Sains-Inreligion

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

Perjalanan Menuju Alam Kubur

Posted by agorsiloku pada November 17, 2006

Informasi tentang siksa kubur, gelap dan kesendirian dan dahsyatnya siksa kubur kerap menakutiku ketika kecil dulu (dan sampai sekarang). Apalagi juga televisi kita dan majalah Hidayah, gemar benar mengvisualkan hal-hal ini. Meskipun tidak suka, dan cenderung saya punya pandangan nggak begitu. Namun juga tidak punya cukup pengetahuan untuk menolak.

Kadang terbersit pertanyaan, apakah benar disiksa di alam kubur?, sedangkan proses peradilan belum dilakukan?.

“Sesungguhnya seorang mukmin jika akan meninggal dunia dan menghadapi akhirat (akan mati), turun padanya malaikat yang putih-putih wajahnya bagaikan matahari, membawa kafan dari syurga, maka duduk di depannya sejauh pandangan mata mengelilinginya, kemudian datang malaikulmaut dan duduk didekat kepalanya dan memanggil: “Wahai roh yang tenang baik, keluarlah menuju pengampunan Allah dan ridhaNya.”

Berikut ini beberapa Al Qur’an (terj. depag Ind.), yang menurut saya menjelaskan apa yang terjadi dalam alam kubur :
80 :21. kemudian Dia mematikannya dan memasukkannya ke dalam kubur,
80:22. kemudian bila Dia menghendaki, Dia membangkitkannya kembali.
70:43. (yaitu) pada hari mereka keluar dari kubur dengan cepat seakan-akan mereka pergi dengan segera kepada berhala-berhala (sewaktu di dunia),
60:13. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu jadikan penolongmu kaum yang dimurkai Allah. Sesungguhnya mereka telah putus asa terhadap negeri akhirat sebagaimana orang-orang kafir yang telah berada dalam berputus asa.
36:52. Mereka berkata: “Aduhai celakalah kami! Siapakah yang membangkitkan kami dari tempat-tidur kami (kubur)?.” Inilah yang dijanjikan (Tuhan) Yang Maha Pemurah dan benarlah Rasul- rasul(Nya).
30 :22. dan tidak (pula) sama orang-orang yang hidup dan orang-orang yang mati. Sesungguhnya Allah memberi pendengaran kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan kamu sekali-kali tiada sanggup menjadikan orang yang di dalam kubur dapat mendengar.
30:55. Dan pada hari terjadinya kiamat, bersumpahlah orang-orang yang berdosa; “mereka tidak berdiam (dalam kubur melainkan sesaat (saja).” Seperti demikianlah mereka selalu dipalingkan (dari kebenaran)
22:7. dan sesungguhnya hari kiamat itu pastilah datang, tak ada keraguan padanya; dan bahwasanya Allah membangkitkan semua orang di dalam kubur.

Berikut ini saya copy pastekan (link asli tidak ketemu, http://virtualfriends.net/article/)
sekedar untuk membandingkan dengan ayat-ayat di atas, apakah penjelasan tentang kedahsyatan siksa kubur itu sesuai dengan ayat di atas atau tidak?

KEDAHSYATAN SIKSAAN DIALAM KUBUR
Abul-Laits meriwayatkan dengan sanadnya dari Albaraa’ bin Aazib r.a. berkata: “Kami bersama Nabi Muhammad s.a.w keluar menghantar jenazah seorang sahabat Anshar, maka ketika sampai kekubur dan belum dimasukkan dalam lahad, Nabi Muhammad s.a.w duduk dan kami duduk disekitarnya diam menundukkan kepala bagaikan ada burung diatas kepala kami, sedang Nabi Muhammad s.a.w mengorek-ngorek dengan dahan yang ada ditangannya, kemudian ia mengangkat kepala sambil bersabda: “Berlindunglah kamu kepada Allah dari siksaan kubur.”. Nabi Muhammad s.a.w mengulangi sebanyak 3 kali.” Lalu Nabi Muhammad s.a.w bersabda:

“Sesungguhnya seorang mukmin jika akan meninggal dunia dan menghadapi akhirat (akan mati), turun padanya malaikat yang putih-putih wajahnya bagaikan matahari, membawa kafan dari syurga, maka duduk didepannya sejauh pandangan mata mengelilinginya, kemudian datang malaikulmaut dan duduk didekat kepalanya dan memanggil: “Wahai roh yang tenang baik, keluarlah menuju pengampunan Allah dan ridhaNya.”

Nabi Muhammad s.a.w bersabda lagi: “Maka keluarlah rohnya mengalir bagaikan titisan dari mulut kendi tempat air, maka langsung diterima dan langsung dimasukkan dalam kafan dan dibawa keluar semerbak harum bagaikan kasturi yang terharum di atas bumi, lalu dibawa naik, maka tidak melalui rombongan malaikat melainkan ditanya: “Roh siapakah yang harum ini?” Dijawab: “Roh fulan bin fulan sehingga sampai ke langit, dan di sana dibukakan pintu langit dan disambut oleh penduduknya dan pada tiap-tiap langit dihantar oleh Malaikat Muqarrbun, dibawa naik kelangit yang atas hingga sampai kelangit ke tujuh, maka Allah berfirman: “Catatlah suratnya di illiyyin. Kemudian dikembalikan ia ke bumi, sebab daripadanya Kami jadikan, dan di dalamnya Aku kembalikan dan daripadanya pula akan Aku keluarkan pada saatnya.” Maka kembalilah roh kejasad dalam kubur, kemudian datang kepadanya dua Malaikat untuk bertanya: “Siapa Tuhanmu?” Maka dijawab: Allah Tuhanku. Lalu ditanya: “Apakah agamamu?” Maka dijawab: “Agamaku Islam” Ditanya lagi: “Bagaimana pendapatmu terhadap orang yang diutuskan di tengah-tengah kamu?” Dijawab: “Dia utusan Allah”. Lalu ditanya: “Bagaimanakah kamu mengetahui itu?” Maka dijawab: “Saya membaca kitab Allah lalu percaya dan membenarkannya” Maka terdengar suara: “Benar hambaku, maka berikan padanya hamparan dari syurga serta pakaian syurga dan bukakan untuknya pintu yang menuju kesyurga, supaya ia mendapat bau syurga dan hawa syurga, lalu luaskan kuburnya sepanjang pandangan mata.” Kemudian datang kepadanya seorang yang bagus wajahnya dan harum baunya sambil berkata: “Terimalah khabar gembira, ini saat yang telah dijanjikan Allah kepadamu.” Lalu bertanya: “Siapakah kau?” Jawabnya: “Saya amalmu yang baik.” Lalu ia berkata: Ya Tuhan, segerakan hari kiamat supaya segera saya bertemu dengan keluargaku dan kawan-kawanku.”

Nabi Muhammad s.a.w bersabda: “Adapun hamba yang kafir, jika akan meninggal dunia dan menghadapi akhirat, maka turun kepadanya Malaikat dari langit yang hitam mukanya dengan pakaian hitam, lalu duduk dimukanya sepanjang pandangan mata, kemudian datang Malaikulmaut dan duduk disamping kepalanya lalu berkata: “Hai roh yang jahat, keluarlah menuju murka Allah.” Maka tersebar di semua anggota badannya, maka dicabut rohnya bagaikan mencabut besi dari bulu yang basah, maka terputus semua urat dan ototnya, lalu diterima akan dimasukkan dalam kain hitam, dan dibawa dengan bau yang sangat busuk bagaikan bangkai, dan dibawa naik, maka tidak melalui malaikat melainkan ditanya: “Roh siapakah yang jahat dan busuk itu?” Dijawab: “Roh fulan bin fulan.” dengan sebutan yang amat jelek sehingga sampai dilangit dunia, maka minta dibuka, tetapi tidak dibuka untuknya. Kemudian Nabi Muhammad s.a.w membaca ayat: “Laa tufattahu lahum abwabus samaa’i, wala yad khuluunal jannata hatta yalijal jamalu fisamil khiyaath.” (Yang Bermaksud) “Tidak dibukakan bagi mereka itu pintu-pintu langit dan tidak dapat masuk syurga sehingga unta dapat masuk dalam lubang jarum.”

Kemudian diperintahkan: “Tulislah orang itu dalam sijjin.” Kemudian dilemparkan rohnya itu bagitu sahaja sebagaimana ayat “Waman yusyrik billahi fakaan nama khorro minassama’i fatakh thofuhuth thairu au tahwi bihirrihu fimakaanin sahiiq.” (Yang bermaksud) “Dan siapa mempersekutukan Allah, maka bagaikan jatuh dari langit lalu disambar helang atau dilemparkan oleh angin kedalam jurang yang curam.”

Kemudian dikembalikan roh itu kedalam jasad didlam kubur, lalu didatangi oleh dua Malaikat yang mendudukkannya lalu bertanya: “”Siapa Tuhanmu?” Maka dijawab: “Saya tidak tahu”. Lalu ditanya: “Apakah agamamu?” Maka dijawab: “Saya tidak tahu” Ditanya lagi: “Bagaimana pendapatmu terhadap orang yang diutuskan ditengah-tengah kamu?” Dijawab: “Saya tidak tahu”. Lalu ditanya: “Bagaimanakah kamu mengetahui itu?” Maka dijawab: “Saya tidak tahu” Maka terdengar suara seruan dari langit: “Dusta hambaku, hamparkan untuknya dari neraka dan bukakan baginya pintu neraka, maka terasa olehnya panas hawa neraka, dan disempitkan kuburnya sehingga terhimpit dan rosak tulang-tulang rusuknya, kemudian datang kepadanya seorang yang buruk wajahnya dan busuk baunya sambil berkata: “Sambutlah hari yang sangat jelek bagimu, inilah saat yang telah diperingatkan oleh Allah kepadamu.” Lalu ia bertanya: “Siapakah kau?” Jawabnya: “Aku amalmu yang jelek.” Lalu ia berkata: “Ya tuhan, jangan percepatkan kiamat, ya Tuhan jangan percepatkan kiamat.”

Abul-Laits dengan sanadnya meriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. berkata: “Nabi Muhammad s.a.w bersabda: “Seorang mukmin jika sakaratulmaut didatangi oleh Malaikat dengan membawa sutera yang berisi masik (kasturi) dan tangkai-tangkai bunga, lalu dicabut rohnya bagaikan mengambil rambut didalam adunan sambil dipanggil: “Ya ayyatuhannafsul muth ma’innatur ji’i ila robbiki rodhiyatan mardhiyah.” (Yang bermaksud) “Hai roh yang tenang, kembalilah kepada Tuhanmu dengan perasaan rela dan diridhoi. Kembalilah dengan rahmat dan keridhoan Allah.” Maka jika telah keluar rohnya langsung ditaruh diatas misik dan bunga-bunga itu lalu dilipat dengan sutera dan dibawa keilliyyin. Adapun orang kafir jika sakaratulmaut didatangi oelh Malaikat yang membawa kain bulu yang didalamnya ada api, maka dicabut rohnya dengan kekerasan sambil dikatakan kepadanya: “Hai roh yang jahat keluarlah menuju murka Tuhammu ketempat yang rendah hina dan siksaNya, maka bila telah keluar rohnya itu, diletakkan diatas api dan bersuara seperti sesuatu yang mendidih kemudian dilipat dan dibawa kesijjin.”

Alfaqih Abu Ja’far meriwayatkan dengan sanadnya dari Abdullah bin Umar r.a. berkata: “Seorang mukmin jika diletakkan dikubur maka diperluaskan kuburnya itu hingga 70 hasta dan ditaburkan padanya bunga-bunga dan dihamparkan sutera, dan bila ia hafal sedikit dari al-quran sukup untuk penerangannya jika tidak maka Allah s.w.t. memberikan kepadanya nur cahaya penerangan yang menyerupai penerangan matahari, dan didalam kubur bagaikan pengantin baru, jika tidur maka tidak ada yang berani membangunkan kecuali kekasihnya sendiri, maka ia bangun dari tidur itu bagaikan masih kurang masa tidurnya dan belum puas. Adapun orang kafir maka akan dipersempit kuburnya sehingga menghancurkan tulang rusuknya dan masuk kedalam perutnya lalu dikirimkan kepadanya ular segemuk leher unta, maka makan dagingnya sehingga habis dan sisa tulang semata-mata, lalu dikirim kepadanya Malaikat yang akan menyiksa iaitu yang buta tuli dan bisu dengan membawa puntung dari besi yang langsung dipukulkannya, sedang Malaikat itu tidak mendengar suara jeritannya dan tidak melihat keadaannya supaya tidak dikasihaninya, selain itu lalu dihidangkan siksa neraka itu tiap pagi dan petang.”

Abu-Laits berkata: “Siapa yang ingin selamat dari siksaan kubur maka harus menlazimi empat dan meninggalkan empat iaitu:
– Menjaga sembahyang lima waktu
– Banyak bersedekah
– Banyak membaca al-quran
– Memperbanyak bertasbih (membaca: Subhanallah walhamdulillah wal’aa ilaha illallah wallahu akbar, walahaula wala quwata illa billah)
Semua yang empat ini dapat menerangi kubur dan meluaskannya. Adapun empat yang harus ditinggalkan ialah:
– Dusta
– Kianat
– Adu-adu
– Menjaga kencing, sebab Nabi Muhammad s.a.w pernah bersabda: “Bersih-bersihlah kamu daripada kencing, sebab umumnya siksa kubur itu kerana kencing. (Yakni hendaklah dicuci kemaluan sebersih-bersihnya.)

Nabi Muhammad s.a.w bersabda: “Innallahha ta’ala kariha lakum arba’a: Al’abatsu fishsholaati, wallagh wu filqira’ati, warrafatsu fisshiyami, wadhdhahiku indal maqaabiri. (Yang bermaksud) Sesungguhnya Allah tidak suka padamu empat, main-main dalam sembahyang dan lahgu (tidak hirau), dalam bacaan quran dan berkata keji waktu puasa dan tertawa didalam kubur.”

Muhammad bin Assammaak ketika melihat kubur berkata: “Kamu jangan tertipu kerana tenangnya dan diamnya kubur-kubur ini, maka alangkah banyaknya orang yang sudah bingung didalamnya, dan jangan tertipu kerana ratanya kubur ini, maka alangkah jauh berbeza antara yang satu pada yang lain didalamnya. Maka seharusnya orang yang berakal memperbanyak ingat pada kubur sebelum masuk kedalamnya.”

Sufyan Atstsauri berkata: “Siapa yang sering (banyak) memperingati kubur, maka akan mendapatkannya kebun dari kebun-kebun syurga, dan siapa yang melupakannya maka akan mendapatkannya jurang dari jurang-jurang api neraka.”

Ali bin Abi Thalib r.a. berkata dalam khutbahnya: “Hai hamba Allah, berhati-hatilah kamu dari maut yang tidak dapat dihindari, jika kamu berada ditempat, ia datang mengambil kamu, dan bila kamu lari pasti akan terpegang juga, maut terikat selalu diubun-ubunmu, maka carilah jalan selamat, carilah jalan selamat dan segera-segera, sebab dibelakangmu ada yang mengejar kamu yaitu kubur, ingatlah bahawa kubur itu adakalanya kebun dari kebun-kebun syurga atau jurang dari jurang-jurang neraka dan kubur itu tiap-tiap hari berkata-kata: Akulah rumah yang gelap, akulah tempat sendirian, akulah rumah ulat-ulat.”

