPI Allah SWT Mahu Kita Kaji Secara ILmiah Dan Untuk Sesetengah Perkara Memang ILmu Allah SWT Tidak Akan Dapat Dijelaskan Secara Ilmiah.
Katakanlah ‘Level’ Tertinggi Ilmu Manusia Adalah ‘Level 12’ Maka Level Itu Tidak Akan Bertambah Jadi Atau Bertambah Jadi ‘Level 13’…Sebagai Contoh : Nabi Muhammad SAW Adalah Contoh Terbaik Untuk Manusia Dan Rahmat Bagi Seluruh Alam..Dan Kita Andaikan Nabi Muhammad SAW Memiliki Ilmu Yang Tertinggi ‘Level 12′(Maksud Saya Ilmu Manusia Terbatas)….Dengan Jelas Kita Tahu Ilmu Allah SWT Adalah ‘INFINITI’ Sama Juga Dengan Ilmu Yang Tidak Terhingga Dan Tidak Akan Tercapai Akal….
Penjelasan Di Sini Mengapa Saya Kata Sekalipun Para Nabi Adalah Lautan Ilmu Tetapi Ada Bukan Semua Yang Di Jelaskan Kepada Mereka Seperti Tarikh 1.Tarikh Kiamat 2.Tentang Roh 3.Apa-Apa Yang Tercatat Dalam Lauhul Mahfuz Milik Allah SWT Yang Tidak Disebut Di Mana-Mana Pecahan Kitab Allah (Zabur,Taurat,Injil Dan Al-Quran).
So,Kita Manusia Boleh Menelaah Mengkaji Secara Ilmiah Tetapi Akan Bertemu Ke Batasan Terakhir Dan Tidak Lagi Boleh Digapai… Dan Saat Inilah Suatu Yang Tidak Dapat Dijelaskan Akal,Maka Kita Akan Mengimani Secara Ritual Seperti Yang Di Ajar Nabi Kita Muhammad SAW.
Supaya Anda Lebih Puas Hati Baca Buku Hasil Tulisan Harun Yahya…..Dimana Beliau Menegaskan Bahawa Ahli Saintis Menguji Kaji Alam Semesta Ini Adalah Demi Ilmu Sains SAHAJA!!! Tetapi Ahli Saintis Tidak Menyangka Akan Bertemu Al-Quran Dan Semua Hasil Kajian Adalah Seragam….
Berpatah Balik Kepada Isu Bulan Terbelah Dua….Maka Anda Dan Saya Juga Tidak Boleh Mengandaikan Dengan Perasaan Sendiri… Al-Quran Bukanlah Kitab Nafsu….
Saya Tamatkan Disini…..
Sehingga Bertemu Lagi
Wassalam.
king_shenanigan@yahoo.com(helmi_UMS)
@
!? 🙂
SukaSuka
Ibrahim said
Assalamualaikum,
Ini adalah hasil pencarian saya melalui google dan ask.
http://www.google.co.id/search?hl=en&q=Daud+Musa+Pidcock&meta=
ada biographi tentang Daud Musa Pidcock atau dalam situs ini bernama David Musa Pidcock karena David sama dengan Daud:
http://www.islamicparty.com/people/david.htm
Dalam situs itu dia memang sebagai leader dari The Islamic Party of Britain.
Pindah agama ke islam pada tahun 1975. Mungkin bisa kita coba ngirim email tanya ke dia langsung.
Ada situs non muslim yang berisi nama dan foto Daud Musa Pidcock yang pindah agama ke islam:
http://www.adventistpictures.org.uk/gallery/2001/icel2001/index.php
ada blog lain berbahasa indonesia yang juga berisi tentang hal ini di tambah dengan gambar permukaan bulan:
hasil search Prof. Dr. Zaghloul Al Najjar dengan google menunjukkan bahwa orang ini memang benar ada:
http://www.google.co.id/search?hl=en&q=Zaghloul+Al-Najjar&btnG=Search&meta=
ada tulisan-tulisan/kutipan beliau di:
http://www.gawaher.com/index.php?showforum=474.html&
nampaknya beliau memang orang islam yang berpengetahuan luas dan ilmiah.
Dan ternyata ada video di youtube tentang Prof. Dr. Zaghloul Al Najjar yang sedang menjadi pembicara tentang ilmu pengetahuan dalam al-quran:
Ada sumber berbahasa inggris tentang Quran And Science:THE SPLITTING OF THE MOON di:
http://www.quranm.multicom.ba/science/6e-tefsir.htm
ceritanya juga sama tentang Prof. Zaghloul Al-Najjar dan David Mosa Pidcook ditambah bahwa televisinya adalah BBC
SPLITTING OF THE MOON:
sumber ini menjelaskan pemahaman lain tentang (QS 54:1) yang dilihat dari segi matematika,
dijelaskan bahwa terbelahnya bulan juga mengandung arti bahwa itu adalah waktu dibawanya 21kg batu-batuan bulan pertama kali oleh Apollo 11 pada tahun 1969 oleh Neil A. Armstrong
dimana module pesawat mereka setelah mendarat dan mengumpulkan batuan itu kemudian meninggalkan bulan pada jam 17: 54: 1 (Universal Time) atau 1: 54: 1 (EDT) dengan membawa 21kg batu-batuan bulan.
Coba perhatikan jam, menit dan detik nya yang sama dengan (QS 54:1) dimana sebagian permukaan bulan (batu2an) meninggalkan bulan (atau terbelah). Allah SWT telah mengaturnya.
http://www.submission.org/miracle/moon.html
http://www-pao.ksc.nasa.gov/history/apollo/apollo-11/apollo-11.htm
http://nssdc.gsfc.nasa.gov/planetary/lunar/apollo_11_30th.html
Kita disini hanya mencari kebenaran. Semoga Allah selalu menunjuki jalan kebenaran bagi kita semua. Amiin.
Maha Suci Allah dengan segala kebenaran Firman-Nya.
Wassalam.
@
Dr. Zaghloul Al Najjar punya website sendiri : Prof Zagloul Al Naggar Website, Proffesor science and geolgy. Nanti, kalau waktu sedang cukup senggang akan saya pelajari lebih mendalam. Adakah pengalaman beliau perihal moon split. Hari-hari di bulan ini, benar-benar dunia menjeratku dengan pekerjaan seabreg…. Namun, terimakasih ya Mas Ibrahim atas komentar dan catatannya. Sungguh, senang sekali membacanya.
(ada atau tidak ada kejadian ini ditemukan oleh pengetahuan, insya Allah tidak mempengaruhi keimanan), kita hanya sedikit “curious”, apakah sengaja Allah meninggalkan jejak pada bulan itu atau tidak. Seandainya tidak ada jejakpun, tetap saja bagi saya tidak ada keraguan karenanya.
Wassalam.
SukaSuka
gito said
wah !!
@
hmmm …
SukaSuka
alisaid said
Yang sering jadi masalah adalah tidak akuratnya penulis Indonesia dalam mengutif kata yang bukan berbahasa Indonesia. Misalnya kata “kaffah” ada yang menulis “khaffah” atau “kappah”. Sehingga untuk mencari sebuah kata (hasil tulisan orang Indonesia)dalam google, kalau tidak didapat, harus dicarikan varian-varian dari kata tersebut. Itu saran saya bagi penulis …
Salam
@
Ya.. memang begitu… penulisan dari bahasa asli ke bahasa berikutnya, sering terjadi penyimpangan. Bukan hanya pada bahasa Indonesia, tetapi juga pada banyak bahasa…
Trims sarannya, memang varian itu sangat membantu, meski kadang lupa juga mengingatnya 😦
SukaSuka
alisaid said
Kalau yang sulit mempercayai kebenaran ayat Al Qur’an QS 54:1, saya berikan alternatif lain. Silahkan baca berikut, semoga anda tidak ragu lagi akan kebenaran Al Qur’an. Kalau masih ragu-ragu … ya “lakum diinukum waliyadiin”.
Bulan Terbelah
oleh: Ali Said
Flinders University, Adelaide, South Australia
Eksplorasi Bulan ditandai dengan slogan: “One small step for man; one giant leap for mankind”. Peristiwa bersejarah dalam penyelidikan ruang angkasa ini didokumentasikan oleh kamera dan setiap orang sejak itu dapat menyaksikan hal ini. Kalau kita kaji Al-Qur’an Surah 54 (Surah Al-Qamar), kita akan temukan fenomena yang menarik yang dapat dikaitkan dengan pendaratan manusia di bulan. QS 54:1 menyebutkan bahwa “Hari Akhir sudah dekat dan Bulan telah terbelah”. Memang ada hadist yang menyatakan bahwa terbelahnya bulan merupakan salah satu mukjizat Nabi Muhammad. Akan tetapi karena Al-Qur’an berlaku untuk sepanjang zaman dan seluruh umat, maka mengkaitkan QS 54:1 dengan peristiwa pendaratan manusia di bulan juga relevan berdasarkan bukti-bukti berikut yang penulis yakini bukanlah merupakan suatu kebetulan tatepi telah diatur dan dihitung oleh Allah secara detil. Berikut penjelasan yang dapat memberikan pencerahan kepada pembaca tentang keterkaitan tersebut:
1. Kata “terbelah” yang digunakan dalam ayat ini (QS 54:1) merupakan terjemahan dari kata “syaqqa”, yang dalam bahasa Arab memiliki beberapa arti, tetapi terjemahan “terbelah” lebih disukai. Kata “SYAQQA” dalam bahasa Arab juga bisa berarti “MENGGALI” atau “MEMBELAH dalam arti bukan membelah jadi dua). Salah satu contoh dalam Al-Qur’an bisa dilihat pada QS 80:25-29 (Surah Abasa) yang artinya: “Sesungguhnya Kami benar-benar telah mencurahkan air (dari langit), kemudian Kami belah bumi dengan sebaik-baiknya, lalu Kami tumbuhkan biji-bijian di bumi itu, anggur dan sayur-sayuran, Zaitun dan pohon kurma, kebun-kebun (yang) lebat, dan buah-buahan serta rumput-rumputan, untuk kesenanganmu dan untuk binatang-binatang ternakmu”. Di sini jelas bahwa bumi tidak dibelah jadi dua. Istilah yang pas mungkin “gali tanah” atau “lobangi tanah”. Ketika kata “syaqqa” diartikan sebagai “tergali”, maka ketika 21 kilogram batuan bulan yang berhasil dibawa astronot dari bulan menuju bumi dapat dikatakan bahwa bulan telah tergali (terbelah).
