Sains-Inreligion

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

Ruh Orang Meninggal

Posted by agorsiloku pada September 5, 2006

dari Syariahonline.com, Rubrik Konsultasi
assalamu’alaikum wr wb Pak Ustadz, mengapa dalam sakaratul maut timbul sakit sementara ketika ruh masuk ke dalam janin tidak terasa sakit ? apa yang sedang dihadapi/dialami oleh orang yang sakaratul maut, kemudian setelah wafat apa yang akan dialami/dijalani oleh orang yang meninggal tsb di alam kubur? adakah siksa kubur dan seperti apa ? apa yang harus dilakukan oleh anak setelah kedua orangtuanya wafat agar orang tuanya itu mendapat rahmat, ridho dan ampunan Allah SWT di alam kubur dan yaumil akhir? terima kasih. wassalamu’alaikum wr wb
Abu Ibrahim

Jawaban:
Assalamu `alaikum Wr. Wb.
Al-Hamdulillahi Rabbil `Alamin, Washshalatu Wassalamu `Alaa Sayyidil Mursalin, Wa `Alaa `Aalihi Waashabihi Ajma`in, Wa Ba`d


1. Yang dialami oleh orang yang sakaratul maut
Di dalam Al-Quran Al-Kariem, Allah SWT telah menceritakan bagamana malaikat didatangkan kepada orang yang akan dicabut nyawanya. Dan khusus orang yang zalim, perlakuan malaikat memang cukup kasar dan menciutkan nyali.

  • Alangkah dahsyatnya sekiranya kamu melihat di waktu orang-orang yang zalim berada dalam tekanan sakratul maut, sedang para malaikat memukul dengan tangannya, : “Keluarkanlah nyawamu” Di hari ini kamu dibalas dengan siksa yang sangat menghinakan, karena kamu selalu mengatakan terhadap Allah yang tidak benar dan kamu selalu menyombongkan diri terhadap ayat-ayatNya.(QS. Al-An am : 93 ).
  • Sedangkan kepada orang yang beriman kepada Allah SWT dan menjadi calon penghuni surga, perlakukan malaikat 180 derajat terbalik. Mereka demikian ramah dan baik hati. Kepada mereka Allah SWT mengatakan :
  • Hai jiwa yang tenang, Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya. Maka masuklah ke dalam jama’ah hamba-hamba-Ku, masuklah ke dalam syurga-Ku.(QS. Al-Fajr : 27 -30).
  • Sedangkan secara umum dan dari penampilan pisik, ada hadits Rasulullah SAW yang menceritakan bagaimana keadaan orang yang sedang dicabut nyawanya :
  • sesungguhnya pandangan seorang mayyit mengikuti ruhnya ketika dicabut(HR. Muslim 920).


2. Yang dialami/dijalani oleh orang yang meninggal tsb di alam kubur

Ruh itu lalu naik ke langit dan diperlakukan sesuai dengan amalnya di dunia. Bila ruh itu berasal dari orang yang beriman, maka pintu langit akan dibukakan untuknya dan disambut dengan hangat. Sebaliknya, bila ruh itu dari orang kafir, zalim dan berlumur dosa, maka pintu langit akan tertutup untuknya dan mendapat perlakuan yang hina. Sesungguhnya orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan menyombongkan diri terhadapnya, sekali-kali tidak akan dibukakan bagi mereka pintu-pintu langit dan tidak mereka masuk surga, hingga unta masuk ke lubang jarum . Demikianlah Kami memberi pembalasan kepada orang-orang yang berbuat kejahatan.(QS. Al-A’raf : 40).
Bahkan ruh itu akan dicampakkan dari pintu langit sebagaimana firman Allah SWT :