Ingatlah sesudah itu ada hari (saat) yang lebih ngeri, hari dimana anak kecil segera beruban dan orang tua bagaikan orang mabuk, bahkan ibu yang meneteki lupa terhadap bayinya dan wanita yang bunting menggugurkan kandungannya dan kau akan melihat orang-orang bagaikan orang mabuk tetapi tidak mabuk khamar, hanya siksa Allah s.w.t. yang sangat ngeri dan dahsyat.

Ingatlah bahawa sesudah itu ada api neraka yang sangat panas dan suram dalam, perhiasannya besi dan sirnya darah bercampur nanah, tidak ada rahmat Allah s.w.t. disana. Maka kaum muslimin yang menangis. lalu ia berkata: “Dan disamping itu ada syurga yang luasnya selebar langit dan bumi, tersedia untuk orang-orang yang takwa. Semoga Allah s.w.t. melindungi kami dari siksa yang pedih dan menempatkan kami dalam darunna’iem (Syurga yang serba kenikmatan).

Usaid bin Abdirrahman berkata: “Saya telah mendapat keterangan bahawa seorang mukmin jika mati dan diangkat, ia berkata: “Segerakan aku.”, dan bila telah dimasukkan dalam lahad (kubur), bumi berkata kepadanya: “Aku kasih padamu ketika diatas punggungku, dan kini lebih sayang kepadamu.” Dan bila orang kafir mati lalu diangkat mayatnya, ia berkata: “Kembalikan aku.” dan bila diletakkan didalam lahadnya, bumi berkata: “Aku sangat benci kepadamu ketika kau diatas punggungku, dan kini aku lebih benci lagi kepadamu.”

Usman bin Affan r.a. ketika berhenti diatas kubur, ia menangis, maka ditegur: “Engkau jika menyebut syurga dan neraka tidak menangis, tetapi kau menangis kerana kubur?” Jawabnya: “Nabi Muhammad s.a.w pernah bersabda: “Alqabru awwalu manazilil akhirah, fa in naja minhu fama ba’dahu aisaru minhu, wa in lam yanju minhu fama ba’dahu asyaddu minhu.” (Yang bermaksud) “Kubur itu pertama tempat yang menuju akhirat, maka bila selamat dalam kubur, maka yang di belakangnya lebih ringan, dan jika tidak selamat dalam kubur maka yang dibelakangnya lebih berat daripadanya.

92 Tanggapan to “Perjalanan Menuju Alam Kubur”

  1. Saya pernah mendengar ceramah Zainudin MZ, beliau menceritakan dialog beliau dengan seseorang. Kurang lebihnya dialognya seperti ini :

    Penanya :
    “Pak Zainudin, apa benar setelah mati kita akan dihidupkan
    kembali untuk diadili di Pengadilan Tuhan ?”

    Zainudin :
    “Jawabannya cuman ada 2 : Iya dan Tidak. Tapi saya memilih
    jawaban Ya, karena saya tidak punya cukup bukti untuk memilih
    Tidak. Jika pilihan saya salah, toh tidak rugi. Tapi jika
    pilihan ‘Tidak’ ternyata salah, kerugiannya akan ‘Abadi’.
    Tak bisa kita kembali ke dunia lagi untuk meralat pilihan
    kita.”

    Jawaban yang cukup logis menurut saya. Mudah-mudahan hidup yang sekali ini tidak salah pilih.

    wallahualam bishawab.

    hp

    Suka

  2. mr.wake up said

    subhanallah

    Suka

  3. agorsiloku said

    Mas Heri, kalau soal percaya sih nggak ada masalah. Kan itu sudah menjadi bagian dari keberimanan. Yang belum jelas, kenapa masih ada siksa kubur yang begitu dahsyat, padahal ayat al qur’an tidak menjelaskan begitu. Bahwa dalam alam kubur karena sebab tertentu menjadi nyaman atau tidak, masih ada pendukungnya.
    Sepertinya, ada ketukar, kehidupan di alam akhirat, di hari setelah dibangkitkan, dengan “siksaan” di alam sebelumnya. QS 36:52, sepertinya tidak menjelaskan di alam kubur. Yang dijelaskan sebelum dan setelahnya. wallahualam

    Suka

  4. Dono said

    Bismillahirohmanhirohim,
    Menurut sepengetahuan saya, mereka2 yg mendapat siksa kubur adalah mereka2 yg bener2 bejat semasa hidupnya, samasekali tidak mengakui Allah s.w.t sebagai tuhannya dan hari berbangkit.Krna saya sendiri pernah mengalami pengadilan Allah s.w.t ini diwaktu saya dipanggil ke alam roh untk menghadap.Saya ditegur oleh yg maha Agung: Saya berdiri seperti orang sholat dan melihat kebawah, merasa bersalah, suaraNya begitu indah, inilah kata Dia yg maha Agung,
    ingat padaku,sayangi kedua orangtuamu, hormatilah sesamamu.Akulah tuhanmu, jgn kamu ikuti mereka2 yg sesat. Ketika aku melihat ke atas, kulihat cahaya murni yg begitu terang sehinggaku menangis.Rupanya Dia ingat padaku. Wassalam.

    Suka

  5. agorsiloku said

    Seorang kawan menyampaikan, siksa kubur itu bukan siksa neraka, tapi ketika diperlihatkan siksa neraka pagi dan petang, hawa panas neraka, itulah pra neraka yang membuat penghuninya tersiksa (azab kubur), sedangkan amal yang baik akan merasakan baunya surga.
    Pada Al Qur’an memang tidak menjelaskan rinci siksa kubur, namun yang ingkar mendapatkan pengelihatan tentang neraka pagi dan petang (QS 40:46).
    Semoga Allah mengampuni kita dan menjauhkan dari azab kubur.
    Pengalaman Mas Dono menarik, bisakah berkisah lebih banyak pengalaman pribadi dan penyikapan sebelumnya. Thx ya

    Suka

  6. Dono said

    Ass.wr.wb,
    InsyaAllah pak Agorsi,Beginilah pengalaman hidup saya yg singkat.
    Saya dilahirkan di suatu desa di sumatra-utara.sejak saya kecil dahulu saya sering dilindungi menurut kata ibu saya, tapi saya anggap semua ini tahayul. setelah saya meningkat dewasa saya mulai sadar dan melihat sendiri keadaan2 gaib yg terjadi pada diri saya, umpamanya ketika saya keluar rumah ingin berurusan, saya di cegah oleh dua ekor ular kanan kiri seolah2 saya tidak boleh berangkat, apa yg terjadi, kemalangan besar terjadi di pengangkutan umum, semua tewas.pernah juga saya didatangi seekor angsa putih bersih masuk kerumah menunduki kepalanya memberikan salam , pertamanya saya nggak ngerti, tapi dia menunjukan kepalanya ke arah minuman( kopi ) saya ( pada saat kejadian ini saya nginep di rumah saudara saya ) jadi saya nggak jadi minum dan saya bawa minuman ( kopi )saya pada orang yg bisa ngerti, rupanya di kopi saya ada belahan hidung lembu ternyata saya mau di santet.
    Dan waktu liburan sekolah pada th 1977 saya ingin menemui nenek saya di banjarmasin, seketika saya berada di Kebayoran baru untk beli tiket naik pesawat , ternyata full, jadi pemberangkatan saya tunda, apa yg terjadi, pesawat yg saya mau naiki itu jatuh di banjarmasin, semuanya tewas, kecuali anak bayi.
    Setelah saya meningkat umur ,saya sulit untk tidur,saya sering keluar dari badan saya dan sering melihat yg gaib2 baik dgn mimpi maupun nyata.Pada bulan puasa th 2005 saya didatangi ular gaib, begini ceritanya: saya sedng duduk di lante kamar makan sendirian tiba2 lante bergoncang dgn hebat, saya menoleh kebelakang saya lihat ular di belakang kaca berdiri melihat saya, saya bilang ama dia, ada apa iya? dia lihat saya , terus pergi dan menghilang, apa yg terjadi, pada malam itu juga sepupu saya yg perempuan meninggal kecelakaan.
    Dan pada bulan puasa th itu juga saya dpt mimpi( tidur/dan tidak tidur ) saya melihat banyak kursi,saya lewati kursi tersebut satu persatu, hingga kursi yg terakhir, keluar cahaya yg begitu murni dan terus keluar dgn nama ALLAH huruf Alquraan.Saya sadar Bahwa kursi Allah yg tertinggi dgn kata lain penghakiman Allah yg tertinggi.Dan pada akhir th 2000 saya dipanggil untk menghadap ( antara tidur dgn tidak tidur ) saya diiringi oleh perasaan yg dingin di sebelah kiri saya dan panas sedang di sebelah kanan saya, beginilah KataNYA : Akulah tuhanmu, ingat padaKU, sayangi kedua orangtuamu dan hormatilah sesamamu klo orang2 yg menyakiti hatimu serahkan semua pengadilan padaku, jangan ikuti mereka2 yg sesat, memang didunia ini ada yg baik dan buruk itu semua adalah takdirku.Aku tidak selalu berada disampingmu tetapi aku tau.Aku merasa sedih, memang kita tidak luput dari kesalahaan.Suaranya begitu merdu dan cahaya mengelilingiku tapi aku tidak diperkenankan untuk ngomong, tapi aku diam2 pingin melihat wajahnya, Ya Allah, tuhanku begitu luar biasa, aku tidak bisa katakan ini dgn kata, maaf iya, krna ini tidak mungkin kita alami didunia yg kotor ini.
    Sebelum kejadian ini, memang aku sering didatangi cahaya dan ini diperlihatkan juga ke beberapa anggota keluargaku.Kejadian2 sebelum dan pada saat bulan puasa yg lalu ada saya tuturkan sedikit di pesanan lalu pda tgl 5 januari yg lalu, tetapi saya ingin tambahkan lagi sedikit cerita begini,pada waktu saya ingin mandi bermaksud untk sholat, air dibak mandi berputar sampe kelihatan pusarnya, sehingga saya tunggu sampe dia berhenti berputar, dan saya sering diselimuti klo tidur dan sering dibanguni untk sholat subuh.
    Saya pernah naik kereta menuju pulang ke rumah, tiba2 hujan dan angin begitu kuat dan haripun sudah larut mlm ,saya sambil mengucap dgn surah2 seperti Alfatihah, Alikhlas dan Annaas, tiba2 angin makin kuat saya mohon pada Allah s.w.t agar sampe di tempat dgn selamat, apa yg terjadi,ada yg mengatakan pada
    saya seolah2 jgn takut, ada yg menuntun saya pulang, alhamdulillah.
    Seperti kemaren halnya saya berhadapan dgn seorang imam yg kepercayaannya kandas oleh sebab banyak melihat orang2 yg beragama islam bunuh2an, saya ajak dia berdiskusi tentang kebesaran Allah sehingga saya merasa lagi ada yg mendapingi saya, badan saya terasa diiangkat, insyaAllah dia akan sadar.Sebelum kebanjiran di kabupaten langkat yg lalu saya juga udah dpt kabar dari alam gaib ini, begini cerita singkatnya, saya bermimpi melihat banyak binatang2 manjat pohon2 yg begitu tinggi ,saya bilang ama ibu saya akan terjadi banjir besar agar siap2, memang itu terjadi.
    Beginilah cerita singkat yg pernah saya alami sampe saat ini, nanti klo ada lagi kejadian insyaAllah saya kasi kabar oke.
    Mudah2an dgn cerita ini kita dapat lebih mendekatkan diri kpd Allah s.w.t.
    Amin.
    Wassalam.

    Suka

  7. agorsiloku said

    Pengalaman yang menarik. Mas Dono memiliki hidayah kepekaan untuk dapat menangkap tanda-tanda atau isyarat sebelum kejadian. Tanda-tanda yang dipahami oleh akal sehat (logika) atau pun isyarat-isyarat lain yang menyertainya (yang Mas sebut sebagai ghaib).
    Ketika kita melihat gumpalan awan, kita tahu akan hujan. Di sini dipahami oleh pengetahuan dan pengalaman hujan akan datang. Gumpalan awan yang menghitam disertai petir menjadi tandanya. Tanda-tanda itulah yang kemudian dipahami dan diterjemahkan ke dalam bahasa manusia. Semakin peka seseorang, semakin kuat nuansa kejadian yang bisa ditangkap/atau diketahuinya. Semakin lemah kepekaannya, semakin dekat pada kejadian, baru akan dipahaminya. Bahkan setelah kejadiannya terjadi, barulah dipahami. Al Qur’an banyak menjelaskan kejadian di hari Kiamat, dan mereka minta dikembalikan ke dunia untuk beramal shaleh. Di sini, jelas kepekaannya tidak ada atau sangat kurang. HidayahNya juga yang diturunkan pada hamba yang dikehendakiNya.
    Orang-orang dengan kepekaan seperti ini, tentu juga akan mendapatkan godaan yang lebih dahsyat dari orang biasa, yang indera ke enamnya terbangkitkan.
    Di sini kehati-hatian jelas sangat diperlukan. Wujud-wujud iblis, setan boleh jadi bisa menampilkan dirinya pada orang yang dengan kepekaan tinggi. Mahluk begitu, tentu tidak akan menampilkan dirinya dalam bentuk menakut-nakuti, tapi akan tampil seperti prasangkaan dan tingkat kecerdasan manusia yang digodanya. Terlalu kekanakan jika Iblis menggoda orang shaleh dengan kepekaan tinggi dengan cara-cara seperti ke anak belasan tahun yang takut gelap atau dengan wajah seperti dalam sinetron hidayah atau kuntilanak. Nggak bakalan mempan.

    Dalam cerita atau hadits yang pernah saya baca, tidak pernah sekalipun Allah menampakkan diriNya kepada hambaNya. Nabi Musa meminta untuk melihatNya. Gunung dijadikan contoh. Gunung itu hancur luluh ketika Allah menampakkan diriNya, dan Musa pun pingsan. Namun, Allah menyampaikan firmanNya langsung kepada Musa. (QS 7:143). Nabi Muhammad juga dalam masa kewahyuan, selalu menerima melalui rasul Jibril, malaikatNya. Kadang melalui bunyi lonceng (yang harus nabi terjemahkan ke dalam bahasa manusia tentunya).

    Ketika seseorang sudah mencapai batas waktunya di dunia, ada cerita (berdasarkan hadits, tapi saya lupa sanadnya kuat atau lemah), bahwa bimbinglah yang sedang sekarat itu untuk mengucapkan kalimat tauhid. Jangan sampai mati su’ul khotimah. Saat itu ada dua setan yang menggodanya, menyerupai ayah atau ibunya agar yang akan mati itu lupa.

    Dalam banyak kisah yang juga kurang kuat sanadnya, dajjal bisa menampakkan surga (padahal neraka) dan neraka padahal surga. Dipahami sebagai membungkus yang buruk menjadi yang seolah-olah baik. Di sangka Tuhan, padahal Iblis. Di sini, menurut saya kehati-hatian itu perlu.