2. Peristiwa keberangkatan astronot Amerika dari bulan menuju ke bumi dengan membawa 21 kilogram batuan bulan tercatat pada pukul 17:54:1 (waktu untuk seluruh negara/universal time) atau pukul 1:54:1 EDT. Waktu menit dan detik ini tepat bersesuaian dengan QS 54:1 yang artinya “Hari Akhir sudah dekat dan Bulan telah terbelah”.
3. Peristiwa pendaratan manusia di bulan, khususnya pada saat kepulangan astronot dari bulan menuju bumi yang terjadi pada tahun 1969 M (kalender Masehi) bertepatan dengan tahun 1389 H (kalender hijriyah). Jika kita hitung jumlah seluruh ayat Al Quran setelah setelah QS 54:1 (dari ayat 2 Surat Al-Qamar) sampai dengan ayat terakhir dalam Al-Quran akan ditemukan sebanyak 1389 ayat. Jadi secara tidak langsung Al-Qur’an menyatakan bahwa manusia akan mendarat di bulan 1389 tahun setelah ayat QS 54:1 diturunkan oleh Allah, karena kalender hijriyah dimulai pada waktu dimana Al-Qur’an belum diturunkan secara lengkap (seluruhnya).
Salam
@
Mas Ali, mengenai Membelah bulan (Al Qamar) ini, sama sekali tidak ada hubungan antara bukti dan kepercayaan (keyakinan) atau dengan keimanan. Ada bukti atau tidak ada, tidak mempengaruhi posisi dalam masalah keimanan. Dengan begitu, tulisan atau bukti atau pandangan ini bukan bertujuan untuk mengukur kebenaran dari ayat petunjukNya. Kalaupun ada informasi “lapangan terhubungkan” atau tidak terhubungkan, tidak dengan sendirinya sebagai bukti kebenaran membuat percaya atau tidak percaya. Betapa terlalu banyak kondisi lapisan pengertian yang ada. Namun, memperkuat (jika ada kaitan) keimanan adalah mungkin, seperti yang disitir pada ayat : QS 48. Al Fath 4. Dia-lah yang telah menurunkan ketenangan ke dalam hati orang-orang mukmin supaya keimanan mereka bertambah di samping keimanan mereka (yang telah ada). Dan kepunyaan Allah-lah tentara langit dan bumi dan adalah Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana,
SukaSuka
ahmad huzaimi said
Subhanallah…………
@
Subhanallah
SukaSuka
biru said
Sebelumnya saya pun meyakini bahwa berita ini adalah hoax belaka, orang orang yang berusaha melakukan pembodohan dengan berita palsu, namun bung Ibrahim telah menunjukan link -link yang langsung mengacu pada sumber berita itu, terimakasih ibrahim, semoga Allah merahmati anda dan kita semua . ALquran adalah firman Tuhan, tidak ada keraguan padanya “dan Telah dekat datangnya saat itu dan telah terbelah bulan” maka bersiap-siaplah saudaraku
@
Semua komentar pada artikel saling melengkapi pandangan yang ada. Kesimpulan ada di tangan pembacanya.
Terimakasih peringatannya.
SukaSuka
Bismillah said
Bagaimana dengan ayat berikut:
Dan kepunyaan Allah-lah segala apa yang tersembunyi di langit dan di bumi. Tidak adalah kejadian kiamat itu, melainkan seperti sekejap mata atau lebih cepat (lagi). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. (An Nahl 77)
yaitu pada hari Dia memanggil kamu, lalu kamu mematuhi-Nya sambil memuji-Nya dan kamu mengira, bahwa kamu tidak berdiam (di dalam kubur) kecuali sebentar saja. (Al Israa’ 52)
Jarak waktu dunia dan kubur begitu dekatnya.
Jarak waktu kubur dan kiamat begitu dekatnya.
Subhanallah, Kiamat datang begitu sekejap mata.
Ayo siapkan diri kita.
@
Begitu dekat jaraknya. Siapkanlah….
Subhanallah, terimakasih nasihatnya yang begitu sederhana dan menyentuh. Semoga pesan ini diijabah oleh Allah SWT bagi saya dan semua orang mukmin di dunia yang kelak akan datang sendiri-sendiri kepadaNya. Amin
SukaSuka
alisaid said
Ass. ww
Kalau sempat silahkan mampir di:
http://www.alisaid.wordpress.com
Mudah-mudahan bisa sharing pengetahuan.
Wass.
Ali
@
Ass.wr.wb.
Barusan saya berkunjung, walau belum menjelajah karena sedang banyaknya pekerjaan nih 😦 , tapi selintas, blog Mas Ali sepertinya ada dalam arena yang saya sukai benar… Terimakasih sudi berkunjung, dan tampaknya akan juga blog Mas Ali jadi tempat sarapan saya… 😀
SukaSuka
Hamba Allah said
Bismillahirrohmanirrohim
Semoga dengan semua ini menambah keimanan kita kepada Allah Swt. yang telah menciptakan kita dari alam ruh, alam rahim, alam dunia (sekarang) kemudian alam kubur (dimana adanya siksa kubur) dan nanti akan membangkitkan kita di padang masyar (dimana manusia menunggu 40.000 tahun, matahari ada 7 jaraknya dekat sekali dengan manusia, kita berpijak pada timah mendidih. Semua perbuatan kita dari sekecil biji dzarrah akan dihisab)
Dan yang akan kita bawa nanti bukanlah harta, jabatan, pangkat, rumah mewah, mobil mewah, istri, anak, sodara, melainkan iman dan amal soleh.
Hanya di alam dunia inilah kita mempunyai kesempatan untuk mempebanyak amal soleh kita.
Saudara2 sekalian yang sama2 mengharap ridho Allah, marilah kita memakmurkan masjid2 Allah Swt. Kita laksanakan sholat wajib di masjid sebagaimana Nabi Saw melaksakan tertib sholat wajib di masjid.
Insya Allah semua niat amal?!
Subhanakallahuma wa bihamdika, Asyhadu alla ilaha illa anta wa asytaghfiruka wa atuubuilaik.
Wslm. Wr. Wb
@
amin.
SukaSuka
Abudaniel said
Assalamu’alaikum,
Mengenai bulan terbelah, bukan hanya ada di Surah Al-Qamar. Juga terdapat dalam hadits Rasulallah.
Kalau Allah mengatakan, terbelah. Ya .. terbelahlah. Kalau hadist shahih mengatakan pernah terbelah. Ya… sekali lagi terbelahlah.
Sami’na wa atho’na.
Soal apakah ada buktinya, itu tugas orang yang tidak percaya untuk menemukannya.
Baru-baru ini saya ada menonton sebuah tayangan film di TV yang menceritakan rekahnya bulan yang hampir membelahnya akibat benturan sebuat komet. Akibat rekahan ini rotasi bulan jadi terganggu yang pada akhirnya mengganggu iklim dan cuaca bumi.
Dengan kecanggihan peralatan dan akalnya, astronaut Amrik yang ditugaskan untuk menutup rekahan bisa berhasil melaksanakan tugasnya. Singkatnya bulan kembali seperti biasa tanpa terlihat sedikitpun bekas rekahannya.
Kalau manusia Amrik bisa melakukan penutupan rekahan bulan dengan memanfaatkan daya gravitasi dan medan magnit bulan dengan cara meletakkan bom MEG, apatah lagi Allah yang menjadikannya. Cukup berkata “Kun”, terbelahlah dan dengan “Kun” kedua menutuplah atau bersatu kembali belahan bulan.
Ketidak percayaan kita karena kita mengandalkan akal dan logika. Padahal tidak semua kejadian dialam ini bisa diukur dan dinalar dengan akal maupun logika.
Wassalam,
@
Wass.
Benar.. tidak semua dapat dipahami oleh akal.
Namun, saya baru tahu bahwa rekahan bulan ditutup oleh bom MEG….
SukaSuka
Abudaniel said
Assalamu’alaikum,
Itu mah dalam film yang ditayangkan di TV ( Cinemax )menurut versi Amrik. Biasalah. Mereka mau menonjolkan bahwa Amrik bisa melakukan apa saja, bahkan nambalin bulan. Contoh lain di film Ammagedon.
Wassalam.
