Sains-Inreligion

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

Bukti Kebenaran Teori Evolusi

Posted by agorsiloku pada Juni 26, 2006

Kompas, 26 Juni 2006 memberitakan pembuktian teori evolusi. Perkiraan yang disampaikan pada berita Kompas tersebut, berasal dari sekitar 70 juta tahun yang lalu, dan mulai hidup sekitar 400 juta tahun lalu.
Dalam konteks beberapa tulisan sebelumnya, penelitian adanya fosil hidup dengan umur awal sampai jutaan tahun lalu, benar-benar membuktikan bahwa teori evolusi (hipotesis) atau neo-darwinisme atau lompatan evolusi tidak berlaku pada hewan yang bernama Coelacanth. Namun, seperti biasa dan menjadi selalu biasa, penemuan ikan yang berusia jutaan tahun yang lalu, karena tidak menjelaskan adanya pentahapan teori evolusi, maka kemungkinan besar beritanya menjadi bohong. Kemungkinan kedua, ya teori evolusinya yang bohong.
Namun, saya yakin juga, selalu ada pendekatan baru untuk mempertahankan teori evolusi, misalnya ikan Coelacanth memang benar ikan purba, itu induknya. Jadi ada yang berevolusi, ada juga yang tidak. Nah jenis ikan ini tidak berevolusi. Karena ia ada dari sejak fosil sampai hidup di abad ke 20, sementara saudara-saudara lainnya telah berubah, ada juga yang dari darat ke laut atau sebaliknya, bahkan mungkin sudah menjadi ikan Paus.

Wikipedia.com menjelaskan begini:Seekor ikan purba yang dikenal sebagai Coelacanth. Coelacanth (artinya “duri yang berongga”, dari perkataan Yunani coelia, “κοιλιά” (berongga) dan acanthos, “άκανθος” (duri), merujuk pada duri siripnya yang berongga) adalah nama ordo (bangsa) ikan yang tergolong ikan purba. Di Indonesia, khususnya di sekitar Manado, Sulawesi Utara di mana ikan ini ditemukan, dikenal sebagai ikan raja laut.
Fosil hidup
Hingga tahun 1938, ikan yang berkerabat dekat dengan ikan paru-paru ini dianggap telah punah semenjak akhir Masa Kretaseus, sekitar 65 juta tahun yang silam. Sampai ketika seekor coelacanth hidup tertangkap oleh jaring hiu di muka kuala Sungai Chalumna, Afrika Selatan pada bulan Desember tahun tersebut. Kapten kapal pukat yang tertarik melihat ikan aneh tersebut, mengirimkannya ke museum di kota East London, yang ketika itu dipimpin oleh nona Marjorie Courtney-Latimer. Seorang iktiologis (ahli ikan) setempat, Dr J.L.B. Smith kemudian mendeskripsi ikan tersebut dan menerbitkan artikelnya di jurnal Nature pada tahun 1939. Ia memberi nama Latimeria chalumnae kepada ikan jenis baru tersebut, untuk mengenang sang kurator museum dan lokasi penemuan ikan itu.

Coelacanth pertama yang ditemukan di Afrika Selatan, di hadapan nona Courtenay-Latimer, kurator museum East London.Pencarian lokasi tempat tinggal ikan purba itu selama belasan tahun berikutnya kemudian mendapatkan perairan Kepulauan Komoro di Samudera Hindia sebelah barat sebagai habitatnya, di mana beberapa ratus individu diperkirakan hidup pada kedalaman laut lebih dari 150 m. Di luar kepulauan itu, sampai tahun 1990an beberapa individu juga tertangkap di perairan Mozambique, Madagaskar, dan juga Afrika Selatan. Namun semuanya masih dianggap sebagai bagian dari populasi yang kurang lebih sama.

Pada tahun 1998, enampuluh tahun setelah ditemukannya fosil hidup coelacanth Komoro, seekor ikan raja laut tertangkap jaring nelayan di perairan Pulau Manado Tua, Sulawesi Utara. Ikan ini sudah dikenal lama oleh para nelayan setempat, namun belum diketahui keberadaannya di sana oleh dunia ilmu pengetahuan. Ikan raja laut secara fisik mirip coelacanth Komoro, dengan perbedaan pada warnanya. Yakni raja laut berwarna coklat, sementara coelacanth Komoro berwarna biru baja.

Ikan raja laut tersebut kemudian dikirimkan kepada seorang peneliti Amerika yang tinggal di Manado, Mark Erdmann, yang kemudian bersama dua koleganya, R.L. Caldwell dan Moh. Kasim Moosa dari LIPI, menerbitkan temuannya di Nature, 1998. Maka kini orang mengetahui bahwa ada populasi coelacanth yang kedua, yang terpisah menyeberangi Samudera Hindia dan pulau-pulau di Indonesia barat sejauh kurang-lebih 10.000 km. Belakangan, berdasarkan analisis DNA-mitokondria dan isolasi populasi, beberapa peneliti Indonesia dan Prancis mengusulkan ikan raja laut sebagai spesies baru Latimeria menadoensis.

Dua tahun kemudian ditemukan pula sekelompok coelacanth yang hidup di perairan Kawasan Lindung Laut (Marine Protected Areas) St. Lucia di Afrika Selatan. Orang kemudian menyadari bahwa kemungkinan masih terdapat populasi-populasi coelacanth yang lain di dunia, termasuk pula di bagian lain Nusantara, mengingat bahwa ikan ini hidup terisolir di kedalaman laut, terutama di sekitar pulau-pulau vulkanik. Hingga saat ini status taksonomi coelacanth yang baru ini masih diperdebatkan.

Catatan lain
Coelacanth memiliki ciri khas ikan-ikan purba, ekornya berbentuk seperti sebuah kipas, matanya yang besar, dan sisiknya yang terlihat tidak sempurna (seperti batu). Baru-baru ini, di Bunaken ditemukan seekor coelacanth hidup berenang dengan bebasnya. Ukurannya kira-kira 2/3 tubuh orang dewasa dan tubuhnya berwarna ungu gelap.

Pikiran Rakyat, Kamis, 15 Juni 2006

Coelacanth, Ikan Purba yang Tersisa

PERNAHKAH Anda melihat wujud asli ikan purba yang oleh kalangan evolusionis dianggap sebagai nenek moyang ikan modern dan sudah dinyatakan lenyap dari muka bumi sejak 70 juta tahun silam? Jika belum, cobalah sekali-kali mampir ke Gedung Zoologi, Puslit Biologi LIPI Cibinong, Kab. Bogor. Di sana kita bisa menyaksikan spesimen ikan purba yang diduga sudah ada sejak zaman Devonian 400 juta tahun silam. Itu berarti 200 juta tahun lebih purba dari usia dinosaurus yang baru muncul di muka bumi pada zaman Triasic. Ikan purba itu dikenal dengan nama coelacanth.
”Raja laut”

Nama coelacanth berasal dari kata-kata Yunani ”coelia” (berongga) dan ”acanthos” (duri), yang berarti ikan dengan duri berongga. Berdasarkan catatan sejarah, ikan coelacanth hidup pertama kali ”ditangkap” kalangan ilmiah pada tanggal 23 Desember 1938, ketika Kapten Hendrick Goosen mendapatkannya dari Laut India, tak jauh dari mulut sungai Chalumna. Oleh Marjorie Courtenay-Latimer—seorang kurator museum di East London, Afrika Selatan—ikan tersebut diserahkannya kepada ahli ikan dari Universitas Rhodes, Prof. J.L.B. Smith. Untuk menghormati jasa Latimer dan Smith, ikan purba itu kemudian diberi nama Latimeria chalumnae Smith.

Pencarian lokasi tempat tinggal ikan purba itu selama belasan tahun berikutnya kemudian mendapatkan perairan Kepulauan Komoro, sebelah barat Madagaskar, sebagai habitatnya. Di situlah beberapa ratus individu diperkirakan hidup pada kedalaman laut lebih dari 150 m. Di luar kepulauan itu, sampai tahun 1990-an beberapa individu juga tertangkap di perairan Mozambique, Madagaskar, dan Afrika Selatan. Namun, semuanya masih dianggap sebagai bagian dari populasi yang kurang lebih sama dengan yang ada di Kepulauan Komoro.

Pada 1998 atau enam puluh tahun sejak temuan pertama, seekor ikan coelacanth tertangkap jaring nelayan di perairan Manado Tua, Sulawesi Utara. Ikan ini sudah dikenal lama oleh para nelayan setempat, namun belum diketahui keberadaannya oleh dunia ilmu pengetahuan. Ikan yang oleh nelayan disebut ”raja laut” itu kemudian dikirimkan kepada seorang peneliti Amerika yang tinggal di Manado, Mark Edmann. Bersama dua koleganya, R.L. Caldwell dan Moh. Kasim Moosa dari LIPI, Mark menerbitkan temuannya di majalah ilmiah Nature, 1998.

Beda jenis

Semula, para ilmuwan mengira coelacanth yang ditemukan di perairan Sulawesi Utara itu sejenis dengan coelacanth (Latimeria chalumnae Smith) yang terdapat di Kepulauan Komoro. Namun belakangan, berdasarkan analisis DNA-mitokondria dan isolasi populasi, meski masih satu ordo, kedua ikan itu berbeda. Beberapa peneliti Indonesia dan Prancis kemudian mengusulkan ikan ”raja laut” asal Manado itu sebagai spesies baru dengan nama ilmiah Latimeria menadoensis. Spesimennya kini tersimpan di Museum Zoologi, Puslit Biologi LIPI Cibinong.

Dua tahun kemudian ditemukan pula sekelompok coelacanth yang hidup di perairan Kawasan Lindung Laut (Marine Protected Areas) St. Lucia di Afrika Selatan. Orang kemudian menyadari bahwa kemungkinan masih terdapat populasi-populasi coelacanth yang lain di dunia, termasuk pula di bagian lain Nusantara, mengingat bahwa ikan ini hidup terisolir di kedalaman laut, terutama di sekitar pulau-pulau vulkanik.

Menurut Ika Rachmatika S., dkk., dari Puslit Biologi LIPI, ada beberapa karakter morfologi dan genetika yang membedakan antara Latimeria chalumnae asal Kepulauan Komoro dan Latimeria menadoensis asal Manado. Latimeria chalumnae berwarna kebiru-biruan dengan noda putih yang tidak beraturan pada sisiknya, sedangkan Latimeria menadoensis berwarna kecokelat-cokelatan dengan noda putih yang tidak beraturan pada sisiknya. Selain itu, ada perbedaan karakter meristik. Latimeria menadoensis memiliki jumlah jari-jari pada sirip punggung kedua yang lebih sedikit, namun memiliki jumlah jari-jari sirip ekor tambahan lebih banyak. Secara keseluruhan, dari 23 karakter meristik dan morfometrik yang diamati, sekira 52 persen di antaranya berbeda.

Dari segi genetika, yang dilihat dari susunan DNA dua ruas mitokondria (yang mensandikan sitokrom b dan 12 S ribosom (RNA) terlihat adanya perbedaan atau substitusi mutasi sebanyak masing-masing 4,85 persen (transisitransversi 13:1) dan 2,85 persen (transisi-tranversi 2, 4:1) pada susunan basanya. Dengan menggunakan laju substitusi nukletid 2 persen per juta tahun untuk DNA sitokhrom b, dan 1 persen per juta tahun untuk DNA 12 S rRNA, diketahui bahwa L. chalumnae dan L. menadoensis telah terpisah sekitar 1.220.000 tahun (DNA yang mensandikan sitokrom b) dan 1.420.000 tahun (DNA yang mensandikan 12 S rRNA) dari nenek moyangnya. Data ini memberi petunjuk, populasi ikan Latimeria di Kep. Komoro dan Sulawesi merupakan dua jenis yang berbeda, tetapi keduanya masih berkerabat dekat.

Ikan fosil

Ikan coelacanth tergolong ke dalam ordo Coelacanthiformes. Berdasarkan fosilnya, pertama kali muncul di bumi pada zaman Devonian (sekitar 400 juta tahun lalu). Selain Latimeria chalumnae dan Latimeria menadoensis, semua anggota Coelacanthiformes telah punah dan hanya menyisakan fosil. Bahkan sebelum Latimeria chalumnae ditemukan di Kep. Komoro pada tanggal 23 Desember 1938, jenis-jenis ikan coelacanth telah diperkirakan punah pada akhir Masa Kretaseus sekitar 65-70 juta tahun lalu. Karena itu, sejak pertama kali ditemukan ikan coelacanth hidup, ikan itu pun disebut ikan fosil.

Ikan ini memiliki keunikan yang tidak dimiliki oleh jenis-jenis lainnya seperti adanya tujuh sirip yang berlobi daging, sirip tambahan pada sirip ekornya, sambungan intrakkranial di bagian atas kepalanya, dan adanya tulang rawan yang berisi cairan sebagai penyangga tubuhnya yang disebut notokorda. Selain itu, posisi anus dan saluran reproduksinya berada tepat di tengah dua tonjolan sirip perutnya yang seolah-olah berada di tengah pangkal kedua kaki sebagaimana lazimnya pada manusia.

Dengan adanya sirip-sirip berlobi daging yang menyerupai tonjolan tangan dan kaki, ikan coelacanth diasumsikan berkerabat lebih dekat ke hewan berkaki empat (tetrapoda) dan ke ikan paru (lungfish) dari pada ke jenis-jenis ikan biasa yang kita lihat. Ikan-ikan yang biasa kita lihat atau grup Teleostei bernenek moyang ikan yang disebut Paleoniscoids yang melimpah di zaman Carbon sampai permulaan Triasic (lebih kurang 100 juta tahun lalu).

Tingkah laku yang unik

Jenis-jenis Latimeria diketahui hidup pada kedalaman antara 150-2000 m dengan suhu sekitar 18o C. Jenis ini menyukai lereng vulkanis dan bergua lava. Pada siang hari ikan ini lebih senang tinggal di dalam gua dalam kelompok kecil (sampai 14 ekor). Di malam hari ikan ini akan keluar mengikuti arah arus untuk mencari makan. Latimeria tergolong ikan predator; makanannya adalah ikan-ikan kecil yang hidup di dasar dan kolom pertengahan. Hal ini sesuai pula dengan struktur saluran pencernaannya yang memiliki lambung dan usus yang berdinding tebal dan berlipat-lipat.

Meski mendapat julukan ”raja laut” dan tampang yang garang, ikan coelacanth cenderung pemalas. Mungkin karena bentuk tubuhnya yang tegap, gerak renangnya tergolong lambat. Walaupun memiliki sirip dengan tonjolan daging yang menyerupai tangan dan kaki, ikan ini tidak dapat berjalan di atas dasar perairan sebagaimana dibayangkan. Namun ketika berenang, kedua pasang sirip perut dan dadanya memperlihatkan gerakan seperti derap kuda yang berjalan perlahan. Selain itu, diketahui ikan Latimeria kadang-kadang menunggingkan tubuhnya ke dasar perairan secara vertikal dengan bagian moncongnya menyentuh dasar perairan. Dalam posisi seperti ini sirip ekornya akan bergerak atau berputar dalam posisi siku-siku terhadap tubuhnya.

Latimeria tergolong ikan yang mengalami pembuatan di dalam tubuh dan melahirkan anak. Pola perkembangbiakan ini berbeda dengan jenis-jenis ikan pada umumnya yang melakukan pembuahan di luar tubuh. Walaupun pembuahan dan perkembangan telur terjadi di dalam saluran reproduksi, telur yang berkembang tidak mendapat sari makananan langsung dari induk seperti halnya pada hewan-hewan menyusui (mamalia). Telur-telur yang dihasilkan seperti pada Latimeria chalumnae tergolong sedikit (paling banyak 26 butir) dan disimpan di dalam saluran reproduksi atau oviduct. Sesudah dibuahi memerlukan waktu yang cukup lama (sekitar satu tahun) sampai berkembang menjadi anakan yang siap dilahirkan. Potensi reproduksi yang rendah dan penyebarannya yang terbatas menjadikan ikan ini dalam status konservasi terancam punah. (Syarifah, S.P./dari berbagai sumber)***

125 Tanggapan to “Bukti Kebenaran Teori Evolusi”

  1. Lawrance said

    http://www.toilet-kecil.tk

    ya ya… bener2… ^^

    Suka

  2. Dono said

    Ass.wr.wb,
    Teori evolusi itu memang ada benernya, kita dijadikan oleh proses kejadian,cuma evolusi terjadi setelah kejadian.Buktinya saja, kita dijadikan dari tanah( tanah mengandung segala mineral2 kehidupan dan kita tergantung olehnya sampe saat ini ) buktinya : zat besi,zat kapur dll.
    kamu mengerti? belum? sekali lagi. Kenapa isa almasih tidak dijadikan dari tanah seperti kejadian adam (manusia pertama)? krna proses sudah berjalan.
    Mudah2an anda mengerti.Amin.

    Wassalam.

