Sains-Inreligion

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

Bencana Lumpur dan Kearifan Pemerintah

Posted by agorsiloku pada November 23, 2006

Tadi malam 24/11/06, SBY prihatin atas “disarter” lusi (lumpur Sidoarjo). Lusi, betul-betul menunjukkan dibutuhkannya kearifan dan kejujuran atas semburan lumpur yang ditimbulkan. Tidak dipenuhinya Standar Operasi dan Prosedur dalam pengeboran., adalah pemicu yang sah dan meyakinkan. Upaya mengelakkan dengan kejadian dua hari sebelumnya (gempa di Yogya) terus juga dikumandangkan. Yah, kalau cassing sebagai pelindung saat pengeboran tidak dipasang demi menghemat, lalu kemudian terjadi musibah. Maka musibah itu, tidak diharapkan, tapi memang datang dari kesengajaan yang kemudian menimbulkan bencana dahsyat (ini yang mungkin tidak diperhitungkan oleh doktor pimpro pengeborannya). Tidak terbayang, bahwa setelah sekian bulan, kami yang tinggal lebih dari 800 km mulai terkena akibatnya. Mendapat giliran pemadaman listrik akibat meledaknya pipa gas yang “kebetulan”, setelah beberapa bulan tanah di sekitar semburan lumpur menurun, lalu pipa gas di situ mulai dievaluasi 3 minggu yang lalu (atau berarti sekitar akhir Okt 06 lalu). Sungguh, tidak dibayangkan (tidak diduga) bahwa penurunan permukaan tanah di situ bisa menyebabkan pipa meledak dan menjadikan isteri kehilangan suaminya, anak kehilangan bapaknya. Sebuah kedukaan yang tidak bisa sekedar diucapkan yang mulai Mr. Menko Kesra — yang kebetulan juga bagian dari kepemilikan Lapindo Brantas – perusahaan publik- yang dijual tanpa babibu — yang akan memberikan ala kadarnya kepada ahli waris sebesar Rp 2 Juta = (kurang lebih 3 kali UMR, Upah Minimum Regional)

Alam sedang menunjukkan kepada kita, kebodohan, kecerobohan, ketidakjujuran,dan ketidaksungguhan menangani memiliki resultante arah yang akan terus berakumulasi menggelinding lebih dari yang dapat diperkirakan. Lumpur dari sekedarnya, naik menjadi 20 ribu meter kubik, 50 ribu, 70 ribu, 126 ribu. Dan, berita terakhir 150 ribuan meter kubik. Apa yang diangankan para ahli, geolog, bupati, gubernur, menteri sampai presiden melalui tim anti lumpur lapindo, seperti diperolokkan oleh jawaban jawaban diam dari lumpur ketika “aksinya” menambah jumlah semburan lumpur membuat semua kesombongan terpurukkan.

Ketika Pak Presiden menyebut disarter (bencana ya artinya). Maka pemerintah harus turut berbagi anggaran untuk mengatasi musibah disengaja ini. Tentu ini sudah seharusnya, memangnya apa sih kerja Pemerintah. Kan dia juga mengawasi pekerjaan pengeboran, ada amdalnya dan lain-lain. Jadi kalau tidak mau bertanggung jawab, namanya tidak arif.

Hanya saja, ketika disebut sebagai bencana lalu menjadi MURNI KECELAKAAN, maka dimensi hukumnya menjadi lain. Kecerdasan Lapindo (baca : KEJAHATAN PEMERINTAH) adalah mengkondisikan pembiaran kesalahan prosedur pengeboran menjadi musibah yang tidak dikenai hukum. Menghubung-hubungkan dengan gempa di Yogya yang berdekatan dengan kejadian semburan lumpur adalah upaya membebaskan diri dari kesalahan prosedur. Penjualan Lapindo juga menyisakan sejuta pertanyaan?. Hebat ya, pembelinya pastilah seorang buta tuli tapi sangat kaya. Mengapa, ya terang toh. Ia membeli sapi kurus yang sedang sakit. Pastilah pemilik lama Lapindo dan pemilik barunya sama-sama bahagia dan untung besar sehingga jual beli terjadi. Suudzon ya?. Iya, emang berprasangka/hipotesis. Sebuah kondisi tak logis terjadi pada penjualan perusahaan publik ini. Aneh, Pemerintah hepi aja lagi.

Murni Kecelakaan sebagai isu pertama dan berlanjut sampai sekarang (karena memang untuk membuktikan semua kesalahan prosedur itu susah – harus nyelam di kedalaman lumpur 3000-an meter. Ini hanya Antareja yang bisa. Antareja adalah anak sulung Bima dan Nagagini. Sayang beliau mati karena menjilat telapak kakinya. Padahal dia punya kesaktian menembus bumi.) maka Lapindo Brantas benar-benar bisa membersihkan diri dari kesalahannya. Nanti para pengebor dan calon geologist akan mencatat dalam catatan kuliahnya. Khusus untuk Indonesia, tidak perlu dipasang casing waktu melakukan pengeboran, seberapapun dalamnya. Karena kalau terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, maka yang salah adalah lumpurnya, gasnya.

Pemerintah terdengar arif memang menghadapi bencana ini. Seluruh saran dan niat baik telah ditunjukkan. Penderitaan korban langsung dan tidak langsung juga telah mendapatkan perhatian dan sentuhan-sentuhan kedukaan. Semoga kearifan itu tidak pada kelas lip servis saja. Tapi benar-benar demikian. Juga masyarakat yang ada di Jawa Timur dan yang sedang merantau.

Mudah-mudahan juga tidak lagi ada korban kambing dilempar ke lusi itu. Biarpun yang dilempar itu sapi atau kerbau, satu atau puluhanu ntuk ritual menutup semburan lumpur. Jelas tidak menyelesaikan masalah. Saya yakin, biarpun yang dilempar itu juga saya atau direktur lapindo atau pemiliknya, bupati, atau gubernur malah masalahnya akan lebih besar lagi. Kambing saja sudah menyakitkan, apalagi manusia. Jadi tidak boleh.

Apakah do’a menyelesaikan masalah. Karomah!?. Saya percaya, do’a adalah keniscayaan tersendiri. Tapi, sajen nggak. Jadi jangan biarkan Pemerintah dan ulama di situ membiarkan terjadi pelemparan serupa lagi ya.

Mudah-mudahan Pemerintahan SBY, tidak termasuk katagori Pemerintahan yang zalim dan membiarkan rasa keadilan dikoyak-koyak begitu rupa. Mudah-mudahan indikasi yang telah ditunjukkan dalam menangani kasus ini tidak mengarah untuk membenarkan memang penanganan lusi ini buruk sekali dalam implementasinya.

Mudah-mudahan pula Pemerintah tidak mati seperti Antereja yang menjilat tapak kakinya sendiri.

15 Tanggapan to “Bencana Lumpur dan Kearifan Pemerintah”

  1. Alif said

    SURAT TERBUKA KEPADA PRESIDEN SBY

    Kepada Yang Mulia :
    Presiden Republik Indonesia
    (Susilo Bambang Yudhoyono)
    Di
    J A K A R T A

    Ass.Wr.Wb.
    Dengan Hormat,
    Saya sebagai salah seorang rakyat kecil Indonesia yang teramat sangat prihatin dengan kondisi NKRI saat ini, ingin menyampaikan saran dan masukan kepada Yang Mulia Presiden SBY. Perkenankan saya menyampaikan ini dari persepsi Spiritual mengenai segala hal yang terjadi pada bangsa ini.