  • Barangsiapa mempersekutukan sesuatu dengan Allah, maka adalah ia seolah-olah jatuh dari langit lalu disambar oleh burung, atau diterbangkan angin ke tempat yang jauh.(QS. Al Hajj : 31).
  • Dua ayat inilah yang diucapkan oleh Rasulullah SAW di dalam hadits shahih yang panjang ketika menjelaskan bagaimana ruh orang beriman dan ruh orang jahat. Salah satu potongannya kami nukilkan berikut ini :
  • Rasulullah SAW bersabda, Lalu ruh jahat itu dikembalikan ke dalam jasadnya dan dua malakaikat mendatanginya seraya bertanya, Siapakah rabb-mu ?. Orang itu menjawab, hah..hah..aku tidak tahu . Malaikat itu bertanya lagi, Siapakah manusia yang diutus kepada kalian ? . hah..hah. .aku tidak kenal , jawabnya. Lalu diserukan suara dari langit bahwa dia telah mendustakan hamb-Ku. Maka dekatlah dengan neraka dan dibukakan pintu neraka hinga panas dan racunnya sampai kepadanya. Lalu kuburnya disempitkan hingga tulang-tulang iganya saling bersilangan. Dan didatangkan kepadanya seorang yang wajahnya buruk, pakaiannya buruk dan baunya busuk dan berkata kepadanya, Berbahagialah dengan amal jahatmu. Ini adalah hari yang kamu pernah diingatkan. Dia bertanya, siapakah kamu, wajahmu adalah wajah orang yang membawa kejahatan ? . Aku adalah amalmu yang buruk . Ya Tuhan, jangan kiamat dulu .(HR. Ahmad dalam musnadnya 4/287 hadits no. 4753 dan Abu Daud 4/239 hadits no. 18557 hadits Shahih) .


3. Siksa kubur
Pertanyaan di dalam kubur dan siksanya ada disebutkan di dalam Al-Quran Al-Kariem.

  • Allah meneguhkan orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di akhirat; dan Allah menyesatkan orang-orang yang zalim dan memperbuat apa yang Dia kehendaki.(QS. Ibrahim : 27).
  • Dalam asbabun nuzul secara shahih diriwayatkan bahwa yang dimaksud dengan Allah SWT meneguhkan orang beriman dengan ucapan yang teguh adalah bahwa mayat orang beriman di kubur itu mampu menjawab dengan mantap tiga pertanyaan malaikat dalam kubur, yaitu tentang siapa tuhanmu, siapa nabimu dan apa agamamu.
  • Dari Anas bin Malik bahwa Rasulullah SAW bersabda, Sesungguhnya seorang hamba ketika diletakkan di kuburnya dan ditinggalkan oleh teman-temannya, maka dia masih mendengar suara sandal mereka. Imam Bukhari menambahkan, Sedangkan orang munafik dan kafir diserukan kepada mereka,


4. Apa yang harus dilakukan oleh anak setelah kedua orangtuanya wafat
Terutama adalah mendoakannya, karena doa anak yang shalih adalah hal yang secara sharih disebutkan sangat bermanfaat bagi orang tuanya yang sudah meninggal. Tentu saja anak itu harus anak yang shalih, beriman dan bertaqwa. Karena hanya doa orang yang dekat dengan tuhannya saja yang akan didengar. Jadi kalau anaknya jarang sholat, tidak pernah mengaji, buta ajaran agama dan asing dengan syariat Islam, lalu tiba-tiba berdoa, bagaimana Allah SWT akan mendengarnya. Sementara makanannya makanan haram, bajunya haram, mulutnya tidak lepas dari yang haram.
Selain itu anak yang sholih bisa saja mengeluarkan infaq, shadaqah dan ibadah maliyah lainnya yang diniatkan untuk disampaikan pahalanya kepada orang tuanya. Tentang sampainya pahala ibadah maliyah dari orang yang masih hidup untuk orang yang sudah wafat, ada banyak dalilnya. Diantaranya adalah :

  • Sabda Rasulullah SAW, Seseorang tidak boleh melakukan shalat untuk menggantikan orang lain, dan seseorang tidak boleh melakukan shaum untuk menggantikan orang lain, tetapi ia memberikan makanan untuk satu hari sebanyak satu mud gandum (HR An-Nasa i).
  • Dari Abdullah bin Abbas ra bahwa Saad bin Ubadah ibunya meninggal dunia ketika ia tidak ada ditempat, lalu ia datang kepada Nabi SAW unntuk bertanya: Wahai Rasulullah SAW sesungguhnya ibuku telah meninggal sedang saya tidak ada di tempat, apakah jika saya bersedekah untuknya bermanfaat baginya ? Rasul SAW menjawab: Ya, Saad berkata: saksikanlah bahwa kebunku yang banyak buahnya aku sedekahkan untuknya (HR Bukhari).