    Suka

  3. […] : Kisah Tentang Bangsa Yang Pendek IngatanTRAGEDI LUMPUR LAPINDOGhaib, Gaib itu apa sih….Bukti Kebenaran Teori EvolusiTeori Evolusi — Kegalauan Ilmu terhadap agama 3Kronologi Alam Semesta Dari Kacamata SainsNobel […]

    Suka

  4. Agista said

    Teori evolusi itu rekayasa terbesar sepanjang sejarah perjalanan hidup manusia. Ngga mungkin dan ga akan pernah mungkin,kita manusia, awalnya berasal dari satu moyang yang lantas berevolusi seperti sekarang. Coba liat fosil semut dan kupu-kupu yang pernah hidup jutaan tahun yang lalu…bandingkan dengan struktur semut dan kupu-kupu yang sekarang…!Dijamin…ga ada bedanya!!Fosil2 dan bukti-bukti yang dipakai untuk mendukung teori evolusi itu semuanya cuma rekayasa…

    @
    Iya, meski hipotesis itu merupakan pengamatan ilmiah dan penarikan kesimpulannya pun saya kira benar. Bahwa itu kemudian dinilai oleh ummat beragama tidak benar, adalah sisi yang lain. Namun, yang saya kesel, bukti fosil hidup (mahluk purba), entah itu seperti artikel di atas, kura-kura, atau cacing sampai kumbang yang bentuknya sama, tidak dianalisis sebagai bukti yang bertolak belakang dengan titik nilai perubahan yang disebut evolusi itu. Pokoke statistik, pokoke bertahap. Tapi, sifat kepala batu emang khasnya ilmuwan, meski untuk kasus ini bukti berlawanan ada di depan matanya…. Memang tidak untuk dipertemukan ngkali, tapi tidak mau melihat sisi yang berbeda dari mahluk hidup yang tidak berubah, maka saya sependapat dengan ilmuwan lain yang bertahan pada penolakan teori ini. Yang menyedihkan ini harus diajarkan di pendidikan formal tanpa boleh ada anti tesa lain.

    Suka

    • shinka said

      apakah semua hewan harus berevolusi ? bila lingkungan tempat mereka hidup sudah sesuai dengan mereka , maka tak perlu mereka menyesuaikan diri dg lingkungan . alhasil mereka tidak berubah / tidak berevolusi

      Suka

      • faiz said

        -mengapa sekarang ada MH yang di sebut hasil evolusi dan MH yang mengalami evolusi hidup dilingkungan yang sama??
        -mengapa di sebuah lingkungan yang sama (iklimnya sama, suhu yang sama, jumlah persediaan makanan yang sama) ada berbagai macam makhluk hidup?
        -teori evolusi sendiri berlawanan dengan teori seleksi alam, logikanya jika evolusi benar, maka seleksi alam salah, dan sebaliknya. misal evolusi benar, maka seekor hewan yang tidak cocok dengan lingkungannya, dia akan berevolusi, dan gak bakal mati sampai bisa mempertahankan diri dengan lingkungan(seleksi alam).tapi jika seleksi alam benar, seekor hewan yang tidak cocok dengan lingkungannya, dia bakal mati/punah, dan bukan berevolusi. nggak cocok darwin membuat teori.
        menyalahkan darwin jangan pake Agama(karena dia orang tidak beragama), dengan logika dasar saja sudah cukup.,.

        Suka

  5. Mahdi said

    Coba liat di http://www.harunyahya.com klo mau tau tentang kenyataan evolusi sesungguhnya. kebohongan dan rekayasa dalam evolusi banyak dimuat disana yang sebelumnya tidak pernah kita duga sebelumnya.

    @
    yap, trims ya infonya. Saya senang membuka-buka site tersebut. Salam

    Disukai oleh 1 orang

  6. Mahdi said

    ini salah satu di antara banyak alasan dari segi ilmiah kenapa evolusi adalah teori kuno karena ilmu pengetahuan modern telah menunjukkan ke tidak absahan teori tsb
    KERUMİTAN YANG TAK TERSEDERHANAKAN

    Semua pernyataan Darwinisme berpijak pada skenario “perkembangan bertahap”. Organ-organ dengan “kerumitan tak tersederhanakan” yang terungkap oleh ilmu pengetahuan abad ke-20 meruntuhkan skenario ini beserta keseluruhan teori evolusi.

    Jika anda bertanya kepada seorang evolusionis: “Bagaimana organ mengagumkan dari makhluk hidup muncul menjadi ada?”, maka ia akan menjawab dengan penjelasan ini: “Adalah benar bahwa sistem sangat kompleks dari makhluk hidup tidak dapat terbentuk dengan tiba-tiba secara kebetulan. Namun sistem ini terbentuk dan berkembang secara bertahap. Pertama, salah satu bagian dari sistem tersebut muncul secara kebetulan. Oleh karena bagian ini menguntungkan, maka organisme ini mendapatkan keuntungan dari seleksi alam. Kemudian bagian-bagian yang lain terbentuk secara bertahap, hingga pada akhirnya terbentuklah sistem yang jauh lebih kompleks.”
    Hal yang menggugurkan skenario ini sejak awal adalah sifat “kerumitan yang tak tersederhanakan” pada sistem makhluk hidup. Jika sebuah sistem tidak akan berfungsi tanpa keberadaan semua komponen pada tempatnya, dan jika ia tidak akan berfungsi manakala satu saja dari komponennya hilang, maka sistem tersebut tidak dapat disederha-nakan ke bentuk yang lebih sederhana. Sistem ini harus ada secara sempurna dan berfungsi baik, atau ia tidak berfungsi sama sekali.
    Dengan mempertimbangkan lebih cermat, kita melihat bahwa sistem “rumit tak tersederhanakan” tidak mungkin terbentuk “tahap demi tahap” melalui beragam peristiwa kebetulan. Sebab “tahap peralihan” tidak akan berfungsi kecuali jika sistem tersebut berada dalam keadaan telah lengkap dan sempurna. Sebaliknya, suatu tahapan peralihan yang tak berfungsi akan tersingkirkan melalui seleksi alam dan menghilang sesuai kaidah teori evolusi.
    Ketika Darwin mengemuka-kan teorinya, ia sangat meragukan masalah yang satu ini. Ia membayang-kan organ makhluk hidup dapat direduksi ke bentuk yang lebih sederhana, tapi pada saat yang sama ia juga mengkhawatir-kan adanya penemuan-penemuan terbaru yang akan meruntuhkan perkiraannya ini. Inilah sebabnya mengapa ia menulis baris-baris berikut ini dalam bukunya The Origin of Species:
    Jika dapat dibuktikan bahwa terdapat organ kompleks, yang tidak mungkin terbentuk melalui banyak perubahan bertahap dan sedikit demi sedikit, maka teori saya sudah pasti akan runtuh. 19
    Sekarang, teori Darwin telah terhempaskan persis seperti yang ia khawatirkan, sebab berbagai penemuan ilmiah membuktikan sebagian besar sistem pada makhluk hidup ternyata memiliki kerumitan yang tak dapat disederhanakan. Banyak struktur dan sistem, dari mata manusia hingga sel, dari proses penggumpalan darah hingga protein, yang tidak akan berguna jika satu saja dari keseluruhan bagian tersebut hilang. Tidak aneh jika tak satu pun evolusionis mampu menjelaskan melalui “tahapan” yang mana organisme ini terbentuk.

    @
    trims tambahan informasinya. Kemudian, yang “mereka” nggak enak itulah… harus mengakui adanya penciptaan…..

    Suka

  7. Mahdi said

    Buka juga ini http://www.evolutiondeceit.com/indonesian/index.php

    Suka

  8. tiE_c#@n said

    evolusi………….?GAK DA AH CZ AKU CUMA PERCAYA BAHWA Allah lah yang menciptakan makhluk hidup.kalo udah diciptakan dalam bentuk seperti itu ya kaya gitu aza gk bakal berubah kecuali Allah menghendaki.

    @
    Tentu saja. Evolusi juga proses penciptaan, bertahap atau sekaligus itu persoalan kedua. Kun Fayakun juga sebuah proses.
    Namun, saya termasuk yang melihat bahwa mahluk berganti rupa itu pikiran yang “sesungguh”nya konyol, tapi terus dipertahankan. Terlepas dari apa yang disampaikan oleh Allah pada manusia. Tentu ada sebabnya, tentu ingin dipertahankan, meskipun saya yakin bahwa para pendukungnya juga sebenarnya tidak pernah yakin akan proses ini. Tapi penciptaan seketika juga adalah sesuatu tak terjelaskan. Kecuali bagi orang beriman, yang percaya penuh, tanpa reserve, terhadap keyakinannya. Dan iman, tidak masuk dalam arena sains, bagi kebanyakan ilmuwan. Kalau saya sih bukan ilmuwan, tapi new blogger

    Suka

  9. Yudie said

    Perlu diketahui, menurut saya teori evolusi itu memang benar tetapi tidak berlaku buat kita sebagai khalifah di bumi, jadi Nabi Adam itu adalah manusia(khalifah) yang pertama diturunkan di bumi, sedangkan sebelum turunnya nabi Adam sudah ada manusia-manusia di bumi yang seperti dicontohkan oleh Mas Darwin. jadi kita ini adalah keturunan Nabi Adam bukan keturunan manusia-manusia yang ada pertama ada di bumi. Hanya Allah SWT yang maha tahu.

    @
    Barangkali begitu, saya heran dalam pembahasan hipotesis Darwin dan neo darwinisme, tidak pernah membahas, menganalisis mahluk yang tak pernah mengalami perubahan sejak jaman jutaan yang lalu telah ada. Fosil dan yang hidup sama persis. Yah, seperti artikel di atas, seperti kumbang, biawak, atau mahluk lainnya. Tapi lari kestatistika atau sejenisnya, atau loncatan spesies, atau dan lain sebagainyalah. Jadi rasanya lucu gitu. Jadi, bentuk mahluk purba yang sama juga kan adalah bukti teori evolusi juga. Soal bentuk bertahap atau hanya menegasi bahwa mahluk-mahluk itu berjenjang (taksonomi) dan tidak ada hubungannya satu dengan lain, tidak lebih dan kurang, hanya karena pikiran evolusi perubahan mahluk hidup dari satu bentuk ke bentuk lain, nyaris tidak mendapatkan analisis dan bukti yang memuaskan, jadi perlu suatu resign sebelum benar-benar gugur gitu… 🙂

    Suka

    • rezky said

      setau saya sih, yang menjadi penghuni bumi ini sebelum manusia adalah Jin yang selalu berbuat kerusakan.. Nabi Adam adalah manusia pertama yang hidup di bumi….

      Suka

  10. salsabila said

    hari gini masih percaya pada teori evolusi???
    teori evolusi adalah konspirasi barat untuk menghancurkan kaum muslimin…..!!!!!!

    @
    hari gini masih percaya pada teori evolusi??? ==> ayo dong, baca tuntas ya.

    teori evolusi adalah konspirasi barat untuk menghancurkan kaum muslimin…..!!!!!!
    rasanya bukan konspirasi Barat, tapi konspirasi ilmu : Kalau berkenan datang ke sini ya

    salam.

    Suka

    • edsanto said

      mengapa kok selalu curigation banyak hal dianggap sebagai “pemikiran barat yang hendak menghancurkan kaum muslim”. Kenapa kok selalu suudzon sih? Dalam Alkitab pun dinyatakan bahwa teori evolusi Darwin itu gak benar karena Alkitab mengakui konsep Penciptaan. Para ilmuwan Baatpun banyak yang meragukan atau bahkan menentang teori evolusi. Manusia memang mempunyai keterbatasan untuk mengetahui tentang kebenaran yang sesungguhnya, walaupun yang telah dinyatakan dalam kitab-kitab suci sekalipun, tapi kalau sedikit-sedikit menganggap konspirasi untuk menghancurkan golongan tertentu …… wah naif sekali tuh…….. ingat bahwa curiga-mencurigai kan salah satu yang bertentangan dengan kehendak Tuhan, entah dari ajaran agama manapun ……. Aniway saya tetap menghargai pandangan Anda, karena saya tidak suka curigation yang berlebihan .

      Suka

      • gemblunx said

        sebaiknya pembahasan evolusi jangan dikaitkan dengan agama ,pasti tak akan nyambung,Para evolusioner belum tentu anti agama.Mereka adalah orang orang yang dikaruniai akal pikir lebih dari kita,maksud saya kalo kita mah cukup sederhana dalam memahami alam ini yaitu dalam koridor iman.Tapi para ahli evolusi pada dasarnya berusaha memberi sedikit penjelasan berdasarkan fakta fakta yang secara analogi memang mendukung adanya evolusi,Misal mengapa DNA manusia 98 % sama dengan simpanse? Mengapa struktur dasar sistem organ kita persis sama seperti pada primata?Mengapa Manusia /kita juga punya naluri kehewanan,(misal perang,sex,iri,dll),?.Mengapa Kita juga dilahirkan dari proses seksualitas yang kotor persis seperti hewan?.

        Suka

      • agorsiloku said

        Sulit untuk dihindari, karena pencetus teori evolusi sendiri telah mengaitkan teorinya dengan keberadaan Tuhan.
        Dalam pandangan saya, tentu saja agama, dalam hal ini agama Islam dan kitab Al Qur’an adalah kebenaran yang tentu an sich adalah kebenaran yang akan sesuai dengan ilmu dan pengetahuan manusia.
        Memahami tentu saja dalam koridor iman, karena itu pula Al Qur’an tidak sedikit mengawali dengan kata Hai orang-orang beriman. Juga hari orang-orang berakal adalah sajian yang menunjukkan akal berpikir mendapatkan porsi yang seharusnya diseksamai.

        Tentang fakta kesamaan dan kemiripan dna, apakah itu masalah?. Kalau mengikuti struktur lebih ke dalam lagi, bukankah kita melihat perbedaan dalam susunan kimia atau sebuah atom dengan atom lain juga perbedaannya hanya satu atau lebih proton atau netron saja. Perbedaan netron, proton, elektron yang prosentasenya (kalau berpikir menggunakan logika prosentase) selisihnya dikit saja kok, bahkan bisa koma persen. Tapi kalau melihat sistem dan sifat-sifatnya bisa sangat jauh berbeda. Maksudnya, sangat boleh jadi pula kesamaan itu tidak mengharuskan berpikir bahwa itu akibat evolusi…..

        Ini hanya sekedar catatan dan sharing saja. Terimakasih sudi berkunjung dan memberikan catatannya ya Mas.
        Agor

        Suka

    • agorsiloku said

      Curigation itu hal yang sangat wajar dalam konteks ini, juga wajar juga dari sudut ummat Islam memandang dengan ragu dan curiga terhadap Barat. Barat dalam artian “kafir” menurut cara pandang agama, dalam pengertian mereka tidak suka kepada keyakinan kita, mereka juga tidak percaya kepada agama Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad, mereka yang tidak suka agama Allah, tauhid kepada Allah ditegakkan dan disuarakan di muka bumi ini.

      Dan ini tentunya bukan suudzon, itu adalah bagian dari petunjuk Allah kepada ummat Islam, yang disampaikan dalam kitab petunjukNya : Al Qur’an
      Tentu lebih enak menyebut kafir dari pada Barat, karena barat adalah cara pandang peradaban sedang kafir adalah keterpisahan antara yang berserah diri dan yang menolak. Bisa juga cara pandang non Islam, bahwa Islamlah yang kafir dalam pandangan mereka.
      Di sisi lain, saya juga sependapat, jangan mudah menganggap untuk menghancurkan golongan tertentu dsbnya. Bersikap terbuka saja dan tetap berhati-hati. anggapan itu bisa jadi terlalu kekanak-kanakan ya atau menunjukkan bahwa ummat mengidap penyakit minder……

      Suka

      • MUHAMMAD said

        “Curigation itu hal yang sangat wajar dalam konteks ini, juga wajar juga dari sudut ummat Islam memandang dengan ragu dan curiga terhadap Barat. Barat dalam artian “kafir” menurut cara pandang agama, dalam pengertian mereka tidak suka kepada keyakinan kita, mereka juga tidak percaya kepada agama Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad, mereka yang tidak suka agama Allah, tauhid kepada Allah ditegakkan dan disuarakan di muka bumi ini.”

        jangan begitu, memangnya islam mau dituduh penjahat/teroris/maling krn berbeda dgn barat, dan menjadi minoritas di barat?
        heran, admin tenang” saja menanggapi komen seperti ini…berarti setuju dengan pemikiran seperti ini?

        “Dan ini tentunya bukan suudzon, itu adalah bagian dari petunjuk Allah kepada ummat Islam, yang disampaikan dalam kitab petunjukNya : Al Qur’an
        Tentu lebih enak menyebut kafir dari pada Barat, karena barat adalah cara pandang peradaban sedang kafir adalah keterpisahan antara yang berserah diri dan yang menolak.

        hanya islamlah yang selalu mengumbar kekafiran, muslim di eropa beranak pinak bagai kelinca, bukti toleransi barat terhadap islam…buka mata!

        “Bisa juga cara pandang non Islam, bahwa Islamlah yang kafir dalam pandangan mereka.”

        SUUDZON nih?
        saya ulang, islam mau dituduh penjahat/teroris/maling?