    1. Bencana-bencana yang terjadi sejak dari Tsunami Aceh yang kemudian diikuti dengan bencana-bencana lain (gempa bumi, banjir bandang, flu burung, gagal panen, gunung meletus, sampai dengan lumpur panas Sidoarjo) adalah merupakan ketetapan Allah SWT yang harus terjadi dan merupakan peringatan keras kepada bangsa ini, khususnya dialamatkan kepada pemimpin negeri. “Tidak ada rakyat yang salah, yang ada adalah pemimpinnya yang salah”. Hal ini dikarenakan selama ini telah terjadi “Pelanggaran Aqidah” baik ulama maupun umaro’nya. Singkat kata banyak yang telah meninggalkan “Syahadat”. Batin diabaikan, Lahir diutamakan. Akal penalaran menjadi dewa, sementara yang Batin disingkirkan karena dianggap “takhayul”. Padahal segala kejadian bersumber dari Allah Yang Maha Gaib, yang tidak dapat ditembus oleh akal manusia sebagai ciptaan-Nya. Hanya dengan “mata batin” orang-orang yang telah tersucikan saja segala sesuatu dapat dimaknai.

    2. Bangsa ini telah meninggalkan sejarah. Apa yang dikatakan Bung Karno : “Jangan Sekali-kali Meninggalkan Sejarah (Jas Merah)” telah terabaikan. Padahal yang terjadi saat ini merupakan hasil dari perjalanan sejarah. Dan apa yang terjadi saat ini telah diprediksikan oleh para leluhur kita Prabu Jayabaya dan R.Ng. Ronggowarsito, yang mana hasil karya mereka merupakan ayat-ayat Allah. Perlu kiranya saya sampaikan cuplikan terjemahan bebas dari karya mereka :

    A. Prabu Jayabaya (Kitab Musarar) :

    18. Nama rajanya Lung gadung rara nglikasi kemudian berganti gajah meta semune tengu lelaki. Enam puluh tahun menerima kutukan sehingga tenggelam negaranya dan hukum tidak karu-karuan. Waktu itu pajaknya rakyat adalah.
    Keterangan :
    Lung Gadung Rara Nglikasi : Raja yang penuh inisiatif dalam segala hal, namun memiliki kelemahan suka wanita (Soekarno). Gajah Meta Semune Tengu Lelaki : Raja yang disegani/ditakuti, namun nista (Soeharto).
    19. Uang anggris dan uwang. Sebab saya diberi hidangan darah sepitrah. Kemudian negara geger. Tanah tidak berkhasiat, pemerintah rusak. Rakyat celaka. Bermacam-macam bencana yang tidak dapat ditolak.
    20. Negara rusak. Raja berpisah dengan rakyat. Bupati berdiri sendiri-sendiri. Kemudian berganti jaman Kutila. Rajanya Kara Murka. Lambangnya Panji loro semune Pajang Mataram.
    Keterangan :
    – Bupati berdiri sendiri-sendiri : Otonomi Daerah.
    – Jaman Kutila : Reformasi
    – Raja Kara Murka : Raja-raja yang saling balas dendam.
    – Panji Loro semune Pajang Mataram : Dua kekuatan dalam satu kubu yang saling ingin menjatuhkan (Gus Dur – Megawati).
    21. Nakhoda ikut serta memerintah. Punya keberanian dan kaya. Sarjana tidak ada. Rakyat sengsara. Rumah hancur berantakan diterjang jalan besar. Kemudian diganti dengan lambang Rara ngangsu, randa loro nututi pijer tetukar.
    Keterangan :
    – Nakhoda : Orang asing.
    – Sarjana : Orang arif dan bijak.
    – Rara Ngangsu, Randa Loro Nututi Pijer Atetukar : Ratu yang selalu diikuti/diintai dua saudara wanita tua untuk menggantikannya (Megawati).
    22. Tan kober apepaes, sinjang kemben tan tinolih itu sebuah lambang yang menurut Seh Ngali Samsujen datangnya Kala Bendu. Di Semarang Tembayat itulah yang mengerti/memahami lambang tersebut.
    Keterangan :
    Tan Kober Apepaes Tan Tinolih Sinjang Kemben : Raja yang tidak sempat mengatur negara sebab adanya masalah-masalah yang merepotkan (SBY/Kalla).
    23. Pajak rakyat banyak sekali macamnya. Semakin naik. Panen tidak membuat kenyang. Hasilnya berkurang. Orang jahat makin menjadi-jadi, orang besar hatinya jail. Makin hari makin bertambah kesengsaraan negara.
    24. Hukum dan pengadilan negara tidak berguna. Perintah berganti-ganti. Keadilan tidak ada. Yang benar dianggap salah. Yang jahat dianggap benar. Setan menyamar sebagai wahyu. Banyak orang melupakan Tuhan dan orang tua.
    25. Wanita hilang kehormatannya. Sebab saya diberi hidangan Endang seorang oleh ki Ajar. Mulai perang tidak berakhir. Kemudian ada tanda negara pecah.
    26. Banyak hal-hal yang luar biasa. Hujan salah waktu. Banyak gempa dan gerhana. Nyawa tidak berharga. Tanah Jawa berantakan. Kemudian raja Kara Murka Kutila musnah.
    27. Kemudian kelak akan datang Tunjung Putih semune Pudak kasungsang. Lahir di bumi Mekah. Menjadi raja di dunia, bergelar Raja Amisan, redalah kesengsaraan di bumi, nakhoda ikut ke dalam persidangan.
    Keterangan :
    – Tunjung Putih semune Pudak Kesungsang : Raja berhati putih namun masih tersembunyi (Satriya Piningit).
    – Lahir di bumi Mekah : Orang Islam yang sangat bertauhid.
    28. Raja keturunan waliyullah. Berkedaton dua di Mekah dan Tanah Jawa. Letaknya dekat dengan gunung Perahu, sebelah barat tempuran. Dicintai pasukannya. Memang raja yang terkenal sedunia.
    Keterangan :
    – Berkedaton dua di Mekah dan Tanah Jawa : Orang Islam yang sangat menghormati leluhurnya dan menyatu dengan ajaran tradisi Jawa.
    29. Waktu itulah ada keadilan. Rakyat pajaknya dinar sebab saya diberi hidangan bunga seruni oleh ki Ajar. Waktu itu pemerintahan raja baik sekali. Orangnya tampan senyumnya manis sekali.

    B. R.Ng. Ronggowarsito :

    Dipaparkan ada tujuh satrio piningit yang akan muncul sebagai tokoh yang dikemudian hari akan memerintah atau memimpin wilayah seluas wilayah “bekas” kerajaan Majapahit , yaitu : Satrio Kinunjoro Murwo Kuncoro, Satrio Mukti Wibowo Kesandung Kesampar, Satrio Jinumput Sumelo Atur, Satrio Lelono Topo Ngrame, Satrio Piningit Hamong Tuwuh, Satrio Boyong Pambukaning Gapuro, Satrio Pinandito Sinisihan Wahyu.