Bahkan sebagian ulama mengatakan bahwa bukan hanya ibadah maliyah saja yang bisa disampaikan pahalanya kepada orang wafat, namun ibadah badaniyah pun bisa dikrimkan pahalanya untuk orang yang sudah wafat. Dalilnya adalah nash berikut :

  • Dari Aisyah ra bahwa Rasulullah SAW bersabda: Barang siapa yang meninggal dengan mempunyai kewajiban shaum (puasa) maka keluarganya berpuasa untuknya (HR Bukhari dan Muslim)
  • Hadits ini adalah hadits shahih yang menyebutkan bahwa pahala puasa sebagai ibadah badaniyah bisa dikirimkan untuk orang yang sudah wafat. Selain itu pahala itu adalah hak orang yang beramal. Jika ia menghadiahkan kepada saudaranya yang muslim, maka hal itu tidak ad halangan sebagaimana tidak dilarang menghadiahkan harta untuk orang lain di waktu hidupnya dan membebaskan utang setelah wafatnya.

Hadaanallahu Wa Iyyakum Ajma`in, Wallahu A`lam Bish-shawab,
Wassalamu `Alaikum Warahmatullahi Wa Barakatuh.

36 Tanggapan to “Ruh Orang Meninggal”

  1. […] di sana juga nggak bisa datang untuk menceritakan pengalamannya. Referensi yang telah ada, seperti Ruh Orang Meninggal, Neraka di Magma Bumi, Jeritan Siksa Kubur, atau Perjalanan Melalui Alam […]

    Suka

  2. Mengenai Roh sepeninggal jasad adalah sesuai Al Isro (17) ayat 85: Roh hanya Tuhan yang Tahu, manusia sedikit saja diberikan pengetahuannya, saya memilih tidak usah membahas soal roh, karena orang yang tidak tahu tidak akan dihukum oleh Allah.
    Dan garis besarnya kami serahkan kepada Allah, ditempatkan dinerakakah atau ditempatkan disorga dan kamipun tidak mengetahui apa sorga itu dan apakah neraka itu, karena kami belum pernah kesana.
    Wasalam, Soegana Gandakoesoema, Pembaharu Persepsi Tunggal Agama millennium ke-3 masehi.

    @
    Nice comment, kecuali yang telah disampaikan dengan terang ya Pak….
    Salam, agor

    Suka

  3. Fathorozi said

    bisakah, cerita tentang alam kubur

    @
    Ada lima postingan membahas tentang alam kubur… di tag kanan. 😀

    Suka

  4. sikabayan said

    duh… kabayan jadi merinding kalau masalah alam kubur dan sesudahnyamah… hhh…
    Al An’aam:93
    Dan siapakah yang lebih dzalim daripada orang yang membuat kedustaan terhadap Allah atau yang berkata: “Telah diwahyukan kepada saya”, padahal tidak ada diwahyukan sesuatu pun kepadanya, dan orang yang berkata: “Saya akan menurunkan seperti apa yang diturunkan Allah”. Alangkah dahsyatnya sekiranya kamu melihat di waktu orang-orang yang zalim (berada) dalam tekanan-tekanan sakratulmaut, sedang
    para malaikat memukul dengan tangannya, (sambil berkata): “Keluarkanlah nyawamu”. Di hari ini kamu dibalas dengan siksaan yang sangat menghinakan, karena kamu selalu mengatakan terhadap Allah (perkataan) yang tidak benar dan (karena) kamu selalu menyombongkan diri terhadap ayat-ayat-Nya.
    Al Hajj:5
    Hai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan (dari kubur), maka (ketahuilah) sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu dan Kami tetapkan dalam rahim, apa yang Kami kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur-angsur) kamu sampailah kepada kedewasaan, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan (ada pula) di antara kamu yang dipanjangkan umurnya sampai pikun, supaya dia tidak mengetahui lagi sesuatupun yang dahulunya telah diketahuinya. Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami turunkan air di atasnya, hiduplah bumi itu dan suburlah dan menumbuhkan berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang indah.

    @
    Astagfirullah….

    Suka

  5. Tentang Roh manusia setelah meninggalkan jasad adalah sesuai dengan maksud Al Isro (17) ayat 85: Dan mereka bertanya kepadamu tentang ROH (setelah meninggalkan jasad). Katakanlah: “ROH itu termasuk URUSAN Tuhanku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit”.
    Jadi untuk kami tidak perlu soal Roh dibahas, karena semangkin bodoh tidak mengetahui soal roh, tidaklan akan dihukum oleh Allah. Kami memilih seperti ini !!!.
    Wasalam, Soegana Gandakoesoema, Pembaharu Persepsi Tunggal Agama millennium ke-3 masehi.