        “Di sisi lain, saya juga sependapat, jangan mudah menganggap untuk menghancurkan golongan tertentu dsbnya. Bersikap terbuka saja dan tetap berhati-hati. anggapan itu bisa jadi terlalu kekanak-kanakan ya atau menunjukkan bahwa ummat mengidap penyakit minder……”

        pikiran anda masih ke kanan dan ke kiri…iya ya iya..enggak ya enggak
        jadilah jahat kalau anda jahat, dan sebaliknya

        Suka

  11. M M Munier said

    Teori evolusi adalah sebuah hipotesis yang belum tuntas bukti-bukti ilmiahnya, dengan sedikit bukti yang belum tuntas langsung menjastifikasi bahwa teori tersebut benar, marikita tunggu bersama scuintis scuintis baru untuk mencari bukti bukti baru yang belum tuntas.

    @
    memang belum tuntas….. 🙂

    Suka

  12. lizza said

    sebenarnya sya gak percaya ama teori darwin tapi setelah ngeliat tukul saya jadi percaya bahwa teori darwin betul-betul ada

    @
    Sama dong, saya juga sama sekali tidak percaya teori darwin. Tapi setelah membaca teori darwin dan teori tukul, maka saya percaya bahwa darwin dan tukul benar-benar ada.

    Suka

    • Jagoan said

      menurut saya teori Darwin itu ada benarnya…..DARWIN ITU MEMANG DARI MONYET, karena melihat bukti2 empiris bla..bla..bla..(kepanjangan) udah liat aja fotonya dia, mirip kok dijamin!
      .
      .tuh, ilmiah kan (paling engga sama ilmiahnya dg cara Darwin mensintesa teorinya)

      Suka

  13. El Zach said

    Assalamualaikum Wr Wb.

    Tidak baik menyamakan manusia dengan binatang, bahkan manusia lebih tinggi kedudukannya dari malaikat jika

    manusia itu bertakwa kepada Allah SWT, karena manusia diuji (dengan hawa nafsunya) dan diberi amanah agama, sedang malaikat tidak diuji dengan hawa nafsu.

    kalau kita renungkan,
    ada sekian ratus ribu bahkan juta bahkan lebih jenis mahluk hidup yang hidup dimuka bumi, kalau dipilih salah
    satu yang paling cocok bentuknya untuk mahluk yang diberi amanah agama (sekaligus mampu melakukan segala proses pembelajaran dengan baik, pengerjaan menulis misalnya,
    penelaahan alam dsb) kira-kira yang paling tepat mahluk hidup apa?
    tumbuhan jelas nggak ok, kalo gajah kaki tangannya tumpul nggak bisa buat nulis, kalo harimau terlalu buas (bisa
    punah semua hewan, dengan manusia aja udah hampir punah), kalo trenggiling bentuk tubuhnya merepotkan, kalo ikan
    paus atau ikan lain… ehm enggak deh, kalo kupu-kupu..kayaknya sulit nyetir traktor..soalnya ribet dgn sayapnya, kalo cacing.. apalagi..nggak match lah, atau mungkin ubur-ubur, hahaha.

    Nah kalo mirip kera gimana ya, kayaknya ok, tangannya 5 jari cekatan pegang apa aja, kakinya bisa digerakkan ke arah mana saja, tipe matanya fokus ke depan, bentuk tubuhnya fleksibel untuk gerakan apa aja.
    Mungkin karena itu manusia diberi body mirip kera (tapi kera tidak diberi amanah agama lho, hanya bentuk body/jasadnya yang lumayan bagus untuk tipe body/jasad manusia di dunia). Siplah, manusia diberi bentuk yang
    sebagus-bagusnya, tapi nggak boleh sombong, karena masih mirip hewan toh. Masih untung nggak dikasih body segedhe
    gajah, wah perumnas and ranjangnya gimana tuh, juga repot kalo ngetik di komputer, bisa-bisa sekali pencet 8 huruf kepencet semua, ha..ha..ha.
    Kulit manusia halus, wajahnya cakep, kalo pakai pakaian pantes banget, tubuhnya elastis bisa bergerak dalam mode apapun sehingga cocok untuk segala situasi, diharapkan bisa melaksanakan tugas kekalifahan dengan sebaik-baiknya.

    body manusia di dunia diciptakan dari turunan 1 pasang orang tua, yaitu Adam dan Hawa, (mungkin karena itu semua bisa saling kawin silang, dan jenis darah manusia bisa saling dipertukarkan sesama manusia meski beda warna kulit/bangsa, tapi tidak bisa dipertukarkan dengan hewan apapun.)

    tapi jangan dikira, manusia tidak bisa diberi body binatang, itulah kelak nasib org yang di azab di Neraka.
    Ibarat air dalam gelas, gelas hanya wadah, sedang air adalah ruh, maka air bisah diletekkan dalam gelas apapun atau wadah apapun.

    ada yang bilang, ‘aku nggak percaya dengan azab Neraka apalagi kekal abadi, kalau ada siksa semaha dahsyat itu, sekali pukul manusia pasti tewas’, haha, mungkin kita perlu memahami konsep mati dulu.

    Dalam konsep mati, hakikatnya mati hanya perpindahan ruh dari alam jasad ke alam lain, bukan mati kesadaran, keliru kalau bunuh diri menyelesaikan masalah, justru
    akan menghadapi banyak masalah baru.

    kita juga perlu memahami keberadaan diri kita, jika anda lihat sekeliling hidup anda, anda menyadari bahwa diri nda ‘ada’, bayangkan jika anda berpindah alam ruh jasad dunia ini ke alam lain, atau tubuh anda dihancurleburkan kemudian dibentuk body/jasad baru lagi, pertanyaan saya, apakah kesadaran pribadi anda berubah jadi orang lain atau musnah? tidak bukan? seberapa juta kalipun anda dipukul hancur dan diberi body/jasad baru, kesadaran pribadi anda sebagai individu tetap ada, karena itulah kehidupan kekal di akhirat itu bisa dipahami.

    Surah 95 At Tiin :
    [4] sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.

    [5] Kemudian Kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya (neraka),

    [6] kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh; maka bagi mereka pahala yang tiada putus-putusnya.

    Wassalamualaikum Wr wb.

    @
    Astagfirullah, benar manusia diciptakan dalam sebaik-baiknya bentuk, jadi jelas bukan dari perubahan bentuk dari hewan lain lalu setelah jutaan tahun menjadi manusia. Ini juga sudah “mewarisi” penjelasan dari evolusi darwin (meski darwin kan tidak menyebutkan manusia itu datangnya dari monyet, hanya asumsi yang terlanjur berkembang yang membuat ini ada). Namun begitu, jelas pula bahwa teori evolusi ini berusaha menolak adanya penciptaan murni. Wass wr.wb, Mas El Zach.

    Suka

  14. diri said

    ass,

    sebagai manusia saya mendukung banyknya kontra yg ada tntng teori darwin. karena perlu kita pahami bhw kita punya misi seperti yg dijlskn oleh yang lain. dan kita mempunyai batas pemikiran yg tidak bisa terlampaui agar terjadi balance dlm khdpn.

    wassalamualaikum.wr.wb

    @
    Wass. Wr. Wb, Mas Diri memang banyak pro dan kontra. Mencoba menyeimbangkan karena dua-duanya bisa tidak tahu. Namun, dalam konteks blog ini, rujukan utamanya pada penjelasan Kitab Allah, sedangkan perkembangan tentang teori/hipotesis evolusi lebih sebagai pembanding saja.

    Suka

  15. LISDAYANTI said

    menurutku hanya skedar tau tentang evolusi dan biar gak terlalu ketinggalan dengan apa sich evolusi itu??? yaaa gak pa..pa asal kita sebagai umat muslim gak usah terlalu percaya…masih ada yang lebih baik yang harus kita percayai. yaaa kan…. jd menurutQ lebih baik jangan terlalu fanatik. sekedar tahu boleh-boleh aja biar kalau diajak ngomong tentang hal evolusi kita gak bodoh-bodoh amat yaa tak…tapi ingat ada batasnya untuk percaya tentang evolusi okkkk

    @
    sama mba.. evolusi sekedar wacana untuk makan ubi goreng dan segelas teh hangat, sambil tetap meyakini Allah menciptakan segala sesuatu menurut ukuran-ukuran yang telah ditetapkanNya. Kagak main ganti-ganti, geser-geser seperti hipotesis evolusi mahluk hidup….

    Suka

  16. joerig said

    Teori Evolusi kan emang terbukti di bangsanya hewan-hewan…

    Di manusia juga terjadi evolusi, tapi bukan bentuknya yang ber-evolusi, tapi cara hidupnya yang ber-evolusi .. 🙂 ….

    Pak Argo, saya pernah di kasih tahu kalo umur manusia itu memendek, maksudnya umur manusia di jaman dulu lebih panjang dari manusia jaman sekarang… misalnya di jaman nabi Ibrahim atau nabi-nabi sebelum nabi Isa… Gimana menurutpak Argo ?

    @
    Teori Evolusi kan emang terbukti di bangsanya hewan-hewan… –>

    QS 13. Ar Ra’d 16. Katakanlah: “Siapakah Tuhan langit dan bumi?” Jawabnya: “Allah.” Katakanlah: “Maka patutkah kamu mengambil pelindung-pelindungmu dari selain Allah, padahal mereka tidak menguasai kemanfaatan dan tidak (pula) kemudharatan bagi diri mereka sendiri?.” Katakanlah: “Adakah sama orang buta dan yang dapat melihat, atau samakah gelap gulita dan terang benderang; apakah mereka menjadikan beberapa sekutu bagi Allah yang dapat menciptakan seperti ciptaan-Nya sehingga kedua ciptaan itu serupa menurut pandangan mereka?” Katakanlah: “Allah adalah Pencipta segala sesuatu dan Dia-lah Tuhan Yang Maha Esa lagi Maha Perkasa.”

    Perhatikan kata yang ditebalkan… , apakah ada perubahan dari ketetapan Allah, bahwa setiap sesuatu sudah ada ukurannnya, ditebarkan hewan melata antara langit dan bumi… dst (semua kata-kata itu, kalau nggak salah dari ayat Al Qur’an, tapi perlu waktu untuk nyari rujukannya persisnya).

    maksudnya umur manusia di jaman dulu lebih panjang dari manusia jaman sekarang… misalnya di jaman nabi Ibrahim atau nabi-nabi sebelum nabi Isa…–>
    QS 21. Al Anbiyaa’44. Sebenarnya Kami telah memberi mereka dan bapak-bapak mereka kenikmatan (hidup di dunia) hingga panjanglah umur mereka. Maka apakah mereka tidak melihat bahwasanya Kami mendatangi negeri (orang kafir), lalu Kami kurangi luasnya dari segala penjurunya. Maka apakah mereka yang menang?

    Surat ini diturunkan di Mekah, menjelaskan tentang masa nabi sebelum Muhammad, al.. Nabi Nuh, Nabi Daud, Nabi Sulaeman, Nabi Ayyub, Nabi Yunus.
    Jadi, memang ada isyarat dari Al Qur’an bahwa Nabi-nabi (dan kaum zaman dulu) usianya lebih panjang dari sekarang.
    Berapa?, ada banyak penjelasan dari hadis. Tapi, saya juga kurang mendalami. Insya Allah, lain kali akan saya pelajari lagi.
    Trims ya pertanyaannya yang begitu membumi….
    Wass, agor.

    Suka

  17. Joko said

    minta foto coelacanthnya donk… kirimin aja ke e-mail saya.. butuh nih.. buat nambah pengetahuan…

    @
    Gampang mas, Searh google dengan pilihan kata :”coelacanth” (tidak usah pakai tanda seru), banyak sekali gambar hewan ini. Pilih menu tag Gambar (picture)… lebih banyak dari yang diperkirakan.

    Suka

  18. Dimashusna said

    Teori evolusi sudah muncul beberapa abad sebelum darwin ada,tapi yang kurang dicermati adalah bahwa ada tokoh Islam yang memakai teori evolusi seperti jalaludin Rumi.
    Tentunya dengan perbedaan yang sangat Fundamental, Darwin memakai Evolusi untuk menafikan Tuhan sedangkan Rumi memakai Evolusi sebagai pengungkapan cintanya kpd ALLOH. Dan kita tahu bahwa Rumi hidup jauh sebelum ada.
    Info ini saya dapat dari buku menembus batas waktu tulisan DR. Mulyadhi Kartanegara. Dari Buku ini saya bisa mendapt dasar-dasar dalam membaca artikel di Blog Bpk Agor

    @
    Saya pernah membaca juga tulisan Mulyadhi Kartanegara, tulisannya begitu tajam dan lugas serta cukup dalam. Beberapa memang memberikan inspirasi juga kepada saya. Hanya lupa saya, pada konteks apa Rumi bicara evolusi. Apakah sama dengan cara berpikir Darwin dalam membangun klasifikasi teorinya. Thx infonya ya.

    Suka

  19. yoga said

    hahaha…
    teori evolusi dan teori harun yahya atau apapun macam bentuknya adalah sebuah kebohongan opini publik belaka. maaf ya! yang saya tahu, Tuhan menciptakan saya pada hari ke 22 bulan april 1984. itulah hakekat manusia seutuhnya. that is. udahlah jangan bahas macem2, yang udah lewat biarlah lewat. kita memandang masa yang akan datang aja. dengan tanpa terencana akan lebih mengasyikkan kalau kita mengalami kejutan2 dalam hidup.

    @
    Kalau hipotesis Harun Yahya kebohongan publik, tentu harapan saya kita sepakat untuk satu hal : ayat-ayat yang dipakai tidaklah demikian.

    Suka

  20. aricloud said

    Sudah baca “The Atlas of Creation” -nya Harun Yahya?
    jangan beranggapan dulu ‘ah paling sama dengan karya harun yahya lainnya’.
    Betul memang sama namun “The Atlas of Creation” lebih pada kapita selekta dari pemikiran Harun Yahya dengan pembawaan yang lebih logis.
    Ada versi Pdf-nya gratis di situs HY. Saya sendiri memilih membelinya, 2 hari lgs sampe pake DHL.
    Alhamdulillah bukunya tidakmengecewakan
    Dengan ukuran A3, kertas art paper full color, 768hlm efektif, dan berat buku hampir 5 kg (gak nimbang sih, tapi berat banget), isinya juga sangat bagus untuk menambah wawasan, agar tidak asal ngatain para anti-evolusi.
    Di Prancis buku ini digratisin, dan udah banyak nyuci otak para mahasiswa yang tadinya pro-evolusionist, makanya dilarang beredar lagi disana.
    Lebih asik lagi bacanya bareng The Origin of Spesies-nya CD, kan udah diterjemahin di Gramed gak sampe 100rb.
    Ingat, jangan meremehkan HY dulu sebelum baca ‘The Atlas of Creation’, terutama bab-bab Conclusion (hlm 578-768)
    sayang blom ada yang terjemahin.
    (koment yg sama saya paste di blog mas rovicky)

    @

    Trims Mas Ari, saya akan baca deh… tapi sepertinya komentar Mas seperti belum membaca postingan ini ataukah saya keliru menangkap pesan Mas. 😀

    Suka

    • Abrah said

      yups… sebelum membaca Atlas penciptaan ada baikx baca terlebih dahulu karya2 harun YAhya sebelumnya mengenai keruntuhan evolusi seperti “KERUNTUHAN TEORI EVOLUSI” atau “MENYINGKAP TABIR EVOLUSI”. karena banyak orang salah paham tentang buku atlas penciptaan tersebut padahal buku Atlas Penciptaan hanya penguat karya Harun Yahya sebelumnya. dan Sekarang Sudah ada terbit Atlas Penciptaan II.. wow lbih heboh lagi…
      tanpilannya lebih keren.. beda dari buku yang lainnya.. desain bukunya cantik bgt.. yach wajar Harun YAhyakan orang seni RUpa Githu lhoo…

      Suka

  21. aricloud said

    he..he..sebenarnya komment ini lebih ditujukan pada blog rekan lain yang mirip, namun kelihatannya bisa sekali tulis berbagi informasi pada yang lebih luas, akhirnya main kopy paste deh…gap apa apa ya mas agor.
    Saya sendiri bukan penggemar fanatik HY, walaupun lebih dari 75% di otak saya menolak evolusi, hanya lebih karena sejalan pemikiran HY dengan saya beberapa hal.
    syukron

    @
    oh begitu… baru paham saya. Kalau teori evolusi Darwin dalam pengertian penciptaan awal, saya menolak 100%.

    Suka

  22. haniifa said

    @Aricloud dan @Agor
    Mas mas, mo bermutasi gen atau udah keok ?
    Mas mas ini lagi inkubasi dulu plus-minis 2 juta tahun pokokek ?

    Maaf mas mas, saya punya detector gendolan mas Cak Mo Dar nggak Win ?