    Berkenaan dengan itu, banyak kalangan yang kemudian mencoba menafsirkan ke-tujuh Satrio Piningit itu adalah sebagai berikut :

    1. SATRIO KINUNJORO MURWO KUNCORO. Tokoh pemimpin yang akrab dengan penjara (Kinunjoro), yang akan membebaskan bangsa ini dari belenggu keterpenjaraan dan akan kemudian menjadi tokoh pemimpin yang sangat tersohor diseluruh jagad (Murwo Kuncoro). Tokoh yang dimaksud ini ditafsirkan sebagai Soekarno, Proklamator dan Presiden Pertama Republik Indonesia yang juga Pemimpin Besar Revolusi dan pemimpin Rezim Orde Lama. Berkuasa tahun 1945-1967.

    2. SATRIO MUKTI WIBOWO KESANDUNG KESAMPAR. Tokoh pemimpin yang berharta dunia (Mukti) juga berwibawa/ditakuti (Wibowo), namun akan mengalami suatu keadaan selalu dipersalahkan, serba buruk dan juga selalu dikaitkan dengan segala keburukan / kesalahan (Kesandung Kesampar). Tokoh yang dimaksud ini ditafsirkan sebagai Soeharto, Presiden Kedua Republik Indonesia dan pemimpin Rezim Orde Baru yang ditakuti. Berkuasa tahun 1967-1998.

    3. SATRIO JINUMPUT SUMELA ATUR. Tokoh pemimpin yang diangkat/terpungut (Jinumput) akan tetapi hanya dalam masa jeda atau transisi atau sekedar menyelingi saja (Sumela Atur). Tokoh yang dimaksud ini ditafsirkan sebagai BJ Habibie, Presiden Ketiga Republik Indonesia. Berkuasa tahun 1998-1999.

    4. SATRIO LELONO TAPA NGRAME. Tokoh pemimpin yang suka mengembara / keliling dunia (Lelono) akan tetapi dia juga seseorang yang mempunyai tingkat kejiwaan Religius yang cukup / Rohaniawan (Tapa Ngrame). Tokoh yang dimaksud ini ditafsirkan sebagai KH. Abdurrahman Wahid, Presiden Keempat Republik Indonesia. Berkuasa tahun 1999-2000.

    5. SATRIO PININGIT HAMONG TUWUH. Tokoh pemimpin yang muncul membawa kharisma keturunan dari moyangnya (Hamong Tuwuh). Tokoh yang dimaksud ini ditafsirkan sebagai Megawati Soekarnoputri, Presiden Kelima Republik Indonesia. Berkuasa tahun 2000-2004.

    6. SATRIO BOYONG PAMBUKANING GAPURO. Tokoh pemimpin yang berpindah tempat (Boyong) dan akan menjadi peletak dasar sebagai pembuka gerbang menuju tercapainya zaman keemasan (Pambukaning Gapuro). Banyak pihak yang menyakini tafsir dari tokoh yang dimaksud ini adalah Susilo Bambang Yudhoyono. Ia akan selamat memimpin bangsa ini dengan baik manakala mau dan mampu mensinergikan dengan kekuatan Sang Satria Piningit atau setidaknya dengan seorang spiritualis sejati satria piningit yang hanya memikirkan kemaslahatan bagi seluruh rakyat Indonesia sehingga gerbang mercusuar dunia akan mulai terkuak. Mengandalkan para birokrat dan teknokrat saja tak akan mampu menyelenggarakan pemerintahan dengan baik. Ancaman bencana alam, disintegrasi bangsa dan anarkhisme seiring prahara yang terus terjadi akan memandulkan kebijakan yang diambil.

    7. SATRIO PINANDITO SINISIHAN WAHYU. Tokoh pemimpin yang amat sangat Religius sampai-sampai digambarkan bagaikan seorang Resi Begawan (Pinandito) dan akan senantiasa bertindak atas dasar hukum / petunjuk Allah SWT (Sinisihan Wahyu). Dengan selalu bersandar hanya kepada Allah SWT, Insya Allah, bangsa ini akan mencapai zaman keemasan yang sejati.

    3. Dari kajian karya-karya leluhur kita di atas menyiratkan bahwa segala sesuatunya memang harus dan akan terjadi dan tidak dapat ditolak. Sementara berkaitan dengan bencana terakhir yang terjadi, yaitu meletusnya Gunung Merapi yang kemudian disusul dengan Gempa Yogya dan Pangandaran, serta Semburan Lumpur Panas Sidoarjo yang tak kunjung berhenti merupakan realita ucapan “Sabda Palon” kepada Prabu Brawijaya dan Sunan Kalijaga.

    Berikut ini saya paparkan Ramalan Sabdo Palon :

    1. Ingatlah kepada kisah lama yang ditulis di dalam buku babad tentang negara Mojopahit. Waktu itu Sang Prabu Brawijaya mengadakan pertemuan dengan Sunan Kalijaga didampingi oleh Punakawannya yang bernama Sabda Palon Naya Genggong.

    2. Prabu Brawijaya berkata lemah lembut kepada punakawannya: “Sabda-Palon sekarang saya sudah menjadi Islam. Bagaimanakah kamu? Lebih baik ikut Islam sekali, sebuah agama suci dan baik.”

    3. Sabda Palon menjawab kasar: “Hamba tak mau masuk Islam Sang Prabu, sebab saya ini raja serta pembesar Dang Hyang se tanah Jawa. Saya ini yang membantu anak cucu serta para raja di tanah jawa. Sudah digaris kita harus berpisah.

    4. Berpisah dengan Sang Prabu kembali ke asal mula saya. Namun Sang Prabu kami mohon dicatat. Kelak setelah 500 tahun saya akan mengganti agama Budha (maksudnya Kawruh Budi) lagi, saya sebar seluruh tanah Jawa.

    5. Bila ada yang tidak mau memakai, akan saya hancurkan. Menjadi makanan jin setan dan lain-lainnya. Belum legalah hati saya bila belum saya hancur leburkan. Saya akan membuat tanda akan datangnya kata-kata saya ini. Bila kelak Gunung Merapi meletus dan memuntahkan laharnya.

    6. Lahar tersebut mengalir ke barat daya. Baunya tidak sedap. Itulah pertanda kalau saya datang. Sudah mulai menyebarkan agama Buda (Kawruh Budi). Kelak Merapi akan bergelegar. Itu sudah menjadi takdir Hyang Widi bahwa segalanya harus bergantian. Tidak dapat bila diubah lagi.

    7. Kelak waktunya paling sengsara di tanah Jawa ini pada tahun: Lawon Sapta Ngesthi Aji. Umpama seorang menyeberang sungai sudah datang di tengah-tengah. Tiba-tiba sungainya banjir besar, dalamnya menghanyutkan manusia sehingga banyak yang meninggal dunia.

    8. Bahaya yang mendatangi tersebar seluruh tanah Jawa. Itu sudah kehendak Tuhan tidak mungkin disingkiri lagi. Sebab dunia ini ada ditangan-Nya. Hal tersebut sebagai bukti bahwa sebenarnya dunia ini ada yang membuatnya.

    9. Bermacam-macam bahaya yang membuat tanah Jawa rusak. Orang yang bekerja hasilnya tidak mencukupi. Para priyayi banyak yang susah hatinya. Saudagar selalu menderita rugi. Orang bekerja hasilnya tidak seberapa. Orang tanipun demikian juga. Penghasilannya banyak yang hilang di hutan.