    Suka

  6. yadi saepul r said

    humor sufi
    nasrudin kebingungan lama mikirin nasib iblis yang dikutuk dan akan diazab pedih,”Allah-kan Maha pengasih dan Maha penyayang. suatu kesempatan ia berhasil menemui iblis di istananya.kata nasrudin:”Allah kayaknya kurang adil sama kamu?.iblis dengan angkuhnya menjawab:”saya suka dan tahan akan sakit”.nasrudin pergi sambil bergumam:”pasti Allah Maha adil!!!!!!!!!”.

    @
    😀 (sambil belum memahami makna dari humor sufi ini)….

    Suka

  7. Dono said

    Ass,wr,wb,pak Agor.
    langit mempunyai tingkatan,Allah S.W.T berada di langit yg tertinggi (Arsy tertinggi ).
    Barang siapa yg didunia ini tidak mau mengambil kesempatan untuk merobah diri mereka untuk jalan kebaikan sesungguhnya pintu2 langit akan tertutup bagi mereka.
    Tetapi barang siapa yg selalu menyukai kebaikan mereka akan berada dekat Zat yg tertinggi ( Allah S.W.T )dan mereka akan turun naik melalui pintu2 yg mereka sukai.
    Roh-roh dari orang-orang yg selalu membuat kejahatan akan disiksa dan sangat berat bagi mereka untuk mendapatkan pintu.

    Pak Agor, saya mengucapkan selamat menunaikan ibadah puasa.
    Wassalam Dono.

    @
    Wass.Wr.Wb. Mas Dono.
    Semoga Allah merahmati dan membersihkan kita, mengampuni dosa-dosa dan salah yang kita lakukan. Manusia tempatnya salah dan khilaf.
    Semoga ibadah puasa yang kita jalani menjadikan kita manusia lebih bertakwa ya.
    Selamat menunaikan ibadah ramadhon.
    Wass, agor.

    Suka

  8. Assalamu alaikum wr wb

    Bongkar yang lama ni pak agor…

    Sepengetahuan saya…Ruh bukan laki2 bukan perempuan(tanpa kelamin)
    Bentuknya……hmmm tak berbentuk….pengertiannya…seperti apa yang dia tempati…manusia,anjing,malaikat.jin dlll
    Jumlahnya……belum ada bilangannya…yang jelas ..belum ada dalil mengatakan ruh si anu atau ruh anjing,kerbau,malaikat.
    Yang ada hanya Ruh…atau Ruhani (RUH KU)
    Mengenai sakit atau tidak ….ketika dicabut atau ditiup..
    Kalau ditiup…jelas jasmani belum terpengaruh apa2.
    Kalau dicabut..Jasmani sudah lupa bahwa dia fana.. (nyangkut deh,susah nariknya malaikat ..trus malaikat harus pakai sekuat tenaga tuh,main kasar dech katanya)lain halnya Ruh muslim & mukmin yang bertaqwa…dia tahu jasmaninya fana……

    Wassalam ….

    @
    Saya copy paste tulisan di atas (postingan) Karena menarik dan banyak tidak mengertinya. Jadi saya juga hanya bisa merenunginya saja. Menyimpulkan belum bisa… 😀

    Suka

  9. Assalamu alaikum wr wb

    Kalau bertanya masalah ruh…sudah jelas ruh itu urusan ALLAH(kan ada dalilnya).
    Tapi kalau hanya mengenal ruh…kan nggak apa2.

    Wassalam

    @
    Wass ww, Mas Ayruel memang benar.. itu urusan Allah, dan kita diberi tahu kecuali sedikit. Sedikit apakah yang kita pahami. Jangan-jangan dan sangat boleh jadi yang sedikit itupun tidak akan pernah juga dipahami oleh manusia dengan jasad fisiknya sampai hari akhir tiba….
    Yang sedikit itu pula telah melahirkan kitab-kitab petunjuk, tulisan, tulisan, ilmu-ilmu psikologi, para psikologi dan pandangan-pandangan di luar nalar fisik yang membuat manusia terpana atau terakali….
    Wallahu’alam…
    Wass.

    Suka

  10. Anonim said

    Matikan dulu dirimu sebelum kamu mati (makna) tidak ada semuanya ini kecuali hanya Allah Azza Wa Jalla Jallaluh

    @
    Terimakasih Mas, catatan ini mengingatkan saya akan ilmu hati :
    Aku mengingatMu bukan karena aku melupakanMu walau sesaat.
    Namun, karena Engkau ada dalam lembah kerinduanku sehingga aku mengucapkan namaMu.

