Sains-Inreligion

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

Undangan dari Gunung Kawi

Posted by agorsiloku pada Juli 14, 2006

Pagi itu, aku kaget ketika isteriku dengan bersemangat mengajak berwisata ke Gn. Kawi Malang. Memang, Gunung Kawi itu, selain ragam cerita tentang pemujaan, katanya juga adalah tempat wisata yang indah. Menyesal (beruntung !), saya tidak pernah mengunjungi tempat wisata itu. Jadi tidak tahu apa saja ada di sana, seperti apa. Saya tidak tertarik untuk mengunjunginya.

Dua minggu sebelum ajakan isteriku untuk berwisata ke Gn. Kawi, kami sekeluarga berjalan-jalan di Kota Malang dan Batu. Tak sengaja, melewati salah satu jalan, Jl. Kawi (kalau tak salah) di kota Malang. Jadinya ingat Gn Kawi. Kejadian itu terlupakan begitu saja, sampai satu malam dalam tidur aku bermimpi berada di bawah kaki gunung yang dalam mimpi itu adalah Gunung Kawi. Seseorang, atau lebih tepatnya sesuatu di atas gunung (bukit?), melambai-lambaikan tangannya kepadaku dan mengajakku naik ke atas. Kira-kira ajakannya begini ;”ayo naiklah ke sini, di sini pemandangannya indah, kamu akan dapatkan apa saja yang kamu inginkan…?”. Mimpi kadang memang berbaur dengan pengetahuan rasional lainnya. Dalam mimpi itu, aku menolak, karena – masih dalam mimpi — aku tahu itu tempat pemujaan dan aku paling takut sama hal seperti ini dan sejenisnya. Pokoknya ngeri. Rasanya undangan dalam mimpi untuk naik ke Gn Kawi itu begitu menyentuh, ajakannya menerbitkan harapan, tapi sekaligus juga menimbulkan kecemasan. Waktu itu tidak jelas benar, siapa yang melambai-lambaikan tangannya mengajakku ke atas gunung itu.
Hanya saja, pagi harinya isteriku dengan gembira mengajakku berwisata ke Gn. Kawi. Aku tersentak. Dalam mimpi sudah kutolak undangan itu, kini datang lagi melalui isteriku. “Hah… “,teriakku dalam hati. Hanya satu saja jawabku “No”.

Aku sedikit merinding, sedangkan isteriku tampak bertanya-tanya, mungkin heran, mengapa ajakannya yang begitu sederhana dan wajar, kutanggapi dengan dingin dan terlihat tidak suka dengan ajakan itu.

Di kejap lain, aku ceritakan mengapa aku tak mau lagi membicarakan undangan itu….

26 Tanggapan to “Undangan dari Gunung Kawi”

  1. mmmm…ini ya salah satu pengalamannya Mas….
    Terima kasih atas berbagi pengalamannya…jadi belajar untuk makin takut padaNYA saja…bukan yang lain….

    @
    Yap… hanya sentuhan kecil untuk orang seperti saya yang begitu mempercayai akal dan rasio dalam berpikir, kejadian-kejadian kecil begitu menjadikan saya harus menilai ulang sesuatu di balik sesuatu, pemamaham di pengertian yang sudah didapat. Mencoba mencerna sebuah rahasia yang tak terpahami. Saya sendiri percaya ada dimensi-dimensi yang tak terjelaskan oleh pengalaman keseharian dan ilmu pengetahuan… 😀

    Suka

  2. ha?
    Kok Gak Mampir ke rumah saya Bang?

    rumah saya di gunung Kawi…
    ya…memang begitulah…
    full of mistik…

    @
    Pingin juga berkunjung…. full of mistik… untuk yang menghayati mistis untuk sebab tertentu, terlalu panas untuk sebab yang lain di saat tertentu… 😀

    Suka

  3. *abis baca yang depan*

    Yaaa…kok gajadi sih?
    bagus beneran kok, tempatnya…
    hanya saja…Yah…itu tadi…

    @
    Betul… bagus… kalau saja tidak mendapatkan sebab… tentu sudah berkunjung. Cuma ya itu tadi…. 😀

    Suka

  4. aRai said

    kalo selain warga keturunan bisa mujarab ga yah … xixixixi

    @
    Warga keturunan?. Keturunan siapa?.

    Suka

  5. Anonim said

    ga seperti apa yg mas bayangkan kok. sebenarnya g.kawi tempat wisata yg indah dan dingin. itu semua tergantung niat qt.