@
😀
SukaSuka
isan sandra fauji said
semua kebenaran hanya milik allah kita sebagai umat yang diciptakannya seharusnya yakin bahwa Allah bisa membuat apapun yang Dia kehendaki. Qta sebagai umat yang mengaku beriman kepadanya tidak semestinya membuktikan segala kejadian yang telah terjadi di masa lalu. Tapi Qta harus meyakini bahwa semua itu kebenaran yang benar2 terjadi dan saksinya adalah sahabat2 nabi, insya Allah Saya yajin dengan segala yang terjadi di masda itu benar-benar terjdi. Insya Alllah
@
😀 rasanya pandangan ini yang agor harus banyak belajar. Memahami dengan akal dan hati, dengan sepenuh keyakinan…. 🙂 Jadi persoalannya bukan pada bukti. Tidak ada buktipun, sepanjang AQ menjelaskan begitu, maka dijamin kebenarannya.
SukaSuka
Bulan Pernah Membelah | Hanya Karangan said
[…] https://agorsiloku.wordpress.com/2006/12/01/bulan-terbelah-kita-dan-gugel/ You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, […]
SukaSuka
truthseeker said
@Agor
Mas Agor ada pertanyaan lagi nihh:
1. Apakah peristiwa terbelahnya itu adalah berita (akan datang) ataukah sudah terjadi? Karena mas Agor seolah2 sdh memutuskan bhw itu sdh terjadi, maaf krn keterbatasan saya dlm tafsir ayat tsb.
2. Tulisan mas Ali yg kedua cukup menarik utk dikomentari, namun komentar mas Agor koq malah terkesan tdk nyambung..maaf..damai..damai..
@
Perangkat kisah tentang terbelahnya bulan dikisahkan dalam hadits tentang mukjizat yang diberikan kepada Nabi Muhammad.
1. Yang kalau tidak salah hadis berbunyi dan ayatnya menjelaskan bahwa kejadian itu sudah terjadi. Kalau kita membaca surat Al Qamar 1-5 pemahaman saya terhadap ayat ini, adalah kejadian yang diceritakan adalah telah terjadi.:
Dalam Bukhari dan Muslim, juga dalam kitab2 hadits yang terkenal lainnya, diriwayatkan bahwa sebelum Rasulullah (saw) hijrah, berkumpullah tokoh2 kafir Quraiy, seperti Abu Jahal, Walid bin Mughirah dan Al ‘Ash bin Qail.
Mereka meminta kepada nabi Muhammad (saw) untuk membelah bulan. Kata mereka, “Seandainya kamu benar2 seorang nabi, maka belahlah bulan menjadi dua.”
Rasulullah (saw) berkata kepada mereka, “Apakah kalian akan masuk Islam jika aku sanggup melakukannya?”
Mereka menjawab, “Ya.” Lalu Rasulullah (saw) berdoa kepada Allah agar bulan terbelah menjadi dua. Rasulullah (saw) memberi isyarat dengan jarinya, maka bulanpun terbelah menjadi dua. Selanjutnya sambil menyebut nama setiap orang kafir yang hadir, Rasulullah (saw) berkata, “Hai Fulan, bersaksilah kamu. Hai Fulan, bersaksilah kamu.”
Demikian jauh jarak belahan bulan itu sehingga gunung Hira nampak berada dia ntara keduanya. Akan tetapi orang2 kafir yang hadir berkata, “Ini sihir!” padahal semua orang yang hadir menyaksikan pembelahan bulan tersebut dengan seksama.
Atas peristiwa ini Allah SWT menurunkan ayat Al Qur’an: ” Telah dekat saat itu (datangnya kiamat) dan bulan telah terbelah. Dan jika orang2 (kafir) menyaksikan suatu tanda (mukjizat), mereka mengingkarinya dan mengatakan bahwa itu adalah sihir.” (QS. Al Qomar 54:1-2)
Pertanyaan ke dua. Pembuka dari Mas Ali adalah.. “Kalau yang sulit mempercayai kebenaran ayat Al Qur’an QS 54:1, saya berikan alternatif lain…” sedang pada postingan saya menegasi bukan tidak mempercayai kalam Illahi (astagfirullah), tidak sedikitpun saya ingin mengingkari, biarpun hanya satu ayat. Kalaupun bertanya, menelaah, adalah bagian dari proses belajar dan beriman. karena itu saya menghindari untuk mendiskusikannya karena saya tidak ingin diskusi atau wacana ini membangun keraguan pada ayat yang saya sangat yakini kebenarannya datang dari Allah dan dipelihara sampai Allah mengambil kembali pengetahuan kita (manusia) tentang hal ini.
Salam, Mas Truth tajam betul aura-nya… 😀
SukaSuka
Memalukan, Hoax “Islami” Terus Diminati « Sains-Inreligion said
[…] masalah ini. Kebetulan memang kedua site tersebut juga melink tulisan pendek yang berjudul : Bulan Terbelah, Kita dan Gugel.. Yang saya uraikan (baca : jelaskan) dalam postingan ini hanyalah proses pencarian untuk menjawab […]
SukaSuka
haniifa said
Wahhh… mau komen dimana neehhh lupa 😀
@
Manusia tempatnya salah dan lupa… 😀
SukaSuka
aburahat said
Saya yakin atas firman Allah S54.1 seperti saya menyakini Nabi Musa membelah Laut Merah. Hanya blm dpt membuktikan saja. Tp bagi Allah tdk ada yg mustahil. Dua laut satu asin dan satu tawar aja ada dan tdk bercampur hanya dipisahkan oleh pembatas yg sangat tipis. Unta nabi Idris, Miraj Rasul dlsb. Masa kita ragu bahwa Rasul dpt membelah bulan dg izin Allah kemudian menyatu kembali. Mengapa kita mesti heran dan bertanya pernahkah terjadi kejadian seperti itu. Tolong teman2 ign anda2 menjadi ragu2 atas keanehan perbuatan dan kehendak Allah
@
Betul sekali, jangan ragu. Tapi kalau ada yang membuktikan berikut foto-foto tahun 1965-an dari hasil jepretan 50-an tahun yang silam atau foto-foto dari satelit hubble lalu ini dianggapp/dijadikan sebagai kebenaran bukti ayat mengenai bulan terbelahlah yang menjadi pokok perenungan. Benarkah?. Sedangkan soal kalam ilahi, janganlah kita ragu, meskipun hanya satu ayat …
SukaSuka
aburahat said
@Mas Agor
Apalagi klu ada bukti2 fisik. Ada atau tdk, tdk akan merobah keyakinan saya mas
@
Betul… itu yang kita haruslah yakini dari AQ. AQ sudah memberikan begitu banyak bukti pada ilmu pengetahuan yang dipahami manusia. Soal bulan terbelah itu ada bukti atau tidak, apalagi bukti dari perjalanan manusia hampir 50 tahun yang lalu, sedang Amerika saja sampai sekarang nggak bisa lagi ke bulan 😀 lalu kita memperdebatkan foto lama itu… rasanya lucu juga ya….
SukaSuka
haniifa said
Alhamdulillah…
Mulai ingat lagi neeh…. 😀
Splitting of the moon
Seandainya saya menjatuhkan “Genting” pada batu besar, maka Insya Allah genting tersebut akan pecah dalam beberapa bagian (mungkin 2,3,4,10… bagian, bahkan ada serpihan kecil)
@mas Aburahat
Coba amati gambar di @mas Fisan ini:
Secara sadar/ tidak sadar kita didorong untuk meyakinkan penglihatan kita bahwa bulan pernah “pecah” menjadi 2 bagian dan kemudian bersatu kembali ??
@
Dorongan yang bisa muncul karena perasaan inferior ummat Islam di tengah deraan kemajuan teknologi sehingga apa yang di AQ haruslah bisa dibuktikan oleh ilmu pengetahuan yang juga tertatih-tatih untuk memahami isi alam semesta ini…..
SukaSuka
haniifa said
@mas Aburahat
Yang sangat menarik adalah pertanyaan mas Truthseeker :
1. Apakah peristiwa terbelahnya itu adalah berita (akan datang) ataukah sudah terjadi?
to @mas Truthseeker
Mas kok pertanyaannya berat-berat neeh… 😀
Wassalam, Haniifa.
SukaSuka
aburahat said
@Hanifah
Kita coba bahas bersama, apakah itu berita yg akan datang atau sdh terjadi (maaf saya bkn ahli bahasa tdk tau nahu saraf).
Yg menjadi pertanyaan apakah ini BERITA didasarkan pd kata TELAH DEKAT SAATNYA.Apakah telah dekat saat KIAMAT atau telah dekat saat itu utk menunjukkan keagungan Rasul. Dan dilanjutkan dg firman TELAH TERBELAH BULAN. Kemudian ayat ke2 berbunyi: Dan jika mereka melihat sesuatu tanda(mu’jizat)mereka berpaling dan berkata sihir yg terus menerus. Kalau kita perhatikan ayat tsb maka kejadian ini terjadi pada zaman Rasul. Krn sdh TERBELAH dan orang2 kafir mendustakan.
Jd ini bukan BERITA tp telah terjadi.Siapa lagi sesdh Rasul yg akan mendpt MU”JIZAT?. Wallahu A”lam
SukaSuka
haniifa said
@mas Aburahat
Subhanallah….
Saya tulis ulang yach… untuk memudahkan pembahasan !!
1. Splitting of the moon
Seandainya saya menjatuhkan “Genting” pada batu besar, maka Insya Allah genting tersebut akan pecah dalam beberapa bagian (mungkin 2,3,4,10… bagian, bahkan ada serpihan kecil)
Pengamatan dari gambar ??
Dari bantahan saya diatas maka gambar tersebut secuilpun tidak memberikan informasi apa-apa tentang pecahnya bulan.