    Tiap orang berbeda kemampuannya merasakan cita rasa seperti yang Mas rasakan. Kalau saya, terlalu sedikit memahami hal ini. Menurut saya, mas beruntung sekaligus juga beresiko tinggi. Salam saya, semoga Allah melindungi dan merahmati semua perjalanan Mas.

    Wass,agor

    Suka

  8. Dono said

    Itu memang bener pak agor, tetapi yg saya lihat bukanlah wajah Allah yg berbentuk benda tetapi NUR Illahi yg tak tertuliskan.
    Salam untk pak Agor.

    Wassalam.

    Suka

    • Wandi said

      Ngeri bgt ya… Baca n pahami ayat2 Alqur’an bos. Allah swt tdk sama dg mahlukNYA, Allah bukan suara & bukan huruf, hanya Allah sendiri yg mengetahui Allah scr Hakiki.

      Suka

  9. El Zach said

    Assalamualikum wr wb.

    hidup di dunia ini setiap detiknya pada dasarnya adalah ujian, bagaikan meniti rambut dibelah tujuh, ujian di dunia ini sangat pelik. tidak akan selamat kecuali org -org yang diselamatkan Allah SWT, karena itu marilah kita selalu mendekatkan diri dan berdoa kepada Allah SWT.
    Tiap orang diuji baik dengan kekurangannya, juga dengan kelebihannya, diuji dengan kemiskinan, penderitaan, ada juga yg diuji dengan kekayaan, kekuasaan dan keilmuan.
    ada banyak yang berhasil lolos saat diuji dengan penderitaan, tetapi justru jauh lebih banyak yang gagal saat diuji dengan kekayaan, kekuasaan, keilmuan, atau kelebihan lainnya.
    Dimana dengan segala kelebihan yg dimilikinya bukannya menjadikan dia sebagai orang yang bagus, malah menjadi orang yang sebaliknya.

    contoh sederhana adalah ujian hati untuk menjadi ujub/sombong atau takabur, saya pernah membaca suatu hadist, Rasulullah bersabda, ” tidak akan masuk sorga orang yang di hatinya ada kesombongan walaupun sebesar zarah (benda terkecil)”

    jadi hendaknya kita berhati-hati, karena hidup di dunia ini segalanya adalah ujian tak peduli apapun yang kita alami, dan terminal akhirnyalah yang menentukan, apakah kita ini sukses meraih Husnul Khatimah ataukah tidak (Naudzubillah).

    Bagi orang yang beriman dan benar-benar memahami resiko kehidupan akhirat, saat kita di dunia inilah, saat yang paling tepat untuk berjuang sebagai Rahmatan lil alamin, setiap detiknya untuk kebaikan umat manusia, semoga dengan perjuangan kita ini, Allah SWT Berkenan memberi hidayah bagi kita dan keluarga kita semua sehingga selamat di dunia, dan terutama di Akhirat yang Abadi, Amiin.

    Jangan pernah mengajarkan hal2 yang membawa kesesatan umat, krn keselamatan diakhirat benar-benar dipertaruhkan. Mengajarkan tidak selalu berarti kata2, tapi segala perbuatan kitapun akan menjadi ide bagi orang lain, semoga kita semua dapat menjadi teladan yang baik bagi lingkungan kita, dengan demikian kita benar2 menjadi pemimpin yang baik bagi diri kita maupun bagi orang lain. Setiap diri kita adalh pemimpin, dan kelak akan dimintai pertanggung jawaban atas semua yg kita pimpin.

    Wassalamualaikum wr wb.

    Suka

  10. Dono said

    Ass.wr.wb,
    Itu benar pak El Zach,
    Setiap insan akan diminta pertanggungan jawab setiap perbuatanya di muka bumi ini, tidak ada terkecuali.

    Wassalam.

    Suka

  11. johngozzy said

    Mudah-mudahan kita selalu diberkahi Allah dengan sifat istiqomah. Amiin

    Suka

  12. Dono said

    Ass.wr.wb,
    Semalam saya berkenalan dgn seorang pemuda dan memberikan slm (tangan) padanya, kami berbicara adanya saja.
    Setelah dia pulang, sayapun pulang juga.Sewaktu saya di rumah saya terasa kepidahan hati ibunya terhadap dia. Tiba2 dia telpon saya, katanya mas Dono perbuat apa sama saya. Lantas saya tanya dia, ada apa iya, saya lihat cahaya.
    Jadi saya katakan padanya, kamu perbuat apa ama ibumu, krna dia sedih oleh perbuatanmu. Dia terkejut, loh memang kemarin aku ada marah2 ama ibuku.
    Saya saat itu juga bilang dia begini: minta maaf pada ibumu sekrng juga krna beliau sakit hatinya.

    Surga itu memang di bawah telapak kaki seorang ibu.
    Amin.

    Wassalam.

    Suka

  13. agorsiloku said

    Mas Dono, ini pengalaman yang menarik. Rupanya Mas Dono dianugrahi kelebihan untuk menangkap frekuensi yang terpancar pada seseorang. Antena virtual Mas Dono dapat menangkap sinyal dari orang lain. Biasanya, yang saya pernah dengar, frekuensi telepati hanya bisa ditangkap oleh orang yang memiliki hubungan sangat dekat saja. Misalnya kembar satu indung telur, hubungan antara ibu dan anak, dan kondisi-kondisi sejenisnya. Melalui latihan, upaya seperti ini juga bisa dijalankan. Tapi rincinya saya juga nggak mengerti. Saya kira, yang mengamalkannya juga tidak mengerti. Sama seperti seseorang nonton teve, tidak berarti harus mengerti bagaimana kerjanya televisi. Tapi, yang penting bisa menghidupkannya dan mencari channel frekuensi yang diinginkan.

    Komunikasi personal seperti ini, kini banyak diteliti oleh ilmuwan fisika teoritis. Komunikasi subatomik tanpa jarak dan yang sejenisnya.

    Dalam film barat, ini bagian dari cerita science fiction. Saya percaya ini ada. Seperti pengalaman ibu saya di sini:

    dan

    Pandangan tentang firasat, layak dipertimbangkan sebagai acuan.

    Suka

  14. Dono said

    Ass.wr.wb,
    Saya rasa itu ada benernya, krna pengalaman saya seminggu yg lalu begini pak Agor,
    Saya melihat seorang anak muda sdg naik kereta menuju arah saya, sekitar 25 meter dia lihat saya dgn keadaan slowmotion (seolah2 keadaan berhenti seketika ) dan dia tiba2 ditabrak mobil . Seolah2 dia memberitahukan kejadiannya.

    Yang anehnya begini pak agor,
    Saya pulang dari jakarta ke medan naik pesawat (mlm hari), setelah beberapa saat kemudian terbang saya tanya pada stewardes, apakah kita berada di atas laut? loh kok tau katanya, kata saya begini : mata saya melihat air. Dia terus tertawa.
    Aneh ya.

    Wassalam.

    Suka

    • Anonim said

      Assalamu’alaikum Wr.Wb.
      Pak Dono, yang Bapak alami ini mungkin adalah anugrah yang juga merupakan ujian sangat berat.. itu menurut saya. Kebetulan saya juga mengalami/mendapatkan hal yang mirip dengan Bapak. Saya menganggap bahwa itu adalah ujian hidup saya, karena apabila yang kita miliki ini salah membicarakan dan mengaplikasikannya maka akibatnya sangat fatal. Syirik sangat dekat dengan kita.
      Dengan apa yang saya alami/hadapi saya berusaha untuk mengambil hikmahnya untuk memperkuat iman dan ibadah saya. Ternyata saya ini masih sangat bodoh dan masih harus banyak sekali belajar. Dunia ini sangat sedikit dibanding akhirat nanti. Semoga Allah melimpahkan ridho-Nya kepada hambanya yang beriman kepada-Nya.

      Wassalam
      Nug

      Suka

  15. agorsiloku said

    Itu juga tidak aneh dan sama sekali bukan ghaib itu sih sinyal-sinyal yang tertangkap sebelum kejadian. Kepekaan Mas yang memungkin ini bisa terjadi. Bukankah pendidikan kita selama ini sangat materialistik. Pandangan-pandangan yang sedikit lebih saja (digolongkan metafisis) atau paranormal sudah berarti ghaib. Jin itu mahluk halus, tapi bukan mahluk ghaib. Ketika tongkat nabi Sulaeman sudah lapuk dimakan rayap, dia baru tahu kalau Sang Nabi sudah wafat. Jelas di sini, Jin – mahluk tak kasat mata kita, ditegasi Al Qur’an bukan sebagai hal yang ghaib.
    Kemampuan atau bakat Mas, dalam otak logika saya tidak masuk dalam pendekatan ghaib. Tapi, waktu Mas melihat orang yang sudah mati (kalau saja itu benar, bukan jin yang menyerupakan saudara-saudara si mati), maka ada pembatas ghaib yang Mas lihat. Kok pakai kata “pembatas”. Ya, karena Allah menegasi bahwa perkara Ghaib adalah urusanKu. Jadi, saya absolut mengimaninya.
    Kelemahan kita yang memiliki wujud fisik (jasad) adalah hanya mau mempercayai apa yang bisa diraba dan dirasa atau dimatematikakan. Tapi tidak yang bisa dirasakan oleh kalbu, sehingga kita juga sulit membedakan, mana bisikan nurani, mana bisikan iblis. Karena itu, ilmuwan terkejut ketika mengetahui bahwa alam semesta itu, pada kenyataannya ternyata harus lebih banyak unsur materi gelapnya ketimbang materi nyata. Terkejut bahwa, ilmu pengetahuan masih sangat dini mengenali alam tempat kita berada.
    Ketika Mas melihat anak muda itu menuju arah Mas, rupanya jiwa Mas sedang mengembara dan bekerja pada tahapan dilasi waktu dan dilasi jarak. Ini pelajaran tingkat 1 mahasiswa mengenai relatifitas Einstein. Dunia sufistik dan tasawuf, boleh jadi pada level tertentu akan dijelaskan lebih baik lagi di masa depan. Itu juga bukan ghaib dalam pengertian Al Qur’an (menurut pemahaman saya).
    Wass, agor

    Suka

  16. Huda said

    Assalaamu’alaikum…

    Saya tertarik dengan cerita Pengalaman Pak Dono.
    Roh “seolah” keluar dari tubuh juga saya pernah alami, saya pernah seakan melihat tubuh saya sendiri dan melayang menembus dinding, melihat dan mendengar kejadian sekitar.
    Namun, saya lebih meyakini hal itu hanyalah tipuan semata.
    Lambat laun hal itu berangsur-angsur tidak terjadi lagi.

    Saya pernah dengar kisah, Salah seorang ulama besar pernah melihat cahaya yang luar biasa, terbang dan berkata bahwa dia adalah Tuhan, Allah swt. serta memberitahukan suatu kabar kebaikan tetapi menyesatkan.
    Tetapi karena Iman dan pendalaman agama yang kuat, Sang Ulama tidak mempercayainya.

    Melihat Allah (saya tidak tau pasti) bisa saja terjadi jika Allah memang menghendaki.
    Tetapi alangkah baiknya jika kita berintrospeksi, karena bahkan Nabi-nabi yang sudah pasti lebih dekat kepada Allah, tidak melihat Allah.

    Syaithonirrojiim, Syetan yang terkutuk, yang dilaknat oleh Allah, sangatlah cerdas dan penuh tipu daya.
    Berapa banyak orang yang disesatkan dan pada akhirnya mengaku sebagai Nabi atau Rasul, karena mengalami hal-hal Aneh dan diluar batas kemampuan manusia biasa.
    Bisa jadi pada awalnya diberikan kesan baik, hal-hal ghaib yang luar biasa, kemudian diberikan semacam petunjuk-petunjuk kebaikan dsb. Namun pada akhirnya dimasukkan kesesatan didalamnya.

    Kadang-kadang seseorang diberikan kelebihan lain seperti menyembuhkan penyakit, melihat hal ghaib, hal-hal yang belum terjadi dsb, yang bisa memunculkan perasaan bahwa dia dilebihkan dari manusia lain. Dibersitkan pikiran, bahwa Nabi saja tidak sehebat dia…
    Orang awam lantas lebih suka minta pertolongan padanya daripada memohon kepada Allah swt. SYIRIK!

    Masukan saya kepada Pak Dono, apapun kejadian Ghaib yang Bapak alami, Mohon kaji kembali Al-Qur’an dan Hadits dan tanyakan kepada Ulama yang betul-betul mengerti agama, dan bukan orang ‘pinter’. Karena keduanya akan mempunyai sudut pandang yang berbeda.

    Semoga Allah swt melindungi ummat Muhammad saw dari kemusyrikan dan kesesatan.
    Mohon maaf dan koreksi jika ada pendapat saya yang salah.

    Wassalaam.

    Suka

  17. agorsiloku said

    Mas Huda, Ass.wr.wb. Penjelasan yang menarik. Kisah yang dimaksud, dapatkah dijelaskan sumbernya. Mungkin baik untuk pembelajaran. Saya sendiri tidak bisa mendefinisikan/memahami apa yang dimaksud dengan Nur Illahi, jadi tidak bisa berkomentar. Sedang cahaya yang disebut tampak saja tidak bisa dilihat (kecuali wujud yang ditimpa cahaya itu yang masuk ke retina mata), apalagi cahaya di atas cahaya. Wass,agor

    Suka

  18. Dono said

    Ass.wr.wb,
    Pak Huda, saya ada pertanyaan sedikit nih,
    Ketika nabi kita Muhammad s.a.w isra dan miraj, apakah yg dilihat beliau?
    Dapatkah anda memberikan penjelasannya kpd saya?
    Terima kasih.

    Wassalam.

    Suka

  19. Huda said

    Assalaamu’alaikum…

    Mohon maaf, saya baru bisa mampir lagi.
    Pak Dono, Ilmu saya masih belum cukup untuk menjelaskan kepada Bpk. tentang Mi’raj,
    Mungkin Bapak bisa buka situs di bawah ini:
    http://www.eramuslim.com/usm/mkn/45a2ebbe.htm

    Dan Saya yakin Pak Argo bisa beri penjelasan lebih baik.

    Hanya saja, sedikit gambaran awam saya adalah:
    Nabi Musa AS diberikan berbagai Mu’jizat, tetapi tidak bisa melihat Allah SWT.

    Selain itu, menurut cerita Pak Dono, yang dilihat waktu itu adalah cahaya dalam bentuk tulisan lafal Allah (arab).
    Jadi bisa disimpulkan, Allah SWT (atau Nur-NYA) adalah seperti cahaya yang berbentuk tulisan arab Allah.
    Apakah memang demikian?

    Seperti penjelasan Pak Argo, Bahkan untuk menyampaikan wahyu-Nya (Al-Qur’aan), yang sangat penting,Allah tidak langsung menampakkan diri kepada Rasulullah SAW. Melainkan melalui Malaikat dan berbagai isyarat lainnya.

    Jika Cahaya itu disimpulkan sebagai Allah SWT yang menyampaikan sesuatu pesan, maka artinya Pak Dono telah mendapatkan wahyu dari Allah SWT secara “Langsung”. Apakah benar demikian?