    @
    Nah yang terakhir itu yang bermasalah…. Kalau soal pemandangan sih… i believe it…

    Suka

  6. andi makassar said

    untung mas nggak k sana…hi hi hi

    @
    😀

    Suka

  7. jenny said

    sebenarnya Gunung kawi bukan lah tempat yg menyeramkan,hanya tempat untuk berziarah.suasana nya pun seperti pasar malam,byk yg berjualan,org2 pun begitu ramah. dan bukan lah tempat pesugihan.konon katanya kalau kita berdoa dengan pasrah dimakam org yg telah berjasa bagi negara(karena yg dimakamkan disana adalah eyang djugo & eyang sudjo adalah anak buah pangeran diponegoro yg telah berjasa dlm membela negara kita) maka keinginan kita akan terkabulkan.asalkan berniat baik & pasrah.jadi bukan lah tempat pesugihan spt yg dibicarakan bykorg.demikian lah pengalaman sy.tx

    @
    Menurut teman-teman memang begitu. Namun, ketika ketika kita datang ke sana atau tempat manapun di permukaan bumi, termasuk tempat para wali-wali atau Nabi sekalipun, dengan tujuan “ngelap berkah”, bukan mendoakan si mati maka ada satu titik nilai yang harus diwaspadai. Kita katakan ini bukan tempat pesugihan, tapi kalau kita datang ke sana dengan pasrah dan niat baik, maka keinginan kita akan terkabulkan. Yang mengabulkan adalah Allah, sedang yang kita ziarahi adalah atau berfungsi sebagai apa… sehingga dan sedemikian rupa kedatangan kita sudah disertai “rasa” ini. Kita tahu, bahwa kuburan di situs Gunung Kawi….

    Namun, saya sependapat seperti yang banyak diceritakan, gunung kawi bukanlah tempat yang menyeramkan dalam pandangan wadag kita…. Ini tempat wisata juga…. 😀

    Suka

    • sobry ansyah said

      trus apakah benar ke sugihan itu intinya bisa d sulap dn bisa d lakukan dengan cara apapun…?
      ktanya menrut kabar klo gunung kawi itu tempat pe sugihan…?

      Suka

  8. Fikri said

    gn. kAwi adlh tempat yang indah,

    @
    😀

    Suka

  9. vero said

    saya ingin kesana mungkin ada yang tahu dr malang sy hrs naik apa utk smp ke sana

    @
    kalau sudah di Kota Malang, tentulah banyak jalan. Ini daerah wisata yang populer bagi sebagian orang dan sebagian lainnya untuk tujuan yang mungkin lain juga….

    Suka

  10. anang said

    kalo mo tahu gunung kawi, baca buku baru “gunung kawi; fakta dan mitos”. sudah beredar, silakan ketahui semua yang ada di gunung kawi.

    Suka

  11. fernando said

    sebesar apa se mistik di gunung kawi??bukannya semua gunung itu sama aja ciptaan ALLAH??mau kaya jangan ke gunung??berdoa & berusaha bukan begitu bro??

    Suka

  12. rock said

    saya pernah dengar dpd org di sana bahawa minta kesenangan adanya pertukaran betul ke.banyak yg kesana maukan kesenangan adalah warga cina,.

    Suka

  13. mr.gim said

    Ass.Wr.Wb.
    Membaca diatas, saya sangat tertarik sekali tuk menulis disini gak apa2 ya?
    Sebelumnya sya mohon maaf kalo ada kata2 saya yg salah dan tidak berkenan.
    Saudara2, gunung kawi memang identik sekali dgn yg namanya mistik dan pesugihan, lalu apakah demikian adanya? Banyak sekali org berpendapat ini dan itu tentang gunung kawi dan saya pribadi membenarkan pendapat2 itu karena hukumnya adalah syah2 saja mengingat pendapat2 tersebut berdasarkan pengalaman, cerita teman atau membaca. Kalau boleh saya bicara sedikit disini, masalah pesugihan digunung kawi yg kesohor itu harus kita cermati betul. Ada satu pertanyaan saya, kalo memang gunung kawi adalah tempat pesugihan sudahkah warga gunung kawi kaya semua? Sebenarnya gunung kawi bukanlah tempat pesugiahan, disitu hanya ada 2 makam mubaliq yakni makam Eyang YUGO dan Eyang Iman SUJONO. Menurut cerita leluhur yg saya dengar (mungkin ada perbedaan dari buku tentang GunungKawi yg pernah ada) Eyang YUGO adalah mubaliq dari daerah kesamben Blitar yg hijrah ke Gunung Kawi untuk menyiarkan agama ISLAM sambil mencari tempat peristirahatan. Setelah di Gunung Kawi Eyang YUGO terkenal sekali dikalangan masyarakat sekitar kalau beliau sangat dermawan dan suka menolong. Jadi banyak sekali penduduk sekitar yg meminta bantuannya atau mendalami hal agama. Kemudian waktu itu, datanglah Eyang Iman Sujono (salah seorang punggawa dari IMAM BONJOL) yang sedang dikejar2 belanda. Atas petunjuk Eyang YUGO, Eyang Iman SUJONO diminta menetap digunung Kawi untuk membantu mensiarkan agama ISLAM. Eyang YUGO tidak mempunyai keturunan karena beliau tidak menikah, sedangkan Eyang IMAN SUJONO mempunyai 2 orang putera tapi kedua puteranya meninggal diusia muda sehingga beliau berdua (Eyang YUGO dan Eyang IMAN SUJONO) saat ini tidak ada garis keturunannya. Ketika beliau berdua maninggal dimakamkan tepat dipesarehan Gunung Kawi seperti saat ini. Makam ini pernah dibugar dan diperbaiki tapi ada sedikit keanehan karena salah satu dari makam tersebut tidak ada sisa jasad atau tulang belulangnya, sama sekali tidak ada dan ini nyata. Menurut banyak pendapat makam yg tidak berjasad tersebut adalah makam Eyang YUGO. Karena sosok kedermawanannya ini maka sepeninggalnya beliau2 banyak orang yg datang untuk ziarah. Cikal bakal dikenalnya Gunung Kawi yg identik dengan pesugihan diawali dari banyaknya peziarah yg doanya terkabul untuk sukses dll. Padahal dulu mereka hanya berziarah (mendoakan almarhum)dan berdo’a pada Tuhan dimakam ini untuk dirinya pribadi, kalau pun doa mereka terkabul itu karena ALLAH berkehendak dan menurut banyak pendapat pula karena mereka berdoa pada ALLAh ditempat dekat orang alim, (wallahu a’lam). Tapi semuanya sudah bergeser, sekarang yg datang tidak hanya berzirah (untuk mengingat mati dan mendoakan almarhum)tapi sudah meminta pada kedua ALMARHUM (na’udzubillah). Kalau yg datang ke Gunung Kawi lalu sukses hanyalah semata2 karena kehendak TUHAN dan usaha mereka yg gigih. Mengenahi pohon dewandaru yg terkenal itu sebenarnya itu adalah tongkat dari Eyang YUGO yang ditancapkan lalu hidup sampai sekarang. Mengenahi kemistikan dari Gunung Kawi sendiri memang saya tidak meragukan lagi tapi marilah kita kembalikan semuanya kepada ALLAH SWT.
    Saya menulis ini karena sebagai putra kawi saya merasa prihatin atas nilai2 agama yang diduakan.
    Untuk VERO, kalau mau ke gunung kawi dari malang naik bus kekepanjen, lalu dari kepanjen naik angkot ke Gunung Kawi. InsyaALLAH tidak akan kesasar dan kalo anda suka naik gunung puncak kawi tiada duanya lho sangat alami dan fenomenal.