2. Pembalikan Makna
http://www.submission.org/miracle/moon.html
a. Let us focus on verse [54:1]: “The moon has split and the hour has drawn closer”
Digital Qur’an :
b. The Hour (of Judgment) is nigh, and the moon is cleft asunder. (QS 54:1).
c. Telah dekat (datangnya) kiamat itu dan telah terbelah bulan. (QS 54:1)
Departemen Agama Republik Indonesia:
d. Telah dekat (datangnya) saat itu dan telah terbelah bulan *)
*)
Maksudnya bahwa segala urusan itu pasti berjalan sampai waktu yang telah ditetapkan terjadinya,…
Bule Kebo makan “N”asi “A”king “S”ama “A”seman trus …. ngingau 😀
1. Let us focus on verse [54:1]…. pokoknya ayat ini saja
2. The moon has split… pokoknya bulan dulu yang terpecah
Gimana ??
Wassalam, Haniifa.
SukaSuka
MaIDeN said
Ass juga Pak Agor 😀
Percaya ni ye 😛
Saya nggak percaya tuh 😉
Tapi jangan bunuh saya lho Pak, karena saya tidak percaya bulan pernah terbelah bukan berarti saya tidak percaya QS. Al Qomar 54:1-2
@
Kalo saya seeh : Saya nggak percaya sama sekali sama berita dan foto bulan pernah terbelah sebagai produk David Musa Pitcock (maaf jika salah nulis), tapi haqul yakin sama QS Al Qamar 54 yang menjelaskan hal ini dan hadis yang menjelaskan sebab-sebab turunnya ayat ini…. 😀
SukaSuka
haniifa said
Alhamdulillah…
Nabi Muhammad s.a.w menyarankan shalat gerhana…. maksudnya jika terjadi tanda-tanda kiamat yang telah dekat, kita dalam keadaan muslim saat kiamat tiba, Walaupun kiamat bukan berarti saat gerhana, Waallahu’alam.
Wassalam, Haniifa.
SukaSuka
haniifa said
He..eh…he…
Apakah QS 54 diwahyukan ayat 1 dan 2 saja gituh ???? 😀
trus… ayat 3, 4, dan saenake dewek gituh ???? 😀
SukaSuka
aburahat said
Penafsiran saya terhadap S.54.1 adalah split terbelah dan bukan pecah (broken) Klu contoh mas Hanifah ttg genteng adalah pecah(broken). Klu terbelah hanya ada 2 ptg tdk lbh. Dan pasti sdh terjadi. Tdk mungkin tdk terjadi. Dan Allah persatukan kembali. Kata telah dekat menurut saya bukan menyatakan KIAMAT. Mungkin sdh dekat bagi Rasul utk menunjukan kenabiannya. Wallahu A’lam
SukaSuka
truthseeker said
@Agor
Jika terbelahnya bulan sdh terjadi, maka:
1. Ini adalah mukjizat yg lbh besar dr mukjizat2 sebelumnya.
2. Tidak benar bhw Rasulullah SAW tdk membawa mukjizat yg spt Nabi2 yg lain.
3. Jika mukjizat2 dr Nabi2 yg lain pun blm terjelaskan secara ilmiah, knp yg mukjizat yg lebih besar hrs lbh dahulu dr yg lain?
4. Apakah krn mukijizat Nabi yg lain diakui oleh bukan hanya oleh islam shg kt tdk merasa perlu mengkajinya?
5. Perbedaan dr mukjizat bulan terbelah adalah bhw mukjizat tsb harusnya bs dilihat oleh hampir manusia di setengah bumi ini.
6. Jika pendekatan yg kt ambil yaitu bhw peristiwa tsb terjadi di awal malam/gelap mk mrk yg di sebelah barat dr arabia kemungkinan besar tdk melihat, namun di sebelah timur akan juga melihat.
7. Apakah ada catatan2 mrk yg dibelahan timur jg melihat peristiwa tsb? Yg dpt kt analisa adalah bhw di abad itu tdk semua bangsa mempunyai sistem pencatatan sejarah yg baik. Dan jg pd jaman itu sy pikir lewat dr jam 10 malam mungkin sebagian besar manusia sdh tidur (soalnya gak ada TV hehe .. )
8. Jika kita baca dr link yg dikirim oleh Haniifa mk kt dapati ada sebagian bangsa yg budayanya sdh ckp tinggi (cina, jepang) pd saat itu memiliki cerita/myth yg berkaitan dg adanya bulan terbelah/pecah. Tentunya akan semakin baik jk ada catatan yg diluar sekedar myth.
9. Catatan dr http://fisan.wordpress.com/2006/10/09/scientific-bulan-pun-telah-terbelah/
menunjukkan foto yg mendukung bhw bulan pernah terbelah. Pertanyaannya adalah apakah foto2 tsb
reliable dan sdh diakui oleh science. Apakah ada jurnal science yg mengakui itu sbg fakta?
10. Setelah kita lalui itu semua dg kesimpulan mmg bulan pernah terbelah, mk kt akan masuk pd tahap yg jauh lbh sulit, yaitu bgm menjelaskan secara ilimiah bhw itu bisa terjadi dan bgm bulan tsb bs menyatu kembali.
11. Jika bulan yg terbelah bs dilihat dr bumi, mk belahan yg terjadi tentulah sangat besar mgkn bs mencapai jarak berkilo meter.
12. Pecah/membelahnya bulan mgkn bs terjelaskan dg adanya ledakan/gempa or apa sajalah, namun menyatu kembalinya bulan mgkn hanya gaya tarik diantara keduanya saja yg menyatukannya. Namun kmd pertanyaannya adalah bgm keduanya bs kembali rekat?
13. Apakah terbelah yg dimaksud adalah merekah dimana keduanya tdk terpisah menjadi 2, namun membelah membentuk huruf V??
Wallahualam. Maha Suci Allah.
@
Wow… banyak benar catatan Mas Truth.
Mengenai Bulan terbelah,
selain AQ, dalam asbabun Nuzul dijelaskan mengenai pertanyaan kaum yang meminta mukjizat ditunjukkan oleh Nabi dan Nabi mengarahkan telunjuknya ke bulan dan bulan terbelah. Jadi seperti saya komentari sebelumnya, penjelasan mengenai ini sudah terjadi hanya ada di hadis.
Sedangkan bahwa foto link nasa yang ditunjukkan (dan juga dibahas oleh banyak site) buat saya ini sekedar informasi yang kualitas keilmiahannya tidak atau belum bisa dipertanggungjawabkan. Jadi saya justru menolak pandangan bahwa ada bukti ilmiah bulan telah terbelah. Boleh jadi di masa yang akan datang, jika Allah menghendaki akan dibuktikan kebenaran ayat tersebut. Mungkin juga tidak. Toh tidak ada penjelasan bahwa akan dibuktikan kebenarannya.
Memang saya juga membaca adanya cerita atau mitos di mengenai bulan membelah dalam naskah-naskah lama. Tapi saya tidak punya rujukan yang cukup jelas sehingga saya tidak mau menyebutkan/menjelaskannya. Tapi lebih menegaskan bahwa, soal terbelah bulan itu dijelaskan AQ dan saya meyakini kebenarannya. That’s it.
Bagaimana kemungkinan membelah dan seperti apa belahannya, bisakah dijelaskan secara ilmiah… jujur saja, agor tidak punya sama sekali pengetahuan dan rujukan hal ini….. Jadi, dalam hal-hal seperti ini (seperti juga pembahasan mengenai Roh dan Jiwa), sama sekali agor hindari berspekulasi/bertafsir terhadap sesuatu yang pengetahuan agor juga sangat minim. Apalagi ini berkaitan benar dengan petunjuk AQ.
Mengenai pengertian mukjizat sebagai satu pemahaman, agor merujuk pada point 1 yang Mas sebutkan. Kriteria Mukjizat sendiri, selain Allah jelaskan, manusia membuat klasifikasinya sendiri-sendiri dan bisa berbeda satu dengan lainnya.
SukaSuka
aburahat said
Akal kita terbatas utk menganalisa kekuasaan Allah. Kita sekarang tdk mampu utk membuktikan terbelah bulan. Tapi itu merupakan mu’jizat terbesar dan diberikan hanya pd Rasul. Apakah dg keterbatasan AKAL kita lalu kita menafikkan ayat tersebut yg menyatakan bulan telah terbelah?
SukaSuka
Sulaiman said
Foto yang menunjukkan alur seperti bekas galian, tentu bukan erosi karena aliran sungai, karena di bulan tidak pernah turun hujan, dan tidak ada mata air atau sumber air, bulan terdiri dari bebatuan, untuk terbelahnya perlu ledakan dahsyat, dan kemungkinan bekas ledakan tidak rata. Bagaimana terbelah dua dan bersatu kembali? menurut saya mungkin salah satu tanda mukjizat yang ditunjukkan oleh Sang Pencipta atas izinNya.
@
Mungkin kita tidak akan tahu jawabnya. Amerika saja bisa ke bulan hanya terjadi saat perang dingin berlangsung. Setelah perang dingin berakhir, Amerika tidak pernah berangkat lagi (apalagi kita). Tapi, foto-foto mengenai bulan saya kira sudah bisa diambil dengan teknologi sangat lengkap perbesaran sangat memadai untuk melihatnya. Hanya kita saja mungkin tidak dapat publikasinya. Namun, lepas dari ada bukti atau tidak, AQ sudah menegaskan bahwa “telah terbelah bulan”… artinya tanda-tanda kiamat sudah semakin dekat.
😀
SukaSuka
haniifa said
Mungkin sekali dunk “GALIAN” di padang NEVADA 😀
SukaSuka
Adib said
Cari lagi deh di google!