    Kejadian aneh yang dialami Pak Dono,terlepas benar atau tidak, mungkin bisa difahami sebagai anugerah dari Allah SWT.
    Tetapi melihat Allah yang Maha Agung dan Maha Besar dalam bentuk menyerupai makhluk-Nya (cahaya),adalah mengkhawatirkan suatu kemusyrikan. Dan Syetan adalah penuh tipu daya.

    Saya berharap Pak Dono tidak kecewa dengan pendapat saya.
    Terus terang pada awalnya cerita kepekaan Pak Dono sangat menarik, tetapi lantas menjadi sangat mengkhawatirkan akan bahaya Syirik dan kekafiran, dengan keyakinan melihat Sang Pencipta yang menyampaikan suatu pesan/wahyu.

    Pak Argo, Blog ini sangat menarik dan penuh manfaat dengan pembahasan ilmiyah Sains dalam mengungkap kebenaran Al-Qur’an.
    Saya berharap selalu bisa mendapatkan pelajaran berharga saat mampir ke halaman Pak Argo ini.

    Terimakasih banyak, mohon maaf atas segala yang kurang berkenan.
    Semoga Allah SWT menunjukkan kita ke jalan yang lurus, Amiin.

    “Sesungguhnya Syirik adalah dosa besar”
    “Sesungguhnya Allah SWT tidak mengampuni dosa Syirik…”
    “Sesungguhnya Allah SWT adalah Maha penerima taubat”
    Semoga Shalawat & salam Allah limpahkan kepada Nabi SAW.

    Wassalaamu’alaikum…

    Suka

  20. agorsiloku said

    Mas Huda yang dirahmati Allah, saya tidak punya pengalaman ghaib sama sekali dalam perjalanan kehidupan saya. Untuk hal-hal yang bersifat ghaib, saya hanya merujuk pada satu ayat dari sekian ayat, yaitu yang berbunyi : QS Al Jin :26. (Dia adalah Tuhan) Yang Mengetahui yang ghaib, maka Dia tidak memperlihatkan kepada seorangpun tentang yang ghaib itu.

    Di luar konteks itu, kecuali perjalanan Nabi ke Sidratul Muntaha, semuanya setelah masa kenabian Muhammad, saya klasifikasikan (dalam pikiran saya) adalah tidak ghaib. Jin pun tidak ghaib (ini cukup banyak contohnya). Artinya, dukun, mimpi, paranormal, denyutan listrik, infra merah, sinyal handphone tidak ghaib. Kalau Jin itu ghaib (dan kita harus beriman pada yang ghaib), jelas jin tahun nabi Sulaeman sudah wafat. Nyatanya ia nggak tahu. Tapi dia halus dan tersembunyi.Ya, emang kita tidak bisa melihatnya, tapi yang tidak bisa kita lihat, bukan berarti ghaib dalam definisi al Qur’an. Sy mendefinisikan ghaib, dalam usaha memahami saja apa yang disebutkan ghaib menurut wahyu saja, bukan yang lain. Jadi tidak dari segi bahasa, tidak juga dari segi lain seperti yang diuraikan bagian-bagian pengertiannya oleh Bapak Quraish Shihab dalam bukunya Yang Tersembunyi (sy harus cek bagian mana, tapi ada). Beliau sangat rinci menjelaskannya. Lain kali akan saya kutip isinya.

    Tersirat, saya usili dalam tulisan : Gelombang-gelombang Tak Terdeteksi.

    Lalu bagaimana dengan cahaya di atas cahaya?.

    Yang saya pahami, cahaya adalah batas pengetahuan alam semesta (sunnatullah), batas pengetahuan juga, batas ketika urusan disampaikan olehNya. Menjadi luar biasa bahwa ukuran cahaya itu bisa ditemukan melalui perhitungan fisis satu hari sama dengan 1000 bulan (juga saya muat dalam blog ini).

    Cahaya di atas cahaya tidak bisa dirumuskan oleh pengetahuan, karena batas ini menurut ilmu pengetahuan tidak mungkin terlampau. Jadi tidak ada yang bisa melebihi kecepatan cahaya. Pada kondisi ini, dapat saya pahami (menduga-duga), wajarlah Nabi Musa tidak bisa melihat wajah Allah, bahkan cahayaNya sekalipun. Cahaya di atas cahaya berada sudah melewati batas hukum kekekalan energi, juga melanggar hukum termodinamika 2.

    Lalu kalau begitu, kenapa Nabi berangkat juga ke Sidratul Muntaha (ruhnyakah atau dengan jasad fisiknya?).

    Tentu saja dengan jasad fisiknya, tentu saja beliau berada di ruang waktu dan melewati semua dimensi fisis, tentu saja beliau telah melewati hukum kekekalan energi, tentu saja beliau bertemu dengan Nabi-nabi yang mendapatkan rahmat di sisiNya, dan tentu-tentu lainnya lagi tak berbilang. Tapi, ini sama sekali akan sangat sulit dijelaskan oleh ilmu pengetahuan, karena KekuasaanNya, Yang Mahaperkasa saja yang berkerja dengan kehendakNya. Jadi kita tidak bisa menguraikan dengan pendekatan masa dan energi lagi.

    Ilmu pengetahuan, sampai kini tentu saja belum bisa memprediksi (atau menjelaskan) QS 70:4. Malaikat-malaikat dan Jibril naik (menghadap) kepada Tuhan dalam sehari yang kadarnya limapuluh ribu tahun.

    Apakah perjalanan Nabi ke Sidratul Muntaha memenuhi syarat ini?. Kan yang membawanya Bouraq. Inikah yang disebut taychon? :

    Sehari = 1000 tahun dan = 50 ribu tahun

    Di sini, untuk kriteria ilmu pengetahuan fisika menjadi paradoks. Karena semua fungsi menjadi negatif.

    Tentu saja untuk Allah tidak ada batas-batas begitu. Kita imani saja. Kita percaya yang ghaib, dan kita percaya 100% bahwa Nabi mendapatkan perintah sholat pada perjalanan malam ini. Akan menjadi absurd kalau kita berbicara ilmu pengetahuan tentang sesuatu yang bekerja di luar hukum-hukum kekekalan energi, dengan kata lain, di luar akal. Karena itu pula, saya pahamkan bahwa Allah menegasi berkali-kali : Percaya kepada yang ghaib adalah salah satu rukun. Ghaib yang mana?. Menurut saya, hanya satu juga patokannya : kata Al Qur’an saja deh. Jangan kata Einstein, tidak kata Stephen Hawking, atau ilmu pengetahuan lainnya.

    Lalu, terakhir, kalau begitu apa yang dilihat Mas Dono.

    Saya percaya bahwa beliau memiliki suatu kepekaan yang saya tidak memilikinya.

    Apakah benar kesimpulan yang beliau pikirkan.

    Saya terus terang, hanya menyampaikan pandangan-pandangan saya saja. Tapi tidak mau menyimpulkan. Mungkin kita akan merenungkan bersama, setiap saat. Benar saat ini, beda di lain waktu.
    Yang disampaikan di era muslim, dari link tersebut. Sy bisa memahami dan angguk-angguk. Wassalam, Mas Huda.

    Suka

  21. nurul said

    sangat mengelirukan apa yang telah dialami oleh mas dono..subhanallah

    Mba’ Nurul ysh,
    Dari berbagai komentar Mas Dono, seperti juga saya sedang dalam taraf mencari, pengalaman-pengalaman yang terjadi pada beliau sangat unik dan tidak biasa. Boleh jadi dilatarbelakangi peristiwa masa lalu dan kemampuan untuk memiliki kepekaan yang kemudian disebut sebagai indera ke enam. Kesimpulan yang terjadi dari saat ke saat bisa mengalami perubahan, adaptasi, arah resultante ke mana yang akan terjadi. Semoga hidayahNya berlimpah pada beliau sehingga tidak tersesat di jalan yang penuh persimpangan ini, juga untuk si agor, dan tentu Mba Nurul juga. Amin.

    Suka

  22. […] orang yang kemudian dianalisis sehingga dan kemudian disimpulkan itu adalah suara dari neraka atau minimal siksa kuburlah. Bahkan suaranyapun diperdengarkan kepada sejumlah jamaah. Saya juga sudah mendengar ini untuk […]

    Suka

  23. tomahawk_moeslim said

    Pak Dono, saya takjub dengan anda. karena Allah menyayangi anda. berbahagialah, dan teruslah di jalan Allah.

    @
    Insya Allah. Saling mendo’akan ya.

    Suka

  24. Yang dimaksud azab atau siksa alam kubur adalah sebenarnya azab dan siksa ketidak tahuan ilmu pengetahuan agama yang sebenarnya (tetapi ia seolah-olah tahu semua tentang ilmu pengetahuan agama) dibandingkan dengan datang hari gelap terbitlah terang ilmu pengetahuan agama sesuai Al Qiyamah (75) ayat 6-15, Al Baqarah (2) ayat 257, pada hari kebangkitan Agama Allah sesuai Al Mujaadilah (58) ayat 6,18,22, masuk Agama Allah sesuai An Nashr (110) ayat 1,2,3, setelah Agama disisi Allah adlah Islam Kaffah untuk semua agama sesuai Ali Imran (3) ayat 19,81,82,83,85, Al Maidah (5) ayat 3, Al Baqarah (2) ayat 208.
    Wasalam, Soegana Gandakoesoema, Pembaharu Persepsi Tunggal Agama millennium ke-3 masehi.

    Suka

  25. Dengan pengertian azab atau siksa alam kubur setelah mati dan siksa di akhirat setelah mati katanya. Apanya yang disiksa badaniah atau rohaniah.
    Badaniah disana sudah tidak ada lagi, sedang rohaniah adalah urusan Allah dan yang mengetahui hanya Dia, tidak uasah mempersoalkan Roh sesuai Al Isro (17) ayat 85.
    Wasalam, Soegana Gandakoesoema, Pembaharu Persepsi Tunggal Agama millennium ke-3 masehi.

    Suka

  26. arif said

    assalamualaikum pak ustadz
    saya akan menanyakan beberapa hal pertama, bolehkah didalam solat kita mengingat siksa kubur? kedua, bagaimanakah dengan orang-orang yang matinya bunuh diri apakah siksa kuburnya lebih berat dari orang-orang kafir?

    @
    Solat adalah juga ibadah yang tata aturannya sudah ditentukan. Ibadah mengingat Allah. Dalam sholat terdefinisikan khusyu dan lalai dalam sholat. Mengingat Allah di dalamnya juga termasuk mengingat segala hal maha karya yang Mahakuasa sehingga bertambahlah derajat keimanannya.
    Jadi apakah di dalam sholat kita mengingat siksa kubur dan lain sebagainya… saya juga tidak tahu… Namun, apa yang ada dalam lintasan pikiran saat “bertemu” dengan yang Maha Kuasa dan karenanya kita semakin meningkat derajat keimanan/sikap tawadu, berserah diri, tentu menjadi lebih baik.
    Mengingat bahwa kita akan kembali kepadaNya dan segala sesuatu kembali kepadaNya.

    Mengenai apakah siksa kubur lebih berat dari yang mati bunuh diri dari orang kafir… juga saya tidak tahu. Keadilan Allahlah yang menentukan. Kita manusia, agor kira tidak bisa mengetahuinya….
    Wassalam,
    bukan ustad…

    Suka

  27. arif said

    assalamualaikum pak
    apakah di alam kubur, kita bisa bertemu dengan saudara kita yang telah terlebih dahulu meninggalnya?

    @
    Wass. Wr. Wb…
    Di Al Qur’an, saya belum pernah mengetahui ada pertemuan dengan saudara kita di alam kubur. Namun, di akhirat banyak penjelasan dari hadis mengenai hal ini. Namun, di kesempatan lain, insya Allah saya juga ingin mencari referensinya.

    Suka

  28. apakah orang yang mati syahid juga tidak ditanyai dalam kubur? lalu apakah ruh orang2 syahid ada tingkatannya?

    @
    Allah memesankan kepada manusia untuk jangan mengira yang gugur di jalan Allah itu mati; seperti ayat berikut :

    QS 3. Ali ‘Imran 169. Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati; bahkan mereka itu hidup di sisi Tuhannya dengan mendapat rezki.

    Apakah mereka juga tidak ditanyai dalam kubur?.

    Saya tidak tahu, alangkah bahagianya yang mendapat anugrah Allah dan mati syahid…. Allah tidak akan menyia-nyiakan amal mereka (QS 47:4).

    Siapa yang ditanyai, siapa yang menjawab ketika mulut dan lidah tidak lagi jadi sarana komunikasi, tapi anggota badan menjadi saksi. Apa yang disebut ditanyai?. Tentu bukan integrasi seperti polisi dan penyidik manusia 😀

    Tingkatan mati syahid?… saya juga tidak tahu… (duh alangkah miskinnya pengetahuan saya), derajat manusia… didefinisikan dari derajat takwanya.

    Amin.

    Suka

  29. Assalammualaikum…
    pak ustad, saya ingin menanyakan soal orang yang mati syahid dapat membawa 70 orang keluarganya ke syurga, apakah itu juga berlaku untuk keluarganya yang pernah berbuat dosa besar?
    Wassalammualaikum

    @
    Wass. Wr. Wb…

    Nanti saya coba tanyakan sama ustad yang saya kenal…. karena saya bukan ustad, saya hanya seorang manajer dari sebuah perusahaan saja kok. Mana bisa menjawab pertanyaan sesulit ini. Namun, pengetahuan saya tentang hal ini :

    Setiap orang bertanggung jawab atas tindakan dan perilaku hidupnya dan akan dimintai pertanggungjawabannya.
    Diampuni atau tidak adalah hak perogatif dari Allah.
    Syafaat Nabi bisa terjadi di hari terakhir juga atas izin Allah.

    Ada ayat Al Qur’an mengenai permintaan nabi kepada Allah, dan Allah janjikan, tapi tidak termasuk orang yang zalim…..

    Wallahu alam.

    Suka

  30. sikabayan said

    euh… kabayan jadi heran dengan masalah kubur inih teh…
    sebenarnyah mah tidak ada orang yang yang bodoh… biarpun belet kayak kabayan, sebab bodoh mah sifat tidak mau tahu ajah…
    kalau kabayan andai2kan mah kenapah orang non-muslim teh takut sekali sama islam… sebab takut mendengar hukum2 serta ancaman2 dari Allah… jadi kan rasa takut itu sendiri merupakan kesadaran dirinya yang sedang menentang Allah, jadi ajah takut sekali mendengar Ancaman2 dari Allah melalui firmannyah… sehingga ingin memusnahkan atau paling tidak mengacaukan firman2 Allah tersebut…
    menurut kabayan mah itu sajah sudah jelas secara naluriah bahwa orang menyadari apa yang dilakukan serta apa akibatnyah sehingga para penentang berusaha menutup mata serta telinga
    mereka terhadap firman Allah, sehingga akhirnya Allah membuat mereka menjadi buta dan tuli yang sebenarnya mereka sendiri yang membuta serta tulikan dirinyah sendiri, walaupun mereka
    tetap sajah tidak akan dapat membohongi hatinyah sendiri mah…
    jadi sebenarnyamah orang teh sudah punya gambaran akan kemana akhirnyah, jadi kalau ditidurkan dalam penantian hari kebangkitan teh pasti mimpinya buruk sekali, menjadi siksaan yang sangat panjang selama tidur atau kematian pra kebangkitan teh…
    beu… apalagi kalau sudah hari kebangkitannyah lebih jelas lagih tujuannyah teh…
    jadi kalau menurut andai2an kabayan mah semua orang juga tahu gambaran selagi hidupnyah, kalau buruk yah pasti hidupnyah resah gelisah, tidur panjangnyah menjadi uang muka tujuannyah apakah tersisksa atau bermimpi indah…
    semua orang dilahirkan penuh dengan keluh kesah, sedangkan Allah memanggil pulang jiwa yang tenang, wahai jiwa yang tenang kembalialah kepadaKu katanyah…
    bagaimana kita bisa tenang yah kalau tidak ada jaminan masa depan mah atuh… tangtunyah cuma amal soleh sajah yang bisa jadi jaminan yang menenangkanmah, mungkin jaminan hari tua mah deposito milyaran harta, tapi jaminan hari kebangkitanmah harus deposito amal… apalagih kalau bunganyah tinggi yang kalau kita sudah tidur juga terus berbunga euh… sepeti bata nyah masjid, ilmu yang bermanfaat bagi orang lain dan lainnyah hhh..
    euh kabayan ngimpi lagih… masih untung belum mimpi di tidur penantian…

    @
    Amin… deposito amal…. aduh jadi malu nih… rasanya belum punya deposito banyak…..