    Suka

  14. mr.gim said

    Mengenahi keelokan puncak Gunung Kawi dan siapa saja yg penasaran bisa menghubungi Bp. SAINDUT depan kantor telcom Gunung Kawi karena beliau adalah pemandu pendaki puncak Kawi (0341-8191700/370987). Walaupun banyak hal mistik di puncak Kawi itu adalah pertanda keagungan ALLAH SWT. Keistimewaan puncak kawi diantaranya adalah 9 telaga nan elok, ladang padi yg membentang luas dan tak bertuan tapi kalo dibawa pulang oleh pendaki sampai dirumah padi yg tadinya padat berisi dan menguning akan ompong atau puso., sawi nan hijau dan enak sekali kalau dimasak dipuncak tapi kalau dimasak dirumah pahitnya minta ampun, kebun bunga adelwaise yg menakjubkan tapi lebih tahan lama dan lebih harum dari pada yg ada dibromo, banyak tanaman obat (kunir raja)dll, bekas kandang kuda yg beralas batu sejenis marmer, bekas musholla (bentuk pondasi lengkap dengan tempat imaman), batu pertapaan ken arok, makam empu tong bajil dan masih banyak lagi yg lainnya. SUBHANALLAH……
    Catatan: Tapi jangan sekali2 naik kepuncak kawi tanpa pemandu.
    Wassalam….

    Suka

  15. mr.gim said

    maaf ada sedikit revisi dari tulisan saya diatas, Eyang IMAN SUJONO bukanlah punggawa IMAM BONJOL melainkan senopati Pangeran DIPONEGORO. Sekali lagi mohon maaf yg sebesar2nya.

    Suka

  16. Rey rasta fara said

    INFO PENTING:
    insyaALLAH tgl 18 oktober (minggu)2009, akan ada acara naik ke “puncak kawi”(gunung kawi-Malang).
    bagi rekan2 pendaki gunung,kalau ingin mengikuti acara ini diharap untuk menghubungi bapak SAINDUT ds. Wonosari- kec. wonosari, gunung kawi – Malang. Telp:(0341-8191700/370987).
    Mari mengenal lebih dekat tentang “Gunung Kawi”.
    Salam pendaki!!!

    Suka

  17. Sukses pendaki puncak gunung kawi,semoga perjalanan ini mendapat berkah dan manfaat senantiasa dilindungi oleh allah swt.amien…

    Suka

  18. m.taufan said

    klo keratonnya eyang yugo digunung kawi ada di sebelah mana?

    Suka

    • bocah jowo said

      Begitu masuk gapura area parkir mobil (gunung kawi malang) tanya saja ke tukang parkir (aku pernah kesana tp pake 2 pemandu sekaligus) jadi klo mau nunjukin lokasinya bingung.

      Suka

  19. mbah djojo said

    bebaskanlah manusia berjalan pada jalan pilihannya .. sebab Allah mencipta Agama yang satu tapi seribu, seribu tapi satu di bhumi ini …

    Suka

  20. sobry ansyah said

    mbah djojo…. gmn ni dengan q bah…..?

    Suka

Tinggalkan komentar