    Suka

  23. sikabayan said

    komen dikit ah.. yah.. kang agor yang berjubah tambal… kalo dipikir2 mah, dari sperma menjadi bayi teh tentu saja bisa disebut evolusi, jadi sebenarnya kan ngga usah lieur2 mikiran evolusi yang rebuan tahun gituh… dari mencangkul sawah menjadi nasi dimeja juga mungkin bisa dibilang evolusi…

    @
    Ranah evolusi pada dasarnya bermula dari kemiripan satu mahluk dengan mahluk lainnya (khususnya fosil-fosil sampai ke post darwinisme ke arah faktor-faktor genetis), namun yang saya masih pahami persoalannya bukan berubah dari sperma dan ovum jadi mahluk hidup. Tapi perubahan dari satu mahluk hidup (yang sudah sempurna) ke mahluk hidup yang lain. Al Qur’an atau kisah hadis tentang penciptaan menjelaskan pada dua bagian : “Diciptakan” atau “menciptakan” dan “menyempurnakan bentuknya”. Kata penyempurnaan bentuk ini menunjukkan proses sehingga sperma & ovum jadi bayi, itulah mahluk hidup yang kemudian menjadi sempurna.
    Dan proses ini bukan evolusi dalam ranah pembahasan “penerimaan atau penolakan darwinisme”. Salam, agor

    Suka

  24. haniifa said

    @Sikabayan

    He..he..Mas Kang Kabayan, tulll pisan. lieurnya.
    Gara-gara gagal mutasi pangkat dari “TANK-KOPR” ingin berubah menjadi satria “baja bulu domba” terus..mutasi-mutasian ke “ibu”-nya punya “kota”, katenye aye dapet “benteng” 7×7 (4×4=charok-keu, 7×7=m’ba duyy – popoke keren)

    Referensi terjemaahan :
    “TANK-KOPR” = boleh tanknya berkorps, boleh Tangkinya mas kopral, boleh juga kesannya “saena e dewek”.
    “baja bulu domba” = boleh “baja domba bulu”, boleh juga “bulu domba baja”
    “benteng” = boleh “banting”, boleh “buntung”, boleh “bunting”, boleh “bintang”, pokoke b?nt?ng (?=mo huruf hidup, mo huruf mati, mo ngak mati mati, mo huruf yang sekarat…tak terdefinisikan olehnya).

    Referensi rumus: Pat Guli Pat. (= temen kang kabayan si U.S.A, mobil 4×4 ?)

    —————————————
    Postulate :
    4×4 = 0x0 (pokoke empat diguli empat).
    —————————————

    Pangkat “TANK-KORP” menjadi di “Ibu”-nya kota menjadi “benteng”
    Kalau nunggu kenaikan pangkat, mestinya 4 tahun (kelamaan).
    Ah..pakai postulat 4 tahun = 0 tahun, Gue tembakin semua….(lihat berita TV).

    MENGERIKAN ????
    Berkat: “Ibu”-nya punya “kota” disamakan dengan “Bapak”-nya punya “kota”

    Emansipasi ??? “NYOL” KONYOL.
    Do’a saya khususon m’ba evy dan mas kang kabayan, mudah-mudahan mesem kesemsem.

    Postulate emansipasi : Photo m’ba evy = Photo mas kang kabayan.

    Silahkan para hadirin dagelan, yang mo marah…tanya sama moyangnya “EMANSIPASI”

    Suka

  25. sikabayan said

    Salam lagi buat kang agor tambal… aih ternyata siang2 juga masih online kang agor nyah… ah.. iyah mungkin disitulah yah bedanyah pandangan ilmuwan darwinizm dengan ilmuwan mozlem dalam memandang evolusi, misal ilmu pasti memastikan jika menjual 2 apel seharga 1000 menghasilkan nilai 2000 dengan keuntungan misalnya 10%, yang pastinya menghasilkan untung 200, tanpa menimbang dampak lainnya, katakanlah barokah gituh, ataupun siapa yang memberi rejeki untung tersebut.
    sedangkan didalam islam kita diberi rejeki dalam bentuk calon pekerjaan untuk diraih jadi pekerjaan, lalu dikerjakan sebaik-baiknya sehingga bisa menjadi uang untuk dibelanjakan, berikut segala kelipatan barokahnya serta segala ini-itu yang terserah pemberi rejeki berapa serta apa yang dilipat gandakan tersebut selain dari hanya sekedar uang hasil kerja tersebut.
    kita juga mengenal adanya kaum yang dikutuk menjadi kera dan babi, barangkali itu juga evolusi yang terjadi melalui kutukan, soalnya orang sama kera memang mirip, tapi klo sama babi mungkin yang mirip sisi lainnya… atu mungkin juga itu sebabnya babi jadi haram… tadinya orang…
    eh.. kang agor ngliat banyak tulisannya mah, bagusnya diganti dari agorsiloku jadi asepsilomu gituh… eheheh… biar sreg gituh…
    NB. sebagaimana Al Qur’an yang terdapat didalamnya yang jelas dan yang samar, tentunya dunia juga begitu, yang mirip2 itu kan bisa dikatakan samar, yah.. hitung2 sebagai penguji iman kita aj gituh…

    @
    ha..ha…ha… asepsilomu…? Sebagai penggemar kabayan, saya tahu itu tak pantas buat agor. Agor ya… agor saja ya.

    Suka

  26. AAS said

    – Adam manusia pertama diciptakan dari per lambang Tanah(bukan tanah – hanya sebuah rumusan semacam H20, O2)
    – Evolusi dilahirkan oleh Yahudi (Yahudi+Israil) dari keturunan Nabi Yakub as. melalui paham Naturalisme.
    – Hasil Naturalisme –> Kapitalis, Feodalis (Evolusi termasuk anak keturunan Naturalisme)
    – Naturalisme pasti akan menjajah yang Idealisme seperti Yahudi dijajah oleh pelbagai bangsa-bangsa Naturalisme (ex: Asyiria, Babylonia, Palistin,dsb)
    – Idealisme salah satu contohnya ajaran Mistik/ ajaran yang aduk2an (ajaran sampah dibungkus lagi sehingga menjadi nampak bagus). Konkritnya saling menghisap darah saudara sendiri.
    – Indonesia berpaham Idealisme.
    – Indonesia pasti dan akan terus dijajah oleh Kapitalis, Feodalis.
    – Indonesia mau bebas dari jeratan kehidupan seperti sekarang. –> Lepaskan diri dari paham Idealisme alihkan ke ajaran Pembimbing dan pembina Hidup manusia dengan ilmu-Nya yang telah diwahyukan (Al-Quran)
    – Al-Quran bukan untuk orang Islam! tapi untuk seluruh Manusia yang mau pola hidup budayanya dengan Al-Quran.

    Suka

  27. AAS said

    so…jangan terlalu diributkan benar apa salah Darwinisme…karena jawabannya 10% SALAH, 90% NGACO. Hatur nuhun

    Suka

  28. abacab said

    jangan saling mengklaim dulu,baik yg setuju ato yg menolak teori evolusi,,justru kita harus trimakasih sama para kaum evolusionis karna merekalah yg masih terus menggali mencari kebenaran,dgn usaha mereka membuktikan teori evolusi malah mereka akan menemukan penemuan2 lain yg berharga,seperti di temukannya fosil2 dinosaurus.bayangkan orang yg cuma percaya saja sama kitab suci akhirnya hanya diam saja tdk menyelidiki apa2 karna sudah merasa yakin bahwa manusia adam diturunkan ngegelondong begitu saja dari langit.kalo kita sudah percaya bahwa mahluk hidup diciptakan tuhan dgn tiba2 tanpa proses ya berarti sudah selesai,ngapain kita tiap hari bongkar2 tanah nyelidiki fosil2 untuk mengetahui asal asul mahluk hidup.biarkan saja para ilmuwan bekerja dan pasti mereka akan menemukan hal2 yg baru dan kita2 juga yg akan menikmati penemuan mereka.bukankah kitab suci kita bilang bahwa bumi itu datar?,tapi si galileo yg di anggap sesat karna membantah kitab suci akhirnya malah yg benar membuktikan bumi ini bulat.jadi kita2 yg beragama jangan menghujat terlalu dini teori evolusi itu sesat,toh usianya baru 150 thn siapa tahu setelah 300 thn baru terjawab benar ato tidak nya.

    @
    Klaim itu yang membuat diskusi dan komentar jadi ramai… bersahut-sahutan. Sudah dari sononya sih, sejak dicetuskan sudah dikontroversikan. Dan memang, kontroversial seeh… 😀

    Suka

    • shinka said

      wah.. setuju sekali ama koment nya abacab diatas. teori evolusi, walaupun masih kontroversi namun se enggak2nya manusia telah berusaha berfikir mengupas nya, nggak cuma baca buku terus langsung menaganggap benar. kita punya akal pikiran jgn cuma terima begitu saja, simsalabim. ilmuwan susah payah meneliti gunung ,jenis/usia batunya, terbentuk dari proses volcano atau gimana thethek bengek.. ee kok sepele, di sanggah terjadi karena perahunya sangkuriang yg terbalik .. piiss

      Suka

  29. abacab said

    dalam pencarian ilmu memang ga bisa cuma seaat lalu ketemu hasilnya,ada yg puluhan tahun baru terbukti atau sebalik nya malah teori itu runtuh,mengkin sekarang teori itu belum terjawab siapa tau anak cucu kita yg mengalami jawaban dr teori itu,..ingat lah kita hidup dizaman modern ini dan kita ikut menikmati penemuan2 para ilmuan kafir itu,para ilmuwan itu selalu berangkat dari sebuah keraguan yg akhirnya mendorong mereka untuk berbuat sesuatu dan menemukan sesuatu..kita2 kaum fanatik cuma bisa nonton televisi aja ngeliatin para ilmuwan bekerja sembari ngatai mereka sesat karna tdk sesuai dg kitab suci. Mari dong kita kaum yg beriman jg ikut bekerja menyelidiki sesuatu dan kita ikut menemukan sesuatu yg baru,kita harus berlomba dgn para ilmuwan yg tdk percaya dgn agama,kita harus buktikan bahwa kitab suci kita benar,smoga kita bisa menjadi bangsa yg maju.amien

    @
    Amin

    Suka

  30. curly said

    teori evolusi itu ada cuma tidak bisa disamaratakan ke semua aspek temasuk manusia yang sudah ada ini mana mungkin mau disamakan dengan seekor kera yang penuh bulu, dan ih..jelek…

    @
    ha..ha… Mas ini ada-ada saja… namun teori/hipotesis evolusi meskipun kemudian (karenanya) lebih populer logika manusia berasal dari kera, namun praktek evolusi ini memiliki semangat klasifikasi dan taksonomi bentuk yang layak untuk dipelajari. Sebuah kesungguhan dari proses pencarian yang tidak kenal lelah. Bahwa kemudian karena terjadi benturan dengan “harga diri” manusia berakal dan juga kepentingan “politik” (dan juga agama) maka evolusi betul-betul jadi teman minum kopi dan berdebat yang tak habis, padahal kopi dan pisang gorengnya wis ente…..

    Suka

  31. dee said

    apa siih hubunganya kerangka, bentuk tubuh, ama evolusi????

    @
    Kalau yang dimaksud evolusi yang menjadi teori Darwin, di awal-awalnya bisa jadi karena Darwin banyak menemukan kesamaan kerangka kepala, bentuk tubuh, sampai rangka tubuh yang ternyata satu sama lain memiliki kemiripan bentuk. Ini yang sering dikaitkan (dijadikan) landasan awal teori evolusi. Seperti kepala/tengkorak monyet yang diduga menjadi moyang manusia, dst. 😀

    Suka

  32. Angga said

    Yang saya ketahui bahwa manusia zaman dahulu tinggi-tinggi dan berusia lama. sedangkan sekarang relatif pendek dengan umur yang relatif singkat.. tidak bersebrangan dengan prinsip evolusi yaitu menyatakan perubahan itu terjadi dalam rentang waktu yang sangat panjang dan sulit untuk dibuktikan secara eksperimen. Allah Maha Pengatur Segalanya.

    Wallahu a’lam.

    @
    Mas Angga, Salam dan terimakasih sudi berkunjung ke sini. Memang beberapa hadis atau kisah menjelaskan tentang umur mereka, tinggi badan, dan usia. Bukti antropologis mengenai hal ini tidak banyak diketahui. Kerangka manusia raksasa yang beberapa waktu yang lalu disebarluaskan di internet adalah kebohongan juga (yang dianggap sebagai bukti suku Tsamud, kalau nggak salah) yang dimusnahkan Allah.
    Perkara umur lama juga sulit didapat rujukannya. Apa lagi ketika manusia belum mengenal kalender, kecuali penandaan musim, atau penandaan lain dari siklus alam. Yang disebut tahun, bisa berarti musim. Baru setelah peradaban lebih maju, kalendar mengikuti satu model perhitungan.
    Namun, Al Qur’an membukukan catatan umur Nabi Nuh adalah 950 tahun. :QS 29. Al ‘Ankabuut 14. Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya, maka ia tinggal di antara mereka seribu tahun kurang lima puluh tahun. Maka mereka ditimpa banjir besar, dan mereka adalah orang-orang yang zalim.

    Mengenai kaitan denga prinsip evolusi, yang saya pahami tidak demikian. Allah menetapkan ukurannya segala sesuatu dengan sempurna. Saya belum dapat memahami bahwa ukuran itu termasuk ukuran dalam teori-teori evolusi (dan saya cenderung tidak menganggapnya sebagai teori yang benar). Barangkali di akhir-akhir, post evolution, ada usaha untuk menyatukan pandangan. Kita bisa melihatnya dengan jernih… 😀

    Suka

  33. aria said

    evolusi kalo dibilang dari salah satu elemen alam yang tiba-tiba ada dari sistem yang menguntungkan lalu bekembang. berarti bukan evolusi. evolusi itu menjelaskan asal muasal, pada saat evolusi menjelaskan asal muasal dari sesuatu yang tiba-tiba ada penjelasannya jadi aneh, tapi evolusi pun bukan mencari pembenaran asal muasal tapi pembenaran kronologis perubahan. evolusi tidak mencari awal. tapi menggambarkan perubahan. dan bukti-bukti proses perubahan.

    @
    Mas Aria.. terimakasih ya.. mau berkunjung ke blog ini…
    oh ya.. terimakasih juga penjelasannya, hanya.. ya.. maaf juga saya tidak paham dua pernyataan ini lho :
    evolusi itu menjelaskan asal muasal ….
    dan
    tapi menggambarkan perubahan….
    salam,agor…

    Suka

  34. andi said

    evolusi itu cuma khayalan semata…darwin itu cuma hidup dalam mimpi dan angan-angannya semata. Teori tsb jg dibuat untk kepentingan politik yg digunakan untuk melakukan imperialisme dan kolonialisme thdp bangsa lain. Pada akhir hayatnya, Darwin sendiri mengaku bahwa evolusi yang telah ia ungkapkan tidak dipercaya oleh dirinya sendiri. Cari saja di Google…..

    @
    Oh ya… informasi terakhir bahwa Oom D juga tidak percaya pada konklusinya sendiri?… 😀

    Suka

  35. candra said

    evolusi itu benar adanya…kita berasal dari makhluk yang mirip kera,tetapi bukan kera,sekali lagi, BUKAN KERA-hanya mirip. Di pedalaman pernah ditemukan manusia yang belum terevolusi secara sempurna dan masih primitif. Mereka saja belum mempunyai bahasa,budaya dan intelejensi, tetapi pada akhirnya mereka tidak dapat bertahan dan punah. Kita sendiri merupakan hasil evolusi yang sempurna dari ‘mereka’ itu. Kalau kita tidak mengalami evolusi, maka manusia hanya terdiri dari satu bangsa, satu ras, dan satu rumpun saja. Kalaupun dikatakan kita merupakan ciptaan Tuhan, berarti Tuhan telah membuat banyak pasangan manusia sehingga sekarang banyak bangsa. Apalagi hal tersebut tidak tercantum dalam al-qur’an kan???????

    @
    Sifat-sifat diwariskan dari gen mahluk hidup, apakah kemunculannya (dominan) dipengaruhi oleh perubahan alam; kebanyakan ilmuwan menyimpulkannya begitu. Namun, kemunculan dominan (ras) tidak menghilangkan pewarisan resesif (ada tapi tidak muncul). Dengan kata lain, bunga berkelopak merah tidak berarti bahwa bunga itu tidak membawa gen berkelopak putih. Pewarisan ini banyak menarik perhatian para ilmuwan. Begitu juga gadis berkulit putih, berambut hitam, coklat atau merah pada satu saat mewarisi secara genetik warna kulit pirang atau kombinasinya.

    Sepengetahuan saya, al Qur’an menyampaikan Allah menjadikannya berpasang-pasangan dimulai dari satu pasang (Adam dan Hawa).

    Suka

  36. Alex_on said

    Hooooooo………………ho1000x

    FUCKID FUCKID 10000000000000XXXXXX

    DARWIN EVOLUTION THEORY

    Suka

  37. M.iqbal said

    Assalamualaikum Wr.Wb

    Bukan maksud saya menggurui tapi coba Mas bandingkan dengan fakta2 yang telah ditemukan oleh Harun Yahya…

    @
    Wass. wr.wb…
    Terimakasih lho sarannya, saya termasuk juga yang kerap mengunjungi site Harun Yahya… untuk belajar tentunya…. 😀

    Suka

  38. kaskuser said

    Tuhan bilang manusia diciptakan pake apa?