    Suka

  31. dio said

    Mas Dono, saya sangat tertarik dengan cerita anda. Boleh saya tahu alamat atau no telepon Mas dono ? Mungkin suatu saat saya bisa bertemu dan bertukar pikiran dengan mas Dono.

    @
    Mudah-mudahan Pak Dono membaca pesan Bapak ini ya… dan lakukan kontak. 😀

    Suka

  32. quantum said

    Mudah2an Pak Dono tetep dijalan Allah dan dilindungi dari simpangan simpangan dahsyat alam ghaib. Amien.

    Qalam Allah harusnya tidak bersuara,karena suara hanya menggunakan sensor telinga dalam menangkapnya,sama seperti wahyu kalau sudah dalam taraf berkomunikasi.
    Masihkah wahyu turun saat ini? Wahyu Allah datangnya seharusnya langsung bleg, tiba tiba faham di hati, dan sangat Agung, bahkan Rasulullah digambarkan berpeluh dahsyat menerimanya.

    Wahyu mungkin ada beberapa tingkatan. Level paling sempurna Quran karena ada saksi Jibril,kemudian Hadits Qudsi (tanpa saksi Jibril).
    Wallahu ‘alam.

    Cahaya Allah harusnya tidak nampak (ghaib), karena cahaya visual hanya menggunakan sensor mata dalam mendeteksinya.

    Dan dari kisah kisah nabi, jarang sekali yang ada nabi dikawal makhluk makhluk ghaib (ular ghaib,bebek ghaib,binatang ghaib dan semacamnya). Jika kita masih merasa kotor, sebaiknya waspada dengan kemunculan kemunculan ghaib, walaupun mengaku malaikat,nabi,sunan,Allah sekalipun.

    saran saya murnikan ibadah,lupakan kelebihan dan mohon doa, hilangkanlah kemampuan kita jika hanya untuk menjauhkan kita dariMu ya Allah. Nabi Sulaiman juga merasa demikian soalnya.

    Mohon Maaf bila ada kata yang salah untuk pak Dono. Terimakasih.

    @
    Satu catatan pesan yang begitu membumi, yang juga agor pantas renungkan… Terimakasih. Ini logika kearifan dalam menghadapi “musuh nyata” yang tak kasat mata……

    Suka

  33. quantum said

    Untuk koment pak Agor

    Apakah perjalanan Nabi ke Sidratul Muntaha memenuhi syarat ini?. Kan yang membawanya Bouraq. Inikah yang disebut taychon? :
    https://agorsiloku.wordpress.com/2006/11/28/sehari-1000-tahun-dan-50-ribu-tahun/

    saya nambahin di
    https://agorsiloku.wordpress.com/2006/11/22/perjalanan-super-dahsyat/
    kemaren kena spam soalnya.. hee he, saya sendiri juga ndak faham. Cuman kadang ketidak konsistenan ( baca belom tentu tidak konsisten ) ayat dengan ayat lain, sering dimanfaatkan kaum orientalis/liberal yang memahami dengan akal (baca akal yang dangkal banget ), bukan dengan science. Mumpung deket2 suasana hari isra miraj.

    dari kutipan
    Muhammad bin Assammaak ketika melihat kubur berkata: “Kamu jangan tertipu kerana tenangnya dan diamnya kubur-kubur ini, maka alangkah banyaknya orang yang sudah bingung di dalamnya, dan jangan tertipu kerana ratanya kubur ini, maka alangkah jauh berbeda antara yang satu pada yang lain di dalamnya. Maka seharusnya orang yang berakal memperbanyak ingat pada kubur sebelum masuk ke dalamnya.”

    Kalau arwah di alam kubur kadang diartikan di kuburan, Doa lebih afdol kalau ke kuburan gak ya ? ini ada kaitan larangan ziarah kubur di awal awal Islam. Kalau di Jakarta kuburannya 1 liang banyak orang pak. Gimana kalau kuburannya di gusur jadi apartemen, jalan dll. Gimana kalau jasadnya dibuang di angkasa ? kan bukan di bumi lagi tuh,ntar ruh nya bingung jari fisik tempat jasadnya ? Sentilan aja .

    @
    Jangan tertipu… Betul demikian karena kita mudah tertipu, apalagi sering dimanfaatkan oleh para orientalis karena juga kedangkalan kita memahami dan berfanatis pada pemahaman yang diyakini. Nice comment.

    Suka

  34. Muhammad Naufal Al-qolby said

    assalamualaikum Wr.Wb

    dikala kita dilanda sesuatu yang sulit kita pecahkan kembalikan semuanya Kepada Allah dan dikala kita sudah melampoi batas kejoliman, kemusrikan maka kita ucapkan Astagfirullahalazim. Ashaduallaillahaillallah washaduannamuhammaddarosullallah.
    semuanya yang dikatakan dan diceritakan mas dono ambil hikmanya dan ambil sisi baiknya. alafu ana hanya bisa komentar sedikit, bahwa ketika nabi melakukan perjalan isra mi’raj dan sampai di antara pintu arrasnya Allah, ketika itu ditemani malaikat jibril. di depan pintu tersebut sebelum mencapai ke hadirat Allah malaikat jibril berkata pada Nabi, bahwa sesungguhnya beliau (malaikat jibril) hanya bisa sebatas tempat ini, dalam arti kata tidak bisa meneruskan perjalannya menemani nabi menemui zat yang maha Tinggi, sedikit gambaran saja bahwa tidak ada manusia lain selain nabi yang dapat menemui Allah. dan tidak ada wahyu yang diberikan Allah lagi kepada mahluk lainnya setelah nabi muhammad. jadi kontesnya adalah kembalikan semuanya kepada Allah masing-masing dalam diri kita perbanyak istigfar dan syahadat. semoga Allah melindungi kita semua dari godaan syeitan yang terkutuk Aminnnn

    @
    Amin.
    Saya meyakini demikian. Namun, saya juga tidak punya cukup ilmu untuk menjelaskan hal ini ke Mas Dono karena memang saya tidak mengetahui jalan-jalan makrifat. Ini wilayah yang amat lembut dan spiritualistik.

    Suka

  35. ella said

    Cerita hantu ini membuatkan saya dan adik saya takut pabila hendak ke tandas, keluar berjalan di waktu malam

    @
    Kita sama kalau begitu… membuat saya juga takut kalau hendak tandas atau malam menjadi gelap….
    Yang ditakuti kemudian menjadi jelas bahwa kita takut pada ketakutan itu sendiri….

    Suka

  36. […] oleh agorsiloku di/pada Januari 20, 2008 Perjalanan Melalui Alam Kubur adalah perkara yang akan kita alami. Kalau kita meyakini alam kubur itu tidak ada, sama sekali […]

    Suka

  37. Anonim said

    Ass.wr.wb, pak Agor.
    Mengenai soal (siksa) kubur yg simpang siur ini,saya ada sedikit pengalaman mengenai hal ini.
    Beberapa bulan yg lalu saya kehilangan kucing saya,dia saya urus sejak kecil, tiba-tiba dia menghilang beberapa minggu lamanya, jadi saya memohon, biarpun dia bukan manusia tapi pun ciptaan Allah s.w.t juga.Seperti biasanya terdengarlah jawaban, jangan sedih, bahwa dia tidak ada lagi, kenapa lantas saya tanya, ini perbuatan orang yg tidak baik,pergilah ke rumah sakit hewan, dia ada disana.Sesampainya saya di sana, saya lihat dia ditempat pendinginan dengan berlumuran darah dari mulutnya, saya tetap sabar saja, lantas kata penjaga tersebut,kami mau kubur dia tapi terasa berat untuk melakukannya, saya bilang, dia belum pamitan ama saya, kami tersenyum berdua.Lantas saya bawa dia pulang sesampainya dirumah, saya selimuti dia dengan kain putih, dan saya gali lobang untuk mengubur dia,lantas mengapa dia diselimuti kain putih seperti manusia? katanya lagi, saya jawab, saya juga sayang dia, bukankah kucing kesayangan rasulullah kataku padanya.Hari sudah larut malam, jadi saya angkat dia dan saya kuburkan, beberapa menit kemudian, perpisahan berlangsung, kedua belah tangan saya diangkat kelangit, begitu beratnya roh itu meninggalkan jasadnya kelangit menuju Allah s.w.t Maha Pencipta. Jadi untuk perihal kematian, saya hanya bisa memberikan kesimpulan bahwa: Allah s.w.t menciptakan semua makhluk dan kita semua akan kembali kepadaNya.Sayangilah Allah s.w.t.krna Allah s.w.t sangat penyayang kepada kita semua.

    Wassalam Dono.

    @
    Ass.w.w.
    Pengalaman yang menarik, lebih menarik lagi kesimpulan yang diambil berada pada konsepsi yang kuat dan kesadaran posisi yang juga menunjukkan kehati-hatian. Mas Dono arif dalam menyikapi pengalaman dan pengelihatan batin yang dijalani.
    Semoga terus demikian Mas. Dari hal-hal ini kita bisa belajar mengambil hikmahnya. Salam,agor

    Suka

  38. rafi said

    pak agor, mohon saya diberi alamt pak dono. Saya ingin berkenalan lebih lanjut. Terima kasih atas bantuannya.

    Suka

  39. Hilang said

    Jika menurut hadist nabi, siksa kubur itu pasti datangnya. jadi marilah kita memohon ampunan kepada Allah SWT.

    Suka

  40. haniifa said

    Hua.ha.ha. 😀
    Betul tuhhh… @mas Rafi, kita memang perlu “NANYA SAMA ORANG KEBLINGER”….
    Yang bisa segala-galanya….
    Soal kucing mati lah….
    Soal pesawat terbang kandas lah….
    Soal ular ghaib lah….
    and sok on… and sok on.

    @Mas Dono
    Kalau nggak keberatan, saya mau tanya neehhh !!
    Bajunya para alien… modelnya gimana ?!
    (maksudnya supaya industri garmen Indonesia bisa siap-siap)
    Sepatu para alien… kebanyakan ukuran berapa ?!
    (maksudnya supaya tukang sol sepatu jadi dapet orderan)
    Makanan dan Minuman kesukaan para alien… apa ?!
    (maksudnya biar ibu-ibu pokja… bisa nambah-nambah buat dapur ngebul… )
    Ular ghaib yang mas Dono lihat… bisa nggak di tempatkeun di kebun binatang ?!
    (biar tambah rame… pengunjung nyah 😛 )

    Pae-pae… piye toch sampeyan… ?!

    Ketaqwaan dan Keimanan kepada Allah subhanahu wa ta’ala, hanya bisa di tingkatkeun dengan mensyukuri atas pemberian aqal dan fikiran.

    Bukan menggunakan aqal dan fikiran untuk khayalan.. Oon, titik. BAH 8) 8) 8)

    Sang Kodok Kegelapan, dimakan “Ulat”.. eh salah.. “Ular”

    Suka

  41. MUHYIDIN said

    assalamualaikum Wr.Wb
    Selamat pagi pak ustad, menarik sekali pengalaman orang2 yang diatas cuma aku mau tanya soal orang yang meninggal bisa kembali kerumahnya setiap malam jumat? yang saya denger dari orang dan ada sholawat yang mengatakan bahwa orang yang sudah meninggal pada malam jumat pulang kerumah masing2 untuk minta kiriman doa, apakah itu betul?

    @
    Wass.ww.
    Pertama saya bukan guru/ust, tapi saya hanya orang yang sedang belajar saja.
    Saya juga tidak tahu Mas Din. Banyak sekali yang saya tidak tahu dan pahami.

    Yang sampai sekarang saya pahami adalah : Orang mati masuk alam barzah. Allah memberikan rahmat kepada sejumlah orang yang mati syahid. Bahkan Allah menegasi, sesungguhnya mereka tidak mati… tapi mendapatkan rahmat dari sisiNya.
    Lalu ada hadis yang menjelaskan bahwa do’a kepada yang sudah meninggal adalah amal yang meringankan yang mati. Do’a anak yang saleh, tentunya. Soal diterima atau tidak, kita tidak tahu.

    Adalah banyak dikisahkan mengenai kedatangan orang yang meninggal, bahkan bisa sampai berkomunikasi dengan manusia hidup tentunya melalui medium manusia (dukun, paranormal, dan lain sebagainya).

    Saya juga tidak tahu, tapi saya meyakini bahwa sesuai Allah sampaikan, manusia mati masuk alam barzakh. Alam barzakh, adalah alam yang menjadi alam transisi antara dunia fisis dan akhirat. Bukunya Quraish Shihab menjelaskan pengertian tentang transisi ini.

    Saya juga tidak begitu paham, kok orang mati datang ke rumahnya untuk minta kiriman do’a. Saya juga bingung menjawabnya, kalau hari-hari lain dipakai untuk apa ya?, kalau rumahnya dijual, terus dia pergi kemana hari Jum’at?. Lalu, apakah dia keluar dari alam barzah?. Wallahu ‘alam. Namun, mohon maaf, saya agak kurang sense dengan informasi ini yang juga sering saya dengar waktu kecil dulu. 😀
    Wass, agor.

    Suka

  42. aburahat said

    @all
    Kita sudah terlalu banyak dipengaruhi oleh hal2 mistik. Dan utk dp dibercaya mereka memakai istilah macam2 mati suri lah dlsbnya. Karena terlalu dpengaruhi mistik hingga kita lupa akan firman Allah. Allah menjelesakan dlm Alqur’an; mereka yg membuat dosa melihat azab yg mereka akan terima nanti, mereka memohon pada Allah agar mereka dikembalikan kedunia dan akan berbuat amal baik. Tapi Allah katakan sudah terlambat. Jadi apakah mereka yg Allah sudah cabut jiwanya bisa hidup kembali? Wasalam

    @
    Mas Abu benar… kadang melihat atau mendengar cerita keajaiban itu hati menjadi bimbang. Tapi ketika kita kembali membaca firmanNya, kita tahu bahwa betapa besar godaan untuk silap dan lupa.
    Manusia memang begitu lemah dan mudah tergoda….