Nama aslinya
Dr. Zaghloul Al-Najjar
Lain kali jangan salah cari nama orang lalu koar koar itu hoax!
@
Sama sekali, karena Dr sains n geology itu ada, maka itu bukan hoax. Tidak ada bukti yang bisa diandalkan bahwa bulan pernah terbelah yang dari hasil kunjungan Apolo 11 yang terjadi tahun 1969. Lha kok sudah lewat hampir 50 tahun yang lalu ya, tidak ada kemampuan manusia ke bulan?…
Saya kira sampeyan bisa melihat semua komentar dari HOAX tersebut. Juga linknya.
Sepertinya Mas tidak membaca dengan teliti semua postingan dan komentar yang tertulis. Kalau saja lebih teliti, sepertinya komentar yang diberikan tidak akan begini.
Tulisan postingan di atas, adalah bagian dari proses pencarian dan satu hipotesis dasar bahwa itu adalah hoax dan mencari lebih banyak sumbernya.
Ini juga tidak ada hubungannya dengan prosesi keimanan.
Kalau Mas mempercayai itu bukan hoax, ya itu pilihan Mas sendiri. Saya lebih meyakini bahwa itu adalah HOAX. Sangat HOAX.
SukaSuka
Alfan Renaldi said
Assalamualaikum Wh Wb
Keterlaluan sekalian orang2 muslim yang masih meragukan isi kandungan Al-Quran…
Mereka sebagian mencoba mengujinya dengan Alam pikiran mereka yang sangat dangkal…Agstafirullahhalazim!!!
Loe loe yang berstatement bahwa bulan pernah terbelah adalah HOAX…
LAKNAT ALLAH buat loe….
Wss
SukaSuka
M. Harisman said
1. Photo pada artikel “Bulan terbelah” adalah benar (tanpa modifikasi) bersumber dari NASA, tetapi narasi kesimpulan terhadap ‘rille’ yang di photo tidak bersumber dari NASA.
2. Pengambilan kesimpulan bukti “bulan terbelah” hanya berdasarkan satu atau beberapa photo rille adalah sangat dangkal, dan hanya memberikan/menghasilkan bahan olok-olokan dari pihak non-muslim. Apakah ini karena sedemikian tertinggalnya Ilmuwan-ilmuwan Muslim di zaman sekarang ini??
3. Kutipan dari Sumber Web Asli, yang membahas secara lengkap kronologis berita temu wicara di televisi (televise mana, disiarkan kapan, apakah ada arsipnya, …) bersama pakar Geologi Muslim, Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar, tidak berhasil saya ditemukan di Internet.
4. Tambahan informasi dari Daud Musa Pitkhok (??) ketua Al-Hizb Al-Islamy Inggris (??) bahwa pernah menonton di televisi Inggris (BBC) mengenai diskusi dengan kesimpulan “Ternyata bulan pernah mengalami pembelahan di suatu hari dahulu kala, kemudian menyatu kembali!”, hanya dapat saya temukan versi bahasa Indonesianya.
Berbagai search keyword yang serupa dalam bahasa Inggris tidak menghasilkan link.
5. Sebagai Muslim, tidak ada keraguan akan hadits shahih yang menerangkan terbelahnya bulan oleh Rasulullah. Tetapi iman/percaya akan mukjizat ini, tidak ada relevansinya dengan harus mempercayai artikel bukti terbelahnya bulan hanya berdasarkan photo Rille dari NASA. Pembuktian Ilmu harus secara kaidah Ilmiah, dan harus di acknowledge oleh beberapa Ilmuwan lainnya. Ilmuwan NASA belum pernah menyimpulkan semacam ini, dan juga belum ada Ilmuwan Muslim yang (secara shahih) menyimpulkan hal semacam itu.
6. Mukjizat nabi tidak perlu dukungan pembuktian Ilmiah. Kalau memang akan dilakukan, menyandarkan suatu pembuktian Ilmiah kepada Mukjizat hanya boleh jika benar-benar pembuktian ilmiah tersebut disepakati oleh semua pihak seperti jelasnya perbedaan warna hitam dan putih. Dalam dunia Ilmiah hal ini sudah dikategorikan sebagai Hukum (Hukum Gravitasi, Hukum Kekekalan Energi, …). Bagaimana kuatnya pun suatu teori (semisal Teori Relativitas Einstein), belum bisa diakomodir untuk suatu pembenaran Mukjizat.
7. Mungkin perlu direnungkan secara mendalam:
“jika Allah berkehendak memperlihatkan secara hitam putih suatu kebenaran, maka adalah sangat mudah bagi-Nya untuk melakukannya dan tidak ada sesuatupun yang dapat menghalanginya”. Tetapi, manusia diciptakan bukan untuk hal sesederhana itu – hanya untuk melihat kebenaran hitam putih (mukjizat/keajaiban yang sangat nyata) tanpa perlu proses pencarian, fikr, dan kemudian berserah diri. Manusia diberikan kemampuan akal dan kalbu yang sangat powerful, dimana dengan bekal itu kita ditugaskan untuk menggali dan mendapatkan kebenaran itu dari dasarnya, tentunya dengan tuntunan utama Al-Qur’an.
SukaSuka
M. Harisman said
Investigasi/Counter Inti Berita
1. Moon Rille
http://apod.nasa.gov/apod/ap021029.html
[29 October 2002]
What could cause a long indentation on the Moon? First discovered over 200 years ago with a small telescope, rilles (rhymes with pills) appear all over the Moon. Three types of rilles are now recognized: sinuous rilles, which have many meandering curves, arcuate rilles which form sweeping arcs, and straight rilles, like Ariadaeus Rille pictured above. Long rilles such as Ariadaeus Rille extend for hundreds of kilometers. Sinuous rilles are now thought to be remnants of ancient lava flows, but the origins of arcuate and linear rilles are still a topic of research. The above linear rille was photographed by the Apollo 10 crew in 1969 during their historic approach to only 14-kilometers above the lunar surface. Two months later, Apollo 11, incorporating much knowledge gained from Apollo 10, landed on the Moon.
Tambahan Keterangan [by HS] :
Rille yang ditampilkan dalam foto adalah hanya sebagian kecil dari permukaan bulan (rille yang di foto dinanamakan Rima Hyginus Rille, dan dikategorikan sebagai straight & branching rilles dengan panjang sekitar 300 km). Rille ada di seluruh permukaan bulan, dan belum ada kesimpulan bahwa kalau keseluruhan rilles tersebut dirangkai akan membentuk persambungan utuh sepanjang diameter bulan.
Kesimpulan penelitian yang ada belum sesuai dengan yang sudah secara sangat sederhana disimpulkan pada artikel ‘bulan terbelah’.
Jika masih penasaran dengan masalah takikan di permukaan bulan, lebih jauh bisa di Google dengan key “moon rille”. Beberapa link yang didapatkan adalah :
http://en.wikipedia.org/wiki/Rille
http://www.thunderbolts.info/tpod/2006/arch06/060315rille.htm [The Moon and Its Rilles]
2. Dr. Zaghloul El-Naggar
Homepage resmi dari Beliau ada di :
http://www.elnaggarzr.com/en/index.php
Banyak artikel science dan Islam (hampir sama dengan tema yang diangkat oleh Dr. Harun Yahya) di web tersebut, tetapi (sejauh yang bisa saya explore di semua halaman di web itu, serta menggunakan search yang ada) tidak ada yang membahas “moon rille”, “moon split”, atau “moon crack”, bahkan serach kata “moon” saja tidak menghasilkan link.
SukaSuka
M. Harisman said
Sebagai referensi tambahan, dapat dilihat penjelasan dari Bpk. T. Djamaluddin
(Peneliti Utama Astronomi dan Astrofisika, LAPAN Bandung) di:
http://t-djamaluddin.spaces.live.com/?_c11_BlogPart_BlogPart=blogview&_c=BlogPart&partqs=amonth%3D6%26ayear%3D2007
dan juga :
http://mutoha.blogspot.com/2007/07/bulan-pernah-terbelah.html
______________________________
Sekali lagi, tidak ada keraguan bahwa Bulan Pernah Terbelah di masa Rasulullah karena bersumber dari Hadits Shahih.Tetapi, menghubungkan apalagi melakukan claim bahwa photo Moon Rille dari NASA adalah bukti ilmiah dari kejadian tersebut, bisa berakibat sangat negatif, apalagi kalau terbukti bahwa belum ada klaim yang benar-benar ilmiah atas relasi Moon Rille dengan Mukjizat terbelahnya bulan.
SukaSuka
agorsiloku said
Mas Harisman, terimakasih untuk semua catatannya. Bulan telah terbelah betul ada dalam hadis dan juga tertulis dalam AQ.
Agor juga sependapat bahwa, bukan persoalan pada bukti, seperti ditegasi Pak Jamaludin itu. Bahkan jelas, yang namanya mukjizat tidak akan bisa dijelaskan secara ilmiah (berada di luar batas pengetahuan manusia) juga dengan karakteristik yang Allah tetapkan sendiri.
Demikian juga foto bulan dari Nasa itu, menjadi hoax karena diinterpretasikan untuk disesuaikan dengan pernyataan ayat. Agor sependapat memang di situ ada “kebodohan” untuk mengaitkan foto sebagai bukti kebenaran. Point nomor 2 dari komentar Mas no. 46 yang berbunyi :”2. Pengambilan kesimpulan bukti “bulan terbelah” hanya berdasarkan satu atau beberapa photo rille adalah sangat dangkal, dan hanya memberikan/menghasilkan bahan olok-olokan dari pihak non-muslim. Apakah ini karena sedemikian tertinggalnya Ilmuwan-ilmuwan Muslim di zaman sekarang ini??” adalalah satu keprihatinan.