    Tanah liat
    Debu

    Tanah liat ini mengandung apa?
    Tanah dan Air…

    Air ini kata kunci penciptaan Alam semesta tentang munculnya tumbuhyan dan hewan2 kecil. Pernah baca alqur’an kan dan tahu artinya kan. Coba cari deh.

    Nyambungnya ke sini nih ilmuwan bilang kehidupan itu berasal dari laut. Anda gak percaya? Buka Qur’an tentang sejarah penciptaan bumi. Di situ ada hujan 7 hari 7 malam berturut turut. Ya kan 😀
    Tapi tuhan tidak memberikan penjelasan secara ter perinci. Tuhan sudah menyuruh kita untuk IQRO!Bukan hanya untuk membaca Qur’an. Tapi juga kita harus membaca Alam Semesta seisinya ciptaan-Nya. Ironisnya orang2 yang sudah mengemukakan pengetahuan melalui NG dan Teori2 kalian bantah. Dasar Antek2 Harun Yahya.

    Bumi itu sudah berusia milyaran tahun. Gue pengen nanya. Apakah 5 milyar tahun yang lalu ada manusia?????ATo gini neh…100 juta tahun yang lalu ajah deh!!! Harun Yahya hanya berpegang pada “Manusia Makhluk Paling Sempurna”. Tapi loe tahu kan segala kesempurnaan itu membutuhkan proses. Survival terhadap alam sekitar. Adam tahon berapa kira2 di bumi? 50 juta tahon yang lalu? Hahahahaha!!! bisa digigit macan die…tao sendiri kan…macan jaman dolo taringnya gede2 😀 😀 😀 😀

    dah ah

    Katak dalam tempurung loe pada ah

    IQRO! Jangan hanya baca Qur’an

    Tapi Baca Juga Alam Semesta!!! NGarti!!!????

    Suka

  39. haniifa said

    @kaskuser”
    IQRO! Jangan hanya baca Qur’an”
    ——————————-
    Kalau saya tidak salah tangkap, mungkin yang anda maksud Firman Allah yang inI
    Katakanlah: “Siapakah Yang Empunya langit yang tujuh dan Yang Empunya `Arsy yang besar?” (QS 23:86)
    Kamu menterjamaahkan roh Allah melayang-layang diatas air. Coba buka kitab Kejadian (injilmu) ayat 1 dan 2.Makanya kamu berasumsi asal-muasal kehidupan dari air.

    Makanya jangan baca “KORAN MELULU” tapi Baca juga Qur’an dengan tartil. 😀

    Tapi Baca Juga Alam Semesta!!! NGarti!!!????
    ——————————————–
    Coba simak ayat ini kalau kamu memang ngerti Iqro ?
    Perumpamaan orang-orang yang dipikulkan kepadanya Taurat kemudian mereka tiada memikulnya adalah seperti keledai yang membawa kitab-kitab yang tebal. Amatlah buruknya perumpamaan kaum yang mendustakan ayat-ayat Allah itu. Dan Allah tiada memberi petunjuk kepada kaum yang dzalim. (QS 62:5)

    Selamat jadi kedelai..ehh. salah keledai…???? 😀

    Suka

  40. Ayruel chana said

    Kalau Teori Darwin benar………….

    Hmmm…saya yakin semua binatang sudah menjadi secerdik manusia.
    karena binatang hidup lebi dulu dari manusia.dan tak kan ada binatang di muka bumi ini lagi. Karena binatang sudah pandai bikin mobil dan lainnya.

    Kalau teori darwin salah…………
    dari awalnya binatang itu memang seperti itu juga…tapi beradaptasi itu tentu ada.
    Begitu juga manusia hanya beradaptasi dengan keadaan,zaman dan lainnya.makanya ada yang hitam,putih dan lainnya.

    GITU AJA REPOT…….(kata Gusdur)

    @
    😀

    Suka

  41. Ayruel chana said

    Tambahan…..

    Monyet,babi atau binantang lainnya yang kata nya berevolusi ke manusia…itu salah.

    yang ada Manusia berevolusi menjadi monyet,babi itu baru ada.
    dengan berbagai kejadian.Entah itu kutukkan,Zholim,atau perbuatan maksiat lainnya.

    TOLONG kasih Dalil yang mengatakan bani israil dikutuk menjadi monyet atau babi ,kalau saya tak salah.

    Suka

  42. Ayruel chana said

    Oh ya …Darwin itu kalau saya nggak salah adalah Jelmaan DAJJAL

    @
    😀

    Suka

    • gantheng clan said

      Ayruel chana….kalo aku lihat anda manusia yg kurang bijak…dan gak tau ilmu biologi..ya..?..sekolah yg pinter dulu ya…baru ngomong…jangan-jangan anda ini DAJJal yg nyamar jadi orang taqwa…

      Suka

  43. Oni Asharri Rasyad said

    [quote]Makanya jangan baca “KORAN MELULU” tapi Baca juga Qur’an dengan tartil.[/quote]
    emangnya situ paham arti dan makna bacaan Al Quran?

    [quote]Tapi tuhan tidak memberikan penjelasan secara ter perinci. Tuhan sudah menyuruh kita untuk IQRO!Bukan hanya untuk membaca Qur’an. Tapi juga kita harus membaca Alam Semesta seisinya ciptaan-Nya. Ironisnya orang2 yang sudah mengemukakan pengetahuan melalui NG dan Teori2 kalian bantah. Dasar Antek2 Harun Yahya.

    Bumi itu sudah berusia milyaran tahun. Gue pengen nanya. Apakah 5 milyar tahun yang lalu ada manusia?????ATo gini neh…100 juta tahun yang lalu ajah deh!!! Harun Yahya hanya berpegang pada “Manusia Makhluk Paling Sempurna”. Tapi loe tahu kan segala kesempurnaan itu membutuhkan proses. Survival terhadap alam sekitar. Adam tahon berapa kira2 di bumi? 50 juta tahon yang lalu? Hahahahaha!!! bisa digigit macan die…tao sendiri kan…macan jaman dolo taringnya gede2[/quote]
    kesimpulan yang Tepat….

    @
    Lebih tepat lagi, bumi itu pas seumur saya. Saya ada, saya berpikir, maka bumi ada. Saya tidak berpikir, saya tidak ada, maka bumi juga tidak ada. 😀

    Saya tentu saja meyakini, manusia mahluk paling sempurna dan sebaik-baiknya bentuk, karena Allah memang menyampaikannya begitu… 😀

    Suka

  44. Haniifa said

    emangnya situ paham arti dan makna bacaan Al Quran? Insya Allah.
    Selanjutnya….
    he.he.he. 😀
    kesimpulan yang Tepat…. = komen Plagiat 😀

    Suka

  45. Haniifa said

    @mas Ayruel chana
    TOLONG kasih Dalil yang mengatakan bani israil dikutuk menjadi monyet atau babi ,kalau saya tak salah.

    Kera berasal dari Bangsa Yahudi

    Suka

  46. Salam kenal
    Saya tayo sandono dan tertarik sekali dengan gagasan teori evolusi. Apakah selain coelacanth masih ada organisme yang di kira telah punah tapi ternyata masih ada. Saya dengar ada katak kulit dan gajah kalimantan lo.

    @
    Wah, saya tidak tahu juga, saya bukan peneliti masalah ini. Namun, setahu saya, mahluk yang hidup sampai jutaan yang lalu dan hepi-hepi saja sampai kini banyak kok. Terutama yang berhasil bertahan hidup dalam berbagai masa. Contohnya juga banyak. Kita bisa temui berbagai jenis kumbang dan reptil (kadal, komodo, ular) atau nyamuk, Kecoa, lalat, ikan-ikan yang diketahui ada sejak jaman fosil purba (jutaan atau mungkin puluhan juta tahun lampau) dan sampai sekarang juga masih ada. Tampang mereka dan ukurannya juga sama. Bahwa ada kadal purba atau kecoa purba yang sudah musnah dan adanya kadal atau kecoa yang dari dulu-dulu juga segitu-gitu juga terbukti ada dari fosil dan yang sampai sekarang bersliweran di kamar mandi yang kurang terurus 😀

    Soal mahluk hidup itu survive atau tidak sampai masa kini, kiranya sangat dipengaruhi lingkungan kehidupannya. Seperti Coleacanth yang ternyata masih hidup itu. Dia tidak beradaptasi (teori evolusi) tetapi ya begitu-begitu saja. Ketika lingkungan tidak cocok lagi, mahluk hidup musnah. Itu saja yang saya pahami… 😀

    Suka

  47. Anonim said

    Assalamu’alaikum,
    Dari sejak dicanangkannya teori evolusi oleh mendiang Mas Darwin, sampai saat ini masih terjadi silang pendapat antara pendukung dan penentangnya.
    Padahal kalau kita perhatikan, teori tersebut hanya berlandaskan hipotesis-hipotesis semata dan hanya (akhir-akhir ini)”dikuatkan” oleh sekelumit penemuan fosil (bahkan bukan suatu fosil yang lengkap). Jadi bukanlah berdasarkan pengamatan yang berkesinambungan atau berasal dari uji coba dan penelitian laboratorium.
    Dan juga, kenapa ada evolusi yang tiba-tiba berhenti?. Kenapa tidak ada lagi kera besar yang menjadi manusia. Kenapa, kalau memang menusia berasal dari kera besar yang satu, terjadi berbagai bentuk dan rupa serta berjenis manusia. Ada yang putih, kuning, merah, hitam, sawo mateng, kuning langsat, dsb.?. Apakah masing-masing jenis manusia terjadi akibat berevolusinya bermacam-macam jenis kera besar pula?. Dan dari evolusi makhluk mana pula terjadinya berjenis-jenis kera besar yang menjadi manusia tersebut?. Ini baru evolusi manusia saja. Bagaimana dengan evolusi makhluk lainnya?. Apakah semua evolusi ini terjadi karena kebetulan dan ketiba-tibaan, sebagaimana pandangan kaum athiest?. Kapankah bermulanya evolusi tersebut?. Apakah evolusi akan terus berjalan, sehingga manusia, entah kapan, akan berubah menjadi “alien”?. Ataukah evolusi sudah berhenti atau akan berhenti?. Dalam hal jenis-jenis manusia, kapankah bentuk “yang sempurna ini” mulai terbentuk?. Apakah sepuluh ribu tahun lalu?. Sejuta tahun lalu?. Atau kapan?.
    Apakah masing-masing evolusi tersebut mengambil tempat berevolusi sendiri-sendiri?. Ada yang di Asia, Eropah, Amerika, Australia maupun Afrika?.

    Wassalam,

    @
    Ass.wr.wb
    Evolusi jadi menarik karena memang hasrat manusia untuk mengetahui asal-usulnya. Ketika Darwin melihat beragam kesamaan mahluk hidup sehingga dia menyusun teorinya. Namun, harus diakui, terlepas dari kontroversi evolusinya, pendekatan logis taksnominya memang menarik. Bahwa kesimpulan yang diambil berbeda… itu hal yang lain.

    Yang kedua, mengenai manusia, pengetahuan kemudian membuktikan melalui pendekatan genetika bahwa manusia modern saat ini berasal dari keturunan yang sama.

    Suka

  48. Anonim said

    aih, sdiii dee
    msa aye cnteg2 gni, d bla kturunan monyet
    euh, ok la klo mang bner kturunan mnyet..

    tp, ak kturunan monyet bngsawan ia
    bbulu emasss

    @
    😀
    Tapi biar berbulu emas dan bangsawan, tetap saja…

    mending

    keturunan Adam saja deh… 😀

    Suka

  49. Anonim said

    semua ga benar

    @
    agak sulit memahami, kalau semua ga benar…..

    Suka

  50. pantek said

    ga benar itu ,, itu bohong tmn

    @
    ga benar itu menyelisihi kebenaran. Kalau benar di titik A, maka tidak benar itu bisa bukan A atau di sekitar A. Kalau di sekitar A, bisa tidak presisi, bisa tidak akurasi.

    Kalau bohong, itu bisa dipahami A ada dibilang tidak ada atau A ada yang dikatakan B.

    Dalam konteks postingan, agak sulit agor memahami bagian mana dari postingan yang B atau ada di sekitar A. 😀

    Suka

  51. rama said

    menurut saya teori evolusi, adalah sekedar teori, sedangkan teori belum tentu kebenarannya, kalo bicara ilmiah dan tidak ilmiah, sesungguhnya dunia ini penuh dengan kejutan yang tidak ilmiah, seperti hari2 yang kita lalui, penuh dengan kejutan

    @
    karena sebenarnya (setahu saya) belum ada uji dan pembuktian yang ril maka teori evolusi lebih tepat disebut hipotesis evolusi….
    Betul… setiap hari ada kejutan….

    Suka

  52. logik said

    Teori evolusi itu SAINS, dasarnya bukti2. Kalau dihubungkan dengan agama melalui teori penciptaannya ya kagak nyambung. Teori evolusi tidak bercerita tentang siapa manusia pertama, tidak menafikan Tuhan juga. Teori ini cuma bercerita tentang keragaman makhluk hidup. Kesalahannya adalah karena teori ini berbeda dengan di kitab suci agama samawi2.
    Kita pun masih berevolusi sekarang ini kok… Semua bentuk ragawi saat ini adalah present form, bentuk terkini. Seratus tahun lagi mungkin sudah lain.
    Teori evolusi harus diajarkan di kelas sains… teori penciptaan di kelas agama. Do ora mutu kabeh… Ngotot ning keliru. Sing bener ki yo Darwin.

    @
    😀

    Suka

  53. haniifa said

    Kita pun masih berevolusi sekarang ini kok… Semua bentuk ragawi saat ini adalah present form, bentuk terkini. Seratus tahun lagi mungkin sudah lain.
    _____
    @Mas Logik … eh… logika sampeyan taun ini lagi masuk kuburan… kayak mas Darwin 😀

    @
    Seratus tahun lagi… insya Allah agor sebagai mahluk hidup sudah pindah … karena kalau tidak akan menjadi manusia berumur tertua di dunia… 😀

    Suka

  54. haniifa said

    Do ora mutu kabeh… Ngotot ning keliru. Sing bener ki yo Darwin.
    _____________
    hua.ha.ha @Lovepassword.. ki ono cah teka
    Disuruh belajar malah mangan “mutu”… eh… coet… eh… culak sambal 😀

    duh… pae-pae.
    Kalau mandi pakai sabun, bukan mangan sabun.

    Sing bener ki yo Darwin.… Sabun kok dipangan 😛

    Suka

  55. lovepassword said

    Pak guru, nek rak keno ompolku sedino rasane kangen yo? Hi Hi Hi. Sabun dipangan enak kali ya? Nyatane tikus yo pada doyan sabun. 🙂 Hush.

    Teori evolusi mah sampe kiamat kelihatannya tetap jadi teori. Ditentang apanya yang mau ditentang. Cara nentangnya bagaimana? Diterima juga cara membuktikannya bagaimana? Aku ngerti lah sitik-sitik mengenai fosil, dsb. Tetapi masalahnya adalah apakah memang ada korelasi antara fosil dan evolusi. Gicu lho. Membuktikannya gimana? Tempe tambah tahu jadi tempe tahu, gak percaya ? Hush ya mesti percaya dong. Tapi kalo bukti teori evolusi, sampe kepala mumet ya tidak bisa dianggap terbukti. Paling2 hipotesa dibalas hipotesa. Hiks.

    Kalo Daeng F nyasar kesini, pasti dia bakal ngomel-ngomel. Hi Hi hi. Sukurin.