    Suka

  43. fitri said

    ketahuilah apa-apa saja yang ingin kamu ketahui dengan menentukan kebanaran nya sebaik nya kamu membaca al qur’an beserta dengan arti nya
    di situ kamu mengetahui apa yang tidak kamu ketahui

    @
    Terimakasih untuk peringatannya.. 😀

    Suka

  44. dendy said

    setuju untuk fitri.
    mas dono, yang katanya ampuh.
    Anda sangat beresiko tinggi mengatakan telah melihat Allah ( walau hanya beebentuk cahaya yg ada tulisannya ). Hanya bebrapa rasuk saja yang diperlihatkan kekuasaanya ( catat : kekuasaannya, bukan penampakan )Sy takut anda sudah masuk dalam ranah transisi imajiner iblis. Renungkan baca Al. Quran. Sudahi saja cerita anda. Maaf semoga kita dapat ampunan dariNya

    @
    Pandangan yang saya kira layak untuk direnungi…. kata kunci : “ranah transisi imajiner iblis”. Kata ini mengingatkan akan kisah-kisah akhir zaman versi dajjal….

    Suka

  45. dendy said

    Setan itu, apa pocongan, kuntilanak, wewe, drakula, vampire, kuyang ? apa hawa nafsu ?

    @
    Menurut yg saya pahami dari AQ; setan itu dari golongan jin dan manusia. Dia adalah mahluk hidup. Saya juga tidak tahu banyak mengenai hal ini karena saya tidak ingin dan memang tidak memiliki kemampuan untuk berhubungan dengan setan dari jenis jin. Ada indikasi bahwa jin bisa diperintah oleh manusia (jaman Nabi Sulaeman), Jin menganggu melalui mediasi tertentu (sihir) dan lain sebagainya. Manusia banyak yang menyembah jin (indikasi dari AQ).
    Kalau pocongan, kuntilanak, wewe, drakula, vampire atau kuyang saya tidak tahu apakah itu kolaborasi sinetron atau kolaborasi jin dan manusia.
    Sedangkan hawa nafsu adalah sebentuk keinginan dari manusia yang ukurannya dipengaruhi oleh banyak hal (ukuran sifat-sifat, potensi) dan kondisi-kondisi tertentu. Hawa nafsu menjadi salah satu jalan bagi setan untuk menyesatkan manusia dari jalan yang lurus….

    Suka

  46. […] orang yang kemudian dianalisis sehingga dan kemudian disimpulkan itu adalah suara dari neraka atau minimal siksa kuburlah. Bahkan suaranyapun diperdengarkan kepada sejumlah jamaah. Saya juga sudah mendengar ini untuk […]

    Suka

  47. danauindah said

    akum…

    Perjalanan dlm hidup ini terlalu singkat untuk dinikmati. Setiap yang ditakdirkan kepada kita merupakan ketentuan illahi yang setiap satunya mengandungi hikmah dan pengajaran berharga meskipun yang berlaku itu baik atau buruk.

    Kematangan akal fikir, keterbukaan minda yang didasari pagangan alquran dan sunnah nabi merupakan kunci terbaik dalam membahaskan ilmu2 allah.

    Sayugia diingatkan bahawa penerangan mas dono agak menarik tapi sedikit menggusarkan bagi pembaca yang memiliki tahap keilmuan dangkal. Apapun semoga perkara ini merupakan satu hidayah dan petujuk illahi untuk melengkapi kehidupan zaman moden ini dengan perbahasan terbuka dari pelbagai nas dan pandangan yang pro dan kontra agar kita tidak di sesatkan oleh iblis laknatullah.

    Saya yakin mungkin di dunia ini kisah seperti yang di alami oleh mas dono ada di benua yang lain. Tetapi kesempatan untuk dientrikan dalam perbahasan terbuka seperti ini tidak di dapat dikongsikan. Justru, bagi pendengar berilmu kewaspadaan pasti hadir namun bagi yang lemah kita khuatir bakal mudah menerima sesuatu tanpa usul periksa.

    Semoga kita semua tetap berada dalam lindunganNYA……amin

    @Waalaikum salam…
    Banyak sekali kisah dari beragam karakteristik kehidupan dan kemampuan ‘para’; kita dapat menyikapinya untuk mencoba mengerti dalam satu kapasitas sesuai dengan kapasitas yang bisa dipahami. Ada yang dangkal tapi melebar, ada yang sempit tapi mendalam, ada yang sempit dan dangkal, tapi luas dari sisi lain… semua adalah anugerah, semua menjadi tempat belajar memahami sisi spiritual manusia….

    Suka

  48. haniifa said

    @Danauindah
    Betul memang @Mas Dono dan sampeyan harus mencari dunia laen… eh … benua laen,
    @mas dono := kutup utara
    @Sampeyan := kutub selatan… 😀

    Suka

  49. parahyangan said

    apa maksud dari pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan para malaikat kepada orang mati? kalau memang benar begitu, itu seperti kisi-kisi (ujian sekolah). saya lebih percaya kalau setelah mati apa yang kita perbuat harus dipertanggungjawabkan di hadapan Allah menurut hukumNya, mengenai jalannya acara dan prosedur itu urusanNya. saya tidak tahu apakah itu benar atau tidak? atau hanya cerita yang sebetulnya bertujuan untuk membuat kita sadar dan berpikir bahwa apa yang kita perbuat ini menimbulkan konsekuensi nantinya?

    @
    Dalam AQ 4:97 dijelaskan : “Sesungguhnya malaikat bertanya kepada orang mati yang menganiaya diri sendiri….” Dari ayat ini jelas ada pertanyaan malaikat, ada kata sesungguhnya…
    Cerita lengkap mengenai jenis pertanyaan ada dari berbagai sumber, saya juga tidak tahu persis kebenarannya (sampai waktunya kelak). Semoga Allah ampuni dosa kita. Tujuannya tentu saja bertujuan menunjukkan jalan lurus, menyadari bahwa kehidupan ini adalah jalan menuju ke kehidupan yang lebih kekal. Konsepsi agama Islam yang begitu jelas (dan dari sejumlah agama lain juga) adalah konsepsi kehidupan setelah kefanaan dunia.
    Kiranya benar yang Mas sampaikan, apa yang kita perbuat, ada konsekuensinya.
    Wassalam, agor.

    Suka

  50. devi said

    Pak Agor saya mau bertanya bagaimana dengan orang yang jasadnya tidak dikubur, misanya dibakar atau dibuang ke laut? bagaimana kuburnya akan menjadi sempit atau lapang?

    Suka

  51. Radysa said

    Assalamualaikum. Sejak keci saya sudah sering ingat mati dan takut mati (sekitar umur 7 tahun) dan sampai sekarang rasa itu kadang timbul bahkan sampai saya menangis. Pernah 2 atau 3 kali aku mengalami rasa takut sekali,,kulit terasa mengelupas dan saya merasa semua orang yang saya lihat terbungkus kain kafan.Saya pernah seakan-akan di bawa ke dalam kubur yang gelap gulita,,di sekitar saya banyak jasad yang menggeliat terbungkus kafan(pocong)saya terduduk di dalam tanah,,tiba-tiba ada suara,,yang menawarkan saya melihat neraka dari lubang,,saya diperlihatkan hanya sekejap,,tiba-tiba ada suara mengatakan “kamu mau lihat surga,,lalu di perlihatkan sekejap pantai indah,,lalu saya sadar. Tanpa maksud riya atau sombong,,saya selalu puasa senin-kamis dan sholat sunat.Masih banyak lagi pengalaman spritual saya. Saya mohon bimbingannya.Terima kasih.Wassalam

    Suka

  52. dunia hanya sementara,,,,,

    Suka

  53. aku kan jadi hamba yang sangat bersyukur dengan apa yang ada padaku,,,

    Suka

  54. wisdo said

    Konsep pengadilan di akhirat ini sebenarnya agak tidak konsisten. pertama segala perbuatan kita tercatat, kedua tidak ada yang bisa ditutupi benar dan salah yang digambarkan dengan kaki dan tangan berkata, kedua tidak ada konsep pembelaan, karena benar dan salah sudah mutlak. jadi buat apa di adili ?
    Berbeda dengan pengadilan di dunia, dimana hakim tidak tahu kebenaran, demikian jaksa dan polisi, jadi mereka harus membuktikan perbuatan si tertuduh dan si tertuduh harus membela diri untuk membuktikan dia tidak bersalah. selanjutnya hakim menimbang mana yang lebih meyakinkan.
    jadi tidak ada pengadilan di akhirat. kalo ada proses seleksi siapa berhak masuk klas surga dan klas neraka, itu ya cuma di bumi, kecuali ada kesempatan ke dua di dunia paralel

    Suka

    • agorsiloku said

      Konsepsi Al Qur’an perihal pengadilan di akhirat, antara lain :
      QS 39:69. Dan terang benderanglah bumi (padang mahsyar) dengan cahaya (keadilan) Tuhannya; dan diberikanlah buku (perhitungan perbuatan masing-masing) dan didatangkanlah para nabi dan saksi-saksi dan diberi keputusan di antara mereka dengan adil, sedang mereka tidak dirugikan. 70. Dan disempurnakan bagi tiap-tiap jiwa (balasan) apa yang telah dikerjakannya dan Dia lebih mengetahui apa yang mereka kerjakan.71. Orang-orang kafir dibawa ke neraka Jahannam berombong-rombongan. Sehingga apabila mereka sampai ke neraka itu dibukakanlah pintu-pintunya dan berkatalah kepada mereka penjaga-penjaganya: “Apakah belum pernah datang kepadamu rasul-rasul di antaramu yang membacakan kepadamu ayat-ayat Tuhanmu dan memperingatkan kepadamu akan pertemuan dengan hari ini?” Mereka menjawab: “Benar (telah datang).” Tetapi telah pasti berlaku ketetapan azab terhadap orang-orang yang kafir.

      Dari ayat di atas, perhitungan diberikan melalui buku (catatan) perbuatan, diberikan saksi (dari apa yang telah dikerjakan), dan diputuskan, dan mereka tidak dirugikan. Karena itu konsepsi akhirat adalah resiko dari pilihan selama hidup di dunia – pahala dan azab akhirat.

      Bagaimana menjelaskannya, sejak dari kecil sampai dewasa dengan ragam. Inisiasi penjelasan memang bisa menimbulkan konsepsi yang keliru. Menjelaskan piring kepada kepada yang tidak pernah tahu piring adalah melalui permisalan. Dan itu bisa tepat, bisa tidak tepat. Semakin luas pengetahuan dan wawasan kita, semakin jelas maksudnya.

      Saya bisa memahami maksud komentar Mas.
      Agor

      Suka

      • haniifa said

        Assalamu’alaikum, @Kang Agor
        Subhanallah…
        Sawios fisik nuju kirang fit, tapi kabijakan mah duh… yahuddd bin prima weehh…

        Salam @kang.

        #Haniifa.

        Suka

  55. haniifa said

    @Mas Wisdo
    Konsep pengadilan di akhirat ini sebenarnya agak tidak konsisten
    ______________
    Mohon maaf itukan konsep dalam pemikiran sampean, sedangkan pengadilan Akhirat bukan konsep @mas, itu ketentuan.

    Kalau nggak keberatan, bagaiman menurut sampean konsep bom-boman berikut.:
    http://haniifa.wordpress.com/wp-admin/post.php?action=edit&post=1022

    Saya sangat menghargai apapun pendapat sampean, jika bersedia.

    Salam, Haniifa.

    Suka

  56. Hanya Tuhanlah yang tahu …

    Suka

  57. afif said

    KEDAHSYATAN SIKSAAN DIALAM KUBUR

    Abul-Laits meriwayatkan dengan sanadnya dari Albaraa’ bin Aazib r.a. berkata: “Kami bersama Nabi Muhammad s.a.w keluar menghantar jenazah seorang sahabat Anshar, maka ketika sampai kekubur dan belum dimasukkan dalam lahad, Nabi Muhammad s.a.w duduk dan kami duduk disekitarnya diam menundukkan kepala bagaikan ada burung diatas kepala kami, sedang Nabi Muhammad s.a.w mengorek-ngorek dengan dahan yang ada ditangannya, kemudian ia mengangkat kepala sambil bersabda: “Berlindunglah kamu kepada Allah dari siksaan kubur.”. Nabi Muhammad s.a.w mengulangi sebanyak 3 kali.” Lalu Nabi Muhammad s.a.w bersabda:

    “Sesungguhnya seorang mukmin jika akan meninggal dunia dan menghadapi akhirat (akan mati), turun padanya malaikat yang putih-putih wajahnya bagaikan matahari, membawa kafan dari syurga, maka duduk didepannya sejauh pandangan mata mengelilinginya, kemudian datang malaikulmaut dan duduk didekat kepalanya dan memanggil: “Wahai roh yang tenang baik, keluarlah menuju pengampunan Allah dan ridhaNya.”

    Nabi Muhammad s.a.w bersabda lagi: “Maka keluarlah rohnya mengalir bagaikan titisan dari mulut kendi tempat air, maka langsung diterima dan langsung dimasukkan dalam kafan dan dibawa keluar semerbak harum bagaikan kasturi yang terharum diatasbumi, lalu dibawa naik, maka tidak melalui rombongan malaikat melainkan ditanya: “Roh siapakah yang harum ini?” Dijawab: “Roh fulan bin fulan sehingga sampai kelangit, dan disana dibukakan pintu langit dan disambut oleh penduduknya dan pada tiap-tiap langit dihantar oleh Malaikat Muqarrbun, dibawa naik kelangit yang atas hingga sampai kelangit ketujuh, maka Allah berfirman: “Catatlah suratnya di illiyyin. Kemudian dikembalikan ia kebumi, sebab daripadanya Kami jadikan, dan didalamnya Aku kembalikan dan daripadanya pula akan Aku keluarkan pada saatnya.” Maka kembalilah roh kejasad dalam kubur, kemudian datang kepadanya dua Malaikat untuk bertanya: “Siapa Tuhanmu?” Maka dijawab: Allah Tuhanku. Lalu ditanya: “Apakah agamamu?” Maka dijawab: “Agamaku Islam” Ditanya lagi: “Bagaimana pendapatmu terhadap orang yang diutuskan ditengah-tengah kamu?” Dijawab: “Dia utusan Allah”. Lalu ditanya: “Bagaimanakah kamu mengetahui itu?” Maka dijawab: “Saya membaca kitab Allah lalu percaya dan membenarkannya” Maka terdengar suara: “Benar hambaku, maka berikan padanya hamparan dari syurga serta pakaian syurga dan bukakan untuknya pintu yang menuju kesyurga, supaya ia mendapat bau syurga dan hawa syurga, lalu luaskan kuburnya sepanjang pandangan mata.” Kemudian datang kepadanya seorang yang bagus wajahnya dan harum baunya sambil berkata: “Terimalah khabar gembira, ini saat yang telah dijanjikan Allah kepadamu.” Lalu bertanya: “Siapakah kau?” Jawabnya: “Saya amalmu yang baik.” Lalu ia berkata: Ya Tuhan, segerakan hari kiamat supaya segera saya bertemu dengan keluargaku dan kawan-kawanku.”