    Suka

  11. Anonim said

    Assalmualaikum wr.wb.
    saya mau nanya , apakah ruh memiliki berat atau massa

    @
    Wass.wr.wb
    Kalau mengikuti hukum kesetaraan energi dan masa, maka keduanya memiliki hubungan seperti dirumuskan Oom Einstein yang menjadi sangat terkenal itu

    Ruh itu sendiri adalah yang hanya kita ketahui dengan pengetahuan, sedang komposisinya kita sama sekali tidak tahu.

    Jika memiliki berat, artinya terpengaruh gaya gravitasi atau massa artinya ada unsur partikelnya (kuanta/foton atau apakah?) saya kira kita tidak akan pernah memahaminya.

    Jadi, saya kira pertanyaan ini tidak bisa dijawab.
    Wass.wr.wb, agor.

    Suka

  12. ifan said

    apakah ruh memiliki berat atau massa?

    @
    eh.. sudah dijawab sebelumnya ya Mas….

    Suka

  13. Q said

    Ass.Wr.Wb

    Ruh adalah rahasia Allah SWT, sebuah misteri yang tidak terjangkau oleh akal manusia, banyak terjadi phenomena di masyarakat yang katanya ada kaitannya dengan ruh manusia yang sudah meninggal. dsb. Semoga kita menjadi manusia yang beriman dan bertakwa sehingga kita tergelincir oleh tipu daya setan. Amin.

    @
    Kata kuncinya : tidak tergelincir oleh tipu daya setan. Setan sekelas professor tentu berbeda dengan kelas pengangguran….
    Wass.ww.
    agor

    Suka

  14. dienot said

    assalamu alaikum

    hheee… hee…, pak pembahasan mengenai ruh itu sangat berat. Kita tidak mengetahuinya kecuali sedikit. secara logika manusia hanya mempercayai suatu kebenaran melalui pnca indra, dan ruh tidak bisa tersentuh dengan hal ini. sebaiknya mengenai pembahasan ruh lebih hati2

    @
    Wassalamu’alaikum ww.
    Betul Mas Dienot.. pembahasan mengenai hal ini sangat berat, dan jelas sekali agor tidak mampu menjelaskan (meskipun keinginan itu besar). Postingan inipun mengutip dari site yang saya anggap cukup relevan untuk dibaca dan direnungkan. Di bagian-bagian lain postingan, memang agor postingkan yang lain juga. Catatan mas sangat berharga buat saya, kalau boleh ditegasi pula bagian mana yang tidak tepat. Ini membantu untuk memahami lebih baik…
    Salam, agor.

    Suka

  15. assalamu’alaikum wr. wb.

    klo mnurut sy sih, bgi yg tdk mendalami dan yg hanya ingin tahu saja lebih baik jangan mencari rujukan. karna ini masalah “RUH”, bukan mainan.

    Bila kita sudah sedikit tahu tentang ini kita harus konsekwen atas apa yg sudah didapat,

    Orang yg pintar, cerdik, akan memilih tidak usah membahas soal roh, karena orang yang tidak tahu tidak akan dihukum oleh Allah.

    jangan sampai menyesal!!!!

    Suka

  16. alfiyah said

    Assalamualaikum wr.wb
    saya mau nanya tentang alam ruh,dan saya masih penasaran apakah alam ruh itu sama dengan alam gaib? kalo sama berarti orang sudah meninggal bisa melihat makhluk gaib.
    orang yang meninggal kecelakaan ,apakah ruhnya gentayangan? Soalnya
    kadang saya mendengar bahwa ruhnya gentayangan.
    Terima kasih
    Wassalamualaikum.wr.wb

    Suka

  17. agorsiloku said

    Wass.wr.wb.
    apakah alam gaib sama dengan alam ruh?
    Maaf, kalau tak keliru dalam pembahasan/posting sebelumnya dijelaskan bahwa gaib menurut AQ adalah yang pengetahuannya ada pada Allah SWT dan hanya Nabi yang dikehendakiNya yang bisa mendapatkan pengetahuan mengenai hal gaib. Ghaib bukan hanya bicara soal alam “ghaib” tapi juga perkara-perkara/peristiwa di masa depan (dari titik relatifitas waktu) termasuk perkara ghaib.
    Singkat kata, yang gaib itu khasanah ilmunya ada di tangan Allah swt.
    Karena posisi gaib itu begitu khusus dan istimewanya, maka kita tidak bisa tahu juga apakah orang yang meninggal bisa melihat mahluk gaib yang lain ataukah alam barzah juga tergolong alam ghaib, apakah mahluk gaib satu dengan lainnya bisa saling melihat atau tidak adalah hal-hal yang manusia seperti kita tidak bisa menjawabnya.