    10. Bumi sudah berkurang hasilnya. Banyak hama yang menyerang. Kayupun banyak yang hilang dicuri. Timbullah kerusakan hebat sebab orang berebutan. Benar-benar rusak moral manusia. Bila hujan gerimis banyak maling tapi siang hari banyak begal.

    11. Manusia bingung dengan sendirinya sebab rebutan mencari makan. Mereka tidak mengingat aturan negara sebab tidak tahan menahan keroncongannya perut. Hal tersebut berjalan disusul datangnya musibah pagebluk yang luar biasa. Penyakit tersebar merata di tanah Jawa. Bagaikan pagi sakit sorenya telah meninggal dunia.

    12. Bahaya penyakit luar biasa. Di sana-sini banyak orang mati. Hujan tidak tepat waktunya. Angin besar menerjang sehingga pohon-pohon roboh semuanya. Sungai meluap banjir sehingga bila dilihat persis lautan pasang.

    13. Seperti lautan meluap airnya naik ke daratan. Merusakkan kanan kiri. Kayu-kayu banyak yang hanyut. Yang hidup di pinggir sungai terbawa sampai ke laut. Batu-batu besarpun terhanyut dengan gemuruh suaranya.

    14. Gunung-gunung besar bergelegar menakutkan. Lahar meluap ke kanan serta ke kiri sehingga menghancurkan desa dan hutan. Manusia banyak yang meninggal sedangkan kerbau dan sapi habis sama sekali. Hancur lebur tidak ada yang tertinggal sedikitpun.

    15. Gempa bumi tujuh kali sehari, sehingga membuat susahnya manusia. Tanahpun menganga. Muncullah brekasakan yang menyeret manusia ke dalam tanah. Manusia-manusia mengaduh di sana-sini, banyak yang sakit. Penyakitpun rupa-rupa. Banyak yang tidak dapat sembuh. Kebanyakan mereka meninggal dunia.

    16. Demikianlah kata-kata Sabda Palon yang segera menghilang sebentar tidak tampak lagi dirinya. Kembali ke alamnya. Prabu Brawijaya tertegun sejenak. Sama sekali tidak dapat berbicara. Hatinya kecewa sekali dan merasa salah. Namun bagaimana lagi, segala itu sudah menjadi kodrat yang tidak mungkin diubahnya lagi.

    Keterangan :
    Tanggal 13 Mei 2006 lalu bertepatan dengan hari Waisyak (Budha) dan hari Kuningan (Hindu), Gunung Merapi telah mengeluarkan laharnya ke arah Barat Daya (serta merta pada waktu itu ditetapkan status Merapi dari “Siaga” menjadi “Awas”). Dari uraian Ramalan Sabdo Palon di atas, maka dengan keluarnya lahar Merapi ke arah Barat Daya menandakan bahwa Sabdo Palon sudah datang kembali. 500 tahun setelah berakhirnya Majapahit (Th 1500 an) adalah sekarang ini di tahun 2000 an.

    4. Sampai dengan redanya, letusan Merapi hanya memakan korban 2 orang meninggal. Sebelum letusan itu Sri Sultan Hamengkubuwono X menyatakan bahwa Merapi akan meletus dalam waktu 10 hari, ternyata tidak terbukti. Karena ucapan yang mendahului kehendak Allah (ndisiki kerso) yang tidak sepatutnya dilontarkan secara vulgar oleh seorang “raja”, maka Jogja pun digoyang gempa (disusul Pangandaran) yang banyak memakan korban jiwa dan harta benda. Bahkan kita semua tidak tersadar bahwa Merapi sebenarnya tetap meletus, namun berpindah tempat di Sidoarjo dengan semburan lumpur panasnya yang beracun. Semburan lumpur panas ini merupakan peristiwa yang sangat luar biasa yang dampaknya akan banyak menyedot dana dan memakan korban jiwa. Secara penglihatan spiritual, teknologi apapun dan kesaktian paranormal/ulama se-nusantarapun tidak akan mampu menghentikan semburan lumpur ini. Bahkan peristiwa ini akan berpotensi memicu terjadinya chaos (goro-goro) yang pada gilirannya akan dapat menjatuhkan pemerintah. Sementara bencana-bencana ini akan terus berlanjut. Hanya seorang Waliyullah (kekasih Allah) saja yang dapat meredakan semuanya. Namun sayang, orang seperti ini selalu saja sangat tersembunyi.

    5. Semua peristiwa alam yang terjadi adalah merupakan peristiwa gaib, karena semua terjadi karena kehendak Yang Maha Gaib, Allah Aza wa Jalla. Sehingga tidak dapat dilawan dengan kesombongan akal pikiran. Solusi atau jawaban tentang apa yang terjadi pada bangsa ini sebenarnya telah ada di dalam misteri bait-bait Ramalan Joyoboyo, R.Ng. Ronggowarsito maupun Sabdo Palon. Kebenaran selalu saja tersembunyi. Kata sandi dari jawaban misteri ini adalah : JOGLOSEMAR. Joglo telah runtuh, yang ada tinggal Semar. Inilah hakekat kondisi negara saat ini.
    Sebagai panduan perlu saya garis bawahi kata kunci yang ada di dalam bait-bait karya leluhur kita, yaitu :

    1. Di dalam ramalan R.Ng. Ronggowarsito menyiratkan bahwa Satria VI (Satriyo Boyong Pambukaning Gapura) harus menemukan dan bersinergi dengan seorang spiritualis sejati satria piningit (tersembunyi) agar kepemimpinannya selamat.

    2. Dalam bait 22 ramalan Joyoboyo dikatakan “Di Semarang Tembayat itulah yang mengerti dan memahami lambang tersebut.”

    3. Dari ucapan Sabdo Palon dalam ramalan Sabdo Palon tersirat bahwa dengan fenomena alam yang digambarkan (seperti yang terjadi saat ini) menandakan bahwa Sabdo Palon beserta momongan (asuhan) nya telah datang untuk mem-Budi Pekertikan bangsa ini (secara rinci terdapat di dalam Serat Darmogandul). Sabdo Palon secara hakekat adalah Semar.

    4. JOGLOSEMAR = Jogja – Solo – Semarang. Dari peristiwa gempa Jogja telah membuktikan bahwa kerajaan Mataram Jogja & Solo sudah tidak memiliki aura lagi. Hal ini terbukti dengan hancurnya Bangsal Traju Mas (tempat penyimpanan pusaka kerajaan) dan Tamansari (tempat pertemuan raja dengan Kanjeng Ratu Kidul). Hal lain adalah robohnya gapura makam HB IX (Jogja) dan PB XII (Solo) di kompleks makam raja-raja Imogiri, sebagai perlambang bahwa Keraton Jogja – Solo sudah tidak memiliki aura dan kharisma. Sehingga yang tersisa tinggallah “Semarang” (Mataram Kendal).