    Nabi Muhammad s.a.w bersabda: “Adapun hamba yang kafir, jika akan meninggal dunia dan menghadapi akihirat, maka turun kepadanya Malaikat dari langit yang hitam mukanya dengan pakaian hitam, lalu duduk dimukanya sepanjang pandangan mata, kemudian datang Malaikulmaut dan duduk disamping kepalanya lalu berkata: “Hai roh yang jahat, keluarlah menuju murka Allah.” Maka tersebar disemua anggota badannya, maka dicabut rohnya bagaikan mencabut besi dari bulu yang basah, maka terputus semua urat dan ototnya, lalu diterima akan dimasukkan dalam kain hitam, dan dibawa dengan bau yang sangat busuk bagaikan bangkai, dan dibawa naik, maka tidak melalui malaikat melainkan ditanya: “Roh siapakah yang jahat dan busuk itu?” Dijawab: “Roh fulan bin fulan.” dengan sebutan yang amat jelek sehingga sampai dilangit dunia, maka minta dibuka, tetapi tidak dibuka untuknya. Kemudian Nabi Muhammad s.a.w membaca ayat: “Laa tufattahu lahum abwabus samaa’i, wala yad khuluunal jannata hatta yalijal jamalu fisamil khiyaath.” (Yang Bermaksud) “Tidak dibukakan bagi mereka itu pintu-pintu langit dan tidak dapat masuk syurga sehingga unta dapat masuk dalam lubang jarum.”

    Kemudian diperintahkan: “Tulislah orang itu dalam sijjin.” Kemudian dilemparkan rohnya itu bagitu sahaja sebagaimana ayat “Waman yusyrik billahi fakaan nama khorro minassama’i fatakh thofuhuth thairu au tahwi bihirrihu fimakaanin sahiiq.” (Yang bermaksud) “Dan siapa mempersekutukan Allah, maka bagaikan jatuh dari langit lalu disambar helang atau dilemparkan oleh angin kedalam jurang yang curam.”

    Kemudian dikembalikan roh itu kedalam jasad didlam kubur, lalu didatangi oleh dua Malaikat yang mendudukkannya lalu bertanya: “”Siapa Tuhanmu?” Maka dijawab: “Saya tidak tahu”. Lalu ditanya: “Apakah agamamu?” Maka dijawab: “Saya tidak tahu” Ditanya lagi: “Bagaimana pendapatmu terhadap orang yang diutuskan ditengah-tengah kamu?” Dijawab: “Saya tidak tahu”. Lalu ditanya: “Bagaimanakah kamu mengetahui itu?” Maka dijawab: “Saya tidak tahu” Maka terdengar suara seruan dari langit: “Dusta hambaku, hamparkan untuknya dari neraka dan bukakan baginya pintu neraka, maka terasa olehnya panas hawa neraka, dan disempitkan kuburnya sehingga terhimpit dan rosak tulang-tulang rusuknya, kemudian datang kepadanya seorang yang buruk wajahnya dan busuk baunya sambil berkata: “Sambutlah hari yang sangat jelek bagimu, inilah saat yang telah diperingatkan oleh Allah kepadamu.” Lalu ia bertanya: “Siapakah kau?” Jawabnya: “Aku amalmu yang jelek.” Lalu ia berkata: “Ya tuhan, jangan percepatkan kiamat, ya Tuhan jangan percepatkan kiamat.”

    Abul-Laits dengan sanadnya meriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. berkata: “Nabi Muhammad s.a.w bersabda: “Seorang mukmin jika sakaratulmaut didatangi oleh Malaikat dengan membawa sutera yang berisi masik (kasturi) dan tangkai-tangkai bunga, lalu dicabut rohnya bagaikan mengambil rambut didalam adunan sambil dipanggil: “Ya ayyatuhannafsul muth ma’innatur ji’i ila robbiki rodhiyatan mardhiyah.” (Yang bermaksud) “Hai roh yang tenang, kembalilah kepada Tuhanmu dengan perasaan rela dan diridhoi. Kembalilah dengan rahmat dan keridhoan Allah.” Maka jika telah keluar rohnya langsung ditaruh diatas misik dan bunga-bunga itu lalu dilipat dengan sutera dan dibawa keilliyyin. Adapun orang kafir jika sakaratulmaut didatangi oelh Malaikat yang membawa kain bulu yang didalamnya ada api, maka dicabut rohnya dengan kekerasan sambil dikatakan kepadanya: “Hai roh yang jahat keluarlah menuju murka Tuhammu ketempat yang rendah hina dan siksaNya, maka bila telah keluar rohnya itu, diletakkan diatas api dan bersuara seperti sesuatu yang mendidih kemudian dilipat dan dibawa kesijjin.”

    Alfaqih Abu Ja’far meriwayatkan dengan sanadnya dari Abdullah bin Umar r.a. berkata: “Seorang mukmin jika diletakkan dikubur maka diperluaskan kuburnya itu hingga 70 hasta dan ditaburkan padanya bunga-bunga dan dihamparkan sutera, dan bila ia hafal sedikit dari al-quran sukup untuk penerangannya jika tidak maka Allah s.w.t. memberikan kepadanya nur cahaya penerangan yang menyerupai penerangan matahari, dan didalam kubur bagaikan pengantin baru, jika tidur maka tidak ada yang berani membangunkan kecuali kekasihnya sendiri, maka ia bangun dari tidur itu bagaikan masih kurang masa tidurnya dan belum puas. Adapun orang kafir maka akan dipersempit kuburnya sehingga menghancurkan tulang rusuknya dan masuk kedalam perutnya lalu dikirimkan kepadanya ular segemuk leher unta, maka makan dagingnya sehingga habis dan sisa tulang semata-mata, lalu dikirim kepadanya Malaikat yang akan menyiksa iaitu yang buta tuli dan bisu dengan membawa puntung dari besi yang langsung dipukulkannya, sedang Malaikat itu tidak mendengar suara jeritannya dan tidak melihat keadaannya supaya tidak dikasihaninya, selain itu lalu dihidangkan siksa neraka itu tiap pagi dan petang.”

    Abu-Laits berkata: “Siapa yang ingin selamat dari siksaan kubur maka harus menlazimi empat dan meninggalkan empat iaitu:

    *

    Menjaga sembahyang lima waktu
    *

    Banyak bersedekah
    *

    Banyak membaca al-quran
    *

    Memperbanyak bertasbih (membaca: Subhanallah walhamdulillah wal’aa ilaha illallah wallahu akbar, walahaula wala quwata illa billah)

    Semua yang empat ini dapat menerangi kubur dan meluaskannya. Adapun empat yang harus ditinggalkan ialah:

    *

    Dusta
    *

    Kianat
    *

    Adu-adu
    *

    Menjaga kencing, sebab Nabi Muhammad s.a.w pernah bersabda: “Bersih-bersihlah kamu daripada kencing, sebab umumnya siksa kubur itu kerana kencing. (Yakni hendaklah dicuci kemaluan sebersih-bersihnya.)

    Nabi Muhammad s.a.w bersabda: “Innallahha ta’ala kariha lakum arba’a: Al’abatsu fishsholaati, wallagh wu filqira’ati, warrafatsu fisshiyami, wadhdhahiku indal maqaabiri. (Yang bermaksud) Sesungguhnya Allah tidak suka padamu empat, main-main dalam sembahyang dan lahgu (tidak hirau), dalam bacaan quran dan berkata keji waktu puasa dan tertawa didalam kubur.”

    Muhammad bin Assammaak ketika melihat kubur berkata: “Kamu jangan tertipu kerana tenangnya dan diamnya kubur-kubur ini, maka alangkah banyaknya orang yang sudah bingung didalamnya, dan jangan tertipu kerana ratanya kubur ini, maka alangkah jauh berbeza antara yang satu pada yang lain didalamnya. Maka seharusnya orang yang berakal memperbanyak ingat pada kubur sebelum masuk kedalamnya.”

    Sufyan Atstsauri berkata: “Siapa yang sering (banyak) memperingati kubur, maka akan mendapatkannya kebun dari kebun-kebun syurga, dan siapa yang melupakannya maka akan mendapatkannya jurang dari jurang-jurang api neraka.”

    Ali bin Abi Thalib r.a. berkata dalam khutbahnya: “Hai hamba Allah, berhati-hatilah kamu dari maut yang tidak dapat dihindari, jika kamu berada ditempat, ia datang mengambil kamu, dan bila kamu lari pasti akan terpegang juga, maut terikat selalu diubun-ubunmu, maka carilah jalan selamat, carilah jalan selamat dan segera-segera, sebab dibelakangmu ada yang mengejar kamu yaitu kubur, ingatlah bahawa kubur itu adakalanya kebun dari kebun-kebun syurga atau jurang dari jurang-jurang neraka dan kubur itu tiap-tiap hari berkata-kata: Akulah rumah yang gelap, akulah tempat sendirian, akulah rumah ulat-ulat.”

    Ingatlah sesudah itu ada hari (saat) yang lebih ngeri, hari dimana anak kecil segera beruban dan orang tua bagaikan orang mabuk, bahkan ibu yang meneteki lupa terhadap bayinya dan wanita yang bunting menggugurkan kandungannya dan kau akan melihat orang-orang bagaikan orang mabuk tetapi tidak mabuk khamar, hanya siksa Allah s.w.t. yang sangat ngeri dan dahsyat.

    Ingatlah bahawa sesudah itu ada api neraka yang sangat panas dan suram dalam, perhiasannya besi dan sirnya darah bercampur nanah, tidak ada rahmat Allah s.w.t. disana. Maka kaum muslimin yang menangis. lalu ia berkata: “Dan disamping itu ada syurga yang luasnya selebar langit dan bumi, tersedia untuk orang-orang yang takwa. Semoga Allah s.w.t. melindungi kami dari siksa yang pedih dan menempatkan kami dalam darunna’iem (Syurga yang serba kenikmatan).

    Usaid bin Abdirrahman berkata: “Saya telah mendapat keterangan bahawa seorang mukmin jika mati dan diangkat, ia berkata: “Segerakan aku.”, dan bila telah dimasukkan dalam lahad (kubur), bumi berkata kepadanya: “Aku kasih padamu ketika diatas punggungku, dan kini lebih sayang kepadamu.” Dan bila orang kafir mati lalu diangkat mayatnya, ia berkata: “Kembalikan aku.” dan bila diletakkan didalam lahadnya, bumi berkata: “Aku sangat benci kepadamu ketika kau diatas punggungku, dan kini aku lebih benci lagi kepadamu.”

    Usman bin Affan r.a. ketika berhenti diatas kubur, ia menangis, maka ditegur: “Engkau jika menyebut syurga dan neraka tidak menangis, tetapi kau menangis kerana kubur?” Jawabnya: “Nabi Muhammad s.a.w pernah bersabda: “Alqabru awwalu manazilil akhirah, fa in naja minhu fama ba’dahu aisaru minhu, wa in lam yanju minhu fama ba’dahu asyaddu minhu.” (Yang bermaksud)”Kubur itu pertama tempat yang menuju akhirat, maka bila selamat dalam kubur, maka yang dibelakangnya lebih ringan, dan jika tidak selamat dalam kubur maka yang dibelakangnya lebih berat daripadanya.”

    Abdul-Hamid bin Mahmud Almughuli berkata: “Ketika aku duduk bersama Ibn Abbas r.a., tiba-tiba datang kepadanya beberapa orang dan berkata: “Kami rombongan haji dan bersama kami ini ada seorang yang ketika sampai didaerah Dzatishshahifah, tiba-tiba ia mati, maka kami siapkan segala keperluannya, dan ketika menggali kubur untuknya, tiba-tiba ada ular sebesar lahad, maka kami tinggalkan dan menggali lain tempat juga ada ular, maka kami biarkan dan kami menggali lain tempat juga kami dapatkan ular, maka kami biarkan dan kini kami bertanya kepadamu, bagaimanakah harus kami perbuat tehadap mayat itu?” Jawab Ibn Abbas r.a.: “Itu dari amal perbuatannya sendiri, lebih baik kamu kubur sajan demi Allah andaikan kamu galikan bumi ini semua niscaya akan kamu dapat ular didalamnya.” Maka mereka kembali dan menguburkan mayat itu didalam salah satu kubur yang sudah digali itu dan ketika mereka kembali kedaerahnya mereka pergi kekeluarganya untuk mengembalikan barang-barangnya sambil bertanya kepada isterinya apakah amal perbuatan yang dilakukan oelh suaminya? Jawab isterinya: “Dia biasa menjual gandum dalam karung, lalu dia mengambil sekadar untuk makanannya sehari, dan menaruh tangkai-tangkai gandum itu kedalam karung seberat apa yang diambilnya itu.”

    Abul-Laits berkata: “Berita ini menunjukkan bahawa kianat itu salah satu sebab siksaan kubur dan apa yang mereka lihat itu sebagai peringatan jangan sampai kianat.”

    Ada keterangan bahawa bumi ini tiap hari berseru sampai lima kali dengan berkata:

    *

    Hai anak Adam, anda berjalan diatas punggungku dan kembalimu didalam perutku.
    *

    Hai anak Adam, anda makan berbagai macam diatas punggungku dan anda akan dimakan ulat didalam perutku.
    *

    Hai anak Adam, anda tertawa diatas punggungku, dan akan menangis didalam perutku.
    *

    Hai anak Adam, anda bergembira diatas punggungku dan akan berduka didalam perutku.
    *

    Hai anak Adam, anda berbuat dosa diatas punggungku, maka akan tersiksa didalam perutku.

    Amr bin Dinar berkata: “Ada seorang penduduk kota Madinah yang mempunyai saudara perempuan dihujung kota, maka sakitlah saudaranya itu kemudian mati, maka setelah diselesaikan persiapannya dibawa kekubur, kemudian setelah selesai menguburkan dan kembali pulang kerumah, ia teringat pada kantongan yang dibawa dan tertinggal dalam kubur, maka ia minta bantuan orang untuk menggali kubur itu kembali, dan sesudah digali kubur itu maka bertemulah dia akan kantongannya itu, ia berkata kepada orang yang membantunya itu: “Tolong aku ketepi sebentar sebab aku ingin mengetahui bagaimana keadaan saudaraku ini.” Maka dibuka sedikit lahadnya, tiba-tiba dilihatnya kubur itu menyala api, maka segera ia meratakan kubur itu dan kembali kepada ibunya lalu bertanya: “Bagaimanakah kelakuan saudaraku dahulu itu?” Ibunya berkata: “Mengapa kau menanyakan kelakuan saudaramu, padahal ia telah mati?” Anaknya tetap meminta supaya diberitahu tentang amal perbuatan saudaranya itu, lalu diberitahu bahawa saudaranya itu biasanya mengakhirkan sembahyang dari waktunya, juga cuai dalam kesucian dan diwaktu malam sering mengintai rumah-rumah tetangga untuk mendengar perbualan mereka lalu disampaikan kepada orang lain sehingga mengadu domba antara mereka, dan itulah sebabnya siksa kubur. Kerana itu siapa yang ingin selamat dari siksaan kubur haruslah menjauhkan diri dari sifat namimah (adu domba diantara tetangga dan orang lain) supaya selamat dari siksaan kubur dan mudah baginya menjawab pertanyaan Malaikat Munkar Nakier.