Mas Harisman juga bisa melihat komentar-komentar di blog ini ataupun/terlebih di blog lainnya yang membahas hal serupa, begitu mudah ummat muslim terkesima dan percaya pada setiap pemberitaan, tanpa melakukan pendalaman seperti yang mas lakukan. Bahkan kecenderungan untuk menyimpulkan, bahkan tanpa membaca terlebih dahulu juga menjadi kebiasaan (saya kira ini bersumber dari kesalahan proses pendidikan di sekolah).
Sekali lagi terimakasih dan terimakasih pula dengan catatan panjang lebar dan berharga yang melengkapi keseluruhan tema postingan ini.
Wassalam, agor
SukaSuka
haniifa said
@Mas Agorsiloku
Jampe harupatnyah saya kutip yach… !!!
“begitu mudah ummat muslim terkesima dan percaya pada setiap pemberitaan…
Kalau nggak berkenan juga, udah saya tempelken. 😀
Terima kasih, Haniifa.
SukaSuka
Anonim said
Maaf numpang nimbrung….
Kalau menilik pada kisahnya, disana ditegaskan oleh Allah bahwa setelah kejadian itu manusia ada yang langsung beriman tetapi ada pula yang tetap tertutup hatinya tentang keimanan kepada Allah SWT.
Mengapa terus meributkan tentang terbelahnya bulan, bukankan masih banyak mukjizat Al-Quran yang terdapat di dunia ini, misalnya saja tentang proses terbentuknya tata surya pada masa lampau,
atau proses terciptanya manusia di dalam rahim seorang ibu dimana pada masa Rasulullah SAW teknologi kedokteran belum seperti sekarang akan tetapi Al-Quran menjelaskannya proses itu secara rinci,
atau tentang kisah dimana bahwa pada suatu laut terdapat dua macam air yang berbeda dan itu sudah terbukti,
atau tentang lapisan langit dan juga orbit pada tata surya yang sudah dijelaskan di dalam Al-Quran ribuan tahun lalu dimana belum ada teknologi secanggih sekarang,
Semua kembali kepada keimanan lagi, sangat banyak hal yang tidak bisa dijelaskan secara logika tetapi itu terjadi.
Apabila keimanan sudah mendalam sebenarnya tanpa perlu mencari bukti yang lebih real pun kita pasti tetap yakin bahwa semua itu bukanlah kebohongan.
Dari semua komentar yang saya baca terlihat jelas, ada yang percaya tetapi ada yang tidak yakin sehingga terus mencari bukti2 yang bisa dijelaskan secara logika.
Wassalam,
SukaSuka
somet said
aku percaya jika ALLOH menghendaki sesuatu maka terjadilah, dan aku mengimani keseluruhan isi dari Al-Qur’an serta petunjuk dari Rasulullah. NAsa sudah membuktikan, dan kita sebagai muslim sudah tentunya kita tahu bahwa 14 abad yang lalu Rasulullah diberi mukjizat membelah bulan untuk menunjukkan kekuasaan ALLOH pada kaum jahiliyah, simpel aja…, gitu aja kok repot.
Nah, sekarang tinggal kitanya sendiri gimana? apakah dengan pemberitaan ini iman kita jadi bertambah dan hati bertambah terbuka atau sebaliknya malah bertambah tertutup, tapi tertutup atau terbukanya hati kita yha tergantung kita sendiri, itulah pilihan hidup!
think simple, gitu aja kok repot…
@
Terimakasih Mas Faiz sudi berkunjung…
Alhamdulillah, begitu tegas Mas sampaikan :”aku mengimani keseluruhan isi dari Al Qur’an serta petunjuk dari Rasulullah”.
Kalau boleh, meski mungkin lebih repot, dari mana Mas dapatkan informasi bahwa Nasa sudah membuktikan 😀
tapi kalau itu repot jangan deh…. simple saja.
Saya juga malah sedang belajar untuk tidak repot juga…
Salam.
SukaSuka
somet said
hmm, oia kawan-kawan…, saya cuma mau ngingetin kalau di dunia tak semua hal bisa diselesaikan dengan logika, dalam Islam-pun kita mempunyai dalil Naqli dan Aqli,maaf bukan bermaksud menggurui loh… 😀
@
Terimakasih… logika mengajarkan kepada kita bahwa tidak semua logika dapat dipakai untuk mendapatkan kebenaran. Terimakasih pula diingatkan bahwa dalil naqli dan aqli itu penting, bahkan teramat penting. Agak bingung juga agor, dalam konteks bagian mana dari postingan ini yang keluar dari naqli dan aqli?. Kalau sudi menjelaskan, agor sangat berterimakasih.
Salam.
SukaSuka
guembel said
hayo tebak…? postingan sebanyak ini mana naqli, mana aqli ??? masa ga tau??? pura2 loe…. 😀
@
😀
Wah nggak tahu, mungkin (tebak tebakan) ketika aqli sedang melihat naqli…
SukaSuka
SUPRIYADI said
SAYA PERCAYA BULAN TERBELAH MENJADI 2, “PADA WAKTU NABI MUHAMMAD MEMBELAH BULAN PUN BANYAK ORANG 2 KAFIR YANG TIDAK PERCAYA APA LAGI ORANG ORANG KAFIR YANG HIDUP 14 ABAD SETELAH KEJADIAN ITU SEKARANG TAMBAH GA PERCAYA TUH ORANG ORANG KAFIR”MU’JIZAT NABI MUHAMMAD ITU BENAR ADANYA HANYA ORANG ORANG KAFIR SAJALAH YANG ENGANGGAP ITU SIHIR.
@
Sebagai ummat Muhammad, dan telah dijelaskan oleh AQ, jelas sikap keimanan menghendaki kemutlakan keyakinan dan bersih pada keyakinan itu. Tidak perlu ada bukti untuk kita mempercayai kekuasaan Allah melalui Rasul yang dirahmatiNya.
Terimakasih untuk catatannya. Menjadi pengingat buat agor juga. Terimakasih pula untuk kesudiannya membaca dan berkunjung ke sini.
SukaSuka
korok said
itu bukti mukjizat al quran bukti kekuasaan ALLAH S.W.T dan kerasulan NABI MUHAMMAD s.a.w. ALLAHUAKBAR
@
Tulisan mengenai bulan terbelah adalah penjelasan dari ayat Al Qur’an. Bukti bulan terbelah dari foto Nasa adalah bukti yang sangat sumir dan belum bisa dibuktikan. Ada atau tidak ada bukti tidak ada hubungannya dengan keyakinan akan kebenaran berita dari langit. Kalaupun foto itu benar ataupun tidak benar tidak ada hubungannya dengan keyakinan kita. Mungkin lebih bermasalah jika kita meyakini foto Nasa itu diinterpretasikan sebagai bukti, karena kalau itu ternyata salah (dan banyak yang membahas bahwa itu salah, walaupun foto itu benar), maka akan mengasumsikan bahwa kejadian yang diberitakan Al Qur’an menjadi “benar hanya bila dibuktikan benar”. Padahal konsep pendekatan seperti itu tidak bisa dan tidak diperlukan dalam proses keberagamaan.
SukaSuka
Agus B. said
ass.
Saya baca dari atas sampai bawah. Masalahnya sudah cukup jelas dan sudah disimpulkan dengan baik. Mohon forum ditutup.
Mari kita bekerja sesuai bidang kita masing2 untuk membangun ISLAM untuk mencari ridho-Nya.
wss.
@
Wass, terimakasih untuk catatannya. Namun, mengapa harus ditutup?. Apakah pengertian dan pemahaman yang sederhana atau rumit, hanya untuk sesaat dan satu kesempatan saja. Tidakkah kita bisa belajar dari banyak forum, juga memahami dan upaya memahami dari segala bentuk penjelasan…..
Wassalam.
SukaSuka
haniifa said
@Mas Agus B.
Mari kita bekerja sesuai bidang kita masing2 untuk membangun ISLAM untuk mencari ridho-Nya.
Saya Muslim, namun entah kontribusi apa dan bagaimana untuk membangun ISLAM seperti yang mas utarakan,jika @mas Agus B. tidak keberatan sudilah berkunjung…
Tentu sangat diharapkan koreksi, baik secara redaktual maupun kontekstual.
@Mas Agor
Rasanya saya agak keberatan jika forum ini ditutup. (betul nggak @mas…)
Wassalam, Haniifa.
@
Yap… kenapa harus ditutup, ini yang agak belum jelas…
Namun, setiap orang memang memiliki pandangan… bisa sama bisa berbeda…
Terimakasih Mas Haniifa untuk dukungannya.
Saya sudah baca berkali-kali mengenai link Mas…
Subhanallah… saya betul-betul terpesona oleh uraian Mas… 🙂
Wassalam
SukaSuka
Bulan terbelah, kita, dan gugel said
Assalamualaikum.w.w bung agor hanya menyatakan bahwa bukti foto tersebut belum cukup sebagai pembuktian akal bung agor tetapi keimanan bung agor terhadap hadist dan Alquran tentang hal ini jangan diragukan lagi. Jadi saya rasa kurang bijak juga menuduh bung agor tidak mempercayai hadist dan Alquran tapi bung agor hanya tidak mempercayai statemen foto dikaitkan dengan hadist dan Alquran. Cuman ada beberapa hal yang mengganjal hati saya dengan membaca blog ini. Kenapa amerika berani sekali membuat pembohongan publik sebesar dan semahal itu. Kalo alasannya hanya untuk menyaingi soviet, kenapa dana sebesar itu tidak untuk membuat rudal canggih
dll atau mendanai proyek agen rahasianya agar soviet runtuh?