    @
    😀

    Suka

  56. kosongan said

    komentar ahhh ^^ sebelumnya salam kenal dulu ^^ aku di undang disini oleh seseorang ^^

    masalah teori evolusi ada benarnya namun tidak sepenuhnya benar ^^
    masalah penciptaan … mungkin ada benarnya tetapi dipegaruhi oleh dokrin kepercayaan penciptan masing2
    @logik
    aku berani jamin dalam 100 tahun lagi manusia tidak akan berubah bila tidak ada perubahan pola dalam lingungan manusia yang dapat mempengarui system genetika manusia yang terjadi secara global sehingga terjadi mutasi genetik secara global dalam bentuk yang serupa dalam beberapa generasi …. karena 100 tahun hanya perubahan 2 generasi

    @rama
    saya setuju … kalau teori mungkin sekedar teori .. hal ini termasuk teori penciptaan dalam kepercayaan yang ada … malah bukan saja sekedar teori dari bukti2,tetapi sekedar percaya malah ^^, yang tidak perlu bukti
    @haniifa
    wah tidk man hitung2an lgi ya ^^
    ehehhe kera dari manusia … bisa dibuktikan ???? contoh simple saja bila perkataan kitab anda benar secara fisik kera sesungguhnya, maka tidak akan pernah ada kera sebelum jaman musa ….. hal ini berlawanan dengan penemun fosil2 kera … namun bila anda berbicara kalau sifat … ya nocoment ^^ karena itu berupa penilaian

    @ayruel chana
    atas dasar apa manusia berubah menjadi monyet dan babi ?? kalo atas dasar kata2 dalam kitab anda … coba telaah lagi ^^ menarik heheh , ingat nama masig2 hewan sudah di berikan waktu jaman adam kan, sedangkan jelas disana dikatakan ‘Jadilah kamu kera yang hina’ berarti kera sudah ada sebelumnya, jik sebelumnya tida ada maka harusnya bilang “jadlah mahluk baru yang diberi nama kera”

    —————————-
    ini dahulu salam perkenalan saya semoga membawa banyak pertanyaan ,pengertian dan makian ^^

    @
    Salam kenal kembali Mas Kosongan, terimakasih sudi berkunjung. Senang dikunjungi (dan agor sudah berkunjung). Mas Ayruel dan beberapa yang lain mengundang saya juga …. Terimakasih juga kesudiannya memberikan catatan. Agor di sini untuk belajar lho… jadi bukan yang lain. Mengenai teori evolusi… yah.. ini memang topik yang menarik. Menarik karena berhubungan erat dengan pertanyaan paling mendasar dari mahluk berakal budi : siapa saya, dari mana berasal, dan …. akan kemana… 😀

    Suka

  57. haniifa said

    Halah… manusia @Kosongan bin Koma, ngelindur lagi dach….

    iler-mu khok nggak nte-nte yo… 😀

    @haniifa
    wah tidk man hitung2an lgi ya ^^
    ehehhe kera dari manusia … bisa dibuktikan ???? contoh simple saja bila perkataan kitab anda benar secara fisik kera sesungguhnya, maka tidak akan pernah ada kera sebelum jaman musa ….. hal ini berlawanan dengan penemun fosil2 kera … namun bila anda berbicara kalau sifat … ya nocoment ^^ karena itu berupa penilaian

    Nehh.. sebelum klenger lagih… saya cuplikeun artikelku :

    Yang menjadi pertanyaaan, apakah perilakunya seperti “KERA” atau memang menjadi “KERA” secara fisik ?!!
    Selain itu yang patut diperhatikan adalah “kutukan Allah” terjadi jauh sebelum Nabi Isa a.s lahir. (jaman Nabi Musa a.s)

    Ngerti grup band “GENESIS” hehehe….
    kata @Mas Phil Collin…. Gen Kera dan Gen Babi konstruksinya mirip GEN sampean… 😀

    Ngerti mengapa manusia dilarang memakan manusia tetapi tidak diharamkan dalam KITAB-KITAB SAMAWIYAH….
    kata @Mbah-mu…. bisa terjadi MUTASI GEN… mirip kasus SAPI GILA… 😛

    Dah… KOMA lagi sanah…. 😀

    Suka

  58. HHH…kan sebagian….

    Suka

  59. Mas Hendarto said

    Nabi Adam adalah Homo Recentis pertama yg diciptakan oleh Alloh dan bukan ‘manusia’ yang pertama tapi mohon maaf penjelasan ilmiahnya nyusul yah…soalnya nulisnya pakai HP nih ribet…penjelasannya agak panjang nulis pakai stylus ga enak banget, jadi ntar sampai rumah aku lanjutin nulis penjelasan ilmiahnya.

    Wassalam

    @
    ditunggu lanjutannya… 😀

    Suka

  60. haniifa said

    Wahh… cepetan nulisnya dunk.
    Kebetulan Hape saya rusak, padahal cicilan belon lunas… siapa tahu dengan Homreng Recentis…. Wushhh ewes-ewes… cicilan LUNAS dan Hape jadi Anyar 😀

    Suka

  61. Mas Hendarto said

    EVOLUSI

    Sebelum saya tuliskan penjelasan ilmiah tentang teori evolusi, saya mohon anda semua menyadari bahwa apa yg saya tulis adalah merupakan upaya pendekatan berpikir untuk menemukan titik penjelasan logis terdekat yg mungkin benar tapi tidak menutup kemungkinan masih adanya kesalahan maka mohon dimaklumi atas kebodohan saya yg sok pinter ngasih penjelasan ilmiah segala…

    Saya memulai membedah teori evolusi dg mempelajari bentuk tengkorak serta volume tengkorak sebagai wadah otak.

    Paleontologi sudah menemukan mata rantai evolusi manusia, Dr. Broom di Transvaal afrika selatan yg di sebut Plesianthropus Transvalensis dimana bentuk kerangka seperti kerangka manusia yg berdiri tegak dg volume tengkorak yg sama dg simpanse yaitu sekitar 450-650 cm³.

    Setelah itu ditemukan kerangka baru di kota saya tinggal yaitu di Bengawan Solo yg dikenal dg Pithecanthropus Erectus yg mempunyai volume tengkorak sekitar 700-900 cm³. Disusul setelah itu ditemukan Sinanthropus Pikenensis di China oleh Dr. Davidson Black yg mempunyai tengkorak dg volume 900-1200 cm³ lalu setelah itu ditemukan tulang belulang seperti manusia dg volume tengkorak sebesar 1300-1400 cm³ di Piltdown Sussex Inggris oleh Charles Dawson hingga pd akhirnya pd tahun 1856 didekat Dusseldorf, Jerman pasangan Fullrott dan Schafhausen di temukan tengkorak dg volume wadah otak sebesar 1500-1600 cm³. Umat manusia sekarang mempunyai volume tengkorak sebesar 1500-1700 cm³ yg disebut Homo Recentis.

    Dari sini coba perhatikan bahwa penemuan terakhir menunjukkan perkembangan volume tengkorak yg semakin lama semakin besar dari masa ke masa hingga pd kondisi ukuran volume tengkorak umat manusia saat ini dan penjelasan saya berikutnya akan menunjukkan mengapa fenomena itu bisa terjadi.

    Break dulu yah…anak saya nangis neh sementara istri saya ikut pengajian ibu-ibu di kampung jadi saya harus handle anak saya dulu ya…

    @
    Namun, kemudian pendekatan berpikir kemiripan dan logika kesamaan bentuk-bentuk arkeologis itu kemudian diketahui tumpul dan tidak tepat, kecuali untuk melakukan klasifikasi fisis belaka.
    Dalam hal kemiripan, ikan paus ternyata lebih mirip sapi 😀 dari pada kuda….

    Sapi Lebih Mirip Ikan Paus Dari Pada Kuda.

    Jadi, tidakkah kita sudah waktunya meninggalkan bukti-bukti itu sebagai bukan bukti.

    Suka

  62. haniifa said

    Wahh… mboe ki lho anaknya nangis, kayaknya mangan kupat kari homreng sapien tapi bayarnya pat guli pat, makan lima ngaku empat jadi nggak marifat buat Mas CUPAT … 😀

    Suka

  63. Mas Hendarto said

    EVOLUSI INTELEKTUALTIAS

    Dari penjelasan saya diatas, proses evolusi pd bentuk tengkorak adalah proses evolusi sekunder dan proses evolusi utama (primer) adalah evolusi pada kecerdasan atau intellect.

    Mengingat ruang tengkorak Plesianthropus Transvalensis sama dg simpanse maka tingkat intelektualitasnya kira-kira sama dg simpanse pula. Jadi tingkatan evolusi intelektualitas pertama ada pd Plesianthropus Transvalensis ketika dapat menerima perangsang dari luar dalam bentuk penginderaan. Dengan titik awal evolusi intelektualitas ini mulailah terjadi proses pengingatan didalam otak melalui pengamatan pancaindera, proses ini dinamakan Persepsi.

    Dengan semakin banyaknya hal-hal yg perlu untuk direkam didalam otak sebagai akibat dari penyesuaian dg alam sekitar maka ‘ruang’ untuk otak mengalami perkembangan pula dg bertambahnya sel-sel otak. Dengan semakin besarnya ruangan otak maka akan semakin bertambah pula kemampuan untuk menampung lebih banyak persepsi-persepsi. Jadi Plesianthropus transvalensis hanya bisa melakukan tindakan-tindakan perseptif tanpa ada kecerdasan lain.

    Perkembangan tingkat intelektualitas selanjutnya adalah adanya kemampuan untuk melakukan penggabungan persepsi-persepsi yang sudah dapat membedakan tujuan, maksud atau arti tiap-tiap kondisi yg ditangkap oleh panca indera. Apabila intelektualitas yang dimaksud ini diibaratkan sebagai suatu acara silaturahmi (resepsi) maka tuan rumah (dalam hal ini otak) mengenal atau dikenalkan kepada tamu-tamunya yaitu benda-benda disekitar, tingkat intelektualitas ini dinamakan Resepsi.

    Pada waktu ‘manusia’ memperoleh intelektualitas resepsi, alam sekitar mungkin telah berubah dalam situasi kompleksitas yg memaksa ‘manusia’ untuk menyesuaikan diri dg kondisi yang ada sebab jika tidak ‘manusia’ pd masa itu akan terseleksi oleh alam dan disini terjadi proses perjuangan hidup (struggle for existance). Tingkat intelektualitas ini mungkin dimiliki oleh Sinanthropus Pekinensis.

    Sebagai akibat dari semakin bertambahnya proses resepsi maka akan semakin banyak perangsangan2 oleh panca indera maka sel-sel didalam otakpun semakin berkembang maka semakin berkembang pula tingkat intelektualitas. Tingkat perkembangan intelektualitas selanjutnya memiliki kemampuan didalam penggabungan persepsi dan resepsi, tingkatan intelektualitas ini disebut intelektualitas dg kemampuan Asosiatif.

    Proses struggle for existance pun berlanjut dan tak pernah berhenti (hingga saat ini) sehingga terus berkembang lagi tingkatan intelektualitas dimana tingkatan intelektualitas selanjutnya sudah dilengkapi pemikiran-pemikiran konseptual (meski saat itu dimulai dalam bentuk yg sederhana). Kemajuan intelektualitas ini mengakibatkan pula bertambahnya sel-sel didalam otak yg diikuti dengan semakin besarnya volume tengkorak sebagai wadah otak.

    Pada tingkatan intelektualitas ini, perangsang-perangsang yang masuk kedalam otak tidak hanya datang dari panca indera fisik saja (sensus exterior) tetapi juga panca indera batin (sensus interior) yang berupa ide atau angan-angan. Ide inilah selanjutnya yang mengatur, merinci dan menyimpan asosiasi, persepsi-persepsi, resepsi-resepsi dan konsepsi-konsepsi.

    Makhluk dg tingkat intelektualitas ini mulai melakukan penamaan benda, identifikasi dan disimpan didalam ingatan. Memang suatu konsepsi tidak lain dari pada suatu gambaran reseptif yang diberi nama maka makhluk yang memiliki konsepsi-konsepsi dengan sendirinya memiliki bahasa. Lahirnya bahasa pada umat manusia terjadi pd saat lahirnya intelektualitas yang memiliki kemampuan konseptual (konsepsi), sekarang mari kita buka Al Qur’an surat Al Baqoroh ayat 31 Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para malaikat lalu berfirman, “Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu memang orang-orang yang benar !”.

    Melihat bunyi Al Qur’an diatas maka Adam adalah makhluk hidup pertama yang memiliki intelektualitas taraf konsepsi maka Adam adalah Homo Recentis pertama, bukan manusia pertama.

    Tingkat intelektualitas konsepsi ini adalah tingkat intelektualitas dimana manusia bisa berpikir dg kemampuan konseptual, pemikiran konseptual adalah pemikiran yang membutuhkan rasio/buddhi, jadi Adam adalah manusia pertama yang dilengkapi dengan rasio/buddhi.

    Demikian penjelasan saya tentang teori evolusi yang terjadi pada manusia, mohon koreksi dan nasehat dari anda semua jika ada kesalahan pada tulisan ini.

    Wassalam

    @Salam Mas Hendarto…
    Ada yang menarik, tapi memang jarang dibahas analisis; khususnya mengenai intelektualitas dan perkembangan otak sebagai ‘bukti’ adanya peningkatan kecerdasan. Pengambilan kesimpulan perkembangan otak (dan sel-sel otak) menjadi lebih besar karena rangsang dan semakin berkembang dan seterusnya adalah hal-hal yang diajarkan dalam udaha mendapatkan “pembenaran” mengenai teori (atau lebih tepat) hipotesis evolusi. Apalagi membuat evolusi otak itu hanya dikatagorikan dari perbandingan berat tubuh dibanding otak. Kita tentu bisa memahami bahwa kompleksitas berpikir tidak tergantung dari ukuran (besarnya otak) apalagi dibandingkan dengan ukuran tengkorak otak atau massa otak. Kalaupun itu diteorikan, lebih sebagai pandangan, penarikan kesimpulan, tapi bukan bukti. Tapi ini upaya berpikir sistematis dan logis. Otak gajah saja berlipat kali dari ukuran manusia, tentu mampu menyimpan jauh lebih banyak dari pada otak manusia .. 😀 Sedangkan membandingkan ukuran otak dengan ukuran tubuh, juga bukan teori, tapi itu dalam bahasa lain lebih sebagai prasangkaan.
    Dalam dunia komputasi juga amat kita rasakan, … makin kecil chip… justru makin canggih. Jauh dibandingkan jaman tabung. Mikro Komputer 20 tahun yang lalu membutuhkan ruangan sebesar pabrik, apalagi super komputer. Sedang saat ini, sebuah laptop kecil sudah jauh lebih canggih dan cepat prosesnya. Sungguh deh, komparasi yang dicetuskan ilmuwan masa lalu itu, sudah selayaknya ditinjau kembali. Terutama, cara menarik kesimpulannya itu lho….
    Itu pandangan agor sih…
    Salam… dan terimakasih untuk kesediaannya membaca dan memberikan catatan dari sebuah diskusi…

    Suka

  64. haniifa said

    @Mas Hendarto
    Bagaimana penjelasan saudara, Resepsi Manusia dengan Simpase pada usia 4 bulan ?!
    Bayi manusia tidak mengenal pisang sedangkan bayi simpase mengenal pisang bahkan bisa berlari-lari ?!
    (Menurut teori saudara seharusnya simpase pada tahun kedua bisa ikut ke resepsi pernikahan dunk.. 😀 )

    Suka

  65. haniifa said

    Wahhh… @Mas-nya break lagi gituh… opo ikut arisan ibu-ibu pokja.. 😀

    Padahal sayah mau tanya :
    Usia berapa Nabi Adam a.s diajarkan nama-nama benda ?!

    Suka

  66. Mas Hendarto said

    Tulisan saya bukan mendukung teori Darwin tapi lebih merupakan pemikiran saya sendiri.

    Simpanse tdk sama dg manusia.

    Usia nabi pd saat diajar berbahasa ? Apa saat itu sdh ada sistem kalender ?

    Maafkan jawaban bodoh saya.

    Wassalam.

    @
    Oh ya Mas, saya sendiri hanya menyoroti mengenai perkembangan otak manusia yang ‘berevolusi’ sehingga menjadi ‘lebih berkembang’ dan ini sebagai salah satu “bukti” evolusi… ini yang saya ragukan lho.
    Mengenai monyet dan manusia.. ya saya tahu berbeda.. 😀
    Mengenai usia nabi saat diajar berbahasa…?… waktu itu juga kan Nabi masih di surga, sebelum digoda Iblis… bahasa yang dipakai Allah Swt kepada yang diciptakanNya.. agor juga tidak tahu. Jadi bagaimana bentuk komunikasi yang terjadi?. Wallahu ‘alam… 😀
    Pemikiran Mas, dan tentu saja berbagai orang dalam jalur berpikir yang sama tentu saja bukan bodoh, malah sebuah usaha yang sungguh-sungguh untuk bertanya kepada fitrah manusia, bertanya asal-usul. Di dalamnya ada proses homo sapien yang tidak pernah berhenti… 😀

    Suka

  67. haniifa said

    Wah.. @mas jadi ragu neeh, materi bahasannya (baca: korelasi dengan QS 2:31)

    Berdasarkeun bacaan :

    Apabila intelektualitas yang dimaksud ini diibaratkan sebagai suatu acara silaturahmi (resepsi) maka tuan rumah (dalam hal ini otak) mengenal atau dikenalkan kepada tamu-tamunya yaitu benda-benda disekitar, tingkat intelektualitas ini dinamakan Resepsi.

    Biar lebih jalast…
    (Menurut teori saudara seharusnya simpase pada tahun kedua bisa ikut ke resepsi pernikahan dunk.. )
    (Menurut teori saudara seharusnya simpase pada tahun kedua bisa ikut ke resepsi pernikahan dunk.. )
    (Menurut teori saudara seharusnya simpase pada tahun kedua bisa ikut ke resepsi pernikahan dunk.. )

    Saya malah nggak tau menahu kalau teori mas berkaitan dengan teori Darwin…
    _____
    Usia nabi pd saat diajar berbahasa ? Apa saat itu sdh ada sistem kalender ?
    Bagaimana kalau kita sama-sama bahas mundur dulu ke-jaman Nabi Nuh a.s ?!

    Rasanya tidak perlu minta maaf, kan sama-sama sedang belajar… 😀

    Wassalam, Haniifa.