    6. Sebagai masukan kepada Yang Mulia Presiden SBY guna mengatasi carut marut yang terjadi pada bangsa ini, saya menyarankan :
    ”Kumpulkanlah ahli-ahli Thoriqoh negeri ini yaitu mursyid/syeh-syeh yang telah mencapai maqom “Mukasyafah”, Pedanda-pedanda sakti agama Hindu, Bhiksu-bhiksu agama Budha yang telah sempurna, serta kasepuhan waskito dari Keraton Jogja & Solo, untuk bersama-sama memohon petunjuk kepada Allah SWT mencari siapa sosok orang yang mampu mengatasi keadaan ini dan mencari jawab dari misteri ramalan para leluhur di atas. Gunakan 4 point panduan saya untuk memandu mereka. Insya Allah, jika Allah Aza wa Jalla memberikan ijin dan ridho-Nya akan diketemukan jawabannya.”

    7. Sebagai catatan akhir dapat saya garis bawahi hal-hal sebagai berikut :

    a. Guna mengatasi kondisi bangsa seperti sekarang ini (khususnya fenomena “Semburan Lumpur Sidoarjo” ), saya menyarankan : “Jangan terlalu mengandalkan akal / penalaran (lahiriah), tetapi utamakanlah hal yang bersifat Batin. Berpeganglah kembali kepada sebenar-benar SYAHADAT, yaitu yang pertama bersaksi tiada sesembahan lain selain Allah (Yang Maha Gaib), dan kemudian bersaksi bahwa Muhammad (manusia) adalah utusan Allah.” Maknanya: ALLAH (Yang Maha Gaib) mutlak diutamakan. Batin adalah lambang yang gaib. Sedangkan Muhammad (manusia yang bersifat lahir) adalah utusan Allah. Dengan arti kata lain, yang “Lahir” adalah utusannya yang “Batin”. Kondisi saat ini faktanya telah meninggalkan “Syahadat”. Apa yang diucapkan sangat tidak sesuai dengan apa yang dilakukan. Lahir diutamakan, sedangkan Batin di-nomor dua-kan dan bahkan ditinggalkan.

    b. Semburan lumpur panas di Sidoarjo secara hakekat merupakan tanda / lambang bakal munculnya “Kebangkitan Majapahit II”. Ini merupakan fenomena awal dari ucapan Bung Karno bahwa suatu saat Indonesia akan menjadi “Mercusuar Dunia”.

    c. Jawaban dan solusi guna mengatasi carut marut keadaan bangsa ini ada di “Semarang Tembayat” yang telah diungkapkan oleh Prabu Joyoboyo. Guna membantu memecahkan misteri ini dapatlah saya pandu sebagai berikut :
    1. Sunan Tembayat adalah Bupati pertama Semarang. Sedangkan tempat yang dimaksud adalah lokasi dimana Kanjeng Sunan Kalijaga memerintahkan kepada Sunan Tembayat untuk pergi ke Gunung Jabalkat (Klaten). Secara potret spiritual, lokasi itu dinamakan daerah “Ringin Telu” (Beringin Tiga), berada di daerah pinggiran Semarang.
    2. Semarang Tembayat juga bermakna Semarang di balik Semarang. Maksudnya adalah di balik lahir (nyata), ada batin (gaib). Kerajaan gaib penguasa Semarang adalah “Barat Katiga”. Insya Allah lokasinya adalah di daerah “Ringin Telu” itu.
    3. Semarang Tembayat dapat diartikan : SEMARANG TEMpatnya BArat DaYA Tepi. Dapat diartikan lokasinya adalah di Semarang pinggiran arah Barat Daya.

    Ini merupakan deteksi gambaran secara spiritual. Silahkan untuk dikonfirmasikan kepada ahli-ahli spiritual yang telah mencapai maqom (tingkatan) nya untuk dapat menembus dimensi tabir spiritual yang tertutup kabut ini. Insya Allah…

    Demikian saran dan masukan saya, atas perhatiannya saya haturkan terima kasih.

    Wass.Wr.Wb.

    Semarang, 14 September 2006

    Hormat Saya,

    Tri Budi Marhaen Darmawan
    0 8 1 3 2 5 3 8 8 8 0 8
    budidarmawan@telkom.net

    Suka

  2. dulkaeni said

    Lawon Sapta Ngesthi Aji.

    menapa tegesipun.
    dulkaeni

    Suka

  3. doddie said

    Mas Budi,
    Saya sangat tertarik dgn penuturan anda tentang ramalan munculnya satria piningit ini, dari mana anda dapat referensi tersebut? Bila memang anda termasuk orang-orang yg mukhlis, satrio pinandito yg anda jelaskan tadi mungkin akan menghubungi anda dalam tahun ini. Insya Allah.

    Suka

  4. Dono said

    Ass,wr.wb,mas Doddie,
    Wah klo sastria tersebut muncul, saya takut juga deh, dia pasti pake blankon dan keris. Dan siapa nanti tangan kanannya : semar dan gareng ?

    Wassalam.

    Suka

  5. Huda said

    Assalaamu’alaikum…

    Saya agak bingung, Disatu sisi Pak Budi sarankan SBY untuk memegang teguh dan menjalankan SYAHADAT, Tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad utusan Allah, tetapi kok di banyak sisi, justru menyarankan sebaliknya?
    Atau jangan-jangan pemikiran saya tidak menjangkau penjabaran Pak Budi?
    Menurut pemahaman saya, saran Pak Budi untuk SBY adalah:
    Tinggalkan AlQur’an, pakai saja kitab ramalan para sesepuh..!

    Padahal di Al-Qur’an banyak disebut-sebut: “AFALAA YA’QILUUN”

    Wassalaamu’alaikum.

    Suka

  6. hengna said

    Edisi yang disesuaikan…….

    SURAT PERNYATAAN

    Sebagaimana siaran langsung Worl’s Funniet Home Video 1) keseluruh dunia ( kecuali Indonesia ), yang merupakan edisi khusus dari acara American’s Funiest Home Video, saya adalah orang yang disebut dengan Satrio Piningit dalam acara tersebut.
    Menegaskan kembali secara tertulis pernyataan dalam siaran tersebut. “Demi Tuhan Yang Maha Esa, bahwa uang yang saya miliki sebagaimana dimaksud dalam siaran World’s Funnieist Home Video, akan saya salurkan untuk untuk kemakmuran tempat ibadah yang menjunjung tinggi prinsip-prinsip Ketuhanan Yang Maha Esa ( terutama masjid ) dan hanya sedikit yang saya gunakan untuk kepentingan saya sendiri”.
    Untuk persiapan awal, dengan tujuan untuk mempercepat penyaluran uangnya, berikut ini beberapa ketentuan pokok yang harus dipenuhi, sedangkan ketentuan yang lebih terperinci akan diberitahukan kemudian, segera setelah uang di-serah-terima-kan kepada saya.
    1. Memiliki Surat Pernyataan ini, lebih baik jika dilengkapi dengan rekaman siaran tersebut diatas.
    2. Telah selesai membaca terjemahan /tafsir Al-Quran dalam bahasa yang dimengerti sebanyak lebih dari 2 X ( dua kali ). Diharapkan ada bukti atau surat kesaksian dari orang yang dapat dipercaya
    3. Telah menyebar luaskan surat pernyataan ini sekurang-kurangnya kepada 10 ( sepuluh ) pihak / orang lain, disertai bukti, berupa bukti penyerahan, kwitansi / nota pembuatan salinan ( photocopy ) atau bukti yang lain.
    4. Surat Pernyataan ini berlaku selama saya masih hidup.
    Agar surat pernyataan ini dapat dimengerti semua yang berhak, surat ini boleh diperjelas dan atau di-alih bahasa-kan dibawah surat ini, sesuai keperluan dan dengan tidak mengurangi atau menambah maknanya. Demikianlah surat pernyataan ini saya buat agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
    Ketonggo, 11 November 2006

    ttd

    Satrio Piningit

    ________________________

    Di Indonesia : RCTI, 30 Oktober 2005, jam 14.30 dan 2 Desember 2006.jam 23.30.
    Niken belum ditemukan