    Dalam konteks seperti ini, mahluk jin (ingat kisah meninggalnya Nabi Sulaeman), tidak termasuk dalam kriteria gaib menurut Al Qur’an, orang yang meninggal juga tidak bisa berhubungan dengan manusia di bumi atau mendengar atau berkata-kata kepada yang hidup. Dia ada di alam yang didefinisikan sebagai alam barzah sampai saat kebangkitan.
    (sampai saat ini, agor memahami alam kubur adalah bagian dari alam ghaib juga, mohon koreksi jika keliru).

    Mengenai ruh gentayangan… agor lebih percaya bahwa orang mati, sesuai Al Qur’an masuk alam barzah.. jadi tidak jalan-jalan seperti sinetron atau film.. bergentayangan.

    Wass. agor.

    Suka

  18. Rere said

    Secara garis besar & pada dasarnya ruh itu ya diri kita sendiri ini yang sedang berbicara, makan, tidur, browsing dll. Badan ini sebagai sarana nya, jadi kalau Tuhan beri pengetahuan sedikit tentang ruh, itu sudah lebih dari cukup untuk memahami tentang ruh, lebih dari itu adalah urusan Tuhan. Bila ada yang mengatakan belum pernah ke sorga atau neraka, gak perlu lah ngomong demikian,sebab itu namanya pengecut & egois hanya mau enaknya hidup saja, matinya gak mau tahu, padahal pasti mati, kalu udah mati gak bakalan bisa nyeritain keadaan di akhirat, karena tersiksa oleh egoisme dan kepengecutan, mau hidup nya saja. Dan siapapun belum pernah kesana, tapi peta sorga & neraka sudah diberitahukan oleh Tuhan dalamAl-qur’an. Masih mau egois ???, besok lusa juga pasti kebagian ke akhirat, tenang aja sabar, semua pasti kebgian.

    Suka

  19. Aburahat said

    @all
    Ada perbedaan antara ROH dan JIWA (NAFS).
    Ruh adalah milik Allah sedangkan Jiwa adalah milik kita (dlm arti berada dalam tubuh kita) Dan yang dicabut malaikat adalah Nywa/Jiwa bukan Ruh. Ruh kembali pada pemilikNya yang ditiup pada waktu janin berumur 3 bulan. Oleh karena itu Allah berfirman mengenai Ruh adalah urusan Allah. Tetapi Jiwa adalah urusan kita. Apakah kita menjadi Nafs Mutma’inah atau nafs yang kufur. Wasalam

    Suka

    • Yunus said

      Maaf mas klw boleh aq ralat. Ruh n jiwa it sama mas… Ruh it biasa d pkai dlm bhasa al-quran sedangkn jiwa it biasa d pkai dlm bahasa indonesia. Jd ap yg kmbali kepada Allah it adlah ruh atw jiwa,gk bisa d bedakn.

      Suka

      • Anonim said

        maaf mas sy rlt jg, ruh en jiwa tu beda mas, coba di ingat org yg gngguan jiwa tentu yg terganggu adl otknya bkn ruhnya, ibart robot ruh adl strumnya sdg jiwa adl setirnya. nastaghfiru ya robb

        Suka

      • arifi said

        gangguan otak belum tentu gangguan jiwa. dan gangguan jiwa juga bukan gangguan otak. mohon di pahami.

        Suka

  20. menurut seorang ustadz,

    kalau di alam dunia ada jiwa dan raga, maka raga yang mendominasi.
    kalau di alam kubur ada jiwa dan raga, maka jiwa yang mendominasi.

    maka sekaranglah waktunya kita melatih jiwa kita dengan tempaan alam raga. jiwa kita di alam dunia ini berat untuk bebas. seolah-olah terpenjara raga. tapi ada yang bisa bebas.

    tapi di alam kubur, jasad kita yang berat untuk bebas. namun jiwa kita bebas menemui bekas tapak-tapak perjuangan kita sendiri. saat itulah kita bangga atau menyesal.

    gitu ngga sih?