    Alabarra’ bin Aazib r.a. berkata: “Nabi Muhammad s.a.w bersabda: “Seorang mukmin jika ditanya dalam kubur, maka ia langsung membaca Asyhadu an laa ilaha illallah wa anna Muhammad abduhu warasuluhu, maka itulah yang tersebut dalam firman Allah: Yutsabbitullahul ladzina aamanu bil qaulits tsabiti filhayatiddun ya wafil akhirah (Allah menetapkan orang-orang yang beriman dengan khalimah yang teguh dimana hidup didunia dan diakhirat (yakni khalimah laa ilaha illallah, Muhammad Rasullullah).

    Suka

  58. ANCUNK said

    SUBHANALLAH WALHAMDULILLAH WALAAILAHAILLALLAH ALLAHHUAKBAR WALAHAULAWALA QUUWATAILLA BILLAHI’ALIIYULAZIIM,MARI SAUDARA SAUDARAKU QTA PERSIAPKAN DIRI QTA DENGAN BACAAN DI ATA,SEBELUM QTA DI BERJUMPA DENGAN MAUUUT!KARENA 49.MILYAR MALAIKAT AKAN MENDOAKAN QTA SAMPAI HARI KIAMAT,WASSALAM,

    Suka

  59. Anonim said

    saudaraqu …. aq ingin tau’ semenjak ayahqu meninggal aq selalu jiarah ke makam beliau membacakan surah Yasin dan tahlil’ yang ingin qu tau apakah ayah qu tau aq ada di sana

    Suka

    • agorsiloku said

      Saudaraku, sungguh pertanyaan yang sulit. Saya tidak tahu sama sekali. Al Qur’an menjelaskan beberapa orang yang telah wafat antara lain : Diperlihatkan neraka pagi dan petang (Fir’aun), ..sesungguhnya ia hidup di sisi Allah (mati syahid), tiba-tiba dibangunkan di hari kiamat dan merasa tidur sebentar saja. Mereka bertanya (yang dibangkitkan dari kubur), siapakah yang membangkitkan mereka?.
      Dengan merujuk pada penjelasan Al Qur’an, maka yang tidur dalam alam kubur, dapat dipahami tidak akan tahu, yang diperlihatkan Neraka dan Surga juga sepertinya tidak akan tahu, sedang yang “sesungguhnya hidup di sisi Allah”, maka wallahu’alam.
      Namun, tentu saja do’a amal shalih yang dilantunkan dan ditujukan kepada ahli kubur akan menjadi investasi dari anak yang shaleh yang mendoakan orang tuanya. Suatu manfaat yang tentu akan membahagiakan bagi yang menerima amalannya. Tentang hal ini banyak dikisahkan dalam berbagai versi.
      Kiranya, hanya ini catatan yang dapat saya sampaikan, mohon maaf bila tidak berkenan.
      Wassalam, agor.

      Suka

  60. […] orang yang kemudian dianalisis sehingga dan kemudian disimpulkan itu adalah suara dari neraka atau minimal siksa kuburlah. Bahkan suaranyapun diperdengarkan kepada sejumlah jamaah. Saya juga sudah mendengar ini untuk […]

    Suka

  61. sri kurniawati said

    Assalamua’alaikum wr wb
    pak,sy pd bulan puasa bermimpi.dlm mimpi tsb saya meninggal dunia.dlm mimpi saya meninggal setelah selesai sholat dhuha dan stlh baca al qur’an.ketika meninggal saya tersenyum dan menimbulkan bau yang wangi harum bunga2 yg blm pernah sy rasakan sebelumnya seperti bukan bunga yang ada di bumi.

    subhannallah…

    saat sy hendak di bw ke kuburan, org2 seperti tidak membawa jenazah sy,dalam artian jenazah sy ringan sekali.pdhl jenazah sy sudah masuk dalam keranda mayat.semua org berebut membawa keranda mayat sy.dlm mimpi itu sy mati dalam keaadan memakai mukenah.
    dlm mimpi itu jenazah sy harum spjg jln hingga di kuburan sy harum dan tdk akan pernah hilang wanginya.

    apa arti semua ini?

    sy mohon di jelaskan ya,Pak?tolong banget.ini email sy nya2799_phy@yahoo.com dikirim ya,pak.
    sy berharap sekali jawaban Bpk tentang mimpi sy ini.
    trimakasih.
    Wassalamua’alaikum wr wb

    Suka

  62. selamat said

    terimah kasih pembuat blok ini, semua kita pasti brjumpah…
    kafir,MUSLIM,dan komunis, rohani kita berumur sama hanya jasmani kita yg berbeda…
    bai’at lah kita sebelum rohani dan jasmani kita terpisah, krna Bai’at membuat kita ke islam yg sadar, bukan islam turunan.
    orang yg keadaan sadar adalah orng yg wajib..
    sesungguh nya islam ini cukup simpel, lakukan yg trbaik buat kita dan orang2.
    jalani kewajiban dunia dan akhirat…..
    buat lah sesuka hati mu di dunia,tapi ingat kau akan mati…
    buat lah surga-surga di dunia,tapi ingat neraka menunggu mu..
    kita lah sebagai khalifah yg di pilih ALLAH, dan kita sudah di bekali brbagai ilmu2,dan di berikan Al-Qur’an sebagai pedoman dan peraturan hukum.
    maka jgn sia-siakan pemberian ALLAh yang luar biasa ini,krna kita yg paling mulia diantara makhluk2 yg hidup di dunia ini.
    ass….

    Suka

  63. waduh kok serem banget ya,,, bwat yg msh kafir gw saranin buru2 bertobat!!! wkkk.wkk..

    Suka

  64. sopyan said

    semoga kita diberi petunjuk oleh allah swt

    Suka

  65. badratin nafis said

    macasih ilmunya, saye cipy yaaa….,,!!!!@@@$

    Suka

  66. badratin nafis said

    macasih ilmunya, saye copy yaaa….,,!!!!@@@$

    Suka

  67. Anthony said

    Manusia harus bisa mengendalikan hawa nafsu.insaallah bisa untuk menuju kehidupan yang di ridhai oleh allah swt.

    Suka

  68. junaidi said

    apa bila umat muslimin dan muslimat kalau sudah menghembuskan napas terakhir maka jenajah tersebut di mandikan,dikapani,disholatkan dan dikuburkan. Setelah jenajah berada dialam Kubur menurut sunnah Rasulullah dibacakan talkin , karena malaikat munkar dan nangkir akan menanyakan sesuatu kepada kita . Kemudian para ulama,ustad dan pemuka agama membacakan talkin, jika 2 orang malaikat munkar dan nangkir datang kepadamu maka jawablah dengan tegas : pertama Siapa Tuhanmu ? kedua siapa Nabimu? ketiga apa Agamamu dan seterusnya…., dari pembacaan talkin tersebut TIDAK ADA pertanyaan : , “sudah berapa kali kamu juara MTQ, “Sudah berapa banyak Djikir ,sholat,puasa,zakat,haji kamu, sudah berapa banyak dakwah yang kamu kerjakan atau sudah berapa tahun kamu belajar disaudi arabia /mesir/irak atau sudah berapa tahun kamu dipondok dipasantren ?…….TETAPI YANG DITANYAKAN PERTAMA SIAPA TUHANMU? lalu Kita disuruh menjawab Sesungguhnya Allah adalah Tuhanku. Kemudian Kalau Malaikat itu bertanya Allah itu siapa dan dimana , apa yang akan kita jawab ……Nah! dengan masalah seperti ini apakah kita tidak takut dengan besi panas menyala yang dibawa malaikat ?……Apakah kita tidak takut dengan azab kubur yang sangat dahsyat ?….Kami mohon ma’af jIka ada kata- kata kami yang kurang berkenan di hati pembaca,tidak ada maksud untuk menggurui, tetapi karna cinta kami kepada Allah dan cinta kami kepada kaum muslimin dan muslimat, semoga kita selamat dunia akhirat.
    Wass……..wr.wb.

    Suka

  69. Rudy said

    Semoga kita diberikan berkah dan jalan yg terang.amin

    Suka

  70. Alam Ghaib adalah rahsia Allah begitu juga alam Roh

    Suka

  71. Anonim said

    sy ingin tanya :sblm ajal tiba suami sy menderita sakit luar biasa dan di rawat inap selama 8 hari,.sblm skt dia telah pergi ke luar kota yg tujuannya krg jelas di daerah banyuwangi dan sekitar jember,..stlh ke dokter dan tes lab dan sampe sy gunakan alternatif jg,.herannya para orang sesepuh yg di yakini bs melihat keadaan suami sy mengatakan kalau di dlm raga nya ada makhluk gaib yg tdk mau meninggalkan raganya,.walaupun sy jg mengupayakan panggil ustadzah yg bs jg melihat di dlm raga suami sy dan mengatakan kalau memang makhluk tsb menginginkan nyawa suami sy,..dan stlh seminggu arwah suami sy di panggil oleh yg maha kuasa…
    yg ingin sy tanyakan apakah benda gaib bs jg mengambil atau mencabut nyawa suami sy, krn pd wkt itu barang gaib di suami ga mau keluar jg……wassalamualaikum wr wb

    Suka

    • agorsiloku said

      Wa’alaikum salam w.w.
      Sy tidak tahu Mba, sepengetahuan saya, tidak ada mahluk tidak kasat mata yang bisa membunuh manusia. Kalau ada, ya.. betapa kacaunya dunia ini karena si pembunuh bukanlah yang bisa diklasifikasikan secara hukum manusia. Kiranya, Allah tidak menyediakan sarana bagi jin untuk melakukan hal ini. Jadi, kematian suami ibu, dalam pemahaman saya, ya memang waktunya tiba. Lantaran kematian sangat varian. Kalaupun ada “mahluk” yang menghendaki kematiannya, ya itu lebih sebagai prasangka saja, Karena tidak ada kekuasaan dari mahluk tersebut untuk mencabut nyawa.
      Sudah tentu pula yang mencabut nyawa manusia adalah malaikat maut yang memang ditugasi untuk mencabut nyawa manusia. Pada waktu ajal yang telah ditentukan. (QS 6:2 Dialah Yang menciptakan kamu dari tanah, sesudah itu ditentukannya ajal (kematianmu), dan ada lagi suatu ajal yang ada pada sisi-Nya (yang Dia sendirilah mengetahuinya), kemudian kamu masih ragu-ragu (tentang berbangkit itu).)

      Dalam areal kisah, yang namanya mahluk jin ingkar kepada Allah, bahkan mereka menunggui manusia sampai tiba ajalnya dan berusaha agar manusia tidak mengucapkan kalimat tauhid pada saat menjelang ajal (sekarat). Wallahua’lam.
      Kiranya, semoga Allah mengampuni dosa dan kesalahan Almarhum suami Ibu semasa hidupnya, serta semoga keluarga yang ditinggalkan mendapatkan rahmat dan hidayahNya selalu. Wassalam, agor

      Suka

  72. Sylvia said

    Subhanallah
    .sungguh mengerikan siksa kubur bagy orang” kafir;-(

    Suka

  73. Yang dimaksud alam kubur didalam Al Qura n adalah bukur ilmu penegtahuan agama secdara keseluruhan.
    Unutk itu milililah, bacalah, hayatilah isi Buku Panduan
    “Bhinneka Catur Sila Tunggal Ika”
    bonus
    “Skema Tunggal Ilmu Laduni Tempat Acuan ayat Kitab Suci Tentang Kesatuan Agama”
    Penulis Soegana Gandakoesoema
    Tersedis Di
    Perumahan Puri BSI Permai Blok A3
    Jl. Samudera Jaya
    Kelurahan Rangkapan Jaya
    Kecamatan Pancoran Mas
    Depok 16435
    Telp./Fax. 02177884755
    HP. 085881409050

    Suka

  74. Makasih ya buat yg punya situs ini.saya senang mendapat hikmah dari membacanya,

    Suka

  75. Anonim said

    Amin

    Suka

  76. Anonim said

    Apkh semuwah orangmati kayak gtu

    Suka

  77. Heru said

    Asslmualaikum ,wr,wb.
    mau sharing , mudah mudahan bisa mengurangi beban pikiran.
    maaf saya mau cerita sedikit tentang pengalaman dalam diri saya dan anak saya.
    saya dan anak saya adalah indigo dalam arti bisa melihat alam ghoib,bahkan di sekeliling kami ada ruh sembilan wali songo bahkan kadang kadang waktu tertentu datang sekh Abdul qodir al jaelani yang lebih menakjubkan lagi datangnya di antar sama ruh Nabi muhammad saw ke rumah saya, aktifitas beliau beliau hanya berzdikir terus kepada allah dan sholat lima waktu tepat pada waktunya bahkan ruh kami sering sholat bareng.bahkan para wali punya harapan ke saya untuk memajukan dan memakmurkan bangsa ini dengan siar agama islam untuk mendirikan pondok pesantren yang belajar sareat menuju ke makrifatullah.
    ruh saya juga pernah di ajak sunan kali jogo ketemu Nabi muhammad saw di dekat Ka,bah bahkan saya di suruh kanjeng nabi untuk membawa sorban(ghoibnya ) yang ada di atas makam beliau untuk di nyatakan dan di bawa pulang.
    saya di kasih pengetahuan sama sunan kali jogo bahwa pintu ghoib ada beberapa pintu positif dan Negatif,antara lain :
    Pintu posiif ;
    0.0.1
    0.0.2
    0.0.3 sampai 0.0.7
    0.1.0
    0.0.1 sampai 0.1.7
    dan bila kita sampai di alam 2.0.0 itu baru alam mimpi
    di saat kita sampai ke alam 3.0.0 di sini kita bisa bertemu banyak setan jin dan genderuwo bahkan kita bisa bertemu ruh sunan kali jogo yang palsu dan yang asli yang membedakan adalah aura kalau yang asli berwarna biru tua yang palsu berwarnabiru telur asin di sini saya bisa membedakan aura jahat dan jelek kalau aura jahat pasti matanya merah dan auranya merah atau kalau mau menipu kita warnanya mentok biru teulr asin.
    sampai ke alam 5.0.0 kita bisa bertemu ruh para wali songo dan berkomonikasi, sampai ke tingkat alam 6.0.0 kita bisa melihat siksa kubur bahkan kita bisa komonikasi terhadap semua orang yang meninggal dunia.samapai tingkatan yang saya tahu alam 7.7.7.bisa melihat surga Allah ( wallahu a,lam )
    Pintu ghoib Negatif;
    1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12
    12.01,12.0.2 sampai 12.12.12 mungkin inilah keberadaan dajjal dan Neraka (Wallahua,lam )
    yang menjadi pertanyaan saya , benarkah itusemuanya ?? setahu saya nabi Muhammad setan tidak bisa menyerupainya bahkan wajah nabi nggak boleh di gambarkan , perlu di ketahui bahwa semua para wali Allah dan penduduk Alam Barzah yang orang baik wajahnya bersinar dan umurnya antara 30 an tahun semua.yang perempun seperti bidadari semua cantiknya luar biasa nggak bisa di gambarkan.
    itu pengalaman saya dan masih banyak cerita tentang ghoib dalam diri saya dan anak saya mohon penycercahanya ,terima kasih
    Wassalam.

    Suka

Tinggalkan komentar