    =============================================================
    Untuk informasi, bantuan dan lain-lain yang berguna bagi kami hubungi Bp Ibnu 081 826 3924 atau datang di nDalem Pujokusuman MG I – 335, Pojok Beteng Wetan, Yogyakarta, Indonesia. Bantuan dan informasi yang kami butuhkan terutama yang berhubungan dengan Satrio Piningit dalam acara WFHV tersebut diatas, antara lain seperti :

    • Rekaman siaran TV Worlds Funniest Home Video ( WFHV ), Kupas Tuntas, SJ, KDI, Indonesia Idol, atau yang lain.
    • Klipping koran, sinopsis acara TV, buletin atau yang lain.
    • Alamat dan no HP orang-orang yang bersedia membantu, baik fisik, pikiran maupun materi.
    • Pokoknya kita membutuhkan semua yang berhubungan dengan Satrio Piningit dalam acara WFHV tersebut diatas, bukan Satrio Piningit yang lain.
    Kalau datang, jangan lupa…….. bawa oleh-oleh….., sebelum dan sesudahnya atas perhatian dan bantuannya kami ucapkan banyak terima kasih.

    @
    Wah Oom Satpi rupanya sudah masuk Indonesian’s Funniest Video ya?.

    Suka

  7. “I Don’t understand, but if I don’t forget for the name of “ketonggo” is the one of forest name”. Is it true?

    @
    Yap, Mr Philip. Ketonggo is the name of forest, that way the naming of society of Ngawi City for located forest is about 12 km southwards from town of Ngawi. Ngawi is one of the city at Province East Java in Indonesia.

    Did you go there?.

    Suka

  8. El Zach said

    Assalamualaikum Wr Wb.

    saya jadi ingat, kira-kira 1 minggu sebelum kejadian semburan lumpur terjadi, saya melewati Jalan Tol tepat di area penambangan minyak itu naik Bis menuju Surabaya, saya sempat kaget karena melihat kilang minyak menjulang tinggi, saya sempat bertanya kpd kawan di sebelah saya, ‘itu apa ya kok seperti kilang minyak’, dalam hati saya jadi ngeri, bagaimana mungkin pemerintah begitu mudah memberi ijin kilang minyak ditengah-tengah perumahan penduduk, tanpa memikirkan bahaya ledakan entah semburan api-magma-semburan lahar panas-retak bumi. dan terkesan dilakukan diam-diam tanpa ada kabar apa-apa di surat kabar/ media lainnya. Sedemikian parahkah kondisi manajemen pemerintah kita, sehingga hal sebesar itu bisa terlewatkan.

    saya sempat berdoa, semoga jikapun terjadi bencana, tidak sampai seperti ledakan magma panas yang membakar hangus umat manusia disekitarnya.

    ada hal penting yang perlu dikaji mendalam dalam hal ini :
    1. Fungsi pemerintah seharusnya menjadi pelindung masyarkat, artinya manusialah yang harus diutamakan dalam setiap kebijakan keputusan.

    2. Risk management harus ditegakkan, artinya segala kajian resiko yg berkenaan dgn keselamatan manusia harus jadi prioritas di atas segalanya, termasuk potensi minyak, harusnya teknologi yang mengalah pada manusia, bukan sebaliknya, masyarakat dikorbankan demi menekan harga produksi. Bisa saja kan, tambangnya di tengah laut meski menyedot ke jauh ke arah darat, seperti yg dilakukan pencuri-pencuri minyak luar negeri ke wilayah kita.

    3. tingkatkan keilmuan, jangan seperti orang yang biasa naik kuda tapi sok tahu soal mesin, jangan berilmu separo-separo, baru mau belajar setelah kejadian, tanpa memperhatikan resikonya. Biasakan jangkauan Plan/bisnis Plan/Management Plan jauh 10 -100 tahun ke depan, karena kalau beresiko bagi alam pasti beresiko pula bagi anak-cucu manusia sendiri. terutama hal ini harus dilakukan oleh pemerintah, sebgai pemegang kekuasaan, mulai pejabat tertinggi sampai RT, sehingga nggak terus-terusan disebut ‘Tolol’.
    Jika perlu libatkan para mahasiswa utk memecahkan masalah, jangan yang tua-tua ini nggak mau ngalah pendapat karena takut soal ‘kedudukan’, padahal nggak mampu memimpin dengan benar. mereka ini generasi muda yng harus mempertanggung jawabkan perbuatan kalian, jadi harus dilibatkan.

    4. Buatlah system di Management pemerintahan yang membuat siapaun yang memimpin negara tetap bagus, betapapun bergantinya pemimpin, karena keselamatan dan kesejahteraan rakyat ini yang dipertaruhkan. Saya salut dengan tim penyusun UUD 45 dulu, mereka jngkauan pemikirannya bener-bener beratus-ratus tahun kedepan, tapi jangan berhenti menggantungkan pada jasa pendahulu, kitapun harus begitu.

    5. kalau pemerintah, beranggotakan orang-orang yang naik tampuk pimpinan karena uang, maka tidak ada satu keputusanpun yang tidak menyangkut bagaimana uang yang udah keluar bisa balik lagi kekantong kalau bisa berlipat, inilah yang paling berbahaya, karena kalau sudah hanya uang yg di kepalanya, rakyatpun dan negara bisa dia jual demi isi kantongnya. Sungguh tak akan sekeping uangpun yang akan kita bawa di hari akhirat nanti, semakin banyak uang kita, semakin berat tanggung jawabnya di akhirat, jadi jangan kita tertipu!

    6. menanggapi fenomena ‘SatPin’ ini, sampai sampai kita jadi bahan olok-olokan di Barat sana, bahwa kita ini sedemikian hina dan menderitanya sampai-sampai mengharapkan bayangan orang yang nggak jelas dari sisi keilmuan yang nyata. Andalah seharusnya yang memegang peran di kehidupan ini, jangan berharap pada manusia, berharaplah hanya kepada Allah. Cukup berartikah diri anda? itu pertanyaan besarnya, masing-masing dari kita berpotensi sangat besar untuk menjadi orang yang hebat (tetapi ikhlash karena Allah) yang berperan untuk membangun bangsa dan negara ini. Biasakan untuk tidak menggantungkan diri pada orang lain apalagi tahayul. Jangan pernah mengkultuskan seseorang, menyembah nabi saja tidak boleh, itu bisa musryk.