    Suka

  21. Mustafa Adnani said

    Menyoal istilah RUH (AR RUUH) yg diketengahkan Al Quran masih banyak hal-hal yg perlu kaji ulang. Salah satu gagasan ruh – sebagaimana dipapar pada artikel di atas – ruh diartikan nyawa. Al Quran menyajikan 19 kali kata ruh, dg arti yg bermacam-macam. Bila kita menyimak akar kata ra-wa-ha, akan ada tiga sebutan. 1. Ar Ruuh 2. Ar Rauh dan 3 Ar Riih. Mesti memiliki arti yg berbeda, secara fisik memiliki substansi yg sama. Sesuatu yg ada tanpa bisa dilihat oleh mata, sebagaimana istilah riih yg berarti angin, terasa namun tak terlihat. Sulit memang untuk mengalih-bahasakan akar kata ra-wa-ha (atau raa-haa) secara harfiah ke dlm bahasa Indonesia. Kita hanya bisa menangkap artiya dari tiga kata benda (mash-dar) sebagaimana disebutkan di atas. Ar Ruuh, materi yg akan kita bahas sekarang. Ar Riih berarti angin, sedangkan Ar Rauh berarti suasana atau nuansa (kelak akan diterakan masing-masing ayat yg terkait).
    Kembali kpd Ar Ruuh, sebagaimana telah disinggung sekilas, di antaranya ruuh diartikan nyawa. Karena itu oran mati berarti tidak punya ruh lagi. Di samping itu muncul beberapa istilah seperti Roh Jahat Tentu saja pengartian seperti ini sama sekali tidak sejalan dengan gagasan Ar Ruuh dlm Al Quran.
    Melihat beberapa komentar, pada umunya kata Ar Ruuh, dlm QS17:85, diartikan nyawa (yg membuat orang atau makhluk itu hidup). YAS ALUUNAKA ‘ANIRRUUHI, QUL ARRUUHU MIN AMRI RABBIY, WAMAA UUTIITUM MINAL ‘ILMI ILLAA QALIILAN, Artinya: Mereka bertanya pdmu (Muhammad) ttg Ar Ruuh, Jawablah, bahwa ruh itu adalah urusan (masalah)Tuhanku, tidaklah diberitahukan kpd kalian ilmu (ttg ruuh) itu kecuali sedikit. Kata Ar Ruuh di sini semestinya tidak atau jangan diartikan nyawa, namun tentang wahyu. 21 kali kata Ar Ruuh disebut dlm Al Quran, namun tidak satupun memberikan gagasan arti bahwa itu nyawa. Gagasan bahwa ruh itu nyawa, diperoleh dari hadits riwayat Abu Hurairah dlm shahih Muslim,no.2448 bab ruh harum dan ruh busuk. Sebaliknya, hadits riwayat Abdullah bin ‘Umar (atau Abdullah bin ‘Abbas) pada shahih Bukhari no.2008, sama sekali tidak menyinggung gagasn/arti nyawa. Keterangan ini, tentu akan mengundang rasa penasaran dan berbagai pertanyaan. Silahkan, ditunggu.

    Suka

  22. Mustafa Adnani said

    Amendment: Al Quran menyajikan kata Ar Ruuh sebanyak 21 kali.

    Suka

  23. […] on Manusia itu Mengapa Ada?yanto on Bahasa di Surga : Bahasa …Mustafa Adnani on Ruh Orang MeninggalMustafa Adnani on Ruh Orang Meninggalqarrobin on Kajian Metodologis Ilmiah dan […]

    Suka

  24. Mustafa Adnani said

    Pada awalnya, ketika saya mengangkat kata Ar Ruuh dlm Al Quran sebanyak 21 kali, sebatas menafsirkan kata tsb dgn sistem tafsir ayat dg ayat. Bila kemudian melonjak kepada analisis angka 21nya (ditambah ukuran gram), syah-syah saja sesuai dg pandangan fisika atau matematik (tafsir bir Ra-yi). Ketika orang banyak mengartikan ruh adalah nyawa, yg dengannya setiap makhluk-hidup itu hidup (hayyun), maka saya mengkajinya dari sudut etimology/harfiah, bahwa Ar Ruh yg disajikan Al Quran bukanlah nyawa atau sukma. Apakah kata yg tersimpan dlm QS97:4,yakni ayat yg menyajikan kata Ar Ruh pertama kali dlm Al Quran di Makkah ataupun dlm QS17:85 (penyajian yg kelima, QS38:72 yg kedua, QS19:17 yg ketiga, QS26:193 yg keempat dst. dst.) adalah fakta-fakta yg membuktikan bahwa Ar Ruh bukan atau tidak berarti nyawa yg membuat hidup (lawan kata dari mati).Para mufsir mengartikan dg beberapa opsi, boleh jadi Ar Ruuh itu wahyu , atau juga malaikat Jibril. Karenanya saya mengatakan bahwa istilah Ar Ruuh dlm Al Quran bukanlah ruh atau (roh) dlm arti yg kita pakai sehari-hari, yg mengakibatkan muncul istilah Roh jahat.Boleh jadi karena salah dlm memahami kata Ar Ruh dlm Qs38:72 (sessi kedua)sbb:FA IDZA SAWWAYTUHU WANAFAKHTU FIIHI MIN RUUHIY FA QA-‘UU LAHU SAAJIDIIN. Artinya:Setelah Aku sempurnakan (bentuk/fisik)nya dan setelah kutiupkan sebagian RuhKu, maka hendaklah kalian tunduk merendah kapadaNya, (menjadi)orang-orang yg bersujud. Inilah inti tauhid, sebagai proses kehidupan manusia (diwakili oleh Adam). Tentu saja pengaitan istilah Ar Ruh dg orang mati tidak direkomendasi oleh Al Quran. Bagi ikhwan/akhwat yg belum sependapat dg pandangan seperti ini, jangan bersegera menyatakan pemikiran yg salah atau aliran sesat (kata lain dari negative thingking). Next comment to follow, if felt necessary.