Yang akhirnya terjadi jg keruntuhan soviet setelah berpuluh tahun dr pendaratan bulan. Aneh bukan? Dan kalo pendaratan itu benar? 1.Kenapa hingga sekarang tidak ada kelanjutan dr expedisi bulan tersebut?
2.kenapa hingga sekarang teleskop mereka tidak pernah mempublikasikan kedetilan bulan keseluruhan.
Sedangkan lintas planet bahkan lintas galaksi mereka sanggup?
3.kenapa negara maju lainnya tidak pernah mengikuti langkah amerika menjejakan kaki di bulan? Sedangkan penjelajahan kutub utara selatan, pendakian puncak gunung tertinggi hingga peluncuran satelit mereka berlomba-lomba.
4.ada apa dengan bulan?
5.apa yang mereka takutkan dengan bulan? 6.ada apa dibulan? Hingga semua negara maju tidak mau membahas, meneliti benda langit terdekat dengan bumi kita yang indah permai ini. Wassalamualaikum.w.w
@
Wass. Wr.wb.
Saya kira, teknologi masih terlalu kompleks untuk dapat membawa manusia berawak sampai ke bulan… meskipun secara teori sudah. Sederhananya, Columbia atau pesawat ulang alik saja, beberapa dekade setelah “katanya” manusia ke bulan masih bermasalah… Jadi, meskipun sudah dekat, tapi belum. karenanya, teknologi belum dapat menjejakkan kakinya ke bulan… apalagi bertanam di sana… 😀
SukaSuka
yusuf said
Assalamualaikum wr wb.
Kalau setahu saya dari gugel juga, belum pernah ada riset khusus tujuannya memeriksa apakah bulan pernah terbelah atau tidak ddg metode ilmu astronomi dan geologi terkini, yg adadi foto Moon Split adalah gejala bahwa memang retak dan dalam, tapi belum komperehensif.
Bagi saya ini masalah waktu saja, iman kepada Al-Quran Insya Allah tidak berkurang. Allah menguji keimanan kia. Sudah banyak bukti bahwa Al-Qur’an tidak menghalangi perkembangan ilmu pengetahuan, bahkan banyak kecocokan yang luar biasa, karena baru dapat ditemukan buktinya setelah 14 abad lebih.
Wassalam.
SukaSuka
haniifa said
Subhanallah….
Kebenaran Al Qur’an memang tetap terjaga sepanjang waktu dan tidak lapuk oleh jaman.
Seperti yang saya buktikan dibawah ini:
Wassalam, Haniifa.
SukaSuka
Pasa Firaya, ST said
Berkunjung dan baca infonya, mudah-mudahan bermanfaat bagi banyak orang, sukses ya.
I Like Relationship.
SukaSuka
NICOLAS ILLAN said
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu (makhluk)-Nya. Dan qt sbg mnusia yg berakal wajib mengimani.. Kuasa ALLOH tidak dpt diukur dengan logika manusia yg terbatas…
Laa hawlaa walaa quwata illa billaah….
Brg siapa yg mengingkari kebenaran ALLOH, ketahuilah bahwa sesungguhnya azab ALLOH sangatlah pedih
Wassalamu’alaikum Wr. Wb….
SukaSuka
boiang said
semoga allah melaknat orang-orang yang menjadikan al-quran sebagai ejekan………..
SukaSuka
haniifa said
Astaghfirullahal adzim….
Yaa Allah, sungguh kami tidak menjadikan Al Qur’an sebagai ejekan… jika ada yang tidak terasa kami yakin Allah subhanahu wa t’ala Maha Pengampun.
@Mas Boiang
Coba dicek kalau-kalau kami khilaf:
Wassalam, haniifa.
SukaSuka
adi said
Silahkan lihat link berikut http://www.elnaggarzr.com/en/main.php?id=31
SukaSuka
Ronny said
ada juga kisah yang berhubungan dengan terbelahnya bulan. coba liat di http://howto-bagaimana.blogspot.com/2009/03/melihat-bulan-terbelah-raja-india-masuk.html
SukaSuka
Haryanto Blog said
LUARBIASA… postingan 2006 tapi masih di baca dan di komentari hingga 2009.. mantap..(OOT dikit)
Bagi saya kebenaran Alquran adalah mutlak, karena allah sendiri yang menjaganya.
SukaSuka
nur said
kalau dah bagus sgt tuhan korang en , dah hebat sgt (kristian) , pegy jela church , sembah laa patung2 yang memang langsung tak bole buat ape2 tu . yang sibuk2 sgt nk nafi2 kejadian & sejarah yg dah terjadi tuu kenape haa ? betul2 . sesungguhnya di akhirat kelak , akan ada pembalasan kpd mereka yg mghina agama kita . kwn2 yg komen kt sini , sbg muslim kite hanye mnjalankan tugas sebagai hamba . Allah Maha Besar !!!
SukaSuka
gwe said
ini adalah suatu kekuasaan yang Allah berikan kepada hamba-Nya yaitu Nabi Muhammad yaitu mampu membelah bulan, dan untuk kepastian ilmiahnya pasti suatu saat akan terungkap oleh peneliti yang akan mencari kebeneran yang pasti… jadi kita sebagai umat Islam jangan mengedepankan logika tetapi kita harus mengedapankan Iman kita, karena agama bila mngedpankan logika akan hancur
SukaSuka
vernal said
WAJIB HUKUMNYA PERCAYA PADA ISI AL QUR’AN BAGI UMAT ISLAM,,,,
SukaSuka
Muhammad Arif said
Asalamu’alaikum,
Berikut ini adalah hal yang sudah saya temukan:
1. DR. Zaghloul Annajar memang riil
2. David Musa Pidcock memang riil, dia adalah ketua Islamic Party of Britain. Untuk melihat fotonya silahkan klik http://www.islamicparty.com/people/david.htm kemudian klik “click to see picture”.
3. Wawancara antara reporter inggris “James Burke” dengan 2 orang (bukan 3) ahli dari NASA memang terjadi dan disiarkan oleh BBC TV. David Musa Pidcock telah berusaha meminta/membeli rekaman tersebut dari BBC dan ITV tetapi tidak ditanggapi/dikabulkan.
4. Beberapa hal yang dikoreksi oleh David Musa Pidcock:
4.1. Saat melihat acara TV tersebut beliau sudah beragama Islam (mulai th 1975)
4.2. Ahli dari NASA hanya 2 orang bukan 3 orang
4.3. Pertemuannya dengan DR. Zaghloul Annajar terjadi di sebuah forum di Masjid di daerah
Wales bukan di kampus dan dihadiri muslim dan non muslim (saat itu beliau sudah berusia
diatas 50th (bukan seorang pemuda)
4.4. James Burke tidak pernah menyindir dua orang ahli NASA tersebut, tetapi hanya bertanya
kenapa tidak kirim robot/pesawat tak berawak saja.
Berikut saya paste-kan konfirmasi dari David (Daud) Musa Pidcock dari
http://foruq.blogfa.com/post-15.aspx
Dear Nazem
Assalamualaikum.
Thank you for your e-mail which was sent on to me from our Islamic Party Address. We have lost count of the number of moon splitting enquiries and their amazing divergence from the actual account that I have had regarding this issue – if it were not so serious it would be side splitting as well.
From: “nazem obidat”
To: feedback@islamicparty.com
Subject: Mr. David Musa Pidcock
Date sent: Sun, 27 Aug 2006 17:27:46 -0400
BissimIllaha Al-Rahman Al-Raheam
Al Salamo Al Aykoom Wa Rahmat Allah
Wa Barakatoh
I have read the following story in many web sites about how Mr. David Musa Pidcock became a muslim. Please, tell me if this story real or someone made it up.
The story: Splitting of the Moon, an Amazing Story
Thanks to ***@shahadah.net and islamisthetruth@care2.com
for the story.
In a TV interview with the Egyptian Geologist Dr. Zaghloul Annajar, the anchor asked him about the verse:
“The Hour has drawn near,and the moon has been cleft asunder
(the people of Makkah requested Prophet Muhammad [PBUH] to
show them a miracle, so he showed them the splitting of the
moon).” (Quran 54:1) whether it contains any Quranic scientific
astounding facts?
Dr. Zaghloul answered saying that he has a story to tell about this verse.
He started explaining that at a time he delivered a lecture at Cardiff University in the West of Britain. (It was in a mosque in Cardiff) The attendees included both Muslims and non-Muslims (It followed Magrib or Isha prayers and it was comprised entirely of Muslims). A vital dialogue was taking place around scientific facts included in the Noble Quran. During the course of the lecture (It was not during a lecture we were in a mosque) a Muslim young man stood (We were all sitting down he was also sitting) asking me, Sir Do you see in the Saying of Al Haq Tabarak wa Ta`ala (Allah the Truth) may He be Exalted – and he referred to the above mentioned verse – any indication to the scientific facts included in the Quran? Dr. Najjar answered: No because scientific astounding discoveries are interpreted through science whereas a miracle is something supernatural, which may not be interpreted through the usual. The splitting of the moon is a miracle, which happened
to Prophet Muhammad (PBUH) in order to prove his prophecy. Tangible miracles are only a testimony of truth for those who witnessed it. It is only that the incident was mentioned in Quran and Prophet’s Sunnah that made us believe other wise we Muslims of this era would have never believed in it. In addition that we know for sure that Allah is most capable of anything. At that point Dr. Zaghloul narrated the story of moon splitting as included in Sunnah books.