    @
    Wah.. Mas Haniifa.. gimana “simpanse pada tahun ke dua bisa ikut ke resepsi pernikahan “… –> iya ngkali jika diajak ortunya ke penikahan…. cuma, apakah simpanse mengundang simpanse lain untuk ikut resepsi?. Ini pertanyaan tersendiri…. 😀

    Suka

  68. haniifa said

    @Mas Kosongan
    Masih siuman, yach…

    @haniifa dan @boni
    hemmm maap saya tidak menanggapi olok2 anda yang tanpa alasan logis ^^ labih baik saya koma dari kebodohan daripada hidup dalam kebodohan seperti anda dan boni^^

    Bagaimana pendapatmu Kopongpong Melompong ?! —::Klik::

    Suka

  69. pak DE said

    manusia itu sempurna, tapi kemampuannya terbatas. Jadi kalau ada yang gak nyampe di akal kita.. ya udah bersyukur aja kita masih bisa mikir… waktu SD, SMP, SMA, KULIAH apa kita nilainya sepuluh semua ?
    artinya gak usah marah2 dengan perbedaan pikiran, asal jangan lupa inti AlQuran… ilmu tentang kebenaran Sang Khalik. wass…

    @
    😀
    Kalau nilai sepuluh semua… kalau digabung sih lebih…
    Mudah-mudahan ya pembaca tidak melihatnya sebagai kemarahan, tapi sebagai sarana melihat sisi sebuah kebenaran dari sebagian ilmuNya yang karenaNya kita dapat memahami sebagian teramat kecil.

    Suka

  70. haniifa said

    @Pak DE
    Saya baca dan nulisnya… nggak melotot atawa bla..bla.. menurut alam PHIkiranmu….

    Saran Pak De E Dan saya terima, dengan… 😉
    ya udah bersyukur aja kita masih bisa mikir…

    @E dan @Pak DE harus bersyukur juga, Insya Allah banyak yang mesem-mesem, cemberut, cengengesan, ramah-ramah, de.el.el … 😀

    __________________
    @E := epribodi… 😀

    Suka

  71. haniifa said

    hua.ha.ha.
    (Koresi redaksi disisi… entar disangka marah-marah lagi dah..)

    Saran Pak De, E dan Saya terima, dengan… 😀
    Urgen !!
    Antara Pak DE dengan EdanSaya ada KOMA LHO !!!!!!

    @
    😀

    Suka

  72. haniifa said

    hua.ha.ha.
    (Double Koreksi ahh… ngurangi saldo marah)

    Saran Pak DE, E, dan Saya terima,dengan… 😀
    Urhen banget !!
    Antara tulisan Pak DE, E DAN tulisan Saya ada KOMA LHO !!!
    _________
    @E := epriwan,… maturnuwun tararengkyu epribodih

    Suka

  73. haniifa said

    Di dalam proses Homo Sapien
    Pasti nilai Ngelektronya… sama dengan homreng sapien nyang laen yah.. 😀

    Jalur kelistri-an AC di solderkeun pada jalur DC… jadi ACDC dalam satu KABEL… 😀

    Suka

  74. […] Bukti Kebenaran Teori Evolusi […]

    Suka

  75. Zain said

    Barangsiapa yg meyakini teori evolusi maka dia akan dihadapkan dengan seribu pertanyaan dan dia akan gelisah karena harus menjawab pertanyaan yg akan terus bermunculan.Dan barangsiapa yg meyakini teori penciptaan maka hatinya akan lapang dan tenang karena tidak akan ada pertanyaan yg akan muncul. Tolong koreksi jika pernyataan saya ini salah.

    Suka

  76. teori evolusi tidak bisa disebut teori, lebih tepat disebut dg hipotesa (azh-zhonnu, bukan al-ilmu) krn hipotesa ini tidak pernah terbukti dan tidak akan pernah bisa dibuktikan…bagaimana membuktikan dg bukti yg konkrit bahwa species yg ada sekarang berasal dari species yg ada sebelumnya dalam waktu berjuta-juta tahun?…bagaimana membuktikan bahwa species manusia sekarang berasal dari species primata tertentu pada jutaan thn yg lalu?…dan apa yg dianggap sebagai bukti oleh darwinis hanyalah tulang-tulang yg menfosil…tulang-tulang itu tidak membuktikan apa-apa kecuali membuktikan bahwa pada masa lalu, jutaan tahun yg lalu, telah hidup makhluk hidup yg bentuknya seperti ini, termasuk jenis ini, dst…dan kita tidak bisa mengatakan bahwa makhluk itu adalah nenek moyang ini atau itu krn kita tidak tahu dan tidak akan pernah tahu…itu masa lalu dan yg tahu seluruhnya adalah Alloh,yg maha pencipta, dan Alloh bilang bahwa manusia itu berasal dari Adam as yg diciptakan dg kedua tangan Alloh dari tanah, yakni lumpur hitam yg busuk baunya (min sholsholim min hamaim masnun)(QS 15 ayat 28, QS 38 ayat 75)..sekarang kita percaya kepada keterangan Alloh (yakni penciptaan) atau percaya kepada darwin (dg hipotesa evolusinya)?…sangat naif kalau seorang muslim lebih percaya kepada darwin

    Suka

  77. Bulan_Sabit said

    Saya meragukan teori evolusi dari pertimbangan :
    1. Ga bisa menjelaskan adanya pasangan dan jenis kelamin.Kalo mau evolusi, mestinya mereka berevolusi secara bersamaan antara laki2 dan perempuan dan berevolusi kerah organ kelamin yang secocok sekarang, jika tidak = kemandulan. Bahkan tidak bisa mentoleransi kesalahan kecil.
    2. Perubahan yang signifikan membuat tidak fertil. Contoh : singa kawin ama harimau anaknya ada tapi mandul.
    3. Di dalam sel, reaksi itu berantai dan saling mempengaruhi. Hilang salah atu siklus, maka bisa menjadi kombinasi yang merusak.
    4. Pasangan tiap organ dan enzim selalu ada. selaras dengan nomer 3, tapi agak beda dikit.contohnya : jika mau berevolusi membentuk lambung, maka gen yang mengatur pembentukan organ yang mengeluarkan asam lambung harus terjadi bersamaan dengan gen pembentuk dinding lambung, pembentuk cairan basa lambung. Jika asam berevolusi lebih dulu maka lambung bocor, jika berevolusi belakangan maka makanan ga bisa dicerna.
    5. Asam nukleat jadi organisme sangat susah diimplementsikan. Bahkan kulit mati manusia masih mengandung DNA, tetapi ga bisa hidup lagi walau diletakkan di tempat penuh nutrisi.

    Suka

    • Waduh, Pak.
      Jangan terburu-buru ambil kesimpulan donk.
      Itu kan bisa dijelaskan. 🙂

      1. Tidak semua hewan itu murni seksual atau aseksual. Ada tahap intermediate, misalnya pada mahkluk purba yang bertukar kode genetik (tanpa melalui proses yang bisa kita sebut seksual). Beberapa buah hipotesis telah diajukan di sini. Referensinya :

      Barton, N. H. and B. Charlesworth, 1998. Why sex and recombination? Science 281: 1986-1990.
      Kondrashov, Alexey S., 1997. Evolutionary genetics of life cycles. Annual Review of Ecology and Systematics 28: 391-435.
      Sá Martins, J. S., 2000. Simulated coevolution in a mutating ecology. Physical Review E 61(3): R2212-R2215.
      Wuethrich, Bernice, 1998. Why sex? Putting theory to the test. Science 281: 1980-1982.

      2. Lalu? Apa hubungannya ini dengan evolusi?

      3. Tidak juga. Menyimpang iya, fatal belum tentu.

      4. Coba hubungi Bapak Irfan Prijambada di FAPERTA UGM. Beliau pernah menyelidiki tentang bakteri pencerna nylon (http://faperta.ugm.ac.id/mikro/irfan.htm). Di sana jelas terbentuknya enzym bisa melalui proses evolusi.

      5. Ini tidak ada hubungan dengan evolusi.

      Saya punya sedikit insight di sini :
      http://wirawan.blogsome.com/2010/03/23/evolusi-agama/

      Baca santai saja, tidak berat kok.
      Semoga mencerahkan.
      Terima kasih.

      Suka

      • agorsiloku said

        Terimakasih Mas Wirawan, salam hangat dan catatan prasangkanya juga pada agama yang disampaikan di blog Mas : “Mampukah kita menggunakan kitab suci untuk menilai teori sains? Tidak. Kita harus ingat bahwa wahyu Tuhan itu bukan ensiklopedi. Kitab suci tidak disusun untuk tujuan itu. Kitab suci diturunkan untuk menjawab perkara-perkara ilahi, sebuah pencitraan mulia tentang kehidupan.” Satu cara pandang yang ada sama dengan saya dan ada ketidaksamaannya.
        Tapi, saya sedikit bimbang, yang mas maksud dengan prasangkat itu apa ya?, tunjukkan bagian mana ya?, biar jelas juga. Karena menarik kesimpulan sebelum tuntas membaca juga sebaiknya tidak begitu juga kan.
        Lalu, apakah Mas akan menunjukkan bukti bahwa evolusi terjadi pada mahluk tingkat tinggi? Membuktikan bahwa kadal berasal dari turunan hewan lain, atau mengambil contoh evolusi dari bakteri yang direkayasa kemudian menjadi mahluk berevolusi menjadi binatang tingkat tinggi. Gpp juga, boleh-boleh saja seperti yang diyakini oleh pendukung teori evolusi (hipotesis). Toh tidak bisa juga dibuktikan dan rentang panjang waktu jutaan tahun adalah juga sebuah prasangkaan ilmiah yang diilmiahkan juga.

        Kerap juga evolusi itu bayi dari rahim jadi manusia itu adalah bukti evolusi ataukah perubahan bentuk mahluk hidup menjadi mahluk hidup yang lain yang menjadi titik persoalan evolusi. Khususnya mahluk tingkat tinggi. Kalau mutasi genetik dari varian virus… itu sebagai bukti pembenaran evolusi mahluk tingkat tinggi. Ya. saya akan bilang, itu kan hipotesis. Sama dengan keyakinan orang yang berhipotesis teori penciptaan atas dasar rujukan agama. Dua-duanya tidak ada SAMA SEKALI PEMBUKTIAN ilmiahnya. Tapi, keduanya saling menyalahkan adalah benar.

        Kalau keduanya hipotesi, yang jelas, keduanya harus disandingkan. Tapi, mengambil satu diyakini, padahal itu juga hipotesis, itu juga bagian dari sikap fanatisme juga.

        Suka

  78. Abrah said

    Survei yang ada di http://www.kaskus.us tentang kepercayaan masyarakat pada kedua teori antara teori penciptaan cetusan Harun Yahya dan Teori Evolusi cetusan Darwin membuahkan hasil yang menyatakan bahwa masyarakat Indonesia kebanyakan tidak mempercayai lagi teori Evolusi dan beralih pada Teori Penciptaan. Tak hanya di Indonesia Guncangan Teori Penciptaan meruntuhkan Teori Evolusi di Dunia seperti di Ingris. Jajak pendapat yang pernah dilakuklan menyatakan bahwa hanya 25% warga Inggris yang percaya lagi Teori Evolusi walaupun evolusionis masakini berada disana yaitu Rickhard Dawkins.

    Hasil Survei di Indonesia dengan pertanyaan “Teori mana yang benar menurut Anda”
    Teori Kreasi (Penciptaan) Harun Yahya: 59.68%
    Teori Evolusi Darwin : 14.95%
    Kedua Teori Saling Melengkapi: 25.38%

    Sumber:http://www.kaskus.us/showthread.php?t=911163&page=236

    Pantas jikalau Presiden SBY mengatakan dalam pidatonya “Tokoh penciptaan Muslim asal Turki(Harun Yahya) dianggap sebagai pahlawan bagi kebanyakan Muslim disini(di Indonesia) karena telah mengembalikan ilmu pengetahuan dalam pelukan Islam”. Subehanallah

    Sains dan agama dahulu slalu bertolak belakang dengan agama tapi setelah kedatangan HarunYahya sebagai orang Seni Rupa yang merangkap sebagai penulis hadir mengumpulkan, meyimpulkan dan menyatukan penemuan para ilmuan sehingga terciptalah sebuah teori baru yang sesuai dengan Ilmu pengatahuan dan kitab suci yaitu Teori Penciptaan.

    Suka

  79. gantheng clan said

    bukan darwin yg jelmaan DAJJAL..tapi Ayruel chana yang anak kandung DAJJAL…Dia pernah minum ASInya DAJJAL..

    Suka

  80. wiro sableng said

    jangan begitu…Ayruel chana itu bukan anak kandung DAJJAL…tapi AYruel Chana itu…Kembar Siamnya DAJJAL….lihat wajahnya mirip.

    Suka

  81. kutang emas said

    hoeee Ayruel chana….anda itu mengatakan darwin jelmaan Dajjal…apa dasarnya?…jangan2 anda itu fans berat DAJJAL……

    Suka

  82. afifkrenz said

    para evolusionis menyatakan kok bahwa manusia n shipanse tidaklah sama secara genetis, mau baca lebih lajutt??? monggo mampir http://afifkrenz.blogspot.com/2009/12/selintas-pengetahuan-evolusionis.html

    Suka

  83. indra said

    gantheng clan, wiro sableng, kutang emas, saya malah merasa anda semua itu cuma bisa menghujat, tanpa bisa memberikan bukti dan jga tidak melihat data2 yang di jadikan bukti penguatan teori penciptaan….maaf klo saya seperti menghakimi!!!

    Suka

  84. wiro said

    indra….ayruel chana itu tukang hujat darwin….ayruel chana itu DAJJAL setengah manusia

    Suka

  85. pompong said

    memang sulit kita menghubungkan antara sains dengan apa yang ada di kitab agama masing2…kita sebagai manusia mempunyai ilmu yang sangat terbatas…tidak lah mungkin manusia memiliki ilmu melebihi Sang Pencipta…untuk masalah teori darwin ato pun teori2 lainnya,lebih baik tidaklah diperdebatkan…apa sebab??karena kita sudah mempunyai kitab suci masing2…
    kalo saya bertanya sperti ini…”klo adam manusia pertama,bagaimana kita menjelaskan darimana keturunan cina,inggris,belanda,arab,negro berasal??padahal semua bersumber pada satu,yaitu Adam dan Hawa”
    ..bagi saya sulit untuk menjelaskannya karena itu Rahasia Tuhan
    ..g usah sulit2 mikir yg enggak2…ilmu kita itu terbatas…
    darwin kan hanya berpendapat…hhehe

    Suka

  86. Arief juniawan,drh said

    apapun yang terjadi teori evolusi itu memang ada, dan fakta fosil telah menunjukkan…yaitu fosil kuda mulai Eohippus,mesohippus,pliohippus,merryhippus,equus….adalah sangat lengkap.tetapi kalo evolusi pd manusia memang ada missing link…yg sampe detik ini blm ktemu.jadi bila kita bicara teori evolusi…teori ervolusi yg mana…dulu?…kalo pd kuda telah terbukti ada dan gak bs kita pungkiri…mengenai adam…adam adalah manusia homo sapiens pertama…yg volume otaknya 1450 cc…apakah sblm adam ada manusia….?….ada jg manusia tp kita anggap bukan manusia…contoh megantropus paleojavanicus,pithecantropus erectus dll

    Suka

  87. logik said

    Gak pernah belajar biologi pada ngebahas evolusi…. Payah…
    Evolusi terus berjalan, Bung…. selama masih ada makhluk HIDUP selama itu pula EVOLUSI terjadi. Tidak ada satu species makhluk hidup pun yang lepas dari jaring evolusi, termasuk manusia. Anda yakin 1 juta tahun y.a.d bentuk kita tetap seperti sekarang?

    Suka

  88. anabram said

    coba diteliti sedikit makhluk anti evolusi yang namanya capung yang tinggal diseluruh belahan dunia dengan beragam lingkungannya, diseluruh zaman yang juga beda lingkungan,
    dan simsalabim capungnya tetap sama,
    pasti capung itu musuhnya darwin.
    nah sohibnya capung itu namanya kecoak yang beda2 dikit aja.

    Suka

  89. anabram said

    Evolusi Kilat:
    taruh sepasang belalang sembah mode daun di kebun anggrek bulan,
    simsalabim, anak2nya jadi belalang sembah mode anggrek bulan,
    ambil sepasang, lalu taruh di kebun apel,
    dan simsalabim anak2nya jadi mode ranting,
    ambil lagi sepasang, taruh di kebun jambu air,
    dan simsalabim kembali lagi anak2nya jadi mode daun.

    evolusikah?, atau ada program mode 1 – 1n yang sudah tertanam didalam dna nya?.

    hama padi ketemu padi unggul, jarum ngga tembus, dan simsalabim anak2nya jarumnya bisa tembus.

    kupu2 umurnya 1 bulan, dan lagi2 simsalabim, kupu2 yg lahir di musim hijrah umurnya jadi 4 bulan.

    dinosaurus tiba2 hilang????, jangan2 simsalabim juga jadi kadal.