    Suka

    • agorsiloku said

      Pengertian yang disampaikan ini dapat bermakna : manusia bisa hidup tanpa ar ruuh. Sy kutipkan lagi : …bahwa Ar Ruh bukan atau tidak berarti nyawa yg membuat hidup (lawan kata dari mati)…. Dengan kata lain, dipahami bahwa nyawa yang membuat hidup dan Ar ruh adalah “something” yang ditiupkan kepada jasad bernyawa. Namun, tentu juga bisa bahwa nyawa menjadi “hidup” karena adanya ar ruuh, yang membuat mahluk hidup berpengertian. Saya kira, memang comment to follow is necessary… 😀

      Suka

  25. hamba Allah said

    bagus,,membahas soal kemana nanti ruh kita setelah mati,,hal ini jelas dpat mengingatkan kita akan kematian,,dan Insya Allah juga dapat meningkatkan ibadah pada-Nya..tapi jangan di lebih2 kan,,jangan jadi bahan perdebatan.. Karena kita tak tahu tentang apa pun,,terus bukan berarti kita tidak tahu maka perbuatan kita tidak di pertanggung jawabkan,,hal mengenai ruh adalah sebuah pengetahuan,,Allah SWT Maha Berencana,,Ia memberi tahu sedikit tentang ruh,,supaya manusia tidak mencari tahu sendiri dan menyimpulkan sendiri,& Ia tidak memberi tahu banyak karena manusia tidak akan sanggup mengetahui itu,,hanya Allah SWT yg tahu..

    Suka

  26. Mustafa Adnani said

    Jelasnya, bahwa istilah roh (Ar Ruh) yg sering dibicarakan manusia, belum tentu cocok dengan maksud Al Quran (walau paham bahwa ruh itu nyawa,telah sejak lama berurat-berakar di tengah-tengah masyarakat, sehingga memunculkan berbagai mytos). Analisis untuk setiap kredo agama (termasuk juga ruh) sepanjang kepentingan disiplin ilmu syah-syah saja.Kalaupun belum diketemukan deskripsi ruh secara tepat atau pasti, setidaknya pengertian ruh yg selama ini dipahami orang banyak, harus dikaji ulang. Bagi peneliti lewat ayat-ayat Al Quran (sebanyak 21 ayat), tentu TIDAK akan sembrono memberikan batasan ttg ruh ini. Menyamaratakan PERIBADATAN (shalat, zakat dan hal-hal ritualistis lainnya) dgn penulusuran keilmuan tentu dalam porsi yg berbeda. Al Quran menyodorkan kepada nanusia agar taat melakukan segala perintah dan menjauhi segala larangannya/haram & halal)dan juga mengasah KECERDASANnya. Dan kedua-duanya penting, karenanya bila Allah Mahatahu, bukankah kitapun dituntut untuk mengetahui KemahatahuanNya. Itulah analisis atau pola pencerdasan manusia,yg tidak dituntut bagi makhluk lainnya.

    Suka

  27. arifi said

    ruh itu urusan allah swt, tp kita wajib untk mnjaganya dan kita jg hrus tau kmana ruh kita ini kelak akan di tempatkan, oleh sebab itu kita hrs mnjaga ruh ini untuk senantiasa beramal sebaik-baiknya dan jauhkan dari perbuatan keji dan mungkar.

    Suka

  28. Lailahaillallah

    Suka

Tinggalkan komentar