    7. Marilah kita semua menjadi orang yang bisa menjadi solusi, selalu bersemangat untuk memberi solusi, bukan hanya dengan kata-kata apalagi yang mebawa fitnah luas. Ajarkan bangsa ini dengan ilmu-ilmu yang mendidik dan berguna, bukan tahayul, bukan gosip, bukan adu fitnah, bukan menyebar ide pornography dan kemaksiatan, bukan menyebar ide kekerasan/kejahatan meski berkesan membawa berita dsb,
    maka kelak anda kan menuai amal jariyah yang lezat di akhirat karena menyebar ilmu yang bermanfaat. Solusi itu tidak hanya dengan kata, misal jika anda jadi pengusaha yang bisa mengayomi nafkah berpuluh bahkan beratus keluarga, maka itulah orang yang bisa memberi solusi. Atau jika tak berharta bisa dengan nasehat kebaikan, dengan doa, atau dengan motivasi yang mendorong kemajuan, dsb.

    Wassalamualaikum Wr wb

    @
    Was wr wb Mas El Zach, terasa sekali komentar ini bernas dan “building the power“. Ada yang tidak kita miliki, etos kebangsaan. Semangat pribadi-pribadi terhadap perubahan sering terakumulasi menjadi resultante yang tidak boleh saling menghilangkan. Kepedulian seperti ini, dalam wacana dan kerja adalah cita-cita. Satpin adalah pendekatan fatalis.
    Salam, agor

    Suka

  9. […] cukup jauh dari lokasi bencana, namun rasanya ada keterlibatan emosi di dalamnya. Jengkel karena Pemerintah tidak cukup arif dan pintar menangani (memanajemeni) bencana. Bencana yang kerap hadir di bumi Indonesia dalam ragam bentuknya. Angin puting beliung, tsunami […]

    Suka

  10. Mieka said

    Bagaimanapun juga bencana telah terjadi. Untuk mengatasinya telah dilakukan dengan jutaan doa, tapi gagal. Orang-orang telah mengungsi, pemerintah bingung,lapindo berkelit, yang tersisa hanyalah kepedihan. Apa lagi?

    Di negara yang menganut asas ketuhanan sebagai sila pertama ternyata merendahkan nilai kemanusiaan. Para kaum agamais sibuk bolak-balik mencari jawaban di dalam kitab suci mereka. Tapi tidak ada. Jelas tidak ada karena kitab suci adalah alat untuk memperbaiki moral manusia, bukan memperbaiki kerusakan lain yang diakibatkan oleh rusaknya moral manusia yang ditandai dengan kerakusan.

    Bencana-bencana di Indonesia ini telah membuktikannya, bukan cuma lumpur lapindo, tapi banjir bandang, tanah longsong dan bencana lain yang disebabkan oleh ketidakseimbangan alam.

    Ingat saudara-saudara, alam selalu mencari keseimbangan dan kita telah membuat ketidakseimbangan itu. Maka mulai hari ini marilah kita memperhatikan keseimbangan alam ini. Dengan mengatakan Tuhan marah atau Tuhan telah sedang memberi cobaan hanyalah upaya untuk mengalihkan kesalahan kita semua. Tuhan Maha Penyayang, bukan pemarah seperti yang kalian kira.

    Sekali-sekali tutup dulu kitab suci kita. Mari berbuat. Tidak ada apa-apa di sana jika kita hanya membaca dan melagukannya dengan indah. Bangunlah!

    @
    Sebuah peringatan yang jelas.
    Tuhan Maha Penyayang juga keras siksaNya.

    Suka

  11. http://www.ratuadil.cjb.net

    Suka

  12. Joedi Moeljanto said

    Mudah2an dengan wacana artikel satria piningit tulisan mas budidarmawan membuka mata kita atas kuasa dan kebesaran Tuhan Yang Maha Esa dan mencoba mengingatkan kita untuk selalu intropeksi kepada diri kita sendiri dan berusaha untuk selalu bersikap sportif dalam bertindak tidak mencari menang atau kalah tetapi menyikapi secara arif atas kekalahan dan kemenangan kita hadapi dengan ihklas dan selalu mengucap syukur atas segala karunia-Nya. Amien

    @
    Untuk sebuah bahan pemikiran dalam konteks kearifan sosial.

    Suka

  13. pram said

    subhanallah

    @
    Subhanallah….

    Suka

  14. sgadsf said

    semoga sumbangsih referensi KAJIAN RAMALAN MICHELE NOSTRADAMUS semakin menumbuhkan keyakinan kita terhadap kehadiran satria piningit alias ratu adil alias imam mahdi suatu saat kelak. semoga kita tidak termasuk orang yang mempersilihkan kebenarannya. wassalamualaikum wr.wb

    @
    Mas sgadsf..
    saya mohon maaf, bahwa karena pertimbangan pemahaman, ada komentar Mas yang saya sedang pertimbangkan dihapus. Khususnya mengenai hal-hal yang mas sampaikan. Bukan apa-apa, terlalu sulit buat saya menerima sebuah ramalan sebagai kepastian atau keyakinan. Karena Allahlah yang memiliki grand disain manusia dan segala perilakunya, dan Dialah pula yang bisa kapan saja mengatur manusia dalam kesegalaanNya.
    Karena pula, hal ini, mohon maaf, saya tidak punya dasar cukup untuk meyakini satria piningit dan saya khawatir saya menyalahi. Jadi menghapus, adalah salah satu pilihan yang terpaksa saya lakukan.
    Sekali lagi, mohon maaf.

    Suka

  15. Jaka Tarub said

    selambat-lambatnya kelak menjelang tutup tahun
    (sinungkalan dewa wolu, ngasta manggalaning ratu)
    akan ada dewa tampil
    >>>
    Banyak orang meragukan keampuhan ramalan sabdo palon tentang kembalinya ia sesudah 500 tahun. Tapi sebenarnya blog Agama Buddhi sudah lama sekali dibuka meski sekarang sedang tutup. Jadi, Sabdo Palon benar. Adapun banyak orang tak siap tentang kebenaran ini lalu mengganti kata “agama buddhi” dengan “kawruh buddhi/agama budipekerti/kejawen”.

    berbadan manusia
    berparas seperti Batara Kresna
    berwatak seperti Baladewa
    >>>
    Inilah yang disebut mahavatar. ia dewa tapi manusia. manusia tapi dewa. hasil telaah yang baik atas filsafat yogamaya dari Hindu. Ilmu Yogamaya ini lebih tinggi dari ilmu manunggaling kawulo gusti atau wahdatul wujud, karena ia menyatu langsung dengan kreator alam, bukan cuma dengan dewa saja yang setingkat lebih rendah dari kreator.
    Tataran manunggaling kawulo gusti ada di lv 4 meditasi, sedang yogamaya ada di lv 7.

    bersenjata trisula wedha
    tanda datangnya perubahan zaman
    orang pinjam mengembalikan,
    orang berhutang membayar
    hutang nyawa bayar nyawa
    hutang malu dibayar malu
    >>>
    Tak ada istilah basa-basi/obrolan artificial seperti spiritualitas. Segalanya ditindak berdasarkan ilmu halus/agama. Karena sudah pegang senjata Trisula Veda (kehendak, kreatifitas, kreasi), tak berani macam-macam Ratu Adilnya, tak berani basa-basi, tak berani main-main dengan agama.