    Suka

    • agorsiloku said

      Mas Anabram, ini contoh yang menarik yang saya baru tahu hal ini. Punya sumber relevan yang sahih?.
      Terimakasih untuk catatannya, berharga benar untuk saya memahami fenotype ini.
      Terimakasih ya Mas, sudi berkunjung ke blog agor 😀

      Suka

      • anabram said

        Terima kasih juga untuk mas agor yang sudah menyediakan tempat singgah yang menarik,
        Masalah sumber relevan dan sahih memang ngga ada mas, itu hanya pengalaman banyak orang yg saya kenal, disetiap kebun itu selalu ada belalang sembah yang cocok dengan kebunnya, begitu pula laba-laba nya, yang entah datang darimana, kalau dibilang jatuh dari langit malah lebih aneh lagi, di area kebun baru pun ya ada juga, padahal mas tahu sendiri bagaimana apiknya orang pelihara anggrek, seandainya ada telur belalang sembah yang kantongnya besar gitu, apalagi harus ada jantan yang lehernya dipotong sebagai makanan anak2nya, kemungkinan terbawa pada pohonnya sangatlah kecil.
        Nah kalo hama padi, semua jebolan ipb bagian hama pasti tahu deh siklus penyesuaian diri si hama.
        Apalagi yang kupu2, di HY pasti ada.
        Tambah lagi kalau jeli melihat di video HY tentang gurita, sambil jalan di karang menyamar sebagai bentuk dan warna karang sedemikian persisnya, tetapi simsalabim lagi, begitu di ujung karang masuk ke pasir apa yang terjadi?, gurita yang tidak punya akal tersebut tidak menjadi menyerupai pasir, melainkan meloncat lalu hanyut dengan persisnya menyerupai rumput laut yang hanyut.

        Suka

      • agorsiloku said

        Mas Anabram, perubahan gurita dan belalang adalah penyesuaian terhadap lingkungan. Masih tetap pada lingkup mahluk bernama belalang dan gurita. Penyamaran adalah keterampilan dari mahluk hidup ini. Sampai di sini, saya kira itu bukan bukti evolusi. Tapi memang sudah menjadi modal mahluk ciptaan Allah untuk beradaptasi. Apakah Tuhan menciptakan nenek moyang kadal, nenek moyang kecoa, nenek moyang burung, nenek moyang ikan ataukah Tuhan menciptakan satu nenek moyang, kemudian menjadi ikan, ikan menjadi kadal, lalu kadal menjadi burung?. Yang saya pahami dari hipotesis evolusi adalah ini. Yang saya tahu, secara genetis dan pewarisan, kadal tetap kadal, tidak menjadi ular atau sebaliknya, apalagi jika sebelumnya hanya sebuah virus. Perubahan hanya pada fenotype-nya saja.
        Namun, masing-masing secara genetis juga ada kemiripan. Apakah mungkin ada induk dari segala induk? atau masing-masing punya ukuran dan kadarnya sebagai mahluk hidup.
        Kalau pengetahuan menjelaskan masing-masing diciptakan?. Tidak bisa dijelaskan. Yang paling enak menjelaskan adalah masing-masing tercipta dari satu induk genetik. Tapi juga, ketika jaman Dinasourus punah kemudian muncul keanekaragaman hayati, teori evolusi juga tidak bisa menjelaskan. Tapi kalau mengikuti ranah berpikir teori penciptaan… menjadi sederhana… Allah menciptakan semua keragaman itu. Seketika !. Hanya pernyataan ini memang tidak menarik dari sudut sain.

        Suka

  90. òlads said

    Evolusi memang benar terjadi terutama pada binatang, menurut penelitian memang ada yang demikian misal seperti halnya burung berasal dari ikan yang sirip nya berubah jadi sayap. Namun bila untuk jenis dinosaurus dan serumpunya sepertinya benar-benar punah beserta tumbuhan-tumbuhan besar pada jutaan tahun yang lalu, dimana dari jenis binatang bangkai nya menjadi plangton-2 semacam bakteri di dalam tanah dan laut yag menjadi bahan sumber minyak bumi, demikian pula dari jenis tumbuhan-2 yang tertimbun menjadi jenis batu bara.

    Kehidupan masa jutaan tahun yang lalu di bumi telah musnah karena terjadi semacam seleksi alam menjelang bumi dipersiapkan untuk manusia keturunan Adam, termasuk pengusiran JIN dari muka bumi.

    Semua itu dipersiapkan karena bumi akan di tempati oleh khalifah Tuhan, makhluq terakhir ciptaan Tuhan yakni manusia, dimana dalam komposisi tubuh manusia mewakili/terdapat seluruh unsur ciptaan Tuhan, dari mulai unsur benda padat,cair,gas-udara, dan api, unsur binatang tumbuhan, unsur Jin, setan, malaikat, dan terakhir unsur sifat-sfat Tuhan dalam fitrah manusia, sehingga jenis manusia Adam disebut sebagai gambaran Tuhan.

    Bila kita perhatikan hal tsb diatas sepertinya bentuk manusia yang tidak ber evolusi, karena tadi itu manusia adalah sebagai khalifah Tuhan dimuka bumi. Khalifah bisa berarti wakil/ duta Allah, atau pula berarti sebagai pengganti dari penduduk sebelum nya, dimana seluruh ciptaan Tuhan lainnya dari mulai unsur benda, tumbuhan, makhluq-2 lainnya telah ditundukan oleh Tuhan agar patuh terhadap manusia khalifah bumi, kecuali iblis sang pembangkang. Maka kedudukan itulah yang menjadikan manusia adalah makhluq mulia, yang dilengkapi oleh “aqal” yang bisa dikembangkan, diputar diolah oleh otak yang disebut berfikir, yang semua kemmapuannya tidak terdapat pada makhluq-makhluq lainnya.

    Ada beberapa bentuk binantang yang seperti sama dengan satu lainnya dalam komposisi bentuknya, atau pula ada yang sama komposisinya seperti manusia yakni orang utan dan kera, namun sekali lagi mereka orang utan dan kera walaupun yang betinanya mengalami haid sepertihal nya manusia, tapi sekali lagi merke hanyalah dari jenis binatang, dimana semua jenis binatang diciptakan dari air, sedang manusia dari 4 jenis tanah yang diproses dalam 7 tingkat.

    Alqurán menyebutkan Proses akhir manusia adalah dipanaskan dengan api hingga seperti tembikar(keramik), saat Adam masih dalam bentuk tembikar sebelum ditiupkan ruh, iblis keluar masuk kedalam tubuh Adam melalui 9 lubang pada tubuh Adam, dimana kelak 9 lubang inilah yang oleh manusia dijadikan sarana untuk amal baik dan buruk (7 lubang panca indera, dubur dan kelamin).

    Iblis keluar masuk dalam 9 lunag tersebut dalam rangka mengontrol meneliti seperti apa sih manusa tsb sambil penasaran, sehingga dengan geram nya setelah keluar masuk tubuh Adam tsb iblis memaki-maki sambil memukul-mukul nya sehinga terdengar bunyinya pukulan(trang…trang..trang) sambil membenci, meludahi, memaki dsb.

    Selanjutnya Allah meniupkan Ruh sebagai daya hidup berasal dari RUH Nya(min Ruhi) 40 tahun lama proses nya, maka disebutkan tatkala ruh sampai ke hidung Adam bersin, dan tatkala sampai ke lutut maka kaki nya bergerak-gerak cepat tanda nya sifat manusia selalu tergesa-gesa,cerita selanjutnya seperti dalam Alqurán.

    jadi bila melihat proses kejadianm Adam maka sangat mustahil bia manusia adalah hasil proses evolusi dari makhluq lain, kecuali manusia ber-evolusi dalam perkembangan kemampuan, kepandaian, atau bentuk tubuh sesuai tempat alam kehidupannya, yang sangat jelas perubahan manusia dahulu dan sekarang adalah perubahan pada besar kecil nya otak, manusia modern walaupun kepalanya kecil namun otak nya besar menandakan kepampuan berfikirnya yang makin luas dan pandai untuk mengolah maupun merusak bumi alam kehidupannya.

    Mohon maaf mas Agor…terlalu panjang nih…comen nya
    Trims atas ruang dan waktunya

    Wasssalam,

    Suka

    • agorsiloku said

      Mas Olads, terimakasih catatannya. Diskusi evolusi memang nggak habis-habis… paling nggak sebagai bahan silaturahmi… 😀
      Yang kerap menjadi perhatian adalah pengetahuan menuntut bukti,dan yang disampaikan sejak Darwin sampai rekayasa genetika, menurut “katanya” penelitian, adalah bukti fosil sampai ke bukti mutasi genetik, bahwa evolusi itu terjadi. Sampai saat ini, saya sendiri masih gagal mendapatkan bukti itu ada. Kalau bukti fosil, setelah biologi molekuler, menjadi jelas bahwa kesamaan bentuk fisik tidak mewakili asal usul sama sekali. Jadi pendekatan Darwin tidak relevan lagi. Namun, Darwin mewariskan pengetahuan tentang bentuk-bentuk mahluk hidup dan kemiripannya (taksonomi). Ini adalah warisan ilmu. Tapi tidak pada evolusi yang melahirkan varian mahluk hidup lain.
      Tapi pada virus terjadi, artinya mutasi genetik menjadi virus lain. Itu dibela (baca didefinisikan sebagai proses evolusi), maka disimpulkan pula mahluk mamalia juga punya nenek moyang yang sama. Ini kesimpulan, bukan kebenaran. Di sisi lain, ada dijumpai mahluk purba yang masih ada jutaan lalu sampai sekarang, masih gitu-gitu juga. Jadi ini membuktikan bahwa evolusi itu tidak terjadi. Ini bukti ilmiah yang nyata. Pada Coleacanth atau kecoak, jelas terbukti evolusi itu tidak terjadi.
      Kalau perubahan mahluk hidup dari awal sampai ke bentuk jadi, ya itu bukan evolusi yang diperdebatkan.

      Ada perpisahan berpikir antara konteks keilmuan dan agama. Tapi jelas pula, teori evolusi itu juga dilatarbelakangi oleh pemikiran yang kemudian menafikkan penciptaan. Artinya Tuhan tidak berperan dalam proses penciptaan. Sejarah dan pemikiran Darwin sendir mengenai hal ini sudah banyak dibahas.

      Namun juga, kejadian penciptaan juga bukan ranah yang bisa dipahami ilmu pengetahuan dan tidak dipahami pula oleh saintis untuk mendapatkan pembuktian. Karena ilmu menuntut bukti. Karena itu pula, di ranah ilmu pengetahuan fisis, kita tidak bisa bicara soal iblis, soal ruh, karena meskipun diyakini keberadaannya, tapi tidak terbaca oleh ilmu pengetahuan. Hanya orang beragama yang meyakini.

      Ketika berbenturan dengan teori evolusi, kemudian tampak bahwa seluruh bukti yang ada, teori evolusi pada bentuk fisik tidak mencerminkan evolusi yang diperdebatkan. Namun, jika dilihat dari kacamata mutasi genetik, terjadi perubahan mahluk hidup dari bakteri ke bakteri berbeda, ke virus satu ke virus yang lain. Apakah ini mewakili penjelasan evolusi?. Apakah itu bukti evolusi?. Terus terang agor belum tahu !. Tapi yang jelas, Coleacanth, monyet, kuda, sapi, ikan paus, atau penemuan lainnya menunjukkan bahwa perubahan yang terjadi tidak mengubah mahluk hidup menjadi mahluk hidup yang benar-benar berbeda. Jadi kalau dulunya monyet, ya sekarang juga monyet. Perubahan terjadi pada fenotype saja. Dan itu bukan pula ranah evolusi yang diperdebatkan.
      Tapi yang jelas, pembela evolusi itu sangat yakin bahwa kebetulan atau tidak, mahluk hidup itu berasal dari satu induk.
      Kitab suci menjelaskan penciptaan manusia secara khusus, tapi tidak mahluk yang disebut hewan. Namun, tetap menegasi bahwa itu diciptakan dan disempurnakan menyempurnakannya, ditentukan kadarnya.Pemahamana (atau tafsir) dari ayat yang menjelaskan hal ini bukan pada evolusi, tapi yang dimaksud menyempurnakan adalah menjadi satu mahluk hidup yang sempurna.
      Yang disampaikan Mas Anabram pada komentar sebelumnya : belalang yang berubah bentuk menyesuaikan diri terhadap lingkungan (tapi belum ada rujukannya) kecuali pengalaman, menunjukkan bahwa perubahan fisis terjadi sebagai grand disain satu mahluk hidup. Ini makin menegasi, bahwa evolusi sebagai perubahan mahluk hidup ke mahluk hidup lain tidak terbukti dari contoh ini. Dengan kata lain, setiap mahluk hidup, diciptakan dengan grand disain masing-masing, menjadi ummat sampai batas waktu tertentu. Lalu adakah satu untuk semua?. Wallahu’alam, tapi ini yang masih terus dicari….

      Suka

  91. tantri lestari said

    ehmmmm… bneer gg sh teori evolusi itu…
    lw bneeer brarti swtu saat nanti monyet” yang ada dikebun binatang bisa berevolusi jga dong???

    Suka

  92. hazetic said

    MENURUT SAYA EVOLUSI TAK TERJADI, TETAPI MAHLUK ITU SENDIRI YG MENYESUAIKAN DIRI DENGAN LINGKUNGANYA…ITULAH YG MEMEBUAT BEDA

    MANUSIA SEKARANG
    CONTOH DI EROPA BESAR DAN MERAH..KARENA SUHU DINGIN
    DI ASIA ADA PUTIH ADA AGAK GELAP…KRN SUHU SEDANG
    DI AFRIKA GELAP…KRN SUHU PANAS
    DAN DARI DULU SEPERTI ITU SAMA HALNYA DENGAN MAHLUK HIDUP LAINYA
    DAN SEMUA MANUSIA KINI SATU KETURUNAN DARI ADAM AS(SKTR 6000SM)…
    MASALAH FOSIL YG UMURNYA JUTAAAN TAHUN…DIMUNGKINKAN ITU MANUSIA2 TERDAHULU…KRN UMUR BUMI DIPERKIRAKAN SDH 18JT TAHUNAN

    YG JELAS AL QURAN UTK PENGIKUT RASULULLAH SAW DAN RASULULLAH KETURUNAN ADAM DAN UTK MANUSIA BUMI…PERKARA KITAB SUCI/AGAMA SEBELUM ADAM ATAUPUN DI PLANET LAIN ALLOH ENTAH MENRURUNKAN APA…WALLOHU ‘ALAM…ILMU KITA TERBATAS…BUKTI PALING JELAS ANGKA CM BS DITEMUKAN SAMPAI 9TOK…GA BS NEMUIN ANGKA YG LEBIH GEDE LAGI….
    ALLOH MAHA BESAR
    ALLOH MAHA SEGALA GALANYA

    Suka

  93. Anonim said

    apa buktinya cuman fosil ajach…?

    Suka

  94. MUXLIMO said

    ternyata darwin itu dimentor langsung oleh iblis… >.<'

    Suka

  95. Artikel yang menyegarakan.

    Suka

  96. abumuadz said

    cuma tanya ama pendukung teori darwin…
    bagaimana penyebaran manusia?

    kalo ane kan percayanya manusia itu pertamanya hanya ada di satu tempat terus berkembang biak dan menyebar, dan karena proses adaptasi maka jadilah beaneka ras, ada yang berkulit item, merah, kuning sampai putih alias bule..

    nah kalo dari teori evolusi itu sendiri kayak apa?
    apakah seperti ini:
    di belahan bumi A berasal dari evolusi kera belahan bumi A
    di belahan bumi B berasal dari evolusi kera belahan bumi B

    Suka

  97. MUHAMMAD said

    tanya…kalau semua manusia adalah keturunan adam dan hawa berarti kita adalah saudara, INCEST?? 😀

    Suka

  98. Anonim said

    kalo virus itu ber evolusi nggak yaaa, kalo iya apa juga dari monyet. tolong jelaskan mas. Saya punya artikel nih : Virus adalah agen kecil yang menular yang dapat mereplikasi diri hanya di dalam sel-sel hidup organisme. Kebanyakan virus terlalu kecil untuk dilihat langsung dengan mikroskop cahaya, hanya dapat dilihat melaui mikroskop electron dan lolos dari saringan bakteri (bakteri filter). Virus menginfeksi semua jenis organisme, mulai dari hewan dan tumbuhan, bakteri serta archaea. Sejak 1892 artikel Dmitri Ivanovsky yang menggambarkan patogen non-bakteri menginfeksi tanaman tembakau, dan penemuan virus mosaik tembakau oleh Martinus Beijerinck pada tahun 1898, hanya sekitar 5.000 virus telah dijelaskan secara rinci, meskipun ada jutaan jenis .

    Virus ditemukan di hampir setiap ekosistem di Bumi dan merupakan jenis yang paling melimpah dari entitas biologis. studi virus dikenal sebagai virologi, sub-spesialisasi dari mikrobiologi.

    Anehnya, virus tidak termasuk makhluk hidup maupun benda mati. itu karena tidak semua ciri makhluk hidup dimiliki oleh virus. Sebagai makhluk hidup, virus memiliki RNA/DNA, virus dapat berkembang biak (sekalipun harus menggunakan inang). tapi sebagai benda mati, virus belum diketahui membutuhkan makanan atau tidak, virus dapat dikristalkan (padahal makhluk hidup akan mengalami kerusakan jika dikristalkan), dan ukurannya terlampau kecil. aneh kan si virus???

    Suka

Tinggalkan komentar