He said, Sunnah books tell that five years before the immigration of Prophet Muhammad (PBUH) from Mecca to Medina, a group of people from the tribe of Quraish came challenging him saying: Oh Muhammad if you were really a Prophet and a Messenger bring to us a miracle to establish this fact. So he asked them what do you want? They said in an effort to complicate matters for him: split the moon for us. The Messenger of ALLAH (PBUH) stood supplicating to Allah to support him and grant him victory in this hard situation. Allah may He be Exalted inspired him to sign towards the moon with his finger. Immediately, the moon cleft into two parts standing far from each other for several hours then cling back together. The pagans started claiming: Oh Muhammad (PBUH) practiced witchcraft on us.
At this point some of the wise men explained that magic would only affect the attendees whereas it can not maintain influence on everybody in general. They waited for travelers who were coming back from their journeys. The pagans harried up to the borders of Mecca in anticipation to meet the travelers. When the first arrivals appeared, they asked them did you see anything extraordinary happened to the moon? The travelers answered yes on the night (X) we saw the moon splitting into two parts which remained asunder for sometime then reattached. Upon this statement, a number of the group believed while the rest remained pagans. Therefore, the verse explains “The Hour has drawn near, and the moon has been cleft asunder (the people of Makkah requested Prophet Muhammad (PBUH) to show them a miracle, so he showed them the splitting of the moon). * And if they see a sign, they turn away, and say: This is continuous magic. *They belied the Verses of Allah – this Quran), and followed their own lusts. And every matter will be settled according to the kind of deeds: good deeds will take their doers to Paradise and similarly evil deeds will take their doers to Hell.” (Quran 54:1-3) until the end of the verses which were revealed in this regard.
Dr. Najjar continued that at this point a British Muslim young man (I was 50 at the time) introduced himself as Daoud Moussa Peetcock head of the British Islamic Party. (David Musa Pidcock leader of the Islamic Party of Britain)
He carried on saying sir if you allow me I would like to add on this issue? I said please do. He explained saying: At the time when I was searching in religions (before he embraced Islam) (I was not cosciously searching for religion or in religions), a Muslim student gave me as a present the translation of the meaning of Quran. (I had never met a Muslim student and I had never seen or read a copy of the Qur’an before I embraced Islam) I thanked him and took it home. The first Surat I came across when I opened the book, it was Chapter of the Moon I read “has drawn near, and the moon has been cleft asunder”. I said to myself, is this statement logical? (I did not thank him, I did not open the Book, I did not read the Surah entitled the Moon, and I did not say to myself is this statement logical).
Is it possible for the moon to split and then reattach what kind of power may cause this? The man explained that this verse made me reluctant to continue reading. I became busy with my life, yet ALLAH of course Knows how sincere I was about finding the truth. (I also said or did any of these things)
So, one day ALLAH made me sit to watch TV. It was a talk show between a British commentator and three American astronautics specialists. (It was an interview between James Burke a British Television Journalist who wrote amongst other books and TV series – The Day The Universe Changed and was the special commentator on the Appollo mission series. It was 2 not 3 scientists who had worked on the Apollo 13 and 14 missions EVA (Extra Vehicular Activities) on the Lunar surface.
The show host was blaming the scientists for spending thriftily over space trips at a time when earth is suffering hunger, poverty, diseases and backwardness. He was telling them, it would have been more feasible to allocate this kind of money for reconstruction of earth. James Burke said nothing of the kind. His question was specifically targeted at the need to send men to the moon when robots could have done the job just as well – in that it was more to do with political rather than technical reasons. Furthermore I knew back then that there can never ever be a natural shortage of money money can only be in short supply if men make it scarce. If governments need money they can have both space ships and solve poverty on earth at the same time – we can have both guns and butter.
To this argument, the three men answered defending their position that such technology is widely applied in many wakes of life such as medicine, industry and
agriculture. They added that the money is never wasted but it rather supported the development of highly advanced technology.The 2 (not 3 men) said nothing of the kind – they said sending men to the moon (and remember there is still a view that they never landed men on the moon) that the Appollo Thumper Mission 13 & 14 planted 13 seizemic charges over a long distance with the Luna Rover – which robots could not have done easily – and detonated them as you would if you were prospecting for oil. “The results indicate – that the moon was split at some time and joined together again.” This was several years after I had embraced Islam
During their dialogue, they mentioned the trip in which a man landed on the moon surface as it consumes the the largest cost which comes to more than US $100.000.000.000. The British TV anchor screamed saying what kind of thrift is this? A hundred thousand million dollars just to plant the American flag on the moon surface? They answered no; the objective was not to plant the American flag but rather to study the interior composition of the moon. We actually came to a finding that would cost us double folds of this amount for people to believe and yet they will
never believe. The show host inquired what is this fact? They replied: One day this moon was split and then reattached. The show host again probed: how did you realize that? The scientists responded about finding a belt of transformed rocks cutting the
moon from its surface to core and then to the surface again. The stated saying: we consulted with earth scientists and geologists who explained that such phenomenon would never occur unless this moon one day split and then reattached. This is all nonsense –
The British Muslim man said: I jumped out of my chair saying ALLAH (SWT) forced the Americans to spend more than a hundred billion dollars to prove to Muslims a miracle that took place 1400 years ago for Mohamed (PBUH)? This religion must be the truth. He added: I went back to the Quran and recited Surat Al Qamar,
which was my gate for accepting Islam. This is also totally incorrect – these are unneccessary fairy stories.
I was grateful that I was able to have witnessed an event which confirmed my instinctive belief that Islam was and is true. In spite of all attempts via ITV and BBC I have not been able to get a copy of the interview – but we keep trying.
Yours sincerely Daud Musa Pidcock.
I truly appreciate your reply
Nazem Obidat
P.S. FAROUQ EL BAS/BAZ – HEAD OF REMOTE SENSING – AT NASA CONFIRMS THAT THERE IS STILL A 1000 KILOMETRE SPLIT VISIBLE ON THE MOON’S SURFACE
SukaSuka
agorsiloku said
Namun, tentu “1000 km split visible on the moon’s surface” tidak harus sebagai bukti bahwa bulan pernah terbelah…. namun, jika ditemukan “pembelahan” sampai ke kedalaman bulan, setelah teknologi membuktikan, bisalah kita pertimbangkan sebagai kebenaran. Menurut saya tetap saja riskan jika itu digunakan sebagai pembuktian, sedangkan untuk pergi ke sana saja, astronot Amerika hanya berhasil di jaman perang dingin saja… puluhan tahun yl….
SukaSuka
Menjawab tentang Mukjizat Nabi Muhammad SAW « helmisyah said
[…] https://agorsiloku.wordpress.com/2006/12/01/bulan-terbelah-kita-dan-gugel/ […]
SukaSuka
indowifi said
Kebenaran Mukjizat memang tidak dapat dibuktikan oleh IPTEK, karena adanya keterbatasan akal manusia juga, Mukjizat terbesar pada Nabi Muhammad adalah Al-Qur’ain, karena dari segi kemurniannya selama hampir 1500 tahun, Al-Qur-an tidak pernah ternoda atau tercampuri oleh tangan-tangan manusia, dan banyak ayat Al-Quran yg menjelaskan fenomena2 Alam yg sangat sejalan degan Ilmu Pengetahuan Modern, seperti Bumi itu bulat (padahal sebelumnya Gereja menolak teori ini dan menghukum mati Galileo), Bumi berotasi, Matahari juga berotasi, adanya hijab antara air tawar dan air asin, proses embriologi, adanya bukti biologis Kulit sebagai alat sensor rasa sakit(bukannya otak) dan banyaknya fenomena matematika yg unik dalam kandungan Al-Quran, juga tata bahasa Al-Quran yg tidak bisa ditiru oleh Sastrawan kelas kakap sekalipun mulai dari zaman Nabi SAW hingga jamannya Lady Gaga ini. Allah sudah menantang Jin dan Manusia untuk membuat satu surat saja yang sama kualitasnya degan Al-Quran, tapi hingga waktu sekarang ini tak ada seorangpun yang mampu membuatnya. Al-Quran juga tidak bisa dipalsukan meski hanya satu huruf sekalipun, Itulah Mukjizat sejati yang bisa dipertanggung jawabkan baik secara Sains dan Keimanan.
SukaSuka
Ufosiana Indonesia (@ufosiana) said
Sebagai seorang muslim, maka mujizat Rasulullah SAW ini adalah suatu peristiwa yang harus dilihat dari sudut pandang iman, dan dipercayai kebenarannya.
Namun demikian apa yang diduga sebagai “bukti ilmiah” pernah terbelahnya Bulan ini ternyata masih tidak jelas keberadaannya.
Adapun gambar permukaan Bulan yang sering dianggap sebagai bukti ilmiah, adalah sebuah fenomena alam bernama “Rille”, dengan kedalaman hanya beberapa ratus meter maksimal, dan bukan bekas terbelahnya Bulan.
http://ufosiana.blogspot.com/2012/03/benarkah-bulan-pernah-terbelah-dua.html
SukaSuka
Fauzi Utama said
kita sebagai umat islam harus percaya terhadap isi Al-Qur’an, kalo masih ragu atau ga percaya mendingan keluar aja dari agama islam
SukaSuka
Abu Aqwa said
David Musa Pitcock was not a hoax. Check this out: https://youtu.be/sIGl4SAzWSU
SukaSuka