    sebelumnya ada pertanda bintang pari
    panjang sekali tepat di arah Selatan menuju Timur
    lamanya tujuh malam
    hilangnya menjelang pagi sekali
    bersama munculnya Batara Surya
    >>>
    Kenapa banyak orang salah meramal adalah dikarenakan:
    1. Suka bohong, suka memfitnah, suka bicara palsu/spiritualitas.
    2. Pikiran belum bebas dan sangat terikat pada konsep-konsep.
    Jayabaya adalah time traveler melalui wormholes, dimasa depan ia belajar comdulogy, comtalogy, comtilogy, comcology, compalogy, lalu ia punya ilmu meramal. Karena itu ramalannya tepat.
    Jadi, mau diatur bagaimanapun, disiasati bagaimanapun, ramalan hasil ilmu ini tak bisa diubah oleh orangluar kecuali si peramal itu sendiri yang punya kekuatan mengubahnya.
    Inilah kehebatan ilmu kami. ilmu komunikasi.

    asalnya dari kaki Gunung Lawu sebelah Timur
    sebelah timurnya bengawan
    berumah seperti Raden Gatotkaca
    berupa rumah merpati susun tiga
    seperti manusia yang menggoda
    >>>
    Putra Indra muncul dari Jatim.

    banyak orang digigit nyamuk,
    mati banyak orang digigit semut, mati
    banyak suara aneh tanpa rupa
    >>>
    Efek wirid yang dilantunkannya selama ini berbuah menjadi wabah yang mengincar orang yang hendak melawan.

    pasukan makhluk halus sama-sama berbaris, berebut garis yang benar
    tak kelihatan, tak berbentuk
    yang memimpin adalah putra Batara Indra,
    bersenjatakan trisula wedha
    para asuhannya menjadi perwira perang
    jika berperang tanpa pasukan
    sakti mandraguna tanpa azimat
    >>>
    Semua makhluk halus kepingin perang bersama Putra Indra, karena ini kesempatan cuma sekali dalam kehidupan ini.
    Sebenarnya sangat ramai, tapi yang bisa melihat cuma paranormal, semuanya masuk ke tubuh putra Indra, sehingga bisa menguasai Kungfu Ba.
    Semua orang internet yang pernah diajar pun tiba-tiba tubuhnya jadi berisi dan bersinar, lalu semuanya hilang rasa takut dan datang ke tempat putra Indra.
    Dan semuanya berani maju sendiri-sendiri tanpa perlu teman.

    bergelar pangeran perang
    kelihatan berpakaian kurang pantas
    namun dapat mengatasi keruwetan orang banyak
    >>>
    Karena sering bersetubuh dengan cewek-cewek yang ditemuinya selama perang, Pakaiannya kurang rapi, tapi jawabannya selalu pas.

    yang menyembah arca terlentang cina ingat suhu-suhunya dan memperoleh perintah, lalu melompat ketakutan
    >>>
    Semua suhu Tantrayana yang menguasai magick kemasukan dewa-dewa dan disuruh ikut perang. Lalu dengan ketakutan maju perang.

    putra kesayangan almarhum yang bermukim di Gunung Lawu
    yaitu Kyai Batara Mukti, ya Krisna, ya Herumukti
    >>>
    Putra Indra rupanya Raden Patah anaknya Sunan Lawu.

    menguasai seluruh ajaran (ngelmu)
    >>>
    Disini kaitannya bukan dengan matematik, sosial, dsb tapi kaitannya dengan ilmu beladiri. Sudah jadi pendekar tanpa tanding.

    memotong tanah Jawa kedua kali
    mengerahkan jin dan setan
    >>>
    Dulu tanah Jawa dibabat menjadi muslim
    Sekarang tanah Jawa dibabat menjadi buddhist

    seluruh makhluk halus berada dibawah perintahnya bersatu padu
    >>>
    Didukung Kraton Laut Selatan dan Eyang Sapu Jagad di gunung merapi. Karena itu ia selalu memakai nama paranormal Eyang Sapu Jagad saat sedang meramal di room-room chatting.

    membantu manusia Jawa berpedoman pada trisula weda
    tajamnya tritunggal nan suci
    benar, lurus, jujur
    didampingi Sabdopalon dan Noyogenggong
    >>>
    Jelas ini artinya membantu orang Jawa memahami agama yang disebarkan Sabdo Palon. Agama Buddhi (dulu bernama ciwabuddha). Agama Buddhi adalah tutup atau kulit dari Agama Buddha. Saat pendalaman, maka menjadi kenal buddhism asli.
    Didukung oleh energy Trishula Veda, direkrut oleh Sabdo Palon dan Noyo Genggong.

    tiap bulan Sura sambutlah kumara
    yang sudah tampak menebus dosa
    >>>
    Tiap bulan Sura harus memberi sesajen pada Ratu Adil atau upeti. Tentusaja ini jaman modern bukan lagi dedaunan dan buah-buahan tapi cewek perawan.
    Setiap bulan sura selama ratu adil berkuasa harus memberi perawan.
    Sebagai tanda Ratu Adil sudah tebus dosanya dulu saat tak berbakti pada ortu dan memberi kemungkaran pada tanah Jawa.
    Sambutlah/bikin senang kumara/pemuda ini.

    dihadapan sang Maha Kuasa
    masih muda sudah dipanggil orang tua
    warisannya Gatotkaca sejuta
    >>>
    Muda tapi tua. Tua tapi muda, Akibat master ilmu kekosongan bukan cuma bullshit saja, bisa paham apasaja.
    Sebagai tanda ketinggian ilmunya, ia yang kelahiran kembali Bandung Bondowoso menguasai Ilmu Satu Juta Buddha. Seorang pemimpin yang punya ilmu ini aplikasinya pada pembangunan negara sangat bagus. adil, luas, merata.

    garis sabdanya tidak akan lama
    beruntunglah bagi yang yakin dan percaya serta menaati sabdanya
    >>>
    Ratu Adil akan pindah ke Mekkah sesudah membereskan urusan di Jawa.

    mengerti garis hidup setiap umat
    tidak khawatir tertelan zaman
    >>>
    Ratu Adil sudah tahu berapa umur islam, umur yahudi, umur kristen seluruh dunia.
    Ratu Adil imortal, dalam arti setiap mau mati ia selalu balik lagi dengan ilmu pemutar waktu.
    Di masa mendatang, ramalan Jayabaya bukan seperti ini, tapi berubah.
    Karena itulah Ratu Adil tak bisa mati sampai ada waktu membuat 5 UFO untuk pindah ke planet lain dan moksha di planet itu.

    sudah lulus weda Jawa
    hanya berpedoman trisula
    >>>
    Jika ketemu ratu adil tak usah diajari lagi kejawen dan soal manunggaling kawulo gusti.
    Sekarang yang bagus cuma agama buddhi.

    pantang bila diberi
    hati mati dapat terkena kutukan
    >>>
    Jika diberi tak akan diterima, jika diberi upeti baru diterima.
    yang sok keras pasti dikerjain sampai seumur kosmos, karena ratu adil lintas waktu.

    di hadapan Begawan
    bukan pendeta disebut pendeta
    bukan dewa disebut dewa
    >>>
    Ratu Adil bukan bhikku tapi kepribadian sudah bhikku.
    Ratu Adil bertubuh manusia tapi berkemampuan dewa.

    seperti halnya manusia
    bukan kekuatan lain diterangkan jelas
    bayang-bayang menjadi terang benderang
    >>>
    Orang yang heran diterangkan duduk perkaranya kenapa seseorang bisa hebat, kenapa seseorang bisa tak hebat. Semua itu urusan kamma. Bukan urusan dewa.

    Suka

Tinggalkan komentar